Anda di halaman 1dari 4

Nama : Gregorian Sintia Tika Dewa

NIM : 31180231

LAPORAN BIOLOGI PERKEMBANGAN “DARAH

A. Gambar

a. Sel darah manusia

(Sel darah wanita) (Sel darah pria)

Keterangan :
b b
d a. Eritrosit
b. Eosinofil
c. Trombosit
d. Monosit c
e. Limfosit

c
e a

a
b. Sel darah burung puyuh

B. Fungsi sel darah


I. Manusia

a. Eritrosit : Sel darah merah memiliki fungsi untuk mengantar serta mengangkut 𝑂2 dan dan juga 𝐶𝑂2 ke seluruh bagian tubuh, pengatur suhu
tubuh, untuk mengetahui golongan darah, serta membantu proses pelebaran pembuluh darah.

b. Eosinosil : merupakan salah satu bagian dari leukosit yang memiliki fungsi sebagai pembasmi bakteri, dan parasit, merespon inflamsi serta
memiliki fungsi juga dalam proses pengendalian umum yang ada di dalam tubuh.

c. Trombosit : Keping darah sangat berperan penting dalam proses penggumpalan darah, mempercepat proses penyembuhan luka karena
berperan dalam proses pembekuan darah, serta berfungsi untuk mencegah kehilangan darah.

d.Monosit : Merupakan salah satu bagian dari sel darah putih (leukosit) yang memiliki peran dalam proses fagositosis (memakan sel yang lain
dalam hal ini sel lain yang dimaksudkan adalah sel mati). Selain mempunyai sifat fagositosis sel darah putih ini juga memiliki
peran untuk menyerang mikroorganisme yang dianggap bersifat toksit.

e. Limfosit : Merupakan salah satu bagian dari sel darah putih yang memiliki peran untuk menghasilkan antibody, membentuk sel memori
sebagai reaksi imun, menjaga imunitas tubuh, serta menjaga tubuh agar tidak sakit.

II. Burung puyuh

a. Eritrosit : Sel darah merah pada bangsa aves secara umum memiliki fungsi untuk mengangkut oksigen dan juga karbondioksida. Oleh karena
itu eritrosit merupakan darah yang kaya akan 𝑂2 .

b. Leukosit : Sel darah putih pada bangsa aves secara umum memiliki fungsi sebagai pertahanan kekebalan yang ada di dalam tubuh.c.
Trombosit : Keping darah pada bangsa aves secara umum mempunyai peran yang sama dengan trombosit pada manusia hal tersebut
dapat dilihat dari fungsinya dalam proses pembekuan dan penggumpalan darah.

C. Komparasi sel darah


Sel darah pada manusia dan sel darah burung puyuh pada umumnya mempunyai fungsi yang sama, namun terdapat juga perbedaan pada
struktur nya. Sebagai contoh, eritrosit (sel darah merah) pada burung puyuh yang mempunyai inti (nucleus) sedangkan pada manusia tidak
mempunyai inti (nucleus). Adanya inti pada eritrosit di burung puyuh ini memungkinkan nya agar dapat bergerak sendiri, selain adanya
pergerakan yang berasal dari jantung maupun oleh adanya perbedaan tekanan di dalam pembuluh darah. Selain itu bentuk dari eritosit burung
puyuh ini adalah oval, berbeda dengan manusia yang memiliki bentuk bikonkaf. Daya hidup dari eritrosit pada manusia dan burung puyuh pun
berbeda. Daya hidup yang lebih lama biasanya terdapat pada manusia yaitu 50 – 60 hari sedangkan pada burung puyuh secara umum hidup nya
selama 28 – 35 hari.

Burung puyuh sendiri memiliki ukuran eritrosit yang lebih besar dibandingkan dengan ukuran eritrosit pada manusia. Walaupun ukuran
eritrosit pada burung puyuh lebih besar, namun bentuknya lebih datar sehingga memudahkan proses pegerakan nya menjadi lebih cepat. Pada
burung puyuh yang termasuk dalam kelompok unggas jumlah leukosit (sel darah putih nya berukuran lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah
sel darah merah (eritrosit) dan juga keeping darah (trombosit). Pada burung puyuh tingkat metabolisme sangat tinggi menyebabkan kinerja
eritrosit lebih tinggi pula. Sehingga eritrosit menjadi cepat mati dan kemudian akan kembali mengalami siklus nya.

Anda mungkin juga menyukai