Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA MEDIK

MODUL 2

ISOLASI PROTEIN DAN UJI AKTIVITAS ENZIM


Tanggal Praktikum : 27 September 2021

Nama/NIM Asisten:

Dinda Mayasari /118260059

Kelompok A4

Nama/NIM Anggota Kelompok:

1. Muhammad Hafiz Alfikri 119260087

2. Putri Zindi Arviana Havid 119260066

3. Ria Rahma Aprilia 119260100

4. Yohana Fatresya 119260112

PROGRAM STUDI FARMASI

JURUSAN SAINS

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

2020/2021
I. TUJUAN PERCOBAAN

1. Menentukan pemisahan secara dialisis.


2. Menentukan isolasi kasein dari susu.
3. Menentukan aktivitas enzim amilase.
4. Menghitung persen rendemen kasein dari susu

II. METODOLOGI

A. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah kantong dialisis,

gelas beaker, hot plate, batang pengaduk, corong Buchner, kertas saring, kaca

arloji, timbangan, dan tabung reaksi. Adapun bahan-bahan yang digunakan yaitu

membran dialisis, Larutan Starch 20g/L, larutan glukosa (20g/L), larutan Iodium

(5mmol/L dalam KI 30 g/L), larutan Bennedict, susu, dapar Na-Asetat (0,2 mol/L

pH 4,6), etanol 95% dan eter.

B. Cara Kerja

1. Dialisis

Dilakukan dengan memasukkan larutan iodin dan larutan glukosa

kedalam kantong dialisis. Lalu dimasukkan kantong dialisis tersebut

kedalam gelas beaker yang mengandung larutan iodium dan benedict.

Setelah itu, diamati perubahan yang terjadi selama 30 menit.

2. Isolasi Kasein dari Susu

Dilakukan dengan memasukkan 100 ml susu dan 100 ml dapar

asetat kedalam gelas beaker, dan dipanaskan pada suhu 40℃. Kemudian

ditambahkan secara perlahan sambil diaduk, pH campuran sekitar 4,8.

Kemudian di dinginkan suspensi pada kamar dan disaring. Dicuci padatan


beberapa kali dengan sedikit air dan di suspensikan padatan dalam 30 ml

etanol. Kemudian, suspensi disaring dengan menggunakan corong

Buchner dan dicuci padatan dengan etanol : eter (1 : 1). Langkah terakhir,

dicuci padatan dan ditempatkan dalam kaca arloji dibiarkan eter menguap.

Lalu ditimbang kasein yang diperoleh, dan dihitung rendemen nya.

3. Uji Aktivitas Enzim Amilase

Dilakukan dengan cara menyiapkan 4 tabung reaksi. Ke dalam

masing-masing tabung reaksi ditambahkan 2 ml larutan starch dan 0,5 ml

larutan iodin. Kemudian ditambahkan aquades sebagai kontrol negatif 1

ml, 3 ml, dan 5 ml larutan saliva kedalam tabung reaksi, dan digenapkan

volume dengan aquades hingga volumenya sama. Dikocok hingga

homogen. Lalu dicatat waktu yang dibutuhkan oleh larutan sampai

berubah menjadi kering, diamati setiap 5 menit.


III. DATA DAN PENGOLAHAN DATA

A. Dialysis
Setelah didiamkan 30 menit Interpretasi
Membran Tabung dialisis mengandung larutan amilum
dialisis (berisi dan glukosa yang ditempatkan dalam larutan
amilum dan iodin dan benedict terjadi perubahan warna
glukosa) menjadi ungu kehitaman di dalam tabung
dialisis karena adanya interaksi antara iodin
dan amilum. Hal tersebut menunjukan iodium
yang bergerak masuk kedalam tabung selofan
yang sifatnya selektif permeable terhadap
beberapa molekul karena iodin memiliki
partikel lebih kecil sehingga dapat masuk
dalam tabung dialisis.

Gelas kimia Pada gelas kimia yang berisi larutan iodin dan
(berisi larutan benedict tidak terjadi perubahan warna atau
iodin dan tetap berwarna oranye kekuningan. Hal
benedict) tersebut terjadi karena amilum yang memiliki
ukuran molekul besar tidak dapat menembus
tabung dialisis sehingga tidak adanya
interaksi antara iodin dan amilum. Pada uji
Benedict terbentuk warna oranye disebabkan
karena adanya kandungan glukosa/gula
pereduksi yang keluar dari membran dialisis

B. Isolasion Kasein dari Susu


Berat (gram)
Dik :
Massa kasein dalam susu = 8 gram
Volume susu = 250 ml

Dit : Massa kasein teoritis


Kasein teoritis (dalam
=
100 mL susu)
=
Maka,
Massa kasein teoritis = = 3.2 gran

Kaca arloji 24.1570 gram


Kaca Arloji + Kasein 27.1452 gram
= (Kaca Arloji+Kasein) – (Kaca Arloji)
Bobot kasein hasil
= 27.1452 gram - 24.1570 gram
isolasi
= 2.9882 gram
= x 100%
% rendemen kasein = x 100%
= 93.381 %
= x 100%
% galat = x 100%
= 6.618%

C. Analisis Aktivitas Enzim Amilase di Saliva


Waktu
Sampel
5 menit 10 menit 15 menit
Negatif

Interpretasi Tidak ada kerja enzim Tidak ada kerja enzim Tidak ada kerja enzim
amile karena larutan amile karena larutan amile karena larutan
starch bereaksi starch bereaksi starch bereaksi
dengan iodine yang dengan iodine yang dengan iodine yang
menyebabkan amilum menyebabkan amilum menyebabkan amilum
berwarna biru berwarna biru berwarna biru agak
kehitaman kehitaman terang dibanding
menit sebelumnya
Saliva 1 ml

Interpretasi Enzim amilase belum Enzim amilase belum Pada menit ini
bekerja pada 5 menit bekerja pada 10 menit aktivitas enzim
awal yaang dilihat yang dilihat dari amilase sudah mulai
dari larutan starch larutan starch yang terliha, berdasarkan
yang masih berwarna masih berwarna biru warna pengamatan
biru gelap. Hal gelap. Hal tersebut yang tidak terlalu
tersebut terjadi karena terjadi karena adanya berwarna biru gelap.
adanya interaksi interaksi antara Enzim amilase
antara larutan starch larutan starch dengan memiliki mekanisme
dengan iodine iodine kerja dengan cara
memcah pati sehingga
amilum tidak akan
bereaksi dengan iodin
yang membentuk
warna
Saliva 3 ml

Interpretasi Enzim amilase sudah Pada menit ini Pada menit ini
agak bekerja pada 5 aktivitas enzim aktivitas enzim
menit awal yaang amilase sudah mulai amilase terlihat
dilihat dari larutan terlihat jelas, berdasarkan warna
starch yang masih berdasarkan warna pengamatan yang
berwarna biru agak pengamatan yang tidak terlalu berwarna
muda terlihat tidak terlalu berwarna putih sepenuhnya.
gumpalan berwarna putih dengan sedikit Enzim amilase
putih pada pinggiran biru pada tenga memiliki mekanisme
tabung. Hal tersebut tabung. Enzim kerja dengan cara
terjadi karena masih amilase memiliki memcah pati sehingga
ada interaksi antara mekanisme kerja amilum tidak
larutan starch dengan dengan cara memecah berikatan dengan
iodine sehingga masih pati sehingga amilum iodin yang
ada warna biru yang tidak akan bereaksi membentuk warna
bisa diamati dengan iodin yang biru
membentuk warna
Saliva 5 ml

Interpretasi Pada menit ini Pada menit ini Pada menit ini
aktivitas enzim aktivitas enzim aktivitas enzim
amilase terlihat lebih amilase terlihat amilase terlihat
cppat dibanding berdasarkan warna berdasarkan warna
tabung reaksi yang pengamatan yang pengamatan yang
lain, berdasarkan tidak terlalu berwarna tidak terlalu berwan
warna pengamatan putih sepenuhnya. bening. Disebaabkan
yang terlihta mudah Enzim amilase Enzim amilase
muda . Enzim amilase memiliki mekanisme mencegah
memiliki mekanisme kerja dengan cara berikatannya
kerja dengan cara memcah pati sehingga amilum/pati dengan
memecah pati amilum tidak iodin
sehingga amilum berikatan dengan
tidak akan bereaksi iodin yang
dengan iodin yang membentuk warna
membentuk warna biru
biru
IV. PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini terdapat 3 percobaan yang akan dilakukan yaitu
menentukan pemisahan secara dialysis, kedua yaitu menentukan isolasi kasein dari
susu dan yang ketiga adalah menentukan aktivitas enzim amilase. Alat yang
digunakan yaitu kantong dialisis, gelas beaker, hot plate, batang pengaduk, corong
Buchner, kertas saring, kaca arloji, timbangan, dan tabung reaksi. Sedangkan bahan-
bahan yang digunakan yaitu membran dialisis, Larutan Starch 20g/L, larutan glukosa
(20g/L), larutan Iodium (5mmol/L dalam KI 30 g/L), larutan Bennedict, susu, dapar
Na-Asetat (0,2 mol/L pH 4,6), etanol 95% dan eter.

Dialisis yaitu suatu proses untuk menghilangkan molekul kecil seperti garam atau
larutan protein dari enzim yang didapatkan melalui tahapan sebelumnya atau tahapan
pemurnian dengan garam amonium sulfat. Prinsip dari dialisis adalah difusi, yang
merupakan terjadinya aliran zat terlarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
melalui membran semi-permeabel (Surya dwi, dkk., 2013). Membran bertindak
seperti saringan dengan ukuran pori tertentu. Molekul dengan jari-jari molekul yang
lebih besar dari ukuran pori akan tertahan di dalam membran seluruhnya sedangkan
molekul dengan ukuran jari-jari lebih kecil akan lolos atau molekul berukuran kecil
akan bermigrasi (Grogan,2009).

Pada percobaan dengan dialysis yang mengandung larutan amilum dan glukosa,
ditempatkan dalam larutan iodin dan benedict maka akan terjadi perubahan warna
ungu kehitaman di dalam tabung dialysis. Hal ini dikarenakan adanya interaksi
antara iodin dan amilum. Hal tersebut menunjukan iodium yang bergerak masuk
kedalam tabung selofan yang sifatnya selektif permeable terhadap beberapa molekul.
Karena iodine dan glukosa memiliki partikel lebih kecil sehingga dapat masuk
ataupun keluar dari tabung dialysis sedangkan pati akan tetap bertahan di dalam
tabung dialysis karena ukuran partikelnya yang besar. Sedangkan pada percobaan
tabung dialisis yang berisi larutan iodin dan benedict tidak terjadi perubahan warna
dan tetap berwarna oranye kekuningan. Hal tersebut terjadi dikarenakan amilum
yang memiliki ukuran molekul besar tidak dapat menembus tabung dialisis sehingga
tidak adanya interaksi antara iodin dan amilum. Pada uji Benedict terbentuk warna
oranye disebabkan karena adanya kandungan glukosa pereduksi yang keluar dari
membran dialysis

Pada isolasi kasein dari susu didapat masa teoritis kasein yaitu sebesar 3,2 gram,
dimana rendemen yang didapat sebesar 93,381 % dan galat sebesar 6,618%.
Enzimmemiliki aktivitas yang dipengaruhi oleh suatu kondisi sepertisuhu, pH dan
konsentrasisubstrat. Enzim akan bekerja secara optimum apabila suhu, pH dan
konsentrasisubstrat tersebut dalam kondisi optimum (Siska dan Winni, 2018). Dalam
keadaan asam,enzimakan mengalami protonasi dan kehilangan muatan negatifnya
yang menyebabkan konformasi enzim berubah sehingga aktivitas enzim yang
dihasilkan kecil. Sedangkan pada pH 6, terjadi keseimbangan antara muatan positif
dan negatifnya, sehingga menghasilkan aktivitas enzim maksimal dan merupakan pH
optimum. Pada pH 7 sampai dengan pH 9, terjadi penurunan aktivitas enzim. Hal ini
terjadi karena, pH yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya proses koagulasi yang
menyebabkan menurunnya aktivitas enzim (Poedjiadi dan dan Supriyanti, 2007).

Pada aktivitas enzim amilase di saliva dilakukan pada empat sampel meliputi
sampel negative, saliva 1ml, saliva 3ml, dan saliva 5 ml. Di mana setiap sampel di uji
dalam waktu 5 menit, 10 menit, dan 15 menit. Pada sampel negative dengan waktu 5
menit hingga 15 menit menunjukan bahwa tidak ada kerja enzim amilase disebabkan
oleh larutan starch yang bereaksi dengan iodine sehingga amilum menjadi berwarna
biru kehitaman. Pada sampel saliva 1ml dengan waktu 5 menit dan 10 menit masih
menunjukan bahwa enzim amilase belum bekerja ditandai dengan larutan starch yang
berwarna biru gelap, hal tersebut disebabkan oleh larutan starch yang berinteraksi
dengan iodine. Pada saliva 1 ml dalam waktu 15 menit sudah mulai terlihat aktivitas
enzim dibuktikan dengan adanya perubahan warna menjadi biru muda, di mana
enzim amilase memiliki mekanisme kerja dengan cara memcah pati sehingga amilum
tidak akan bereaksi dengan iodin yang membentuk warna.

Pada saliva 3ml dalam 5 menit, aktivitas enzim amilase sudah terlihat ditandai
dengan warna biru yang tidak terlalu gelap juga terdapat endapan putih di sekitar
tabung reaksi. Warna biru yang terlihat pada 5 menit pertama ialah karena adanya
interaksi antara larutan starch dengan iodine. Kemudian pada waktu 10 menit,
aktivitas dari enzim amilase sudah dapat dilihat jelas dengan ditandai perubahan
warna menjadi sedikit putih pucat. Perubahan warna tersebut disebabkan oleh
mekanisme kerja enzim amilase yang memecah pati sehingga amilum tidak akan
bereaksi dengan iodin yang membentuk waarna. Lalu pada waktu 15 menit, enzim
amilase bekerja dengan baik ditandai dengan perubahan warna menjadi putih.

Pada sampel saliva 5ml dalam waktu 5 menit menunjukan aktivitas enzim
amilase yang lebih baik dibandingan dengan sampel sebelumnya dengan waktu yang
sama, di mana larutan starch sudah menunjukan warna biru muda yang disebabkan
tidak adanya interaksi antara pati atau amilum dengan iodine. Pada waktu 10 menit,
enzim amilase bekerja semakin baik dengan menunjukan perubahan warna menjadi
putih pucat, hal ini menunjukan penambahan saliva dengan waktu yang lebih lama
akan semakin memutus interaksi antara pati dengan iodine sehingga tidak terjadi
perubahan warna. Pada waktu 15 menit menunjukan perubahan warna menjadi
bening, hal ini menunjukan enzim amilase dapat bekerja maksimal, di mana
mekanisme enzim amilase memecah pati sehingga pati tidak berikatan dengan
iodine.

Penyakit Akibat Kekurangan Enzim diantaranya :

1. Penyakit Fabry, disebabkan oleh kurangnya enzim ceramide trihexosidase


penyakit ini dapat menyebabkan gangguan jantung dan ginjal.

2. Fenilketonuria terjadi karena tubuh kekurangan enzim PAH, yang


menyebabkan pengidap fenilketonuria bisa mengalami keterbelakangan
mental.

3. Maple Syrup Urine kekurangan enzim jenis ini bisa memicu terjadinya
penumpukan asam amino yang menyebabkan saraf menjadi rusak dan urine
mengeluarkan bau beraroma sirup.
4. Penyakit Tay-Sachs disebabkan oleh kekurangan enzim di dalam lisosom.
Penyakit ini menyebabkan kerusakan saraf pada bayi.

Pengobatan non-farmakologis yang dapat dilakukan untuk terapi diantaranya yaitu

memperbaiki pola hidup dengan olahraga dan konsumsi makanan yang bergizi,

mengurangi konsumsi makanan dan obat-obatan yang tidak bisa dicerna dengan baik,

mengganti enzim yang rusak, melakukan pemurnian darah untuk menghilangkan

racun dari tubuh.

V. KESIMPULAN

1. Pemisahan secara dialisis dipisahkan dengan memberan yang bersifat selektif permeabel,

diman hanya partikel yang memiliki partikel kecil yang dapat menembus membran,

seperti glukosa dan iodin.

2. Berdasarkan hasil isolasi kasein susu diperoleh persen rendemen lebih tinggi

dibandingkan galat yang menunjukkan kesalahan isolasi cukup kecil.

3. Banyaknya volume saliva dan waktu pengamatan mempengaruhi kerja pemecahan

amilum sehingga dapat berubah menjadi bening.

4. Persen rendemen yang diperoleh sebesar 93,381% dengan galat 6,618%.


VI. DAFTAR PUSTAKA

Fitri, A. S. dan Fitrian, Y. A. N. (2020). Analisis Senyawa Kimia pada Karbohidrat. Sainteks,
17(1) : 45-52

Grogan G. (2009). Practical Biotransformation. Postgraduates Chemistry Series. Chichester:


John Willey & Sons Ltd.

Odom, A. L., Barrow, L. H., And Romine, W. L. (2017). Teaching Osmosis to Biology Students.
The American Biology Teacher, 76(2)

Poedjiadi, A. dan Supriyanti. F.M.T. (2007). Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : UI Press.

Risnoyatiningsih, R. (2011). Hidrolisis Pati Ubi Jalar Kuning Menjadi Glukosa Secara
Enzimatis. Jurnal Teknik Kimia, 5(2) : 417-424

Salamah, E., Purwaningsih, S., dan Permatasari E. (2011). Aktivitas Antioksidan dana Komponen
Bioaktif pada Selada Air (Nasturtium officinale L. R. Br). Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan
Indonesia, 14(2) : 85 - 91

Siska, Fajarwati dan Winni Astuti. (2018). Isolasi dan Penentuan Kondisi Kerja Optimum
Amilase dari Rebung Bambu Serit (Gigantochloa robusta K.). Prosiding Seminar Nasional
Kimia. ISBN 978 602 50942 1 7, diakses pada 3 Oktober 2021, dari Universiitas Mulawarman.

Surya, dwi., dkk. (2013). Isolasi, Purifikasi Dan Karakterisasi Α-Amilase dari Trichoderma
viride FNCC 6013. Chem Info, Vol 1, No 1, Hal 85 – 93.
VII. TABEL PENGERJAAN

No. Nama NIM Kontribusi

1. Muhammad Hafiz Alfikri 119260087 Tujuan, Pembahasan, Daftar


Pustaka

2. Putri Zindi Arviana Havid 119260066 Metodologi Praktikum, Tabel


Pengerjaan, dan Edit Laporan
Praktikum

3. Ria Rahma Aprilia 119260100 Pengolahan Data,


Kesimpulan, Daftar Pustaka

4. Yohana Fatresya 119260112 Cover, Pembahasan, Daftar


Pustaka

Anda mungkin juga menyukai