Hasil
Uji Pati-Iodium :uji Iodin untuk membedakan amilum dan glikogen juga untuk
pembentukan kompleks Pati-Iodium
Tujuan : membedakan polisakarida dari disakarida dan monosakarida
Dasarnya :molekul Pati mempunyai struktur tiga dimensi berupa spiral, dalam
struktur ini molekul Pati dapat mengikat molekul Iodium secara fisik dengan cara
menempatkan Iodium tersebut kedalam spiral sehingga kompleks tersebut berwarna
biru. Bila larutan dipanaskan, struktur spiral akan hilang sehingga Pati tidak dapat lagi
mengikat Iodium, akibatnya warna biru juga hilang. Monosakarida dan disakarida
tidak menimbulkan warna biru dengan Iodium. Adapun komposisi dari reagen iodin
adalah 0,127 g I2 dalam 100 ml air yang mengandung 3 g KI. Diluar dari reagen
iodine juga diberikan penambahan berupa HCl encer.
Larutan karbohidrat 1% : glikogen,
inulin, amilosa, selulosa
Hasil
Dikeringkan pati yang terdapat pada kertas saring dengan oven sampai kering
Dicatat berat pati dan dihitung persentase kadar pati dalam sampel
Pati dalam sampel harus diketahui terlebih dahulu untuk menghitung kadar amilosa
dan amilopektin hasil isolasi
B. Karakterisasi Amilum dan Amilopektin
Kemantapan dalam
Retrogradasi Mantap
larutan air
Karakterisasi dapat dilakukan dengan beberapa uji:
Uji dengan iodium, berdasarkan reaksi amilosa dan amilopektin memberikan warna yang
berbeda. Larutan pati didiamkan sampai mengendap dan dipisahkan dari supernatannya.
Masing-masing dimasukkan kedalam tabung reaksi dan ditambahkan iodium. Berdasarkan
literatur maka amilosa akan memberikan warna biru kelam dan amilopektin merah bata
hingga merah-ungu.
Uji yang kedua dapat dilakukan dengan uji hidrolisis pati, larutan pati ditambahkan asam,
yakni HCl pekat, agar larutan bersifat asam. Larutan yang bersifat asam ini
dipanaskan akan terhidrolisis menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana. Hasil
dari hidrolisis ini adalah berubahnya amilum menjadi glukosa karena amilum
mengandung amilosa atau amilopktin yang merupakan polimer dari glukosa, oleh sebab
itu amilum dihidrolisis akan menghasilkan glukosa. Hidrolisis sempurna apabila
menjadi senyawa yang lebih sederhana yang terdeteksi pada perubahan warna.
Pembentukan glukosa ini dibuktikan dengan uji benedict selanjutnya. Tapi sebelum
dilakukan uji benedict, larutan yang dihasilkan dinetralkan dengan larutan NaOH 10%
karena larutan bersifat asam setelah penambahan HCl pekat. Larutan yang sudah netral
atau sampai basa tersebut ditambahkan pereaksi benedict dan dipanaskan. Hasilnya
diperoleh larutan bewarna hijau dan terbentuk endapan merah bata. Ini menunjukkan
hasil positif adanya gula pereduksi pada larutan amilum tersebut. Gula perduksi yang
mengandung gugus aldehida atau keton bebas akan mereduksi ion Cu2+ dalam
suasana alkalis, menjadi Cu+, yang mengendap sebagai Cu2O (kupro oksida) berwarna
merah bata. Ini ditunjukkan pada reaksi dibawa ini,
Isolasi amilosa dan amilopektin berdasarkan sifat kelarutan dalam air. Amilosa larut
dalam air panas membentuk molekul rantai terbuka, sedangkan amilopektin tidak larut dan
memiliki molekul yang lebih besar. Menggunakan larutan pengkompleks maka amilosa
yang larut akan membentuk amilosa-kompleks dan supernatan. Berdasarkan pembentukan
amilosa-kompleks dan supernatan maka amilosa dan amilopektin dapat dipisahkan.
Larutan pengisolasi pada metode salting out berupa larutan MgSO4 jenuh dan pada
metode complexing agent berupa butanol akan membentuk ikatan kompleks dengan
pati yang mengandung amilosa. Jadi semakin banyak larutan pengompleks semakin
banyak pula pati kandungan amilosa yang terikat sehingga amilosa kompleks berupa
endapan bisa dipisahkan dari amilopektin (Yuliasih, 2008).
Bahan yang digunakan untuk proses isolasi amilosa dan amilopektin dengan metode
salting out dan complexing agent adalah sampel amilum atau pati, aquades sebagai
solvent / pengencer, asam klorida sebagai pengatur pH, butanol sebagai solvent /
reagent pengompleks, metanol sebagai solvent, MgSO4. Alat yang digunakan adalah
Bekker gelas 1000 ml, 2000 ml, oven, erlenmeyer 250 ml, kertas saring, oven,
desikator, corong.
Diagram Alir
Larutan suspensi pati
- Dicuci
- Dicuci - Dipisahkan
- Dikeringkan dengan oven pada 70 0C - Dikeringkan dengan oven pada 70 0C
- Ditimbang - Ditimbang
Persentase pati amilosa dihitung berdasarkan kadar pati dan kadar pati amilopektin
didapat dari sisa pengurangan kadar pati oleh pati amilosa