Anda di halaman 1dari 24

KARBOHIDRAT : AMILOSA

Farida Utami
Pratma Noor Adi N.
Alfriyani Feby Syafitri
Ainul Avida

(141810301038)
(141810301039)
(141810301040)
(141810301042)

Amilosa merupakan polimer dengan rantai


lurus
yang
tersusun
dari
monomermonomer glukosa.

Pati dapat diperoleh dari biji-bijian, umbiumbian, sayuran, maupun buah-buahan.


Pati
tersusun paling sedikit oleh tiga
komponen utama yaitu amilosa, amilopektin
dan material antara seperti, protein dan
lemak.

1. Amilosa adalah sebuah polisakarida rantai


lurus yang berisi kira-kira 100 unit glukosa
yang terhubung oleh ikatan -1,4 glikosidik

2. Amilopektin adalah sebuah polisakarida


rantai bercabang berisi 100.000 unit
glukosa yang terhubung oleh ikatan ikatan
-1,4 glikosidik dan ikatan -1,6 glikosidik

Polisakarida dapat dihidrolisis dengan adanya


asam atau enzim spesifik seperti
Amilosa jika dihidrolisis berturut-turut akan
menghasilkan monomernya yaitu glukosa.
Berikut ini dijelaskan metode hidrolisis
amilum dengan adanya asam.

Metode hidrolisis amilosa dapat dilakukan


sebagai berikut :
3 mL amilum 1% ditempatkan dalam tabung
reaksi
ditambah 0,5 mL HCl 3M, dicampur dan
ditempatkan campuran dalam water bath
mendidih selama 10 menit.
Setelah 10 menit dipindahkan tabung reaksi
dari water bath dan didinginkan. Larutan
kemudian dinetralkan dengan 1 M NaOH dan
dicampur dengan baik

Metode Analissis Kualitatif


Amilosa

Prnsip dari uji ini yaitu reagen uji mendehidrasi


pentosa
untuk
membentuk
furfural
dan
mendehidrasi heksosa untuk membentuk 5hidroksimetil furfural. Kemudian furfural bereaksi
dengan -naphthol yang ada dalam reagen uji
untuk menghasilkan produk berwarna ungu

Metodi uji molisch yaitu:


dimasukkan 2 ml larutan sampel dalam tabung
reaksi
ditambahkan 4 tetes reagen molisch (larutan
-napthol in 95% ethanol)
dimasukkan larutan tersebut perlahan kedalam
tabung berisi 2 ml asam sulfat sampai
terbentuk 2 lapisan, menghasilkan cincin warna
violet sebagai hubungan antara pemisahan
permukaan.
Uji positif jika memunculkan cincin berwarna
ungu, kemudian dilanjutkan pada uji
selanjutnya

Uji Benedict digunakan untuk membedakan antara gula


reduksi dan gula non-reduksi
Pati merupakan jenis gula non-reduksi sehingga jika
sampel mengandung amilosa seharusnya pada uji ini
hasilnya negatif.
Hasil Positif dari uji ini adalah Pembentukan endapan
kemerahan jika adanya gula reduksi
Reaksi yang terjadi adalah sebgai berikut:
Oksidasi :
CuSO4

Cu2+ +SO4Cu2+ +
Gula Reduksi

Cu+

Cu+

(elektron donor)

CuO2 ( Endapan)

Metode uji Benedict yaitu :


ditempatkan1 ml larutan sampel ke dalam
tabung reaksi.
ditambahkan 2 ml reagen Benedict.
Dipanaskan larutan kemudian dalam bak air
mendidih selama tiga menit.
Hasil positif ditunjukkan oleh : Pembentukan
endapan kemerahan dalam waktu 3 menit
Namun jika sampel mengandung amilosa,
harusnya tidak menghasilkan endapan
kemerahan

Untuk membedakan aldosa dan ketosa.


Prinsipnya menggunakan 6M HCl sebagai
agen pendehidrasi dan resoncinol sebagai
reagen utk kondensasi.

Ditempatkan 1 mL larutan sampel dalam


tabung reaksi
Ditambahkan 2.5 mL reagen seliwanof
Dipanaskan larutan dalam water bath
mendidih selama 5 menit dan diamati
perubahannya
Uji positif mengandung amilum jika
perubahan warnanya lebih lambat dan
muncul warna kuning sampai pink redup

Uji iodin spesifik untuk mengetahui keberadaan


amilosa dalam suatu bahan.
Reaksi kimia yang terjadi dalam uji iodin ini
merupakan
reaksi
pembentukan
senyawa
kompleks antara amilase dan ion triiodida linier

Metode uji Iodin yaitu:


dilarutkan kalium iodida (KI) sebanyak 20g kedalam
500 ml air suling dalam gelas piala 1000 mL
dimasukkan 2 g iodin dan dikocok dengan alat
pengocok sampai larut.
dipindahkan larutan kedalam labu ukur 1000 mL
ditambahkan air suling sampai volume 1000 mL
dikocok kembali sampai merata sehingga diperoleh
larutan I-KI 2%
dimasukkan
larutan sampel sebanyak 2-3 mL
kedalam tabung reaksi
ditambahkan larutan I-KI 2% yang telah dibuat
sebelumnya sebanyak 2 tetes

diamati perubahan warna yang ditimbulkan, uji


positif mengandung amilosa jika muncul warna
biru-kehitaman.

Menurut penelitian adepristian dan Niken


tahun 2013, amilosa sendiri dapat diisolasi
dari amilum (pati). Untuk mendapatkan
amilosa murni dalam amilum dapat dilakukan
dengan metode complexing agent
(Adepristian dan Niken, 2013).

1.
2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

dicampurkan suspensi pati dengan akuades


dicampurkan suspensi tersebut dengan agen
pengkompleks yaitu n-butanol
diatur suspensi pati dan larutan pengompeks
dengan rasio 2:1; 2:2; 2:3 dan diatur nilai pH 4,5;
5,5; 6,5 menggunakan larutan HCl sebagai pengatur
pH.
dipanaskan campuran pada suhu 90C selama 30
menit.
didinginkan campuran pada suhu ruang selama 24
jam
dipisahkan antara endapan amilosa-compleks dan
supernatan
Endapan
amilosa-compleks
tersebut
dicuci
menggunakan metanol
dikeringkan dengan oven pada suhu 70 C

Hidrolisis pada Amilosa secara berturut-turut akan menghasilkan monosakarida

glukosa

2. Analisis kualitatif Amilosa dapat dilakukan dengan cara bertahap melalui uji
Molisch untuk mengetahui adanya karbohidrat dalam sampel, dilanjutkan dengan
uji Benedict untuk mengetahui sampel mengandung gula reduksi atau tidak dan
terakhir dengan uji iodin yang spesifik terhadap amilosa.

3. Hasil Positif pada uji Molisch jika memunculkan cincin berwarna ungu (belum
spesifik)

4. Hasil Negatif pada uji benedict jika tidak terbentuk endapan kemerahan (adanya
pati sbgai gula non-reduksi)

5. Hasil Positif pada uji iodin jika menghasilkan warna biru-kehitaman

6. Amilosa sendiri dapat diisolasi dari amilum (pati) dilakukan dengan metode
complexing agent

By: Kelompok Amilosa

Anda mungkin juga menyukai