dicuci dihaluskan
di keringanginkan
selama 5 hari
diayak dengan
ayakan 65 mesh
Ekstraksi
• Ekstraksi dilakukan dengan cara soxhletasi
Sampel sebanyak 50 g,
Pelarut metanol
dibungkus dengan kertas Kemudian alat soxhletasi
sebanyak 500 mL
saring dan dimasukkan dirangkai dengan
dimasukkan ke dalam
ke dalam ekstraktor kondensor.
labu alas bulat.
soxhlet.
Pelarut diuapkan
Ekstraksi dilakukan
Ekstrak yang didapat menggunakan waterbath
sekitar 8 jam hingga
dievaporasi sampai diperoleh ekstrak
cairan tidak berwarna
kental.
Penentuan Kadar Air
2 g sampel
dimasukkan ke Di dinginkan Sampel
dalam oven dalam desikator ditimbang Kadar air
pada suhu selama 30 hingga berat dihitung
105oC selama 3- menit, sampel konstan
5 jam
Uji Toksisitas Menggunakan Metode Brine
Shrimp Lethality Test
Merendam telur tersebut dalam air laut Dibuat lagi larutan dengan konsentrasi
buatan sebanyak 2 L 1000, 500, 100, 50, 25 dan 12,5 ppm
Diberi penerangan dengan lampu pijar 40- Untuk kontrol (0 ppm) dilakukan tanpa
60 watt serta diaerasi selama 48 jam. penambahan ekstrak.
3. Uji Toksisitas
Larutan uji dipipet Pengamatan I Jumlah larva
sebanyak 6 mL dilakukan selama udang yang mati
dimasukkan ke 6 jam dengan dihitung tiap 6,
dalam tabung selang waktu 1 12, 18 dan 24
reaksi dan jam. Selanjutnya jam. Setiap
ditambahkan 10 pengamatan II konsentrasi
ekor larva udang dilakukan pada dilakukan dua kali
yang telah 12, 18 dan 24 pengulangan dan
berumur 2 hari. jam. dibandingkan
dengan kontrol.
Uji Kandungan Total Senyawa
Metabolit Sekunder
1 Uji Kandungan Fenolik
• Sampel ekstrak 200 ppm sebanyak 1 mL + 1 mL reagen Folin-Ciocalteu (50%) dalam tabung reaksi dan
kemudian campuran divortex selama 3 menit. Setelah interval waktu 3 menit + 1 mL larutan Na2CO3 2%.
Selanjutnya campuran disimpan dalam ruang gelap selama 30 menit. Absorbansi λ 750 nm.