51
HASIL PENELITIAN :
1. Uji visualisasi
Rasa mulai dari mint asam sampai mint asam asin. Penyebab terjadinya
perubahan asin karena penambahan sodium bicartbonate itu menimbulkan rasa asin.
Sedangkan untuk perubahan warna disebabkan dari infusa daun asam jawa.
2. Uji pH
Pada obat kumur daun asam jawa memberikan hasil yang berbeda nyata F1-F3
adalah 3,48-3,01 asam. pH didapat tidak memenuhi pH standar yaitu (5,65 – 6,12).
3. Uji panelis
Rasa dapat dinilai dengan adanya tanggapan kimiawi oleh indera pencicip
(lidah). Obat kumur dengan konsentrasi daun asam jawa 6% mendapatkan frekuensi
kesukaan rasa yang tertinggi, sedangkan obat kumur dengan konsentrasi daun asam
jawa 12% dan 18% mendapat frekuensi kesukaan rasa terendah. Semakin tinggi
konsentrasi daun asam jawa maka rasa obat kumur asam jawa semakin tidak disukai.
Rasa asin pada obat kumur tersebut ditimbulkan oleh Sodium bicarbonate. Rasa asin
inilah yang tidak disukai oleh panelis.
KEKUATAN PENELITIAN :
1. Referensi :
Referensi sudah mencakup referensi yang luas yakni baik dari referensi
nasional dan internasional, seperti buku dari Craigh G dan Power JM (2002) edisi 11
dan beberapa referensi dari Kusnandi N (2003) dan Catur F. N, (2006).
2. Pengujian :
Pengujian yang dilakukan mencakup uji fisik dari Bentuk, Bau, Warna dan
Rasa
3. Evaluasi :
Evaluasi yang dilakukan yakni meliputi uji pH, Viskositas, dan uji Panelis.
4. Variabel :
Variabel yang terkait terdiri dari variable dependent dan independent
5. Standard Publikasi :
Publikasi sudah dilakukan secara luas terbukti dengan standard jurnal yang ber
ISSN- Print. 2541-3651 dan ISSN-Online. 2548-3897
52
KELEMAHAN PENELITIAN : Terdapat pada pengujian yang dilakukan masih dalam
kategori yang kurang luas karena hanya terdiri dari uji
fisik saja.
KESIMPULAN :
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa infusa daun asam
jawa dengan konsentrasi 6%, 12%, dan 18% dapat dijadikan dalam bentuk sediaan obat
kumur dan variasi kadar infusa dapat mempengaruhi sifat fisik sediaan obat kumur dari
bentuk visualisasi.
54
JUDUL : SEDIAAN KRIM WAJAH SARI BUAH STOBERI (
Fragaria X ananassa D. )
NAMA JURNAL : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and
Technology
VOLUME DAN HAL : Vol.5, No.2
TAHUN : 2016
PENULIS : Rival Ferdiansyah, Revika Rachmaniar, Haruman
Kartamihardja, Elisabeth Meliana, Nitta Nurlita Sari
REVIEWER : Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
TANGGAL : Juli 2016
TUJUAN PENELITIAN : Untuk membuat sediaan krim yang mengandung sari buah
stroberi yang dapat memberikan efek antioksidan dan memiliki
stabilitas yang baik.
SUBJEK PENELITIAN : Buah Stroberi ( Fragaria X ananassa D. )
METODE PENELITIAN :
Buah sroberi yang digunakan adalah buah stroberi yang sudah matang, ditandai
dengan warna merah buah yang sudah merata tetapi konsistensi buah tidak lunak atau
lembek. Kemudian buah tersebut di jus menggunakan blender atau juicer.
LANGKAH PENELITIAN :
Disiapkan alat dan bahan kemudian dilakukan pengolahan sampel dilanjutkan dengan
determinasi tanaman kemudian pengolahan bahan, penapisan fitokimia dan pembuatan
formula dan dilakukan evaluasi. Formula krim dibuat dengan konsentrasi sari buah stroberi
0,015%, 0,15%, dan 0,30% dengan komposisi asam stearat 20%, setil alkohol 1%,
propilenglikol 10%, trietanolamin 2%, gliserin 10%, nipagin 0,10%, nipasol 0,05%, dan
akuades. Kestabilan sediaan fisik krim diuji melalui pengamatan perubahan organoleptis,
homogenitas, ph, viskositas, uji keamanan iritasi dan uji aktivitas antioksidan dengan
menggunakan metode DPPH.
HASIL PENELITIAN :
Hasil pengamatan menunjukan bahwa sediaan tidak mengalami perubahan yang
signifikan terhadap ph, homogenitas maupun viskositas. Seluruh sediaan krim memiliki
aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 52.59 ppm and 66.96 ppm dan tidak menyebabkan
iritasi.
KEKUATAN PENILITIAN :
1. Referensi
55
Kekuatan penelitian ini didukung dari berbagai referensi yang terdiri dari buku dan
jurnal nasional dan internasional.
Seperti : Ansel, H.C. 2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Voight, R. 1994, Buku
Pelajaran Teknologi Farmasi, The Departement of Health, Social Services and Public Safety.
2. Evaluasi
Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini kurang kuat karena hanya terdapat uji
fisik dan uji kimia.
3. Variabel
Variabel yang dilakukan pada jurnal ini tidak mencakup variabel yang luas karena
hanya terdiri dari variabel dependent dan independent.
4. Standar Publikasi
Standar yang digunakan dalam penelitian ini merupakan standard publikasi Nasional.
KELEMAHAN PEMELITIAN : Dari berbagai kekuatan terdapat kelemahan dari evaluasi
karena tidak mencakup luas dan tidak banyak dalam
pengujiannya.
KESIMPULAN :
Hasil pengujian antioksidan terhadap sediaan krim sari buah stoberi tersebut
membuktikan bahwa krim memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 52.5875
µg/ml (52.59 ppm) pada formula 1 dan 66.9565 µg/ml (66.97 ppm) pada formula 2 dan
tergolong antioksidan kuat dengan rentang nilai 50-100 ppm.
METODE PENELITIAN :
Pada pembuatan sabun transparan ini menggunakan minyak kelapa yang berwarna
putih, karena hasil sabun bewarna putih dapat diketahui cara pengolahan formulasi yang
benar, bahan yang masih layak digunakan, dan waktu pengolahan yang sesuai. Pemanaasan
yang terlalu panas membuat bahan-bahan yang tidak layak digunakan dan waktu pengolahan
yang terlalu lama dapat menyebabkan hasil sabun kecoklat-coklatan. Penambahan gliserin
dan gula pasir pada formula dasar sbun tersebut, berfungsi membantu pembentukan struktur
transparan sabun. Untuk menambah nilai guna sabun transparan dasar dan kekerasan sediaan
sabun, maka ditambahkan aloe vera.
LANGKAH PENELITIAN :
Pada pembuatan sabun transparan ini menggunakan minyak kelapa yang berwarna
putih, karena hasil sabun bewarna putih dapat diketahui cara pengolahan formulasi yang
benar, bahan yang masih layak digunakan, dan waktu pengolahan yang sesuai. Pemanaasan
yang terlalu panas membuat bahan-bahan yang tidak layak digunakan dan waktu pengolahan
yang terlalu lama dapat menyebabkan hasil sabun kecoklat-coklatan. Penambahan gliserin
dan gula pasir pada formula dasar sbun tersebut, berfungsi membantu pembentukan struktur
transparan sabun. Untuk menambah nilai guna sabun transparan dasar dan kekerasan sediaan
sabun, maka ditambahkan aloe vera dengan jumlah 2,5g, 5g, dan 7,5g. Dilakukan variable
terkait yaitu uji organoleptic sabun transparan meliputi aroma, transparansi, tekstur, dan daya
buih, serta uji mikrobiologi.
HASIL PENELITIAN :
Berdasarkan hasil sabun transparan untuk wajah terbaik dengan penambahan sari aloe
vera 5g dengan kriteria beraroma aloe vera, transparan dan dapat menembus <6cm, tekstru
keras tidak berminyak, dan daya buih mudah berbuih. Hasil uji mikrobiologi, tidak terdapat
pengaruh dengan penambahan sari aloe vera terhadap sediaan sabun transparan, jumlah
mikroba pada sabun transparan dengan jumlah koloni >105
KEKUATAN PENELITIAN :
1. Referensi
Kekuatan penelitian ini didukung dari berbagai referensi yang terdiri dari buku
dan jurnal nasional dan internasional
57
Seperti; SNI 06-3532-1994. Dewan Standar Nasional Indonesia, Jakarta
Butler. 2001 Poucher’s Perfumes, Cosmetics and soap. Kluwer Academic Publisher,
London
58
TUJUAN PENELITIAN : Pembuatan sediaan body lotion dari pati kentang bermanfaat
untuk mencegah penetrasi radiasi sinar ultraviolet pada kulit.
SUBJEK PENELITIAN : Pati kentang (Solanum Tuberosum L.)
METODE PENELITIAN : Dilakukan pembuatan pati kentang dengan mendidihkan 1
bagian dengan 1 bagian air selama 15 menit, didinginkan
sambal terus diaduk hingga terbentuk lem.
LANGKAH PENELITIAN : Variasi konsentrasi pati kentang 10; 12,5; 15; dan 20% b/b
HASIL PENELITIAN : Lotion in water pati kentang dengan konsentrasi 15%
memiliki aktivitas sebagai tabir surya dengan nilai SPF sesuai
nilai standar yaitu sebesar 15.
KEKUATAN PENELITIAN :
1. Referensi
Maspiyah dan Kartikasari N.P.C., 2015, Pengaruh Proporsi Pati Bengkuang dan
Tepung Kentang terhadap Hasil Jadi Masker untuk Perawatan Kulit Wajah Flek
Hitam Bekas Jerawat, e-journal, 04
Cancer, I.A. for R on, 2012, Methoxsalen Plus Ultraviolet a Radition, IARC
Monographs on the Evaluation of Carcinogenic Risks to Humans, 100 A, 385-397
Draelos, Zoe Diana and Thaman, Lauren A., 2006, Cosmetic Formulation of Skin
Care Products, J.F.N and P.R. Tanner, C. P&G Beauty, Sharon Woods Technical
Center, & U.S.A. Ohio, eds, New York
2. Evaluasi
Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini kurang kuat karena hanya
terdapat uji fisik.
3. Variabel
Variabel yang dilakukan pada jurnal ini tidak mencakup variabel yang luas
karena hanya terdiri dari variabel dependent dan independent.
4. Standar penelitian
59
homogenitas, pH, viskositas, daya sebar, daya lekat dan
stabilitas sediaan yang dipercepat.
60
1. Referensi
Kekuatan penelitian ini didukung dari berbagai refensi yang terdiri dari buku
dan jurnal nasional dan internasional.
Seperti : Dalimar Setiawan, dr. 1992. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 2. Jakarta
Tranggono RI, Latifah F, Djajadisastra, Joshita, Editor. 2007. Buku Pegangan
Kosmetik. PT Gramedia Pustaka Ulama. Jakarta
Wade A. and Weller, PJ. 2006. Hanbook of Pharmaceutical Exipient. Ed 5. American
Pharmaceutical Association. Washington.
Barel AO, Paye M, Howard IM. 2001. Handbook of cosmetic Science and
Technology. Edisi kedua. Informa Health Care. New York.
2. Evaluasi
Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini kurang kuat karena hanya
terdapat uji fisik.
3. Variabel
Variabel yang dilakukan pada jurnal ini tidak mencakup variabel yang luas
karena hanya terdiri dari variabel dependent dan independent.
4. Standar penelitian
Standar yang digunakan dalam penelitian ini mencakup standar internasional
(ISSN) International Standard Serial Number.
KELEMAHAN PENELITIAN : Dari berbagai kekuatan terdapat kelemahan dari
evaluasi karena tidak mencakup uji yang luas dan tidak
banyak dalam pengujiannya.
KESIMPULAN : Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
dapat disimpulkan bahwa sari buah nanas dapat dibuat
menjadi sediaan masker gel peel-off dan peningkatan
konsentrasi carbomer 980 sebagai gelling agent dapat
meningkatkan sifat fisik sediaan masker gel peel-off sari
buah nanas.
62
lebur, uji oles, pemeriksaan homogenitas, dan uji iritasi. Hanya saja untuk uji iritasi
tidak dilakukan uji mikrobiologi secara spesifik.
3. Variabel
Variabel yang dilalukan pada jurnal ini tidak mencakup variabel yang luas
karena hanya terdiri dari variabel dependent dan independent
4. Standar publikasi
Standar yang digunakan dalam penelitian ini mencakup nasional
KELEMAHAN : Dari berbagai kekuatan terdapat kelemahan dari evaluasi
karena tidak mencakup luas dan tidak banyak dalam
pengujiannya
KESIMPULAN : Dari hasil yang dapat disimpulkan
Ekstrak biji coklat dapat digunakan sebagai lipstik Variasi konsentrasi pewarna
ekstrak biji coklat digunakan dalam formulasi menghasilkan perbedaan kepekatan warna
sediaan lipstik
Hasil penentuan mutu fisik sediaan menunjukkan bahwa seluruh Sediaan yang dibuat
stabil dalam penyimpanan selama 30 hari , tidak menunjukikan adanya perubahan bentuk ,
warna dan bau homogenitas baik , tidak mengiritasi. Titik lebur sediaan lipstik dengan
konsentrasi 10 dan 12% adalah 60˚C, konsentrasi 14,16dan 18% adalah 59˚C . Kekuatan dan
pH lipstik memenuhi syarat (Viswakarma , dkk, 2011)
66
VOLUME DAN HALAMAN : Seri 2
TAHUN : 2018
PENULIS : Rani Prabandani & Hilda Suherman
REVIEWER : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HARAPAN BANGSA PURWOKERTO
TANGGAL : Februari 2018
TUJUAN PENELIAN : Pembuatan lulur ini bertujuan sebagai alat kosmetik
yang bermanfaat untuk menjaga kecantikan, kesehatan,
kehalusan dan kecerahan kulit tubuh, lulur dapat
membantu membersihkan kotoran yang menempel
dikulit akibat pengaruh factor cuaca dan polusi sehingga
kulit menjadi sehat, bersih dan cantik.
METODE PENELITIAN :
Pada pengambilan sampel rimpang kunyit diperoleh di desa ledug Kec. Kembaran
Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah.
Pada pengolahan sampel rimpang kunyit yang telah diambil dicuci bersih dengan air
mengalir lalu ditiriskan. Rimpang kunyit yang sudah bersih dan ditimbang. Selanjutnya
rimpang diiris tipis dengan ketebalan sekitar 1-3 mm, lalu dikeringkan selama 4 hari dalam
oven dengan suhu ±40◦c. Simplisia yang telah kering diblender menjadi serbuk kasar lalu
disimpan di dalam wadah plastic bertutup.
Pada pembuatan lulur fase minyak (cetyl alcohol dan asam strearate) dan fase air
(propilenglikol, gliserin, trietanolamin dan air) dileburkan diatas water bath pada suhu 70◦c.
fase air dan fase minyak dimasukkan kedalam mortar panas aduk hingga membentuk basis
body scrub, kemudian tambahkan serbuk kunyit dan tepung beras lalu aduk ad homogen,
Dibiarkan dingin lalu pindah pada pot.
LANGKAH PENELITIAN :
Disiapkan alat dan bahan kemudian dilakukan determinasi tanaman, pengambilan
sampel , dan pengolahan sampel serta dilakukan uji evaluasi. Pada pengambilan sampel
rimpang kunyit diperoleh di desa ledug Kec. Kembaran Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa
Tengah.
67
Pada pengolahan sampel rimpang kunyit yang telah diambil dicuci bersih dengan air
mengalir lalu ditiriskan. Rimpang kunyit yang sudah bersih dan ditimbang. Selanjutnya
rimpang diiris tipis dengan ketebalan sekitar 1-3 mm, lalu dikeringkan selama 4 hari dalam
oven dengan suhu ±40◦c. Simplisia yang telah kering diblender menjadi serbuk kasar lalu
disimpan di dalam wadah plastic bertutup.
Pada pembuatan lulur fase minyak (cetyl alcohol dan asam strearate) dan fase air
(propilenglikol, gliserin, trietanolamin dan air) dileburkan diatas water bath pada suhu 70◦c.
fase air dan fase minyak dimasukkan kedalam mortar panas aduk hingga membentuk basis
body scrub, kemudian tambahkan serbuk kunyit dan tepung beras lalu aduk ad homogen,
Dibiarkan dingin lalu pindah pada pot.
Pada evaluasi dilakukan uji sifat fisik yang meliputi uji organoleptis, uji homogenitas,
uji pH, uji viskositas, uji daya sebar, dan uji daya lekat.
HASIL PENELITIAN ;
Berdasarkan hasil pengujian sediaan lulur terbaik adalah formula 1 yang
menggunakan perbandingan serbuk rimpang kunyit memiliki lulur warna coklat muda, lulur
homogen dan menyatu sempurna, memiliki pH 5, daya sebar 10,321cm2. Memiliki
konsistensi viskositas 99.000 mPa.s dan daya lekat selama 4 detik.
KEKUATAN PENELITIAN :
1. Referensi
Kekuatan penelitian ini didukung dari berbagai referensi yang terdiri dari buku
dan jurnal nasional saja
Seperti; Desyntia, D. 2012. Sehat dengan Secangkir Kopi. Surabaya; Stomata
Heriana, Arief. 2013. 262 Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Penebar Swadaya;
Jakarta.
2. Pengujian yang dilakukan
Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini kurang kuat karna hanya
terdapat uji fisik
3. Variabel
Variable yang dilakukan pada jurnal ini tidak mencakup variable yang kurang
luas karena hanya terdiri dari variable bebas dan variable terikat
4. Standar Publikasi
Standar yang dilakukan dalam penelitian ini hanya mencakup publikasi secara
Nasional.
68
KELEMAHAN ; Dari berbagai kekuatan terdapat kelemahan dari evaluasi
karena tidak mencakup luas dan tidak tidak banyak dalam
pengujiannya
KESIMPULAN ; Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa sediaan lulur yang terbaik adalah formula
1 yang menggunakan perbandingan serbuk rimpang kunyit
memiliki lulur warna coklat muda, lulur homogen dan menyatu
sempurna, memiliki pH 5, daya sebar 10,321 cm2, memiliki
konsistensi viskositas 99.000mPa.s dan daya lekat selama 4
detik.
69