Anda di halaman 1dari 19

BAB II

REVIEW JURNAL SEDIAAN KOSMETIK

2.1 Review Jurnal Sediaan Mouthwash


JUDUL : Sediaan Mouthwash dari Daun Asam Jawa
(Tamarindus indica L.) Dengan Metode Infundasi
NAMA JURNAL : Borneo Journal of Pharmascientech
VOLUME/HALAMAN/TAHUN : Vol 01, No.02, Tahun, Tahun 2017
PENULIS : Nurfijrin Rhamadan
REVIEWER : Akademi Farmasi Yayasan Al-Fatah Bengkulu
TANGGAL :-
TUJUAN PENELITIAN : Untuk membuat sediaan obat kumur (Mouthwash)
dari infundasi daun asam jawa (Tamarindus indica
L.)
SUBJEK PENELITIAN : Daun Asam Jawa (Tamarindus indica L.)
METODE PENELITIAN : Pembuatan sampel :
Pembuatan Infusa Daun Asam Jawa ditimbang sebanyak konsentrasi yang di inginkan
yaitu 6 g, 12 g, dan 18 g. di masukkan kedalam wadah infusa yang telah diisi aquadest
sebanyak 100 ml, dipanaskan selama 15 menit terhitung saat suhu mencapai 90 oC, lalu
sampel diangkat dan disaring menggunakan kain flannel dan ditambahkan aquadest hingga
volume mencapai 100 ml, setelah itu infusa di inginkan (Anonim.1979).
LANGKAH PENELITIAN :
Di siapkan alat dan bahan dilakukan pembuatan sampel dan dilakukan uji evauasi.
Penelitian dilaksanakan dilaboratorium farmakognosi di laboratorium kimia dan farmasetika
di Akademi Farmasi Al-Fatah Bengkulu. Dibuat infundasi Daun asam Jawa (Tamarindus
indica L.) dengan obat kumur dengan variasi kadar. Formulasi sediaan obat kumur dibuat
dalam jumlah 4 formulasi dengan zat aktifnya adalah infusa daun asam jawa dengan
menggunakan metode infundasi yaitu penyarian pada suhu 900C selama 15 menit, kemudian
obat kumur dibuat dengan kadar infusa yang berbeda yaitu formula 0 tanpa zat aktif, formula
1 dengan zat aktif 6%, formula 2 dengan zat aktif 12%, dan formula 3 dengan zat aktif 18%.
Evaluasi obat kumur yang dilakukan adalah uji visualisasi, uji pH, didapat infusa daun asam
jawa dapat dibuat dalam bentuk obat kumur dan dari ke 4 formula memiliki perbedaan sifat
fisik dalam bentuk visualisasi yaitu hasilnya dalam perbedaan warna.

51
HASIL PENELITIAN :
1. Uji visualisasi
Rasa mulai dari mint asam sampai mint asam asin. Penyebab terjadinya
perubahan asin karena penambahan sodium bicartbonate itu menimbulkan rasa asin.
Sedangkan untuk perubahan warna disebabkan dari infusa daun asam jawa.
2. Uji pH
Pada obat kumur daun asam jawa memberikan hasil yang berbeda nyata F1-F3
adalah 3,48-3,01 asam. pH didapat tidak memenuhi pH standar yaitu (5,65 – 6,12).
3. Uji panelis
Rasa dapat dinilai dengan adanya tanggapan kimiawi oleh indera pencicip
(lidah). Obat kumur dengan konsentrasi daun asam jawa 6% mendapatkan frekuensi
kesukaan rasa yang tertinggi, sedangkan obat kumur dengan konsentrasi daun asam
jawa 12% dan 18% mendapat frekuensi kesukaan rasa terendah. Semakin tinggi
konsentrasi daun asam jawa maka rasa obat kumur asam jawa semakin tidak disukai.
Rasa asin pada obat kumur tersebut ditimbulkan oleh Sodium bicarbonate. Rasa asin
inilah yang tidak disukai oleh panelis.
KEKUATAN PENELITIAN :
1. Referensi :
Referensi sudah mencakup referensi yang luas yakni baik dari referensi
nasional dan internasional, seperti buku dari Craigh G dan Power JM (2002) edisi 11
dan beberapa referensi dari Kusnandi N (2003) dan Catur F. N, (2006).
2. Pengujian :
Pengujian yang dilakukan mencakup uji fisik dari Bentuk, Bau, Warna dan
Rasa
3. Evaluasi :
Evaluasi yang dilakukan yakni meliputi uji pH, Viskositas, dan uji Panelis.
4. Variabel :
Variabel yang terkait terdiri dari variable dependent dan independent
5. Standard Publikasi :
Publikasi sudah dilakukan secara luas terbukti dengan standard jurnal yang ber
ISSN- Print. 2541-3651 dan ISSN-Online. 2548-3897

52
KELEMAHAN PENELITIAN : Terdapat pada pengujian yang dilakukan masih dalam
kategori yang kurang luas karena hanya terdiri dari uji
fisik saja.

KESIMPULAN :
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa infusa daun asam
jawa dengan konsentrasi 6%, 12%, dan 18% dapat dijadikan dalam bentuk sediaan obat
kumur dan variasi kadar infusa dapat mempengaruhi sifat fisik sediaan obat kumur dari
bentuk visualisasi.

2.2 Review Jurnal Sediaan Gel


JUDUL : SEDIAAN GEL DENGAN PATI BENGKUANG
(pachyrhizus erosus (L)(Urb).
NAMA JURNAL : JURNAL ILMIAH MANUNTUNG 1 (2)
VOLUME/HALAMAN : VOLUME 1 HALAMAN 2
TAHUN : 2015
PENULIS : Husnul Warnida
REVIEWER : AKADEMI FARMASI SAMARINDA
TANGGAL : 14 NOVEMBER 2015
TUJUAN PENELITIAN : Akar bengkuang (Pachyrhizus erosus (L) Urb). Secara empiris
telah digunakan sebagai bahan kosmetik , terutama sebagai
tabir surya dan zat pemutih .
SUBJEK PENELITIAN : PATI BENGKUANG
METODE PENELITIAN : Pengolahan sampel
Umbi bengkuang dibersihkan , diparut , dan diperas . Hasil perasan dibiarkan selama
beberapa jam sampai terbentuk endapan . Selanjutnya disaring dan airnya dibuang . Endapan
dikeringkan dalam oven suhu 50˚ selama 24 jam . Diperoleh serbuk pati bengkuang yang
kemudian diayak dengan pengayak mesh 120.
LANGKAH PENELITIAN :
Disiapkan alat dan bahan kemudian dilakukan pengolahan sampel dilanjutkan dengan
pembuatan gel dan dilakukan evaluasi dalam penelitian ini gel formulasikan dengan berbagai
Metilselulosa (4% dan 5%) sebagai agen pembentuk gel . Evaluasi tersebut meliputi stabilitas
, organoleptik , pH , homogenitas , dan tes menyebar. Formula A (4% metilselulosa)
memenuhi semua persyaratan fisik gel.
53
HASIL PENELITIAN :
Berdasarkan hasil analisis uji stabilitas fisik gel dapat disimpulkan
Bahwa kedua formula gel pati bengkuang memenuhi persyaratan uji organoleptis , uji
homogenitas , uji pH dan uji stabilitas dipercepat . Pada uji daya sebar , hanya formula A
(metilselulosa 4%) yang memenuhi persyaratan . Dari hasil uji hedonik dapat disimpulkan
bahwa Gel pati bengkuang formula A ( metil selulosa 4% )lebih disukai dari pada formula B (
metilselulosa 5%)
KEKUATAN PENELITIAN :
1. Referensi
Kekuatan penelitian ini didukung dari berbagai referensi yang terdiri dari buku
dan jurnal nasional dan internasional
Seperti : Voigt R., Ansel HC, Pharmaceutical Dosage Forms Disperse Sytems
Volume 2.2ⁿᵈ , Handbook of Pharmaceticul Exipient ,
2. Evaluasi
3. Pengujian yang dilakukan
Pengujian yang dilakukan hanya mencakup uji fisik
4. Variabel
Variabel yang dilalukan pada jurnal ini tidak mencakup variabel yang luas
karena hanya terdiri dari variabel dependent dan independent
5. Standar publikasi
Standar publikasi yang dilakukan sudah termasuk kedalam cakupan yang luas
karna sudah berstandar internasional ISSN (Internasional Standard Serial Number)
KELEMAHAN : Dari berbagai kekuatan terdapat kelemahan dari evaluasi
karena tidak banyaknya uji yang dilakukan didalamnya.
KESIMPULAN :
Berdasarkan hasil analisis uji stabilitas fisik gel dapat disimpulkan
bahwa kedua formula gel pati bengkuang memenuhi persyaratan uji organoleptis , uji
homogenitas , uji pH dan uji stabilitas dipercepat . Pada uji daya sebar , hanya formula A
(metilselulosa 4%) yang memenuhi persyaratan . Dari hasil uji hedonik dapat disimpulkan
bahwa Gel pati bengkuang formula A ( metil selulosa 4% )lebih disukai dari pada formula B (
metilselulosa 5%) .

2.3 Review Jurnal Sediaan Krim Wajah

54
JUDUL : SEDIAAN KRIM WAJAH SARI BUAH STOBERI (
Fragaria X ananassa D. )
NAMA JURNAL : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and
Technology
VOLUME DAN HAL : Vol.5, No.2
TAHUN : 2016
PENULIS : Rival Ferdiansyah, Revika Rachmaniar, Haruman
Kartamihardja, Elisabeth Meliana, Nitta Nurlita Sari
REVIEWER : Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
TANGGAL : Juli 2016
TUJUAN PENELITIAN : Untuk membuat sediaan krim yang mengandung sari buah
stroberi yang dapat memberikan efek antioksidan dan memiliki
stabilitas yang baik.
SUBJEK PENELITIAN : Buah Stroberi ( Fragaria X ananassa D. )
METODE PENELITIAN :
Buah sroberi yang digunakan adalah buah stroberi yang sudah matang, ditandai
dengan warna merah buah yang sudah merata tetapi konsistensi buah tidak lunak atau
lembek. Kemudian buah tersebut di jus menggunakan blender atau juicer.
LANGKAH PENELITIAN :
Disiapkan alat dan bahan kemudian dilakukan pengolahan sampel dilanjutkan dengan
determinasi tanaman kemudian pengolahan bahan, penapisan fitokimia dan pembuatan
formula dan dilakukan evaluasi. Formula krim dibuat dengan konsentrasi sari buah stroberi
0,015%, 0,15%, dan 0,30% dengan komposisi asam stearat 20%, setil alkohol 1%,
propilenglikol 10%, trietanolamin 2%, gliserin 10%, nipagin 0,10%, nipasol 0,05%, dan
akuades. Kestabilan sediaan fisik krim diuji melalui pengamatan perubahan organoleptis,
homogenitas, ph, viskositas, uji keamanan iritasi dan uji aktivitas antioksidan dengan
menggunakan metode DPPH.
HASIL PENELITIAN :
Hasil pengamatan menunjukan bahwa sediaan tidak mengalami perubahan yang
signifikan terhadap ph, homogenitas maupun viskositas. Seluruh sediaan krim memiliki
aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 52.59 ppm and 66.96 ppm dan tidak menyebabkan
iritasi.
KEKUATAN PENILITIAN :
1. Referensi
55
Kekuatan penelitian ini didukung dari berbagai referensi yang terdiri dari buku dan
jurnal nasional dan internasional.
Seperti : Ansel, H.C. 2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Voight, R. 1994, Buku
Pelajaran Teknologi Farmasi, The Departement of Health, Social Services and Public Safety.
2. Evaluasi
Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini kurang kuat karena hanya terdapat uji
fisik dan uji kimia.
3. Variabel
Variabel yang dilakukan pada jurnal ini tidak mencakup variabel yang luas karena
hanya terdiri dari variabel dependent dan independent.
4. Standar Publikasi
Standar yang digunakan dalam penelitian ini merupakan standard publikasi Nasional.
KELEMAHAN PEMELITIAN : Dari berbagai kekuatan terdapat kelemahan dari evaluasi
karena tidak mencakup luas dan tidak banyak dalam
pengujiannya.
KESIMPULAN :
Hasil pengujian antioksidan terhadap sediaan krim sari buah stoberi tersebut
membuktikan bahwa krim memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 52.5875
µg/ml (52.59 ppm) pada formula 1 dan 66.9565 µg/ml (66.97 ppm) pada formula 2 dan
tergolong antioksidan kuat dengan rentang nilai 50-100 ppm.

2.4 Review Jurnal Sediaan Sabun Transparan


JUDUL : Pengaruh Penambahan Sari Aloe vera Terhadap Sifat Fisik
Dan Masa Simpan Sediaan Sabun Transparan Untuk Wajah
NAMA JURNAL : e-Journal
VOLUME DAN HALAMAN : Volume 03 dan Halaman 23-29
TAHUN : 2014
PENULIS : Ike Anjani Roso Putri & Dra. Hj. Suhartiningsih, M.Pd
REVIEWER : FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI
SURABAYA
TANGGAL : Juni 2014
TUJUAN PENELIAN : Untuk mengetahui
1). pengaruh penambahan sari aloe vera terhadap sifat fisik
yang meliputi aroma, transparansi, tekstur dan daya buih.
56
2). pengaruh penambahan sari aloe vera terhadap masa simpan
sediaan sabun transparan.
SUBJEK PENELITIAN : SARI ALOE VERA

METODE PENELITIAN :
Pada pembuatan sabun transparan ini menggunakan minyak kelapa yang berwarna
putih, karena hasil sabun bewarna putih dapat diketahui cara pengolahan formulasi yang
benar, bahan yang masih layak digunakan, dan waktu pengolahan yang sesuai. Pemanaasan
yang terlalu panas membuat bahan-bahan yang tidak layak digunakan dan waktu pengolahan
yang terlalu lama dapat menyebabkan hasil sabun kecoklat-coklatan. Penambahan gliserin
dan gula pasir pada formula dasar sbun tersebut, berfungsi membantu pembentukan struktur
transparan sabun. Untuk menambah nilai guna sabun transparan dasar dan kekerasan sediaan
sabun, maka ditambahkan aloe vera.
LANGKAH PENELITIAN :
Pada pembuatan sabun transparan ini menggunakan minyak kelapa yang berwarna
putih, karena hasil sabun bewarna putih dapat diketahui cara pengolahan formulasi yang
benar, bahan yang masih layak digunakan, dan waktu pengolahan yang sesuai. Pemanaasan
yang terlalu panas membuat bahan-bahan yang tidak layak digunakan dan waktu pengolahan
yang terlalu lama dapat menyebabkan hasil sabun kecoklat-coklatan. Penambahan gliserin
dan gula pasir pada formula dasar sbun tersebut, berfungsi membantu pembentukan struktur
transparan sabun. Untuk menambah nilai guna sabun transparan dasar dan kekerasan sediaan
sabun, maka ditambahkan aloe vera dengan jumlah 2,5g, 5g, dan 7,5g. Dilakukan variable
terkait yaitu uji organoleptic sabun transparan meliputi aroma, transparansi, tekstur, dan daya
buih, serta uji mikrobiologi.
HASIL PENELITIAN :
Berdasarkan hasil sabun transparan untuk wajah terbaik dengan penambahan sari aloe
vera 5g dengan kriteria beraroma aloe vera, transparan dan dapat menembus <6cm, tekstru
keras tidak berminyak, dan daya buih mudah berbuih. Hasil uji mikrobiologi, tidak terdapat
pengaruh dengan penambahan sari aloe vera terhadap sediaan sabun transparan, jumlah
mikroba pada sabun transparan dengan jumlah koloni >105
KEKUATAN PENELITIAN :
1. Referensi
Kekuatan penelitian ini didukung dari berbagai referensi yang terdiri dari buku
dan jurnal nasional dan internasional
57
Seperti; SNI 06-3532-1994. Dewan Standar Nasional Indonesia, Jakarta
Butler. 2001 Poucher’s Perfumes, Cosmetics and soap. Kluwer Academic Publisher,
London

2. Pengujian yang dilakukan ;


Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini kurang kuat karna hanya
terdapat uji fisik dan uji mikrobiologi
3. Variabel :
Variable yang dilakukan pada jurnal ini tidak mencakup variable yang kurang
luas karena hanya terdiri dari variable bebas, variable terikat, dan variable control.
4. Standar Publikasi ;
Standar yang dilakukan dalam penelitian ini hanya mencakup publikasi secara
Nasional saja.
KELEMAHAN : Dari berbagai kekuatan terdapat kelemahan dari evaluasi
karena tidak mencakup luas dan tidak tidak banyak dalam
pengujiannya
KESIMPULAN :
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat dirumuskan kesimpulan
sebagai berikut :
1. Tedapat pengaruh penambahan jumlah sari aloe vera terhadap sifat fisik yang meliputi
aroma, transparansi, tekstur, dan pembusaan (daya buih) sabun transparan untuk wajah
2. Tidak terdapat pengaruh penambahan jumlah sari aloe vera terhadap massa simpan
sediaan sabun transparan.

2.5 Review Jurnal Sediaan Body Lotion


JUDUL : SEDIAAN BODY LOTION PATI KENTANG (Solanum
Tuberosum L.)
NAMA JURNAL : Majalah Farmaseutik
VOLUME/HALAMAN : Vol.13, No.1 dan Halaman 9-27
TAHUN : 2017
PENULIS : Luky Oktaviasari, Abdul Karim Zulkarnain
REVIEWER : Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
TANGGAL :-

58
TUJUAN PENELITIAN : Pembuatan sediaan body lotion dari pati kentang bermanfaat
untuk mencegah penetrasi radiasi sinar ultraviolet pada kulit.
SUBJEK PENELITIAN : Pati kentang (Solanum Tuberosum L.)
METODE PENELITIAN : Dilakukan pembuatan pati kentang dengan mendidihkan 1
bagian dengan 1 bagian air selama 15 menit, didinginkan
sambal terus diaduk hingga terbentuk lem.
LANGKAH PENELITIAN : Variasi konsentrasi pati kentang 10; 12,5; 15; dan 20% b/b
HASIL PENELITIAN : Lotion in water pati kentang dengan konsentrasi 15%
memiliki aktivitas sebagai tabir surya dengan nilai SPF sesuai
nilai standar yaitu sebesar 15.
KEKUATAN PENELITIAN :
1. Referensi

Maspiyah dan Kartikasari N.P.C., 2015, Pengaruh Proporsi Pati Bengkuang dan
Tepung Kentang terhadap Hasil Jadi Masker untuk Perawatan Kulit Wajah Flek
Hitam Bekas Jerawat, e-journal, 04
Cancer, I.A. for R on, 2012, Methoxsalen Plus Ultraviolet a Radition, IARC
Monographs on the Evaluation of Carcinogenic Risks to Humans, 100 A, 385-397
Draelos, Zoe Diana and Thaman, Lauren A., 2006, Cosmetic Formulation of Skin
Care Products, J.F.N and P.R. Tanner, C. P&G Beauty, Sharon Woods Technical
Center, & U.S.A. Ohio, eds, New York
2. Evaluasi

Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini kurang kuat karena hanya
terdapat uji fisik.
3. Variabel

Variabel yang dilakukan pada jurnal ini tidak mencakup variabel yang luas
karena hanya terdiri dari variabel dependent dan independent.
4. Standar penelitian

Standar yang digunakan dalam penelitian ini mencakup standar internasional


(ISSN) International Standard Serial Number
KELEMAHAN PENELITIAN : Dari berbagai kekuatan terdapat kelemahan dari
evaluasi karena tidak mencakup luas dan tidak banyak
dalam pengujiannya.
KESIMPULAN : Formulasi lotion pati kentang (Salanum tuberosum L.)
dapat dikatakan stabil pada konsentrasi pati kentang
sebesar 15% berdasarkan parameter organoleptis,

59
homogenitas, pH, viskositas, daya sebar, daya lekat dan
stabilitas sediaan yang dipercepat.

2.6 Review Jurnal Sediaan Masker Gel Peel Off


JUDUL : SEDIAAN MASKER GEL PEEL-OFF SARI BUAH
NANAS (Ananas comosus L. Merr)
NAMA JURNAL : Farmasains
VOLUME DAN HALAMAN : Vol.2, No.6
TAHUN : 2015
PENULIS : Pramulani Mulya Lestari, Sutyaningsih, Muhammad
Fadila
REVIEWER : Fakultas Farmasi dan Sains UHAMKA, Jakarta
TANGGAL : Oktober 2015
TUJUAN PENELITIAN : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
Carbomer 980 sebagai gelling agent dalam sediaan
masker gel peel-off sari buah nanas (Ananas comosus L.
Merr) dan sebagai anti oksidan.
SUBJEK PENELITIAN : Buah nanas (Ananas comosus L. Merr)
METODE PENELITIAN :
Proses pembuatan sari buah nanas dilakukan dengan cara mengupas terlebih dahulu
buah nanas yang telah masak. Nanas yang telah dikupas lalu dicuci hingga bersih setelah itu
dipotong-potong agar lebih mudah diblender. Kemudian diperas dan disaring dengan kain
flanel untuk memisahkan sari buah nanas dengan ampasnya. Sari buah nanas yang diperoleh
lalu ditimbang.
LANGKAH PENELITIAN :
Disiapkan alat dan bahan kemudian pembuatan sari buah nanas dan dilakukan
evaluasi. Masker Gel peel off dari sari buah nanas dibuat dalam 4 formula dengan konsentrasi
carbomer 980 masing-masing yaitu 1%, 1,5%, 2% dan 2,5%. Setiap formula dilakukan
evaluasi sifat fisik.
HASIL PENELITIAN : Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi
konsentrasi carbomer 980 yang digunakan akan
meningkatkan viskositas dan kecepatan pengeringan.
KEKUATAN PENELITIAN :

60
1. Referensi
Kekuatan penelitian ini didukung dari berbagai refensi yang terdiri dari buku
dan jurnal nasional dan internasional.
Seperti : Dalimar Setiawan, dr. 1992. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 2. Jakarta
Tranggono RI, Latifah F, Djajadisastra, Joshita, Editor. 2007. Buku Pegangan
Kosmetik. PT Gramedia Pustaka Ulama. Jakarta
Wade A. and Weller, PJ. 2006. Hanbook of Pharmaceutical Exipient. Ed 5. American
Pharmaceutical Association. Washington.
Barel AO, Paye M, Howard IM. 2001. Handbook of cosmetic Science and
Technology. Edisi kedua. Informa Health Care. New York.
2. Evaluasi
Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini kurang kuat karena hanya
terdapat uji fisik.
3. Variabel
Variabel yang dilakukan pada jurnal ini tidak mencakup variabel yang luas
karena hanya terdiri dari variabel dependent dan independent.
4. Standar penelitian
Standar yang digunakan dalam penelitian ini mencakup standar internasional
(ISSN) International Standard Serial Number.
KELEMAHAN PENELITIAN : Dari berbagai kekuatan terdapat kelemahan dari
evaluasi karena tidak mencakup uji yang luas dan tidak
banyak dalam pengujiannya.
KESIMPULAN : Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
dapat disimpulkan bahwa sari buah nanas dapat dibuat
menjadi sediaan masker gel peel-off dan peningkatan
konsentrasi carbomer 980 sebagai gelling agent dapat
meningkatkan sifat fisik sediaan masker gel peel-off sari
buah nanas.

2.7 Review Jurnal Sediaan Lipstik


JUDUL : FORMULASI LIPSTIK MENGGUNAKAN EKSTRAK BIJI
COKLAT (Theobroma cacao L.) SEBAGAI PEWARNA
NAMA JURNAL : Journal of pharmaceutics Pharmacology vol 1 (1)
VOLUME/HALAMAN : vol 1 (1)
61
TAHUN : 2012
PENULIS : Risnawati, Nazliniwaty Djendakita Purba
REVIEWER : Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara
TANGGAL :
TUJUAN PENELITIAN : Membuat lipstik dengan memanfaatkan pewarna alami yang
terkandung dalam biji coklat
SUBJEK PENELITIAN : EKSTRAK BIJI COKLAT
METODE PENELITIAN : Pengolahan sampel
Buah coklat segar yang sudah masak berwarna kuning dikupas kemudian diambil
bijinya dan dibersihkan dari kotoran lalu ditimbang sebanyak 3,5 kg , lalu dikeringkan
sampai kulit biji gampang dikupas , setelah kering kulit biji dikupas sehingga diperoleh biji
tanpa kulit dan ditimbang diperoleh sebanyak 1,85 kg , lalu bijin coklat dihaluskan dengan
menggunakan lumpang dan ditimbang sebanyak 1 kg lalu sampel siap untuk diekstraksi
LANGKAH PENELITIAN :
Disiapkan alat dan bahan kemudian dilakukan Determinasi tumbuhan, pengolahan
sampel lalu dilakukan pembuatan ekstrak biji coklat dan dilakukan uji evaluasi. Penelitisn
dilakukan di Laboratorium Farmasetika Dasar, Fakultas Farmasi, USU, Medan. Kemudian
biji coklat diambil di Desa Duku, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan,
Sumatera Barat. .
HASIL PENELITIAN :
Hasil penentuan mutu fisik sediaan menunjukkan bahwa seluruh
Sediaan yang dibuat stabil dalam penyimpanan selama 30 hari , tidak menunjukikan adanya
perubahan bentuk , warna dan bau homogenitas baik , tidak mengiritasi. Titik lebur sediaan
lipstik dengan konsentrasi 10 dan 12% adalah 60˚C, konsentrasi 14,16dan 18% adalah 59˚C .
Kekuatan dan pH lipstik memenuhi syarat (Viswakarma , dkk, 2011)
KEKUATAN PENELITIAN :
1. Referensi
Kekuatan penelitian ini didukung dari berbagai referensi yang terdiri dari buku
dan jurnal nasional dan internasional
Seperti : Balsam , M.S. , Ditjen POM , Rawlins E.A , Handbook Of Pharmaceutics. ,
2. Evaluasi :
Evaluasi yang dilakukan sudah cukup luas mulai dari uji pH sediaan, Uji Mutu
fisik, Uji Kekuatan lipstick, uji pemeriksaan stabilitas sediaan, uji pemeriksaan titik

62
lebur, uji oles, pemeriksaan homogenitas, dan uji iritasi. Hanya saja untuk uji iritasi
tidak dilakukan uji mikrobiologi secara spesifik.
3. Variabel
Variabel yang dilalukan pada jurnal ini tidak mencakup variabel yang luas
karena hanya terdiri dari variabel dependent dan independent

4. Standar publikasi
Standar yang digunakan dalam penelitian ini mencakup nasional
KELEMAHAN : Dari berbagai kekuatan terdapat kelemahan dari evaluasi
karena tidak mencakup luas dan tidak banyak dalam
pengujiannya
KESIMPULAN : Dari hasil yang dapat disimpulkan
Ekstrak biji coklat dapat digunakan sebagai lipstik Variasi konsentrasi pewarna
ekstrak biji coklat digunakan dalam formulasi menghasilkan perbedaan kepekatan warna
sediaan lipstik
Hasil penentuan mutu fisik sediaan menunjukkan bahwa seluruh Sediaan yang dibuat
stabil dalam penyimpanan selama 30 hari , tidak menunjukikan adanya perubahan bentuk ,
warna dan bau homogenitas baik , tidak mengiritasi. Titik lebur sediaan lipstik dengan
konsentrasi 10 dan 12% adalah 60˚C, konsentrasi 14,16dan 18% adalah 59˚C . Kekuatan dan
pH lipstik memenuhi syarat (Viswakarma , dkk, 2011)

2.8 Review Jurnal Sediaan Hair Tonic


JUDUL : FORMULASI CREAMBATH DENGAN VARIASI
KONSENTRASI SARI BONGGOL PISANG AMBON (Musa
acuminate Colla).
NAMA JURNAL : JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA
VOLUME/HAL : 16.No 1 (56-60)
TAHUN : April 2018
PENULIS : Nabhilla Sofia
REVIEWER : Institut Sains dan Teknologi Nasional
TANGGAL : 21 Februari 2018
TUJUAN PENELITIAN : Memanfaat kan bonggol pisang untuk dijadikan sebuah
sediaan hari tonic yang berkhasiat sebagai penyubur rambut
63
SUBJEK PENELITIAN : Sari Bonggol Pisang
METODE PENELITIAN : Dilakukan penapisan fitokimia Bonggol Pisang Ambon
(Musa acuminate Colla) mulai dari identifikasi Flavonoid,
identifikasi Tanin, Identifikasi saponin, identifikasi
Antrakuinon, dan pembuatan sari bonggol pisang ambon
dimana bonggol pisang ambon yang digunakan dicuci terlebih
dahulu, kemudian dipotong kecil-kecil ditambahkan air
(dengan perbandingan (1:10), lalu diblender hingga halus.
Bonggol pisang yang telah diblender hingga halus. Bonggol
pisang disaring menggunakan kertas saring, ambil filtratnya,
kemudian tambahkan natrium metabisulfit.
LANGKAH PENELITIAN : Disiapkan alat dan bahan, dilakukan penapisan fitokimia,
pembuatan sari bonggol pisang Ambon (Musa acuminate
Colla) dan pembuatan sediaan creambath hair tonic dan
dilakukan uji evaluasi meliputi uji organoleptis, pH,
Homogenitas, tipe emulsi, kemampuan sebar, viskositas dan
sifat alir.
KEKUATAN PENELITIAN :
1. Referensi
Kekuatan penelitian ini didukung dari berbagai referensi yang terdiri dari buku
dan jurnal nasional dan internasional Seperti : chemical Publishing Company,
handbook of cosmetic science technology 3rd ed. New York : Marcel Dekker, Inc;
2001. 417-9.
2. Pengujian yang dilakukan
Sudah cukup luas meliputi uji fisik dan kemampuan sebar serta sifat alir
3. Variabel
Variabel yang dilalukan pada jurnal ini tidak mencakup variabel yang luas
karena hanya terdiri dari variabel dependent dan independent
4. Standar publikasi
Standar publikasi yang dilakukan sudah termasuk kedalam cakupan yang luas
karna sudah berstandar internasional ISSN (Internasional Standard Serial Number)
KELEMAHAN PENELITIAN : Dari berbagai kekuatan terdapat kelemahan dari
evaluasi karena tidak banyaknya uji yang dilakukan
didalamnya
64
KESIMPULAN :
Sari bonggol pisang ambon dengan konsentrasi 8%-12% dapat dibuat menjadi sediaan
creambsath berwarna putih hingga putih gading, berbau pisang, tipe emulsi M/A, homogeny,
pH 6,05-6,27, mudah menyebar dengan kemampuan menyebar 3672,67- 4862,05 mm 2 ,
memiliki viskositas 12000 – 145000 cps, dan sifat alir tiksotropik (viskositas akan menurun
semakin dikocok semakin encer) pseudoplastis (jika menaikan tekanan geser maka viskositas
akan menjadi turun).
2.9 Review Jurnal Sediaan Shampo Cair
JUDUL : SEDIAAN SHAMPO CAIR TRANSPARAN SARI BUAH
JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia S.)
NAMA JURNAL : As-Syiffa
VOLUME/HALAMAN : Vol.09, No.01 dan Halaman 17-26
TAHUN : 2017
PENULIS : Fauzia Ningrum Syaputri, Amran Ilyas Tandjung, Faradiba
REVIEWER : Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia Makassar
TANGGAL : Juli 2017
TUJUAN PENELITIAN : Untuk menentukan formula yang stabil dan menentukan
pengaruh peningkatan karbopol dalam sari buah jeruk nipis
(Citrus aurantifolia S.)
SUBJEK PENELITIAN : Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia S.)
METODE PENELITIAN : Buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia S.) dipotong menjadi 4
bagian. Diperas buah jeruk nipis, lalu disaring dengan
menggunakan kertas saring agar terbebas dari bulir dan bijinya.
Setelah itu diukur hasil perasan jeruk nipis yaitu sebanyak 1700
mL. Lalu di frezze dryer hingga diperoleh sebanyak 97,9 gram.
LANGKAH PENELITIAN : Formalasi sari jeruk nipis (Citrus aurantifolia S.) dalam 3
konsentrasi carbopol yang berbea (0,5%, 0,6%, 0,7%). Diuji
stabilitas sebelum dan sesudah. Penyimpanan termasuk uji
organoleptik, uji busa, uji stabilitas pH, pengukuran viskositas,
dan reologi.
HASIL PENELITIAN : Hasil pengamatan organoleptik sebelum dan sesudah
penyimpanan baik dengan formula dengan konsentrasi 0,5%,
0,6%, 0,7% tidak menunjukkan perubahan untuk warna, bau,
dan konsistensi. Tidak ada perbedaan dalam tes busa, tidak ada
65
perubahan uji pH, tidak ada perubahan uji viskositas. Formulasi
carbopol dengan konsentrasi 0,5% memiliki stabilitas paling
optimal dari pada dengan konsentrasi carbopol 0,6% dan 0,7%.
KEKUATAN PENILITIAN :
1. Referensi
Kekuatan penelitian ini didukung dari berbagai referensi yang terdiri dari buku
dan jurnal nasional dan internasional.
Seperti : Balsam MS. Cosmetics Science and Technology. John Wiley Co; New York,
Dalimanta, Setiawan. Atlas Tumbuhan Obat Jilid 2, Keithler WM. The Formulation
of Cosmetic and Cosmetic Specialties. Drug and Cosmetic Industry : New York,
1997.
2. Evaluasi
Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini kurang kuat karena hanya
terdapat uji fisik.
3. Variabel
Variabel yang dilakukan pada jurnal ini tidak mencakup variabel yang luas
karena hanya terdiri dari variabel dependent dan independent.
4. Standar Publikasi
Standar yang digunakan dalam penelitian ini mencakup standar internasional
(ISSN International Standard Serial Number)
KELEMAHAN PEMELITIAN : Dari berbagai kekuatan terdapat kelemahan dari evaluasi
karena tidak mencakup luas dan tidak banyak dalam
pengujiannya.
KESIMPULAN : Hasil pengujian dengan kelima parameter yang telah
dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa shampo cair
transparan sari buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia S.)
yang memiliki kestabilan optimal adalah formula A
dengan konsentrasi 0,5% bahan peningkat viskositas.

2.10 Review Jurnal Sediaan Lulur Mandi

JUDUL : Formulasi Dan Uji Stabilitas Sediaan Lulur Dari


Rimpang Kunyit (Curcuma Long Linn)
NAMA JURNAL : Viva Medika

66
VOLUME DAN HALAMAN : Seri 2
TAHUN : 2018
PENULIS : Rani Prabandani & Hilda Suherman
REVIEWER : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HARAPAN BANGSA PURWOKERTO
TANGGAL : Februari 2018
TUJUAN PENELIAN : Pembuatan lulur ini bertujuan sebagai alat kosmetik
yang bermanfaat untuk menjaga kecantikan, kesehatan,
kehalusan dan kecerahan kulit tubuh, lulur dapat
membantu membersihkan kotoran yang menempel
dikulit akibat pengaruh factor cuaca dan polusi sehingga
kulit menjadi sehat, bersih dan cantik.

SUBJEK PENELITIAN : RIMPANG KUNYIT (Curcuma Long Linn)

METODE PENELITIAN :
Pada pengambilan sampel rimpang kunyit diperoleh di desa ledug Kec. Kembaran
Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah.
Pada pengolahan sampel rimpang kunyit yang telah diambil dicuci bersih dengan air
mengalir lalu ditiriskan. Rimpang kunyit yang sudah bersih dan ditimbang. Selanjutnya
rimpang diiris tipis dengan ketebalan sekitar 1-3 mm, lalu dikeringkan selama 4 hari dalam
oven dengan suhu ±40◦c. Simplisia yang telah kering diblender menjadi serbuk kasar lalu
disimpan di dalam wadah plastic bertutup.
Pada pembuatan lulur fase minyak (cetyl alcohol dan asam strearate) dan fase air
(propilenglikol, gliserin, trietanolamin dan air) dileburkan diatas water bath pada suhu 70◦c.
fase air dan fase minyak dimasukkan kedalam mortar panas aduk hingga membentuk basis
body scrub, kemudian tambahkan serbuk kunyit dan tepung beras lalu aduk ad homogen,
Dibiarkan dingin lalu pindah pada pot.

LANGKAH PENELITIAN :
Disiapkan alat dan bahan kemudian dilakukan determinasi tanaman, pengambilan
sampel , dan pengolahan sampel serta dilakukan uji evaluasi. Pada pengambilan sampel
rimpang kunyit diperoleh di desa ledug Kec. Kembaran Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa
Tengah.

67
Pada pengolahan sampel rimpang kunyit yang telah diambil dicuci bersih dengan air
mengalir lalu ditiriskan. Rimpang kunyit yang sudah bersih dan ditimbang. Selanjutnya
rimpang diiris tipis dengan ketebalan sekitar 1-3 mm, lalu dikeringkan selama 4 hari dalam
oven dengan suhu ±40◦c. Simplisia yang telah kering diblender menjadi serbuk kasar lalu
disimpan di dalam wadah plastic bertutup.
Pada pembuatan lulur fase minyak (cetyl alcohol dan asam strearate) dan fase air
(propilenglikol, gliserin, trietanolamin dan air) dileburkan diatas water bath pada suhu 70◦c.
fase air dan fase minyak dimasukkan kedalam mortar panas aduk hingga membentuk basis
body scrub, kemudian tambahkan serbuk kunyit dan tepung beras lalu aduk ad homogen,
Dibiarkan dingin lalu pindah pada pot.
Pada evaluasi dilakukan uji sifat fisik yang meliputi uji organoleptis, uji homogenitas,
uji pH, uji viskositas, uji daya sebar, dan uji daya lekat.
HASIL PENELITIAN ;
Berdasarkan hasil pengujian sediaan lulur terbaik adalah formula 1 yang
menggunakan perbandingan serbuk rimpang kunyit memiliki lulur warna coklat muda, lulur
homogen dan menyatu sempurna, memiliki pH 5, daya sebar 10,321cm2. Memiliki
konsistensi viskositas 99.000 mPa.s dan daya lekat selama 4 detik.
KEKUATAN PENELITIAN :
1. Referensi
Kekuatan penelitian ini didukung dari berbagai referensi yang terdiri dari buku
dan jurnal nasional saja
Seperti; Desyntia, D. 2012. Sehat dengan Secangkir Kopi. Surabaya; Stomata
Heriana, Arief. 2013. 262 Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Penebar Swadaya;
Jakarta.
2. Pengujian yang dilakukan
Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini kurang kuat karna hanya
terdapat uji fisik
3. Variabel
Variable yang dilakukan pada jurnal ini tidak mencakup variable yang kurang
luas karena hanya terdiri dari variable bebas dan variable terikat
4. Standar Publikasi
Standar yang dilakukan dalam penelitian ini hanya mencakup publikasi secara
Nasional.

68
KELEMAHAN ; Dari berbagai kekuatan terdapat kelemahan dari evaluasi
karena tidak mencakup luas dan tidak tidak banyak dalam
pengujiannya
KESIMPULAN ; Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa sediaan lulur yang terbaik adalah formula
1 yang menggunakan perbandingan serbuk rimpang kunyit
memiliki lulur warna coklat muda, lulur homogen dan menyatu
sempurna, memiliki pH 5, daya sebar 10,321 cm2, memiliki
konsistensi viskositas 99.000mPa.s dan daya lekat selama 4
detik.

69

Anda mungkin juga menyukai