ICE CREAM
A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat membantu sediaan ice cream
2. Mahasiswa dapat melakukan evaluasi sediaan ice cream
B. DASAR TEORI
Ice cream dapat didefinisikan sebagai makanan beku yang dibuat dari produk susu
(dairy) dan dikombinasikan dengan pemberi rasa (flavor) dan pemanis (sweetener). Ice
cream merupakan produk olahan susu yang dibuat dengan cara membekukan dan
mencampur bahan baku secara bersama-sama . Bahan yang digunakan adalah kombinasi susu
dengan bahan tambahan seperti gula dan madu atau tanpa bahan perasa dan warna stabilizer,
bahan campuran ice cream disebut ice creammix (ICM), dengan pencampuran bahan yang
tepat dan pengolahan yang benar maka dapat dihasilkanice cream dengan kualitas baik
(Susilorini dan Sawitri, 2007).
Ice cream adalah produk pangan beku yang dibuat melalui kombinasi proses
pembekuan dan agitasi pada bahan-bahan yang terdiri dari susu dan produk susu, pemanis,
penstabil, pengemulsi, serta penambah citarasa (flavor). Es krim biasa dikonsumsi sebagai
makanan selingan (desert) dan dikelompokkan dalam makanan camilan (snack). Prinsip
pembuatan es krim adalah membentuk rongga udara pada campuran bahan es krim atau Ice
Cream Mix (ICM) sehingga diperoleh pengembangan volume yang membuat es krim
menjadi lebih ringan, tidak terlalu padat, dan mempunyai tekstur yang lembut (Padaga dan
Sawitri, 2005).
Ice cream adalah makanan yang mengandung lemak, protein, karbohidrat, vitamin,
dan mineral. Menurut SNI es krim adalah sejenis makanan semi padat yang dibuat dengan
cara pembekuan tepung es krim atau campuran susu, lemak hewani maupun nabati, gula dan
dengan atau tanpa bahan makanan lain yang diizinkan. Es krim terdiri dari 62 – 68% air,
32 – 38% bahan padat dan udara. Menurut Soeparno (1998) menjelaskan bahwa es krim
adalah sejenis produk makanan beku yang terbuat dari krim susu, gula dengan atau tanpa
penambahan zat pembentuk aroma dan mengandung antara 8-14% lemak susu. Bahan-bahan
utama yang diperlukan dalam pembuatan es krim antara lain lemak, bahan kering tanpa
lemak (BKTL), bahan pemanis, bahan penstabil, dan bahan pengemulsi. Lemak susu (krim)
merupakan sumber lemak yang paling baik untuk mendapatkan es krim berkualitas baik.
Lemak susu berfungsi untuk meningkatkan nilai gizi es krim, menambah cita rasa,
menghasilkan karakteristik tekstur yang lembut (Padaga dan Sawitri, 2005).
Nilai gizi ice cream sangat tergantung pada nilai gizi bahan baku yang
digunakan. Ice creamyang memiliki kualitas tinggi bahan bakunya perlu diketahui dengan
pasti, yaitu dengan menggunakan susu sebagai bahan utama pembuatan ice cream maka ice
cream memiliki sumbangan terbesar nilai gizinya. Ice cream terbukti memiliki beberapa
fakta gizi yang tidak terduga dibalik kelembutan dan rasa manisnya. Keunggulan ice
cream yang didukung oleh bahan utamanya yaitu susu tanpa lemak dan lemak susu maka ice
cream hampir sempurna dengan kandungan gizi yang lengkap (Fitrahdini, 2010).
Standar Nasional Indonesia menyatakan bahwa, ice cream adalah sejenis makanan
semi padat yang dibuat dengan cara pembekuan tepung ice cream atau campuran susu, lemak
hewani maupun nabati, gula, dan dengan atau tanpa bahan makanan lain yang
diizinkan. Campuran bahan ice cream diaduk ketika didinginkan untuk mencegah
pembentukan kristal es yang besar. Penurunan temperatur campuran dilakukan dengan cara
mencelupkan campuran ke dalam campuran es dan garam (Arbuckle, 2000).
Komposisi adonan saat pembuatan ice cream akan menentukan kualitas ice
cream. Faktor yang mempengaruhi antara lain bahan baku, proses pembuatan, proses
pembekuan, pengepakan, dan sebagainya. Proses pembuatan seluruh bahan baku ice
cream akan dicampur menjadi suatu bahan dasar ice cream, salah satunya viskositas atau
kekentalan. Kekentalan pada adonan ice cream akan berpengaruh besar pada tingkat
kehalusan ice cream serta ketahanan ice cream sebelum mencair. Proses pembuatannya
melalui pencampuran bahan-bahan menggunakan alat pencampur berputar (Harris, 2011).
Ice cream memiliki tekstur padat yang terdiri atas 2 fase yaitu fase kontinyu dan fas
terdispersi. Fase kontinyu adalah kombinasi air, gula, hidrokooid, protein susudan komponen
terlarut lainnya, serta padatan yang tidak terlarut yang tersuspensi dalam cairan. Fase
terdispersi adalah gelembung udara dan globula lemak. Globula-globula lemak akan
berikatan dengan protein susu dan membentuk lapisan tipis yang menyelubungi tiap
gelembung udara yang akan berperan membentuk stabilitas dan ukuran gelembung udara
(Muse dan Hartel, 2004).
Es krim terbuat dari beberapa unsur pokok. Berikut merupakan unsur pokok
pembentuk es krim:
a) Air
Air merupakan komponen terbesar dalam campuran es krim, berfungsi sebagai
pelarut bahan-bahan lain dalam campuran. Komposisi air dalam campuran
bahan es krim umumnya berkisar 55-64% (Eckles, et al, 1998).
b) Lemak Susu
Lemak biasa dikatakan sebagai bahan baku es krim, lemak yang terdapat pada es
krim berasal dari susu segar yang disebut krim. Lemak susu berfungsi untuk
meningkatkan nilai gizi es krim, menambah cita rasa, menghasilkan karakteristik tekstur
yang lembut, membantu memberikan bentuk dan kepadatan, serta memberikan sifat
meleleh yang baik. Kadar lemak dalam es krim yaitu antara 10% sampai 16% (Harris,
2011).
c) Bahan Kering Susu Tanpa Lemak
Bahan kering susu tanpa lemak berfungsi untuk meningkatkan kandungan padatan
di dalam es krim sehingga lebih kental. Bahan kering susu tanpa lemak juga penting
sebagai sumber protein sehingga dapat meningkatkan nilai nutrisi es krim.Unsur protein
dalam pembuatan es krim berfungsi untuk menstabilkan emulsi lemak setelah proses
homogenisasi, menambah cita rasa, membantu pembuihan, meningkatkan dan
menstabilkan daya ikat air yang berpengaruh pada kekentalan dan tekstur es krim yang
lembut.Sumber bahan kering susu tanpa lemak antara lain susu skim, susu kental manis,
dan bubuk whey. Kadar skim dalam es krim yaitu antara 9% sampai 12% (Harris, 2011).
d) Bahan pemanis
Bahan pemanis yang umum digunakan dalam pembuatan es krim adalah gula
pasir (sukrosa) dan gula bit. Bahan pemanis selain berfungsi memberikan rasa manis,
juga dapat meningkatkan cita rasa, menurunkan titik beku yang dapat membentuk kristal-
kristal es krim yang halus sehingga meningkatkan penerimaan dan kesukaan konsumen.
Penambahan bahan pemanis sekitar 12% sampai 16% (Harris, 2011).
e) Bahan Penstabil (Stabilizer)
Bahan penstabil yang umum digunakan dalam pembuatan es krim adalah CMC
(carboxy methyl celulose), gum arab, sodium alginat, karagenan dan agar. Bahan
penstabil berperan untuk meningkatkan kekentalan ICM terutama pada saat sebelum
dibekukan dan memperpanjang masa simpan es krim karena dapat mencegah kristalisasi
es selama penyimpanan. Kadar penstabil dalam es krim yaitu antara 0% sampai 0,4%
(Harris, 2011).
f) Bahan Pengemulsi
Bahan pengemulsi utama yang digunakan dalam pembuatan es krim adalah garam
halus. Bahan pengemulsi bertujuan untuk memperbaiki struktur lemak dan distribusi
udara dalam ICM, meningkatkan kekompakan bahan-bahan dalam ICM sehingga
diperoleh es krim yang lembut, dan meningkatkan ketahanan es krim terhadap pelelehan
bahan. Campuran bahan pengemulsi dan penstabil akan menghasilkan es krim dengan
tekstur yang lembut. Kadar pengemulsi dalam es krim yaitu antara 0% sampai 0,25%
(Harris, 2011).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembuatan es krim adalah ukuran, bentuk dan
distribusi dari kristal es dan partikel lainnya yang membentuk body es krim (Barraquia,
1978). Tekstur es krim yang disukai adalah halus, ditunjukkan oleh kelembutan seperti
beludru dan terasa lembut di mulut (Webb et al., 1980). Tekstur yang lembut pada es
krim sangat dipengaruhi oleh komposisi campuran, pengolahan dan penyimpanan
(Campbell and Marshall, 1975).
Ice cream terbagi menjadi dua macam diantaranya yaitu standard ice cream dan
special ice cream.
a. Standard ice cream
1. Standard ice cream of various flavor. Contoh: vanilla, chocolate, fruit.
2. Ripple ice cream, yaitu es krim yang dimasukan kedalam sirup, minuman, dan
buah-buahan.
b. Special ice cream
1. Custard, yaitu es krim yang ditambahkan dengan kuning telur dan memiliki
kadar lemak 8-12%.
2. Parfait, yaitu es krim yang kadar lemaknya tinggi, mengandung telur, buah dan
kacang-kacangan.
3. Bisque, yaitu es krim yang diperkaya dengan macaroons, grape, nuts, dan cake.
4. Mousse, yaitu whipping cream yang dibekukan dan diperkaya dengan flavor.
Memiliki kadar lemak >20% (Achyadi, 2016).
Alat : Bahan:
Peralatan masak Buah manga
Kompor 4 sachet SKM
Wajan 4 sdm tepung maizena
Sendok 4 sdm gula pasir
Baskom Air secukupnya
Wadah segi empat
D. PROSEDUR KERJA
1. Pembuatan ice cream buah manga
4 sdm tepung maizena 2 buah naga
- Dilarutkan tepung maizena - Dibelah menjadi dua bagian
- Ditambahkan susu kental manis, - Dikupas buah naga dari
gula pasir dan air kulitnya
- Dimasak kedalam panci menggunakan - Diblender hingga halus
api sedang hingga bahan-bahan tersebut
meletup-letup
- Dimatikan kompor
- Didinginkan
Adonan ice cream Jus buah mangga
- Dimasukkan jus buah mangga ke dalam adonan yang
sudah didinginkan
- Diaduk hingga merata
- Dimasukkan kedalam wadah/cup
- Dimasukkan adonan ke dalam freezer agar membeku
- cram buah mangga
Ice
2. Evaluasi sediaan ice cream buah mangga
a. Organoleptis
- Bau
7
Suka = x 100 %=7 0 %
10
3
Sangat suka = x 100 %=3 0 %
10
0
Tidak suka = x 100 %=0 %
10
- Rasa
4
Suka = x 100 %=4 0 %
10
6
Sangat suka = x 100 %=6 0 %
10
0
Tidak suka = x 100 %=0 %
10
grafik Uji Kesukaan
80%
60%
40%
20%
0%
warna bau rasa
F. KESIMPULAN
1. Pada praktikum kali ini dilakukan pembuatan ice cream buah manga dengan berbahan
dasar buah manga dan bahan tambahan lain yaitu tepung maizena berfungsi sebagai
mengentalkan adonan ice cream, susu kental manis berfungsi sebagai sumber lemak dan
gula berfungsi sebagai pemanis,
2. Pada proses pembuatan ice cream buah manga terdapat beberapa tahap agar terbentuk ice
cream, tahap tersebut yaitu pencampuran, pasteurisasi, homogenisasi, aging dan pembekuan.
3. Didapat kan hasil organoleptis yaitu berwarna orange, rasa nya manis, beraroma khas
susu dan sedikit bau khas manga, dan bertekstur lembut.
4. Uji kesukaan didapatkan hasil persentase yaitu Pada kategori suka pada warna ice cream
buah manga dengan nilai rat-rata : sangat suka (40%), suka (60%), tidak suka (0%).
Kategori suka pada bau ice cream buah manga dengan nilai rata-rata : sangat suka (30%),
suka (70%), tidak suka (0%). Kemudian kategori suka pada rasa ice cream buah manga
dengan nilai rata-rata : sangat suka (60%), suka (40%), tidak suka (0%). Dari hasil yang
diperoleh pada uji kesukaan baik dari kategori warna, bau dan rasa rata-rata semua penguji
suka.
DAFTAR PUSTAKA
- Arbuckle, W.S. 2000. Ice Cream Third Edition. Avi Publishing Company. Inc West Port,
Connecticut.
- Muse, MR., dan W. Kartel, 2004. Ice Cream Structure Elements that Affect Melting Rate
and Hardness. ADSA. J.Dairy Sci. 87:1-10.
- Muchtadi, Tien R. Prof. Dr. Ir. M.S, 1992. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Bogor:
Alfabeta, CV.
- Padaga. Sawitri, 2005. Kajian Mutu Es Krim Beserta Cara Pembuatan Yang Aman
Menurut Standar Nasional Indonesia. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
- Susilorini, T. E. dan M. E. Sawitri, 2007. Produk Olahan Susu. Penebar Swadaya.
- Arbuckle, W.S. 2000. Ice Cream Third Edition. Avi Publishing Company. Inc West Port,
Connecticut.
- Muse, MR., dan W. Kartel, 2004. Ice Cream Structure Elements that Affect Melting Rate
and Hardness. ADSA. J.Dairy Sci. 87:1-10.