KARBOHIDRAT II
(KARAKTERISTIK ZAT PATI)
Riska Pridamaulia, Hafiz Alim,
Eka Martya Widyowati, dan Maharani Intan Kartika
Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
ABSTRAK
Percobaan ini bertujuan untuk m engetahui karakteristik zat pati. Percobaan ini dilakukan
den gan berbagai uji untuk mengetahui karakteristik zat pati, diantaranya uji iodium, uji
hidrolisis dan uji benedict, serta uji iodium dengan reaksi balik. Hasil yang didapat dari uji
iodium adalah pati yang direaksikan dengan iodium akan membentuk ikatan kompleks yang
mem berikan wa rna biru. Pati dalam suasana asam bila dipanaskan akan terhidrolisis menjadi
senyawa-senyawa yang lebih sederhana. Pengujian laju hidrolisis dap at dilakukan dengan
penambahan iodium. Hasil hidrolisis ini akan dibentuk ami lodekstrin yang mem beri warna biru
dengan iodium, entrodekstrin yang me mberi warna merah den gan iodium, serta berturut-turut
akan dibentuk akroodekstrin, maltosa, dan glukosa yang tidak memberi warna den gan iodium.
Di dalam amilum sendiri terdiri dari dua macam amilum, yaitu amilosa yang tidak larut dalam
air dingin dan ami lopektin yang larut dalam air dingin. Ketika amilum dilarutkan dalam air,
amilosa akan membentuk micelles, yaitu molekul-molekul yang bergerombol dan tidak kasa t
mata karena hanya pada tingkat molekuler. Micelles ini dap at mengikat I2 yang terkandung
dalam pereaksi iodium dan memberikan warna biru khas pada larutan yang di uji. Pada saa t
pemanasa n, molekul-molekul akan saling menjauh sehingga mecelles-pun tidak lagi terbentuk
akibatnya tidak bisa lagi memn gikat I2
menghilang. Micelles akan terbentuk kembali pada saat didi nginkan dan wa rna biru kembali
muncul. Maka dari itu pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa pati memiliki karakteristik,
diantaranya pati atau amilum direaksikan dengan iodium men ghasilkan warna biru karena
reaksi antara amilum dengan iodin membentuk ikatan kompleks; pati atau amilum dap at
dihidrolisis sempurna dalam suasana asam denga cara peman asan dan menghasilkan glukosa
(monosakarida); serta pati atau amilum tidak memiliki sifat mereduksi.
Kata kunci:
iodium.
PENDAHULUAN
Polisakarida
karbohidrat
larut
merupakan
dalam
air
merupakan
dingin.
polimer
menghasilkan warna
biru
atau
ungu.
sifat
Polisakarida
monosakarida,
senyawa. Sementara
warna
ungu
atau
iodium.
akan
umbi-umbian
sebagai
cadangan
terhidrolisis
menjadi
senyawa-
hidrolisis
dapat
dilakukan dengan
penambahan iodium.
dalam
amilopektin.
serta
air panas,
Perbedaan
terletak
jumlah
pada
monomernya.
berturu t-turut
dibentuk
akan
akroodekstrin,
maltosa,
dan
sehingga
molekul
terbuka.
Sementara
amilopektin
memiliki
warna
memberi
warna
menimbulkan
akromatik.
kandungan
glikosidik
tersebut
,aka
molekul
karbohidrat
seperti
gugus
bercabang.
Pena mbahan
polosakarida
iodium
pada
suatu
akan
menyebabkan
termas uk
gula
pereduksi
adalah
dan
disakarida
kecuali
sukrosa.
METODE
tidak
dan
alat yang
diperlukan untuk
terbentuk
warna
biru,
hentikan
dengan uji
pipet
tetes,
penjepit
penangas
kayu,
air,
serta
stopwacht,
kertas
lakmus.
diukur
benedict,
tetapi
pH-nya
yang
menggunakan
lakukan
larutan
ke
tabung
kemudian tambahkan
tersebut
reaksi,
dengan
pereaksi
melakukan
menguji
dalam
percobaan ini
pati
kami
dengan
larutan
iodium.
terbentuk
terbentuk
dalam
endapan.
endapan,
Setelah
pisahkan
masing-masing
dimas ukkan
ke
reaksi
tersebut
perhatikan
dan
kedua,
ama ti apakah
perubahan
wa rna biru
yang terjadi.
Uji
yaitu
hidrolisis
Sebelumnya pati
pati.
diasakamkan
terlebih
dahulu
den gan
dan
dalam
di
ditambahkan
pena ngas
air.
Saat
mulai
diamkan
dan
dipisahkan
antara
supernatan
larutan
dan
endapan
ditambahkan
Pada
supernatan
iodium.
menghasi lkan
warna
ungu
iodium.
pada
juga
endap an yang
Tapi
sebelum
dilakukan
uji
benedict,
setelah
Begitupun
menghasilkan
asam
setelah
penambahan
HCl pekat.
dominan
amilopektinnya
karena
bewarna
kandungan
dibandi ngkan
amilosa
saat
hijau
dan
terbentuk endapan
wa rna
dengan
gugus
ungu.
reaksi
Ini
berdasa rkan
denganlarutan
memberikan
iodium
spesifik
dan
bergantung
(kupro oksida)
Perlakuan
Pemanasan
Perubahan
3 men it ke-
warna
senyawa-
10 mL
Biru tua
larutan
Biru tua
amilun 1%
Biru tua
ditambah 5
Biru tua
tetes HCl
Biru tua
pekat
Biru tua
kemudian
Biru tua
dipanaskan
Biru tua
dalm
Hitam
10
Hitam
11
Hitam
menjadi glukosa
menjadi
karena
mengandung
amilopktin yang
senyawa
berubahnya amilum
amilum
amilosa
atau
sempurna
apabila
yang
sede rhana
lebih
menjadi
yang
penangas
air.
Hitam
13
Hitam
14
Biru memudar
15
Biru memudar
16
Biru memudar
17
Biru memudar
18
Biru memudar
19
Tidak
bewarna
Pengujian
yang
ketiga
dilakukan
ditambahkan
iodin
larutan
mem bentuk
warna
biru.
hasil
dari
amilum
dengan iodin.
Setalah
amilum,
yaitu amilosa
air,
amilosa
yaitu
akan
membentuk
molekul-molekul
iodium
yang
dan
akibatnya
memngikat I2
tidak
bisa
lagi
menghilang.
kembali pada
warna biru
pada percobaan
terbentuk
kembali,
ini
mungkin
dan
juga
larutan
iodin
yang
tabung
ditambahkan
akan
reaksi
larutan
biru
natrium
yang
menghilang
setelah
ion
Larutan
Perlakuan
pen gamatan
yang di uji
Tabung I
+ Iodium
Ungu
10 mL
dipanaskan
Tidak
Larutan
pati
bewarna
didiamkan
Tidak
bewarna
Tabung II
+ Iodium
Ungu
mL
Natrium
Tidak
larutan
Tiosulfat
bewarna
DAFTAR PUSTAKA
pati
didiamkan
Tidak
bewarna
Fessenden,
dan
Fess enden.
1997.
KESIMPULAN
Karakteritik karbohidrat yang didapa tkan
menghasilkan
berwa rna
senyawa
kompleks
Anna.
2007. Dasar-dasar
Poedjiadi,
Arifqbio.
Seri
Pengantar
Biokimia.
hhtp://arifqbio.multiply.com/journal/i
tem/15/seri_pengantar_Biokimia
diakses pada
dan
dan
disakarida
tanggal 02 Nopember
Filzahazny.
2009.
Karbohidrat.
http://filzahazny.wordpress .com/200
tidak
bisa
9/07/10/karbohidrat/
oksidator
diakses
pada
21:14
Rida.
Karbohidrat.
hhtp://
sweetir1s.multiply.com/journal/item/
5 diakses pada tanggal 03 Nopember
2011 pukul 00:31