Anda di halaman 1dari 10

PERCOBAAN VI

KARBOHIDRAT: AMILUM
A.

TUJUAN
Untuk mengetahui sifat- sifat dari amilum
Untuk mengetahui tes molisch
Untuk mengetahui persiapan larutan amilum
Untuk mengetahui uji yodium
Untuk mengetahui uji dengan larutan fehling
Untuk mengetahui hidrolisa amilum
Untuk mengetahui reaksi ludah pada larutan amilum

B.

LANDASAN TEORI
Karbohidrat merupakan senyawa organik yang mengandung unsur karbon,
hidrogen, dan oksigen. Karbohidrat dibagi menjadi 3 golongan yaitu monosakarida
yaitu karbohidrat yang bersifat mudah larut dalam air dan rasanya manis. Contoh
dari monosakarida yaitu glukosa (misal gula, nasi, mie,roti), fruktosa (misal buahbuahan), manosa (misal jagung), dan galaktosa (Misalumbi-umbian). Disakarida
merupakan karbohidrat sifatnya sama sepertimonosakarida. Contoh dari disakarida
yaitu maltosa (gabungan antara glukosadan fruktosa). Polisakarida yang terdiri atas
amilum (contoh tepung terigu, maizena), selulosa (contoh sayuran yang berserat) dan
glikogen (gula otot).Monosakarida dan disakarida memiliki sifat yaitu rasanya
manis, mudah dicerna,dan mudah larut dalam air sedangkan polisakarida memiliki
sifat yaitu rasanyapahit, sulit dicerna, dan sulit larut dalam air. Sumber karbohidrat
berasal daripadi, jagung, gandum, dan kentang. Karbohidrat berfungsi sebagai
sumber energi

utama,

mengatur

sebagai

sumber

energi

utama,

menjaga

keseimbanganasam basa, membantu proses pencernaan makanan, membantu


penyerapan kalsium, pembentuk lemak dan protein dan juga untuk metabolisme
tubuh.
Pati atau amilum adalah polisakarida yang berwujud bubuk putih, tawar dan
tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk
menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang.
Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting. Pati
tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi
yang berbeda-beda. Bagian yang larut dalam air disebut amilosa (10-20%) yang
mempunyai berat molekul antara 50.000-200.000, bila ditambah iodium akan
memberikan warna biru. Sedangkan bagian yang tidak larut dalam air disebut

amilopektin (80-90%) yang mempunyai berat molekul antara 70.000-10 6, dengan


amilum mwmberikan warna ungu hingga merah. Kedua bagian ini mempunyai
rumus empiris (C6H10O5). Baik amilosa maupun amilopektin, bila dihidrolisis
menunjukan adanya sifat-sifat karbbonil. Berikut ini adalah gambar stuktur dari
amilosa dan amilopektin:

gambar Amilosa

gambar amilopektin

Amilum merupakan polimer dari glukosa yang apabila dilarutkan dalam air
panas amilum dapat dipisahkan menjadi amilosa dan amilopektin. Amilopektin
merupakan polimer yang lebih besar dari amilosa dan hidrolisis parsial akan
menghasilkan amilosa dan hidrolisis lengkap akan menghasilkan glukosa. Amilum
termasuk polisakarida. Polisakarida memiliki struktur yang spiral (menutup) yang
pabila polisakarida ini (amilum) ditetesi Iod, maka molekul Iod akan terperangkap di
dalamnya. Akibatnya larutan ini akan berwarna biru.
Pada saat uji amilum/ karbohidrat, roti yang diberi ludah dan ditetesi larutan
iodin warnanya berubah menjadi biru kehitaman dan terdapat sedikit warna kuning
sedangkan pada roti yang tidak diberi ludah dan ditetesi larutan iodin warnanya
berubah menjadi biru kehitaman. Hal itu disebabkan jika makanan yang diberi ludah
akan membuat warnanya berbeda karena enzim amilosa yang berada dalam air ludah
bekerja sehingga warnanya berbeda dengan yang tidak diberi ludah.

C.

ALAT DAN BAHAN


Alat
Tabung reaksi
Gelas kimia
Pipet tetes
Kaki tiga
Lampu spirtus
Kaca arloji
Bahan
Tepung kanji (C28H31N2O3Cl)

D.

Air
Alkohol
10% glukosa
Reagen molisch
H2SO4 pekat
10% sukrosa
1% kanji
Larutan amilum
larutan yodium
HCl pekat
larutan fehling A + B
NaOH encer

PROSEDUR KERJA
A. Sifat sifat
Amati sifat-sifat fisika dari tepung kanji dan tentukan kelarutannya dalam air
dan alkohol.
B. Tes molisch untuk karboohidrat
1. Masukkan ke dalam tabung reaksi sedang 1 ml 10% glukosa.
2. Tambahkan 2 tetes reagen molisch. Kocok.
3. Dengan hati-hati teteskan melalui dinding tabung reaksi dalam posisi miring,
10 tetes H2SO4 pekat. Warna yang timbul bila hasil positif: biru atau ungu.
4. Ulangi percobaan dengan 10% sukrosa, 1% kanji.
C. Persiapan larutan amilum
1. Tambahkan ke daam tabung reaksi besar 1 gram tepung kanji dan
tambahkan 20 ml air. Kocoklah. System dispersi apakah ini?
2. Tuangkan campuran ini ke dalam gelas kimia 250 ml yang diisi dengan
100 ml air mendidih. Aduklah. Sistem dispersi apakah ini?
3. Biarkan campuran mendingin. Gunakan cairan jernih untuk tes berikut.
D. Uji yodium
1. Pada 1 ml larutan amilum tambahkan larutan yodium tetes demi tetes
sampai memperoleh warna. Apakah hasilnya?
2. Panaskan campuran. Apakah yang terjadi?
3. Dinginkan kembali. Uraiakan hasilnya.
E. Uji dengan larutan fehling
1. Pada 1 ml larutan amilum tambahkan 5-8 tetes larutan fehling A + B.
2. Panaskan tabung di dalam penangas air. Apakah larutan amilum direduksi
larutan fehling?
F. Hidrolisa amilum
1. Tempatkan 50 ml dari larutan amilum ke dalam sebuah labu erlenmeyer
2. Tambahkan 2-3 tetes HCl pekat dan panaskan perlahan-lahan sampai
mendidih.
3. Setiap 2-3 menit teteskan 1-2 tetes di atas kaca arloji dan uji dengan
larutan yodium. Warna apakah yang dihasilkan?

4. Bila larutan amilum tidak memberikan lagi warna dengan larutan yodium,
hentikan pemanasan.
5. Tambahkan 1 ml larutan NaOH ener dan uji dengan larutan fehling
seperti langkah E. Berilah zat-zat dalam langkah-langkah hidrolisa.
Tuliskan persamaan.
G. Reaksi ludah pada larutan amilum
1. Campurkan ke dalam tabung reaksi 1 ml amilum dan 1 ml ludah.
2. Panaskan campuran dalam penangas air sampai 400 C.
3. Keluarkan tabung dan biarkan campuran mendingin selama 15-20 menit.
4. Tambahkan 2 ml reagen fehling ke dalam tabung.
5. Panaskan dalam penangas air.
6. Bandingkan hasil ini dengan hasil dari langkah F.
E.

DATA PENGAMATAN

A.

Nama zat
Sifat-sifat
Tepung kanji
Tepung kanji + air
Tepung kanji + alkohol

B.

Tes molisch untuk karbohidrat

1 ml 10% glukosa

Glukosa + reagen molisch

Glukosa + reagen molisch + H2SO4

Sukrosa + reagen molisch

Sukrosa + reagen molisch + H2SO4

Kanji + reagen molisch

Kanji + reagen molisch + H2SO4

Data pengamatan
Bubuk putih
Larut sebagian, sebagian ada
endapan
Larut , tidak ada endapan

Berwarna bening
Larutan
bening

berminyak
Larutan berwarna ungu dan

tabung terasa panas


Larutan pink pudar
Larutan berwarna ungu dan

tabung terasa panas


Larutan berwarna putih
Larutan berwarna putih keruh
dan tidak berminyak

dan

C.

Persiapan larutan amilum


20 ml air + 1 gram kanji
1 gram kanji + 20 ml air + 250 ml air
mendidih
Didinginkan

D.

Uji yodium
Amilum + yodium
Panaskan
Didinginkan

Larutan

berwarna

putih

susu
Larutan

menjadi

putih

keruh dan kental


Larutan putih keruh
Suspensi

Coklat muda

Warna larutan menjadi bening


Larutan menjadi bening dan
kental

E.

Uji dengan larutan fehling


Amilum + fehling (A + B)
Dipanaskan

F.

Hidrolisa amilum
Amilum + HCl pekat
Amilum + HCl + yodium
Menit ke-24
Menit ke-27
Amilum yang tersisa + 1 ml NaOH + 1
ml fehling
+ HCl

Larutan berwarna biru

Larutan tetap biru


Tidak direduksi oleh fehling

G.

Reaksi ludah pada larutan amilum


1 ml amilum + 1 ml air ludah
Amilum + ludah + fehling

Berwarna putih keruh


Berwarna ungu
Masih ada warna ungu
Tidak terjadi perubahan
warna
Larutan berwarna biru
Larutan berwarna bening

Tidak tercampur
Larutan berwarna biru dan ada
gelembung di atas larutan

Dipanaskan

Ada 3 bagian : atas (coklat),


tengah (biru), bawah (merah
bata).

F.

ANALISIS DATA

a. Sifat-sifat dan kelarutan tepung kanji dalam air dan alcohol


Tepung kanji berwarna putih bubuk, tidak berasa, tidak berbau. Didalam
air tepung kanji sedikit larut atau sebagian saja dan berwarna keruh,
Sedangkan didalam alkohol tepung kanji larut. Tepung kanji akan larut dalam
air panas dan membentuk suspensi.
b. Tes molisch untuk karbohidrat
Pada saat glukosa dan sukrosa ditambahkan dengan reagen molisch dan
H2SO4 menghasilkan larutan berwana ungu dan tabung terasa panas.Sedangkan
pada tepung kanji yang ditambahkan dengan reagen molisch menghasilkan
larutan berwarna bening dan tabung terasa panas.
c.

Persiapan larutan amilum


Tepung kanji yang di campur dengan air,lalu dituangkan didalam gelas kimia

yang berisi air panas membentuk suspensi. Setelah itu campuran didinginkan
kembali membentuk koloid yang kental.
d. Uji dengan Iodium
Larutan amilum ditetesi dengan larutan iodium menghasilkan warna coklat
muda, larutan berwarna coklat muda kemudian dipanaskan menghasilkan warna
bening.
Reaksi yang terjadi yaitu:
CH2OH

CH2OH

o
H
HO

H
OH
H

H
H
OH

H
OH

OH

OH

I2

I2-Amilum
e.

Uji

dengan

fehling
Ketika

amilum

ditambahkan dengan fehling dan dipanaskan menghasilkan larutan berwarna biru


pekat.Reaksi yang terjadi dalam pencampuran tersebut yaitu
Amilum + Fehling
Fehling-Amilum
f. Hidrolisa Amilum

Pada hidrolisa amilum warna mulai berubah dalam selang waktu 2- 3 menit
setelah ditambahkan dengan HCl dan dipanaskan.Kemudian setelah diuji dengan
iodium, pada 3 menit pertama 24 menit masih memberikan warna ungu tetapi
pada menit ke 27 tidak lagi memberikan warna. Hasil dari amilum pada menit 27
+ NaOH + fehling menghasilkan warna biru.

g.

Reaksi ludah pada larutan amilum


Dalam reaksi ini,ketika dipanaskan larutan amilum dan ludah tidak menyatuh

atau terpisah,kemudian setelah ditambahkan dengan larutan fehling tetap saja


kedua campuran tersebut tidak menyatuh.Hal ini disebabkan karena saliva yang
ada tidak bereaksi pada suhu tinggi untuk menyatuhkan kedua campuran
tersebut.
Hasil dari pemanasan terdapat 3 batas dalam tabung reaksi yang bagian atas
coklat ,tengah biru , bawah merah bata.
G.

PEMBAHASAN
Amilum yaitu suatu polisakarida yang sangat penting. Amilum mempunyai
sifat tidak berbau, berwarna putih bubuk dan tidak dapat larut atau sedikit larut
dalam air dingin tetapi amilum bisa larut dalam air panas membentuk suspensi. Pada
saat amilum diuji dengan reagen molisch dengan larutan glukosa dan sukrosa
menghasilkan warna yang positif(ungu). Hal ini terjadi karena glukosa dan sukrosa
mempunyai gugus aldehid atau gugus OH glikosidik sehingga mereduksi reagen
molisch dan hasilnya positif.
Pada percobaan sebelumnya antara amilum dengan iodium kami menentukan
warna larutan coklat muda. Mungkin ini kesalahan dalam praktikum atau penentuan
warna yang kurang tepat.berdasakan beberapa sumber larutan amilum diuji dengan
larutan iodium menghasilkan larutan berwarna ungu. Hal itu terjadi karena larutan
amilum bereaksi dengan larutan iodium. Struktur amilum berbentuk spiral sehingga
dapat mengikat iodium dan menghasilkan warna ungu, tetapi pada saat dipanaskan
larutan menjadi ungu pudar, hal tersebut terjadi karena struktur amilum mulai
renggang sehingga ion-ion iodium mengalami penguapan dalam bentuk gas dan saat
larutan tersebut didinginkan kembali, larutan berubah dari ungu pudar menjadi ungu
karena pada keadaan tersebut mulai terbentuk kembali ikatan antara amilum dan
iodium.
Amilum tidak bereaksi positif dengan fehling karena amilum bukan sebagai
gula pereduksi yang akan menimbulkan terjadinya reaksi reduksi antara amilum
dengan fehling, jadi larutan amilum jika diuji dengan fehling tetap menghasilkan
warna biru.
Hidrolisis amilum dapat menghasilkan senyawa yang sederhana.Hasil
hidrolisis amilum yang baik dapat diperoleh pada senyawa yang sederhana dan dapat

pula dideteksi dengan perubahan warna yang terjadi. Hal itu dapat diamati pada
perubahan warna yang terjadi pada saat diuji dengan iodium zat-zat yang dihasilkan
yaitu ungu mudah (amilosa) dan biru(amilopektin). Hidrolisis juga dapat dilakukan
dengan bantuan enzim amylase,didalam ludah atau suatu cairan yang dihasilkan oleh
pancreas yang bekerja terhadap amilum yang terdapat makanan makluk hidup.Untuk
mengetahui pengaruh enzim amylase terhadap amilum maka dalam percobaan ini
dipakai enzim amilase yang terdapat pada ludah (saliva). Dalam reaksi yang
diperoleh enzim amylase berperan sebagai katalis yang mempercepat laju reaksi
penguraian larutan amilum menjadi amilosa.Larutan fehling berperan sebagai
indicator untuk proses kerja enzim amylase didalam amilum. Pada saat larutan
amilum dan ludah ditambahkan dengan fehling dan dipanaskan tidak terjadi
perubahan warna atau lauran tetap biru dan terpisah dengan saliva. Hal itu terjadi
karena enzim amylase tidak biasa mengurai larutan amilum pada suhu tinggi.
H. KESIMPULAN
Pada percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
Amilum mempunyai sifat yang sukar atau sedikit larut dalam air dingin
tetapi dapat larut dalam air panas membentuk suspensi dan membentuk
koloid saat di panaskan.
Amilum ketika diuji dengan reagen molisch tidak menghasilkan hasil yang
positif (ungu/biru) sedangkan sukrosa dan glukosa mampu mereduksi
reagen molisch dengan ditandai perubahan warna ungu.
Larutan Amilum yang sudah di panaskan menghasilkan larutan yang kental.
Amilum ketika ditetesi dengan iodine menghasilkan warna ungu mudah
tetapi ketika dipanaskan larutan akan menjadi ungu pudar kemudian setelah
didinginkan larutan akan kembali berwarna ungu mudah.
Larutan amilum ditetesi dengan fehleng A+ B kemudian dipanaskan larutan
tetap berwarna biru. Karena amilum tidak mempunyai gugus aldehida atau
keton bebas untuk mereduksi fehling.
Pada uji Hidrolisa amilum tidak terjadi perubahan warna. Hal ini berarti
tidak ada reaksi hidrolisis. Setelah ditambahkan HCl terjadi peubahan warna
ungu menjadi bening.
Amilum ketika diuji dengan air ludah ketika dipanaskan akan terbentuk tiga
lapisan dengan warna yang berbeda. Hal ini disebabkan karena Enzim
amylase dalam ludah tidak bekerja dengan baik dengan amilum bila suhu
dinaikkan.Hal ini terjadi karena suhu sangat mempengaruhi cara kerja
enzim.

DAFTAR PUSTAKA

Kopong, Aloysius. 1989. Penuntun Praktikum Kimia Organik II. Kupang: UNWIRA
Hart, Harold. 2003. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga
http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-xii/struktur-dan-sifat-benzena/
http://afifabdul.blogspot.com/2012/03/uji-benedict-uji-gula-pereduksi.html
http://yukiicettea.blogspot.com/2009/10/biochemistry-laporan-biokimia.html

Anda mungkin juga menyukai