Anda di halaman 1dari 1

XI.

KESIMPULAN
1. Uji molish digunakan untuk menguji karbohidrat secara umum. Pada uji Molish ketiga
cuplikan (amilum,sukrosa,glukosa) menghasilkan cincin warna ungu. Hal ini
menunjukkan bahwa uji positif. Ada karbohidrat di dalam amilum, sukrosa, dan glukosa.
2. Uji seliwanof bertujuan untuk mengidentifikasi adanya gugus keton pada suatu
disakarida.didapatkan uji negatif. Karena perubahan warna pada cuplikan (amilum dan
sukrosa) setelah dilakukan pemanasan tidak terjadi, dikarenakan pada sampel tersebut
tidak mengandung gugus keton.
3. Uji barfoed digunakan secara umum untuk mengidentifikasi monosakarida dan
disakarida. Uji barfoed ditunjukkan dengan adanya endapan merah bata (Cu 2O) setelah
pemanasan. Terdapat endapan merah bata pada pemanasan glukosa kurang dari 10 menit.
Hal ini menandakan bahwa glukosa adalah disakarida.
4. Uji tollens digunakan untuk mengidentifikasi bahwa gugus aldehid pada karbohidrat
mudah dioksidasi menjadi asam karboksilat. Uji positif ditunjukkan dengan adanya
cermin perak (Ag) setelah pemanasan campuran. Setelah dipanaskan pada amilum
+tollens tidak terbentuk cermin perak menandakan tidak adanya gugus aldehid (gula
pereduksi). Uji positif ditunjukkan dengan adanya cermin perak (Ag) setelah pemanasan
pada cuplikan sukrosa, glukosa, dan laktosa. Dalam ketiga cuplikan terdapat gugus
aldehid (gugus pereduksi), namun pada hasil percobaan ini tidak menghasilkan uji
positif.
5. Uji Fehling digunakan untuk mengidentifikasi adanya gula pereduksi pada karbohidrat.
Amilum menunjukkan uji negative (-). Sukrosa, glukosa, laktosa menunjukkan uji positif
(+). Hal ini berarti pada sukrosa, glukosa, laktosa terdapat gula pereduksi.
6. Uji benedict bertujuan untuk mengidentifikasi adanya gula pereduksi dengan adanya
endapan berwarna merah bata (Cu2O). Laktosa, sukrosa, glukosa menunjukan hasil
positif. Hal ini menandakan telah terjadi reaksi hidrolisis .
7. Hidrolisis sukrosa digunakan uji benedict atau uji seliwanof. Sehingga dihasilkan dua
monosakarida yaitu glukosa dan fruktosa.
8. Uji iodine digunakan untuk mengidentifikasi reaksi hidrolisis pada pati. Campuran
larutan pati dengan iodine memberikan warna biru tua pekat / biru keunguan pada
larutan. Pada amilum yang telah ditambah asam,basa dan dilakukan pemanasan terjadi
hidrolisis sempurna karena adanya perubahan pH. Pada amilum yang ditambah air dan
dilakukan pemanasan terjadi hidrolisis amilum sebagian. Sedangkan pada sukrosa yang
hanya ditambah air dan tidak dilakukan pemanasan tidak terjadi hidrolisis amilum.

Anda mungkin juga menyukai