Oleh:
EUGENIA LARISSA BAKTI PANGALA
31180235
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kalkulus adalah cabang ilmu matematika yang digunakan untuk menganalisis masalah-
masalah perubahan. Pelajaran kalkulus yang akan dipelajari meliputi turunan, integral, limit,
dan integral tak tentu. Kalkulus memiliki dua cabang utama, yaitu kalkulus integral dan
kalkulus diferensial sehingga kedua cabang kalkulus saling berhubungan dengan teorema
dasar kalkulus. Fungsi dalam penelitian berbasis biologi adalah kalkulus digunakan untuk
memecahkan masalah seperti tingkat pertumbuhan koloni bakteri sebagai fungsi waktu dan
menghitung laju pertumbuhan suatu organisme.
Oleh karena itu aplikasi kalkulus sangat dibutuhkan didalam bidang biologi karena semua
metode kalkulus mencakup perhitungan didalam bidang biologi.
1.2 Tujuan :
1. Memahami konsep dan aplikasi grafik fungsi
2. Memahami konsep dan aplikasi eksponensial
3. Memahami konsep dan aplikasi logaritma
4. Memahami konsep dan aplikasi trigonometri
5. Memahami konsep dan aplikasi turunan
6. Memahami konsep dan aplikasi fungsi transenden.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Grafik dan Fungsi
Fungsi adalah suatu aturan padanan yang menghubungkan tiap obyek x dalam satu
himpunan yang disebut daerah asal dengan sebuah nilai unik f(x) dari himpunan kedua.
Himpunan nilai yang diperoleh secara demikian disebut daerah hasil (jelajah) fungsi tersebut
(Purcell dan Varberg,1998). Untuk medefinisikan suatu fungsi, maka fungsi itu adalah f.
Fungsi f menyatakan pasangan terurut (x,y) sehingga x dan y dapat memenuhi ( ). Jika
daerah asal suatu relasi dinyatakan dengan suatu interval sehingga grafik cartesius dari relasi
tersebut akan berbentuk kurva, kurva juga dapat terbentuk berupa garis lurus atau garis
lengkung ( ).
Untuk menyatakan bahwa f adalah suatu fungsi atau pemetaan dari himpunan A ke
himpunan B maka akan dilambangkan f: A B. jika x ϵ A dan y ϵ B maka akan
dilambangkan dengan pernyataan fungsi yang dapat digantikan dengan :
f:x y
“y” adalah fungsi dari x dan pada umumnya digunakan lambang y = f(x)
Jenis-jenis fungsi :
Fungsi linear
Bentuk umum : y = f(x) = ax+b, a dan b konstanta
a= kemiringan garis
b= perpotongan garis dengan sumbu y
Grafik :
Fungi pangkat
Bentuk umum : y = f(x) = xn
Grafik :
Fungsi akar :
Bentuk umum : y = f(x) = √n x , n : 2,3,4
Daerah asal dan daerah hasil :
Df = [0, ), Wf = [0, ), jika n genap
Df = γ , Wf = γ , jika n ganjil
Grafik :
Fungsi kebalikan :
1
Bentuk umum : y = ,x ≠ 0
x
Daerah asal dan daerah hasil : Df = γ -{0}, Wf = γ -{0}
Grafik :
Fungsi Rasional
P(x)
Bentuk umum : y= , dimana P,Q adalah polinom
Q( x)
Daerah asal : Df = γ -{x|Q(x)=0}
2.2 Eksponensial
Bilangan e adalah suatu bilangan riil positif yang bersifat In e = 1 Bilangan e
merupakan bilangan natural dan biasa disebut bilangan Euler yang dimbil dari nama ahli
matematika swiss yaitu Leonard Euler. Bilangan e adalah bilangan tak rasional ( ). Fungsi
eksponensial menggambarkan fenomena pertumbuhan/peluruhan dengan persentase tetap,
fungsi yang variable independennya (x) merupakan pangkat dari suatu konstanta.
Rumus umum dari eksponensial yaitu :
f(x) = ax
dan biasa dikenal dengan eksponen umum, untuk a = e sehingga :
ex = exp(x)
fungsi eksponensial berbasis e dapat didefinisikan sebagai berikut :
n
x
lim 1+
n →∞
( )
n
= exp(x)
2.4 Trigonometri
Trigonometri adalah ilmu ukur segitiga atau pengukuran segitiga, trigonometri
mempelajari sudut dan fungsinya menggunakan hubungan antara sudut-sudut dan sisi-sisi
segitiga ( ). Apabila satu lingkaran penuh dibagi menjadi 4 bagian yang sama, maka setiap
bagian disebut satu derajat. Satu derajat dapat didefinisikan sebagai sudut yang besarnya
1/360 keliling lingkaran.
Satu radian adalah besarnya sudut dalam lingkaran yang panjang busur di depannya
sama dengan jari-jarinya. Simbol radian adalah radian. Apabila keliling lingkaran K dan jari-
jarinya r maka K = 2 π r, sehingga satu keliling lingkaran adalah 2 π radian. Jadi
konversi derajat dan radian adalah :
2 π rad = 360o
π rad = 180o
Nilai π = 3,14…
Nilai fungsi trigonometri sudut istimewa :
Fungsi Sudut
0o 30o 45o 60o 90o
Sin 0 1 1 1 1
√2 √3
2 2 2
Cos 1 1 1 1 0
√3 √2
2 2 2
Tan 0 1 1 √3 ∞
√3
2
Segitiga siku-siku
Integral
Kalkulus integral adalah ilmu yang mempelajari definisi, properti, dan aplikasi dari
dua konsep yang saling berhubungan, integral taktentu dan integral tertentu. Proses
pencarian nilai dari sebuah integral dinamakan pengintegralan (integration). Dengan kata
lain, kalkulus integral mempelajari dua operator linear yang saling berhubungan.
Integral taktentu adalah antiturunan, yakni kebalikan dari turunan. F adalah integral
taktentu dari f ketika f adalah turunan dari F.
Integral tertentu memasukkan sebuah fungsi dengan outputnya adalah sebuah angka,
yang mana memberikan luas antar grafik yang dimasukkan dengan sumbu x.
Integral dapat dianggap sebagai pencarian luas daerah di bawah kurva f(x), antara dua
titik a dan b. Jika f(x) pada diagram di samping mewakili kecepatan yang berubah-ubah, jarak
yang ditempuh antara dua waktu a dan b adalah luas daerah S yang diarsir.
Simbol dari integral adalah , berupa S yang dipanjangkan (singkatan dari "sum").
Integral tertentu ditulis sebagai
dan dibaca "Integral dari a ke b dari f(x) terhadap x."
( ).
Daerah asal fungsi logaritma alami adalah himpunan bilangan real. Berdasarkan
teorema dasar kalkulus pertama, yang didapatkan adalah
x
1
Dx ∫ 1/t dt = Dx In x =
x
, x>0
1
Hasil tersebut dapat dikombinasikan dengan aturan rantai. Misalkan u = f (x) > 0 dan
f terdeferensialkan, maka :
1
Dx In u = Dxu
u
Sifat-sifat logaritma alami :
In 1 = 0
a
In = In a – In b
b
In ab = In a + In b
In ar = r In a
Karena exp dan In adalah fungsi yang saling invers, maka grafik dari y = exp x adalah
grafik y = In x yang dicerminkan terhadap garis y = x. huruf e menotasikan suatu
bilangan real positif dan tunggal sedemikian sehingga terpenuhi In e = 1
Cara manual :
X -1 0 1 2
Y -3 -1 2 3
(x,y) (-1,-3) (0,-1) (1,1) (2,3)
y : 2x-1 Untuk x : -1
Untuk x : 0 y : 2x-1
y : 2x-1 : 2(-1)-1
: 2(0)-1 : -2-1
: -1 : -3
Untuk x : 1 untuk x : 2
y : 2x-1 y : 2x-1
: 2(1)-1 : 2(2)-1
: 2-1 : 4-1
:1 :3
Contoh 3.1.2 :
Cara Manual :
X 1 2 3
Y 4 10 18
(x,y) (1,4) (2,10) (3,18)
y : x2+3x Untuk x : 2
Untuk x : 1 y : x2+3x
y : x2+3x : 2(2)+3(2)
: (1)2+3(1) :4+6
: 1+3 : 10
:4
Untuk x : 3
: x2+3x
: (3)2+3(3)
: 9+9
:18
Contoh 3.1.3
X -1 0 1 2
Y -2 0 8 22
(x,y) (-1,-2) (0,0) (1,8) (2,22)
2
y : 3x +5x Untuk x : -1
Untuk x : 0 y : 3x2+5x
y : 3x2+5x : 3(-1)2+5(-1)
: 3(0)2+5(0) : 3-5
:0 : -2
Untuk x : 1 untuk x : 2
y : 3x2+5x y : 3x2+5x
: 3(1)2+5(1) : 3(2)2+5(2)
: 3+5 : 12+10
:8 : 22
Fungsi dari pembuatan grafik dan fungsi adalah untuk menggambarkan dan
menunjukkan data-data yang akan dibuat didalam tabel secara sederhana sehingga pembaca
akan lebih mudah memahami data tersebut. Contohnya pertumbuhan penduduk dari tahun ke
tahun meningkat atau menurun, maka data penduduk tersebut akan lebih mudah dilihat lewat
grafik yang telah diberikan.
3.2 Eksponensial
Contoh 3.2.1
Cara Manual :
34x-1 = 27
4x =3+1
4x =4
x =1
Contoh 3.2.2
Cara manual :
24x-7 = 8
4x = 3+7
4x = 10
10
x =
4
5
x =
2
Contoh 3.2.3
Cara manual :
22x+1 = 16x-3
22x+1 = (24)x-3
4x-2x = 12+1
2x =13
13
x =
2
3.3 Logaritma
Contoh 3.3.1
Cara manual :
10
log100 = 10log102 log10p
= 2 10log10 p.log10
=2x1
=2
Contoh 3.3.2
Fungsi logaritma dalam bidang biologi adalah untuk mengetahui pertumbuhan organisme
yang sangat kecil seperti bakteri. Pertumbuhan dapat diamati dari meningkatnya jumlah sel
atau massa sel (berat kering sel). Umumnya bakteri dapat memperbanyak diri dengan
pembelahan biner, yaitu dari satu membelah menjadi 2 sel baru, maka pertumbuhan dapat
diukur dari bertambahnya jumlah sel. Rumus pertumbuhan untuk memperbanyak diri pada
bakteri, yaitu :
N = No 2n sehingga
3.4 Trigonometri
Contoh 3.4.1
π π 180 180
sin( ) + sin ( ) = sin ( ) + sin ( )
6 3 6 3
= sin 30 + sin 60
1 1
= + √3
2 2
Contoh 3.4.2
Cara manual :
t - π −π 0 π π
2 2
f(x) 0 -3 0 3 0
t,f(x) - π ,0 −π 0,0 π π ,0
,-3 ,3
2 2
−π
Untuk t : - π untuk t : untuk t : 0
2
−π
f(x) : 3sin(- π ) f(x) : 3sin( ) f(x) : 3sin(0)
2
−π
f(x) : 3sin (-180o) f(x) : 3sin( ) f(x) : 3x0
2
−180
f(x) :3x0 f(x) : 3sin( ) f(x) :0
2
f(x) :3x1
f(x) :3
π
untuk t : untuk t : π
2
π
f(x) : 3sin ( ¿ f(x) : 3sin(180o)
2
180
f(x) : 3sin( ¿ f(x) :3x0
2
f(x) :3x 1
f(x) :1
Contoh 3.4.3
Cara manual :
1 1
: √3 + √3 + 1
2 2
: √3 +1
Fungsi trigonometri dalam bidang fisika adalah grafik fungsi sinus dan cosinus
merupakan dasar bagi teori fungsi periodik, seperti gelombang cahaya dan gelombang suara.
Umtuk menghitung berapa “lift score” suatu sayap profil pesawat dengan kecepatan tertentu,
yang tidak boleh dilewati, bila dilewati, maka pesawat akan mengalami stall (jatuh karena
tidak mempunyai daya angkat).
3.5 Turunan
Contoh 3.5.1 :
Cara manual :
x2+x=16
x2+x-16 = 0
2x+1 = 0
Contoh 3.5.2 :
Cara manual :
Contoh 3.5.3
Cara Manual :
Fungsi dari turunan dalam bidang kimia adalah laju reaksi. Laju reaksi memiliki kemampuan
untuk menentukan kecepatan campuran reaksi yang mendekati keseimbangan. Untuk
menghitung laju reaksi dalam orde reaksi persamaan yang menyatakan laju reaksi v sebagai
fungsi dari konsentrasi semua spesies yang ada termasuk produknya. Metode diferensial
berguna untuk menentukan tingkat reaksi.
Contoh 3.6.1
BAB IV
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA