Anda di halaman 1dari 10

ETIKA ISLAM DALAM PENERAPAN ILMU KESEHATAN (ILMU

KESEHATAN DAN KEMANUSIAAN, (ILMU KESEHATAN UNTUK


KEMASLAHATAN HIDUP, AYAT-AYAT AL-QUR’AN DAN HADIST
YANG RELEVAN DENGAN ETIKA KESEHATAN ISLAM)

Dosen Pengampu :

M. Islahuddin , Mpd.

Disusun Oleh :

1. Nadia Fatimah Ahmad (221103059)


2. Syalisa Mei Indira (221103045)
3. Halimatus Sadiyah (221103008)
4. Rona Pingkan Deawati (221103015)

KELAS A & B

ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

2023/2024

2
DAFTAR ISI

BAB I.....................................................................................................................................
PENDAHULUAN.................................................................................................................
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................
1.2 Tujuan...........................................................................................................................
BAB II....................................................................................................................................
PEMBAHASAN....................................................................................................................
2.1 Ilmu Kesehatan Dan Kemanusiaan .............................................................................
2.2 Ilmu kesehatan Untuk Kemaslahatan Hidup ...............................................................
2.3 Ayat- Ayat Al-Qur’an Dan Hadist Yang Relevan Dengan Etika Kesehatan Islam.......
BAB III..................................................................................................................................
PENUTUP..............................................................................................................................
3.1 Kesimpulan .....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................

i
BAB I
PENDAHULUAN

Islam adalah agama komperehensif, system dan jalan hidup yg sempurna


meliputi keseluruhan kemajuan manusia. Berbagai ajarannya ditetapkan pada
semua segi kehidupan, termasuk dalam ilmu Kesehatan. Islam mempunyai etika
dalam pelaksanaannya. Jika etika itu ditaati maka dianggap sebagai suatu
kebaikan. Sedangkan kalau itu dilanggar dianggap sebagai ingkar kepada allah
dan membuat dosa.

Etika berasal dari kata Yunani ethos, yg dalam bentuk jamaknya (ta etha)
berarti kebiasaan . Oleh karena itu, etka mengacu pada nilai-nilai, cara hidup yg
baik, aturan hidup yg baik dan semua kebiasaan yg diturunkan dari orang ke orang
atau dari generasi ke generasi.

Dalam KBBI, istilah etika diartikan sebagai : a. Ilmu tentang apay g baik
dan apa yg baik dan buruk dan tentang Hak dan kewajiban moral. B. Kumpulan
asas atau nilai yg berkenaan dg akhlak. C. Nilai mengenai benar dan salah yg
dianut oleh suatu golongan atau masyarakat. Jadi etika islam dalam penerapan
ilmu Kesehatan bisa diartikan sebagai pengkajian bilai-nilai islam dalam
penerapan ilmu Kesehatan. Etika dalam ajaran islam bersifat humanistic dan
rasionalistik. Diantaranya adalah nilai- nilai keadilan, kejujuran, kebersihan,
menghormati, bekerja keras, cinta ilmu, serta nilai-nilai positif lainnya.

1.1 Latar Belakang


Makalah ini dilatar belakangi dari tugas yang diberikan oleh Dosen Mata
Kuliah AIK Kemuhammadiyahan, yaitu Bapak M. Islahuddin, Mpd. Selain itu
menjadi langkah awal untuk mengasah kemampuan mahasiswa dalam membuat
makalah sekaligus menambah wawasan mengenai kemuhammadiyahan.

Makalah ini juga berisi tentang isi etika islam dalam penerapan ilmu
Kesehatan. Etika merupakan salah satu bagian dari teori tentang nilai atau yang
dikenal dengan aksiologi. Aksiologi itu sendiri ialah ilmu pengetahuan yang
menyelidiki hakekat nilai, yang umumnya ditinjau dari sudut pandangan

2
kefilsafatan. Di dunia ini terdapat banyak cabang pengetahuan yang bersangkutan
dengan masalah-masalah nilai yang khusus seperti ekonomi, estetika, etika,
filsafat agama dan epistimologi. Dalam penerapan sebuah ilmu pengetahuan,
diperlukan nilai-nilai yang baik sebagai kesempurnaan dalam aplikasi ilmu
pengetahuan.

Etika Islam dalam penerapan ilmu kesehatan akan dikaji lebih lanjut dalam
makalah ini sehingga mahasiswa mampu memahami dan mendeskripsikan secara
jelas.

1.2 Tujuan
1. Memahami dan mendeskripsikan tentang ilmu kesehatan dan
kemanusiaan.
2. Mampu memahami ilmu kesehatan untuk kemaslahatan hidup.
3. Mampu mengetahui dan menemukan ayat-ayat al-Qur’an dan hadist yang
relevan dengan etika kesehatan.

BAB II
PEMBAHASAN

3
2.1 Ilmu Kesehatan Dan Kemanusiaan
ilmu adalah Usaha pemahaman manusia yang disusun dalam satu sistem
mengenai kenyataan, struktur, bagian-bagian dan hukumhukum tentang hal-ihwal
yang diselidiki (alam, manusia, dan agama) sejauh yang dapat dijangkau daya
pemikiran yang dibantu penginderaan yang kebenarannya diuji secara empiris,
riset dan eksperimen.
Dalam ajaran Islam ilmu menempati kedudukan yang sangat tinggi. Hal ini
dibuktikan sebagaimana firman Allah swt:

“Wahai orang-orang yang beriman, apabila disampaikan kepada Anda, berilah


kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah. Niscaya Allah Swt. akan
memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, berdirilah kamu, maka berdirilah.
Niscaya Allah Swt. akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah SWT. Mahateliti apa yang
kamu kerjakan.” (Surat al-Mujadalah/58:11).

Ilmu kesehatan dan kemanusiaan mempunyai hubungan yang tidak terpisahkan


karena perkembangan ilmu ditentukan oleh manusia itu sendiri . Peran manusia inilah
yang menjadi penyebab ilmu kesehatan semakin berkembang. Melalui proses berpikir,
manusia dituntut untuk mengembangkan ilmuannya. Dan sebaliknya, dalam kehidupan
manusia selalu bersinggungan dengan ilmu kesehatan. Dalam proses kelangsungan
hidupnya, manusia membutuhkan ilmu kesehatan untuk menjalankan kehidupannya
secara komplek.

4
2.2 Ilmu kesehatan Untuk Kemaslahatan Hidup
Islam telah membentangkan macam-macam ilmu pengetahuan di hadapan
kita umat manusia, yang bisa dicapai oleh akal demi kemaslahatan hidup manusia.
Ilmu kesehatan sangat bermanfaat bagi kemaslahatan hidup. Sebagaimana telah
kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri.
Manusia membutuhkan orang lain untuk dapat membentuk, mengembangkan diri
dan melangsungkan hidup. Dengan mempelajari ilmu kesehatan, manusia akan
timbul kesadaran untuk menolong sesama. Islam mendorong agar menghormati
ilmu kesehatan dan mencari pertolongan dari mereka. Oleh karena itu manusia
yang mendapatkan ujian penyakit dari Allah swt harus melakukan ikhtiar untuk
mengobatkan penyakitnya kepada ahli medis.

Islam menyatakan bahwa pelayanan kesehatan sebagai berikut:


(A) Profesionalisme.
Menurut Islam pelayanan kesehatan tidak boleh dilakukan oleh orang yang
bukan ahli atau bukan profesinya. Rasulullah saw, bersabda:

5
Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ashim Al Anthaki] dan
[Muhammad bin Ash Shabbah bin Sufyan] bahwa [Al Walid bin Muslim]
mengabarkan kepada mereka, dari [Ibnu Juraij] dari [Amru bin Syu'aib] dari
[Bapaknya] dari [Kakeknya] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Barangsiapa mengobati sedangkan ia dikenal bukan sebagai seorang
dokter, maka ia harus bertanggung jawab (jika terjadi kecelakaan)." Nashr
berkata, "Ibnu Juraij menceritakan kepadaku, Abu Dawud berkata, "Hadits ini
tidak ada yang meriwayatkannya kecuali Al Walid, dan kami tidak tahu hadits ini
shahih atau tidak."

(B) Pertanggung jawaban.


Hadis di atas juga bermakna lain yang tidak kalah penting dalam pelayanan
kesehatan, yaitu pertanggungjawaban atas kesalahan dalam melayani seorang
pasien tanpa adanya unsur kesengajaannya dan atau keteledorannya.

(C) Setiap penyakit ada obatnya


Islam menganjurkan agar kita senantiasa berupaya melakukan penelitian
sehingga menemukan obat yang dapat menyembuhkannya.

(D) Spesialisasi
Islam mendorong spesialisasi (keahlian khusus) dalam pelayanan kesehatan.
Hal ini dimaksudkan agar setiap dokter benar-benar ahli dalam bidang yang
ditekuninya.

(E) Tidak mengobati sebelum meneliti dengan cermat


Para ahli medis dilarang mengobati sebelum meneliti pasien dengan tepat
sehingga akan tahu jenis penyakit dan sebab-sebabnya. Ketika hubungan
antara para pakar ilmu kesehatan dan pasien dapat berjalan seimbang, maka
kemaslahatan hidup akan tercapai.

6
BAB III
PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

(Muadz et al., 2016)Muadz et al. (2016) Islam dan Ilmu pengetahuan: Buku Ajar
Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) 4, Islam dan Ilmu pengetahuan: Buku
Ajar Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
(Hadi, 2020)Hadi, A. (2020) ‘Konsep Dan Praktek Kesehatan Berbasis Ajaran
Islam’, Al-Risalah, 11(2), pp. 53–70. Available at:
https://doi.org/10.34005/alrisalah.v11i2.822.
(Qoriah, 2013)Qoriah, A. (2013) ‘“Guru Penjasorkes Perlu Mengerti Agama”:
Integrasi Pendidikan Agama Islam Dalam Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan
Kesehatan’, Proceeding Seminar Nasional Olahraga, (September 2013), pp. 144–
157. Available at: https://doi.org/10.13140/RG.2.2.24266.36809.
(Rusuli, Zakiul and Daud, 2015)Rusuli, I., Zakiul, D. and Daud, F.M. (2015)
‘Ilmu Pengetahuan Dari John Locke Ke Al-Attas’, Aceh: Jurnal Pencerahan,
9(1), pp. 12–22.

7
8

Anda mungkin juga menyukai