Anda di halaman 1dari 28

LITERASI QUR’AN DAN HADIS

TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESELAMATAN KERJA

MAKALAH

Dipresentasikan Pada Mata Kuliah Studi Literasi Qur’an dan Hadis Kesmas

Pascasarjana Kosentrasi Kesehatan Masyarakat

UIN Alauddin Makassar

Oleh :

ALIFYA RAMADHANI

NIM : 80900222009

DOSEN : Dr. Hj. Fadhlina Arif Wangsa,LC. M.Ag

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2023
ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah Swt karena berkah rahmat,
taufiq, dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam penulis kirimkan
kepada junjungan Nabi Muhammad Saw, keluarga beliau, para sahabat dan tabi’in yang telah
memperjuangkan agama islam.

Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan makalah ini, penulis mengalami berbagai macam
hambatan dan rintangan. Akan tetapi, berkat bantuan dan kerjasama dengan teman-teman, makalah ini
dapat terselesaikan, namun masih jauh dari kesempurnaan. Dengan segala kerendahan hati, penulis sangat
menyadari bahwa makalah masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan karya ilmiah
selanjutnya. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pengembangan wacana keilmuan kita semua,
khususnya bagi penulis sendiri dan mahasiswa pada umumnya. Aamiin

Gowa, 20 Maret 2023

Penulis

ii
iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...........................................................................................i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1

A. Latar Belakang ............................................................................................1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................1

C. Tujuan Penulisan..........................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................3

A. Pengertian Kesehatan Masyarakat...............................................................3


B. Pokok-Pokok Kesehatan Masyarakat...........................................................13
C. Pengertian Keselamatan Kerja ....................................................................14
D. Pokok-Pokok Kesehatan Kerja....................................................................15
E. Literasi Qur’an Dan Hadis...........................................................................17
BAB III PENUTUP ............................................................................................22

A. Kesimpulan..................................................................................................22

B. Saran ............................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................23

BAB I

iii
PENDAHULUAN

BAB I

A. Latar belakang

Sehat adalah kondisi manusia yang terbebas dari segala gangguan atau pun penyakit baik
penyakit fisik maupun psikis. Menurut Undang – Undang Republik Indonesia, pengertian
kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan/fisik, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Beberapa ahli lain dan saya termasuk yang
mendukung untuk definisi sehat ditambahkan sehat spiritual.
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang terjalin erat karena sistem
tertentu, tradisi tertentu, konvensi dan hukum tertentu yang sama, serta mengarah pada
kehidupan kolektif. Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang karena tuntutan kebutuhan dan
pengaruh keyakinan, pikiran, serta ambisi tertentu dipersatukan dalam kehidupan
kolektif. Sistem dan hukum yang terdapat dalam suatu masyarakat mencerminkan perilaku-
perilaku individu karena individu-indivu tersebut terikat dengan hukum dan sistem
tersebut(Wikipedia.2023)
kesehatan masyarakat adalah multi disiplin ilmu dan seni memelihara, melindungi, dan
meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha masyarakat dalam pengadaan
pelayanan kesehatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan tidak menular
(Kemenkes RI, 2016).
Manusia diciptakan di dunia ini untuk menjadi khalifah dan beribadah kepada Allah
Subhanahu Wata‟ Ala sesuai dengan konsep Al Qur‟an maupun hadis Namun, kedua fungsi
tersebut tidak akan bisa terlaksana dengan baik, tanpa adanya kesehatan yang dimiliki oleh setiap
manusia. Melihat pentingnya kesehatan tersebut, islam memiliki pandangan (perspektif) tersendiri
tentang kesehatan.(akbar,liong D.2020)
Keselamatan kerja adalah berkaitan dengan penjegahan kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja yang di sebabkan oleh berbagai faktor berbahaya, baik berasal dari penggunaan
mesin produksi maupun lingkungan kerja atau tindakan pekerja sendiri.(Ramlan Dj,2016)

B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian kesehatan masyarakat
2. Apakah Pokok-pokok kesehatan masyarakat
3. Apakah Pengertian keselamatan kerja
4. Apakah Pokok-pokok keselamatan kerja
5. Bagaimana pengertian Literasi qur’an dan hadis

1
2

C. Tujuan penulisan
1. mengetahui Pengertian kesehatan masyarakat
2. mengetahui Pokok-pokok kesehatan masyarakat
3. mengetahu Pengertian keselamatan kerja
4. mengetahui Pokok-pokok keselamatan kerja
5. mengetahui Literasi qur’an dan hadis
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kesehatan Masyarakat
1. Pengertian kesehatan masyarakat
Definisi kesehatan masyarakat adalah multi disiplin ilmu dan seni memelihara,
melindungi, dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha masyarakat dalam
pengadaan pelayanan kesehatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan tidak
menular (Kemenkes RI, 2016).
Beberapa disiplin ilmu yang mendasari ilmu kesehatan masyarakat mencakup ilmu
biologi, ilmu kedokteran, ilmu kimia, fisika, ilmu lingkungan, sosiologi, antropologi,
psikologi, ilmu pendidikan, dan sebagainya. Sasarannya adalah seluruh masyarakat termasuk
individu, keluarga dan kelompok baik yang sehat maupun yang sakit, khususnya mereka
yang berisiko tinggi dalam masyarakat.
 Kesehatan masyarakat dalam perspektif islam
ada 2 (dua) istilah yang digunakan Islam untuk menunjuk kepadakesehatan,
yaitu istilah shihhah dan ’āfiah . Bahkan dalam banyak haditsditemukan banyak do’a
yang mengandung permohonan ’āfiah disamping shihhah. Apa perbedaan makna kedua
kata ini? Secara gramatikalkata shihhah lebih bersifat fisik-biologis, sementara makna
’āfiah merupakankesehatan yang bersifat mental-psikologis. Tangan yang sehat adalah
mata yangdapat memandang atau melihat benda-benda empiris. Sedangkan mata yang
’āfiah adalah mata yang hanya melihat hal-hal yang mubah dan bermanfaat.Orang yang
sehat adalah orang yang memiliki kondisi tubuh yang segar, normal,dan seluruh anggota
badannya dapat bekerja dengan baik. Sedangkan orang yang ’āfiah adalah orang yang
memiliki ketenangan batin atau jiwa. Maknanya lebih berorientasi psikologis.
Kesimpulan ini diperkuat oleh redaksi Al-Qur’an sendiriyang menyebut perintah makan
sebanyak 27 kali dalam berbagai bentuk dankonteksnya dengan senantiasa menekankan
salah satu dari dua sifat halaldan thayyib (baik dan bergizi). Bahkan terdapat 4 ayat
yang menggabungkan keduanya.
Dengan demikian, maka kesehatan yang dimaksud Islam adalahkesehatan fisik-
biologis sekaligus kesehatan mental-psikologis. Dalam perspekif Ilmu kesehatan,
dikenal juga ada beberapa bentuk kesehatan. Di antaranyakesehatan fisiologis,
psikologis, dan sosial/ masyarakat. Bahkan Majelis UlamaIndonesia (MUI)
merumuskan kesehatan sebagai ketahanan jasmaniah, ruhaniah,dan sosial yang dimiliki

3
4

manusia sebagai karunia Allah SWT yang wajibdisyukuri dengan cara mengamalkan,
memelihara, dan mengembangkannya. Ada banyak dalil yang mengilustrasikan
sekaligus menegaskan tentang kebutuhanmanusia kepada ketiga bentuk kesehatan di
atas. Berkaitan dengan kesehatan fisik Allah SWT berfirman:

Kata taubat dalamayat di atas dapat melahirkan kesehatan mental. Sedangkan


kata kebersihan mendatangkan kesehatan fisik.Dalam beberapa hadits juga kita temui
penjelasan Rasulullah s.a.w.tentang kesehatan fisik, antara lain adalah sebagai berikut:

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash dia berkata bahwa Rasulullah saw telahbertanya
(kepadaku): “Benarkah kamu selalu berpuasa di siang hari dan dan selaluberjaga di
malam hari?” Aku pun menjawab: “ya (benar) ya Rasulullah.”Rasulullah saw pun lalu

bersabda: “Jangan kau lakukan semua itu. Berpuasalah dan berbukalah kamu,

berjagalah dan tidurlah kamu, sesungguhnyabadanmu mempunyai hak atas dirimu,


matamu mempunyai hak atas dirimu, danisterimu pun mempunyai hak atas dirimu.”
(Hadis Riwayat al-Bukhari dari‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash).
Bagaimana  kesehatan masyarakat dalam perspektif Islam?
a. Islam sangat memperhatikan bidang kesehatan baik fisik (jasmani), mental dan
moral (spiritual) secara keseluruhan.
 Kesehatan jasmani misalnya tentang Thoharoh, tercermin pada ayat-ayat Al-
Qur’an: 1. QS. Al-Baqarah 222 yang artinya: “…Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.”
5

“Wahai orang-orang yang beriman. Bila kamu hendak melaksanakan salat, maka
basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai siku, dan sapulah kepalamu, dan (basuh)
kedua kakimu sampai mata kaki. Jika kamu junub maka bersihkanlah (dengan
mandi)”(QS. Al-Ma’idah/5:6).
dan masih banyak ayat Al-Qur’an lainnya. hadis nabi yang memuji orang mukmin
yang kuat,” Orang mukmin yang kuat lebih dicintai Allah dari orang mukmin yang
Iemah dan dalam berbagai hal baik”.
 Kesehatan mental: Islam mengajarkan untuk percaya diri, optimis, semangat,
berfikir positif, tidak sombong, dan lain-lain.
b. Islam berhubungan dengan epidemiologi:
 Menganjurkan berobat jika sakit, tercermin dalam S. Yunus 57:”Hai manusia,
sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh-
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk dan
rahmat bagi orang-orangnya yang beriman”
 Mencegahan penyebaran wabah, tercermin dalam hadist:  Sabda Rasulullah SAW:
“Janganlah engkau masuk ke dalam suatu daerah yang sedang terjangkit wabah,
dan bila dirimu berada di dalamnya janganlah pergi meninggalkannya.” (HR.
Bukhari). Saat ini pun, konsep saat ini saat pendemi Covid-19 kita mengenal PSBB
(pembatasan sosial berskala besar), istilah lain lock down.
 Menganjurkan umatnya melakukan upaya proteksi diri (ikhtiar) dari berbagai
penyakit infeksi misalnya dengan imunisasi.
 Mencegah penyakit tidak menular seperti DM, Hipertensi, Gout tercermin dalam S.
Al-A’rof 31: “Makan dan minumlah, tapi jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orangorang yang berlebih- lebihan”
c. Mengatur dari sisi administrasi dan kebijakan kesehatan tercermin dalam S. Al-
Baqoroh 30: “Ingatlah ketika Rabb-mu berfirman kepada para Malaikat:
“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka
berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang
akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
6

senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau”. Rabb


berfirman: ’Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” Seorang
kholifah harus bisa berpikir bijaksanan sehaingga mampu memberikan keputusan
yang tepat. Kuputusan dan kebijkan inilah yang dimaksud dalam administrasi dan
kebijakann.
d. Mengatur keselamatan dan kesehatan kerja, tercermin pada S. Al-Qoshosh 7: “ Dan
carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah Dianugerahkan Allah
kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah Berbuat baik kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh Allah tidak menyukai orang
yang berbuat kerusakan.” Ayat lain S. Al-Baqarah ayat 195 juga memerintahkan
kita melakukan sesuatu kerja dengan cara yang sebaik-baiknya dengan
mengutamakan menjaga keselamatan dan kesehatan, sebagaimana firman-Nya
yang berbunyi: “Dan infakkanlah (hartamu) dijalan Allah, dan janganlah kamu
jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuat
baiklah. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”
e. Mengatur kesehatan lingkungan meliputi lingkungan hidup, pencemaran
lingkungan, ekologi, ekosistem, toksikologi, AMDAL, pencemaran B3, dan
sanitasi:
 S. Ar-rum) 41: ”Telah terjadi (tampak) kerusakan di darat dan di laut karena
perbuatan tangan manusia, supaya Allah akan merasakan kepada mereka sebagian
(akibat tindakan mereka) agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”. Masih
banyak lagi ayat-ayat Alqur’an (misalnya: surat 2 ayat 60 dan 205; surat 5 ayat 64;
surat 7 ayat 85; dan beberapa surat lainnya) yang juga menegaskan tentang peranan
manusia dalam kerusakan lingkungan, melarang manusia untuk merusak
lingkungan, dan sekaligus mengajak manusia memelihara lingkungan.
 S. Al An’am 141-142 dalam mengekplorasi alam terlihat pada, yang intinya
manusia mempunyai hak atau diperbolehkan untuk memanfaatkan apa-apa yang
ada di muka bumi (sumber daya alam) yang tidak melampaui batas atau berlebihan.
f. Sanitasi total berbasis mayarakat:
 Larangan Buang Air Besar di Sembarang Tempat, “ Takutlah tiga tempat yang
dilaknat, buang kotoran pada sumber air yang mengalir, di jalan dan tempat
berteduh. (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majjah
7

 Cuci tangan,” Apabila salah satu darimu bangun tidur maka hendaknya dia
mencuci tangannya
 Ayat-Ayat Tentang Kesehatan
Islam sangat memperhatikan tentang masalah kesehatan. Hal ini terbukti banyaknya
ayat-ayat al-Qur‟an dan hadist yang memerintahkan manusia untuk hidup sehat,
diantaranya:
a. Kebersihan diri
Istilah kebersihan dalam al-Qur‟an dicantumkan dengan Thaharah (kesucian atau
kebersihan), kata tersebut disebutkan dalam al-Qur‟an sebanyak 31 kali.
Diantaranya:

“Dan pakaianmu bersihkanlah”. (QS. Al-Mudatstsir/74; 4) ،

“Wahai orang-orang yang beriman. Bila kamu hendak melaksanakan salat, maka
basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai siku, dan sapulah kepalamu, dan (basuh)
kedua kakimu sampai mata kaki. Jika kamu junub maka bersihkanlah (dengan
mandi)”(QS. Al-Ma’idah/5:6).
Dalil tersebut diatas menyuruh manusia untuk terus membersihkan diri,
ini sesuai dengan konsep kesehatan yang sangat menganjurkan manusia untuk
hidup bersih. Karena kebersihan pangkal kesehatan.
b. Pola Makan Yang Sehat
Salah satu cara yang diajarkan oleh islam untuk meraih kesehatan adalah dengan
mengatur pola makan yang baik. Ajaran islam dalam mengelola makan itu ada
beberapa hal, diantaranya: Mengonsumsi makanan yang halal dan baik

“Dan makanlah dari yang diberikan Allah kepadamu sebagai rezeki yang halal dan
baik”. (QS. Al-Ma’idah/5; 8).
8

Tidak berlebihan dalam makan dan minum.

“Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak


menyukai orangyang berlebih-lebihan”.(QS.Al-A`raf; 31).
Mengkonsumsi makanan yang bergizi :

“Dan di bumi terdapat bagian-bagian yang berdampingan, kebun-kebun anggur,


tanaman-tanaman, pohon kurma yang bercabang dan yang tidak bercabang,
disirami dengan air yang sama, tetapi Kami lebihkan tanaman yang satu dari yang
lain dalam hal rasanya”.(Qs. Ar-Ra`d/13; 4).

“Dan Kami menaungi kamu dengan awan, dan Kami menurunkan kepadamu mann
dan salwa. Makanlah (makanan) yang baik-baik dari rezeki yang telah Kami
berikan kepadamu”. ( Al-Baqarah/2; 57).

Tidak makan yang diharamkan:


9

“Diharamkan bagimu (makan) bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan
yang disembelih bukan atas (nama) Allah, hewan yang tercekik, yang dipukul,
yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat
kamu sembelih”. (QS. Al-Ma’idah/5; 3).

Tidak mengkonsumsi minuman memabukkan

“Wahai orang-orang yang beriman. Sesungguhnya minuman keras, perjudian,


(berkurban) untuk berhala, daan mengundi nasib dengan anak panah, adalah
perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatanperbuatan)
itu agar kamu beruntung”. (QS. Al-Ma’idah/5; 90).
c. Istirahat Yang Cukup
Allah telah menciptakan pergantian malm dan siang, bukan sesuatu yang tak
bermakna. Pergantian ini dimaksud kan adalah untu memberikan kesempatan
kepada manusia untuk berusaha pada siang hari dan beristirahat pada malam hari
setelah lelah berusaha. Hal ini kembali membuktikan bahwa islam sangat
memperhatikan masalah kesehatan. Dalil yang menjelaskan tentang hal ini adalah:

“Dia lah yang menjadikan malam bagimu agar kamu beristirahat padanya dan
menjadikan siang terang benderang”. (QS. Yunus; 67).

“Dan Dialah yang menjadikan malam untukmu (sebagai) pakaian, dan tidur untuk
istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangkit berusaha”. (QS. AlFurqan; 47).
10

“Dan Kami menjadikan tidurmu untuk istirahat, dan Kami menjadikan malam
sebagai pakaian, dan Kami menjadikan siang untuk mencari penghidupan”. (An-
Naba’; 9 -11).
d. Anjuran Berolahraga
Islam merupakan agama yang sempurna segala lini kehidupan diatur olehnya,
nahkan tentang berolahraga pun ada dijelaskan. Anjuran ini tidak lain agar manusia
memilki tubuh yang kuat dan sehat, sehingga dapat optimal beribadah kepada
Allah. Dalil yang menjelaskan tentang olahraga antara lain:

“Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan


kekuatan yang kamu miliki dan dari pasukan berkuda yang dapat menggentarkan
musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka”. (QS. Al-Anfal/8; 60).

Rasulullah bersabda:

“Ajarilah anak-anakmu berenang danmemanah”.


e. Pencegahan Dan Penyembuhan Penyakit
Islam juga telah mengajarkan umatnya dalam hal pencegahan dan penyembuhan
penyakit. Di antara dalil yang menjelaskan hal tersebut adalah:
Pencegahan:

“Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang


kepadamu”. (QS. An-Nisa’/4; 29).
Ayat ini turun berkaitan dengan seorang sahabat yang tidak mandi setelah junub,
karena cuaca sangat dingin. Ia khawatir bila mandi akan membahayakan dirinya,
maka ia hanya melakukan tayamum.
Penyembuhan:
11

“Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika dia menyeru Tuhannya,
’Sesungguhnya aku diganggu setan dengan penderitaan dan bencana’. (Allah
berfirman),’Hentakkan kakimu, inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk
minum”. (QS. Shad/38; 41-42).
f. Nikmatnya sehat
 Sehatnya Hati, Sehatnya Jasmani

Artinya:
Dari „Amir dari Abdullah bin Nu‟man bin Basyir r.a. beliau berkata:” Saya
mendengar Rasulallah bersabda,” sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang
haram jelas. Di antara keduanya terdapat perkara-perkara yang subhat (samara-
samar) yang tidak diketahui oleh orang banyak. Maka siapa yang takut terhadap
subhat berarti dia telah menyelamatkan agamanya dan kehormatannya. Dan siapa
yang terjerumus dalam perkara subhat, maka akan terjerumus dalam perkara yang
diharamkan. Sebagaimana penggembala yang menggembala hewan gembalaannya
di sekitar (ladang) yang dilarang untuk memasukinya, maka lambat laun dia akan
memasukinya. Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki larangan dan larangan Allah
apa yang Dia haramkan. Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat segumpal
daging, jika dia baik maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, maka
buruklah seluruh tubuh; ketahuilah bahwa dia adalah hati. (HR al-Bukhari dan
Muslim -redaksi lafazh dari al-Bukhari-)
 Nikmatnya Sehat
As-syifa secara bahasa diartikan sebagai sebagai suatu keadaan yang
mendekati pada sesuatu, dan pada umunya diartikan sebagai kesembuhan karena
mendekati pulih seperti sebelum sakit. Ayat di atas menerangkan allah menurunkan
al qur‟an sebagai obat penyembuh nagi kita sekalian baik secara rohani dan
jasmani yang mana hati yang kotor fikiran yang jelek serta jasmani yang tak sehat
al qur‟anla sebagai solusinya penyembuh dohir dan batin dan juga obat bagi orang-
12

orang mukmin. Fungsi penciptaan manusia di dunia untuk menjadi khlafah di muka
bumi dan beribadah kepada Allah. Namun, dua fungsi penciptaan manusia ini tidak
akan terwujud dengan sempurna tanpa adanya kesehatan yang mendukungnya.
Kata as-shihah dan al-afiyah tidak hanya disebutkan dalam al-Qur‟an.
Namun, juga sering disebutkan dalam hadist dan do’a-do’anya diantaranya:

“Dua kenikmatan yang banyak manusia menjadi rugi (karena tidak diperhatikan),
yaitu kesehatan dan waktu luang”. (HR. Al-Bukhari)
Dan juga dalam do‟a yang dibaca ketika duduk diantara dua sujud, yang berbunyi:

“Dan anugerahkan kesehatan padaku”


Kalimat yang terdapat dalam do‟a qunut:

“Dan anugerahkan kesehatan padaku sebagaimana orang yang kau beri


kesehatan”

Dari Ibn „Abbas ra beliau berkata: “Nabi Muhammad SAW bersabda Dua
kenikmatan yang dapat memperdaya banyak manusia adalah sehat dan waktu
luang“” (HR. al-Bukhar)
13

Dari Ibn Umar radliallahu „anhuma berkata: Rasulullah saw. memegang kedua
pundak saya seraya bersabda: “Hiduplah engkau di dunia seakan-akan orang asing
atau pengembara,” Ibnu Umar berkara: Jika kamu berada di sore hari jangan
tunggu pagi hari, dan jika kamu berada di pagi hari jangan tunggu sore hari,
gunakanlah kesehatanmu untuk (persiapan saat) sakitmu dan kehidupanmu untuk
kematianmu.(HR.al-Bukhari)

B. Pokok-pokok kesehatan masyarakat


1 Administrasi dan kebijakan kesehatan
Administrasi dan kebijakan kesehatan adalah administrasi yang di terapkan pada upaya
kesehatan demi terciptanya suatu keadaan yang sehat (Maidin Alimin,2004). Dimana
mempelajari bidang mutu layanan rekam medic, dikaitkan langsung dengan aspek penerapan
ke arah pelayanan kesehatan, kedokteran, kebidanan, keperawatan dan kefarmasian.
2 Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan adalah upaya pencegahan penyakit dan gangguan kesehatan dari
faktor resiko lingkungan untuk mewujudkan kualiktas lingkungan yang sehat, baik dari
aspek fisik, kimia, biologi, maupun social (KEMNKES RI,2021)
3 Promosi kesehatan
Laurence Green (1980) merumuskan definisi promosi kesehatan adalah segala bentuk
kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik, dan
organisasi yang dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku dan lingkungan yang
kondusif bagi kesehatan
4 Keselamatan dan kesehatan kerja
Menurut WHO pengertian k3 adalah upaya yang bertujuan untuk meningkatkan dan
memelihara derajat kesehatan fisik, mental dan social yang setinggi-tingginya bagi pekerja
disemua jenis pekerjaan, pencegahan terhadap gangguan kesehatan pekerja di sebabkan oleh
kondisi pekerjaan, perlindungan perlindungan bagi pekerjaannya dari resiko akibat faktor
yang merugikan kesehatan.
14

5 Gizi
Ilmu gizi atau nutrition science adalah imlu yang mempelajari tentang makanan dan
kaitannya dengan kesehatan tubuh. Menurut WHO, ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari
proses yang terjadipada organisme tubuh.
6 Epidemiologi
adalah Epidemiologi merupakan “the core science of public health” –ilmu inti kesehatan
masyarakat. Menurut Last (2001) dalam buku Dictionary of Epidemiology, epidemiologi
adalah ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan peristiwa-peristiwa terkait
kesehatan (yaitu, penyakit, kematian, berbagai akibat penyakit lainnya. penggunaan
pelayanan kesehatan, dan sebagainya) pada populasi, dan penerapan pengetahuan
itu untuk mengendalikan masalah kesehatan. Sedang biostatistik merupakan disiplin ilmu
tentang penerapan statistik pada berbagai topik yang dipelajari dalam ilmu-ilmu
yangberbasisbiologi, seperti, kesehatan masyarakat, kedokteran, dan ilmu-ilmu
kesehatanlainnya.

C. Keselamatan kerja
1. Pengertian Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari-hari sering disebut
dengansafety saja, oleh American Society of Safety Engineers (ASSE) diartikan sebagai
bidang kegiatanyang ditujukan untuk mencegah semua jenis kecelakaan yang ada kaitannya
dengan lingkungandan situasi kerja. Sedangkan secara filosofi diartikan sebagai suatu
pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun
rohaniah tenaga kerja padakhususnya dan manusia pada umumnya serta hasil karya dan
budayanya. ari segi keilmuandiartikan sebagai suatu pengetahuan dan penerapannya dalam
usaha mencegah kemungkinanterjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
2. Keselamatan dan kesehatan kerja dalam pandangan islam
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu program yang dibuat sebagai
upaya untuk mencegah timbulnya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Dengan
mengidentifikasi, mengendalikan dan melakukan monitoring terhadap potensi bahaya
(HAZARD) pada lingkungan pekerjaan.
Dalam islam, tuntutan untuk bekerja dan berkarya dengan aman dan selamat
dianjurkan oleh Rasulullah SAW, seperti dalam hadist ‘Tidak boleh menimbulkan bahaya
dan tidak boleh pula membahayakan orang lain’ ( HR. Ibnu Majjah.KItab Al Ahkam 2340).
15

Dalam Firman Allah SWT Keselamatan dalam bekerja disinggung dalam Quran
surat Al Baqarah 195. “Dan belanjakanlah hartamu di jalan Allah, dan janganlah kamu
menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan dan berbuat baiklah karena sesungguhnya
Allah menyukai orang orang yang berbuat baik.
Dalam bekerja setiap muslim harus memperhatikan K3, karena kecelakaan dapat
terjadi dengan berbagai factor penyebab, diantaranya yaitu, Faktor Perilaku tidak aman
(Unsafe Action). Bekerja tidak sesuai SOP, Tidak memakai Alat pelindung Diri, tidak peduli
keselamatan dan sebagainya. Kedua, Faktor LIngkungan (Unsafe Condition). Kondisi
peralatan yang tidak aman, fasilitas gedung yang sudah tidak layak, bahaya kimia, biologis
dan sebagainya. Aspek dari factor perilaku yang tidak aman merupakan kontribusi terbesar
terhadap timbulnya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Upaya yang dapat dilakukan dengan meminimalkan, menghilangkan, dan
mengontrol potensi bahaya yang ada, yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Diantara bentuk ditiadakannya bahaya dari kaum muslimin adalah manakala Allah
menghapuskan hal-hal yang menyulitkan bagi umat ini.

D. Pokok-pokok keselamatan kerja


1. Tujuan keselamatan kerja
Tujuan keselamatan kerja menurut Sudjan Mamulang (2001) adalah:
 Melindungi keselamatan pekerja dalam melakukan pekerjaan untuk
kesejahteraan hidup dan meningkatkan produktifitas nasional.
 Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja
 Sumber produksi terpelihara dan di pergunakan secara aman dan efisien
2. Ruang lingkup keselamatan kerja
Menurut Undang-undang No. 1 Tahun 1970 pasal 2 ruang lingkup keselamatan kerja
mencakup dalam segala tempat kerja, baik di darat, didalam tanah, di permukaan air, di
dalam air maupun di udara yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum RI.
3. Syarat-syarat keselamatan kerja
Menurut Undang-undang No 1 tahun 1970 pasal 3 syarat-syarat keselamatan kerja untuk :
 Mencegah dan mengurangi kecelakaan
 Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
 Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
 Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian bahaya lainnya.
16

 Memberi pertolongan pada kecelakaan


 Memberi alat perlindungan diri pada pekerja
 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhu, kelembaban,
debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara
dan getaran
 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physik
maupun psychis, peracunan, infeksi dan penularan
 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
 memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban
 memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan
proses kerjanya
 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau
barang
 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat, perlakuan dan
penyimpanan barang
 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerja yang bahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
4. Disiplin keselamatan kerja
5. Program keselamatan kerja
 .Program untuk mendeteksi, mengkoreksi, mengontrol kondisi berbahaya,
lingkungan beracun dan bahaya-bahaya kesehatan.
 Membuat prosedur keamanan
 Menindaklanjuti program kesehatan untuk pembelian dan pemasangan peralatan
baru dan untuk pembelian dan penyimpanan bahan berbahaya.
 Pemeliharaan sistem pencatatan kecelakaan agar tetap waspada Pelatihan K3
untuk semua level manajemen.
 Rapat bulanan P2K3.
 Tetap menginformasikan perkembangan yang terjadi di bidang K3 seperti alat
pelindung diri dan standar keselamatan yang baru.
17

 Pembagian pernyataan kebijakan organisasi.


Menurut Swasto (2011:107) “keselamatan kerja menyangkut segenap
proses perlindungan tenaga kerja terhadap kemungkinan adanya bahaya yang
timbul dalam lingkungan pekerjaan”.
6. Strategi mengurangi kecelakaan kerja
Menurut PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NO. 66 TAHUN 2016
TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA RUMAH SAKIT
Manajemen risiko K3RS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilakukan secara
menyeluruh yang meliputi:
 persiapan/penentuan konteks kegiatan yang akan dikelola risikonya;
 identifikasi bahaya potensial;
 analisis risiko;
 evaluasi risiko;
 pengendalian risiko;
 komunikasi dan konsultasi; dan
 pemantauan dan telaah ulang.

E. Pengertian Literasi Qur’an Dan Hadis


1 Literasi secara umum
Pengertian Literasi Literasi berasal dari kata literacy yang artinya kemelekwacanaan,
kecakapan baca-tulis, maupun melek huruf.11 Menurut Bahasa latinnya dikenal dengan
istilah Literatus memiliki makna seorang yang belajar. Maka dari itu setiap ada orang yang
mempunyai kemampuan baca-tulis-berbicara yang mana dikenal literatus. Menurut
perkembangannya literasi lebih dikenal dengan istilah suatu kemampuan terhadap hasil
bacaan atau membaca. Hal itu mengalami perkembangan yang dikenal dengan kemampuan
akan bacaan dan menulis.
Literasi banyak dikenal secara umum melalui pengembangan berbagai macam
kemampuan kritis. Adapun dikenal dengan istilah multiliterasi kritis (critical multiliteraties)
dimana terdapat berbagai macam kemampuan kritis terhadap media dalam hal komunikasi.
Literasi juga memiliki sebuah arti kemampuan yang mana ditandai dengan hakikat
memaknai, membaca maupun menulis suatu teks.
Literasi dikenal dengan istilah dasar sebagai suatu ketrampilan akan makna
pemahaman terhadap suatu lambing dalam memahami bacaan atau kemampuan berdasarkan
18

bacaan. Seiring perkembangannya, literasi dikenal sebagai suatu istilah kemelek aksaraan
atau keber Terlebih lagi perintah mengembangkan literasi merupakan suatu kewajiban dalam
agama Islam. Hal tersebut dapat dilihat dalam QS. al-Alaq : 1-5

Terjemahnya: Bacalah! dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia


telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha
Mulia Yang mengajar (manusia) dengan pena, dia mengajarkan manusia apa yang tidak
diketahuinya. (Kementerian Agama RI, 2007) Ayat di atas menjelaskan tentang pentingnya
membaca, memahami, mengidentifikasi dan mengkaji sesuatu dengan bijak,.
Dengan kemampuan literasi, seseorang akan mampu mengenal Allah dan mampu
membedakan antara yang baik dan yang buruk, serta yang haq dan yang batil. Soft skil
mereka juga akan semakin meningkat seiring dengan perkembangan literasinya. (Abidin,
2020). Mengenai pentingnya berliterasi, Allah Swt. berfirman dalam QS. Ar’-Rad ayat 16:

Terjemahnya : Katakanlah: “Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Jawabnya: “Allah”.


Katakanlah: “Maka patutkah kamu mengambil pelindung - pelindungmu dari selain Allah,
padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri
19

mereka sendiri?”. Katakanlah: “Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau
samakah gelap gulita dan terang benderang; apakah mereka menjadikan beberapa sekutu
bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa
menurut pandangan mereka?” Katakanlah: “Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan
Dialah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”. (Kementerian Agama RI).
2 Tujuan Literasi
Terdapat berbagai tujuan dari pelaksanaan suatu kajian berdasarkan literasi. Menurut kajian
buku The National Literacy Strategy 1998 terdapat berbagai macam tujuan dari adanya
literasi bagi peserta didik dalam hal pengembangan kompetensi dasarnya. Adapun tujuan
dari literasi baik umum maupun khusus meliputi:
a. Tujuan Umum Semakin berkembangnya akal budi, pikiran tiap siswa karena dengan
pembiasaan budaya membaca dan menulis sehingga terbentuknya pemahaman dan
penghayatan sepanjang masa.
b. Tujuan Khusus
 Menumbuh kembangkan literasi yang membudaya di lingkungan sekolah.
 Menjadikan peningkatan literatur membaca bagi semua kalangan.
 Terbentuknya sekolah yang mampu mengembangkan aspek budaya literat dalam
pengelolaan berbasis pengetahuan.
 Terdapat berbagai macam kajian literatur bacaan yang menghadirkan berbagai
koleksi buku bacaan yang lengkap sehingga menjaga keberlanjutan pembelajaran.
Terdapat berbagai macam tujuan literasi yang terpenting ialah suatu usaha
peningkatan pola pikir siswa terhadap kajian bacaan atau tulisan yang mana mampu
dalam memahami berbagai macam aspek atau kejadian, mampu menyimpulkan dan
mengevaluasi serta peningkatan kualitas maupun kuantitasnya agar bisa bermanfaat
dalam segala hal baik di sekolah maupun masyarakat yang akan datang
3 Literasi qur’an dan hadis
Islam merupakan agama yang menjunjung tinggi budaya literasi. Literasi dalam al-
Quran dan hadis yang terangkum dalam ayat-ayat tentang perintah serta motivasi untuk
membaca dan menulis dalam arti yang seluas-luasnya menempati posisi sentral bagi proses
konstruksi dan pengembangan ilmu pendidikan Islam. Tumbuh suburnya ilmu pengetahuan
di era keemasan Islam pada masa Islam Klasik merupakan bukti akan pentingnya
kemampuan, semangat, serta keberanian berliterasi untuk memberikan kontribusi keilmuan
yang dapat disosialisasikan kepada umat Islam pada zamannya dan diwariskan kepada
generasi-generasi berikutnya.
20

Ditinjau secara etimologi, al-Quran berasal dari kata qara‟a yang artinya bacaan atau
yang dibaca. Pengertian secara bahasa ini telah menggambarkan bahwa al-Quran berkaitan
dengan kegiatan pembelajaran, pendidikan, dan pengajaran yang antara satu ayat dan ayat
lainnya merupakan satu kesatuan yang saling menjelaskan dan menafsirkan satu sama lain.
Surat Al-„Alaq ayat 1-5 yang merupakan wahyu pertama dengan perintah iqra‟ yang
bermakna membaca, merupakan embrio lahirnya tradisi literasi (membaca dan menulis) di
kalangan umat Islam, khususnya masyarakat Arab
Sejarah awal lahirnya tradisi literasi dalam Islam dapat dilihat sejak zaman Nabi
saw. dengan adanya proses pengumpulan dan penulisan al-Quran untuk dijadikan sebuah
mushaf. Meskipun saat itu proses penulisannya belum bisa sempurna karena wahyu masih
terus turun. Sejak masa Nabi saw. ayat-ayat al-Quran yang turun ditulis di berbagai medium
seperti papirus, lontar, dan parkeman. Makna al-Quran sebagai bacaan dan wahyu pertama
al-Quran yang berisi perintah membaca, menjadi bukti betapa pentingnya literasi bagi
manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
Al-Qur‟an yang merupakan kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad
Shollahu Alaihi Wasallam bukan merupakan sesuatu yang sia-sia atau tanpa maksud dan
fungsi yang jelas. Al-Qur‟an diturunkan dengan berbagai fungsi dan maksud tertentu.
Menurut Dr. M. Quraish Shihab, Al-Qur‟an diturunkan dengan banyak fungsi, diantaranya
sebagai bukti kebenaran Nabi Muhammad Shollahu Alaihi Wasallam . bukti kebenaran
tersebut dibuktikan dalam tantangan yang bersifat bertahap. Pertama, menantang siapa yang
meragukan untuk menyusun semacan al-Quran secara keseluruhan (QS. 52:34). Kedua,
menantang mereka untuk menyusun sepuluh surah semacam al-Qur‟an (QS. 11:13). Ketiga,
menantang mereka untuk menyusun satu surah yang semisal surah dalam al-Qur‟an (QS.
10:38). Keempat, menantang mereka untuk menyusun satu surah semisal surah dalam al-
Qur‟an dengan bantuan siapapun selain Allah (QS. 2:23). Fungsi lain dari al –Qur‟an adalah
sebagai petunjuk bagi manusia seperti dijelaskan dalam al-Qur‟an yang berbunyi:

Artinya: “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda
(antara yang benar dan yang salah)”. (QS. Al-Baqarah 2:185).
Selain sebagai petunjuk (huda), al-Qur‟an juga berfungsi sebagai pembeda antara
yang benar dan yang salah (furqan), penerang jalan hidup (bayyinah), penyembuh penyakit
21

hati (syifa), sumber inf ormasi (bayan), dan nasehat atau petuah (Mauizhah). salah satu
fungsi al-Qur‟an adalah sebagai huda (petunjuk), petunjuk alQur‟an bersifat luas dan
meliputi seluruh aspek kehidupan, baik tentang kehidupan duniawi ataupun kehidupan
ukhrawi. Salah satu yang menjadi topiuk pembicaraan dan menjadi hal yang diperhatikan
oleh al-Qur‟an adalah tentang kesehatan. Kesehatan dalam al-Qur‟an diungkapkan dalam
berbagai istilah, hal ini menunjukkan kekayaan bahasa yang dimikili oleh bahasa Arab
umumnya, dan alQur‟an khususnya. Diantara istilah tersebut adalah ; ‫ِ ) ء اَشف‬Penyembuh )
sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Isra’yang berbunyi

Artinya “Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi penyembuh dan rahmat
bagi orang yang beriman”. (QS. Al-Isra’/17; 82).
Menggali konsep literasi dalam al-Quran menjadi penting sebagai upaya
menumbuhkan kembali semangat untuk terus melakukan iqra‟ dan qalam mengingat setelah
runtuhnya era keemasan Islam ghirah keilmuan di kalangan intelektual Islam semakin
menurun.
22
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa. Literasi dalam al-Quran dan
hadis yang terangkum dalam ayat-ayat tentang perintah serta motivasi untuk membaca
dan menulis dalam arti yang seluas-luasnya menempati posisi sentral bagi proses
konstruksi dan pengembangan ilmu pendidikan Islam.
islam merupakan agama yang sangat kompleks, karena mengatur segala aspek
kehidupan baik masalah duniawi, ataupun ukhrawi. Al-Qur‟an yang merupakan kalam
ilahi dan menjadi pedoman bagi kehidupan manusia mengandung segala ilmu
pengetahuan, termasuk ilmu kesehatan. Kesehatan merupakan hal yang sangat
diperhatikan dalam ajaran islam. Karena kesehatan menjadi modal awal untuk beribadah
kepada Allah secara optimal. Perhatian islam terhadap kesehatan dibuktikan dengan
banyaknya ayat-ayat al-Qur‟an dan hadist yang menjelaskan segala hal tentang
kesehatan.

B. Saran
Makalah ini tidak terlepas dari banyaknya kekurangan semoga dosen pengampuh
matakuliah tersebut dapat memberbaiki dan menambahkan yang menjadi kekurangan
pada makalah ini.

23
Daftar pustaka

RI,kementrian ketenagakerjaan.2020” Pengertian K3 (keselamatan kerja dan kesehtan kerja”


https://temank3.id/page/detail_news/5/62e5d2b779e51361bec18520e075af19
(online).Jakarta
RI,kemenkes.2021.”pengertian kesehatan lingkungan”.(online).jakarta
RI, Peraturan Menteri Kesehatan.2016 NO. 66.”Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Rumah Sakit. https://www.kemhan.go.id/itjen/wp-content/uploads/2017/03/bn38-
2017.pdf . (online).Jakarta
RI,Kementerian Agama. (2007) Al-Qur’an Terjemahan. Al-Qur’an Terjemahan.
Acmad Gholib. Study Islam: Belajar memahami Agama, Al-Qur’an, AL-Hadist, dan sejarah
peradaban Islam. Jakarta: Faza Media; 2005. 135
Akbar, doing liong.2020. KONSEP KESEHATAN DALAM AL-QUR’AN DAN HADIS.
Al-Bayan: Jurnal Ilmu Al Qur’an dan Hadist / Volume 3, No.2.159-172
Al- Al Bani , M. Nasiruddin.2008.”Ringkasan shohih bukhari 3&4 (Jakarta : Gema Insani
2008) No 2226 hal 560.Jakarta
Arifin,Muhammad.dkk.2022.”Kemampuan Literasi Media Dalam Pembelajaran Ilmu
Hadis”.Vol5 hal 29.Jurnal Ekonomi dan Pendidikan.Makassar
Com,radar suka bumi.2018”k3 dalam pandangan islam”
https://radarsukabumi.com/kesehatan/k3-dalam-pandangan-islam/
(online).sukabumi
Departemen Agama RI, Al-Qur`an Al-Karim dan Terjemah Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Dirjen Binbaga, 2005) Dr. Fahd As Suhaimi Ahkam Ar-Ruqa wa At-Tama`im hal.
21 Muqbil bin Hadi AlWadi’i Al-Jami’ Ash-Shahih mimma Laisa fish Shahihain,
4/486) M. Nasiruddin al –abani, ringkasan shohih bukhari vol. 3-4, Jakarta : Gema
Insani.2008.
Edu,academia.2012.kesehatan masyarakat dan prespektif islam”.
https://www.academia.edu/11308692/Kesehatan_masyarakat_dalam_prespektif_isl
am .(online).surabaya
Sastiawan Gerri.2023. ”makalah keselamatan kerja”
https://id.scribd.com/doc/296249836/MAKALAH-KESELAMATAN-KERJA
(Online)

24
Utari ida.2021.”pendidikan kesehatan masyarakat dalam persfektif islam”.
https://itspku.ac.id/2021/05/07/pendidikan-kesehatan-masyarakat-dalam-
perspektif-islam/. (online).ITS PKU Muhammadiyah Surakarta.
Fuadah Fahima.2018.”Ilmu Kesehatan, Mencegah Penyakit Dan Memperpanjang Hidup”.
JURNAL STIKES MUHAMMADIYAH CIAMIS : JURNAL
KESEHATAN.Vol5.Stikes Immanuel.Bandung

25

Anda mungkin juga menyukai