Disusun Oleh
EPAFRODITUS Y. TEFBANA
GERVASELIUS A. DAMPUNG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kupanjatkan kepada Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang. Berkat atas rahmat,
karunia-Nya kepada kami sebagai penulis sehingga Makalah yang membahas tentang ‘’Pengaruh
Lingkungan Fisik Mengenai Getaran Atau Vibrasi’’ ini dapat selesai dan berjalan lancar.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah ergonomi.
Makalah ini adalah hasil maksimal yang dapat Kami lakukan. sehingga proses pembuatan
makalah ini dapat berjalan dengan lancar.
Dan hanya ucapan terima kasih yang dapat kami sampaikan sebagai tanda terima kasih.
Terlepas dari itu semua, kami sangat menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan
dan kekhilafan baik dari sudut pandang susunan kata, ejaan dan kalimat maupun format
pengetikan.
Oleh karena itu, dengan sangat terbuka penulis makalah menerima segala kritik ataupun
saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki ‘’Pengaruh Lingkungan Fisik Mengenai
Getaran Atau Vibrasi’’ ini.
Dan akhir kata, kami berharap semoga makalah ‘’Pengaruh Lingkungan Fisik Mengenai
Getaran Atau Vibrasi’’ ini, dapat memberikan manfaat yang positif bagi pembaca dan teman-
teman.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER……………………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………....
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………..
BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………………………………………..
BAB III
PENUTUP…………………………………………………………………………………
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………...
3.2 Saran……………………………………………………………………………….
BAB 1
PENDAHULUAN
Menurut Per. 13/MEN/X/2011 getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau
media dengan arah bolak balik dari kedudukan. Getaran terjadi menyebar pada
lingkungan kerja dan disalurkan pada tubuh tenaga kerja atau benda di tempat kerja atau
lingkungan kerja pada seluruh tubuh dalam bentuk getaran mekanis yang berasal dari
mesin atau peralatan mekanis (Suma’mur, 2009).
Getaran adalah getakan bolak balik (reciprocating), memantul ke atas dan kebawah
atau ke belakang dan kedepan. Gerakan tersebut terjadi secara teratur dari benda atau
media dengan arah bolak balik dari kedudukannya. Hal tersebut dapat berpengaruh
terhadap semua atau sebagian tubuh ( ILO, 2013).
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Menurut Per. 13/MEN/X/2011 getaran adalah gerakan yang teratur dari benda
atau media dengan arah bolak balik dari kedudukan. Getaran terjadi menyebar pada
lingkungan kerja dan disalurkan pada tubuh tenaga kerja atau benda di tempat kerja
atau lingkungan kerja pada seluruh tubuh dalam bentuk getaran mekanis yang berasal
dari mesin atau peralatan mekanis (Suma’mur, 2009).
Getaran adalah getakan bolak balik (reciprocating), memantul ke atas dan
kebawah atau ke belakang dan kedepan. Gerakan tersebut terjadi secara teratur dari
benda atau media dengan arah bolak balik dari kedudukannya. Hal tersebut dapat
berpengaruh terhadap semua atau sebagian tubuh ( ILO, 2013).
2.2 Banyak ilustrasi untuk menggambarkan pergerakan getaran suatu benda. Marikita lihat
ilustrasi dibawah.
Oke bandul mengalami satu kali getaran jika benda tersebut melewati posisi A-B-C-B-A itu
adalah benda mengalami satu kali getaran.
Pada ilustrasi pegas diatas pegas mengalami satu kali getaran jika benda tersebut melewati posisi
C-A-B-A-C. Dari situlah kita mengetahui pegas mengalami satu kali getaran..
Oke masih siapkan kita memebahas perlahan. Parameter getaran disini antara lain:
1. Amplitudo
Seperti yang telah dijelaskan diatas amplitudo merupakan simpangan terjauh dari titik setimbang.
Pada bandul, titik kesetimbangan berada pada titik B dan amplitudonya adalah dari A-
B atau B-C
Pada pegas, titik setimbangnya berada pada A dan amplitudonya dari A-B atau A-C
2. Frekuensi
Frekuensi adalah banyaknya genaran dalam satu detik. Satuan dari frekuensi adalah Hertz (Hz)
3. Periode
Periode secara pengertian adalah waktu yang dibutuhkan suatu benda untuk mengalami satu kali
getaran.
1. Frekuensi
F = n/t
Dimana
F = frekuensi (Hz)
n = jumlah getaran
t = waktu (s)
2. Periode
T = t/n
Dimana
T = periode (s)
t = waktu (s)
3. Perbandingan T dan F
T = 1/F dan F = 1/T
Setelah kita mengerti pengertian dan rumus yang digunakan dalam getaran. Mari kita belajar
menyelesaikan masalah yang ada dalam getaran.
Pembahasan :
Diketahui
t = 2 menit = 120s
n = 80 getaran
Penyelesaian
T = t/n
T = 120/80 = 1.5 s
Jadi periode getaran tersebut adalah 1.5s
2. Dalam satu menit terjadi 960 getaran pada suatu partikel. Tentukan:
periode getaran
frekuensi getaran
pembahasan :
Diketahui
n = 960 getaran
t = 1 menit = 60 s
Penyelesaian
T = t/n
T = 60/960
T = 0.0625 s
f = 960/60
f = 16 Hz
Getaran mekanis dapat dirasakan dan terjadi pada seluruh tubuh berada pada range
frekuensi yang sangat besar yaituantara 0.1 – 10000 Hz. Akan tetapi secara umum diakui
bahwa kepekaan manusia hanya sampaipada frekuensi 4 – 8 Hz, dengan arah z ( naik dan
turun ) dan arah y (samping ke samping ). Selain itu terdapat bukti secara epidemiologi
yang kuat bahwa terdapat kenaikan secara pasti terhadap rasa sakit pada punggung dan
bagian perut di antara banyak orang yang mengalami WBV pada frekuensi tersebut
dalam waktu yang lama. Pengukuran getaran menggunakan sistem koordinat yang
menggambarkangetaran mekanis yang dialami manusia.
Tidak seperti pada getaran mekanis lengan tangan, di sini tidak ada ciderayang utama,
akan tetapi gangguan terhadap kesehatan, kenyamanan danperformans harus diminimasi
sebesar mungkin sebagai akibat dari efek whole body vibration ( WBV ).
Kondisi terbanyak dari manusia ketika menerima WBV adalah dalam keadaan duduk.
Seperti pada getaran mekanis lengan tangan, pengukuran amplitudo dan akselerasi dari
getaran mekanis adalah hal yang sangat diperlukan bersama dengan lamanya waktu tubuh
manusia menerima WBV. Demikian juga halnya dengan postur dari seseorang.
Perubahan postur dan waktu yang digunakan dalam postur yang berbeda-beda harus
diperhatikan selama pengukuran dilaksanakan.
b. Kurangi transmisi getaran pada operator (dalam hal ini adalah pengendara
kendaraan) dengan meningkatkan performa dari susupensi kendaraan dan
merubah posisi duduk pada saat mengendarai kendaraan
Parameter Getaran bagi Penilaian PajananDari pembobotan frekuensi tiap-tiap sumbu kemudian
dihitung rata-rata root-mean-square getaran yang disebut dengan αhw. Nilai tersebut
kemudian digunakan untuk menghitung nilai total getaran yang mengkombinasikan
ketiga nilai ahw (root of sum square) untuk sumbu x, y, dan z menggunakan persamaan
Total dosis pajanan getaran harian atau seringkali disebut Vibration Dose Value (VDV)
menormalisasi pajanan harian kedalam level pajanan ekuivalen berkelanjutan selama 8
jam. Nilai VDV dapat dihitung dengan persamaan dibawah ini dimana:
N: jumlah pekerjaan
Pajanan faktor fisik berupa getaran, merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi kesehatan pekerja. . Getaran pemajanan pada pekerja yang tidak tepat
akan mengakibatkan timbulnya masalah, dan bahkan kerugian bagi perusahaan. Keluhan
yang dapat terjadi akibat getaran adalah cidera, gangguan tulang belakang, dan gangguan
kesehatan yang lain seperti gangguan penglihatan, kandung empedu, ada darah dalam
urin dan cedera vaskular.
Getaran adalah gerakan osilasi mekanis pada suatu permukaan di sekitar suatu titik.
Getaran secara keseluruhan dapat terjadi akibat berbagai proses di berbagai sektor
industri seperti , pertanian, pertambangan, dan konstruksi. Getaran pajanan yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan, terutama adalah getaran dengan frekuensi kisaran
antara 2 – 1000 Hz. Penggunaan peralatan bergetar yang berkontak langsung dengan
pekerja, akan menimbulkan efek yang berpengaruh terhadap jaringan tubuh yang terkena
dan rangsangan terhadap saraf serta metabolisme tubuh.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Getaran adalah gerakan osilasi mekanis pada suatu permukaan di sekitar suatu titik.
Getaran secara keseluruhan dapat terjadi akibat berbagai proses di berbagai sektor
industri seperti , pertanian, pertambangan, dan konstruksi. Getaran pajanan yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan, terutama adalah getaran dengan frekuensi kisaran
antara 2 – 1000 Hz. Penggunaan peralatan bergetar yang berkontak langsung dengan
pekerja, akan menimbulkan efek yang berpengaruh terhadap jaringan tubuh yang terkena
dan rangsangan terhadap saraf serta metabolisme tubuh.
3.2 Saran