Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGARUH LINGKUNGAN FISIK MENGENAI

GETARAN ATAU VIBRASI

Disusun Oleh

 MARSELINUS ARYANTO GENSI

 EPAFRODITUS Y. TEFBANA

 KRESNA AGUNG PRADITIYA

 GERVASELIUS A. DAMPUNG

 EDWAR UMBU SISWABALA

PRODI TEKNIK MESIN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

UNIVERSITAS NIUSA CENDANA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kupanjatkan kepada Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang. Berkat atas rahmat,
karunia-Nya kepada kami sebagai penulis sehingga Makalah yang membahas tentang ‘’Pengaruh
Lingkungan Fisik Mengenai Getaran Atau Vibrasi’’ ini dapat selesai dan berjalan lancar.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah ergonomi.

Makalah ini adalah hasil maksimal yang dapat Kami lakukan. sehingga proses pembuatan
makalah ini dapat berjalan dengan lancar.

Dan hanya ucapan terima kasih yang dapat kami sampaikan sebagai tanda terima kasih.
Terlepas dari itu semua, kami sangat menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan
dan kekhilafan baik dari sudut pandang susunan kata, ejaan dan kalimat maupun format
pengetikan.

Oleh karena itu, dengan sangat terbuka penulis makalah menerima segala kritik ataupun
saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki ‘’Pengaruh Lingkungan Fisik Mengenai
Getaran Atau Vibrasi’’ ini.

Dan akhir kata, kami berharap semoga makalah ‘’Pengaruh Lingkungan Fisik Mengenai
Getaran Atau Vibrasi’’ ini, dapat memberikan manfaat yang positif bagi pembaca dan teman-
teman.

Kupang, 24 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………………………………………

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………....

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………

BAB I

PENDAHULUAN…………………………………………………………………………

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………….

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………...

1.3 Tujuan……………………………………………………………………………..

BAB II

PEMBAHASAN…………………………………………………………………………..

2.1 Vibration (Getaran)………………………………………………………………

2.2 ilustrasi untuk menggambarkan pergerakan getaran suatu benda …………..

2.3 Getaran Seluruh Badan (Whole Body Vibration)……………………………....

2.4 Perhitungan Getaran……………………………………………………………..

BAB III

PENUTUP…………………………………………………………………………………

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………...

3.2 Saran……………………………………………………………………………….
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Per. 13/MEN/X/2011 getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau
media dengan arah bolak balik dari kedudukan. Getaran terjadi menyebar pada
lingkungan kerja dan disalurkan pada tubuh tenaga kerja atau benda di tempat kerja atau
lingkungan kerja pada seluruh tubuh dalam bentuk getaran mekanis yang berasal dari
mesin atau peralatan mekanis (Suma’mur, 2009).

Getaran adalah getakan bolak balik (reciprocating), memantul ke atas dan kebawah
atau ke belakang dan kedepan. Gerakan tersebut terjadi secara teratur dari benda atau
media dengan arah bolak balik dari kedudukannya. Hal tersebut dapat berpengaruh
terhadap semua atau sebagian tubuh ( ILO, 2013).

1.2 Rumusan Masalah

a. Sebutkan beberapa Getaran dan Perinsip Prinsipnya

b. Bagaimana proses Getaran Seluruh Badan (Whole Body Vibration)?

c. Bagaimana ilustrasi untuk menggambarkan pergerakan getaran suatu benda?

d. Jelaskan cara Pengukuran Getaran

1.3 Tujuan

a. Menjelaskan beberapa Getaran dan Perinsip Prinsipnya

b. Menjelaskan proses Getaran Seluruh Badan (Whole Body Vibration)

c. Memahami ilustrasi untuk menggambarkan pergerakan getaran suatu benda

d. Memahami cara Pengukuran Getaran


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Vibration (Getaran)

Menurut Newstrom (1996:469-478) kondisi gerakan secara umum adalah getaran.


Getaran-getaran dapat menyebabkan pengaruh yang buruk bagi kinerja, terutama untuk
aktivitas yang melibatkan penggunaan mata dan gerakan tangan secara terus-menerus.

Menurut Per. 13/MEN/X/2011 getaran adalah gerakan yang teratur dari benda
atau media dengan arah bolak balik dari kedudukan. Getaran terjadi menyebar pada
lingkungan kerja dan disalurkan pada tubuh tenaga kerja atau benda di tempat kerja
atau lingkungan kerja pada seluruh tubuh dalam bentuk getaran mekanis yang berasal
dari mesin atau peralatan mekanis (Suma’mur, 2009).
Getaran adalah getakan bolak balik (reciprocating), memantul ke atas dan
kebawah atau ke belakang dan kedepan. Gerakan tersebut terjadi secara teratur dari
benda atau media dengan arah bolak balik dari kedudukannya. Hal tersebut dapat
berpengaruh terhadap semua atau sebagian tubuh ( ILO, 2013).

2.2 Banyak ilustrasi untuk menggambarkan pergerakan getaran suatu benda. Marikita lihat
ilustrasi dibawah.

 Getaran Pada Bandul


Gambar bandul diatas ialah salah satu contoh getaran yang diaplikasikan pada bandul sederhana.
Berdasarkan pada bandul diatas kita akan menjelaskan seberapa satu getaran itu.

Oke bandul mengalami satu kali getaran jika benda tersebut melewati posisi A-B-C-B-A itu
adalah benda mengalami satu kali getaran.

 Getaran Pada Pegas

Pada ilustrasi pegas diatas pegas mengalami satu kali getaran jika benda tersebut melewati posisi
C-A-B-A-C. Dari situlah kita mengetahui pegas mengalami satu kali getaran..

 Parameter Dalam Getaran


Setelah mengetahui jenis getaran pada bandul sederhana kita akan mengenal beberapa parameter
yang ada dalam suatu getaran.

Oke masih siapkan kita memebahas perlahan. Parameter getaran disini antara lain:

1. Amplitudo
Seperti yang telah dijelaskan diatas amplitudo merupakan simpangan terjauh dari titik setimbang.

 Pada bandul, titik kesetimbangan berada pada titik B dan amplitudonya adalah dari A-
B atau B-C
 Pada pegas, titik setimbangnya berada pada A dan amplitudonya dari A-B atau A-C
2. Frekuensi
Frekuensi adalah banyaknya genaran dalam satu detik. Satuan dari frekuensi adalah Hertz (Hz)

3. Periode
Periode secara pengertian adalah waktu yang dibutuhkan suatu benda untuk mengalami satu kali
getaran.

Secara mudah frekuensi dan periode adalah saling berkebalikan.


 Rumus Getaran
Kita telah mempelajari banyak variabel dalam getaran untuk menyelesaikannya kita perlu
memahami rumus rumus yang digunakan. Ini adalah rumus yang ada dalam getaran.

1. Frekuensi
F = n/t

Dimana

 F = frekuensi (Hz)
 n = jumlah getaran
 t = waktu (s)
2. Periode
T = t/n

Dimana

 T = periode (s)
 t = waktu (s)

3. Perbandingan T dan F
T = 1/F dan F = 1/T

Setelah kita mengerti pengertian dan rumus yang digunakan dalam getaran. Mari kita belajar
menyelesaikan masalah yang ada dalam getaran.

Contoh Soal Getaran


1. Sebuah bandul digetarkan sehingga selama 2 menit menghasilkan 80 getaran. Tentukan
periodenya?

Pembahasan :
Diketahui
t = 2 menit = 120s

n = 80 getaran

Penyelesaian
T = t/n

T = 120/80 = 1.5 s
Jadi periode getaran tersebut adalah 1.5s

2. Dalam satu menit terjadi 960 getaran pada suatu partikel. Tentukan:

 periode getaran
 frekuensi getaran

pembahasan :
Diketahui
n = 960 getaran

t = 1 menit = 60 s

Penyelesaian
T = t/n

T = 60/960

T = 0.0625 s

Jadi periode getarnya adalah 0.0625s


f = n/t

f = 960/60

f = 16 Hz

Jadi frekuensi getarnya adalah 16Hz


2.3 Getaran Seluruh Badan (Whole Body Vibration)

Getaran mekanis dapat dirasakan dan terjadi pada seluruh tubuh berada pada range
frekuensi yang sangat besar yaituantara 0.1 – 10000 Hz. Akan tetapi secara umum diakui
bahwa kepekaan manusia hanya sampaipada frekuensi 4 – 8 Hz, dengan arah z ( naik dan
turun ) dan arah y (samping ke samping ). Selain itu terdapat bukti secara epidemiologi
yang kuat bahwa terdapat kenaikan secara pasti terhadap rasa sakit pada punggung dan
bagian perut di antara banyak orang yang mengalami WBV pada frekuensi tersebut
dalam waktu yang lama. Pengukuran getaran menggunakan sistem koordinat yang
menggambarkangetaran mekanis yang dialami manusia.

Tidak seperti pada getaran mekanis lengan tangan, di sini tidak ada ciderayang utama,
akan tetapi gangguan terhadap kesehatan, kenyamanan danperformans harus diminimasi
sebesar mungkin sebagai akibat dari efek whole body vibration ( WBV ).

Kondisi terbanyak dari manusia ketika menerima WBV adalah dalam keadaan duduk.
Seperti pada getaran mekanis lengan tangan, pengukuran amplitudo dan akselerasi dari
getaran mekanis adalah hal yang sangat diperlukan bersama dengan lamanya waktu tubuh
manusia menerima WBV. Demikian juga halnya dengan postur dari seseorang.
Perubahan postur dan waktu yang digunakan dalam postur yang berbeda-beda harus
diperhatikan selama pengukuran dilaksanakan.

Kemampuan transmisi adalah rasio antara akselerasi yang terdapatpermukaan kursi


dengan yang ditimbuljan di lantai di mana kursi itumenahan getarannya. Dengan
melaksanakan serangkaian tes maka akandidapatkan frekuensi natural dari kursi tersebut.
Hal ini adalah frekuensipenahan untuk rasio kemampuan transmisi yang terbesar. Jika
rasio lebih kecil dari semuanya (secara kesatuan) maka kursi itu membutuhkanlapisan
penahan. Sebagai tambahan dalam pengukuran getaran mekanissecara aktual adalah
menanyakan kepada opeartor tentang seluruh ketidaknyamanan yang mungkin dirasakan
sebagai sebuah hasil. Penggunaan dari pengukuran secara subyektif dapat memberikan
informasiyang berharga tentang lingkungan sekitar yang akan tidak nyaman bilahanya
menggunakan pengukuran secara obyektif saja.
Rekomendasi untuk mengurangi efek dari getaran mekanis seluruh tubuh :

a. Kurangi getaran mekanis pada sumber getaran dengan meminimasigetaran


menggunakan bahan baku yang dapat meredam getaran

b. Kurangi transmisi getaran pada operator (dalam hal ini adalah pengendara
kendaraan) dengan meningkatkan performa dari susupensi kendaraan dan
merubah posisi duduk pada saat mengendarai kendaraan

c. Kurangi getaran mekanis dengan cara mengurangi kecepatan danlamanya waktu


getaran serta menambah waktu recoveryMemodifikasi kursi dan pengatur posisi
untuk mengurangi perubahan postur ke samping dan ke depan, merawat alat-alat
dengan baik dan menghilangkan postur yang kaku ketika melihat display atau
menjangkau control

2.4 Perhitungan Getaran

Parameter Getaran bagi Penilaian PajananDari pembobotan frekuensi tiap-tiap sumbu kemudian
dihitung rata-rata root-mean-square getaran yang disebut dengan αhw. Nilai tersebut
kemudian digunakan untuk menghitung nilai total getaran yang mengkombinasikan
ketiga nilai ahw (root of sum square) untuk sumbu x, y, dan z menggunakan persamaan

Pajanan Getaran Harian

Total dosis pajanan getaran harian atau seringkali disebut Vibration Dose Value (VDV)
menormalisasi pajanan harian kedalam level pajanan ekuivalen berkelanjutan selama 8
jam. Nilai VDV dapat dihitung dengan persamaan dibawah ini dimana:

aw: pembobotan frekuensi r.m.s

T: durasi pajanan (jam)

N: jumlah pekerjaan
Pajanan faktor fisik berupa getaran, merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi kesehatan pekerja. . Getaran pemajanan pada pekerja yang tidak tepat
akan mengakibatkan timbulnya masalah, dan bahkan kerugian bagi perusahaan. Keluhan
yang dapat terjadi akibat getaran adalah cidera, gangguan tulang belakang, dan gangguan
kesehatan yang lain seperti gangguan penglihatan, kandung empedu, ada darah dalam
urin dan cedera vaskular.

Getaran adalah gerakan osilasi mekanis pada suatu permukaan di sekitar suatu titik.
Getaran secara keseluruhan dapat terjadi akibat berbagai proses di berbagai sektor
industri seperti , pertanian, pertambangan, dan konstruksi. Getaran pajanan yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan, terutama adalah getaran dengan frekuensi kisaran
antara 2 – 1000 Hz. Penggunaan peralatan bergetar yang berkontak langsung dengan
pekerja, akan menimbulkan efek yang berpengaruh terhadap jaringan tubuh yang terkena
dan rangsangan terhadap saraf serta metabolisme tubuh.

Timbulnya efek samping akibat pajanan getaran di pekerjaan dapat mempengaruhi


kesehatan tubuh dan khususnya, dan terkait dengan faktor-faktor karakteristik pekerja,
peralatan, proses pemakaian, kondisi lingkungan dan pemakaian alat pelindung diri.
Dikhawatirkan dengan bertambahnya usia dan beban pekerjaan, kejadian hematuria akan
semakin meningkat.

Pentingnya pemeriksaan kesehatan secara okupasi dilakukan karena kegunaan dan


kegunaan yang besar, untuk perusahaan sehingga dapat mendeteksi dan mencegah lebih
dini dan pekerja itu sendiri, sehingga pekerja mengetahui keadaan kondisi fisiknya serta
mengingatkan akan kesadaran melakukan prosedur kerja dan penggunaan alat pelindung
diri yang baik dan benar.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Getaran adalah gerakan osilasi mekanis pada suatu permukaan di sekitar suatu titik.
Getaran secara keseluruhan dapat terjadi akibat berbagai proses di berbagai sektor
industri seperti , pertanian, pertambangan, dan konstruksi. Getaran pajanan yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan, terutama adalah getaran dengan frekuensi kisaran
antara 2 – 1000 Hz. Penggunaan peralatan bergetar yang berkontak langsung dengan
pekerja, akan menimbulkan efek yang berpengaruh terhadap jaringan tubuh yang terkena
dan rangsangan terhadap saraf serta metabolisme tubuh.

Timbulnya efek samping akibat pajanan getaran di pekerjaan dapat mempengaruhi


kesehatan tubuh dan khususnya, dan terkait dengan faktor-faktor karakteristik pekerja,
peralatan, proses pemakaian, kondisi lingkungan dan pemakaian alat pelindung diri.
Dikhawatirkan dengan bertambahnya usia dan beban pekerjaan, kejadian hematuria akan
semakin meningkat.

3.2 Saran

Pentingnya pemeriksaan kesehatan secara okupasi dilakukan karena kegunaan dan


kegunaan yang besar, untuk perusahaan sehingga dapat mendeteksi dan mencegah lebih
dini dan pekerja itu sendiri, sehingga pekerja mengetahui keadaan kondisi fisiknya serta
mengingatkan akan kesadaran melakukan prosedur kerja dan penggunaan alat pelindung
diri yang baik dan benar.

Anda mungkin juga menyukai