Anda di halaman 1dari 6

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN ISLAMI

“PENERAPAN NILAI ISLAM DALAM KEPERAWATAN DI

FASILITAS KESEHATAN”

Tugas Ini Dibuat Untuk Memenuhi Penugasan Pengenalan Budaya dan


Akademik Kehamasiswaan

Disusun Oleh:

NILA ANIS MAIZAH


Kelompok 9 ( Femoralis )

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI(UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

September/2020
Islam merupakan agama yang sempurna di muka bumi ini dan juga
merupakan agama yang telah mengatur kehidupan manusia. Semua itu telah
tertata rapi dalam kitab suci Al-Qur’an. Di dalam Al – Qur’an berisi dimana
peraturan di bumi ini di buat mulai dari tata cara beribadah, bersikap kepada
orang yang lebih tua ataupun yang lebih muda, makanan halal dan haram,
kisah para nabi dan rasul, tentang ilmu pengetahuan dari Matematika, Fisika,
biologi maupun ilmu – ilmu kesehatan dan ilmu kedokteran semua sudah
tertera di dalam Al – Qur’an. Agama Islam mengutamakan kesehatan baik itu
kesehatan jasmani maupun rohani karena jika tubuh dan pikiran kita sehat
serta kita taat kepada Allah kebahagiaan dunia maupun akhirat akan
menyertai kita. Maka dari itu kita harus menjaga pola hidup yang benar mulai
dari menjaga pola makan, hidup bersih, selalu berpikiran positif dan rajin
berolahraga serta beribadah kepada Allah SWT. Serta berobat jika terkena
penyakit. Dalam Al – Qur’an dan hadis banyak yang membahas tentang
kesehatan, salah satu hadisnya yaitu, “Dari Jabir bin 'Abdullah radhiallahu
'anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Setiap
penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah obat sesuai dengan penyakitnya
maka dia akan sembuh dengan seizin Allah SWT (Swt.)" (HR. Muslim). Oleh
karena itu banyak ilmuan-ilmuan yang menemukan berbagai obat untuk
menyembuhkan penyakit dan banyak pula ilmuan yang mempelajari tentang
ilmu kedokteran.

Menurut Ibnu Sina, dalam kitabnya Al-Qānūn fi al- Țibb (The Canon of
Medicine) menyakatan bahwa ilmu kedokteran adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari berbagai keadaan tubuh, baik dalam keadaan sehat maupun
tidak. Artinya kesehatan bisa hilang, dan jika hilang, perlu diperbaiki. Dengan
kata lain, seni yang berkaitan dengan kesehatan, dan akan diperbaiki setelah
kesehatan tersebut hilang ( El-Bajari, 2015, Aminah, 2016 ). Masa ilmu
kedokteran tidak muncul begitu saja dalam semalam, dalam sejarahnya ilmu
kedokteran mengalami pasang surut pada zamannya sebelum munculnya
dokter – dokter islam yang terkenal dan berdirinya rumah sakit besar seperti
saat ini. Pada zaman dahulu kedokteran nabi tidak hanya belajar dari dalam al
– qur’an, namun menggabungkan dari berbagai sumber salah satu nya buku
atau teks medis dan kimiawi yang berbahasa Yunani sehingga pemerintah
Islam memerintahkan para penerjemah untuk menerjemahkan teks tersebut
dari Bahasa yunani ke Bahasa arab. Sebenarnya hal ini sudah dilakukan dari
zaman dinasti umayyah oleh seorang Umar ibn Abdul Aziz yang
memerintahkan penerjemah untuk menerjemahkan bahsa Syiria ke dalam
Bahasa arab dari sebuah buku pada abad ke tujuh yang di tulis oleh Pangeran
Aleksandria Ahrun. Pada abad ke-9 M hingga ke-13 M, dunia kedokteran
Islam berkembang begitu pesat. Sejumlah rumah sakit besar berdiri. Pada
masa kejayaan Islam, rumah sakit tidak hanya berfungsi sebagai tempat
perawatan dan pengobatan para pasien, namun juga menjadi tempat menimba
ilmu para dokter baru yang menyebabkan penelitian dan pengembangan yang
begitu gencar telah menghasilkan ilmu medis baru ( Syafiq Al-Ayuny, At-
Takhdzir Al-Maudhu’iy ) ( Maryam, 2016 ). Setelah masa kejayaan ilmu
kedokteran dalam islam banyak melahirkan dokter – dokter hebat serta
banyaknya karya – karya islam yang membahas tentang kesehatan dan ilmu
kedokteran. Salah satu dokter termahsyur dalam islam yaitu Ibnu Sina atau
Avicenna (980-1037 M). beliau menerbitkan sebuah kitab kedokteran
fenomenal yang berhasil ditulisnya adalah Al-Qānūn fi al- Țibb atau Canon of
Medicine. Kitab tersebut masih digunakan pelajar kedokteran sebagai
referensi di negara Eropa. Islam juga mendirikan sebuah tempat pendidikan
bagi para pelajar yang akan mempelajari tentang kesehatan dan ilmu
kedokteran dengan mendirikan sebuah sekolah atau universitas umtuk
melahirkan cendikiawan – cendikiawan dalam kedokteran.

Islam tidak hanya melahirkan cendekiawan - cendekiawan dalam bidang


kedokteran saja, tetapi juga melahirkan salah satu tokoh keperawatan muslim
pertama di dunia. Arab dan Timur Tengah memiliki tokoh perawat muslim
yang tidak kalah hebat dari Florence Nightingale. Beliau adalah Siti Rufaidah
Al- Asalmiya. Rufaidah merupakan perempuan yang terlahir dari kaum
Anshor (kaum yang menganut agama Islam pertama di Madinah) (Aminah,
2016). Beliau merupakan perawat muslim pertama di dunia yang hidup pada
masa Nabi Muhammad SAW, pada abad ke-8, Rufaidah merupakan seorang
panutan dalam sejarah keperawatan Islam, Namun banyak orang yang tidak
mengenali dia dan kebanyakan dari kita hanya mengenal Florence Nigtingale.
Rufaidah menghabiskan waktu dan hidupnya untuk menyiapkan dan
mendidik perawat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kesehatan,
dalam kesuksesan Rufaidah dia meninggalkan aturan – aturan dan menjadikan
dasar dalam keperawatan di masa sekarang. Beliau juga memliki rasa empati
yang tinggi kepada seseorang, rasa empati sangat dibutuhkan oleh seorang
pasien dalam proses penyembuhannya. Seorang perawat sangat bekontribusi
besar dalam penyembuhan pasien karena saat di fasilitas kesehatan jika terjadi
sesuatu terhadap pasien, yang pertama kali dihubungi adalah seorang perawat
baru setelah itu perawat melaporkan kepada dokter tentang kondisi pasien.
Rufaidah dikenal sebagai social worker dan public health nurse, yang
kemudian dapat menginspirasi perawat - perawat muslim lain di dunia
(Aminah, 2016).

Dari hal – hal di atas sudah membuktikan bahwa islam pun sangat
berpengaruh dalam dunia medis dimulai dari kitab – kitab nya yang masih
digunakan untuk belajar dan islam banyak melahirkan cendikiawan –
cendikiawan dalam dunia kesehatan. Oleh karena itu nilai – nilai keislaman
harus di terapkan dalam sebuah fasilitas kesehatan seperti di rumah sakit
islam Muhammadiyah Bandung, Jakarta, bogor, Surakarta dan rumah sakit
islam lainnya. Dalam sebuah pelayanan di rumah sakit harus dipadukan
dengan nilai – nilai keislaman, seperti tidak menyulitkan pasien dalam bidang
administrasi, memberikan dukungan spiritual yang dapat dilakukan oleh
dokter atau perawat. Perawat pelaksana memiliki peran besar dalam
pelaksanaan patient safety. Peran perawat salah satunya yaitu memegang
peran kunci dalam memenuhi tujuan keselamatan pasien dalam hal obat -
obatan, komunikasi dan keamanan pasien. Peran tersebut menjadi tantangan
bagi perawat. Oleh karena itu perawat pun harus menerapkan nilai – nilai
islam dalam melayani seorang pasien, seperti memberikan dukungan spiritual,
selalu menjaga kebersihan pasien yang dapat di bantu dengan keluarga
dengan cara memberitahukan tata cara nya atau prosedurnya. Dan juga sehat
sakitnya manusia yang memberikan adalah Allah SWT. Dalam menjaga
kebersihan diri dapat dilakukan dengan cara berwudhu ataupun mencuci
tangan. Walaupun pasien dalam keadaan sakit kita sebagai perawat tetap
harus mengingatkan kepada pasien nya untuk tidak meninggalkan ibadah nya.
Seorang perawat pula harus memberikan edukasi tentang kesehatan kepada
pasiennya dan menganjurkan pasien untuk selalu berdoa kepada Allah SWT,
menganjurkan pasien untuk berpuasa jika memungkinkan, serta
menganjurkan untuk selalu menjaga kebersihan diri maupun lingkungan nya,
itu semua dapat terlaksana dengan bantuan keluarga dan tenaga medis
lainnya. Karena kebersihan merupakan merupakan sebagian dari iman. Nilai –
nilai islam banyak mengajarkan hal – hal kecil yang sangat berpengaruh
seperti saling menghargai sesama manusia, peduli satu sama lain bahkan
mencintai anak – anak, jika kita melakukan suatu pekerjaan didasari dengan
ilmu dan agama dan dilakukan dengan tulus apa yang kita lakukan insyaallah
akan berpengaruh terhadap orang lain, salah satu pekerjaannya yaitu
keperawatan suatu pekerjaan yang bersentuhan langsung terhadap manusia.
dengan menerapkan nilai islam, para perawat menjalankan amalan spiritual
dalam kepercayaanya. Dalam menerapkan nilai - nilai ini akan
memperlihatkan bahwa perawat islam cinta damai dan peduli sesama.
DAFTAR PUSTAKA

Amir. 2020. Nilai Islam Dalam Praktik Keperawatan: A Sistematic Review.


Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes 11, 6 – 11. doi:
http://dx.doi.org/10.33846/sf11nk302

Aminah, H. 2016. Perkembangan Awal Kedokteran Di Dunia Islam BAB 2.


Diambil dari: http://digilib.uinsby.ac.id/5127/5/Bab%202.pdf.

Maryam, H. 2016. perkembangan kedokteran dalam islam. Diambil dari :


http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/sls/article/download/1404/1361.

Rahmat. 2018. Implemetasi Keperawatan Islami Perawat Pelaksana terhadap


Pasien Safety di Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung 2017. Jurnal Ilmu
Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal, 09(1), 8-16. doi:
https://doi.org/10.34305/jikbh.v9i1.57

Anda mungkin juga menyukai