Anda di halaman 1dari 11

Makalah Agama Islam

“Kesehatan Reproduksi Dalam Perspeksi Islam”

Dosen Pengampu:
Wahyuddin Luthfi Abdullah, M.Pd

Disusun Oleh :
Yosi Andini 2110070170054
Aulia Vahreza Pratama Putri 2110070170065
Zikri Hidayat 2110070170067

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI


PROGRAM SARJANA TERAPAN FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
TP:2023/2024
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah swt. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Kesehatan Reproduksi
Dalam Perspeksi Islam” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Agama Islam. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan mengenai Kesehatan
Reproduksi Dalam Perspeksi Islam bagi para pembaca dan juga penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Wahyuddin Luthfi Abdullah, M.Pd,
selaku dosen mata kuliah agama islam yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang penulis tekuni.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari, makalah
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun penulis
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 23 September 2023


Kelompok 2

i
Daftar isi

Halaman

Kata Pengantar .......................................................................................................................................... i


Daftar isi .................................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................................................iii
A. Latar Belakang ....................................................................................................................................iii
B. Rumusan Masalah ...............................................................................................................................iii
C. Tujuan .................................................................................................................................................iii
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................................... 1
A. Defenisi Kesehatan Reproduksi Secara Umum ................................................................................... 1
B. Kesehatan Reproduksi Dalam Islam ................................................................................................... 1
C. Ruang Lingkup Kesehatan Reproduksi Perempuan Dalam Islam ....................................................... 3
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................. 6
A. Kesimpulan ..................................................................................................................................... 6
B. Saran ............................................................................................................................................... 6
Daftar Pustaka .......................................................................................................................................... 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara harfiah “reproduksi” berasal dari kata “re” yang artinya “kembali” dan
“produksi” yang artinya “menghasilkan” atau “memberikan hasil”. Jika demikian
“reproduksi” bisa diartikan dengan “menghasilkan kembali”. Selanjutnya istilah
“reproduksi” berarti “proses terciptanya generasi baru untuk meneruskan keturunan” atau
“proses kehidupan manusia untuk menghasilkan keturunan”. Kesehatan reproduksi
sebagaimana yang didefinisikan oleh International Conference On Population and
Development (ICPD) adalah kesehatan secara fisik, mental dan kesejahteraan sosial secara
utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi, serta proses reproduksi
dan bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit atau kecacatan. Perempuan adalah orang
(manusia) yang mempunyai vagina, dapat menstruasi, hamil, melahirkan anak, dan
menyusui. Moenawar Chalil dalam bukunya "Nilai Wanita, sebagaimana dikutip Arsyad
Sobby Kesuma menjelaskan bahwa Perempuan disebut wanita, putri, istri, dan ibu yang
merupakan sejenis makhluk dari bangsa manusia yang halus kulitnya, lemah sendi
tulangnya dan agak berlainan bentuk serta susunan tubuhnya dibanding susunan tubuh laki-
laki.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pengertian Kesehatan Reproduksi secara Umum?
2. Apa itu kesehatan reproduksi dalam presepsi islam?
3. Apa saja ruang lingkup kesehatan reproduksi prempuan dalam islam?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kesehatan reproduksi secara umum
2. Mengetahui kesehatan reproduksi dalam islam
3. Mengatahui rung lingkup reproduksi perempun dalam islam

iii
BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi Kesehatan Reproduksi Secara Umum


Dalam dunia kedokteran, reproduksi berarti menghasilkan keturunan. Sedangkan
kesehatan reproduksi (kespro) diartikan sebagai keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial
dalam segala hal yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi. Kesehatan perempuan
adalah konsep yang merujuk kepada kondisi jasmani sebagai konsekuensi dari fungsi
biologis seorang ibu, sehingga berkaitan dengan bekerjanya alat-alat reproduksi
perempuan.
Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah keadaan yang menunjukkan kondisi
kesehatan fisik, mental dan sosial yang dihubungkan dengan fungsi dan proses reproduksi
banyaknya dampak buruk dalam dimensi sosial karena kesehatan reproduksi seseorang
yang mengalami gangguan merupakan alasan pokok perlunya tinjauan dari berbagai
bidang untuk mencari solusi yang tepat untuk mengatasi dampak buruk tersebut salah
satunya dalam bidang keagamaan khususnya pandangan agama islam.
Kesehatan reproduksi terdiri dari tiga komponen, yaitu kesuburan, pengaturan
tingkat kesuburan dan menikmati kehidupan seksual. dampak kehamilan yang baik
terhadap harapan hidup dan pertumbuhan bayi dan anak kecil dan proses reproduksi yang
aman. Cakupan kesehatan reproduksi meliputi organ reproduksi, kehamilan dan persalinan,
kesehatan reproduksi remaja, pencegahan kanker serviks, metode kontrasepsi dan keluarga
berencana, kesehatan seksual dan gender, perilaku seksual yang sehat dan berisiko,
pemeriksaan payudara dan panggul, impotensi, HIV/AIDS, infertilitas Infertilitas,
kesehatan reproduksi laki-laki, perempuan lanjut usia, kesehatan reproduksi pengungsi,
infeksi saluran reproduksi, safe motherhood, kesehatan ibu dan anak, aborsi dan infeksi
menular seksual.

B. Kesehatan Reproduksi Dalam Islam


Pandangan Islam tentang kesehatan reproduksi tercermin pada ajarannya tentang
manusia yang dijadikannya sebagai makhluk Allah yang diciptakan dalam bentuk yang

1
sebaik-baiknya (Q.S. ArTin ayat: 4). Dalam hal ini manusia dibekali keutamaan dibanding
makhluk lain. Keutamaan tersebut adalah akal, nafsu dan agama. Akal membedakan
manusia dari binatang. nafsu membedakan manusia dengan benda dan agama membedakan
manusia sebagai insan mulia.
Apresiasi Islam pada seks salah satunya terdapat pada Q.S. Ar-Rum: 21, yang
artinya:"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-
istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir".
Diantara pokok-pokok kandungan syariat Islam tentang kesehatan reproduksi
perempuan, yaitu:
 Personal Hygiene (Kesehatan perorangan)
Yang meliputi kebersihan badan, tangan, gigi, kuku dan rambut.
Termasuk didalamnya menjaga kebersihan organ-organ reproduksi.
 Epidemiologi (Preventif penyakit menular)
Yaitu: melalui karantina, preventif kesehatan, tidak memasuki suatu
daerah yang terjangkit wabah penyakit, tidak lari dari tempat itu, mencuci
tangan sebelum menjenguk orang sakit dan sesudahnya, berobat ke dokter
dan mengikuti semua petunjuk preventif dan terapinya. Menghindari
kemungkinan-kemungkinan terjangkitnya penyakit menular berbahaya
seperti HIV, AIDS, dan penyakit menular seksual karena tidak
mengindahkan budaya hidup sehat dan tidak menjalankan aturan-aturan
agama.
 Nutrition (kesehatan makanan)
Masalah ini terbagi kepada tiga bagian, yaitu: Pertama, menu
makanan yang berfaedah terhadap kesehatan jasmani. Kedua, tata makanan.
Islam melarang berlebih-lebihan dalam hal makanan. Ketiga,
mengharamkan segala sesuatu yang berbahaya bagi kesehatan. Seperti
bangkai, darah dan daging babi. Kesehatan makanan ini penting terlebih
untuk perempuan yang sedang hamil dan menyusui anaknya, karena di
masamasa inilah seorang perempuan sangat membutuhkan makanan yang

2
sehat dengan nutrisi dan gizi yang cukup untuk kesehatan dan keselamatan
dirinya dan anaknya.
 Sex hygiene (Kesehatan seks)
Yakni meliputi hal-hal yang berkaitan dengan seks, embrio dan
perkembangannya, pendidikan seks, cara memilih istri bahkan program
pendidikan tentang hubungan seks yang aman
 Mental and psychic hygiene (Kesehatan mental dan jasmani)
 Body built (Bina raga)
Islam mendorong untuk memiliki keterampilan dan olahraga yang
bermanfaat. Dengan berolahraga seorang perempuan dapat menjaga
kesehatan tubuhnya termasuk organ-organ reproduksinya.
 Maternal and child health (Kesehatan ibu dan anak)
Islam sangat menaruh perhatiannya terhadap pemeliharaan
kesehatan ibu secara umum, ibu yang sedang hamil atau yang sedang
menyusui khususnya, tidak membebaninya dengan tugastugas yang berat
sebagai mana laki-laki.(Ratna D,2019)

C. Ruang Lingkup Kesehatan Reproduksi Perempuan Dalam Islam


1. Menstruasi (Haid)
Menstruasi menandakan kematangan seksual seorang perempuan dalam arti ia
mempunyai ovum yang siap dibuahi, bisa hamil, dan melahirkan anak. Oleh para ulama
fiqih siklus ini disebut dengan istilah haid. Al-Qur’an menjelaskan tentang apa itu darah
haid, dan bagaimana tata pergaulan dengan perempuan yang sedang haid, dalam QS.
AlBaqarah/2:222. Yang artinya : “Mereka bertanya kepadamu tentang haidh.
Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu
menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh dan janganlah kamu mendekati mereka,
sebelum mereka suci apabila mereka telah Suci.
Ayat tersebut mengisyaratkan bahwa haid itu artinya kotoran. Kotoran berarti sisa,
bekas. Al-adza dalam konteks haid adalah sel telur yang tidak dibuahi, kemudian mati,
dan tidak berguna lagi. Pada waktunya akan keluar bersama darah, yang dikenal dengan
haid

3
2. Seks dan Seksualitas
Seks adalah perbedaan badani atau biologis perempuan dan laki-laki, yang sering
disebut jenis kelamin. Sedangkan seksualitas menyangkut berbagai dimensi yang
sangat luas, yaitu dimensi biologis, sosial, psikologis dan kultural.
3. Konsep Perzinaan dalam Islam
Zina adalah sebuah hubungan kelamin antara laki-laki dan perempuan tanpa
memiliki ikatan hubungan perkawinan secara sah. Dilakukan secara sadar serta tanpa
adanya unsur syubhat. “Dan janganlah kamu mendekati zina, Sesungguhnya zina itu
adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (QS Al-Isra (17): 32.
28 Ayat tersebut menegaskan bahwa bukan hanya seks ilegal yang dilarang, tapi
apapun yang menuntun seseorang menuju seks illegal tersebut. Berkhalwat laki-laki
dan perempuan yang bukan muhrim, berpakaian yang merangsang, berbusana sangat
minim, percabulan, dan pornografi.
4. Kehamilan
Ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang kehamilan sangat banyak,
umumnya terkait dengan tanda-tanda adanya Allah, kebesaran dan kekuasaan Nya.
Diantaranya, Al-Qur’an Surat Al-Mukminun/23 ayat 12-14

12. dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal)
dari tanah. 13. kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam
tempat yang kokoh (rahim). 14. kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah,
lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami
jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.
kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah,
Pencipta yang paling baik. (QS Al-Mukminun/23: 12-14).36

4
5. Persalinan

Menurut ahli tafsir seluruh wanita untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi
proses kehamilan hingga persalinan. Ayat Al-Qur’an tentang persalinan, dimuat
bersama-sama dengan ayat tentang kehamilan antara lain ada dalam QS. Al-
Ahqaf/46:15.

6. Menyusui
Islam memuliakan perempuan antara lain dengan kekhususannya memiliki fungsi
reproduksi, yang digambarkan sebagai perjuangan yang sangat berat, dan oleh Al-
Qur’an dijadikan alasan megapa anak diberi wasiat supaya berbuat ihsan pada kedua
orang tuanya. pada saat ibu menyusui anaknya, sebenarnya ia sedang mencurahkan
kasih sayangnya kepada anaknya Apalagi ketika dalam posisi menyusui, ibu sambil
mendengungkan, melantunkan shalawat.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari sini dapat disimpulkan bahwa konsep kesehatan reproduksi Menurut Al-
Qur'an, wanita terdiri dari enam konsep, yaitu: menstruasi, gender Seks, kehamilan,
persalinan, perzinaan ,menyusui . Dari sudut pandang biologis, Jika seorang wanita sedang
menstruasi, berarti dia adalah seorang wanita Sudah bisa bereproduksi yaitu melalui proses
hamil dan melahirkan.

Kesehatan reproduksi sebagaimana yang didefinisikan oleh International


Conference On Population and Development (ICPD) adalah kesehatan secara fisik, mental
dan kesejahteraan sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan
fungsi, serta proses reproduksi dan bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit atau
kecacatan.3 Perempuan adalah orang (manusia) yang mempunyai vagina4, dapat
menstruasi, hamil, melahirkan anak, dan menyusui.

B. Saran
Pentingnya Perawatan Kesehatan Reproduksi: Islam mengajarkan bahwa menjaga
kesehatan reproduksi adalah kewajiban yang penting. Kesehatan reproduksi yang baik
memungkinkan individu untuk menjalani kehidupan yang sehat dan produktif.

6
Daftar Pustaka

Edwar, A. (2019). Pengaruh Pembelajaran Ilmu Fiqh Dalam Perspektif Kesehatan Reproduksi.
Geneologi PAI: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 6(2), 100-112.
Dewi, R. (2019). Konsep Kesehatan Reproduksi Perempuan dalam al-Qur’an. MAWA IZH
JURNAL DAKWAH DAN PENGEMBANGAN SOSIAL KEMANUSIAAN, 10(2), 248-272.

Rokhmah, I. (2017). Kesehatan Reproduksi Dalam Perspektif Alqur'an (KAJIAN Ayat-Ayat


Kebidanan). Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah, 13(2), 141-149.

Anda mungkin juga menyukai