Anda di halaman 1dari 20

Kondisi pada Saat Penerbangan Haji

Miftahul Jannah
1611212044
OUTLINE
SLIDE 2

1
3
Transportasi 2 5
jamah haji Penyakit akibat 4
penerbangan
Faktor Resiko Tips perjalanan
. Penyakit Lain Hahji

The Power of PowerPoint - thepopp.com


Transportasi Jemaah Haji
Kegiatan Pelaksanaan Transportasi
 pengangkutan jemaah haji mulai dari tempat embarkasi, selama berada di Arab Saudi dan
pemulaangan kembali ke tempat embarkasi asal Indonesia.

 Standar Pelayanan Sebelum Penerbangan


Menurut PM No. 1 Tahun 2013 Pasal 3, standar pelayanan sebelum penerbangan terdiri dari :
a. Check-in (di asrama haji).
b. Proses pengangkutan jemaah haji dan boarding.
c. Penanganan keterlambatan penerbangan.
d. Penanganan permasalahan.

SLIDE 4 The Power of PowerPoint - thepopp.com


 Standar Pelayanan Selama Penerbangan
Menurut PM No. 1 tahun 2013 Pasal 20, standar pelayanan selama penerbangan terdiri dari :
a.Fasilitas dalam pesawat
b.Awak kabin
c.Transit

 Fasilitas dalam Pesawat (PM No.1 Tahun 2013 Pasal 21)


a.Tempat duduk, (jarak antar tempat duduk minimal 29 inchi)
b.Lavatory (toilet),  kondisi toilet yang bersih dan berfungsi dengan baik, dan tersedianya
perlengkapan toilet (air, tissue, sabun cair).
c.Interior dan fasilitas,  lampu baca, bel pramugari dan ventilasi AC.
d.Media informasi,  pemberian informasi dan bimbingan kepada penumpang jemaah haji selama
penerbangan, serta memutar film manasik haji dan penyuluhan kesehatan
e.Makanan dan minuman,  makanan berat 2 kali, makanan ringan 1 kali
f.Obat-obatan dan peralatan kesehatan, dan  pertolongan pertama
g.Informasi petunjuk keselamatan dan keamanan penerbangan.  ketersediaan informasi dan buku
petunjuk keselamatan dan keamanan penerbangan
SLIDE 5 The Power of PowerPoint - thepopp.com
 Transit
• Mengangkut jemaah haji yang diturunkan di bandar udara transit oleh pelaksana angkutan haji karena
alasan kesehatan atau meninggal dunia dalam penerbangan, ke Indonesia atau Arab Saudi sesuai
tujuan
• Dalam hal jemaah haji diturunkan karena sakit atau meninggal dunia, maka pelaksanaan angkutan
udara haji wajib mengangkut jenazah sampai di bandar udara debarkasi.
 Standar Pelayanan setelah Penerbangan
PM No.1 Tahun 2013 Pasal 31, standar pelayanan setelah penerbangan terdiri dari :
a. Proses turun pesawat,  Ketersediaan informasi dari petugas pelaksana angkutan udara haji untuk
mengarahkan penumpang jemaah haji turun dari pesawat menuju ruang kedatangan untuk proses
keinigrasian, setelah mendapatkan izin dari petugas Bea Cukai
b. Pengambilan bagasi tercatat,  Informasi dan pelayanan petugas bagasi tercatat, dan Ganti kerugian
atau kompensasi
c. Penanganan permasalahan 
• Counter last and found, meliputi ketersedian counter lost and found dengan petugas yang dapat
memberikan pelayanan di bandar udara
• Posko, meliptui menyediakan petugas pada posko bersama yang dapat memberikan pelayanan di
bandar
SLIDE 6 udara
The Power of PowerPoint - thepopp.com
Faktor Resiko Kesehatan saat
Haji
Faktor Resiko
1. Faktor usia
banyaknya jamaah usia lanjut (> 60 Th)  lemahnya kekuatan fisik, mudah terserang
penyakit, sulitnya adaptasi lingkungan, maupun banyaknya penyakit degeneratif yang
diderita oleh para lansia.
2. Faktor Resiko Penyakit Bawaan
 penyakit jantung, hipertensi, Diabetes Mellitus, Hiperkholesterol, ginjal, anemia, riwayat
stroke, dan sebagainya  pengawasan yang lebih ekstra  mencegah atau
meminimalkan jumlah morbiditas dan mortalitas jamaah haji Indonesia di tanah suci.
3. Faktor penerbangan yang lama
Kelembaban udara pada ketinggian 5000-8000 kaki saat penerbangan yang mencapai 40-
50% menyebabkan udara kering dan memudahkan penguapan dari keringat sehingga
mempengaruhi kebutuhan cairan tubuh, apalagi bila disertai jumlah urin yang banyak akibat
udara dingin  dehidrasi, khususnya pada calon jemaah haji lansia.
● barotitis/nyeri pada sinus-telinga akibat perbedaan tekanan udara. Keterbatasan oksigen di
pesawat juga berisiko terjadinya anemia hipoksia yaitu sel darah kekurangan zat merah
darah (hemoglobin) yang berfungsi mengangkut oksigen, sehingga penderita anemia berat
harus menjalani terapi dulu sebelum penerbangan.
SLIDE 8 The Power of PowerPoint - thepopp.com
Pengaruh lingkungan penerbangan terhadap faal tubuh

Troposfer

Stratosfer

1.ATMOSFER
Ionosfir

Eksofir

SLIDE 9 The Power of PowerPoint - thepopp.com


2. PENGARUH KETINGGIAN PADA FAAL TUBUH:
 Pada dasarnya lapisan udara makin keatas makin renggang dan makin rendah tekanannya
dan makin kecil pula tekanan parsiil 02 nya. Manusia dapat hidup pada tekanan 760
mmhg, pada suhu tropis 20 – 30 C dan kebutuhan total udara kering sebesar 20,9 %,
sedangkan tekanan udara parsiil 02 sebesar 159 mmhg, sedang udara dalam alveoli
sebesar 40 mmhg dan saturasi sebesar 98 %.
3. Hipoksia  jaringan tubuh kekurangan 02.
4. Disbarisma  terjadi pada ketinggian tertentu yang larut dalam cairan tubuh atau lemak  di
saluran pencernaan, udara mengembang dan menimbulkan rasa mual sampai sesak begitu
juga bila terjadi pada telinga tengah.
5. Pengaruh kecepatan dan percepatan terhadap faal tubuh  mempunyai efek terhadap
faal tubuh

SLIDE 10 The Power of PowerPoint - thepopp.com


Pengaruh Kelembaban, Udara Dingin, Udara Kering, Dehidrasi
1. Kelembaban
Kelembaban udara di dalam kabn lebih kering  kondisi udara pada ketinggian 5000–
8000 kaki, kelembaban (humiditas)-nya adalah 40–50%.
2. Udara kering
 memudahkan penguapan keringat melalui pori-pori kulit tubuh  kehilangan banyak
cairan tubuh
3. Udara Dingin
 merangsang otak mengeluarkan hormon yang meningkatkan produksi air seni (urine).
 kandung kemih cepat penuh yang merangsang pengeluaran urine sehingga ingin berkali-
kali ke kamar kecil (toilet).
4. Dehidrasi
 Kehilangan cairan dan kekuranga garam tubuh
 Gejala : otot pegal, haus

SLIDE 11 The Power of PowerPoint - thepopp.com


Penyakit akibat penerbangan
jarak jauh
1. Gangguan psikofisiologik/JET LAG
 Gejala yang menonjol adalah :
a. Kelelahan fisik dan mental,
b. Dehidrasi
c. Penurunan energi, performance dan motivasi
d. Gangguan pola tidur
 Faktor yang mempengaruhi
a. Kondisi kesehatan (sedang sakit)
b. Stress mental dan fisik,
c. Jumlah zona waktu yang dilewati atau lama penerbangan,
d. Keadaan kabin penumpang (pengap, tekanan yang berubah-ubah, udara yang terlalu kering,
minuman yang mengandung alkohol, terlalu lama duduk selama penerbangan).
 Diet Anti Jet Lag  dengan rumusan jadwal makan 4 hari sebelum keberangkatan :
a. Hari 1 : makan pagi dan siang tinggi protein (telur, steak, buncis) makan malam tinggi karbohidrat
(kentang, spageti, dll).
b. Hari 2 : puasa dalam arti makan ringan (salad, sop ringan, jus).
c. Hari 3 : menu makanan seperti hari 1
d. Hari 4 (keberangkatan) : sama dengan hari 2
SLIDE 13 The Power of PowerPoint - thepopp.com
2. Dehidrasi
3. Penyakit Dekompresi  nyeri tajam dan dalam, biasanya terlokalisasi, Gatal dan bengkak
pada kulit, Sensasi seperti tertusuk jarum, mati rasa, atau kejang, Kebingungan, Gangguan
penglihatan, Lemah, Kelumpuhan pada kaki, Sakit kepala, Kelelahan abnormal, Kehilangan
keseimbangan, Gangguan pendengaran, Sesak napas, dan Batuk kering.
4. Penyakit ketinggian 
 dikenal sebagai penyakit gunung akut (acute mountain sickness).
 tidak menerima cukup oksigen ketika berpindah dengan cepat dari dataran rendah ke
ketinggian 8.000 kaki atau lebih tinggi
 Gejala  Sakit kepala berdenyut, Kelemahan dan kelesuan abnormal, Kehilangan nafsu
makan, Pusing, Perasaan lemas (malaise).
5. Ear Barotrauma
 perbedaan tekanan udara di telinga tengah dan tekanan udara lingkungan
 Gejala  Sakit telinga ringan sampai parah, Merasa seperti ada sesuatu yang
menghalangi saluran telinga, Telinga berdering, Vertigo, Muntah. Pada kasus yang parah,
penumpang bisa mengalami perdarahan telinga, gangguan pendengaran, sakit gigi, atau
nyeri di saluran pencernaan.

SLIDE 14 The Power of PowerPoint - thepopp.com


6. Deep Vein Thrombosis
 terjadi akibat terbentuknya gumpalan darah pada satu atau lebih di pembuluh vena,
biasanya terjadi pada kaki.
 Penyebab utama dari trombosis vena adalah kondisi statis atau duduk diam dalam waktu
yang lama saat terbang atau bepergian dengan mobil
7. Radiasi kosmik  orang yang sering melakukan perjalanan dengan pesawat lebih besar
kemungkinannya terkena radiasi kosmik

SLIDE 15 The Power of PowerPoint - thepopp.com


Kemungkinan penyakit lain yang
timbul saat penerbangan
1.Pembesaran prostat  lanjut usia (lansia) yang menderita pembesaran (hipertrofi) kelenjar
prostat  hambatan pada saluran urine sehingga tidak dapat berkemih  pemasangan
kateter.
2. Anemia hipoksia
 sel darah kekurangan zat hemoglobin yang terdapat dalam sel darah merah.
 Calon jemaah haji penderita anemia.
3. Aerotitis atau barotitis.
 Rasa sakit atau gangguan pada organ telinga bagian tengah yang timbul sebagai akibat
adanya perubahan tekanan udara sekitar tubuh disebut aerotitis/barotitis. Barotitis dapat
terjadi baik pada waktu naik (ascend) maupun turun (descend).
 Hanya saja pada waktu menurun, presentase kemungkinan terjadinya lebih besar daripada
waktu naik. Hal ini disebabkan sifat atau bentuk tuba Eustachius yang lebih mudah
mengeluarkan udara dari bagian telinga ke tenggorokan daripada sebaliknya. Hal akan
sangat berbahaya pada penumpang Lansia yang yang pengetahuannya kurang dan fungsi
faal tubuh sudah berkurang, bahkan dapat menyebabkan pecahnya gendang telinga.
4.Kelelahan
 Vibrasi atau getaran serta bising (noise) yang ditimbulkan oleh empat buah mesin jet
pesawat terbang, walaupun kadarnya ringan, ikut menambah beban yang menghasilkan
kelelahan serta mengganggu nafsu makan serta nyenyaknya tidur penumpang
SLIDE 17 The Power of PowerPoint - thepopp.com
Tips Perjalanan Haji
1.Sebelum Perjalanan
 Pastikan berangkat dalam keadaan rileks, bebas dari beban fisik,dan psikis dan tidak
dalam keadaan sakit.
 Persiapkan segala keperluan jauh-jauh hari.
 Usahakan meminimalkan transit, tidur lebih awal, agar tetap ketika berangkat.

2. Selama Perjalanan
 Begitu naik pesawat, ubah waktu jam tangan anda sesuai dengan waktu Negara tujuan,
perbanyak minum air putih dan sari buah, tidur selama perjalanan dilakukan hanya
waktu di tempat tujuan menyatakan demikian (malam), lakukan gerakan peregangan dan
relaksasi otot-otot tubuh baik di tempat duduk maupun pada saat transit, lakukan
sesekali jalan-jalan di dalam kabin, hindari minum kopi, alkohol & orange.

3. Di tempat tujuan
 Yang paling penting pertama kali dilakukan adalah melakukan aktifitas seperti yang biasa
dengan menyesuaikan jam di tempat yang baru, termasuk waktu makan dan tidur.

SLIDE 19 The Power of PowerPoint - thepopp.com


Thank You! 
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai