Anda di halaman 1dari 42

Curriculum Vitae

Nama : Dr. Itah Sri Utami, Sp.KP


TTL : Jakarta, 13 Januari 1977
Alamat : Jln Albezia III Jakarta Timur
Pendidikan : S1 FK UPN tahun 1995
Pendidikan Spesialis Kedokteran Penerbangan
Universitas Indonesia tahun 2015

International Symposium Presentation:


- Asia Pacific Travel Health Conference, Bangkok – Thailand, 2018
- Wonca Rural Health Conference, New Delhi – India, 2018
- Wonca Family Doctor, Seoul – South Korea, 2018

Pengalaman Kerja:
- RS Bhayangkara Selapa POLRI tahun 2003 – 2006
- PTT Kementerian Kesehatan kriteria sangat terpencil kabupaten Boalemo, Gorontalo tahun 2006 – 2007
- RS Delima Asih (Grup Sisma Medika)
- Imigrasi Kelas I, Jakarta Pusat
- Dokter Perusahaan (Artha Graha Group, Isuzu Astra Motor Indonesia, Danone Group, MNC Group, NET
Mediatama Televisi, Polychem Tbk)
- PPIH 2018
Peran Kedokteran Penerbangan Pada
Pelayanan Jemaah Haji 2018
Pendahuluan

Kuota Haji Tahun 2018


221.000 Jemaah Haji

Kuota Haji tahun 2019


231.000 Jemaah Haji
DATA PELAYANAN HAJI 2018

Jumlah jemaah Jemaah meninggal


Total Kloter Tanazul
221.000 Jemah 385
• 102
551 Kloter. • 28 (Masih di RSAS dan
5 meninggal di RSAS)
Kematian Jemaah Dalam Penerbangan

Kematian On Board.
3 Kasus 2015 COD : Jantung dan Paru

Kematian On Board
3 Kasus 2016 COD : Jantung dan Paru

Kematian On Board
10 Kasus, 1 Keberangkatan, COD : Jantung dan Paru
9 Kepulangan 2017 Hasil Verbal Aotopsi : Hipoksia, emboli ec,
DVT , Anemia)

Kerjasama yang baik antara


0 / NIL 2018 PPIH (didukung Spesialis
kedokteran penerbangan) dan
TKHI
Lingkungan darat dan ketinggian

Ketinggian
(Pesawat)
Lingkungan
Darat
VS
Lingkungan Penerbangan
Lingkungan Darat Bukan lingkungan alamiah
Lingkungan 1 ATM
Terjadi perubahan-perubahan fisiologis
à Dapat menimbulkan masalah
kesehatan atau memperberat kondisi/
penyalit sebelumnya
Free PowerPoint Templates
Lapisan Atmosfer Bumi
Sumber: Fundamental of Aerospace Medicine, 4th ed,
2008
Zona Atmosfer

Zona Fisiologi Zona Non Fisiologi


Mulai dari permukaan laut sampai Ketinggian > 10.000 kaki
sekitar 10.000 kaki Tubuh manusia tidak dapat beradaptasi
Tubuh manusia yang sehat dapat
beradaptasi dengan baik pada zona ini
Tekanan udara sekitar 760 mm Hg di
zona ini
Rute Jarak Penerbangan

Rute Jarak Pendek Jarak Menengah Rute Jarak Jauh Jarak Indonesia –
Sauda Arabia
1.500 Km 1.500 – 4.000 Km > 4.000 Km

7.980 Km
Kasus penyulit/ berisiko pada jemaah yang terbang

PPOK/ Kasus Paru Demensia Senilis


01 Risiko Hipoksia Risiko bila tidak tenang 02

Fraktur/ Post Operasi Psikosis sesuai saran psikiatri


03 Risiko emboli Risiko bila tidak tenang 04

Keganasan CHF Grade III -IV


05 ØRisiko anemia bila Hb rendah, risiko
Risiko hipoksia 06
lain tergantung organ dan stadium
Kriteria
Laik terbang menurut IATA
Indikasi tidak laik terbang dan
harus diperiksa secara mendalam

• Anemia < 8,5 g/dL


• Tuberkulosis
• Pneumotoraks
• Pasca operasi toraks
• COPD, emfisema,
bronkiektasis, dll
• Hipertensi pulmonal
• Kanker
• Gangguan mental
• Demensia
• Psikosis
Indikasi laik terbang

• TIA à > 2 hari


• CVA à 5 – 14 hari
MEDIF
MEDIF
• Medical Information form
• Berkas/ surat yang digunakan untuk kelangkapan membawa jemaah yang sakit dengan pertimbangan
medis khusus ketika berpergian menggunakan pesawat.

Syarat MEDIF
• Kebugaran penumpang untuk bepergian diragukan karena baru-baru ini menderita penyakit, masuk
rumah sakit, cedera atau menjalani bedah, dan ada keraguan yang wajar bahwa mereka dapat
menyelesaikan penerbangan dengan aman tanpa memerlukan bantuan medis luar biasa selama
penerbangan.
• Kondisi penumpang pada saat ini diragukan bahwa mereka dapat menyelesaikan penerbangan
dengan aman tanpa memerlukan bantuan medis selama penerbangan, misalnya, sulit bernapas, angina
tidak stabil, penyakit yang tidak dapat disembuhkan, dll.
• Penumpang membutuhkan oksigen tambahan dalam pesawat
• Penumpang membutuhkan perlengkapan medis dalam pesawat, misalnya
stretcher, ventilator dll.
TANAZUL
Tujuan tanazul

1. Mencegah terjadinya risiko perburukan jemaah sakit.


2. Menurunkan risiko terjadinya stres psikis pada jemaah haji
sakit.
3. Memperoleh kondisi laik terbang pada jemaah haji sakit.
4. Menurunkan risiko morbiditas dan mortalitas jemaah haji sakit.
Kebijakan

Setiap jemaah sakit yang status rekam ibadah


hajinya telah lengkap namun kondisi
kesehatannya tidak memungkinkan yang
bersangkutan bergabung dengan kloter awalnya
selama fase pemulangan, maka akan
diprioritaskan untuk tanazul
prosedur
Persiapan :
1. Daftar nama jemaah yang berpotensi tanazul.
2. Berkas persyaratan tanazul terdiri dari :
- - Form permohonan tanazul dari TKHI ke Kasie Kesehatan Daker Mekkah/ Madinah.
- - Rekam jejak ibadah atau sudah memenuhi rukun dan wajib haji.
- - Pernyataan dari jemaah haji/ keluarga dan petugas kloter.
- 3. PJ Tanazul berkoordinasi dengan Daker Mekkah/ Madinah untuk :
- - Mengajukan permohonan Tanazul
- - Permohonan seat ke maskapai
- - Pengambilan Passport.
- 4. Tim Tanazul menyiapkan MEDIF.
- 5. Tim Tanazul menyiapkan Jadwal piket dokter dan perawat KKHI untuk proses tanazul.
• Pelaksanaan:
• PJ Tanazul melakukan konfirmasi pada DPJP KKHI untuk memastikan siapa saja/ berapa
pasien di KKHI yang dapat kembali ke kloter asal ataupun yang diusulkan tanazul.
• PJ Tanazul melakukan konfirmasi pada PJ Visitasi KKHI untuk memastikan pasien-pasien di
RSAS yang tidak dapat pulang ke Indonesia bersama Kloternya.
• Dari daftar nama jemaah yang diusulkan tanazul, PJ Tanazul menghubungi petugas kloter
asal jemaah (TKHI, TPHI, TPIHI) untuk melengkapi berkas persyaratan tanazul.
• Menghubungi pihak maskapai untuk konfirmasi form MEDIF yang telah direkomendasikan
oleh dokter spesialis kedokteran penerbangan.
• Menyampaikan usulan nama-nama jemaah haji tanazul kepada petugas bagian
Pelayanan Pemulangan (YanPul) Kemenag Daker Mekkah/ Madinah.
• Melakukan koordinasi dengan bagian Siskohatkes, Farmasi, Gizi, PJ Ambulan &/ Evakuasi,
Dokter & Perawat untuk proses evakuasi jemaah haji tanazul.
• Melakukan koordinasi dengan Duty Manager KKHI Mekah/ Madinah untuk proses jemaah
haji yang akan di tanazul.
• Melakukan koordinasi dengan petugas PPIH Daker Bandara dalam waktu 24 jam sebelum
evakuasi.
Berkas Tanazul
Berkas Tanazul
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN OLEH TKHI MENGENAI PELAYANAN KESEHATAN
PENERBANGAN HAJI

1. Mengenal Peran Kru Pesawat


2. Ketentuan posisi jemaah sakit
- - Jemaah sakit yang dapat duduk (dengan wheelchair)

- - Jemaah sakit dengan posisi setengah duduk (lying down)

- - Jemaah sakit dengan posisi berbaring


HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN OLEH TKHI MENGENAI PELAYANAN KESEHATAN
PENERBANGAN HAJI

Jumlah Kursi Jemaah Jumlah First Aid Kits


0-50 1
51-150 2
151-250 3
Lebih dari 250 4
• First Aid Kits
Isi First Aid Kits J
u
m
la
h
Adhesive bandage compresses, 1-inch 1
6
Antiseptic swabs 2
0
Ammonia inhalants 1
0
Bandage compresses, 4-inch 8
Triangular bandage compresses,40-inch 5
Arm splint, noninflatable 1
Leg splint, noninflatable 1
Roller bandage, 4-inch 4
Adhesive tape, 1-inch standard roll 2
Bandage scissors 1
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN OLEH TKHI MENGENAI PELAYANAN KESEHATAN
PENERBANGAN HAJI
Isi Emergency Medical Kits Jumlah
Sphygmonanometer 1
Stethoscope 1
Airways, oropharyngeal (3 sizes): 1 pediatric, 1 small adult, 1 large adult or equivalent 3

Self-inflating manual resuscitation device with 3 masks (1 pediatric,1 small adult,1 large adult or equivalent) 1:3 masks

CPR mask (3 sizes), 1 pediatric, 1 small adult, 1 large adult, or equivalent 3

IV Admin Set: Tubing w/ 2 Y connectors 1


Alcohol sponges 2
Adhesive tape, 1-inch standard roll adhesive 1
Tape scissors 1
Tourniquet 1
Saline solution, 500 cc
Protective nonpermeable gloves or equivalent
1
1
• Emergency Medical Kits
Needles (2–18 ga., 2–20 ga., 2–22 ga., or sizes necessary to administer required medications) 6

Syringes (1–5 cc, 2–10 cc, or sizes necessary to administer required medications) 4

Analgesic, non-narcotic, tablets, 325 mg 4


Antihistamine tablets, 25 mg 4
Antihistamine injectable, 50 mg, (single dose ampule or equivalent) 2

Atropine, 0.5 mg, 5 cc (single dose ampule or equivalent) 2

Aspirin tablets, 325 mg 4


Bronchodilator, inhaled (metered dose inhaler or equivalent) 1

Dextrose, 50%/50 cc injectable, (single dose ampule ormequivalent) 1

Epinephrine 1:1000, 1 cc, injectable, (single dose ampule or equivalent) 2

Epinephrine 1:10,000, 2 cc, injectable, (single dose ampule or equivalent) 2

Lidocaine, 5 cc, 20 mg/ml, injectable (single dose ampule or equivalent) 2

Nitroglycerin tablets, 0.4 mg 10


HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN OLEH TKHI MENGENAI PELAYANAN
KESEHATAN PENERBANGAN HAJI

3. Pemeriksaan saturasi oksigen


HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN OLEH TKHI MENGENAI PELAYANAN
KESEHATAN PENERBANGAN HAJI

4. Penggunaan oksigen
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN OLEH TKHI MENGENAI PELAYANAN
KESEHATAN PENERBANGAN HAJI

5. Tanggap darurat/ Emergency respond


HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN OLEH TKHI MENGENAI PELAYANAN
KESEHATAN PENERBANGAN HAJI

3. Pemeriksaan saturasi oksigen

4. Penggunaan oksigen

5. Tanggap darurat/ Emergency respond

6. Tas dan obat serta daftarnya


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai