Anda di halaman 1dari 37

PULANG DINI

pulang dengan
kloter sebelum
kloternya

PULANG AKHIR
pulang dengan
kloter sesudah
kloternya
DAKER

KLOTER

JEDDAH
BPHI
MAKKAH

RSAS
MADINAH
Mengatur dan melayani proses pemulangan
jemaah haji yang harus pulang dini/akhir
karena sakit dan persyaratan yang berlaku
secara sesuai dengan ketentuan medis dan
ibadah.
Karena sakit.
Urusan dinas di tanah air.
Urusan keluarga yang mendesak.
Bergabungnya suami/ isteri dari/ ke kloter lain.
Terjadinya kekosongan seat.
Hal-hal lain yang dipertimbangkan.
Rapat koordinasi persiapan dgn Daker
Membuat Tim, daftar & jadwal
(Dokter, Perawat, Supir Ambulnas,
PJU, Yanum & Ibadah, Perbekalan,
Sansur) (siap 24 jam)
Chek kondisi
Ambulans, Obat &
Alkes
Chek format usulan
dan jadwal
kepulangan/penerban
gan kloter.
Chek Paspor
yang ada di
BPHI (evakuasi
dari
Jeddah/Madina
h pra armina)
Melakukan
pemeriksaan
terhadap jemaah
haji sakit yang
akan dipulangkan
dini/akhir baik
dari kloter, BPHI
Makkah maupun
RSAS.
Wakadaker
Yankes cq Sie
BPHI
mengajukan
permohonan ke
Wakadaker
Yanmum cq
yanpul utk
kelengkapan
administrasi
(paspor, surat
jalan, tujuan &
seat
penerbangan)
Mengurus status layak terbang (medif) sbb:

Untuk Saudi Airline diperlukan surat


rekomendasi layak terbang dari Dokter
RSAS.
Untuk Pesawat Garuda Indonesia yang
membuat MEDIF bisa dilakukan oleh dokter
DPJP
PROSEDUR …(2)

Menginformasikan ke penerbangan tentang


jamaah sakit baring yang memerlukan
stretchercase atau tabung oksigen.
 Stretchercase utk penerbangan Saudi
ibutuhkan 5 seat, sedangkan utk Garuda
dibutuhkan 3 seat.
 Maksimum dalam satu penerbangan 3
stretchercase untuk 3 pasien posisi baring
Memastikan dan mencatat pemenuhan atas
kelengkapan rukun dan wajib haji jemaah haji
sakit (misal wukuf, thawaf ifadhah, dll)Yan
Ibadah & PJU
Melakukan koordinasi kesiapan paspor dan
boarding pass jemaah sakit pulang dini dan
pendampingnya (bila ada).
PROSEDUR …(2)

Memindahkan pasien dari RSAS ke BPHI


Makkah untuk mengetahui perkembangan
kondisi kesehatan terakhir pasien.
 Pastikan kondisi pasien tetap dalam
keadaan baik.
 Dilakukan bersama dgn tim evakuasi yang
ditunjuk.
 Meminta adanya pendamping dari pihak
keluarga (bila ada).
 Dalam evakuasi pasien harus didampingi
oleh petugas kesehatan sesuai dengan
kondisi kesehatannya.
Melakukan komunikasi dengan petugas pelayanan pemulangan Daker
Makkah tentang kesiapan terbang pasien & ketersediaan seat

Waktu kepulangan minimal 5 jam dari hotel transito


ke bandara KAAIA (Jeddah) dan 1 jam dari pondokan
ke bandara AMAIA (Madinah) sebelum take off.

Pasien tiba di Bandara  gate proses imigrasi &


Pesawat take off.
PROSEDUR …(4)

Pasien di BPHI harus sdh di evakuasi/tanazul


sebelum 2 hari petugas Makkah kembali ke
Indonesia.
Laporan Jemaah Haji Indonesia yang masih di
rawat di RSAS  2 hari sebelum kembali ke
Indonesia.
Mengarsip dan memelihara semua catatan
/hasil kerja aktivitas terkait.
MEKANISME
RUJUKAN
JEMAAH HAJI
RUJUKAN
• Suatu sistem
pelayanan kesehatan
 pelimpahan
tanggung jawab
penderita 
pengobatan lanjutan 
unit pelayanan yang
lebih lengkap dan
kemampuan lebih
tinggi
JENIS RUJUKAN
• Kloter  Sektor
• Sektor  BPHI
• Kloter  RSAS
• Sektor  RSAS
• BPHI  RSAS
KRITERIA RUJUKAN

Penderita yang memerlukan perawatan


lebih lanjut karena fasilitas di kloter/ sektor /
BPHI kurang, misal :
- Penyakit paru yang berat
- Penyakit jantung
- Memerlukan tindakan (a.l apendektomi,
gagal ginjal, fraktur, dll)
- Penyakit menular (a.l meningitis
meningkokus, H1N1, Sars, H5N1)
- Gangguan jiwa, Heat Stroke,
SYARAT/KELENGKAPAN RUJUKAN
1. Buku kesehatan jemaah Haji sakit yang
telah di isi oleh petugas TKHI/ sektor /BPHI
2. Formulir rujukan / referred case report 
diisi lengkap ( bahasa Indonesia)  BPHI,
bahasa Inggris  RSAS
3. Jemaah yang sakit (dipersiapkan)
4. Petugas kesehatan/ Temus
Keluarga / karu / karom
PROSEDUR RUJUKAN
A. Kloter  Sektor
1. Buku kesehatan jemaah
2. Formulir rujukan / referred case report 
ditanda tangani dokter kloter (rangkap 3)
3. Penderita dibawa dengan taksi jika
ambulans tidak ada
4. Penderita harus didampingi petugas TKHI
kloter dan anggota keluarga / kepala regu /
kepala rombongan
B. Sektor  BPHI
Penderita setelah diobservasi min 2-4 jam di
sektor  keadaan menetap atau memburuk
 rujuk BPHI dengan :
1. Buku kesehatan jemaah
2. Formulir rujukan  dari dokter sektor
3. Pendamping / keluarga penderita
4. Kasus tertentu  harus didampingi
dokter / perawat kloter / Perawat Sektor
C. Kloter  RSAS
1. Formulir rujukan  dalam bahasa Inggris 
ditanda tangani dokter kloter (rangkap 3)

2. Tanda terima rujukan  dalam bahasa Inggris


 di tandatangani dokter kloter (rangkap 3)

3. Penderita dibawa dengan ambulans sektor /


taksi jika ambulans tidak ada

4. Penderita didampinggi tenagamusiman


(Temus), TKHI , Tenaga
Kesehatanyang lain
5. Temus dan TKHI / petugas kesehatan 
menunggu sampai penderita ditempatkan
di kamar perawatan
6. Tanda terima rujukan yang telah di tanda
tangani pegawai RSAS ( nama yang
menerima, no. kamar perawatan dan no.
register)
7. Formulir rujukan dan tanda terima
berwarna biru  diserahkan
kepada sansur
REFERED CASE REPORT

Formulir rujukan
harus diisi & di
sertakan pada saat
merujuk jemaah
haji Indonesia ke
RS Arab Saudi
ADMITTED PATIENT TO
SAUDI ARABIA’S HOSPITAL

Form. Tru = tanda terima


rujukan dari RS Arab
Saudi di serahkan ke Sub
Daker dan Sub Daker akan
meneruskan ke Daker
(apabila merujuk JH dari
pondokan ke RS Arab
Saudi)
Certificate
Of Death
(COD)
RS RUJUKAN ARAB SAUDI
I. Jeddah
RS King Fadh

II. Madinah
1. RS King Fadh
2. RS Al Anzor
3. RS Bir Ali
4. RS Al Ashar
5. RS Wiladah
III. Mekkah
1. RS Ajyad
2. RS King Faizal / Syiza
3. RS King Abdul Aziz / Zaher
4. RS Al Noor
5. RS Hira (Tan’im)
6. RS Wiladah (RS Bersalin)
TERIMAKASIIH

Anda mungkin juga menyukai