Anda di halaman 1dari 64

LAPORAN KASUS

DEMAM BERDARAH DENGUE


Tutor : Letkol Ckm dr. Martaviani, Sp.A (K)
Pembimbing : dr. Dwi S P, Sp.A
Disusun Oleh : Nyoman Aditya Sindunata
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
Periode 14 Maret 21 Mei 2016
RSPAD Gatot Soebroto
BAB I
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama Pasien : An. R H
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia / Tanggal Lahir : 12 tahun / 3 April 2003
No. Rekam Medis : 20 29 XX
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Tanjung Priok, Jakarta Utara
Tanggal Masuk Rumah Sakit: 14/03/16 pukul 00.15 WIB
Identitas Orang Tua
Data Orang Tua Ayah Ibu
Nama Tn. S Ny. H
Umur 43 tahun 40 tahun
Perkawinan ke 1 1
Pendidikan SMA SMA
Pekerjaan Pegawai swasta Pegawai swasta
Pangkat - -
Agama Islam Islam
Anamnesis

Auto- dan allo- pd tgl 15/03/2016 pukul 13.00

Keluhan Utama : demam


Riwayat Penyakit Sekarang
Demam : Menggigil keringat (terulang)
4 hari
SMRS Suhu tidak diukur (tidak punya termo)

(+): bintik merah (lengan), ngilu (tubuh), sakit kepala (belakang


mata), tenggorokan (menelan), lemas, mual, nafsu makan

(-): bengkak (mata), mimisan, gusi berdarah, muntah darah,


batuk, pilek, sesak nafas, sakit perut, nyeri pinggang

BAK: lancar, warna jernih, nyeri (-), panas (-), tidak lampias (-),
frekuensi (-), darah (-)

BAB: lancar, warna hitam (-), darah (-)


Riwayat Penyakit Sekarang

4 hari SMRS
Demam tinggi
2 hari SMRS
Muntah 1x: air, makanan, V
1 hari SMRS
gelas
Berobat klinik (demam
tinggi) - 39oC
Obat: panas, pereda nyeri
Keluhan dg obat (sesaat)
Setelah beberapa jam kembali
Pemeriksaan darah:
trombosit
Saran: rawat di RS -> IGD
RSPAD
Anamnesis - Riwayat

Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Keluarga &


Lingkungan
Keluhan serupa: Disangkal
Gejala serupa : keponakan
Tenggorokan : Disangkal (serumah) sejak 5 hari SMRS
Saluran kencing: Disangkal -> rawat Dx DB
Asma : Disangkal Anggota lain / tetangga (-)
Riw. Alergi : Disangkal Lingkungan : baik, bersih,
Riw. Operasi : Disangkal padat
Pengobatan : Tidak ada
Anamnesis - Riwayat

Riwayat Kehamilan Riwayat Kelahiran


Anak ke-2 / 2 bersaudara Tempat bersalin : rumah bersalin
Hamil : sakit berat (-), obat (-), Penolong persalinan : bidan
as.folat (+), besi(+) Cara persalinan : normal
Rokok (-), alkohol (-) BBL 3100 gr (BL cukup), PBL 50 cm
Kontrol (teratur) : 1x tri-I dan II, 2x Usia gestasi : cukup bulan (38
tri-III (bidan) minggu)
Keadaan setelah lahir : Langsung
menangis, pucat (-), APGAR tidak
tahu, biru (-), kelainan bawaan (-),
riwayat kuning (-), riwayat kejang (-)
Anamnesis Riwayat Perkembangan

Motorik halus
Motorik kasar Bahasa
dan kognitif
Pertumbuhan Tengkurap: 3 Bicara: 11 Menulis: 4
gigi pertama: Duduk : 6 bulan Membaca: 4
6 bulan Berdiri : 10 Prestasi
Berjalan : 12 belajar: tidak
(bulan) ada kesulitan
(tahun)

Kesimpulan : Perkembangan anak sesuai usia


Anamnesis Riwayat Nutrisi
Usia (Bulan) ASI/PASI Buah Biskuit Bubur Susu Nasi Tim
dan takaran
0-2 ASI, >8x - - - -

2-4 ASI, >8x - - - -

4-6 ASI, >8x - - - -

6-8 ASI, >8x - - + -

8-10 Susu + + + -
Formula, 3 x
250 cc
10-12 Susu + + + +
Formula, 3 x
250 cc

Kesan : Kualitas dan kuantitas pemberian makanan cukup


Anamnesis Riwayat Nutrisi
Jenis Makanan (> 2 tahun) Frekuensi
Nasi 3 x sehari, 1 piring @ 1 centong nasi
Sayuran 3 x sehari @ 1 sendok sayur / 1 x makan
Daging 3-4 x seminggu @ 1 potong / 1 x makan
Telur 3 x seminggu @1 butir / 1 x makan
Ikan 1x seminggu @ 1 potong / 1 x makan
Tahu 3 x sehari @ 1 potong / 1 x makan
Tempe 3 x sehari @ 1 potong / 1 x makan
Susu Susu formula 3 x 500 mL

Kesan : Kebutuhan makanan pasien cukup baik secara kualitatif dan kuantitatif
Anamnesis Riwayat Imunisasi
Jenis
Usia
Imunisasi
Hepatitis B Lahir 1 bulan 6 bulan
Polio Lahir 2 bulan 4 bulan 6 bulan 18 bulan
BCG 1 bulan
DTP 2 bulan 4 bulan 6 bulan 18 bulan
HiB 2 bulan 4 bulan 6 bulan (-)
Campak 9 bulan (-)
Anamnesis Riwayat Imunisasi
Jenis
Usia
Imunisasi
PCV (-)
Rotavirus (-)
Influenza (-)
MMR (-)
Tifoid (-)
HepatitisA (-)
Varisela (-)

Kesan : Imunisasi dasar lengkap dan imunisasi ulangan tidak lengkap, tidak
ada imunisasi tambahan
Pemeriksaan Fisis
Ruang Perawatan IKA lantai 2, 15/03/16 pukul 13.15 WIB

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang


Kesadaran : compos mentis
Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 100x/m, reguler, isi cukup, simetris
Pernafasan : 24x/m
Suhu : 37,8oC per axilla
Pemeriksaan Fisis
Data Antopometri
Berat badan : 45 kg
Tinggi badan : 160 cm
Berat badan ideal menurut usia : 40 kg
Tinggi badan ideal menurut usia : 148 cm

Status Gizi
Menurut kurva NCHS-CDC untuk laki-laki usia 2-20 tahun :
Berdasarkan BB/U = 45/40 x 100% = 112,5%
Berdasarkan TB/U = 160/148 x 100 % = 108,1%
Berdasarkan BB/TB = 45/50 x 100% = 90%
Kesan : Gizi cukup, perawakan sedang
Pemeriksaan Fisis St. Generalis
Kepala : normosefalus, distribusi rambut merata, warna hitam,
mudah dicabut (-)
Wajah : edema (-)
Mata : Palpebra superior dan inferior kanan dan kiri tidak edema,
perdarahan subkonjungtiva (-), konjungtiva anemis (-/-), sklera
ikterik (-/-), kornea dan lensa jernih, pupil bulat dan isokor dengan
diameter 3 mm, refleks cahaya langsung dan tidak langsung positif
Hidung : napas cuping hidung (-), deviasi septum nasi (-), sekret (-),
epistaksis (-)
Telinga : normotia, canalis aurikular externus hiperemis (-), nyeri
tekan tragus (-), sekret (-)
Mulut : Mukosa bibir lembab, bibir sianotik (-), lidah kotor (-)
dan tremor (-), gusi hipertrofi (-), hiperemis (-) dan perdarahan
gusi (-), tonsil T1-T1 tenang, faring hiperemis (-)
Leher : JVP 5 + 1 cm, pembesaran KGB (-), trakea di tengah
Pemeriksaan Fisis St. Generalis
Thoraks :
Paru :
Inspeksi : Normochest, simetris saat statis dan dinamis, retraksi (-)
Palpasi : Taktil vokal fremitus +/+ sama
Perkusi : Sonor +/+, efusi pleura -/-
Auskultasi : SN vesikuler +/+, wheezing -/-, ronkhi -/-
Jantung :
Inspeksi : IK tidak nampak
Palpasi : IK teraba di ICS IV linea midclavicula sinistra, thrill (-)
Perkusi :
Batas jantung kanan : Sela iga V linea parasternal sinistra
Batas jantung kiri : Sela iga V linea midclavicula sinistra
Batas jantung atas : Sela iga III linea midclavicula sinistra
Auskultasi : Bunyi Jantung I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan Fisis St. Generalis
Abdomen :
Inspeksi : datar, tidak ada distensi
Auskultasi : bising usus positif normal
Perkusi :timpani pada seluruh lapang abdomen, shifting dullness (-)
ascites (-)
Palpasi : supel, turgor baik, nyeri tekan (-), tidak teraba
pembesaran hepar dan limpa, ginjal balloment (-)
Genitalia eksterna: tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas : akral hangat, tidak ada sianosis, tidak ada edema, CRT <2
detik, terdapat petechiae pada lengan kanan dan kiri, Rumple
Leedes test positif
Pemeriksaan Penunjang
Jenis Pemeriksaan Tanggal Nilai Rujukan

14/03/16 15/03/16 16/03/16 17/03/16 18/03/16

16 15,3 15,9 16,1 16,1


Hemoglobin 13-18 g/dl
44 45 48 48 44
Hematokrit 40-52 %
5,3 5,5 5,8 5,8 5,4
Eritrosit 4,36,0 Juta/L
2250 4700 6890 5410 5870
Leukosit 4.800-10.800/L
65000 47000 48000 51000 97000
Trombosit 150.000-400.000/L
83 82 83 82 82
MCV 80-96 fL
28 28 28 28 28
MCH 27-32 pq
34 34 34 34 34
MCHC 32-36 g/dl
Imunoserologi

Positif Negatif
Anti Dengue IgM
Negatif Negatif
Anti Dengue IgG
Resume
An. laki-laki (12 th) : demam sejak 4 hari SMRS
Demam tinggi naik turun, menggigil
Bintik-bintik merah pada sebagian lengan
Lemas, ngilu (tubuh), sakit kepala (belakang mata), sakit
tenggorokan, nyeri menelan, mual, muntah 1x
Perdarahan aktif (-) : mimisan, gusi, muntah darah
Bengkak pd mata (-), sesak nafas (-)
BAK : lancar, nyeri (-), panas (-)
BAB : lancar, hitam (-), darah (-)
Resume
Penurunan trombosit -> RSPAD
Keponakan serumah dirawat di RSPAD (DB)

PF : BB 45 kg, TB 160 cm, gizi cukup, hemodinamik stabil


Petechiae (kedua lengan), Rumple leedes test (+)
Perdarahan (-) : subkonjungtiva, hidung, gusi
Efusi pleura (-), asites (-)

DL : hemokonsentrasi (44%), leukopenia ((2.250/L) dan


trombositopenia (65.000/L)
Imunoserologi : IgM (+), IgG (-) pada hari ke-3 perawatan
Diagnosis
Diagnosis Banding
1. Demam berdarah dengue
2. Tonsilofaringitis akut
3. Infeksi saluran kemih

. Diagnosis Kerja
. Demam berdarah dengue derajat II

. Rencana Pemeriksaan Penunjang


. Pemeriksaan darah lengkap tiap 12 jam
. Urinalisis
Penatalaksanaan
Non-medika mentosa
Tirah baring
IVFD Ringer Laktat 2000 cc/24 jam
Diet makanan lunak 2250 kalori
Observasi tanda-tanda vital tiap 2 jam

Medika mentosa
Paracetamol tab 4 x 500 mg PO
Injeksi ranitidine 3 x 50 mg IV
Prognosis

Quo ad vitam : ad bonam

Quo ad functionam : ad bonam

Quo ad sanationam : ad bonam


Follow Up
Tanggal Follow Up Terapi

14/03/16 S:Pasiendanorangtuanyamengatakanbahwapasiendemamnaikturunsejak4harilalu.Pasien Tirahbaring


Hari mengeluhkanmual,tetapitidakmuntah.Tidakadamimisanataugusiberdarah.BABdanBAK IVFDRL2000cc/24jam
perawatan normal. Inj.Ranitidine3x50mgIV
ke-1 O:KU:Tampaksakitsedang;Kesadaran:Composmentis Paracetamoltab4x1PO
Tekanandarah:110/70mmHg;nadi:100x/mnt;nafas:24x/mnt;suhu:39,90C Dietmakanlunak2250kal
Kepala:normocephal ObservasiTTVtiap2jam
Mata:konjungtivatidakanemisdantidakadaperdarahan,skleratidakikterik Cekdarahlengkap/12jam
THT:liangtelingalapang,NCH(-),sekret(-),epistaksis(-),faringhiperemis(-),T1-T1tenang
Mulut:mukosalembab,tidakadasianosis,tidakterdapatperdarahangusi
Leher:tidakterdapatpembesaranKGB
Thorak:simetris,tidakadaretraksi
Jantung:BJI-IIreguler,tidakadamurmurdangallop
Paru:Suaranafasvesikulerkanandankiri,tidakadaronchidanwheezing,efusipleura(-)
Abdomen:datar,bisingususpositifnormal,tidakadanyeritekan,nyeritekanepigastrium,tidak
adaasites
Ekstremitas:akralhangat,CRT<3detik,tidakadaedema,terdapatpetechiaepadalengan
Hasillaboratorium(14/03/2016)
Hb/Ht/E/L/T:16/44/5,3/2250/65000
A:DemamberdarahdenguederajatII
Follow Up
Tanggal Follow Up Terapi

14/03/16 S:Pasiendanorangtuanyamengatakanbahwapasienmasihdemamnaikturun.Mualberkurang, Tirahbaring


tidakmuntah.BABnormaltidakcair,BAKnormal.
Hari IVFDRL2000cc/24jam
O:KU:Tampaksakitsedang;Kesadaran:Composmentis
perawatan Inj.Ranitidine3x50mgIV
Tekanandarah:110/70mmHg;nadi:100x/mnt;nafas:24x/mnt;suhu:39,90C
ke-1 Paracetamoltab4x1PO
Kepala:normocephal
Dietmakanlunak2250kal
Mata:konjungtivatidakanemisdantidakadaperdarahan,skleratidakikterik
ObservasiTTVtiap2jam
THT:liangtelingalapang,NCH(-),sekret(-),epistaksis(-),faringhiperemis(-),T1-T1tenang
Cekdarahlengkap/12jam
Mulut:mukosalembab,tidakadasianosis,tidakterdapatperdarahangusi

Leher:tidakterdapatpembesaranKGB
Thorak:simetris,tidakadaretraksi
Jantung:BJI-IIreguler,tidakadamurmurdangallop
Paru:Suaranafasvesikulerkanandankiri,tidakadaronchidanwheezing,efusipleura(-)
Abdomen:datar,bisingususpositifnormal,tidakadanyeritekan,nyeritekanepigastrium,tidak
adaasites
Ekstremitas:akralhangat,CRT<3detik,tidakadaedema,terdapatpetechiaepadalengan
Hasillaboratorium(14/03/2016)
Hb/Ht/E/L/T:16/44/5,3/2250/65000
A:DemamberdarahdenguederajatII
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Penyakit demam berdarah dengue adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk
Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang ditandai
dengan demam mendadak 2 sampai 7 hari tanpa
penyebab yang jelas, lemah atau lesu, gelisah, nyeri ulu
hati, disertai tanda perdarahan di kulit berupa bintik
perdarahan (petechiae), lebam (echymosis), ruam
(purpura), kadang-kadang disertai oleh mimisan, buang
air besar berdarah, muntah darah, kesadaran menurun
atau renjatan (shock).
Gejala klinis utama : demam tinggi, fenomena hemoragik,
hepatomegali (sering), tanda kegagalan sirkulasi
Epidemiologi
(1968) Surabaya : pertama dicurigai
(1969) Jakarta : kasus pertama dilaporkan
(1972) Bandung & Yogyakarta : kasus pertama
(1972) epidemi pertama di luar Jawa : Sumbar, Lampung
=> Riau, Sulawesi Utara, Bali
(1974) Kalsel & NTB : epidemi
(1993) menyebar ke seluruh Indonesia
Kasus DBD : urutan ke-2 setelah Thailand
Angka kesakitan 0,05 (1968) -> 8,14 (1973)-> 8,65 (1983)
Tertinggi (1998) : 35,19 / 100.000 (penderita 72.133)
Wabah awal 86-95% (<15 th) -> kasus dewasa muda
Etiologi
Virus dengue, genus flavivirus, famili Flaviviridae
Genome RNA rantai tunggal, dikelilingi nukleotida
ikosahedral, terbungkus selaput lipid
4 serotipe : DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4
DEN-3 : serotipe dominan, banyak ~ kasus berat
Infeksi 1 serotipe -> imunitas sepanjang hidup (serotipe
sama), perlindungan sementara & parsial (lain)
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
Manifestasi Klinis
Diagnosis Demam Dengue
Diagnosis Dengue Haemorrhagic Fever
Diagnosis (WHO 1999)
Diagnosis Dengue Shock Syndrome
Penatalaksanaan
Tx DBD (suportif) : mengatasi kehilangan cairan plasma
Kebutuhan : dokter, perawat, laboratorium, cairan
kristaloid & koloid, bank darah
Tanda syok (!) masa peralihan : demam -> kritis
Observasi komplikasi (2-3 hari setelah suhu )
Sulit membedakan DB (sembuh) / DBD (syok)
Tanda kegawatan : nyeri perut hebat, BAB hitam, terdapat
perdarahan, mukosa (mimisan, gusi), berkeringat dingin
Tanda awal = rembesan plasma ( trombosit & Ht)
Penatalaksanaan (Demam Dengue)
Tirah baring, selama masih demam
Obat antipiretik atau kompres hangat (bila diperlukan)
Menurunkan suhu menjadi < 39C, dianjurkan antipiretik
Dianjurkan pemberian cairan dan elektrolit per oral
Monitor suhu, trombosit dan hematokrit ~fase konvalesen
Penatalaksanaan (Demam Berdarah
Dengue)
Fase Demam
Simtomatik dan suportif => cairan oral u/ cegah dehidrasi
PO ( minum, muntah, nyeri perut) => IV rumatan
Parasetamol (antipiretik)

Demam tinggi, anoreksia, muntah -> haus & dehidrasi


Minuman : jus buah, air the manis, sirup, susu, oralit
Pemberian : 50mL/kgBB(4-6 jam) => 80-100mL/kgBB(24)
Penatalaksanaan (Demam Berdarah
Dengue)
Fase Kritis / Penggantian Volume
Kebutuhan cairan dihitung /2-3 jam atau /30-60 mnt
(syok)

Kebutuhan cairan rumatan


Penatalaksanaan (Demam Berdarah
Dengue)
Jenis Cairan (rekomendasi WHO) :
Larutan ringer laktat (RL)
Larutan ringer asetat (RA)
Larutan garam faal (normal saline/NaCl 0,9%)
Dekstrosa 5% dalam larutan ringer laktat (D5/RL)
Dekstrosa 5% dalam larutan ringer asetat (D5/RA)
Dekstrosa 5% dalam 1/2 larutan garam faal (D5/1/2LGF)
*untuk resusitasi syok RL / RA, tidak boleh dekstran

Koloid : dekstran, plasma, albumin


Algoritme Penatalaksanaan
Komplikasi
Gangguan keseimbangan elektrolit : Na+, Ca++,
K+
Overhidrasi
Ensefalopati atau ensefalitis
Hepatik ensefalopati
Gagal hepar
Gagal ginjal ec. syok lama, hepatorenal sindrom dan
hemoglobinuria
Gangguan metabolisme seperti hipoglikemia
Infeksi penyerta antara lain : GI, saluran napas
(pneumonia), saluran kemih, kulit & jaringan lunak
Prognosis
DBD syok (-), 24-36 jam biasanya prognosis menjadi
baik.
> 36 jam belum ada tanda-tanda perbaikan, kemungkinan
sembuh kecil dan prognosis menjadi buruk.
Penyebab kematian pada DBD atau DSS : syok lama,
overhidrasi, perdarahan masif, serta DBD atau DSS dg
manifestasi klinis yang tidak lazim
Pencegahan
Membasmi jentik nyamuk penular ditempat perundukan
dengan melakukan "3M" yaitu :
Menguras (min. 1x/minggu + bubuk abate)
Menutup (penampungan air)
Mengubur / menyingkirkan (barang bekas, menampung)

Strategi program pemberantasan meliputi :


Kewaspadaan dini => cegah & batasi KLB
Pemberantasan intensif (endemis), melalui pelaksanaan:
Penyemprotan massal + abatisasi selektif
Penyuluhan + motivasi masyarakat
BAB III
ANALISIS KASUS
Anamnesis
Pemeriksaa
n Fisis

Pemeriksaa
n Penunjang

Diagnosis
Anamnesis (temuan)
Demam sejak 4 hari SMRS, menggigil dan
Gejala tambahan : lemas, ngilu seluruh tubuh, sakit
kepala dengan nyeri retro orbital, sakit tenggorokan, nyeri
menelan, mual, muntah 1x
Keponakan serumah dirawat di RS dg Dx DBD
Tanda perdarahan : bintik-bintik merah pada sebagian
lengan, perdarahan di tempat lain (konjungtiva,
mimisan, gusi, muntah darah, BAB hitam atau darah)
Kebocoran plasma : edema palpebra, efusi pleura
(sesak nafas), asites
Pemeriksaan Fisis (temuan)
Tanda perdarahan : bintik-bintik merah pada sebagian
lengan & Rumple Leedes test (+), perdarahan di tempat
lain (konjungtiva, mimisan, gusi, muntah darah, BAB
hitam atau darah)
Kebocoran plasma:edema palpebra, efusi pleura, asites
Pemeriksaan Penunjang (temuan)
Kebocoran plasma : hemokonsentrasi (44%) pada hari
pertama perawatan
Trombositopenia (65.000/L) pada H 1 perawatan
Didapatkan leukopenia (2.250/L) pada H 1 perawatan
Imunoserologi : IgM (+) & IgG (-) H 2 perawatan
Kriteria Diagnostik WHO
Tingkat Keparahan DBD (WHO)
Tanda-Tanda Kedaruratan
(Awal) tanda & gejala tidak spesifik
Pertama-tama tentukan tanda kedaruratan : tanda-tanda
syok (gelisah, nafas cepat, sianosis, tangan dan kaki
dingin, kulit lembab, nadi cepat & lemah, TD (sistol
<80mmHg)), muntah terus-menerus, kejang, kesadaran
menurun, muntah darah dan BAB darah
Tidak ditemukan pd pasien, kecuali muntah (tidak terus-
menerus), hanya 1x
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Imunoserologi : anti dengue IgM & IgG (demam H 7)
IgM (+) & IgG (-) => infeksi primer
IgM : hari ke 3-5, hingga minggu 3, 60-90 hari
IgG : pernah terinfeksi virus dengue sebelumnya
Penatalaksanaan DBD derajat II
Tirah baring
Pemberian antipiretik (bila perlu - suhu > 38.5C)
Paracetamol 3 x 500 mg (PO)
Cairan & elektrolit PO (jika masih bisa minum) : 1-2 L/hari
Kebutuhan cairan (cairan rumatan u/ BB > 20 kg)
1500 + (20 x 25) = 2000 cc/hari
Jenis : RL, NaCl 0,9%, D5/RL, D5/NaCl 0,9%
Observasi TTV & pemeriksaan darah rutin
Pemberian makanan biasa (MB) dg kalori
50 kcal x 45 kg = 2250 kcal
makanan lunak-> biasa (H 3) mual & nafsu makan
Prognosis
Quo ad vitam : bonam
Penyakit ditangani dg cepat & tepat -> mengancam jiwa

Quo ad functionam : bonam


Organ vital berfungsi dg baik & kebocoran plasma parah

Quo ad sanactionam : bonam


Kekambuhan jika terjadi infeksi ulang (sekunder)
Edukasi tepat -> tindakan pencegahan dg kontrol vektor
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai