KEPALA MATA
LEHER DADA
•Palpasi : Fremitus raba dalam batas normal, kiri=kanan • Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
•Nyeri tekan: (-)
• Palpasi : ictus cordis teraba
•Perkusi :
• Perkusi : pekak, batas jantung kesan
•Paru kiri : pekak daerah mediobasal
normal
•Paru kanan : sonor
•Batas paru-hepar : ICS VI dekstra anterior • Batas kanan : linea parasternalis kanan
•Batas paru belakang kanan : CV Th.IX dekstra • Batas kiri : linea mid clavicularis kiri
•Batas paru belakang kiri : CV ICS .X sinistra • Batas atas : ICS III kiri
•Auskultasi :
• Auskultasi : bunyi jantung I/II murni
•Bunyi pernapasan : bronkhovesikuler
regular, bunyi tambahan (-)
•Bunyi tambahan: Ronkhi dan wheezing tidak ada
PERUT PUNGGUNG
Hipertensi on treatment
Sumber: (i) “Bagaimana menggunakan obat-obat kardiovaskular secara rasional”, Prof. Peter Kabo Phd, MD, (2014)
(ii) “Pedoman Tatalaksana Hipertensi pada Penyakit Kardiovaskular”, PERKI, (2015)
Sumber: “JNC 8: Evidence-based Guideline Penanganan Pasien Hipertensi Dewasa”, Muhadi, (2016)
Sumber: “Human Physiology, From Cells to System, 7e”, Lauralee Sherwood, (2010)
Sumber: “Human Physiology, From Cells to System, 7e”, Lauralee Sherwood, (2010)
Otoregulasi perifer
Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron
Pengaruh elektrolit
Kerusakan endotel
Anti-adrenergik • Central acting (Reserpin, Klonodin, Metildopa) Simpatolitik; menghambat aktivitas sistem saraf
• α1- blockers (Prazosin, Doxazosin) simpatis
• β-blockers(Propanolol, Atenolol, Bisoprolol, Metoprolol, Carvedilol)
Vasodilator • Hidralazin Saat ini jarang dipakai lagi sebagai obat antihipertensi, karena pada penggunaan yang lama dilaporkan
• Minoksidil efektivitasnya berkurang dan banyak efek samping.
Hal ini disebabkan karena pada waktu TD turun akibat vasodilatasi, maka tubuh akan mengadakan suatu
refleks kompensasi yang diregulasi oleh baroreseptor, dimana reaksi-reaksi kompensasi ini kesemuanya
akan kembali meningkatkan TD.
Calcium Chan • Dihidropiridin i. Memblokade kanal Ca2+ pada membran sehingga menghambat Ca2+ masuk ke
nel Blockers (Nifedipine, Amlodipine) dalam sel → memiliki efek vasodilatasi, memperlambat laju jantung, menurunkan
• Non-Dihidropiridin kontraktilitas miokard.
Fenilalkilamin (Verapamil) ii. CCB termasuk sebagai salah satu intercelluar messenger bagi RAAS; menurunkan
Bensotiazepin (Diltiazem) produksi Ang-II melalui mekanisme penghambatan aktivitas ACE; menghambat
vasokonstriksi, hiperplasi dan hipertrofi pembuluh darah yang diinduksi oleh
Ang-II.
iii. CCB juga mampu meningkatkan arterial compliace
Penghambat • ACE-inhibitor (cth: Kaptopril, Lisinopril, Ramipril, Fosinopril) Menghambat berbagai jalur dalam
RAAS • Angiotensin receptor blockers (cth: Losartan, Telmisartan, Renin-Angiotensin-Aldosteron System
Valsartan)
• Direct renin inhibitor (Aliskiren)
Who should be treated
with pharmacotherapy?
JNC 8:
Patients <60 years of age: start pharmacotherapy at 140/90 mmH
g.
Patients with diabetes: start pharmacotherapy at 140/90 mmHg.
Patients with CKD: start pharmacotherapy at 140/90 mmHg.
Patients 60 years of age and older: start pharmacotherapy at 150
/90 mmHg
European Society of
Hypertension (ESH) and of
the European Society of
Cardiology (ESC), 2007