Anda di halaman 1dari 23

DOKTER ON CALL

Dinas Kesehatan Kota Samarinda


PENGERTIAN

• Dokter on Call’ini adalah program pelayanan cepat di


bidang kesehatan khusus untuk lansia, bayi,balita, ibu
hamil,melahirkan,nifas dan warga yang dalam
keadaan darurat
• Salah satu Program Unggulan Walikota Samarinda
( Program Unggulan ke-6)
SASARAN
KASUS GAWAT DARURAT PADA :
• Lansia
• Bayi /Balita
• Ibu hamil/Bersalin/nifas
• Kasus lainnya dengan kegawat daruratan
PENGERTIAN
• Lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun keatas.
• Bayi adalah bayi usia 0-11 bulan
• Balita adalah anak usia 12 – 59 bulan
• Gawat Darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis segera
untuk penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan
• Pelayanan Gawat Darurat adalah tindakan medis yang dibutuhkan oleh Korban/Pasien
Gawat Darurat dalam waktu segera untuk menyelamatkan nyawa dan pencegahan
kecacatan.
• Ibu hamil adalah ibu sedang mengandung dan dibuktikan dengan pemeriksaan tes
kehamilan
• Ibu bersalin adalah adalah ibu yang mengalami tanda-tanda persalinan sampai melahirkan
• Ibu nifas adalah ibu yang telah melahirkan sampai 40 hari pasca melahirkan
LOKASI
10 Kecamatan yang dilaksanakan oleh Tim
Dokter On Call di 10 Puskesmas yang telah
ditetapkan
Tim Dokter On Call
• Dokter Umum
• Perawat/Bidan
• Sopir ambulan
Mohon untuk dilakukan in house training
internal untuk petugas yang belum dilatih
JADWAL
PELAYANAN
• Setiap hari dengan 3 shift
• Pagi : 07.30 – 14.30 wita
Sore : 14.30 – 22.30 wita
Malam : 22.30 – 07.30 wita
ALUR PELAYANAN
Masy. Menelpon
Anamnesa
petugas Tida
dokter
Gaw k
at

Gawat

dirujuk
KRITERIA KASUS
Mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 47
Tahun 2018 tentang Pelayanan Kegawatdaruratan.
Kriteria Gawat Darurat :
• Mengancam nyawa
• Adanya gangguan pada jalan nafas, pernafasan dan
sirkulasi
• Adanya penurunan kesadaran
• Adangan gangguan hemodinamik, dan atau
• Memerlukan tindakan segera
Kasus emergensi
yang ditangani

1. Perdarahan berat , yaitu ekstravasasi atau keluarnya darah


dari tempatnya semula darah tersebut muncul. yang dimasukkan
dalam kriteria emergensi kita adalah yang melibatkan kehilangan
darah lebih dari 30% dari total volume darah dalam tubuh (kriteria
menurut ATLS/American College of Surgeons' Advanced Trauma
Life Support)
2. Patah Tulang Terbuka, yaitu ketika bagian ujung dari tulang
yang patah sampai merobek kulit, sehingga jaringan di bawah
kulit dan tulang yang patah menjadi terlihat
Kasus emergensi
yang ditangani

3. Hilang Kesadaran, yaitu kondisi saat kesadaran menurun sebagai akibat berbagai macam gangguan
atau penyakit. Berikut ini adalah gejala yang timbul sebelum atau sewaktu seseorang mengalami
penurunan kesadaran:
a. Kehilangan keseimbangan.
b. Sulit berjalan.
c. Mudah terjatuh.
d. Tidak bisa mengontrol buang air kecil dan besar.
e. Jantung berdebar.
f. Berkeringat.
g. Demam.
h. Berkunang-kunang.
i. Kaki, tangan, dan wajah terasa lemas.
j. Kejang.
Kasus emergensi
yang ditangani

4. Sesak Napas Berat, yaitu gejala yang ditimbulkan pada sistem respirasi manusia,
akibat menyempitnya saluran nafas, reaksi alergi dan lainnya. Gejala Sesak Napas Berat
antara lain:
a. Frekuensi nafas sangat cepat. Anak-anak biasanya disertai grunting saat mencoba
bernafas. Nafas memendek dan mempengaruhi kemampuan biaca halus.
b. Terlihat cemas dan tidak bisa makan karena kesulitan untuk bernafas.
c. Menggunakan leher dada dan otot abdominal untuk bernafas. KuliT antara atas dan
bawah costa akan collaps ke dalam pada setiap nafas. Seseorang juga akan membuka
nostril dan akan melebar nostrilnya ketika bernafas.
d. Kadang muncul suara mengi/ wheezing dengan suara frekuensi tinggi ketika bernafas.
e. Hidung akan terangkat naik ketika bernafas
f. Kulit semakin pucat, ungu, termasuk lidah, bibir daun telinga dan kuku jari.
Kasus emergensi
yang ditangani

5. Kejang, yaitu gejala yang timbul dari efek langsung atau tidak langsung dari penyakit sistem saraf
pusat (SSP) atau disfungsi otak. Kejang yang berlangsung lebih dari 2 menit adalah yang termasuk
kriteria gawat darurat.

6. Cidera Kepala Berat, yaitu cedera kepala dimana otak mengalami memar dengan kemungkinan
adanya daerah hemoragi/perdarahan , pasien berada pada periode tidak sadarkan diri

7. Nyeri Dada Hebat, yaitu kondisi di mana seseorang merasakan rasa sakit pada bagian dada.
Kemunculan nyeri dada bisa dalam beberapa bentuk, seperti nyeri tumpul, hingga seperti merasa
tertusuk benda tajam. Selain itu, sensasi terbakar juga dirasakan sebagai salah satu gejalanya. Dalam
kasus-kasus tertentu, rasa sakit menjalar ke leher, ke rahang, dan menjalar ke punggung atau ke
bawah salah satu atau kedua lengan.Seperti keluhan serangan jantung.
Kasus emergensi
yang ditangani

8. Dehidrasi Berat terjadi bila terdapat kondisi penurunan jumlah


cairan pada tubuh sebesar lebih dari 10% dari berat badan.
9. Sumbatan Jalan Napas adalah penyumbatan di bagian mana
pun dari jalan napas. Jalan napas adalah sistem tabung yang
kompleks yang membawa udara yang dihirup dari hidung dan
mulut ke paru-paru. Obstruksi dapat mencegah sebagian atau
seluruhnya udara masuk ke paru-paru Anda.
10. Henti Napas adalah kondisi ketika seseorang berhenti bernapas
atau tidak bernapas secara efektif.
SISTEM RUJUKAN
• Apabila dari hasil anamnesa petugas kesehatan
mengkategorikan kasus gawat darurat maka tim akan
melakukan kunjungan rumah untuk penanganangawat darurat
dan melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan
terdekat setelah diberikan pertolongan awal
• Pembiayaan rujukan menggunakan BPJS Kesehatan. Bila tidak
mempunyai BPJS Kesehatan/BPJS tidak aktif maka dilakukan
rujukan ke RS.IA. Moeis  Dinas Kesehatan akan
membuatkan Surat Instruksi kepada RS I.A Moeis untuk
menangani pasien gawat darurat yang tidak memiliki Jaminan
Kesehatan.
STANDAR SARANA PRASARANA
• Nurse Station (ruang petugas jaga)
• Ambulan rujukan
• Motor Dokter On Call
• Handphone
STANDAR PERALATAN KESEHATAN

• Standar peralatan mengacu pada


Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
STANDAR OBAT & BHP
• Obat Emergensi sesuai Panduan Praktik
Klinik KMK. 514 tahun 2015
• Bahan habis pakai
• APD (Alat Pelindung Diri)sesuai resiko
paparan
ANGGARAN
a. Jasa uang lembur petugas 2 shift, dan 3 shift utk hari libur (APBD)
untuk dokter, perawat dan supir ambulan. untuk tenaga bidan honor
diambil dari dana JKN
b. Biaya operasional kendaraan (bensin & pemeliharaan) (JKN)
c. Biaya operasional Hp (pulsa) (JKN)
d. Cetak rekam medis (JKN)
e. Penggandaan form (JKN)
f. Biaya makan minum pertemuan sesuai kebutuhan (JKN)
g. Biaya trasportasi petugas saat kunjungan rumah (APBD) per shift di
hari kerja shift pagi
h. ATK (JKN)
i. Operasinal pelayanan: APD,obat,bhp,dll (JKN)
ANGGARAN
• Di hari kerja, pagi : pekerjaan sesuai tupoksi
• Shift sore dan malam : uang lembur & transport
• Di hari libur : 3 shift, uang lembur & transport
• Besaran uang lembur : (SK. Walikota)
- Dokter : Rp 150.000,-
- Perawat/Bidan : Rp 100.000,-
- Sopir ambulan : Rp 75.000,-
• Besaran transport : Rp 50.000,-
• Untuk kasus persalinan yang membutuhkan persalinan honor
bidan dianggarkan di JKN
TERIMA KASIH
Dinas Kesehatan Kota Samarinda

Anda mungkin juga menyukai