Anda di halaman 1dari 34

dr. Eko Waskito, M.

Ked(An), SpAn

Pematangsiantar
10 April 1979

Dokter
FK USU, Jan 2005
Dokter SpAn
FK USU, Mei 2014

Istri:
Pesan: dr. Ari Gusnita, M. Ked, SpS
Semakin banyak kita Anak: Aqila Lutfiyah
memberi, semakin dan M. Rafif Aditya
banyak yang kita miliki.
MENGAPA HARUS PUASA SEBELUM OPERASI
DAN KAPAN BOLEH MAKAN
SETELAH OPERASI?

Eko Waskito Wibowo


Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif
RSUD Kota Langsa
• Layaknya sebuah penerbangan, dokter
anestesi adalah pilotnya.
• Keselamatan penerbangan berada di
tangannya.

• Begitu juga dalam suatu operasi,


keselamatan pasien berada dipundak dokter
anestesi.
• Keselamatan pasien, hal yang pertama
dalam pertimbangan dokter anestesi
Sistematika
• Pengantar
• Mengapa puasa penting sebelum operasi
• Berapa lama puasa sebelum operasi.
• Pembiusan umum
• Pembiusan sadar
• Kapan boleh makan setelah operasi
Pengantar
• Dunia kedokteran memiliki aturan
baku dalam menyelamatkan para
pasiennya.
• Salah satu aturan ialah harus berpuasa
selama 6 jam sebelum menjalani
operasi.
• Mengapa sih harus puasa?
Pengantar
• Dalam dunia pembedahan, terdapat 2
tindakan yang mempengaruhi tubuh pasien.
• Pertama ialah tindakan pembiusan (anestesi),
untuk menghilangkan rasa sakit dan
kecemasan.
• Kedua ialah tindakan pembedahan itu sendiri,
untuk mengupayakan menghilangkan
penyebab pasien berobat ke rumah sakit.
Pembiusan
• Tindakan pembiusan ini yang erat
kaitannya dengan mengapa seorang
pasien harus puasa.
• Ada beberapa tehnik pembiusan
yang akan dipilih oleh dokter ahli
anestesi
Pembiusan
• Pemilihan tehnik pembiusan akan
mempertimbangkan beberapa faktor
antara lain: lokasi penyakit yang akan
dilakukan tindakan pembedahan, riwayat
penyakit yang diderita pasien dan
tentunya mempertimbangkan
keselamatan dan kenyamanan pasien.
Pembiusan

• Kecuali pembiusan lokal, semua


tindakan pembiusan pada operasi
yang terencana membutuhkan
persiapan puasa yang cukup.
Pembiusan umum
• Pembiusan umum, pasien akan dibuat
tidak sadar sepenuhnya.
• Ketika pasien tidak sadar 
hilangnya refleks yang dapat
membahayakan tubuh, seperti refleks
batuk dan refleks menelan.
Pada korban yang tidak sadar
posisi kepala cenderung fleksi

Akibat fleksi ini, menyebabkan terjadinya sumbatan


akibat pangkal lidah jatuh kebelakang
Pembiusan umum
• Jika pasien tidak puasa (pasien makan dan
minum) sebelum operasi  pasien mengalami
muntah.
• Muntahan  naik ke tenggorokan
(regurgitasi), dan pasien tidak mampu
menelan/ membatukkannya  sebagian
makanan dapat masuk ke paru-paru pasien.
• Berbahaya  kerusakan pada paru-paru.
Mengapa sangat berbahaya?

• Komposisi isi lambung: derajat keasaman


2,5 atau kurang (normal: 7,35-7,45) dapat
masuk ke dalam cabang tenggorok ini 
kematian sel/jaringan.
• Kematian sel ini dimulai dari sembabnya
jaringan paru-paru terisi cairan dan penuh
dengan sel-sel radang.
Mengapa sangat berbahaya?

• Gejala yang muncul  sesak nafas,


denyut jantung meningkat/berlebihan,
demam.
• Jika keadaan semakin memberat  kulit
selaput lendir pucat kebiruan karena
kekurangan oksigen  mengakibatkan
kematian.
Berapa lama puasa harus
dijalani sebelum operasi
• Secara umum, pada tindakan operasi yang
terencana  puasa selama 6 – 8 jam.
• Pengecualian pada bayi dibawah enam
bulan, dapat diberikan ASI empat jam
sebelum operasi dilakukan, dan dapat
diberikan cairan bening dua jam sebelum
operasi dilakukan.
PUASA PADA
OPERASI EMERGENCY
• Pada operasi gawat darurat yang mengancam
nyawa/ kecacatan, pengaturan puasa ini dapat
diabaikan.
• Dokter ahli anestesi akan merencanakan
tehnik pembiusan yang berbeda pada operasi
yang terencana.
• Operasi emergency memiliki resiko yang lebih
tinggi dibandingkan operasi terencana.
Pembiusan sadar
• Pada pembiusan yang sadar, pasien juga
harus dilakukan puasa.
• Mengapa? Ketika pasien dalam kondisi
terbius selama operasi berlangsung, dapat
terjadi kondisi gawat darurat yang
membutuhkan tindakan dari dokter
anestesi.
Pembiusan sadar
• Kondisi gawat  sumbatan jalan nafas, pasien
sesak nafas, pasien gelisah, kesakitan,
perdarahan, tekanan darah tidak stabil dan
sebagainya.
• Tindakan  bantuan nafas, memasukkan pipa
nafas ke dalam saluran pernafasan,
menambahkan obat bius dan sebagainya.
• Jika pasien tidak puasa dengan cukup  resiko
regurgitasi tadi menjadi besar  akan
mengakibatkan kematian.
Syarat pasien boleh makan
setelah selesai operasi ialah:….1
• Pasien sudah sadar baik.
• Tekanan darah cukup dan denyut jantung
normal.
• Pasien dapat mengikuti perintah dengan baik.
• Jika operasi tidak didaerah usus, sekitar 2-3 jam
selesai operasi pasien bisa diberikan air hangat
dahulu, dilanjutkan dengan konsistensi yang
lebih padat secara bertahap.
Syarat pasien boleh makan
setelah selesai operasi ialah:…2

• Pada operasi dengan pembiusan setengah


badan, misalnya pada operasi melahirkan 2-3
jam setelah operasi, sudah dapat minum sedikit-
sedikit dengan air hangat, dilanjutkan dengan
konsistensi yang lebih padat secara bertahap.
Syarat pasien boleh makan
setelah selesai operasi ialah:
• Jika operasi didaerah usus, terdapat kekhususan
untuk pemberian makan. Tergantung kelainan
yang ditemukan sewaktu operasi dan tindakan
bedah yang dilakukan terhadap usus tersebut.
Pada kasus ini, dokter bedah dan dokter anestesi
akan berdiskusi tentang rencana diet pada kasus
ini, dan akan menyampaikan kepada keluarga
tentang rencana diet/ makan pada pasien ini.
INTUBASI
Pemasangan NGT dan Suction Aktif
Suction Aktif
NGT
Intubasi Durante Op
Intubasi
Terima Kasih
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai