Tuberkulosis paru (TB) adalah masalah kesehatan masyarakat yang
penting di dunia ini1.Tuberkuosis paru merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan paling sering bermanifestasi di paru. Mikobakterium ini ditransmisikan melalui droplet di udara, sehingga seorang penderita tuberculosis paru merupakan sumber penyebab penularan tuberculosis paru pada populasi di sekitarnya.1
Menurut WHO (2006) dilaporkan angka prevalensi kasus penyakit
tuberculosis paru di Indonesia 130/100.000, setiap tahun ada 539.000 kasus baru dan jumlah kematian sekitar 101.000 pertahun, angka insidensi kasus Tuberkulosis paru BT (+) sekitar 110/100.000 penduduk. Penyakit ini mrupakn penyebab kematian urutan ketiga, setelah penyakit jantung dan penyakit saluran pernafasan.2 WHO dalam Annual Report on Global TB Control (2003) menyatakan terdapat 22 negara dikategorikan sebagai high burden countries terhadap tuberculosis paru, termasuk Indonesia dan Indonesia menempati urutan ketiga di dunia dalam hal penderita tuberculosis paru setelah India dan China. 2 Di Indonesia tahun 2004 tercatat 627.000 insiden tuberculosis paru dengan 282.000 diantaranya positif pemeriksaan dahak.3
Konsekuensi yang dapat terjadi pada penderita TB paru yang tidak
melakukan pengobatan, setelah lima tahun menderita diprediksikan 50% dari penderita TB paru akan meninggal. Sedangkan sekitar 25% akan sembuh sendiri dengan daya tahan tubuh tinggi dan 25% lainnya sebagai kasus kronis yang tetap menular (WHO, 1996).4