Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

Puskesmas sebagai unit utama pelaksana program kesehatan kepada


masyarakat, memiliki peran yang sangat besar terhadap keberlangsungan kegiatan
Manajemen Puskesmas dengan pendekatan keluarga. Upaya pendekatan keluarga tidak
hanya berhenti pada pendataan kesehatan keluarga, namun dilanjutkan dengan analisis,
perencanaan program kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan preventif
serta intervensi kuratif-rehabilitatif  yang dibutuhkan. Untuk upaya kuratif dengan
pendekatan keluarga salah satunya adalah pelaksanaan pelayanan kesehatan ke rumah
pasien khusus untuk kasus kegawat daruratan untuk mendekatkan akses pelayanan dan
mempercepat penanganan kegawatdaruratan pada pasien.

‘Doctor on Call’ ini adalah program pelayanan cepat di bidang kesehatan khusus
untuk lansia, bayi ,balita, ibu hamil dan bersalin serta warga yang dalam keadaan gawat
darurat. Program layanan kesehatan ini diperlukan karena masyarakat tersebar di 2000
RT di 59 kelurahan. Dengan harapan dengan adanya Program Dokter On Call maka akan
mendekatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan mempercepat
penanganan terutama untuk masyarakat yang mengalami penyakit atau keluhan
dengan kegawatdaruratan sehingga akan mengurangi risiko kematian akibat
keterlambatan pelayanan kesehatan.

Pelayanan Dokter On Call ini akan dilengkapi dengan tim kesehatan 24 jam di 10
titik di 10 Kecamatan di Kota Samarinda, serta dilengkapi armada transportasi
kendaraan roda 2 pusling (Puskesmas Keliling) yang dapat mengakses pasien di gang –
gang kecil yang tidak memungkinkan mobil ambulan masuk. Program ini juga akan
didukung dengan sistem rujukan ke Rumah Sakit dengan menggunakan mobil ambulan
rujukan ke rumah sakit.

Untuk pemerataan pelayanan Dokter On Call ini maka ditetapkan puskesmas yang
terstandar di masing-masing Kecamatan yaitu Kecamatan Palaran, Loa Janan Ilir
samarinda Sebenrang, Sungai Kunjang, Samarinda Ilir, Samarinda Ulu, Samarinda Kota,
Samarinda Utara, Sungai Pinang dan Sambutan.

Pelayanan Dokter On call ini terjadwal 24 jam dengan tim kesehatan yang telah
ditetapkan oleh 10 Puskesmas yang telah ditetapka yaitu Puskesmas Palaran, Trauma
Center, Baka, Wonorejo, Lempake, Sidomulyo, Temindung, Segiri, Makroman,
Samarinda Kota.

Panduan Dokter On Call Page 1


BAB II
DASAR KEBIJAKAN
1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Dokter
2. Undang-Undang 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
5. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2020 – 2024 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 10)
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya
Kesehatan Anak (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 825)
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan
Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah
Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan
Kesehatan Seksual
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 67 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Kesehatan Usia Lanjut di Pusat Kesehatan Masyarakat
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2019 tentang Sistem
Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu

Panduan Dokter On Call Page 2


BAB III
RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup Program Dokter On Call :

1. Penetapan 10 Puskesmas yang melaksanakan Program Dokter On Call


2. Tim Program Dokter On Call
3. Alur Pelayanan Dokter On Call
4. Kriteria kasus Kunjungan Dokter On Call
5. Sistem Rujukan Pasien Dokter On Call
6. Standar Tenaga Dokter On Call
7. Standar Peralatan Pelayanan Dokter On Call
8. Standar Sarana Prasarana Dokter On Call
9. Penetapan Nomor Kontak untuk Masyarakat

BAB IV
Panduan Dokter On Call Page 3
TATA CARA

A. Penetapan Puskesmas yang Melaksanakan Program Dokter On Call

Kemapuan
No Nama Puskesmas Kecamatan
Layanan
1 PALARAN Palaran Rawat Inap
2 SIDOMULYO Samarinda Ilir Rawat Jalan
3 SEGIRI Samarinda ulu Rawat Jalan
4 LEMPAKE Samarinda utara Rawat Inap
5 TEMINDUNG Sungai Pinang Rawat Jalan
6 SAMBUTAN Sambutan Rawat Inap
7 BAQA Samarinda seberang Rawat Jalan
8 WONOREJO Sungai kunjang Rawat Jalan
9 TRAUMA CENTRE Loa janan ilir Rawat Inap
10 SAMARINDA KOTA Samarinda Kota Rawat Jalan

B. Tim Program Dokter On Call di Puskesmas


Susunan tim Program Dokter On Call di Puskesmas :
Penanggung Jawab : Kepala Puskesmas
Koordinator tim : Pj. UKP
Anggota : Dokter pelaksana
Perawat / Bidan pelaksana
Sopir

C. Jadwal dan Alur Pelayanan Dokter On Call


Kepala Puskesmas dan PJ. UKP melakukan sosialisasi kepada lintas sektor,
puskesmas yang masuk dalam kecamatan yang menjadi sasaran dokter on call,
kader kesehatan, masyarakat dan sasaran sosialisasi lainnya yang dianggap
berdampak terhadap informasi tersebut.
Tim Dokter On call akan melaksanakan tugas dalam 3 shift :
Pagi : 07.30 – 14.30 wita
Sore : 14.30 – 22.30 wita
Malam : 22.30 – 07.30 wita
Dengan bantuan Handphone masyarakat/pasien dapat menghubungi petugas
kesehatan yaitu dokter / perawat sesuai shift jaga.
Alur pelayanan :
1. Pasien / keluarga pasien menghubungi tim dokter on call
2. Petugas kesehatan melakukan anamnesa telemedicene tentang keluhan dan
gambaran keluhan pasien
3. Petugas kesehatan menetapkan kasus pasien sebagai kasus
kegawatdaruratan atau non kegawakdaruratan

Panduan Dokter On Call Page 4


4. Bila kasus non kegawatdaruratan maka petugas kesehatan dapat
memberikan informasi pertolongan kesehatan yang dapat diberikan di
rumah atau obat sementara yang dapat diberikan atau mengarahkan untuk
mendatangi fasilitas kesehatan terdekat
5. Bila kasus kegawatdaruratan maka tim akan melakukan kunjungan ke rumah
pasien dan memberikan penatalkasanaan pertolongan pertama
6. Bila memerlukan rujukan maka tim akan melakukan koordinasi dengan sopir
untuk transportasi pasien
7. Bila memerlukan rujukan dokter akan membuatkan rujukan sesuai kondisi
pasien
8. Dokter melakukan pendokumentasian dalam rekam medis
9. Petugas tim melakukan perekapan dalam register pasien dokter on call untuk
semua kasus yang ditangani setiap shiftnya

Masy. Menelpon petugas

Tdk
gawat,advis Kss..ga
terapi wat
kunjung
an
rumah

Kunjungi
pusk.

Stabil,tdkgawat,kontrol pusk

Gawat
Darurat

D. Kriteria Kasus Kunjungan Dokter On call

Panduan Dokter On Call Page 5


- Gawat Darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis
segera untuk penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan
- Pelayanan Gawat Darurat adalah tindakan medis yang dibutuhkan oleh
Korban/Pasien Gawat Darurat dalam waktu segera untuk menyelamatkan nyawa
dan pencegahan kecacatan.
- Lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun
keatas.
- Bayi adalah bayi usia 0-11 bulan
- Balita adalah anak usia 12 – 59 bulan
- kehamilan adalah suatu proses pembuahan dalam rangka melanjutkan
keturunan yang terjadi secara alami menghasilkan janin yang tumbuh di rahim
ibu
- Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang
telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau
jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri)

Mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 47 Tahun 2018 tentang


Pelayanan Kegawatdaruratan.
Kriteria Gawat Darurat :
1. Mengancam nyawa, membahayakan diri dan orang lain / lingkungan
2. Adanya gangguan pada jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi
3. Adanya penurunan kesadaran
4. Adangan gangguan hemodinamik, dan atau
5. Memerlukan tindakan segera

Adapun daftar penyakit kegawatdaruratan yang ditangani adalah :

1. Perdarahan berat , yaitu ekstravasasi atau keluarnya darah dari tempatnya


semula darah tersebut muncul. yang dimasukkan dalam kriteria emergensi kita
adalah yang melibatkan kehilangan darah lebih dari 30% dari total volume darah
dalam tubuh (kriteria menurut ATLS/American College of Surgeons' Advanced
Trauma Life Support)
2. Patah Tulang Terbuka, yaitu ketika bagian ujung dari tulang yang patah sampai
merobek kulit, sehingga jaringan di bawah kulit dan tulang yang patah menjadi
terlihat
3. Hilang Kesadaran, yaitu kondisi saat kesadaran menurun sebagai akibat
berbagai macam gangguan atau penyakit. Berikut ini adalah gejala yang timbul
sebelum atau sewaktu seseorang mengalami penurunan kesadaran:
a. Kehilangan keseimbangan.
b. Sulit berjalan.
c. Mudah terjatuh.
d. Tidak bisa mengontrol buang air kecil dan besar.
e. Jantung berdebar.
f. Berkeringat.

Panduan Dokter On Call Page 6


g. Demam.
h. Berkunang-kunang.
i. Kaki, tangan, dan wajah terasa lemas.
j. Kejang.
4. Sesak Napas Berat, yaitu gejala yang ditimbulkan pada sistem respirasi
manusia, akibat menyempitnya saluran nafas, reaksi alergi dan lainnya.
Gejala Sesak Napas Berat antara lain:

a. Frekuensi nafas sangat cepat. Anak-anak biasanya disertai grunting


saat mencoba bernafas. Nafas memendek dan mempengaruhi
kemampuan biaca halus.
b. Terlihat cemas dan tidak bisa makan karena kesulitan untuk bernafas.
c. Menggunakan leher dada dan otot abdominal untuk bernafas. Kuli
antara atas dan bawah costa akan collaps ke dalam pada setiap nafas.
Seseorang juga akan membuka nostril dan akan melebar nostrilnya
ketika bernafas.
d. Kadang muncul suara mengi/ wheezing dengan suara frekuensi tinggi
ketika bernafas.
e. Hidung akan terangkat naik ketika bernafas
f. Kulit semakin pucat, ungu, termasuk lidah, bibir daun telinga dan
kuku jari.

5. Kejang, yaitu gejala yang timbul dari efek langsung atau tidak langsung dari
penyakit sistem saraf pusat (SSP) atau disfungsi otak. Kejang yang berlangsung
lebih dari 2 menit adalah yang termasuk kriteria gawat darurat.
6. Cidera Kepala Berat, yaitu cedera kepala dimana otak mengalami memar dengan
kemungkinan adanya daerah hemoragi , pasien berada pada periode tidak
sadarkan diri
7. Nyeri Dada Hebat, yaitu kondisi di mana seseorang merasakan rasa sakit pada
bagian dada. Kemunculan nyeri dada bisa dalam beberapa bentuk, seperti nyeri
tumpul, hingga seperti merasa tertusuk benda tajam. Selain itu, sensasi terbakar
juga dirasakan sebagai salah satu gejalanya. Dalam kasus-kasus tertentu, rasa
sakit menjalar ke leher, ke rahang, dan menjalar ke punggung atau ke bawah
salah satu atau kedua lengan.
8. Dehidrasi Berat terjadi bila terdapat kondisi penurunan jumlah cairan pada
tubuh sebesar lebih dari 10% dari berat badan.
9. Sumbatan Jalan Napas adalah penyumbatan di bagian mana pun dari jalan
napas. Jalan napas adalah sistem tabung yang kompleks yang membawa udara
yang dihirup dari hidung dan mulut ke paru-paru. Obstruksi dapat mencegah
sebagian atau seluruhnya udara masuk ke paru-paru Anda.
10. Henti Napas adalah kondisi ketika seseorang berhenti bernapas atau tidak
bernapas secara efektif.

Panduan Dokter On Call Page 7


E. Sistem Rujukan
Apabila dari hasil anamnesa petugas kesehatan mengkategorikan kasus gawat
darurat maka tim akan melakukan kunjungan rumah untuk penanganangawat
darurat dan melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan terdekat.

F. Standar Tenaga
Tenaga kesehatan untuk pelaksanaan program ini adalah dokter umum, tenaga
perawat dan tenaga bidan dibantu oleh sopir ambulan.

Tenaga kesehatan tersebut memiliki tugas :


1. Memberikan pertolongangawat darurat dan stabilisasi pasien
2. Melakukan rujukan ke fasilitas pelayanan terdekat untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kegawatdaruratan.
3. Memberikan advis pengobatan sementara untuk pertolongan pertama dan
untuk selanjutnya diarahkan berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan
terdekat
4. Melakukan pendokumentasian tata laksana pasien dalam rekam medis
5. Melakukan perekapan dan analisa data pasien secara periodik
6. Melaporkan pelaksanaan program kepada Dinas Kesehatan setiap bulan

BAB IV
DOKUMENTASI

A. REKAM MEDIS

Panduan Dokter On Call Page 8


Setiap pasien yang mendapatkan pelayanan harus dibuatkan rekam medis.
Untuk kasus kegawatan yang dilakukan kunjungan rumah menggunakan
rekam medis layanan IGD (Instalasi Gawat Darurat),sedangkan untuk pasien
yang dilayani melalui advis telepon didokumentasikan dalam bukuregister
pasien. Semua pasien yang dilayani harus tercatat dalam register
pasien.Format rekam medis kegawatan sesuai dengan format yang dipakai di
puskesmas masing-masing.
B. PERSETUJUAN/ PENOLAKAN TINDAKAN
Persetujuan tindakan diberikan pada saat petugas akan melakukan tindakan
invasive untuk pertolongan kegawatdaruratantermasuk tindakan rujukan ke
FKTRL, bila pasien atau keluarga pasien meolak maka didokumentasikan
dalam bentuk surat penolakan tindakan. Format surat persetujuan/
penolakan tndakan sesuai dengan format surat yang dipakai di masing-
masing puskesmas.
C. SURAT RUJUKAN
Setiap rujukan harus disertai surat rujukan yang dibuat oleh dokter
pemeriksa. Format surat rujukan sesuai dengan surat rujukan yang dipakai di
puskesmas.
D. REGISTER PASIEN

Format register pasien minimal memuai hal sebagai berikut :


HASIL
TGL NAMA NO
NO TGL/JAM ALAMAT KELUHAN PEMERIKSA DIAGNOSA TERAPI KET
LAHIR PASIEN KONTAK
AN

E. FORM MONITORING PASIEN SELAMA RUJUKAN


Form monitoring pasien selama proses stabilisasi maupun proses
tujukan minimal memuat hal sebagai berikut :

Panduan Dokter On Call Page 9


NAMA
TGL LAHIR

HASIL
TINDA Petugas/P
JAM PEMERIK KET
KAN araf
SAAN

F. FORM KEHADIRAN PETUGAS


Format kehadiran minimal memuat hal sebagai berikut:

N JA NAM KE
O TGL SHIFT M A TTD T
Pagi
Sore
Mala
m

Panduan Dokter On Call Page 10

Anda mungkin juga menyukai