Anda di halaman 1dari 92

Kapita Selekta

Main menu (kapita selekta )


1 visitasi

2 Investigasi dan pengendalian klb

3 rujukan

4 Safari wukuf

5 tanazul
VISITASI
JEMAAH HAJI
KLOTER
HEAT STROKE
INGAT…..INGAT…..INGAT…..
1. Terdeteksinya jemaah haji
sakit secara dini untuk
Tujuan diobati, dirawat dan dirujuk
2. Terdeteksi keadaan yang
VISITASI bisa memperburuk
JEMAAH HAJI kesehatan jemaah haji
KLOTER 3. Terbangunnya komunikasi
antar petugas di kloter
dalam kerangka kesehatan
Jemaah jemaah haji
sehat
4. Terbangunnya komunikasi
antara jemaah dan petugas.
1. Memantau
kesehatan

2. Memantau keadaan
VISITASI yang mempengaruhi
kesehatan

? 3. Bimbingan dan
penyuluhan
kesehatan
Terus menerus dan sistematis
Pemberdayaan
Sepakati :
• TPHI, TPIHI, TKHI, • Kesamaan
TPHD, TKHD pemahaman
• Ketua Rombongan • Pembagian
tugas,
• Ketua Regu kompak
• KBIH • Perencanaan
• Pelaksanaan
• Telaah hasil
DE EL EL
Tehnik Visitasi di KLOTER
AKTIF : perorangan
Mendatangi jemaah di kamar-kamar
Susun jadwal & Tetapkan prioritas (usila,
jemaah sakit, jemaah risti)
AKTIF : kelompok
 Penyuluhan dg pertemuan khusus
 Pada saat kunjungan anjangsana ke kamar
 Disela-sela waktu makan bersama dsb
PASIF
Bimbingan dan penyuluhan saat berobat
BUKU CATATAN
VISITASI JEMAAH HAJI
KEGIATAN VISITASI

MASUK DALAM
ANDROID
INVESTIGASI DAN PENGENDALIAN
KEJADIAN LUAR BIASA
PROSEDUR PENANGGULANGAN KLB PADA
MASA PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI

13
NON
KLOTER

TATA LAKSANA KASUS SURVEILANS


EPIDEMIOLOGI

KOORDINASI
INTERN KLOTER
KLOTER
MAKTAB

PELAPORAN
KRONOLOGIS PENGOBATAN KOORDINASI RUJUKAN
KEJADIAN

24 JAM PELAPORAN
KLB YANG PERNAH TERJADI PADA
OPERASIONAL HAJI DI ARAB SAUDI
CORONA VIRUS

MERS-CO

EBOLA
H1N1
( Swine Flu )
RUJUKAN
RUJUKAN PASIEN JAMAAH HAJI
• Rujukan ke fasilitas kesehatan
yang lebih tinggi atau lengkap
• Rujukan informasi dan
pengetahuan (konsul medik)
• Rujukan balik
• Evakuasi pasien untuk mengikuti
prosesi perjalanan haji
SISTEM
RUJUKAN KESEHATAN TKHI
DI ARAB SAUDI

SEKTOR

KKHI

RSAS/KLINIK
ARAB SAUDI
SISTEM RUJUKAN PELAYANAN
KESEHATAN HAJI

• PRA ARMINA

• ARMINA

• PASCA ARMINA
RUJUKAN PRA ARMINA
• Rujukan ke fasilitas kesehatan
yang lebih lengkap
• Evakuasi antar daerah kerja
YANKES SEKTOR
KLOTER

KKHI KKHI
Evakuasi

RS
ARAB SAUDI
RSAS di MADINAH
• King Fahd Hospital (500 • Al Ansar Hospital (130
beds).
beds).
• The Obstetrics and
Paediatrics Hospital (500 • Al-Migat Hospital (120
beds). beds).
• Badr Charitable Hospital • Ohud Hospital (239
(216 beds).
beds).
• Chest Diseases Hospital
(120 beds). • Madinatul Hujjaj Hospital
• Isolation Hospital (57 (36 beds)
beds). • Al-Hanakiyah Hospital
• Common Diseases (68 beds).
Hospital (200 beds).
• Khaiber General Hospital
(50beds).
RSAS di MEKKAH
• Makkah Al-Mukarramah has seven hospitals
with a total capacity of 3,173 beds.
• King Abdullah Hospital with 1500 bed (refferred
hospital)
• King Abdul Azis Hospital
• Ajzad Emergency Hospital (arround Haram)
• King Faizal Hospital
• Hira Hospital
• Al Noor Specialized Hospital
• The Obstetrics and Paediatrics Hospital
RUJUKAN ARMINA
• SAFARI WUKUF
– Seleksi dan rujukan ke KKHI Mekkah
• AROFAH
– Rujukan ke Sektor Arofah
– Rujukan ke RSAS di Arofah
– Evakuasi pasien dari Sektor Arofah ke KKHI Mekkah
• MUZDALIFAH
– Bantuan layanan kesehatan Posko Mabit
– Evakuasi ke Sektor Mina
– Rujukan RSAS di Mina
• MINA
– Rujukan ke Sektor Mina
– Rujukan ke RSAS di Mina
– Evakuasi pasien ke KKHI Mekkah
RSAS di ARMINA
• The 800-bed Arafat General Hospital, 24 beds for sunstroke patients, 130
beds for heat exhaustion patients.

• The 30-bed Jabal Al Rahmah Hospital, 4 beds for sunstroke patients, 150
beds for heat exhaustion patients.

• Arafat's Mobile Hospital (100) beds at the heat exhaustion center, 8 cooling
units, 50 beds for admittance.

• Mina General Hospital (350 beds).

• King Abdul Aziz Bridge Hospital in Mina (120 beds).

• The 370- beds Namera Hospital, 8 beds for sunstroke and 71 beds for heat
exhaustion.

• The 130-beds Mina Al Wadi Hospital, 10 beds for Intensive Care Unit.
RUJUKAN PASCA ARMINA
• Rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih
lengkap
• Evakuasi antar daerah kerja
YANKES SEKTOR
KLOTER

KKHI KKHI
Evakuasi

RS
ARAB SAUDI
safari wukuf
SAFARI WUKUF
Pelaksanaan wukuf bagi Jamaah sakit yang
dirawat di KKHI, RS Arab Saudi maupun
Jamaah sakit yang diusulkan oleh dokter
kloter dengan menggunakan kendaraan
khusus baik dalam posisi berbaring atau
posisi duduk.

KEBIJAKAN
Pelayanan Safari Wukuf dilakukan secara terkoordinasi
Antara Kabid Kes, Kasi Kes, KKHI dengan Pelayanan Ibadah dan
Kasi Transportasi Daker Makkah, Kementerian Haji SAR

37
RUANG LINGKUP
Persiapan
Deteksi dini dan antisipasi seluruh
permasalahan kesehatan jamaah
Seleksi jamaah yang akan disafari
wukufkan
Pemantauan kondisi jamaah sakit
selama operasional safari wukuf
sampai kembali ke KKHI
Tahapan Pesiapan
Pertemuan koordinasi persiapan safari Wukuf
Pendataan jamaah haji yang akan di safari
wukufkan dan di Badalkan di RSAS dan KKHI
Mempersiapkan seluruh kebutuhan dan
perlengkapan safari wukuf
Menarik seluruh pasien yang berada disektor
yang memenuhi kriteria untuk di safari wukufkan
Menyiapkan penandaan (labeling) untuk seluruh
pasien yang akan di safari wukufkan.
TIM SAFARI WUKUF
Kabid Kesehatan
• Penaggung Jawab Teknis : Kasi Kes. Daker Makkah
• Penanggung Operasional : Kormin
• Sekretaris : Kasubsi KKHI
• Koordinator Umum : Kasubsi Sansur
• Koordinator Sansur : Kasubsi Perbekes
• Koordintor Perbekes : Dokter KKHI Makkah
• Koordinator Dokter :
PJ Keperawatan KKHI
• Koordinator Paramedis :
• Koordinator kendaraan
Dokter Spesialis KKHI
• Tim Evaluasi/ seleksi : (SpPD, Sp.JP, SpP, SpKJ,
(Ketua & Anggota) SpS, SpAn)
Tahapan Seleksi Jamaah calon safari wukuf

Usulan pasien dari kloter

Visitasi di Kloter

atau

Seleksi pasien di tingkat sektor

Penetapan pasien oleh Tim dokter


KKHI
PROSEDUR

A. Penentuan kriteria jamaah sakit


1. Pemeriksaan kesehatan oleh dokter kloter
2. Diusulkan 1 minggu sebelum waktu Wukuf
3. Seleksi akhir oleh dokter spesialis di KKHI
4. Sansur menyeleksi jamaah yang dirawat di
RSAS Makkah 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan Wukuf
5. Semua jamaah haji sakit ditampung di KKHI
Makkah pada H-1 kecuali yang dirawat di RSAS

46
PROSEDUR

B. Penentuan fasilitas Safari Wukuf dan


persiapan logistik
1) Tiap mobil disiapkan kit emergency
2) Obat-obat untuk gawat darurat, oksigen
3) Ventimask dan obat-obat bronchodilator
4) EKG Monitor dan DC Syock

C. Perlengkapan dan Persiapan Jamaah sakit


1) Jamaah sakit disiapkan untuk berpakaian ihrom
2) Dibimbing niat haji, berdoa & Talbiah oleh TPIHI
3) Pemasangan label / Identitas pasien
4) Pastikan kondisi jamaah sakit siap untuk berangkat
safari wukuf

48
PROSEDUR

D. Persiapan transportasi
1. Melakukan koordinasi dengan pelayanan
transportasi Daerah Kerja Makkah
2. Pengecekan kesiapan Kendaraan
3. Pastikan kendaraan bersih dan lengkap
4. Lengkapi kasur, bantal dan kain pengalas
5. Siapkan tabung oksigen urinal dan pispot
6. Komsumsi ditiap kendaraan

49
Kriteria calon jamaah
safari wukuf
Penyakit Kardiovaskuler
– Congestive Heart Failure Class NYHA III dan
IV
– Hipertensi emergensi (tekanan darah
>180/120 mmHg) yang tidak terkontrol
dengan 3 macam obat hipertensi
– Edema paru kardiogenik dan non kardiogenik
– 1 bulan pasca MCI (Myocardial infarct)
Lanjutan . . . . .

Penyakit Paru
– PPOK stadium lanjut dengan eksaserbasi
akut, atau membutuhkan long time
oksigen therapy atau dukungan ventilator
– Asma Persisten berat dangan eksaserbasi
akut dengan nilai spirometri obstruksi
berat – sangat berat
– Karsinoma paru stadium lanjut atau
dengan penyulit serta indeks karnofsky
kurang dari 20%
– Hemoptisis massive atau Hb < 10 %
Lanjutan . . . .
Penyakit Dalam
– Sirosis hepatis dengan komplikasi ascites
permagna dan hematemesis melena
– Diabetes mellitus dengan komplikasi
peripheral artery disease atau terdapat
ulkus yang masih terinfeksi
– Diabetes mellitus dengan nefropati DM dan
dengan gejala sindrom uremikum
– Sepsis
– Keganasan dengan komplikasi dan indeks
karnofsky kurang dari 20%
Lanjutan . . . .

Penyakit Saraf
– Cerebrovascular disease dengan perdarahan
kecil yang belum stabil (kurang dari 14 hari)
dan iskemik belum stabil (kurang dari 7 hari)
– Epilepsi yang belum terkontrol

Penyakit Bedah
– Fraktur femur dan kruris yang tidak
memungkinkan untuk mobilisasi
Lanjutan . . . .
• Psikiatri
– Pasien yang dirawat di bangsal psikiatri yang memiliki
gejala yang sudah membaik tetapi masih memerlukan
perawatan atau belum bisa mandiri
– Psikosis dan neurosis akut yang dalam kondisi tenang
(dapat berkomunikasi dua arah dan mengikuti perintah)
– Psikosis akut dan neurosis akut yang gejala utama sudah
teratasi (ada perbaikan) namun masih memerlukan
perawatan/pengawasan
– Perawatan diri (makan, minum, mandi dan ibadah) dapat
dilakukan tetapi dengan bantuan orang lain.
Lanjutan . . . .
Penyakit dalam
– Ensefalopati hepatikum grade 3 dan 4
– Koma uremikum
– Koma keto asidosis dan hiperosmoler state
Saraf
– Cerebrovascular disease dengan GCS kurang
dari 10
– Meningitis dan ensefalitis
Lanjutan . . . .
• Psikiatri
– Demensia : yang mengalami hilang akal, orientasi
terganggu, ingatan terganggu, perawatan diri
terganggu (makan, minum dan mandi serta
ibadah) walaupun dengan bantuan orang lain
– Psikosis : hilang akal, halusinasi, perawatan diri
terganggu dan tidak dapat dilakukan walaupun
dengan bantuan orang lain
– Pasien dengan gaduh gelisah dan potensi timbul
agitasi (marah, mengamuk, agresifitas)
Kriteria Badal Haji
Penyakit kardiovaskuler
– Pasien yang masih membutuhkan ventilator (alat bantu napas)
– Pasien yang masih tidak sadar saat wukuf

Penyakit paru
– Keganasan paru stadium lanjut (stadium 4) atau dengan
komplikasi gagal napas
– Sindroma vena kava superior oleh karena adanya keganansan di
rongga dada
– PPOK stage 4 dengan cor pulmonale yang membutuhkan oksigen
jangka panjang (LTOT) atau Ventilator
– Pneumonia berat dengan sindroma gagal napas
EVAKUASI KE BUS
PERSIAPAN JAMAAH DI ICU
PENGECEKAN AKHIR SEBELUM
EVAKUASI KE KENDARAAN
Pengecekan di ICU

Pengecekan di UGD
Evakuasi Jamaah ke Bus
Jamaah Safari Wukuf Naik Bus

Angkat Kakinya
pelan-pelan HATI-HATI BU YAA !
Pengecekan akhir sebelum
keberangkatan ke Arafah

Ketelitian adalah bagian dari tanggung jawab Petugas


Wukuf bersama cairan Infus diatas Bus

Tetes demi tetes Cairan infus mengikuti lekukan-lekukan pembuluh


darah disaat jamaah sakit sedang bertalbiah diatas bus. . Masya Allah
Suasana Safari Wukuf diatas Kendaraan
Lantunan Talbiah mengiringi
setiap tarikan napas & Detak
Jantung menuju Arafah,
ALLAHU AKBAR 3x

Walau sakit, sikir pun tetap


terucap
Penempatan Kembali Di ruang Rawat
Pasca Safari Wukuf
TANAZUL
PULANG DINI
pulang dengan
kloter sebelum
kloternya

PULANG AKHIR
pulang dengan
kloter sesudah
kloternya
DAKER

KLOTER
KKHI
MAKKAH
JEDDAH

RSAS
MADINAH
ALUR KERJA TIM
Dikirim ke Yanpul Tim Dokter (Pasien
Seleksi Jamaah
setelah mendapat + Medif )
Ketua +Tim
persetujuan Kasie PIJU --Ibadah

Jika surat
Input data tanazul pencabutan
Tim + Penyiapan Tim ada,langsung ke Tim
Evakuasi Evakuasi Sansur ut cabut
paspor
PROSEDUR (karena sakit)
Melakukan pemeriksaan terhadap jemaah haji
sakit yang akan dipulangkan dini/akhir baik dari
kloter,KKHI Makkah maupun RSAS.
Keluarga, Ketua Kloter & TKHI mengajukan surat
permohonan baik yang sakit maupun keluarga
pendamping.
Kepala Seksi Kesehatan mengajukan
permohonan ke Kasie Yanmum cq Kasie Yanpul
utk kelengkapan administrasi (paspor, surat
jalan, tujuan & seat penerbangan)
Menyampaikan informasi nama-nama jemaah
haji sakit / keluarga pendamping yang akan
pulang dini kepada Petugas Yanpul Daker.
PROSEDUR …(2)

Melakukan pemeriksaan ulang kondisi pasien yang


dirawat utk menentukan yang bersangkutan memenuhi
persyaratan layak terbang, seperti :
 Tidak memerlukan oksigen secara terus-menerus.
 Tidak ada gangguan ‘Haemodynamic cardiovascular’
 Tidak ada gaduh gelisah
 Tidak ada penurunan kesadaran
Mengurus status layak terbang (medif) sbb:
 Untuk Saudi Airline diperlukan surat rekomendasi
layak terbang dari Dokter RSAS.
 Untuk Garuda, status layak terbang dibuat oleh dokter
penerbangan Garuda / KKHI
PROSEDUR …(2)

Menginformasikan ke penerbangan tentang jamaah sakit


baring yang memerlukan stretchercase atau tabung
oksigen.
 Stretchercase utk penerbangan Saudi ibutuhkan 5
seat, sedangkan utk Garuda dibutuhkan 3 seat.
 Maksimum dalam satu penerbangan 3 stretchercase
untuk 3 pasien posisi baring
Memastikan dan mencatat pemenuhan atas kelengkapan
rukun dan wajib haji jemaah haji sakit (misal wukuf,
thawaf ifadhah, dll)Yan Ibadah & PJU
Melakukan koordinasi kesiapan paspor dan boarding
pass jemaah sakit pulang dini dan pendampingnya (bila
ada).
PROSEDUR …(2)

Memindahkan pasien dari RSAS ke KKHI Makkah untuk


mengetahui perkembangan kondisi kesehatan terakhir
pasien.
 Pastikan kondisi pasien tetap dalam keadaan baik.
 Dilakukan bersama dgn tim evakuasi yang ditunjuk.
 Meminta adanya pendamping dari pihak keluarga (bila
ada).
 Dalam evakuasi pasien harus didampingi oleh
petugas kesehatan sesuai dengan kondisi
kesehatannya.
Melakukan komunikasi dengan petugas pelayanan
pemulangan Daker Makkah tentang kesiapan terbang
pasien & ketersediaan seat
PROSEDUR …(4)

Waktu kepulangan minimal 8 jam dari KKHI Makkah ke


bandara KAAIA (Jeddah) dan 8 jam dari pondokan ke
bandara AMAIA (Madinah) sebelum take off.
Pasien tiba di Bandara  gate proses imigrasi &
Pesawat take off.
Laporan Jemaah Haji Indonesia yang masih di rawat di
RSAS  2 hari sebelum kembali ke Indonesia.
Mengarsip dan memelihara semua catatan /hasil kerja
aktivitas terkait.

Anda mungkin juga menyukai