Anda di halaman 1dari 32

KEBIJAKAN PROGRAM KESMAS DALAM

MENURUNKAN AKI, AKB DAN STUNTING


TAHUN 2020-2024

dr. Eni Gustina, MPH


SEKRETARIS DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT
23 Januari2020
SISTEMATIKA
PENDAHULUAN

ANALISIS SITUASI AKI, AKB DAN STUNTING

KERANGKA PIKIR PENURUNAN AKI, AKB DAN STUNTING

JENIS PELATIHAN LINGKUP PROGRAM KESMAS

HARAPAN

2
PENDAHULUAN
INDIKATOR PEMBANGUNAN KESEHATAN
Baseline 2024
Meningkatnya Status
Kesehatan Ibu dan 1. Angka kematian ibu (per 100.000 KH) 305 183
(SUPAS, 2015)
Anak
2. Angka kematian bayi (per 1.000 KH) 24 16
(SDKI, 2017)
Baseline 2024
Meningkatnya
Status Gizi 1. Prevalensi stunting balita (%) 30,8 14
(Riskesdas,
Masyarakat 2018)

2. Prevalensi wasting balita (%) 10,2 7


(Riskesdas, 2018)
Baseline 2024

319 190
1. Insidensi TB (per 100.000 penduduk) (Global TB Report, 2017)
Meningkatnya
2. Insidensi HIV (per 1000 penduduk yang tidak terinfeksi HIV) 0,24 0,18
pengendalian (Pemodelan Kemkes, 2018)
penyakit menular
3. Eliminasi malaria (Kab/Kota) 285 405
dan faktor risiko (Kemkes, 2018)
penyakit tidak
4. Merokok usia 10-18 tahun (%) 9,1 8,7
menular (Riskesdas, 2018)

5. Obesitas usia 18+ tahun (%) 21,8 21,8


(Riskesdas, 2018)
4
TANTANGAN
PROGRAM PEMBINAAN KESEHATAN MASYARAKAT
PROMKES & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KESEHATAN KELUARGA
1) Masih rendahnya MKJP 13,3%
1) Masih tingginya remaja yang merokok 28,8%
2) Total fertility rate 2,4%
2) Masih rendahnya perilaku Cuci Tangan
3) Kunjungan Antenatal 4x 73,9%
dengan Benar 28,8%
4) Persalinan di Faskes 72,5%
sayur sebesar 95,5%
04
3) Anak usia 5 tahun untuk konsumsi Buah atau
01 5) Angka kematian ibu 305/100.000 KH
4) Perilaku anak diatas 10 tahun BAB di Jamban 6) Angka kematian Bayi 15/1000 KH
88,2% 7) Kunjungan neonatal pertama 84,1%
5) Cakupan penimbangan balita 54,6%, 8) Pernikahan usia dini 23,9%
posyandu aktif 61% 9) Lansia mendapatkan yankes 57,66%

KESEHATAN KERJA & OLAHRAGA 05 02 GIZI MASYARAKAT


1) Masih banyaknya balita gizi kurang dan
1) Aktifitas fisik cukup pada penduduk buruk masih 17,7 %
diatas 10 th 66,5% 2) Wasting 10,2%
2) 448 perusahaan melaksanakan GP2SP 3) Masih banyaknya balita stunting 30,8%
3) 623 pos UKK di wil TPI/PPI 4) Masih banyaknya balita obesitas 8%
4) 100% fasilitas pemeriksa kes TKI
memenuhi standar
03 5) WUS hamil KEK 17,3%, tidak hamil KEK
14,5%
1) Masih rendahnya akses sanitasi 77,74%
5) Penyakit akibat kerja meningkat 6) Masih tingginya anemia ibu hamil 48,9%
2) Kecukupan air bersih 84,8%
7) Cakupan IMD 58,2%
3) kecukupan air minum yang kurang
8) Cakupan ASI Eksklusif rendah 37,3%
KESEHATAN LINGKUNGAN 4) Desa STBM 70,66% 5
5) Cakupan Desa ODF 26,67%
6
ANALISIS SITUASI AKI, AKB
DAN STUNTING
KEMATIAN IBU Komplikasi
obstetrik
lainnya
Perdarahan

Hipertensi
12.04% Komplikasi
non obstetrik Infeksi
Perdarahan
15.7% obstetri
Gangguan darah
27.03%
Gangguan
Lain-lain metabolik
4.51% Lain-lain
Infeksi 4%
Hipertensi
Komplikasi
------------------ KAPAN TERJADI KEMATIAN ---------------------- 33.7%
Selama persalinan dan 24 jam pertama, Paska salin, obstetrik lainnya
paska salin  1/3 total kematian terutama hari 8-42 Komplikasi non
 25% obstetrik

Banten Study II 2015-2017

8
KEMATIAN BAYI Penyebab Kematian Bayi, SRS 2016

ANGKA KEMATIAN 3%
2.50% 1.30%
Komplikasi Neonatal
4.50%
SDKI 2017 TARGET 2024 Pneumonia
10.20%
36.90%
NEONATAL 15 (72.000) 10 Kelainan Kongenital
12.70%
BAYI 24 (151.200) 16 Diare

Kecelakaan termasuk
36.40% tenggelam
2.50% 1.30% Perlukaan lainnya
4.50%
3%
Komplikasi Neonatal 80 Tempat Kematian Neonatal, SRS 2016
36.90% 68
10.20% Pneumonia 70
Kelainan Kongenital 60
Diare 50
12.70%
Kecelakaan termasuk tenggelam 40
Perlukaan lainnya 30
Sepsis 16
20 13
Kanker
10 2 1
0
36.40%
Rumah Sakit Rumah Sakit Faskes lainnya Perjalanan ke Lainnya
9
RS/Faskes
PENURUNAN PREVALENSI STUNTING BALITA 2013-2019:
Point prevalence dan 95% Confidence Interval
Percepatan dengan:
1.penguatan edukasi gizi di
masyarakat
2.penguatan intervensi sensitif
dan spesifik
3.Koordinasi antar K/L

ARR 2,7%

10
KERANGKA PIKIR
PENURUNAN AKI, AKB DAN
STUNTING

1
1
KERANGKA PIKIR PENURUNAN STUNTING TERINTEGRASI
INTERVENSI INTERMEDIATE
INTERVENSI OUTPUT DAMPAK
KONVERGENSI OUTCOME

• Tablet Tambah Darah (bumil dan remaja) Peningkatan


Pilar 1 • Promosi dan Konseling Menyusui cakupan
Komitmen dan Visi • Promosi dan Konseling PMBA intervensi
Kepemimpinan • Suplemen Gizi Makro (PMT) pada sasaran
• Tata Laksana Gizi Buruk
1.000 HPK
• Pemantauan dan Promosi Pertumbuhan
Pilar 2 • Pemantauan Perkembangan (SDIDTK) Perbaikan
Kampanye Nasional • Suplementasi Kalsium Konsumsi Asupan Gizi
dan Perubahan • Suplementasi Vitamin A Gizi
Perilaku • Suplementasi zinc untuk diare • Anemia
• Pemeriksaan kehamilan • BBLR
Pilar 3 • Imunisasi
Pola Asuh • ASI Eksklusif
Konvergensi Program • Suplemen gizi mikro (Taburia) • Diare Stunting
Pusat, Daerah dan • Pemberian Obat Cacing • Kecacingan
Desa • Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) • Gizi Buruk

Pilar 4 Pelayanan
Ketahanan Pangan • Air bersih dan sanitasi Penurunan
• Bantuan Pangan Non-Tunai
Kesehatan
dan Gizi Infeksi
• Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
• Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Pilar 5 • Program Keluarga Harapan (PKH) Kesehatan Penurunan Stunting memerlukan
Pemantauan dan • Bina Keluarga Balita (BKB) Lingkungan implementasi intervensi lintas sektor
Evaluasi • Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) (spesifik dan sensitif) secara terintegrasi di
• Fortifikasi pangan tingkat pusat dan daerah
12 12
Sumber: Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting 2018-2024
KERANGKA PENDEKATAN MULTI SEKTOR
DALAM UPAYA MENURUNKAN STUNTING
Manfaat pada Siklus Kehidupan
↓ Kesakitan/kematian ↑ Kognitif, motorik, ↑ prestasi & ↑ kualitas orang dewasa ↑ kapasitas kerja &
bayi & anak sosio-emosional kapasitas belajar ↓ obesitas & PTM produktivitas

INTERVENSI GIZI SPESIFIK Gizi dan Perkembangan Optimal


INTERVENSI GIZI SENSITIF dan
Berbagai Program Janin dan Anak Pendekatannya
• Pertanian dan Ketahanan Pangan
-Kesehatan remaja dan gizi ibu
• Jaminan Sosial Nasional
hamil
• Perkembangan anak usia dini
-Pemberian Makanan Tambahan Pemberian ASI, Turunnya penyakit infeksi • Kesehatan mental ibu
Pemberian makanan,
(PMT) ibu hamil makanan beragam, (imunisasi, tatalaksana • Pemberdayaan perempuan
pola asuh & stimulasi diare, pneumonia,
bergizi seimbang & • Perlindungan anak
-Suplementasi / fortifikasi gizi aman
tumbuh kembang kecacingan, malaria)
• Pendidikan dalam kelas
mikro • Sanitasi dan air bersih
-Pemberian ASI dan makanan • Pelayanan kesehatan & KB
pendamping ASI
-PMT anak Ketahanan & Sumber daya
Akses & penggunaan
ketersediaan pangan, pengasuhan & Membangun Lingkungan
-Penganekaragaman makanan yankes, lingkungan sehat
akses ekonomi & pemberian makanan ibu, “Pemungkin/Enabling”
& aman
pemanfaatan pangan keluarga, masy
-Perilaku pemberian makanan dan •Evaluasi tepat
stimulasi •Strategi advokasi
• Koordinasi vertikal horizontal
-Penanggulangan gizi buruk akut
• Akuntabilitas, regulasi insentif,
-Manajemen dan pencegahan Pengetahuan & Bukti peraturan perundangan
Pemerintahan & Politik •Program Kepemimpinan
penyakit
Kepemimpinan, Kapasitas & Sumberdayaan Pendanaan • Investasi kapasitas
-Intervensi gizi dalam kedaruratan Konteks Sosial, Ekonomi, Politik& Lingkungan (Nasional & Global) • Mobilisasi
13 sumberdaya lokal
13
Source: The Lancet, 2013: Executive Summary of The Lancet Maternal and Child Nutrition Series
PERAN DAN KEWENANGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA
PENANGGULANGAN STUNTING

INTERVENSI SPESIFIK INTERVENSI SENSITIF


Puskesmas, PKK, BKB, PAUD
KETERSEDIAAN SUMBER PANGAN
1. Promosi dan konseling pemberian makanan 1 Kementan, Kemendagri, Kemendes PDT &
bayi dan anak (PMBA) Trans, BPOM, KKP
2. Promosi dan konseling menyusui
3. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu hamil, KETERSEDIAAN AIR BERSIH DAN SANITASI
ibu menyusui, bayi dan balita 2 Kemen PUPERA, Kemendagri, Kemendes, PDTT
4. Pelayanan imunisasi, pemberian obat cacing
5. Surveilans gizi, pemantauan dan promosi PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
pertumbuhan dan perkembangan balita 3 Kemendagri, Kemendes PDT & Trans
6. Pemberian suplementasi tablet tambah darah
pada ibu hamil dan remaja, serta pemberian PENINGKATAN PENGASUHAN DI TINGKAT
vitamin A 4 KELUARGA DAN MASYARAKAT
Kemendikbud, Kemenag , Kemen PPA, BKKBN
7. Penanganan masalah gizi dengan pemberian
makanan tambahan ibu hamil dan balita dan PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
tatalaksana gizi buruk 5 TIDAK MAMPU
14
Kemen Sosial
SKENARIO PENURUNAN
ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI
346
305 Angka Kematian Ibu Target RPJMN
Draft RPJMN 2024
(ARR 5,5%)
346 243 (ARR 5.5%)
305 230 217 205 194 Skenario Percepatan (ARR
183 (ARR 7,5%)
223 7,5%)
207 191 177 163 151

2010 2015 2019 2020 2021 2022 2023 2024

Angka Kematian Bayi

Target RPJMN 2024


(ARR 7%)
(ARR 9%)

15
KERANGKA PENDEKATAN MULTISEKTOR DALAM UPAYA MENURUNKAN
ANGKA KEMATIAN IBU & BAYI
AKSES & KUALITAS PENYEBAB LANGSUNG PENYEBAB TIDAK PERILAKU INDIVIDU &
YANKES LANGSUNG KELUARGA

• Pelayanan ANC, • Perdarahan • Anemia • Buku KIA


persalinan, nifas & • Eklamsi, hipertensi • Kekurangan Energi • P4K
pd kehamilan Kronik • Kelas ibu Hamil, ibu
KB • Infeksi • Unmet need KB balita
• PONED & PONEK • Aborsi tidak aman • ANC tidak • Posyandu
• Regionalisasi sistem • Penyakit lain, berkualitas • PKPR
rujukan kelainan • Kehamilan remaja • UKS
• UTD dan Bank kardiovaskular, PTM, • 4 Terlalu • Konseling pra nikah
darah Malaria, TBC, • Air bersih & • Rumah tunggu
• Ketersediaan HIV/AIDS sanitasi persalinan
SDM, alkes dan • BBLR, asfiksia, infeksi, • PIS PK
kelainan kongenital • Masalah gizi
obat • Penyakit infeksi pada
• Infrastruktur yankes bayi
• JKN
UNDERLYING CAUSES
Kesetaraan gender dalam pendidikan, sosial, ekonomi, budaya
DUKUNGAN MASYARAKAT

Kejar Paket A, B, C; PKH, Pemberdayaan ekonomi, UKM bagi perempuan,


16
Desa Sehat, Dana Desa, internet desa, GERMAS
KERANGKA PIKIR PENURUNAN AKI & AKB TERINTEGRASI
INTERVENSI KONVERGENSI INTERVENSI OUPUT INTERMEDIATE DAMPAK
• Pemeriksaan kehamilan,
OUTCOME
PILAR 1 persalinan, nifas & KB Peningkatan
Komitmen dan visi pimpinan • PONED & PONEK cakupan intervensi
• Regionalisasi sistem rujukan
• UTD dan Bank darah
PILAR 2 • Ketersediaan SDM, alkes dan Kesehatan
Konvergensi & koordinasi reproduksi Peningkatan
obat
• Pemenuhan sarana, remaja kesehatan
program pusat, daerah &
prasarana, obat, alkes & perempuan &
masyarakat bayi
SDM kesehatan Kesehatan
• JKN calon pengantin
PILAR 3 Anemia ↓
Peningkatan akses & Ibu hamil KEK ↓ AKI & AKB ↓
• Wajib belajar 12 tahun Kesehatan ibu
kualitas yankes BBLR ↓
• Pencegahan pernikahan hamil & KB ↑
anak bersalin
PILAR 4 • Pemberdayaan perempuan
Peningkatan kesetaraan • Peningkatan peran
perempuan dalam sosial- Pasangan Usia
gender & pemberdayaan Subur
ekonomi Pelayanan
perempuan • Peningkatan kesehatan emergensi
reproduksi remaja dan calon Pemberdayaan
PILAR 5 pengantin perempuan
Pemantauan & evaluasi • Peningkatan peran tokoh
masyarakat & agama 17
STRATEGI PENURUNAN AKI
BERDASARKAN SAFE MOTHERHOOD

Pemeriksaan

PONED dan
Bersih dan
Persalinan
Berencana

Kehamilan
Keluarga

PONEK
Aman
Pelayanan dasar bagi setiap ibu
Fasilitas pelayanan kesehatan primer
Pemenuhan hak bagi setiap perempuan
18
PERAN DAN KEWENANGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA
DALAM PERCEPATAN PENURUNAN AKI DAN AKB

INTERVENSI TIDAK LANGSUNG TANTANGAN


PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN WAJIB BELAJAR 12 TAHUN PENGUATAN KONVERGENSI :
1 Kemdikbud, KPPPA, BKKBN, Kemenag
KOORDINASI KEMENTERIAN DAN
PENCEGAHAN PERNIKAHAN ANAK LEMBAGA UNTUK FOKUS
2 Kemenag, KPPPA, Kemendagri, Kemdikbud, Polri, Kemkumham, Kemko PMK, INTERVENSI
BKKBN
PENGUATAN PERAN PEMDA
PENINGKATAN PERAN PEREMPUAN DALAM SOSIAL-EKONOMI UNTUK KOORDINASI ORGANISASI
3 Kemenkop UKM, KPPPA, Kemendes PDTT, Kementan PERANGKAT DAERAH

PENINGKATAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DAN CALON PENGEMBANGAN INOVASI


4 PENGANTIN INTERVENSI SESUAI KEARIFAN
Kemdikbud, Kemenag , KPPPA, BKKBN, Kemdagri, Kemko PMK LOKAL
OPTIMALISASI PEMANFAATAN
PENINGKATAN PERAN TOKOH MASYARAKAT & AGAMA SUMBERDATA YANG TERSEDIA
5 Kemensos, Kemenag, Kemendes PDTT UNTUK AKSI 19
PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI
Upaya Terobosan
Peningkatan Akses
Peningkatan fasilitas kesehatan (Puskesmas, Bidan Praktek Swasta
Pelayanan
dan 120 RSUD Kab/Kota) dalam penanganan kegawatdaruratan ibu
Kesehatan Ibu dan dan bayi, ketersediaan rumah tunggu kelahiran
Anak
Penempatan dokter spesialis (obgin, anak, penyakit dalam,
Peningkatan anestesi, bedah) sebanyak 700 orang per tahun, ketersediaan Unit
Kualitas Pelayanan Transfusi Darah/Bank Darah RS di kab/kota, penguatan antenatal,
STRATEGI Kesehatan persalinan, dan postnatal sesuai standar, pengampuan & pembinaan
INTERVENSI dari RSUP

Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu & Anak, Kelas ibu hamil dan ibu
Pemberdayaan balita, Posyandu, pemanfaatan dana desa, peran PKK perencanaan
Masyarakat persalinan dan pencegahan komplikasi (ambulan desa, donor darah)

Penguatan Tata Penguatan upaya promotif & preventif di Puskesmas, pelacakan-


pencatatan-pelaporan kematian ibu dan bayi, pemantauan
Kelola
implementasi regulasi
PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DAN KEMATIAN IBU & BAYI
Target 2020 2021 2022 2023 2024
Prevalensi 24,1% 21,1 % 18,4% 16% 14 %
Stunting
Balita
(260 kab/kota) (360 kab/kota) (460 kab/kota) (514 kab/kota) (514 kab/kota)
(%)

AKI 230 217 205 194 183


/100.000
kelahiran
(120 Kab/Kota) (200 Kab/Kota) (320 Kab/Kota) (470 Kab/Kota) (514 Kab/Kota)
hidup

AKB/ 1000 20.6 19.5 18,6 17,6 16


kelahiran (120 Kab/Kota) (200 Kab/Kota) (320 Kab/Kota) (470 Kab/Kota) (514 Kab/Kota)
hidup

Pelaksana Kemenkes, BKKBN, Kemendikbud, Kemensos, Kemendagri, Kementan, Kemenperin, Kemenag, KKP,
KemenPP&PA, Kemenkominfo, BPOM, KemendesPDTT, Kementerian PPN/Bappenas, KemenkoPMK, BPS,
Kemendag, Kemensetneg, BATAN & Pemda.
21
RENCANA PENDANAAN DALAM PERCEPATAN
PENURUNAN STUNTING DAN AKI - AKB TAHUN 2020
A. APBN PUSAT (Rp. 4,931 Triliun) 2. DAK FISIK & NON FISIK KAB/KOTA RP. 2,817 T
 Vaksin, obat KIA & gizi, PMT, Buku KIA
DAK FISIK PENUGASAN STUNTING Rp. 549,507 Miliar
 Peningkatan kapasitas tenaga Kesehatan
Obat gizi, sarpras tatalaksana gizi buruk,
 Operasional koordinasi, supervisi, monitoring dan Antropometri Kit, Kesling Kit & sanitarian kit Rp. 317,027
evaluasi yang melibatkan profesi kesehatan Miliar
masyarakat DAK FISIK PENUGASAN AKI AKB Rp. 135,2 Miliar
 Dukungan sarana prasarana KIA 1. APBN PUSAT Penguatan UTD/BDRS, Puskesmas PONED, RS PONEK & obat
 Penempatan/pendayagunaan SDM Kesehatan gawat darurat ibu & bayi baru lahir
(dokter umum, dokter spesialis, bidan, perawat, DAK NON FISIK KAB/KOTA 1,9378 T
dll) di Puskesmas dan RS Jaminan persalinan Rp. 1,000 Triliun
2. DEKONSENTRASI & untuk Operasional koordinasi, supervisi, Monev,
DAK NON FISIK PROVINSI peningkatan kapasitas tenaga kesehatan Rp. 938 Miliar
B. APBN PUSAT YG DIDAERAHKAN (RP. 9,595 T) DAK NON FISIK LOKUS STUNTING Rp. 195 Miliar
1. DEKONSENTRASI, DAK FISIK DAN NON FISIK Kegiatan konvergensi penurunan stunting (@ 750
3. DAK FISIK& NON FISIK juta/lokus)
PROVINSI, RP. 1,017 TRILIUN
KAB/KOTA
DEKONSENTRASI Rp. 417,383 Miliar
Operasional koordinasi, supervisi, monitoring dan 3. BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK)
evaluasi, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan PUSKESMAS RP. 6,489 TRILIUN
DAK NON FISIK PROVINSI Rp. 309,2 Miliar 4. BOK PUSKESMAS
Koordinasi, supervisi, Monev, peningkatan
Sasaran 10.062 Puskesmas, untuk biaya operasional
kapasitas tenaga kesehatan
upaya promotif & preventif kegiatan UKM esensial &
DAK FISIK PROVINSI Rp. 290,960 Miliar
UKM pengembangan termasuk kegiatan-kegiatan yang
PMT bumil KEK (Kurang Energi Kronis) dan
terkait dengan KIA dan Gizi
balita kurus
JENIS PELATIHAN LINGKUP
PROGRAM KESMAS
TERKAIT AKI,AKB DAN
STUNTING

2
3
JENIS PELATIHAN LINGKUP PROGRAM KESMAS
1. Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal
2. Pelatihan Penanganan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal oleh RS Vertikal dan
Regional ke Kab/Kota Lokus AKI AKB
3. Pelatihan (TOT) Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
4. Pelatihan (TOT) SDIDTK Bagi Petugas Kesehatan
5. Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit
6. Pelatihan SDIDTK Bagi Petugas Kesehatan
7. Pelatihan STBM-stunting  di buku TNA belum untuk stunting
8. Pelatihan fasiliatator 5 pilar STBM  hanya pelatihannya saja, bukan untuk fasilitator
9. Pelatihan Konseling PMBA
10. Pelatihan Konseling Menyusui
24
JENIS PELATIHAN LINGKUP PROGRAM KESMAS
11. Pelatihan Pemantauan Pertumbuhan  belum ada di buku TNA
12. Pelatihan Surveilans Gizi melalui eppgbm
13. Pelatihan Proses Asuhan Gizi Puskesmas  belum ada di buku TNA
14. Pelatihan Manajemen Gizi BurukTerintegrasi  belum ada di buku TNA
15. Pelatihan Gizi pada Situasi Bencana  belum ada di buku TNA
16. Pelatihan Manajemen Gizi Puskesmas  belum ada di buku TNA
17. Pelatihan Advokasi
18. Pelatihan Promkes di Puskesmas  di buku TNA hanya TOT
19. Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan
20. Pelatihan Manajemen PKRS
21. Pelatihan Komunikasi Antar Pribadi bagi tenagas Kesehatan  di buku TNA hanya 25TOT
HARAPAN

26
HARAPAN
1. Pemenuhan dan pemerataan tenaga dokter, bidan, perawat, nutrisionis,
promkes dan sanitarian terutama di daerah lokus AKI, AKB dan stunting
2. Pemetaan lengkap SDM terutama di kab/kota lokus AKI, AKB dan stunting
3. Dukungan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi bagi tenaga
kesehatan dalam penanganan kasus kematian ibu,kematian bayi dan
stunting terutama di kab/kota lokus AKI, AKB dan stunting
4. Menyusun kurmod pelatihan/orientasi yang berdaya ungkit tinggi dalam
menurunkan AKI, AKB dan stunting
5. Monitoring dan evaluasi pasca pelatihan bersama pengelola program
secara berjenjang
27
TERIMA KASIH

28
KEBUTUHAN

29
Jabatan Fungsional Non kes
• Analis kebijakan
• Perencana
• Analis pengelolaan Keuangan APBN
• Perancang UU
• Analis Kepegawaian
• Pranata keuangan APBN

30
• Adminkes

31
No BBPK/ Bapelkes Pelatihan Fungsional
1 Jakarta Nutr
2 Ciloto
3 Makassar
3 Semarang
4 Cikarang
5 Batam

32

Anda mungkin juga menyukai