Anda di halaman 1dari 28

PELAYANAN KESEHATAN BALITA, ANAK USIA SEKOLAH

DAN REMAJA DI FKTP

Tim Kerja Kesehatan Balita dan Pra Sekolah


Direktorat Gizi dan KIA Kesehatan Keluarga

Disampaikan Pada Sosialisasi Deteksi Dini dan Pelaporan Gangguan Ginjal Akut
Progresif Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada Balita bagi Tenaga Kesehatan di FKTP
24 Oktober 2022
ANALISA SITUASI KESEHATAN BALITA
ANALISIS SITUASI KEMATIAN BAYI
Trend Capaian Penurunan AKB
menurut SDKI Ancaman COVID-19

ARR
5,4%/TAHUN

ARR
11,7%/TAHUN

SRS 2018

Penyebab Kematian Bayi Penyebab Kematian Balita

SRS 2016

Sumber: SRS Indonesia 2018-Balitbangkes


ANALISIS SITUASI KESEHATAN BALITA

29,5% 6,6% 36.8% 52.5%


71.58% 69,83%
Bayi Lahir Bayi Berat Balita ASI Eksklusif Baduta
Prematur Lahir anemia makan Balita
Rendah beragam
dipantau
tumbuh
kembang

42,1% 53,5% 36,9% 63,7% 66.3% 81.9%


Bayi tidak Balita Balita Balita diukur Sumber Air Sanitasi
mendapat mendapat ditimbang tinggi badan Minum Layak
Imunisasi vit. A sesuai sesuai Layak
Lengkap standar standar
Tantangan: Pelayanan balita belum optimal

Pemanfaatan buku KIA sebagai Standar pelayanan bayi sakit di


1 2
sarana edukasi orang tua belum Puskesmas yaitu manajemen terpadu
memadai. balita sakit (MTBS) dilaksanakan dengan
Pengisian Buku KIA tingkat kepatuhan yang rendah 54,6%.
• Angka Kematian Bayi
Pemeriksaan balita
24/1000KH, jauh dari sakit
21.7
target 16/1000 KH di Pemantauan
tahun 2024 45.6
perkembangan
• 58,2% inisiasi menyusu Pemantauan
57.2
dini; pertumbuhan
• 37,9 % pelayanan
Riwayat imunisasi 69.7
kesehatan neonatus
sesuai standar 0 20 40 60 80
• 66,1% ASI eksklusif;
3 Pelayanan Kunjungan Neonatal
• 57,9% imunisasi dasar
lengkap 4 Pelayanan Intensif di Rumah Sakit
• 71,5% vitamin A
7
8
PERSENTASE PUSKESMAS MELAKSANAKAN MTBS
(TAHUN 2019-2020)

PERSENTASE PUSKESMAS MELAKSANAKAN MTBS


(TAHUN 2020 DAN 2021)
100.0
90.0
80.0
70.0
60.0
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0 DKI
SUMSE BENGK LAMP Kep. GORO KALTI SUMB JATEN Kep. SULTR KALTA KALTE MALU SUMU SULBA KALBA SULTE MALU PAPBA
JAKAR RIAU NTB JAMBI DIY Banten JABAR KALSEL JATIM NTT SULSEL Bali Total ACEH PAPUA SULUT
L ULU UNG BABEL NTALO M AR G RIAU A RA NG KU T R R NG T R
TA
2020 101.9 97.8 98.8 100.0 99.0 97.8 89.7 100.0 100.0 100.4 76.3 96.8 97.5 100.0 87.3 99.6 40.9 34.6 79.6 100.0 98.3 86.3 77.2 74.4 78.2 77.8 93.4 72.4 82.3 82.9 86.4 15.0 14.3 21.9 19.5
TW 2 2021 104.10 102.20 100.60 100.30 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 99.90 97.90 97.30 96.90 96.40 95.10 94.10 92.00 92.00 89.20 89.00 87.60 85.00 81.80 81.00 78.60 78.50 77.10 74.00 65.20 63.30 35.70 14.30 12.80

Sumber: Laporan Data Rutin Direktorat Kesga (Komdat Kesmas) Tahun 2020 dan Tahun 2021 (s.d. tanggal 15 Februari2022)
Kebijakan Pelayanan Kesehatan Balita
Kebijakan Upaya Kesehatan Anak

Permenkes No 66 Permenkes No.68 • Revitalisasi UKS


• Imunisasi
Permenkes tahun 2014 tahun 2013 • Monitoring
PMK No 43 tentang Kewajiban kesehatan • Pemantauan tumbuh
No. 25 tahun Memberi Layanan kembang
2014 tentang tahun 2019 Pemantauan Pert • Pendidikan
• Nutrisi
umbuhan, Perke Kesehatan untuk kesehatan
Upaya tentang Memberikan
mbangan, dan • Konseling • ASI Eksklusif
Kesehatan Puskesmas Gangguan Informasi atas • Pemberian makanan bayi
Adanya Dugaan • Imunisasi
Anak Tumbuh • Program • mendapat ARV profilaksis
KtA
Kembang Anak. kesehatan • Cotrimoxazole prophylaxis
remaja • HIV early infant diagnosis
• ART
• Pendidikan
kesehatan
SIKLUS
• Konseling HIDUP
Permenkes No 4 Instruksi • TTD bagi
Keputusan tahun 2019 Presiden No 1 Rematri
Menteri Standar Teknis Permenko RAN PB 4 / 2017 ttg
Kesehatan Nomor Pemenuhan
No Menteri tahun Gerakan • Konseling
284/MENKES/SK/ Mutu Pelayanan 1/2018 ttg Kes 2014 ttg UKS/M Masyarakat kesehatan
Usia Sekolah & Hidup Sehat reproduksi
III/2004 Dasar Pada SPM • Persalinan di fasilitas
Remaja • Konseling pra nikah
tentang Buku Bidang pelayanan kesehatan
Kesehatan Ibu Kesehatan • Pelayanan KB • Konseling menyusui
dan Anak • ANC berkualitas • IMD dan ASI eksklusif
• Tablet Fe • Post Natal Care
• Konseling • Pelayanan Neonatal
• P4K Esensial
LATAR BELAKANG MTBS
MTBS Sebagai
MTBS telah dilaksanakan sejak tahun 1997 yang merupakan adaptasi dari
intervensi efektif:
WHO.
Ada korelasi negatif
antara persentase
Sejak tahun 2003, WHO menyatakan MTBS merupakan pendekatan
terbaik dalam menurunkan angka kematian balita yang dibuktikan dari
puskesmas
terjadinya penurunan kematian balita secara bermakna dari negara- melaksanakan MTBS
negara yang menerapkan MTBS. dengan kematian bayi;
Menurut Lancet:
dimana semakin besar
ASI Eksklusif dapat menurunkan kematian balita yang disebabkan oleh persentase puskesmas
diare, pneumonia, dan sepsis neonatus. melaksanakan MTBS,
Pemberian zinc dapat menurunkan kematian yang disebabkan oleh diare
dan pneumina, begitu juga pmberian vitamin A, imunisasi campak,
maka angka kematian
pemberian oralit, pemberian antibiotik pd pneumonia, dll bayi semakin rendah
Sumber: SDKI 2012 & Rifaskes 2011

MTBS merupakan pendekatan pelayanan balita sakit yang komprehensif dan


terintegrasi terhadap penyebab utama kematian yang banyak dijumpai yakni
pneumonia, diare, campak dan malaria atau kombinasi penyakit tersebut,
serta juga sering dilatarbelakangi oleh gizi kurang atau gizi buruk

•Menurut WHO, negara yang menerapkan MTBS secara


penuh, berkemungkinan 3,6 kali lebih dapat mencapai
penurunan angka kematian bayi dari pada negara yang
tidak menerapkan
SASARAN Pelayanan MTBS 0 – 5 tahun

♦ Balita umur 2 bl – 5 th yang sakit.


♦ Bayi umur < 2 bl (Bayi Muda) yang sakit dan sehat.

PELAKSANA Pelayanan MTBS


TIM yang terdiri dari Dokter, Perawat, Bidan, yang sudah mengikuti
Pelatihan MTBS, sesuai dengan kompetensi dan kewenangan masing-
masing.
TUJUAN MTBS STRATEGI MTBS
 Meningkatkan keterampilan
 Menurunkan angka kesakitan dan petugas kesehatan dalam
kematian yang terkait dengan tatalaksana kasus.
penyebab utama penyakit pada
balita melalui peningkatan kualitas  Memperbaiki sistem kesehatan
pelayanan di unit rawat jalan agar penanganan penyakit pada
fasilitas pelayanan kesehatan balita lebih efektif.
tingkat pertama
 Memperbaiki praktik keluarga &
 Memberikan kontribusi terhadap
pertumbuhan dan perkembangan masyarakat dalam perawatan di
kesehatan balita. rumah dan pola pencarian
pertolongan.
STRATEGI PELAYANAN MTBS
TANDA DAN GEJALA
 Meningkatkan keterampilan petugas ACUTE KIDNEY INJURY:
kesehatan dalam tatalaksana kasus. ANURIA ATAU OLIGURIA
YANG TERJADI SECARA
 Meningkatkan akses dan cakupan TIBA-TIBA
maksimum untuk layanan balita gizi buruk,
dengan mendekatkan pelayanan MTBS ke Perlunya kewaspadaan orang
tua memiliki anak (terutama
masyarakat.
usia < 6 tahun) dengan gejala
 Meningkatkan penemuan kasus secara dini. penurunan volume/frekuensi
urin atau tidak ada urin, dengan
 Memperbaiki praktik keluarga & masyarakat atau tanpa demam/gejala
dalam perawatan di rumah dan pola prodromal lain untuk segera
pencarian pertolongan. dirujuk ke Fasilitas
Kesehatan terdekat.
 Perawatan sampai balita sembuh.
MANFAAT PENERAPAN MTBS BAGI PROGRAM

Program Manfaat Yang Diperoleh

 ISPA, DIARE, HIV  Keterpaduan tatalaksana kasus.


 IMUNISASI  Mengurangi missed opportunities.
 MALARIA, DBD  Memperbaiki penanganan kasus. TIDAK
 GIZI  Konseling pemberian makanan/menyusui dan MERESEPKAN
OBAT-OBATAN
memperbaiki penanganan gizi buruk DALAM BENTUK
SEDIAAN CAIR/
 PENGOBATAN  Pemberian obat yang rasional dan baku. SIRUP
 PENINGKATAN  Pedoman tatalaksana balita sakit dan bayi muda
MUTU yang terstandar.
 PROMKES  Mencari pertolongan kesehatan secara tepat.

TERMASUK PADA KASUS ACUTE KIDNEY INJURY


ALAT BANTU UTAMA PELAYANAN MTBS DAN GIZI BURUK

2 BL – 5 TH < 2 BL

BUKU BAGAN

FORMULIR PENCATATAN
INSTRUMEN PELAYANAN KESEHATAN BALITA

Keluarga
Kader/ Guru
PAUD NAKES FKTP

Deteksi dini Deteksi dini tumbuh kembang Pemeriksaan kesehatan Pelayanan balita sakit
anak umur 6, 9, 18 bulan, 2, 3, terintegrasi bayi umur 6 • Penilaian Tanda bahaya
• Pertumbuhan ( BB, TB/PB, LK)
4, 5, dan 6 tahun bulan (pengembangan • Penilaian demam
• Perkembangan (Motorik halus, kasar, bicara • Pertumbuhan
bahasa, sosialisasi dan kemandirian) program) • Penilaian Diare (Campak, DBD, Malaria)
• Perkembangan
• Pendengaran, • Pertumbuhan • Penilaian batuk, sukar bernapas
Edukasi • Penglihatan • Perkembangan (Pneumonia)
• Kelas Ibu Balita (balita normal dan balita dengan • Perilaku emosional, GPPH, • Pemeriksaan klinis • Penialiaan status gizi, tanda anemia
disabilitas oleh Tenaga Kesehatan)
autism • Pengasuhan, Lingkungan • Penilaian HIV
• Terintegrasi Kelas Parenting oleh Tenaga Pendidik • Cek kelengkapan • Penilaian masalah telinga
imunisasi, Vit A • Penilaian imunisasi, vitamin A
• Konseling • Nasihat kunjungan ulang

Perkembangan Lengkap
Deteksi sesuai Tidak masalah Pengobatan di rumah

Perlu tindak
Meragukan Kunjungan ulang 2 hari
lanjut
Tidak Lengkap Penyimpangan Rujuk Rujuk
PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT (KOHORT BAYI, BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH
KOMPONEN LAYANAN DALAM MTBS
Tempat dan Pelaku Layanan MTBS
MANAJEMEN TERPADU BAYI MUDA/ MTBM (0-2 BULAN) MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT/ MTBS (2 BULAN-5
TAHUN)

• Diperuntukkan bagi bayi muda 0-2 bulan • Diperuntukkan bagi balita usia 2 bulan-5
tahun
MTBS dilakukan di • Mulai diterapkan pada layanan Kunjungan • Diterapkan pada layanan balita sakit yang
Neonatal 1,2,3 sampai dengan bayi berusia berkunjung ke Puskesmas
Puskesmas dan
2 bulan
jejaringnya • Menggunakan 8 algoritma
penilaian/klasifikasi serta 3 pemeriksaan lain
• Mengunakan 5 algoritma
(imunisasi, vitamin A dan keluhan lain)
penilaian/klasifikasi serta 2 pemeriksaan
• Pemeriksaan tanda bahaya umum
lain (imunisasi dan keluhan lain):
• Pemeriksaan batuk dan sukar bernapas
o Pemeriksaan Penyakit sangat berat atau • Pemeriksaan diare
infeksi bakteri
• Pemeriksaan demam (malaria, campak, DBD)
o Pemeriksaan Ikterus • Pemeriksaan masalah telinga
o Pemeriksaan Diare • Pemeriksaan status gizi

MTBS dilakukan oleh o Pemeriksaan Status HIV • Pemeriksaan anemia


Bidan dan Perawat o Pemeriksaan Kemungkinan Berat Badan
• Pemeriksaan status HIV
dengan berkolaborasi Rendah dan Masalah Pemberian ASI • Pemeriksaan Status Imunisasi
dengan tenaga gizi, • Pemeriksaan pemberian Vitamin A
o Pemeriksaan status imunisasi
pengelola program TB, • Pemeriksaan adanya keluhan lain
HIV dan dibawah o Pemerikaan adanya keluhan lain
supervisi Dokter • Pemeriksaan menggunakan Formulir
• Pemeriksaan menggunaan Formulir Pemeriksaan Balita Sakit (2 bulan- 5 tahun
Pemeriksaan Bayi Muda Kurang dari Dua (form MTBS)
Bulan (form MTBM)
PEMERIKSAAN BALITA TERINTEGRASI

Balita

Pemeriksaan Pertumbuhan Pemeriksaan Perkembangan Pemeriksaan Klinis

Batuk bukan Pneumonia; Diare; Pneumonia/ Diare


Berat badan tidak naik Stunting; gizi
Normal gizi kurang; gizi lebih; Penyimpangan pneumonia; Malaria; Campak dehidrasi/ diare persisten
buruk; Normal Meragukan; campak; demam dg komplikasi Berat, penyakit berat dg
sesuai kurva ; gizi buruk tanpa perkembangan;
obesitas; bukan malaria mata/mulut demam
penyakit

Lanjutkan Lanjutkan Perawatan di


Stimulasi 2 Terapi di FKTP,
ASI, MP ASI Asuhan gizi di stimulasi Rumah,
Rujuk ke RS minggu & Rujuk ke RS Konseling Rujuk ke RS
sesuai usia FKTP sesuai usia pemantauan tanda
evaluasi ulang &kunjungan ulang
(Buku KIA) (Buku KIA) bahaya (Buku KIA)

Keluarga FKTP FKTL


PENJELASAN
UMUM

TATALAKSANA
BALITA SAKIT

TATALAKSANA
BAYI MUDA
TATA LAKSANA MTBS

Kolom Penilaian KOLOM Kolom Tindakan/


KLASIFIKASI Pengobatan

tata laksana MTBS


dilakukan dengan
penilaian
berdasarkan tanda Merah
dan gejala, Muda
melakukan
klasifikasi dan
pemberian
tindakan dan
pengobatan Kuning
berdasarkan
klasifikasi Merah,
Kuning dan Hijau
pada masing-
masing bagan Hijau
klasifikasi
Kebijakan Pelayanan Kesehatan
Anak Usia Sekolah dan Remaja
Cakupan Puskesmas melaksanakan Penjaringan Kesehatan tahun 2021
120
100
100 93.35 92.19
89.02 88.26
93.98

80 73.82 75.09
63.33 62.51 63.94
60.44 62.36 57.75
60 49.9 52.48
48.31
44.18 41.84 39.74 43.36
36.32
40 31.48 30.57 33.57 33.01 32.73
25.28 23.79
20.33
16.96
20 8.84
12.05
0
0

Presentase Puskesmas membina minimal 20 % sekolah / madrasah Tahun 2021


120.00%
100.00%96.90%100.00%
100.00% 89.17%
94.25% 94.15% 91.44% 93.55%
85.45%
76.83% 79.45%
80.00% 70.76% 73.96% 73.95%
60.98% 63.77% 64.21%
58.50%
60.00% 46.67%

40.00%
20.00% 13.55%
0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%
0.00%
PEMBAHASAN
Pelaksanaan Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala

Teknik Pelaksanaan Pemeriksaan Menggunakan Pelaksanaan Penjaringan Tindak Lanjut Pemantauan


Penjaringan Kesehatan Kuisoner Kesehatan Tumbuh Kembang

Persiapan Pelaksanaan Pemeriksaan Riwayat Tanda Vital Pencatatan dan Pelaporan


Kesehatan Peserta Didik

Koordinasi & Startegi Dalam Tindak Lanjut Hasil


Status Gizi
Pelaksanaan Riwayat Kesehatan Keluarga Penjaringan Kesehatan

Alur Rujukan Sekolah ke


Pembagian Tugas Tim Kebersihan Diri
Penilaian Status Imunisasi Puskesmas

Sarana dan Prasarana Kesehatan Penglihatan


Pemeriksaan Gaya Hidup

Kesehatan Indera
Alur Pelaksanaan
Pemeriksaan Kesehatan Pendengaran
Mental Emosional dan
Intelegensia
Gigi dan Mulut

Pemeriksaan Kesehatan
Reproduksi
Kebugaran Jasmani

UNGGUL VISIONER BERINTEGRITAS


merupakan salah satu indikator Standar
Pelaksanaan: Item Pemeriksaan Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
yang menjadi urusan wajib pemerintah
daerah

Penjaringan Kesehatan Pemeriksaan Berkala


Penjaringan kesehatan merupakan rangkaian pemeriksaan Pemeriksaan berkala adalah rangkaian pemeriksaan kesehatan
kesehatan (skrining) yang dilakukan pada seluruh peserta didik (skrining) yang dilakukan minimal 1x setahun pada seluruh
baru yaitu: peserta didik yaitu:
 kelas 2-6 SD/MI,
 kelas 1 (satu) SD/MI,  kelas 8-9 SMP/ MTs, dan
 kelas 7 (tujuh) SMP/MTs, dan  kelas 11-12 SMA/SMK/MA
 kelas 10 (sepuluh) SMA/SMK/MA
Jenis Pemeriksaan

Pengisian Kuesioner Pemeriksaan Fisik


Melalui riwayat kesehatan dapat digali
1 Riwayat kesehatan 1 Status gizi
keluhan saat ini misal anak mengeluh
2 Riwayat imunisasi 2 Tanda vital (tekanan darah, tidak dapat buang air kecil.
frekuensi nadi, frekuensi
pernapasan dan suhu) Tindak lanjut : rujukan ke faskes
3 Gaya hidup (sarapan, jajan,
risiko merokok dan minum
pertama dan masuk dalam pelaporan
minuman beralkohol, NAPZA) 3 Kebersihan diri di puskesmas

4 Kesehatan intelegensia 4 Kesehatan penglihatan


5 Kesehatan pendengaran
5 Kesehatan mental emosional
6 Kesehatan gigi dan mulut
6 Kesehatan reproduksi
7 Kebugaran Jasmani

Anda mungkin juga menyukai