Anda di halaman 1dari 32

PENCATATAN DAN PELAPORAN

KESEHATAN BAYI DAN BALITA


dr. Ni Made Diah PLD, MKM
Koordinator Kelompok Substansi Kesehatan Balita dan Anak Prasekolah
Direktorat Kesehatan Keluarga
Jakarta, 15 Juni 2021
KEPMENKES TENTANG POKJA PERCEPATAN
PENURUNAN AKI DAN AKB

Terdiri dari 4 Sub Kelompok Kerja


1. Sub Pokja Kebijakan dan Advokasi
2. Sub Pokja peningkatan Kualitas pelayanan
3. Sub Pokja Kemitraan dan Pemberdayaan Masyarakat
4. Sub Pokja Surveilans, Monitoring dan Evaluasi

TUGAS
1. Melakukan kajian berbasis bukti untuk menghasilkan rekomendasi terkait tata
kelola klinis, tata kelola program dan tata kelola manajemen
2. Memberikan masukan terhadap penyusunan dan advoksi kebijakan serta NSPK
dalam upaya percepatan penurunan Kematian Ibu dan Bayi
3. Memfasilitasi terlaksananya pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi yang
komprehensif, berkesinambungan dan terintegrasi oleh berbagai pihak secara
konvergen
4. Meningkatkan Kerjasama Lintas Sektor, kemitraan, prean serta swasta dan
masyarakat dalam upaya percepatan penurunan kematian ibu dan bayi
5. Memfasilitasi penyediaan data dan informasi tentang program, kegiatan dan
kondisi kesehatan ibu dan bayi
UPAYA TEROBOSAN PENURUNAN AKI DAN AKB
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN
PENINGKATAN AKSES PELAYANAN KESEHATAN
KESEHATAN IBU & ANAK Penempatan dokter spesialis (obgin,
Peningkatan fasilitas kesehatan anak, penyakit dalam, anestesi, bedah)
(Puskesmas, Bidan Praktek Swasta sebanyak 700 orang per tahun,
dan 120 RSUD Kab/Kota) dalam ketersediaan Unit Transfusi Darah/Bank
penanganan kegawatdaruratan ibu Darah RS di kab/kota, penguatan
dan bayi, ketersediaan rumah antenatal, persalinan, dan postnatal
sesuai standar, pengampuan &
tunggu kelahiran
pembinaan dari RSUP

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PENGUATAN TATA KELOLA


Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu & Penguatan upaya promotif & preventif di
Anak, Kelas ibu hamil dan ibu balita,
Posyandu, pemanfaatan dana desa, Puskesmas, pencatatan-pelaporan
peran PKK perencanaan persalinan & pelayanan kesehatan ibu dan
pencegahan komplikasi (ambulans bayi, pemantauan
desa, donor darah)
implementasi regulasi
Regulasi Pemanfaatan Data, Pencatatan & Pelaporan

• Akuntabilitas Kinerja
1. Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem
• PP 46 Tahun 2014 Tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 6. Sistem Informasi Kesehatan.
2. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) • Permenkes 92 Tahun 2014
Tentang Tentang
3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53 Penyelenggaraan Komunikasi
tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Data Dalam Sistem Informasi
Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Kesehatan Terintegrasi.
Pemerintah
• Peraturan Menteri Kesehatan
àRPJMN Nomor 31 Tahun 2019 tentang
àRenstra Kementerian Kesehatan Sistem lnformasi Puskesmas
àRencana Aksi Ditjen Kesmas • Peraturan Menteri Kesehatan
àRencana Aksi Direktorat Kesehatan Keluarga Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat
• Fungsi Direktorat (Monitoring dan Evaluasi): • Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 284 Tahun 2004
Permenkes 25 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja tentang Buku KIA
Kementerian Kesehatan
Kebutuhan Data KIA

SDGs, RPJMN
PUSAT Kebutuhan Akuntabilitas
Renstra Kemkes, K/L
terkait Kinerja
UKP4-KSP
PROVINSI RPJMD, Renstrada provinsi, E-monev Bapenas
SPM provinsi E monev DJA
RAN HAM
dll
KABUPATEN/ KOTA
RPJMD, Renstrada
Kab/Kota, SPM Kab/Kota)

KECAMATAN

RPJMD, Renstrada Kab/Kota, SPM Kab/Kota


Pemantauan Wilayah Setempat

DESA/KEL
STANDAR PELAYANAN MINIMAL KAB/KOTA
PELAYANAN KESEHATAN BAYI BARU LAHIR

Setiap bayi baru lahir (0 – 28 hari) mendapatkan pelayanan kesehatan neonatal esensial sesuai standar
Standar kuantitas adalah kunjungan minimal 3 kali Pelayanan Neonatal Esensial saat lahir (0-6 jam). Pelayanan Neonatal Esensial saat lahir (6 jam -28 hari).
selama periode neonatal, dengan ketentuan: 1) Pemotongan dan perawatan tali pusat. 1) Konseling perawatan bayi baru lahir dan ASI eksklusif.
2) Inisiasi Menyusu Dini (IMD). 2) Memeriksa kesehatan dengan menggunakan pendekatan
a) Kunjungan Neonatal 1 (KN1) 6 - 48 jam 3) Injeksi vitamin K1. MTBM.
b) Kunjungan Neonatal 2 (KN2) 3 - 7 hari 4) Pemberian salep/tetes mata antibiotic. 3) Pemberian vitamin K1 bagi yang lahir tidak di fasilitas
c) Kunjungan Neonatal 3 (KN3) 8 - 28 hari 5) Pemberian imunisasi (injeksi vaksin Hepatitis B0). pelayanan kesehatan atau belum mendapatkan injeksi
vitamin K1.
4) Imunisasi Hepatitis B injeksi untuk bayi usia < 24 jam yang
lahir tidak ditolong tenaga kesehatan.
5) Penanganan dan rujukan kasus neonatal komplikasi.

INDIKATOR DOKUMEN TARGET


2020 2021 2022 2023 2024
Angka kematian bayi (AKB) (per 1000 kelahiran RPJMN 20.6 19.5 18.6 17.6 16
hidup)

Persentase balita yang dipantau pertumbuhan dan


RPJMN 60 70 75 80 85
perkembangannya

Jumlah kab/kota melaksanakan pelayanan balita


(seluruh puskesmas melaksanakan kelas ibu balita, RENSTRA 120 200 360 450 514
SDIDTK, MTBS)
STANDAR PELAYANAN MINIMAL KAB/KOTA
PELAYANAN KESEHATAN BALITA

Setiap balita (0-59 Bulan) mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

0 – 11 BULAN 12 – 23 BULAN 24 – 35 BULAN 36 – 47 BULAN 48 – 59 BULAN 0 – 59 BULAN


• TIMBANG ≥8 X • TIMBANG ≥ 8 X • TIMBANG ≥8 X • TIMBANG ≥ 8 X
• TIMBANG ≥ 8 X Pelayanan
• UKUR PB ≥ 2X • UKUR TB ≥ 2X • UKUR TB ≥ 2X • UKUR TB ≥ 2X
• UKUR PB ≥ 2X kesehatan balita
• PERKEMBANGAN ≥ 2 X • PERKEMBANGAN ≥2 X • PERKEMBANGAN ≥2 X • PERKEMBANGAN ≥2 X
• PERKEMBANGAN ≥ 2X sakit menggunakan
• VITAMIN A KAPSUL BIRU
• VITAMIN A KAPSUL MERAH 2 • VITAMIN A KAPSUL • VITAMIN A KAPSUL • VITAMIN A KAPSUL pendekatan MTBS
1X X MERAH 2 X MERAH 2 X MERAH 2 X
• IMUNISASI HB 0, BCG, • IMUNISASI DPT-HB-Hib, MR
DPT-HB-Hib, POLIO, MR

INDIKATOR DOKUMEN TARGET


2020 2021 2022 2023 2024
Angka kematian bayi (AKB) (per 1000 kelahiran RPJMN 20.6 19.5 18.6 17.6 16
hidup)
Persentase balita yang dipantau pertumbuhan
RPJMN 60 70 75 80 85
dan perkembangannya

Jumlah kab/kota melaksanakan pelayanan balita


(seluruh puskesmas melaksanakan kelas ibu RENSTRA 120 200 360 450 514
balita, SDIDTK, MTBS)
Register Kohort

KOMDAT

• Kelahiran
• Pelayanan kesehatan
• Kematian

8
0-11 bulan 12 – 59 bulan
Cara Pengisian
1. Buku ini diisi oleh petugas kesehatan, dalam hal ini adalah bidan, petugas
imunisasi, petugas gizi dan tenaga kesehatan lain yang terkait.
2. Pada halaman register kohor, untuk bayi laki-laki semua penulisan
menggunakan warna hitam atau biru, sedangkan bayi perempuan
menggunakan warna merah.

3. Jika bayi meninggal, diberi tanda + pada kolom bulan saat bayi meninggal
dan kolom berikutnya diberi garis horizontal tebal sampai kolom 37. Informasi
lengkap tentang kematian ini diisi pada kolom 46.
Diisi dengan Nama Posyandu dilaksanakan kegiatan pelayanan

Diisi dengan Nama Desa/Kelurahan dilaksanakan kegiatan pelayanan

Diisi dengan Nama Puskesmas sesuai kode Puskesmas

Diisi dengan Nama Kecamatan dan kode

Diisi dengan Nama Kab/Kota dan kode

Diisi dengan Nama Provinsi dan kode

Petugas Kesehatan : Diisi nama nakes yang bertanggungjawab/melaksanakan pelayanan


No. urut, setiap
Jenis kelamin bayi Alamat domisili
ganti tahun
Nama lengkap L= laki-laki bayi dan no.telp
dimulai dengan
bayi P = perempuan
angka 1

Tanggal, bulan, Nama lengkap ibu


tahun lahir bayi Kepemilikan Buku KIA
NIK yang diperoleh dan ayah sesuai KTP
(dd/mm/yyyy) √ / Y bila punya
dari Dukcapil sesuai - / T bila tidak punya
Akta Kelahiran
• Tanggal, bulan pelayanan
• Di isi berat lahir (gram) • Kode tempat pelayanan
dan panjang lahir (cm) • Kode tempat pelayanan
• (*) bayi sehat sesuai MTBM/diagnosis penyakit jika sakit
P: Puskesmas/Puskesmas Pembantu, RS: Rumah
• Jika BB < 2500 gram, tulis Sakit, PS: Unit Pelayanan Swasta, Pd: Polindes, • Kode jenis pelayanan
BBLR Py: Posyandu, Kr: Kunjungan Rumah IMD, NK, Hb Ig, M, S, SHK+/SHK-, HK+/HK-, LT, Penisilin, E0/E1/E2/E3/E4/E5, ARV, PPK,
• Jika PB kurang dari 48 cm • Klasifikasi/diagnosis jika lahir EID+/EID-, RPR, A, MP ASI

dengan komplikasi • (+) bayi meninggal


, ditulis Pendek
* (sehat), komplikasi, + (meninggal)
• Kode pelayanan yang didapat
IMD, Vit. K1, HB Ig, HB0, SM (salep mata), EID+,
ARV, PPK
• Diberi garis tebal sebagai pembatas umur 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan, dan 12 bulan
Kolom 14-37:
• Tanggal pelayanan diberikan
• Kode tempat pelayanan diberikan: P/ Pd/Py/Kr/UPS/RS
• Kode pelayanan:
o Pemantauan perkembangan dg Bk KIA: L/TL ; dg KPSP: Ds/Dm/Dp
o ASI, MP ASI: E0/E1/E2/E3/E4/E5/MPASI
o Pelayanan bayi sakit: M jika dilayani MTBS, S jika tidak dilayani MTBS, R jika dirujuk
o Pelayanan Vitamin A: A jika sudah diberikan
o Bayi dari ibu HIV: EID/ARV/PPK
o Bayi dari ibu Sifilis: RPR/BPG
o Bayi dari Ibu Hepatitis: HBIg
• Berat badan bayi (kg)
• Panjang badan bayi (cm)
• Kondisi kesehatan bayi
BB/PB atau BB/TB: Gb, Gk, Gn, Gl, O
PB/U: SP, P, Tn, Ti, N, T, O, B
• (*) jika bayi sehat
• (+) jika bayi meninggal
Kolom 47
Tanggal, bulan, tahun pemberian • Tanggal, bulan, tahun
kematian
• Tempat kematian
P/ Pd/Py/R/UPS/RS
• Penyebab kematian
Kolom 46 kondisi perinatal, kelainan
Tanda √ jika sudah kongenital, pneumonia, diare,
Simpulan dari kolom 14-37: HB0 : 1x demam berdarah, PD3I, penyakit
• Penimbangan: L (lengkap) jika sudah ditimbang min. 8x/tahun BCG : 1x saraf, cedera/tenggelam, COVID
• Pengukuran PB: L (lengkap) jika sudah diukur min. 2x/tahun
• Perkembangan: L (lengkap) jika mendapat pemantauan
Polio : 4x 19, lain2
perkembangan min.2x/tahun IPV
• MTBS: M jumlah pelayanan MTBS yang diterima pada kunjungan bayi DPT-HB-Hib : 3x
sakit Campak : 1x
Simpulan dari kolom 39-46 sebelum 1 tahun
• Vit.A: L (lengkap) jika mendapat vit.A biru (100.000 IU) bulan
Feb/Agustus
• Imunisasi : L (lengkap) jika sudah mendapat IDL sesuai usia
Bridging laporan kematian Agregat aplikasi (penjumlahan otomatis by system)
KOMDAT KESMAS 2021
1 2

Jumlah kematian ibu karena perdarahan, hipertensi, Jumlah kematian setiap ibu
infeksi, abortus, gangguan darah, gangguan metabolic,
jantung, COVID-19, lain2
Jumlah lahir mati Jumlah lahir mati

Jumlah kematian neonatal 0-6 hari karena BBLR, Jumlah kematian neonatal pada Jumlah Jumlah Jumlah
Asfiksia, Tetanus Neonatorum, Infeksi, Kelainan minggu pertama setelah lahir (0 kematian kematian bayi kematian
kongenital, COVID-19, lain2 – 6 hari) neonatal (0-11 bulan) balita
(0-28 hari) (0 – 4 tahun)
Jumlah kematian neonatal 7-28 hari karena BBLR, Jumlah kematian neonatal pada
Asfiksia, Tetanus Neonatorum, Infeksi, Kelainan minggu kedua dan ketiga setelah
kongenital, COVID-19, lain2 lahir (7 – 28 hari)

Jumlah kematian bayi post neonatal 29 hari – 11 bulan Jumlah kematian bayi post neonatal (29 hari -
karena kondisi perinatal, pneumonia, diare, kelainan 11 bulan)
kongenital, demam berdarah, penyakit saraf, COVID 19,
lain2

Jumlah kematian anak balita 1 – 4 tahun karena diare, Jumlah kematian anak balita (1 – 4 tahun)
demam berdarah, pneumonia, kel kongenital,
kecelakaan, penyakit system saraf, tenggelam, infeksi
parasite, COVID-19, lain2
Diisi dengan Nama Posyandu dilaksanakan kegiatan pelayanan

Diisi dengan Nama Desa/Kelurahan dilaksanakan kegiatan pelayanan

Diisi dengan Nama Puskesmas sesuai kode Puskesmas

Diisi dengan Nama Kecamatan dan kode

Diisi dengan Nama Kab/Kota dan kode

Diisi dengan Nama Provinsi dan kode

Petugas Kesehatan : Diisi nama nakes yang bertanggungjawab/melaksanakan pelayanan


19
Kepemilikan Buku KIA • Penimbangan: L (lengkap) jika sudah
√ / Y bila punya ditimbang min. 8x/tahun
• Pengukuran PB: L (lengkap) jika sudah
- / T bila tidak punya diukur min. 2x/tahun
• Perkembangan: L (lengkap) jika mendapat
pemantauan perkembangan min.2x/tahun
PELAYANAN KESEHATAN ANAK BALITA DAN PRASEKOLAH
• Vit.A: L (lengkap) jika mendapat vit.A biru
(100.000 IU) bulan Feb/Agustus
• Imunisasi : L (lengkap) jika sudah
mendapat IDL sesuai usia
Tahun pelayanan diberikan • MTBS: M jumlah pelayanan MTBS yang
diterima pada kunjungan bayi sakit

• Tanggal pelayananan diberikan


• Kode tempat pelayanan
P: Puskesmas/Puskesmas Pembantu, RS: Rumah Sakit, PS: Unit Pelayanan Swasta, Pd: Polindes, Py: Posyandu, Kr: Kunjungan Rumah
• Berat badan (kg)
• Panjang badan (cm)
• * jika anak sehat
• Kode pelayanan
M, S, R, LT, EID+/SERO+, ARV, PPK, A
• Kondisi kesehatan balita
BB/PB atau BB/TB: Gb, Gk, Gn, Gl, O
PB/U: SP, P, Tn, Ti, N, T, O, B, r
Tanggal, bulan, tahun Status perkembangan: Ds, Dm, Dp
pemberian • + jika anak meninggal
imunisasi • Diberi garis tebal vertikal dibagian kanan kotak sebagai pembatas pada usia18, 24, 30, 36, 42, 48, 54 dan
60 bulan sebagai penanda jadwal SDIDTK
Alur Data dan Informasi

Dinkes
Pelayanan
a l Prov
Bumil, Bulin, Bufas,

Dinkes Kab/Kota KOMDAT


nu
Neonatus, Bayi,

Posyandu, PKD, Pustu,


a
Puskemas, RS • Kohort Ibu M
Balita

• Kohort Bayi
• Kohort KOMDAT
Balita E-K
Pelayanan Kesehatan Dashboard Dinkes Kab/Kota
oh
Swasta (PMB, PMD, RS, ort KIA
RB)
Dinkes Prov
Laporan KIA

Tgl 5 / bulan à Verify, e-Sign Puskesmas


Tgl 10 / Bulan à Verify, e-Sign Dinkes
Integrasi lintas program

ASDK
KIA Aplikasi Satu Data
Kesehatan
APLIKASI
E-KOHORT
GIZI
PWS Bayi Balita: APLIKASI
Feedback Catpor EPPGBM
SPM HIV, Sifilis
• Tumbuh
APLIKASI
• Kembang SIHA
• Vitamin A Hepatitis,
• Imunisasi (minta data ke petugas
Diare APLIKASI
imunisasi) SIHEPI
• MTBS:
Malaria
à Pneumonia, Diare, Malaria, DBD, APLIKASI
Gizi Kurang Gizi Buruk SISMAL
à HIV, TB Imunisasi
ANC APLIKASI
• Bayi lahir dari ibu HIV/Sifilis/Hepatitis + IMUNISASI
TB
Integrasi linprog: APLIKASI
SISTB
Imunisasi, TB, Pneumonia, Diare, Arbo,
Dll
PANDEMI COVID -19

PSBB
JAGA JARAK
MASKER
CUCI TANGAN PAKAI SABUN

23
1. Keamanan Penyimpanan Data
2. Kerahasiaan
3. Kemudahan penggunaan
sistem
4. Integrasi dengan sistem lain
yang sudah ada
5. Komitmen Pemda dan
seluruh Sektor terkait
maintenance, pelaksanaan
dan pemanfaatan sistem
Elektronik
6. Memudahkan pamantauan
Wilayah dan Proses rujukan

Percepatan penurunan
24
AKI-AKB
Kohort Berbasis Teknologi Digital
“Tidak ada yang baru, hanya
mempermudah pengisian,
pengelolaan dan response ..
Berdasarkan Buku KIA dan Kohort
KIA Kemenkes terbaru“

“Pemantauan & Analisis


wilayah berdasarkan data dan
informasi yang ditampilkan
dalam bentuk chart, peta
spatial serta notifikasi offline
dan online“
KESINAMBUNGAN PELAYANAN DI ERA DIGITAL E-KOHORT

Kehamilan Kelahiran Balita Remaja WUS Kematian Penyebab


Kematian

Notifikasi
Notifikasi Balita gizi Notifikasi Notifikasi Notifikasi Autopsi verbal
ANC risiko tinggi kurang-buruk anemia anemia kematian kematian

MODUL UTAMA E-KOHORT “Sebuah Platform Digital khusus untuk membantu tenaga kesehatan,
pengelola progam serta pengambil keputusan ditingkat faskes, kab/kota,
• Pendataan & Pemantauan ibu hamil provinsi dan nasional dalam meningkatkan response pelayanan kesehatan
keluarga serta pengelolaan data dan informasi Kesehatan ibu & anak sesuai
• Pendataan & Pemantauan ibu bersalin dengan SPM”.
• Pendataan & Pemantauan Ibu nifas Tujuan:
• Pendataan & Pemantauan bayi ü Mempermudah pengisian, pengelolaan dan response
• Pendataan & Pemantauan balita ü Dapat diakses dimanapun dan kapanpun
• Pencatatan kelahiran dan Kematian Bayi dan Balita ü Laporan, Dashboard dan Notifikasi secara realtime tepat waktu

• Deteksi & Notifikasi Faktor Resiko ü Data dan informasi ditampilkan dalam bentuk chart, peta spatial serta
notifikasi offline dan online
• Laporan & Dashboard
Kohort Berbasis Teknologi Digital
“Deteksi Dini - Alogaritma
Resiko.. realtime”

“Pemantauan , Analisis dan


response resiko pada bumil,
bayi balita
Pendataan dan Pemantauan
Neonatus, Bayi, Balita
Pemantauan (Monitoring) Implementasi

Pemantauan Jarak jauh


Metode
Bertingkat (Remote)

Diutamakan Pemantauan
Puskesmas ß Dinkes
dilakukan secara jarak Membandingkan indicator
Kab/Kota ß Dinkes Prov
jauh untuk meminimalisir dari waktu ke waktu
ß Dit Kesga Kemkes
kegiatan kunjungan

29
Tahapan Kegiatan
Persiapan dan
Penyiapan
Pembekalan Sosialisasi dan Sosialisasi dan
Perangkat
Tim Pembekalan Tim Pembekalan Tim
Lunak e-Kohort
Pendamping Provinsi Kab/Kota
KIA
pusat

Implementasi Tim Kab/Kota Tim Kab/Kota


Tingkat melaksanakan melaksanakan
Pertemuan Workshop Sosialisasi dan
desa/kelurahan
Evaluasi Implementasi e- Pembekalan Tim
& RS serta
Tingkat Kohort KIA di Puskesmas dan
Monitoring
Kabupaten Puskesmas dan RS (Supervisi oleh
evaluasi
berkala RS Tim Provinsi

Pendampingan dari Pusat 30


Keluaran yang Diharapkan
1. Penanggungjawab kohort bayi balita (pemantauan wilayah setempat) Puskesmas
dan Dinas Kesehatan dapat menggunakan aplikasi e-Kohort

2. Dinas Kesehatan Kab/Kota dan Puskesmas dapat memanfaatkan dashboard aplikasi


e-Kohort KIA untuk pemantauan sasaran bayi mendapatkan standar pelayanan
minimal kesehatan bayi, pemantauan bayi berisiko dan menindaklanjuti adanya
data kematian bayi

31
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai