Puskesmas Warnasari
Kamis, 15 Desember 2022
bagian 1
PUSKESMAS WARNASARI
Dr. Rachmanissa
PUSKESMAS WARNASARI
15 Desember 2022
Penyakit Tidak Menular adalah
penyakit yang
BUKAN
disebabkan oleh proses
infeksi
GLOBAL OVERVIEW
40
35 34.1
30
25.8
25
20
15
10.9
10
7
5 3.8
1.5 2 1.5 2
0.5
0
Penyakit Jan- Stroke* Ginjal Kronis* Diabetes** Hipertensi**
tung**
2013 2018
Fokus pada:
1. PTM utama penyebab 60% kematian:
Penyakit KV, DM, Kanker, Penyakit Paru Kronis
2. Faktor risiko Bersama yang dapat mencegah PTM 80%:
Diet tidak sehat, kurang aktivitas fisik, merokok, konsumsi alkohol
9 TARGET GLOBAL
TARGET SDGs PENGENDALIAN PTM TAHUN 2025
Target 3.4:
Pada tahun 2030, penurunan
sepertiga kematian dini karena
penyakit tidak menular (PTM) Cakupan Cakupan Terapi
Penurunan Peningkatan Penurunan
Konsumsi Diabetes/ Asupan Pengobatan Farmakologis &
FOKUS PADA 4 PTM UTAMA PENYEBAB 60% KEMATIAN: Tembakau Obesitas Garam Esensial dan Konseling
KARDIOVASKULER, DM, KANKER, PPOK DAN PENGENDALIAN 30% 0% 30% Teknologi untuk mencegah
4 FAKTOR RISIKO BERSAMA YANG DAPAT MENCEGAH PTM untuk serangan jantung
SAMPAI 80%: DIET TIDAK SEHAT, KURANG AKTIVITAS FISIK, pengobatan dan stroke
MEROKOK, MENGKONSUMSI ALKOHOL PTM 80% 50%
9
Penanganan PTM lebih terarah dan
terpadu kepada sasaran yang jelas
MENGAPA
ALGORITMA Faktor risiko PTM dapat terdeteksi sejak
PANDU dini
PTM? Dokter yang merawat dapat melakukan
telusur pengobatan
Meningkatkan keterampilan petugas
FKTP dan kader dalam pengendalian
PTM
bagian 2
PUSKESMAS WARNASARI
Dr. Rachmanissa
PUSKESMAS WARNASARI
15 Desember 2022
• Pengertian
Pandu PTM di FKTP adalah penyelenggaraan pencegahan dan
pengendalian PTM yang dilaksanakan secara komprehensif dan
terintegrasi melalui Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP).
• Tujuan
Pencegahan dan pengendalian PTM adalah upaya kesehatan
Konsep Dasar yang mengutamakan aspek promotif dan preventif tanpa
PANDU PTM mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitatif serta paliatif yang
bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan
kematian.
• Sasaran
Sasaran Pandu PTM di FKTP meliputi individu dan/atau
kelompok masyarakat baik yang berisiko PTM maupun yang
tidak berisiko.
1. Promosi
8. Pemantauan
Kesehatan
2. Deteksi Dini Ruang Lingkup
dan Penilaian Faktor Risiko PTM
Kegiatan Aspek
SISTEM, TATA Manajemen
7. Surveilans
KELOLA,
JEJARING,
3. Peningkatan
Peran Serta
Kegiatan
Terpadu
PTM PENDEKATA
Masyarakat
PANDU
N
6. Pencatatan
PTM
dan 4. Penemuan
Pelaporan Kasus PTM
PTM
5. Penanganan
Kasus PTM
• Penyusunan
• TOT • Pelatihan Pandu
Pedoman Pandu
PTM Pandu PTM untuk PTM di
• Piloting Penilaian kesiapan 21 Provinsi 34 Provinsi
• Pelatihan Pandu • Evaluasi penerapan
Pandu PTM di penerapan Pandu
PTM di Pandu PTM di 14
5 Provinsi PTM di 2 Provinsi
18 Provinsi Provinsi
Pengembangan
Pelayanan Terpadu 2011 2013 2015 2017 2019
Penyakit Tidak Menular
(PANDU PTM) 2012 2014 2016 2018
DI INDONESIA
Workshop Piloting • Pelatihan Nasional
Penilaian kesiapan
WHO- Pandu PTM di untuk penerapan 50% Puskesmas
penerapan Pandu
PEN 26 Provinsi WHO-PEN (3) melaksanakan
PTM di 2 Provinsi
• TOT Pandu PTM PANDU PTM
untuk 13 Provinsi
• Pelatihan Pandu PTM
di 4 Provinsi
KRITERIA PUSKESMAS PANDU PTM
16
ALUR KEGIATAN POSYANDU USIA PRODUKTIF DAN LANSIA
TAHAPAN 4
- Pemeriksaan Tekanan
Darah
- Pemeriksaan Kadar
Gula darah
TAHAPAN 1 TAHAPAN 3
TAHAPAN 2 - Pemeriksaan PPOK TAHAPAN 5
- Pengukuran
-Wawancara FR TB,BB.Lingkar - Pemeriksaan
- Pengisian NIK PTM pada diri Perut Paripurna Pasien
- Identifikasi FR
- Pengisian sendiri Geriatri (P3G)
- Pemeriksaan Tajam PTM
Biodata - Wawancara FR Penglihatan - Pemeriksaan Status
- Edukasi Serta
- Pencatatan dan PTM pada Fungsional
Keluarga -Pemeriksaan Tajam -Tindak Lanjut
Pelaporan hasil Pendengaran - Pemeriksaan Status
Mental Dan Kognitif
- Pemeriksaan
Kolesterol
- Pemeriksaan Asam
Urat
SKEMA INTEGRASI
Pemeriksaan
PTM
• Tekanan Darah
• Gula Darah Puasa
• IMT BB dan TB
• Lingkar Perut (Obesitas Sentral)
• Tajam Penglihatan
• Tajam Pendengaran
• Spekulo (khusus perempuan)
• Hb
• Profil Lipid (Orang Hipertensi dan DM
>18 Thn)
• HBa1C >18 th
• EKG utk orang hipertensi >40 th
Algoritm
Pelayanaa
n Terpadu PTM
Pemeriksaan
PTM
Bagi Perokok
ditambahkan Konseling
UBM
dan usia > 50 tahun
diperiksa spirometri ->
PPOK
Algoritm
Pelayanaa
n Terpadu PTM
Inspek SADANIS
ulo 3b.
serviks 2
Algoritm
Pelayanaa
n Terpadu PTM
Penilaian
Prediksi
Risiko PTM 4
Diobati
Algoritm
Pelayanaa
n Terpadu PTM
Skrining lanjutan
pemeriksaan retinopati :
- pertama kali
didiagnosis
hipertensi/DM
- pemeriksaan rutin 1 x/th
PENCATATAN DAN PELAPORAN
27
bagian 3
PUSKESMAS WARNASARI
Dr. Rachmanissa
PUSKESMAS WARNASARI
15 Desember 2022
Algoritm
Pelayanaa
n Terpadu PTM
Kondisi/syarat pengukuran:
- Pengukuran dilakukan dengan menggunakan timbangan injak atau
digital, yang sudah dikalibrasi terlebih dahulu.
- Letakkan alat di lantai yang keras dan rata, posisikan angka
sampai menunjukkan angka nol.
- Upayakan mata pengukur tegak lurus dengan skala
Cara pengukuran:
1. Klien berdiri tegak dengan memakai pakaian seminimal mungkin, tidak membawa
beban atau benda apa pun, dan tanpa alas kaki.
2. Kemudian dilakukan pembacaan hasil, mata kader yang mengukur tegak lurus dengan
jarum penunjuk angka timbangan.
PENGUKURAN TINGGI BADAN
Kondisi / syarat pengukuran:
- Pengukuran dilakukan dengan alat mikrotoa atau alat ukur tinggi badan 2 meter, yang sudah
dikalibrasi/ditera terlebih dahulu.
- Mikrotoa diletakkan di lantai yang rata dan dinding yang tegak lurus. Tarik pita meteran ke atas
sampai menunjukkan angka 0, lalu rekatkan/tempelkan mikrotoa pada dinding.
- Hasil pengukuran dibaca pada garis merah dengan ketelitian 0,1 cm.
Cara Pengukuran:
⁻ Posisikan Klien berdiri tegak pada permukaan lantai yang rata tanpa memakai alas kaki.
⁻ Posisikan ujung tumit kedua telapak kaki dirapatkan dan menempel di dinding dalam posisi agak terbuka
di bagian jari kaki.
⁻ Pada waktu mengukur, posisi tumit, pantat, punggung, dan belakang kepala menempel pada dinding,
posisi kepala tegak, pandangan mata lurus ke depan, dan lengan menggantung santai.
⁻ Meteran mikrotoa diturunkan hingga mengenai puncak kepala Klien.
⁻ Kemudian dilakukan pembacaan hasil
PENGUKURAN LINGKAR PERUT
TABEL KLASIFIKASI IMT
2. Deteksi Dini Hipertensi
Sasaran usia ≥ 15
tahun
43
PENGUKURAN TEKANAN DARAH
Tekanan darah atau tensi diukur menggunakan alat tensimeter digital/otomatis.
Cara pengukuran :
• Pastikan baterai masih berfungsi dengan baik. Masukkan baterai
• Semua simbol akan muncul dalam 3 detik.
• Lansia diminta duduk dengan posisi badan tegak
• Lipat lengan baju hingga memungkinkan manset menempel pada kulit lengan
• Masukkan lengan ke dalam lingkaran manset, dan letakkan tangan dalam posisi telapak tangan
menghadap ke atas dan posisi manset sejajar jantung
• Tekan tombol start untuk memulai penngukuran dan manset akan mengembang.
• Ketika pengukuran selesai, hasil akan muncul di layar monitor selama 1 menit
Alat
●Alat pemeriksaan kadar gula darah (Glukometer)
1
Kriteria Gula darah sewaktu (mg/dl) Gula darah Puasa (mg/dl)
Diabetes* ≥ 200 ≥ 126
Prediabetes 140 -199 100 – 125
Normal < 100 < 100
*Disertai gejala klasik 45
PEMERIKSAAN KADAR GULA DARAH
Alat dan bahan :
Alat pemeriksa kadar gula
darah/Glukometer
Strip Test gula darah
Auto lancet (Autoclix)
Lancet
Pipet ukuran 40uL untuk
panel test strip dan 15 uL
untuk single test strip
Alkohol 70% /Alkohol Swab
Kapas
Tissue kering
PEMERIKSAAN DENGAN GLUKOMETER
(DISESUAIKAN DENGAN JENIS GLUKO-METER) :
Sasaran
●Anak Usia 7-15 tahun
●Penduduk usia >15 tahun
Indera Penglihatan dan Indera Pendengaran
1 2
•Lakukan hitung jari mulai dari mata kanan, mata kiri ditutup dengan
telapak tangan, kemudian lanjutkan pemeriksaan yang sama pada
mata kiri.
Yang diperhatikan:
Gambar 1
Persiapan : Posisi Pemeriksaan
Pastikan kondisi lingkungan sekitar tidak terlalu bising.
Ruangan sunyi, jarak pemeriksaan 1 meter.
Pemeriksaan :
1. Posisi pemeriksa berada setengah meter di belakang orang
yang akan diperiksa.
2. Pada telinga yang tidak diperiksa, dilakukan masking yaitu
menekan bagian tragus (bagian menonjol dari telinga bagian
depan yang dekat dengan pipi) kemudian menggesek-gesek
Gambar 2. Masking telinga yang tidak diperiksa
sehingga timbul bunyi.
Gambar 3. Posisi kepala pemeriksa pada
3. Pemeriksaan dimulai pada telinga kanan pemeriksaan telinga kanan
terlebih dahulu. Posisi kepala pemeriksa
menjauh dari telinga yang diperiksa.
PENILAIAN :
• Bila kata-kata yang dapat diulang lebih dari
80%, maka dinyatakan lulus dari pemeriksaan.
• Bila kata-kata yang dapat diulang kurang dari
80%, maka dinyatakan tidak lulus dan
disarankan untuk melakukan pemeriksaan
lebih lanjut menggunakan audiometri. Segera
bawa ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk
diperiksa kembali pendengarannya lebih
lanjut.
PRAKTEK
PUSKESMAS WARNASARI
Dr. Rachmanissa
PUSKESMAS WARNASARI
15 Desember 2022
ALGORITMA
PANDU
PTM
PENILAIAN PREDIKSI
RISIKO PTM
PREDIKSI RISIKO
PTM
PENILAIAN PREDIKSI RISIKO
PTM
1. Memprediksi risiko seseorang menderita penyakit kardiovaskuler 10 tahun
mendatang, berdasarkan jenis kelamin, umur, tekanan darah sistolik, status
merokok
2. Menggunakan Tabel Prediksi Risiko PTM
3. Diadaptasi dari “WHO Cardiovascular Disease Risk Charts” yang dikeluarkan
tahun 2020
4. Terdapat 2 jenis tabel prediksi risiko PTM, yaitu:
Berdasarkan hasil laboratorium (memerlukan nilai kolesterol total dan
diagnosis diabetes melitus) dan
Tanpa hasil laboratorium (memerlukan nilai IMT)
CARA PENGGUNAAN TABEL PREDIKSI RISIKO
PTM HASIL LABORATORIUM)
(DENGAN
1. Tentukan dahulu apakah orang 5. Tekanan darah (TD) yang dipakai adalah
yang diperiksa penyandang DM tekanan darah sistolik – lihat nilai sistolik pada
atau tidak. Gunakan lajur paling kanan.
kolom yang sesuai dengan 6. Lihat kolom konversi kadar kolesterol total pada lajur
statusnya. bawah (pada tabel digunakan satuan mmol/l,
2. Kemudian tentukan kolom jenis sedangkan di Indonesia umumnya menggunakan satuan
kelaminnya (laki-laki di kolom kiri mg/dl, angka konversi tercantum).
dan perempuan di kolom 7. Tarik garis dari blok umur ke arah dalam, kemudian
kanan). tarik garis dari TD ke arah dalam dan nilai kolesterol
3. Tentukan status merokok apakah ke atas, angka dan warna kotak yang tercantum pada
merokok atau tidak, sesuaikan di titik temu antara kolom umur, TD, dan kolom kolesterol
kolomnya masing-masing menentukan besarnya risiko untuk mengalami penyakit
4. Selanjutnya tetapkan blok usia. kardiovaskular dalam kurun waktu 10 tahun
Lihat lajur angka paling kiri mendatang.
(misalnya untuk usia 46 tahun 8. Penilaian berdasarkan tingkat risiko ini dilanjutkan
pakai blok usia 45-49 tahun, 68 dengan tata laksana
tahun pakai blok 65-69 tahun,
CARA PENGGUNAAN TABEL PREDIKSI RISIKO
PTMHASIL LABORATORIUM)
(TANPA
PUSKESMAS WARNASARI
Dr. Rachmanissa
PUSKESMAS WARNASARI
15 Desember 2022
CERDIK
CEK KESEHATAN
SECARA BERKALA
UKBM FASYANKES
MANDIRI POSYANDU/ (PUSKESMAS
POSBINDU /FKTP)
PESAN
1. PTM sering muncul tanpa gejala oleh sebab itu penting
dilakukan deteksi dini untuk mengetahui kondisi tubuh sejak
awal, agar bisa dilakuakan pencegahan dan pengendalian jika
sudah jatuh pada kondisi PTM sehingga bisa segera
mendapatkan penanganan dan menghindari komplikasi
2. Deteksi dini penting dilakukan minimal 1 kali setahun untuk
populasi sehat, bagi populasi berisiko bisa melakukan
kunjungan ulang setiap 3-6 bulan ke posyandu/posbindu
3. Bagi Penderita PTM wajib melakukan pengobatan secara
teratur dan memantau kondisi tubuh setiap bulannya ke
faskyankes 71
ENYAHKAN ASAP ROKOK
PESAN UBM
RUMAH QUITLINE (UPAYA
1. Klien yang memiliki BERHENTI
BEBAS ASAP 0-800-177-
factor risiko merokok di
ROKOK 6565 MEROKOK)
motifasi untuk berhenti
merokok
2. Arahkan mendapat
edukasi lebih lanjut
dengan memanfaatkan
quitline bebas pulsa
untuk konsultasi
3. Mengikuti program
UBM di Puskesmas
merupakan cara yang
paling terstruktur,
terpantau dan terarah
untuk berhenti
merokok.
72
RAJIN AKTIVITAS FISIK
POSYANDU/
INDIVIDU KELUARGA KOMUNITAS
1. Melakukan aktivitas 1. Membudayakan 1. Olahraga Bersama
fisik rutin minimal aktifitas fisik Setiap kegiatan
30 menit sehari posyandu/ setiap
bersama
(150 menit dalam Jumat di
seminggu) minimal 1x Instansi/kegiatan
2. Aktivitas fisik rutin seminggu komunitas
dan intensitas 2. Membagi
sedang per minggu pekerjaan
rumahtangga
kepada semua
anggota
keluarga
20
RAJIN AKTIVITAS FISIK
POSYANDU/
INDIVIDU KELUARGA
KOMUNITAS
1. Mengatur pola 1. Membudayakan 1. Menu sehat untuk PMT
makan sesuai pola makan sesuai 2. Kegiatan bersama di
dengan pola dengan pola Posyandu melalui
Makan Sehat dan Makan Sehat dan kegiatan demo masak
Gizi Seimbang Gizi Seimbang menu sehat
2. Mengendalikan 2. Mengendalikan
asupan lemak, asupan lemak,
gula dan garam gula dan garam
3. meningkatkan 3. meningkatkan
konsumsi buah konsumsi buah
dan sayuran dan sayuran
75
76
Pengaturan Pola Makan
79
KELOLA STRESS
80
Terima
Kasih
SEHAT DIMULAI
DARI KITA