Anda di halaman 1dari 13

KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN LANSIA

PADA LAYANAN PRIMER


drg. Kartini Rustandi, MKes
DIREKTUR KESEHATAN USIA PRODUKTIF DAN LANSIA

Disampaikan pada Workshop Posyandu Terintegrasi


Jakarta 13-14 September 2022
2 INDONESIA MENGALAMI TRANSISI DEMOGRAFI
Angka Harapan Hidup meningkat + fertilitas menurun →
rasio ketergantungan (dependency ratio) meningkat

Sumber: BPS, 2020


• Populasi anak-anak mencapai puncaknya dan saat ini mulai
menurun
• Penduduk usia kerja terus bertambah hingga tahun 2040 →
BONUS DEMOGRAFI
• Peningkatan populasi lansia dengan cepat. Tahun 2020 :
populasi lansia 10%, meningkat menjadi 20% (2045) dan 26%
(2070)
• Rasio ketergantungan lansia semakin meningkat 2 kali lipat pada
25 tahun ke depan (dari 15,7% (2020) menjadi 33,3%)
Sumber: UNDESA, Population Division (2019), World Population Prospect 2010

Bahwa yang menjadi perhatian : selain memiliki harapan hidup (UHH/LE) tinggi, namun kemampuan lansia untuk hidup
sehat dan produktif adalah hal penting yang perlu diupayakan (UHH Sehat/HALE)
AHH MEMPENGARUHI PENINGKATAN POPULASI LANSIA
Saat ini, ~10.8% penduduk atau 29.3 juta orang merupakan lansia usia ≥ 60

Diperkirakan, proporsi
lansia mencapai 1/5
penduduk tahun 2045

Provinsi %lansia tertinggi

1.DIY (15.52%)
2.Jawa Timur (14.53%)
3.Jawa Tengah (14.18%)
4.Sulawesi Utara (12.84%)
5.Bali (12.71%)
6.Sulawesi Selatan (11.24%)
7.Lampung (10.22%)
8.Jawa Barat (10.18%)

Sumber: BPS 2021 3


MASALAH KESEHATAN LANSIA
Upaya Kesehatan:
PENURUNAN FUNGSI DAN
1. Pemberdayaan
METABOLISME TUBUH
masyarakat (Posyandu
1. Penurunan mobilitas (gerak dan Lansia Terintegrasi)
respon) 2. Perawatan jangka
2. Penurunan penglihatan ➢ Tingkat Ketergantungan
Panjang
3. Penurunan Pendengaran ➢ Pengobatan jangka panjang 3. Puskesmas Santun
4. Penurunan ingatan ➢ Biaya pengobatan meningkat Lansia (deteksi dini dan
5. Penurunan imunitas
edukasi kesehatan)
6. Penurunan respon terhadap
pengobatan 4. RS Rujukan (Pelayanan
7. Peningkatan risiko penyakit Geriatri Terpadu)

Penyakit Degeneratif dan Infeksi: Tingkat Kemandirian Gangguan mental dan kognitif:
• Hipertensi: 63,5% ✓Demensia pada lansia
▪ 74,3 % mandiri (51% Bekerja)
•DM: 5,7%; • 1,2 Juta tahun 2015
•Jantung 4,5%;
▪ 22 % Ketergantungan Ringan • 4 Juta tahun 2050
•Stroke 4,4% ▪ 3,7 % Ketergantungan sedang dan (Sumber: Alzheimer Disease Indonesia)
•ISPA 4,6%, Berat ✓Gangguan mental emosional: 12,8%
•diare 7,9%;
•pneumonia 5,6% Meningkatnya populasi lansia pra renta (pre frail) sebesar 66% (16 Juta) dari populasi lansia
•Obesitas: 14,06%
•Kurang aktivitas fisik : 60-64 th:
31,4%, 65-69 th:47,9% Sumber: Riskesdas 2018, Komdat Kesmas, Alzheimer Disease Indonesia
RENCANA AKSI NASIONAL KESEHATAN LANJUT USIA
TAHUN 2020-2024

PERPRES NO. 88/2021 UU Kesejahteraan Lansia, UU Kesehatan, PMK ttg Yankes


TENTANG STRATEGI Lansia di puskesmas, PMK ttg SPM, PMK ttg Yan Geriatri
Kebijakan dan Regulasi RS, Pedoman (Pemberdayaan Masy, Perawatan Jangka
NASIONAL KELANJUTUSIAAN
Panjang, Caregiver Informal, Layanan di masa pandemi dll)
Strategi 2 - Peningkatan derajat
kesehatan dan kualitas hidup Lanjut
Mutu Layanan Puskesmas Santun Lansia, Layanan Geriatri
Usia
Terpadu, Perawata Jangka Panjang

Kemitraan dan Jejaring OP (PERGEMI, IPEGERI, PPNI, dll), PT, Mitra/NGO/LSM


(UNFPA, WHO, ALZI, CANOPY, Dompet Dhuafa, dll)

RAN KESEHATAN LANJUT Data dan Informasi Aplikasi SATUSEHAT, Silani, Golantang, E Kohort,
ASIK, dll
USIA
Pemberdayaan keluarga dan Posyandu/Posbindu, Pos UKK, caregiver
6 STRATEGI masyarakat informal, sekolah lansia, Bina Keluarga Lansia

Peran serta lanjut usia Kader Lansia, AoC, anggota LKD dll
PENAJAMAN INDIKATOR PADA AKSES
DAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN
LANSIA
PROGRAM KESEHATAN LANJUT USIA
Tujuan : meningkatkan kualitas hidup lansia, agar sehat, mandiri, aktif dan produktif serta
berdaya guna bagi keluarga dan masyarakat, dengan pendekatan siklus hidup.

PRA LANSIA DAN LANSIA SAKIT AKHIR HAYAT


LANSIA SEHAT BERMARTABAT

AKHIR HAYAT
Promotif dan Preventif :
Promotif, Preventif, Kuratif, Rehabilitatif : BERMARTABAT
1. Skrining/deteksi dini pada lansia
3. Pelayanan kesehatan di Puskesmas
2. Pemberdayaan lansia
(FKTP) yang santun pada lansia
4. Rumah Sakit dengan pelayanan geriatri
✓ Layanan Posyandu Lansia terpadu termasuk rujukan,
Terintegrasi posbindu PTM 5. Perawatan Jangka Panjang/Long Term
✓ Kegiatan olahraga masyarakat Care (PJP/LTC)bagi Lansia
lansia 6. Pelayanan Minimum Kesehatan Lansia
✓ Pelayanan kesehatan di (PMKL) pada situasi bencana / krisis
Puskesmas (FKTP) yang santun kesehatan
pada lansia termasuk Integrasi
skrining dan pencegahan demensia
INDIKATOR KESEHATAN KEGIATAN USIA PRODUKTIF
DAN LANJUT USIA
RPJMN 2020 - 2024 RENSTRA KEMENKES 2022 - 2024
Terwujudnya pelayanan kesehatan primer yang komprehensif dan berkualitas
Peningkatan upaya penguatan preventif dan Impact/ Target Capaian
promotif. Outcome OUTPUT (IKK)
Outcome
(IKP) 2022 2023 2024
INDIKATOR Target Capaian (SS & ISS)
Persentase 70 80 90
2022 2023 2024
puskesmas yang
Jumlah kabupaten/ kota yang melaksanakan
a.Persentase
kabupaten/ kota
pelayanan
menyelenggarakan pelayanan 320 470 514 Kesehatan
yang melaksanakan
kesehatan usia reproduksi intervensi reproduksi bagi
kesehatan keluarga calon pengantin
Jumlah kabupaten/ kota yang
360 385 411 Persentase 70 80 90
melaksanakan kesehatan kerja
lansia yang
Persentase kabupaten/ kota mendapatkan
yang menyelenggarakan b.Persentase pelayanan
55 60 65 Kabupaten/ Kota Kesehatan
pelayanan kesehatan lanjut yang menerapkan
usia kebijakan Germas Persentase 50 70 90
puskesmas yang
Jumlah kabupaten/ kota yang meningkatkan
melaksanakan kesehatan 360 385 411 aktivitas fisik
Olahraga

SPM BIDANG KESEHATAN


Permenkes Nomor 4 tahun 2019
Setiap Warga Negara usia 60 tahun ke atas mendapatkan pelayanan kesehatan usia lanjut sesuai standar.
TARGET: 100%
Transformasi Sistem Pelayanan
Kesehatan Primer Fokus pada:

Siklus hidup sebagai platform integrasi


layanan kesehatan sekaligus sebagai platform
penguatan promosi dan pencegahan

Mendekatkan layanan kesehatan melalui jejaring


hingga tingkat desa dan dusun, termasuk untuk
memperkuat promosi dan pencegahan serta
resiliensi terhadap pandemi

Memperkuat Pemantauan Wilayah Setempat


(PWS) melalui pemantauan dengan dashboard
situasi kesehatan per desa

6
PELAYANAN KESEHATAN POSYANDU

Ibu Hamil, bersalin Bayi, balita, pra Usia Sekolah dan


dan nifas sekolah Usia Produktif Lansia
Remaja

• ANC K2, K3, K4 dan K6 • Kunjungan Neonatal • Pengobatan terbatas • Pemeriksaan Tekanan • Skrining geriatric (P3G):
• Edukasi gizi seimbang dengan Manajemen dengan [endekatan PKPR darah, Gula Darah BB, TB, LP, anamnesa
dan PMT pemulihan Terpadu Bayi Muda • Pemberian TTD • Skrining status gizi:TB, BB, perilaku berisiko, status
• Pelayanan nifas (MTBM), Edukasi • Kunjungan rumah (jika LP fungsional (tingkat
diperlukan) • Skrining Gejala TBC, kemandirian), risiko jatuh,
termasuk kunjungan nifas perawatan neonatal
• Pengobatan terbatas termasuk pemberian ASI pengambilan dahak status gizi, mental
• Pengobatan terbatas, emosional, kognitif,
• Kunjungan rumah (jika ekslusif dan konseling
termasuk pemantauan
diperlukan) • Pemantauan tumbuh pemeriksaan tekanan
kepatuhan pengobatan
kembang (Timbang BB, darah dan lab sederhana,
• Kunjungan rumah (jika
Ukur PB/TB, LiLA, gula darah, kolesterol dan
diperlukan)
Lingkar Kepala, stimulasi asam urat,
deteksi dan intervensi dini • Skrining gejala TBC,
tumbuh kembang, • Pemantauan kepatuhan
penentuan status gizi) pengobatan
• Imunisasi rutin dasar • Kunjungan rumah (jika
• MTBS diperlukan)
• Kunjungan rumah (jika
diperlukan)
POSYANDU BAGI LANSIA

Posyandu sebagai lembaga kemasyarakatan merupakan wadah partisipasi masyarakat yang bertugas membantu Kepala
Desa/Lurah dalam peningkatan pelayanan kesehatan dan bidang pelayanan lainnya kepada masyarakat Dusun/RT/RW.
(Permendagri 18/2018)

SASARAN JENIS PELAYANAN:


1. Pra Lansia (45-49 th) 1. Skrining P3G
2. Lansia (≥ 60 th) 2. Pemeriksaan fisik
3. Lansia risiko tinggi (≥ 70 th atau lansia usia ≥ 60 th dengan 3. Anamnesa perilaku berisiko
masalah kesehatan) 4. Kegiatan lain (penyuluhan, aktivitas fisik, pemberdayaan
lansia, rujukan, kunjungan rumah)

Lansia yang Didukung oleh:


membutuhkan • Pemerintah desa/kelurahan, TOMA, Ormas, Organisasi
PJP, rentan/ tidak social yang perduli dengan kesehatan lansia
• Petugas kesehatan
dapat hadir ke
• Kader
Posyandu • Keluarga dan masyarakat
TANTANGAN PELAKSANAAN POSYANDU TERINTEGRASI

Peningkatan jumlah lansia Keterbatasan jumlah fasilitas Keterbatasan jumlah petugas Monitoring Evaluasi Terpadu
disertai peningkatan penyakit (sarana dan prasarana kesehatan dan kader
degenerative termasuk demensia Posyandu) dan terintegrasi
dan komplikasinya, serta dengan lintas sektor
pandemi COVID-19

Peningkatan upaya promotif dan Sosialisasi dan advokasi Peningkatan pelatihan dan Pembentukan system monev
preventif serta mempersiapkan percepatan pengembangan dan pemberdayaan kader terpadu LP/LS
fasilitas, sumber daya dan sistem implementasi program
pelayanan menuju transformasi kesehatan lansia di daerah
digital

11
KESIMPULAN

1. Lansia yang jumlahnya semakin meningkat, berpotensi mengalami berbagai masalah


kesehatan sehingga pelayanan kesehatan yang optimal bagi lansia menjadi sangat
penting.
2. Mempersiapkan Lansia SMART dimulai dari usia dini dengan membiasakan perilaku
hidup sehat.
3. Pelayanan Kesehatan bagi Lansia di masyarakat dapat dilakukan di Posyandu, Puskesmas
dan Rumah Sakit
4. Pelayanan Kesehatan di Posyandu menitikberatkan pada upaya promotif dan preventif

12

Anda mungkin juga menyukai