Anda di halaman 1dari 60

EVALUASI CAPAIAN

TARGET RPJMN 2020-2024


TAHUN 2022
dr. Niken Wastu Palupi, MKM
Sekretaris Direktur Jenderal
Kesehatan Masyarakat

​Desk Data Capaian Kesehatan Masyarakat Tahun 2022


​26 Januari 2023

1
 Latar Belakang
 Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer
 Program Jampersal
Daftar isi
 Pelayanan Kesehatan di DTPK
 Pelayanan Kesehatan Afirmasi
 Evaluasi Capaian Target RPJMN 2020-2024
 Tantangan Strategi dan Kebijakan Pencapaian Target

3
Sebagian besar kasus kematian yang terjadi di Indonesia merupakan kasus yang
dapat dicegah ataupun dicegah sebagian
​Penyebab kematian utama per kelompok usia Dapat dicegah Sebagian dapat dicegah Kecelakaan dan lainnya

​Peringkat ​Bayi ​Anak-anak ​Remaja ​Usia Produktif ​Lansia

1 Neonatal disorder Neonatal disorder Kecelakaan transportasi Kanker Stroke

2 Congenital birth defects Congenital birth defects Kanker Penyakit jantung Penyakit jantung

Sexually transmitted
3 infections exc. HIV
Diarrheal Tuberkulosis Stroke Kanker

Lower respiratory Lower respiratory Cedera yang tidak Lower respiratory


4 infections infections disengaja infections
Diabetes Melitus

Cedera yang tidak Penyakit paru obstruktif


5 Diarrheal
disengaja
Tifus dan paratifoid Diabetes Melitus
kronis

Cedera yang tidak Sirosis dan penyakit hati Sirosis dan penyakit hati
6 disengaja
Demam berdarah
kronis lainnya
Tuberkulosis
kronis lainnya

Sexually transmitted Self-harm and inter-


7 Tetanus
infections exc. HIV personal violence
Kecelakaan transportasi Tuberkulosis

​% dari total
96,8% 76,4% 63,9% 72,6% 73,5%
kematian

​Sumber: Institut Evaluasi Metrik Kesehatan, Kemenkes data tahun 2019 4


Capaian SPM Bidang Kesehatan Tahun 2021 jauh dari target …
MASALAH KESEHATAN INDIKATOR SPM BIDANG KESEHATAN CAPAIAN 2021 (%) Capaian SPM tidak
Ibu hamil Kurang Energi Kronik (17,3%), Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil ada yang mencapai
Anemia Ibu hamil (48,9%), Kematian ibu 61.8 100%
krn pendarahan (27%)
Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
Komplikasi persalinan 28,3%, Asfiksia dan
Kardiovaskuler 21,3%
62.5 Dibutuhkan peran
Bayi Berat Lahir rendah (6,2%) Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir 64.1 pelayanan
Stunting pada balita (24,4%), Wasting pada Pelayanan Kesehatan Balita kesehatan primer
55.5
balita (7,1%)
yang kuat untuk
Anemia remaja (32%) Pelayanan Kesehatan Usia Pendidikan Dasar 37.3
Pelayanan Kesehatan Usia Produktif
dapat
Hipertensi WUS (21%), Anemia WUS
(24%)
36.9 menyediakan
Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut 50.2 pelayanan sesuai
Hipertensi penduduk >18 tahun (7%), Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi
Prevalensi jantung (1,5%), Prevalensi
28.3 standar minimal
Diabetes Melititus (1,5%) Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus 37.6 bagi seluruh
Rumah tangga dengan ART gangguan jiwa Pelayanan Kesehatan ODGJ Berat
2.0
masyarakat
(7%)
Jumlah kasus TBC sebanyak 824.000 Persentase Orang Terduga Tuberkulosis 24.4
Kasus HIV 2019 (50.282 kasus) Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Risiko Terinfeksi
41.1
Virus yang Melemahkan Daya Tahan Tubuh Manusia (HIV)

​Sumber: Pusdatin Kemenkes 2021 5


 Latar Belakang
 Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer
 Program Jampersal
Daftar isi
 Pelayanan Kesehatan di DTPK
 Pelayanan Kesehatan Afirmasi
 Evaluasi Capaian Target RPJMN 2020-2024
 Tantangan Strategi dan Kebijakan Pencapaian Target

6
Kemenkes berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan
6 pilar transformasi penopang kesehatan Indonesia
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Meningkatkan kesehatan Memperkuat sistem


Outcome
ibu, anak, keluarga Mempercepat perbaikan Memperbaiki Gerakan Masyarakat kesehatan &
RPJMN
berencana dan gizi masyarakat pengendalian penyakit Hidup Sehat (GERMAS) pengendalian obat dan
bidang
kesehatan reproduksi makanan
kesehatan

1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi layanan 3 Transformasi sistem ketahanan


rujukan kesehatan

b c d
a
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan a Memperkuat b
penduduk primer sekunder kapasitas dan akses dan mutu ketahanan sektor ketahanan
6 kapabilitas layanan farmasi & alat tanggap darurat
kategori 7 kampanye Penambahan Skrining 14 penyakit
utama: imunisasi,
layanan primer sekunder & tersier kesehatan
imunisasi rutin penyebab Jejaring nasional
utama
gizi seimbang, olah menjadi 14 kematian tertinggi Pembangunan Pembangunan RS di Produksi dalam surveilans berbasis
raga, anti rokok, antigen dan di tiap sasaran usia, Puskesmas di 171 Kawasan Timur, negeri 14 vaksin lab, tenaga
sanitasi & perluasan skrining stunting, & kec., penyediaan jejaring rutin, top 10 obat, cadangan
kebersihan cakupan di peningkatan ANC 40 obat esensial, pengampuan 6 top 10 alkes by tanggap darurat,
lingkungan, seluruh Indonesia. untuk kesehatan ibu pemenuhan SDM layanan unggulan, volume & by value. table top exercise
skrining penyakit, & bayi. kesehatan primer kemitraan dengan kesiapsiagaan krisis.
kepatuhan world’s top
pengobatan healthcare centers.

Transformasi SDM
4 Transformasi sistem 5 6 Transformasi teknologi
pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan Penambahan kuota mahasiswa, Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
dengan 3 tujuan: tersedia, cukup, digitalisasi, dan bioteknologi di sektor kesehatan.
beasiswa dalam & luar negeri,
dan berkelanjutan; alokasi yang kemudahan penyetaraan nakes
adil; dan pemanfaatan yang lulusan luar negeri.
efektif dan efisien.

7
Fokus Transformasi
Pelayanan Kesehatan Primer ​+270 juta penduduk Indonesia
mendapatkan Pelayanan Kesehatan Primer
berkualitas
S
​ iklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan
kesehatan sekaligus sebagai fokus penguatan promosi
dan pencegahan

M
​ endekatkan layanan kesehatan melalui jejaring
​+300 ribu unit penyedia
pelayanan Kesehatan Primer dengan
hingga tingkat desa dan dusun, termasuk untuk fasilitas dan SDM terstandardisasi
memperkuat promosi dan pencegahan serta resiliensi
terhadap pandemi

M
​ emperkuat Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)
melalui pemantauan dengan dashboard situasi kesehatan ​100% wilayah dan kondisi kesehatan
per desa penduduk termonitor secara berkala

8
Kemenkes melakukan transformasi di layanan kesehatan primer melalui 4
inisiatif utama

1. Jaringan & struktur 2. Standardisasi layanan 3. Edukasi kesehatan 4. Digitalisasi

1a ​Revitalisasi jaringan dan 2a ​Integrasi paket layanan kesehatan 3a Penguatan peran kader 4a ​Integrasi sistem
struktur layanan kesehatan primer menurut kebutuhan siklus sebagai agen pemberdayaan informasi secara digital
primer: hidup untuk tiap tingkatan pelayanan kesehatan masyarakat untuk mendukung:
 Puskesmas  Pelaporan layanan
 Posyandu dan UKBM lainnya secara real-time
2b ​Standardisasi dan peningkatan 3b ​Penguatan kampanye-
Termasuk pola kerja dan  Pengawasan capaian
pelayanan untuk memperkuat fungsi kampanye dan gerakan-
interaksi/rujukan antar program dan beban
layanan primer, misalnya: gerakan, terutama untuk
tingkatan penyakit secara detail
 ANC menjadi 6 kali, termasuk 2 kali USG program prioritas (mis.,
dengan dokter stunting) (untuk tiap program
 Screening 14 penyakit prioritas, termasuk dan tiap tingkatan
1b ​Revitalisasi jaringan dan TB dan PTM daerah)
struktur Laboratorium  Peningkatan imunisasi menjadi 14 jenis 3c ​Penggunaan platform
untuk fungsi kesehatan antigen edukasi terintegrasi melalui
masyarakat (deteksi dini  Pelaksanaan intervensi spesifik untuk media sosial untuk
dan surveilans) penurunan stunting (mis., pemantauan menjangkau masyarakat
tumbuh kembang, pemberian TTD) secara luas

2c ​Standardisasi dan integrasi layanan


Labkesmas untuk tiap tingkatan

9
Revitalisasi struktur dan jejaring layanan kesehatan primer serta
laboratorium kesehatan masyarakat
​5 tingkatan fasilitas layanan ​5 tingkatan labkesmas, merujuk pada standar
WHO
Tingkatan kelembagaan Target jangkauan Jumlah lab

LABORATORIUM NASIONAL
Rumah Sakit ​514 Kabupaten / Kota 5 ​2
Lab Nasional Prof. dr. Sri Oemiyati dan B2PVRP

LABORATORIUM REGIONAL
Puskesmas ​7,230 Kecamatan 4 ​12
BBTKL, BBLK, EKS BALAI LITBANGKES

​~85,000 Desa / LABKESDA PROVINSI


Posyandu Prima 3 ​28
Kelurahan Labkesda Prov & Eks Loka Litbangekes

Posyandu ~300,000 Dusun / 2 LABKESDA KAB/KOTA ​234


RT/RW

Kunjungan Rumah ​~273.5 juta penduduk 1 LABORATORIUM PUSKESMAS ​10.292

10
Ilustrasi Pola Kerja Sistem Pelayanan Kesehatan Primer Terintegrasi
​Untuk meningkatkan cakupan dan jangkauan intervensi
X Contoh pola pemantauan wilayah setempat untuk meningkatkan cakupan pelayanan untuk Klaster Ibu Hamil-Remaja

​Puskesmas
​(Kecamatan) Pemantauan Wilayah
Setempat (PWS)
Klaster Manajemen Dashboard hingga tingkat
desa
Klaster Ibu Hamil- Klaster Usia Klaster Penanggulangan
Remaja Produktif-Lansia Penularan Penyakit

Laboratorium
Puskesmas dan Unit di Desa
7 melakukan evaluasi bulanan
ANC cakupan dan outcome Bumil
1 Anemia?, Bumil Hipertensi?, Bumil ​Tindak
KEK?; Cakupan imunisasi rendah lanjut Unit di Desa dan Dusun melakukan ​Kunjungan terjadwal untuk kader
Puskesmas melakukan evaluasi 6 evaluasi mingguan 5 melakukan pengecekan catatan home
cakupan berdasar wilayah based record (buku KIA) saat kunjungan
Desa: ​Tindak lanjut rumah dan mengidentifikasi missing
Posyandu Prima services

​Puskesmas meneruksan data evaluasi


2 capaian ke unit di Desa
Dusun/RT/RW

​Kader menindaklanjuti permasalahan


4 evaluasi capaian dan masalah yang
ditemukan dari kegiatan Posyandu dengan
3
​Posyandu meneruskan data evaluasi Dusun melakukan kunjungan rumah
capaian ke Kader di Dusun
Kegiatan Posyandu: KIA,
Remaja, UPL

11
Penambahan Jumlah Infrastruktur Kesehatan di
Desa/Kelurahan untuk Memperluas Jangkauan
1 Posyandu Prima (Lembaga
DINKES Kemasyarakat Desa) di tiap
desa/kelurahan, diintegrasi
​Kab/Kota (514) dari Pustu atau Poskesdes:
RSUD • Minimal 2 tenaga kesehatan:
RS Swasta KO/KAB 1 bidan dan 1 perawat
• Memiliki sarpras standar
Klinik Swasta
​Kecamatan (7.230) untuk menyediakan
Praktek PUSKESMAS ​10.292 Puskesmas pelayanan dan berperan
Mandiri ​191 kecamatan tanpa Puskesmas sebagai LKD kesehatan
UKS
​Desa/Kel (~85.000)
POSYANDU PRIMA ​~17.000 belum memiliki
Pustu/Poskesdes
Mendukung peran Kader
​Dusun/RW sebagai aktivis kesehatan di
POSYANDU ​~300.000 Posyandu komunitas (5 kader per
Dusun/RT/RW Dusun / RT/RW)

MASYARAKAT ~
​ 273.5 juta penduduk

12
Penguatan upaya preventif di layanan primer terus dilakukan melalui 3
program utama – termasuk skrining 14 penyakit prioritas

Imunisasi rutin:
Perluasan deteksi dini Peningkatan kesehatan ibu dan anak
dari 11 menjadi 14 jenis vaksin
​BCG, DPT-Hib, Hep B, MMR/MR, Polio Screening penyakit penyebab kematian Pemantauan tumbuh kembang anak di
(OPV-IPV), TT/DT/td, JE, HPV, PCV, tertinggi di setiap sasaran usia: Posyandu dengan alat antropometri
Rotavirus 1. Hipotiroid kongenital terstandar
2. Thalasemia
Kanker Serviks merupakan satu- 3. Anemia
satunya kanker yang bisa dicegah dengan 4. Stroke Pemeriksaan kehamilan (ANC) dari 4 kali
5. Serangan jantung menjadi 6 kali, termasuk 2 kali USG
imunisasi Human Papillomavirus (HPV) 6. Hipertensi dengan dokter pada trimester 1 dan 3
​Pneumonia dan diare merupakan 2 dari 7. Penyakit paru obstruksi kronik
5 penyebab tertinggi kematian balita di 8. Tuberkulosis
9. Kanker paru
Indonesia* yang dapat dicegah dengan 10. Hepatitis
imunisasi (PCV dan Rotavirus) 11. Diabetes
12. Kanker payudara
13. Kanker serviks
14. Kanker usus

13
Membangun gerakan untuk promosi kesehatan dan meningkatkan
capaian layanan
5 Gerakan Cegah Stunting: yang dilaksanakan bersama masyarakat oleh mitra, private sector, civil society organizations, universitas,
mahasiswa, dll, untuk meningkatkan pengetahuan, cakupan layanan dan pemberdayaan masyarakat
Cegah Stunting
Aksi Bergizi Bumil Sehat Posyandu Aktif Jambore Kader Itu Penting

Sasaran: Remaja (Siswa- Sasaran: Ibu Hamil Sasaran: Kader, Balita, Ibu Sasaran: Kader Kesehatan Sasaran: semua kalangan
siswi SMP/sederajat dan dan Keluarga Balita Aktivitas:
Kegiatan: Kegiatan:
SMA/sederajat) • Produksi konten
• Pemeriksaan kehamilan Kegiatan: • Jambore kader
Kegiatan: • Pembelian alat • Edukasi di berbagai
• Konsumsi tablet tambah • Lomba kader terampil
• Screening anemia antropometri untuk platform: TV, Radio,
darah • Lomba Posyandu
olahraga pagi Posyandu Media Cetak, Media
• Konsumsi makanan Sosial,
• Sarapan Bersama • Pelatihan kader
tambahan
• Talkshow dan Seminar,
• Konsumsi Tablet Tambah • Pemberian makanan
• Kelas ibu hamil.
Darah tambahan kaya protein • Podcast, Storyline Film
hewani (makan bersama) • Penyuluhan

14

14
Sistem Informasi Terintegrasi di Layanan Kesehatan Primer
​Kluster Teknologi Transformasi Teknologi Primer Berbasis Pelayanan Semua data yang tercatat akan masuk ke
dalam Platform SatuSehat

Integrasi SIMPUS Data-data dalam Satu Sehat


Dalam Gedung ke Platform Dashboard dapat dimonitor oleh
SATUSEHAT Satu Data Puskesmas untuk memantau
Puskesmas Kesehatan indikator dan capaian
(Kecamatan) kinerja di wilayah
Kecamatan & Desa dengan
dashboard PWS (Satu Data
API e- API Komdat Kesehatan).
PPGBM Kesmas

API
Sistem Informasi Posyandu Prima
FHIR
Puskesmas
(SIMPUS) Terintegrasi

API e- API Pencatatan ASIK WhatsApp


Kohort Imunisasi Nakes Kader CHA
Luar Gedung Masyarakat
Sistem Pencatatan di dalam Gedung
(Puskesmas) menggunakan SIMPUS sebagai
sistem utama. Data dari berbagai sistem Masyarakat dapat
existing akan diintegrasikan (API) : e- Posyandu ● Kunjungan Rumah memantau data
PPGBM, e-Kohort, dll. ● Surveilans kesehatan pribadinya
melalui CHA

Dusun/RT/RW
Sistem Pencatatan di Luar Gedung oleh Nakes dan Kader di
Posyandu, Kunjungan Rumah, dan Surveilans memaksimalkan
aplikasi ASIK dan WhatsApp sebagai sistem pencatatan yang lebih 15
adaptif di lapangan
 Latar Belakang
 Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer
 Program Jampersal
Daftar isi
 Pelayanan Kesehatan di DTPK
 Pelayanan Kesehatan Afirmasi
 Evaluasi Capaian Target RPJMN 2020-2024
 Tantangan Strategi dan Kebijakan Pencapaian Target

16
Peningkatan dan penambahan Manfaat Promotif Preventif dalam JKN :
Jenis layanan yang menjadi peningkatan manfaat promotive preventif dalam JKN

Peningkatan manfaat
(saat ini sudah berjalan namun belum maksimal) Penambahan manfaat

No Jenis Layanan keterangan No Jenis Layanan Keterangan


1 ANC Penambahan frekuensi ANC menjadi 6 9 Skrining Stunting • Pengukuran tinggi badan dan
kali (termasuk 2 kali pemeriksaan oleh umur (stunting)
dokter dan USG) • Pengukuran berat badan dan
tinggi badan (wasting)
2 Imunisasi Penambahan antigen imunisasi rutin
minimal satu bulan sekali
dari 11 menjadi 14
10 Skrining TB Pemeriksaan fisik
3 Skrining DM Perluasan sasaran Pemeriksaan GDP
dan post prandial 11 Skrining Anemia Pemeriksaan Hb
4 Hipertensi 12 Skrining Kanker paru Pemeriksaan fisik
Perluasan sasaran
5 Stroke 13 Skrining Kanker usus Rectal touche dan pemeriksaan darah
Tekanan darah samar
6 Jantung
14 Skrining PPOK Pemeriksaan fisik
7 Skrining Kanker Perluasan sasaran
serviks Tekanan darah 15 Skrining Thalasemia Pemeriksaan darah lengkap
16 Skrining Hipotiroid Kadar tiroid stimulating hormone
8 Skrining Kanker Perluasan sasaran kongenital
payudara Tekanan darah
17 Skrining Hepatitis Rapid hepatitis B dan C
Tujuan Umum
Menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru
lahir dengan peningkatan akses pelayanan
kesehatan sesuai standar dan penurunan risiko
finansial melalui jaminan kesehatan

Prinsip Umum Pendanaan


Dana Jampersal digunakan untuk membiayai pelayanan
kesehatan ibu dan bayi baru lahir guna melakukan
pencegahan dini terhadap terjadinya komplikasi baik dalam
kehamilan, persalinan ataupun masa nifas termasuk pelayanan
dan penanganan komplikasi pada bayi baru lahir di fasilitas
pelayanan kesehatan

6
Fasyankes yang Melayani Jampersal
 semua fasilitas pelayanan kesehatan yang
bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, baik
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
maupun Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat
Lanjut (FKRTL)
 praktik mandiri bidan yang berjejaring dengan
FKTP yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan

10
PELAYANAN JAMPERSAL DI FASILITAS KESEHATAN
FASILITAS KESEHATAN TINGKAT FASILITAS KESEHATAN RUJUKAN TINGKAT
PERTAMA (FKTP) LANJUT (FKRTL)
1. Pelayanan antenatal (4 kali) 1. Pelayanan antenatal bagi ibu hamil dengan faktor
risiko/komplikasi
2. Persalinan spontan
3. Persalinan normal dengan tindakan emergency 2. Persalinan pervaginam tanpa komplikasi
dasar 3. Persalinan pervaginam dengan komplikasi
4. Pelayanan ibu & bayi baru lahir prarujukan 4. Persalinan pervaginam dengan penyulit
5. Pelayanan nifas (3 kali) & bayi baru lahir (3 kali) 5. Pelayanan persalinan dengan SC
6. pelayanan KB pasca persalinan 6. Pelayanan pasca keguguran, KET, mola hidatidosa dan
histerektomi
7. Pelayanan rawat inap di FKTP
7. Pelayanan KB pasca persalinan
8. Pelayanan di FKTP (mengikuti manfaat JKN)
8. Pelayanan ibu nifas dengan faktor risiko/komplikasi
9. Pelayanan BBL/neonatal esensial saat lahir
10. Pelayanan BBL dengan komplikasi
11. Pelayanan Kesehatan ibu & BBL yang butuh ruang
rawat intensif
11
12.Pelayanan di FKRTL (mengikuti manfaat JKN)
Kendala dan Tantangan Verifikasi Jampersal

1. Pemahaman FKRTL dan Kantor Cabang atas klaim yang TIDAK SESUAI, sebagai contoh :
- penulisan/peng-entrian resume medis yang tidak benar dan lengkap pada
E-Klaim
- laporan operasi yang tidak benar dan jelas
- pengajuan klaim yang sama lebih dari 1 kali
- kaidah koding persalinan yang tidak sesuai ICD10 dan ICD 9CM
- tidak melakukan updating E-Klaim versi terbaru
2. Masih terdapat keluhan rumah sakit yang tidak bisa melakukan edit atas pengajuan ulang klaim
Jampersal
3. Belum muncul klaim yang selesai di verifikasi di aplikasi E-Kohort
4. Aplikasi E-Klaim masih menerima klaim dari RS yang kode FASKES nya tidak ada
5. Terdapatnya klaim yang kadaluarsa sebelum aplikasi penunjang pengajuan klaim siap untuk
diimplementasikan (klaim layanan Juli dan Agustus 2022)
 Latar Belakang
 Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer
 Program Jampersal
Daftar isi
 Pelayanan Kesehatan di DTPK
 Pelayanan Kesehatan Afirmasi
 Evaluasi Capaian Target RPJMN 2020-2024
 Tantangan Strategi dan Kebijakan Pencapaian Target

22
Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan Terluar

PERPRES
63/2020

62 Kab Penyelenggaraan Yankes Di Fasyankes


Kawasan Terpencil/ Sangat Terpencil
Penetapan Daerah Tertinggal Penetapan oleh Bupati Berdasarkan wilayah sulit
tahun 2020 -2024 dijangkau/rawan bencana, pulau kecil, gugus pulau
atau pesisir; akses transportasi umum 1 kali dalam
Rancangan
Berdasarkan perekonomian masyarakat, Rencana Induk PERMENKES 1 minggu; jarak tempuh PP dari ibukota kabupaten
SDM, sarpras, fiskal daerah, 90 / 2015 > 6 jam; transportasi dapat terhalang iklim dan
aksesibilitas dan karakteristik cuaca; kesulitan pemenuhan bahan pokok dan
daerah kondisi keamanan yang tidak stabil.

KEPPRES
6 / 2017

222 Kec.lokpri
111 Kecamatan Lokus Prioritas 1177 (11,43%) Puskesmas kawasan sangat terpencil
Pulau Berdasarkan titik perbatasan antar yang terletak di 208 kab/kota di 28 provinsi dan
Penetapan Pulau-Pulau Kecil negara
1457 (14,15 %) Puskesmas kawasan terpencil yang
Terluar
Berdasarkan koordinat geografis titik- terletak di 279 kab/kota di 30 Provinsi
titik garis pangkal Kepulauan Indonesia
23
Permasalahan dan Tantangan

Kondisi geografis AKSES


sulit Budaya bervariasi
TERHADAP
P E L AYA N A N
Peran swasta pada Angka kemiskinan
yankes rendah tinggi K E S E H ATA N
RENDAH

Biaya hidup tinggi Utilisasi faskes


rendah

SDM berkualitas Fasilitas dan Status


langka kemampuan faskes
rujukan terbatas Kesehatan
Masyarakat
Persebaran Prasarana dasar Rendah
penduduk tidak terbatas (transportasi,
merata listrik, air)

24
Pengembangan
Pola Pelayanan Kesehatan

Pelayanan Kesehatan Bergerak


Dilaksanakan berdasarkan analisis situasi didukung SDM &
sarana prasarana yang cukup
Pelayanan Kesehatan Gugus Pulau
Pelayanan kesehatan berkelompok dari beberapa
faskes di beberapa pulau tanpa memperhatikan batas
administrasi
Rumah Tunggu Kelahiran
Berfungsi sebagai tempat tinggal sementara bagi
ibu hamil dan pendampingnya sebelum dan
sesudah masa persalinan.

Pelayanan Berbasis
Telemedicine
Bertujuan meningkatkan ketepatan & kecepatan
diagnosis medis & konsultasi medis di Faskes yang
tdk pny nakes tertentu
Pelayanan Kesehatan Pelayanan kesehatan bergerak (PKB) adalah salah satu

Bergerak pengembangan pola pelayanan kesehatan di fasilitas


pelayanan kesehatan kawasan terpencil dan sangat
terpencil sebagaimana tercantum dalam Peraturan
Target Indikator pada RPJMN: Menteri Kesehatan Nomor 90 Tahun 2015.

Jumlah Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) yang


dilakukan di daerah terpencil dan sangat terpencil sesuai
standar

18 51 84 117 150

2020 2021 2022 2023 2024

Capaian: Capaian:
6 51

Kegiatan PKB dilaksanakan di salah satu wilayah kerja Puskesmas kawasan sangat terpencil yang tidak dapat dijangkau
melalui kegiatan Puskesmas Keliling secara optimal minimal empat kali pada tahun berjalan guna menjamin kontinuitas
pelayanan kesehatan yang diberikan bagi masyarakat di kawasan tersebut.
Pendekatan Pelayanan Kesehatan di DTPK

Pendekatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan memperhatikan


karakteristik masing-masing daerah dan kebutuhan masyarakat setempat
Pengembangan Pola Ketersediaan Perbekalan Kesehatan,
Yankes Sarpras dan Alkes
1 3

+
2 4
Pendekatan Program Ketersediaan Tenaga
Yankes Kesehatan
Permenkes No:90/2015, Pasal 3
Jenis Pelayanan dan SDM yang dibutuhkan dalam
Pelayanan Kesehatan Bergerak
Sumber Daya Manusia:
Jenis Pelayanan : 1. Dokter spesialis (sesuai kebutuhan dan
ketersediaan di Kab/Provinsi)
1. Pelayanan kesehatan dasar
2. Dokter dan atau dokter gigi
2. Pelayanan kegawatdaruratan
3. Perawat
3. Pelayanan kesehatan spesialistik
Melibatkan 4. Bidan
4. Pelayanan kesehatan rujukan dan
evakuasi medis 5. Apoteker atau tenaga kefarmasian
5. Pemberdayaan masyarakat 6. Tenaga Sanitasi lingkungan
6. Peningkatan pengetahuan dan 7. Nutrisionis
kemampaun petugas 8. Tenaga Promkes dan ilmu prilaku
9. Tenaga Kesehatan laiinya
10.Tenaga Penunjang (administrasi,
pengemudi dan porter)
Lokus PKB 2022
No Provinsi Kabupaten Kecamatan Puskesmas Desa No Provinsi Kabupaten Kecamatan Puskesmas Desa
1 Aceh Gayo Lues Tripe Jaya Rerebe Perlak 17 Sulawesi Seko Seko Marante, Taloto
Selatan Luwu Utara
2 Sumatera Nias Ma’u Ma’u Balodano,
Utara Mohili Wanggarasi Wonggarasi Lembah Permai
18 Gorontalo Pohuwato
Sumatera Pagai Selatan Malakopa Makalo II
3 Barat Kep. Mentawai Buntu Salutambun Kabae
19 Sulawesi Barat Mamasa
Kuala Kampar Kuala Serapung, Malangka
4 Riau Pelalawan
Kampar Maluku Wermaktian Seira Werlumdity
20 Maluku
Muar Sahung Muara Bukit Makmur Tenggara Barat
5 Bengkulu Kaur sahung Aru Tengah Koijabi Balatan
21 Maluku Kepulauan Aru
Timur
6 Kepulauan Karimun Durai dan Moro Durai Sanglar.
Riau Seram Bagian Huamual Tahalupu Tahalupu, Sole,
22 Maluku Barat
Lamaknen Nualain Henes dan
7 NTT Belu Selatan Lutha 23 Maluku Buru Selatan Fena Fafan Fena Fafan Waeraman
8 NTT Rote Ndao Ndao Nuse Ndao Nuse Mangoli Utara Waisakai Waisum
24 Maluku Utara Kepulauan Sula
9 Kalbar Sintang Serawai Serawai Rantau Malam Timur
10 Kalbar Kapuas Hulu Selimbau Selimbau Sekulat 25 Maluku Utara Pulau Taliabu Taliabu Timur Samuya Parigi, Penu,
Miri Manasa Masukih. Rangan Hiran 26 Papua Barat Fak-fak Furwagi Degen Kampung Tawar
11 Kalteng Gunung Mas Aifat Timur Aifat Timur Makiki
27 Papua Barat Maybrat
12 Kalsel Kota baru Pulau Sembilan Marabatuan Labuan Barat Selatan
Kalimantan Kelay Merapun Merapun, Manokwari Dataran Isim Isim Sibjo
13 Berau 28 Papua Barat Selatan
Timur Merabu
Kalimantan Lumbis Binter Labang Wapoga Wapoga Totoberi,Saman
14 Nunukan 29 Papua Nabire
Utara ui
Sulawesi Pinembani Pinembani Bambakanini 30 Papua Biak Numfor Padaido Pasi Pasi
15 Donggala 31 Papua Boven Digoel Waropko Waropko Wametkapa
Tengah
Sulawesi Marawola Barat Dombusoi Lemosiranindi 32 Papua Mappi Miyanmur Kabe Kofar, Kogir
16 Sigi
Tengah
Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan PKB
sampai bulan Juli 2022

1. Dari 32 lokus PKB:


a. 10 lokus baru melaksanakan PKB tahap I
b. 12 lokus telah melaksanakan PKB tahap I dan II
c. 10 lokus belum melaksanakan sama sekali
2. Tenaga kesehatan yang terlibat:
a. Dokter spesialis: penyakit dalam, anak, kandungan, bedah, kulit, jantung, paru, tht dan jiwa
b. Dokter umum dan dokter gigi
c. Perawat, bidan, apoteker, sanitarian, gizi, promkes, dan pemegang program lainnya (imunisasi, KIA, PTM, dll)
3. Penyakit menular yang paling banyak ditemukan: TBC, Malaria
4. Penyakit tidak menular dan masalah kesehatan lainnya: hipertensi, myalgia, ISPA, gastritis, anoreksia, dermatitis, artritis,
cepalgia, hiperkolestrolemia, caries gigi, gizi buruk. ibu hamil KEK, anemia.
5. Tiga (3) penyakit terbanyak yang ditemukan: hipertensi, myalgia, ISPA

30
KENDALA YANG DITEMUI DALAM PELAKSANAAN PKB

1. Keterlambatan anggaran DAK NF di kabupaten (turun di triwulan 2 dan 3)

2. Dukungan pimpinan dalam pelaksanaan PKB kurang sehingga kegiatan belum bisa dilaksanakan

3 Keg PKB belum menjadi prioritas di daerah, pengajuan kegiatan semester pertama adalah program lain seperti AKI/AKB,
stunting. Sementara pengajuan dana berikutnya menunggu penyelesaian administrasi sebelumnya.

4. Pergantian pimpinan dan kekosongan jabatan penanggung jawab PKB (Kepala Bidang)

5 Ketersediaan waktu dokter spesialis dalam pelaksanaan PKB karena keterbatasan tenaga

6 Masalah cuaca dan transportasi


7 Tidak adanya dana pendampingan PKB di tingkat provinsi

31
 Latar Belakang
 Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer
 Program Jampersal
Daftar isi
 Pelayanan Kesehatan di DTPK
 Pelayanan Kesehatan Afirmasi
 Evaluasi Capaian Target RPJMN 2020-2024
 Tantangan Strategi dan Kebijakan Pencapaian Target

32
CAPAIAN RPJMN TAHUN 2022
2021 2022
No Indikator
Target Capaian Target Capaian

Angka kematian ibu (per 100.000 kelahiran hidup)


1 217 7389* 205 256*

Angka kematian bayi (per 1.000 kelahiran hidup)


2 19,5 25.037* 18,6 16,97*

3 Angka kematian neonatal (per 1.000 kelahiran hidup) 12,2 20.009* 11,6 19.278**
4 Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada balita (%) 21,1 24 18,4 21,6***
5 Prevalensi wasting (kurus dan sangat kurus) pada balita (%) 7,8 7.1 7,5 7,7***
6 Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) 14,5 8.7 13,0 8,41
7 Jumlah balita yang mendapatkan suplementasi gizi mikro 140.000 346.953 190.000 517.249

8 Persentase balita yang dipantau pertumbuhan dan perkembangannya 70 68.9 75 76,22*

9 Persentase kabupaten/kota yang melaksanakan surveilans gizi 70 58.8 90 67,70


10 Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI eksklusif 45 69,7 50 68,22

Jumlah kabupaten/kota yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan usia


11 200 375 320 404
reproduksi

Persentase Kabupaten/kota yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan lanjut


12 50 50,19 55 76,10
lansia

• = Proyeksi Data Saing Indonesia Emas 2045, Bappenas


**= MPDN
***= SSGI, 2022
CAPAIAN RPJMN TAHUN 2022
2021 2022
No Indikator
Target Capaian Target Capaian

13 Cakupan persalinan di fasilitas kesehatan (persen) 89 90 91 87,30

14 Cakupan kunjungan antenatal (persen) 85 88.1 90 85,56


15 Cakupan kunjungan neonatal (persen) 88 94.4 90 90,44
16 Jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan kesehatan kerja 334 298 360 394
17 Persentase ODGJ berat yang mendapatkan pelayanan sesuai standar 60 65 75 91,23

18 Jumlah penyalahguna Napza yang mendapatkan pelayanan rehabilitasi medis 10.000 10.149 10.500 10.826

19 Persentase kabupaten/kota yang menerapkan kebijakan Germas 35 45 40 50,19

20 Jumlah pedoman/regulasi/rekomendasi kebijakan penerapan Germas 6 6 9 9

21 Persentase kabupaten/kota melaksanakan pembinaan posyandu aktif 70 44,36 90 61,48


22 Persentase kabupaten/ kota dengan minimal 80% posyandu aktif 35 6 50 20,62
Jumlah Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) yang dilakukan di daerah terpencil dan
23 51 62 84 84
sangat terpencil sesuai standar
Jumlah kabupaten/kota yang telah melaksanakan PIS-PK dengan 100% intervensi
24 200 136 300 142
keluarga

Sumber: Komdat Kesmas, Laporan Dit. Kesehatan Jiwa, dan Microsite per 25 Jan
2023
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT
(RENSTRA)
2020 2021 2022 2023
NO INDIKATOR Capaian
Target Capaian Target Capaian Target Nasional Target
(per 25 Jan 23)
Persentase kabupaten/ kota yang
1 Indikator Baru Revisi Indikator Baru Revisi
melaksanakan intervensi kesehatan 50 43 75
Renstra 2020 -2024 Renstra 2020 -2024
keluarga

2 Persentase ibu bersalin di faskes 87 81,18 89 90.28 91 87,30 95


(PF)
3 Persentase ibu hamil KEK 16 9,7 14.5 8.7 13 8,41 11,5
Persentase bayi usia kurang dari 6
4 40 59,1 45 69.7 50 66,4 55
bulan mendapatkan ASI eksklusif

5 Persentase balita yang dipantau


60 59,28 70 68.90 75 76,22 85
pertumbuhan dan perkembangannya

Kabupaten/kota yang menerapkan


6 kebijakan Gerakan Masyarakat Hidup 30 33 35 45.14 40 50,19 65
Sehat (Germas)
Indikator Baru Revisi
7 Puskesmas dengan tata kelola Indikator Baru Revisi Renstra
Renstra 2020 -2024 50 11,80 60
kesehatan masyarakat yang baik 2020 -2024

Komdat Kesmas dan Microsite per 25 Januari 2023 35


INDIKATOR KINERJA KEGIATAN PEMBINAAN GIZI DAN KIA
2021 2022
NO INDIKATOR
Capaian
Target Capaian Target (per 25 Jan ‘23)
Indikator Baru Revisi Renstra
Persentase ibu hamil yang mendapatkan
1 2020 -2024 60 70,60
pemeriksaan kehamilan 6 kali (ANC 6x)

Indikator Baru Revisi Renstra


Persentase bayi yang mendapatkan
2 2020 -2024 91 90,44
pelayanan kesehatan

Persentase puskesmas yang Indikator Baru Revisi Renstra


3 melaksanakan pembinaan ke sekolah 4 2020 -2024 70 86,68
kali setahun
Indikator Baru Revisi Renstra
Persentase remaja putri yang
4 2020 -2024 54 44,94
mengkonsumsi tablet tambah darah

Komdat Kesmas dan Sigizi Terpadu per 25 Januari 2023 36


INDIKATOR KINERJA KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
2021 2022
NO INDIKATOR
Target Capaian Target Capaian
(per 25 Jan ‘23)

1 Persentase kabupaten/ kota dengan 35 6.03 75 20,62


minimal 80% posyandu aktif

Microsite per 25 Januari 2023 37


INDIKATOR KINERJA KEGIATAN KESEHATAN USIA
PRODUKTIF DAN LANJUT USIA
2021 2022
NO INDIKATOR
Capaian
Target Capaian Target
(per 25 Jan ‘23)
Persentase puskesmas yang Indikator Baru Revisi Renstra
1 melaksanakan pelayanan kesehatan 2020 -2024 70 83,62
reproduksi bagi calon pengantin
Indikator Baru Revisi Renstra
Persentase lansia yang mendapatkan
2 2020 -2024 70 71,90
pelayanan Kesehatan

Indikator Baru Revisi Renstra


Persentase Puskesmas yang
3 2020 -2024 50 73,60
meningkatkan aktivitas fisik

Komdat Kesmas per 25 Januari 2023 38


INDIKATOR KINERJA KEGIATAN KESEHATAN JIWA

2021 2022
NO INDIKATOR
Capaian
Target Capaian Target
(per 23 Jan ‘23)

Persentase penduduk usia ≥ 15 tahun dengan Indikator Baru Revisi Renstra 2020 -
1 risiko masalah kesehatan jiwa yang 2024 30 9,22
mendapatkan skrining

Indikator Baru Revisi Renstra


Persentase penyandang gangguan jiwa yang
2 2020 -2024 30 29,17
memperoleh layanan di Fasyankes

Jumlah penyalahguna napza yang Indikator Baru Revisi Renstra


3 mendapatkan pelayanan rehabilitasi medis 2020 -2024 10.500 10.826
(Program Yankes dan JKN)

Direktorat Kesehatan Jiwa per 23 Januari 2023 39


INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TATA KELOLA KESEHATAN
MASYARAKAT
2021 2022
NO INDIKATOR
Target Capaian Target Capaian

Indikator Baru Revisi Renstra 2020 -


Persentase puskesmas yang menerapkan
1 2024 40 42
BLUD

Persentase puskesmas yang melakukan Indikator Baru Revisi Renstra


2 perencanaan tingkat puskesmas melalui 2020 -2024 70 34,4
lokakarya mini

Indikator Baru Revisi Renstra


Persentase Puskesmas yang melaksanakan
3 2020 -2024 50 20,5
pemantauan wilayah kerja

Direktorat Tata Kelola Kesehatan Masyarakat update 25 Januari 2023 40


INDIKATOR DUKUNGAN MANAJEMEN
DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA
PADA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT

2021 2022
NO INDIKATOR
Capaian
Target Capaian Target
(per 15 Jan ‘23)
Nilai reformasi birokrasi Direktorat
1 57,5 34,38 58,5 35,86
Jenderal Kesehatan Masyarakat

Nilai kinerja penganggaran Direktorat


2 82,5 90,07 85 88,53
Jenderal Kesehatan Masyarakat

PNPRB dan SMART DJA per 15 Desember 2022 41


 Latar Belakang
 Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer
 Program Jampersal
Daftar isi
 Pelayanan Kesehatan di DTPK
 Pelayanan Kesehatan Afirmasi
 Evaluasi Capaian Target RPJMN 2020-2024
 Tantangan Strategi dan Kebijakan Pencapaian Target

42
Implementasi Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer mulai Tahun 2023
​Rencana Kegiatan Pusat dan Dukungan bagi Kegiatan Daerah

APBN Pusat APBN Dekonsentrasi DAK Fisik dan Non Fisik (BOK)
Dit. Takelmas: Provinsi: Kabupaten:
1. Pembangunan Sarpras dan Alkes Posyandu Prima
1. Penyusunan NSPK program 1. Orientasi Manajemen Integrasi
2. Pertemuan koordinasi bagi Pokjanal Posyandu,
integrasi layanan primer Layanan Primer Bagi Tenaga Puskesmas, Camat, PKK, dan mitra dalam pengelolaan
2. Pertemuan koordinasi kegiatan Kesehatan Dan Kader Posyandu Prima dan Posyandu dalam transformasi
program inisiatif integrasi layanan 2. Pemantauan dan Monev layanan primer di 508 kab/kota  DIT. PROMKES
primer Pelaksanaan Integrasi Layanan 3. Bimtek penguatan Posyandu di 508 kab/kota  DIT
Primer PROMKES
3. Orientasi Fasilitator Integrasi 4. Pelatihan Manajemen Puskesmas, Posyandu dan
Layanan Primer Tingkat Pusat (3 Posyandu Prima
Regional) 5. Workshop Kader Posyandu dalam penyelenggaraan
Penimbangan, Posyandu dan Kunjungan Rumah (Dit
4. Monitoring Pasca Orientasi Promkes)
Integrasi Layanan Primer
5. Monev Pendampingan pelaksanaan
ILP Puskesmas:
1. Dukungan internet dalam implementasi dashboard ILP
6. Pertemuan Evaluasi ILP dan ASIK

43
Dinkes Provinsi diharapkan aktif dalam pengawalan implementasi Integrasi
Pelayanan Kesehatan Primer

​Mapping fasilitas ​Fasilitasi dan


Sosialisasi dan ​Perencanaan
primer pendampingan
advokasi kegiatan dan
kepada kab/kota
anggaran 2023

Sosialisasi dan advokasi ​Merencanakan kegiatan dan ​Pemetaan layanan ​Fasilitasi dan pendampingan
ke Dinkes Kab/Kota anggaran tahun 2023 untuk kesehatan dan potensi dalam:
dan lintas sektor implementasi ILP tingkat sumber daya untuk
1. proses perencanaan DAK
(Kepala Daerah, provinsi bersumber APBD dan penerapan ILP
2023 dan realisasinya
DPMD, Pokjanal APBN ​Menyusun Roadmap
Posyandu,dll) 2. Orientasi Kab/kota
penerapan ILP
 Kabupaten/kota yang
3. Monev kab/kota
siap menerapkan ILP tahun
2023-2024

44
Dinkes Kabupaten/Kota mengimplementasikan
Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer

​Mapping fasilitas ​Fasilitasi dan


Sosialisasi dan ​Perencanaan
primer pendampingan
advokasi kegiatan dan
Puskesmas
anggaran 2023

Sosialisasi dan advokasi ​Merencanakan kegiatan dan ​Pemetaan layanan ​Fasilitasi dan pendampingan
lintas sektor (Kepala anggaran tahun 2023 untuk kesehatan dan potensi dalam:
Daerah, DPMD, implementasi ILP tingkat sumber daya sampai
1. proses perencanaan DAK
Pokjanal Posyandu,dll) kabupaten/kota tingkat dusun
2023 dan realisasinya
dan Puskesmas ​Menyusun Roadmap 2. Orientasi bagi Puskemas dan
penerapan ILP
kader
 Puskesmas dan desa yang
menerapkan ILP tahun 3. Monev kesiapan Puskesmas
2023-2024

45
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
25.00%
30.00%
10.32%
5.10%
5.78%
1.58%
10.50%
4.63%
4.35%

Sumber: Komdat Kesmas per 25 Januari 2023


2.51%
2.75%
1.84%
2.04%
1.18%
3.37%
0.87%
5.82%
2.71%
7.86%
2.05%
10.09%
4.94%
5.23%
2.73%
9.40%
4.04%
10.94%
5.18%
8.60%
6.55%
7.60%
6.04%
4.31%
3.11%
Stunting

4.05%
2.32%
19.24%
6.40%
Wasting
Tahun 2022

23.19%
9.76%
• 399.519 balita stunting dari 4.453.661 balita diukur PB/TB

13.13%
6.48%
11.66%
4.36%
11.00%
7.24%
17.54%
7.79%
16.93%
6.66%
3.16%
2.38%
17.84%
5.81%
15.05%
Balita Stunting dan Wasting Menurut Provinsi

4.81%
10.41%
2.89%
10.78%
5.17%
28.17%
5.27%
7.47%
4.70%
8.60%
5.85%
• 197.612 balita wasting dari 4.497.093 balita diukur (8,97% untuk Stunting, 4,39% untuk Wasting)

15.54%
7.99%
25.36%
10.63%
8.97%
4.39%
Persentase Ibu Hamil KEK

23.05%
21.72%
25.00%

17.10%

16.90%
20.00%

16.17%
15.97%

15.76%
14.61%

14.50%
12.82%
12.26%
12.00%

11.59%
15.00%

11.08%
10.58%
10.45%
Target 2022: 13%

9.90%
9.59%

9.59%

9.18%

9.16%
8.64%

8.63%

8.41%
7.95%
7.88%

7.06%
10.00%

6.57%

6.29%
6.27%

5.57%
5.41%

5.24%
4.57%

4.42%
5.00%

0.00%

• Jumlah sasaran ibu hamil sebanyak 4.897.488 ibu hamil


• Jumlah Ibu hamil periksa LiLA yang terekap 2.439.505 bumil
• Jumlah ibu hamil KEK dari yang periksa LiLA 205.249 ibu hamil (8,41% Bumil KEK)

Sumber: Komdat Kesmas, data per 25 Januari 2023


Persentase Balita yang Dipantau Pertumbuhan dan Perkembangannya

120.00%

95.47%
93.18%

92.36%
Target 2022: 75%

88.85%
87.99%

85.03%
100.00%

83.61%

80.57%
79.08%

78.60%

78.00%

76.86%
76.64%
76.48%

76.22%
75.16%
73.66%
73.31%

72.50%
71.25%

69.88%

69.67%
67.41%

67.08%
66.59%

66.17%
65.57%
63.61%
80.00%

60.75%

58.81%
58.21%
53.55%

52.52%

45.98%
60.00%

30.90%
40.00%

20.00%

0.00% I I
T R A A H
CEH RA RAT IAU MB AN LU NG NG IAU RTA RA AH RTA UR TE N AL RAT UR RAT AH AN U R AR A N A O T U
A AR AL RA K AR PU RA SI
A A T A
A A
T BA R JA A K T U U U
P IT . R A BA N G A I M N B A I M A G T I M T A T G T T A U T A A E
U K T A B T B EN L A T U U N L A G N B A L U P B N
A A S EL NG AM EL EP JAK A TE A A B A RA N T SE N N SI I TE SE ENG RO SI M U A DO
R E R E L K Y R A
RA
B B I W A G AW A TA N N T A E S I T
GO AW
E K P U IN
TE AT E K
A DK JA JAW YO J A
G GG N TA TA AN NT AW WE ES SI LU P A
A T G G A N N A L W E L A
M M A N DI N
EN TE LIM IMA A LIM LIM SU UL LA AW
A
SU
M
SU S U M A T M S SU L
SU .B SA US
A KA AL LI KA KA
EP U K KA SU
K N N
• Jumlah sasaran balita 21.856.192 balita
• Jumlah balita yang dipantau pertumbuhan dan perkembangannya 16.659.170 balita (76,22%)

Sumber: Komdat Kesmas, 25 Januari 2023


Jumlah kabupaten/kota yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan usia reproduksi
35 Target 2022: 320 kab/kota

32

30
30

27
25

20

20
19
20

18
17

15
15

13

13
12

12

12
11

11

11
10
10

10
10

9
8
7

7
6

6
5

5
5

0
0
E H A A T U BI N L U G G U T A A T H TA R EN LI A T R A T H N R A A H N A LO A T U A A A T
C R R IA M A N N IA R R A R U T A R U R A A U R R A A R R K R PU R
A TA BA R JA LAT KU PU ITU . R A BA NG A TIM AN B BA TIM BA NG AT TIM TA TA NG LAT GA NTA BA LU TA PA BA
E NG AM EL EP JAK A TE AK A B L
A
U
A S K A R A N TE SE N N U SI U I TE SE NG RO SI MA U U A
R ER B E L B Y
I W A G AW R A TA N N TA A E S SI TE O E K U
E A A K A A T E U P
T T
A A ER K D JA JAW YO J G GG AN NT TA AN N AW W WE SI G AW
E
L PA
M M T G I G N N M A L A L A
SU SU M
A
A
N D
T EN TE LIM IMA MA LI LIM SU UL ULA AW SU M
B A A L I A S L
SU . SA US K KA AL K K
A S U
EP U K
S
K N N

Dari 514 kabupaten/kota, kabupaten/kota menyelenggarakan pelayanan kesehatan usia reproduksi sebanyak 404
kabupaten/kota
Sumber: Komdat Kesmas data per 25 Januari 2023
Persentase Kabupaten/kota yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan lanjut lansia

100.00%

100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%

100.00%

100.00%
100.00%

100.00%

100.00%
100.00%

100.00%
120.00% Target 2022: 55%

94.12%

92.59%

90.00%
89.47%

85.71%

83.33%
100.00%

74.90%
73.91%

71.05%

70.59%
66.67%
64.29%
80.00% 63.64%

60.00%

60.00%
58.33%

57.14%

50.00%
45.45%
60.00%

40.00%

17.24%
15.38%

7.69%
20.00%

0.00%
I T R I R T T T
CEH RA RAT IAU MB AN ULU NG NG IAU RTA RA AH RTA U TE N AL RAT U RA AH AN UR RA RA AH AN RA ALO RA KU RA PUA RA SIA
A R T U U R G M B M G T M A A G T A U A E
A T BA
U JA LA GK MP IT P. KA BA EN KA TI AN I I
BA T BA EN LA T UT I UT EN LA GG NT I BA AL UT PA BA ON
L B
RA E RA SE EN LA BE KE I JA WA A T YA WA A T E N
RA AR AN N N S TA AN ES SI I S TE OR ES
T E N O M U
K
A
U IND
E A B A K A W G A A T A T E S I W U P
T T R J A YO J G G N A N W G
A A TE G
K D J I G NG A NT NT A AN LA AW WE ES LA A
L PA
M M A N D N E I M A I M M U L A W U M
SU SU M BA TE T AL LIM IMA AL ALI S SU UL LA S
SU P . A
S US
A K A L K K S
S U
K KA
KE NU N

Dari 514 kabupaten/kota, terdapat 385 Kab/Kota yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan lanjut usia (74,90%)

Sumber: Komdat Kesmas data per 25 Januari 2023


Persentase persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan (PF)
Komdat Kesmas
Target 2022: 91%
120.00%

96.37%
94.97%
94.69%

94.29%
92.43%
92.41%
92.30%

92.21%

92.31%
91.72%

89.94%

89.58%
88.86%

88.07%

87.30%
86.79%

85.93%
85.49%

85.28%

84.56%
84.21%
100.00%

81.54%
81.00%

80.18%
79.07%

78.65%
77.83%
77.15%

76.87%
75.32%

64.40%
80.00%

59.48%

58.62%

54.87%
60.00%

40.35%
40.00%

20.00%

0.00%
E H RA AT AU BI AN LU NG NG AU TA AT AH TA UR EN LI AT UR AT AH AN UR RA RA AH AN RA LO AT KU RA UA AT SIA
I M I R T A P
AC TA BAR R JA T
A GK
U PU
I TU . R KA BA
R G R
N KA TIM AN B
B
R
A TIM BA
R G T A A G T
N LA TIM UT UT EN LA GG NT BA AL UT PA BA
A A R U A R
N
E
U E L M L P E B E E I E O I O
N A T A A T T
RA E RA S
BE LA BE KE I J WA A GY RA AR
A N
N N S TA TA
N N
ES SI SI S TE OR E
N S M U A D
E T RA A K A W O JA
W A G T A
A N W E I G W U
K PU IN
T A J G N A N PA
A TE G
K D JA I Y G NG A T
N NT MA A LA AW WE ES LA AL
M UM A N D N E I M A A I I M U L A W U M
SU S M BA TE T AL LIM IM AL AL S
SU SU
L
LA
S
SU P . A
S U S A K A L K K S U
K KA
KE NU N

• Jumlah sasaran 4.675.360 ibu bersalin


• Jumlah ibu bersalin melaksanakan persalinan di fasyankes 4.081.432 ibu bersalin (87,30%)
Sumber: Komdat Kesmas, 25 Jan 2023
Cakupan Ibu Hamil yang Memperoleh Pelayanan Antenatal Sesuai Standar (K4) dan
Cakupan Ibu Hamil K6
Target 2022:
K4 = 90 %
120 K6 = 60 %

95.59
94.77

91.55
91.07

90.63
90.35

90.06
100

88.45

88.24
90.4
90.1
86.55

86.13

86.07
85.94

85.88

85.56
85.54
84.59

84.35
82.96

82.94
82.56

81.93
81.02
80.95

80.27

80.05
78.79

77.99
77.82
77.06

76.83
78.9

75.57
74.76

74.66

74.65
74.61

74.01
72.95

72.83
71.31

69.54
80

67.58

70.6
66.93
66.36

64.13
63.17
60.95

60.15

60.09

57.53
57.49
57.31

56.49
55.46
51.89

50.38
49.02

49.01
60

52.1
48.64

47.05
41.52

34.34
40

31.8

24
17.7
20

0
EH RA AT U BI N LU G G U TA AT H TA UR EN LI AT UR AT H N UR RA RA H N RA LO AT U RA A AT IA
C R RIA AM TA U UN UN RIA R R GA R IM NT BA R IM R GA TA IM A A GA TA A TA R UK A PU R E S
A TA B A J A K P IT . A A N A T A T A N A T T T N A G A L T P A BA O N
U E L G M L EP K B TE K A B A B
A
B E EL
T N U I U T E EL G O N I B A U
R A ER
A S EN LA BE K I JA A A A
Y W RA AR TAN N N S TA AN ES SI SI S TE OR ES
N M U
K
A D
U IN
E A B A K W G A A A T E U P
A
J AW O J G GG AN NT TA AN N AW W WE SI G AW
A
T AT
T ER G
K D J IY G A L A E L A
L PA
M M N N M
SU SU M
A
A
N D
T EN TE LIM IMA MA LI LIM SU UL ULA AW SU M
B A L I A S L
SU . SA US
A K A L K KA S U
EP U K KA S
K N N

• Jumlah sasaran ibu hamil 4.897.488 ibu hamil


• Jumlah ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal 4x selama kehamilan 4.190.742 ibu hamil (85,56%)
• Jumlah ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal 6x selama kehamilan 3.457.904 ibu hamil (70,60%)
Sumber: Komdat Kesmas, 25 Jan 2023
Cakupan kunjungan neonatal / Persentase bayi yang mendapatkan pelayanan kesehatan

Target 2022: 90%


100.00%
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%

100.00%
20.00%
86.68%

89.14%

92.36%

90.44%
84.09%
86.75%
78.50%
81.91%
94.92%
94.58%

96.19%

81.51%
79.35%

96.14%
56.60%
95.70%
96.47%
92.98%
91.66%
67.52%
87.59%
91.82%
87.27%

93.75%
72.41%
84.88%
98.56%
75.30%
93.22%
92.83%
70.50%
90.25%
37.06%
50.93%
10.00%
0.00%
H A T U B I N U G G U A T H A R N L I T R T H N R A A H N A O T U A A T IA
CE AR RA RIA AM TA UL UN UN RIA RT RA GA RT IMU NTE BA RA IMU RA GA TA IMU AR AR GA TA AR TAL RA UK AR PU RA ES
A T BA
U J LA GK MP IT P. KA BA EN KA T A A
BA T BA EN ELA T UT I UT EN ELA GG N I B AL UT P BA ON
A
A A SE N A EL E JA A T A A B A A N T S N N T S N O S M U A D
E R ER A B E L B K I W A GY A W R AR TA N N TA A ES SI SI TE OR E K PU IN
T T R A K A W O J A A A N N T W E E I G A W U
D J A G G N T L PA
A A
M UM TE G
K J IY G NG A AN NT MA A LA AW AW ES L A
A N D N E I M A I IM SU UL L AW SU M
SU S U
M B A TE T AL LIM IM AL AL S SU L
. A K A AL K K
S
EP SA S K K SU
K U NU
N

• Jumlah sasaran 4.452.717 bayi baru lahir


• Jumlah bayi baru lahir mendapat pelayanan KN lengkap 4.027.164 bayi baru lahir (90,44%)

Sumber: Komdat Kesmas, 25 Januari 2023


Persentase puskesmas yang melaksanakan pembinaan ke sekolah 4 kali
setahun

100.00%

100.00%
100.00%
100.00%

100.00%

100.00%

100.00%
100.00%

100.00%
100.00%

100.00%
98.42%

97.85%

97.58%
120.00%

94.56%
92.83%
91.45%
91.06%

91.07%

90.62%
90.24%
88.09%

86.68%
85.02%
82.68%

81.45%

80.18%
78.90%
100.00%

77.13%

74.87%

67.35%
64.19%
80.00%

53.06%

48.47%
60.00%

28.86%
40.00%

20.00%

0.00%

• Jumlah puskesmas 10.050 puskesmas


• Jumlah puskesmas yang melaksanakan pembinaan ke sekolah minimal 4 kali dalam setahun 8.711 puskesmas

Sumber: Komdat Kesmas 25 Januari 2023


Persentase puskesmas yang melaksanakan pelayanan Kesehatan Reproduksi
bagi calon pengantin
Target 2022: 70%
100.00%

100.00%

100.00%

100.00%

100.00%
100.00%

100.00%

100.00%
100.00%
100.00%

100.00%
99.68%
99.64%

99.47%
99.14%

98.21%
96.37%
95.45%

95.24%
90.00%

91.84%
91.40%

89.86%
89.76%
88.42%
80.00%

83.62%
82.13%

81.08%
78.54%

78.49%
78.39%

70.00%

71.00%
70.00%

64.76%
60.00%
50.00%
40.00%

35.68%
30.00%
20.00%

18.86%
10.00%
0.00%

1.84%
T I T R I T R T N UR RA RA T T
CEH RA RA IAU MB AN ULU NG NG IAU RTA RA H
A RTA U TE AL RA
N U RA H
A TA
H N
A TA AR AL RA
A O U A A
K AR PU RA SI
A
A A
T BA R JA T U
P IT U R A BA G I M N B I M G I M A T A G T A U A A E
U A K . N A T
BA BA T BA EN LA T T
U IU N LA GG N B L UT P B ON
A A S EL NG AM EL EP JAK A TE AK A A A N T SE N N S T E SE N O SI M
A
U A D
R ER E L K Y R R A I E R
A B B I W A G W A GA T A AN AN NT T A WE ES SI I T GO WE K PU IN
TE AT R A K JA W O JA G N N E L U A
A TE
K D JA I Y G G A NT T A A A W S
LA A P
U
M UM A N
G
D E N EN IM A AN IM IM UL LA AW WE U M
A T L IM M L S L S
S S M
.B
T
A SA KA AL LI KA KA
L SU SU LA
SU P S S U
U K KA
KE NU N
• Jumlah puskesmas 10.050
• Jumlah puskesmas yang melaksanakan pelayanan Kesehatan reproduksi bagi calon pengantin 8.404 puskesmas
Sumber: Komdat Kesmas, 25 Jan 2023
Persentase Puskesmas yang meningkatkan aktivitas fisik

100.00%
100.00% Target 2022: 50%

90.00%
80.00%
70.00%
60.00%

39.06%
50.00%

33.18%
25.40%
24.91%

24.47%
40.00%

20.67%
20.51%

20.19%
18.86%

16.53%
15.46%

15.34%

15.32%
14.47%

14.48%
14.35%
14.17%
13.98%
30.00%

12.50%
12.06%

11.22%

11.22%
9.69%
9.22%

8.57%

6.45%
20.00%
5.82%

3.20%
3.02%

1.36%
0.88%
0.68%

0.68%
0.00%
10.00%
0.00%

• Jumlah puskesmas 10.050 puskesmas


• Jumlah Puskesmas yang meningkatkan aktifitas fisik 1.455 puskesmas
Sumber: Komdat Kesmas, 25 Jan 2023
Persentase lansia yang mendapatkan pelayanan Kesehatan
Target 2022: 70%

91.52%
90.83%
84.87%

82.03%
100.00%

80.55%
80.33%

79.24%
77.14%
76.54%
76.06%

73.57%

71.90%
71.83%
90.00%

71.07%
70.64%
67.79%

63.85%

62.04%
80.00%

61.21%
61.02%

59.67%
55.23%
54.20%

52.82%
70.00%

51.63%
49.97%

49.75%
49.56%
48.30%

45.57%

45.49%
43.55%
60.00%

33.52%
50.00%

26.54%
40.00%
30.00%

10.15%
20.00%
10.00%
0.00%

• Jumlah sasaran 31.320.066 lansia


• Jumlah lansia yang mendapatkan pelayanan Kesehatan 22.518.522 lansia (71,90%)
Sumber: Komdat Kesmas, 25 Januari 2023
Pemantauan SMART DJA
Penginputan e-monev Bappenas

60

Anda mungkin juga menyukai