Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN AKTUALISASI

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN IBU POST SECTIO CAESAREA TENTANG


PEMENUHAN GIZI SELAMA MASA NIFAS DI POLI KEBIDANAN RSUD SULTAN
ISKANDAR MUDA

OLEH:
CUT ZULIANI
NIP. 19910614 202012 2 003
NDH : 13

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN III TAHUN 2021


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ACEH
POLA KEMITRAAN DENGAN
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA KABUPATEN NAGAN RAYA
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN II
TAHUN 2021
JUDUL : UPAYA PENINGKATAN PEMENUHAN GIZI PADA IBU POST SECTIO
CAESAREA DI POLI KEBIDANAN RSUD SULTAN ISKANDAR MUDA
NAMA : CUT ZULIANI, AMd.Keb
NIP : 19910614 202012 2 003
NDH : 13
UNIT KERJA : RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SULTAN ISKANDAR MUDA
JABATAN : BIDAN TERAMPIL

Laporan Aktualisasi ini telah disetujui oleh Coach dan Mentor serta siap untuk
diseminarkan pada hari Minggu, 28 November 2021

Nagan raya, 28 november 2021


Mentor Peserta latsar

Hj. Intan Mala, S.ST Cut Zuliani, Amd.Keb


19690609 199001 2002 NIP 19910614 202012 2 003

Coach

Idarafni, S. Ag, M. Pd
NIP. 19720415 200604 2 001

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN II
TAHUN 2021

JUDUL : UPAYA PENINGKATAN PEMENUHAN GIZI PADA IBU POSTSECTIO


CAESAREA DI POLI KEBIDANAN RSUD SULTAN ISKANDAR MUDA
NAMA : CUT ZULIANI, AMd.Keb
NIP : 19910614 202012 2 003
NDH : 13
UNIT KERJA : RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SULTAN ISKANDAR MUDA
JABATAN : BIDAN TERAMPIL

Laporan Aktualisasi ini telah diseminarkan dan disahkan pada:

Hari : Minggu
Tanggal : 28 november 2021
Tempat : Hotel Grand Nagan, Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya

Penguji

Mohd ilyas, SE, MM

Mengetahui Nagan raya 28 november 2021


Coach Mentor

Idarafni, S.Ag, M.Pd Hj.intan mala, S.ST


NIP :19720415 200604 2 001 NIP :19690609 199001 2002

KATA PENGANTAR

Segala puji atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya sehingga
laporan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS pada RSUD Sultan Iskandar Muda Kabupaten Nagan Raya
dapat diselesaikan. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga, sahabat dan seluruh pengikutnya. Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan sesuai dengan
rancangan aktualisasi yang telah dibuat sebelumnya, sebagai salah satu bagian dari Pelatihan Dasar
CPNS. Terlaksananya seluruh rancangan aktualisasi ini tidak terlepas dari dukungan, bimbingan, arahan,
dan masukan dari berbagai pihak. Sebagai bentuk penghargaan, penulis mengucapkan terimakasih
kepada:

1. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Aceh;


2. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Nagan Raya;
3. Bapak DR. Mohd. Ilyas, SE, MM selaku Penguji yang telah memberi masukan dan saran pada saat
seminar rancangan kegiatan aktualisasi;
4. Ibu Idarafni, S. Ag, M. Pd, selaku Coach dengan sabar membimbing dan memberi masukan kepada
penulis dalam perancangan dan pelaksanaan kegiatan aktualisasi, serta penulisan laporan;
5. Ibu Hj. Intan mala,S.ST sebagai Mentor penulis yang telah membimbing, membantu, dan
memfasilitasi pelaksanaan kegiatan aktualisasi di instansi;
6. Bapak/ibu Widyaiswara yang sudah memberi materi dengan tulus ikhlas serta selalu memberi
motivasi;
7. Seluruh rekan peserta pelatihan dasar CPNS Golongan III Angkatan II yang telah membantu dalam
kegiatan pelatihan dasar CPNS;
8. Panitia Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Nagan Raya yang telah membantu, memfasilitasi, dan
mengarahkan penulis selama pelatihan dasar; dan
9. Keluarga yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan dalam tulisan ini, sehingga saran dan kritik
yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan laporan aktualisasi ini. Semoga laporan aktualisasi
ini dapat memberikan manfaat bagi semua.

Nagan Raya, 28 November 2021

Peserta Latsar

Cut Zuliani, Amd.Keb


NIP. 19910614 202012 2 003
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. v
DAFTAR TABEL .................................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Tujuan Dan Manfaat ........................................................................................... 3
C. Ruang Lingkup Aktualisasi ................................................................................ 3
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI ............................................................................ 4
A. Gambaran Umum Instansi ................................................................................. 4
B. Visi, Misi, Tujuan Dan Nilai Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten Nagan Raya.......................................................................... 4
C. Struktur Organisasi ............................................................................................ 6
D. Tugas Pokok dan Fungsi ................................................................................... 7
E. Landasan Teori ................................................................................................... 7
F. Rancangan Aktualisasi ...................................................................................... 25
BAB III AKTUALISASI, ANALISA DAN HABITUASI .................................................. 37
A. Aktualisasi ......................................................................................................... 37
B. Analisa ............................................................................................................... 53
C. Habituasi ............................................................................................................ 53
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................ 55
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 55
B. Saran ................................................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………56
LAMPIRAN…………………………………………………………………………………...
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Analisis Isu Aktual ……………………………………..………………………... 26
Tabel 3.1 Rencana Kegiatan, Tahapan Kegiatan dan Output ….…….……………………... 29
Tabel 3.2 Jadwal Aktualisasi …………………………………..……….…………………... 36
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kantor Bappeda Nagan Raya ………………………….…………………………4
Gambar 3.1 Konsultasi dengan atasan, Kabid Litbang .…………….………………………..38
Gambar 3.2 Catatan hasil konsultasi dengan atasan, Kabid Litbang .…………….………….39
Gambar 3.3 Surat Izin Pelaksanaan Aktualisasi …………………….………………………..40
Gambar 3.4 Konsultasi dengan IT Bappeda …………………….………………………..…..41
Gambar 3.5 Catatan hasil konsultasi bersama IT Bappeda……….………………………..…41
Gambar 3.6 Akun khusus pegawai Bidang Litbang di aplikasi nextcloud .…………….…….43
Gambar 3.7 Folder khusus Sub Bidang Litbang di aplikasi nextcloud ………………………44
Gambar 3.8 Panduan Penggunaan aplikasi nextcloud ………….………………………..…...44
Gambar 3.9 Melakukan Pengumpulan Data Bersama Kasubbid Pendataan, Penelitian dan
Pengembangan ………………………….…………….………………………... 45
Gambar 3.10 Melakukan Pengumpulan Data Bersama Kasubbid Pengendalian dan
Evaluasi …………………………………………………………………………45
Gambar 3.11 Bahan PPT untuk Sosialisasi …..……………………………………………… 47
Gambar 3.12 Undangan Sosialisasi …….……………………………………………………. 48
Gambar 3.13 Daftar hadir kegiatan Sosialisasi ……………………………………………… 49
Gambar 3.14 Foto kegiatan sosialisasi ………………………………………………………. 49
Gambar 3.15 Monitoring proses pelaksanaan penyimpanan data pada aplikasi nextcloud
oleh pegawai Bidang Litbang ……………………….………………………… 51
Gambar 3.16 Menyampaikan hasil pelaksanaan penyimpanan data pada aplikasi nextcloud
kepada atasan ……………………….………………………………………… 52

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pegawai Aparatur Sipil Negara (Pegawai ASN) adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan
diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan
kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Untuk dapat membentuk sosok PNS profesional seperti tersebut di atas
perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur pelatihan. Menurut Peraturan LAN Tahun 2021 tentang
Pelatihan Dasar CPNS, penyelenggaraan pelatihan yang dimaksud adalah yang memadukan
pembelajaran klasikal dan non klasikal di tempat Pelatihan dan di tempat kerja, sehingga memungkinkan
peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktulisasikan, serta membuatnya menjadi
kebiasaan (habituasi), dan merasakan manfaatnya, sehingga akan membentuk PNS yang profesional
yang berkarakter dalam melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan
terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil selama 1 (satu) tahun masa percobaan, dengan
mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter dalam mencetak Aparatur Sipil
Negara. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan
Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah satu jenis Diklat yang strategis untuk
mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN untuk menjadi lebih profesional adalah Diklat Prajabatan.
Untuk membentuk ASN yang profesional, dibutuhkan pembaharuan atas pola penyelenggaraan
Diklat yang ada saat ini dan didukung oleh semua pihak. Praktek Penyelenggaraan Diklat Prajabatan
dengan pola pembelajaran klasikal yang didominasi dengan metode ceramah, menunjukkan bahwa tidak
mudah untuk membentuk nilai-nilai dasarprofesi Aparatur Sipil Negara, terutama proses internalisasi
pada diri masing-masing peserta. Sejalan dengan itu, Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI
menerbitkan Peraturan 2 Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Nomor 38 dan 39 Tahun 2014
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan CPNS Golongan I dan
Golongan II serta Golongan III yang mengamanatkan penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
(Diklat) Prajabatan dilaksanakan dengan Pola Baru. Adanya Diklat Prajabatan pola baru ini juga
diharapkan dapat membentuk kader ASN yang berkualitas berlandaskan pada nilai-nilai dasar yang
meliputi : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi yang dapat
diakronimkan menjadi ANEKA. Dengan demikian peserta Pelatihan Dasar dapat menjadi Aparatur Sipil
Negara yang profesional sesuai dengan peran dan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik serta perekat dan pemersatu bangsa. Sistem pembelajaran pada Pelatihan Dasar pola baru
menuntut setiap peserta Pelatihan Dasar untuk menginternalisasikan dan mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar profesi ASN dengan cara mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas/
tempat magang, sehingga peserta merasakan manfaatnya secara langsung. Dengan demikian nilai-nilai
dasar profesi Aparatur Sipil Negara tersebut terpatri kuat dalam dirinya. Salah satu bentuk penugasan
dalam Pelatihan Dasar ini adalah menyusun dokumen atau laporan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi
ASN yang terdapat pada beberapa kegiatan yang dilaksanakan di tempat kerja masing-masing.
Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN, yaitu
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi. Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Nagan Raya terdiri dari beberapa Sub Bidang yaitu Bidang PSDMK,
Bidang PP Perekonomian, Bidang Infrastruktur dan Bidang Litbang. Bidang Litbang memiliki tiga Sub
Bidang yaitu Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi, Sub Bidang Inovasi dan Teknologi dan Sub
Bidang Pendataan, Penelitian dan Pengembangan.
Dalam pelaksanaan pekerjaan semuanya berhubungan dengan data. Sistem penyimpanan data
yang baik sangat diperlukan agar data dapat tersimpan dengan aman dan dapat dengan mudah di akses.
Data yang sebelumnya disimpan secara manual saat ini dinilai kurang efektif dan efisien karena
kapasitas ruang penyimpanan yang terus bertambah dan keamanan. Oleh karena itu dibutuhkan suatu
penyimpanan data digital yang mempunyai kapasitas ruang penyimpanan yang lebih besar dan lebih
aman.

B. TUJUAN DAN MANFAAT


Tujuan dari pelaksanaan aktualisasi adalah:
1. Menyelesaikan isu yang dipilih yaitu upaya peningkatan pemahaman ibu post section caesarea
tentang pemenuhan gizi selama masa nifas.
2. Mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas, yaitu bertanggung jawab dalam melaksanakan
tugas kedinasan dan kewajiban dengan baik dan maksimal.
3. Mengaktualisasikan nilai Nasionalisme dalam bekerja dan melayani masyarakat.
4. Mengaktualisasikan nilai Etika Publik sehingga menciptakan lingkungan kerja dan
pelayanan masyarakat yang baik.
5. Mengaktualisasikan nilai Komitmen Mutu sehingga akan melahirkan inovasi baru
6. dalam bekerja.
7. Mengaktualisasikan nilai Anti Korupsi dalam melaksanakan tugas.

Manfaat dari pelaksanaan aktualisasi adalah:


1. Ibu post section caesarea mengerti mengenai kebutuhan gizi selama masa nifas
2. Penyembuhan pasca operasi section caesarea lebih optimal.
3. Mewujudkan ASN yang berkualitas dengan mengaktualisasikan nilai-nilai
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.

C. RUANG LINGKUP AKTUALISASI


Ruang lingkup atau batasan dalam kegiatan aktualisasi ini adalah :
1. Kegiatan yang dilaksanakan adalah kegiatan yang sesuai dengan nilai-nilai dasar
profesi PNS yang telah dipelajari selama On Kampus selama 18 hari.
2. Waktu pelaksanaan aktualisasi adalah selama 30 hari kerja, yakni semenjak 28
oktober sampai dengan 26 november 2021.
3. Tempat pelaksanaan aktulisasi adalah di poli kebidanan pada RSUD SIM
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Gambaran Umum Instansi

a. Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Iskandar Muda

RSUD Sultan Iskandar Muda pada awalnya adalah pengembangan dari Puskesmas Perawatan
Ujong Patihah dengan kapasitas 10 tempat tidur, 1 rumah dinas dokter dan 2 rumah paramedis. Pada
tahun 2004 Pemerintah Pusat Depatemen Kesehatan mengalokasikan dana APBN Tahun Anggaran 2004
untuk membangun Gedung Poliklinik dan Administrasi dan dana dari APBD Provinsi Nanggro Aceh
Darussalam Tahun Anggaran 2004 untuk membangun Gedung UGD. Gedung Poliklinik dan
Administrasi (1200 M2) sudah terbangun, sedangkan Gedung UGD (400 M2) tertunda pembangunannya
akibat bencana Gempa dan Tsunami akhir tahun 2004.

Pada Tanggal 20 April 2005 dikeluarkan SK. Bupati Nagan Raya Nomor: 445/18/2005 tentang
Peningkatan Status Pelayanan di Puskesmas Perawatan Ujong Patihah menjadi Kantor Pelayanan
Kesehatan RSUD Kabupaten Nagan Raya. Mengingat telah terbangunnya Gedung Poliklinik dan
Administrasi serta adanya Puskesmas Perawatan dalam Lokasi RSUD, Pemda Nagan Raya akhirnya
mengeluarkan Perda (Qanun) No.3 Tahun 2005 tentang Struktur Organisasi RSUD Sultan Iskandar
Muda pada tanggal 7 April 2005 sesuai Surat Keputusan (SK) Bupati Nagan Raya Nomor : Peg.
821.2/0465/2005 Tanggal 7 April 2005 M/ 27 Shafar 1426 H. Dan pada hari Selasa Tanggal 15 Agustus
2017 nama RSUD Nagan Raya diganti nama RSUD Sultan Iskandar Muda yang diresmikan oleh Bupati
Nagan Raya. Penambalan nama ini merupakan rancangan Qanun tentang pencabutan Qanun Kabupaten
Nagan Raya Nomor 17 Tahun 2011 yang telah di setujui oleh semua fraksi DPRK Kabupaten Nagan
Raya pada hari Sabtu Tanggal 12 Agustus 2017 dalam Rapat Paripurna Ke VI masa persidangan II
Tahun 2017 tentang penyampaian akhir fraksi-fraksi.

Dinas Kesehatan Aceh telah mengeluarkan Izin Operasional sementara kepada RSUD Sultan
Iskandar Muda berupa SK Kepala Dinas Kesehatan Aceh (Nomor : 873.1/468/V/2007 Tanggal 3 Mei
2007) dan Surat Rekomendasi Izin Tetap (Surat Nomor : 873.1/2506/RA/2007 Tanggal 4 Mei 2007).
Kemudian
Bupati Nagan Raya mengirimkan Surat Permohonan Izin Operasional dan Klasifikasi RSUD
Sultan Iskandar Muda kepada Menteri Kesehatan RI (Surat Nomor :445/143/2007 Tanggal 10 Mei 2007
dengan Lampiran Proposal Justifikasi Pembangunan dan Pengembangan RSUD Sultan Iskandar Muda.
Pada Tanggal 28 Mei 2008 diterbitkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
489/Menkes/SK/2008 Tentang Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah Nagan Raya Dengan Klasifikasi
Kelas C.

b. Visi, Misi, Tujuan Dan Nilai Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Iskandar
Muda

Visi Rumah Sakit


“ Menjadi rumah sakit yang diminati masyarakat dan berstandar nasional”.

Misi Rumah Sakit


1. Meningkatnya kepuasan pelanggan dengan peningkatan kesejahteraan karyawan
2. Meningkatkan, mengembangkan kualitas sumberdaya manusia yang professional ditunjang
dengan peralatan canggih.
3. Memberikan pelayanan unggulan dengan menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang prima,
aman, informative dan efektif dan efektif dengan memperhatikan aspek social
4. Menerapkan prinsip-prinsip islami dalam pengembangan system pelayanan kesehatan,
adminstrasi, dan pengelolaan keuangan.

Motto Rumah Sakit RSUD Sultan Iskandar Muda Nagan Raya

Puleh syedara, bahgia kamoe (kesembuhan saudara, kebahagiaan kami)

Sesuai dengan visi dan misi RSUD Sultan Iskandar Muda, sebagai realisasinya maka dalam
melaksanakan tugas-tugas pelayanan, Rumah Sakit Telah Mempunyai Falsafah dan mengembangkan
motto layanan yang merupakan terjemahan dari nilai –nilai yang harus dilaksanakan oleh semua
karyawan yaitu

“Islami dan Kekeluargaan”.


Nilai – nilai RSUD sultan Iskandar muda

 Kejujuran

 Kebersamaan

 Keikhlasan

 Profesional

 Simpati dan Empati


c. Struktur Organisasi
d.Tugas dan Fungsi bidan
TUGAS POKOK DAN FUNGSI BIDAN
a. Tugas bidan
Dalam penyelenggaraan praktik kebidanan, bidan bertugas memberikan pelayanan yang
meliputi :
Pelayanan Kesehatan ibu
Pelayanan Kesehatan anak
pelayanan Kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana
pelaksanaan tugas bedasarkan pelimpahan wewenang dan atau
pelaksanaan tugas keadaan keterbatasan tertentu

b. Fungsi bidan
Dalam menyelenggarakan praktik kebidanan, bidan dapat berperan sebagai :
Pemberi pelayanan kebidanan
Pengelola pelayanan kebidanan
Penyuluh dan konselor
Pendidik dan pembimbing dan fasilitator klinik
Penggerak serta peran masyarakat dan pemberdayaan perempuan atau
Peneliti
B. DESKRIPSI ISU

Pada tahapan ini dilakukan identifikasi dari beberapa isu untuk menentukan satu core issue.
Isu adalah sebuah masalah yang muncul pada sebuah instansi akibat dari kesenjangan antara realita
atau kondisi saat ini dengan kondisi ideal atau kondisi yang diharapkan. Guna mencapai core issue
diperlukan upaya untuk menganalisis secara mendalam kualitas masingmasing isu. Isu merupakan
suatu peristiwa atau kejadian berupa fakta, nilai, atau kebijakan yang dianggap sebagai masalah baik
itu secara menyeluruh maupun dalam kelompok-kelompok tertentu dalam sebuah organisasi yang
membutuhkan penanganan guna tercapainya visi dan misi suatu organisasi secara maksimal.
Berbagai isu yang muncul dalam suatu organisasi diharapkan untuk segera ditangani guna mengatasi
kemungkinan-kemungkinan yang dapat menghambat kelancaran aktivitas sebuah organisasi.
Penanganan isu oleh organisasi ini beragam, hal ini sangat berkaitan dengan seberapa besar potensi
isu yang muncul tersebut mempengaruhi organisasi. Sesuai dengan salah satu tupoksi jabatan
penulis di Bidang Penelitian dan Pengembangan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah adalah
untuk melakukan kegiatan pengumpulan data teknologi informasi sesuai dengan petunjuk untuk
mendapatkan data pemantauan dan evaluasi yang akurat. Maka oleh karena itu penulis
mengidentifikasi beberapa isu aktual yang terlebih dahulu dilakukan konsultasi dalam bentuk
diskusi guna meminta masukan dari atasan.

Isu-isu hasil dari konsultasi sebagai berikut:

1. rendahnya pemahaman ibu post section caesarea tentang pemenuhan gizi selama masa nifas
2. masih kurangnya koordinasi kegiatan konseling dan edukasi keluarga berencana pada ibu pasca
salin
3. masih rendahnya pemberian Asi ekslusif pada ibu pasca salin

Dalam menemukan Core Issue pada instansi, penulis menggunakan Metode Urgency,
Seriousness, Growth (USG), yaitu salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus
diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu
dengan menentukan skala nilai 1 – 5.
C. Analisa core issue dengan USG

Berdasarkan dari hasil identifikasi isu, selanjutnya melakukan proses pemilihan isu dengan
menggunakan kriteria Urgensi (U), Seriosness (S), Growth (G) atau yang biasa disebut identifikasi USG.
Berikut penjelasan dari unsur USG tersebut:
1. Urgency: Menunjukkan seberapa mendesak isu tersebut harus diangkat untuk
dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti.
2. Seriousness: Seberapa penting suatu isu harus dibahas dan seberapa besar
dampak yang akan ditimbulkan.
3. Growth: Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani segera.
ANALISIS ISU AKTUAL
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SULTAN ISKANDAR MUDA
KABUPATEN NAGAN RAYA
N ISU U S G TOTAL SKOR
O
1. Rendahnya pemahaman ibu post sectio caesarea 5 5 5 15 1
tentng pemenuhan gizi selama masa nifas

2. Masih kurangnya koordinasi kegiatan konseling 5 4 5 14 2


dan edukasi keluarga berencana pada ibu pasca
salin
3. Masih rendahnya pemberian asi eksklusif pada 4 4 4 12 3
ibu pasca salin

TABEL :

Urgency (U) Serioussness (S) Growth (G)


5 = Sangat Mendesak 5 = Sangat Serius 5 = Sangat Berdampak
4 = Mendesak 4 = Serius 4= Berdampak
3 = Cukup Mendesak 3= Cukup Serius 3= Cukup Berdampak
2 = Kurang Mendesak 2= Kurang Serius 2= Kurang Berdampak
1 = Tidak Mendesak 1= Tidak Serius 1= Tidak Berdampak
Berdasarkan hasil analisa menggunakan metode usg, makan dapat disimpulkan bahwa isu yang di
angkat adalah rendahnya pemahaman ibu post sectio caesarea tentang pemenuhan gizi selama masa
nifas.

D. ARGUMEN TERHADAP CORE ISSU YANG TERPILIH


Pada ibu post sc ada beberapa perubahan sistem tubuh salah satunya adalah sistem pencernaan.
Dalam perubahan sistem pencernaan di perlukan watu 3 sampai 4 hari pemulihan nafsu makan sebelum
faal usus kembali normal.Nutrisi merupakan kebutuhan dasar pada masa nifas yang harus dipenuhi. Pada
ibu dengan post caesarea dibutuhkan lebih banyak nutrisi daripada ibu yang sehat. Rata rata ibu pasca
melahirkan harus mengkonsumsi 2300 sampai 2700 kalori. Nutrisi sendiri digunakan untuk melakukan
aktivitas, metabolisme, cadangan dalam tubuh, mempercepat penyembuhan luka dan proses produksi asi.
Kebutuhan energi dan protein pada ibu postpartum lebih besar bila dibandingkan dengan ibu hamil.
Maka di perlukan tingkat pemahaman yang baik untuk memenuhi kebutuhan gizinya sendiri selama
masa nifas.

E. KETERKAITAN DENGAN NILAI- NILAI DASAR PNS


Bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara sebagaimana
tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu
dibangun aparatur sipil negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan
publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan
bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Tahun 1945.

Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara No. 12 Tahun 2018 Tentang Pelatihan
Dasar CPNS, peserta latsar diharapkan mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar ASN dengan cara
mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas, sehingga peserta diklat dapat
merasakan manfaatnya secara langsung. Nilai-nilai dasar ASN yang merupakan seperangkat prinsip
yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi PNS adalah sebagai berikut:

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi
tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-
nilai publik. Nilai- nilai publik tersebut antara lain adalah:

 Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan,
antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;
 Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan
PNS dalam politik praktis;
 Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik;
 Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama, yaitu untuk menyediakan control demokratis
(peran demokratis); untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional); dan
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).

Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam, yaitu: akuntabilitas vertical (pertanggungjawaban
kepada otoritas yang lebih tinggi) dan akuntabilitas horizontal (pertanggungjawaban pada masyarakat
luas). Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sector publik yang akuntabel, maka mekanisme
akuntabilitas harus mengandung dimensi akuntabilitas kejujuran dan hukum, akuntabilitas proses,
akuntabilitas program, dan akuntabilitas kebijakan.

Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa indikator dari nilai-nilai
dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu:

a. Tanggung jawab: adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja
maupun yang tidak disengaja tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran
akan kewajiban.
b. Jujur: sikap untuk menyatakan sesuatu sesuai dengan yang terjadi.
c. Kejelasan: pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki gambaran yang jelas tentang
apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
d. Netral: Tidak memihak pada salah satu pihak serta tercipta keseimbangan antara akuntabilitas dan
kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
e. Adil: adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau
orang.
f. Transparansi: Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok/instansi.
g. Konsistensi: adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai pada tercapai
tujuan akhir.
h. Partisipatif: semua aspek yang mendukung terlibat tanpa ada monopoli oleh Sebagian orang.
i. Legal: adanya bukti secara formal atas segala tindakan untuk dapat dipertanggungjawabkan.
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan hal mendasar yang harus menjiwai ASN. Bahkan tidak hanya sekedar
wawasan, tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya
merupakan hal yang lebih penting. Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai
ASN memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara. Nilai-nilai yang
berorientasi pada kepentingan publik menjadi nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN.
Pegawai ASN dapat mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila agar memiliki
karakter yang kuat dengan nasionalisme dan wawasan kebangsaannya.

Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri,
sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai-beraikan
bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme. Sedangkan
dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme dalam tataran sebagai warga negara
Indonesia, diharapkan seluruh pegawai ASN mampu mengamalkan nilai nilai Pancasila pada setiap
kebijakan yang diambil serta dijiwai semangat Bhineka Tunggal Ika sebagai ruhnya. Undang-Undang
No. 5 tahun 2014 tentang ASN menegaskan salah satu fungsi ASN adalah menjalankan kebijakan
publik. Kebijakan publik diharapkan dapat dilakukan dengan integritas tinggi dalam melayani publik
sehingga dalam menjadi pelayan publik yang profesional. ASN adalah aparat pelaksana yang
melaksanakan segala peraturan perundang- undangan yang menjadi landasan kebijakan publik untuk
mencapai tujuan- tujuan yang ditetapkan. Fungsi ASN sebagai pelayan publik merupakan segala bentuk
pelayanan sektor publik yang dilaksanakan aparatur pemerintah, termasuk aparat yang bergerak di
bidang perekonomian dalam bentuk barang dan jasa, yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai pelayan publik seorang ASN dituntut
menjadi profesional untuk menciptakan pelayanan yang prima. Selain profesional dan melayani, ASN
juga dituntut harus memiliki integritas tinggi yang merupakan bagian dari kode etik dan kode etik
perilaku yang telah diatur dalam Undang-Undang ASN. Etika-etika dalam kode etik tersebut harus
diarahkan pada pilihan-pilihan yang benar-benar mengutamakan kepentingan masyarakat luas dengan
dijiwai oleh nilai-nilai yang terkandung dalam pengamalan Pancasila.

3. Etika Publik
Etika adalah tujuan hidup yang baik bersama dan untuk orang lain di dalam institusi yang adil.
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik atau buruk, benar atau salah yang harus dilakukan atau
bagaimana melakukan kewajiban yang baik atau benar. Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika
publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku,
tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan public dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik. Integritas publik menuntut para pemimpin dan pejabat publik untuk memiliki
komitmen moral dengan mempertimbangkan keseimbangan antara penilaian kelembagaan, dimensi-
dimensi peribadi, dan kebijaksanaan di dalam pelayanan publik.

Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni sebagai berikut:
 Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;
 Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
 Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
 Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;
 Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang sejauh tidak
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;
 Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
 Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
 Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
 Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan
informasi terkait kepentingan kedinasan;
 Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan dan jabatannya untuk
mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
 Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN;
 Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN.
4. Komitmen Mutu
LAN RI menjelaskan bahwa ada tiga karakteristik utama dalam menjamin mutu yang baik yaitu
efektivitas, efesien dan inovasi. Dasar yang digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas adalah
ketercapaian target yang telah direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja,
sehingga dapat memberi kepuasan, sedangkan tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu,
tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan. Inovasi muncul karena adanya dorongan kebutuhan
organisasi/perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi di sekitarnya.
Mengenai inovasi, LAN RI menyatakan bahwa proses inovasi dapat terjadi secara perlahan (bersifat
evolusioner) atau bisa juga lahir dengan cepat (bersifat revolusioner). Inovasi akan menjadi salah satu
kekuatan organisasi untuk memenangkan persaingan.
4.5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruptio, artinya kerusakan, kebobrokan
dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang
luar biasa, menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat
dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek,
namun dapat berdampak secara jangka panjang. Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai
dasar anti korupsi yang harus diperhatikan.
Pertama, jujur. Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan
integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil seseorang bisa menjadi pribadi yang
berintegritas. Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta
baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri terhadap
godaan untuk berbuat curang.
Kedua, peduli. Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat kasih
sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan lingkungan
sekelilingnya di mana masih terdapat banyak orang yang tidak mampu, menderita, dan
membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk memperkaya
diri sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk menyisihkan sebagian
penghasilannya untuk membantu sesama.
Ketiga mandiri. Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi tidak
bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian yang dimiliki seseorang
memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi
yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab
demi mencapai keuntungan.
Empat, disiplin. Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan konsistensi
untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu mampu
memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan
kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai pegangan kuat
terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan
kekayaan dengan cara yang mudah.
Lima, tanggung jawab. Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari
bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik demi
19
kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan
dipertanggung jawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, negara, dan
bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir dalam
perbuatan tercela dan nista.
Enam, kerja keras. Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil
kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar- besarnya. Ia mencurahkan daya
pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia
tidak akan mau memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.
Tujuh, sederhana. Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari
kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebihlebihan.
Ia tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang kemewahan. Kekayaan utama yang
menjadi modal kehidupannya adalah ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa mengejar harta tidak
akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu keserakahan akan selalu memacu untuk mencari
harta sebanyak-banyaknya.
Delapan, berani. Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk
menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir adanya
penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan secara tegas. Ia juga berani berdiri
sendirian dalam kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman sejawatnya melakukan
perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya. Ia tidak takut dimusuhi dan tidak
memiliki teman kalau ternyata mereka mengajak kepada hal-hal yang menyimpang.
Sembilan, adil. Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia terima
sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk mendapatkan lebih dari apa yang
ia sudah upayakan. Bila ia seorang pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil
kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan keadilan dan
kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya. Kesadaran anti korupsi yang dibangun melalui
pendekatan spiritual, dengan selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di muka
bumi, dan selalu ingat bahwa seluruh ruang dan waktu kehidupannya harus
dipertanggungjawabkan sehingga dapat menjadi benteng kuat untuk anti korupsi. Tanggung
jawab spiritual yang baik akan menghasilkan niat yang baik dan mendorong untuk memiliki
visi dan misi yang baik, hingga selalu memiliki semangat untuk melakukan proses atau usaha
terbaik dan mendapatkan hasil terbaik agar dapat dipertanggungjawabkan secara publik.

4.6. Peran dan Kedudukan ASN


4.6.1. Whole of Govenrment
WoG (Whole of Government) didefinisikan sebagai “Suatu model pendekatan
integratif fungsional satu atap” yang digunakan untuk mengatasi wicked problems yang sulit
dipecahkan dan diatasi karena berbagai karakteristik atau keadaan yang melekat antara lain:
tidak jelas sebabnya, multi dimensi, menyangkut perubahan perilaku. Salah satu bentuk
penerapan WoG pada pelayanan publik adalah e-Government. E- government adalah tata
kelola pemerintahan (governance) yang diselenggarakan secara terintegrasi dan interaktif
berbasis teknologi IT, agar hubungan-hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis dan
masyarakat dapat berlangsung lebih efisien, efektif, produktif dan responsif.
Hasil atau manfaat yang diperoleh melalui e-government antara lain adalah: 1)
Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), efisien dan efektif;
2) Hemat anggaran dan tepat waktu; 3) Transparan sehingga peluang terjadinya kecurangan
(fraud), suap dan korupsi akan banyak berkurang; 4) Tingkat akurasi (ketepatan) dan kualitas
pelayanan meningkat dan tingkat kesalahan berkurang; 5) Kemudahan akses dan kenyamanan
pelayanan meningkat sehingga kepuasan publik juga meningkat.
4.6.2. Pelayanan Publik
Istilah pelayanan dalam bahasa Inggris adalah “service”. A.S. Moenir mendefinisikan
pelayanan sebagai “kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan
landasan tertentu dimana tingkat pemuasannya hanya dapat dirasakan oleh orang yang
melayani atau dilayani, tergantung kepada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi
harapan pengguna”. Pelayanan pada hakikatnya adalah serangkaian kegiatan, karena itu proses
pelayanan berlangsung secara rutin dan berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan
organisasi dalam masyarakat. Proses yang dimaksudkan dilakukan sehubungan dengan saling
memenuhi kebutuhan antara penerima dan pemberi pelayanan. Selanjutnya A.S. Moenir,
menyatakan bahwa proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang langsung
inilah yang dinamakan pelayanan.
Jadi dapat dikatakan pelayanan adalah kegiatan yang bertujuan untuk membantu menyiapkan
atau mengurus apa yang diperlukan orang lain. Dari definisi tersebut dapat dimaknai bahwa
pelayanan adalah aktivitas yang dapat dirasakan melalui hubungan antara penerima dan
pemberi pelayanan yang menggunakan peralatan berupa organisasi atau lembaga perusahaan.
21
Pelayanan publik dirumuskan sebagai berikut:
a. Pelayanan adalah perihal atau cara melayani.
b. Pelayanan adalah kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang dan
jasa.
c. Pelayanan medis merupakan pelayanan yang diterima seseorang dalam hubungannya
dengan pensegahan, diagnosa dan pengobatan suatu gangguan kesehatan tertentu;
d. Publik berarti orang banyak (umum).
Penyelenggaraan pelayanan publik berasaskan kepentingan umum; kepastian hukum;
kesamaan hak; keseimbangan hak dan kewajiban; keprofesionalan; partisipatif; ersamaan
perlakuan/tidak diskriminatif; keterbukaan; akuntabilitas; fasilitas dan perlakuan khusus bagi
kelompok rentan; ketepatan waktu; dan kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan. Adapun
tujuan dari pelayanan publik adalah sebagai berikut:

➢ Terwujudnya batasan dan hubungan yang jelas tentang hak, tanggung jawab,
kewajiban, dan kewenangan seluruh pihak yang terkait dengan penyelenggaraan
pelayanan publik;

➢ Terwujudnya sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang layak sesuai dengan asasasas
umum pemerintahan dan korporasi yang baik;

➢ Terpenuhinya penyelenggaraan pelayanan public sesuai dengan peraturan perundangundangan;

➢ Terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat dalam


penyelenggaraan pelayanan publik.
4.6.3. Manajemen ASN
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai
negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah, sedangkan yang dimaksud Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah pengelolaan
pegawai negeri sipil untuk menghasilkan pegawai negeri sipil yang profesional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Dalam Konsep Manajemen ASN ini dikenal apa yang disebut dengan sistem merit.
Sistem Merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi,
kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang
22
politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi
kecacatan.
Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri
sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara
lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundangundangan sedangkan Pegawai Negeri Sipil
yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk
menduduki jabatan pemerintahan. Manajemen PNS meliputi: penyusunan dan penetapan
kebutuhan; pengadaan; pangkat dan jabatan; pengembangan karier; pola karier; promosi;
mutasi; penilaian kinerja; penggajian dan tunjangan; penghargaan; disiplin; pemberhentian;
jaminan pensiun dan jaminan hari tua; dan jaminan perlindungan.
Disiplin dapat dikonotasikan sebagai suatu hukuman, meskipun arti yang sesungguhnya
tidaklah demikian. Disiplin berasal dari bahasa latin “Disciplina” yang berarti latihan atau
pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat. jadi sifat disiplin berkaitan
dengan pengembangan sikap yang layak terhadap pekerjaan. Sedangkan pengertian Disiplin
Pegawai Negeri Sipil menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 53 Tahun 2010 adalah
kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang
ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila
tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.
4.6.3.1.Kewajiban Pegawai Negeri Sipil
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 53 Tahun 2010, ASN memiliki kewajiban untuk:

➢ Mengucapkan sumpah/janji PNS;

➢ Mengucapkan sumpah/janji jabatan;

➢ Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah;

➢ Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan;

➢ Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh


pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;

➢ Menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat PNS;

➢ Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang, dan/atau


golongan;
23

➢ Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus
dirahasiakan;

➢ Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara;

➢ Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat
membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah terutama di bidang keamanan,
keuangan, dan materiil;

➢ Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;

➢ Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;


➢ Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan sebaik-baiknya;

➢ Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat;

➢ Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;

➢ Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier; dan

➢ Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.


4.6.3.2. Larangan Pegawai Negeri Sipil
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 53 Tahun 2010, Pegawai Negeri Sipil dilarang:

➢ Menyalahgunakan wewenang;

➢ Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan
menggunakan kewenangan orang lain;

➢ Tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain dan/atau
lembaga atau organisasi internasional;

➢ Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya masyarakat
asing;

➢ Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barangbarang


baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga milik negara
secara tidak sah;

➢ Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain
di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi,
golongan, atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung merugikan negara;

➢ Memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun baik secara
langsung atau tidak langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat dalam jabatan;

➢ Menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang berhubungan
dengan jabatan dan/atau pekerjaannya;
24

➢ Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya;

➢ Melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang dapat
menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan
kerugian bagi yang dilayani;

➢ Menghalangi berjalannya tugas kedinasan;

➢ Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, Dewan Perwakilan


Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan
cara ikut serta sebagai pelaksana kampanye; menjadi peserta kampanye dengan
menggunakan atribut partai atau atribut PNS; sebagai peserta kampanye dengan
mengerahkan PNS lain; dan/atau sebagai peserta kampanye dengan menggunakan
fasilitas negara;

➢ Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden dengan cara membuat


keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan
calon selama masa kampanye; dan/atau mengadakan kegiatan yang mengarah kepada
keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama,
dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau
pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan
masyarakat;

➢ Memberikan dukungan kepada calon anggota Dewan Perwakilan Daerah atau calon
Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan cara memberikan surat dukungan disertai
foto kopi Kartu Tanda Penduduk atau Surat Keterangan Tanda Penduduk sesuai
peraturan perundang-undangan;

➢ Memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, dengan


cara terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung calon Kepala/Wakil Kepala
Daerah; menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam kegiatan kampanye;
membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu
pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau mengadakan kegiatan yang mengarah
kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum,
selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan,
atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga,
dan masyarakat.

F. RANCANGAN AKTUALISASI
Unit kerja : BLUD RSUD SULTAN ISKANDAR MUDA
Identifikasi isu :
Isu yang di angkat :
Gagasan pemecah isu :
Kegiatan :

NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT / HASIL KETERKAITAN


KEGIATAN SUBTANSI
MATA
PELATIHAN
1 2 3 4 5
1.

NO KEGIATAN TAHAPAN
KEGIATAN
2. MEMBUAT LEAFLET
G. JADWAL AKTUALISASI

BAB III
AKTUALISASI

A. AKTUALISASI
1. KEGIATAN 1

TABEL KEGIATAN
Nama kegiatan : melakukan konsultasi dengan atasan mengenai kegiatan edukasi pada ibu post
section caesarea
Tanggal : 3 november
Daftar lampiran :
A. Tahapan kegiatan
1. Menjelaskan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan
2. Meminta persetujuan izin dari atasan untuk melaksanakan kegiatan

B. KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN


Akuntabilitas : memberikan penjelasan yang transparan mengenai kegiatan yang akan
dilakukan
Nasionalisme : menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar saat berkonsultasi
dengan atasan
Etika public : bersikap sopan santun serta ramah Ketika berkonsultasi
Wog : berkoordinasi dengan KABID
Manajemen ASN : melaksanakan tugas sesuai perintah atasan

C. Kontribusi terhadap visi misi organisasi


Dengan mengaktualisasi nilai- nilai dasar etika public, akuntabilitas, nasionalisme, wog,
dan manajemen ASN pada saat melakukan konsultasi tentang kegiatan peningkatan
pemahan ibu post section caesarea tentang pemenuhan gizinya selama masa nifas
dengan ramah, sopan, santun, jujur, jelas dan bertanggung jawab
maka saya telah ikut melaksanakan misi RSUD sultan Iskandar muda untuk memberikan
pelayanan unggulan dengan menyelenggarakan pelayanan Kesehatan yang prima, aman,
informative dan efektif dengan memperhatikan aspek sosial.

D. PENGUATAN NILAI ORGANISASI


Penerapan nilai kejujuran, kebersamaan dan profesionalisme.

E. OUTPUT / BUKTI
a. Tahap kegiatan 1
b. Tahap kegiatan 2
KEGIATAN 2
Nama kegiatan : membuat leaflet tentang gizi pada masa nifas
Tanggal :
Daftar lampiran :
A. TAHAPAN KEGIATAN
1. menentukan materi dan merancang isi leaflet
2. membuat leaflet yang berisi informasi tentang gizi
3. menjelaskan kepada atasan mengenai tujuan pembuatan leaflet

B. KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN


1. ANTI KORUPSI : bekerja keras mencari sumber dan literatur terkait
rancangan pembuatan leaflet
2. komitmen mutu : pembuatan leaflet gizi yang inovatif dan kreatif
3. nasionalisme : membuat leaflet secara sederhana mengguanakan Bahasa yang
mudah dimengerti
4. etika publik : menjelaskan kepada atasan secara sopan santun dan hormat
mengenai pembuatan leaflet gizi.

C. Kontribusi terhadap visi misi instansi


Dengan mengaktualisasikan nilai- nilai anti korupsi, komitmen mutu, nasionalisme,
dan etika public dalam kegiatan merancang leaflet gizi untuk upaya peningkatan
pemahaman ibu post section caesarea makan saya telah melaksanakan misi RSUD
sultan Iskandar muda untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber
daya manusia yang professional

D. PENGUATAN NILAI ORGANISASI


Dengan inovasi pembuatan leaflet gizi ibu post section caesarea, hal ini menguatkan
nilai organisasi yang inovatif dan pelayanan bermutu.

E. Output / hasil
a. Kegiatan 1

b. Kegiatan 2
c. Kegiatan 3

Nama kegiatan : melakukan kegiatan edukasi pada ibu post section caesarea tentang
pemenuhan gizi selama masa nifas
Tanggal :

Daftar lampiran :
A. TAHAPAN KEGIATAN
1. Menyiapkan media untuk edukasi
2. Memulai kegiatan dengan mengucapkan salam dan sapa pada ibu post section
caesarea
3. Pemaparan materi gizi
B. KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN
AKUNTABILITAS : menyiapkan media untuk melakukan edukasi sesuai dengan
kegiatan yang telah direncanakan
Etika publik : bersikap sopan dan santun serta ramah saat memberikan edukasi
kepada ibu post section caesarea
Nasionalime : menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam
memberikan edukasi
Komitmen mutu : memberikan saran kepada ibu post sectio caesarea secara efektif
dan efisien sesuai dengan kebutuhan dan keluhan ibu.

C. Kontribusi terhadap visi misi organisasi


Dengan mengaktualisasikan kegiatan edukasi pada ibu post section caesarea
terhadap nilai- nilai akuntabilitas, etika publik, nasionalisme, komitmen mutu maka
saya telah ikut berkontribusi terhadap visi misi RSUD sultan Iskandar muda dalam
memberikan pelayanan unggulan dengan menyelenggarakan pelayanan Kesehatan
yang prima, aman, informative dan efektif dengan memperhatikan aspek sosial.

D. Penguatan nilai organisasi


Nilai berintegritas pada kegiatan ini menunjukkan sikap profesionalisme yang mampu
bertanggung jawab dan dapat dipercaya untuk menyiapkan, melaksanakan tugas dengan
jujur dan
dapat menyelesaikan tugas dengan tepat waktu
E. Output/ hasil
a. Tahap kegiatan 1
b. Tahap kegiatan 2
c. Tahap kegiatan 3

KEGIATAN 4
Nama kegiatan : melakukan evaluasi pada ibu post section caesarea
Tanggal :

Daftar lampiran :
NJJL’ DTRRVBVBM

Anda mungkin juga menyukai