Anda di halaman 1dari 39

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR ASN

Kepatuhan Minum Obat Bagi Penderita Hipertensi Pada Lansia


Berbasis Partisipatif PMO di Kelurahan Madale di Wilayah
Kerja Puskesmas Lawanga

Oleh :
Nama Peserta : Gustyan Indrakusuma, A.Md. Kep
Nomor Daftar Hadir : 015
Unit Kerja : Puskesmas Lawanga

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XLIII


PEMERINTAH KABUPATEN POSO
Kerja Sama
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAHPROVINSI SULAWESI TENGAH
2022
LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI
RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XLIII


PEMERINTAH KABUPATEN POSO
Kerja Sama
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAHPROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2022

Oleh :
Nama : Gustyan Indrakusuma, A.Md.Kep
NIP 199408262022051001
Instansi : Puskesmas Lawanga
Jabatan : Perawat Terampil
Nomor Daftar Hadir 015

JUDUL

“Kepatuhan Minum Obat Bagi Penderita Hipertensi Pada Lansia


Berbasis Partisipatif PMO di Kelurahan Madale di Wilayah
Kerja Puskesmas Lawanga”

Disetujui untuk diseminarkan Pada

Tanggal : 20 Oktober 2022

Coach Mentor

Isnaeny Ramadhan, S.Sos., MM Ruth Songlo, SKM


Nip.197907262011012005 Nip. 196709151988112001

i
LEMBAR PERSETUJUAN HASIL PERBAIKAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XLIII


PEMERINTAH KABUPATEN POSO
Kerja Sama
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2022

Oleh :
Nama : Gustyan Indrakusuma, A.Md.Kep
NIP 199408262022051001
Instansi : Puskesmas Lawanga
Jabatan : Perawat Terampil
Nomor Daftar Hadir 15

JUDUL
“Kepatuhan Minum Obat Bagi Penderita Hipertensi Pada Lansia
Berbasis Partisipatif PMO di Kelurahan Madale di Wilayah
Kerja Puskesmas Lawanga”

Telah diseminarkan dan diperbaiki PadaTanggal : 2022

Coach Mentor

Isnaeny Ramadhan, S.Sos., MM Ruth Songlo, SKM


Nip.197907262011012005 Nip. 196709151988112001

Penguji

Meiske, S.Sos., MP
Nip. 197605141987032004

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas curahan rahmat dan
nikmat-Nya, sehingga penulis sebagai peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan dua (II)
dapat menyelesaikan “Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara”
yang merupakan salah satu persyaratan yang diwajibkan selama mengikuti Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Rancangan Aktualisasi ini dapat terwujud atas bantuan dari berbagai pihak baik
secara langsung maupun tidak langsung. Dalam kesempatan ini, penulis ingin
mengucapkan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Verna Gladies Merry Inkiriwang selaku Bupati Pemerintah Kabupaten Poso yang
telah berkenan memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti Pendidikan
dan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil tahun anggaran 2022;
2. Bapak Dr. Drs. Adidjoyo Dauda, M.Si. selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sulawesi Tengah beserta jajarannya selaku
penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Kab. Poso;
3. Bapak Ir. Yusak Theri Mentara, MM. selaku Kepala Badan Kepegawaian
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Poso beserta jajarannya
yang telah memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II tahun
2022;
4. Ibu Isnaeny Ramadhani, S.Sos. MM. Sebagai coach kelompok 3 angkatan XLIII yang
senantiasa memberikan ilmu, arahan dan bimbingan dalam penyusunan Rancanagan
Aktualisasi ini
5. Ibu Ruth Songlo, SKM. Sebagai kepala puskesmas Lawanga dan sekaligus mentor yang
telah memberikan arahan, motivasi, dukungan, masukan dan bimbingan selama
penyusunan Rancanagan Aktualisasi.
6. Bapak dan Ibu Widyaiswara selaku fasilitator yang telah membimbing, memberikan
materi, arahan terkait materi BerAKHLAK dan Pelatihan dasar CPNS Golongan II
Angkatan XLIII tahun 2022 untuk dapat diinternalisasikan dan
7. diaktualisasikan di instansi;
8. Tim Evaluator yang senantiasa mendampingi peserta selama kegiatan;
9. Panitia Pelaksana Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2022 Lingkup Pemerintah Kabupaten
Poso yang telah membantu dalam pelaksanaan Latsar;
10. Ibu Muly sebagai pic angkatan XLIII yang selalu mendampingi serta memberi arahan
iii
untuk kelancaran latsar CPNS Kabupaten Poso tahun 2022
11. Kedua orang tua, istri dan saudara yang selalu memberikan dukungan doa moral untuk
penulis selama mengikuti latsar CPNS Kabupaten Poso tahun 2022
12. Teman-teman sejawat di puskesmas Lawanga yang selalu memberikan dukungan
selama proses latsar CPNS berlangsung
13. Teman-teman latsar CPNS Kabupaten Poso Tahun 2022 Angkatan XLIII khususnya
kelompok 3 yang selama ini telah kompak dan selalu berbagi ilmu selama proses latsar
CPNS
14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu dan telah banyak
membantu penulis.
Penulis berupaya agar Rancangan Aktualisasi ini dapat mencapai tujuan,
sehingga diharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
penulisan ini.

Poso, Oktober 2022


Penulis

Gustyan Indrakusuma A.Md.Kep


Nip: 199408262022051001

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................................................v
DAFTAR TABEL...........................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................1
1.2 Visi, Misi, Gambaran Organisasi Perangkat Daerah...........................................................3
1.3 Tugas dan Fungsi Jabatan Peserta.......................................................................................11
1.4 Tujuan Aktualisasi..............................................................................................................12
1.5 Manfaat Aktualisasi............................................................................................................12
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI........................................................................................14
2.1 Nilai-Nilai Dasar Aparatus Sipil Negara (ASN) BerAKHLAK..........................................14
2.2 Kedudukan dan Peran PNS untuk mendukung terwujudnya Smart Governance................17
2.3 Analisis Isu.........................................................................................................................20
2.4 Rencana Kegiatan Aktualisasi............................................................................................24
2.5 Jadwal Tentatif Aktualisasi.................................................................................................31

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1.2 1 Distribusi Jumlah Penduduk Menurut Kelurahan dan Jenis Kelamin...........................6
Tabel 1.2 2 Ketenagaan di Pukesmas Lawanga...............................................................................8
Tabel 2.1 1 Nilai - Nilai Dasar ASN................................................................................................14
Tabel 2.3 1 Analisis Isu Prioritas dengan Metode USG...................................................................21
Tabel 2.3 2 Alternatif Pemecahan Masalah/Gagasan Ide.................................................................22
Tabel 2.4 1 Rencana Kegiatan Aktualisai........................................................................................23
Tabel 2.5 1 Jadwal Tentatif Kegiatan Aktualisasi............................................................................31

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam rangka mewujudkan cita-cita Indonesia sesuai dengan amanat pembukaan
UUD 1945 dibutuhkan ASN yang profesional, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme, bebas dari intervensi politik serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik
kepada masyarakat. Semangat menegakkan kejujuran dan keadilan serta meningkatkan
kesejahteraan dan profesionalisme demi kemajuan bangsa ini. Untuk menciptakan ASN
yang baik maka maka pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara serta Peraturan Pemerintah 94 Tahun 2021 tentang Disiplin
PNS. Karena ASN memegang peranan yang sangat besar dalam kelancaran pemerintahan
serta pembangunan maka dalam hal ini kedudukan pegawai negeri menjadi sangat
penting sebab lancar tidak lancarnya pemerintah dan pembangunan negara tidak terlepas
dari peranan dan keikutsertaan pegawai negeri. Kelancaran penyelenggaraan tugas
pemerintah dan pembangunan nasional sangat tergantung pada mekanisme kerja aparatur
sipil negara. ASN bukan hanya sekedar unsur aparatur negara melainkan juga abdi
masyarakat yang hidup ditengah-tengah masyarakat dan bekerja untuk kepentingan
masyarakat.
Dalam peraturan LAN nomor 10 tahun 2021 pasal 5 pelatihan dasar CPNS
bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi.
Kompetensi yang dikembangakan dalam pelaksanaan pelatihan dasar CPNS adalah
kompetensi pembentukan karakter PNS yang professional sesuai bidang tugas dengan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu BerAKHLAK. BerAKHLAK merupakan
akronim dari berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompoten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
Kolaboratif. Aparatur Negara adalah alat kelengkapan negara terutama meliputi bidang
kelembagaan, ketatalaksanaan, dan kepegawaian, yang mempunyai tanggung jawab
melaksanakan roda pemerintahan sehari-hari yang meliputi aparatur kenegaraan dan
pemerintahan sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, bertugas dan bertanggung jawab
atas penyelenggaraan negara dan pembangunan serta senantiasa mengabdi dan setia
kepada kepentingan, nilai- nilai dan cita- cita perjuangan bangsa dan negara berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Aparatur Negara sebagai penyelenggara
pemerintahan diberikan tanggung jawab untuk merumuskan langkah-langkah strategis

1
dan upaya-upaya kreatif guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara adil,
demokratis dan bermartabat.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.43 Tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah
kerjanya. Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. pada penyelenggaraan
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Essensial salah satunya pelayanan Pelayanan
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P). Sesuai dengan PERMENPAN RB No. 35
Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Perawat pada Bab 2 pasal 2 ayat 1 Perawat
berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang Pelayanan Keperawatan
pada Fasyankes atau Fasilitas Kesehatan Lainnya di lingkungan Instansi Pemerintah.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi, sering disebut sebagai “the silent killer”
karena sering tanpa keluhan. Hipertensi menjadi kontributor tunggal utama untuk
penyakit jantung, gagal ginjal, dan stroke di Indonesia. Seseorang didiagnosis hipertensi
jika hasil pengukuran tekanan darah menunjukkan hasil tekanan sistol (angka yang
pertama) ≥ 140 mmHg dan/atau tekanan diastol (angka yang kedua) ≥ 90 mmHg pada
lebih dari 1(satu) kali kunjungan.
Berdasarkan Riskesdas 2018 prevalensi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran
pada penduduk usia ≥18 tahun sebesar 34,1%, tertinggi di Kalimantan Selatan (44.1%),
sedangkan terendah di Papua sebesar (22,2%). Hipertensi terjadi pada kelompok umur
31-44 tahun (31,6%), umur 45-54 tahun (45,3%), umur 55-64 tahun (55,2%).
Dari prevalensi hipertensi sebesar 34,1% diketahui bahwa sebesar 8,8% terdiagnosis
hipertensi dan 13,3% orang yang terdiagnosis hipertensi tidak minum obat serta 32,3%
tidak rutin minum obat. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penderita Hipertensi
tidak mengetahui bahwa dirinya Hipertensi sehingga tidak mendapatkan pengobatan.
Alasan penderita hipertensi tidak minum obat antara lain karena penderita hipertensi
merasa sehat (59,8%), kunjungan tidak teratur ke fasyankes (31,3%), minum obat
tradisional (14,5%), menggunakan terapi lain (12,5%), lupa minum obat (11,5%), tidak
mampu beli obat (8,1%), terdapat efek samping obat (4,5%), dan obat hipertensi tidak
tersedia di Fasyankes (2%).

2
Menurut sumber data Tahun 2021 yang ada Puskesmas Lawanga, bahwa penyakit
Hipertensi berada pada urutan kedua setelah ISPA yaitu sebanyak 565 kasus, sedangkan
jumlah kunjungan pasien dengan Hipertensi cukup rendah, sehingga jika hal tersebut
dibiarkan dapat menjadi banyak masalah kesehatan baru bagi lansia. Berdasarkan
pengamatan saya selama bekerja di Puskesmas dan melakukan wawancara dengan
beberapa pasien Hipertensi yang berkunjung, didapatkan fakta yaitu masih kurangnya
kepatuhan pasien Hipertensi dalam mengkonsumsi obat anti Hipertensi.
Rendahnya kepatuhan penderita Hipertensi dalam mengkonsumsi obat juga bisa
dibuktikan dengan rendahnya capaian kunjungan penderita Hipertensi dengan data jumlah
penderita di Puskesmas Lawanga. Kurangnya kepatuhan mengkonsumsi obat dapat
berdampak buruk pada kualitas kesehatan dan organ tubuh yang lain sehingga membuat
kualitas hidup lansia semakin berkurang. Sejalan dengan UU No. 36 tahun 2009 tentang
kesehatan, bahwa upaya pemeliharaan kesehatan bagi lanjut usia harus ditujukan untuk
menjaga agar tetap hidup sehat dan produktif secara sosial maupun ekonomis. Selain itu,
Pemerintah juga telah menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan dan memfasilitasi
kelompok lanjut usia agar tetap dapat hidup mandiri dan produktif.
Oleh karena itu, salah satu bentuk dalam mengaktualisasikan nilai dasar PNS, dalam
Latsar ini penulis akan melakukan analisis isu gagasan kreatif untuk mengatasi masalah
yang muncul tersebut dengan mengaktualisasikan Nilai Dasar PNS pada pelaksanaannya.
Berdasarkan latar belakang yang saya uraikan di atas, maka penulis akan melakukan
kegiatan aktualisasi yang berjudul “Kepatuhan Minum Obat Bagi Penderita
Hipertensi Pada Lansia Berbasis Partisipatif PMO di Kelurahan Madale di Wilayah
Kerja Puskesmas Lawanga” untuk itu dibutuhkan bab khusus untuk menganalisis isu
dan masalah yang muncul dari judul tersebut
1.2 Visi, Misi, Gambaran Organisasi Perangkat Daerah
1. Visi Pemerintah Kabupaten Poso
“ Poso menjadi kabupaten maju, tangguh, dan terdepan di Sulawesi Tengah”
2. Misi Pemerintah Kabupaten Poso
a. Poso maju
Mewujudkan pengelolaan Sumber Daya Alam unggulan daerah berbasis kawasan
melalui tata kelola desa yang akuntabel, transparan, inovatif, produktif menuju
desa maju.
b. Poso sehat

3
Mewujudkan kualitas kesehatan masyarakat menuju poso sehat.
c. Poso pintar
Mewujudkan pendidikan yang terjangkau, berkualitas, dan inklusif menuju Poso
pintar.
d. Poso sejahtera
Mewujudkan perekonomian masyarakat dan daerah yang sejahtera dan berdaya
saing melalui pengembangan potensi sumberdaya local.
e. Poso pakaroso
Mewujudkan pemerintahan yang responsif, profesional, transparan, melayani,
bekerja tuntas, inovatif, dan akuntabel.
f. Poso harmoni dan tangguh
Mewujudkan kehidupan masyarakat poso yang harmoni dan tangguh bencana,
sadar akan lingkungan berkelanjutan, toleran dan damai.
g. Poso bersinar dan terdepan
Mewujudkan kota poso sebagai kota transit yang ramah, indah dan nyaman
dengan infrastruktur yang terdepan dan merata di seluruh wilayah.
3. Gambaran Organisasi Perangkat Daerah
Puskesmas Lawanga terletak di Kabupaten Poso yang beralamatkan di jalan
Umanasoli No. 48 kelurahan Lawanga. Puskesmas Lawanga merupakan pelayanan
kesehatan tingkat pertama untuk masyarakat yang berada diwilayah kerja Puskesmas
Lawanga.
a. Visi Puskesmas Lawanga
Visi Puskesmas Lawanga yaitu :
“Terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu menuju masyarakat sehat
yang mandiri”
b. Motto
“Anda Sehat Kami Bahagia”
c. Budaya / Tata Nilai Puskesmas
Tata nilai Puskesmas Lawanga dalam memberikan Pelayanan kepada masyarakat
dengan “MAROSO”
“ M “ adalah Melayani dengan sepenuh hati
“ A “ adalah Amanah dalam menjalankan tanggungjawab
“ R “ adalah Ramah dalam berkomunikasi

4
“ O “ adalah Optimal dalam memberikan pelayanan
“ S “ adalah Santun dalam berperilaku
“ O “ adalah Optimis disetiap kondisi dan bermartabat
d. Fungsi Puskesmas
1) Pusat pergerakan pembangunan berwawasan kesehatan
2) Pusat pemberdayaan masyarakat
3) Pusat kesehatan strata pertama, yaitu:
a) Pelayanan kesehatan perorangan yaitu pelayanan yang bersifat pribadi
(private goods). Termasuk dalam pelayanan ini adalah rawat jalan dan
untuk puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap.
b) Pelayanan kesehatan masyarakat yaitu pelayanan yang bersifat publik
(public goods). Dimana termasuk dalam pelayanan ini adalah promosi
kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan
gizi, peningkatan kesehatan keluarga, KB, kesehatan jiwa masyarakat
dan berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.
e. Upaya dan Azaz Penyelenggaraan
Upaya untuk mencapai visi pembangunan kesehatan melalui Puskesmas
yakni terwujudnya Kecamatan Sehat Menuju Indonesia Sehat. Puskesmas
bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat, yang keduanya jika ditinjau dari Sistem Kesehatan
Nasional (SKN) maupun Sistem Kesehatan Kabupaten Poso merupakan
pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan
menjadi dua, yaitu:
1) Upaya Kesehatan Wajib
Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta mempunyai daya
ungkit untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan
wajib tersebut antara lain:
a) Upaya Kesehatan Promosi
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KB
d) Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
e) Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

5
f) Upaya Pengobatan.

2) Upaya Kesehatan Pengembangan


Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan
dimasyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas.
Upaya kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok
puskesmas yang telah ada, yang meliputi:
a) Upaya Kesehatan Sekolah
b) Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
c) Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
d) Upaya Kesehatan Jiwa
e) Upaya Kesehatan Usia Lanjut
f) Upaya Kesehatan Laboratorium
f. Luas wilayah
Puskesmas Lawanga merupakan Puskesmas Non Perawatan. secara geografis
Puskesmas Lawanga terletak disebagian besar pada pesisir pantai Teluk Tomini
dan bagian lainnya terletak di kawasan hutan dan lembah. Pukesmas Lawanga
berada di Kecamatan Poso Kota Utara Kabupaten Poso yang memiliki luas
wilayah 19,16 Km2 dengan batas wilayah:

Sebelah Utara : Berbatasan dengan perairan Teluk Tomini


Sebelah Selatan : Berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas
Kawua Kecamatan Poso Kota Selatan
Sebelah Barat : Berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas
Kayamanya dan Sungai Poso
Sebelah Timur : Berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas
Tagolu Kecamatan Lage
g. Data Demografi
Secara administrasi, wilayah kerja Puskesmas Lawanga terdiri dari 7
kelurahan, 14 RW, dan 58 RT Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas
Lawanga tahun 2021 adalah 13.277 Jiwa dengan perincian berdasarkan wilayah
kerja Puskesmas sebagai berikut:

6
Tabel 1.2.1 Distribusi Jumlah Penduduk Menurut Kelurahan dan Jenis
Kelamin di Wilayah Kerja Puskemas Lawanga Tahun 2021

Jumlah Penduduk
No. Kelurahan Laki- Perempuan Jumlah (Jiwa)
Laki (Jiwa)
(Jiwa)
1 Bonesompe 1.423 1.424 2.847
2 Kasintuwu 991 744 1.736
3 Lombugia 228 354 582
4 Lawanga 832 810 1.642
5 Lawanga Tawongan 692 669 1.361
6 Tegalrejo 1.026 889 1.915
7 Madale 637 609 1.246
Jumlah 5.829 5.499 11.328
Sumber : Kecamatan Poso Kota Utara tahun 2021

Grafik 1. 2 Komposisi Penduduk Menurut Kelurahan


dan Jenis KelaminDi Wilayah Puskesmas
Lawanga Tahun 2021

JENIS KELAMIN DI WILAYAH PUSKESMAS LAWANGA

1424
1500 1423
991 1026
1000 810
692 889 637
354 832 609
669 Laki-laki
500
228
Perempuan
0

7
h. Data Ketenagaan
Berikut adalah keadaan tenaga di Puskesmas Lawanga pada
Tahun 2021Tabel 1.2 2 Ketenagaan di Pukesmas
Lawanga

Status Kepegawaian
No. Jenis Ketenagaan/Profesi PTT/ Magang/
CPNS PNS (orang)
NS Kontrak
1 Dokter Umum 0 2 0 1 3
2 Dokter Gigi 0 0 0 0 0
Sarjana Kesehatan
3 0 8 0 0 8
Masyarakat/SKM
4 Apoteker 0 0 0 1 1
Tenaga Gizi
a. SPAG 0 0 0 0
5 b. D3 Gizi 0 0 1 1
c. D4/S1 0 0 0 2
Tenaga Keperawatan 0 1 0 0
6 a. SPK 0 4 0 6 16
a. D3 Perawat 0 4 0 0
b. D4/S1 Keperawatan 0 0 0 2
c. Ners 0 1 0 2
7 D3/S1 Perawat Gigi 0 0 0 0 0
a. D3 Asisten Apoteker/SMF 0 0 0 0
8 b. S1 Farmasi 0 1 0 1 2
Tenaga Kebidanan
a. Kebidanan 0 2 0 0
9 b. D3 Kebidanan 0 4 0 13 19
c. D4/S1 Kebidanan 0 0 0 0
Tenaga Kesling 0 0 0 0
a. SPPH 0 1 0 0
b. D3 Kesling 0 4 0 0
10 5
c. D4/S1 Kesling
Tenaga Laboratorium 0 1 0 0
a. SMAK 0 0 0 0
11 b. D3 Analis 0 0 0 0 1
c. D4/S1 Analis
12 S1 Manajemen 0 0 0 1 1
13 Prakarya 0 0 0 0 0
14 D1 Administrasi Kesehatan 0 0 0 1 1
15 SMA 0 0 0 3 3
16 SMP 0 1 0 0 1
Total 0 30 1 32 63
S Kepegawaian Pkm Lawanga 2021
er: Data
umb

8
i. Susunan Organisasi Puskesmas Lawanga
Susunan organisasi Puskesmas adalah sebagai berikut:

- Kepala Puskesmas : Ruth Songlo,SKM


- Kepala Tata Usaha : Salma, S.KM
- Pengelola Program KIA : Nur Rahmi, A.Md.Keb
- Pengelola Program Gizi : Sthendly Setiawan S,A.Md.Gz
- Pengelola Program Kesling : Yuli Kusuma Dewi,A.Md.Kes
- Pengelola Program Imunisasi : Rahmad, A.Md.Kep
- Pengelola Program Promkes : Haerati, S.KM
- Pengelola Program Pengobatan : dr. Intan Sariana Tompo
- Pengelola Program Surveilans : Sagiatun,SKM
- Kelompok Tata Usaha
 Administrasi : Nengsi, S.KM
 Sopir : Zulikhsani Hasan
 Perencanaan : Nikmawati Ridwan, SKM
 Bendahara Pembantu Penerima/Rutin : Megah Sari.SK
 DAU : Nur Azisah
 BPJS/JKN : Siti Romlah
 BOK : Haerati, S.KM
 JAMPERSAL : Sitti Rahma Malaka,A.Md.Keb
 Pengelola Barang/Aset : Silvi Salu,S.Farm
- Unit Kegiatan Jabatan Fungsional
 P2PL
 Diare : Irma Suryani Pakaya, S.Kep.Ns
 DBD : Salma, S.KM
 Malaria : Herlina Juti Taruk Allo
 ISPA : Ary Sudiawati,A.Md.Kep
 TB Paru : Mira Lestari,A.Md.Kep
 Imunisasi : Rahmad, A.Md.Kep
 Kesehatan Keluarga
 KB : Zaenab Odjobolo

9
 Kesga : Rhut Elvin Maleta.A.Md.Keb
 Pengobatan
 dr. Intan S. Tompo
 Irma Suryani Pakaya, S.Kep.Ns
 Nurjanah, A.Md.Keb
 Mira Lestari,A.Md.Kep
 Siti Romlah
 Promosi Kesehatan
 Haerati, S.KM
 Penunjang
 Laboratorium : Herlina Juti Taruk Allo
 Laboratorium : Ramdhana, A.Md.Kep
: Ainun Istiqoma,A.Md.Keb
 UKS/UKGS : Lina Jerni.L, S.KM
: Ramdhana,A.Md.Kep
- Puskesmas Pembantu (Pustu) : Ary Sudiawati, A.Md.Kep
- Puskesmas Pembantu Karawasa : Magfirah,A.Md.Keb
- Penanggung Jawab Bidan Desa/Kelurahan
 Kelurahan Lawanga : Siti Rahma
Malaka A.Md.keb
 Kelurahan Lawanga Tawongan : Nurul
Anggraini Bima,A.Md.Keb
 Kelurahan Bonesompe : Masita, A.Md.Keb
 Kelurahan Madale : Atik
Rostika, A.Md.Keb
 Kelurahan Madale/Kalamalea : Isabela Muliati, A.Md.Keb
 Kelurahan Tegalrejo : Julianti, A.Md.Keb
 Kelurahan Lombugia : Nurul Anggraini
Bima,A.Md.Keb
 Kelurahan Kasintuwu : Sarlyna Yusuf,A.Md.Keb

10
j. Struktur Organisasi Puskesmas lawanga

1.3 Tugas dan Fungsi Jabatan


Sesuai dengan peraturan menteri pemberdayaan Aparatur Sipil Negara dan reformasi
birokrasi nomor 35 tahun 2019 mengenai jabatan fungsional perawat. Jabatan fungsional
perawat adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan
wewenang untuk melaksanakan kegiatan pelayanan keperawatan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Berikut uraian tugas untuk perawat terampil menurut Permenpan RB no 35 tahun
2019 meliputi :
1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu
2. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
3. Melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka
melakukan upaya promotif
4. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/perlindungan fisik pada pasien
untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya preventif
5. Memberikan oksigenasi sederhana
6. Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritikal

11
7. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas resiko
penularan infeksi
8. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area medikal bedah
9. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area anak
10. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area maternitas
11. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
komunitas
12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area jiwa
13. Melakukan tindakan terapi komplementer/holistic
14. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan
pada tahap pre/intra/post operasi
15. Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan perawatan paliatif
16. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
17. Melakukan perawatan luka
18. Melakukan dokumentasi keperawatan.
1.4 Tujuan
Aktualisasi
1. Tujuan Umum
Teraktualisasinya nilai-nilai dasar ASN yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabilitas,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (BerAKHLAK) serta SMART
ASN dan Manajemen ASN dalam melaksanakan tugas.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja puskesmas lawanga.
b. Meningkatnya kepatuhan minum obat penderita hipertensi pada lansia di
Kelurahan Bonesompe wilayah kerja puskesmas lawanga.
3. Manfaat Aktualisasi
a. Manfaat untuk Instansi
Puskesmas Lawanga mendapatkan kontribusi melalui kegiatan Aktualisasi
ini untuk mencapai tujuan, visi, dan misi bersama. Dengan menghadirkan inovasi
kegiatan palayanan kesehatan yang mengimplementasikan nilai-nilai dasar
BerAKHLAK dalam menyelesaikan masalah yang terjadi di puskesmas dan
mengoptimalkan tugas dan fungsi Perawat di unit kerja Puskesmas Lawanga

12
b. Manfaat untuk masyarakat
Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya kepatuhan
minum obat bagi penderita penyakit Hipertensi
c. Manfaat untuk penulis
Penulis dapat mengimplementasikan Nilai-nilai Dasar ASN BerAkhlak
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kolaboratif), Smart ASN dan Manajemen ASN dalam pelayanan yang berkualitas
sesuai dengan tugas dan fungsinya.

13
BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

2.1 Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)


Dalam rangka pembentukan karakter Aparatur Sipil Negara (ASN) yang
Profesional dalam melaksanakan pelayanan publik, serta memiliki Nilai-nilai Inti ASN
yang sama dalam memperkuat budaya kerja, maka Pemerintah telah memberikan arahan
agar seluruh Instansi Pemerintah dan Daerah mengimplementasikan core value (nilai
dasar) ASN BerAKHLAK dan employer branding ASN "Bangga Melayani Bangsa",
melalui Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 20 Tahun 2021, tanggal 26 Agustus 2021, tentang Implementasi Core Values dan
Employer Branding ASN.
Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK, merupakan akronim dari tujuh kata, yakni:
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Adaptif dan Kolaboratif
(Keputusan Kepala LAN RI Nomor: 14/K.1/PDP.07/2022).

Tabel 2.1 1 Nilai-nilai Dasar ASN

No Nilai Dasar Afirmasi Kata kunci Panduan Perilaku


1 Berorientasi Kami  Responsivitas 1. Memahami dan
Pelayanan berkomitmen  Kualitas memenuhi
memberikan  Kepuasan kebutuhan masyakat
pelayanan prima 2. Ramah, cekatan,
demi kepuasan solutif, dan
masyarakat dapat diandalkan
3. Melakukan perbaikan

tiada henti.

14
2 Akuntabel Kami  Integritas 1. Melaksanakan tugas
bertanggung-  Konsisten dengan jujur,
jawab atas  Dapat dipercaya bertanggungjawab,
kepercayaan  Transparan cermat, disiplin dan
yang diberikan berintegritas tinggi
2. Menggunakan
kekayaan dan barang
milik negara secara
bertanggung jawab,
efektif, dan efisien
3. Tidak
menyalahgunakan
kewenangan jabatan
3 Kompeten Kami terus  Kinerja terbaik 1. Meningkatkan
belajar dan  Sukses kompetensi diri untuk
mengembangkan  Keberhasilan menjawab tantangan
kapabilitas  Learning agility yang selalu berubah

 Ahli 2. Membantu orang

 dibidangnya lain belajar


3. Melaksanakan tugas

dengan kualitas terbaik


4 Harmonis Kami saling  Peduli 1. Menghargai setiap
peduli dan  Perbedaan orang apapun latar
menghargai  Selaras belakangnya
perbedaan 2. Suka menolong orang
lain
3. Membangun
lingkungan kerja yang
kondusif
5 Loyal Kami  Komitmen 1. Memegang teguh

berdedikasi dan  Dedikasi ideologi Pancasila,

15
mengutamakan  Kontribusi UUD 1945, setia pada
kepentingan  Nasionalisme NKRI serta
Bangsa dan  Pengabdian pemerintahan yang sah
Negara 2. Menjaga nama baik
sesama ASN,
Pimpinan, Instansi,
dan Negara
3. Menjaga rahasia

jabatan dan negara


6 Adaptif Kami terus  Inovasi 1. Cepat menyesuaikan
berinovasi dan  Antusias terhadap diri menghadapi
antusias dalam perubahan perubahan
menggerakkan  Proaktif 2. Terus berinovasi
ataupun dan
menghadapi mengembangkan
perubahan kreativitas
3. Bertindak proaktif
7 Kolaboratif Kami  Kesediaan bekerja 1. Memberi kesempatan
membangun sama kepada berbagai
kerjasama yang  Sinergi untuk hasil pihak untuk
sinergis yang lebih baik berkontribusi
2. Terbuka dalam bekerja
sama untuk
menghasilkan nilai
tambah
3. Menggerakkan
pemanfaatan berbagai
sumberdaya untuk
tujuan Bersama.

16
2.2 Kedudukan dan peran ASN untuk mendukung terwujudnya Smart Governance
Smart Governance adalah sebuah tata kelola pemerintahan yang cerdas yang
bertujuan untuk mewujudkan tata kelola dan tata pemerintahan daerah yang baik dan
terus berupaya meningkatkan kualitas kinerja birokrasi melalui inovasi dan pemanfaatan
teknologi. Untuk mencapai Smart Governance, instansi pemerintahan perlu memahami
dan menerapkan Manajemen ASN dan Smart ASN
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Ruang lingkup Manajemen PNS
meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan,pangkat dan
jabatan,pengembangan karier,pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja,
penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensisun
dan hari tua, dan perlindungan.
a. Kedudukan ASN
Beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara. Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas: Pegawai Negeri
Sipil (PNS); PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk
pegawai secara nasional. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
PPPK adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang
diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai
dengan kebutuhan Instansi Pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan.
Pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan public, pelayan publik
dan perekat dan pemersatu bangsa. Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
 Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan
 Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas Mempererat
persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia

17
Kode etik ASN yaitu : ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan
kode prilaku. Kode etik dan kode prilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat
dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode prilaku yang diatur dalan UU ASN
menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelennggaraan birokrasi pemerintah
b. Konsep Sistem Merit Dalam Pengelolaan ASN
Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada
kualifikasi, kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa
membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis
kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecatatan. Semua fungsi dan
komponen dalam manajemen ASN sebagaimana tercantum dalam Pasal 55
(mengatur tentang manajemen PNS) dan pasal 93 (mengatur manajemen PPPK)
UU ASN harus menerapkan sistem merit ini.
c. Manajemen PNS dan PPPK
Manajemen PNS Meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan,
pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karier, pola karier, promosi,
mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin,
pemberhentian, jaminan pensisun dan hari tua, dan perlindungan. Manajemen
PPPK meliputi penetapan kebutuhan, pengadaan, penilaian kinerja, penggajian dan
tunjangan, pengembangan kompetensi, pemberian penghargaan, disiplin,
pemutusan hubungan perjanjian kerja dan perlindungan.
ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode
etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan
ASN. Kode etik dan kode perilaku yang diatur dalam UUD ASN menjadi acuan
bagi para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah. Kode etik dan etik
perilaku berisi pengaturan perilaku agar Pegawai ASN:
1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas
tinggi
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
3) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan

18
6) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara
7) Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggungjawab,
efektif, dan efisien
8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam menjalankan tugasnya
9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan
10) Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain
11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN
12) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
Pegawai ASN.
2. Smart ASN
Merupakan pegawai dengan kompetensi, kinerja, serta profesionalisme yang
tinggi, sehingga mampu beradaptasi dan semakinresponsi terhadap perubahan dan
pencapaian tujuan organisasi. Profil Smart ASN antara lain yang memiliki:
a. Integritas
b. Nasionalisme
c. Profesionalisme
d. Berwawasan global
e. Menguasai TIK dan bahasa asing
f. Berjiwa hospitality (ramah)
g. Berjiwa entrepreneurship
h. Memiliki jaringan luas (networking)
Literasi digital adalah kemampuan untuk mengakses, mengelola, memahami,
mengintegrasikan, mengkomunikasikan, mengevaluasi, dan menciptakan informasi
secara aman dan tepat melalui teknologi digital untuk pekerjaan, pekerjaan yang layak,
dan kewirausahaan. Ini mencakup kompetensi yang secara beragam disebut sebagai
literasi komputer, literasi TIK, literasi informasi dan literasi media. Kominfo sendiri
menjabarkan literasi digital ke dalam 4 kompetensi antara lain sebagai berikut:
a. Kecakapan menggunakan media digital (digital skills) yang merupakan
kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat
keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-

19
hari
b. Budaya menggunakan digital (digital culture) merupakan kemampuan individu
dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun
wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan
sehari-hari dan digitalisasi kebudayaan melalui pemanfaatan TIK.
c. Etis menggunakan media digital (digital ethics), merupakan kemampuan individu
dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan,
mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette)
dalam kehidupan sehari-hari.
d. Aman menggunakan media digital (digital safety) merupakan kemampuan user
dalam mengenali, mempolakan, menerapkan menganalisis, menimbang dan
meningkatkan kesadaran perlindungan data pribadi dan keamanan digital dalam
kehidupan sehari-hari
2.3 Analisis Isu
1. Identifikasi Isu
Sebelum penetapan judul rancangan aktualisasi terlebih dahulu dilakukan
identifikasi dan penetapan isu berdasarkan observasi selama bertugas di Puskesmas
Lawanga. Oleh karena itu diperlukan analisis isu untuk menentukan isu mana yang
harus menjadi prioritas. Analisis kriteria isu yang digunakan yaitu metode USG.
Urgency yaitu seberapa mendesak isu harus di bahas, dianalisis dan ditindaklanjuti,
Seriouness yaitu seberapa serius suatu isu harus dibahas yang dikaitkan dengan akibat
yang ditimbulkan. Growth didefiniskan sebagai seberapa besar memburuknya isu
tersebut jika tidak di tagani dengan segera

20
Tabel 2.3 1 Analisis Isu Prioritas dengan Metode USG

NO Isu U S G Keterangan Peringkat

Rendahnya kepatuhan minum obat penderita


1. Hipertensi pada lansia di Kelurahan Madale di 5 5 5 15 I

Wilayah Kerja Puskesmas Lawanga

Belum Optimalnya Pelayanan Pasien Hipertensi di


2. 5 4 4 13 III
Puskesmas Lawanga

Peningkatan Jumlah Penderita Penyakit Kronis


3. Hipertensi dan DM di Wilayah Kerja Puskesmas 5 4 5 14 II
Lawanga
Keterangan :
Skor 5 : Sangat kuat
Skor 4 : Kuat
Skor 3 : Sedang
Skor 2 : Kurang
Skor 1 : Sangat kurang
Berdasarkan range penilaian pada metode USG, maka diperoleh Core Isu ”
Rendahnya Kepatuhan minum obat penderita Hipertensi pada lansia di Puskesmas
Lawanga” yang selanjutnya akan dibuatkan rencana kegiatannya
2. Indentifikasi penyebab masalah

21
3. Alternatif Pemecahan Masalah/gagasan ide
Tabel 2.3.2 Alternatif Pemecahan Masalah

No Penyebab Masalah Pemecahan masalah / gagasan ide


1 Kurangnya Pengetahuan Pasien Memberikan Edukasi Kepada Pasien Tentang
Tentang Penyakit Hipertensi dan Penyakit Hipertensi dan Minum Obat Secara
minum obat secara teratur Teratur
2 Kurangnya Edukasi yang diberikan Memberikan Edukasi Kepada Pasien Tentang
Petugas Kesehatan Tentang Penyakit Hipertensi dan Minum Obat Secara
Penyakit Hipertensi Teratur
3 Kebiasaan Pasien Mengkonsumsi Memberikan Edukasi kepada Pasien tentang
obat hanya jika ada keluhan tata cara mengkonsumsi obat Hipertensi yang
benar
4 Tidak Optimalnya Kegiatan Public Melakukan Home Visite
Health Nursing
5 Kurangnya Partisipasi PMO dalam Melakukan Edukasi agar meningkatkan
mengingatkan untuk minum obat Partisipasi PMO dalam kepatuhan Pasien
Minum Obat melalui Kartu Minum Obat

22
Rencana Kegiatan Aktualisasi

Unit Kerja : Puskesmas Lawanga


Isu yang di angkat : Rendahnya kepatuhan minum obat penderita Hipertensi pada lansia di Kelurahan Madale di
Wilayah Kerja Puskesmas Lawanga
isu diatas terkait dengan manajemen ASN

Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Kegiatan


Kegiatan
No Tahapan Kegiatan Output/ Hasil pelatihan Terhadap Visi, Misi Penguatan Nilai OPD
Pemda
1 2 3 4 5 6 7
1. Persiapan a. Melakukan  Terlaksananya Kolaboratif (Memberikan Kegiatan ini Kegiatan persiapan
Pelaksanaan Kegiatan konsultasi konsultasi dengan kesempatan mentor untuk berkontribusi pelaksanaan aktualisasi
Aktualisasi dengan Mentor Mentor berkontribusi dan terhadap pencapaian menguatkan nilai:
bekerjasama)
 Tersedianya Catatan Misi no 2 yaitu Berorientasi Pelayanan
Akuntabel (Melaksanakan
saran dan masukan Persiapan dengan mewujudkan kualitas Akuntabel
dari Mentor Transparan) Kesehatan Kompeten
 Dokumentasi Harmonis (Membangun masyarakat menuju Harmonis
kerjasama yang baik dengan poso sehat Adaptif
mentor) Kolaboratif
Adaptif (Proaktif saat
menemui mentor)
Berorientasi Pelayanan
(Ramah saat melakukan
konsultasi)
b. Melakukan  Terlaksananya Kolaboratif (Memberikan
Koordinasi koordinasi dengan kesempatan Pemegang
dengan Pemegang Program Program untuk
berkontribusi dan
Pemegang  Tersedianya catatan
bekerjasama) Akuntabel
Program dan masukan dari (Melaksanakan
Persiapan dengan
23
pemegang program Transparan)
 Dokumentasi Harmonis (Membangun
kerjasama yang baik dengan
Pemegang Program)
Adaptif (Proaktif saat
menemui pemegang
Program)
Berorientasi Pelayanan
(Ramah saat melaksanakan
koordinasi)
c. Mengumpulkan  Tersedianya data Akuntabel (Mencatat data
Data Pasien Pasien pasien dengan transparan
Lansia dengan dan jujur)
Kompeten (Mencari data
Hipertensi
yang tepat tentang pasien)
Berorientasi Pelayanan
(Mengambil data kepada
petugas dengan sopan)
Manajemen ASN
2. Membuat Media a. Mencari  Tersedianya Referensi Kompeten (Mencari Kegiatan ini Kegiatan Membuat Media
Edukasi Melalui Referensi untuk untuk membuat leaflet Informasi dari sumber yang berkontribusi Edukasi Melalui Leaflet
Leaflet dan KMO membuat dan KMO (Kartu terpercaya) terhadap pencapaian dan KMO (Kartu Minum
(Kartu Minum Obat) leaflet dan Minum Obat) Adaptif (Mencari informasi Obat) menguatkan nilai:
KMO (Kartu
yang mudah dimengerti) Misi no 2 yaitu Akuntabel
Minum Obat)
Akuntabel (Mencari mewujudkan kualitas Kompeten
Informasi dengan Kesehatan Adaptif
bertanggung jawab dan masyarakat menuju
cermat. poso sehat
b. Membuat dan  Tersedianya Desain Kompeten (Mendesain
Mendesain Leaflet/Smartbook dan leaflet dengan menarik)
Leaflet dan KMO (Kartu Minum Adaptif (Menggunakan
KMO (Kartu Obat) Aplikasi Canva untuk
Minum Obat) mendesain leaflet)

24
Akuntabel (Bertanggung
jawab terhadap desain yang
dibuat)
c. Mencetak  Tersedianya Leaflet Kompeten (Mencetak
Leaflet dan dan KMO (Kartu leaflet dengan kualitas baik)
KMO (Kartu Minum Obat) Adaptif (Memastikan
Minum Obat) leaflet yang dicetak menarik
untuk dibaca)
Akuntabel (Bertanggung
jawab terhadap Leaflet yang
dibuat)
Manajemen ASN dan Smart ASN
3. Melakukan Home a. Melakukan  Terlaksananya Beroerintasi pelayanan Kegiatan ini Kegiatan Melakukan
Visite Pasien koordinasi dan koordinasi dengan (Bersikap ramah dalam berkontribusi Home Visite Pasien
Hipertensi meminta surat Petugas Kesehatan berkoordinasi) terhadap pencapaian Hipertensi menguatkan
persetujuan Desa/Kelurahan Akuntabel (Menjelaskan nilai:
 Tersedianya Catatan secara detail tentang tujuan Misi no 2 yaitu Berorientasi Pelayanan
kegiatan Home
Hasil Koordinasi
Visite dan kegiatan aktualisasi) mewujudkan kualitas Akuntabel
berupa saran dan
Edukasi kepada masukan dari Petugas Harmonis (Membangun Kesehatan Kompeten
petugas Kesehatan di kerjasama yang baik dengan masyarakat menuju Harmonis
kesehatan di Desa/Kelurahan Tenaga Kesehatan di poso sehat Adaptif
Desa/Keluraha  Tersedianya surat Desa/Kelurahan) Kolaboratif
n persetujuan kegiatan Adaptif (Proaktif saat
Home Visite dan berkoordinasi)
Edukasi Kolaborasi (Memberikan
kesempatan petugas
kesehatan di Desa/Kelurahan
untuk berkontribusi)
b. Melakukan  Terlaksananya Berorientasi pelayanan
kunjungan ke kunjungan ke rumah (Memahami Kebutuhan
rumah pasien

25
rumah-rumah Masyarakat)
pasien Akuntabel (Bertanggung
jawab terhadap kegiatan
yang dilakukan)
Kompeten (Terus
menignkatkan kapasitas
diri) Harmonis
(Membangun rasa saling
percaya kepada pasien)
Adaptif (Berinovasi tiada
henti untuk kepentingan
masyarakat)
c. Meminta PMO  Tersedianya Data Berorientasi pelayanan
menceritakan tentang Kepatuhan (Memahami Kebutuhan
sejauh mana Pasien dalam Masyarakat)
tingkat mengkonsumsi obat Akuntabel (Bertanggung
 Tersedianya
kepatuhan jawab terhadap kegiatan
Dokumentasi
penderita yang dilakukan)
teratur minum Kompeten (Terus
obat meningkatkan kapasitas
diri) Harmonis
(Membangun rasa saling
percaya kepada pasien)
Adaptif (Berinovasi tiada
henti untuk kepentingan
masyarakat)
Kolaboratif (Bekerjsama
dengan PMO untuk
meningkatkan kepatuhan)
d. Melakukan  Terlaksananya Berorientasi pelayanan
Edukasi tentang Cara

26
Edukasi Penggunaan KMO (Memahami Kebutuhan
tentang Cara Masyarakat)
Penggunaan Akuntabel (Bertanggung
KMO jawab terhadap kegiatan
yang dilakukan)
Kompeten (Terus
meningkatkan kapasitas
diri) Harmonis
(Membangun rasa saling
percaya kepada pasien)
Adaptif (Berinovasi tiada
henti untuk kepentingan
masyarakat)
Kolaboratif (Bekerjsama
dengan PMO untuk
meningkatkan kepatuhan)
Manajemen ASN dan Smart ASN
4. Melakukan Edukasi a. Membuka sesi  Terlaksananya Berorientasi pelayanan Kegiatan ini Kegiatan Melakukan
Tentang Hipertensi Edukasi Pembukaan Sesi (Bersikap ramah) berkontribusi Edukasi Tentang
edukasi dengan 5S Harmonis (Membangun terhadap pencapaian Hipertensi menguatkan
(Senyum, Salam, rasa saling percaya kepada nilai:
Sapa, Sopan dan
pasien) Misi No 2 yaitu Berorientasi Pelayanan
Santun)
Kolaboratif (Bekerjsama mewujudkan kualitas Akuntabel
dengan Pasien dan PMO Kesehatan Kompeten
untuk mendengarkan materi) masyarakat menuju Adaptif
b. Melakukan  Terkaksananya Berorientasi pelayanan poso sehat Harmonis
Edukasi edukasi dengan (Memahami Kebutuhan Kolaboratif
melalui media melakukan pembagian Masyarakat)
Leaflet Leaflet tentang Akuntabel (Bertanggung
Hipertensi kepada
jawab terhadap kegiatan
Pasien dan PMO
 Tersampaikannya yang dilakukan)

27
Penjelasan terkait Kompeten (Terus
Substansi materi pada meningkatkan kapasitas
Media Leaflet yang diri) Harmonis
telah dibagikan
(Membangun rasa saling
sebelumnya
percaya kepada pasien)
Adaptif (Berinovasi tiada
henti untuk kepentingan
masyarakat)
Kolaboratif (Bekerjsama
dengan PMO untuk
meningkatkan kepatuhan)
c. Melakukan  Terlaksananya Umpan Berorientasi pelayanan
Umpan balik Balik melalui sesi (Memahami Kebutuhan
terhadap tanya jawab Masyarakat)
edukasi yang  Tersedianya daftar Akuntabel (Mencatat semua
sudah diberikan pertanyaan pasien atau pertanyaan yang diajukan)
PMO tentang materi
Kompeten (Terus
Edukasi yang
diberikan meningkatkan kapasitas diri)
Harmonis (Membangun
rasa saling percaya kepada
pasien)
Adaptif (Berinovasi tiada
henti untuk kepentingan
masyarakat)
Kolaboratif (Bekerjsama
dengan PMO untuk
meningkatkan kepatuhan)
Manajemen ASN dan Smart ASN
5. Melakukan Evaluasi a. Membuat  Terbuatnya Daftar Akuntabel (bertanggung Kegiatan ini Kegiatan Evaluasi
Pelaksanaan daftar Pertanyaan / jawab terhadap berkontribusi Pelaksanaan Aktualisasi
Aktualisasi pertanyaan/ Kuesioner tentang kuesioner yang dibuat) terhadap pencapaian menguatkan nilai:
manfaat kegiatan

28
kuesioner aktualisasi Kompeten (Membuat Misi no 2 yaitu Berorientasi Pelayanan
tentang Kuesioner yang mudah mewujudkan kualitas Akuntabel
manfaat dipahami) Kesehatan Kompeten
kegiatan Adaptif (Proaktif dalam masyarakat menuju Harmonis
Aktualisasi membuat Kuesioner) poso sehat Adaptif
b. Membagikan  Terbaginya Link Berorientasi Pelayanan Kolaboratif
Link Kuesioner Kuesioner (Membagikan Link
Kuesioner dengan ramah)
Harmonis (Membangun
suasana yang kondusif)
Kolaboratif (Bekerjasama
dengan PMO dalam
pengisian Kuesioner)
Kompeten (Membantu
mengarahkan cara mengisi
Kuesioner)
c. Melakukan  Tersedianya Tabulasi Akuntabel (Bertanggung
tabulasi hasil Hasil Kuesioner jawab terhadap hasil)
kuesioner  Tersedianya Master Kompeten (Membuat
Table Hasil Kuesioner Tabulasi yang baik dan
benar)
Adaptif (Proaktif dalam
proses tabulasi data)
d. Menyimpulkan  Tersimpulkannya Akuntabel (Bertanggung
Hasil Tabulasi Hasil Tabulasi jawab terhadap hasil)
Kuesioner Kuesioner Kompeten (Membuat
kesimpulan yang baik dan
benar)
Adaptif (Proaktif dalam
proses menyimpulkan hasil
tabulasi data)
e. Melaporkan  Tersedianya Hasil Berorientasi Pelayanan

29
Hasil Evaluasi evaluasi dilaporkan (Melaporkan hasil laporan
terhadap kepada Mentor aktualisasi kepada mentor
Mentor Kolaboratif (Meminta
kepada mentor untuk
melakukan kritik dan saran
sebagai masukan)
Akuntabel (Melaporkan
hasil kegiatan dengan
Transparan)
Harmonis (Membangun
kerjasama yang baik dengan
mentor)
Adaptif (Proaktif saat
melaporkan hasil kepada
mentor)
Berorientasi Pelayanan
(Ramah saat melakukan
pelaporan hasil)
Manajemen ASN dan Smart ASN

30
2.5. Jadwal Tentatif Aktualisasi

Dalam melakukan kegiatan aktualisasi, diperlukan jadwal kegiatan untuk mempermudah melakukan tahapan kegiatan aktualisasi untuk
mencapai target dengan baik. Jadwal tentatif aktualisasi ini dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 2.5.1 Jadwal Kegiatan Aktualisasi

No Kegiatan Oktober November


24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Persiapan Pelaksanaan Kegiatan
Aktualisasi

1) Melakukan Konsultasi dengan Mentor


2) Melakukan Konsultasi dengan
Penanggung Jawab Program
3) Mengumpulkan Data Pasien Hipertensi
Pada Lansia
2 Membuat Media Edukasi Melalui Leaflet
dan KMO (Kartu Minum Obat)

1) Mencari Referensi untuk membuat leaflet


dan KMO (Kartu Minum Obat)
2) Membuat dan Mendesain Leaflet dan
KMO (Kartu Minum Obat)
3) Mencetak Leaflet dan KMO (Kartu
Minum Obat)
3 Melakukan Home Visite Pasien
Hipertensi
1) Melakukan koordinasi dan meminta surat
persetujuan kegiatan Home Visite dan
Edukasi kepada petugas kesehatan di
Desa/Kelurahan
2) Melakukan kunjungan ke rumah-rumah
pasien

31
3) Meminta PMO menceritakan sejauh
mana tingkat kepatuhan penderita minum
obat
4) Melakukan Edukasi tentang Cara
Penggunaan KMO
4. Melakukan Edukasi Tentang Hipertensi
1) Membuka sesi Edukasi
2) Melakukan Edukasi melalui media
Leaflet
3) Melakukan Umpan balik terhadap
edukasi yang sudah diberikan
5. Melakukan Evaluasi Pelaksanaan
Aktualisasi
1) Membuat daftar pertanyaan/ kuesioner
tentang manfaat kegiatan Aktualisasi
2) Membagikan Link Kuesioner
3) Melakukan tabulasi hasil kuesioner
4) Menyimpulkan Hasil Tabulasi Kuesioner
5) Melaporkan Hasil Evaluasi terhadap
Mentor

32

Anda mungkin juga menyukai