DISUSUN OLEH :
2020
1
AKTUALISASI DAN HABITUASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN APARATUR SIPIL NEGARA
JUDUL :
Oleh :
NURIL HIFZIL UMAMI, S.Pd
NDH : 05
ii
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 A PuwatuTlp. 3124061 Fax. 3125905
LEMBAR PERSETUJUAN
HASIL AKTUALISASI DAN HABITUASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN APARATUR SIPIL NEGARA
JUDUL :
Oleh :
COACH, MENTOR,
iii
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 A PuwatuTlp. 3124061 Fax. 3125905
LEMBAR PENGESAHAN
HASIL AKTUALISASI DAN HABITUASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN APARATUR SIPIL NEGARA
JUDUL :
Oleh :
Nuril Hifzil Umami, S.Pd.
NIP.19910204 199103 2 011
NDH :05
Telah diterima dan diperbaiki sesuai saran Penguji, Coach dan Mentor
pada Seminar/Evaluasi Aktualisasi yang dilaksanakan pada tanggal, 16 / Juni / 2020.
Dan dinyatakan dapat diterima sebagaiman Laporan Hasil Aktualisasi dan Habituasi
Nilai Dasar PNS pada Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan LIX Tahun 2020
Mengetahui :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA,
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan Rahmat, Taufik, Hidayah-Nya. Salawat serta salam kepada
baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya kedalam jalan
kebenaran.
1. Dr. Hj. Nur Endang Abbas, SE, M.Si, selaku Kepala BPSDM Provinsi Sulawesi
Tenggara beserta jajarannya;
2. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia yang telah
mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS;
3. Ibu Hj. Siti Khadijah selaku kepala BKPSDM Kabupaten Konawe Selatan;
4. Dr. Andi Makkawaru Isa Zarny Jassin ST., M.SI selaku penguji;
5. Bapak GAFARUDDIN, SE.,M.Si Selaku Coach atas semua arahan dan bimbingan serta
Ide-ide Kreatif yang mengarah kepada perubahan untuk kemajuan;
6. Ibu Hasna, S.Pd., selaku kepala sekolah SMP Negeri 10 Konawe Selatan sekaligus
mentor yang selalu memberikan motivasi dalam kegiatan aktualisasi ini;
v
7. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikn ilmu terkait nilai-nilai dasar ASN yang
sangat bermanfaat khususnya pada saat kegiatan aktualisasi dan habituasi di unit
kerja;
8. Seluruh panitia, Binsuh yang telah memfasilitasi para peserta DIKLATSAR dengan
baik;
9. Segenap keluarga besar peserta DIKLATSAR CPNS golongan III khususnya angkatan
LIX yang selama ini telah bersama-sama dalam mengikuti pelatihan semua
tahapan DIKLATSAR;
Penulis,
vi
DAFTAR ISI
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelaksanaan Latsar CPNS dilakukan selama 51 hari kerja atau 511 jam
pelatihan (JP) dengan rincian 21 hari atau setara dengan 191 JP untuk
pembelajaran klasikal dan 30 hari kerja atau setara dengan 320 JP untuk
pembelajaran non klasikal. Struktur kurikulum Latsar CPNS terbagi menjadi dua
jenis yaitu Kurikulum Pembentukan Karakter PNS dan Kurikulum Penguatan
Kompetensi Teknis Bidang Tugas.Kurikulum Pembentukan Karakter PNS terdiri
dari empat agenda yaitu Sikap Perilaku Bela Negara, Agenda Nilai-Nilai Dasar PNS,
Agenda Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI dan Habituasi.Kurikulum
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas terdiri dari Kompetensi Teknis
Umum/Administrasi dan Kompetensi Teknis Substantif.
1
kedisiplinan dirasa sangat penting bagi peserta didik, maka pihak sekolah pertama
kali perlu menertibkan siswa yang terlambat sekolah. Untuk itu, kedisiplinan
adalah hal yang penting dan merupakan ciri kepribadian seseorang untuk meraih
kesuksesan. Peran guru dalam mendisiplinkan siswa yang terlambat haruslah
tegas dan mendidik, dengan begitu siswa diharapkan tidak akan terlambat lagi
datang ke sekolah. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak siswa
yang sering terlambat. Dalam aturan sekolah mengharuskan siswa datang sebelum
jam 07.15 WIB, tetapi kenyataannya masih ada siswa yang datang lewat jam
tersebut. Banyaknya siswa yang terlambat mengakibatkan kurang lancarnya
proses kegiatan belajar mengajar pada saat jam pertama pelajaran.
2
Layanan Klinik Bimbingan merupakan layanan yang memungkinkan
serta masalah yang dihadapi peserta didik. Kegiatan layanan klinik bimbingan ini
akan diaktulisasikan selama 30 hari kerja di SMP Negeri 10 Konawe Selatan, sesuai
1. Tujuan Umum
Tujuan dari kegiatan aktualisasi ini adalah agar ASN mampu:
serta kedudukan dan peran ASN dalam kerangka NKRI pada setiap
2. Tujuan Khusus
Tujuan dari Kegiatan aktualisasi ini adalah “Terwujudnya 8(delapan)
Siswa Yang memiliki tingkat kedisiplinan yang cukup baik”.
3. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari Kegiatan aktualisasi ini adalah :
3
untuk peserta Latsar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Konawe Selatan pada tahun-tahun selanjutnya, sebagai acuan atau
pedoman menyusun rancangan aktualisasi dengan melihat gambaran
umum kegiatan-kegiatan serta inovasi yang sudah berhasil dilakukan demi
kemajuan pada instansi.
b. Manfaat Bagi Unit Kerja: Pimpinan pada khususnya yakni Kepala SMP
Negeri 10 Konawe Selatan dapat mengetahuai kemampuan dan
perkembangan Guru yang berada di bawah pimpinannya sehingga
memudahkan Kepala Sekolah dalam memberikan tugas yang sesuai
dengan bidang keahlian Guru yang bersangkutan.
c. Manfaat bagi stakeholder: yaitu siswa/siswi SMP Negeri 10 Konawe
Selatan, dengan adanya rancangan aktualisasi ini, diharapkan para siswa
mendapatkan manfaat yang optimal dari segala bentuk pengaplikasian
rancangan yang telah di susun sedemikian rupa sehingga dapat
membangkitkan semangat belajar dan semangat mencapai cita-cita yang
ada dalam diri setiap siswa.
C. Ruang Lingkup
4
BAB II
5
23 Jumlah Siswa : 358 Orang
Laki – Laki : 172
Perempuan : 186
24 Kurikulum : K-13
25 Jumlah Ruang : 14 Unit
Kantor : 1 Unit
Tata Usaha : 1 Unit
Ruang Kelas : 14 Unit
Laboratorium : 1 Unit
Perpustakaan : 1 Unit
Sanitasi Siswa : 2 Unit
Ruang Keterampilan : 1 Unit
Laboratorium Komputer : 1 Unit
Laboratorium IPA : 1 Unit
Musholah : 1 Unit
Gudang : 1 Unit
26 Organisasi Penyelenggara : Pemerintah
27 Sumber Listrik : PLN
b. Lingkungan Fisik
SMP Negeri 10 Konawe Selatan berdiri di atas lahan seluas 18.907
6
keterampilan, perpustakaan, musholah, toilet, ruang kelas, gudang, dan
kantin sekolah.
7
3) Membiasakan hidup bersih, sehat, teratur dan suka bekerja keras, serta
memiliki kecakapan hidup yang dapat dikembangkan dalam kehidupan
dimasyarakat.
4) Mewujudkan kebiasaan berkomunikasi yang santun, berbudi pekerti
luhur, berestetika
5) Mengembangkan potensi setiap peserta didik melalui pelayanan
bimbingan konseling, bimbingan IT, kegiatan ekstra kurikuler dan
gerakan literasi sekolah.
6) Mengembangkan dan memberdayakan potensi setiap tenaga pendidik
dan kependidikan
7) Mewujudkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
bermanfaat.
8) Menumbuhkan dan mengembangkan budaya cinta lingkungan.
9) Menumbuhkan dan mengembangkan etika-moral dan jiwa social
kebangsaan yang tinggi
10) Membangun jejaring atau kerjasama antara sekolah, orang tua, dan
masyarakat.
11) Mewujudkan lulusan yang berkarakter, berilmu dan berketerampilan
untuk berkompetisi di kancah global
12) Mewujudkan pencapaian delapan standar nasional pendidikan.
c. Nilai-Nilai Organisasi
1) Integritas : Keselarasan antara hati, pikiran, perkataan dan perbuatan
yang baik dan benar
2) Profesionalitas : Bekerja secara disiplin, kompeten dan tepat waktu
dengan hasil yang terbaik
3) Inovasi: menyempurnakan yang sudah ada dan mengkreasi hal baru
yang lebih baik
4) Tanggung Jawab: Bekerja secara tuntas dan konsekuen
5) Keteladanan: Menjadi contoh yang baik bagi orang lain
8
4. Struktur Organisasi SMP Negeri 10 Konawe Selatan
STRUKTUR ORGANISASI
SMPN 10 KONAWE SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2019/2010
WALI KELAS
9
B. Tugas dan Fungsi Guru
a. Tugas Guru
1) Merencanakan pembelajaran;
2) Melaksanakan proses pembelajaranyangbermutu;
3) Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
4) Membimbingdan melatih pesertadidik / siswa;
5) Melakukan penelitian dan pengabdian kepadamasyarakat;
6) Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang
sesuai; dan
7) Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan;
b. Fungsi Guru
Fungsi guru yang dimaksud disini juga termasuk dalam tugas guru yang
telah dijabarkan diatas, namun terdapat beberapa fungsi lain yang
terkandung dalam poin d dan e Pasal 20 Undang-Undang No. 14 Tahun
2005 tentang guru dan dosen serta poin a, b dan c Pasal 40 Ayat (2)
Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
yakni:
1) Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa
2) Munjungjung tinggi peraturan perundang-undangan, hokum dank kode
etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika;
3) Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan,
Kreatif, dinamis dan dialogis;
4) Memelihara komitmen secara professional untuk meningkatkan mutu
pendidikan; dan
10
5) Member teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
1. Akuntabilitas
11
4) Tanggung Jawab: adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung
jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajiban.
5) Keadilan: adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu
hal, baik menyangkut benda atau orang.
6) Kepercayaan: Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
7) Keseimbangan: Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja,
maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan,
serta harapan dan kapasitas.
8) Kejelasan: Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki
gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang
diharapkan.
9) Konsistensi: adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan
sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.
2. Nasionalisme
12
Pancasila.
Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan,
yaitu:
13
Selain kehendak hidup bersama, keberasaan bangsa Indonesia juga
didukung oleh semangat gotong royong. Dengan kegotong royongan
itulah, Indonesia harus mampu melindungi segenap bangsa dan tumpah
darah Indonesia, bukan membela atau mendiamkan suatu unsur
masyarakat atau bagian tertentu dari teritorial Indonesia.
14
consensus democracy (demokrasi yang mengutamakan konsensus atau
musyawarah). Oleh karena itu, pilihan demokrasi konsensus berupa
demokrasi permusyawaratan merupakan pilihan yang bisa membawa
kemaslahatan bagi bangsa Indonesia.
3. Etika Publik
15
melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh
oleh sekelompok profesional tertentu.
Berdasarkan UU ASN No. 5 Tahun 2014, kode etik dan kode perilaku
ASN adalah:
16
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain
yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai.
Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua
mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada
stakeholder. Komitmen mutu merupakan tindakan untuk menghargai
efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja yang berorientasi mutu dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan.
Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus
diperhatikan, yaitu :
a. Efektif
Efektif adalah dapat mencapai hasil sesuai dengan target. Sedangkan
efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
17
Efektifitas organisasi tidak hanya diukur dari performans untuk mencapai
target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber
daya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan
pelanggan.
b. Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil
tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat
ketepatan realiasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan
dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber
daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme
yang ke luar alur.
c. Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif,
sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter
sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan
publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau
menggugurkan tugas rutin.
d. Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi
harapan konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa
yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya, bahkan melampaui harapannya. Mutu merupakan salah
satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja.
Mutu menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan
organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.
Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan dalam
mengevaluasi kualitas pelayan (Berry dan Pasuraman dalam Zulian Zamit,
2010:11), yaitu :
18
2. Reliability (kehandalan), yaitu: kemampuan dalam memberikan
pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan
yang telah dijanjikan;
3. Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk memberikan
pelayanan dengan tanggap;
4. Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan, dan
sifat dapat dipercaya;
5. Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi
yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan
pelanggan.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai
kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan
kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan
kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun
waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang.
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus
diperhatikan, yaitu:
a. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi
penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil
seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut
untuk bisa berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik
terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri
terhadap godaan untuk berbuat curang.
b. Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat
kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan
memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat banyak
19
orang yang tidak mampu, menderita, dan membutuhkan uluran tangan.
Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk memperkaya diri
sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk
menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu sesama.
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi
tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian
yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya
pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan
menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab
demi mencapai keuntungan sesaat.
d. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan
konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang
akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya.
Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan
utama dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai pegangan kuat
terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang
mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.
e. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa
keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan
baik demi kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak tanduk dan
kegiatan yang dilakukannya akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya
kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya.
Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir dalam
perbuatan tercela dan nista.
f. Kerja Keras.
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil
kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya. Ia
mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas
20
dan berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan mau memperoleh
sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.
g. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari
kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya
tanpa berlebih-lebihan. Ia tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang
kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi modal kehidupannya adalah
ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa mengejar harta tidak akan pernah ada
habisnya karena hawa nafsu keserakahan akan selalu memacu untuk
mencari harta sebanyak-banyaknya.
h. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk
menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir
adanya penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan secara tegas.
Ia juga berani berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun semua kolega
dan teman-teman sejawatnya melakukan perbuatan yang menyimpang
dari hal yang semestinya. Ia tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki
teman kalau ternyata mereka mengajak kepada hal-hal yang menyimpang.
i. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia
terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut
untukmendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia seorang
pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil kepada
bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan keadilan
dan masyarakat kemakmuran bagi dan bangsanya.
21
Sebagai seorang PNS, berperan dalam melaksanakan kebijakan yang dibuat
oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan
2. Pelayan Publik
Sebagai seorang PNS wajib berperan dalam memberikan pelayanan publik
yang professional dan berkualitas
3. Perekat dan pemersatu bangsa
Sebagai seorang PNS sangat berperan dalam mempererat persatuan dan
kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
22
E. Deskripsi Isu
Isu merupakan segala hal yang terjadi baik di dalam maupun di luar
organisasi yang apabila tidak ditangani secara baik akan memberikan efek negatif
terhadap organisasi dan berlanjut ke tahap kritis. Dalam rancangan aktualisasi ini,
ada 5 isu yang penulis angkat yang selanjutnya akan disaring sehingga
mendapatkan 1 isu paling krusial yang kemudian akan dicarikan solusinya dengan
tahapan-tahapan tertentu yang selalu berlandaskan pada nilai-nilai ANEKA dan
nilaii kedudukan dan fungsi ASN dalam NKRI.
1. Faktor keluarga
a. Broken home
23
b. Kurang perhatian dari orang tua
c. Orang tua sibuk bekerja
d. Keluarga kurang harmonis
2. Faktor ekonomi keluarga
Ikut membantu mencari nafkah, sehingga anak lelah dan terlambat masuk
sekolah
3. Faktor lingkungan sekolah, sarana dan prasarananya
a. Kurangnya sanksi yang tegas bagi siswa yang sering terlambat
b. Kurangnya penegakkan kedisiplinan, sehingga siswa menyepelekan
peratuaran yang ada
c. Guru lengah dan kurang menegur
d. Jarang diadakan razia
4. Faktor pergaulan:
a. Siswa merasa menjadi jagoan sekolah shingga tidak mau patuh dan
tunduk pada peraturan sekolah
b. Malu dibilang cupu kalau memasukan baju
c. Merasa peraturan sekolah itu kolot
24
3. Kurangnya Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII-D Reguler Di SMP Negeri 10
Konawe Selatan
Motivasi belajar siswa yang perlu ditingkatkan menjadi perbincangan
hangat, karena banyaknya siswa yang lebih suka bermain dibandingkan
belajar tentunya ini perlu di bombing untuk dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa di SMP Negeri 10 Konawe selatan. Hal ini dikarenakan siswa
siswi merasa jenuh dikelas, maka dari itu perlunya pembelajaran yang
menyenangkan dan memotivasi siswa untuk lebih aktif. jika motivasi belajar
siswa tidak ditingkatkan maka kemungkinan yang terjadi siswa-siswi akan
rebut dikelas, dan bisa jadi kelas tidak akan kondusif. Oleh karena itu perlunya
peningkatan motivasi belajar siswa untuk meningkatkan semangat belajarnya
dan membuatnya untuk lebih aktif dikelas.
Beberapa dampak negatif yang ditimbulkan terkait dengan tidak adanya guru
piket ini dalah sebagai berikut :
25
a) Banyaknya siswa yang berkeliaran di luar kelas saat jam pelajaran sedang
berlangsung
b) Kurangnya kerapihan siswa dalam berpakaian
c) Siswa buang sampah sembarangan
5. RendahnyaPengunjung Perpustakaan Di SMP Negeri 10 Konawe Selatan
26
Namun, hal ini bukan berarti bahwa isu strategis lain tidak penting untuk
diselesaikan. Hanya saja Core Isu ini memiliki dampak yang menurut penulis
lebih urgent dari pada isu yang lainnya.
Analisis APKL
Analisis APKL dilakukan untuk memberikan skala prioritas pada lima isu
yang telah ditetapkan sebelumnya serta untuk menguji aktualitas dari sebuah
kasus. Analisis APKL dilakukan pada criteria utama yakni:
Setiap isu yang diangkat akan dinilai dengan pembobotan sebagai berikut:
BOBOT KETERANGAN
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
27
Berikut adalah hasil analisa APKL dari kelima isu tersebut di atas:
A K P K
Peringkat
Jumlah
NO ISU
(1-5) (1-5) (1-5) (1-5)
5 Rendahnya pengunjung
3 3 4 4 14 4
perpustakaan sekolah
Dari Analisis Kriteria Isu dengan alat analisis APKL tersebut diatas lalu diambil
tiga persoalan dengan nilai tertinggi yaitu:
1) Kurang optimalnya pelaksanaan layanan BK dalam kedisiplinan
(Terlambat datang ke sekolah) di SMP Negeri 10 Konawe Selatan
2) Rendahnya pemahaman siswa terhadap perilaku bulliying di SMP Negeri
10 Konawe Selatan
3) Kurangnya motivasi belajar siswa kelas VIII-D Reguler di SMP Negeri 10
Konawe Selatan
Hasil analisi isu menggunakan Alat Analisis Teknik APKL isu yang mendapat
ranking tertinggi diantara kelima isu-isu tersebut yang selanjutnya diangkat
menjadi isu utama atau Core issue. Core isu dari rancangan ini yakni “Kurang
optimalnya pelaksanaan layanan BK dalam membentuk kedisiplinan
(Terlambat datang ke sekolah) siswa di SMP Negeri 10 Konawe Selatan.
28
G. Matrix Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : SMP Negeri 10 Konawe Selatan
Isu yang diangkat : Kurangnya Kedisiplinan (terlambat kesekolah) Peserta Didik Di SMP Negeri 10
Konawe Selatan
Gagasan Pemecahan Isu : Peningkatkan kedisiplinan siswa melalui layanan klinik bimbingan di SMPN 10
Konawe Selatan
Tujuan Gagasan Pemecahan Isu : Untuk Meningkatkan kedisiplinan Peserta Didik melalui layanan klinik bimbingan di
SMPN 10 Konawe Selatan
KONTRIBUSI
KONSTRIBUSI
KETERKAITAAN SUBSTANSI PENCAPAIAN
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KEGIATAN
MATA PELATIHAN PENGUATAN
PENCAPAIAN VISI
NILAI-NILAI
DAN MISI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1 Konsultasi 1) Bertemu dengan Lembar Akuntabilitas: Adanya Adanya Profesional
dengan kepala kepala sekolah/ Saran dan tanggung jawab terhadap koordinasi dan
Sekolah/Mentor Mentor usul materi yang akan dukungan dengan
untuk dikonsultasikan. kepala sekolah
membicarakan Foto dapat
Nasionalisme: Dalam
kegiatan yang Kegiatan mewujudkan misi
penyiapan dan penyampaian
akan sekolah
Materi menggunakan bahasa
29
diaktualisasikan yang baik dan Benar. “Mewujudkan
di Sekolah kebiasaan
Etika Publik: Konsultasi
berkomunikasi
dengan mentor merupakan
yang santun,
pengamalan nilai Menghargai
berbudi pekerti
komunikasi, konsultasi dan
luhur, dan
kerjasama.
berestetika”.
Komitmen mutu: Persiapan
yang baik dan benar akan
Terbentuknya ide kreatif
yang efektif dan efisien dalam
berkomunikasi dengan atasan
Nasionalisme: Dalam
30
penyiapan dan penyampaian
Materi menggunakan bahasa
yang baik dan Benar.
31
dan tanggung jawab penulis
terhadap kegiatan aktualisasi
yang akan dilaksanakannya.
Nasionalisme: Mengadakan
pertemuan/ rapat
menunjukkan bahwa penulis
Memiliki jiwa social dan
mampu membangun
hubungan baik dengan rekan
kerja
32
Komitmen Mutu: Kegiatan
rapat merupakan sebuah
kebutuhan dalam penunjang
keberhasilan kegiatan
aktualisasi
33
Komitmen Mutu: Saran dan
dukungan merupakan sebuah
kebutuhan bagi penulis dalam
menunjang keberhasilan
kegiatan aktualisasi.
terkait kegiatan koordinasi dengan siswa terkait merupakan perwujudan terwujudnya visi nilai unggul
guru piket sosialisasi dan terbuka
aktualisasi di bentuk pertanggung jawaban dan misi menjadi
kegiatan Serta
sekolah penulis yang ditandai adanya Beriman dan
Foto terciptanya 5
keterbukaan /tranfaransi. bertakwa,
Kegiatan nilai budaya
berprestasi,
Nasionalisme:Terwujudnya kerja
ramah
kerjasama dan kesan kementerian
lingkungan, agama yaitu:
menghargai guru piket
34
terhadap tugasnya. Melakukan berjiwa nasional, integritas,
diskusi merupakan serta berdaya profesionalitas,
35
2) Menjelaskan Foto Akuntabilitas : Menjelaskan
rencana kegiatan kegiatan rencana kegiatan kepada
kepada peserta peserta didik merupakan
didik
bertuk pertanggung jawabkan
tindakan atas kegiatan yang
akan dilaksanakan.
Nasionalisme: Terwujudnya
persatuan dan kerjasama
Komitmen Mutu:
Terwujudnya tingkat
ketercapaian target yang
diinginkan yaitu pemahan
siswa terhadap rancangan
kegaiatan yang akan
36
diaktualisasikan
37
perwujudan dari kemampuan
Menjalankan tugas secara
professional dan tidak
memihak (karena disampaikan
secara menyeluruh).
Komitmen Mutu:
Terwujudnya tingkat
ketercapaian target yang
diinginkan yaitu pemahan
siswa terhadap tujuan dan
manfaat kegaiatan yang aakan
diaktualisasikan
38
3 Mendata siswa 1) Menyambut Lebih akrab Akuntabilitas: Mendata siswa
yang terlambat kehadiran siswa di dan kenal Memperlakukan peserta didik yang terlambat
depan gerbang dengan secara sama dan adil. (menyambut
siswa
Nasionalisme: Mengarah kedatangan siswa
Video
kepada penghormatan didepan gerbang)
singkat
terhadap jiwa disiplin yang merupakan
dimiliki peserta. penerapan misi
Etika Publik: Menyambut sekolah
kehadiran siswa secara sopan “Mewujudkan
dan santun sebagai kebiasaan
penghargaan untuk siswa yang berkomunikasi
tidak terlambat. yang santun,
Komitmen Mutu: Kegiatan berbudi pekerti
penyambutan siswa luhur, dan
merupakan bentuk berestetika. Serta
Keramahan. Menumbuhkan
Anti Korupsi: Merubah minset dan
peserta didik bahwa datang mengembangkan
tepat waktu kesekolah etika-moral dan
merupakan tanggung jawab jiwa sosial yang
yang harus dilaksanakan. tinggi”
39
2) Membuat Absen Absen siswa Akuntabilitas: Membuat
berbasis Kalender terlambat absensi keterlambatan
berbasis merupakan media yang efisien
kalender
dalam mendata siswa yang
Foto
terlambat.
Kegiatan
Nasionalisme: Adanya
kejujuran dalam mendata
siswa yang terlamabat/bukan
rekayasa.
Etika Publik:
Mempertanggung jawabkan
tindakan dan kinerja melalui
absensi berbasi berbasis
kalender.
40
keterlambatan menjadi bukti
yang dipertanggung jawabkan.
Nasionalisme:Dalam mencatat
nama siswa yang terlambat
hendaknya mengutamakan
nilai kejujuran.
Etika Publik:Menjalankan
tugas secara professional dan
tidak memihak harus
dilaksanakan dalam mendata
siswa yang terlambat.
Komitmen Mutu:Mencatat
siswa yang terlambat
merupakan factor pendukung
41
terwujudnya layanan yang
efektif dan efisien(adanya
kejelasan jumlah siswa yang
melanggar kedisiplinan).
Nasionalisme:
42
Mengidentifikasi alasan
keterlambatan peserta didik
merupakan perwujudan nilai
“mau mendengar pendapat
orang lain”.
43
4 Membuat 1) Mendisain model Foto Akuntablitas: Bertanggung Menunjang
poster atau gambar dan Kegiatan jawab dengan gambar poster proses
banner tentang tulisan yang akan yang dibuat terwujudnya visi-
“Malu donk ditempel di depan misi sekolah
Nasionalisme: Adanya
terlambat gerbang. membuat poster
usaha/kerja keras dalam
terus” atau bener
mendesain benner.
merupakan
Etika Publik: Gambar poster sebuah kreatifitas
yang dibuat sopan, tindak yang bernilai
mengandung gambar senonoh. “Estetika”
44
2) Mencetak Gambar Akuntabilitas: Menunjukkan
banner/ poster. Poster/ sikap dan prilaku kerjasama.
banner
Nasionalisme: menggunakan
Kuitansi
gambar yang sederhana tidak
terlalu ramai, sesuai dengan
inti aktualisasi.
45
benner.
Nasionalisme: Dalam
pemasangan benner danya
nilai kerja keras .
46
ayat Jus 30 bagi yang terlambat pada diri peserta didik. menjadi siswa
siswa yang mengenai Nasionalisme: Terwujudnya yang “Beriman
terlambat . Funishmant pengamalan nilai panca sila dan bertakwa”
hafalan 5 ayat yang ke 1 yaitu Akan
(juz ke-30) bagi menumbuhkan jiwa
siswa yang ketaqwaan. Membantu
terlambat Etika Publik: Mengajarkan sekolah dalam
Hukuman berlaku peserta didik dalam untuk melaksanakan
bagi siswa yang menjalankan tugas secara misi
melanggar 2-3 professional. “Mengembangkan
Komitmen Mutu: potensi spiritual
Meningkatkan keahlian dan dan kebiasaan
keterampilan siswa dalam menjalankan
baca tulis Al-Quran. ajaran Agama”
Mengajarkan kepada siswa
bahwa apapun yang
dikerjakan pasti ada
ganjarannya.
Anti Korupsi: Menciptakan
generasi yang jujur, belajar
bertanggung jawab.
47
2) Mengisi biodata Foto kegiatan Akuntabilitas: pengisian
dan absensi biodata berorientasi pada
hapalan nilai kejelasan”. Kejelasan
terhadap nama konseli yang
mendapat pelayanan serta
kejelasan jenis layanan yang
didapat.
Nasionalisme: aktualisasi
nilai-nilai pancasila sila ke dua
melayani dan mengisi biodata
dan absen dengan baik
sehingga mengetahui maksud
dari kegiatan layanan.
48
akan langsung diperoleh.
49
diinginkan.
50
Komitmen Mutu: ajaran Agama”
Terbentuknya klinik
bimbingan akan terwujudnya
efektivitas dalam pemberian
layanan.
51
Etika Publik: Meminta
bantuan kepada siswa dan
guru dengan sopan dan
santun. Terbentuknya
komunikasi antara guru dan
siswa.
52
mematuhi semua aturan
sekolah yang berlaku.
53
meminta saran dan pendapat
dalam penentuan tempat
klinik bimbingan.
54
etika public. dengan misi
Komitmen Mutu: Melalui sekolah
evaluasi ini diharapkan
“Mengembangkan
adanya perubahan pada
dan
diri siswa untuk
memberdayakan
menciptakan generasi yang
potensi setiap
senantiasa disiplin(tidak
tenaga pendidik
terlambat)
dan
Anti Korupsi: Dalam
kependidikan”.
melakukan evaluasi
hendaknya berlaku adil
dan jujur.
2) Membuat laporan Akuntabilitas: membuat
Hasil
hasil Evaluasi laporan
evaluasi
Dibutuhkan bimbingan dan
dorongan dari atasan.
Untuk memunculkan ide
kreatif yang efektif dan
efisien.
Nasionalisme: Bentuk
perhatian terhadap
55
kegiatan yang akan
dilakukan merupakan
perwujudan dari nilai
nasionalisme
Etika Publik:
Didalam membuat laporan
hasil evaluasi hendaknya
dengan tekun dan
ketulusan hati, supaya
evaluasi yang dihasilkan
akurat.
Komitmen Mutu: Didalam
membuat laporan hasil
evaluasi hendaknya
dengan teliti agar tidak ada
kesalah di hasil evaluasi.
Anti Korupsi:
mengedepankan nilai
tanggung jawab.
3) Melaporkaan hasil Foto Akuntabilitas, yaitu: adanya
Evaluasi kepada kegiatan rasa bertanggung jawab
56
kepala sekolah terhadap pimpinan dalam
sebagai bentuk melaporkan hasil kegiatan
pertanggung yang telah dilaksanakan/
jawaban akhir dari dilakukan selama aktualisasi
kegiatan
Nasionalisme, yaitu:sikap
aktualisasi
menghormati kepala sekolah
selaku pimpinan pusat
komitmen mutu
Dalam pelaporannya
mengndung prinsip efektif,
efisien
57
layanan sesuai jadwal yang telaah
ditetapkan.
Terwujudnya Whole of
Goverment (WoG), yaitu
keterkaitan dengan agenda
peran dan kedudukan PNS
dengan adanya komunikasi
antara kepala sekolah dan
guru
58
H. Jadwal Kegiatan
Minggu
NO Kegiatan
1 2 3 4 5
6 Klinik Bimbingan
7 Membuat Evaluasi
59
BAB III
CAPAIAN AKTUALISASI
TAHAP 4
Finalisasi saran, Tidak ada kendala Menyiapkan lembar
masukan dan saat pemberian saran dan usul
dukungan dari saran, masukan kepada dewan guru
kepala sekolah dan dan dukungan dari
dewan guru lain kepala sekolah
60
dan dewan guru
lain
KEGIATAN 2
Sosialisasi Kepada Siswa terkait kegiatan aktualisasi di sekolah
TAHAP 1
Sosialisasi Tidak ada kendala Sosialisasi
dilaksanakan saat saat Sosialisasi dilaksanakan sesuai
apel pagi koordinasi kegiatan rencana kegiatan.
dengan guru piket aktualisasi
Tidak ada kendala
saat koordinasi
dengan guru piket
TAHAP 2
Menjelaskan rencana Tidak ada kendala Meminta guru piket
kegiatan kepada saat menjelaskan untuk mengawali/
peserta didik rencana kegiatan membuka apel pagi
kepada peserta didik. sebelum
menjelaskan
rencana kegiatan
TAHAP 3
Menjelaskan tujuan Tidak ada kendala Menjelaskan tujuan
dan manfaat yang saat menjelaskan dan manfaat yang
hendak dicapai. tujuan dan manfaat hendak dicapai dari
yang hendak dicapai kegiatan aktualisasi
KEGIATAN 3
Mendata siswa yang terlambat
TAHAP 1
Menyambut Adanya rasa Adanya arahan dari
kehadiran siswa di canggung dari siswa guru
depan gerbang karena tidak pernah
dilakukan /dianggap
hal yang baru.
TAHAP 2
Membuat Absen Tidak ada kendala Menyiapkan kertas
berbasis Kalender saat membuat dan printer untuk
Absen berbasis mencetak Absensi
Kalender berbasis kalender.
TAHAP 3
Mencatat nama siswa Diam/tidak mau Memberi motivasi
yang terlambat menyebutkan nama kepada siswa untuk
karena takut tidak
dihukum/takut dikenal menyerah/terus
sebagai anak nakal. berusaha untuk
meningkatkan
kedisiplinannya.
TAHAP 4
Tidak ada kendala Menyiapkan lembar
61
Mengidentifikasi saat identifikasi alasan
alasan keterlambatan mengidentifikasi keterlambatan
alasan
keterlambatan
KEGIATAN 4
Membuat poster atau banner tentang “Malu donk terlambat terus”
TAHAP 1
Mendesain model Tidak bisa Meminta bantuan
gambar dan tulisan mendesain benner pada ahlinya (Ke
yang akan ditempel sendiri toko ATK yang
di depan gerbang. melayani pembuatan
benner)
TAHAP 2
Mencetak banner/ Tidak bisa langsung Menunggu esok hari
poster. dicetak karena untuk pengambilan
banyaknya pesanan benner
bener dari pelanggan
lain yang harus
diprint.
TAHAP 3
Pemasangan benner/ Tidak bisa pasang Meminta bantuan
poster benner sendiri kepada bapak
penjaga sekolah
untuk memasang
benner
KEGIATAN 5
Penerapan funishmant hafal 5 ayat Jus 30 bagi siswa yang terlambat.
TAHAP 1
Memberikan Jumlah siswa tidak Membuat kelompok
pengarahan terhadap sesuai dengan dengan membagi
siswa yang terlambat jumlah Ketersediaan dua jumlah peserta
mengenai al-qur’an didik
punishmant hafalan
5 ayat (juz ke-30) Adanya rasa takut Memberikan
bagi siswa yang dari peserta didik keringanan waktu
terlambat Hukuman dikarenakan tidak uttuk menghapal
berlaku bagi siswa fasih baca Al-Qur’an
yang melanggar 2-3
kali
TAHAP 2
Mengisi biodata dan Tidak ada kendala Tersedianya
absensi hapalan saat mengisi biodata biodata dan
dan absensi hapalan absensi hapalan
TAHAP 3
Menyimak hafalan Waktu yang Memberi waktu
peserta didik dibutuhkan dalam tambahan untuk
pelaksanaan melakukan
62
cukup lama evaluasi dari waktu
yang telah
ditentukan
KEGIATAN 6
Klinik Bimbingan
TAHAP 1
Menyiapkan alat dan Tidak ada kendala Tersedianya alat dan
bahan dalam saat menyiapkan bahan dalam
mendesain ruang BK alat dan bahan mendesain ruang BK
sebagai klinik dalam mendesain ditoko terdekat
bimbingan. ruang BK sebagai Mendesain sesuai
klinik bimbingan, arahan mentor
tetapi klinik
(klinik bimbingan
harus selesai
sebelum
Punisment
hapalan usul dari
KS/mentor)
TAHAP 2
Melibatkan siswa Tidak bisa Tetap Mendesain
dan guru dalam melibatkan guru seadanya.
mendesain klinik dan siswa dalam
bimbingan. jumlah banyak
dikarenakan
sedang diliburkan
berhubung
kebijakan
pemerintah terkait
virus covid-19
TAHAP 3
Memberikan Tidak ada kendala Tersedianya ruang
pelayanan di klinik saat memberikan klinik bimbingan
Bimbingan bagi pelayanan di klinik yang aman dan
siswa yang Bimbingan nyaman
melanggar
kedisiplinan (siswa
yang terlambat)
KEGIATAN 7
Membuat Evaluasi
TAHAP 1
Melakukan Tidak ada kendala Tersedianya data-
pengecekan kembali saat pengecekan data terbaru siswa
data siswa yang kembali data (setelah punismen)
terlambat (masih siswa yang
dilakukan atau tidak) terlambat
TAHAP 2
63
Membuat laporan Tidak ada kendala Tersedianya data
hasil evaluasi saat membuat siswa yang yang
laporan hasil evaluasi dibutuhkan dalam
evaluasi
TAHAP 3
Melaporkaan hasil Kepala sekolah tidak Menghubungi
Evaluasi kepada berada ditempat Kepala sekolah via
kepala sekolah berhubung kebijakan telpon
sebagai bentuk pemerintah terkait
pertanggung virus covid-19
jawaban akhir dari
kegiatan aktualisasi
B. Hasil Aktualisasi
64
Penguatan Nilai Penulis menanamkan nilai organisasi sekolah yaitu
Organisasi Sekolah disiplin yang merupakan Tindakan yang menunjukkan
perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan
Daftar Lampiran
Bukti
Kegiatan/Evidence
65
(Gambar 3.1 Konsultasi dengan kepala sekolah)
KEGIATAN 1 Konsultasi dengan kepala Sekolah/ Mentor
Tahap 2 Menyiapkan bahan dan agenda pertemuan aktualisasi
Hari/Tanggal 18 Maret 2020
pelaksanaan
Output Foto kegiatam
Bahan PPT yang akan disampaikan
Keterkaitan Merupakan bentuk pertanggung jawaban (Akuntabilitas)
dengan Nilai-Nilai terhadap materi yang akan dibahas, dalam penyiapan dan
Dasar penyampaian Materi dengan mengedepankan musyawarah
untuk mencapai mufakat(Nasionalisme), harus dengan
cermat, jujur . Sopan (Etika Publik) dalam berbicara dengan
kepala Sekolah (pimpinan) serta taat (Komitmen Mutu), serta
kepedulian dan tanggung jawab (anti korupsi).
Kontribusi Meminta arahan dan petunjuk dari kepala sekolah sesuai
terhadap Visi dan dengan misi organisasi yang ke-4 yaitu Mewujudkan
Misi Organisasi kebiasaan berkomunikasi yang santun, berbudi pekerti luhur,
dan berestetika
Penguatan Nilai Penulis menanamkan nilai bersahabat atau komunikatif
Organisasi Sekolah yaitu Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat dalam
hal ini arahan yang dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan
kegiatan aktualisasi.
Daftar Lampiran
Bukti
Kegiatan/Evidence
66
67
(Gambar 3.2 menyiapkan bahan dan agenda pertemuan)
68
Penguatan Nilai Penulis menanamkan nilai kejujuran yaitu perilaku yang
Organisasi Sekolah didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang
yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan
Daftar Lampiran
Bukti
Kegiatan/Evidence
69
(Gambar 3.3 kegiatan rapat)
70
dalam kegiatan aktualisasi.
Kontribusi Adanya koordinasi dan dukungan dengan kepala sekolah
terhadap Visi dan dapat mewujudkan misi sekolah “Mewujudkan kebiasaan
Misi Organisasi berkomunikasi yang santun, berbudi pekerti luhur, dan
berestetika”.
Penguatan Nilai Penulis menanmkan nilai kejujuran yaitu perilaku yang
Organisasi Sekolah didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang
yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan
Daftar Lampiran
Bukti
Kegiatan/Evidence
71
Dengan adanya kerjasama secara baik(Etika Publik) dengan
guru piket akan membawa efek yang baik bagi siswa dan
sekolah sehingga terwujud kegiatan yang efektif dan
efisien(Komitmen mutu), Dengan adanya kegiatan ini siswa
malu (Anti korupsi) untuk terlambat.
Kontribusi Menunjang proses terwujudnya visi dan misi menjadi
terhadap Visi dan
Beriman dan bertakwa, berprestasi, ramah lingkungan,
Misi Organisasi
berjiwa nasional, serta berdaya saing nasional.
Mewujudkan kebiasaan berkomunikasi yang santun, berbudi
pekerti luhur, dan berestetika (dalam bekerjasma dengan
guru piket).
Penguatan Nilai KerjaKeras, yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib
Organisasi Sekolah
dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan dimana
Daftar Lampiran
Bukti
Kegiatan/Evidence
72
(Gambar 3.5 kegiatan sosialisasi kegiatan aktualisasi)
73
Daftar Lampiran
Bukti
Kegiatan/Evidence
74
Keterkaitan Memelihara kesadaran dan pemahaman (Akuntabilitas)
dengan Nilai-Nilai peserta didik terkait tujuan dan manfaat kegiatan layanan
Dasar merupakan salah satu tindakan Hormat pada hak orang
lain (Nasionalisme) bahwa peserta didik berhak
mengetahui tujuan dan manfaat dari kegiatan layanan yang
akan diberikan. Adanya pemberitahuan juga perwujudan
dari kemampuan Menjalankan tugas secara professional
(Etika Publik) dan tidak memihak (karena disampaikan
secara menyeluruh) sehingga terwujudnya tingkat
ketercapaian target sehingga terbentuk perilaku jujur dan
adil (Anti korupsi) karena tidak ada peserta didik yang
dirugikan.
Kontribusi Menunjang proses terwujudnya visi dan misi menjadi
terhadap Visi dan Beriman dan bertakwa, berprestasi, ramah lingkungan,
Misi Organisasi berjiwa nasional, serta berdaya saing nasional.
Mewujudkan kebiasaan berkomunikasi yang santun,
berbudi pekerti luhur, dan berestetika (dalam bekerjasma
dengan guru piket)
Penguatan Nilai Adanya sifat Kreatif daninovatif dari penulis
Organisasi Sekolah untukberpikir dan melakukan sesuatu untuk
menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang
telah dimiliki
Daftar Lampiran
Bukti
Kegiatan/Evidence
75
Output Lebih akrab dan kenal dengan siswa
Video singkat
Keterkaitan Menyambut kehadiran siswa didepan gerbang dan
dengan Nilai-Nilai memperlakukan peserta didik secara sama dan adil
Dasar (Akuntabilitas), Mengarah kepada penghormatan terhadap
jiwa disiplin(Nasionalisme) yang dimiliki peserta dan
dilakukan dengan mengedepankan sopan dan santun (Etika
Publik) sebagai penghargaan untuk siswa yang tidak
terlambat. Kegiatan penyambutan siswa merupakan bentuk
Keramahan (Komitmen Mutu) seorang guru yang mampu
Merubah minset peserta didik bahwa datang tepat waktu
kesekolah merupakan tanggung jawab (Anti Korupsi) yang
harus dilaksanakan.
Kontribusi Mendata siswa yang terlambat (menyambut kedatangan siswa
terhadap Visi dan
didepan gerbang) merupakan penerapan misi sekolah
Misi Organisasi
“Mewujudkan kebiasaan berkomunikasi yang santun, berbudi
pekerti luhur, dan berestetika. Serta Menumbuhkan dan
mengembangkan etika-moral dan jiwa sosial yang tinggi”.
Penguatan Nilai Nilai kerja keras tercermin dalam tindakan penulis dalam
Organisasi mewujudkan kegiatan penyambutan siswa, karena kegiatan ini
Sekolah tidak pernah dilakukan.
Daftar Lampiran
Bukti
Kegiatan/Evidence
76
77
(gambar 3.8 screenshot video penyambutan siswa di depan
gerbang)
78
Kontribusi Mendata siswa yang terlambat (menyambut kedatangan siswa
terhadap Visi dan
didepan gerbang, dan membuat absensi) merupakan
Misi Organisasi
penerapan misi sekolah “Mewujudkan kebiasaan
berkomunikasi yang santun, berbudi pekerti luhur, dan
berestetika. Serta Menumbuhkan dan mengembangkan etika-
moral dan jiwa sosial yang tinggi”.
Penguatan Nilai Bersahabat atau komunikatif. Sikap dan tindakan yang
Organisasi Sekolah
mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna
bagi masyarakat yaitu dengan menyiapkan alat dan bahan
yang akan digunakan dalam membuat absensi berbasis
kalender
Daftar Lampiran
Bukti
Kegiatan/Evidence
79
KEGIATAN 3 Mendata siswa yang terlambat
Tahap 3 Mencatat nama siswa yang terlambat
Penguatan Nilai Penulis menerapkan nilai jujur dan tanggung jawab yaitu
Organisasi Sekolah
dalam mencatat siswa yg terlambat.
Daftar Lampiran
Bukti
Kegiatan/Evidence
80
81
82
83
84
(Gambar 3.10 Mencatat siswa yang terlambat)
Keterangan :
Foto Kegiatan Ini dokumentasikan Tanggal 13 s/d 19 Maret
sebelum ada kebijakan libur terkait Pandemi Virus Covid-
19(Corona)
85
mendengar pendapat (Nasionalisme) orang lain/peserta
didik agar penulis mampu membuat keputusan(Etika Publik)
dalam mengidentifikasi alas an keterlambatan siswa. Dengan
mengidentifikasi alasan keterlambatan peserta didik akan
terciptanya kejujuran dan keterbukaan(Komitmen Mutu)
sehingga informasi yang didapat valid (Anti Korupsi).
Kontribusi Mengidentifikasi alasn keterlambatan siswa merupakan
terhadap Visi dan
penerapan misi sekolah “Mewujudkan kebiasaan
Misi Organisasi
berkomunikasi yang santun, berbudi pekerti luhur, dan
berestetika. Serta Menumbuhkan dan mengembangkan etika-
moral dan jiwa sosial yang tinggi”.
Penguatan Nilai Penulis menerapkan nilai ketelitian yaitu teliti dalam
Organisasi Sekolah mengidentifikasi alasan keterlambatan.
Daftar Lampiran
Bukti
Kegiatan/Evidence
86
dengan Nilai-Nilai gambar poster yang dibuat harus adanya usaha
Dasar (Nasionalisme) dalam mendesain benner, Gambar poster
yang dibuat harus mengandung nilai kesopanan (Etika
Publik)/ tindak mengandung gambar senonoh. Jika
benner didesain dengan baik (Komitmen Mutu) maka
hasilnya akan baik pula. Dalam mendesaign benner harus
Memiliki nilai kepedulian (Anti Korupsi) terhadap aturan
penulisan agar benner yang didesain sesuai seperti yang
diarahkan penulis.
Kontribusi Kegiatan ini berkontribusi untuk memberikan kesadaran
terhadap Visi dan kepada siswa agar tidak terlambat lagi melalui media
Misi Organisasi gambar/banner, didesign dengan gambar yang menarik
agar siswa cepat memahami pesan yang terkandung dalam
banner tersebut. Menunjang proses terwujudnya visi-misi
sekolah membuat poster atau bener merupakan sebuah
kreatifitas yang bernilai “Estetika”.
Penguatan Nilai Nilai Bersahab atau komunikatif dari penulis tercermin
Organisasi Sekolah dari sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna dengan mendesain
benner yang menarik agar pesan yang disampaikan
gambar mampu ditangkap bagi pembacanya/yang
melihatnya.
Daftar Lampiran
Bukti
Kegiatan/Evidence
87
(Gambar 3.12 Mendesain benner)
88
sederhana(Nasionalisme) namun menarik (Etika Publik).
Mendesain bener merupakan sebuah kreatifitas(Komitmen
Mutu), Mencetak bener dan adanya bukti berupa kuitansi yang
jelas merupakan contoh perwujudan dari sikap jujur (Anti
Korupsi).
Kontribusi Kegiatan ini berkontribusi untuk memberikan kesadaran kepada
terhadap Visi dan
siswa agar tidak terlambat lagi melalui media gambar/banner,
Misi Organisasi
didesign dengan gambar yang menarik agar siswa cepat
memahami pesan yang terkandung dalam banner tersebut.
Menunjang proses terwujudnya visi-misi sekolah membuat
poster atau bener merupakan sebuah kreatifitas yang bernilai
“Estetika”.
Penguatan Nilai Pencetakan benner merupakan sifat kreatif dan inovatif dari
Organisasi penulis sebagai upaya untuk meningkatkan kedisiplinan peserta
Sekolah didik.
Daftar Lampiran
Bukti
Kegiatan/Evidenc
e
89
(Gambar 3.13 : Mencetak benner)
90
mampu membangun jiwa kepedulian dan disiplin(Anti
korupsi).
Kontribusi Kegiatan ini berkontribusi untuk memberikan kesadaran
terhadap Visi dan kepada siswa agar tidak terlambat lagi melalui media
Misi Organisasi gambar/banner, didesign dengan gambar yang menarik agar
siswa cepat memahami pesan yang terkandung dalam banner
tersebut. Menunjang proses terwujudnya visi-misi sekolah
membuat poster atau bener merupakan sebuah kreatifitas
yang bernilai “Estetika”.
Penguatan Nilai Cerminan nilai kreatif dan inovatif dari penulis dengan
Organisasi Sekolah berpikir dan melakukan sesuatu agar siswa dapat menjunjung
tinggi nilai kedisiplinan.
Daftar Lampiran
Bukti
Kegiatan/Evidence
91
(Gambar 3.14 Benner yang sudah terpasang)
92
(Gambar 3.15 Pengarahan kepada siswa mengenai
punishment hapalan 5 ayat juz 30)
93
Kejelasan terhadap nama konseli yang mendapat pelayanan
serta kejelasan jenis layanan yang didapat sehingga nilai-nilai
pancasila sila ke-2 (Nassionalisme) mampu terwujud yakni:
Melayani dan mengisi biodata dan absen secara teratur dan
baik sesuai urutan (Etika Publik) sehingga mampu
menciptakan generasi yang jujur, belajar bertanggung jawab
(anti Korupsi).
Kontribusi Kegiatan ini berkontibusi dalam mewujudkan visi Sekolah
terhadap Visi dan yaitu Menunjang proses terwujudnya visi menjadi siswa yang
Misi Organisasi “Beriman dan bertakwa”
Penguatan Nilai Membuat rancangan penilaian merupakan keharusan dalam
Organisasi Sekolah proses pembelajaran dan hal ini merupakan bentuk
disiplindari penulisyang menunjukkan perilaku tertib dan
patuh padaberbagai ketentuan dan peraturan
Daftar Lampiran
Bukti
Kegiatan/Evidence
94
(Gambar 3.16 Mengisi biodata dan absensi hapalan)
KEGIATAN 5 Penerapan Punishmant Sedang hafal 5 ayat Jus 30 bagi
siswa yang terlambat
Tahap 3 Menyimak hafalan siswa
Tanggal Sabtu, 28 Maret 2020
Pelaksanaan
Kegiatan
Output Foto kegiatan
Video singkat
Keterkaitan Menghargai usaha (akuntabilitas) peserta didik yang telah
95
dengan Nilai-Nilai berusaha melewati masa punishment serta membutuhkan
Dasar rasa kepedulian (Nasionalisme) baik dari guru ataupun
siswa. Mengutamakan nilai sopan (Etika Publik) atau
menyimak hapalan dengan baik tidak membentak
(Komitmen mutu) ketika siswa salah sehingga diperoleh
hasil yang diinginkan yaitu: generasi yang jujur, dan mampu
bertanggung jawab (Anti Korupsi).
Kontribusi Kegiatan ini berkontibusi dalam mewujudkan visi Sekolah
terhadap Visi dan yaitu Menunjang proses terwujudnya visi menjadi siswa yang
Misi Organisasi “Beriman dan bertakwa”
Penguatan Nilai Nilai religius tercermin dari tindakan penulis ketika
Organisasi Sekolah menyimak dan memperbaiki hapalan peserta didik.
Daftar Lampiran
Bukti
Kegiatan/Evidence
96
(Gambar 3.17 Menyimak hapalan peserta didik)
Keterangan:
Kegiatan 5 tahap 1-3 telah memiliki izin kegiaatan dari mentor dan
orangtua siswa, ini dibuktikan dengan adanya kontak via wa antara
penulis dengan mentor dan orang tua siswa.
97
DOKUMENTASI
98
DOKUMENTASI
99
5. Siti Nur jana 6.Orang Tua Jeni Agista
7.Ahkamul Hakim
8.Orang Tua Abdul Haman
100
KEGIATAN 6 Klinik Bimbingan
Tahap 1 Persiapan dalam mendesain ruang BK sebagai klinik
bimbingan.
Tanggal Kamis, 26 Maret-27 Maret 2020
Pelaksanaan
Kegiatan
Output Foto kegiatan
Keterkaitan Tersedianya “klinik bimbingan” akan terimplementasikan
dengan Nilai-Nilai indikator dari akuntabilitas yaitu: kejelasan target. Ramah
Dasar dan sopan dalam pemberian layanan. Adanya kerjasama
(Nasionalisme) guru dan siswa secara sopan dan santun
(Etika Publik) terwujudnya efektivitas (Komitmen Mutu)
serta berlaku peduli, jujur dan adil dalam pemberian layanan
tercermin dalam sila ke-1 Etika sopan dan santun dalam
meminta saran dan pendapat dalam penentuan tempat klinik
bimbingan.
101
(Gambar 3.18 persiapan pendesainan ruang BK menjadi klinik
bimbingan)
Daftar Lampiran
Bukti
Kegiatan/Evidence
103
104
(Gambar 3.19 Mendesain ruang BK)
KEGIATAN 6 Klinik Bimbingan
Tahap 3 Penyempurnaan pengerjaan ruang BK agar segera dapat
digunakan.
Tanggal Jum’at, 27 Maret 2020 dan
Pelaksanaan Sabtu, 28 Maret 2020
Kegiatan
Output Foto Klinik bimbingan yang sudah didesain
Keterkaitan Meningkatkan rasa kesadaran diri (Akuntabilitas) untuk
dengan Nilai-Nilai menjunjung tinggi dan mematuhi semua aturan sekolah yang
Dasar berlaku. Memberikan pelayanan dengan baik sesuai
pengamalan pancasila sila yang kedua (Nasionalisme).
Ramah dan sopan (Etika publik) dalam pemberian layanan
hendaknya berkomitmen yang kuat (Komitmen Mutu) dan
tegas serta berprilaku peduli, jujur dan adil (Anti Korupsi)
dalam penanganan siswa yang melanggar kedisiplinan.
Kontribusi Menunjang proses terwujudnya visi menjadi siswa yang
terhadap Visi dan
“Beriman dan bertakwa” Membantu sekolah dalam
Misi Organisasi
melaksanakan misi “Mengembangkan potensi spiritual dan
kebiasaan menjalankan ajaran Agama”.
Penguatan Nilai Memberikan pelayanan kepada peserta didik merupakan
Organisasi Sekolah
wujud tegas dalam menegakkan aturan dan tata tertib
sekolah.
105
Daftar Lampiran
Bukti
Kegiatan/Evidence
106
107
(Pemberian Layana dengan jam kejujuran)
108
keberhasilan suatu layanan yang telah diterapkan
disekolah, karena berhasil tidaknya suatu layanan dapat
berdampak pada kemajuan sekolah.
Daftar Lampiran
Bukti
Kegiatan/Evidence
Daftar Lampiran
Bukti
Kegiatan/Evidence
110
(Gambar 3.21 Hasil Evaluasi)
Daftar Lampiran
Bukti
Kegiatan/Evidence
111
(Gambar 3.23 foto bertemu KS untuk melaporkan hasil
evaluasi)
112
C. Analisis Dampak
KEGIATAN 3
Mendata siswa yang terlambat
TAHAPAN:
1. Menyambut kehadiran siswa di depan gerbang
2. Membuat Absen berbasis Kalender
3. Mencatat nama siswa yang terlambat
4. Mengidentifikasi alasan keterlambatan
Dengan tidak menerapkan nilai-nilai dasar dalam kegiatan ini, maka akan berdampak pada:
Akuntabilitas
Jika dalam mendata siswa yang terlambat tidak dibarengi dengan rasa tanggung jawab
maka pelaksanakan kegiatan aktualisasi tidak bisa berjalan dengan baik.
Nasionalisme
Dalam mencatat nama siswa yang terlambat hendaknya mengutamakan nilai kejujuran.
Jika tidak maka data yang diperoleh penulis bisa diragukan
Etika Publik
Dalam mencatat nama siswa yang terlambat hendaknya tidak ada memihak. Jika adanya
rasa memihak dapat mencerminkan ke tidak profesionalan penulis.
Komitmen Mutu
Mencatat siswa yang terlambat merupakan factor pendukung terwujudnya layanan yang
efektif dan efisien(adanya kejelasan jumlah siswa yang melanggar kedisiplinan).
Anti Korupsi:
Jika tidak adil dalam mendata siswa yang terlambat atau melihat hubungan
keluagra atau yang lainya maka akan mengakibatkan kecemburuan social.
KEGIATAN 4
Membuat poster atau banner tentang “Malu donk terlambat terus”.
TAHAPAN:
1. Mendisain model gambar dan tulisan yang akan ditempel di depan gerbang.
2. Mencetak banner/ poster.
3. Pemasangan benner/ poster
Dengan tidak menerapkan nilai-nilai dasar dalam kegiatan ini, maka akan berdampak pada:
Akuntabilitas
Menunjukkan sikap dan prilaku kerjasama jika tidak maka benner yang dicetak tidak akan
selesai.
Nasionalisme
Tidak menggunakan gambar yang sederhana atau terlalu ramai, dikhawatirkan hasilnya
tidak akan sesuai dengan inti aktualisasi.
114
Etika Publik
Desain gambar yang kurang menarik berpotensi mengurangi minat orang untuk melihat
dan membacanya, bahkan akan berdampak pada kegiatan aktualisasi penulis yang dirasa
kurang menarik untuk diikuti.
Komitmen Mutu
Mendesain bener merupakan sebuah kreativitas, jika tidak aka nilai kreativitas maka bener
yang dicetak tidak akan menghasilkan gambar yang menarik
Anti Korupsi
Mencetak bener jika tidak adanya bukti berupa kuitansi yang jelas maka akan perlu
dipertanyakan benar atau tidkanya penulis mencetak bener tersebut.
.
KEGIATAN 5
Penerapan funishmant Sedang hafal 5 ayat Jus 30 bagi siswa yang terlambat
TAHAPAN:
1. Memberikan pengarahan terhadap siswa yang terlambat mengenai
Funishmant hafalan 5 ayat (juz ke-30) bagi siswa yang terlambat Hukuman
berlaku bagi siswa yang melanggar 2-3
2. Mengisi biodata dan absensi hapalan
3. Menyimak hafalan siswa
Dengan tidak menerapkan nilai-nilai dasar dalam kegiatan ini, maka akan berdampak pada:
Akuntabilitas
Adanya punisment maka akan terbentuk tanggung jawab pada diri peserta didik. Jika tidak
ada nilai tanggung jawab, maka punishment tidak dapat dilaksanakan.
Nasionalisme
Jika pengamalan nilai panca sila yang ke 1 yaitu Akan menumbuhkan jiwa ketaqwaan tidak
terlaksana maka peserta didik akan lebih banyak mengeluh terkait punishment.
Etika Publik
Mengajarkan peserta didik dalam untuk menjalankan tugas secara professional. Kurangnya
jiwa Profesional dapat mengakibatkan peserta didik banyak yang menunda/bahkan tidka
mau menjalani masa punishment.
Komitmen Mutu
Meningkatkan keahlian dan keterampilan siswa dalam baca tulis Al-Quran Mengajarkan
kepada siswa bahwa apapun yang dikerjakan pasti ada ganjarannya. Kurangya pemahaman
siswa terkait hal ini sehingga mengakibatkan peserta didik bertindak semena-mena atau
semau-maunya terutama kaitannya dengan kedisiplinan.
Anti Korupsi
Menciptakan generasi yang jujur, dan bertanggung jawab. Jika nilai dasar tersebut tidak
terlaksana maka punishment bisa saja dianggap gagal.
KEGIATAN 6
Klinik Bimbingan
115
TAHAPAN:
1. Persiapan dalam mendesain ruang BK sebagai klinik bimbingan.
2. Melibatkan siswa dan guru dalam mendesain klinik bimbingan.
3. Penyempurnaan pengerjaan ruang BK agar segera dapat digunakan.
Dengan tidak melaksanakan kegiatan yang didasari nilai-nilai dasar maka akan berdampak pada:
Akuntabilitas
Tersedianya “klinik bimbingan” akan terimplementasikan indikator dari akuntabilitas
yaitu: kejelasan target, jika setelah ada klinik bimbingan dan tidak ada kejelasan target
maka kegitan diklinik bimbingan tidak dapat berjalan.
Nasionalisme
Memberikan pelayanan diklinik bimbingan jika tidak sesuai dengan pengamalan pancasila
sila yang ke-2 (adil), maka akan adanya rasa takut, canggung bahkan penulis dianggap
merasa berat sebelah.
Etika Publik
Apabila penulis tidak mengamalkan nilai ramah dan sopan dalam pemberian layanan
sangat berdampak pada peserta didik yaitu adanya rasa takut dalam mengikuti layanan.
Komitmen Mutu
Terbentuknya klinik bimbingan akan terwujudnya efektivitas dalam pemberian layanan.
Jika tidak adanya efektivitas maka klinik bimbingan dianggap gagal.
Anti korupsi
Berlaku peduli, jujur dan adil dalam pemberian layanan apabila tidak
mengamalkan nilai dasar ini maka dikhawatirkan akan adanya kecemburuan
sosial/merasa ada yang dianak emaskan.
KEGIATAN 7
Membuat Evaluasi
TAHAPAN:
1. Melakukan pengecekan kembali data siswa yang terlambat/khusus untuk
siswa yang diberikan layanan (masih terlambat atau tidak)
2. Membuat laporan hasil Evaluasi
3. Melaporkaan hasil Evaluasi kepada kepala sekolah sebagai bentuk
pertanggung jawaban akhir dari kegiatan aktualisasi
Dengan tidak melaksanakan kegiatan yang didasari nilai-nilai dasar maka akan berdampak pada:
Akuntabilitas
Jika dalam membuat laporan hasil evaluasi tidak adanya bimbingan dan dorongan dari
atasan maka tidak akan mampu memunculkan ide kreatif yang efisien dan efektif .
Nasionalisme
Kuranggnya perhatian terhadap kegiatan yang akan dilakukan akan berdampak pada
penyelesaian laporan hasil evaluasi/selesai tidak tepat waktu.
Etika Publik
Jika dalam membuat laporan hasil evaluasi tidak tekun dan tulus hati, maka evaluasi yang
dihasilkan tidak akan sesuai seperti yang diharapkan.
Komitmen Mutu
Jika dalam membuat laporan hasil evaluasi tidak adanya ketelitian maka akan ada kesalah
di hasil evaluasi.
116
Anti Korupsi
Tidak mengedepankan nilai tanggung jawab akan berakibat pada hasil evaluasi yang
diperoleh/penulis tidak mampu mempertangggung jawabkan hail evaluassi tersebut.
117
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari 7 kegiatan yang telah dilaksanakan selama
masa habituasi adalah keberhasilan peserta diklat CPNS angkatan 59 untuk melakukan
upaya peningkatan kedisiplinan Peserta Didik melalui layanan klinik bimbingan di SMP
Negeri 10 Konawe Selatan. Kegiatan aktualisasi dan habituasi ini diharapkan mampu
memberikan manfaat terhadap sekolah dan stakeholder yang ada. Selain itu kendala-
kendala yang ada dapat diatasi sebisa mungkin. Seluruh kegiatan yang telah
dilaksanakan masing-masing memberikan kontribusi spesifik, baik langsung maupun
tidak langsung pada proses pengembangan pendidikan khususnya terhadap kinerja
guru BK dalam penanganan masalah kedisiplinan terutama dalam hal terlambat.
Hal ini dibuktikan melalui keberhasilan pelaksanaan kegiatan yang mendukung, yaitu:
1. Berkurangnya jumlah siswa yang terlambat di bulan Oktober, dibanding dengan
bulan seblumnya
2. Kerjasama antara Pengurus Osim dengan guru BK sangat berperan penting
dalam mengontrol dan meningkatkan kedisiplinan.
3. Pendataan siswa terlambat secara berkala, sehingga memudahkan dalam
penanganan kasus/masalah
4. Adanya poster/banner yang dipasang didepan gerbang sangat mndukung dan
memberikan dampak positif, banner yang bertemakan ‘malu donk
terlambatterus” tiidak hanya ditujukan kepada siswa namun juga ditujukan
kepada guru dan karyawan Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Lombok Tengah
supaya timbul kesadaran untuk tidak terlambat datang ke sekolah.
5. Adanya penerapan Funishmant hafal 5 ayat (juz ke-30) juga berperan penting
dalam memberi efek agar siswa tidak lagi terlambat, selain itu siswa bisa
membaca dan menghafal al-qur’an.
6. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan-kegiatan sebelumnya maka dilaksanakanlah
kegiatan konseling kelompok bertujuan untuk menyelesaikan masalah siswa
secara berkelompok agar tidak lagi terlambat datang ke sekolah.
7. Adanya testimoni dari guru, Karyawan, osim dan siswa bahwa berkurangnya
jumlah siswa yang terlambat.
B. Rekomendasi
Dengan terlaksananya seluruh kegiatan aktualisasi ini, beberapa rekomendasi
yang diajukan adalah:
118
1. Diperlukan konsistensi dan inovasi secara berkelanjutan agar program ini tetap
berjalan.
2. Diperlukan dukungan dan kepedulian dari Kepala Madrasah, Wakil kepala
Madrasah, guru-guru dan orangtua siswa untuk dapat menegakkan peraturan
tata tertib dan etika siswa selama berada di dalam lingkungan sekolah.
3. Diperlukan kerjasama sistemik antara guru BK, wali kelas dan Orangtua siswa
apabila terjadi pelanggaran terhadap peraturan tata tertib. Agar kebiasan-
kebiasan pelangaran tata tertib dapat dihindari.
4. Diperlukan adanya sanksi yang tegas dan bentuk konkrit dari tata tertib sekolah
yang ditempelpada tiap-tiap kelas atau didepan gerbng sekolah agar siswa bisa
mengetahui dan memahami maksud dari tata tertib sekolah.
5. Diperlukannya reward bagi siswa yang tidak terlambat lagi datang ke sekolah
dalam hal ini reward bagi siswa-siswa terdisiplin agar bisa menjadi teladan bagi
siswa yang lain.
Demikian laporan aktualisasi ini disusun, semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi terwujudnya ASN yang tertuang dalam UU No. 5 Tahun 2014.
119
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara RI(2017). Modul palatihan dasar calon PNS Tentang
Akuntabilitas. Jakarta:LAN RI.
Lembaga Administrasi Negara RI(2017). Modul palatihan dasar calon PNS
TentangNasionalisme. Jakarta:LAN RI.
Lembaga Administrasi Negara RI(2017). Modul palatihan dasar calon PNS Tentang Etika
public. Jakarta:LAN RI.
Lembaga Administrasi Negara RI(2017). Modul palatihan dasar calon PNS Tentang
Komitment Mutu. Jakarta:LAN RI.
Lembaga Administrasi Negara RI(2017). Modul palatihan dasar calon PNS Tentang Anti
Korupsi. Jakarta:LAN RI.
Lembaga Administrasi Negara RI(2017). Modul palatihan dasar calon PNS Tentang
Manajemen ASN. Jakarta:LAN RI.
Lembaga Administrasi Negara RI(2017). Modul palatihan dasar calon PNS Tentang Whole of
Government. Jakarta: LAN RI.
Lembaga Administrasi Negara RI(2017). Modul palatihan dasar calon PNS Tentang Pelayan
Publik. Jakarta:LAN RI.
Lembaga Administrasi Negara RI(2017). Modul palatihan dasar Tentang Habituasi calon
PNS Tentang. Jakarta:LAN RI.
120
LAMPIRAN-LAMPIRAN
121
Formulir 1.A RANCANGAN AKTUALISASI
PROFIL LEMBAGA
122
C Misi Organisasasi 1. Mengembangkan potensi spiritual dan
kebiasaan menjalankan ajaran agama sesuai
dengan keyakinan masing-masing.
2. Mewujudkan sikap dan perilaku toleransi
terhadap pemeluk agama.
3. Membiasakan hidup bersih, sehat, teratur dan
suka bekerja keras, serta memiliki kecakapan
hidup yang dapat dikembangkan dalam
kehidupan dimasyarakat.
4. Mewujudkan kebiasaan berkomunikasi yang
santun, berbudi pekerti luhur, berestetika.
5. Mengembangkan potensi setiap peserta didik
melalui pelayanan bimbingan konseling,
bimbingan IT, kegiatan ekstra kurikuler dan
gerakan literasi sekolah.
6. Mengembangkan dan memberdayakan potensi
setiap tenaga pendidik dan kependidikan
7. Mewujudkan penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang bermanfaat.
8. Menumbuhkan dan mengembangkan budaya
cinta lingkungan.
9. Menumbuhkan dan mengembangkan etika-
moral dan jiwa social kebangsaan yang tinggi
10. Membangun jejaring atau kerjasama antara
sekolah, orang tua, dan masyarakat.
11) Membangun jejaring atau kerjasama antara
sekolah, orang tua, dan masyarakat.
123
D Nilai-nilaiOrganisasi 1. Integritas : Keselarasan antara hati, pikiran,
perkataan dan perbuatan yang baik dan benar
2. Profesionalitas : Bekerja secara disiplin,
kompeten dan tepat waktu dengan hasil yang
terbaik
3. Inovasi: menyempurnakan yang sudah ada dan
mengkreasi hal baru yang lebih baik
4. Tanggung Jawab: Bekerja secara tuntas dan
konsekuen
5. Keteladanan: Menjadi contoh yang baik bagi
orang lain
F Tugas
SatuanSatuan
Kerja Kerja Lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai Unit
Pelaksana Teknis (UPT) pendidikan jalur Sekolah,
secara garis besar memiliki tugas dan tanggung
jawab sebagai berikut:
124
G Tugas Unit/Atasan Berdasarkan Kepmendikbud No. 054/U/1993 untuk SLTP,
1. Menyelenggarakankegiatan pendidikan
2. Membina kesiswaan;
3. Melaksanakan bimbingan dan penilaian bagi guru dan
tenaga kependidikan nlainnya.
4. Menyelenggarakan administrasi sekolah:
5. Merencanakan pengembangan, pendayagunaan, dan
pemeliharaan sarana prasarana;
6. Melaksanakan hubungan sekolah dengan lingkungan,
orang dan masyarakat.
H RincianTugas dan Tugas dan Fungsi guru BK
Fungsi dan atauTugas
1. Penyusunan program dan pelaksanaan
Tambahan, dan atau bimbingan dan konseling
Kegiatan Inisiatif 2. Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka
Sendiri dengan mengatasi masalah-masalah yang dihadapi
Persetujuan Atasan oleh siswa tentang kesulitan belajar
3. Memberikan layanan dan bimbingan kepada
siswa agar lebih berprestasi dalam kegiatan
belajar.
4. Memberi saran dan pertimbangan kepada
siswa dalam memperoleh gambaran tentang
lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan
yang sesuai
5. Menyusun dan melaksanakan program tindak
lanjut BK
6. Menyusun laporan pelaksanaan bimbingan dan
konseling
125
STRUKTUR ORGANISASI
SMPN 10 KONAWE SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2019/2010
WALI KELAS
126
2. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN ALTERNATIF
SOLUSI
URAIANTUGAS
NO (sesuai point 1.H) PERMASALAHAN SOLUSI
127
1. RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI SESUAI NILAI-NILAI DASAR PNS
NILAI DASAR
128
Formulir 5
Kegiatan/Tahapan Nilai-Nilai
No. Teknik Aktualisasi
Kegiatan Dasar
1 2 3 4
Konsultasi Akuntabilitas: Melakukan konsltasi
dengan kepala Indikator nilainya Bertanggung dengan penuh tanggung
Sekolah/ Mentor jawab jawab, mejelaskan
Nasionalisme:
Indikator nilainya Konsultasi rancangan dengan jujur,
Horman pada pimpinan dan mencatat masukan
Etika Publik: dari mentor.
1.
Indikator nilainya bahasa yang baik
dan sopan
Komitmen Mutu:
Indikator nilainya Kreatif
Anti Korupsi:
Indikator nilainya transfaransi
Sosialisasi Akuntabilitas: Melakukan sosialisasi dengan
Kepada Siswa Indikator nilainya bertanggung penuh tanggung jawab, jelas
terkait kegiatan jawab dalam mejelaskan rancangan
aktualisasi di Nasionalisme: dengan jujur, mencatat
sekolah. Indikator nilainya Menghormati masukan dari mentor serta
2. Etika Publik: menghargai masukan dari
Indikator nilainya menghargai orang lain
Komitmen Mutu:
Indikator nilainya sebuah
kebutuhan
Anti Korupsi:
Indikator nilainya bentuk Peduli
129
Mendata siswa Akuntabilitas: Mendata siswa yang
yang terlambat Indikator nilainya tanggung terlambat merupakan
jawab bentuk tanggung jawab
Nasionalisme: penulis dan dilakukan harus
Indikator nilainya mewujudkan mengutamakan nilai
persatuan kejujuran , secara
Etika Publik: profesionaldan tidak
3. Indikator nilainya professional memihak agar terwujudnya
Komitmen Mutu: layanan yang efektif dan
Indikator nilainya tingkat efisien serta untuk
ketercapaian target menghindari untuk
Anti Korupsi: menghindari terjadinya
Indikator nilainya jujur dan adil konflik kepentingan dalam
melaksanakan kegiatan
aktualisasi.
Membuat poster Akuntabilitas: Penulis bertanggung jawab
atau banner Indikator nilainya sama dan adil dengan gambar poster yang
tentang “Malu Nasionalisme: dibuat harus adanya usaha
donk terlambat Indikator nilainya jiwa disiplin dalam mendesain benner,
terus”. Etika Publik: Gambar poster yang dibuat
Indikator nilainya sopan dan harus mengandung nilai
santun kesopanan tindak
Komitmen Mutu: mengandung gambar
4. Indikator nilainya Keramahan senonoh. Jika benner didesain
Anti Korupsi: dengan baik maka hasilnya
Indikator nilainya tanggung akan baik pula. Dalam
jawab mendesaign benner harus
Memiliki nilai kepedulian
terhadap aturan penulisan
agar benner yang didesain
sesuai seperti yang diarahkan
penulis.
130
Penerapan Akuntabilitas: Dengan adanya funisment
funishmant Indikator nilainya tanggung maka akan terbentuk
Sedang hafal 5 jawab tanggung jawab dan rasa
ayat Jus 30 bagi Nasionalisme: peduli terhadap tugas yang
siswa yang Indikator nilainya kepedulian harus dikerjakan secara
terlambat Etika Publik: professional dan penuh
5. Indikator nilainya nilai sopan tanggung jawab dengan
Komitmen Mutu: mengedepankn nilai
Indikator nilainya professional kesopanan.
Anti Korupsi:
Indikator nilainya bertanggung
jawab
Klinik Bimbingan Akuntabilitas: Adanya kejelasan, dan
Indikator nilainya kesadaran diri kerjasama, merupakan usaha
Nasionalisme: dan kerja keras, sehingga
Indikator nilainya kerjasama terbentuk komunikasi yang
Etika Publik: sopan dan santun Melibatkan
Indikator nilainya Ramah dan siswa dan guru piket sangat
6 sopan efektif dan efisien waktu.
Komitmen Mutu:
Indikator nilainya
terimplementasikan
Anti Korupsi:
Indikator nilainya peduli, jujur
dan adil.
131
Akuntabilitas: Tetap konsisten selalu teliti
Membuat Indikator nilainya Kejelasan tetap mengedepan kan nilai
Evaluasi target etika santun dan selalu
Nasionalisme: berlaku adil dan jujur
Indikator nilainya kerjasama diharapkan adanya
Etika Publik: perubahan pada diri siswa
7 Indikator nilainya kerja keras untuk menciptakan generasi
Komitmen Mutu: yang senantiasa disiplin/tidak
Indikator nilainya sopan dan terlambat
santun
Anti Korupsi:
Indikator nilainya efektif dan
efisien.
Mekar Jaya, 13 Maret 2020
Menyetujui:
Mentor, Peserta Diklat,
Mengetahui:
Coach,
GAFARUDDIN, SE.,M.Si
NIP. 19620402 199203 1 009
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
ABSENSI BERBASIS KALENDER
SMP NEGERI 10 KONAWE SELATAN
hari Ahad libur hari besar islam siswa tidak ada yang terlambat
Mengetahui Mekar Jaya, …..Maret 2020
Kepala SMPN 10 Konsel, Guru BK
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
HASIL EVALUASI
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan oleh guru BK terhadap siswa yang
terlambat di SMP Negeri 10 Konawe Selatan, Jika Jumlah keseluruhan siswa 358 Orang maka
diperoleh data persentase keterlambatan, Yaitu:
1. Minggu Ke-1
Jika, Jumlah siswa yang terlambat 32 orang
32
Maka Persentase Keterlambatan = 𝑥 100%
358
= 0,089 𝑥 100%
= 8,90%
2. Minggu Ke-2
Jumlah siswa yang terlambat 16 Orang
16
Maka Persentase Keterlambatan = 𝑥 100%
358
= 0,045 𝑥 100%
= 4,47%
3. Minggu Ke-3
Jumlah siswa yang terlambat 17 Orang
17
Maka Persentase Keterlambatan = 𝑥 100%
358
= 0,047 𝑥 100%
= 4,74%
4. Minggu Ke-4
Jumlah siswa yang terlambat 17 Orang
9
Maka Persentase Keterlambatan = 𝑥 100%
358
= 0,025 𝑥 100%
= 2,51%
166
B. Grafik Tingkat Keterlambatan Siswa
28%
2,5%
Minggu 1
53% 100%
Minggu 2
4,74% 8,90%
Minggu 3
50% % Minggu 4
4,45%
Tabel Perbandingan
Jumlah siswa
Jumlah siswa masuk
No Minggu terlambat
(%)
(%)
100% 100%
Jumlah siswa
MASUK TERLAMBAT (dilihat dr minngu ke-1)
2 Minggu ke-1 91,10% 8,90% 100%
3 Minggu ke-2 95,55% 4,45% 50%
4 Minggu ke-3 95,26% 4,74% 53%
5 Minggu ke-4 97,49% 2,51% 28%
C. Deskripsi Grafik
Berdasarkan Perhitungan dan gambar grafik tersebut maka dapat disimpulkan bahwa di
minggu ke-1 aktualisasi jumlah siswa yang terlambat berjumlah 32 orang atau sekitar
8,90% (terhitung 100% dari jumlah keterlambatan). Di minggu ke-2 jumlah siswa yang
terlambat yaitu berjumlah 16 orang atau sekitar 4,45% terjadi penurunan jumlah
keterlambatan yaitu sekitar 4.43% (16 siswa atau sekitar 50% dari jumlah keterlambatan
diminggu ke-1), lalu diminggu ke-3 jumlah siswa yang terlambat yaitu 17 orang atau
sekitar 4,74% (53% dari jumlah keterlambatan diminggu ke-1) terjadi peningkatan
jumlah keterlambatan yaitu hanya 0,29%(53% dari jumlah keterlambatan diminggu ke-1).
167
Dan di minggu ke-4 jumlah siswa yang terlambat yaitu 9 orang atau sekitar 2,51% (53%
dari jumlah keterlambatan diminggu ke-1). terjadi penurunan yang signifikan.
D. Kesimpulan Hasil
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa layanan klinik bimbingan dengan
pemasangan bener dan Penerapkan Punishment Hapalan 5 Ayat Al-Qur’an juz 30 di SMP
Negeri 10 Konawe Selatan dianggap berhasil/berpengaruh terhadap peningkatan
kedisiplinan siswa.
168
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
MARET APRIL
KEGIATAN
TAHAPAN
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
(I) (II) (III) (IV) (V)
1
1 2
3
4
1
2 2
3
1
3 2
3
4
1
4 2
3
1
2
5 3
6 1
2
3
7 1
2
3
Libur Keg.V
Keg.I Keg. VI
KETERANGAN Keg.II Keg.VII
Keg. III
Keg. IV
169
170