Oleh :
dr. HELDA
NIP : 198803282019032014
BEKERJASAMA DENGAN
KENDARI
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
JalanChairil Anwar No. 8 A PuwatuTlp. 3124061 Fax. 3125905
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI
KABUPATENMUNA BARAT
Oleh :
dr. HELDA
NIP : 198803282019032014
COACH, MENTOR,
ii
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
JalanChairil Anwar No. 8 A PuwatuTlp. 3124061 Fax. 3125905
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
Oleh :
dr. HELDA
NIP : 198803282019032014
SYAHRUDDIN NURDIN. SE
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWTyang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Laporan Aktualisasi yang berjudul“Pembuatan
SOP OperanJagaDokter IGD RSUD KabMuna Barat”
Penulis mengucapkan terima kasih untuk setiap pihak yang mendukung baik berupa
bantuan ataupun doa dalam menyusun rancangan aktualisasi ini. Terkhusus penulis sampaikan
terima kasih kepada :
1. Bapak Syahruddin Nurdin. SE selaku Penguji dan sebagai Kepala BPSDM Provinsi
Sulawesi Tenggara beserta jajarannya selaku penyelenggara Latihan Dasar CPNS
2. Bapak La Ode Maha Jaya, SE.,M.Kes selaku Kepala BKPSDM Kabupaten Muna Barat
beserta jajarannya yang telah memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III.
3. Bapak La Hadifa, S.E., M.Si selaku coach atas semua inspirasi, dorongan, masukan dan
bimbingannya.
4. Bapak dr . H.M. Syahril Fitrah selaku Mentor dan Direktur RSUD Kabupaten MunaBarat
yang telah memberikan bimbingan, arahan, masukan dan motivasi.
5. Bapak Aliamin, S.Sos selaku wali kelas B Angkatan LXXVII yang selalu memberikan
arahan kepada para peserta diklatsar.
6. Bapak/ibu Widyaiswara selaku Tenaga Pengajar yang telah memberikan pengetahuan selama
Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Muna Barat golongan III angkatan LXXVII
7. Seluruh keluarga tersayang yang selalu memberikan dukungan dan membantu dalam
membuat rancangan aktualisasi ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan untuk itu penulis mengharapkan kritik serta
saran yang membangun. Demikianlah semoga rancangan aktualisasi ini mampu memberikan
manfaat kepada setiap pembacanya.
dr. HELDA
iv
DAFTAR ISI
A. Akuntabilitas ......................................................................................................... 15
B. Nasionalisme ......................................................................................................... 17
vi
B. Capaian Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN ................................................................. 55
B. Saran...…………………………………………………………………………………...132
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.2 Menyiapkan bahan untuk merancang SOP operan jaga dokter
IGD…………………………………………………………………….. 60
Gambar 4.3 Menyusun draf SOP operan jaga dokter IGD 61
Gambar 4.4 Konsultasi dengan mentor terkait SOP operan jaga dokter IGD 61
Gambar 4.5 Mencetak SOP operan jaga dokter IGD . 61
Gambar 4.6 Mengajukan kepada direktur rumah sakit untuk pengesahan SOP operan
61
jaga dokter IGD…………………………………………………………
Menyiapkan materi sosialisasi 61
Gambar 4.7
Gambar 4.8 Mengundang dokter jaga IGD………………………………………….. 67
Gambar 4.9 Melakukan sosialisasi……………………………………………………. 67
Gambar 5.0 Mengikuti proses operan jaga dokter IGD …………………………….. 71
Gambar 5.1 Memeriksa buku laporan jaga dokter IGD……………………………… 71
Gambar 5.2 Menyusun dan Melaporkan hasil evaluasi……………………………… 71
67
67
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1Tenaga Medis dan Non medis RSUD Kabupaten Muna Barat…………..…….....9
Tabel 3.1 Identifikasi isu terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan................... ..27
Tabel 3.2 Bobot Penetapan Kriteria Kualitas Isu AKPL ................................................... ..28
Tabel 3.7 Daftar kegiatan yang dilaksanakan pada tahapan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai
dasar ANEKA…………………………………………………………………….55
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Kegiatan 2 : Membuat SOP dan buku laporan operan jaga dokter IGD
1. Konsultasi sistematika penulisan SOP operan jaga dokter IGD
kebagian secretariat.
2. Menyiapkan bahan untuk merancang SOP operan jaga dokter IGD.
3. Menyusun draft SOP operan jaga dokter IGD.
4. Konsultasi dengan mentor terkait SOP operan jaga dokter IGD.
5. Mencetak SOP operan jaga dokter IGD
6. Mengajukan kepada Direktur Rumah Sakit untuk pengesahan SOP
operan jaga dokter IGD’
Lampiran Kegiatan 3 Sosialisasi SOP operan jaga dokter IGD
x
BABI
PENDAHULUAN
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeridan pegawai
pemerintahdenganperjanjiankerjayang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN
melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang professional,
berkualitas dan mempererat persatuan dankesatuanNegara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Peraturan baru tentang ASN tertuang dalam Undang-Undang ( U U ) Nomor 5Tahun 2014
sudah secara implisit menghendaki bahwaASN yang umum disebut sebagai birokrat bukan
sekedar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi pelayanan publik.
Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya dipelayanan bidang
dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Barat
Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 menjelaskan bahwa Rumah Sakit adalah institusi
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan gawat
darurat yang dimaksud dalam poin tersebut sebagaimana dijelaskan juga dalam Peraturan
Menteri Kesehatan RI Nomor 47 tahun 2014 adalah tindakan medis yang diperlukan oleh pasien
gawat darurat dalam waktu segera untuk menyelamatkan nyawa dan pencegahan kecacatan.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Muna Barat adalah RS pemerintah
Kabupaten Muna Barat yang izin operasional nya dikeluarkan tahun 2019, dokter yang mengisi
pelayanan gawat darurat secara bergantian berjumlah 6 (enam) orang dokter dengan kualifikasi
dokter umum dengan pembagian 1 shift kerja dalam 24 jam perkali shift.
Selama ini shift jaga dokter pelayanan gawat darurat dilaksanakan tanpa prosedur operan
jaga yang benar, karena memang belum ada standar prosedur operasional yang ditetapkan oleh
RS untuk diberlakukan, sehingga setiap pergantian jaga dokter pasien baru masuk atau pasien
yang dirawat inap akan dicaritahu sendiri oleh dokter yang mengganti shift jaga selanjutnya. Hal
ini mengurangi pengetahuan dan kewaspadaan dokter pengganti jaga terhadap kondisi pasien
terkini.
Saat ini mungkin hal tersebut belum menjadi masalah yang besar karena jumlah kunjungan
pasien atau pasien rujukan dari puskesmas masih rendah, tetapi dengan melihat fakta bahwa
1
RSUD Kabupaten Muna Barat adalah RS satu-satunya di Kabupaten Muna Barat, maka kedepan
ini akan menjadi masalah ketika kunjungan pasien tinggi dan kompleksitas penyakit yang
bervariasi. Pada saat itu tingkat pengetahuan dokter pengganti jaga terhadap kondisi pasien
terkini harus diketahui sejak awal ketika melakukan operan jaga, untuk meningkatkan
kewaspadaan terhadap perkembangan kondisi pasien, rencana tindak lanjut
pemeriksaan/konsultasi/terapi, dan melindungi diri dari risiko infeksi serta akan menjadi data
bagi dokter jaga jumlah pasien yang telah ditangani selama berjaga di IGD.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, penulis mengambil isu belum optimalnya pelaksanaan
operan jaga dokter IGD, sebagai masalah yang akan dipecahkan dalam kegiatan aktualisasi di
Instansi tempat bekerja.
A. Tujuan
2
B. Manfaat
Kegiatan ini dilaksanakan dalam lingkup Tim jaga dokter di Instalasi Gawat Darurat
RSUD Kabupaten Muna Barat yang terdiri dari 6 dokter jaga dengan kualifikasi dokter Umum
Operan jaga dokter yang dimaskud dalam kegiatan ini adalah proses pergantian jaga dokter
dengan bertemunya dua dokter, satu dokter yang sedang berjaga dan satu dokter yang akan
mengganti jaga, untukberbagi informasi mengenai jumlah pasien masuk,dirawat.
Kegiatan ini dilaksanakan di Instalasi Gawat Darurat RSUD Kabupaten Muna Barat, waktu
pelaksanaan mulai tanggal 14 November 2019 sampai dengan tanggal 13 Desember 2019.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEP NILAI-NILAI DASAR
DAN KEDUDUKAN ASN
4
RSUD Kab. Muna Barat terletak di wilayah hasil pemekaran baru yang terletak di
Kompleks Perkantoran Bumi Praja Laworo, Desa Lombujaya, Kec. Sawerigadi dengan
luas area 79.000 Meter Persegi :
Tanda – tanda batas : Patok besi yang berdiri diatas batas dan memenuhi syarat
yang ditentukan dalam PMNA/KA BPN No. 3 Tahun 1997 pasal 22 Ayat 1.a
Batas-batas ditunjukan oleh : Drs.L.M Husein Tali, M.Pd (Penunjuk Batas) dan
disetujui oleh pihak-pihak yang berbatasan.
Menjadi Rumah Sakit yang mandiri dan profesional dalam upaya mewujudkan
Misi
1) Menyelenggarakan pelayanan rujukan Rawat Inap Kelas III gratis bagi seluruh
secara cepat, bermutu namun terjangkau dengan dilandasi etika profesi dan ketulusan
hati.
3) Membangun Sumber Daya Manusia dan meningkatkan fasilitas Rumah Sakit guna
masyarakat.
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Barat merupakan rumah sakit umum
daerah berorientasi sosial dengan tetap memberikan pelayanan kesehatan paripurna yang
Tujuan
a. Tujuan Umum
pasien b
b. Tujuan Khusus
kesehatan masyarakat
- Menjadi rumah sakit rujukan utama bagi seluruh lapisan masyarakat melalui
teknologi.
a. Bersih Lingkunganku
b. Elok Pandanganku
c. Rapi Ruanganku
d. Profesionalisme Orientasiku
6
e. Iman Dasarku
f. Komprehensif Sifatku
g. Ikhlas Hatiku
h. Responsif Tindakanku
i. Cepat Pelayananku
j. Efisien Biayaku
k. Ramah Sikapku
l. Disiplin Kerjaku
m. Akurat Dianogsaku
n. Sehat Tujuanku
Motto :
Berdasarkan Peraturan Bupati Muna Barat Nomor 23 Tahun 2017 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Muna Barat :
7
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD)
KABUPATEN MUNA BARAT
8
4. Jumlah Pegawai RSUD Kabupaten Muna Barat
Jumlah tenaga medis dan non medis Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna
Barat sebagai berikut :
Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Medis dan Nonmedis RSUD Kabupaten Muna Barat
SUMBER DAYA MANUSIA JUMLAH
1. Dokter Umum
PNS 1 Orang
CPNS 4 Orang
2. Dokter Gigi
CPNS 2 Orang
Sukarela 0 Orang
1 Orang
2. Anak
3. Penyakit Dalam 1 Orang
4. Obsgyn 1 Orang
4. S1Kesehatan Masyarakat
PNS 4 Orang
CPNS 0 Orang
Sukarela 1 Orang
5. S1. Keperawatan
PNS 3 Orang
CPNS 0 Orang
9
Sukarela 1 Orang
PNS 0 Orang
CPNS 9 Orang
Sukarela 13 Orang
7. D4 Keperawatan
PNS 0 Orang
CPNS 0 Orang
Sukarela 1 Orang
8. D3 Keperawatan
PNS 4 Orang
CPNS 4 Orang
Sukarela 21 Orang
9. SPK
PNS 1 Orang
CPNS 0 Orang
Sukarela 0 Orang
10. D3 Kebidanan
PNS 1 Orang
CPNS 0 Orang
Sukarela 25 Orang
11. D4 Kebidanan
10
PNS 2 Orang
CPNS 0 Orang
Sukarela 3 Orang
12. Apoteker
PNS 1 Orang
CPNS 3 Orang
Sukarela 0 Orang
PNS 0 Orang
CPNS 0 Orang
Sukarela 2 Orang
PNS 0 Orang
CPNS 3 Orang
Sukarela 1 Orang
15. D3 Fisioterapi
PNS 0 Orang
CPNS 1
Sukarela 0 Orang
PNS 0 Orang
CPNS 2 Orang
Sukarela 0 Orang
11
17. S-1 Kesehatan Lingkungan
PNS 0 Orang
CPNS 2 Orang
Sukarela 0 Orang
PNS 1 Orang
CPNS 0 Orang
Sukarela 0 Orang
PNS 0 Orang
CPNS 1 Orang
Sukarela 0 Orang
PNS 1 Orang
CPNS 2 Orang
Sukarela 0 Orang
21. D3 GIGI
CPNS 3 Orang
Sukarela 3 Orang
PNS 0 Orang
12
CPNS 2 Orang
Sukarela 0 Orang
CPNS 0 Orang
PNS 1 Orang
Sukarela 1 Orang
24. D3 Radiologi
PNS 0 Orang
CPNS 3 Orang
Sukarela 0 Orang
PNS 0 Orang
Sukarela 3 Orang
26.SMP/ SMA
PNS 0 Orang
Sukarela 31 Orang
13
1. Mewakili Kepala Instalasi IGD bila tidak ada di tempat
2. Melaksanakan pelayanan medik di IGD selama 24 jam secara bergiliran
3. Good Attitude, melaksanakan tugas dengan bersikap yang baik dan berpikiran yang
positif
4. Product knowledge, mengerti tentang obat-obatan dan fasilitas yang tersediadi RS
dan menjalankan ketentuan/program-program RS
5. Menjalankan tugas tepat waktu pergantian shift/operan jaga
6. Memeriksa pasien IGD
7. Megobservasi pasien ruangan menjawab konsulan dari perawat dan bidan ruangan
8. Berperan aktif dalam penanggulangan bencana sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan
9. Menberikan pertolongan bagi pasien rawat inap yang membutuhkan pertolongan
gaeat darurat selagi dokter yang nerawat pasien tidak dapat dihubungi/tidak ada di
tempat atau di luar jam dinas dokter ruangan
10. Membuat surat keterangan kematian bagi pasien yang meninggal di IGD atau
dating ke IGD dalam keadaan sudah meninggal
11. Membuat keterangan medic atau laporan untuk pasien dengan kecelakaan/asuransi
12. Merujuk pasien yang tidak dapat ditangani di RS ke RS lain yang memiliki fasilitas
yang diperlukan
13. Melakukan serah terima tugah jaga dengan dokter penggantinya
14. Melakukan tugas luar RS jika sewaktu-waktu diperlukan
15. Mengikuti rapat yang diselenggarakan RS
Tanggung jawab dokter jaga Instalasi Gawat Darurat RSUD Kabupaten Muna Barat,
yaitu secara operasional bertanggungjawab Kepada Kepala Instalasi IGD.
Wewenang dokter jaga Instalasi Gawat Darurat RSUD Kabupaten Muna Barat, yaitu
Memberikan instruksi dan mengawasi pelaksanaan penanganan pasien yang dilakukan
oleh perawat/bidan.
14
2.2. Nilai-Nilai Dasar ASN
Dalam materi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III, disebutkan
bahwa PNS yang profesional adalah PNS yang karakternya dibentuk oleh nilai–nilai dasar
profesi PNS sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai
pelayan masyarakat. Nilai-nilai dasar yang dimaksud adalah Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
A. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS
adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut antara
lain adalah:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok,
dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama, yaitu untuk menyediakan
kontrol demokratis (peran demokratis); untuk mencegah korupsi dan
penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional); dan untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas (peran belajar).
Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam, yaitu: akuntabilitas vertikal
(pertanggungjawaban kepada otoritas yang lebih tinggi) dan akuntabilitas horisontal
(pertanggungjawaban pada masyarakat luas). Untuk memenuhi terwujudnya
organisasi sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme akuntabilitas harus
mengandung dimensi akuntabilitas kejujuran dan hukum, akuntabilitas proses,
akuntabilitas program, dan akuntabilitas kebijakan.
Berdasarkan aspek-aspek tersebut seorang PNS harus memiliki sikap tanggung
jawab dalam menjalankan setiap tugasnya. Bovens menyatakan bahwa akuntabilitas
publik memiliki tiga fungsi utama yaitu:
a. Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokratis);
15
b. Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran
konstitusional);
c. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).
Selain itu, akuntabilitas memiliki tingkatan hierarkis. Tingkatan akuntabilitas
terdiri dari 5 tingkatan sebagai berikut:
5. Akuntabilitas personal
6. Akuntabilitas individu
7. Akuntabilitas kelompok
8. Akuntabilitas organisasi
9. Akuntabilitas stakeholder
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa indikator
dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Tanggung Jawab : adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab
juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
b. Jujur : sikap untuk menyatakan sesuai sesuai dengan yang terjadi
c. Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki
gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang
diharapkan.
d. Netral : Tidak memihak pada salah satu pihak serta tercipta keseimbangan
antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
e. Mendahulukan kepentingan publik atas kepentingan pribadi atau kelompok
f. Adil : adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda atau orang.
g. Transparansi : Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan
oleh individu maupun kelompok/instansi.
h. Konsistensi : adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu
sampai pada tercapai tujuan akhir.
i. Partisipatif : semua aspek yang mendukung terlibat tanpa adanya monopoli
oleh sebagian orang
j. Legal : adanya bukti secara formal atas segala tindakan untuk dapat
dipertanggungjawabkan
16
B. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan hal mendasar yang harus menjiwai ASN. Bahkan
tidak hanya sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan
nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih
penting. Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN
memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara.
Nilai-nilai yang berorientasi pada kepentingan publik menjadi nilai dasar yang
harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Pegawai ASN dapat mempelajari
bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila agar memiliki karakter yang
kuat dengan nasionalisme dan wawasan kebangsaannya.
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya.
Sikap seperti ini jelas mencerai-beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang
lain. Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme. Sedangkan dalam arti luas,
nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa
dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme dalam tataran sebagai warga negara Indonesia, diharapkan
seluruh pegawai ASN mampu mengamalkan nilai-nilai Pancasila pada setiap
kebijakan yang diambil serta dijiwai semangat bhineka tunggal ika sebagai ruhnya.
Dalam UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN, salah satu fungsi ASN adalah
menjalankan kebijakan publik. Kebijakan publik diharapkan dapat dilakukan
dengan integritas tinggi dalam melayani publik sehingga dalam menjadi pelayan
publik yang profesional. ASN adalah aparat pelaksana yang melaksanakan segala
peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan kebijakan publik untuk
mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan.
Fungsi ASN sebagai pelayan publik merupakan segala bentuk pelayanan sektor
publik yang dilaksanakan aparatur pemerintah, termasuk aparat yang bergerak di
bidang perekonomian dalam bentuk barang dan jasa, yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai
pelayan publik seorang ASN dituntut menjadi profesional untuk menciptakan
pelayanan yang prima.
Selain profesional dan melayani, ASN juga dituntut harus memiliki integritas
tinggi yang merupakan bagian dari kode etik dan kode etik perilaku yang telah
diatur dalam Undang-Undang ASN.
17
C. Etika Publik
Etika adalah tujuan hidup yang baik bersama dan untuk orang lain di dalam
institusi yang adil. Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik atau buruk, benar
atau salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan kewajiban yang baik
atau benar. Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi
tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan
dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik. Integritas publik menuntut para pemimpin dan
pejabat publik untuk memiliki komitmen moral dengan mempertimbangkan
keseimbangan antara penilaian kelembagaan, dimensi-dimensi peribadi, dan
kebijaksanaan di dalam pelayanan publik.
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam
bentuk ketentuan-ketentuan tertulis. Kode etik profesi dimaksudkan untuk
mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui
ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh
sekelompok profesional tertentu.
Berdasarkan undang-undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni
sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas
tinggi;
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan;
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
18
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain;
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN;
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN.
Dimensi etika publik terdiri dari dimensi tujuan pelayanan publik yang
bertujuan untuk mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan relevan, dimensi
modalitas yang terdiri dari akuntabilitas, transparansi, dan netralitas, serta dimensi
tindakan integritas publik. Ketiga dimensi tersebut dapat menjadi dasar untuk dapat
menjadi pelayan publik yang beretika.
Pelayanan publik yang profesional membutuhkan tidak hanya kompetensi
teknis dan leadership, namun juga kompetensi etika. Oleh karena itu perlu dipahami
etika dan kode etik pejabat publik. Tanpa memiliki kompetensi etika, pejabat
cenderung menjadi tidak peka, tidak peduli dan bahkan seringkali diskriminatif,
terutama pada masyarakat kalangan bawah yang tidak beruntung. Etika publik
merupakan refleksi kritis yang mengarahkan bagaimana nilai-nilai kejujuran,
solidaritas, keadilan, kesetaraan, dan lain-lain dipraktikkan dalam wujud
keprihatinan dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat. Dengan
diterapkannya kode etik ASN, perilaku pejabat publik harus berubah dari penguasa
menjadi pelayan, dari wewenang menjadi peranan, dan menyadari bahwa jabatan
publik adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan bukan hanya di dunia
namun juga di akhirat.
D. Komitmen Mutu
LAN RI menjelaskan bahwa ada tiga karakteristik utama dalam menjamin
mutu yang baik yaitu efektivitas, efesien dan inovasi. Dasar yang digunakan untuk
mengukur tingkat efektivitas adalah ketercapaian target yang telah direncanakan,
baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga dapat memberi
kepuasan, sedangkan tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu,
tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan.
Inovasi muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi/perusahaan
untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi di sekitarnya. Mengenai
inovasi, LAN RI menyatakan bahwa proses inovasi dapat terjadi secara perlahan
19
(bersifat evolusioner) atau bisa juga lahir dengan cepat (bersifat revolusioner).
Inovasi akan menjadi salah satu kekuatan organisasi untuk memenangkan
persaingan.
Sebagaimana terkait dengan karakteriktik utama tersebut, setidaknya empat
indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target.
Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektifitas
organisasi tidak hanya diukur dari performans untuk mencapai target (rencana)
mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber daya, melainkan juga
diukur dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
b. Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil
tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat
ketepatan realiasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan
dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya,
penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme yang ke luar
alur.
c. Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif,
sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai
aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang
berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan
tugas rutin.
d. Berorientasi pada Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan
konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan
kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan
melampaui harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi
dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital
untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas
institusi.
20
Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan dalam mengevaluasi
kualitas pelayan, yaitu:
a. Tangibles (bukti langsung), yaitu: meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,
pegawai, dan sarana komunikasi;
b. Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan
dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan;
c. Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk memberikan pelayanan
dengan tanggap;
d. Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat
dipercaya;
e. Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik,
dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan pelanggan.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli maka dapat disimpulkan bahwa mutu
mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dan bahkan melampaui harapannya.
Manajemen mutu harus dilaksanakan secara terintegrasi, dengan melibatkan
seluruh komponen organisasi, untuk senantiasa melakukan perbaikan mutu agar
dapat memuaskan pelanggan. Bill Creech memperkenalkan lima pilar dalam
manajemen mutu terpadu yaitu produk, proses, organisasi, pemimpin dan
komitmen. Kelima pilar tersebut memiliki keterkaitan dan ketergantungan yang
tinggi, sehingga target mutu dapat diwujudkan bahkan dapat terus ditingkatkan
secara berkelanjutan. Target utama kinerja aparatur yang berbasis komitmen mutu
adalah mewujudkan kepuasan masyarakat yang menerima layanan. Mutu kerja
aparatur dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
E. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruptio yang artinya kerusakan,
kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa,
karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan kerusakan baik dalam ruang
lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan
tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak
secara jangka panjang. (Widita, 2015)
21
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus
diperhatikan, yaitu :
a. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan
integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil seseorang bisa
menjadi pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur
dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang
lain, sehingga dapat membentengi diri terhadap godaan untuk berbuat curang.
b. Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat kasih
sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan
lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat banyak orang yang tidak
mampu, menderita, dan membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa
sosial tidak akan tergoda untuk memperkaya diri sendiri dengan cara yang
tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk menyisihkan sebagian
penghasilannya untuk membantu sesama.
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi tidak
bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian yang
dimiliki seseorang memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya pikirnya
guna bekerja secara efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin
hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab demi mencapai
keuntungan sesaat.
d. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan konsistensi
untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu
mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya. Kepatuhan pada
prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja.
Seseorang yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak
akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan cara
yang mudah.
e. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa
keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik demi
kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan yang
22
dilakukannya akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang
Maha Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini
maka seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
f. Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil
kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya. Ia
mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan
berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan mau memperoleh sesuatu tanpa
mengeluarkan keringat.
g. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari
kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa
berlebih-lebihan. Ia tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang kemewahan.
Kekayaan utama yang menjadi modal kehidupannya adalah ilmu pengetahuan.
Ia sadar bahwa mengejar harta tidak akan pernah ada habisnya karena hawa
nafsu keserakahan akan selalu memacu untuk mencari harta sebanyak-
banyaknya.
h. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk
menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir
adanya penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan secara tegas. Ia
juga berani berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun semua kolega dan
teman-teman sejawatnya melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang
semestinya. Ia tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata
mereka mengajak kepada hal-hal yang menyimpang.
i. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia terima
sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk mendapatkan lebih
dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia seorang pimpinan maka ia akan
memberi kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya.
Ia juga ingin mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan
bangsanya.
Kesadaran anti korupsi yang dibangun melalui pendekatan spiritual, dengan
selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di muka bumi, dan selalu
ingat bahwa seluruh ruang dan waktu kehidupannya harus dipertanggungjawabkan
23
sehingga dapat menjadi benteng kuat untuk anti korupsi. Tanggung jawab spiritual
yang baik akan menghasilkan niat yang baik dan mendorong untuk memiliki visi
dan misi yang baik, hingga selalu memiliki semangat untuk melakukan proses atau
usaha terbaik dan mendapatkan hasil terbaik agar dapat dipertanggungjawabkan
secara publik.
A. Whole of Government
WOG (Whole Of Governmen) didefinisikan sebagai 'suatu model pendekatan
intergrative fungsional satu atap” yang di gunakan untuk mengatasi wicked
problems yang sulit di pecahkan dan diatasi karena berbagai karakteristik atau
keadaan yang melekat antara lain : tidak jelas sebabnya, multi dimensi, menyangkut
perubajhan perilaku.
Salah satu bentuk penerapan WOG pada pelayanan publik adalah Governmen
E- Goverment adalah tata kelola pemerintahan (governance) yang di selenggarakan
secara integrasi dan interaktif berbasis teknologi IT. Agar hubungan-hubungan
antar pemerintah. Pelaku bisnis dan masyarakat dapat berlangsung lebih
efisisen,efektif, produktif, dan responsive. Hasil atau manfaat yang diperoleh
melalui e- government antara lain adalah :
a. Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik (good govermance)
efisien dan efektif
b. Hemat anggaran dan tepat waktu
c. Tarnsparan sehingga peluang terjadinya kecurangan (Fraud), suap dan korupsi
akan banyak berkurang.
d. Tingkat akurasi (ketepatan) dan kualitas pelayanan meningkat dan tingkat
kesalahan berkurang.
B. Pelayanan Publik
Istilah pelayanan dalam bahasa inggris adalah “ service” A.S Moenir
mendefinisikan “ pelayanan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang dengan landasan tertentu dimana tingkat kepuasannya hanya
dapat di rasakan oleh orang yang melayani atau di layani, tergantung kepada
kemampuan penyedia jasa dalam mmemenuhi harapan pengguna” pelayanan pada
hakikatnya adalah serangkaian kegiatan,karena itu proses pelayanan berlangsung
24
secara rutin dan berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan organisasi dalam
masyarakat. Proses yang di maksudkan di lakukan sehubungan dengan saling
memenuhi kebutuhan antara penerima dan penerima layanan. Selanjutnya A.S
Moenir menyatakan bahwa proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang
lain yang berlandung inilah yang dinamakan pelayanan. Jadi dapat di katakan
pelayanan adalah kegiatan yang bertujuan untuk membanntu menyiapkan atau
mengurus apa yang di perlukan oleh orang lain.
Dari definisi tersebut dapat memakanai bahwa pelayanan adalah aktivitas yang
dapat di rasakan melalui hubungan antara penerima dan pemberi layanan yang
menggunakan peralatan berupa organisasi atau lembaga perusahaan. Dalam kamus
besar Besar Bahasa Indonesia (1990), pelayanan publik dirumuskan sebagai berikut
:
a. Pelayanan adalah perihal atau cara melayani
b. Pelayanan adalah kemudahan yang di berikan sehubungan dengan jual beli
barang dan jasa.
c. Publik berarti orang banyak ( umum)
Pengertian publik menurut Inu Kencana Syafi’ie adalah “sejumlah manusia
yang memiliki kebersamaan berfikir, perasaan, harapan, sikap dan tindakan yang
benar dan baik berdasarkan nilai-nilai norma yang mereka miliki”. Berdasarkan
ketentuan Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik,
diatur bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang –
Undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, dan jasa, dan/atau
pelayanan administrative yang di sediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Penyelenggaraan publik berasaskan kepentingan umum; kepastian Hukum ;
kesamaan hak, keseimbangan Hak dan kewajiban; keprofesionalan; partisipatif;
persamaan perlakuan/ tidak diskriminatif; keterbukaan; akuntabilitas; fasilitas dan
perlakuan khusus bagi kelompo rentan; ketepatan waktu dan kecepatan, kemudahan
dan keterjangkauan. Adapun tujuan dari pelayanan publik adalah sebagai berikut :
a. Terwujudnya batasan dan hubungan yang jelas tentang hak, tanggung jawab,
kewajiban, dan kewenangan seluruh pihak yang terkait dengan
penyelenggaraan pelayanan publik;
b. Terwujudnya sitem penyelenggaraan pelayanan publik yang layak sesuai asas-
asas umum pemerintah dan korporasi yang baik;
25
c. Terpenuhinya penyelenggaraan pelayanan publik sesuai dengan peraturan
perundang-undangan; dan
d. Terwujudnya perlindngan dan kepastian hukum bagi masyarakat dalam
penyelenggaraan pelayanan publik.
C. Manajemen ASN
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya di singkat ASN adalah profesi bagi
pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja
pada instansi pemerintah, sedangkan yang di maksud Manajemen Pegawai Negeri
Sipil adalah pengelolaan Pegawai Negeri Sipil untuk menghasilkan pegawai negeri
sipil yang profesional, memiliki nilai dasa, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme. Dalam konsep
ManajemenASN ini di kenal apa yang di sebut dengan sistem merit. Sistem merit
adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan kualifikasi, kompetensi,
dan kinerja secara adildan wajar tanpa membedakan latar belakang politik, ras,
warna kulit, agama,asal-usul, jenis kelamin, status pernikahan,umur, dan kondisi
kecacatan.
Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya di sebut pegawai ASN adalah
Pegawai Negeri Sipil Dan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian KerjaYang
diangkat Oleh Pejabat Pembina Kepegawaian yang di serahi tugas dalam suatu
jabatan Pemerintahan atau di serahi tugas Negara lainnya dan di gaji berdasarkan
peraturan perundang-undangan sedangkan Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya
di singkat PNS adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan. Manajemen PNS meliputi : penyusunan
dan penetapan kebutuhan; pengadaan; pangkat dan jabatan; pengembangan karier;
pola karier; promosi; mutasi; penilaian kinerja; pengkajian dan tunjangan;
penghargaan; disiplin; pemberhentian; jaminan pensiun dan jaminan hari tua; dan
perlindungan.
26
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
IGD RSUD Kabupaten Muna Barat mulai diaktifkan pelayanan 24 jam sejak 21 maret
2019. Setelah dilakukan sosialisasi ke masyarakat, pemerintah daerah, perwakilan Puskesmas,
perwakilan BPJS, TNI dan POLRI setempat.
Saat ini dokter yang berjaga di IGD RSUD Kabupaten Muna Barat berjumlah, 6 orang
dokter dengan kualifikasi dokter umum.Dalam satu hari pergantian jaga dilakukan dalam satu
shift, dengan masing-masing jaga pagi jam 09:00 - 09:00 pada pagi besok harinya. Proses
pergantian jaga dokter di IGD belum di standarisasi dengan suatu standar operasional
prosedur (SOP), sehingga pergantian dokter jaga kadang tidak disertai dengan serah terima
pasien dan ruangan. Buku laporan jaga dokter IGD juga belum ada sehingga dokter pengganti
jaga tidak dapat melihat pasien-pasien apa saja yang telah ditangani oleh dokter jaga
sebelumnya.
Tabel 3.1 Identifikasi isu terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan
No Identifikasi Isu Kondisi Saat Ini Kondisi Yang Diharapkan
27
3.2. Analisis Isu
Alat analisis kriteria isu yang digunakan dalam penulisan rancangan aktualisasi ini
adalah APKL (Aktual {Sedang Terjadi},Problematik {masalah mendesak untuk dipecahkan},
Kekhalayakan {menyangkut hidup orang banyak}, Layak {Logis, pantas, realistis untuk di
bahas})
Dari Analisis Kriteria isu dengan alat analisis AKPL tersebut diatas lalu diambil tiga
nilai tinggi yaitu:
1. Kurangnya pengetahuan perawat honorer IGD tentang penentuan tingkat kesadaran
pasien dengan menggunakan GCS (Nilai: 12)
2. Kurangnya penggunaan alat pelindung diri pengunjung rumah sakit dalam rangka
pencegahan penyakit menular (Nilai: 13)
3. Belum optimalnya pelaksanaan operan jaga dokter IGD RSUD Kabupaten Muna Barat
(Nilai: 16)
28
Berdasarkan penentuan analisis kriteria isu denganmenggunakan alat analisis isu APKL
maka tergambar ranking tertinggi yang merupakan isu final yang perlu dicarikan pemecahan
masalahnya : Belum optimalnya pelaksanaan operan jaga dokter IGD RSUD Kabupaten
Muna Barat.
Mengingat pentingnya pelaksanaan operan jaga sesuai SOP yang ditetapkan, maka jika
isu ini tidak diselesaikan makan akan muncul beberapa dampak, yaitu :
1. Dokter jaga IGD tidak melaksanakan tugas sesuai tupoksi ” Melakukan serah
terima tugas jaga dengan dokter penggantinya”
2. Jika dokter jaga tidak melaksanakan operan jaga maka, dokter pengganti jaga tidak
mengetahui kondisi pasien terkini yang telah dirawat, baik itu jumlahnya, tingkat
kesaradarannya, rencana terapi/tindakan, pemeriksaan lanjutan atau rencana
rujukan
3. Dokter pengganti jaga tidak akan mengetahui pasien-pasien yang memiliki
penyakit dengan risiko infeksi tinggi, sehingga kemungkinan dokter untuk
terinfeksi semakin tinggi.
4. Pasien/petugas medis yang membantu dokter tidak mengetahui siapa dokter
pengganti jaga selanjutnya, sehingga menghambat proses
laporan/konsultasi/penanganan pasien.
5. Dokter pengganti jaga tidak mengetahui kondisi ruangan kerja terkini, misal:
habisnya beberapa bahan medis habis pakai yang sebelumnya tersedia diruangan,
kerusakan alat medis, wastafel yang rusak, bed pasien yang rusak, dll.
6. Tidak ada data/laporan tentang jumlah pasien yang telah ditangani oleh dokter jaga
sebelumnya, dimana data tersebut sangat penting untuk kebutuhan penelitian, atau
perpanjangan surat tenda registrasi dokter.
29
3.4. Matriks Rancangan Aktualisasi
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi pelaksanaan operan jaga dokter IGD RSUD Kabupaten Muna Barat
30
3.5. Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Pemecahan Isu
Berikut ini akan disajikan kegiatan dan tahapan kegiatan pemecahan isu serta keterkaitan dengan nilai dasar ANEKA, serta Visi Misi Organisasi
31
berpenampilan rapih
sertabertutur kata yang
santun
32
dan mencapai mufakat
bersama
33
tujuan
Nasionalisme : pimpinan dan
staf bertemu terlebih dahulu
sebelum melakukan
kegiatan, serta berkonsultasi
terkait pelaksanaan kegiatan
dengan cara musyawarah
dan mencapai mufakat
bersama
EtikPublik:Menghadappimpin
an dengan berperilaku yang
sopan danberpenampilan
rapih sertabertutur kata yang
santun
34
35
Konstribusi Penguatan Dengan
Tahap Keterkaitan Subtansi
No Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi Dan Nilai Dasar
Mata Pelajaran
Misi Organisasi Organisasi
2. Membuat SOP dan 1. Konsultasi draf Tersajinya Akuntabilitas : Dengan melaksanakan Dengan
buku laporan operan sistematika penulisan referensi kegiatan ini maka akan melaksanakan
berkonsultasi berkaitan
jaga dokter IGD SOP operan jaga menunjang tercapainya kegiatan ini maka
dokter IGD ke bagian dengan sistematika
misi Rumah Sakit sejalan dengan
sekretariat
secara yaitu : Budaya Kerja Rumah
bertanggungjawab “Menyelenggarakan Sakit :
sistem pelayanan Kongkrit Orientasiku
Nasionalisme : Komprehensif
Rumah Sakit Umum
menggunakan Bahasa Daerah Kabupaten Pengetahuanku
Sehat Tujuanku
Indonesia yang baik Muna Barat yang
berdaya guna serta
dan benar
berhasil guna bagi
pengembangan
Etika Publik :
pelayanan dan
berperilaku yang sopan petugasnya”.
dan berpenampilan
rapih sertabertutur kata
yang santun
Komitmen Mutu :
tercapainya tujuan
yang telah ditetapkan,
serta dapat bermanfaat
bagi rumah sakit
36
Anti Korupsi : bertemu
sesuai dengan waktu
yang telah disepakati
bersama
Nasionalisme :
penggunaan Bahasa
Indonesia yang baik
dalam merancang
bahan SOP operan jaga
dokter IGD
Komitmen Mutu :
menjadi inovasi bagi
37
rumah sakit
Nasionalisme :
penggunaan Bahasa
Indonesia yang baik
dalam membuat draft
SOP operan jaga
dokter IGD
38
dokter IGD
Komitmen Mutu :
menjadi inovasi bagi
rumah sakit
39
Komitmen Mutu : dalam
melakukan konsultasi
dilakukan secara
langsung agar
komunikasi berjalan
efektif
Anti Korupsi :
mengedepankan nilai
transparansi
40
dan kinerja yang baik
41
Muna Barat Barat tanggungjawab dan
transparansi
Hasil kegiatan:
SOP operan jaga Nasionalisme : di dalam
dokter IGD pengajuan lebih
RSUD Muna mengedepankan
Barat penggunaan Bahasa
dokumentasi Indonesia sebagai
bentuk kecintaan
terhadap bangsa
42
inovasi pada rumah
sakit
Anti Korupsi :
pengesahan SOP dan
panduan dilakukan
dengan jujur tanpa
memaksakan kehendak
Konstribusi
Tahap Keterkaitan Subtansi Penguatan Dengan
No Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi Dan
Mata Pelajaran Nilai Dasar Organisasi
Misi Organisasi
3. Sosialisasi SOP dan 1. Menyiapkan materi Materi sosialsasi Akuntabilitas : adanya Dengan Dengan melaksanakan
buku laporan operan sosialisasi melaksanakan kegiatan ini maka
rasa tanggungjawab
jaga dokter IGD kegiatan ini maka sejalan dengan Budaya
untuk menyiapkan
akan menunjang Kerja Rumah Sakit :
materi yang akan tercapainya misi KongkritOrientasiku
disosialisakian Rumah Sakit yaitu: Aman Tindakanku
“Meningkatkan Jujur Sifatku
Nasionalisme : kualitas sumber Komprehensif
43
menggunaan Bahasa dayadan Pengetahuanku
Indonesia yang baik profesionalisme Ramah Sikapku
petugas rumah Sehat Tujuanku
Etika Publik : sakit melalui
pendidikan dan
menyiapkan materi
pelatihan
secara benar ”.
Komitmen Mutu :
menyediakan materi
bahan sosialisai dengan
baik dan sesuai dengan
rancangan aktualisasi
44
keseimbangan
Nasionalisme : dengan
penuh kerja keras
Etika Publik :
menydiakan rancangan
SOP yang akan
dikoordinasikan
dengan baik dan sesuai
dengan rancangan
aktualisasi
Komitmen Mutu :
tercapainya tujuan
yang telah ditetapkan,
serta dapat bermanfaat
bagi rumah sakit
AntiKorupsi :
mempersiapkan
koordinasi dengan
mandiri dan disiplin
45
3. Melakukan Foto dan absen Akuntabilitas:
sosialisasi
menyiapkan materi
yang baik sesuai
dengan tanggungjawab
program Aktualiasasi
yang akan
dilaksanakan
Nasionalisme: membuat
materi dengan susunan
dan tatanan bahasa
yang baik
Etika
Publik:berkoordinasi
dengan mentor tentang
materi yang
dikumpulkan
menggunakan bahasa
yang ramah,sopan dan
santun
Komitmen Mutu
:menyediakan materi
sebagai bahan
sosialisasi dengan baik
46
dan sesuai untuk
tersampainya materi
yang baik
Anti Korupsi: materi
diperoleh dari sumber
yang terpercaya
47
tanggungjawab “Menyelenggarakan Sakit :
sistem pelayanan Jujur Sifatku
Nasionalisme :mencatat Rumah Sakit Umum Aman Tindakanku
status pasien dengan Daerah Kabupaten Komprehensif
Muna Barat yang Pengetahuanku
bahasa yang baik
berdaya guna serta
Ramah Sikapku
Etika Publik : berhasil guna bagi
Sehat Tujuanku
memperhatikan status pengembangan
Akurat Diagnosaku
pelayanan dan
pasien dengan cermat
petugasnya”.
Komitmen Mutu :
memberikan
layananyang
berkualitas dan
memenuhi standar
Anti Korupsi :
melakukan operan
jagasecara jujur, adil, dan
berani
48
Nasionalisme : dokter
IGD bekerja sama
dengan perawat IGD
Etika Publik : dokter
IGD danperawat IGD
bersifat terbuka dan
sopan sehingga
terbentuk integritas
pelayanan publik
Nasionalisme:
melaksanakan evaluasi
dengan kejujuran dan
berkeadilan
49
menghargai
Komitmen
Mutu:menyampaikan
hasil sesuai dengan
standar yang
diharapkan
50
3.5.Jadwal Kegiatan Rencana Aktualisasi
Melakukan diskusi 1. 1
dengan Kepala Rumah 1
Sakit, Mentor, Kepala
1. Instalasi IGD, dan
Komite Medik
a. Melakukan diskusi
dengan mentor dan
Kepala RS
b. Melakukan diskusi
dengan kepala
Instalasi IGD
c. Melakukan diskusi
dengan Komite
Medik
2. Membuat SOP dan
buku laporan operan
jaga dokter IGD
a. Konsultasi
sistematika
penulisan SOP
operan jaga dokter
51
IGD ke bagian
sekretariat
b. Menyiapkan bahan
untuk merancang
SOP operan jaga
dokter UGD
c. Pengesahan SOP
yang telah disusun
d. Konsultasi dengan
mentor terkait SOP
operan jaga dokter
IGD RSUD Muna
Barat
e. Mencetak SOP
operan jaga dokter
IGD RSUD Muna
Barat
f. Mengajukan kepada
direktur rumah sakit
untuk pengesahan
SOP operan jaga
dokter IGD RSUD
3. Sosialisasi SOP dan
buku laporan operan
jaga dokter IGD
a. Menyiapkan materi
sosialisasi
b. Mengundang
dokter jaga IGD,
Kepala Instalasi
IGD, Ketua
Komite Medik
c. Melakukan
sosialisasi
yang dihadiri
52
dokter jaga IGD,
Kepala Instalasi
4 IGD, Ketua
Komite Medik
Evaluasi pelaksanaan
operan jaga dokter IGD
sesuai SOP
a. Mengikuti proses
operan jaga dokter
IGD
b. Memeriksa buku
laporan jaga dokter
IGD
c. Melaporkan hasil
evaluasi
53
BAB IV
CAPAIAN HASIL AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN
54
Tabel 3.7 Daftar kegiatan yang dilaksanakan pada tahapan aktualisasi
dan habituasi nilai-nilai dasar ANEKA
URAIAN WAKTU
NO CAPAIAN HASIL KET
KEGIATAN PELAKSANAAN
1 Menggalang 02-04 November 2020 Mendapatkan izin Terlaksana
dukungan stake dan dukungan dari sesuai
holder atasan rancangan
2 Membuat SOP dan 09-15 November 2020 Tersajinya referensi Terlaksana
buku laporan Tersajinya bahan sesuai
jagadokterIGD untuk merancang rancangan
SOP
Tersajinya draft
SOP operan jaga
dokter IGD
55
C. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan 1
Menggalang dukungan stake holder
56
3. Melakukan diskusi dengan
Komite Medik
Pelaksanaan kegiatan konsuktasi dengan pimpinan / direktur perihal pembuata SOP operan jaga dokter
IGD yang menunjukan dukungannya terhadap kegiatan aktualisasi yang berkaitan dengan implementasi
tugas saya sebagai staf dalam membentuk kerjasama dengan pimpinan (WoG/Whole of Government).
Mengedepankan etika dan kode etik ASN yang bertanggung jawab dan berintegritas tinggi dalam
melaksanakan profesi agar dapat meningkatkan mutu pelayanan (Manajemen ASN). Kegiatan
aktualisasi ini berkaitan dengan pemenuhan pelayanan yang sesuai standar akreditasi untuk memberikan
kepuasan kepada penerima pelayanan (Pelayanan Publik).
Pada tahapan kegiatan ini, saya menyampaikan rencana kegiatan aktualisasi yang akan
saya lakukan dengan jelas dan sesuai antara kegiatan dengan tujuan yang akan dicapai
kepada pimpinan secara bertanggungjawab (Akuntabilitas).Selama penyampaian
rencana kegiatan terjadi musyawarah agar mencapai kata sepakat dalam peningkatan
kualitas pelayanan di RSUD Muna Barat (Nasionalisme). Sebelum melakukan kegiatan,
menghadap pimpinan dengan berperilaku yang sopan dan berpenampilan rapih serta bertutur
kata yang santun (Etika Publik), tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, serta dapat
bermanfaat bagi rumah sakit (Komitmen Mutu), bertemu dengan pimpinan sesuai dengan
waktu yang telah disepakati bersama (Anti Korupsi).
Persetujuan dari kepala ruangan adalah bentuk tanggung saya terhadap rancangan aktualisasi
(Akuntabilitas), menggunakan bahasa yang sopan saat berdiskusi dengan kepala ruangan
57
(Nasionalisme), menghargai saran dari kepala ruangan menunjukan etika yang baik (Etika
Publik), berkeyakinan penuh bahwa kegiatan akan berjalan lancar efektif dan efisien saat
meminta persetujuan (Komitmen Mutu), persetujuan dan dukungan diberikan tanpa
memaksakan kehendak dan jujur (Anti Korupsi).
Pada tahap kegiatan ini, saya mencatat arahan dari ketua komite medik dengan penuh
tanggung jawab (Akuntabilitas), mendengarkan arahan dari ketua komite mdik dengan rasa
hormat dan bermusyawarah jika ada pertanyaan (Nasionalisme), berkomunikasi dengan
atasan secara sopan dan santun (Etika Publik) menggunakan waktu secara efisien saat
bertemu dengan ketua komite medic (Komitmen Mutu, menuliskan arahan secara jujur dan
transparan (Anti Korupsi).
Ketika melakukan konsultasi dengan kepala ruangan, teknik aktualisasi yang saya
gunakan ialah musyawarah. Di mana ketika berdiskusi saya bersama kepala ruangan
bertukar pendapat mengenai operan jaga dan kedisiplinan waktu dokter jaga IGD
dengan mempertimbangkan kesanggupan untuk melakukan pelayanan terhadap pasien
sesuai dengan waktu yang sudah ditetapkan..
58
Deskripsi proses dan kualitas produk kegiatan
Outpun kegiatan : Terjadinya diskusi berkaitan dengan rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan
Pada saat konsultasi dengan kepala ruangan, saya berdiskusi mengenai rancangan
aktualisasi terkait pelayanan radiologi yang menjadi rutinitas dan meminta saran serta
persetujuan kegiatan aktualisasi.
Setelah saya menyampaikan rancangan aktualisasi saya, saya meminta saran dari
ketua komite medik. Semua saran dan arahan saya catat agar kegiatan aktualisasi yang
akan dilaksanakan dapat berjalan dengan baik. Jika ada arahan dari yang tidak saya
pahami, saya akan bertanya dan kami akan berdiskusi untuk mencapai satu
pemahaman.
Analisis Dampak
Jika saya tidak melakukan konsultasi dengan pimpinan/direktur, maka pemimpin tidak
mendapatkan informasi mengenai kegiatan yang akan dilakukan, sehingga
kemungkinan Kepala Instalasi tidak memberikan izin terhadap kegiatan yang akan
59
dilakukan.
Kegiatan 2
Membuat SOP dan buku laporan operan jaga dokter IGD
1. Konsultas sistematika
penulisan SOP operan jaga
dokter IGD kebagian
sekretariat
60
4. Konsultasi dengan mentor
terkait SOP operan jaga dokter
IGD
Pembuatan SOP operan jaga dokter IGD merupakan kegiatan yang berkaitan dengan
pemenuhan pelayanan yang sesuai standar akreditasi (Pelayanan Publik). Dalam
pembuatan SOP dan panduan termasuk dalam pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara terhadap pelayanan
administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan
tujuan kepuasan pelanggan(Manajemen ASN). Selain itu, dengan pembuatan SOP
operan jaga dokter IGD guna menghasilkan tingkat akurasi (ketepatan) dan kualitas
61
pelayanan meningkat (WoG/Whole of Government).
Tahapan kegiatan 1 : Konsultasi sistematika penulisan SOP operan jaga dokter IGD
kebagian secretariat
Pada tahapan kegiatan ini, saya berkonsultasi dengan bagian sekretariat berkaitan
dengan sistematika penulisan SOP dan panduan secara bertanggungjawab agar tidak
terjadi perbedaan tata penulisan dalam dokumen resmi rumah sakit(Akuntabilitas).
Pada saat konsultasi, saya menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar(Nasionalisme). Saat ke ruang sekretariat, saya berperilaku yang sopan dan
berpenampilan rapih serta bertutur kata yang santun(Etika Publik). Dengan tata
penulisan dokumen resmi rumah sakit yang tepat, diharapkan tujuan yang telah
ditetapkan tercapai, serta dapat bermanfaat bagi rumah sakit(Komitmen Mutu). Saya
ke ruang sekretariat setelah membuat janji danbertemu sesuai dengan waktu yang telah
disepakati bersama(Anti Korupsi).
Tahapan kegiatan 2 : Menyiapkan bahan untuk merancang SOP operan jaga dokter
UGD.
Pada tahapan kegiatan ini, saya menyiapkan bahan untuk pembuatan SOP operan jaga
dokter IGD dengan bertanggungjawab yang ke depannya akan digunakan dalam
penilaian akreditasi (Akuntabilitas). Dalam merancang bahan SOP operan jaga dokter
IGD, saya menggunakan Bahasa Indonesia yang baik (Nasionalisme). Saya mencari
bahan pembuatan SOP operan jaga dokter IGD secara professional untuk
meminimalisir kesalahan urutan kegiatan (Etika Publik). Bahan SOP operan jaga
dokter IGD diharapkan bisa menjadi salah satu inovasi bagi rumah sakit(Komitmen
Mutu). Saya dalam mencari bahan pembuatan SOP operan jaga dokter dibuat
berdasarkan sumber terpercaya(Anti Korupsi).
Pada tahapan kegiatan ini, saya menyiapkan draft SOP operan jaga dokter IGD dengan
bertanggungjawab dan berintegritas(Akuntabilitas). Saya menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dalam membuat draft SOP operan jaga dokter IGD
(Nasionalisme). Draft SOP operan jaga dokter IGD saya buat secara profesional
(Etika Publik). Draft SOP operan jaga dokter IGD diharapkan bisa menjadi inovasi
bagi rumah sakit (Komitmen Mutu). Saya dalam pembuatan draft SOP operan jaga
62
dokter IGD dibuat berdasarkan sumber terpercaya(Anti Korupsi).
Tahapan kegiatan 4 : Konsultasi dengan mentor terkait SOP operan jaga dokter IGD
Pada tahapan kegiatan ini, saya melaksanakan konsultasi dengan penuh tanggung
jawab berkaitan dengan rancangan aktualisasi saya (Akuntabilitas). Saya bertukar
pendapat dengan mentor terkait SOP operan jaga doker IGD jika ada poin-poin yang
ingin ditambahkan atau dikurangi(Nasionalisme). Pada saat melakukan konsultasi
dengan mentor, saya bersikap sopan dan bertutur kata santun(Etika Publik). Saya
melakukan konsultasi dilakukan dengan bertatap muka secara langsung agar
komunikasi berjalan efektif(Komitmen Mutu). Saya melakukan konsultasi dengan
mentor mengedepankan nilai transparansi(Anti Korupsi).
Pada tahapan kegiatan ini, saya melakukan pencetakan SOP operan jaga dokter IGD
untuk menunjukkan keseriusan dalam melakukan aktualisasi(Akuntabilitas)demi
tercapainya etos kerja dan kinerja yang baik(Nasionalisme). Saya melakukan dengan
cermat saat mencetak SOP operan jaga dokterIGD(Etika Publik). Saya melakukan
pencetakan SOP operan jaga dokter IGD yang mengedepankan kualitas(Komitmen
Mutu). Pada saat pencetakan, saya mencetak SOP operan jaga dokter IGD secara
mandiri(Anti Korupsi).
Pada tahapan kegiatan ini, sayamengajukan pengesahan SOP operan jaga dokter IGD
kepada Direktur Rumah Sakit dengan penuh tanggungjawab dan transparansi
(Akuntabilitas). Saat menghadap direktur untuk pengajuan pengesahan SOP, saya
lebih mengedepankan penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bentuk kecintaan saya
terhadap bangsa(Nasionalisme). Dalam pengajuan pengesahan SOP, saya selalu
mengutamakan rasa saling menghargai, serta menggunakan kata-kata yang sopan dan
santun dalam berkomunikasi dengan direktur (Etika Publik). Saya berkeyakinan
dapat memberikan inovasi bagi rumah sakit saat meminta pengesahan SOP operan
jaga dokter IGD (Komitmen Mutu). Saya berlaku jujur dan tidak memaksakan
kehendak kepada direktur agar disahkannya SOP operan jaga dokter IGD (Anti
Korupsi).
63
Teknik Aktualisasi Yang Dipergunakan
Tahapan kegiatan 1 : Konsultasi sistematika penulisan SOP operan jaga dokter IGD ke
bagian sekretariat
Teknik aktualisasi yang saya gunakan pada saat konsultasi sistematika penulisan SOP
operan jaga dokter IGD ke bagian sekretariat yaitu teknik kerjasama dan teliti. Saya
bekerjasama dengan bagian sekretariat untuk mendapatkan sistematika penulisan SOP
operan jaga dokter IGD.
Tahapan kegiatan 2 : Menyiapkan bahan untuk merancang SOP operan jaga dokter IGD
Menyiapkan bahan untuk merancang SOP operan jaga dokter IGD, saya menggunakan
teknik aktualisasi cermat dan teliti. Bahan untuk ,merancang SOP dan panduan yang
dikumpulkan tidak boleh sembarangan, harus melihat dari sumber yang sudah teruji
atau dapat terpercaya sehingga bahan materi yang terkumpul sesuai standar.
Dalam menyusun draft SOP operan jaga dokter IGD, saya menggunakan teknik
aktualisasi profesional. Di mana saya menyiapkan draft SOP operan jaga dokter IGD
dengan bertanggungjawab yang dibuat berdasarkan sumber terpercaya.
Tahapan kegiatan 4 : Konsultasi dengan mentor terkait SOP operan jaga dokter IGD.
Teknik aktualisasi yang saya gunakan pada saat konsultasi dengan mentor terkait SOP
operan jaga dokter IGD yaitu musyawarah. Saya bertukar pendapat dengan mentor
terkait SOP operan jaga dokter IGD jika ada poin-poin yang ingin ditambahkan atau
dikurangi.
Saya melakukan pencetakan SOP operan jaga dokter IGD dengan teknik aktualisasi
profesional demi tercapainya etos kerja dan kinerja yang baik.
Ketika mengajukan kepada direktur rumah sakit untuk pengesahan SOP operan jaga
dokter IGD, teknik aktualisasi yang saya gunakan ialah kerjasama. Di mana ketika
64
saya meminta pengesahan SOP operan jaga dokter IGD kepada pimpinan, pimpinan
menandatanganinya dengan jujur dan tanpa ada paksaan. Pimpinan memperlakukan
saya dengan baik dan tidak membeda-bedakan antar staf.
Saya mengonsultasikan sistematika penulisan SOP operan jaga dokter IGD ke bagian
sekretariat melalui staf yang bertanggungjawab dengan sistematikan penulisan
dokumen resmi rumah sakit. Saya kemudian meminta soft file-nyadi flash disk untuk
saya edit di laptop saya.
Output kegiatan : Tersedianya sistematika penulisan SOP operan jaga dokter IGD
Tahapan kegiatan 2 : Menyiapkan bahan untuk merancang SOP operan jaga dokter IGD
Saya menyiapkan bahan yang akan digunakan untuk merancang SOP operan jaga
dokter IGD secara benar dan layak serta materinya tersebut saya peroleh dari sumber
yang terpercaya.
Output kegiatan : Tersedianya bahan untuk merancang SOP operan jaga dokter IGD
Berdasarkan bahan yang telah saya cari untuk merancang SOP operan jaga dokter IGD
, saya kemudian menyusun draft-nya sehingga memudahkan saya ketika nanti konsul
dengan mentor berkaitan dengan SOP tersebut.
Tahapan kegiatan 4 : Konsultasi dengan mentor terkait SOP operan jaga dokter IGD.
Saya membawa draft SOP operan jaga dokter IGD kepada mentor untuk dikonsultasikan
dan didiskusikan jika ada poin-poin yang ingin ditambahkan atau dikurangi.
Output kegiatan :Terjadinya diskusi berkaitan dengan SOP operan jaga dokter IGD.
Setelah saya konsultasi dengan mentor, saya melakukan pencetakan SOP operan jaga
65
dokter IGD sesuai dengan saran yang diberikan mentor sebelum saya minta disahkan
kepada pimpinan RSUD Kabupaten Muna Barat.
Saya mengajukan kepada direktur rumah sakit untuk disahkannya SOP operan jaga
dokter IGD dengan jujur dan tanpa ada paksaan. Pimpinan memperlakukan saya
dengan baik dan tidak membeda-bedakan antar staf.
Analisis Dampak
Jika pembuatan SOP operan jaga dokter IGD tidak dilaksanakan, maka akan
berdampak pada kurangnya mutu dan manfaat kegiatan padahal ini berkaitan dengan
standar akreditasi.
Kegiatan ke 3
66
Sosialisasi SOP operan jaga dokter IGD
3. Melakukan sosialisasi
67
Uraian Kegiatan Yang Memuat Nilai Dasar Yang Melandasi
Sosialisasi SOP, operan jaga dokter IGD merupakan kegiatan yang berkaitan dengan
pemenuhan pelayanan yang sesuai standar akreditasi untuk memberikan kepuasan
kepada penerima pelayanan (Pelayanan Publik). Agar sosialisasi dapat berjalan baik,
diperlukan kerjasama antar dokter jaga IGD dalam menanamkan pemahahan berkaitan
pembuatan SOP operan jaga dokter IGD (WoG/Whole of Government). Dalam
sosialisasi tersebut terdapat pengelolaan ASN untuk melakukan tugas pokok dan
fungsi profesinya (Manajemen ASN).
Pada tahapan kegiatan ini, saya menyiapkan materi yang baik sesuai dengan
tanggungjawab program Aktualiasasi yang akan saya dilaksanakan(Akuntabilitas).
Saya membuat materi dengan susunan dan tatanan bahasa yang baik sehingga tidak
menimbulkan kesalahpahaman pada saat nanti disosialisasikan (Nasionalisme). Saya
berkoordinasi dengan mentor tentang materi yang dikumpulkan untuk sosialisasi
menggunakan bahasa yang ramah,sopan dan santun(Etika Publik). Saya menyediakan
materi sebagai bahan sosialisasi dengan baik dan sesuai untuk tersampainya materi
yang baik pula (Komitmen Mutu). Materi yang saya peroleh dari sumber yang
terpercaya(Anti Korupsi).
Pada tahapan kegiatan ini, saya membuat surat undangan untuk menunjukan
keseriusan saya melakukan sosialisasi(Akuntabilitas). Saya membuat surat undangan
sosialisasi dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan(Nasionalisme).Dengan
surat resmi menunjukan rasa hormat saya dalam mengundang peserta sosialisasi(Etika
Publik). Saya membuat surat undangan sosialisasi dilakukan dengan teliti, cermat, dan
sesuai prosedur pembuatan surat undangan(Komitmen Mutu).Dalam surat undangan
telah saya buat, tertera waktu dan tempat pelaksaan sosialisasi yang dilakukan dengan
jujur dan disiplin oleh saya dan peserta sosialisasi (Anti Korupsi).
Pada tahapan kegiatan ini, saya menyampaikan materi sosialisasi kepada seluruh
68
peserta dengan jelas sesuai dengan SOP operan jaga dokter IGD (Akuntabilitas).
Pada tahap akhir sosialisasi, saya mempersilahkan peserta bertanya jika ada yang
kurang dipahami (Nasionalisme). Kami menerapkan sikap sopan santun dan saling
menghormati saat melakukan sosialisasi(Etika Publik).Saya membawakan materi
sesuai dengan apa yang telah saya siapkan (Komitmen Mutu). Saya membawakan
materi dengan penuh tanggungjawab(Anti Korupsi).
Saya menyiapkan materi sosialisasi menggunakan teknik aktualisasi teliti dan cermat
baik sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman pada saat nanti disosialisasikan
serta materinya yang saya peroleh dari sumber yang terpercaya.
Teknik aktualisasi yang saya gunakan saat membuat surat undangan dan daftar hadir
adalah tanggungjawab untuk menunjukan keseriusan saya untuk melakukan
sosialisasi. Surat undangan yang saya buat sesuai dengan prosedur pembuatan surat
undangan
Tahapan kegiatan 3 : Melaksanakan sosialisasi yang dihadiri oleh dokter jaga IGD.
Pada saat saya melaksanakan sosialisasi, saya menggunakan teknik sosialisasi cermat
dan profesional. Di mana saat saya menyampaikan materi sosialisasi kepada seluruh
peserta dengan jelas sesuai dengan materi SOP operan jaga dokter IGD yang telah
saya siapkan..
Saya menyiapkan materi sosialisasi dari sumber yang terpercaya, yang sebelumnya
telah saya siapkan dalam bentuk SOP operan jaga dokter IGD Oyang telah disahkan
oleh pimpinan.
69
Tahapan kegiatan 2 : Mengundang dokter jaga IGD.
Sebelum saya melakukan sosialisasi, saya membuat surat undangan dan daftar hadir
bagi peserta sosialisasi.
Saya menyampaikan materi sosialisasi sesuai dengan materi SOP operan jaga dokter
IGD yang telah saya siapkan..
Pelaksanaan kegiatan sosialisasi SOP operan jaga dokter IGD secara Akuntabilitas
(tanggung jawab), Nasionalisme (cinta tanah air, kerja sama, musyawarah), Etika
Publik (sopan dan santun, hormat, tanggungjawab), Komitmen Mutu (efektif,
efisien, cermat, tanggungjawab, jujur), dan Anti Korupsi (jujur, disiplin,
tanggungjawab, kerja keras, transparan) dapat mendukung pencapaian visi rumah
sakit yaitu “Menjadi Rumah Sakit yang Berkualitas dan Menjadi Kepercayaan
Publik di Kabupaten Muna Barat” dan misi rumah sakit yaitu “Menyediakan
sumber daya manusia kesehatan yang berkompetensi dan profesional dibidangnya.
ANALISIS DAMPAK
Jika sosialisasi SOP operan jaga dokter IGD tidak dilaksanakan, maka akan
berdampak kegiatan aktualisasi tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan, tidak
adanya rasa tanggungjawab dan tidak adanya rasa kepedulian terhadap peningkatan
pelayanan di rumah sakit.
Kegiatan 4
70
1. Mengikuti proses operan jaga
dokter IGD
Evaluasi kepatuhan operan jaga dokter IGD sesuai dengan SOP merupakan kegiatan
yang berkaitan dengan pelaksaanaan tugas dan tanggungjawabnya secara baik dan hasil
evaluasi tersebut akan digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan mutu pelayanan
(Manajemen ASN). Evaluasi kegiatan berkaitan erat dengan kerjasama antar rekan
sejawat, rekan kerja, antar unit dan antara pimpinan dan staf (WoG/Whole of
Government). Evaluasi menunjukkan sikap partisipatif antar rekan sejawat, rekan
71
kerja, antar unit dan antara pimpinan dan staf yang terkait dengan kepatuhan operan
jaga sesuai dengan SOP (Pelayanan Publik).
Bertanggung jawab mengikuti proses operan jaga dokter IGD (Akuntabilitas), dalam
mengikuti proses operan jaga menggunakan bahasa yang baik dan benar
(Nasionalisme), peserta mengikuti proses operan jaga dengan cermat dan teliti(Etika
Publik), pesertamengikuti operan jaga dengan efektif dan efisien (Komitmen
Mutu),dalam mengikuti operan jaga dokter dengan tanggung jawab (Anti Korupsi).
Bertanggung jawab menyusun dan melaporkan hasil operan jaga dokter IGD
(Akuntabilitas), dalam menyusun dan melaporkan hasil evaluasi menggunakan
bahasa baik dan benar (Nasionalisme), menyusun operan jaga dokter dengan cermat
dan teliti (Etika publik), teliti, cermat, dan sesuai proesedur dalam melakukan evalasi
(Komitmen mutu), jujur dalam melaporkan hasil evaluasi (Anti korupsi).
Teknik aktualisasi yang saya gunakan saat mengikuit proses operan jaga dokter IGD
dengan penuh tanggung jawab agar operan jaga dapat terlaksana secara efektif dan
efisien.
Saya memeriksa buku laporan jaga menggunakan teknik aktualisasi teliti dan cermat
baik sehingga tidak menimbulkan kesalah pahaman pada saat operan/pergantian jaga
72
yang saya peroleh dari sumber yang terpercaya.
Pada saat saya menyusun dan melaporkan hasil evaluasi, saya menggunakan bahasa
baik dan benar agar mudah dipahami.
Saya mengikuti proses operan jaga dengan efektif dan efisien agar dpat menilai
kepatuhan dokter jaga IGD terhadap SOP yang telah diberlakukan.
Saya memeriksa setiap lembar buku operan jaga dokter IGD dengan teliti dan cermat
untuk menilai kepatuhan dokter jaga IGD dalam mengisi buku laporan jaga tersebut
dengan jujur dan penuh tanggung jawab.
Setelah mengikuti operan jaga dan memeriksa lembar operan jaga, peserta menyusun
dan melaporkan hasil evaluasi terhadap mentor. Nilai ANEKA yang dapat
diaktualisasikan dalam tahap kegiatan ini adalah bertanggung jawab dan menggunakan
bahasa baik dan benar. .
73
Analisis Dampak
Jika sosialisasi SOP pelayanan tidak dilaksanakan, maka akan berdampak kegiatan aktualisasi
tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan, tidak adanya rasa tanggungjawab dan tidak
adanya rasa kepedulian terhadap peningkatan pelayanan di rumah sakit.
Analisis Dampak
Jika evaluasi kepatuhan operan jaga dokter sesuai SOP tidak dilaksanakan, maka
berdampak pada manfaat hasil kegiatan yang dilakukan tidak bisa diketahui secara
pastidan jelas serta laporan yang disusun tidak memenuhi indikator pencapaian,
sehingga kegiatan kurang bermanfaat dan berkualitas seperti apa yang diharapkan
74
D. KEGIATAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS
75
Etika Publik : sebelum
melakukan kegiatan,
menghdap pimpinan
dengan berperilaku yang
sopan dan berpenampilan
rapih serta bertutur kata
yang santun
Komitmen Mutu :
tercapainya tujuan yang
telah ditetapkan, serta
dapat bermanfaat bagi
rumah sakit
Pelayanan Publik:
76
Pembuatan operan
jagadokter IGD
merupakan kegiatan yang
berkaitan dengan
pemenuhan pelayanan
yang sesuai standar
akreditasi.
77
WoG/Whole of Government
: Konsultasi dengan
pimpinan / direktur perihal
operan jaga dokter IGD
yang menunjukkan
dukungannya terhadap
kegiatan aktualisasi yang
berkaitan dengan
implementasi tugas saya
sebagai staf dalam
membentuk kerjasama
dengan pimpinan.
78
Pelayanan Publik: Kegiatan
aktualisasi ini berkaitan
dengan pemenuhan
pelayanan yang sesuai
standar akreditasi untuk
memberikan kepuasan
kepada penerima
pelayanan.
Komitmen Mutu :
menyediakan bahan
79
koordinasi dengan baik
dan sesuai dengan
rancangan aktualisasi.
WoG/Whole of Government
: Konsultasi dengan
pimpinan / direktur perihal
SOP operan jaga dokter
IGD yang menunjukkan
dukungannya terhadap
kegiatan aktualisasi yang
berkaitan dengan
implementasi tugas saya
sebagai staf dalam
membentuk kerjasama
dengan pimpinan.
80
mengedepankan etika dan
kode etik ASN yang
bertanggung jawab dan
berintegritas tinggi dalam
melaksanakan profesinya
agar dapat meningkatkan
mutu pelayanannya.
81
Hasil Kegiatan: tujuan
Dokemntasi Nasionalisme :
Berkoordinasi terkait SOP
operan jaga dokter dengan
cara musyawarah dan
mencapai mufakat
bersama
Komitmen Mutu :
Tercapainya tujuan yang
telah ditetapkan, serta
dapat bermanfaat bagi
rumah sakit
82
Peran dan Kedudukan
ASN
Pelayanan Publik:
Pembuatan SOP operan
jaga dokter IGD
merupakan kegiatan yang
berkaitan dengan
pemenuhan pelayanan
yang sesuai standar
akreditasi.
83
diselenggarakan oleh
penyelenggara pelayanan
publik dengan tujuan
kepuasan pelanggan.
WoG/Whole of Government :
Konsultasi dengan
pimpinan / direktur perihal
belum tersedianya
odontogram di asesmen
awal medis gigi yang
menunjukkan
dukungannya terhadap
kegiatan aktualisasi yang
berkaitan dengan
implementasi tugas saya
sebagai staf dalam
membentuk kerja sama
dengan pimpinan.
84
kode etik ASN yang
bertanggung jawab dan
berintegritas tinggi dalam
melaksanakan profesinya
agar dapat meningkatkan
mutu pelayanannya.
85
Konstribusi Penguatan Dengan
Tahap Keterkaitan Subtansi
No Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi Dan Nilai Dasar
Mata Pelajaran
Misi Organisasi Organisasi
2. Membuat SOP dan 1. Konsultasi Tersajinya Akuntabilitas : Dengan Dengan
buku laporan sistematika sistematika melaksanakan melaksanakan
berkonsultasi
operan jaga dokter penulisan SOP penulisan SOP kegiatan ini maka kegiatan ini maka
operan jaga dokter berkaitan dengan
IGD operan jaga akan menunjang sejalan dengan
IGD ke bagian
dokter IGD. sistematika secara tercapainya misi Budaya Kerja
sekretariat
bertanggungjawab Rumah Sakit yaitu : Rumah Sakit :
“Menyelenggarakan Kongkrit
Nasionalisme : Orientasiku
Hasil Kegiatan: sistem pelayanan
panduan menggunakan Rumah Sakit Komprehensif
Pengetahuanku
penulisan SOP Bahasa Indonesia Umum Daerah
Sehat Tujuanku
dan panduan, Kabupaten Muna
yang baik dan
dokumentasi Barat yang berdaya
benar guna serta berhasil
guna bagi
Etika Publik : pengembangan
berperilaku yang pelayanan dan
sopan dan petugasnya”.
berpenampilan rapih
serta bertutur kata
yang santun
Komitmen Mutu :
tercapainya tujuan
86
yang telah
ditetapkan, serta
dapat bermanfaat
bagi rumah sakit
Pelayanan Publik:
Pembuatan SOP
operan jaga dokter
IGD merupakan
kegiatan yang
berkaitan dengan
pemenuhan
pelayanan yang
sesuai standar
87
akreditasi.
Manajemen ASN:
Dalam pembuatan
SOP dan panduan
termasuk dalam
pemenuhan
kebutuhan pelayanan
sesuai peraturan
perundang-undangan
bagi setiap warga
negara terhadap
pelayanan
administratif yang
diselenggarakan oleh
penyelenggara
pelayanan publik
dengan tujuan
kepuasan pelanggan.
WoG/Whole of
Government: Selain
88
itu, dengan
pembuatan SOP
operan jaga dokter
IGD guna
menghasilkan tingkat
akurasi (ketepatan)
dan kualitas
pelayanan meningkat
dan tingkat kesalahan
berkurang.
Nasionalisme :
penggunaan Bahasa
Indonesia yang baik
dalam merancang
89
Hasil Kegiatan: bahan SOP operan
jaga dokter IGD
catatan rancangan
SOP dan panduan, Etika Publik : mencari
dokumentasi bahan pembuatan
SOP secara
profesional.
Komitmen Mutu :
menjadi inovasi bagi
rumah sakit
Pelayanan Publik:
Pembuatan SOP
operan haga dokter
90
merupakan kegiatan
yang berkaitan
dengan pemenuhan
pelayanan yang
sesuai standar
akreditasi.
Manajemen ASN:
Dalam pembuatan
SOP dan panduan
termasuk dalam
pemenuhan
kebutuhan pelayanan
sesuai peraturan
perundang-undangan
bagi setiap warga
negara terhadap
pelayanan
administratif yang
diselenggarakan oleh
penyelenggara
pelayanan publik
91
dengan tujuan
kepuasan pelanggan.
WoG/Whole of
Government: Selain
itu, dengan
pembuatan SOP
operan jaga dokter
IGD guna
menghasilkan tingkat
akurasi (ketepatan)
dan kualitas
pelayanan meningkat
dan tingkat kesalahan
berkurang
92
3. Menyusun draft Tersajinya draft Akuntabilitas :
SOP operan jaga SOP operan jaga menyiapkan draft
dokter IGD dokter IGD.
SOP operan jaga
dokter IGD dengan
beranggungjawab
Hasil kegiatan:
dan berintegritas
catatan draft SOP
dan panduan,
Nasionalisme :
dokumentasi
Penggunaan Bahasa
Indonesia yang baik
dalam membuat draft
SOP operan jaga
dokter IGD.
Etika Publik :
membuat draft SOP
operan jaga dokter
IGD secara
profesional
Komitmen Mutu :
Menjadi inovasi bagi
93
rumah sakit
Pelayanan Publik:
Pembuatan SOP
operan jaga dokter
IGD merupakan
kegiatan yang
berkaitan dengan
pemenuhan
pelayanan yang
sesuai standar
akreditasi.
94
Manajemen ASN:
Dalam pembuatan
SOP dan panduan
termasuk dalam
pemenuhan
kebutuhan pelayanan
sesuai peraturan
perundang-undangan
bagi setiap warga
negara terhadap
pelayanan
administratif yang
diselenggarakan oleh
penyelenggara
pelayanan publik
dengan tujuan
kepuasan pelanggan.
WoG/Whole of
Government: Selain
itu, dengan
pembuatan SOP
95
operan jaga dokter
IGDguna
menghasilkan
tingkatakurasi
(ketepatan) dan
kualitas pelayanan
meningkat dan
tingkat kesalahan
berkurang.
Etika Publik :
96
Melakukan
konsultasi dengan
mentor dengan cara
sopan dan santun.
Komitmen Mutu :
Dalam melakukan
konsultasi dilakukan
secara langsung agar
komunikasi berjalan
efektif
Anti Korupsi :
mengedepankan nilai
transparansi.
97
melakukan
aktualisasi
Nasionalisme :
Hasil kegiatan:
mencetak SOP
catatan materi
operan jaga dokter
yang akan
IGD demi
dikoordinasikan
tercapainya etos
, dokumentasi
kerja dan kinerja
yang baik
Etika Publik :
dilakukan dengan
cermat saat
mencetak SOP
operan jaga dokter
IGD RSUD Muna
Barat
Komitmen Mutu :
mencetak SOP
operan jaga dokter
IGD yang
98
mengedepankan
kualitas
Anti Korupsi :
mencetak SOP
operan jaga dokter
IGD RSUD Muna
Barat secara
mandiri.
Pelayanan Publik:
Pembuatan SOP
operan jaga dokter
IGD merupakan
kegiatan yang
berkaitan dengan
pemenuhan
pelayanan yang
sesuai standar
99
akreditasi.
Manajemen ASN:
Dalam pembuatan
SOP dan panduan
termasuk dalam
pemenuhan
kebutuhan pelayanan
sesuai peraturan
perundang-undangan
bagi setiap warga
negara terhadap
pelayanan
administratif yang
diselenggarakan oleh
penyelenggara
pelayanan publik
dengan tujuan
kepuasan pelanggan.
WoG/Whole of
Government: Selain
100
itu, dengan
pembuatan SOP
operan jaga doktrer
IGD guna
menghasilkan tingkat
akurasi (ketepatan)
dan kualitas
pelayanan meningkat
dan tingkat kesalahan
berkurang.
101
dokumentasi mengedepankan
penggunaan Bahasa
Indonesia sebagai
bentuk kecintaan
terhadap bangsa
Etika Publik :
pengajuan
pengesahan SOP dan
panduan selalu
mengutamakan rasa
saling menghargai,
serta menggunakan
kata-kata yang sopan
dan santun.
Komitmen Mutu :
dalam meminta
pengesahan SOP dan
panduan diajukan
dengan penuh
keyakinan
102
memberikan inovasi
pada rumah sakit
Anti Korupsi :
pengesahan SOP dan
panduan dilakukan
dengan jujur tanpa
memaksakan
kehendak.
Pelayanan Publik:
Pembuatan SOP
operan jaga dokter
IGD merupakan
kegiatan yang
berkaitan dengan
pemenuhan
pelayanan yang
sesuai standar
103
akreditasi.
Manajemen ASN:
Dalam pembuatan
SOP dan panduan
termasuk dalam
pemenuhan
kebutuhan pelayanan
sesuai peraturan
perundang-undangan
bagi setiap warga
negara terhadap
pelayanan
administratif yang
diselenggarakan oleh
penyelenggara
pelayanan publik
dengan tujuan
kepuasan pelanggan.
WoG/Whole of
Government: Selain
104
itu, dengan
pembuatan SOP dan
operan jaga dokter
IGD guna
menghasilkan tingkat
akurasi (ketepatan)
dan kualitas
pelayanan meningkat
dan tingkat kesalahan
berkurang.
Konstribusi
Tahap Keterkaitan Subtansi Penguatan Dengan
No Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi Dan
Mata Pelajaran Nilai Dasar Organisasi
Misi Organisasi
3. Sosialisasi SOP 4. Menyiapkan Tersajinya Materi Akuntabilitas : adanya Dengan Dengan melaksanakan
dan buku laporan materi sosialisasi sosialsasi. melaksanakan kegiatan ini maka
rasa tanggungjawab
operan jaga dokter kegiatan ini maka sejalan dengan
untuk menyiapkan
IGD Hasil Kegiatan: akan menunjang Budaya Kerja Rumah
catatan materi materi yang akan tercapainya misi Sakit :
sosialisasi, Rumah Sakit KongkritOrientasiku
disosialisakian
dokumentasi. yaitu: Aman Tindakanku
Nasionalisme : “Meningkatkan Jujur Sifatku
105
Menggunaan Bahasa kualitas sumber Komprehensif
Indonesia yang baik dayadan Pengetahuanku
profesionalisme Ramah Sikapku
Etika Publik : petugas rumah Sehat Tujuanku
sakit melalui
Menyiapkan materi
pendidikan dan
secara benar. pelatihan
”.
Komitmen Mutu :
Menyediakan materi
bahan sosialisai
dengan baik dan
sesuai dengan
rancangan aktualisasi
Pelayanan Publik:
Sosialisasi SOP operan
106
jaga dokter IGD
merupakan kegiatan
yang berkaitan dengan
pemenuhan pelayanan
yang sesuai standar
akreditasi untuk
memberikan kepuasan
kepada penerima
pelayanan.
WoG/Whole of
Government: Agar
sosialisasi dapat
berjalan baik,
diperlukan kerjasama
antar teman sejawat.
Manajemen ASN:
Dalam sosialisasi
pengisian odontogram
terdapat pengelolaan
ASN untuk melakukan
tugas pokok dan fungsi
107
profesinya.
Komitmen Mutu :
Membuat surat
dengan teliti,
108
cermat, dan sesuai
prosedur pembuatan
surat undangan
AntiKorupsi: dalam
surat undangan telah
ditetapkan waktu
pelaksaan sosialisasi
dan dilakukan dengan
jujur dan disiplin.
Peran dan Kedudukan
ASN
Pelayanan Publik:
Sosialisasi SOP
operan jaga dokter
IGD merupakan
kegiatan yang
berkaitan dengan
pemenuhan
pelayanan yang
sesuai standar
akreditasi untuk
109
memberikan
kepuasan kepada
penerima pelayanan.
WoG/Whole of
Government: Agar
sosialisasi dapat
berjalan baik,
diperlukan kerjasama
antar teman sejawat
dalam menanamkan
pemahahan berkaitan
pengsian buku operan
jaga dokter IGD
Manajemen ASN:
Dalam sosialisasi
operan jaga sesuai
dengan SOP terdapat
pengelolaan ASN
untuk melakukan
tugas pokok dan
110
fungsi profesinya.
111
sosialisasi dengan
baik dan sesuai
untuk tersampainya
materi yang baik
Anti Korupsi: materi
yang dibawakan sesuai
dengan penuh
tanggung jawab
Pelayanan Publik:
Sosialisasi SOP
operan jaga dokter
IGD dan pengisian
buku operan jaga
dokter IGD
merupakan kegiatan
yang berkaitan
dengan pemenuhan
pelayanan yang
112
sesuai standar
akreditasi untuk
memberikan
kepuasan kepada
penerima pelayanan.
WoG/Whole of
Government: Agar
sosialisasi dapat
berjalan baik,
diperlukan kerjasama
antar teman sejawat
dalampengisian buku
operan jaga dokter
IGD..
Manajemen ASN:
Dalam sosialisasi SOP
operan jaga dokter
IGD terdapat
pengelolaan ASN
untuk melakukan tugas
113
pokok dan fungsi
profesinya
114
Konstribusi
Keterkaitan Subtansi Penguatan Dengan Nilai Dasar
No Kegiatan Tahap Output/Hasil Terhadap Visi Dan
Mata Pelajaran Organisasi
Misi Organisasi
4. Evaluasi 4. Mengikuti proses Melakukan Akuntabilitas : Dengan Dengan melaksanakan kegiatan
pelaksanaan operan jaga dokter operan jaga sesuai melaksanakan ini maka sejalan dengan Budaya
mempersiapkan
operan jaga IGD alur dalam SOP. kegiatan ini maka Kerja Rumah Sakit :
bukuoperan jaga
dokter IGD sesuai akan menunjang Jujur Sifatku
SOP dokter sebagai tercapainya misi Aman Tindakanku
Hasil Kegiatan : bentuk Rumah Sakit yaitu Komprehensif Pengetahuanku
Dokumentasi : Ramah Sikapku
tanggungjawab
“Menyelenggarak Sehat Tujuanku
an sistem Akurat Diagnosaku
Nasionalisme
pelayanan Rumah
:mencatat status Sakit Umum
pasien dengan Daerah
bahasa yang baik Kabupaten Muna
Barat yang
Etika Publik : berdaya guna
memperhatikan serta berhasil
status pasien guna bagi
pengembangan
dengan cermat
pelayanan dan
Komitmen Mutu : petugasnya”.
memberikan layanan
yang berkualitas
dan memenuhi
standar
115
Anti Korupsi :
melakukan operan
jaga secara jujur..
Peran dan
Kedudukan ASN
WoG/Whole of
Government :
Penerapan operan
jaga dokter sesuai
SOP merupakan
kegiatan pengisian
merupakan kegiatan
yang memerlukan
kerjasama antar unit
dan staf terkait
Manajemen ASN:
Pada pelaksanaan
tugasnya
menerapkan sikap
jujur,
116
bertanggungjawab
dan berintegritas
tinggi.
Pelayanan Publik:
Dengan kepatuhan
pengisian buku
operan jaga dpkter
IGD menunjukan
mitra profesi yang
profesional.
117
hasil pemeriksaan
dan terapi
Nasionalisme : dokter
IGD bekerja sama
dengan perawat IGD
Etika Publik : dokter
IGD dan perawat
IGD bersifat
terbuka dan sopan
sehingga terbentuk
integritas pelayanan
publik.
Peran dan
Kedudukan ASN
WoG/Whole of
Government :
Penerapan pengisian
buku operan jaga
dokter IGD
merupakan kegiatan
pengisian
118
merupakan kegiatan
yang memerlukan
kerjasama antar unit
dan staf terkait
Manajemen ASN:
Pada pelaksanaan
tugasnya
menerapkan sikap
jujur,
bertanggungjawab
dan berintegritas
tinggi.
Pelayanan Publik:
Dengan kepatuhan
pengisian buku
operan jaga dpkter
IGD menunjukan
mitra profesi yang
profesional.
119
6. Menyusun dan Tersajinya laporan Akuntabilitas :
melaporkan hasil hasil evaluasi
evaluasi pelaksanaan
operan jaga sesuai
SOP. evaluasi ini dibuat
secara profesional
Komitmen Mutu:
menyampaikan hasil
sesuai dengan
standar yang
120
diharapkan
Manajemen ASN:
Evaluasi kepatuhan
Operan dokter jaga
IGD sesaui dengan
SOP merupakan
kegiatan yang
berkaitan dengan
pelaksaanaan tugas
dan
tanggungjawabnya
secara baik dan hasil
evaluasi tersebut
akan digunakan
sebagai acuan untuk
meningkatkan mutu
121
pelayanan.
WoG/Wholen of
Government :
Evaluasi kegiatan
berkaitan erat
dengan kerjasama
antar rekan sejawat,
rekan kerja, antar
unit dan antara
pimpinan dan staf.
Pelayanan Publik :
Evaluasi
menunjukkan sikap
partisipatif antar
rekan sejawat, rekan
kerja, antar unit dan
antara pimpinan dan
staf yang terkait
dengan kepatuhan
operan jaga dokter
122
sesuai denga SOP
123
E. Matriks Aktualisasi dan Habituasi
Tanggungjawab 10
Jelas 3
Sesuai 3
Akuntabilitas
Cermat 3
Seimbang 2
Berintegritas 1
Transparan 1
Teliti 3
Serius 2
Sopan 8
Santun 6
Baik 2
Etika Publik
Profesional 3
124
Cermat 1
Layak 2
Hormat 1
Rapih 1
Menggunakan 15
Bahasa
Indonesia
Nasionalisme 2
Musyawarah
Kerja keras 1
Tidak
Diskriminatif
Tata Bahasa 6
Kerjasama 2
Baik 3
Komitmen Tercapainya 4
Mutu tujuan
Bermanfaat 6
Efisien 15
125
Efektif 15
Inovasi 2
Teliti 4
cermat 2
Sesuai 1
Terpercaya 2
Disiplin 6
Transparan 2
Tidak
memaksakan
kehendak
Kerja keras 1
Mandiri 2
126
D. Matriks Kedudukan dan Peran ASN
Keterkaitan Menggalang Membuat SOP Sosialisasi SOP Evaluasi Pelaksaan Total
Dengan dukungan dan buku dan buku operan jaga dokter
Substansi stake holder laporan jaga laporan jaga IGD sesuai SOP
Mata IGD dokter IGD
Pelatihan
Manajemen 4
ASN
Pelayanan 4
Publik
Whole Of 4
Goverment
127
Muna Barat
sehat sejahtera
Menyelenggarakan
pelayanan rujukan
Rawat Inap Kelas
III gratis bagi
seluruh
masyarakat
Kabupaten Muna
M Barat
I Memberikan 4
S pelayanan
I kesehatan yang
prima kepada
semua lapisan
masyarakat secara
cepat, bermutu
namun terjangkau
dengan dilandasi
etika profesi dan
ketulusan hati
Membangun 3
Sumber Daya
Manusia dan
meningkatkan
fasilitas Rumah
Sakit guna
mendukung upaya
peningkatan mutu
pelayanan
128
kesehatan yang
profesional kepada
masyarakat
Melaksanakan
proses pendidikan
yang menunjang
pelayanan
kesehatan prima
Mewujudkan
kesejahteraan
karyawan Rumah
Sakit
129
BAB V
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan seluruh kegiatan aktualisasi “Pembuatan SOP Operan Jaga
Dokter IGD” dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN berupa Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi (ANEKA), maka penulis dapat menarik
kesimpulan antara lain :
1. Rancangan ini dibutuhkan untuk meningkatkan pelayanan dokter jaga di IGD dengan
melakukan operan jaga sesuai SOP yang berlaku dan penting dalam menginternalisasi
nilai-nilai dasar ASN, yaitu ANEKA ( akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik,
komitmen mutu dan anti korupsi) selama habituasi sehingga menghasilkan ASN yang
berintegritas dan melayani masyarakat dengan baik dan maksimal. Selain itu, ASN
meningkatkan kedudukannya yaitu manajeman ASN, Whole of Goverment dan
pelayanan publik;
2. Tersusunnya SOP yang sudah disahkan maka dokter akan saling memberi informasi
yang benar dan berkelanjutan mengenai kondisi pasien, ruangan jaga dan pelayanan
yang telah diberikan; dan seluruh komponen pelayanan kesehatan di ruangan IGD baik
pasien, dokter, perawat dan fasilitas ruangan akan terjaga keselamatannya.
B. Saran
Adapun saran terkait kegiatan aktualisasi nilai dasar,peran dan kedudukan ASN
dalam pembuatan SOP operan jaga dokter IGD RSUD Kabupaten Muna Barat yang
telah dilaksanakan seluruh rangkaian tahapan kegiatannya,antara lain :
1. Mengingat manfaat dan pentingnya habituasi nilai-nilai ANEKA dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi sebagai ASN maka sebaiknya pelatihan ataupun seminar berkaitan
dengan ANEKA tidak hanya dilakukan dalam lingkup ASN saja namun seluruh
lapisan instansi maupun institusi penyelenggara negara yang berkaitan dengan
pelayanan publik milik pemerintah sehingga terbentuk sebuah kesadaran nasional yang
orientasinya pada peningkatan mutu disegala dimensi kehidupan;
2. Sebaiknya agar seluruh dokter mematuhi SOP yang telah disusun ini, sebagai upaya
meningkatakan mutu dan keselamatan pasien, petugas dan fasilitas RS.
3. kepada pembaca maupun pelaksana SOP ini apabila menemukan kekurangan pada
SOP ini setelah mengikuti perkembangan kondisi pasien, petugas dan fasilitas RS
130
maka dapat mengusulkan untuk diperbaiki dan diperbaharui melalui kepala instalsi
IGD, komite medik dan atau seksi pelayanan medik.
Setelah pelaksanaan aktualisasi “Pembuatan SOP Operan Jaga Dokter IGD” maka
rencana tindak lanjut yang akan dilakukan yaitu :
1. Setelah SOP ini berjalan akan dilakukan evaluasi kepatuhan dokter terhadap SOP
yang telah disusun rencana ini akan dilakukan dengan mengusulkan rencana kegiatan
mingguan dalam komite medik, subkomite mutu pelayanan untuk dievaluasi
berdasarkan kelengkapan form operan jaga yang telah diisi, hasil laporan dari
kegiatan tersebut akan ditindak lanjuti dalam internal komite medik dan atau
dilanjutkan ke komite mutu dan keselamatan pasien jika sudah membahayakan
keselamatan pasien, petugas dan fasilitas RS.
2. SOP ini akan terus disosialisasikan kepada tenaga dokter jaga baru yang akan masuk
di RSUD baik dokter jaga paruh waktu maupun full timer, sebagai bagian dari
kegiatan orientasi khusus di ruangan UGD.
3. SOP ini bukanlah SOP yang sifatnya mutlak atau tidak dapat diperbaharui, jika
terdapat kekurangan atau kondisi yang tidak terpayungi dengan adanya SOP ini
terutama dalam hal pelayanan pasien maka SOP ini akan diperbaharui sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan dan melibatkan tim dan komite serta menejemen yang
terkait. Setelah diperbaharui dengan mengikuti perkembangan pelayanan dan fasilitas
RS maka SOP yang baru tersebut akan kembali disosialisasikan ke seluruh tenaga
dokter.
131
DAFTAR PUSTAKA
cxxxii
LAMPIRAN
KEGIATAN 1
KONSULTASI DENGAN STAKE HOLDER
cxxxiii
SURAT PERSETUJUAN PELAKSANAAN AKTUALISASI OLEH MENTOR
cxxxiv
TAHAPAN KEGIATAN 2 : MELAKUKAN KOSULTASI DENGAN KEPALA RUANGAN
IGD
cxxxv
cxxxvi
LAMPIRAN
KEGIATAN 2
MEMBUAT SOP DAN BUKU LAPORAN OPERAN
JAGA DOKTER IGD
cxxxvii
TAHAPAN KEGIATAN 2 : MENYIAPKAN BAHAN UNTUK MERANCANG SOP
OPERAN JAGA DOKTER IGD
cxxxviii
TAHAPAN KEGIATAN 4 : KONSULTASI DENGAN MENTOR TERKAIT SOP OPERAN
JAGA DOKTER IGD
cxxxix
TAHAPAN KEGIATAN 5 : MENCETAK SOP OPERAN JAGA DOKTER IGD
cxl
TAHAPAN KEGIATAN 6 : MENGAJUKAN KEPADA DIREKTUR RUMAH SAKIT
UNTUK PENGESAHAN SOP OPERAN JAGA DOKTER IGD
cxli
cxlii
LAMPIRAN
KEGIATAN 3
SOSIALISASI SOP OPERAN JAGA DOKTER IGD
cxliii
cxliv
TAHAPAN KEGIATAN 2 : MENGUNDANG DOKTER JAGA IGD,KEPALA INSTALASI
IGD,KETUA KOMITE MEDIK
cxlv
cxlvi
TAHAPAN KEGIATAN 3 : MELAKUKAN SOSIALISASI
cxlvii
LAMPIRAN
KEGIATAN 4
EVALUASI PELAKSANAAN OPERAN JAGA
DOKTER IGD SESUAI SOP
TAHAPAN KEGIATAN 1 : MENGIKUTI PROSES OPERAN JAGA DOKTER IGD
cxlviii
TAHAPAN KEGIATAN 2 : MEMERIKSA BUKU LAPORAN JAGA DOKTER IGD
cxlix
cl