Anda di halaman 1dari 102

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI – NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

“OPTIMALISASI ETIKA PELAYAN KESEHATAN DENGAN PENERAPAN


BUDAYA 5S (SENYUM, SALAM, SAPA, SOPAN, DAN SANTUN)
DI PUSKESMAS KOMBIKUNO KABUPATEN MUNA BARAT”

Oleh :
MERLIN SAPTA RIAH, A.Md.Kep
NDH: 15

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II


ANGKATAN XV TAHUN 2020

PEMERINTAH KABUPATEN MUNA BARAT


BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI
2020
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER
DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI ETIKA PELAYAN KESEHATAN DENGAN PENERAPAN


BUDAYA 5S (SENYUM, SALAM, SAPA, SOPAN, DAN SANTUN)
DI PUSKESMAS KOMBIKUNO KABUPATEN MUNA BARAT

Oleh :
MERLIN SAPTA RIAH, AMd. Kep
NIP: 19930831 201903 2 016

Telah disetujui untuk diseminarkan tanggal 01 Desember 2020

COACH, MENTOR,

Ir. H. IKAH ATIKAH, MP JAMALUDDIN, S.Gz


NIP. 19640507 199203 2 008 NIP. 19830107 200903 1 004
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PENGESAHAN

HASIL AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

OPTIMALISASI ETIKA PELAYAN KESEHATAN DENGAN PENERAPAN


BUDAYA 5S (SENYUM, SALAM, SAPA, SOPAN, SANTUN)
DI PUSKESMAS KOMBIKUNO KABUPATEN MUNA BARAT

Oleh :
MERLIN SAPTA RIAH, A.Md.Kep
NIP: 19930831 201903 2 016

Telah diterima dan diperbaiki sesuai masukan Penguji, Coach dan Mentor
pada Seminar / Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi yang diselenggarakan
Pada tanggal 01 Desember 2020

Kendari, 01 Desember 2020


PENGUJI, COACH, MENTOR,

Drs. H. ABD. RAJAB RAUF SILONDAE,M.Si Ir. H. IKAH ATIKAH, MP JAMALUDDIN, S.Gz
NIP. 19621229198903 1 014 NIP.19640507 199203 2 008 NIP. 19830107 200903 1 004

Mengetahui :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA,

SYAHRUDDIN NURDIN, SE
Pembina Utama Muda, Gol. IV/c
NIP. 19660621 199012 1 001
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi
Etika Pelayan Kesehatan dengan Penerapan Budaya 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun)
di Puskesmas Kombikuno” dengan baik.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan implementasi nilai dasar profesi ASN (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) dalam pelaksanaan tahap kegiatan
aktualisasi dapat cepat terwujud atas bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, karenanya pada
kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Pemerintah Kabupaten Muna Barat atas segala dukungan yang menyetujui untuk
menggabungkan saya dengan Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Muna Barat Tahun 2020;
2. Bapak Syahruddin Nurdin, SE selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah memberikan fasilitas dan arahan selama
kegiatan berlangsung;
3. Bapak Drs. Abdul Rajab Rauf Silondae, M.Si., selaku penguji;
4. Ibu Ir. H. Ikah Atikah, MP selaku Coach yang telah memberikan bimbingan, dukungan
dan arahan kepada peserta sehingga rancangan pelaksanaan Aktualisasi dapat
terselesaikan;
5. Bapak Jamaluddin, S.Gz., selaku mentor dan Kepala Puskesmas Kombikuno yang telah
memberikan bimbingan, dukungan dan arahan kepada peserta sehingga Rancangan
Aktualisasi dapat terselesaikan;
6. Bapak Suhardin, selaku wali kelas yang sangat ramah dalam memfasilitasi keperluan kami
selama di Latsar;
7. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan memberikan
pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat di internalisasikan dan di aktualisasikan di
instansi;
8. Bapak Samdin selaku koordinator lapangan yang selalu membantu setiap keluhan
ditempat latsar ini;
9. Seluruh Panitia, dan Binsuh yang telah membantu dan menfasilitasi kegiatan latsar;
10. Kepada kedua orang tua saya, Suami dan keluarga yang senantiasa selalu memberikan
doa, dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan segala rangkaian kegiatan selama
Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2020;
11. Seluruh Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Tahun 2020 yang memberi banyak
kesan persahabatan dan persaudaraan, satu rasa dan satu tujuan untuk menjadi PNS 100%;
12. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam
penyusunan laporan pelaksanaan aktualisasi ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam
penyusunan laporan aktualisasi ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari
semua pihak agar dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya khususnya untuk
pengembangan keilmuan dan implementasi praktik lapangan.

Kombikuno, 28 November 2020

MERLIN SAPTA RIAH, A.Md.Kep


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i


HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL......................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG ........................................................................ 1
1.2 TUJUAN ............................................................................................. 2
1.3 MANFAAT ......................................................................................... 3
1.4 RUANG LINGKUP ............................................................................ 4
1.5 WAKTU DAN TEMPAT ................................................................... 4
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEP NILAI-NILAI DASAR
DAN KEDUDUKAN ASN
2.1 GAMBARAN UMUM ORGANISASI ............................................... 5
2.1.1 KEDUDUKAN ORGANISASI ............................................... 5
2.1.2 VISI MISI ORGANISASI ...................................................... 6
2.1.3 NILAI ORGANISASI .............................................................. 6
2.1.4 STRUKTUR ORGANISASI ................................................. 12
2.1.5 TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI .................... 8
2.1.6 TUGAS POKOK DAN FUNGSI PERAWAT ......................... 8
2.2 NILAI-NILAI DASAR ASN KEDUDUKAN DAN PERAN ASN..... 9
2.3 RANCANGAN AKTUALISASI.......................................................... 5
2.3.1 IDENTIFIKASI ISU ................................................................. 5
2.3.2 IDENTIFIKASI ISU ................................................................. 5
2.3.3 PENETAPAN ISU .................................................................... 5
2.3.4 ANALISIS DAMPAK ISU ....................................................... 5
2.3.5 KEGIATAN PEMECAHAN ISU ............................................. 5
2.3.6 DESKRIPSI KEGIATAN ......................................................... 5
2.3.7 JADWAL KEGIATAN ...............................................................

BAB III CAPAIAN AKTUALISASI


3.1 KENDALA DAN ANTISIPASI ........................................................................ 26
3.2 HASIL AKTUALISASI ......................................................................................... 5
3.2.1 CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI ....................... 5
3.2.2 HASIL AKTUALISASI ........................................................... 5
BAB IV PENUTUP .....................................................................................................
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.1 Distribusi Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Berdasarkan

Desa, Tahun 2020 …...………………………………………………… 5

Tabel 2..1.2 Data Pegawai ………………………………………………………… 6

Tabel 3.1 Identifikasi Isu Terkait Berdasarkan Tugas dan Fungsi ….................... 26

Tabel 3.1.2 . Analisa Tapisan Isu .…………………………...................................... 22

Tabel 3.2 Tabel Matriks rancangan Aktualisasi ………………………………...


44

Tabel 3.3 Tabel Matriks Rancangan Jadwal pelaksanaan Aktualisasi ………… 57


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.4 Struktur Organisasi ………………………………………………..….. 9


Gambar 1.3.1 Melakukan Konsultasi pada Mentor.…………...................................... 47
Gambar 1.3.2 Meminta Persetujuan Mentor…............................…………………….. 47
Gambar 1.3.3 Mendapat Persetujuan Mentor …………………………………….….. 48
Gambar 1.3.4 Berkonsultasi Dengan Mentor......................................................…….. 48
Gambar 1.3.5 Tersedianya Surat Pembentukan Rapat ………………………………. 49
Gambar 1.3.6 Tersampaikanya Surat Kesemua Ruangan……………………………. 52
Gambar 1.3.7 Terlaksananya Rapat...................................................………………... 52
Gambar 1.3.8 Tercatatnya Hasil Rapat Dalam Buku Notulen……………………....... 52
Gambar 1.3.9 Membuat Konsep Baliho.........……………………………………….. 53
Gambar 1.3.10 Konsultasi Kepada Mentor Terkait Konsep Baliho.………………..... 56
Gambar 1.3.11 Tersedianya Baliho………………………………………………....... 56
Gambar 1.3.12 Adanya Saran Dari Mentor Untuk Letak Pemasangan Baliho…....…. 57
Gambar 1.3.13 Tersedianya Alat dan Bahan………………………………........…... 57
Gambar 1.3.14 Terpasangnya Baliho .......…………………………………………... 58
Gambar 1.3.15 Adanya Kesiapan Petugas Menyambut Pengunjung............. ………. 60
Gambar 1.3.16 Teraktualisasinya Budaya 5S.............................................…………. 63
Gambar 1.3.17 Tersedianya Stiker Dalam Kotak Kepuasan………………………. 64
Gambar 1.3.18 Terkumpulnya Stiker yang ada dalam kotak kepuasan ……............. 66
Gambar 1.3.19 Tersedianya hasil skoring ………………………............................... 65
Gambar 1.3.20 Tersampaikannya Hasil Evaluasi Kepada Pimpinan ………............. 69
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi
Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi Pemerintah. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai
ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
Dalam rangka mewujudkan visi besar agenda reformasi birokrasi di Indonesia,
menuju “Birokrasi berkelas dunia tahun 2024”, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola Aparatur Sipil
Negara menjadi semakin profesional, berintegritas, inovatif, peduli dan bebas dari
intervensi politik, serta bersih dari praktek KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme)
sehingga diharapkan mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas
bagi masyarakat.(LAN RI,2017)
Namun dalam realita kesehariannya masih belum sesuai harapan, hal ini ditandai
dengan banyaknya keluhan masyarakat atas buruknya layanan aparatur pemerintahan,
semisal saja pengurusan izin usaha yang berbelit- belit, tingkat ketidakpuasan
masyarakat terhadap mutu layanan, maraknya kasus pungli, korupsi, jual beli jabatan
hingga politisasi birokrasi.(LAN RI,2015)
Di Era Milenial masyarakat semakin kritis terhadap segala aspek, termasuk
terhadap mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas. Strategi utama dalam pencapaian
kesehatan bagi semua (health for all) melalui pelayanan kesehatan dasar (primary health
care). Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan terbaik maka perlu dilakukan perubahan khususnya dalam bidang kesehatan.
Sebagai seorang ASN yang bekerja di ujung tombak pelayanan kesehatan yaitu
puskesmas, dibutuhkan komitmen yang kuat untuk dapat menampilkan kinerja terbaik,
menjunjung tinggi kepuasan masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan sesuai
dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat. Pelayanan kesehatan dapat maksimal dilaksanakan bila
ASN menjalankan tugas berdasarkan pada nilai-nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.
Adanya pelatihan dan pendidikan pembentukan PNS profesional, maka
penyelenggaraan negara dapat berjalan dengan baik. Khususnya di bidang pembangunan
kesehatan baik di seluruh sektor fasilitas kesehatan, dalam hal ini fasilitas kesehatan
pertama yaitu Puskesmas yang di atur dalam peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75
Tahun 2014 tentang fungsi dan wewenang puskesmas dalam penyelenggaraan
pembangunan puskesmas.
Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
merupakan salah satu tugas dan fungsi perawat terampil sebagaimana yang tertuang
dalam Permenpan RB Nomor 35 Tahun 2019. Namun pada kenyataannya kebutuhan
Pasien akan pelayanan kesehatan yang memuaskan masih belum terwujud. Data survei
indeks kepuasan masyarakat yang dilakukan oleh Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia (2017) melaporkan bahwa pelayanan puskesmas belum sesuai dengan
harapan Pasienatau dengan kata lain tingkat kepuasan Pasien masih rendah. Oleh
karena itu masih banyak aspek dari pelayanan Puskesmas yang harus diperbaiki.
Perawat sebagai pemberi layanan Publik yang sangat dekat dengan masyarakat
sering menemukan banyaknya keluhan Pasien tentang pelayanan puskesmas yang
menganggap petugas acuh terhadap Pasien. Kecenderungan sering terjadiya
kesalahpahaman Pasien terhadap petugas yang menilai petugas itu acuh terhadap Pasien
yang datang di Puskesmas Kombikuno.
Sehubungan dengan uraian hal tersebut, sebagai seorang ASN yang melaksanakan
tugas dan fungsi jabatannya selaku seorang perawat di fasilitas kesehatan tingkat
pertama, penulis tertarik untuk mengangkat judul Aktualisasi dari Nilai-Nilai Konsepsi
Dasar ASN dalam “Optimalisas ETIKA Pelayan Kesehatan Melalui Penerapan
Budaya 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun) di Puskesmas Kombikuno”

1.2 Tujuan
Berdasarkan identifikasi isu yang telah ditemukan, tujuan yang akan dicapai dan
dilaksanakan aktualisasi ini adalah:
1.2.1 Umum
Terlaksananya aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN sehingga mewujudkan
seorang ASN yang Profesional serta memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dan
menerapkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) dalam melaksanakan tugasnya.
1.2.2 Khusus
Terwujudnya Pelayanan Pelayan Pasien yang prima sehingga meningkatkan
kepuasan Pasien dan kepercayaan masyarakat terhadap Puskesmas, sehingga
mewujudkan peningkatan derajat kesehatan di lingkungan wilayah kerja Puskesmas
Kombikuno.

1.3 Manfaat

1.3.1 Manfaat Untuk Penulis


Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk mengimplementasikan nilai-nilai
dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi) sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya, serta
menjadikan tenaga fungsional yang mampu menjalankan fungsinya sebagai
pelaksana kebijakan, pelayan publik, dan perekat pemersatu bangsa yang memiliki
integritas dan profesional.
1.3.2 Manfaat Untuk Organisasi
Menjadikan laporan aktualisasi ini sebagai tolak ukur keberhasilan dalam
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan terhadap masyarakat khususnya di
Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno, serta meningkatkan kesadaran dan kepatuhan
perawat dalam menerapkan Budaya 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun) dalam
memberikan pelayanan kepada Pasien sebagai upaya dalam meningkatnya
kepercayaan masyarakat tentang pelayanan Puskesmas Kombikuno.
1.3.2 Manfaat Untuk Masyarakat
Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas Kombikuno
1.4 Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi
Ruang Lingkup rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan permasalahan atau isu
yang ada di lingkungan kerja mengenai belum optimalnya ETIKA pelayan kesehatan
puskesmas kombikuno. Hal ini dilakukan selama 30 hari kerja di mulai tanggal 30
Oktober 2020 – 01 Desember 2020. Pelaksanaan aktualisasi akan dilakukan di
Puskesmas Kombikuno dengan menyesuaikan pada kebijakan pemerintah sehubungan
adanya dampak COVID-19 di Daerah.

1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


1.5.1 Waktu
Waktu pelaksanaan kegiatan Aktualisasi ini yaitu tanggal 30 Oktober sampai
dengan 02 Desember 2020.
1.5.2 Tempat
Tempat pelaksanaan kegiatan Aktualisasi yaitu di kerja Puskesmas Kombikuno.
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI NILAI DASAR, PERAN DAN
KEDUDUKAN APARATUR SIPIL NEGARA

2.1 Gambaran Umum Organisasi

2.1.1 Kedudukan Organisasi


Puskesmas Kombikuno terletak di Kecamatan Napano Kusambi yang
merupakan salah satu Kecamatan yang ada Kabupaten Muna Barat. Lokasi
Puskesmas Kombikuno berada di Jalan Poros Laworo Latawe yang merupakan
Puskesmas rawat jalan.. Transportasi antar wilayah dihubungkan dengan jalan
darat. Jalan utama Desa sebagian besar sudah beraspal dan mudah dijangkau
dengan sarana transportasi darat.
Tabel 2.1.1 Distribusi Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno
Berdasarkan Desa, Tahun 2020
Jumlah Jumlah Jiwa
No. Desa
Pria Wanita Total
KK

1. Lahaji 283 320 549 869


2. Umba 214 408 440 848
3. Kombikuno 221 413 515 928
4. Latawe 230 688 812 1.500

5. Tangkumaho 363 295 487 782

Jumlah 947 5.383 6.845 1.311


Sumber: Data Sekunder Kecamatan Tahun 2020
Wilayah kerja Puskesmas Kombikuno sebagian besar merupakan dataran
rendah dan sebagian kecil adalah pesisir pantai. Secara tetitorial wilayah pelayanan
puskesmas kombikuno kecamatan napano-kusambi mempunyai batas-batas wilayah
sebagai berikut :
Sebelah Utara dengan Laut Kabupaten Konsel;
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kusambi;
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Napabalano dan
Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Pulau Bakuku.
Tabel 2.1.2 Data Pegawai
No. Jenis Tenaga Jumlah
1 Dokter Umum 1
2 Dokter Gigi 0
3 Perawat 12
4 Perawat Gigi 1
5 Bidan 22
6 Apoteker 1
7 Asisten Apoteker 0
8 Nutrisioner 2
9 Sanitarian 2
10 Promkes 2
11 Analis Kesehatan 1

Total 42

2.1.2 Visi Misi Organisasi


Puskesmas Kombikuno memiliki visi : “Mewujudkan Kecamatan Sehat”.
Untuk mewujudkan visi tersebut Puskesmas Kombikuno menetapkan 4 (empat)
misi, sebagai berikut :
a. Menggerakkan pembangunan kecamatan berwawasan kesehatan.
b. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
c. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkau.
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya..

2.1.3 Nilai Organisasi


Tata Nilai Puskesmas Kombikuno adalah “PRAKATA”
Profesional : Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai kompetensi
Ramah : Lembut dalam tutur kata dan bersikap baik pada Pasien
Kerja sama : Setiap kegiatan dilakukan bersama- untuk mencapai tujuan
Akuntabel : Senantiasa melakukan pekerjaan dengan target capaian yang
dapat diukur dan bisa dipertanggung jawabkan
2.1.4 Struktur Organisasi
2.1.5 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
mewujudkan kecamatan sehat.
Puskesmas memiliki fungsi sebagai penyelenggaraan UKM tingkat
pertama di wilayah kerjanya dan penyelenggaraan UKP tingkat pertama di
wilayah kerjanya, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

2.1.6 Tugas Pokok dan Fungsi Perawat


Tugas jabatan fungsional perawat terampil sesuai jenjang jabatan
sebagaimana diuraikan dalam pasal Permenpan RB Nomor 35 Tahun 2019 :
1) Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu;
2) Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan;
3) Melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka
melakukan upaya promotif;
4) Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/ pelindung fisik pada Pasien
untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya preventif;
5) Memberikan oksigenasi sederhana;
6) Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/ bencana/
kritikal;
7) Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas risiko
penularan infeksi;
8) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area
medikal bedah;
9) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area anak;
10) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
maternitas;
11) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
komunitas;
12) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area jiwa;

16
13) Melakukan tindakan terapi komplementer/holistik;
14) Melakukan tindakan keperawatan pada Pasien dengan intervensi pembedahan
pada tahap pre/ intra/post operasi;
15) Memberikan perawatan pada Pasien dalam rangka melakukan perawatan
paliatif;
16) Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
17) Melakukan perawatan luka; dan
18) Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan

2.2. KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN

2.2.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah Kewajiban untuk memberikan pertanggung jawaban
atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan
hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau
berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban.
Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai.Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Dengan
demikian kepercayaan masyarakat (public trust) kepada birokrasi akan semakin
menguat karena aparaturnya mampu berperan sebagai kontrol demokrasi,
mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan serta meningkatkan efisiensi
dan efektivitas.
a. Indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu :
1) Kepemimpinan: Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah
dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan
lingkungannya;
2) Transparansi: Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang
dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi;
3) Integritas: konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan;

17
4) Tanggung Jawab: kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung
jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajiban;
5) Keadilan: kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal,
baik menyangkut benda atau orang;
6) Kepercayaan: Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas;.
7) Keseimbangan: Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja,
maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan,
serta harapan dan kapasitas;
8) Kejelasan: Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki
gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang
diharapkan, dan
9) Konsistensi: adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan
sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.
b. Jenis-jenis Akuntabilitas
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu:
1) Akuntabilitas vertikal (vertical accountability), akuntabilitas yang
pertanggungjawaban atas pengelolaan dananya kepada otoritas yang
lebih tinggi.
2) Akuntabilitas horizontal (horizontal accountability), akuntabilitas yang
pertanggungjawabannya kepada masyarakat luas.
c. Tingkatan Akuntabilitas
Tingkatan akuntabilitas terdiri dari lima (5) tingkatan, yaitu :
1) Akuntabilitas Personal;
2) Akuntabilitas Individu;
3) Akuntabilitas Kelompok;
4) Akuntabilitas Organisasi, dan
5) Akuntabilitas Stakeholder
d. Aspek Akuntabilitas
Terdapat beberapa aspek dalam akuntabilitas, antara lain :
18
1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (accountability is a
relationship);
2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil (accountability is results
oriented) ;
3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (accountability requires
reporting);
4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (accountability is meaningless
without consequences) , dan
5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (accountability improves
performance).

2.2.2 Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan negara
sendiri; sifat nasional; kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara
potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan
mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu;
semangat kebangsaan (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Nasionalisme merupakan sikap yang meninggikan bangsanya sendiri dan
pandangan tentang rasa cinta terhadap bangsa dan negara.Dengan nasionalisme
yang kuat, maka setiap PNS memiliki orientasi berpikir mementingkan
kepentingan publik, bangsa, dan negara.Nasionalisme merupakan pandangan atau
paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.PNS dapat mempelajari bagaimana
aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila agar memiliki karakter yang kuat
dengan nasionalisme dan wawasan kebangsaannya.
Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan,
yaitu :
a. Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya
terhadap Tuhan Yang Maha Esa;

19
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut
dasar kemanusiaan yang adil dan beradab;
3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara
pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbedabeda
terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah
masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan
Yang Maha Esa;
6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan
ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing, dan
7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa kepada orang lain.
b. Sila Kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradab
1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa;
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi
setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama,
kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan
sebagainya.;
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia;
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira;
5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain;
6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan;
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan;
8) Berani membela kebenaran dan keadilan, dan
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat
manusia.
10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan
bangsa lain.
20
c. Sila Ketiga : Persatuan Indonesia
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan;
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa
apabila diperlukan.;
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa;
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
Indonesia;
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan social;
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika,
dan
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
d. Sila Keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan
1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia
mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama;
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain;
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama;
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan;
5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai
sebagai hasil musyawarah;
6) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah;
7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan;
8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani
yang luhur;

21
9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara
moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan
persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama, dan
10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk
melaksanakan pemusyawaratan.
e. Sila Kelima : Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia
1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan;
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesame;
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban;
4) Menghormati hak orang lain;
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri;
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat
pemerasan terhadap orang lain;
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan
dan gaya hidup mewah;
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau
merugikan kepentingan umum.;
9) Suka bekerja keras.;
10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan
dan kesejahteraan bersama, dan
11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang
merata dan berkeadilan sosial.

2.2.3 Etika Publik


Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk
menentukan perbuatan yang pantas, guna menjamin adanya perlindungan hak-hak
individu, mencakup cara-cara pengambilan keputusan untuk membantu
membedakan hal-hal yang baik dan buruk serta mengarahkan apa yang
seharusnya dilakukan sesuai nila-nilai yang dianut :

22
a. Ada tiga fokus utama dalam pelayanan public, yakni:
1) Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan;
2) Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam
menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi, dan
3) Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan
faktual.
b. Pada prinsipnya ada 3 (tiga) dimensi etika publik, yaitu :
1) Dimensi Kualitas Pelayanan Publik;
2) Dimensi Modalitas, dan
3) Dimensi Tindakan Integritas Publik.
c. Indikator nilai-nilai dasar etika publik, yaitu :
1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;
2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945;
3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah;
9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;
12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan, dan
14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.

23
2.2.4 Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang
tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Komitmen
mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada
kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap produk/ jasa berupa ukran
baik/ buruk.Bidang apapun yang menjadi tanggungjawab pegawai negeri sipil
semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada
stakeholder.
a. Nilai-nilai Komitmen Mutu:
1) Efektivitas: dapat diartikan dengan berhasil guna, dapat mencapai hasil
sesuai dengan target. Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat
ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah
maupun mutu hasil kerja. Efektivitas organisasi tidak hanya diukur dari
performans untuk mencapai target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan
waktu dan alokasi sumber daya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan
terpenuhinya kebutuhan Pasien;
2) Efisiensi: dapat dihitung sebagai jumlah sumberdaya yang digunakan
untuk menghasilkan barang dan jasa. Tingkat efisiensi diukur dari
penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam melaksanakan
kegiatan. Efisiensi organisasi ditentukan oleh berapa banyak bahan baku,
uang dan manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah keluaran
tertentu;
3) Inovasi: dapat muncul karena ada dorongan dari dalam (internal) untuk
melakukan perubahan, atau bisa juga karena ada desakan kebutuhan dari
pihak eksternal misalnya permintaan pasar. Inovasi dalam layanan publik
harus mencerminkan hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga
akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter dan mindset
baru sebagai aparatur penyelenggara pemerintahan, yang diwujudkan
dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dengan
sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin,
dan kewajiban

24
4) Orientasi mutu: mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar
untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital
untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas
institusi. Orientasi mutu berkomitmen untuk senantiasa melakukan
pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan sehingga
Pasien menjadi puas dalam pelayanan.
b. Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan dalam mengevaluasi
kualitas pelayanan, yaitu:
1) Tangibles (bukti langsung), yaitu : meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,
pegawai, dan sarana komunikasi;
2) Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan
dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan;
3) Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk memberikan
pelayanan dengan tanggap;
4) Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan, dan sifat
dapat dipercaya, dan
5) Empathy, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi
yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan Pasien.

Tanggung jawab mutu ada pada setiap level organisasi.Pada level puncak
(corporate level) bertanggung jawab atas mutu layanan institusi secara
keseluruhan untuk membangun citra kelembagaan dan keunggulan bersaing. Pada
level strategic business unit level tanggung jawab mutu berkaitan dengan
penetapan diversifikasi mutu pada setiap unit kerja sesuai dengan target masing-
masing. Pada level fungsional bertanggung jawab atas mutu hasil setiap layanan
yang diberikan di unit-unit pendukung. Sedangkan pada level unit dasar tanggung
jawab mutu berkaitan dengan aktivitas/ rencana aksi yang dilaksanakan di
masing-masing unit kerja.

2.2.5 Anti Korupsi


Dampak korupsi tidak hanya sekedar menimbulkan kerugian keuangan
negara namun dapat menimbulkan kerusakan kehidupan yang tidak hanya

25
bersifat jangka pendek tetapi dapat pula bersifat jangka panjang .Membahas
fenomena dampak korupsi sampai pada kerusakan kehidupan dan dikaitkan
dengan tanggungjawab manusia sebagai yang diberi amanah untuk
mengelolanya dapat menjadi sarana untuk memicu kesadaran diri para PNS
untuk anti korupsi. Kesadaran diri anti korupsi yang dibangun melalui
pendekatan spiritual, dengan selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai
manusia di muka bumi, dan selalu ingat bahwa seluruh ruang dan waktu
kehidupannya harus dipertanggungjawabkan, dapat menjadi benteng kuat untuk
anti korupsi. Tanggung jawab spiritual yang baik pasti akan menghasilkan
niat yang baik dan mendorong untuk memiliki visi dan misi yang baik, hingga
selalu memiliki semangat untuk melakukan proses atau usaha terbaik dan
mendapatkan hasil terbaik agar dapat dipertanggungjawabkan juga secara publik.
Kata kunci untuk menjauhkan diri dari korupsi adalah internalisasi
integritas pada diri sendiri dan hidup atau bekerja dalam lingkungan yang
menjalankan sistem integritas dengan baik. Identifikasi nilai dasar anti korupsi
memberikan nilai-nilai dasar anti korupsi yang prioritas dan memiliki signifikan
yang tinggi bagi Anda, dengan jumlah nilai yang semakin sedikit maka
proses internalisasinya lebih mudah karena Anda dapat memfokuskan
sumberdaya waktu dan energi yang Anda dimiliki. Penyelarasan nilai anti
korupsi dengan nilai-nilai organisasi merupakan kontribusi Anda untuk dapat
mengetahui “apakah nilai-nilai organisasi yang akan menjadi tempat Anda
bekerja, telah selaras dan menampung secara maksimal nilai-nilai dasar anti
korupsi?”.
Keselarasan tersebut akan mengurangi dilema etik dan menjadi payung
bagi kontribusi Anda dalam membangun sistem integritas .Penanaman nilai
integritas dapat dilakukan dengan pendekatan beragam cara, diantaranya
melalui Kesediaan, Identifikasi dan Internalisasi. Tingkat permanensi
penanaman ataupun perubahan sikap dan perilaku melalui pendekatan
internalisasi akan lebih permanen dibandingkan dengan identifikasi dan
kesediaan .Nilai, keyakinan, kebiasaan, dan konsep diri manusia terdapat
pada area bawah sadar. Untuk melakukan penanaman atau perubahan nilai,
keyakinan, kebiasaan dan konsep diri, perlu dilakukan dengan pendekatan atau
26
teknik khusus yang cocok untuk bawah sadar. Teknik-teknik khusus untuk
bawah sadar dapat dilakukan apabila kemampuan Anchoring, Utilisasi,
Rileksasi, Amplifiying, Modality,Asosiasi dan Sugesti dikuasai dengan baik,
kemampuan tersebut disingkat menjadi AURA MAS.! Tunas Integritas adalah
individu yang terpilih untuk memastikan lebih banyak lagi personil organisasi
yang memiliki integritas tinggi serta berkiprah nyata dalam membangun
sistem integritas di organisasinya .

2.2.6 Manajemen ASN


Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai
ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen
ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga
diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul
selaras dengan perkembangan jaman. Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN
terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK). Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara
yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan
partai politik. Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN
berfungsi sebagai berikut: Pelaksana kebijakan public, Pelayan publik, serta
Perekat dan pemersatu bangsa
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik
dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan
akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Setelah mendapatkan haknya
maka ASN juga berkewajiban sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya.
ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode
etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan
kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku yang diatur dalam UU ASN
menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah.
Penerapan sistem merit dalam pengelolaan ASN mendukung pencapaian
tujuan dan sasaran organisasi dan memberikan ruang bagi tranparansi,
27
akuntabilitas, obyektivitas dan juga keadilan. Beberapa langkah nyata dapat
dilakukan untuk menerpakan sistem ini baik dari sisi perencanaan kebutuhan
yang berupa transparansi dan jangkauan penginformasian kepuasan
masyarakat maupun jaminan obyektifitasnya dalam pelaksanaa seleksi. Sehingga
instansi pemerintah mendapatkan pegawai yang tepat dan berintegritas untuk
mencapai visi dan misinya Pasca recruitment, dalam organisasi berbagai
sistem pengelolaan pegawai harus mencerminkan prinsip merit yang
sesungguhnya dimana semua prosesnya didasarkan pada prinsip-prinsip yang
obyektif dan adil bagi pegawai. Jaminan sistem merit pada semua aspek
pengelolaan pegawai akan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk
pembelajaran dan kinerja. Pegawai diberikan penghargaan dan pengakuan atas
kinerjanya yang tinggi, disisi lain bad performers mengetahui dimana
kelemahan dan juga diberikan bantuan dari organisasi untuk meningkatkan
kinerja.
Manajemen ASN terdiri dari Manjemen PNS dan Manajemen PPPK.
Manajemen PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan,
pangkat dan jabatan, pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi,
penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin,
pemberhentian, jaminan pensisun dan hari tua, dan perlindungan Manajemen
PPPK meliputi penetapan kebutuhan; pengadaan; penilaian kinerja; penggajian
dan tunjangan; pengembangan kompetensi; pemberian penghargaan; disiplin;
pemutusan hubungan perjanjian kerja; dan 
perlindungan. Pengisian jabatan
pimpinan tinggi utama dan madya pada kementerian, kesekretariatan lembaga
negara, lembaga nonstruktural, dan Instansi Daerah dilakukan secara terbuka
dan kompetitif di kalangan PNS dengan memperhatikan syarat kompetensi,
kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan latihan, rekam jejak jabatan, dan
integritas serta persyaratan lain yang dibutuhkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Pejabat Pembina Kepegawaian dilarang
mengganti Pejabat Pimpinan Tinggi selama 2 (dua) tahun terhitung sejak
pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi, kecuali Pejabat Pimpinan Tinggi tersebut
melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan dan tidak lagi memenuhi
syarat jabatan yang ditentukan. Penggantian pejabat pimpinan tinggi utama
28
dan madya sebelum 2 (dua) tahun dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan
Presiden. Jabatan Pimpinan Tinggi hanya dapat diduduki paling lama 5 (lima)
tahun. Dalam pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi, Pejabat Pembina
Kepegawaian memberikan laporan proses pelaksanaannya kepada KASN.
KASN melakukan pengawasan pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi baik
berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
maupun atas inisiatif sendiri. Pegawai ASN dapat menjadi pejabat Negara.
Pegawai ASN dari PNS yang diangkat menjadi Pejabat Negara diberhentikan
sementara dari jabatannya dan tidak kehilangan status sebagai PNS.

2.2.7 Whole Of Goverment


WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor
dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh
karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan
yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan
yang relevan.
Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan mengapa WoG menjadi
penting dan tumbuh sebagai pendekatan yang mendapatkan perhatian dari
pemerintah. Pertama, adalah adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan
publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan
pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik. Selain
itu perkembangan teknologi informasi, situasi dan dinamika kebijakan yang
lebih kompleks juga mendorong pentingnya WoG dalam menyatukan institusi
pemerintah sebagai penyelenggara kebijakan dan layanan publik. Kedua, terkait
faktor-faktor internal dengan adanya fenomena ketimpangan kapasitas
sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam
pembangunan. Satu sektor bisa menjadi sangat superior terhadap sektor lain, atau
masing-masing sektor tumbuh namun tidak berjalan beriringan, melainkan
justru kontraproduktif atau „saling membunuh‟. Masing-masing sektor
menganggap bahwa sektornya lebih penting dari yang lainnya. Ketiga,
29
khususnya dalam konteks Indonesia, keberagaman latar belakang nilai, budaya,
adat istiadat, serta bentuk latar belakang lainnya mendrong adanya potensi
disintegrasi bangsa.
Pemerintah sebagai institusi formal berkewajiban untuk mendorong
tumbuhnya nilainilai perekat kebangsaan yang akan menjamin bersatunya
elemen-elemen kebangsaan ini dalam satu frame NKRI.
Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik dari
sisi penataan institusi formal maupun informal.
a. Penguatan koordinasi antar lembaga, penguatan koordinasi dapat
dilakukan jika jumlah lembaga-lembaga yang dikoordinasikan masih
terjangkau dan manageable. Dalam prakteknya, span of control atau
rentang kendali yang rasional akan sangat terbatas. Salah satu alternatifnya
adalah mengurangi jumlah lembaga yang ada sampai mendekati jumlah
yang ideal untuk sebuah koordinasi. Dengan jumlah lembaga yang
rasional, maka koordinasi dapat dilakukan lebih mudah;
b. Membentuk lembaga koordinasi khusus, pembentukan lembaga terpisah dan
permanen yang bertugas dalam mengkoordinasikan sektor atau
kementerian adalah salah satu cara melakukan WoG. Lembaga
koordinasi ini biasanya diberikan status kelembagaan setingkat lebih
tinggi, atau setidaknya setara dengan kelembagaan yang
dikoordinasikannya;
c. Membentuk gugus tugas yang merupakan bentuk pelembagaan koordinasi
yang dilakukan di luar struktur formal, yang sidatnya tidak permanen.
Pembentukan gugus tugas biasanya menjadi salah satu cara agar sumber
daya yang terlibat dalam koordinasi tersebut dicabut sementara dari
lingkungan formalnya untuk berkonsentrasi dalam proses koordinasi
tadi,dan
d. Koalisi sosial, ini merupakan bentuk informal dari penyatuan koordinasi
antar sektor atau lembaga, tanpa perlu membentuk pelembagaan khusus
dalam koordinasi ini. Di Australia dalam masa pemerintahan Howard
melakukan hal ini dengan mendorong inisiatif koalisi sosial antar aktor
pemerintah, bisnis dan kelompok masyarakat. Koalisi sosial ini
30
mendorong adanya penyamaan nilai dan persepsi tentang suatu hal,
sehingga pada akhirnya akan terjadi koordinasi alamiah.

Tantangan yang akan dihadapi dalam penerapan WoG di tataran praktek


antara lain adalah: kapasitas SDM dan institusi, nilai dan budaya organisasi, serta
kepemimpinan.
Praktek WoG dalam pelayanan publik dlakukan dengan menyatukan
seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan publik. enis pelayanan publik
yang dikenal yang dapat didekati oleh pendekatan WoG adalah Pelayanan yang
Bersifat Adminisitratif, Pelayanan Jasa, Pelayanan Barang, Pelayanan Regulatif,
Adapun berdasarkan polanya, pelayanan publik dapat dibedakan juga
dalam 5 (lima) macam pola pelayanan yang masing-masing diuaraikan
sebagaimana berikut ini:
a. Pola Pelayanan Teknis Fungsional;
b. Pola Pelayanan Satu Atap;
c. Pola Pelayanan Satu Pintu;
d. Pola Pelayan Terpusat; dan
e. Pola Pelayanan Elektronik.
Asas-Asas terkait dengan Implementasi WoG :
a. Asas Kepastian Hukum;
b. Asas Kepentingan Umum;
c. Asas Akuntabilitas;
d. Asas Proporsionalitas;
e. Asas Profesionalitas;
f. Asas Keterbukaan;
g. Asas Efisiensi; dan
h. Asas Efektifitas.

2.2.8 Pelayanan Publik


Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
menyatakan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan

31
perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik. Tiga unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu pertama, organisasi
penyelenggara pelayanan publik, kedua, penerima layanan (Pasien) yaitu orang,
masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan ketiga, kepuasan yang
diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan (Pasien). Barang/jasa
public adalah barang/jasa yang memiliki rivalry (rivalitas) dan excludability
(ekskludabilitas) yang rendah. Barang/jasa publik yang murni yang memiliki
ciri-ciri: tidak dapat diproduksi oleh sektor swasta karena adanya free rider
problem, non-rivalry, dan non-excludable, serta cara mengkonsumsinya dapat
dilakukan secara kolektif. Perkembangan paradigma pelayanan: Old Public
Administration (OPA), New Public Management (NPM) dan seterusnya
menjadi New Public Service (NPS). Definisi pelayanan publik dalam UU No.
25 Tahun 2009 sangat sempit, karena ruang lingkup pelayanan yang disebut
sebagai pelayanan publik sangat terbatas, dan bentuk kegiatan pelayanan
public sebagaimana diatur dalam pasal 5 ayat 3 dan 4 juga sangat sempit karena
pelayanan kebutuhan barang publik bagi masyarakat hanya diartikan sebagai
pengadaan barang/jasa di instansi pemerintah. Sembilan prinsip pelayanan
publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah: Partisipatif,
Transparan, Responsif, Non Diskriminatif, Mudah dan Murah, Efektif dan
Efisien, Aksesibel, Akuntabel, dan Berkeadilan.
Hal-hal fundamental dalam pelayanan publik, antara lain: Pelayanan
publik merupakan hak warga negara sebagai amanat konstitusi, Pelayanan publik
diselenggarakan dengan pajak yang dibayar oleh warga Negara, Pelayanan publik
diselenggarakan dengan tujuan untuk mencapai hal-hal yang strategis bagi
kemajuan bangsa di masa yang akan datang, Pelayanan publik memiliki fungsi
tidak hanya memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar warga negara sebagai manusia,
akan tetapi juga berfungsi sebagai proteksi bagi warga negara. Bentuk-bentuk
patologi birokrasi antara lain: Penggelembungan Organisasi, Duplikas Tugas dan
Fungsi, Red Tape, Konflik Kewenangan, Korupsi Kolusi dan Nepotisme, dan
Enggan Berubah. Budaya birokrasi yang melayani masyarakat dapat
dioperasionalisasikan dengan cara: memiliki kode etik untuk mengatur hal-hal
32
apa saja yang secara etis boleh dan tidak boleh dilakukan, menjadikan prinsip
melayani sebagai suatu kebanggaan, memiliki code of conduct atau SOP yang
jelas dalam memberikan pelayanan, memiliki etika profesionalisme sebagai
seorang birokrat. Prinsip-pinsip pelayanan prima antara lain: Responsif terhadap
Pasien/memahami Pasien, Membangun visi dan misi pelayanan, Menetapkan
standar pelayanan dan ukuran kinerja pelayanan, Pemberian pelatihan dan
pengembangan pegawai terkait bagaimana memberikan pelayanan yang baik,
Memberikan apresiasi kepada pegawai. Tujuh Sikap pelayanan, antara lain:
Passionate, Progressive, Proactive, Promt, Patience, Proporsional, Puctional.
Etika dan ETIKA mengatur perilaku manusia secara normatif, artinya
memberi norma bagi perilaku manusia dan dengan demikian menyatakan apa
yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. ETIKA pelayanan yang perlu
diperhatikan oleh ASN terhadap pengguna jasa pada umumnya adalah sebagai
berikut: Sikap/ perilaku, Ekspresi wajah, Penampilan, Cara berpakaian, Cara
berbicara, Cara mendengarkan, Cara bertanya. Beberapa ETIKA dasar yang
seharusnya dilakukan oleh ASN antara lain: Politeness, Respectful, Attentive,
Cooperatif, Tolerance, Informality, Self Control.

2.3 Rancangan Aktualisasi


2.3.1 Identifikasi Isu
Sebelum penetapan judul rancangan aktualisasi terlebih dahulu dilakukan
identifikasi dan penetapan isu berdasarkan observasi penulis selama bertugas di
Puskesmas Kombikuno. Setelah menemukan isu-isu, tahap selanjutnya adalah
mengidentifikasi isu tersebut terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan
penulis. Dari hasil identifikasi isu tersebut akan menghasilkan isu yang layak dan
dijadikan rancangan aktualisasi. Beberapa isu berikut ditemukan oleh penulis
dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai perawat terampil khususnya
melaksanakan pemberian asuhan keperawatan .
Identifikasi isu berdasarkan tugas dan fungsi yang bermasalah dapat dilihat
pada tabel 3.1

33
Tabel 3.1 Identifikasi Isu Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Kondisi
N Tugas/Fungsi Sumber Kondisi Saat
yang Rumusan Isu
o Bermasalah Isu Ini
Diharapkan
2 3 4 5 6
1

1. Mengajarkan Pelayanan Pasien yang Peningkatan Kurangnya


perilaku hidup Publik berkunjung di pola perilaku kesadaran
bersih dan Komitmen puskesmas hidup bersih Pasien dalam
sehat pada Mutu masih kurang dan sehat menerapkan
individu dalam Pasien pola perilaku
dalam rangka menerapkan hidup bersih
melakukan pola perilaku dan sehat
upaya hidup bersih
promotif; dan sehat

2. Melakukan Pelayanan Belum Masih Kurang


komunikasi Publik optimalnya kurangnya optimalnya
terapeutik Komitmen terhadap kepuasan ETIKA
dalam Mutu pelayanan Pasien petugas dalam
pemberian oleh petugas dengan memberikan
asuhan puskesmas pelayanan pelayanan
keperawatan; petugas kesehatan
puskesmas

3. Melakukan Pelayanan Masih Meningkatny Masih


intervensi Publik kurangnya a kunjungan kurangnya
keperawatan kunjungan di di posyandu pemahaman
spesifik yang posyandu lansia desa lansia tentang
sederhana di lansia desa Lahaji pentingnya
area Lahaji berkunjng ke
komunitas; posyandu
lansia

34
2.3.2 Identifikasi Isu
Tehnik analisis sebagai pisau pemangkas yang digunakan untuk
memprioritaskan isu yang akan ditindaklanjuti yaitu metode analisa APKL.
Dengan cara menentukan tingkat Aktualitas, Problematik, Kekhalayakan dan
Layak-nya, selanjutnya menentukan skala nilai 1-5 . Isu yang memiliki total skor
tertinggi setelah perankingan merupakan isu prioritas.
• Aktual : Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di masyarakat
• Problematik : Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu
dicarikan solusinya sesegera mungkin
• Kekhalayakan : Isu menyangkut hajat hidup orang banyak
• Kelayakan : Masuk akal, realistis, relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalah
Tabel 3.1.2 Analisis Tapisan Isu Metode APKL
Kriteria Skor
NO ISU TERIDENTIFIKASI Total Ranking
A P K L

1. Kurangnya kesadaran Pasien


dalam menerapkan pola perilaku 4 5 4 4 17 II
hidup bersih dan sehat

2. Kurang optimalnya ETIKA


petugas dalam memberikan 5 5 5 5 20 I
pelayanan kesehatan

3. Masih kurangnya pemahaman


lansia tentang pentingnya 4 5 4 3 16 III
berkunjng ke posyandu lansia
Sumber data : hasil analisis (2019)
Berdasarkan scoring dari Skala Likert pada analisis tapisan isu metode APKL
di atas didapatkan hasil isu prioritas yang memiliki peringkat teratas adalah
“Kurang optimalnya ETIKA Petugas dalam memberikan pelayanan kesehatan”.

35
3.2.3 Analisis Dampak Isu
Dampak yang mungkin terjadi apabila isu “Kurang optimalnya ETIKA
petugas dalam memberikan pelayanan kesehatan” ini jika tidak dituntaskan
melalui solusi pemecahan isu, antara lain :
1) Kurangnya kualitas pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan
2) Menurunnya tingkat kepuasan masyarakat terhadap mutu pelayanan publik di
bidang kesehatan;
3) Menurunnya kredibilitas atau tingkat kepercayaan publik pada aparatur
penyelenggara Negara.

3.2.4 Penetapan Isu


Setelah sebuah isu ditetapkan sebagai isu terpilih dalam rancangan aktualisasi,
maka perlu ditelusuri faktor-faktor penyebab terjadinya isu. Seperti yang tersaji
dalam diagram mind mapping 3.3

Meningkatnya
Rendahnya kepuasan
Pasien dengan pelayanan kepuasan Pasien
terhadap pelayanan
petugas puskesmas

Kurang optimalnya
pelayanan Kesehatan

Paham paham Pasien


yang menganggap
petugas cuek

Kurang optimalnya
ETIKA petugas
dalam memberikan
pelayanan

Diagram Infografis 3.2.4 Mind Mapping Faktor Penyebab Masalah


3.2.5 Kegiatan Kreatif / Terpilih sebagai Pemecahan Isu
36
“Penerapan Budaya 5S dalam pelayana Puskesmas”
3.2.6 Deskripsi / Penjelasan Kegiatan
Rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi di Puskesmas Kombikuno dapat
dilihat pada tabel 3.3.
Unit Kerja : PUSKESMAS KOMBIKUNO
Identifikasi Isu : 1. Kurangnya kesadaran Pasien dalam menerapkan pola
perilaku hidup bersih dan sehat
2. Kurang optimalnya ETIKA petugas dalam memberikan
pelayanan kesehatan
3. Masih kurangnya pemahaman lansia tentang pentingnya
berkunjng ke posyandu lansia
Isu Yang Diangkat: Kurang optimalnya ETIKA petugas dalam memberikan
pelayanan kesehatan
Gagasan Pemecahan Isu :
1. Menggalang dukungan
2. Mengadakan Rapat penerapan budaya 5S
3. Membuat Himbauan dalam bentuk Baliho
4. Memasang baliho
5. Implementasi kegiatan
6. Evaluasi

37
Tabel 3.2.7 Matriks Rancangan Aktualisasi
Kontribusi
Tahapan Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi-Misi
Kegiatan Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 1. Menggalang a. Melakukan Diperolehnya a. Akuntabilitas : Kegiatan ini Kegiatan ini
dukungan konsultasi arahan dari Dalam melakukan mendukung Visi mendukung Tata
pimpinan dan dengan mentor mentor konsultasi dengan atasan, Puskesmas Nilai Puskesmas
teman sejawat memberikan rencana, Kombikuno, yakni Kombikuno,
tujuan dan alasan yang yakni Nilai
“Mewujudkan
benar dan tepat mengenai
Kecamatan Sehat”. “Kerja sama :
rencana kegiatan
Setiap kegiatan
b. Nasionalisme :
dilakukan
Dalam konsultasi dengan
bersama- untuk
atasan diperoleh mufakat
mencapai tujuan”
c. Etika Publik :
Konsultasi dengan atasan
dilakukan dengan sikap
yang sopan dan santun

38
d. Komitmen Mutu :
Konsultasi dilakukan
secara langsung agar
komunikasi berjalan
efektif
e. Anti Korupi :
Dalam melakukan
konsultasi menerapkan
nilai-nilai kejujuran

b. Meminta a. Mendapat a. Akuntabilitas :


persetujuan persetujuan Rencana kegiatan bisa
dari mentor dari mentor dipertanggungjawaban
oleh peserta
b. Nasionalisme :
Penulis mendapat
persetujuan mentor
c. Etika Publik :
Melakukan komunikasi

39
dengan ramah dan sopan
santun kepadamentor
d. Komitmen Mutu :
Rencana kegiatan yang
siap dipresentasikan akan
mendapat persetujuan
mentor
e. Anti Korupsi
Dalam meminta
persetujuan menerapkan
nilai-nilai kejujuran
c. Meminta diperolehnya a. Akuntabilitas :
dukungan dukungan Rencana kegiatan bisa
teman sejawat teman sejawat dipertanggungjawaban
oleh peserta
b. Nasionalisme :
Penulis mendapat
dukundan teman sejawat
c. Etika Publik :

40
Melakukan komunikasi
dengan ramah dan sopan
santun kepada teman
sejawat
d. Komitmen Mutu :
Rencana kegiatan yang
siap dipresentasikan akan
mendapat dukungan
teman sejawat
e. Anti Korupsi
Dalam meminta
dukungan menerapkan
nilai-nilai kejujuran
2 Mengadakan 1. Berkonsultasi Diperolehnya • Akuntabilitas : Dalam Kegiatan ini Kegiatan ini
Rapat untuk dengan mentor saran dan melakukan konsultasi mendukung Visi mendukung Tata
disetujuinya masukan dari dengan mentor, Puskesmas Nilai Puskesmas
penerapan budaya mentor memberikan rencana, Kombikuno, yakni Kombikuno,
5S di puskesmas dan tujuan dan alasan “Mewujudkan yakni Nilai
yang benar dan tepat Kecamatan Sehat”. “Kerja sama :

41
mengenai rencana Setiap kegiatan
kegiatan dilakukan
• Nasionalisme bersama- untuk
dalam berkonsultasi saya mencapai tujuan”
menggunakan bahasa
indonesia yang baik dan
benar
• Etika Publik : Dalam
konsultasi dengan
mentor dilakukan dengan
sikap yang sopan dan
santun
• Komitmen Mutu
Dalam melakukan
Konsultasi dengan
Pimpinan menghasilkan
arahan dan perintah
atasan yang akan
dilaksanakan

42
• Anti Korupsi : Dalam
melakukan konsultasi
menerapkan nilai-nilai
kejujuran
2. Membuat Surat Tersedianya surat a. Akuntabilitas
Pemberitahuan pemberitahuan dalam membuat surat
rapat rapat saya melakukanya
pertemuan dengan penuh tanggung
jawab
b. Nasionalisme : Pada
saat membuat surat saya
menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan
benar
c. Etika Publik : Pada saat
berkonsultasi pada
pimpinan saya besikap
Sopan dan santun
d. Komitmen Mutu

43
aya membuat surat
pemberitahuan sesuai
dengan arahan dari
mentor
e. Anti Korupsi : saya
membuat surat denagn
jujur sesuai arahan
mentor
3. Menyampaikan tersampaikannya a. Akuntabilitas
surat surat saya menyampaikan
pemberitahuan pemberitahuan surat dengan penuh
ke semua kepada seluruh tanggung jawab
Ruangan petugas b. Nasionalisme
menyampaikan
adanya surat
pemberitahuan dengan
bahasa inonesia
c. Etika Publik
saya menyampaikan

44
surat pemberitahuan
dengan sopan
d. Komitmen Mutu
saya menyampaikan
surat pemberitahuan
sesuai arahan mentor
e. Anti Korupsi : saya
menyampaikan surat
denagn jujur sesuai
arahan mentor
4. Pelaksanaan Terlaksananya a. Akuntabilitas
rapat Rapat pertemuan menyampaikan rencana
pertemuan kegiatan dengan penuh
tanggung jawab
b. Nasionalisme : Dalam
Pelaksanaan rapat
diperoleh mufakat
c. Etika Publik
dalam melaksanakan

45
rapat saling menghargai
dalam mengemukakan
pendapat
d. Komitmen Mutu
saya mengikuti rapat
dengan penuh tanggung
jawab dan sampai selesai
e. Anti Korupsi
mencatat hasil rapat pada
buku notulen dengan
jujur
5. Mencatat hasil Tercatatnya hasil a. Akuntabilitas : dalam
rapat rapat dalam buku mencatat hasil rapat
pertemuan notulen didasari oleh rasa
tanggung jawab
b. Nasionalisme : saya
mencatat hasil rapat
dengan bahasa yang
baik dan benar

46
c. Etika Publik :
menjelaskan hasil
rapat dengan disiplin,
tulus, dan
berintegritas
d. Komitmen Mutu :
penerapan hasil rapat
dengan efektif dan
efisien sesuai tujuan
yang ingin dicapai
e. Anti korupsi :
mencatat hsil rapat
dengan jujur
3 Membuat Baliho 1. Membuat Tersedianya a. Akuntabilitas Kegiatan ini Dengan
Penerapan Konsep baliho baliho Saya membuat konsep mendukung visi melaksanakan
Budaya 5S himbauan baliho dengan Puskesmas kegiatan ini maka
penuh tanggung jawab Kombikuno yakni akan sejalan
b. Nasionalisme “Memelihara dan dengan tata nilai
dalam membuat konsep Puskesmas

47
himbauan baliho saya meningkatkan Kombikuno Yaitu
menggunakan bahasa pelayanan kesehatan :
yang baik dan benar yang bermutu, Profesional :
c. Etika Publik : Dalam merata dan Meningkatkan
membuat konsep terjangkau pengetahuan dan
himbauan baliho saya keterampilan
menggunakan bahasa sesuai kompetensi
yang sederhana
d. Komitmen Mutu
dalam membuat konsep
penulis menyesuaikan
dengan tata nilai
puskesmas
e. Anti Korupsi : Dalam
membuat konsep,
menerapkan nilai-nilai
kejujuran
2. Berkonsultasi Adanya saran dari • Akuntabilitas :
pada mentor mentor Dalam melakukan

48
terkait konsep konsultasi dengan atasan,
yang dibuat memberikan rencana,
tujuan dan alasan yang
benar dan tepat mengenai
konsep baliho
• Nasionalisme :
Dalam konsultasi dengan
atasan diperoleh mufakat
• Etika Publik :
Konsultasi dengan atasan
dilakukan dengan sikap
yang sopan dan santun

• Komitmen Mutu :
Konsultasi dilakukan
secara langsung agar
komunikasi berjalan
efektif
• Anti Korupi :

49
Dalam melakukan
konsultasi menerapkan
nilai-nilai kejujuran

Tersedianya konsep a. Akuntabilitas :

himbauan dan Menyelesaikan konsep

baliho yang akan dengan penuh tanggung

dicetak jawab
b. Nasionalisme : Konsep
baliho dibuat dengan
bahasa yang baik dan
benar
c. Etika Publik :
Menyelesaikan baliho
dengan efektif
d. Komitmen Mutu :
mencetak baliho sesuai
dengan jumlah yang
telah disepakati

50
e. Anti Korupsi : Dalam
surat undangan telah
ditetapkan waktu
pelaksaan sosialisasi
3. Mencetak Baliho Tersedianya Baliho • Akuntabilitas
Dalam mencetak
Balihosaya akan
lakukan dengan penuh
tanggung jawab
• Nasionalisme
Saya akan mencetak
Baliho hasil kerja keras
saya sendiri.
• Etika Publik
Saya akan mencetak
himbauan dan Baliho
dengan cermat dan
penuh tanggung jawab
• Komitmen Mutu

51
Saya akan mencetak
himbauan dan Baliho
dengan teliti dan cermat
menggunakan media
yang efektif dan efisien
• Anti Korupsi
Saya bekerja keras dan
bertanggung jawab
dalam mencetak Baliho
4 Memasang baliho 1. Konsultasi pada Adanya saran dari a. Akuntabilitas : Kegiatan ini Kegiatan ini
di Puskesmas mentor terkait mentor tentang Dalam melakukan mendukung Visi mendukung Tata
letak letak pemasanan konsultasi dengan atasan, Puskesmas Nilai Puskesmas
pemasangan baliho memberikan rencana, Kombikuno, yakni Kombikuno,
baliho tujuan dan alasan yang yakni Nilai
“Mewujudkan
benar dan tepat mengenai
Kecamatan Sehat”. “Kerja sama :
rencana kegiatan
Setiap kegiatan
b. Nasionalisme :
dilakukan
Dalam konsultasi dengan
bersama- untuk
atasan diperoleh mufakat

52
c. Etika Publik : mencapai tujuan”
Konsultasi dengan atasan
dilakukan dengan sikap
yang sopan dan santun
d. Komitmen Mutu :
Konsultasi dilakukan
secara langsung agar
komunikasi berjalan
efektif
e. Anti Korupi :
Dalam melakukan
konsultasi menerapkan
nilai-nilai kejujuran
2. Mempersiapkan tersedianya alat a. Akuntabilitas
alat dan bahan dan bahan untuk Saya membuat konsep
untuk memasang pemasangan himbauan baliho dengan
baliho baliho penuh tanggung jawab
b. Nasionalisme
dalam membuat konsep

53
himbauan dan baliho
saya menggunakan
bahasa yang baik dan
benar
c. Etika Publik : Dalam
membuat konsep
himbauan dan baliho saya
menggunakan bahasa
yang sederhana
d. Komitmen Mutu
dalam membuat konsep
penulis menyesuaikan
dengan tata nilai
puskesmas
e. Anti Korupsi : Dalam
membuat konsep,
menerapkan nilai-nilai
kejujuran

54
3. Bekerja sama terpasangnya • Akuntabilitas :
dengan teman baliho penerapan saat pemasangan
untuk Budaya 5S himbauan dan baliho
memasang saya melakukan dengan
baliho penuh tanggung jawab
• Nasionalisme :
saat pemasangan
himbauan dan baliho
saya melakukannya
dengan berkejasama
dengan teman
• Etika Publik :
saat pemasangan
himbauan dan baliho
saya melakukannya
dengan sikap yang sopan
dan santun
• Komitmen Mutu :
Saat pemasangan

55
himbauan dan baliho
saya melakukannya
sesuai arahan yang telah
diberikan oleh mentor
Anti Korupi :
Dalam saat pemasangan
himbauan dan baliho
saya melakukan
menerapkan nilai-nilai
kejujuran
5. Impementasi 1. Siap siaga di adanya kesiapan • Akuntabilitas : Dengan Dengan
penerapan tempat, siap petugas dalam melayani Pasien dengan melaksanakan melaksanakan
budaya 5S menyambut menyambut penuh tanggung jawab kegiatan ini maka kegiatan ini maka
Pasien Pasien • Nasionalisme akan menunjang akan sejalan
menghadirkan Tuhan tercapainya misi dengan tata nilai
dalam setiap kegiatan Rumah Sakit yaitu: Puskesmas
• Etika Publik : Dalam ““Memelihara dan Kombikuno Yaitu
melayani Pasien meningkatkan :
dilakukan dengan sikap pelayanan Profesional :

56
yang sopan dan santun kesehatan yang Meningkatkan
• Komitmen Mutu bermutu, merata pengetahuan dan
melayani dengan dan terjangkau”. keterampilan
senyum sesuai dengan sesuai kompetensi
tata nilai puskesmas. Ramah :
• Anti Korupsi Lembut dalam
Melayani dengan tutur kata dan
Penuh Tanggung Jawab bersikap baik
2. Menujukan diteraktualisasinya a. Akuntabilitas : pada Pasien
Budaya 5S penerapan budaya melayani Pasien dengan
dalam 5S penuh tanggung jawab
melayani b. Nasionalisme
Pasien dari menghadirkan Tuhan
awal sampai dalam setiap kegiatan
akhir c. Etika Publik : Dalam
pelayanan melayani Pasien
dilakukan dengan sikap
yang sopan dan santun

57
d. Komitmen Mutu
melayani dengan
senyum sesuai dengan
tata nilai puskesmas.
e. Anti Korupsi
Melayani dengan
Penuh Tanggung Jawab
3. Meminta tersedianya stiker a. Akuntabilitas :
Pasien dalam kotak melayani Pasien dengan
memilih stiker kepuasan penuh tanggung jawab
dan Pengunjung b. Nasionalisme
memasukan dalam berbicara dengan
kedalam kotak Pasien saya
kepuasan menggunakan bahasa
Pasien yang yang baik dan benar
telah c. Etika Publik : Dalam
disediakan melayani Pasien
dilakukan dengan sikap
yang sopan dan santun

58
d. Komitmen Mutu
melayani dengan
senyum sesuai dengan
tata nilai puskesmas.
e. Anti Korupsi
Melayani dengan
Penuh Tanggung Jawab
6. Evaluasi 1. Mengumpulkan Terkumpulnya a. Akuntabilitas : Kegiatan ini Kegiatan ini
stiker yang ada stiker yang ada Mengumpulkan stiker mendukung misi mendukung Tata
dalam kotak didalam kotak dengan penuh tanggung Puskesmas Nilai Kerja
kepuasan kepuasan jawab Kombikuno, yakni Puskesmas
pengunjung Pengunjung b. Nasionalisme “Memelihara dan Kombikuno,
menghadirkan Tuhan meningkatkan yakni
dalam setiap kegiatan pelayanan kesehatan “Senantiasa
c. Etika Publik : yang bermutu, melakukan
dalam mengumpulkan merata dan pekerjaan dengan
stiker saya terjangkau.” target capaian
mengefektifkan yang dapat diukur
kegiatan dan bisa

59
d. Komitmen Mutu dipertanggung
mengumpulkan stiker jawabkan”
sesuai dengan jumlah.
e. Anti Korupsi
tidak menambah atau
mengurangi jumlah
stiker kepuasan dan
tidak puas
2. Melakukan tersedianya hasil • Akuntabilitas :
skoring skoring Melakukan Skoring
dengan penuh tanggung
jawab
• Nasionalisme
menghadirkan Tuhan
dalam setiap kegiatan
• Etika Publik :
dalam melakukan
skoring saya
menghitungnya didepan

60
teman teman
• Komitmen Mutu
menghitung stiker sesuai
dengan jumlah dalam
kotak
• Anti Korupsi
tidak menambah atau
mengurangi jumlah
stiker kepuasan dan
tidak puas
3. Membuat tersedianya a. Akuntabilitas :
catatan hasil catatan laporan Melakukan pencatatan
skoring hasil skoring hasil Skoring dengan
penuh tanggung jawab
b. Nasionalisme
menghadirkan Tuhan
dalam setiap kegiatan
c. Etika Publik :
dalam melakukan

61
pencatan hasil skoring
saya menulis dengan
kalimat yang jelas
d. Komitmen Mutu
mencatat hasil sesuai
dengan jumlah skoring
e. Anti Korupsi
dalam pencatatan
laporan tidak
menambah atau
mengurangi nilai
jumlah stiker kepuasan
dan tidak puas
4. Melaporkan tersampaikannya a. Akuntabilitas :
hasil evaluasi hasil evaluasi melaporkan hasil
kepada pimpinan evaluasi dengan penuh
tanggung jawab
b. Nasionalisme
menghadirkan Tuhan

62
dalam setiap kegiatan
c. Etika Publik :
dalam melaporkan hasil
evaluasi saya
menyampaikan dengan
kalimat yang jelas
d. Komitmen Mutu
menyampaikan hasil
laporan sesuai hasil.
e. Anti Korupsi
dalam melaporkan hasil
evaluasi tidak
menambah atau
mengurangi nilai
jumlah stiker kepuasan
dan tidak puas

63
3.2.8 Jadwal Kegiatan
Okt November
No Kegiatan
30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Menggalang
1
Dukungan
Melakukan
2 Rapat
Pertemuan
Membuat
3
Baliho
Memasang
4
Baliho
5 Implementasi
6 Evaluasi

: Pelaksanaan Kegiatan

: Tanggal Merah ( Hari Libur)

64
BAB III

CAPAIAN AKTUALISASI

1.1 Kendala dan Antisipasi


Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi sejak tanggal 30 Oktober
2020 sampai dengan tanggal 29 November 2020 selama off campus diperoleh berbagai
macam kendala pada setiap kegiatan, serta tindakan upaya antisipasi terhadap kendala
kegiatan tersebut dapat dilihar pada tabel 3.1 berikut ini.
Tabel 1.1 Upaya Antisipasi yang Dilaksanakan Dalam Menghadapi Kendala

No. Kegiatan/Tahap Kegiatan Kendala yang ditemui Upaya Antispasi


1 2 3 4
1. Menggalang dukungan Kurangnya waktu luang Memanfaatkan waktu
pimpinan dan teman sejawat pimpinan dalam jadwal yang diberikan
- Melakukan konsultasi pertemuan yang di pimpinan semaksimal
dengan mentor akibatkan oleh mungkin dengan cara
- Meminta persetujuan kesibukan pimpanan. menepati janji serta
dari mentor Memintah hadir tepat waktu dalam
- Meminta dukungan pertemuan yang telah
teman sejawat disepakati untuk
penyampaian rencana
pelaksanaan kegiatan
2. Mengadakan Rapat untuk Beberapa petugas tidak Membuat baliho agar
disetujuinya penerapan meghadiri rapat. etugas yang tidak hadir
budaya 5S di puskesmas bisa mengetahui lewat
- Berkonsultasi dengan baliho
mentor
- Membuat Surat
Pemberitahuan rapat
pertemuan
- Menyampaikan surat

65
pemberitahuan ke semua
Ruangan
- Mencatat hasil rapat
pertemuan
3. Membuat Baliho Penerapan tertundanya waktu Mencari alternatif lain
Budaya 5S mencetak baliho agar dapat mencetak
- Membuat Konsep baliho dikarenakan cuaca baliho secepatnya.
- Berkonsultasi pada tidak mendukung
mentor terkait konsep
yang dibuat
- Mencetak Baliho
4. Memasang baliho di Adanya proses renovasi Melakukan pemasangan
Puskesmas gedung puskesmas sementara baliho dan
- Konsultasi pada mentor sehingga pemasangan akan dipatenkan setelah
terkait letak pemasangan baliho terkendala. proses renovasi selesai.
baliho
- Mempersiapkan alat dan
bahan untuk memasang
baliho
- Bekerja sama dengan
teman untuk memasang
baliho
5. Impementasi penerapan Kurang maksimalnya Tetap memperlihatkan
budaya 5S penerapan budaya 5S budaya 5S dalam
- Siap siaga di tempat, karena masih dalam bentuk gestur tubuh dan
siap menyambut Pasien situasi pandemi bahasa.
- Menujukan Budaya 5S sehingga baik petugas
dalam melayani Pasien maupun masyarakat
dari awal sampai akhir diwajibkan ntuk
pelayanan menggunakan masker
- Meminta Pasien memilih dan menjaga jarak

66
stiker dan memasukan
kedalam kotak kepuasan
Pasien yang telah
disediakan
6. Evaluasi Kurangnya waktu luang Mencari waktu luang
- Mengumpulkan stiker pimpinan dalam jadwal pimpinaan yang tidak
yang ada dalam kotak pertemuan untuk mengganggu kegiatan
kepuasan pengunjung pelaporan kegiatan dan memanfaatkanya
- Melakukan skoring yang di akibatkan oleh secara maksimal
- Membuat catatan hasil kesibukan. sehingga pelaporan
skoring kegiatan berjalan
- Melaporkan hasil dengan baik
evaluasi pada pimpinan

1.2 Hasil Aktualisasi


1.2.1 Capaian Pelaksanaan Aktualisasi
Dalam pelaksanaan aktualisasi sejak tanggal 30 Oktober 2020 sampai dengan
tanggal 29 November 2020 selama off campus diperoleh capaian pelaksanaan
aktualisasi sebagaimana disajikan pada tabel berikut:
Tabel 1.2 Capaian Pelaksanaan Aktualisasi
Uraian Waktu
Keterangan/
No. Kegiatan/Tahap Output Nilai_Nilai Dasar
Evidence
Kegiatan Pelaksanaan
1. Menggalang dukungan pimpinan dan teman sejawat
- Tahapan Kegiatan 1 Diperolehnya Akuntabilitas : Senin, Terlaksana/
Melakukan konsultasi arahan dari - Konsisten 02 Foto
dengan mentor mentor - Tanggung Jawab November
Nasionalisme : 2020
- Musyawarah
Etika Publik :
- Sopan dan
santun
Komitmen Mutu :
- Efektifitas
Anti Korupsi :

67
- Tanggung Jawab
- Tahapan Kegiatan 2 Mendapat Akuntabilitas : Senin, Terlaksana/
Meminta persetujuan persetujuan dari - Transparan 02 Foto, surat
dari mentor mentor - Tanggung Jawab November pernyataan
Nasionalisme : 2020 dukungan
- Cinta bahasa mentor
Indonesia
Etika Publik :
- Sopan, Santun
Komitmen Mutu :
- Efektifitas
Anti Korupsi :
- Jujur
- Tahapan Kegiatan 3 diperolehnya Akuntabilitas : Selasa, Terlaksana/
Meminta dukungan dukungan teman - Tanggung Jawab 03 Foto, Surat
teman sejawat sejawat Nasionalisme : November pernyataa
- Tidak 2020 dukungan
memaksakan teman
kehendak sejawat
Etika Publik :
- Sopan
- Santun
Komitmen Mutu :
- Efektifitas
Anti Korupsi :
- Berani
- Tanggung Jawab
2. Mengadakan Rapat untuk disetujuinya penerapan budaya 5S di puskesmas
- Tahapan Kegiatan 1 Diperolehnya Akuntabilitas : Rabu Terlaksana/
Berkonsultasi dengan saran dan - Tanggung Jawab 04 Foto
mentor masukan dari Nasionalisme : November
mentor - Kerja kerja 2020
Etika Publik :
- Cermat
Komitmen Mutu :
- Efektifitas
Anti Korupsi:
- Kerja keras
- Tahapan Kegiatan 2 Tersedianya surat Akuntabilitas : Rabu Terlaksana/
Membuat Surat pemberitahuan - Tanggung Jawab 04 Foto,
Pemberitahuan rapat rapat Nasionalisme : November Adanya
pertemuan - Cintah bahasa 2020 Surar
Indonesia
Etika Publik :
- Cermat
Komitmen Mutu :
- Efektifitas
- Efisiensi
Anti Korupsi:
68
- Kerja keras
- Tanggung Jawab
- Tahapan Kegiatan 3 tersampaikannya Kamis Terlaksana/
Akuntabilitas :
Menyampaikan surat surat 5 november Foto,
- Tanggung Jawab
pemberitahuan ke pemberitahuan 2020
Nasionalisme :
semua Ruangan kepada seluruh
- Kerja keras
petugas
Etika Publik :
- Cermat
Komitmen Mutu :
- Efisiensi
Anti Korupsi:
- Kerja keras
- Tanggung Jawab

- Tahapan Kegiatan 4 Terlaksananya Jumat Terlaksana/


Akuntabilitas :
Pelaksanaan rapat Rapat pertemuan 06 Foto,
- Konsisten
pertemuan November
- Tanggung Jawab
2020
Nasionalisme :
- Musyawarah
Etika Publik :
- Sopan dan
santun
Komitmen Mutu :
- Efektifitas
Anti Korupsi :
- Tanggung Jawab
- Tahapan Kegiatan 5 Tercatatnya hasil Jumat Terlaksana/
Akuntabilitas :
Mencatat hasil rapat rapat dalam buku 06 Foto,
- Tanggung Jawab
pertemuan notulen November
Nasionalisme :
2020
- Kerja keras
Etika Publik :
- Cermat
Komitmen Mutu :
- Efisiensi
Anti Korupsi:
- Kerja keras
- Tanggung Jawab

3. Membuat Baliho Penerapan Budaya 5S


- Tahapan Kegiatan 1 Tersedianya Akuntabilitas : Sabtu, Terlaksana/
Membuat Konsep konsep - Tanggung Jawab 07 Foto
baliho himbauan dan Nasionalisme : November
baliho - Kerja kerja 2020
Etika Publik :
- Cermat
Komitmen Mutu :
- Efektifitas
Anti Korupsi:
69
- Kerja keras
- Tahapan Kegiatan 2 Adanya saran Akuntabilitas : Sabtu Terlaksana/
Berkonsultasi pada dari mentor - Tanggung Jawab 07 Foto
mentor Nasionalisme : November
- Cintah bahasa 2020
Indonesia

Etika Publik :
- Cermat
Komitmen Mutu :
- Efektifitas
- Efisiensi
Anti Korupsi:
- Kerja keras
- Tanggung Jawab
- Tahapan Kegiatan 3 Tersedianya Selasa, Terlaksana/
Akuntabilitas :
Membuat konsep konsep baliho 09 Foto,
- Tanggung Jawab
baliho November Adanya
Nasionalisme :
2020 Konsep
- Kerja keras
Etika Publik :
- Cermat
Komitmen Mutu :
- Efisiensi
Anti Korupsi:
- Kerja keras
- Tanggung Jawab

- Tahapan Kegiatan 3 Tersedianya Akuntabilitas : Selasa


Mencetak Baliho Baliho - Tanggung Jawab 10
Nasionalisme : November
- Kerja kerja 2020
Etika Publik :
- Cermat
Komitmen Mutu :
- Efektifitas
Anti Korupsi:
- Kerja keras
4. Memasang baliho di Puskesmas
- Tahapan Kegiatan 1 Adanya saran Akuntabilitas : Rabu Terlaksana/
Konsultasi pada dari mentor - Tanggung Jawab 11 Foto
mentor terkait letak tentang letak Nasionalisme : November
pemasangan baliho pemasanan - Musyawarah 2020
baliho - Hormat-
menghormati
Etika Publik :
- Ramah dan
sopan
Komitmen Mutu :
- Efektifitas

70
Anti Korupsi:
- Berani
- Jujur
- Tahapan Kegiatan 2 tersedianya alat Akuntabilitas : Rabu Terlaksana/
Mempersiapkan alat dan bahan untuk - Keadilan 11 Foto
dan bahan untuk pemasangan Nasionalisme : November
memasang baliho baliho - Adil 2020
- Tidak
diskriminatif
Etika Publik :
- Sopan
- Santun
Komitmen Mutu :
- Mutu
Anti Korupsi:
- Jujur
- Transparan
- Tahapan Kegiatan 3 Terpasangnya Akuntabilitas : Rabu, 11 Terlaksana/
Bekerjasama dengan Baliho - Tanggung Jawab November Foto
teman untuk Nasionalisme : 2020
memasang baliho - Hormat-
menghormati
- Tidak
diskriminatif
Etika Publik :
- Sopan
- Santun
Komitmen Mutu :
- Efektifitas
Anti Korupsi:
- Jujur
- Tanggung Jawab
5. Impementasi penerapan budaya 5S
- Tahapan Kegiatan 1 adanya kesiapan Akuntabilitas : 12 – 26 Terlaksana/
Siap siaga di tempat, petugas dalam - Tanggung Jawab November Foto
siap menyambut menyambut Nasionalisme : 2020
Pasien Pasien - Cinta Bahasa
Indonesia
Etika Publik :
- Sopan
- Santun
Komitmen Mutu :
- Responsive
Anti Korupsi:
- Jujur
- Transparan
- Tahapan Kegiatan 2 Teraktualisasinya Akuntabilitas : 12 – 26 Terlaksana/
Menujukan Budaya penerapan - Transparan November Foto,
5S dalam melayani budaya 5S Nasionalisme : 2020 Adanya
71
Pasien dari awal - Cinta Bahasa hasil
sampai akhir Indonesia evaluasi
pelayanan Etika Publik :
- Sopan
- Santun
Komitmen Mutu :
- Responsive
Anti Korupsi:
- Jujur
- Transparan
- Tahapan Kegiatan 3 tersedianya Akuntabilitas : 12 – 26 Terlaksana/
Meminta Pasien stiker dalam - Tanggung Jawab November Foto, Video
memilih stiker dan kotak kepuasan Nasionalisme : 2020
memasukan kedalam Pengunjung - Jujur
kotak kepuasan sebagai bahan Etika Publik :
Pasien yang telah evaluasi - Cermat
disediakan Komitmen Mutu :
- Efisiensi
Anti Korupsi:
- Jujur
- Sederhana
6. Evaluasi
- Tahapan Kegiatan 1 Terkumpulnya Jumat Terlaksana/
Akuntabilitas :
Mengumpulkan stiker stiker yang ada 27 Foto
- Tanggung Jawab
yang ada dalam kotak didalam kotak Nvember
Nasionalisme :
kepuasan pengunjung kepuasan 2020
- Jujur
Pengunjung
Etika Publik :
- Cermat
Komitmen Mutu :
- Efisien
Anti Korupsi:
- Jujur
- Tanggung Jawab
- Tahapan Kegiatan 2 tersedianya hasil Akuntabilitas : Jumat
Melakukan skoring skoring - Tanggung Jawab 27
Nasionalisme : Nvember
- Kerja keras 2020
Etika Publik :
- Cermat
Komitmen Mutu :
- Efisien
Anti Korupsi:
- Jujur
- Tanggung Jawab
- Tahapan Kegiatan 3 tersedianya catatan Akuntabilitas : Jumat Terlaksana/
Membuat catatan laporan hasil - Tanggung Jawab 27 Foto,
hasil skoring skoring Nasionalisme : Nvember Adanya
- Kerja keras 2020 laporan hasil

72
Etika Publik : kegiatan
- Cermat
Komitmen Mutu :
- Efisien
Anti Korupsi:
- Jujur
- Tanggung Jawab
- Tahapan Kegiatan 4 tersampaikannya Akuntabilitas : Sabtu Terlaksana/
Melaporkan hasil hasil evaluasi - Transparan 28 Foto
evaluasi kepada pimpinan - Tanggung Jawab Nvember
Nasionalisme : 2020
- Musyawarah
Etika Publik :
- Bersikap hormat
- Jujur
Komitmen Mutu :
- Efisiensi
- Efektifitas
Anti Korupsi:
- Jujur

1.2.2 Hasil Aktualisasi


Selama pelaksanaan aktualisasi telah dilaksanakan sescara keseluruhan sesuai
jadwal pelaksanaan mulai tanggal 30 Maret 2020 sampai dengan tanggal 30 April
2020, Hasil pelaksanaan aktualisasi dimaksud, sebagaimana disajikan pada tabel
berikut:
Tabel 1.3 Hasil Pelaksanaan Aktualisasi

Judul Kegiatan Menggalang dukungan pimpinan dan teman sejawat


No. 1
Tanggal
Pelaksanaan 02 - 11 - 2020 s.d 31 - 03 –11- 2020
Kegiatan
Tahap Melakukan konsultasi dengan mentor
Kegiatan 1 Waktu : 02 – 11 – 2020
Output : Diperolehnya arahan dari mentor
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
• Akuntabilitas;
Penulis Dalam melakukan konsultasi dengan atasan,
memberikan rencana, tujuan dan alasan yang benar dan tepat

73
mengenai rencana pelaksanaan kegiatan
• Nasionalisme
Dalam konsultasi dengan atasan diperoleh mufakat /
kesepakatan akan dilaksanakannya kegiatan
• Etika Publik
Konsultasi dengan atasan dilakukan dengan sikap yang sopan
dan santun
• Komitmen Mutu
Konsultasi dilakukan secara langsung agar komunikasi
berjalan efektif
• Anti Korupsi
Penulis telah konsisten dengan jadwal yang telah ditetapkan
dan menjalankannya dengan penuh tanggung jawab
Tahap Meminta persetujuan dari mentor
Kegiatan 2 Waktu : 02-11 – 2020
Output : Terbitnya surat pernyataan dukungan dari mentor
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
• Akuntabilitas;
Rencana kegiatan bisa dipertanggungjawabankan oleh
penulis
• Nasionalisme
Dalam meminta persetujuan penulis menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar
• Etika Publik
Dalam meminta persetujuan menerapkan nilai-nilai kejujuran
Penulis telah menyampaikan rencana pelaksanaan kegiataan
dengan cermat dan teliti sehingga bisa lebih efektif
• Anti Korupsi
Penulis telah menyampaikan rencana pelaksanaan kegiataan
secara terbuka dan jujur
Tahap Meminta dukungan teman sejawat
Kegiatan 3 Waktu : 03-11 – 2020
Output : Terbitnya surat pernyataan dukungan dari teman
sejawat
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
• Akuntabilitas;
Rencana kegiatan bisa dipertanggungjawaban oleh peserta
• Nasionalisme
Penulis telah meminta dukungan teman sejawat untuk
melaksanakan kegiatan dengan tidak memaksakan kehendak

74
• Etika Publik
Penulis telah bersikap sopan dan santun ketika
menyampaikan rencana kegiatan sehingga mendapat
persetujuan dan dukungan teman sejawat
• Komitmen Mutu
Penulis telah menggunakan komunikasi yang baik dan efektif
dalam meminta persetujuan dari teman sejawat.
• Anti Korupsi
Penulis dengan berani meminta persetujuan teman sejawat
untuk melakukan kegaiatan dan mempertanggung
jawabkannya
Manfaat • Manfaat terhadap Pencapaian Visi-Misi Organisasi:
kegiatan Dengan menerapkan nilai-nilai Dasar ASN dalam
terhadap melaksanakan pelayanan kesehatan maka saya telah
pencapaian berkontribusi terhadap pencapaian Visi dan menjalankan
visi, misi dan Misi Puskesmas Kombikuno yaitu Kegiatan ini mendukung
tugas Visi Puskesmas Kombikuno, yakni “Mewujudkan
organisasi Kecamatan Sehat” serta mendukung misi; “Memelihara
dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata dan terjangkau.”
• Manfaat Kegiatan terhadap Tugas Organisasi:
komunikasi teraputik yang relevan dengan Tugas dan Fungsi
saya selaku perawat, maka secara langsung telah mendukung
peningkatan kinerja tugas dan fungsi Puskemas Kombikuno
Kontibusi Ketika saya berkonsultasi dan bersifat sopan kepada pimpinan,
terhadap maka saya telah mendukung dan manjalankan Nilai-nilai
Penguatan Organisasi yakni “Lembut dalam tutur kata dan bersikap
Nilai-Nilai baik”.
Organisasi
Analisis 1. Dampak Positif
Dampak - Terhadap Instansi :
Kegiatan aktualisasi yang saya lakukan dapat berjalan
dengan baik karena kepala puskesmas mengetahui konsep
yang saya sampaikan serta memperoleh persetujuan
pelaksanaan kegiatan
- Terhadap Masyarakat :
Kegiatan aktualisasi yang saya lakukan akan meningkatkan
muu pelayanan puskesmas
2. Dampak Negatif
- Terhadap Instansi :
Kegiatan aktualisasi yang saya lakukan tidak dapat berjalan
75
dengan baik karena kepala puskesmas tidak mengetahui
konsep yang saya sampaikan serta tidak memperoleh
persetujuan pelaksanaan kegiatan
- Terhadap Masyarakat :
Kegiatan aktualisasi yang saya lakukan tidak akan
mendapat dukungan teman sehingga tidak berjalan dengan
baik
Bukti Dokumentasi Tahap Kegiatan 1;
Kegiatan/
Evidence

Gambar 1.3.1 Melakukan konsultasi dengan mentor


Dokumentasi Tahap Kegiatan 2;

Gambar 1.3.2 Mendapat persetujuan dari mentor

76
Dokumentasi Tahap Kegiatan 3;

Gambar 1.3.3 Surat peryataan dukungan teman sejawat

77
Judul Kegiatan Mengadakan Rapat untuk disetujuinya penerapan budaya 5S di
No. 2 puskesmas
Tanggal
Pelaksanaan 04-11 - 2020 s.d 06-11 – 2020
Kegiatan
Tahap Berkonsultasi dengan mentor
Kegiatan 1 Waktu : 04-11 – 2020
Output : Diperolehnya saran dan masukan dari mentor
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
• Akuntabilitas
Dalam melakukan konsultasi dengan mentor, memberikan
rencana, dan tujuan dan alasan yang benar dan tepat
mengenai rencana kegiatan
• Nasionalisme
dalam berkonsultasi saya menggunakan bahasa indonesia
yang baik dan benar
• Etika Publik : Dalam konsultasi dengan mentor dilakukan
dengan sikap yang sopan dan santun
• Komitmen Mutu
Dalam melakukan Konsultasi dengan Pimpinan menghasilkan
arahan dan perintah atasan yang akan dilaksanakan
• Anti Korupsi
Dalam melakukan konsultasi menerapkan nilai-nilai
kejujuran
Tahap Membuat Surat Pemberitahuan rapat
Kegiatan 2 Waktu : 04-11 – 2020
Output : Tersedianya surat pemberitahuan rapat
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
• Akuntabilitas
dalam membuat surat saya melakukanya dengan penuh
tanggung jawab
• Nasionalisme : Pada saat membuat surat saya menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar
• Etika Publik : Pada saat berkonsultasi pada pimpinan saya
besikap Sopan dan santun
• Komitmen Mutu
Saya membuat surat pemberitahuan sesuai dengan arahan dari
mentor
• Anti Korupsi : saya membuat surat denagn jujur sesuai

78
arahan mentor
Tahap Menyampaikan surat pemberitahuan ke semua Ruangan
Kegiatan 3 Waktu : 05-11 – 2020
Output : tersampaikannya surat pemberitahuan kepada
seluruh petugas
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
• Akuntabilitas
saya menyampaikan surat dengan penuh tanggung jawab
• Nasionalisme
menyampaikan adanya surat pemberitahuan dengan bahasa
inonesia
• Etika Publik
saya menyampaikan surat pemberitahuan dengan sopan
• Komitmen Mutu
saya menyampaikan surat pemberitahuan sesuai arahan
mentor
• Anti Korupsi : saya menyampaikan surat denagn jujur
sesuai arahan mentor

Tahap Pelaksanaan rapat pertemuan


Kegiatan 4 Waktu : 06-11 – 2020
Output : Terlaksananya Rapat pertemuan
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
• Akuntabilitas
menyampaikan rencana kegiatan dengan penuh tanggung
jawab
• Nasionalisme
Dalam Pelaksanaan rapat diperoleh mufakat
• Etika Publik
dalam melaksanakan rapat saling menghargai dalam
mengemukakan pendapat
• Komitmen Mutu
saya mengikuti rapat dengan penuh tanggung jawab dan
sampai selesai
• Anti Korupsi
mencatat hasil rapat pada buku notulen dengan jujur
Tahap Mencatat hasil rapat pertemuan
Kegiatan 5 Waktu :
Output : Tercatatnya hasil rapat dalam buku notulen
• Akuntabilitas : dalam mencatat hasil rapat didasari oleh
79
rasa tanggung jawab
• Nasionalisme : saya mencatat hasil rapat dengan bahasa
yang baik dan benar
• Etika Publik : menjelaskan hasil rapat dengan disiplin,
tulus, dan berintegritas
• Komitmen Mutu : penerapan hasil rapat dengan efektif dan
efisien sesuai tujuan yang ingin dicapai
• Anti korupsi : mencatat hasil rapat dengan jujur
Manfaat • Manfaat terhadap Pencapaian Visi-Misi Organisasi:
kegiatan Dengan menerapkan nilai-nilai Dasar ASN dalam
terhadap melaksanakan pelayanan kesehatan maka saya telah
pencapaian berkontribusi terhadap pencapaian Visi dan menjalankan Misi
visi, misi dan Puskesmas Kombikuno yaitu Kegiatan ini mendukung Visi
tugas Puskesmas Kombikuno, yakni “Mewujudkan Kecamatan
organisasi Sehat” serta mendukung misi; “Memelihara dan
meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata dan terjangkau.”
• Manfaat Kegiatan terhadap Tugas Organisasi:
komunikasi teraputik yang relevan dengan Tugas dan Fungsi
saya selaku perawat, maka secara langsung telah mendukung
peningkatan kinerja tugas dan fungsi Puskemas Kombikuno
Kontibusi Pada saat rapat berlangsung semua petugas menyatukan
terhadap pendapat dan bekerjasama, maka saya telah mendukung dan
Penguatan manjalankan Nilai-nilai Organisasi yakni “Kerja sama, Setiap
Nilai-Nilai kegiatan (Pekerjaan) dilakukan bersama-sama untuk
Organisasi mencapai tujuan”
Analisis 1. Dampak Positif
Dampak - Terhadap Instansi :
Tersampaikannya rencana penerapan budaya 5S kepada
seluruh petugas sehingga seluruh petugas dapat
menerapkanya dalam melakukan pelayanan
- Terhadap Masyarakat :
Masyarakat akan memporoleh Pelayann yang ramah, sopan
dan santun dari seluruh petugas
2. Dampak Negatif
- Terhadap Instansi :
Jika tidak diadakan rapat maka rencana penerapan budaya
tidak akan efektif karna penyampaian informasi tidak akan
efektif
- Terhadap Masyarakat :
Jika tidak diadakan rapat maka hanya sebagian petugas
80
yang menerapkan budaya 5S kepada masyarakat

Bukti Dokumentasi Tahap Kegiatan 1;


Kegiatan/
Evidence

Gambar 1.3.4 Berkonsultasi dengan mentor


Dokumentasi Tahap Kegiatan 2;

Gambar 1.3.5 Tersedianya surat pemberitahuan rapat

81
Dokumentasi Tahap Kegiatan 3;

Gambar 1.3.6 tersampaikannya surat pemberitahuan kepada


seluruh petugas
Dokumentasi Tahap Kegiatan 4;

Gambar 1.3.7 Terlaksananya Rapat


Dokumentasi Tahap Kegiatan 5;

Gambar 1.3.8 Tercatatnya hasil rapat dalam buku notulen

82
Judul Kegiatan Membuat Baliho Penerapan Budaya 5S
No. 3
Tanggal
Pelaksanaan 07- 11 - 2020 s.d 10 - 11 – 2020
Kegiatan
Tahap Membuat Konsep baliho
Kegiatan 1 Waktu : 07 – 11 – 2020
Output : Tersedianya konsep himbauan dan baliho
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
• Akuntabilitas
Saya membuat konsep himbauan baliho dengan penuh
tanggung jawab
• Nasionalisme
dalam membuat konsep himbauan baliho saya menggunakan
bahasa yang baik dan benar
• Etika Publik : Dalam membuat konsep himbauan baliho saya
menggunakan bahasa yang sederhana
• Komitmen Mutu
dalam membuat konsep penulis menyesuaikan dengan tata
nilai puskesmas
• Anti Korupsi
Dalam membuat konsep, menerapkan nilai-nilai kejujuran
Tahap Berkonsultasi pada mentor
Kegiatan 2 Waktu : 09-11 – 2020
Output : Adanya saran dari mentor
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
• Akuntabilitas :
Dalam melakukan konsultasi dengan atasan, memberikan
rencana, tujuan dan alasan yang benar dan tepat mengenai
konsep baliho
• Nasionalisme :
Dalam konsultasi dengan atasan diperoleh mufakat
• Etika Publik :
Konsultasi dengan atasan dilakukan dengan sikap yang sopan
dan santun
• Komitmen Mutu :
Konsultasi dilakukan secara langsung agar komunikasi
berjalan efektif
• Anti Korupi :
Dalam melakukan konsultasi menerapkan nilai-nilai

83
kejujuran
Tahap Mencetak Baliho
Kegiatan 3 Waktu : 10-11 – 2020
Output : Tersedianya Baliho
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
• Akuntabilitas
Dalam mencetak Baliho saya akan lakukan dengan penuh
tanggung jawab
• Nasionalisme
Saya akan mencetak Baliho hasil kerja keras saya sendiri.
• Etika Publik
Saya akan mencetak himbauan dan Baliho dengan cermat
dan penuh tanggung jawab
• Komitmen Mutu
Saya akan mencetak himbauan dan Baliho dengan teliti dan
cermat menggunakan media yang efektif dan efisien
• Anti Korupsi
Saya bekerja keras dan bertanggung jawab dalam mencetak
Baliho
Manfaat • Manfaat terhadap Pencapaian Visi-Misi Organisasi:
kegiatan Dengan menerapkan nilai-nilai Dasar ASN dalam
terhadap melaksanakan pelayanan kesehatan maka saya telah
pencapaian berkontribusi terhadap pencapaian Visi dan menjalankan Misi
visi, misi dan Puskesmas Kombikuno yaitu Kegiatan ini mendukung Visi
tugas Puskesmas Kombikuno, yakni “Mewujudkan Kecamatan
organisasi Sehat” serta mendukung misi; “Memelihara dan
meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata dan terjangkau.”
• Manfaat Kegiatan terhadap Tugas Organisasi:
komunikasi teraputik yang relevan dengan Tugas dan Fungsi
saya selaku perawat, maka secara langsung telah mendukung
peningkatan kinerja tugas dan fungsi Puskemas Kombikuno
Kontibusi Pada saat rapat berlangsung semua petugas menyatukan
terhadap pendapat dan bekerjasama, maka saya telah mendukung dan
Penguatan
manjalankan Nilai-nilai Organisasi yakni “Kerja sama, Setiap
Nilai-Nilai
Organisasi kegiatan (Pekerjaan) dilakukan bersama-sama untuk
mencapai tujuan”
Analisis 1. Dampak Positif
Dampak - Terhadap Instansi :
84
Tersedianya media baliho akan menjadi sarana pengingat
kepada petugas untuk selalu menerapkan buya 5S dalam
pelayanan.
- Terhadap Masyarakat :
Masyarakat akan memporoleh Pelayanan yang ramah
2. Dampak Negatif
- Terhadap Instansi :
Jika tidak tersedia baliho tidak menutup kemungkinan ada
petugas yang akan lupa unuk menerapkan budaya 5S
- Terhadap Masyarakat :
Jika tidak ada Baliho dan petugas lupa maka pelayanan
yang diperoleh bisa datar.
Bukti Dokumentasi Tahap Kegiatan 1;
Kegiatan/
Evidence

Gambar 1.3.9 Membuat Konsep Baliho


Dokumentasi Tahap Kegiatan 2;

85
Gambar 1.3.10 Konsultasi kepada mentor terkait konsep baliho
Dokumentasi Tahap Kegiatan 3;

Gambar 1.3.11 Tersedianya Baliho

86
Judul Kegiatan Memasang baliho di Puskesmas
No. 4
Tanggal
Pelaksanaan 09 - 04 - 2020 s.d 22 - 04 – 2020
Kegiatan
Tahap Konsultasi pada mentor terkait letak pemasangan baliho
Kegiatan 1 Waktu : 11-11 2020
Output : Adanya saran dari mentor tentang letak
pemasanan baliho
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
• Akuntabilitas :
Dalam melakukan konsultasi dengan atasan, memberikan
rencana, tujuan dan alasan yang benar dan tepat mengenai
rencana kegiatan
• Nasionalisme :
Dalam konsultasi dengan atasan diperoleh mufakat
• Etika Publik :
Konsultasi dengan atasan dilakukan dengan sikap yang sopan
dan santun
• Komitmen Mutu :
Konsultasi dilakukan secara langsung agar komunikasi
berjalan efektif
• Anti Korupi :
Dalam melakukan konsultasi menerapkan nilai-nilai
kejujuran
Tahap Mempersiapkan alat dan bahan untuk memasang baliho
Kegiatan 2 Waktu : 11-11 2020
Output : tersedianya alat dan bahan untuk pemasangan
baliho
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
• Akuntabilitas
Saya membuat konsep baliho dengan penuh tanggung jawab
• Nasionalisme
dalam membuat konsep himbauan dan baliho saya
menggunakan bahasa yang baik dan benar
• Etika Publik : Dalam membuat konsep himbauan dan baliho
saya menggunakan bahasa yang sederhana
• Komitmen Mutu
dalam membuat konsep penulis menyesuaikan dengan tata
nilai puskesmas

87
• Anti Korupsi :
Dalam membuat konsep, menerapkan nilai-nilai kejujuran
Tahap Bekerja sama dengan teman untuk memasang baliho
Kegiatan 3
Waktu : 11-11 2020
Output : terpasangnya baliho penerapan Budaya 5S
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
• Akuntabilitas :
saat pemasangan himbauan dan baliho saya melakukan
dengan penuh tanggung jawab
• Nasionalisme :
saat pemasangan himbauan dan baliho saya melakukannya
dengan berkejasama dengan teman
• Etika Publik :
saat pemasangan himbauan dan baliho saya melakukannya
dengan sikap yang sopan dan santun
• Komitmen Mutu :
Saat pemasangan himbauan dan baliho saya melakukannya
sesuai arahan yang telah diberikan oleh mentor
• Anti Korupi :
Dalam saat pemasangan himbauan dan baliho saya
melakukan menerapkan nilai-nilai kejujuran
Manfaat • Manfaat terhadap Pencapaian Visi-Misi Organisasi:
kegiatan Dengan menerapkan nilai-nilai Dasar ASN dalam
terhadap melaksanakan pelayanan kesehatan maka saya telah
pencapaian berkontribusi terhadap pencapaian Visi dan menjalankan Misi
visi, misi dan Puskesmas Kombikuno yaitu Kegiatan ini mendukung Visi
tugas Puskesmas Kombikuno, yakni “Mewujudkan Kecamatan
organisasi Sehat” serta mendukung misi; “Memelihara dan
meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata dan terjangkau.”
• Manfaat Kegiatan terhadap Tugas Organisasi:
komunikasi teraputik yang relevan dengan Tugas dan Fungsi
saya selaku perawat, maka secara langsung telah mendukung
peningkatan kinerja tugas dan fungsi Puskemas Kombikuno

Kontibusi Pada saat rapat berlangsung semua petugas menyatukan pendapat


terhadap dan bekerjasama, maka saya telah mendukung dan manjalankan
Penguatan Nilai-nilai Organisasi yakni “Kerja sama, Setiap kegiatan
Nilai-Nilai (Pekerjaan) dilakukan bersama-sama untuk mencapai
Organisasi tujuan”
88
Analisis 1. Dampak Positif
Dampak - Terhadap Instansi :
Tersedianya media baliho akan menjadi sarana pengingat
kepada petugas untuk selalu menerapkan buya 5S dalam
pelayanan.
- Terhadap Masyarakat :
Masyarakat akan memporoleh Pelayanan yang ramah
2. Dampak Negatif
- Terhadap Instansi :
Jika tidak tersedia baliho tidak menutup kemungkinan ada
petugas yang akan lupa unuk menerapkan budaya 5S
- Terhadap Masyarakat :
Jika Baliho tidak terpasang tidak ada media pengingat akan
penerapan buadaya 5s bagi petugas
Bukti Dokumentasi Tahap Kegiatan 1;
Kegiatan/
Evidence

Gambar 1.3.12 Adanya saran dari mentor untuk letak


pemasangan baliho

89
Dokumentasi Tahap Kegiatan 2;

Gambar 1.3.13 tersedianya alat dan bahan untuk pemasangan


baliho
Dokumentai Tahap Kegiatan 3;

Gambar 1.3.14 terpasangnya baliho penerapan Budaya 5S


90
Judul Kegiatan Impementasi penerapan budaya 5S
No. 5
Tanggal
Pelaksanaan 12,13,14,16,17,18,19,20,21,23,24,25,26, November 2020
Kegiatan
Tahap Siap siaga di tempat, siap menyambut Pengunjung
Kegiatan 1 Waktu : 12,13,14,16,17,18,19,20,21,23,24,25,26,
November 2020
Output : adanya kesiapan petugas dalam menyambut
pengunjung
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
• Akuntabilitas : melayani Pasien dengan penuh tanggung
jawab
• Nasionalisme
menghadirkan Tuhan dalam setiap kegiatan
• Etika Publik : Dalam melayani Pasien dilakukan dengan
sikap yang sopan dan santun
• Komitmen Mutu
melayani dengan senyum sesuai dengan tata nilai
puskesmas.
• Anti Korupsi
Melayani dengan Penuh Tanggung Jawab
Tahap Menujukan Budaya 5S dalam melayani Pasien dari awal sampai
Kegiatan 2 akhir pelayanan
Waktu : 09, 11, 14, 15, 16, 21, 22 April 2020
Output : diteraktualisasinya penerapan budaya 5S
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
• Akuntabilitas : melayani Pasien dengan penuh tanggung
jawab
• Nasionalisme
menghadirkan Tuhan dalam setiap kegiatan
• Etika Publik : Dalam melayani Pasien dilakukan dengan
sikap yang sopan dan santun
• Komitmen Mutu
melayani dengan senyum sesuai dengan tata nilai
puskesmas.
• Anti Korupsi
Melayani dengan Penuh Tanggung Jawab
Tahap Meminta Pasien memilih stiker dan memasukan kedalam kotak
Kegiatan 3 kepuasan Pasien yang telah disediakan

91
Waktu : 12,13,14,16,17,18,19,20,21,23,24,25,26,
November 2020
Output : tersedianya stiker dalam kotak kepuasan
Pengunjung
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
• Akuntabilitas :
melayani Pasien dengan penuh tanggung jawab
• Nasionalisme
• dalam berbicara dengan Pasien saya menggunakan bahasa
yang baik dan benar
• Etika Publik :
Dalam melayani Pasien dilakukan dengan sikap yang sopan
dan santun
• Komitmen Mutu
melayani dengan senyum sesuai dengan tata nilai
puskesmas.
• Anti Korupsi
Melayani dengan Penuh Tanggung Jawab
Manfaat • Manfaat terhadap Pencapaian Visi-Misi Organisasi:
kegiatan Dengan menerapkan nilai-nilai Dasar ASN dalam
terhadap melaksanakan pelayanan kesehatan maka saya telah
pencapaian berkontribusi terhadap pencapaian Visi dan menjalankan Misi
visi, misi dan Puskesmas Kombikuno yaitu Kegiatan ini mendukung Visi
tugas Puskesmas Kombikuno, yakni “Mewujudkan Kecamatan
organisasi Sehat” serta mendukung misi; “Memelihara dan
meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata dan terjangkau.”
• Manfaat Kegiatan terhadap Tugas Organisasi:
komunikasi teraputik yang relevan dengan Tugas dan Fungsi
saya selaku perawat, maka secara langsung telah mendukung
peningkatan kinerja tugas dan fungsi Puskemas Kombikuno
Kontibusi Ketika saya mengimplementasikan budaya 5S (Senyum, Salam,
terhadap sapa, sopan dan santun) , maka saya telah mendukung dan
Penguatan
manjalankan Nilai-nilai Organisasi yakni “Ramah : Lembut
Nilai-Nilai
Organisasi dalam tutur kata dan bersikap baik ”.
Analisis 1. Dampak Positif
Dampak - Terhadap Instansi :
meningkatkan mutu pelayanan puskesmas sehingga dapat
memperbaiki anggapan dimasyarakat yang mengatakan

92
bahwa petugas selalu cuek
- Terhadap Masyarakat :
akan mendapatkan pelayanan yang ramah dengan sistem
5S setiap hari sehingga memberikan rasa nyaman.
2. Dampak Negatif
- Terhadap Instansi :
Jika tidak diterapkan budaya 5S maka mindset masyarakat
tentang petugas tidak akan berubah
- Terhadap Masyarakat :
Masyarakat tidak akan merasa nyaman dan merasa
terabaikan saat berkunjung ke puskesmas
Bukti Dokumentasi Tahap Kegiatan 1;
Kegiatan/
Evidence

Gambar 1.3.15 Adanya kesiapan petugas menyambut


pengunjung
Dokumentasi Tahap Kegiatan 2;

93
94
Gambar 1.3.16 Teraktualisasinya Penerapan Budaya 5S
Dokumentasi Tahap Kegiatan 3;

95
Gambar 1.3.17 Tersedianya stiker didalam kotak kepuasan
pengunjung
Judul Kegiatan
Evaluasi
No. 6
Tanggal
Pelaksanaan 27-11 - 2020 s.d 28-11 – 2020
Kegiatan
Tahap Mengumpulkan stiker yang ada dalam kotak kepuasan
Kegiatan 1 pengunjung
Waktu : 27-11 – 2020
Output : Terkumpulnya stiker yang ada didalam kotak
kepuasan Pengunjung
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
• Akuntabilitas :
Mengumpulkan stiker dengan penuh tanggung jawab
• Nasionalisme
menghadirkan Tuhan dalam setiap kegiatan
• Etika Publik :
dalam mengumpulkan stiker saya mengefektifkan kegiatan
• Komitmen Mutu
mengumpulkan stiker sesuai dengan jumlah.
• Anti Korupsi
tidak menambah atau mengurangi jumlah stiker kepuasan dan
tidak puas
Tahap Melakukan skoring
Kegiatan 2 Waktu : 27-11 – 2020
Output : tersedianya hasil skoring
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
• Akuntabilitas :
Melakukan Skoring dengan penuh tanggung jawab

96
• Nasionalisme
menghadirkan Tuhan dalam setiap kegiatan
• Etika Publik :
dalam melakukan skoring saya menghitungnya didepan
teman teman
• Komitmen Mutu
menghitung stiker sesuai dengan jumlah dalam kotak
• Anti Korupsi
tidak menambah atau mengurangi jumlah stiker kepuasan
dan tidak puas
Tahap Melaporkan hasil kegiatan kepada pimpinan
Kegiatan 3 Waktu : 28-11 – 2020
Output : Terlaksananya pelaporan hasil kegiatan kepada
pimpinan
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
• Akuntabilitas;
Penulis telah melaporkan hasil kegiatan yang telah
dilaksanakan pada pimpinan secara transparan dan penuh
tanggung jawab
• Nasionalisme
Penulis telah bermusyawarah dengan pimpinan mengenai
kegiatan yang telah dilaksanakan dengan penuh kejujuran
• Etika Publik
Penulis telah melaporkan kegiatan yang telah dilaksanakan
dengan bersikap hormat dan jujur
• Komitmen Mutu
Penulis telah melaporkan hasil kegiatan yang telah
dilaksanakan secara efisien dan efektif
• Anti Korupsi
Penulis telah melaporkan kegiatan yang telah dilaksanakan
dengan jujur sehingga laporan diterima dengan baik
Manfaat • Manfaat terhadap Pencapaian Visi-Misi Organisasi:
kegiatan Dengan menerapkan nilai-nilai Dasar ASN dalam
terhadap melaksanakan pelayanan kesehatan maka saya telah
pencapaian berkontribusi terhadap pencapaian Visi dan menjalankan Misi
visi, misi dan Puskesmas Kombikuno yaitu Kegiatan ini mendukung Visi
tugas Puskesmas Kombikuno, yakni “Mewujudkan Kecamatan
organisasi Sehat” serta mendukung misi; “Memelihara dan
meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata dan terjangkau.”

97
• Manfaat Kegiatan terhadap Tugas Organisasi:
komunikasi teraputik yang relevan dengan Tugas dan Fungsi
saya selaku perawat, maka secara langsung telah mendukung
peningkatan kinerja tugas dan fungsi Puskemas Kombikuno
Kontibusi Pada saat rapat berlangsung semua petugas menyatukan pendapat
terhadap dan bekerjasama, maka saya telah mendukung dan manjalankan
Penguatan Nilai-nilai Organisasi yakni “Kerja sama, Setiap kegiatan
Nilai-Nilai (Pekerjaan) dilakukan bersama-sama untuk mencapai
Organisasi tujuan”
Analisis 1. Dampak Positif
Dampak - Terhadap Instansi :
Pemimpin mengetahui semua capaian kegiatan yang telah
dilakukan dan akan menjadi tolak ukur dalam pemberian
Layanan
- Terhadap Masyarakat :
Adanya tindak lanjut yang akan diterima masyrakat
berdasarkan instruksi dari pimpinan
2. Dampak Negatif
- Terhadap Instansi :
Pemimpin tidak akan mengetahui semua capaian kegiatan
yang telah dilakukan dan tidak ada tolak ukur dalam
pemberian edukasi lanjutan
- Terhadap Masyarakat :
Tidak adanya tindak lanjut yang akan diterima oleh
masyarakat
Bukti Dokumentasi Tahap Kegiatan 1;
Kegiatan/
Evidence

Gambar 1.3.18 Terkumpulnya stiker yang ada didalam kotak


kepuasan Pengunjung

98
Dokumentasi Tahap Kegiatan 2;

20 18
16
15 13
12 JUMLAH
PENGUNJUNG
10 8
7 PUAS
6
55
5 4
2 TIDAK PUAS
0
0
MINGGU MINGGU MINGGU MINGGU
I II III IV

Gambar 1.3.19 Tersedianya hasil skoring


Dokumentasi Tahap Kegiatan 3;

Gambar 1.3.20 Tersampaikannya hasil evaluasi pada pimpinan

99
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Laporan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN merupakan langkah yang harus
ditempuh sebelum melakukan aktualisasi di unit kerja masing-masing. Aparatur Sipil
Negara dituntut untuk memiliki nilai dasar sebagai seperangkat prinsip yang menjadi
landasan dalam menjalankan profesi. Nilai dasar tersebut antara lain Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.
Kunci sukses dalam menyelesaikan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar
Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam bentuk Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) pada pelaksanaan kegiatan Aktualisasi
Optimalisasi ETIKA Pelayan Kesehatan dengan penerapan budaya 5S (Senyum,
Salam, Sapa, Sopan dan Santun) yaitu:
1. Doa kepada Allah Subhanahuwataala sehingga mendapatkan ridho dan karuniaNya
berupa kesehatan, kekuatan, dan kesempatan dalam menyusun rancangan aktualisasi
walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19 sedang melanda bumi;
2. Doa dan dukungan dari keluarga yang senantiasa mensuport untuk tetap semangat
dalam melaksanakan kegiatan
3. Konsultasi yang baik dengan mentor selaku pimpinan sehingga mendapatkan izin
dan dukungan dalam menyusun rancangan aktualisasi;
4. Konsultasi yang baik dengan coach yang memberikan bimbingan dalam pembuatan
rancangan aktualisasi;
B. Saran
Sebagai seorang ASN diharapkan mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
ASN yakni ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi) dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab di unit kerjanya dan
mengetahui kedudukan dan peran profesi ASN dalam NKRI (manajemen ASN, pelayanan
public dan whole of government), serta dapat menyelesaikan permasalahan dan
memberikan perubahan yang positif di lingkungan kerja.

100
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. (2014). Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik


Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Perawat dan Angka
Kreditnya Jakarta: Menpan RI.

Lembaga Administrasi Negara RI. Akuntabilitas: Modul palatihan dasar calon PNS, LAN RI,
Jakarta, 2015

Lembaga Administrasi Negara RI. Nasionalisme: Modul palatihan dasar calon PNS, LAN
RI, Jakarta, 2015

Lembaga Administrasi Negara RI. Etika publik: Modul palatihan dasar calon PNS, LAN RI,
Jakarta, 2015

Lembaga Administrasi Negara RI. Komitment Mutu: Modul palatihan dasar calon PNS, LAN
RI, Jakarta, 2015

Lembaga Administrasi Negara RI. Anti Korupsi: Modul palatihan dasar calon PNS, LAN RI,
Jakarta, 2015

Lembaga Administrasi Negara RI. Manajemen ASN: Modul palatihan dasar calon PNS, LAN
RI, Jakarta, 2017

Lembaga Administrasi Negara RI. Pelayan Publik: Modul palatihan dasar calon PNS, LAN
RI, Jakarta, 2017

Lembaga Administrasi Negara RI. Whole of Government: Modul palatihan dasar calon PNS,
LAN RI, Jakarta, 2017

101

Anda mungkin juga menyukai