PENGERTIAN
Ulkus decubitus adalah matinya jaringan sel (nekrosis) pada suatu daerah kulit yang
disebabkan oleh berkurangnya aliran darah karena tekanan yang lama atau terus-menerus.
Perawatan luka yang terjadi karena tekanan yang terus-menerus pada bagian-bagian tubuh
sehingga sirkulasi darah ke daerah tersebut terganggu dan mengakibatkan nekrosis jaringan
tubuh.
KLASIFIKASI DEKUBITUS
1. Derajat I : lapisan superfisial, epidermis, dan dermis.
2. Derajat II : lapisan epidermis, dermis, sampai jaringan lemak (adipose).
3. Derajat III : sampai jaringan otot.
4. Derajat IV : sampai ke tulang.
PENYEBAB LUKA
1. Tekanan yang lama/terus-menerus pada posisi yang sama.
2. Iritasi jaringan tubuh yang disebabkan oleh feses, urine, keringat.
3. Kain alas tempat tidur yang tidak licin.
TUJUAN
1. Merangsang peredaran darah.
2. Memberikan perasaan nyaman pada penderita.
3. Mempercepat penyembuhan luka.
4. Menghilangkan akumulasi sekresi dan jaringan mati dari luka atau iritasi.
5. Menurunkan pertumbuhan mikroorganisme pada luka atau sisi iritasi.
PERSIAPAN ALAT
1. Sarung tangan (Handschoen) non steril
2. Sarung tangan (Handscoone) steril.
3. Perlak
4. Pinset anatomi 2 buah
5. Pinset chirugis 1 buah
6. Cucing 1 buah
7. Bengkok
8. Salin irigasi steril.
9. Agens perawatan topikal sesuai indikasi
10. Barier luka lembab/balutan luka transparan (Duoderm)
11. Kantong sampah,
12. Kasa
13. Hipavix
PROSEDUR TINDAKAN
PERSIAPAN ALAT
1. Handschoen steril
2. Lidi kapas (gunakan lidi kapas dengan hati-hati karena serat kapas dapat tertinggal di
dalam luka dan ujung lidi yang kaku dapat menyebabkan trauma pada luka)
3. Alat pita pengukur
PROSEDUR TINDAKAN
1. Kenakan handschoen
2. Dengan hati-hati masukkan lidi kapas hingga mencapai bagian luka yang terdalam
3. Peganglah lidi kapas tersebut dengan jari tangan pada lokasi yang sesuai dengan bagian
tepi luka
4. Dengan cermat tandai lokasi bertemunya lidi kapas dengan tepi luka
5. Tarik keluar lidi kapas
6. Ukurlah jarak dari jari tangan anda hingga ujung lidi kapas untuk menentukan kedalaman
luka
7. Gunakan pita pengukur untuk mengukur panjang luka sebagai jarak keseluruhan yang
paling jauh melintasi luka (tanpa tergantung arah lukanya)
8. Ukur lebar luka sebagai ukuran terpanjang tegak lurus (pada sudut 900) terhadap panjang
luka
9. Dokumentasikan semua hasil pengukuran dalam sentimeter
DAFTAR PUSTAKA
Hatono, Andry. 2014. Ilustrasi Berwarna Perawatan Luka. Tanggerang: Binarupa Aksara
Johnson, Joyce Young, dkk. 2005. Prosedur Perawatan di Rumah. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Tim Penulis Poltekkes Kemenkes Maluku. 2011. Penuntun Praktikum Keterampilan Kritis I
untuk Mahasiswa D-3 Keperawatan. Jakarta: Penerbit Salemba Medika