Disusun Oleh :
(141.0071)
Pengertian koping individu tidak efektif adalah suatu keadaan dimana individu
mempunyai pengalaman atau mengalami keadaan yang berisiko tinggi, suatu
ketidakmampuan untuk mengatasi stressor internal dan ekternal secara adekuat yang
berhubungan dengan tidak adekuatnya sumber-sumber (fisik, psikologi, perilaku dan
kognitif (Carpenito, 2000).
Menurut NANDA (2011) koping individu tidak efektif dapat disebabkan karena
adanya:
1. Gangguan dalam pola penilaian ancaman
2. Gangguan dalam pola melepaskan tekanan/ketegangan
3. Perbedaan gender dalam strategi koping
4. Derajat ancaman yang tinggi
5. Ketidakmampuan untuk mengubah energi yang adaptif
6. Tingkat persepsi kontrol yang tidak adekuat
7. Kesempatan yang tidak adekuat untuk menyiagakan diri terhadap stressor
8. Sumber yang tersedia tidak adekuat
9. Dukungan sosial yang tidak adekuat yang diciptakan oleh karakteristik hubungan
10. Krisis maturasional
11. Krisis situasional
12. Ragu/tidak percaya
13. Tingkat percaya diri yang tidak adekuat dalam kemampuan mengatasi masalah
Menurut Carpenito-Moyet (2007) koping keluarga tidak efektif sering ditunjukkan dengan:
1. Mayor
a. Pengungkapan ketidakmampuan untuk mengatasi atau meminta bantuan
b. Penggunaan mekanisme pertahanan yang tidak sesuai
c. Ketidakmampuan memenuhi peran yang diharapkan
2. Minor
a. Rasa khawatir kronis dan ansietas
b. Melaporkan tentang kesukitan dengan stres kehidupan
c. Ketidakefektifan partisipasi sosial
d. Perilaku destruktif yang ditujukan pada diri sendiri atau orang lain
e. Tingginya insiden kecelakaan
f. Sering sakit
g. Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
h. Pola respons non asertif
i. Perubahan dalam pola komunikasi yang biasa
j. Penyalahgunaan obat-obatan terlarang
1. Faktor Predisposisi
1) Biologis
atau
4)
5)
6)
7)
Hubungan persahabatan
Kesadaran seksual
Kebutuhan pendidikan
Pilihan karier
(2) Dewasa muda
Pilihan karier
Kebutuhan pendidikan
Meninggalkan rumah
Menikah
(3) Usia paruh baya
Tanda-tanda fisik penuaan
Tekanan karier
Pensiun
d) Penghasilan/pendapatan: kurang mencukupi untuk kebutuhan seharihari (sumber yang tersedia tidak adekuat), kemiskinan dan
ketidakcukupan keuangan, adanya perubahan status finansial
e) Pekerjaan: Pilihan karier, tidak tetap, penggangguran atau baru terkena
PHK, turun jabatan, memasuki masa pensiun
f) Status sosial :
1) Penurunan penggunaan dukungan sosial yang ada dan sumber
pendukung yang tersedia tidak adekuat
2) Perpisahan dengan keluarga karena harus dirawat di rumah sakit
atau perawatan di panti
3) Harus tinggal di panti asuhan, institusi pendidikan, institusional,
penjara
4) Adanya perubahan tempat tinggal
5) Latar belakang budaya: adanya konflik yang berkaitan dengan budaya
misalnya hubungan seks pranikah dan aborsi
6) Keikutsertaan partai politik dan organisasi: aktif mengikuti kegiatan
politik dan organisasi atau post power sindrom
7) Pengalaman sosial: krisis situasi yang terjadi akibat stressor yang
dialaminya, tinggal di lingkungan bencana alam, perang, pekerjaan
musiman/pekerja pendatang, relokasi, kehilangan orang terdekat karena
kematian
8) Peran sosial: keterlibatan individu dalam kegiatan sosial di masyarakat
yang kurang.
b) Origin
1) Internal: Persepsi individu yang tidak baik tentang dirinya, orang lain dan
lingkungannya
2) Eksternal: Kurangnya dukungan keluarga dan orang sekitar/masyarakat
serta peer group
c) Timing: Stres dapat terjadi dalam waktu yang berdekatan, stress dapat
berlangsung lama atau stres dapat berlangsung secara berulang-ulang atau
terus menerus
d) Number: Sumber stres dapat lebih dari satu dan terjadi selama usia
perkembangan dan pertumbuhan dan biasanya stressor dinilai sebagai masalah
yang sangat berat
A. Penilaian Terhadap Stressor
1. Kognitif
a. Kesulitan mengorganisasi informasi
b. Ketidakmampuan memperhatikan informasi
c. Konsentrasi buruk dan tidak berani mengambil resiko
d. Mengungkapkan ketidakmampuan meminta bantuan
8
5. Sosial
a. Perubahan dalam pola komunikasi yang biasanya
b. Penurunan penggunaan dukungan sosial
c. Manipulasi verbal
d. Perubahan dalam partisipasi di lingkungan sosial
e. Pola respon non asertif atau ketidakmampuan mengekspresikan perasaan
keluarganya
4. Positive belief
a. Kenyakinan dan nilai positif tentang dirinya sendiri bahwa mampu menghadapi
stressor dengan cara yang lebih baik
b. Memiliki motivasi atau tidak dalam menghadapi stressor menggunakan cara
yang telah dimiliki
c. Orientasi klien terhadap kesehatan terutama dalam hal pencegahan terjadinya
penyakit yang lebih parah pada keluarganya dari pada mengobati
C. Mekanisme Koping
1. Konstruktif
Kecemasan dijadikan sebagai tanda dan peringatan. Individu menerimanya
sebagai suatu pilihan untuk memecahkan masalah seperti dengan cara
a. Negosiasi/kompromi
b. Meminta saran
c. Perbandingan positif, penggantian rewards
2. Destruktif
Menghindari kecemasan dengan cara tanpa menyelesaikan masalah atau
konflik tersebut tetapi dengan cara :
a. Denial
b. Supresi
c. Proyeksi
d. Menyerang
e. Menarik diri
D. Diagnosa Keperawatan
Koping Individu Tidak Efektif
E. Tindakan keperawatan (Wilkinson, 2007)
Ditujukan pada individu:
1. Tujuan:
a. Klien menunjukkan koping yang efektif dengan indikator:.
1) Mengidentifikasi pola koping yang efektif dan tidak efektif
2) Mencari informasi terkait dengan penyakit dan pengobatan
3) Menggunakan perilaku untuk menurunkan stres
4) Mengindentifikasi dan menggunakan berbagai strategi koping
5) Melaporkan penurunan perasaan negatif
b. Klien menunjukkan pengendalian impuls dengan mempertahankan pengendalian
diri tanpa pengawasan secara konsisten
c. Klien menunjukkan pemprosesan informasi yang normal dengan menunjukkan
proses berpikir logis secara konsisten
2. Tindakan keperawatan:
11
13