Anda di halaman 1dari 115

LAPORAN HASIL AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN APARATUR SIPIL


NEGARA (ASN)

UPAYA PENGUATAN NILAI-NILAI NASIONALISME SISWA KELAS


VIII.C MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL BERTEMA
KEBANGSAAN DI SMP NEGERI 1 WAWONII BARAT
KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN

Disusun oleh:

UCHI NISYA RAMADHANI, S.Pd


GURU PKn AHLI PERTAMA
NDH: 12

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III ANGKATAN LV
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN BEKERJA
SAMA DENGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
2020
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN LV LINGKUP


PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN BEKERJA SAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PROVINSI
SULAWESI TENGGARA 2020

NAMA : UCHI NISYA RAMADHANI, S.Pd

NIP. : 19940226 201903 2 003


INSTANSI : SMP NEGERI 1 WAWONII BARAT
JABATAN : GURU PKN AHLI PERTAMA

UPAYA PENGUATAN NILAI-NILAI NASIONALISME SISWA KELAS VIII.C


MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL BERTEMA KEBANGSAAN
DI SMP NEGERI 1 WAWONII BARAT

Kendari, 13 Juni 2020


Menyetujui,

Coach, Mentor,

Ir.Hj.IKAH ATIKAH, MP KASIRUN, S.Pd


Widyaiswara Ahli Madya Pembina Tingkat I IV/b
NIP. 19640507 199203 2 008 NIP. 19691003 199412 1 003
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

LAPORAN HASIL AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN


DAN KEDUDUKAN APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

“UPAYA PENGUATAN NILAI-NILAI NASIONALISME SISWA KELAS VIII.C


MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL BERTEMA KEBANGSAAN DI SMP
NEGERI 1 WAWONII BARAT KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN”

Nama : Uchi Nisya Ramadhani, S.Pd


NIP. : 19940226 201903 2 003
Instansi : SMP Negeri 1 Wawonii Barat
Jabatan : Guru PKN Ahli Pertama
No.Urut : 12

Telah diseminarkan pada tanggal 13 Juni 2020 dan disahkan sebagai laporan hasil kegiatan
Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai Dasar, Peran dan Kedudukan Aparatur Sipil Negara yang
dilaksanakan pada unit kerja yaitu SMP Negeri 1 Wawonii Barat mulai tanggal 10 Maret 2020
sampai dengan 15 April 2020.

Kendari, 13 Juni 2020

Coach, Mentor, Penguji,

Ir.Hj.IKAH ATIKAH, MP KASIRUN, S.Pd Dr. Ir. I KETUT PUSPA ADNYANA, M.TP
Widyaiswara Ahli Madya Pembina Tingkat I IV/b Widyaiswara Ahli Utama
NIP. 19640507 199203 2 008 NIP. 19691003 199412 1 003 NIP. 19590127 198803 1 004

Mengetahui,
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Sulawesi Tenggara

Dr.Hj. NUR ENDANG ABBAS,SE.,M.Si


Pembina Utama Madya,Gol.IV/d
NIP. 19620407 198103 2 002
PRAKATA

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan


kepada Allah SWT atas segala berkat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi dengan judul “Upaya penguatan
nilai-nilai nasionalisme siswa kelas VIII.C melalui media pembelajaran visual
bertema kebangsaan di SMP Negeri 1 Wawonii Barat Kabupaten Konawe
Kepulauan” dengan baik.

Tujuan dari pembuatan rancangan ini adalah sebagai bagian dari tugas
dalam pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Pemerintah Kabupaten Konawe
Kepulauan Golongan III angkatan LV tahun 2020. Aktualisasi dan Habituasi
secara substansi dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas Aparatur Sipil
Negara dengan sikap perilaku ASN dan nilai dasar ASN yang terdiri dari:
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
(ANEKA).

Penulis menyadari bahwa rancangan ini dapat terwujud karena bantuan


dan dorongan dari banyak pihak. Penulis dengan rendah hati mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Ibu Dr. Hj. Nur Endang Abbas, SE.,M.Si selaku Kepala BPSDM Prov Sultra
beserta jajarannya selaku penyelenggara Latihan Dasar CPNS atas
kesempatan yang telah diberikan untuk dapat mengikuti Latihan Dasar CPNS
Golongan III;
2. Bapak Umar, S.Pd selaku Kepala BKPSDM Kabupaten Konawe Kepulauan
beserta jajarannya yang telah memfasilitasi penyelenggaraan sekaligus
memberikan kesempatan untuk mengikuti Pelatihan Dasar CPNS Golongan
III;
3. Bapak Dr. Ir. I Ketut Puspa Adnyana, M.TP selaku penguji yang telah banyak
memberikan saran-saran dan masukan-masukan kepada peserta selama
ujian Latihan Dasar CPNS Golongan III;
4. Ibu Ir.Hj.Ikah Atikah, MP selaku coach atas segala inspirasi, dorongan,
masukan dan saran selama proses bimbingan;
5. Bapak Kasirun, S.Pd selaku mentor atas semua arahan, motivasi, dukungan,
masukan dan bimbingan selama perancangan program aktualisasi;
6. Bapak La Ode Harifu, S.Pd selaku koordinator lapangan yang telah dengan
ikhlas dan sabar memberikan pengarahan dan berbagai masukan kepada
peserta Latihan Dasar CPNS Golongan III;
7. Bapak Rikki Febrianto Umar, S.Si selaku wali kelas Angkatan LV yang sangat
baik, ramah dan sabar dalam memfasilitasi keperluan kami selama di
pelatihan dasar;
8. Keluarga besar SMP Negeri 1 Wawonii Barat atas segala bantuan, dukungan
dan kerjasama yang telah diberikan;
9. Seluruh Pemateri dan Widyaiswara yang telah membimbing dalam
perkuliahan dan memberikan pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat
diinternalisasikan dan diaktualisasikan di instansi masing-masing;
10. Seluruh Panitia, dan Binsuh yang telah membantu dan menfasilitasi kegiatan
Pelatihan Dasar CPNS tahun 2020;
11. Keluarga besar peserta pelatihan dasar Kabupaten Konawe Kepulauan dan
Instansi Vertikal Golongan III Angkatan LV tahun 2020.
Teristimewa penulis menghaturkan rasa terima kasih yang setinggi-
tingginya kepada seluruh keluarga besar khususnya orang tua tercinta yakni
ibunda Elisa Tri Wahyuni dan ayahanda Djanur Marsan atas segala dukungan
moril dan nasihat-nasihat serta doa yang selalu teriring. Suami yang selalu
mendukung dan mendoakan dalam segala kondisi yakni Hasrin Hamid, S.Hut dan
saudara saya yakni Muhammad Setya Nugraha, S.Kom dan Ucha Nidya
Ramadhani, S.Pd.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa rancangan laporan aktualisasi ini
masih jauh dari kesempurnaan, oleh karenanya penulis senantiasa
mengharapkan masukan yang membangun dari berbagai pihak sehingga
membuat rancangan laporan ini menjadi lebih baik agar rancangan aktualisasi ini
dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi dan
habituasi nilai-nilai dasar ASN, serta memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya bagi semua pihak yang membutuhkan.

Kendari, 13 Juni 2020

UCHI NISYA RAMADHANI, S.Pd


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i


HALAMAN PERSETUJUAN................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii
PRAKATA............................................................................................ iv
DAFTAR ISI ......................................................................................... vi
DAFTAR TABEL..................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Tujuan Aktualisasi .................................................................. 2
C. Manfaat Aktualisasi................................................................. 3
D. Ruang Lingkup........................................................................ 3

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI


A. Gambaran Umum Organisasi ..................................................4
B. Nilai-Nilai Dasar ASN............................................................ 10
C. Kedudukan dan Peran ASN.................................................. 13
D. Identifikasi Isu dan Analisis Dampaknya............................... 16
a. Analisis dan Penetapan Isu ...............................................17
b. Penyebab Isu ....................................................................19
c. Analisis Dampak Isu..........................................................19
d. Deskripsi Isu......................................................................20
e. Kegiatan Aktualisasi ..........................................................21
f. Deskripsi/Penjelasan Kegiatan..........................................22
g. Analisis Dampak Kegiatan ................................................33
h. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ..........................................35

BAB III CAPAIAN AKTUALISASI

A. Kendala dan Antisipasi ..........................................................39


B. Hasil Aktualisasi ....................................................................40
a. Penjelasan Capaian Aktualisasi ........................................45
C. Analisis Dampak ....................................................................76
a. Analisis Ketercapaian Tujuan/Pemecahan Isu ..................78
b. Kunci Sukses Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi..............79
c. Matriks Habituasi............................................................... 80
d. Matriks Peran dan Kedudukan ASN..................................82

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................83
B. Saran dan Tindak Lanjut........................................................83

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................85

LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................86
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Profil Sekolah ......................................................................................... 4


Tabel 2. Asas-Asas Manajemen ASN .................................................................. 13
Tabel 3. Identifikasi Isu ......................................................................................... 17
Tabel 4. Penetapan Kriteria Kualitas Isu APKL .................................................... 18
Tabel 5. Analisis APKL ......................................................................................... 18
Tabel 6. Relevansi Isu .......................................................................................... 20
Tabel 7. Kegiatan Aktualisasi ............................................................................... 21
Tabel 8. Rancangan Aktualisasi Dan Habituasi.................................................... 22
Tabel 9. Jadwal Kegiatan ..................................................................................... 35
Tabel 10. Kendala dan Antisipasi ......................................................................... 39
Tabel 11. Capaian Aktualisasi .............................................................................. 41
Tabel 12. Analisis Dampak ................................................................................... 76
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Kegiatan I “Sosialisasi Rencana Kegiatan” .................................86


Lampiran Kegiatan II “Menentukan Waktu Penayangan
dan Alat Pendukung Kegiatan ....................................................................90
Lampiran III “Menentukan Bahan Tayang Visual”.......................................94
Lampiran IV “Penayangan Visual Bertema Kebangsaan............................98
Lampiran V Evaluasi Kegiatan” ................................................................ 102
Lampiran Tambahan ................................................................................ 106
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan Pendidikan dan
Pelatihan (Diklat) terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1
(satu) tahun masa percobaan. Tujuan dari Diklat terintegrasi ini adalah untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan Negara
sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 alinea IV, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara yang memiliki
integritas, profesional, netral, dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik
bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat dan
pemersatu bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 (UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN).
Untuk mendapatkan sosok Aparatur Sipil Negara yang profesional, perlu
dilaksanakan pembinaan melalui jalur latihan dasar (latsar). Latsar ini
dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi yang tergabung
dalam singkatan ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi). Kompetensi inilah yang kemudian berperan dalam
membentuk karakter ASN yang kuat, yaitu ASN yang berintegritas, serta mampu
bersikap dan bertindak professional dalam melayani masyarakat.
ASN memiliki banyak disiplin profesi. Salah satu profesi ASN dalam bidang
pendidikan adalah guru. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan
UUD 1945. Amanat tersebut kemudian dituangkan secara spesifik dalan UU No
14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dalam Pasal 1 ayat (1) yang menyatakan
bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah. Mendidik merupakan tugas guru yang paling
berat yang pada akhirnya setiap guru saat ini tidak jarang hanya melaksanakan
tugas mengajar dan mengabaikan didikan. Pada akhirnya siswa cenderung tidak
mampu menyaring karakter-karakter yang bertentangan bahkan anti
nasionalisme.
Pendidikan Kewarganegaran (PKn) merupakan mata pelajaran yang
berfungsi untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur serta moral yang
berakar pada budaya bangsa yang dapat diwujudkan dalam pemahaman,
kesadaran, dan perilaku siswa sehari-hari sebagai warga negara yang baik. Guru
PKn berperan dalam mendidik, membentuk dan membina karakter siswa menjadi
lebih baik sesuai dengan nilai-nilai nasionalisme Pancasila. Guru PKn harus bisa
mengajarkan, menanamkan dan mengaplikasikan apa yang telah di cita-citakan
oleh dasar negara Indonesia yaitu Pancasila. Melihat kondisi saat ini banyak
peserta didik yang menunjukkan kurangnya rasa kasih sayang, saling menghargai
dan menghormati antarsesama, bermain saat upacara bendera, banyaknya siswa
yang tidak hafal lagu kebangsaan ataupun nasional, maraknya perkelahian dan
saling mengejek antar siswa, dimana hal tersebut menunjukkan lemahnya
penanaman nilai-nilai nasionalisme pada peserta didik tersebut. Kondisi tersebut
terjadi pada sebagian besar peserta didik tidak terkecuali di SMP Negeri 1 Wawonii
Barat.
Dengan kondisi tersebut, dapat menunjukkan bahwa wawasan tentang
nasionalisme pada siswa masih sangat minim, sehingga gagasan pemecahan isu
yang akan diangkat pada rancangan aktualisasi ini yaitu “Upaya penguatan nilai-
nilai nasionalisme siswa Kelas VIII.C melalui media pembelajaran visual
bertema kebangsaan di SMP Negeri 1 Wawonii Barat kabupaten Konawe
Kepulauan”.
B. Tujuan Aktualisasi
Adapun tujuan dari kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil
Negara (ASN) yakni:
1. Tujuan Umum
Untuk dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara
(ASN) yakni Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi (ANEKA) dalam pelaksanaan tugas sebagai Guru PKn Ahli
Pertama di SMP Negeri 1 Wawonii Barat sehingga terbentuk ASN yang
profesional, baik sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan serta perekat
dan pemersatu bangsa.
2. Tujuan Khusus
Untuk dapat membantu dalam pengembangan dan peningkatkan
pencapaian visi dan misi organisasi SMP Negeri 1 Wawonii Barat dan
memberikan penguatan nilai-nilai nasionalisme siswa sehingga terwujud
rasa persatuan dan kesatuan antarsesama siswa untuk menjadikan
lingkungan sekolah semakin harmonis.
C. Manfaat Aktualisasi
Adapun manfaat dari aktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara
(ASN) terbagi atas tiga yakni:
1. Bagi ASN, teraktualisasinya nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara yakni
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
yang memberikan pengalaman kerja bagi diri pribadi untuk peningkatan dan
penguatan profesionalitas pada unit kerja.
2. Bagi organisasi, kegiatan aktualisasi ini membantu dalam pengembangan
dan peningkatkan pencapaian visi dan misi organisasi SMP Negeri 1
Wawonii Barat.
3. Bagi siswa, kegiatan aktualisasi ini membantu menguatkan dan
meningkatkan wawasan nasionalisme siswa sehingga terwujud rasa
persatuan dan kesatuan antarsesama siswa untuk menjadikan lingkungan
sekolah semakin harmonis.

D. Ruang Lingkup

Waktu pelaksanaan kegiatan aktualisasi akan dimulai pada tanggal


10 Maret–15 April 2020. Kegiatan rancangan aktualisasi dan habituasi ini akan
dilaksanakan di kelas VIIIC SMP Negeri 1 Wawonii Barat. Kegiatan-kegiatan
aktualisasi yang akan dilaksanakan disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi
guru.
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Gambaran Umum Organisasi


1. Profil Sekolah

SMP Negeri 1 Wawonii Barat adalah sekolah di kabupaten Konawe Kepulauan


yang terletak di kecamatan Wawonii Barat dan berdiri pada tahun 1966. Sekolah
ini terletak disebuah tanah yang memiliki luas 9.112m2 dan terletak di kelurahan
Langara Laut.

Adapun profil sekolah secara lengkap yaitu:

Tabel 1. Profil Sekolah


INFORMASI DATA SEKOLAH
SMP NEGERI 1 WAWONII BARAT
No Data Keterangan
1 NSS 201 2001 10 511
2 NPSN 40400230
Jl. Poros Pelabuhan
3 Alamat
Langara
a. Kelurahan Langara Laut
b. Kecamatan Wawonii Barat
c. Kabupaten Konawe Kepulauan
4 Kode Pos 93393
5 Nomor Telp -
6 Nama Kepala Sekolah Kasirun, S.Pd
7 Status Sekolah Negeri
8 Tahun berdiri 1966
9 Kepemilikan Tanah Pemerintah
a. Luas tanah 9.112 m2
b. Luas Bangunan 1620 m2
10 Akreditasi Sekolah B
11 Rekening Sekolah Bank BPD

SMP Negeri 1 Wawonii Barat memiliki jumlah siswa sebanyak 376 orang,
terdiri atas 12 rombongan belajar, masing-masing kelas terdiri dari 4 kelas.
Siswa didik kelas VII berjumlah 112 siswa, KELAS VIII berjumah 127 siswa, dan
kelas IX berjumlah 137 siswa, dimana siswa laki-laki terdiri dari 166 siswa,
sedangkan siswa perempuan terdiri dari 210 siswa. Sedangkan untuk pengajar
berjumlah 27 orang guru, 14 orang guru PNS dan 13 orang non PNS, 1 orang
karyawan tata usaha, dan 1 orang penjaga sekolah. SMP Negeri , memiliki 3 jenis
ekstrakulikuler yaitu Pramuka, seni dan olahraga.

2. Visi dan Misi


a. Visi
Mewujudkan siswa yang berimtak, berkarakter, berprestasi, dan
berbudaya lingkungan.
b. Misi
1) Menyelenggarakan pendidikan untuk mencerdaskan peserta didik
dalam meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa;
2) Menumbuhkan karakter yang kuat pada peserta didik untuk setia dan
taat pada Pancasila dan UUD 1945;
3) Meningkatkan prestasi baik secara akademik maupun non akademik
melalui disiplin yang tinggi dan kerja keras;
4) Menyelenggarakan pendidikan yang ramah lingkungan menuju sekolah
hijau.
3. Struktur Organisasi

a. Bagan struktur organisasi SMP Negeri 1 Wawonii Barat

STRUKTUR ORGANISASI
SMP NEGERI 1 WAWONII BARAT

Kepala Sekolah
Kasirun, S.Pd

Wakasek Kurikulum
Dedi sunarto, S.Pd

Kepala Lab. IPA Kaur Tata Usaha


Yusran, ST Risnawati, S.Pd

Kepala Perpustakaan
Bahri Apriadi, S.Pd

Wakasek Kesiswaan Wakasek Humas


Ikra desa, S.Pd Hapsah, S.Ag

Dewan Guru

Wali Kelas

Kelas VII-A Kelas VIII-A Kelas IX-A


Herniwati, S.Pd Bahri Apriadi, S.Pd Kusno, S.Pd

Kelas VII-B Kelas VIII-B Kelas IX-B


Yusran S.T Ikra Desa, S.Pd Dedi Sunarto, S.Pd

Kelas VII-C Kelas VIII-C Kelas IX-C


Usman Amir, S.Pd Uchi Nisya, S.Pd Arman, S.Pd

Kelas VIII-D Kelas IX-D


Kelas VII-D Hapsah, S.Ag
Sadikin, S.Pd
Raodatul, S.Pd

Kelas VII-E Gambar 1. Struktur Organisasi


Nursiah, S.Pd Sumber: Dokumen SMP Negeri 1 Wawonii Barat
4. Nilai-Nilai Organisasi
a. Religius. Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran
agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama
lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
b. Jujur. Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya
sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan,
dan pekerjaan.
 Indikator Keberhasilan Sekolah: Tranparansi laporan keuangan dan
penilaian sekolah secara berkala.
 Indikator Keberhasilan Kelas: Tranparansi laporan keuangan dan
penilaian kelas secara berkala. Larangan menyontek.
c. Toleransi. Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama,
suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari
dirinya.
 Indikator Keberhasilan Sekolah: Menghargai dan memberikan
perlakuan yang sama terhadap seluruh warga sekolah tanpa
membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, status
ekonomi, dan kemampuan khas. Memberikan perlakuan yang
sama terhadapstakeholder tanpa membedakan suku, agama, ras,
golongan, status sosial, dan status ekonomi.
 Indikator Keberhasilan Kelas: Memberikan pelayanan yang sama
terhadap seluruh warga kelas tanpa membedakan suku, agama,
ras, golongan, status sosial, dan status ekonomi. Memberikan
pelayanan terhadap anak berkebutuhan khusus. Bekerja dalam
kelompok yang berbeda.
d. Disiplin. Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan.
 Indikator Keberhasilan Sekolah: Memiliki catatan kehadiran.
Memberikan penghargaan kepada warga sekolah yang disiplin.
Memiliki tata tertib sekolah. Membiasakan warga sekolah untuk
berdisiplin.
 Indikator Keberhasilan Kelas: Membiasakan hadir tepat waktu.
Membiasakan mematuhi aturan.
e. Kerja Keras. Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh
pada berbagai ketentuan dan peraturan.
 Indikator Keberhasilan Sekolah: Menciptakan suasana kompetisi
yang sehat. Menciptakan suasana sekolah yang menantang dan
memacu untuk bekerja keras. Memiliki pajangan tentang slogan
atau motto tentang kerja.
 Indikator Keberhasilan Kelas: Menciptakan suasana kompetisi yang
sehat. Menciptakan kondisi etos kerja, pantang menyerah, dan
daya tahan belajar. Mencipatakan suasana belajar yang memacu
daya tahan kerja.
f. Kreatif dan inovatif. Berpikir dan melakukan sesuatu untuk
menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
 Indikator Keberhasilan Sekolah: Menciptakan situasi yang
menumbuhkan daya berpikir dan bertindak kreatif.
 Indikator Keberhasilan Kelas: Menciptakan situasi belajar yang bisa
menumbuhkan daya pikir dan bertindak kreatif.
g. Mandiri. Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang
lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
 Indikator Keberhasilan Sekolah: Menciptakan situasi sekolah yang
membangun kemandirian peserta didik.
 Indikator Keberhasilan Kelas: Menciptakan suasana kelas yang
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja
mandiri.
h. Demokratis. Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama
hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
 Indikator Keberhasilan Sekolah: Melibatkan warga sekolah dalam
setiap pengambilan keputusan. Menciptakan suasana sekolah
yang menerima perbedaan. Pemilihan kepengurusan OSIS secara
terbuka.
 Indikator Keberhasilan Kelas: Mengambil keputusan kelas secara
bersama melalui musyawarah dan mufakat. Pemilihan
kepengurusan kelas secara terbuka. Seluruh produk kebijakan
melalui musyawarah dan mufakat. Mengimplementasikan model-
model pembelajaran yang dialogis dan interaktif.
i. Rasa Ingin Tahu. Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang
dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
 Indikator keberhasilan sekolah : menyediakan media komunikasi
atau informasi (media cetak seperi buku)
 Indikator keberhasilan kelas : menciptakan suasana kelas yang
mengundang rasa ingin tahu.
j. Bersahabat atau komunikatif. Sikap dan tindakan yang mendorong
dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan
mengakui serta menghormati keberhasilan orang lain.
 Indikator keberhasilan sekolah : suasana sekolah yang
memudahkan terjadinya interaksi antarwarga sekolah.
Berkomunikasi dengan bahasa yang santun dan ramah, saling
menghargai dan menghormati.
 Indikator keberhasilan kelas : pengaturan kelas yang memudahkan
terjadinya interaksi peserta didik. Pembelajran yang dialogis. Guru
mendengarkan keluhan-keluhan peserta didik.

5. Tugas Dan Fungsi Organisasi


a. Tugas Pokok
Guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam pendidikan,
dimana guru memegang peranan yang sangat vital dalam penyelengaraan
pendidikan. Tugas guru ini dijelaskan dalam Bab XI Pasal 39 Ayat (2)
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 20 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen serta Pasal 52 Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang
Guru, yakni:
1. Merencanakan pembelajaran;
2. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu dan
mengembangkan media pembelajaran;
3. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
4. Membimbing dan melatih peserta didik / siswa;
5. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
6. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan
pokok yang sesuai;
7. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan.
b. Fungsi Guru

Fungsi guru yang dimaksudkan disini juga sudah termasuk dalam


tugas guru yang telah dijabarkan diatas, namun terdapat beberapa fungsi
lain yang terkandung dalam poin d dan e Pasal 20 Undang-Undang No.
14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta poin a, b dan c Pasal 40
Ayat (2) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, yakni:
1. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;
2. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan
kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika;
3. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,
menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis;
4. Memelihara komitmen secara profesional untuk
meningkatkan mutu pendidikan;
5. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan
kepadanya.

B. Nilai-Nilai Dasar ASN


1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Akuntabilitas
dimaknai sebagai sebuah hubungan dan proses yang direncanakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sejak awal, penempatan sumber daya
yang tepat, dan evaluasi kinerja. Tujuan utama akuntabilitas adalah untuk
memperbaiki kinerja ASN dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
Ada sembilan indikator nilai yang harus diterapkan ASN untuk
menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, yakni: 1) Kepemimpinan,
2) Transparansi, 3) Integritas, 4) Tanggung jawab, 5) Keadilan, 6)
Kepercayaan, 7) Keseimbangan, 8) Kejelasan dan 9) Konsistensi.

2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang
diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa menempatkan persatuan dan
kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau kepentingan golongan, menunjukkan sikap rela
berkorban demi kepentingan bangsa dan negara, bangga sebagai bangsa
Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri,
mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama
manusia dan sesama bangsa, menumbuhkan sikap saling mencintai sesama
manusia, dan mengembangkan sikap tenggang rasa. Nilai-nilai indikator dari
Nasionalisme, yaitu: religius, hormat menghormati, kerjasama, tidak
memaksakan kehendak, jujur, amanah (dapat dipercaya), adil, persamaan
derajat, tidak diskriminatif, mencintai sesama manusia, tenggang rasa,
membela kebenaran, persatuan, rela berkorban, cinta tanah air, memelihara
ketertiban, disiplin, musyawarah, kekeluargaan, menghormati keputusan,
tanggung jawab, kepentingan bersama, gotong royong, sosial, tidak
menggunakan hak yang bukan miliknya, hidup sederhana, kerja keras,
menghargai karya orang lain.

Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN, bahkan


tidak sekadar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan
nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang
lebih penting. Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap
pegawai ASN memiliki orientasi berfikir yang mementingkan kepentingan
publik.

3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi atas standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik. Kode etik yang berlaku secara universal adalah kesadaran untuk
menghindari konflik kepentingan dalam pelaksanaan tugas. Berdasarkan UU
ASN, berikut adalah kode etik dan kode perilaku ASN:
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi;
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan;
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif dan efisien;
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalammelaksanakan
tugasnya;
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN;
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
disiplin pegawai ASN.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain:
mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan memberikan layanan
yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara. Mata diklat komitmen
mutu memfasiltasi pembentukan nilai dasar inovatif dan komitmen mutu pada
ASN, melalui pembelajaran tentang efektivitas, efisiensi, inovasi dan kualitas
penyelenggaraan pemerintahan, konsekuensi dari perubahan, beserta
analisis dampaknya.
5. Antikorupsi
Antikorupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma
dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau
masyarakat baik secara langsung maupun tidak.
Mata Diklat anti korupsi memfasilitasi pembentukan nilai-nilai dasar anti
korupsi pada peserta Diklat melalui pembelajaran penyadaran anti korupsi,
menjauhi perilaku korupsi, membangun sistem integritas, proses internalisasi
nilai-nilai dasar anti korupsi beserta analisis dampaknya. Nilai-nilai dasar anti
korupsi adalah jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras,
sederhana, berani dan adil.

C. Kedudukan dan Peran Aparatur Sipil Negara

Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi


tantangan-tantangan global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil
negara menjadi semakin professional. Undang-undang ini merupakan dasar
dalam manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan untuk membangun
aparat sipil negara yang memiliki integritas, profesional dan netral serta
bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.

1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai
ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara
yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Adapun asas-asas
manajemen ASN, antara lain sebagai berikut:
Tabel 2. Asas-Asas Manajemen ASN

No Asas-Asas Manajemen No Asas-Asas Manajemen


1 Kepastian hukum; 8 Profesionalitas
2 Proporsionalitas; 9 Keterbukaan;
3 Keterpaduan; 10 Non diskriminatif;
4 Delegasi; 11 Persatuan;
5 Netralitas; 12 Kesetaraan;
6 Akuntabilitas; 13 Keadilan;
7 Efektif dan efisien; 14 Kesejahteraan.

Salah satu hal baru dalam manajemen ASN adalah sistem merit. Sistem
merit pada dasarnya adalah konsepsi dalam manajemen SDM yang
menggambarkan diterapkannya obyektifitas dalam keseluruhan semua
proses dalam pengelolaan ASN yakni pada pertimbangan kemampuan dan
prestasi individu untuk melaksanakan pekerjaanya (kompetensi dan kinerja).

2. Pelayanan Publik

Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala


bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di
pusat dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau
jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan prima adalah:
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat
pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga
negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik
yang diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar
dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk
dan jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan, mekanisme
penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya
penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh
dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas
dasar perbedaan identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus
memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh
layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan prinsip mudah dan murah.
Hal ini perlu ditekankan karena pelayanan publik yang diselenggarakan oleh
pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk
memenuhi mandat konstitusi.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-
tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut
dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan
biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat
dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat
dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan
yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada atasan akan
tetapi yang lebih penting harus dipertanggung-jawabkan secara terbuka
kepada masyarakat luas melalui media publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat
melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi
kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.

3. Whole Of Government

Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan


penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang
lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program dan pelayanan publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan
kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan mempertimbangkan
dampak;
2) dialog atau pertukaran informasi;
3) joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) joint working, atau kolaborasi sementara;
2) joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada
pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta
kerjasama;
3) satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai
mekanisme integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi
menjadi:
1) aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada
isu besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
2) union, berupa unifikasi resmi, identitas masing-masing masih nampak;
3) merger, yaitu penggabungan ke dalam struktur baru.

D. Identifkasi Isu dan Analisis Dampaknya

Sebelum menetapkan judul aktualisasi terlebih dahulu dilakukan


identifikasi dan penetapan isu. Isu-isu ditemukan dari hasil pengamatan ASN
di lingkungan instansinya. Setelah menemukan isu-isu, tahap selanjutnya
adalah mengidentifikasi isu tersebut terkait kondisi saat ini dan kondisi yang
diharapkan oleh penulis. Dari hasil identifikasi tersebut akan menghasilkan
isu yang layak diangkat dan dijadikan rancangan aktualisasi. Beberapa isu di
temukan oleh penulis di SMP Negeri 1 Wawonii Barat yaitu sebagai berikut:
Tabel 3. Identifikasi isu terkait kondisi saat ini dan kondisi yang
diharapkan

Identifikasi Kondisi yang


No Kondisi saat ini Rumusan Isu
isu diharapkan
Penanaman
Penguatan nilai- Lemahnya
Kurangnya nilai-nilai
nilai nasionalisme penanaman
wawasan nasionalisme
1. hanya terbatas nilai-nilai
nasionalisme dilakukan secara
pada sekali jam nasionalisme
siswa berkala dan
pembelajaran siswa
menyenangkan
Kurang Pemilihan
Metode Kurangnya
variatifnya metode
pembelajaran minat
2. metode pembelajaran
kurang menarik mempelajari
pembelajaran yang lebih
dan monoton PKn
PKn variatif
Kurangnya Sarana dan Kurangnya
Kurangnya sarana
media prasarana sarana dan
dan prasarana yang
pendukung penunjang prasarana yang
3. dapat menunjang
kegiatan pembelajaran menunjang
proses
pembelajaran menjadi lebih proses
pembelajaran
lengkap pembelajaran
Sumber: hasil observasi di SMP Negeri 1 Wawonii Barat
a. Analisis dan Penetapan Isu
Berdasarkan tabel di atas dapat ditetapkan bahwa isu prioritas yang akan
diangkat dalam aktualisasi ini adalah:
1. Lemahnya penanaman nilai-nilai nasionalisme siswa;
2. Kurangnya minat mempelajari PKn;
3. Kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang proses
pembelajaran.
Berdasarkan identifikasi isu, 3 (tiga) isu yang terjadi dianggap penting
namun hanya dipilih satu isu yang dianggap sangat prioritas untuk segera
ditangani. Oleh karena itu diperlukan analisis isu untuk menentukan isu mana
yang harus menjadi prioritas.
Analisis kriteria isu yang digunakan dalam penulisan rancangan aktualisasi
ini adalam analisis APKL (Aktual, Problematika, Kekhalayakan, Kelayakan).
Tabel 4. Bobot Penetapan Kriteria Kualitas Isu APKL

Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya

Alat bantu penetapan kriteria kualitas isu adalah sebuah alat bantu
untuk menilai isu dari empat kriteria yaitu:
1. Aktual, yaitu isu benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
dalam masyarakat.
2. Problematik, yaitu isu yang ada memiliki dimensi masalah yang
kompleks
3. Kekhalayakan, yaitu isu yang menyangkut kepentingan yang
melibatkan banyak orang.
4. Kelayakan, yaitu isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

Tabel 5. Analisis APKL untuk menetapkan prioritas masalah


A P K L
No ISU JUMLAH RANK
(1-5) (1-5) (1-5) (1-5)
Lemahnya penanaman nilai-
1 5 4 5 5 19 I
nilai nasionalisme siswa
Kurangnya minat mempelajari
2 4 4 3 4 15 II
PKn
Kurangnya sarana dan
3 prasarana yang menunjang 4 3 4 3 14 III
proses pembelajaran

Dari analisis kriteria isu dengan alat analisis APKL di atas, diambil tiga nilai
tertinggi, yaitu:
1. Lemahnya penanaman nilai-nilai nasionalisme siswa;
2. Kurangnya minat mempelajari PKn;
3. Kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang proses
pembelajaran.
Dari tiga isu di atas, isu yang diangkat adalah hasil tapisan dari teknik
analisa APKL sehingga menghasilkan satu isu yaitu “Lemahnya penanaman
nilai-nilai nasionalisme siswa”.
b. Penyebab Isu
1. Karakter siswa yang belum maju (masih terbelakang);
2. Kurangnya media pembelajaran di sekolah guna menanamkan nilai-
nilai nasionalisme bertema kebangsaan;
3. Kurangnya ide-ide kreatif guru dalam proses pembelajaran.
c. Analisis Dampak Isu
Dari tabel analisis menggunakan APKL dampak yang mungkin akan terjadi
apabila isu “lemahnya penanaman nilai-nilai nasionalisme siswa” tidak
ditemukan solusinya, antara lain:
1. Tidak tercapainya visi sekolah untuk menjadikan sekolah sebagai
pusat pembudayaan karakter bangsa yang dijiwai oleh nilai-nilai
agama, nasionalisme pancasila dan UUD 1945 serta nilai-nilai budaya
lokal yang produktif dan efektif;
2. Hilangnya sikap toleransi, kerja sama dan tanggung jawab siswa;
3. Lemahnya rasa persatuan dan kesatuan antarsesama siswa;
4. Tidak kondusif dan harmonisnya lingkungan belajar/ lingkungan
sekolah.
Berdasarkan dampak seperti yang dikemukakan di atas, maka gagasan
pemecahan masalah yang diperoleh yaitu “Upaya penguatan nilai-nilai
nasionalisme siswa kelas VIII.C melalui media pembelajaran visual
bertema kebangsaan di SMP Negeri 1 Wawonii Barat kabupaten Konawe
Kepulauan” dengan rencana kegiatan aktualisasinya adalah sebagai berikut:

1. Sosialisasi rencana kegiatan,


2. Menentukan waktu dan alat pendukung kegiatan,
3. Menentukan bahan tayang visual,
4. Penayangan visual bertema kebangsaan dalam pembelajaran,
5. Evaluasi Kegiatan.
d. Deskripsi Isu
Berikut ini deskripsi keterkaitan core issue terhadap teori kedudukan dan peran ASN.
Tabel 6. Relevansi Isu Terhadap Kedudukan dan peran ASN dalam NKRI
Kedudukan dan peran ASN dalam NKRI
Core Issue
Manajemen ASN Pelayanan Publik Whole of Goverment
Lemahnya Sebagai seorang Guru harus Mendidik siswa dalam penguatan Tercapainya tujuan dari upaya penguatan
penanaman bersinergi dengan lingkungan penanaman nilai-nilai nasionalisme nilai-nilai nasionalisme siswa ialah untuk
nilai-nilai kerjanya guna mewujudkan tugas yang bertujuan agar siswa lebih memaksimalkan kerjasama antara guru
nasionalisme dan tanggung jawab guru sebagai meningkatkan rasa persatuan dan PKn dengan Kepala Sekolah sebagai
siswa ASN secara profesional, sehingga kesatuan antar sesama, menumbuhkan pimpinan, dan para dewan guru dalam
penguatan penanaman nilai-nilai semangat berprestasi, rasa cinta mengubah karakter siswa untuk lebih
nasionalisme terhadap siswa terhadap tanah air, tanggung jawab dan nasionalis . Kerjasama ini adalah bentuk
terlaksana secara efektif dan sikap toleransi, hal inilah yang menjadi penerapan WoG.
kondusif. bentuk tanggung jawab guru sebagai
ASN sebagaimana fungsinya sebagai
pelayan publik.
e. Kegiatan Aktualisasi
Tabel 7. Kegiatan Aktualisasi

Unit kerja SMP Negeri 1 Wawonii Barat


Isu yang
Lemahnya penanaman nilai-nilai nasionalisme siswa
diangkat
Upaya penguatan nilai-nilai nasionalisme siswa kelas
Gagasan VIII.C melalui media pembelajaran visual bertema
Pemecahan Isu kebangsaan di SMP Negeri 1 Wawonii Barat kabupaten
Konawe Kepulauan.
Untuk menguatkan penanaman nilai-nilai nasionalisme
Tujuan Gagasan siswa kelas VIII.C melalui media pembelajaran visual
Pemecahan Isu bertema kebangsaan di SMP Negeri 1 Wawonii Barat
Kabupaten Konawe Kepulauan.
1. Sosialisasi rencana kegiatan;
2. Menentukan waktu dan alat pendukung kegiatan;
3. Menentukan bahan tayang visual;
Kegiatan
4. Penayangan visual bertema kebangsaan dalam
pembelajaran;
5. Evaluasi Kegiatan.
1. Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2. Mengakui persamaan derajat, tanpa membeda-
bedakan setiap manusia;
3. Rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa;
4. Mengembangkan rasa cinta tanah air dan bangsa dan
Indikator rasa persatuan
Nasionalisme 5. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
6. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil
keputusan;
7. Kekeluargaan dan kegotong-royongan;
8. Adil terhadap sesama;
9. Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
f. Deskripsi/ Penjelasan Kegiatan

Rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi kelas VIII.C di SMP Negeri 1 Wawonii Barat selengkapnya dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 8. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi
Kontribusi Penguatan
Tahapan
No Kegiatan Output/hasil Keterkaitan dengan Nilai-nilai dasar terhadap Visi Misi terhadap Nilai-
kegiatan
Organisasi Nilai Organisasi
1 Sosialisasi 1. Melakukan Persetujuan  Akuntabilitas: Kejelasan
rencana konsultasi Kepala Sekolah Menyampaikan tujuan pelaksanaan Sosialisasi rencana Sosialisasi
kegiatan dengan Kepala kegiatan dengan jelas dan terarah kegiatan rencana kegiatan
Sekolah  Nasionalisme: Menghargai mendukung visi aktualisasi
Menghargai dan menerima saran atau misi organisasi memberikan
masukan dari pimpinan/atasan untuk yakni penguatan
mencapai kesepahaman menyelenggarakan terhadap nilai-nilai
 Etika Publik: Kesantunan pendidikan untuk oganisasi yakni
Menyampaikan rencana kegiatan mencerdaskan demokratis, jujur,
kepada pimpinan dengan sopan dan peserta didik dalam toleransi, dan kerja
santun meningkatkan keras.
 Komitmen Mutu: Efektif ketakwaan terhadap
Konsultasi dilakukan secara langsung Tuhan yang Maha
agar komunikasi berjalan efektif Esa
 Anti Korupsi: Keberanian
Mampu menyampaikan pendapat
kepada pimpinan dengan lugas
2. Mengadakan Adanya  Akuntabilitas: Transparansi
rapat untuk kesepakatan Mampu memberikan penjelasan
sosialisasi serta dukungan pelaksanaan kegiatan secara rinci
kegiatan Kepala Sekolah kepada pimpinan dan dewan guru
dengan kepala dan Dewan  Nasionalisme: Musyarawarah
sekolah dan Guru Meminta saran dan masukan dari
dewan guru pimpinan atau dewan guru terkait
rencana kegiatan
 Etika Publik: Kesantunan
Mampu menyampaikan rencana
kegiatan dengan lugas dan santun
 Komitmen Mutu: Kepercayaan
Mampu membangun kepercayaan
pimpinan dan dewan guru melalui
musyawarah dalam rapat
 Anti Korupsi: Kedisiplinan
Mengikuti kegiatan rapat dengan tertib
sejak awal sampai berakhirnya rapat
3. Mencatat saran Tercatatnya  Akuntabilitas: Responsif
dan masukan saran dan Menanggapi dan mencatat semua
masukan saran yang diberikan untuk
dipertimbangkan
 Nasionalisme: Musyawarah Mufakat
Mendengarkan, menerima dan
menghargai saran dan masukan dari
pimpinan atau dewan guru
 Etika Publik: Persamaan
Mampu mencatat dan mendengarkan
semua saran dari pimpinan dan dewan
guru tanpa membeda-bedakannya
 Komitmen Mutu: Efisien
Mencatat saran dan masukan sesaat
setelah saran masukan diberikan oleh
pimpinan atau dewan guru
 Anti Korupsi: Kerja keras
Mampu memilah dan memilih saran
dan masukan yang penting dan tepat
sasaran sesuai rencana kegiatan
2 Menentukan 1. Meminta saran Tercatatnya  Akuntabilitas: Komitmen Menentukan waktu, Menentukan waktu
waktu dan Kepala Sekolah saran Kepala Mampu membuat komitmen dengan alat pendukung dan lokasi
alat Sekolah pimpinan untuk melaksanakan kegiatan kegiatan penayangan visual
pendukung dengan penuh tanggung jawab penayangan visual serta alat
kegiatan  Nasionalisme: Pengabdian mendukung visi misi pendukung
Mampu menjadikan pimpinan sebagai organisasi yaitu kegiatan
pengarah terlaksananya kegiatan mewujudkan siswa
memberikan
 Etika Publik: Kesantunan yang berkarakter,
penguatan
Mampu menjalin komunikasi yang baik berprestasi, dan
menumbuhkan terhadap nilai-nilai
dengan pimpinan untuk terlaksanannya
karakter yang kuat oganisasi yakni
kegiatan
Demokratis,
 Komitmen Mutu: Taat perintah pada peserta didik
Menghargai dan menerima serta untuk setia dan taat mandiri dan kerja
melaksanakan saran pimpinan setelah pada Pancasila dan keras.
dikonsultasikan UUD 1945.
 Anti Korupsi: Kerja keras
Berusaha keras untuk melaksanakan
kegiatan sesuai komitmen yang telah
dibuat bersama pimpinan
2.Menetapkan Tersedianya  Akuntabilitas: Ketelitian
waktu kegiatan jadwal kegiatan Menentukan waktu kegiatan dengan
penuh pertimbangan
 Nasionalisme: Rela berkorban
Mempertimbangkan waktu pelaksanaan
kegiatan sekalipun di luar waktu kerja
 Etika Publik: Hemat
Menentukan waktu kegiatan dalam
cakupan wilayah lingkungan sekolah
 Komitmen Mutu: Cepat tanggap
Menentukan waktu kegiatan sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi siswa
serta lingkungan sekolah
 Anti Korupsi: Kesederhanaan
Mampu menetapkan jadwal kegiatan
dengan simpel dan sederhana
3. Menentukan Tersedianya  Akuntabilitas: Tanggung Jawab
alat pendukung alat pendukung Menjaga keamanan alat pendukung
kegiatan kegiatan kegiatan untuk pemanfaatannya secara
berkelanjutan
 Nasionalisme: Rela berkorban
Menyediakan alat pendukung kegiatan
yang tidak dimiliki sekolah secara
mandiri
 Etika Publik: Kejelasan
Mampu memilah alat pendukung
kegiatan secara jelas dan terukur
 Komitmen Mutu: Efisien
Memanfaatkan media yang telah
tersedia sebagai alat pendukung
kegiatan
 Anti Korupsi: Kemandirian
Mampu memilih dan menentukan alat
pendukung kegiatan secara mandiri
3 Menentukan 1. Konsultasi Tercatatnya  Akuntabilitas: Responsif Menentukan
bahan tayang dengan Guru saran dan Memanfaatkan rekan sejawat yang materi tayang
visual PKn masukan berpengalaman untuk meminta saran visual memberikan
terkait materi tayang yang akan penguatan
disiapkan terhadap nilai-nilai
 Nasionalisme: Musyawarah oganisasi yakni
Meminta saran dan masukan terkait Mandiri, Kerja
dengan materi tayang yang akan Menentukan bahan Keras, dan Kreatif
disiapkan tayang visual serta Inovatif
 Etika Publik: Kesantunan mendukung visi misi
Mampu menjalin komunikasi dan kerja organisasi yakni
sama yang baik dengan rekan sejawat menyelenggarakan
 Komitmen Mutu: Kepercayaan pendidikan untuk
Menghargai dan menerima saran dari mencerdaskan
rekan kerja yang lebih berpengalaman peserta didik dalam
 Anti Korupsi: Kerja keras meningkatkan
Berusaha semaksimal mungkin untuk ketakwaan terhadap
melaksanakan kegiatan sesuai Tuhan yang Maha
komitmen yang telah dibuat Bersama Esa,
rekan guru sebidang
2.Mengunduh Tersedianya  Akuntabilitas: Ketelitian
materi tayang materi tayang Hanya mengunduh materi tayang yang
visual bertema bertema kebangsaan
kebangsaan  Nasionalisme: Cinta tanah air
dari berbagai Memilih materi tayang dengan
sumber semangat dan penuh penghayatan
 Etika Publik: Konsisten
Materi tayang yang disiapkan
keseluruhannya bertema kebangsaan
 Komitmen Mutu: Inovatif
Menyiapkan materi tayang yang
menarik dan sesuai dengan materi
pembelajaran
 Anti Korupsi: Kerja keras
Materi tayang diakses dari berbagai
sumber untuk menyesuaikan dengan
materi pembelajaran
3.Menentukan Terpilihnya  Akuntabilitas: Ketelitian
tayangan visual materi tayang Memilih materi tayang yang bertema
sesuai materi sesuai materi kebangsaan dan menyesuaikan
pembelajaran pembelajaran dengan materi pembelajaran
 Nasionalisme: Amanat
Menentukan materi tayang yang
bersesuaian dengan materi
pembelajaran
 Etika Publik: Cermat
Mampu menentukan tayangan visual
yang bermuatan kebangsaan
 Komitmen Mutu: Keikhlasan
menentukan materi-materi tayang yang
bersesuaian dengan materi
pembelajaran pada waktu luang
 Anti Korupsi: Kerja Keras
Mengerahkan segala kemampuan
dalam menentukan materi tayang yang
sesuai materi pembelajaran
4 Penayangan 1. Mengecek Siap dan  Akuntabilitas: Tanggung jawab Melaksanakan Menyiapkan
visual kesiapan dan lengkapnya alat Memastikan kesiapan dan kelengkapan penayangan visual segala
bertema kelengkapan alat pendukung alat pendukung kegiatan sebelum bertema kelengkapan
kebangsaan pendukung pelaksanaan kegiatan dimulai kebangsaan dalam pendukung
dalam kegiatan  Nasionalisme: Semangat pembelajaran kegiatan
pembelajaran Menyiapkan alat pendukung kegiatan mendukung visi misi memberikan
dengan penuh semangat dan percaya penguatan
organisasi yakni
diri terhadap nilai-nilai
menyelenggarakan
 Etika Publik: Kemandirian organisasi yakni
pendidikan untuk demokratis, kreatif
Mengecek kesiapan alat pendukung
mencerdaskan dan kerja keras.
kegiatan dengan tenang dan mandiri
peserta didik dalam
 Komitmen Mutu: Efisien
Mempersiapkan alat pendukung meningkatkan
kegiatan sebelum waktu pelaksanaan ketakwaan terhadap
pembelajaran Tuhan yang Maha
 Anti Korupsi: Kedisiplinan Esa dan
Mengecek kesiapan dan kelengkapan menumbuhkan
alat pendukung kegiatan dengan tertib
2. Mengawali Siswa berdoa  Akuntabilitas: Konsisten karakter yang kuat
pembelajaran menurut agama Menjadikan kegiatan mengawali pada peserta didik
dengan berdoa dan pembelajaran sebagai suatu kebiasaan untuk setia dan taat
dan kepercayaan  Nasionalisme: Toleransi pada Pancasila dan
menyanyikan masing-masing Mampu meningkatkan rasa saling UUD 1945.
lagu “Indonesia dilanjutkan menghargai antar sesama
Raya” dengan  Etika Publik: Persamaan
dinyanyikannya Memberikan kesempatan pada semua
lagu “Indonesia siswa untuk mengawali pembelajaran
Raya” (berdoa) sesuai kepercayaan masing-
masing
 Komitmen Mutu: Kewenangan
Mengarahkan siswa untuk mengawali
pembelajran dengan tenang dan penuh
penghayatan
 Anti Korupsi: Kedisiplinan
Mengajarkan untuk meluangkan waktu
berdoa dan menyanyikan lagu
kebangsaan sebelum mengawali
pembelajaran
3. Melaksanakan Siswa  Akuntabilitas: Tanggung jawab
pembelajaran memahami Melaksanakan pembelajaran dengan
materi penuh rasa tanggung jawab
pembelajaran  Nasionalisme: Amanat
Mampu memahami bahwa
melaksanakan pembelajaran
merupakan amanat dari profesi
keguruan
 Etika Publik: Kesopansantunan
Melaksanakan pembelajaran dengan
penuh keteladanan dan menanamkan
nilai-nilai etika
 Komitmen Mutu:Keramahan
Penyampaian materi pembelajaran
dilakukan dengan penuh
keramahtamahan terhadap siswa
 Anti Korupsi: Kedisiplinan
Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan jam pembelajaran yang telah
ditentukan
4. Penanyangan feedback siswa  Akuntabilitas: Komitmen
visual bertema (dokumentasi) melaksanakan komitmen yang telah
kebangsaan disepakati bersama pimpinan
 Nasionalisme: Semangat
Melakukan penayangan video dengan
penuh rasa antusias dan semangat
yang tinggi
 Etika Publik: Kesopanan
Memperkenankan siswa menyaksikan
tayangan video dengan tenang dan
fokus
 Komitmen Mutu: Kenyamanan
Mempersilahkan siswa menyaksikan
tayangan video sesuai kenyamanan
masing-masing
 Anti Korupsi: Kemandirian
Mampu melakukan penayangan video
secara mandiri dan penuh tanggung
jawab
5. Menjelaskan Pengetahuan  Akuntabilitas: Ketelitian
keterkaitan siswa tentang Menjelaskan nilai-nilai nasionalisme
materi tayang nasionalisme berdasarkan video dan mengaitkan
dengan materi dengan materi pembelajaran
pembelajaran  Nasionalisme: Wawasan Kebangsaan
Mampu menjelaskan dengan tenang
dan lugas
 Etika Publik: Berpenampilan Rapi
Memberikan penjelasan dengan tetap
memberikan penampilan yang rapi dan
terbaik
 Komitmen Mutu: Integritas
Menjelaskan keterkaitan muatan video
dengan materi pembelajaran dengan
penuh keyakinan dan percaya diri
 Anti Korupsi: Kesederhanaan
Menjelaskan materi secara sederhana
agar dapat dipahami dengan mudah
6. Mengakhiri Siswa berdoa  Akuntabilitas: Konsisten
pembelajaran menurut agama Menjadikan kegiatan berdoa sebagai
dengan berdoa dan suatu kebiasaan
kepercayaan  Nasionalisme: Toleransi
masing-masing Mampu meningkatkan rasa saling
menghargai antar pemeluk agama
 Etika Publik: Persamaan
Memberikan kesempatan pada semua
siswa untuk berdoa sesuai
kepercayaan masing-masing
 Komitmen Mutu: Kewenangan
Mengarahkan siswa untuk berdoa
dengan tenang dan penuh
penghayatan
 Anti Korupsi: Kedisiplinan
Mengajarkan untuk meluangkan waktu
berdoa sejenak sebelum mengawali
setiap kegiatan
5 Evaluasi 1. Menyiapkan Tersedianya  Akuntabilitas: Tanggung jawab Kontribusi terhadap Melakukan
kegiatan lembar isian lembar isian Mampu membuat lembar isian untuk visi dan misi yaitu evaluasi kegiatan
siswa siswa mengetahui tingkat pemahaman siswa mewujudkan dapat memberikan
 Nasionalisme: Semangat berkarakter, penguatan
Menyusun dan menyiapkan lembar berprestasi, dan terhadap nilai-nilai
isian dengan penuh penghayatan dan berbudaya, , organisasi yakni
semangat yang tinggi menumbuhkan disiplin, jujur,
 Etika Publik: Terukur karakter yang kuat mandiri dan rasa
Menyiapkan lembar isian yang jelas pada peserta didik ingin tahu.
dan mudah dipahami siswa untuk setia dan taat
 Komitmen Mutu:Kreativitas pada Pancasila dan
Membuat lembar isian berdasarkan UUD 1945, serta
hasil kreativitas individual meningkatkan
 Anti Korupsi: Sederhana prestasi baik secara
Membuat lembar isian sesederhana akademik maupun
mungkin non akademik
2. Meminta siswa Terisinya  Akuntabilitas: Keadilan melalui disiplin yang
mengisi lembar lembar isian Memberikan lembar isian pada semua tinggi dan kerja
isian siswa yang hadir tanpa terkecuali keras.
pemahaman  Nasionalisme: Toleransi
materi Memberikan arahan pada siswa yang
nasionalisme belum memahami lembar isian
 Etika Publik: Keramahan
Meminta siswa mengisi lembar isian
dengan ramah
 Komitmen Mutu: Cermat
Mengawasi proses pengisian lembar
isian dengan seksama
 Anti Korupsi: Kemandirian
Menuntun dan mengarahkan siswa
mengisi lembar isian dengan tertib dan
terarah
3. Memeriksa Terukurnya  Akuntabilitas: Keadilan
Lembar isian wawasan Memeriksa lembar isian siswa dengan
siswa nasionalisme jujur tanpa perbedaan perlakuan
siswa  Nasionalisme: Amanah
Menyadari bahwa memeriksa lembar
isian siswa sebagai bagian dari
kepercayaan yang diberikan oleh siswa
atas kerja keras yang telah siswa
lakukan
 Etika Publik: Kedisiplinan
Tidak menunda-nunda pemeriksaan
lembar isian siswa
 Komitmen Mutu: Keikhlasan
Memeriksa lembar isian siswa dengan
tulus dan tanpa paksaan
 Anti Korupsi: Kemandirian
Mampu memeriksa sendiri lembar isian
siswa untuk memastikan hasil yang
diperoleh
g. Analisis Dampak Kegiatan

1. Sosialisasi rencana kegiatan


Dampak :
- Dengan adanya sosialisasi kepada Kepala sekolah dan dewan guru, maka timbul suatu persamaan persepsi
untuk bersama-sama memberikan pemahaman tentang pentingnya nilai-nilai nasionalisme pada siswa.
- Sosialisasi ini memberikan pemahaman kepada guru untuk tidak bersikap acuh terhadap siswa yang
mempunyai karakter yang jauh dari jiwa nasionalisme.
Perkiraan hambatan :
- Banyaknya guru non PNS yang mendapatkan jadwal mengajar tidak setiap hari kerja, sehingga pertemuan
sosialisasi tidak mendapatkan hasil maksimal.
Alternatif Solusi :
- Berkomunikasi kepada guru non PNS yang tidak sempat hadir terkait hasil sosialisasi yang di laksanakan
melalui media sosial (whatsapp, sms, dll) sehingga hasil sosialisasi dapat diterima oleh seluruh staf dewan
guru.

2. Menentukan waktu dan alat pendukung kegiatan


Dampak :
- Dengan meminta saran dan masukan dari Kepala Sekolah dan pihak terkait lainnya terkait waktu dan alat
pendukung kegiatan menunjukkan adanya etika kesopanan sebelum pelaksanaan kegiatan.
- Hal ini akan memberikan kejelasan terkait perencanaan pelaksanaan kegiatan pembelajaran, sehingga tidak
ada kendala pada saat akan melaksanakan proses kegiatan.
Perkiraan hambatan:
- Alat pendukung seperti proyektor yang jumlahnya sangat terbatas, menjadi masalah ketika akan digunakan
oleh guru lainnya dalam proses pembelajarannya.
Alternatif Solusi:
- Melakukan koordinasi ke sesama guru terkait jadwal pemakaian alat pendukung, sehingga menghindari
pemakaian alat pendukung yang bertabrakan.

3. Menentukan bahan tayang visual


Dampak:
- Menjadikan guru lebih kreatif dalam memanfaatkan teknologi internet dan memilih materi bahan tayang yang
sesuai.
Perkiraan Hambatan:
- Terbatasnya akses jaringan komunikasi di daerah Wawonii Barat, sehingga akan terkendala untuk mencari
bahan tayang visual.
Alternatif Solusi:
- Mencari waktu untuk berkunjung ke tempat-tempat yang memiliki akses jaringan internet yang bagus, untuk
mencari bahan tayang visual dimaksud

4. Penayangan media pembelajaran visual bertema kebangsaan


Dampak:
- Memberikan pemahaman lebih kepada siswa dalam menanamkan nilai-nilai nasionalisme.
- Membuat suasana lebih menarik dan mewujudkan semangat nasionalisme dalam pembelajaran dengan
adanya penayangan visual bertema kebangsaan yang memberikan contoh perilaku secara langsung terkait
nilai-nilai nasionalisme dengan tetap menyesuaikan dengan materi pembelajaran.
Perkiraan Hambatan:
- Alat pendukung kegiatan seperti laptop, proyektor ataupun speaker tidak dapat berguna dengan baik (terjadi
kerusakan).
Alternatif Solusi:
- Menyediakan alat pendukung cadangan, seperti menggunakan laptop milik pribadi guru yang bersangkutan
5. Evaluasi kegiatan
Dampak :
- Kegiatan ini dapat membantu guru dalam melihat perkembangan pemahaman siswa terkait penanaman nilai-
nilai nasionalisme yang telah didapatkan selama proses aktualisasi berlangsung.
- Dengan memberikan evaluasi berupa lembar isian, diharapkan siswa tersebut dapat mengaplikasikan nilai-
nilai nasionalisme yang didapat dari bahan tayang visual yang disajikan baik dalam lingkungan sekolah,
masyarakat maupun keluarganya.
Perkiraan hambatan:
- Kurangnya antusias siswa dalam mengisi lembar isian yang disiapkan.
Alternatif Solusi:
- Guru harus betul-betul mencari bahan tayang yang menarik perhatian siswa terkait nasionalisme agar proses
aktualisasi terlaksana dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan.
h. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI


Tabel 9. Jadwal Kegiatan
WAKTU PELAKSANAAN
No. URAIAN KEGIATAN Maret April
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15
1. Sosialisasi rencana kegiatan
- Konsultasi dengan Kepala
Sekolah
- Mengadakan rapat
sosialisasi dengan Kepala
Sekolah dan Dewan guru
- Mencatat saran dan
masukan
2. Menentukan waktu dan alat
pendukung kegiatan
- Meminta saran Kepala
Sekolah
- Menetapkan waktu
kegiatan
- Menentukan alat
pendukung kegiatan
3. Menentukan bahan tayang
Visual
- Melakukan konsultasi
dengan rekan guru PKn
- Mengunduh materi tayang
visual bertema
kebangsaan dari berbagai
sumber
- Menentukan materi
tayang visual sesuai
materi pembelajaran
4. Penayangan visual bertema
kebangsaan dalam
pembelajaran
- Mengecek kesiapan dan
kelengkapan alat
pendukung kegiatan
- Mengawali pembelajaran
dengan berdoa dan
menyanyikan lagu
“Indonesia Raya”
- Melaksanakan
pembelajaran
- Penanyangan visual
bertema kebangsaan
- Menjelaskan keterkaitan
materi tayang dengan
materi pembelajaran
- Mengakhiri pembelajaran
dengan berdoa
5. Evaluasi kegiatan
- Menyiapkan lembar isian
siswa
- Meminta siswa mengisi
lembar isian pemahaman
materi nasionalisme
- Memeriksa lembar isian
siswa
Sumber: Dokumentasi, 2020

Kendari,7 Maret 2020

Menyetujui
Coach Peserta

Ir. Hj. IKAH ATIKAH,MP UCHI NISYA RAMADHANI, S.Pd


NIP. 19640507 199203 2 008 NIP.19940226 201903 2 003
BAB III CAPAIAN AKTUALISASI
A. Kendala dan Antisipasi

Tabel 10. Kendala dan Antisipasi

NO. KEGIATAN KENDALA ANTISIPASI


Pada saat kegiatan Hasil pelaksanaan
sosialisasi dilaksanakan sosialisasi di sampaikan
tidak semua guru dapat melalui via WhatsApp
Sosialisasi rencana hadir, hal ini dikarenakan kepada para guru yang tidak
1.
kegiatan ada beberapa guru non sempat hadir dalam kegiatan
PNS tidak memiliki tersebut.
jadwal mengajar di hari
pelaksanaan sosialisasi.
 Akibat dari pandemi  Pelaksanaan kegiatan
covid-19 berdampak berubah pada sore hari
pada sekolah yang dikarenakan pada pagi hari
diliburkan, sehingga ada beberapa siswa yang
penentuan waktu masih membantu
perencanaan kegiatan orangtuanya bekerja,
Menentukan waktu dan berubah dan terdapat kegiatan pun hanya
2. adanya pelarangan melibatkan siswa
alat pendukung kegiatan
untuk mengumpulkan sebanyak 7 orang untuk
banyak orang. mencegah berkumpulnya
 Alat pendukung orang banyak.
kegiatan seperti  Meminjam speaker kepada
speaker yang belum teman guru.
tersedia di sekolah.

Akses jaringan yang Mencari titik-titik wilayah di


belum memadai di Wawonii Barat yang memiliki
wilayah Wawonii Barat, akses jaringan yang
Menentukan bahan sehingga proses mendukung dalam proses
3.
tayang visual pengunduhan bahan pengunduhan bahan tayang
tayang Visual sangat Visual.
terbatas.
Waktu pelaksanaan Memanfaatkan waktu yang
tayangan yang terbatas, ada melalui penayangkan
Penayangan visual sehingga maksimal video dengan durasi waktu
4. bertema kebangsaan hanya 3 (tiga) video yang tidak terlalu lama.
dalam pembelajaran yang dapat di tampilkan
pada setiap pertemuan
dikelas.
Melalukan evaluasi kegiatan
Tidak semua video yang
pada pertemuan ke-4
ditayangkan dapat
(empat) atau pertemuan
5. Evaluasi kegiatan dilakukan evaluasi test,
terakhir untuk melihat hasil
karna waktu yang
pencapaian siswa serta
terbatas.
mengefisienkan waktu.
B. Hasil Aktualisasi

Kegiatan aktualisasi nilai-nilai Dasar ASN dilaksanakan sejak tanggal 10


Maret 2020 sampai dengan 15 April 2020. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi
diawali dengan sosialisasi rencana kegiatan sekaligus meminta izin
melakukan kegiatan aktualisasi yang telah diagendakan dengan Kepala SMP
Negeri 1 Wawonii Barat. Pada pertemuan ini juga disampaikan 5 kegiatan
aktualisasi yang akan dilaksanakan dalam menuntaskan isu yang diangkat
yaitu lemahnya penanaman nilai-nilai nasionalisme siswa di SMP Negeri 1
Wawonii Barat. Lima kegiatan tersebut sebagai gagasan pemecahan isu
yang disusun secara runut, bertahap, dan sistematis, yang termuat dalam
kegiatan penayangan visual bertema kebangsaan untuk meningkatkan
wawasan nasionalisme siswa. Kegiatan aktualisasi dilaksanakan pada kelas
VIII.C di SMP Negeri 1 Wawonii Barat Kecamatan Wawonii Barat Kabupaten
Konawe Kepulauan. Kegiatan aktualisasi dilaksanakan dalam lima kegiatan
dan semua kegiatan terlaksana sesuai rancangan. Adapun capaian
aktualisasi dapat dilihat secara lebih rinci pada tabel berikut:
Tabel 11. Capaian Aktualisasi

WAKTU
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/ HASIL NILAI DASAR KET.
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. 10-13 Maret Sosialisasi 1. Melakukan konsultasi Persetujuan Kepala  Akuntabilitas Terlaksana
2020 rencana dengan Kepala Sekolah  Nasionalisme sesuai
kegiatan Sekolah  Etika Publik rancangan
 Komitmen Mutu
 Anti Korupsi
2. Mengadakan rapat Adanya kesepakatan  Akuntabilitas
sosialisasi kegiatan serta dukungan Kepala  Nasionalisme
dengan Kepala Sekolah dan Dewan  Etika Publik
Sekolah dan dewan Guru  Komitmen Mutu
guru  Anti Korupsi
3. Mencatat saran dan Tercatatnya saran dan  Akuntabilitas
masukan masukan  Nasionalisme
 Etika Publik
 Komitmen Mutu
 Anti Korupsi
2. 14-16 Maret Menentukan 1. Meminta saran Kepala Tercatatnya saran  Akuntabilitas Terlaksana
2020 waktu dan alat Sekolah Kepala Sekolah  Nasionalisme sesuai
pendukung  Etika Publik rancangan
kegiatan  Komitmen Mutu
 Anti Korupsi
2. Menetapkan waktu Tersedianya jadwal  Akuntabilitas
kegiatan kegiatan penayangan  Nasionalisme
 Etika Publik
 Komitmen Mutu
 Anti Korupsi
3. Menentukan alat Tersedianya alat-alat  Akuntabilitas
pendukung pendukung kegiatan  Nasionalisme
terlaksananya kegiatan  Etika Publik
 Komitmen Mutu
 Anti Korupsi
3. 17-20 Maret Menentukan 1. Meminta saran Rekan Tercatatnya saran dan  Akuntabilitas Terlaksana
2020 bahan tayang Guru PKn masukan  Nasionalisme sesuai
visual audio  Etika Publik rancangan
 Komitmen Mutu
2. Mengunduh materi Tersedianya materi  Akuntabilitas
tayang visual audio tayang  Nasionalisme
bernuansa kebangsaan  Etika Publik
dari berbagai sumber  Komitmen Mutu
 Anti Korupsi
3. Menentukan tayangan Terpilihnya materi  Akuntabilitas
visual audio sesuai tayang sesuai materi  Nasionalisme
materi pembelajaran pembelajaran  Etika Publik
 Komitmen Mutu
 Anti Korupsi
4. 25 Maret– Penayangan 1. Mengecek kesiapan Siap dan lengkapnya  Akuntabilitas Terlaksana
15 April visual bertema dan kelengkapan alat alat pendukung  Nasionalisme sesuai
2020 kebangsaan pendukung kegiatan  Etika Publik rancangan
dalam  Komitmen Mutu
pembelajaran  Anti Korupsi
2. Mengawali Siswa berdoa menurut  Akuntabilitas
pembelajaran dengan agama dan kepercayaan  Nasionalisme
berdoa dan masing-masing  Etika Publik
menyanyikan lagu dilanjutkan dengan  Komitmen Mutu
“Indonesia Raya” dinyanyikannya lagu  Anti Korupsi
“Indonesia Raya”
3. Melaksanakan Siswa memahami materi  Akuntabilitas
pembelajaran pembelajaran  Nasionalisme
 Etika Publik
 Komitmen Mutu
 Anti Korupsi
4. Penanyangan visual feedback siswa  Akuntabilitas
bertema kebangsaan (dokumentasi)  Nasionalisme
 Etika Publik
 Komitmen Mutu
 Anti Korupsi
5. Menjelaskan muatan Pemahaman siswa  Akuntabilitas
video dan tentang nasionalisme  Nasionalisme
keterkaitannya dengan  Etika Publik
materi pembelajaran  Komitmen Mutu
 Anti Korupsi
6. Mengakhiri Siswa berdoa menurut  Akuntabilitas
pembelajaran dengan agama dan kepercayaan  Nasionalisme
berdoa masing-masing  Etika Publik
 Komitmen Mutu
 Anti Korupsi
5. 13–15 April Evaluasi 1. Menyiapkan lembar Tersedianya lembar  Akuntabilitas Terlaksana
2020 kegiatan isian siswa isian siswa  Nasionalisme sesuai
 Etika Publik rancangan
 Komitmen Mutu
 Anti Korupsi
2. Meminta siswa mengisi Terjawabnya lembar  Akuntabilitas
lembar isian isian  Nasionalisme
pemahaman materi  Etika Publik
nasionalisme  Komitmen Mutu
 Anti Korupsi
3. Memeriksa lembar Terukurnya wawasan  Akuntabilitas
isian siswa nasionalisme siswa  Nasionalisme
 Etika Publik
 Komitmen Mutu
 Anti Korupsi
a. Penjelasan Capaian Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan sejak tanggal 10 Maret 2020 sampai
dengan tanggal 15 April 2020. Waktu pelaksanaan berlaku sejak kegiatan
pertama, yaitu kegiatan sosialisasi termasuk semua tahapan kegiatan sampai
dengan kegiatan terakhir, yaitu evaluasi kegiatan. Adapun penjelasan
pelaksanaan kegiatan untuk memecahkan isu, dapat diuraikan sebagai berikut:
Deskripsi Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan I Sosialisasi Rencana Kegiatan
Tanggal 10-13 Maret 2020
 Persetujuan kepala sekolah
 Adanya kesepakatan serta dukungan Kepala Sekolah dan
Output Kegiatan
Dewan Guru
 Tercatanya saran dan masukan
 Surat persetujuan dari kepala sekolah
 Blanko saran dan masukan dari rekan guru
Lampiran
 Daftar hadir rapat
 Foto/Dokumentasi
Tahapan kegiatan:
a. Melakukan Konsultasi dengan Kepala Sekolah;
b. Mengadakan rapat untuk sosialisasi kegiatan dengan kepala sekolah dan
dewan guru;
c. Mencatat saran dan masukan

Deskripsi Kegiatan:
Konsultasi dengan Kepala Sekolah merupakan bagian dari upaya awal mengawali
kegiatan aktualisasi yang penyampaian tujuan dari rancangan kegiatan disampaikan
secara jelas dan terarah (Akuntabilitas). Hal tersebut dilakukan dengan saling
menghargai (Nasionalisme) yakni menerima saran atau masukan kepala sekolah
selaku pimpinan/atasan. Selanjutnya rancangan kegiatan disampaikan pada
pimpinan dengan tetap mengutamakan kesopansantunan dalam bertindak dan
bertutur kata (Etika Publik). Dalam hal ini, pertemuan dengan Kepala sekolah juga
dilakukan secara efektif yakni melakukan konsultasi secara langsung agar
komunikasi berjalan secara baik dan lancar (Komitmen Mutu). Penyampaian
rencana kegiatan aktualisasi juga harus dan hanya dapat dilakukan dengan penuh
keberanian dan keyakinan dalam penyampaiannya (Anti Korupsi)
Tahapan selanjutnya dalam kegiatan ini adalah dengan mengadakan dan mengikuti
rapat sosialisasi rencana kegiatan bersama Kepala Sekolah dan Dewan Guru.
Sosialisasi dilakukan oleh penulis dengan penyampaikan rencana kegiatan
aktualisasi secara transparan dan memberikan penjelasan pelaksanaan kegiatan
secara rinci kepada pimpinan dan dewan guru (Akuntabilitas). Kegiatan rapat
sosialisasi ini dilaksanakan secara musyawarah dengan meminta saran dan
masukan dari pimpinan maupun dewan guru terkait rencana kegiatan
(Nasionalisme). Dalam hal pemaparan rencana kegiatan aktualisasi melalui rapat
harus tetap disampaikan dengan santun dan lugas (Etika Publik). Pemaparan
rencana kegiatan melalui rapat sosialisasi dilakukan untuk menjaga kepercayaan
(Komitmen Mutu) dalam lingkungan sekolah sehingga dapat terjalin kerja sama
yang baik serta mengikuti kegiatan rapat secara tertib sejak awal dimulai sampai
berakhirnya rapat (Anti Korupsi).
Selanjutnya, melalui kegiatan rapat sosialisasi rencana kegiatan dengan kepala
Sekolah dan Dewan Guru, penulis dengan tanggap mencatat semua saran yang
diberikan untuk dipertimbangkan (Akuntabilitas). Tahapan kegiatan ini merupakan
wujud dari pelaksanaan musyawarah dengan Mendengarkan, menerima dan
menghargai saran dan masukan dari pimpinan atau dewan guru (Nasionalisme).
Saran yang diberikan dicatat dan didengarkan keseluruhan tanpa membeda-
bedakannya (Etika Publik) serta mencatat saran dan masukan sesaat setelah saran
masukan diberikan oleh pimpinan atau dewan guru (Komitmen Mutu). Selanjutnya,
saran dan masukan yang diberikan dipilah dan dipilih yang tepat sasaran dan sesuai
rencana kegiatan (Anti Korupsi).

Keterkaitan dengan nilai Dasar ASN:


Tahap I: “Melakukan Konsultasi dengan Kepala Sekolah”
 Akuntabilitas: Kejelasan
Dalam tahap konsultasi ini, saya menyampaikan tujuan pelaksanaan kegiatan
dengan jelas dengan menunjukkan rancangan kegiatan aktualisasi yang telah
diseminarkan
 Nasionalisme: Menghargai
Menghargai dan menerima saran atau masukan dari pimpinan/atasan untuk
mencapai kesepahaman
 Etika Publik: Kesantunan
Dalam tahap ini, saya menyampaikan rencana kegiatan kepada pimpinan
dengan sikap yang sopan dan tutur kata yang santun agar dapat terjalin
komukasi yang baik.
 Komitmen Mutu: Efektif
Konsultasi dilakukan secara langsung agar komunikasi berjalan dengan lancar
dan efektif
 Anti Korupsi: Keberanian
Dalam tahap kegiatan ini, saya mampu berani menyampaikan dan menjelaskan
rancangan kegiatan aktualisasi kepada Kepala Sekolah dengan lugas.

Tahap II: “Adanya kesepakatan serta dukungan Kepala Sekolah dan Dewan Guru”
 Akuntabilitas: Transparansi
Dalam tahapan kegiatan ini, saya memberikan penjelasan pelaksanaan
kegiatan secara rinci disertai tujuan pelaksanaan kegiatan dihadapan peserta
rapat yakni Kepala Sekolah dan dewan guru yang hadir.
 Nasionalisme: Musyarawarah
Meminta saran dan masukan dari pimpinan atau dewan guru terkait rencana
kegiatan
 Etika Publik: Kesantunan
Dalam tahapan kegiatan ini, saya menyampaikan rencana kegiatan dengan
santun dan bertutur kata sopan.
 Komitmen Mutu: Kepercayaan
Melalui tahapan kegiatan ini, saya berupaya membangun kepercayaan dari
Kepala Sekolah dan dewan guru melalui musyawarah dalam rapat untuk
kelancaran terlaksananya kegiatan.
 Anti Korupsi: Kedisiplinan
Dalam tahapan kegiatan ini, saya mengikuti kegiatan rapat dengan tertib yakni
sejak awal dimulainya rapat sampai berakhirnya rapat.

Tahap III: “Mencatat saran dan masukan”


 Akuntabilitas: Responsif
Melalui tahapan kegiatan ini, saya menanggapi dan mencatat saran yang
diberikan untuk dipertimbangkan guna terlaksananya kegiatan aktualisasi
secara maksimal
 Nasionalisme: Musyawarah
Dalam tahapan kegiatan ini, saya senantiasa mendengarkan, menerima dan
menghargai saran dan masukan dari pimpinan atau dewan guru dan meminta
tanggapan kembali jika saran yang diusulkan kurang jelas sehingga terjalin
musyawarah yang baik.
 Etika Publik: Persamaan
Melalui tahapan kegiatan ini, saya mencatat dan mendengarkan semua saran
dari Kepala Sekolah selaku pimpinan dan dewan guru tanpa membeda-
bedakannya.
 Komitmen Mutu: Efisien
Mencatat saran dan masukan sesaat setelah saran masukan diberikan oleh
pimpinan atau dewan guru

 Anti Korupsi: Kerja keras


Mampu memilah dan memilih saran dan masukan yang penting dan tepat
sasaran sesuai rencana kegiatan.
Kontribusi Terhadap Kegiatan ini dilakukan untuk menyelaraskan persepsi
Visi Misi dan nilai- dengan pimpinan sehingga hasil konsultasi menjadi
nilai organisasi pedoman dalam pemecahan isu yang tentunya
memberikan konstribusi terhadap visi sekolah yaitu
“menyelenggarakan pendidikan untuk mencerdaskan
peserta didik dalam meningkatkan ketakwaan terhadap
Tuhan yang Maha Esa”

Penguatan terhadap Sosialisasi rencana kegiatan aktualisasi memberikan


Nilai-nilai Organisasi penguatan terhadap nilai-nilai oganisasi yakni demokratis,
jujur, toleransi, dan kerja keras.

Bukti fisik Kegitan Kegiatan I “Sosialisasi Rencana Kegiatan”


Tahap I “Konsultasi dengan Kepala Sekolah”

Dokumentasi
(Pertemuan dengan
Kepala Sekolah)

Surat Persetujuan Pelaksanaan Kegiatan


Tahap II “Mengadakan rapat sosialisasi dengan Kepala Sekolah
dan Dewan Guru”

Pemaparan
Rancangan kegiatan
dalam rapat

Daftar hadir rapat


Tahap III “Tercatatnya saran dan Masukan”
- Dampak Positif
Dengan melakukan sosialisasi sebagai awal kegiatan,
maka akan mendapat dukungan dari pimpinan terkait
kegiatan aktualisasi, sehingga memudahkan setiap
Analisis Dampak pelaksanaan kegiatan.
- Dampak Negatif
menghasilkan output kegiatan yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan karena tidak adanya legitimasi
dari atasan maupun rekan guru di sekolah.

Kegiatan II Menentukan waktu dan alat pendukung kegiatan


Tanggal 14-16 Maret 2020
 Tercatatnya saran Kepala Sekolah
Output Kegiatan  Tersedianya jadwal kegiatan
 Tersedianya alat pendukung kegiatan
 Blanko saran Kepala Sekolah
Lampiran  Jadwal Penayangan Visual
 Foto/Dokumentasi
Tahapan kegiatan:
1. Meminta saran Kepala Sekolah
2. Menetapkan waktu dan lokasi kegiatan
3. Menentukan alat-alat pendukung terlaksananya kegiatan
Deskripsi Kegiatan:
Meminta saran Kepala Sekolah perihal penentuan waktu dan lokasi kegiatan
dilakukan agar kegiatan dapat terlaksana dengan penuh komitmen dan tanggung
jawab (Akuntabilitas). Dengan adanya komitmen yang telah diberikan oleh
pimpinan menjadikan penulis dapat mewujudkan bentuk loyalitas pada pimpinan
(Nasionalisme). Meminta saran dilakukan dengan tetap mengedepankan
kesopansantunan dalam bertindak dan bertutur kata (Etika Publik) dan
mendengarkan serta melaksanakan sesuai arahan pimpinan (Komitmen Mutu).
Untuk mencapai hasil yang maksimal, saran yang diberikan diupayakan terlaksana
secara maksimal (Anti Korupsi).
Tahapan selanjutnya dalam kegiatan ini adalah menetapkan jadwal dan lokasi
pelaksanaan penayangan visual audio yang ditetapkan dengan penuh pertimbangan
(Akuntabilitas) dan bekerja secara maksimal dan ikhlas (Nasionalisme), dengan
tetap mengupayakan lokasi kegiatan dilaksanakan dalam cakupan wilayah sekolah
(perpustakaan) (Etika Publik). Waktu kegiatan sesuai ditetapkan berdasarkan
kebutuhan dan kondisi siswa serta lingkungan sekolah (Komitmen Mutu) serta
dengan tetap menetapkan jadwal secara simple dan sederhana (Anti Korupsi).
Selain menentukan waktu kegiatan, penetapan alat pendukung kegiatan
penayangan visual juga sangat perlu dilakukan. Alat pendukung kegiatan berupa
Laptop, Proyektor, Speaker, dan papan colokan listrik ditentukan secara mandiri
(Anti korupsi) dan dipilah secara jelas berdasarkan fungsinya agar menjadi terukur
(Etika Publik) oleh penulis. Alat-alat tersebut (Proyektor, speaker, dan Papan
colokan listrik) menjadikan penulis dapat melaksanakan kegiatan dengan
meminimalisir anggaran (Komitmen mutu/ efisiensi) karena telah dimiliki sekolah.
Oleh karena itu, keberadaan alat-alat tersebut menjadi tanggung jawab penulis untuk
menjaga agar tetap aman selama penggunaannya (Akuntabilitas). Terdapat pula
alat yang harus diupayakan sendiri oleh penulis berupa laptop (Nasonalisme).
Keterkaitan dengan nilai Dasar ASN:
Tahap I: “Meminta saran Kepala Sekolah”
 Akuntabilitas: Komitmen
Dalam tahapan kegiatan ini, saya membuat komitmen dengan pimpinan untuk
melaksanakan kegiatan dengan penuh tanggung jawab dan terencana.
 Nasionalisme: Pengabdian
Melalui tahapan kegiatan ini, saya menjadikan pimpinan sebagai pengarah
terlaksananya kegiatan dan mendengarkan saran untuk kebaikan pelaksanaan
kegiatan sebagai bentuk pengabdian.
 Etika Publik: Kesantunan
Dalam tahapan kegiatan ini, saya menjalin komunikasi yang baik dengan
pimpinan dalam menentukan jadwal penayangan video.
 Komitmen Mutu: Taat perintah
Dalam tahapan kegiatan ini, saya menghargai dan menerima serta
melaksanakan saran pimpinan setelah dikonsultasikan
 Anti Korupsi: Kerja keras
Dalam tahapan kegiatan ini, saya berusaha keras untuk melaksanakan kegiatan
sesuai komitmen yang telah dibuat dan ditentukan bersama pimpinan
Tahap II: “Menetapkan waktu penayangan visual”
 Akuntabilitas: Ketelitian
Dalam tahapan kegiatan ini, saya menentukan waktu kegiatan dengan penuh
pertimbangan
 Nasionalisme: Rela berkorban
Untuk maksimalnya pelaksanaan kegiatan, saya mempertimbangkan waktu
pelaksanaan kegiatan sekalipun di luar waktu kerja
 Etika Publik: Hemat
Dalam tahapan kegiatan ini, saya menentukan waktu kegiatan dalam cakupan
wilayah lingkungan sekolah sesuai dengan arahan pimpinan.
 Komitmen Mutu: Cepat tanggap
Dalam tahapan kegiatan ini, saya menentukan waktu kegiatan dengan
memperhatikan kebutuhan dan kondisi siswa serta lingkungan sekolah.
 Anti Korupsi: Kesederhanaan
Dalam tahapan kegiatan ini, saya menetapkan jadwal kegiatan dengan simpel
dan sederhana.
Tahap III: “Menentukan alat pendukung kegiatan”
 Akuntabilitas: Tanggung Jawab
Dalam tahapan kegiatan ini, saya menjaga keamanan alat pendukung kegiatan
untuk pemanfaatannya secara berkelanjutan.
 Nasionalisme: Rela berkorban
Dalam tahapan kegiatan ini, saya mampu menyediakan alat pendukung
kegiatan yang tidak dimiliki sekolah secara mandiri.
 Etika Publik: Kejelasan
Dalam tahapan kegiatan ini, saya memilah alat pendukung kegiatan secara
jelas dan terukur.
 Komitmen Mutu: Efisien
Dalam tahapan kegiatan ini, saya memanfaatkan media yang telah tersedia
sebagai alat pendukung kegiatan.
 Anti Korupsi: Kemandirian
Dalam tahapan kegiatan ini, saya mampu memilih dan menentukan alat
pendukung kegiatan secara mandiri.
Kontribusi Terhadap Kegiatan ini dilakukan untuk menyelaraskan persepsi
Visi Misi dan nilai- dengan pimpinan sehingga hasil konsultasi menjadi
nilai organisasi pedoman dalam pemecahan isu yang tentunya
memberikan konstribusi terhadap visi sekolah yaitu
“mewujudkan siswa yang berkarakter, berprestasi, dan
menumbuhkan karakter yang kuat pada peserta didik
untuk setia dan taat pada Pancasila dan UUD 1945”.
Penguatan terhadap Menentukan waktu penayangan visual serta alat
Nilai-nilai Organisasi pendukung kegiatan memberikan penguatan terhadap
nilai-nilai oganisasi yakni Demokratis, mandiri dan kerja
keras.

Bukti fisik Kegitan Kegiatan II “Menentukan Waktu Penayangan Visual serta


Alat Pendukung Kegiatan”
Tahap I “Meminta Saran Kepala Sekolah”

Pertemuan dengan
Kepala Sekolah

Saran Kepala Sekolah


Tahap II “Menetapkan Waktu Penayangan Visual”
Tahap III “Menentukan alat pendukung kegiatan penayangan”

Alat pendukung kegiatan (laptop, proyektor,


speaker dan papan colokan listrik)

- Dampak Positif
Dengan menentukan waktu dan alat pendukung
kegiatan, maka kegiatan aktualisasi dapat terlaksana
dengan baik
Analisis Dampak
- Dampak Negatif
Kegiatan tidak dapat berjalan dengan lancar,
dikarenakan tidak adanya kesiapan terkait jadwal
maupun alat pendukung suksesnya kegiatan.

Kegiatan III Menentukan Bahan Tayang Visual


Tanggal 17-20 Maret 2020
 Tercatatnya saran dan masukan
Output
Kegiatan  Tersedianya materi tayang
 Terpilihnya materi tayang sesuai materi pembelajaran
 Blanko saran Rekan Guru PKn
Lampiran  Dokumentasi materi Tayang
 Foto/Dokumentasi
Tahapan kegiatan:
1. Konsultasi dengan Rekan Guru PKn
2. Mengunduh materi tayang visual bertema kebangsaan dari youtube.com
3. Menentukan tayangan visual sesuai materi pembelajaran

Deskripsi Kegiatan:
Meminta saran rekan guru PKn dilakukan dalam rangka pelaksanaan penayangan
yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran sebagai suatu refleksi dengan tetap
memiliki kesesuaian materi pembelajaran PKn. Tahapan ini menggambarkan nilai
(Komitmen Mutu) dengan berupaya membangun kepercayaan dengan teman
sejawat. Dalam hal ini, penulis bertindak responsif dengan melibatkan rekan
sebidang (Akuntabilitas). Dengan meminta saran terjalin tukar pendapat yang baik
(Nasionalisme) dengan tutur kata yang santun (Etika Publik) dan melaksanakan
kegiatan sesuai komitmen yang telah disepakati oleh rekan guru sebidang (Anti
Korupsi).
Tahapan selanjutnya dalam kegiatan ini adalah mengunduh materi tayang bertema
kebangsaan dari sumber (youtube.com). Dalam tahapan kegiatan ini membutuhkan
ketelitian menentukan tayangan bertema kebangsaan (Akuntabilitas). Selama
proses tahapan kegiatan ini, penulis melakukannya dengan semangat dan
penghayatan (Nasionalisme) dan konsisten (Etika Publik). Mengunduh materi
melalui youtube.com mendorong pemanfaatan teknologi (Komitmen Mutu) yang
selanjutnya dengan penuh kerja keras menentukan tayangan sesuai materi
pembelajaran (Anti Korupsi).
Lebih lanjut untuk menayangkan visual dalam pembelajaran maka materi tayang
nasionalisme diupayakan memiliki keterkaitan dengan materi pembelajaran. Untuk
melakukan pemilahan dilakukan dengan penuh ketelitian (Akuntabilitas) dan
amanah (Nasionalisme) yakni tetap melaksanakan pembelajaran sebagaimana
mestinya serta melaksanakan tugas secara cermat dengan memilih materi tayang
yang sesuai dengan materi pembelajaran (Etika Publik). Dalam penentuan materi
tayang yang sesuai dengan materi pembelajaran dilakukan penulis di luar jam kerja
dengan ikhlas (Komitmen Mutu) dengan mengerahkan segala kemampuan yang
ada (Anti Korupsi).

Keterkaitan dengan nilai Dasar ASN:


Tahap I: “Konsultasi dengan Rekan Guru PKn ”
 Akuntabilitas: Responsif
Dalam tahapan kegiatan ini, saya memanfaatkan rekan sejawat yang
berpengalaman untuk meminta saran terkait materi tayang yang akan disiapkan
 Nasionalisme: Musyawarah
Dalam tahapan kegiatan ini, saya menjalin diskusi yang baik meminta saran dan
masukan terkait dengan materi tayang yang akan disiapkan
 Etika Publik: Kesantunan
Dalam tahapan kegiatan ini, saya dapat menjalin komunikasi dan kerja sama
yang baik dengan rekan sejawat
 Komitmen Mutu: Kepercayaan
Dalam tahapan kegiatan ini, saya menghargai dan menerima saran dari rekan
kerja yang lebih berpengalaman
 Anti Korupsi: Kerja keras
Berusaha semaksimal mungkin untuk melaksanakan kegiatan sesuai komitmen
yang telah dibuat bersama rekan guru sebidang

Tahap II: “Mengunduh materi tayang visual bertema kebangsaan dari


youtube.com”
 Akuntabilitas: Ketelitian
Dalam tahapan kegiatan ini, saya hanya mengunduh materi tayang yang
bernuansa kebangsaan
 Nasionalisme: Cinta tanah air
Dalam tahapan kegiatan ini, saya memilih materi tayang dengan semangat dan
penuh penghayatan bahwa kegiatan ini adalah untuk generasi penerus bangsa
 Etika Publik: Konsisten
Dalam tahapan kegiatan ini, materi tayang yang disiapkan keseluruhannya
bernuansa kebangsaan
 Komitmen Mutu: Inovatif
Dalam tahapan kegiatan ini, saya menyiapkan materi tayang yang menarik dan
sesuai dengan materi pembelajaran
 Anti Korupsi: Kerja keras
Dalam tahapan kegiatan ini, saya mengunduh materi tayang yang diakses dari
sumber youtube.com untuk menyesuaikan dengan materi pembelajaran.
Tahap III: “Menentukan tayangan visual sesuai materi pembelajaran”
 Akuntabilitas: Ketelitian
Dalam tahapan kegiatan ini, saya memilih materi tayang yang bernuansa
kebangsaan dan menyesuaikan dengan materi pembelajaran
 Nasionalisme: Amanat
Dalam tahapan kegiatan ini, saya menentukan materi tayang yang bersesuaian
dengan materi pembelajaran agar proses pembelajaran tidak terganggu dan
tetap berjalan sebagaimana mestinya.
 Etika Publik: Cermat
Dalam tahapan kegiatan ini, saya menentukan materi tayang yang bermuatan
kebangsaan sesuai materi pembelajaran
 Komitmen Mutu: Keikhlasan
Dalam tahapan kegiatan ini, saya menentukan materi-materi tayang yang
bersesuaian dengan materi pembelajaran sekalipun pada waktu luang/diluar
jam kerja
 Anti Korupsi: Kerja Keras
Dalam tahapan kegiatan ini, saya mengerahkan segala kemampuan dalam
menganalisa materi tayang yang sesuai materi pembelajaran
Kontribusi Kegiatan ini berkontribusi untuk mendukung visi SMP Negeri
Terhadap Visi 1 Wawonii Barat yaitu “menyelenggarakan pendidikan untuk
Misi dan nilai-nilai mencerdaskan peserta didik dalam meningkatkan ketakwaan
organisasi terhadap Tuhan yang Maha Esa”.

Penguatan Menentukan materi tayang visual memberikan penguatan


terhadap Nilai- terhadap nilai-nilai oganisasi yakni Mandiri, Kerja Keras, dan
nilai Organisasi Kreatif serta Inovatif

Bukti fisik Kegitan Kegiatan III “ Menentukan Bahan Tayang Visual-Audio”


Tahap I “ Meminta Saran Rekan Guru PKn”

Pertemuan dengan rekan Guru PKn

Blanko saran yang diberikan


Tahap II “Mengunduh Materi Tayang (Sumber Youtube.com)

Mengunduh bahan tayang

Pencarian materi melalui Youtube.com


Pengunduhan materi tayang

Tahap III “Menentukan materi tayang sesuai materi pembelajaran”

Memilih materi tayang sesuai


materi pembelajaran

Analisis Dampak - Dampak Positif


Dengan memilih tayangan visual yang sesuai dengan
tema kebangsaan serta materi pembelajaran dikelas,
maka proses pembelajaran akan lebih terarah dan
diharapkan mampu memberikan penguatan nilai-nilai
Nasionalisme pada siswa.
- Dampak Negatif
Proses pembelajaran tidak akan berjalan secara
maksimal dan sulit untuk mencapai tujuan dari kegiatan
aktualisasi.
Penayangan visual bertema kebangsaan dalam
Kegiatan IV
Pembelajaran
Tanggal 25 Maret– 15 April 2020
 Siap dan lengkapnya alat pendukung kegiatan
 Siswa berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-
masing dan dilanjutkan dengan dinyanyikannya lagu
“Indonesia Raya”
Output Kegiatan  Siswa melaksanakan pembelajaran (Dokumentasi)
 Feedback siswa (Dokumentasi)
 Pengetahuan siswa tentang nasionalisme (Dokumentasi)
 Siswa berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-
masing
 Foto/Dokumentasi Kegiatan
Lampiran  Dokumentasi Materi tayang visual

Tahapan kegiatan:
1. Mengecek kesiapan dan kelengkapan alat pendukung kegiatan
2. Berdoa untuk mengawali pembelajaran dan menyanyikan lagu “Indonesia
Raya”
3. Melaksanakan pembelajaran
4. Penanyangan visual bernuansa kebangsaan
5. Menjelaskan keterkaitan video dengan materi pembelajaran
6. Mengakhiri pembelajaran dengan berdoa

Deskripsi Kegiatan:
Kegiatan ini merupakan kegiatan inti dari pelaksanaan aktualisasi oleh karenanya
kegiatan ini terdiri dari 6 tahapan yang terangkai dalam proses pembelajaran.
Tahapan pertama dari kegiatan ini adalah “mengecek kesiapan dan kelengkapan
alat pendukung kegiatan” yang pertama kali harus dilakukan dengan memastikan
alat dalam kondisi lengkap dan berfungsi dengan baik (Akuntabilitas) dengan
penuh semangat dan percaya diri (Nasionalisme). Alat pendukung disiapkan
dengan tenang dan mandiri (Etika Publik) sebelum pelaksanaan kegiatan
pembelajaran (Komitmen Mutu). Tahapan ini dilakukan secara runtut dan cermat
(Anti Korupsi).
Tahapan selanjutnya dari kegiatan ini dilakukan setelah kegiatan pembelajaran
dibuka yakni “berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing” yang juga
dilakukan pada tahapan sesaat sebelum proses pembelajaran ditutup dan
menyanyikan lagu “Indonesia Raya”. Melalui tahapan kegiatan ini, dapat diterapkan
nilai-nilai toleransi dengan rasa saling menghargai antar pemeluk agama
(Nasionalisme) serta memberikan kesempatan pada semua siswa untuk berdoa
sesuai kepercayaan masing-masing (Etika Publik). Tahapan kegiatan ini
menjadikan kegiatan berdoa dan menyanyikan lagu kebngsaan sebagai suatu
kebiasaan memulai pembelajaran (Akuntabilitas) sekaligus memberikan
pengajaran untuk meluangkan waktu berdoa sejenak dan menyanyikan lagu
kebangsaan sebelum mengawali setiap kegiatan pembelajaran (Anti Korupsi). Hal
ini dilakukan dengan mengarahkan siswa untuk tenang dan penuh penghayatan
dalam berdoa (Komitmen Mutu).
Setelah “berdoa dan menyanyikan lagu Indonesia Raya”, tahapan selanjutnya yang
dilakukan adalah “melaksanakan pembelajaran“ sebagaimana mestinya.
Melaksanakan pembelajaran adalah bagian dari tugas seorang guru oleh karena itu
harus dilakukan dengan penuh rasa tanggungjawab (Akuntabilitas) dan amanah
(Nasionalisme). Selain itu, pembelajaran dilaksanakan dengan terus menanamkan
keteladanan dan nilai-nilai etika (Etika Publik) dengan penuh keramahtamahan
terhadap siswa (Komitmen Mutu). Dalam pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan
sesuai dengan jumlah jam pelajaran yang telah ditetapkan (Anti Korupsi).
Setelah berakhirnya kegiatan inti pembelajaran, dilakukan refleksi berupa
penayangan visual bertema kebangsaan dengan durasi 5-15 menit. Tahapan
kegiatan ini merupakan konsistensi atas komitmen yang telah disepakati dengan
pimpinan dalam rancangan aktualisasi (Akuntabilitas). Tahapan kegiatan ini
merupakan inti dari kegiatan aktualisasi sehingga dilakukan dengan penuh rasa
antusias dan semangat yang tinggi (Nasionalisme). Dalam penayangan visual
penulis memperkenankan siswa menyaksikan tayangan dengan tenang dan fokus
(Etika Publik) dan tetap mengupayakan siswa merasa nyaman (Komitmen Mutu).
Penayangan video ini dikerjakan secara mandiri oleh penulis (Anti Korupsi).
Setelah penayangan video, penulis melaksanakan tahapan ke enam yakni
“menjelaskan keterkaitan materi muatan video dengan materi pembelajaran” secara
singkat dan jelas (Akuntabilitas) serta menjelaskan dengan tenang dan lugas
(Nasionalisme). Sekalipun pelaksanaan kegiatan dilakukan diakhir pembelajaran,
tetap harus selalu berpenampilan rapi dan terbaik (Etika Publik) serta penuh
dengan integritas (Komitmen Mutu) dan Sederhana (Anti Korupsi). Setelah
penayangan video, tahapan yang selanjutnya dilakukan adalah menutup
pembelajaran dengan berdoa dengan tetap mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
ASN.

Keterkaitan dengan nilai Dasar ASN:


Tahap I: “Mengecek kesiapan dan kelengkapan alat pendukung kegiatan”
 Akuntabilitas: Tanggung jawab
Dalam tahapan kegiatan ini, saya memastikan kesiapan dan kelengkapan alat
pendukung kegiatan sebelum pelaksanaan kegiatan dimulai
 Nasionalisme: Semangat
Dalam tahapan kegiatan ini, saya menyiapkan alat pendukung kegiatan dengan
penuh semangat dan percaya diri
 Etika Publik: Kemandirian
Dalam tahapan kegiatan ini, saya mengecek kesiapan alat pendukung kegiatan
dengan tenang dan mandiri
 Komitmen Mutu: Efisien
Dalam tahapan kegiatan ini, saya mempersiapkan alat pendukung kegiatan
sebelum waktu pelaksanaan pembelajaran
 Anti Korupsi: Kedisiplinan
Dalam tahapan kegiatan ini, saya mengecek kesiapan dan kelengkapan alat
pendukung kegiatan dengan tertib
Tahap II: “Berdoa untuk mengawali pembelajaran dan menyanyikan lagu “Indonesia
Raya”
 Akuntabilitas: Konsisten
Dalam tahapan kegiatan ini, saya menjadikan berupaya kegiatan berdoa sebagai
suatu kebiasaan
 Nasionalisme: Toleransi
Melalui tahapan kegiatan ini, saya menanamkan rasa saling menghargai antar
pemeluk agama
 Etika Publik: Persamaan
Dalam tahapan kegiatan ini, saya memberikan kesempatan pada semua siswa
untuk berdoa sesuai kepercayaan masing-masing
 Komitmen Mutu: Kewenangan
Dalam tahapan kegiatan ini, saya mengarahkan siswa untuk berdoa dengan
tenang dan penuh penghayatan
 Anti Korupsi: Kedisiplinan
Dalam tahapan kegiatan ini, saya mengajarkan siswa untuk meluangkan waktu
berdoa sejenak sebelum mengawali kegiatan pembelajaran.
Tahap III: “Melaksanakan pembelajaran”
 Akuntabilitas: Tanggung jawab
Melaksanakan pembelajaran dengan penuh rasa tanggung jawab
 Nasionalisme: Amanat
Mampu memahami bahwa melaksanakan pembelajaran merupakan amanat dari
profesi keguruan
 Etika Publik: Kesopansantunan
Melaksanakan pembelajaran dengan penuh keteladanan dan menanamkan nilai-
nilai etika
 Komitmen Mutu:Keramahan
Penyampaian materi pembelajaran dilakukan dengan penuh keramahtamahan
terhadap siswa
 Anti Korupsi: Kedisiplinan
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan jam pembelajaran yang telah
ditentukan
Tahap IV: “Penanyangan visual bertema kebangsaan”
 Akuntabilitas: Komitmen
melaksanakan komitmen yang telah disepakati bersama pimpinan
 Nasionalisme: Semangat
Melakukan penayangan video dengan penuh rasa antusias dan semangat yang
tinggi
 Etika Publik: Kesopanan
Memperkenankan siswa menyaksikan tayangan video dengan tenang dan fokus
 Komitmen Mutu: Kenyamanan
Mempersilahkan siswa menyaksikan tayangan video sesuai kenyamanan
masing-masing
 Anti Korupsi: Kemandirian
Mampu melakukan penayangan video secara mandiri dan penuh tanggung jawab
Tahap V: “Menjelaskan keterkaitan video dengan materi pembelajaran”
 Akuntabilitas: Ketelitian
Menjelaskan nilai-nilai nasionalisme berdasarkan video dan mengaitkan dengan
materi pembelajaran
 Nasionalisme: Wawasan Kebangsaan
Mampu menjelaskan dengan tenang dan lugas
 Etika Publik: Berpenampilan Rapi
Memberikan penjelasan dengan tetap memberikan penampilan yang rapi dan
terbaik
 Komitmen Mutu: Integritas
Menjelaskan keterkaitan muatan video dengan materi pembelajaran dengan
penuh keyakinan dan percaya diri
 Anti Korupsi: Kesederhanaan
Menjelaskan materi secara sederhana agar dapat dipahami dengan mudah
Tahap VI: “Mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan salaman”
 Akuntabilitas: Konsisten
Menjadikan kegiatan berdoa sebagai suatu kebiasaan
 Nasionalisme: Toleransi
Mampu meningkatkan rasa saling menghargai antar pemeluk agama
 Etika Publik: Persamaan
Memberikan kesempatan pada semua siswa untuk berdoa sesuai kepercayaan
masing-masing
 Komitmen Mutu: Kewenangan
Mengarahkan siswa untuk berdoa dengan tenang dan penuh penghayatan
 Anti Korupsi: Kedisiplinan
Mengajarkan untuk meluangkan waktu berdoa sejenak sebelum mengawali
setiap kegiatan
Kontribusi Kegiatan ini berkontribusi untuk mendukung visi SMP Negeri
Terhadap Visi Misi 1 Wawonii Barat yaitu “menyelenggarakan pendidikan untuk
dan nilai-nilai mencerdaskan peserta didik dalam meningkatkan
organisasi ketakwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa dan
menumbuhkan karakter yang kuat pada peserta didik untuk
setia dan taat pada Pancasila dan UUD 1945”.

Penguatan Penayangan visual bernuansa kebangsaan memberikan


terhadap Nilai-nilai penguatan terhadap nilai-nilai oganisasi yakni Demokratis,
Organisasi mandiri dan kerja keras, rasa ingin tahu, serta kreatif dan
inovatif.

Bukti fisik Kegitan Kegiatan IV “Penayangan Visual-Audio Bernuansa


Kebangsaan dalam Pembelajaran”
Tahap I “Mengecek Kelengkapan dan Kesiapan Alat Pendukung
Kegiatan”

Memeriksa lengkap dan


berfungsinya alat dengan
baik

Tahap II Mengawali Pembelajaran dengan berdoa dan dilanjutkan


dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya”

Berdoa menurut
kepercayaan masing-masing
Menyanyikan lagu “Indonesia
Raya”

Tahap III “Melaksanakan Pembelajaran”

Kegiatan pembelajaran
Tahap IV “Penayangan Visual”

Menyaksikan tayangan visual

Tahap V “Memberikan penjelasan tayangan video dan motivasi”

Pemberian penjelasan dan


motivasi

Analisis Dampak - Dampak Positif


Dengan menayangkan video visual bertema kebangsaan
pada siswa maka diharapkan akan timbul adanya
penguatan terhadap nilai-nilai Nasionalisme pada siswa
dalam bertingkah laku baik dilingkungan sekolah maupun
dimasyarakat.
- Dampak Negatif
Jika penayangan video visual tidak terlaksana dengan
baik dan lancar, maka penguatan nilai-nilai Nasionalisme
pada siswa tidak akan tercapai, karena pada dasarnya
kegiatan ini mengajak siswa untuk melihat contoh sikap
nasionalisme secara langsung dari tayangan yang
disajikan.

Kegiatan V Evaluasi Kegiatan


Tanggal 13–15 April 2020
 Tersedianya lembar isian siswa
Output
 Terisinya lembar isian siswa
Kegiatan
 Terukurnya wawasan nasionalisme siswa
 Foto/Dokumentasi
 Lembar Isian
Lampiran
 Rekapitulasi hasil capaian lembar isian siswa
 Laporan Hasil Aktualisasi
Tahapan kegiatan:
1. Menyiapkan lembar isian siswa
2. Meminta siswa mengisi lembar isian pemahaman materi nasionalisme
3. Memeriksa lembar isian siswa

Deskripsi Kegiatan:
kegiatan ini merupakan refleksi dari seluruh rangkaian kegiatan aktualisasi yang
dilaksanakan di SMP Negeri 1 Wawonii Barat. Tahap pertama dalam kegiatan ini
adalah “menyiapkan lembar isian siswa”. Lembar isian siswa dengan penuh
tanggung jawab (Akuntabilitas) dengan penuh semangat (Nasionalisme). Lembar
isian dibuat secara jelas dan terukur (Etika Publik) dengan format atas pemikiran
penulis (Komitmen Mutu) secara sederhana (Anti Korupsi).
Setelah lembar isian disiapkan, tahap selanjutnya yang dapat dilakukan adalah
“Meminta siswa mengisi lembar isian pemahaman materi nasionalisme”. Dalam
pelaksanaannya dilakukan dengan bersikap adil (Akuntabilitas) dan Toleransi
(Nasionalisme). Selain itu, mengarahkan siswa mengisi lembar isian juga dilakukan
dengan sikap ramah (Etika Publik), cermat (Komitmen Mutu) dan penuh
kemandirian (Anti Korupsi).
selanjutnya, lembar isian yang telah diisi diperiksa dengan adil (Akuntabilitas) dan
Amanah (Nasionalisme). Selain itu, proses pemeriksaan lembar isian siswa
dilaksanakan dengan penuh kedisiplinan (Etika Publik) dan juga dengan penuh
keikhlasan (Komitmen Mutu) secara mandiri (Anti Korupsi).
Keterkaitan dengan nilai Dasar ASN:
Tahap I: “Menyiapkan lembar isian siswa”
 Akuntabilitas: Tanggung jawab
Mampu membuat lembar isian untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa
 Nasionalisme: Semangat
Menyusun dan menyiapkan lembar isian dengan penuh penghayatan dan
semangat yang tinggi
 Etika Publik: Terukur
Menyiapkan lembar isian yang jelas dan mudah dipahami siswa
 Komitmen Mutu:Kreativitas
Membuat lembar isian berdasarkan hasil kreativitas individual
 Anti Korupsi: Sederhana
Membuat lembar isian sesederhana mungkin
Tahap II: “Meminta siswa mengisi lembar isian pemahaman materi nasionalisme”
 Akuntabilitas: Keadilan
Memberikan lembar isian pada semua siswa yang hadir tanpa terkecuali
 Nasionalisme: Toleransi
Memberikan arahan pada siswa yang belum memahami lembar isian
 Etika Publik: Keramahan
Meminta siswa mengisi lembar isian dengan ramah
 Komitmen Mutu: Cermat
Mengawasi proses pengisian lembar isian dengan seksama
 Anti Korupsi: Kemandirian
Menuntun dan mengarahkan siswa mengisi lembar isian dengan tertib dan
terarah
Tahap III: “Memeriksa lembar isian siswa”
 Akuntabilitas: Keadilan
Memeriksa lembar isian siswa dengan jujur tanpa perbedaan perlakuan
 Nasionalisme: Amanah
Menyadari bahwa memeriksa lembar isian siswa sebagai bagian dari
kepercayaan yang diberikan oleh siswa atas kerja keras yang telah siswa
lakukan
 Etika Publik: Kedisiplinan
Tidak menunda-nunda pemeriksanaan lembar isian siswa
 Komitmen Mutu: Keikhlasan
Memeriksa lembar isian siswa dengan tulus dan tanpa paksaan
 Anti Korupsi: Kemandirian
Mampu memeriksa sendiri lembar isian siswa untuk memastikan hasil yang
diperoleh
Kontribusi Kegiatan ini berkontribusi untuk mendukung visi SMP Negeri
Terhadap Visi Misi 1 Wawonii Barat yaitu “mewujudkan berkarakter, berprestasi,
dan nilai-nilai dan berbudaya, , menumbuhkan karakter yang kuat pada
organisasi peserta didik untuk setia dan taat pada Pancasila dan UUD
1945, serta meningkatkan prestasi baik secara akademik
maupun non akademik melalui disiplin yang tinggi dan kerja
keras”.

Penguatan Melaksanakan evaluasi kegiatan memberikan penguatan


terhadap Nilai- terhadap nilai-nilai oganisasi yakni Mandiri dengan menyusun
nilai Organisasi dan menyiapkan secara mandiri lembar isian siswa; Kerja
Keras yakni dengan berupaya maksimal melaksanakan setiap
tahapan kegiatan, dan Kreatif serta Inovatif dengan
merancang sendiri format lembar isian dan rekap capaian
hasil secara sederhana, serta Rasa Ingin Tahu yakni adanya
upaya membuat rekapan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan kegiatan penguatan wawasan nasionalisme
yang dilakukan.
Kegiatan V “ Evaluasi Kegiatan”
Bukti fisik Kegitan Tahap I “Menyiapkan Lembar Isian Siswa”

Menyiapkan lembar isian siswa

Tahap II “Meminta Siswa Mengisi Lembar Isian”

Menyiapkan lembar isian siswa


Lembar isian siswa
Tahap III “ Memeriksa Lembar Isian Siswa”

Pemeriksaan lembar isian siswa

Rekap capaian hasil


lembar isian siswa

Analisis Dampak - Dampak Positif


Dengan melakukan evaluasi kegiatan, maka upaya
penguatan nilai-nilai Nasionalisme pada siswa dapat
terukur tingkat keberhasilannya.
- Dampak Negatif
Dengan tidak adanya evaluasi kegiatan, maka kita tidak
dapat mengetahui tingkat keberhasilan dari kegiatan
penguatan wawasan Nasionalisme yang dilakukan.

C. Analisis Dampak
Tabel 12. Analisis Dampak
NO. KEGIATAN ANALISIS DAMPAK
Melakukan sosialisasi rencana kegiatan
merupakan kegiatan awal yang harus
dilakukan dengan dengan megaktualisasikan
nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara.
Kegiatan Aktualisasi tidak dapat terlaksana
dengan baik jika sosialisasi rencana kegiatan
tidak tersampaikan dengan baik dan jelas
(Akuntabilitas), tidak menghargai peran dan
wewenang Kepala Sekolah selaku pimpinan
(Nasionalisme), tidak bertutur kata sopan
1. Sosialisasi rencana kegiatan dan santun (Etika Publik), tidak dapat
memperoleh kepercayaan dari pimpinan dan
rekan guru (Komitmen Mutu), dan tidak
tertib dalam mengikuti rapat dan konsultasi
dengan pimpinan (Anti korupsi). Dengan
tidak menerapkan nilai-nilai dasar Aparatur
Sipil Negara (ASN) dapat berakibat pada
tidak maksimal atau bahkan tidak
terlaksananya kegiatan aktualisasi karena
tidak ada respon dan kerjasama yang baik
dengan pimpinan dan dewan guru.
Menentukan waktu dan alat pendukung
kegiatan harus dilakukan dengan
megaktualisasikan nilai-nilai dasar Aparatur
Sipil Negara. Kegiatan Aktualisasi tidak
dapat terlaksana dengan baik jika penentuan
waktu dan alat pendukung kegiatan tidak
direncanakan dengan baik dan teliti
(Akuntabilitas), tidak adanya semangat
dalam mempersiapkan waktu maupun alat
pendukung kegiatan (Nasionalisme), tidak
bertutur kata sopan dan santun dalam
Menentukan waktu dan alat meminta saran dan masukan (Etika Publik),
2. tidak memperhatikan kebutuhan dan kondisi
pendukung kegiatan,
siswa serta lingkungan sekolah dalam
penentuan jadwal (Komitmen Mutu), dan
tidak displin terhadap jadwal yang telah
ditentukan sendiri (Anti korupsi). Dengan
tidak menerapkan nilai-nilai dasar Aparatur
Sipil Negara (ASN) tersebut dapat berakibat
pada tidak maksimal atau bahkan tidak
terlaksananya kegiatan aktualisasi dan
habituasi karena tidak adanya perencanaan
pelaksanaan baik dari segi waktu dan alat
pendukung terlaksananya kegiatan.

Menentukan materi tayang sesuai dengan


materi pembelajaran dengan tidak
menerapkan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil
Negara (ASN) dapat berakibat pada tidak
maksimal atau bahkan tidak terlaksananya
kegiatan, karena tidak adanya ketelitian
dalam penentuan materi tayang yang sesuai
dengan materi pembelajaran dikelas
Menentukan bahan tayang (Akuntabilitas), tidak amanah dalam
3.
visual, melaksanakan kegiatan (Nasionalisme),
tidak cermat dalam penentuan materi tayang
yang akan ditayangkan (Etika Publik), tidak
adanya keiklasan untuk meluangkan waktu
mengunduh bahan tayang visual (Komitmen
Mutu), dan tidak adanya kerja keras serta
kemauan dalam pelaksanaan kegiatan
menentukan bahan tayang visual yang akan
di tayangkan (Anti korupsi).
Penayangan visual bernuansa kebangsaan
dalam pembelajaran dilakukan dengan
Penayangan visual bertema mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN.
4. kebangsaan dalam Jika penayangan visual dilakukan dengan
pembelajaran, tidak konsisten (Akuntabilitas), semangat
(Nasionalisme), Ramah (Etika Publik), ,
Integritas (Komitmen Mutu), dan disiplin
(Anti Korupsi) dapat berdampak pada tidak
maksimalnya atau bahkan tidak
terlaksananya kegiatan aktualisasi.

Perlu dilaksanakannya kegiatan ini adalah


untuk mengetahui seberapa besar peranan
penayangan visual audio dalam upaya
penguatan wawasan nasionalisme siswa.
Lembar isian yang disiapkan dapat
mendeskripsikan pengetahuan siswa
tentang nasionalisme di masa sekarang
(Komitmen Mutu). Tanpa adanya kegiatan
ini, hasil pelaksanaan aktualisasi menjadi
tidak dapat terukur (Etika Publik). Dalam hal
ini, aktualisasi dilaksanakan untuk
5. Evaluasi Kegiatan. mengadakan perubahan dan memecahkan
permasalah isu yang ada secara perlahan
dan signifikan (Anti Korupsi) melalui
habituasi. Tidak terlaksananya kegiatan ini
menjadikan komitmen yang telah dibuat
diawal pelaksanaan kegiatan
(Akuntabilitas) tidak terlaksana. Jika nilai-
nilai dasar ASN tidak diterapkan dalam
pelaksanaan aktualisasi, maka kegiatan
aktualisasi dan habituasi tidak dapat
maksimal atau bahkan tidak dapat
terlaksana.

a. Analisis Ketercapaian Tujuan/ Pemecahan Isu


Dengan telah dilaksanakannya kegiatan aktualisasi dengan menerapkan
nilai-nilai dasar ANEKA, peran dan kedudukan Aparatur Sipil Negara (ASN)
dalam “Upaya Penguatan Nilai-Nilai Nasionalisme Siswa Kelas VIII.C Melalui
Media Pembelajaran Visual Bertema Kebangsaan di SMP Negeri 1 Wawonii
Barat Kabupaten Konawe Kepulauan”, maka tujuan pada BAB I berhasil dicapai.
Hal ini dapat dilihat dari terlaksananya tiap tahapan kegiatan yang telah disusun
dan minimnya masalah yang terjadi serta mampu terselesaikannya masalah.
Penyusunan dokumentasi kegiatan dan adanya penayangan visual bernuansa
kebangsaan mampu menarik perhatian siswa untuk lebih memahami dan
meningkatkan wawasan nasionalisme khususnya di SMP Negeri 1 Wawonii
Barat karena dipaparkan dengan cara yang lebih menarik dan disesuaikan
dengan kesenangan siswa yang sedang tertarik dengan media visual.
b. Kunci Sukses Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

Kunci sukses dalam pelaksanaan aktualisasi “Upaya Penguatan Nilai-Nilai


Nasionalisme Siswa Kelas VIII.C Melalui Media Pembelajaran Visual Bertema
Kebangsaan di SMP Negeri 1 Wawonii Barat Kabupaten Konawe Kepulauan”
yaitu:
1. Adanya konsultasi yang baik dengan pimpinan sehingga mendapatkan
dukungan dalam pelaksanaan kegiatan yang telah dirancang sebelumnya;
2. Perlunya kematangan ide dan pemahaman dalam kegiatan yang
dirancang sehingga meminimalisir terjadinya kesalahan;
3. Adanya kerja sama dengan rekan kerja sehingga dapat membantu dalam
pelaksaaan kegiatan menjadi lebih efektif dan efisien; dan
4. Adanya kerja sama dan komunikasi yang baik dengan siswa sehingga
dapat membantu pelaksanaan kegiatan menjadi lebih efektif dan efisien.
c. Matriks Habituasi

Kegi Kegi J
Kegi Kegiatan Kegiatan TOT
atan atan m
NILAI atan I IV V AL
INDIKATOR NILAI II III l
DASAR
I II III I II III I II III I II IV V VI VII I II III IV
Konsisten 1
Keadilan 2
AKUNTABILITAS

Kejelasan 1
Kepemimpinan 1
Ketelitian 4
Komitmen 2
20
Konsisten 1
Responsif 2
Tanggung Jawab 5
Transparansi 1
Amanah 3
Cinta tanah air 2
NASIONALISME

Kejujuran 1
Musyawarah 2
Pengabdian 1
20
Profesionalisme 1
Rela berkorban 2
Semangat 4
Toleransi 3
Wawasan Kebangsaan 1
Berpenampilan Rapi 1
Cermat 2
Hemat 1
Kedisiplinan 1
ETIKA PUBLIK

Keindahan 1
Kejelasan 1
Kemandirian 1 20
Keramahan 1
Kesantunan 5
Kesopanan 1
Konsisten 1
Persamaan 3
Terukur 1
Efektif 1
KOMITMEN

Cepat tanggap 1
MUTU

Cermat 1
Efisien 3
20
Inovatif 1
Integritas 1
Keikhlasan 2
Kenyamanan 1
Kepercayaan 2
Keramahan 2
Kewenangan 2
Kreativitas 1
Taat perintah 2
Keberanian 1
ANTI KORUPSI

Kedisiplinan 6
Kemandirian 4
Kepedulian 1
19
Kerja keras 4
Kesederhanaan 3
d. Matriks Peran dan Kedudukan ASN

MATRIKS PERAN DAN KEDUDUKAN ASN


Kegiatan I Kegiatan III
Keterkaitan Kegiatan II Kegiatan IV Kegiatan V
"Sosialisasi "Menentukan Materi
dengan Peran dan "Menentukan Waktu dan "Penayangan Visual "Evaluasi Total
Rencana tayang yang Sesuai
Kedudukan ASN Alat Pendukung Kegiatan Bertema Kebangsaan" Kegiatan”
Kegiatan" Materi Pembelajaran"
Manajemen ASN 1
Whole of
3
Government
Pelayanan Publik 2
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan aktualisasi “Upaya
Penguatan Nilai-Nilai Nasionalisme Siswa Kelas VIII.C Melalui Media
Pembelajaran Visual Bertema Kebangsaan di SMP Negeri 1 Wawonii Barat
Kabupaten Konawe Kepulauan”, maka penulis menarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Selama melaksanakan proses habituasi di SMP Negeri 1 Wawonii
Barat, penulis dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi) serta peran dan kedudukan ASN (Whole of Government,
Manajemen ASN dan Pelayanan Publik) dalam semua tahapan
kegiatannya.
2. Pelaksanaan aktualisasi dan habituasi mampu memberikan
penguatan nilai organisasi untuk pengembangan dan peningkatan
visi misi organisasi.
3. Dengan adanya kegiatan aktualisasi dan habituasi dengan
melakukan beberapa rangkaian tahapan kegiatan penayangan
visual bernuansa kebangsaan mampu menarik perhatian siswa
untuk lebih memahami dalam rangka penguatan wawasan
nasionalisme siswa.

B. Saran dan Tindak Lanjut

Kegiatan penguatan wawasan nasionalisme siswa diharapakan


terus berlanjut sampai pada bentuk penguatan karakter nasionalisme siswa
tidak hanya melalui penayangan visual bertema kebangsaan saja tetapi
juga dapat dikembangkan melalui kegiatan lain seperti: mengadakan lomba
karya tulis bertema nasionalis, lomba menghias ruangan kelas bertema
nasionalis, ataupun penulisan majalah dinding bertema nasionalis. Dalam
hal ini, pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut, seluruh Aparatur Sipil
Negara khususnya profesi keguruan agar mampu menerapkan nilai-nilai
dasar ASN (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi) serta peran dan kedudukan ASN (Whole of Government,
Manajemen ASN dan Pelayanan Publik) dilingkungan kerja dan dapat
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai seorang guru agar
menjadi ASN Profesional yang mampu melayani masyarakat dengan baik
dan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara RI, Akuntabilitas: Modul Pelatihan Dasar


Calon PNS. LAN RI, Jakarta, 2017
Lembaga Administrasi Negara RI, Nasionalisme: Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS. LAN RI, Jakarta, 2017
Lembaga Administrasi Negara RI, Etika Publik: Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS. LAN RI, Jakarta, 2017
Lembaga Administrasi Negara RI, Komitmen Mutu: Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS. LAN RI, Jakarta, 2017
Lembaga Administrasi Negara RI, Anti Korupsi: Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS. LAN RI, Jakarta, 2017
Lembaga Administrasi Negara RI, Manajemen ASN: Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS. LAN RI, Jakarta, 2017
Lembaga Administrasi Negara RI, Whole of Government: Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS. LAN RI, Jakarta, 2017
Lembaga Administrasi Negara RI, Pelayanan Publik: Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS. LAN RI, Jakarta, 2017
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang
Aparatur Sipil Negara
LAMPIRAN
KEGIATAN I
“SOSIALISASI RENCANA
KEGIATAN”
Kegiatan I “Sosialisasi Rencana Kegiatan”
Tahap I “Konsultasi dengan Kepala Sekolah”

Dokumentasi
(Pertemuan dengan Kepala Sekolah)

Surat Persetujuan
Pelaksanaan Kegiatan
Tahap II “Mengadakan rapat sosialisasi dengan Kepala Sekolah dan
Dewan Guru”

Pemaparan Rancangan
kegiatan dalam rapat

Daftar hadir rapat


Tahap III “Tercatatnya saran dan Masukan”
LAMPIRAN
KEGIATAN II
“Menentukan Waktu dan Alat
Pendukung Kegiatan”
Kegiatan II “Menentukan Waktu Penayangan Visual dan Alat Pendukung
Kegiatan”

Tahap I Meminta Saran Kepala Sekolah”

Pertemuan dengan
Kepala Sekolah

Saran Kepala Sekolah


Tahap II “Menetapkan Waktu Penayangan Visual”
Tahap III “Menentukan alat pendukung kegiatan penayangan”

Alat pendukung kegiatan (laptop, proyektor,


speaker dan papan colokan listrik)
LAMPIRAN
KEGIATAN III
“Menentukan Bahan Tayang
Visual”
Kegiatan III “ Menentukan Bahan Tayang Visual”
Tahap I “ Meminta Saran Rekan Guru PKn”

Pertemuan
dengan rekan
Guru PKn

Blanko saran
yang diberikan
Tahap II “Mengunduh Materi Tayang (Sumber Youtube.com)

Mengunduh
bahan
tayang

Pencarian melalui
Youtube.com
Pengunduhan materi tayang

Tahap III “Menentukan materi tayang sesuai materi pembelajaran”

Pemilihan materi tayang yang sesuai


dengan materi pembelajaran
LAMPIRAN
KEGIATAN IV
“Penayangan Visual Bertema
Kebangsaan dalam
Pembelajaran”
Kegiatan IV “Penayangan Visual Bertema Kebangsaan dalam Pembelajaran”

Tahap I “Mengecek Kelengkapan dan Kesiapan Alat Pendukung Kegiatan”

Memeriksa lengkap dan berfungsinya


alat pendukung kegiatan

Tahap II Mengawali Pembelajaran dengan Berdoa dan dilanjutkan dengan


menyanyikan lagu “Indonesia Raya”

Berdoa menurut kepercayaan


masing-masing
Menyanyi lagu “Indonesia
Raya”

Tahap III “Melaksanakan Pembelajaran”

Kegiatan pembelajaran
Tahap VI “Penayangan Visual”

Menyaksikan tayangan visual

Tahap V “Memberikan Penjelasan dan Motivasi”

Pemberian penjelasan dan


motivasi
LAMPIRAN
KEGIATAN V
“Evaluasi Kegiatan”
Kegiatan V “ Evaluasi Kegiatan”
Tahap I “Menyiapkan Lembar Isian Siswa”

Membuat lembar isian siswa

Tahap II “Meminta Siswa Mengisi Lembar Isian”

Pembagian lembar isian siswa


Lembar Isian Siswa
Lembar Isian Siswa
Tahap III “ Memeriksa Lembar Isian Siswa”

Pemeriksaan
lembar isian siswa

Rekap capaian hasil


lembar isian siswa
LAMPIRAN
TAMBAHAN

Anda mungkin juga menyukai