Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN


APARATUR SIPIL NEGARA

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN


BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
LEARNING TOGETHER BERBASIS ANDROID DI SMP NEGERI 2 KABAWO
KABUPATEN MUNA

Oleh:
YOSMALA DEWI, S.Pd

NDH : 14

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS)

GOLONGAN III ANGKATAN LXI

PEMERINTAH KABUPATEN MUNA BEKERJASAMA DENGAN


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA

TAHUN 2020

1
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

Nama : YOSMALA DEWI, S.Pd.

NDH/NIP : 14/198805092019032006

Jabatan : Guru Bahasa Indonesia Ahli Pertama

Unit kerja : SMP Negeri 2 Kabawo

Gagasan Pemecahan Isu : Peningkatan motivasi belajar siswa pada mata


pelajaran Bahasa Indonesia melalui penerapan
model pembelajaran Learning Together
berbasis Android di SMP Negeri 2 Kabawo

Telah disetujui oleh Coach dan Mentor untuk diseminarkan pada Evaluasi
Rancangan Pelaksanaan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
Angkatan LXI Kelompok II Tahun 2020, pada :

Hari/Tanggal : Maret 2020

Waktu : Pukul 13.00 WITA Sampai selesai

Tempat : Lembaga Penjaminan Mutu Pendidika (LPMP)


Kota Kendari

COACH, MENTOR,

Ir. Hj. IKAH ATIKAH, MP NURNIATI, S.Pd


NIP. 19640507 199203 2 008 NIP.19760423 200604 2 018

MENGETAHUI :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Dr. Hj. NUR ENDANG ABBAS, SE., M.Si


Pembina Utama Madya Gol. IV/d
NIP. 19620407 198103 2 002

2
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
JalanChairil Anwar No. 8 A PuwatuTlp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

MENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN


BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
LEARNING TOGETHER BERBASIS ANDROID DI SMP NEGERI 2 KABAWO
KABUPATEN MUNA

Oleh :
YOSMALA DEWI, S.Pd
NDH.14
Telah diperbaiki sesuai saran Penguji, Coach dan Mentor
pada Seminar Rancangan Aktualisasi yang dilaksanakan pada tanggal, Maret 2020
dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diaktulisasikan pada PelatihanDasar CPNS Golongan III
Angkatan LXI Tahun 2020

PENGUJI, COACH, MENTOR,

Drs. H.ABDUL RAJAB RAUF SILONDAE,M.Si Ir. Hj. IKAH ATIKAH, MP NURNIATI, S.Pd
NIP. 19590127 198803 1 004 NIP. 19640507 199203 2 008 NIP.19760423 200604 2 018

Mengetahui :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA,

Dr. Hj. NUR ENDANG ABBAS, SE., M.Si


NIP. 19620407 198103 2 002

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
limpahan Rahmat, Taufik, Hidayah-Nya sehingga penyusunan Laporan Rancangan
Aktualisasi nilai-nilai dasar, peran dan kedudukan aparatur sipil negara pada Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III Angkatan LXI dapat
terselesaikan. Salawat serta salam kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah
membimbing umatnya kedalam jalan kebenaran.

Dengan rasa syukur ahirnya penulis menyelesaikan rancangan laporan aktualisasi


dengan judul ” Peningkatan motivasi belajar siswa pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia melalui penerapan model pembelajaran learning together berbasis
Android di SMP Negeri 2 Kabawo Kabupaten Muna”. Laporan Rancangan
aktualisasi dan habituasi nilia - nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) mengandung
nilai dasar PNS yang terdiri dari Akuntabiltas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi yang selanjutnya disingkat dengan “ANEKA”

Penyusun menyadari bahwa rancangan ini dapat terwujud karena bantuan dan
dorongan dari banyak pihak. Dengan sepenuh hati penulis mengucapkan terima kasih
kepada:

1. Kepala Badan Pengembanan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara


yang telah mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS
2. Pemerintah Daerah Kabupaten Muna yang telah berupaya untuk bekerjasama
dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara untuk kelancaran kegiatan
pendidikan dan pelatihan dasar CPNS
3. Ir. Hj. Ikah Atikah, MP, selaku Coach yang senantiasa dengan sabar dan teliti
dalam proses pembimbingan penyusunan rancangan aktualisasi ini.
4. Nurniati, S.Pd, selaku Mentor sekaligus sebagai Kepala SMP Negeri 2 Kabawo,
yang telah banyak memberikan arahan dan masukan dalam penyusunan laporan
aktualisasi ini.

4
5. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikn ilmu terkait nilai-nilai dasar ASN
yang sangat bermanfaat khususnya nanti pada saat kegiatan aktualisasi dan
habituasi di unit kerja.
6. Seluruh panitia, yang telah memfasilitasi para peserta DIKLATSAR dengan baik
7. Segenap keluarga besar peserta DIKLATSAR CPNS golongan III khususnya
angkatan LXI yang selama ini telah bersama-sama dalam mengikuti pelatihan
semua tahapan DIKLATSAR.

Penulis menyadari bahwa laporan rancangan aktualisasi ini masih banyak kekurangan
yang disebabkan keterbatasan pengetahuan penulis. Oleh karenaya semua saran yang
bersifat membangun sangat dibutuhkan demi kesempurnaan Laporan ini.

Kendari, 2020

Penulis

5
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ 1
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................ 2
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. 3
KATA PENGANTAR ...................................................................................... 4
DAFTAR ISI ......................................................................................................... 6
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 7
A. Latar Belakang ...................................................................................... 7
B. Tujuan .................................................................................................... 8
C. Manfaat .................................................................................................. 8
D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi..................................................... 9
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEP NILAI-
NILAI DASAR DAN KEDUDUKAN ASN DALAM NKRI ........................... 10

A. Gambaran Umum SMP Neferi 2 Kabawo ............................................. 10


B. Nilai-nilai Dasar ASN ........................................................................... 16
C. Kedudukan dan Peran ASN .................................................................... 23
D. Penetapan Isu dan Dampaknya............................................................... 24
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI .......................................................... 25

A. Unit Kerja .............................................................................................. 25


B. Isu Yang Diangkat ................................................................................ 25
C. Gagasan Pemecahan Isu ........................................................................ 25
D. Tujuan Gagasan Pemecahan Isu ............................................................ 25
E. Analisis Keterkaitan dengan Nilai Dasar .............................................. 27
BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 36

A. KESIMPULAN ..................................................................................... 36
B. SARAN ................................................................................................. 36

DAFTARA PUSTAKA

6
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan


Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Sistem pembelajaran pada
pendidikan dan pelatihan (Diklat) Prajabatan Pola Baru, menuntut setiap peserta Diklat
Prajabatan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang diakronimkan
menjadi ANEKA. Melalui proses pembelajaran aktualisasi ini, beberapa nilai dasar akan
melandasi pelaksanaan kegiatan yang telah dirancang oleh peserta Diklat Prajabatan.
Salah satu unsure ASN yang menempati posisi paling penting dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat adalah guru. Menurut UU No.14 Tahun 200, guru adalah
pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, mengevaluasi pesrta didikpada pendidikan anak usia dini,
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Sebagai bagian
dari ASN, guru juga memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan public, pelayan public
dan perekat dan pemersatu bangsa. Tidak bisa dipungkiri bahwa disetiap bidang termasuk
bidang pendidikan selalu terdapat masalah-masalah yang harus diatasi.
Salah satu masalah di dunia pendidikan adalah kegiatan pembelajaran yang yang
membuat siswa kurang berminat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Kenyataan
yang terjadi di lapangan menunjukan bahwa masi banyak guru yang menggunakan cara
yang membosankan dalam kegiatan pembelajaran sehngga siswa kurang aktif dan
menjadi lebih cepat bosan ketika mengikuti proses pembelajaran.
Motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan
suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu (Suprihatin, 2015). Motivasi dipandang
sebagai dorongan mental yang menggerakan dan mengarahkan perilaku manusia
termasuk perilaku belajar. Keadaan inilah yang menjadikan motivasi diakui sebagai aspek
penting dalam dunia pendidikan (Chan & Norlizah, 2017: Cerdan, 2017) karena
memainkan peran penting dalam mengaktifkan, menggerakan, menyalurkan dan
mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar. Motivasi dalam pendidikan dapat
memiliki beberapa efek pada bagaimana siswa belajar dan bagaimana mereka berperilaku
terhadap materi pelajaran. Siswa tidak selalu termotivasi secara internal, mereka kadang-

7
kadang membutuhkan motivasi eksternal, misalnya dari lingkungan belajar yang
diciptakan oleh guru (Tohidi & Jabbari, 2012)
Berdasarkan pengalaman mengajar yang dilakukan di SMP Negeri 2 Kabawo,
terlihat masih banyaknya siswa yang acuh dan kurang aktif dalam proses pembelajaran di
kelas, proses pembelajaran yang membosankan, siswa kurang antusias dalam mengikuti
pembelajaran di kelas sehingga akan berdampak pada hasil belajar siswa, sehingga
membuat motivasi belajar siswa kurang optimal dalam proses pembelajaran. Dengan
demikian guru perlu menerapkan suatu model/metode pembelajaran yang dapat
menumbuhkan rasa ingin tahu siswa, tentang pembelajaran yang menerapkan model
pembelajaran yang berbasis androit dalam hal ini smartphone, dapat menumbuhkan
semangat ingin tahu siswa tentang metode dan materi pembelajaran yang disampaikan
oleh guru melalui smartphone mereka sehingga pembelajaran menjadi berbeda, bermakna
dan mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan kondisi siswa yang diuraikan tersebut , maka penulis membuat
rancangan aktualisasi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan judul
“Peningkatan motivasi belajar siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia melalui
penerapan model pembelajaran Learning Together berbasis Android di SMP
Negeri 2 Kabawo Kabupaten Muna”

B. Tujuan
Tujuan dari aktualisasi dan habituasi ini adalah :
1. Meningkatnya motivasi belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Learning
Together berbasis Android di SMP Negeri 2 Kabawo.
2. Melalui kegiatan habituasi, peserta Latsar mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
ASN yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi) dengan langsung mengaplikasikannya di lingkungan kerja yang dalam hal
ini di SMP Negeri 2 Kabawo Kecamatan Kawawo Kabupaten Muna
3. Dapat mewujudkan visi dan misi sekolah melalui Metode Learning Together Berbasis
Android pada proses pembelajaran di SMP Negeri 2 Kabawo Kabupaten Muna

C. Manfaat
1. Bagi Peserta Pelatiah Latsar CPNS
Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk mengaktualisasikan dan
menghabituasi nilai-nilai dasar Aparatut Sipil Negara (ASN) , yaitu nilai ANEKA

8
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu dan Anti Korupsi)
sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya
2. Bagi Unit Kerja SMP Negeri 2 Kabawo Kabupaten Muna
 Memberikan alternatif kegiatan-kegiatan yang mengoptimalkan nilai-nilai dasar
ANEKA dalam menyelesaikan masalah yang terjadi di organisasi
 Membantu mengoptimalisasikan kegiatan pembelajaran di kelas serta
mewujudkan visi misi SMP Negeri 2 Kabawo Kabupaten Muna
3. Bagi Guru
Memberikan motivasi untuk meningkatkan kinerja dan berinovasi demi
kemajuan sekolah.
4. Bagi Siswa
 Mendatkan layanan pendidikan prima yang berorientasi mutu
 Meningkatkan pemahaman dan motivasi siswa kegiatan pembelajaran di kelas
 Menambah pengetahuan siswa terhadap berbagai macam media pembelajaran
yang menarik dan inovatif.
5. Bagi Masyarakat
Stakeholder dari sekolah mendapatkan pelayanan yang optimal sebagai wujud
aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA di SMP Negeri 2 Kabawo Kabupaten Muna.

4. Ruang lingkup kegiatan aktualisasi

Rencana Ruang lingkup kegiatan aktualisasi dan habituasi ini diantaranya


yang pertama, mengenalkan media pembelajaran berbasis Androit yang dapat
menarik minat siswa untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Kedua,
penggunaan model pembelajaran yang berbasis Androit berfungsi untuk
menumbuhkan kratifitas para siswa dalam proses pembelajaran. Seagala kegiatan
dilaksanakan di ruang lingkup SMP Negeri 2 Kabawo Kabupaten Muna.

9
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR DAN
KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU

A. Gambaran Umum Organisasi


1. Profil Organisasi
SMP Negeri 2 Kabawo sebelumnya bernama SMP Negeri 4 Kabawo yang didirikan
pada tahun 2001 dan dioperasikan pada tahun 2002 yang terletak di Desa Wantiworo
Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna. Adapun profil lengkap sekolah adalah sebagai
berikut :
1. Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Kabawo
2. NPSN : 4040713
No. NSS : 201200206500
3. Alamat : Jln.Poros Lasehao Wakuru Kec.Kabawo
Kabupaten Muna
4. Nama Kepala Sekolah : NURNIATI, S.Pd
No.Tlp/HP : 0853 38173626
5. Kategori : Potensional
6. Tahun didirikan/th.Beroperasi : 2001/2002
7. Kepemilikan tanah/bangunan : Milik Pemerintah
a. Luas Tanah : 10.000 m2/ hibah
b. Luas Bangunan : 649 m2

1. Data siswa dalam 3 (tiga) Tahun Terakhi :

Tahun Jumlah Kelas 7 Kelas 8 Kelas 9 Jml.Kls 7+8+9


pelajaran pendaftar
Jml Jml Jml Jml Jml Jml Jml Jml
( CSB )
siswa Rbl siswa Rbl siswa Rbl siswa Rbl
2017/2018 74 org 74 org 3 Rbl 63 org 3 Rbl 46 org 2 Rbl 183 org 8 Rbl
2018/2019 72 org 72 org 3 Rbl 76 org 3 Rbl 55 org 2 Rbl 203 org 8 Rbl
2019/2020 68 Org 68 org 3 Rbl 73 org 3 Rbl 69 org 3 Rbl 210 org 9 Rbl

10
2.a Data Ruang Kelas

Jumlah kelas Asli(d) Jumlah ruang Jumlah ruang


lainnya yang yang
Ukuran 7x9 Ukuran Ukuran Jumlah digunakan digunakan
m2 ( a ) >63 m2( <63m2( c ) d= untuk ruang ruang kelas
b) (a+b+c) kelas (e ) f= (d+e )
Ruang 7x9 m2 63m2 - 6 Ruangan Jml. Ruang 9Ruangan
Kelas yaitu
perpustakaan

b) Data ruang Lain

Jenis ruang Jml Ukuran(m2) Jenis Jml Ukuran(m2)


ruang
1. Perpustakaan 1 9 x 12 = 1008
2. Kamar Mandi 1 6 x 6 = 36

Data tenaga Pendidik dan Tata Usaha

Tenaga Pendidik/TU Jumlah Keterangan


Tenaga Pendidik/TU 15Orang 11 Orang PNS dan 4 Orang GTT
Pustakawan - -
Labaoran - -
TU 3 PTT

2. Struktur Organisasi

11
SMP NEGERI 2 KABAWO TAHUN PELAJARAN 2019/2020

KETUA KOMITE KEPALA SEKOLAH


NURNIATI, S. Pd
LA SUFA
NIP.19760423 200604 2 018

WAKIL KEP. SEK


LA ODE SYAHARUDIN, S. Ag KOORDINATOR T.U
NIP.19701231 199903 1 046 WA ODE HALIDA

UR. KURIKULUM UR. KESISWAAN UR. HUMAS UR. SARPRAS


LA ODE LATIF, A. Md IMALIANA, S. Pd LA ODE RUWAHA, S. Pd ILIAS, S. Pd
NIP.19621231 199203 1 133 NIP.19780105 201001 2 008 NIP.19681231 200801 1 058 NIP.19800524 200604 1 011

KOORD. PERPUST KOORD. LABORAT


WA HUNI, S. Pd.,M. Pd RUSNIA, S. Pd
NIP.19721231 200604 2 023 NIP.19770318 200801 2 011

GURU

KOORDINATOR
WALI KELAS BP/BK MATA PELAJARAN PEMBINA
MATA PELAJARAN

SISWA

12
3. Visi, Misi dan Nilai Organisasi
1. Visi
a. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muna
“Terselenggaranya layanan pendidikan prima untuk mewujudkan Muna lebih
CERDAS di tahun 2020” Dengan 3 (tiga) arah kebijakan: pemerataan pendidikan,
peningkatan mutu pendidikan relevansi dan daya saing pendidikan, dan penguatan tata
kelola dan akuntabilitas publik.
b. Visi Pendidikan SMP Negeri 2 Kabawo Kabupaten Muna
“Unggul Dalam Prestasi, Berakhlakul Karimah, dan Berwawasan Lingkungan Yang
Berbudaya” Dengan indikator sebagai berikut :
a. Terwujudnya peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Terwujudnya peningkatan kualitas lulusan dalam bidang akademik dan non
akademik
c. Meningkatnya pengembangan kurikulum, sumber daya manusia, dan proses
pembelajaran
d. Terwujudnya lingkungan bersih, indah, hijau dan serasi

2. Misi
1. Terwujudnya Kurikulum K-13 yang berstandar nasional pendidikan;
2. Melaksanakan pengembangan kurikulum yang berbasis iman dan taqwa.
3. Terlaksananya proses pembelajaran yang bermutu sesuai Standar Nasional
Pendidikan;
4. Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap dan memadai;
5. Terwujudnya tenaga pendidik dan kependidikan yang profesional;
6. Terselenggaranya manejemen pendidikan yang bermutu sesuai dengan SNP;
7. Terwujudnya model-model sistem penilaian sesuai SNP;
8. Terwujudnya lulusan yang berakhlakul karimah, berprestasi dan sehat.
9. Mendayagunakan potensi lingkungan sebagai sumber belajar
10. Mengikuti kegiatan lomba akademik dan non-akademik
11. Menata lingkungan belajar yang kondusif
12. Terciptanya sekolah sehat yang Berbudaya Lingkungan;
13. Terwujudnya peningkatan pembiayaan pendidikan yang memadai
14. Terjalinnya kerjasama yang baik dengan komite sekolah, masyarakat,
pengusaha, tenaga profesional dan instansi terkait.
13
3. Nilai Organisasi
Nilai-nilai organisasi yang diterapkan pada SMP Negeri 2 Kabawo dari nilai-nilai
pendidikan karakter yang disepakati dan diaplikasikan pada sekolah yakni sebagai
berikut :
1. Hidup sehat
2. Kreatif dan Inovatif
3. Akuntabel
4. Mandiri
5. Santun

4. Tugas Pokok dan Fungsi Guru


a. Tugas Pokok Guru
Guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam pendidikan, dimana
guru memegang peranan yang sangat vital dalam penyelengaraan pendidikan.
Tugas guru ini dijelaskan dalam Bab XI Pasal 39 Ayat (2) Undang- Undang
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 20
Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Pasal
52 Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru, yakni :
1. Merencanakan pembelajaran;
2. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;
3. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
4. Membimbing dan melatih peserta didik / siswa
5. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
6. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang
sesuai;
7. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan.
Lebih lanjut, tugas guru secara lebih terperinci dijelaskan dalam
Permendiknas No. 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya, diantaranya :

1. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;


2. Menyusun silabus pembelajaran;
3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);

14
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
5. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;
6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata
pelajaaran di kelasnya;
7. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
8. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
9. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi
tanggungjawabnya (khusus guru kelas);
10. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar
tingkat sekolah/ madrasah dan nasional;
11. Membimbing guru pemula dalam program induksi;
12. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses
pembelajaran;
13. Melaksanakan pengembangan diri
14. Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif; dan
15. Melakukan presentasi ilmiah.
b. Fungsi Guru
Fungsi guru yang dimaksudkan disini juga sudah termasuk dalam tugas guru
yang telah dijabarkan diatas, namun terdapat beberapa fungsi lain yang
terkandung dalam poin d dan e Pasal 20 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen serta poin a, b dan c Pasal 40 Ayat (2) Undang-
Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni :

1. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;


2. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik
guru, serta nilai-nilai agama dan etika;
3. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,
dinamis dan dialogis;
4. Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan; danMemberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi,
dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

15
B. Nilai-Nilai Dasar ASN

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi yang
dipercayakan mengelola sumber-sumber daya publik dan yang bersangkutan dengannya untuk
menjawab hal-hal yang menyangkut pertanggungjawabannya. Kata akuntabilitas seringkali
disamakan dengan responsibilitas atau tanggungjawab. Namun, pada dasarnya kedua konsep
tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk
bertanggungjawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang
harus dicapai. Ada beberapa indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus
diperhatikan, yaitu:
a. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan
yang penting dalam menciptakan lingkungannya
b. Transparansi
Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok/instansi
c. Integritas
Konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur
dan keyakinan
d. Tanggung Jawab
Kesadaran manusia akan tingkah laku atas perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak
disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajiban.
e. Keadilan
Kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau
orang.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan
melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan keseimbangan antara
akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
h. Kejelasan

16
Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki gambaran yang je;as tentang apa
yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
i. Konsistensi
Sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.

2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit merupakan sikap yang meninggikan bangsanya
sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Dalam arti luas,
nasionalisme berarti pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara,
sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila merupakan pandangan atau
paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada
nilai-nilai Pancasila.
Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan, yaitu:
Sila pertama: Ketuhanan yang Maha Esa
Ketuhanan YME menjadikan Indonesia bukan sebagai Negara sekuler yang membatasi
agama dalam ruang privat. Pancasila justru mendorong nilai-nilai ketuhanan mendasari
kehidupan masyarakat dan berpolitik. Nilai nilai ketuhanan yang dikehendaki pancasila adalah
nilai-nilai ketuhanan yang positif, yang digali dari nilai-nilai keagamaan yang terbuka
(inklusif), membebaskan dan menjunjung itnggi keadilan dan persaudaraan. Dengan
berpegang teguh pad anilai nilai ketuhanan diharapkan bisa memperkuat pembentukan
karakter dan kepribadian, melahirkan etos kerja yang positif, dan memiliki kepercayaan diri
untuk mengembangkan potensi diri dan kekayaan alam yang diberikan Tuhan untuk
kemakmuran masyarakat.
Sila kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila kedua memiliki konsekuensi ke dalam dan ke luar. Ke dalam berarti menjadi
pedoman Negara dalam memuliakan nilia-nilai kemanusiaan dan hak asasi manusia. Ini
berarti Negara menjalankan fungsi “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan
bangsa”.

Sila ketiga: Persatuan Indonesia


Semangat kebangsaan adalah mengakui manusia dalam keragaman dan terbagi dalam
golongan-golongan. Keberadaan bangsa Indonesia terjadi karena memiliki satu nyawa, satu
asal akal yang tumbuh dalam jiwa rakyat sebelumnya yang menjalani satu riwayat, yang
17
membangkitkan persatuan karakter dan kehendak untuk hidup dalam suatu wilayah geopolitik
nyata.
Selain kehendak hidup bersama, kebersamaan bangsa Indonesia yang didukung oleh
semangat gotong royong. Dengan kegotong royongan itulah Indonesia harus mampu
melindungi segenap bangsa Indonesia dan tumpah darah Indonesia bukan membela atau
mendiamkan suatu unsur masyarakat atau bagian tertentu dari territorial Indonesia. Tujuan
nasionalisme yang mau didasari dari semangat gotong royong yaitu ke dalam dan ke luar. Ke
dalam berarti kemajemukan dan keanekaragaman budaya, suku, etnis, agama yang mewarnai
kebangsaan Indonesia tidak boleh dipandang sebagai hal negative dan menjadi ancaman yang
bisa saling memperkaya khazanah budaya dan pengetahuan melalui proses penyerbukan
budaya ke luar berarti memuliakan kemanusiaan universal, dengan menjunjung tinggi
persaudaraan, perdamaian dan keadilan antar umat manusia.
Sila keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Demokrasi permusyawaratan mempunya dua fungsi. Fungsi pertama, badan
permusyawaratan/perwakilan bisa menjadi ajang memperjuangkan aspirasi beragam golongan
yang ada di masyarakat. Fungsi kedua, semangat permusyawaratan bisa menguatkan Negara
persatuan, bukan Negara untuk satu golongan atau perorangan. Permusyawaratan dengan
landasan kekeluargaan dan hikmat kebijaksanaan diharapkan bisa mencapai kesepakatan yang
membawa kebaikan bagi semua pihak. Abraham Lincoln mendefinisikan demokrasi sebagai
“pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat”. Ada tiga persyaratan dalam
pemerintahan yang demokratis, yaitu :
1. Kekuasaan pemerintah berasal dari rakyat yang diperintah;
2. Kekuasaan itu harus dibatasi; dan
3. Pemerintah harus berdaulat, artinya harus cukup kuat untuk dapat menjalankan
pemerintahan secara efektif dan efisien.
Secara garis besar. Terdapat dua model demokrasi, yaitu : majoritarian democracy
(demokrasi yang lebih mengutamakan suara mayoritas) dan concensus democracy (demokrasi
yang mengutamakan consensus atau musyawarah). Oleh karena itu, pilihan demokrasi
consensus berupa demokrasi permusyawaratan merupakan pilihan yang bisa membawa
kemaslahatan bagi bangsa Indonesia
Sila kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh rakyat Indonesia
Dalam rangka mewujudkan keadilan sosial, para pendiri bangsa menyatakan bahwa
Negara merupakan organisasi masyarakat yang bertujuan menyelenggarakan keadilan.
18
Keadilan sosial juga merupakan perwujudan imperative etis dari amanat pancasila dan UUD
1945.
Peran Negara dalam mewujudkan rasa keadilan sosial antara lain: (a) perwujudan
relasi yang adil di semua tingkat sesitem kemasyarakatan, (b) pengembangan struktur yang
menyediakan kesetaraan kesempatan; (c) proses fasilitasi akses atas informasi, layanan dan
sumber daya yang diperlukan, dan (d) dukungan atas partisipasi bermakna atas pengambilan
keputusan bagi semua orang.

3. Etika Publik
Nilai-nilai dasar etika publik:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia
1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan tindakan untuk mengahrgai efektivitas, efisiensi, inovasi
dan kinerja yang berorientasi mutu dalam penyelengaraan pemerintahan dan pelayanan public.
Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target. Sedangkan
efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik
19
menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektifitas organisasi tidak hanya diukur dari
performa untuk mencapai target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi
sumber daya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan terpenuhnyainya kebutuhan
pelanggan.
b. Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa
menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat ketepatan realisasi
penggunaan sumber daya, penaylahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme
yang ke luar alur.
c. Inovasi
Inovasi pelayanan public adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan
memotivasi setiap indovidu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan
dalam bentuk profesionalisme layanan public yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar
menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.
d. Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia,
proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen. Mutu
mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapannya. Mutu merupakan salah satu
standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat
vital untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.

5. Anti Korupsi
Ada 9 (Sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan
integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil seseorang bisa menjadi probadi
yang berintegritas. Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan transparan serta tidak
berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri
terhadap godaan untuk berbuat curang.
b. Peduli
Kepedulian seseorang kepada sesame menjadikan seseorang memiliki sifat kasih
sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan lingkungan
sekelilingnya dimana masih terdapat banyak orang yang tidak mampu, menderita, dan
20
membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan terdoga untuk
memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk
menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu sesama.
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi tidak
bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian yang dimiliki seseorang
memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi
yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak
bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat.
d. Disipilin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan konsistensi untuk terus
mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya
dalam menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi
pegangan utama dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai
kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan
cara yang mudah.
e. Tanggung jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa keberadaan
dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan sesame
manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan dipertanggung jawabkan
sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, Negara, dan bangsanya. Dengan
kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
f. Kerja keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil kerjanya demi
terwujudnya kemanfaatan public yang sebesar-besarnya. Ia mencurahkan daya pikir dan
kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan
memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.
g. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari kebutuhannya dan
berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan. ia tidak tergoda
untuk hidup dalam gelimang kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi modal
kehidupannya adalah ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa mengejar harta tidak akan pernah ada
habisnya karena hawa nafsu keserakahan akan selalu memicu untuk mencari harta sebanyak
banyaknya.
21
h. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk menyatakan
kebenaran dan menolak kebatilan. Ia tidak akan mentolerir adanya penyimpangan dan berani
menyatakan penyangkalan secara tegas. Ia juga berani berdiri sendiri dalam kebenaran
walaupun semua kolega dan teman-teman sejawatnya melakukan perbuatan yang
menyimpang dari hal yang semestinya. Ia tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman
kalau ternyata mereka mengajak kepada hal-hal yang menyimpang.
i. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia terima sesuai
dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk mendaoatkan lebih dari apa yang ia
sudah upayakan. Bila ia seorang pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil
kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan keadilan dan
kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.

C. Kedudukan Dan Peran ASN


a. Whole of Goverment (WoG)
WOG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam
ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan public. Oleh karenanya
WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang
melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan unsur-unsur yang relevan.
Definisi ini memberikan pemahaman bahwa WoG merupakan pendekatan yang
menekankan aspek kebersamaan dan menghilangkan sekat-sekat sektoral yang
selama ini terbangun dalam model NPM. Bentuk pendekatan bisa dilakukan dalam
pelembagaan formal atau pendekatan informal.

b. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik,bersih dari praktik korupsi,kolusi dan nepotisme. Untuk menjalankan
kedudukannya tersebut,maka ASN berfungsi sebagai beerikut :

1. Pelaksana Kebijakan Publik


2. Pelayan Publik
22
3. Perekat dan pemersatu Bangsa

c. Pelayan Publik
Sebagai seorang ASN yang menjadi pelayan Publik, di harapkan mampu
memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan public sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang,
jasa atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara Pelayanan
publik.

Terdapat tiga unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu pertama adalah
organisasi penyelenggara pelayanan publik, kedua adalah penerima layanan
(pelanggan) yaitu orang atau masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan
ketiga adalah kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan
(pelanggan).

23
D. Penetapan Isu dan Dampaknya
a. Identifikasi Isu
1) Kondisi saat ini menurut pengamatan saya selama menjalankan tugas dan
fungsi sebagai guru di SMP Negeri 2 Kabawo Kabupaten Muna, terdapat isu
yang diamati yaitu “ masih kurangnya motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran di kelas”
2) Kondisi yang diharapkan setelah melakukan proses aktualisasi yaitu siswa
akan termotivasi untuk meningkatkan kemampuannya belajarnya.
3) Identifikasi Isu
a. Penggunaan metode pembelajaran yang monoton
b. Pemilihan model pembelajaran yang mampu Monoton yang
mmenyebabkan menurunnya minat belajar siswa
c. Terbatasnya sarana penunjang belajar siswa
d. Mayoritas siswa kelas VIII masih kurang bersemangat dalam mengikuti
proses pembelajaran karena model pembelajaran yang monoton.
b. Isu Prioritas
Yang menjadi isu prioritas pada rancangan aktualisasi ini adalah kurangnya motivasi
siswa dalam kegiatan pembelajaran.

c. Dampak Isu

Dampak yang mungkin terjadi apabila isu rendahnya motivasi siswa tidak dapat
dipecahkan adalah:

1. Siswa kurang semangat dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas


2. Siswa kurang aktif selama kegiatan proses belajar mengajar.
3. Rendahnya motivasi belajar siswa dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.

24
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Unit Kerja : SMP Negeri 2 Kabawo


B. Isu Yang Diangkat : Kurangnya motivasi belajar siswa
C. Gagasan Pemecahan Isu : Peningkatan Motivasi siswa Pada Pelajaran
Bahasa Indonesia melalui Model Pembelajaran
Learning Together berbasis Android Di SMP
Negeri 2 Kabawo Kabupaten Muna

D. Tujuan Gagasan Pemecahan Isu :


Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan pengenalan pembelajaran yang
berbasis android.
Kegiatan Dan Tahapan Pemecahan Isu
1. Menggalang dukungan dari kepala sekolah dan dewan guru melalui media
android
1) Menyampaikan rancangan kegiatan dalam upaya meningkatkan motivasi
belajar siswa kepada Kepala Sekolah dan Dewan Guru
2) Meminta arahan dan masukan dari Kepala Sekolah
3) Melakukan koordinasi dengan mentor

2. Mengidentifikasi Siswa yang memiliki motivasi belajar rendah.


1) Melakukan identifikasi berdasarkan penilaian harian siswa
2) Berdasarkan hasil penilaian tersebut diklasifikasi untuk menentukan siswa
yang menjadi skala prioritas mendapat bimbingan

3. Mensosialisaikan kepada siswa tentang pembelajaran berbasis Adroid


1) Membuat video pembelajaran dan mengirim video tersebut kepada para
siswa melalui smartphone atau android yang dimiliki siswa.
2) Membagikan video tersebut kepada siswa melalui smartphone siswa atau
orang tua siswa
3) Mengintruksikan dan memberikan tugas kepada siswa untuk membuat
audio visual sesuai dengan materi pembelajaran dalam bentuk video.

25
4. Melaksanakan evaluasi motivasi hasil belajar siswa bergiliran dengan
menggunakan fasilitas komunikasi audio visual yang ada pada Android
1) Meminta masukan dari orang tua siswa melalui media online berkaitan
dengan hasil belajar yang telah dilakukan.
2) Melakukan uji coba kemampuan siswa dengan menggunakan fasilitas audio
visual yang ada pada android siswa
3) Melakukan penilaian terhadap motivasi belajar siswa sebagai rujukakan
untuk mengambil langkah-langkah selanjutnya

26
E. ANALISIS KETERKAITAN DENGAN NILAI-NILAI DASAR

Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Profesi Asn Dalam Meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui
penerapan model pembelajaran Learning Together berbasis Android di SMP Negeri 2 Kabawo Kabupaten Muna.

No Kegiatan Tahapan Output/hasil Keterkaitan dengan Nilai-nilai Dasar Kontribusi terhadap Visi Misi Penguatan Nilai Organisasi
kegiatan ASN Organisasi

1 Melakukan 1. Konsultasi Persetujuan dari Akuntabilitas: bertanggung jawab


Koordinasi kepala sekolah atas rencana kegiatan aktualisasi yang Kegiatan koordinasi dengan Melakukan koordinsasi
dengan
pimpinan mendukung visi merupakan langkah awal yang
kepala disampaikan kepada kepala sekolah
yaitu Mewujudkan siswa yang harus dilakukan sebelum
sekolah Nasionalisme: bermusyawarah dengan melakukan suatu kegiatan.
kepala sekolah untuk mengambil berprestasi, berwawasan
Kegiatan ini sangat penting untuk
keputusan bersama guna kelancaran IPTEK, berlandaskan IMTAK, dilakukan sebagai bentuk loyalitas
kegiatan aktualisasi dan memiliki disiplin serta misi terhadap pimpinan
Etika publik: berbicara dengan kepala organisasi yakni meningkatnya
sekolah menggunakan tutur kata yang koordinasi dan menciptakan
sopan dan santun suasana kondusif bagi warga
Komitmen mutu: bersikap ramah sekolah dan masyarakat yang
pada kepala sekolah saat berkonsultasi memiliki ahlak serta disiplin.
Anti korupsi: jujur dalam
menyampaikan semua rencana kegiatan
aktualisasi

2. Mencatat Ditetapkannya Akuntabilitas: bertanggung jawab


saran/masu Kompetensi Inti untuk melakukan semua saran dan
kan (KI), masukan yang membangun demi
Kompetensi kelancaran aktualisasi
Dasar (KD), Nasionalisme: semangat dalam
Indikator Dan mencatat saran dan masukan yang
Tujuan diberikan

27
No Kegiatan Tahapan Output/hasil Keterkaitan dengan Nilai-nilai Dasar Kontribusi terhadap Visi Misi Penguatan Nilai Organisasi
kegiatan ASN Organisasi

Pembelajaran Etika publik: meminta saran dan


masukan dengan sikap sopan dan
santun
Komitmen mutu: cepat tanggap
dalam mendengarkan saran dan
masukan untuk kelancaran kegiatan
aktualisasi
Anti korupsi: jujur dalam menuliskan
semua saran dan masukan yang
diberikan
2 Merancangan 1. Menetapk Tersedianya Akuntabilitas: Menetapkan Menyusun rancangan Menyusun rancangan pelaksanaan
kegiatan an bahan ajar Kompetensi Inti (KI), Kompetensi pelaksanaan pembelajaran pembelajaran merupakan kegiatan
Pembelajaran Kompeten (buku guru, Dasar (KD), Indikator dan Tujuan (RPP) mendukung visi yaitu yang harus dilakukan sebagai
bentuk profesionalitas guru
Pada mata si Inti buku siswa dan Pembelajaran sebagai bentuk tanggung Mewujudkan siswa yang
sebelum melakukan proses
pelajaran (KI), referensi lainya, jawab sebagai seorang guru. berprestasi, berwawasan pembelajaran
Bahasa Kompeten dalam hal ini Nasionalisme: semangat dalam IPTEK, berlandaskan IMTAK,
Indonesia si Dasar pembelajaran menetapkan Kompetensi Inti (KI), dan memiliki disiplin serta misi
(RPP) dengan (KD), dalam bentuk Kompetensi Dasar (KD), Indikator dan organisasi yakni
pembelajaran Indikator video) Tujuan Pembelajaran Mengembangkan pengetahuan
yang bersasis Dan Etika publik: menetapkan Kompetensi dan keterampilan dalam
Android Tujuan Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), pemanfaatan media teknologi
Pembelaja Indikator dan Tujuan Pembelajaran informasi dan komputer untuk
ran dengan mengikuti aturan dalam pengelolaan administrasi dan
kurikulum. pembelajaran

Komitmen mutu: teliti dalam


menetapkan Kompetensi Inti (KI),
Kompetensi Dasar (KD), Indikator Dan
Tujuan Pembelajaran.

28
No Kegiatan Tahapan Output/hasil Keterkaitan dengan Nilai-nilai Dasar Kontribusi terhadap Visi Misi Penguatan Nilai Organisasi
kegiatan ASN Organisasi

Anti korupsi: bekerja keras dalam


menetapkan Kompetensi Inti (KI),
Kompetensi Dasar (KD), Indikator dan
Tujuan Pembelajaran
2. Mengump Tertetapkannya Akuntabilitas: mengumpulkan buku
ulkan metode dan adalah tanggung jawab guru untuk
bahan ajar model dijadikan sebagai sumber referensi
(buku- pembelajaran dalam merancang pembelajaran
buku dan Nasionalisme: semangat dalam
referensi mengumpulkan bahan ajar agar
lainya) rancangan pelaksanaan pembelajaran
yang disusun selesai tepat waktu
Etika publik: cermat dalam
mengumpulkan bahan ajar yang sesuai
dengan materi yang akan diajarkan
Komitmen mutu: teliti dalam mencari
bahan ajar baik buku maupun referensi
lainnya agar tersusun rancangan
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
baik
Anti korupsi: bekerja keras dalam
menumpulkan bahan ajar yang akan
dijadikan referensi dalam menyusun
rancangan pelaksanaan pembelajaran
3. Menentuk Terancangnnya Akuntabilitas: penentuan metode dan
an metode langkah-langkah model pembelajaran adalah tanggung
dan model pembelajaran jawab guru untuk dijadikan sebagai
pembelaja dengan acuan dalam merancang langkah-
ran menggunakan langkah pembelajaran

29
No Kegiatan Tahapan Output/hasil Keterkaitan dengan Nilai-nilai Dasar Kontribusi terhadap Visi Misi Penguatan Nilai Organisasi
kegiatan ASN Organisasi

model Nasionalisme: semangat dalam


pembelajaran memilih metode dan model
yang berbasis pembelajaran yang sesuai dengan
android materi yang akan diajarkan
Etika publik: cermat dalam
menentukan metode dan model
pembelajaran yang sesuai dengan
dengan materi yang akan diajarkan
Komitmen mutu: memilih metode dan
model pembelajaran yang kreatif yang
sesuai dengan keadaan siswa dan
materi yang akan diajarkan
Anti korupsi: bekerja keras dalam
menentukan metode dan model
pembelajaran
4. Merancan Tersedianya Akuntabilitas: bertanggung jawab
g media android dalam Merancang langkah-langkah
langkah- yang dimiliki pembelajaran sesuai dengan model
langkah oleh siswa pembelajaran yang telah ditetapkan
pembelaja sebagai media Nasionalisme: semangat merancang
ran dalam proses langkah-langkah pembelajaran dengan
pembelajaran sesuai model pembelajaran yang telah
ditetapkan
Etika publik: cermat dalam
Merancang langkah-langkah
pembelajaran
Komitmen mutu: Merancang
langkah-langkah pembelajaran yang
kreatif dengan memperhatikan

30
No Kegiatan Tahapan Output/hasil Keterkaitan dengan Nilai-nilai Dasar Kontribusi terhadap Visi Misi Penguatan Nilai Organisasi
kegiatan ASN Organisasi

ketepatan waktu jam pelajaran


Anti korupsi: bekerja keras
Merancang langkah-langkah
pembelajaran
3 Menyiapkan alat 1. Membuat l Video Akuntabilitas: bertanggung jawab Menyiapkan alat bahan Menyiapkan alat dan bahan
dan bahan embar kerja pembelajaran dalam membuat lembar kerja siswa mendukung visi yaitu merupakan tanggung jawab
materi. siswa yang diberikan (LKS) untuk digunakan pada saat Mewujudkan siswa yang seorang guru agar kegiatan
pembelajaran dapat berjalan
melaksanakan kegiatan praktikum yang berprestasi, berwawasan
lancer
akan dijadikan sebagai pedoman oleh IPTEK, berlandaskan IMTAK,
siswa dalam melakukan praktikum dan memiliki disiplin serta misi
Nasionalisme: semangat dalam organisasi yakni
membuat lembar kerja siswa (LKS) Mengembangkan pengetahuan
agar dapat selesai tepat waktu dan keterampilan dalam
Etika publik: cermat dalam menyusun pemanfaatan media teknologi
langkah kerja pada lembar kerja siswa informasi dan komputer untuk
(LKS) dengan memperhatikan pengelolaan administrasi dan
ketepatan jam pelajaran. pembelajaran
Komitmen mutu: membuat lembar
kerja siswa (LKS) yang kreatif agar
kegiatan pembelajaran dapat lebih
menarik
Anti korupsi: bekerja keras dalam
membuat lembar kerja siswa (LKS)
demi kelancaranproses pembelajar
Melakukan Tersampaikanny Akuntabilitas: menunujukkan sikap
kegiatan a materi kepemimpinan yang baik kepada
pendahuluan pelajaran peserta didik dengan berdoa sebelum
melaksan
melakukan kegiatan pembelajaran
akan
Nasionalisme: menanamkan sikap
(berdoa dan
toleransi kepada peserta didik dengan

31
No Kegiatan Tahapan Output/hasil Keterkaitan dengan Nilai-nilai Dasar Kontribusi terhadap Visi Misi Penguatan Nilai Organisasi
kegiatan ASN Organisasi

mengabsen menghargai agama dan kepercayaan


si siswa) masing-masing

Etika publik: menanamkan nilai-nilai


kebaikan kepada peserta didik dan
memberi kebebasan peserta didik
untuk berdoa sesuai agama dan
kepercayaan masing-masing
Komitmen mutu: menunjukkan sikap
percaya terhadap agama dan
kepercayaan yang dianut
Anti korupsi: peduli terhadap
perbedaan kepercayaan yang dianut
oleh setiap siswa

4 Melaksanakan 1. Menyampaikan Pengetahuan Akuntabilitas: bertanggung jawab


Kegiatan materi pelajaran peserta didik dalam menyampaikan materi pelajaran Kontribusi terhdap visi yaitu Evaluasi hasil belajar
Pembelajaran dengan tentang materi yang untuk memberikan pengetahuan terhadap Mewujudkan siswa yang dijadikan tolak ukur
menggunakan untuk mengetahui
Menggunakan ditampilkan siswa tentang materi yang diajarkan berprestasi, berwawasan
media Android peningkatan hasil belajar
Metode Nasionalisme: bersemangat dalam IPTEK, berlandaskan siswa.
pembelajaran menyampaikan materi pelajaran agar IMTAK, dan memiliki
Learning peserta didik ikut semangat dalam disiplin serta misi yaitu
Together melalui menerima materi yang diajarkan Menumbuhkan semangat
android Etika publik: menyampaikan materi keunggulan secara insentif
pelajaran dengan sikap sopan dan santun kepada seluruh warga
Komitmen mutu: jujur dalam sekolah.
menyampaikan materi pelajaran sesuai
dengan teori yang sebenarnya

32
Anti korupsi: disiplin dalam
menyampaikan materi pelajaran dengan
memperhatikan alokasi waktu sesuai
dengan rancangan pelaksanaan
pembelajaran
1. Menjelaskan Kegiatan Akuntabilitas: bertanggung jawab
kepada pembelajaran untuk menjelaskan tentang langkah-
peserta didik melalui android langkah praktikum kepada peserta didik
tentang dengan pengiriman Nasionalisme: bersemangat dalam
langkah- video pembelajaran memberikan pemahaman kepada peserta
langkah kepada siswa didik tentang langkah-langkah kegiatan
materi. praktikum
Etika publik: bertutur kata yang santun
ketika menjelaskan kepada peserta didik
tentang langkah-langkah kegiatan
praktikum
Komitmen mutu: memberikan
pemahaman terlebih dahulu kepada
peserta didik tentang langkah-langkah
kegiatan praktikum agar proses
pembelajaran dapat lebih efektif
Anti korupsi: menunjukkan sikap peduli
terhadap peserta didik yang belum
memahami tentang langkah-langkah
kegiatan praktikum
3. Mengawasi Tersampaikannya Akuntabilitas: Mendampingi peserta
serta mengintrol hasil pembelajaran didik dalam melakukan praktikum
peserta didik dengan penuh tanggung jawab
dalam melakukan
Nasionalisme: bersemangat dalam
kegiatan
pembelajaran. mendampingi peserta didik dalam
melakukan kegiatan praktikum
Etika publik: cermat dalam melihat
peserta didik yang masih kesulitan
dalam melakukan praktiikum

33
Komitmen mutu: teliti dalam memantau
peserta didik melakukan kegiatan
praktikum agar tercipta praktikan yang
berkualitas
Anti korupsi: bersikap adil dengan cara
membantu semua peserta didik yang
merasa kesulitan dalam melakukan
kegiatan dalam proses penerimaan
materi.
Pemberian tugas Terlaksananya Akuntabilitas: Membuat soal sebagai
kegiatan alat ukur ketercapainya hasil belajar
pembelajaran. siswa dengan penuh tanggung jawab
Nasionalisme: membuat soal dengan
penuh semangat sebagai bentuk
profesionalisme dalam menjalankan
tugas dan tanggung jawab sebagai guru
Etika publik: menjaga kerahasiaan soal
yang dibuat agar tidak diketahui oleh
siswa.
Komitmen mutu: teliti dalam membuat
soal agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai
Anti korupsi: Dibuat diluar jam
pelajaran sehingga tidak mengganggu
pembelajaran yang sedang berlangsung
(disiplin)
5 Evaluasi Hasil 1. Melakukan tes Telah Akuntabilitas: melakukan tes secara
Belajar Siswa terperiksannya transparan
hasil kerja siswa Nasionalisme: semangat dalam
mengawasi siswa saat melakukan tes
Etika publik: melakukan tes dengan
mengikuti aturan yang ada disekolah
Komitmen mutu: teliti dalam

34
mengawasi siswa agar siswa tidak
mempunyai kesempatan untuk
menyontek
Anti korupsi: menanamkan sikap jujur
kepada siswa dengan melarang siswa
untuk menyontek
2. Memeriksa Nilai siswa Akuntabilitas: memeriksa lembar
hasil kerja jawaban siswa dengan penuh tanggung
siswa jawab
Nasionalisme: semangat dalam
memeriksa lembar jawaban siswa
Etika publik: teliti dalam memeriksa
lembar jawaban siswa
Komitmen mutu: bersikap jujur dalam
memeriksa lembar jawaban siswa
Anti korupsi: bekerja keras dalam
memeriksa lembar jawaban siswa
3. Memberikan Gambaran motivasi Akuntabilitas: betanggung jawab atas
penilaian dan minat siswa pemberian nilai kepada siswa sesuai
terhadap hasil terhadap model dan kemampuannya
kerja siswa media pembelajaran Nasionalisme: semangat dalam
memberikan nilai terhadap hasil kerja
siswa
Etika publik: teliti dalam memberikan
nilai kepada siswa sesuai dengan
kemampuannya
Komitmen mutu: bersikap jujur dalam
memberikan nilai sesuai dengan
kemampuan siswa
Anti korupsi: bersikap adil dalam
memberi nilai pada siswa

35
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Laporan rancangan aktualisasi ini diharapkan dapat menigkatkan kinerja
penulis dalam menjalankan tugas di instansi tempat aktualisasi nantinya. Gagasan
pemecahan isu yang disusun lewat rancangan aktualisasi, diharapkan mampu
meningkatkan motivasi belajar siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMP
Negeri 2 Kabawo. Namun demikian keberhasil tersebut hanya dapat tercapai lewat
penerapan nilai-nilai dasar ASN secara maksimal.

Nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,


dan Anti Korupsi menjadi dasar bagi Aparatur Sipil Negara dalam menjalankan tugas-
tugas dan kewajiban dalam instansi kerja. Dengan adanya pendidikan dan pelatihan dasar
pola baru yang lebih menekankan pentingnya internalisasi dan aktualisasi nilai-nilai dasar
profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup kerja, diharapkan akan menghasilkan
aparatur negara yang profesional.

Sebagai pelayan publik Aparatur Sipil Negara harus memberikan pelayanan


yang terbaik bagi masyarakat, dengan menerapkan nilai-nilai Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi, karena nilai-nilai
tersebut akan menjadi modal dasar untuk setiap pekerjaan yang akan dilaksanakan

B. Saran dan Rencana Tindak Lanjut


Dalam membuat rancangan pelaksanaan aktualisasi ini, penulis
menghadapi beberapa kendala, karena anjuran pemerintah yang mengisyaratkan
pembelajaran di rumah dengan memanfaatkan teknologi informasi.. Namun demikian
tetap dilaksanakan dengan mengacu pada ketentuan pembelajaran dalam jaringan.

Beberapa saran yang dapat diberikan pada proses aktualisasi berjalan,


diharapkan agar keterlibatan pembimbing dan mentor harus dimaksimalkan untuk
menghasilkan capaian output yang berdaya guna dan berhasil guna.

36
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara RI. Akuntabilitas: Modul palatihan dasar calon PNS, LAN RI,
Jakarta, 2017
Lembaga Administrasi Negara RI. Nasionalisme: Modul palatihan dasar calon PNS, LAN RI,
Jakarta, 2017
Lembaga Administrasi Negara RI. Etika publik: Modul palatihan dasar calon PNS, LAN RI,
Jakarta, 2017
Lembaga Administrasi Negara RI. Komitment Mutu: Modul palatihan dasar calon PNS, LAN
RI, Jakarta, 2017
Lembaga Administrasi Negara RI. Anti Korupsi: Modul palatihan dasar calon PNS, LAN RI,
Jakarta, 2017
Lembaga Administrasi Negara RI. Manajemen ASN: Modul palatihan dasar calon PNS, LAN
RI, Jakarta, 2017
Lembaga Administrasi Negara RI. Whole of Government: Modul palatihan dasar calon PNS,
LAN RI, Jakarta, 2017
Lembaga Administrasi Negara RI. Pelayan Publik: Modul palatihan dasar calon PNS, LAN
RI, Jakarta, 2017

37

Anda mungkin juga menyukai