OLEH
i
HALAMAN PERSETUJUAN
ii
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
Telah diperbaiki sesuai dengan saran dan masukan : Penguji, Coach dan
Mentor pada Seminar Aktualisasi / Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III Angkatan
XCVIII Kelompok III Tahun 2021
Kendari, 06 Agustus 2021 2021
Coach, Mentor,
Penguji,
MENGETAHUI :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA,
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan atas kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan
Laporan Aktualisasi yang berjudul “Peningkatan kesadaran siswa dalam
menjaga kebersihan lingkungan sekolah melalui beberapa kegiatan diantaranya
gerakan “TSP” (tahan, simpan, pungut)di sd negeri 1 lamoare”.
Semoga dengan pembuatan laporan ini penulis dapat mengaktualisasikan
nilai-nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan korupsi
di tempat tugas dan lingkungan masyarakat. Penyusunan Laporan aktualisasi ini
wajib diselesaikan sebagai syarat untuk bisa lulus dalam pelatihan dasar CPNS
tahun 2021 dan juga sebagai salah satu komponen penilaian dari Pelatihan
Dasar CPNS Golongan III Tahun 2021 untuk menuju kepada tahap selanjutnya
dalam Pengangkatan sebagai PNS.
Dalam penulisan laporan ini penulis mendapat banyak bantuan dari
berbagai pihak dan pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa
terima kasih kepada:
1. Hj. Andi Merya, S.IP selaku Bupati Kolaka Timur;
2. Dra. Hj. Murtini Balaka, M.Si selaku Kepala Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kolaka Timur;
3. Bapak SYAHRUDDIN NURDIN, SE selaku Kepala Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara, sekaligus selaku
penguji;
4. Bapak KAFARUDDIN, SE., MM selaku Pembimbing / coach penyusunan
Laporan Aktualisasi;
5. Ibu LISTINA, S.Pd selaku Mentor sekaligus Kepala SD Negeri 1 Lamoare
yang telah memberikan masukan dalam menganalisis isu yang dimuat
dalam laporan aktualisasi;
6. Seluruh panitia bidang Diklat Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara;
7. Para Widyaiswara yang telah memberi banyak materi dan penjelasan
dalam memahami nilai-nilai dasar profesi PNS;
iv
8. Seluruh teman-teman Latsar CPNS Golongan III angkatan XCVIII, XCIX
dan C lingkup Kabupaten se-Sulawesi Tenggara.
Dalam penulisan laporan ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan
oleh karena itu masukan berupa kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
BUDI HARTONO
NDH.25
v
DAFTAR ISI
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Identifikasi Isu…………………………………………………………………..30
Tabel 3.2 Seleksi Isu Menggunakan Metode APKL……………………………………31
Tabel 3.3 Rencana Kegiatan Aktualisasi………………………………………………..34
Tabel 3.4 Analisis Keterkaitan Nilai Dasar dengan Kegiatan…………………………36
Tabel 3.5 Solusi dan Hambatan………………………………………………………….54
Tabel 3.6 Matriks Aktualisasi dan Habituasi…………………………………………....58
Tabel 3.7 Jadwal Kegiatan Aktualisasi…………………………………………………..63
Tabel 4.1 Keterkaitan Nilai Dasar ASN dengan Kegiatan dan Tahapan Kegiatan....70
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1.1 Struktur Organisasi SD Negeri Lamoare ..........................................12
Gambar 4.1.1 Menyiapkan Bahan konsultasi..........................................................72
Gambar 4.1.2 Tersedianya Bahan Konsultasi.........................................................72
Gambar 4.1.3 Memaparkan Kegiatan Yang akan Dilakukan...................................73
Gambar 4.1.4 Catatan, Masukan, dan Saran dari Kepala Sekolah .........................73
Gambar 4.1.5 Penandatanganan Surat Rekomendasi Persetujuan Kegiatan.........73
Gambar 4.1.6 Surat Rekomendasi Kegiatan...........................................................73
Gambar 4.2.1 Membuat Surat Undangan ...............................................................75
Gambar 4.2.2 Mencetak Surat Undangan...............................................................75
Gambar 4.2.3 Surat Undangan Sosialisasi .............................................................76
Gambar 4.2.4 Pemaparan Hasil Rancangan Kegiatan ...........................................76
Gambar 4.2.5 Daftar Hadir Kegiatan .......................................................................78
Gambar 4.2.6 Menulis Masukan, saran atau Perbaikan..........................................78
Gambar 4.2.7 Catatan Notulen ...............................................................................80
Gambar 4.3.1 Konsultasi Kegiatan Membuat Tempat Sampah Organik Anorganik
Gambar 4.3.2 Catatan Letak Tempat Sampah Organik dan Anorganik ..................80
Gambar 4.3.3 Menyiapkan Bahan Tempat Sampah dari Kaleng Cat Bekas...........81
Gambar 4.3.4 Menjelaskan Kepada Siswa Tentang Jenis Smpah Organik
Anorganik.........................................................................................82
Gambar 4.3.5 Siswa Mampu Membedakan Jenis Sampah.....................................83
Gambar 4.3.6 Membuat tempat sampah Organik- Anorganik .................................84
Gambar 4.3.7 Tersedianya Tempat Sampah Organik-Anorganik ...........................84
Gambar 4.4.1 Membuat Yel-yel Tentang “TSP” ......................................................85
Gambar 4.4.2 Mencetak Yel-yel Tentang “TSP” .....................................................86
Gambar 4.4.3 Teks Yel-yel “TSP” ...........................................................................86
Gambar 4.4.4 Menjelaskan Apa Itu Gerakan “TSP” Kepada Siswa ........................87
Gambar 4.4.5 Menjelaskan Apa Itu Gerakan “TSP” Kepada Seluruh Siswa Saat
Apel Pagi..........................................................................................88
Gambar 4.4.6 Memasang Poster Tentang Kebersihan Lingkungan Bersama
Siswa ...............................................................................................88
Gambar 4.4.7 Siswa Mempraktekkan “TSP” Secara Langsung ..............................89
Gambar 4.4.8 Menyanyikan Yel-yel “TSP” ..............................................................92
ix
Gambar 4.5.1 Melakukan Konsultasi dengan Kepala Sekolah Tentang
Pembuatan Ecobrik..........................................................................92
Gambar 4.5.2 Memerintahkan Siswa Membawa Botol Plastik Bekas .....................93
Gambar 4.5.3 Botol Plastik Yang Telah Terkumpul ................................................93
Gambar 4.5.4 Mengelompokkan Siswa...................................................................94
Gambar 4.5.5 Daftar Nama Kelompok Ecobrick .....................................................95
Gambar 4.5.6 Membuat Ecobrik Bersama Siswa....................................................96
Gambar 4.6.1 Mengumpulkan Data Hasil Aktualisasi .............................................98
Gambar 4.6.2 Membuat Laporan Hasil Kegiatan ....................................................96
Gambar 4.6.3 Melakukan Konsultasi dengan Kepala Sekolah................................100
Gambar 4.7.1 Sebelum dan Sesudah Kegiatan Aktualisasi ....................................102
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Kegiatan 1 ...............................................................................................107
Lampiran Kegiatan 2 ...............................................................................................110
Lampiran Kegiatan 3 ...............................................................................................113
Lampiran Kegiatan 4 ...............................................................................................115
Lampiran Kegiatan 5 ...............................................................................................117
Lampiran Kegiatan 6 ...............................................................................................119
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan profesi yang memiliki peran
sangat penting dalam rangka menciptakan masyarakat madani yang taat
hukum dan bermoral tinggi. Dalam UU ASN No. 5 Tahun 2014 dijelaskan
bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri
Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja
padainstansi pemerintahan. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang
selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau
diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-
undangan. ASN memiliki 3 fungsi pokok yaitu sebagai pelaksana kebijakan,
pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa.
Guru sebagai salah satu bagian dari ASN harus mampu
melaksanakan fungsinya sebagai pelayan publik yang baik, terutama
kepada siswanya. Tugas ASN sebagai pelayan publik meliputi beberapa
bidang termasuk di dalamnya adalah bidang pendidikan. Dalam
melaksanakan tugas dan fungsi guru sebagai salah satu profesi PNS harus
dilandasi oleh nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu dan anti korupsi untuk mengaktualisasikan tugas pokok dan
fungsinya sesuai yang tercantum dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negeri (ASN).
Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam kemajuan
pendidikan. Proses pendidikan yang dimaksud tidak hanya sebatas pada
pengetahuan, tetapi juga pada aspek prilaku siswa. Pendidikan merupakan
usaha sadar yang bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia.
Sebagai kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya
berada dalam suatu proses kesinambungan dalam jenis dan jenjang
pendidikan. Salah satu tempat untuk memperoleh pendidikan terbaik yang
dikenal masyarakat adalah sekolah sekolah.
1
Sekolah merupakan tempat menimba ilmu sekaligus tempat
mendidik dan menanamkan sikap dan karakter yang baik kepada peserta
didik. Di sekolah terdapat guru yang siap memberikan bimbingan,
pelayanan dan pengajaran kepada setiap siswa agar mampu menjadi
pribadi yang berilmu dan berkarakter mulia. Namun, pada kenyataannya,
masih terdapat beberapa siswa yang belum memiliki sifat dan karakter
sesuai dengan harapan pendidikan. Salah satu bukti nyata dari hal tersebut
adalah masih kurangnya kesadaran siswa terhadap pentingnya kebersihan
lingkungan sekolah. Masih banyak ditemukan siswa yang membuang
sampah seenaknya dan masih ditemukannya sampah yang berserakan.
Padahal kebersihan lingkungan sekolah merupakan salah satu hal perlu
dijaga, karena jika lingkungan sekolah kotor maka sekolah akan tampak
kumuh dan tentu akan mendatangkan wabah penyakit.
Hal semacam ini juga dapat dijumpai di SD Negeri 1 Lamoare, masih
banyak siswa yang kurang bertanggung jawab dan membuang sampah
bukan pada tempatnya. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran
siswa terhadap kebersihan. Mereka tidak memikirkan akibat yang akan
terjadi apabila sampah dibiarkan berserakan. Apabila tidak diminta oleh
guru untuk memungut sampah yang berserakan, mereka bersikap acuh dan
seakan-akan tidak melihat keberadaan sampah tersebut. Padahal jika
sampah tersebut dibiarkan, maka akan menimbulkan bau tak sedap,
bahkan akan menjadi tempat perkembang biakan nyamuk yang akan
menimbulkan penyakit bagi warga sekolah sendiri.
Melihat kenyataan tersebut, penulis mengangkat isu kurangnya
kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah di SD
Negeri 1 Lamoare dan berinisiatif untuk membuat sebuah inovasi untuk
meningkatkan kesadaran siswa kelas V dalam menjaga kebersihan
lingkungan sekolah melalui beberapa kegiatan diantaranya gerakan
“TSP” (Tahan, Simpan, Pungut), pembuatan tempat sampah organik-
anorganik, dan pembuatan ecobrick dari sampah plastik. Program-
program tersebut melibatkan siswa secara langsung sehingga diharapkan
2
mampu meningkatkan kesadaran siswa dalam memelihara kebersihan
lingkungan sekolah.
B. Tujuan
Kegiatan aktualisasi ini memiliki 2 tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan
khusus.
a. Tujuan umum
Tujuan umum dari kegiatan aktualisasi ini adalah untuk
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu akuntabilitas, nasionalisme,
etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi serta kedudukan dan peran
ASN dalam pelaksanaan tugas pokok penulis sebagai Guru Kelas Ahli
Pertama di SD Negeri 1 Lamoare serta mampu mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar ASN di sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik,
serta perekat dan pemersatu bangsa.
b. Tujuan khusus
Tujuan khusus dari kegiatan aktualisasi ini adalah meningkatkan
kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah melalui
beberapa kegiatan diantaranya gerakan “TSP” (Tahan, Simpan, Pungut),
pembuatan tempat sampah organik- anorganik, dan pembuatan ecobrick
dari sampah plastik Siswa Kelas V SDN 1 Lamoare, Kecamatan Loea,
Kabupaten Kolaka Timur.
C. Manfaat
Manfaat aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi penulis, mengaktualisasikan pengetahuan dan keterampilan penulis
tentang nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan
Habituasi sesuai laporan aktualisasi.
b. Bagi siswa, meningkatkan kesadaran dalam menjaga kebersihan
lingkungan sekolah SD Negeri 1 Lamoare
c. Bagi sekolah, memberikan inovasi tentang pengelolaan sampah dan
kebersihan lingkungan sekolah sebagai upaya mewujudkan sekolah
berdaya saing
3
D. Ruang Lingkup
4
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI, NILAI-NILAI DASAR ASN SERTA
KEDUDUKAN DAN PERAN ASN
a. Identitas Sekolah
1) Nama Sekolah : SDN 1 Lamoare
2) N P S N : 40401756
3) Jenjang Pendidikan : Sekolah Dasar (SD)
4) Status Sekolah : Negeri
5) Tahun Berdiri : 1974
6) Status Kepemilikan : Milik Pemerintah Daerah
7) Alamat : Blok C
8) Desa / Kelurahan : Teposua
9) Kecamatan : Loea
10) Kabupaten : Kolaka Timur
11) Provinsi : Sulawesi Tenggara
12) Kode Pos : 93572
b. Data Pelengkap
1) SK Pendirian Sekolah : -
2) Tanggal SK : -
3) Nomor Rekening : 22201050001138
4) Nama Bank : BANK SULTRA
5) Kantor Unit : KCP Tirawuta
6) Atas Nama : SDN 1 Lamoare
7) No. Telepon : 085255996808
8) Email : sdn1lamoare@gmail.com
5
c. Data Periodik
1) Waktu Penyelenggaraan : Pagi/6 Hari
2) Bersedia Menerima BOS : Bersedia Menerima
3) Sertifikat ISO :-
4) Sumber Listrik : PLN (1300 watt)
5) Akses Internet : Telkomsel Flash
d. Data Lainnya
1) Kepala Sekolah : Listina S.Pd
2) Operator Sekolah : Sumirah Dewi, S.Pd
3) Akreditasi : B
4) Kurikulum : Kurikulum 2013
e. Data PTK dan PD
1) Jumlah PTK : 12 orang
2) Jumlah Peserta Didik : 98 orang
6
5) Membina kemandirian peserta didik melalui berbagai kegiatan
pembiasaan dan kewirausahaan.
6) Menanamkan prilaku hidup sehat dan cinta lingkungan dalam
kehidupan sehari-hari.
7) Mengembangkan pembelajaran berbasis lingkungan.
8) Meningkatkan kompetensi guru melalui berbagai kegiatan
pendidikan dan pelatihan.
9) Memberikan wahana pengembangan diri melalui program
ekstrakurikuler.
10) Menjalin kerja sama yang harmonis antar warga sekolah, dan
lembaga yang terkait.
11) Menciptakan hubungan masyarakat yang harmonis dalam rangka
meningkatkan peran serta masyarakat.
7
b. Mengembangkan kegiatan sekolah.
c. Melaksanakan pelaporn pertanggung jawaban penggunaan
keuangan sekolah secara akuntabel.
4. Pustakawan
a. Menata ruang perpustakaan dengan rapih dan teratur.
b. Mendata jumlah buku perpustakaan.
c. Merencanakan program kegiatan perpustakaan.
d. Mendistribusikan buku perpustakaan kepada para siswa.
e. Membukukan keluar masuknya buku perpustakaan.
f. Memelihara keutuhan dan kelengkapan buku perpustakaaan.
5. Tugas Pokok dan Fungsi Guru
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang guru yang
menyebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas
guru dalam Pasal 52 ayat (1) mencakup kegiatan pokok dalam
pembelajaran yaitu merencanakan, melaksanakan, menilai hasil
pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta
melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan
tugas pokok. Dalam penjelasan Pasal 52 ayat (1) huruf (e), yang
dimaksud dengan tugas tambahan, misalnya menjadi pembina
pramuka, pembimbing kegiatan karya ilmiah remaja, dan guru piket.
Menurut Permendiknas Nomor 35 Tahun 2012, tugas utama guru
adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan dan melatih,
serta menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
Tugas pokok dan fungsi guru, meliputi:
1. Tugas guru dalam mengajar
Mengajar merupakan rangkaian kegiatan penyampaian bahan
pelajaran kepada siswa agar dapat menerima, menanggapi,
menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran dan merupakan
sebuah cara serta proses hubungan timbal balik antara siswa
dengan guru yang sama-sama aktif melakukan kegiatan. Mengajar
berarti menjadi arsitek dari ruang kelas. Proses mengajar
membutuhkan pemikiran, pengertian yang mendalam terhadap
8
motivasi siswa, serta penilaian yang baik. Guru dalam memahami
kompleksitas mengajar, harus memiliki pengetahuan tentang diri
sendiri, siswa, maupun bahan ajarnya.
2. Tugas Guru dalam Mendidik
Mendidik berarti melakukan tindakan berdasarkan tujuan untuk
mempengaruhi perkembangan peserta didik sebagai pribadi dalam
kesatuan sistem sosial budaya, dimana dia hidup. Mendidik juga
berarti mempersiapkan siswa menjadi manusia yang berkepribadian,
yang bertanggung jawab kepada diri sendiri maupun pembangunan
negara dan bangsa.
3. Tugas Guru dalam Melatih dan Mengarahkan
Dalam rangka mempersiapkan siswa untuk memiliki bekal hidup di
dalam masyarakat, guru mengemban tugas melatih dan
mengarahkan siswa dengan ketrampilan dasar yang sesuai dengan
tingkat perkembangannya, dengan penerapan teknologi dan
ketrampilan. Guru sebagai pelatih siswa berarti membentuk
kompetensi dasar siswa, juga ketrampilan, baik intelektual maupun
motorik.
4. Tugas Guru dalam Membimbing
Guru sekolah dasar memiliki tugas melaksanakan bimbingan. Titik
berat dan kepedulian bimbingan di sekolah dasar adalah pada
masalah perkembangan siswa. Program bimbingan di sekolah dasar
diarahkan pada pencapaian kecakapan siswa dalam melaksanakan
seluruh tugas perkembangannya secara efektif. Bimbingan yang
diberikan dalam kelas merupakan tanggung jawab pokok bagi guru
sekolah dasar.
5. Tugas Guru dalam Menilai dan Mengevaluasi
Guru memiliki tugas melakukan penilaian dan evaluasi. Kualitas
penilaian sangat menentukan kualitas evaluasi. Fungsi dari penilaian
guru adalah untuk membantu belajar siswa, mengetahui kekuatan
dan kelemahan siswa, menilai efektivitas pembelajaran. Menilai dan
meningkatkan efektivitas kurikulum, mendapatkan data untuk
9
mengambil keputusan, melakukan komunikasi dengan melibatkan
orang tua siswa. Maupun meningkatkan motivasi dan hubungan
kerja dari semua yang terlibat dalam penilaian.
Sedangkan berdasarkan Permendikbud No.15 Tahun 2018,
Tugas pokok dan fungsi Guru sebagai berikut:
a. Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap
b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
c. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan, dan
ujian.
d. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
e. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan
pengayaan
f. Mengisi daftar nilai anak didik
g. Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan
pengetahuan), kepada guru lain dalam proses pembelajaran
h. Membuat alat pelajaran/alat peraga
i. Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni
j. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan
kurikulum
k. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah
l. Mengadakan pengembangan program pembelajaran
m. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar anak didik
n. Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaran
o. Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya
p. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan
pangkat
6. Nilai-Nilai Organisasi
10
1. Memiliki intergritas : keselarasan antara pikiran, perkataan, dan
perbuatan
2. Kreatif dan inovatif : memiliki daya cipta ; memiliki kemampuan
untuk menciptakan hal baru yang berbeda dari yang sudah ada
atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau
alat)
3. Inisiatif : kemampuan seseorang untuk bertindak melebihi yang
dibutuhkan atau yang dituntut dari pekerjaan
4. Pembelajar : selalu berusaha untuk mengembangkan kompetensi
dan profesionalisme
5. Menjunjung meritokrasi : menjunjung tinggi keadilan dalam
pemberian penghargaan bagi karyawan yang kompeten
6. Terlibat aktif : senantiasa berpartisipasi dalam setiap kegiatan
7. Tanpa pamrih : bekerja dengan tulus ikhlas dan penuh dedikasi
11
D. Struktur Organisasi
Kepala Sekolah
LISTINA, S.Pd.
Komite Sekolah
Sinardin
Guru Kelas I Guru Kelas II Guru Kelas III Guru Kelas IV Guru Kelas V Guru Kelas VI
Maria Musdalipa.S.A, S.Pd Ketut Herlina, S.PdI Budi Hartono, S.Pd I Wayan Gunadi,
Gorreti,S.Pd.SD Sudarsa,S.Pd.SD S.Pd.SD
Guru Agama Kristen Guru Agama Islam Guru Matematika Guru Penjasorkes
Nyoman Suwarya, Herlina, S.PdI Rismawati, S.Pd Isra Damayanti,
S.Ag A.Ma.Pd.OR
Perpustakaan Siswa
Maria Goretti, S.Pd.SD
Masyarakat Sekitar
12
E. Data-data pendukung
Beberapa data dan sumber daya yang dimiliki SD Negeri 1
Lamoare antara lain:
13
pada diri seseorang seperti kejujuran, integritas, moral dan etika,
(2) akuntabilitas individu, yaitu mengacu pada hubungan antara
individu dan lingkungan kerjanya sebagai pemberi kewenangan,
(3) akuntabilitas kelompok, yaitu dimana pembagian kewenangan
dan semangat kerjasama yang tinggi antar berbagai kelompok
yang ada dalam sebuah institusi memainkan peranan yang
penting dalam tercapainya kinerja organisasi yang diharapkan, (4)
akuntabilitas organisasi, yaitu mengacu pada hasil pelaporan
kinerja yang telah dicapai, dan (5) akuntabilitas stakeholder,
yaitumasyarakat umum, pengguna layanan, dan pembayar pajak
yang memberikan masukan, saran, dan kritik terhadap kinerjanya
Akuntabilitas merupakan kontrak antara pemerintah dengan
aparat birokrasi, serta antara pemerintah yang diwakili oleh PNS
dengan masyarakat. Kontrak antara kedua belah pihak ini memiliki
ciri antara lain, pertama, akuntabilitas eksternal yaitu tindakan
pengendalian yang bukan bagian dari tanggungjawabnya. Kedua,
akuntabilitas interaksi merupakan pertukaran social dua arah
antara yang menuntut dan yang menajdi bertanggung jawabnya.
Ketiga, hubungan akuntabilitas merupakan hubungan kekuasaan
structural (pemerintah dan public) yang dapat dilakukan secara
asimetri sebagai haknya untuk menuntut jawaban.
Akuntabilitas public terdiri atas dua macam, yaitu: (1)
Akuntabilitas vertical (vertical accountability); dan (2) Akuntabilitas
horizontal (horizontal accountability).
Akuntabilitas vertical adalah pertanggungjawaban atas
pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi, misalnya
pertanggungjawaban unit-unit kerja (dinas) kepada pemerintah
daerah, kemudian pemerintah daerah kepada pemerintah pusat,
pemerintah pusat kepada DPR. Akuntabilitas vertical
membutuhkan pejabat pemerintah untuk melaporkan “ke bawah”
kepada public. Akuntabilitas horizontal adalah
14
pertanggungjawaban kepada masyarakat luas. Akuntabilitas ini
membutuhkan pejabat pemerintah untuk melaporkan “ke samping”
kepada para pejabat lainnya dan lembaga Negara
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama, yaitu:
a. Untuk menyediakan control demokratis (peran demokrasi);
dengan membangun suatu system yang melibatkan
stakeholders dan user yang lebih luas (termasuk masyarakat,
pihak swasta, legislative, yudikatif dan di lingkungan
pemerintah itu sendiri baik di tingkat kementrian, lembaga
maupun daerah);
b. Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan
(peran konstitusional)
c. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas (peran belajar).
Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang
akuntabel, maka mekanisme akuntabilitas harus mengandung
dimensi:
a. Akuntabilitas kejujuran dan hukun, terkait dengan kepatuhan
terhadap hokum dan peraturan yang diterapkan
b. Akuntabilitas proses, terkait dengan “apakah prosedur yang
digunakan dalam melaksanakan tugas sudah cukup baik
dalam hal kecukupan informasi akuntasi, system informasi
manajemen, dan prosedur administrasi?”
c. Akuntabilitas program, dapat memberikan pertimbangan
apakah tujuan yang ditetapkan dapat tercapai, dan apakah
ada alternative program lain yang memberikan hasil maksimal
dengan biaya minimal.
d. Akuntabilitas kebijakan, terkait dengan pertanggungjawaban
pemerintah atas kebijakan yang diambil terhadap DPR/DPRD
dan masyarakat luas.
Adapun Nilai-nilai yang terkandung dalam Akuntabilitas adalah
sebagai berikut:
15
a. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah
dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam
menciptakan lingkungannya. Pimpinan mempromosikan
lingkungan yang akuntabel dapat dilakukan dengan
memberikan contoh pada orang lain (lead by example),
adanya komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan
sehingga memberikan efek positif bagi pihak lain untuk
berkomitmen pula, terhindarnya dari aspek-aspek yang dapat
menggagalkan kinerja yang baik yaitu hambatan politis
maupun keterbatasan sumber daya, sehingga dengan adanya
saran dan penilaian yang adil dan bijaksana dapat dijadikan
sebagai solusi.
b. Transparansi
Tujuan dari adanya transparansi adalah:
1. Mendorong komunikasi yang lebih besar dan kerjasama
antara kelompok internal dan eksternal;
2. Memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak
seharusnya dan korupsi dalam pengambilan keputusan;
3. Meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-keputusan;
4. Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada
pimpinan secara keseluruhan.
c. Integritas
Dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk
menjunjung tinggi dan mematuhi semua hukum yang berlaku,
Undang-undang, kontrak, kebijakan, dan peraturan yang
berlaku. Dengan adanya integritas institusi, dapat memberikan
kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan/atau
stakeholders.
d. Tanggungjawab (Responsibilitas)
16
Responsibilitas institusi dan responsibilitas perseorangan
memberikan kewajiban bagi setiap individu dan lembaga,
bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang telah
dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggungjawab
atas keputusan yang telah dibuat. Responsibilitas terbagi
dalam responsibilitas perorangan dan responsibilitas institusi.
e. Keadilan
Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas. Keadilan
harus dipelihara dan dipromosikan oleh pimpinan pada
lingkungan organisasinya. Oleh sebab itu, ketidakadilan harus
dihindari karena dapat menghancurkan kepercayaan dan
kredibilitas organisasi yang mengakibatkan kinerja akan
menjadi tidak optimal.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas. Dengan
kata lain, lingkungan akuntabilitas tidak akan lahirdari hal-hal
yang tidak dapat dipercaya.
g. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka
diperlukan adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan
kewenangan, serta harapan dan kapasitas. Setiap individu
yang ada di lingkungan kerja harus dapat menggunakan
kewenangannya untuk meningkatkan kinerja. Adanya
peningkatan kerja juga memerlukan adanya perubahan
kewenangan sesuai kebutuhan yang dibutuhkan. Selain itu,
adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik juga
harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya
dan keahlian (skill) yang dimiliki.
h. Kejelasan
17
Kejelasan juga merupakan salah satu elemen untuk
menciptakan dan mempertahankan akuntabilitas. Agar
individu atau kelompok dalam melaksanakan wewenang dan
tanggung jawabnya, mereka harus memiliki gambaran yang
jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang
diharapkan. Dengan demikian, fokus utama untuk kejelasan
adalah mengetahui kewenangan, peran dan tanggungjawab,
misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan
sistem pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
i. Konsistensi
Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak
konsisten dari sebuah kebijakan, prosedur, sumber daya akan
memiliki konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan kerja
yang tidak akuntabel, akibat melemahnya komitmen dan
kredibilitas anggota organisasi.
b. Nasionalisme
Makna nasionalisme secara politis merupakan manifestasi
kesadaran nasional yang mengandung cita-cita dan pendorong
bagi suatu bangsa, baik untuk merebut kemerdekaan atau
mengenyahkan penjajahan maupun lingkungan masyarakat,
bangsa, dan negaranya.
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai
bangsa lain sebagaimana mestinya. Keadaan seperti ini disebut
chauvinism. Sedangkan dalam arti luas, nasionalisme merupakan
pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
Negara, sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham
kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya
yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip nasionalisme
18
bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan
agar bangsa Indonesia senantiasa menempatkan persatuan
kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan Negara
diatas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan;
menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan
Negara; bangga sebagai bansa Indonesia dan bertanah air
Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan
derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesame manusia
dan sesame bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai
sesame manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai
ASN. Bukan hanya itu, tetapi juga kemampuan
mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya merupakan hal yang lebih penting. Diharapkan dengan
nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki
orientasi berpikir mementingkan kepentingan public, bangsa dan
Negara. Pegawai ASN akan berpikir tidak lagi sektoral dengan
mental blocknya, tetapi akan senantiasa mementingkan
kepentingan yang lebih besar yakni bangsa dan Negara
Adapun perwujudan sikap yang terkandung dalam nilai-nilai
Nasionalisme tidak lain merupakan nilai yang terkandung dalam
pancasila yang meliputi; Kerja Keras, Disiplin, Tidak Diskriminasi,
Taqwa, Gotong Royong, Demokrasi, Cinta Tanah Air, Rela
Berkorban.
c. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/ norma yang
menentukan baik/ buruk, benar/ salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan public dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan public. Etika juga
dipandang sebagai karakter atau etos individu/kelompok
19
berdasarkan nilai-nilai dan norma-norma luhur. Dalam pengertian
ini, etika tumpang tindih dengan moralitas dan/atau akhlak
dan/atau social decorum (kepantasan social) yaitu seperangkat
nilai dan norma yang mengatur perilaku manusia yang bias
diterima masyarakat, bangsa dan Negara secara keseluruhan.
Etika dapat dipahami sebagai system penilaian perilaku serta
keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna
menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-
cara dalam pengambilan keputusan untuk membantu
membedakan hal-hal yang baik dan buruk serta mengarahkan apa
yang seharusnya dilakukan sesuai nilai-nilai yang dianut.
Pelayanan Publik yang profesional membutuhkan tidak
hanya kompetensi teknik dan leadership, namun juga kompetensi
etika. Tanpa kompetensi etika, pejabat cenderung menjadi tidak
peka, tidak peduli dan diskriminatif, terutama pada masyarakat
kalangan bawah. Etika publik merupakan reflksi kritis yang
mengarahkan bagaimana nilai-nilai (kejujuran, solidaritas,
keadilan, kesetaraan, dll) dipraktikan dalam wujud keprihatinan
dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat atau kebaikan
orang lain. Adapun Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana
tercantum dalam Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik.
20
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir.
d. Komitmen Mutu
Penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasis pada
layanan prima sudah tidak bias ditawar lagi ketika lembaga
pemerintah ingin meningkatkan kepercayaan public. Apabila
setiap lembaga pemerintah dapat memberikan layanan prima
kepada masyarakat maka akan menimbulkan kepuasan bagi
pihak-pihak yang dilayani.
Berikut ruang lingkup komitmen mutu yang meliputi aspek
efektifitas dan efisiensi, inovasi dan komitmen mutu
a. Konsep Efektivitas dan Efiiensi
Efektivitas organisasi berarti sejauh mana organisasi
dapat mencapai tujuan yang ditetapkan, atau berhasil
mencapai apapun yang coba dikerjakannya. Efektivitas
organisasi berarti memberikan barang atau jasa yang dihargai
oleh pelanggan.” Sementara Efesiensi Organisasi adalah
jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan
Organisasional. Efesiensi organisasi ditentukan oleh berapa
banyak bahan baku, uang, dan manusia yang dibutuhkan
21
untuk menghasilkan jumlah keluaran tertentu. Efesiensi dapat
di hitung sebagai jumlah sumber daya yang digunakan untuk
menghasilkan barang atau jasa.
b. Konsep Inovasi
Inovasi muncul karena adanya dorongan kebutuhan
organisasi/perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan
perubahan yang terjadi di sekitarnya. Perubahan bisa dipicu
antara lain oleh pergeseran selera pasar, peningkatan
harapan dan daya beli masyarakat, pergeseran gaya hidup,
peningkatan kesejahteraan, perkembangan ekonomi,
pengaruh globalisasi, serta kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Inovasi dapat terjadi pada banyak aspek, misalnya
perubahan produk barang/jasa yang dihasilkan, proses
produksi, nilai-nilai kelembagaan, perubahan cara kerja,
teknologi yang digunakan, layanan sistem manajemen, serta
mindset orang-orang yang ada di dalam organisasi.
Inovasi biasa muncul karena ada dorongan dari dalam
(internal) untuk melakukan perubahan, atau bias juga inovasi
muncul karena ada desakan kebutuhan dari pihak eksternal.
Inovasi muncul dari imajinasi pemikiran orang kreatif, dan
lahirnya kreativitas didorong oleh munculnya ide/gagasan baru
untuk ke luar dari rutinitas yang membosankan.
c. Konsep Dasar dan Pengertian Mutu
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/ jasa yang
diberikan kepada pelanggan (customer) sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan melampaui
harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang
menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu juga
dapat dijadikan sebagai alat pembeda atau pembanding
dengan produk/jasa sejenis lainnya, yang dihasilkan oleh
lembaga lain sebagai pesaing (competitors).
22
Mengingat pentingnya aspek mutu, kini hampir dalam
setiap struktur organisasi, baik di perusahaan maupun institusi
pemerintahan, dimunculkan satu unit kerja yang bertanggung
jawab atas penjaminan mutu. Unit penjaminan mutu
berkewajiban mengawal implementasi perencanaan mutu
dengan menetapkan program pengawasan mutu, sekaligus
upaya untuk selalu meningkatkan capaian mutu secara
berkelanjutan. Pada era global, orientasi dalam struktur
organisasi pemerintahan bukan semata mata pada
penempatan pegawai dalam hierarki birokrasi yang kaku untuk
menjalankan rutinitas, melainkan telah bergeser pada upaya
memberdayakan dan membangkitkan moral kerja melalui
pembentukan jejaring (human networking) yang dinamis,
sehingga kinerja lembaga dapat memberi kepuasan kepada
stakeholders. Hal ini dapat dilakukan melalui pemberian
wewenang dan tanggung jawab yang jelas kepada setiap
pegawai, sesuai dengan uraian jabatan (job description) yang
sudah ditetapkan institusi.
e. Anti Korupsi
Istilah korupsi berasal dari bahasa latin yakni corruptio atau
corruptus yang disalin ke berbagai bahasa. Misalya disalin ke
dalam bahasa inggris menjadi corruption atau corrupt, dalam
bahasa prancis menjadi corruption dan dalam bahasa belanda
disalin menjadi corruptive (korruptie). Agaknya dari bahasa
belanda itulah lahir kata korupsi dalam bahasa Indonesia.
Corruptie yang juga disalin menjadi corruptien dalam bahasa
belanda itu mengandung arti perbuatan korup, penyuapan.
Secara harfiah istilah tersebut berarti segala macam perbuatan
yang tidak baik, seperti yang dikatakan Andi Hamzah sebagai
kebusukan, keburukan, kejahatan, ketidakjujuran, dapat disuap,
23
tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian, kata-kata atau
ucapan yang menghina atau memfitnah.
Korupsi bukan lagi sebuah kejahatan yang biasa, dalam
perkembangannya korupsi telah terjadi secara sistematis dan
meluas. Menimbulkan efek kerugian negara dan dapat
menyengsarakan rakyat. Karena itulah korupsi kini dianggap
sebagai kejahatan luar biasa (extra ordinary crime). Kejahatan
korupsi telah disejajarkan dengan tindakan terorisme. Sebuah
kejahatan luar biasa yang menuntut penanganan dan pencegahan
yang luar biasa. Karenanya sebagai sebuh kejahatan yang
dikategorikan luar biasa, maka seluruh lapisan masyarakat harus
dibekali pengetahuan tentang bahaya laten korupsi dan
pencegahannya. Korupsi juga dapat memberikan dampak negatif
terhadap demokrasi, bidang ekonomi, dan kesejahteraan umum
negara.
KPK bersama dengan para pakar telah melakukan
identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi, dan dihasilkan sebanyak 9
nilai anti korupsi, yakni jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung
jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.
24
manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi,
dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar
belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin,
status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan.
Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai
ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja. Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas
dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara
lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundangundangan
sedangkan Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS
adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. Manajemen
PNS meliputi: penyusunan dan penetapan kebutuhan; pengadaan;
pangkat dan Jabatan; pengembangan karier; pola karier; promosi;
mutasi; penilaian kinerja; penggajian dan tunjangan; penghargaan;
disiplin; pemberhentian; jaminan pensiun dan jaminan hari tua; dan
perlindungan
b. Pelayanan Publik
Pelayanan pada hakikatnya adalah serangkaian kegiatan, karena
itu proses pelayanan berlangsung secara rutin dan
berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan organisasi dalam
masyarakat. Proses yang dimaksudkan dilakukan sehubungan
dengan saling memenuhi kebutuhan antara penerima dan pemberi
pelayanan. Selanjutnya A.S. Moenir (2002: 16) menyatakan bahwa
proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang
langsung inilah yang dinamakan pelayanan. Jadi dapat dikatakan
pelayanan adalah kegiatan yang bertujuan untuk membantu
menyiapkan atau mengurus apa yang diperlukan orang lain.
25
Dari definisi tersebut dapat dimaknai bahwa pelayanan adalah
aktivitas yang dapat dirasakan melalui hubungan antara penerima
dan pemberi pelayanan yang menggunakan peralatan berupa
organisasi atau lembaga perusahaan. Pelayanan publik dapat
dirumuskan sebagai berikut :
a. Pelayanan adalah perihal atau cara melayani.
b. Pelayanan adalah kemudahan yang diberikan sehubungan
dengan jual beli barang dan jasa.
c. Pelayanan medis merupakan pelayanan yang diterima
seseorang dalam hubungannya dengan pensegahan, diagnosis
dan pengobatan suatu gangguan kesehatan tertentu.
d. Publik berarti orang banyak (umum)
Pengertian publik menurut Inu Kencana Syafi’ie, adalah
“Sejumlah manusia yang memiliki kebersamaan berfikir, perasaan,
harapan, sikap dan tindakan yang benar dan baik berdasarkan
nilai- nilai norma yang mereka miliki”. Berdasarkan ketentuan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik,
diatur bahwa Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Penyelenggaraan pelayanan publik berasaskan kepentingan
umum; kepastian hukum; kesamaan hak; keseimbangan hak dan
kewajiban; keprofesionalan; partisipatif; persamaan perlakuan/tidak
diskriminatif; keterbukaan; akuntabilitas; fasilitas dan perlakuan
khusus bagi kelompok rentan; ketepatan waktu; dan kecepatan,
kemudahan, dan keterjangkauan. Adapun tujuan dari pelayanan
public adalah sebagai berikut:
26
a. Terwujudnya batasan dan hubungan yang jelas tentang hak,
tanggung jawab, kewajiban, dan kewenangan seluruh pihak yang
terkait dengan penyelenggaraan pelayanan publik;
b. Terwujudnya sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang
layak sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan dan
korporasi yang baik;
c. Terpenuhinya penyelenggaraan pelayanan public sesuai dengan
peraturan perundang-undangan; dan
d. Terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum bagi
masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik.
c. Whole Of Government
WoG (Whole of Government) didefinisikan sebagai “Suatu
model pendekatan integratif fungsional satu atap” yang digunakan
untuk mengatasi wicked problems yang sulit dipecahkan dan diatasi
karena berbagai karakteristik atau keadaan yang melekat antara
lain: tidak jelas sebabnya, multi dimensi, menyangkut perubahan
perilaku.
Salah satu bentuk penerapan WoG pada pelayanan publik
adalah e-Government. E-government adalah tata kelola
pemerintahan (governance) yang diselenggarakan secara
terintegrasi dan interaktif berbasis teknologi IT, agar hubungan-
hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis dan masyarakat dapat
berlangsung lebih efisien, efektif, produktif dan responsif. Hasil atau
manfaat yang diperoleh melalui e-government antara lain adalah:
a. Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance), efisien dan efektif
b. Hemat anggaran dan tepat waktu
c. Transparan sehingga peluang terjadinya kecurangan (fraud),
suap dan korupsi akan banyak berkurang.
27
d. Tingkat akurasi (ketepatan) dan kualitas pelayanan meningkat
dan tingkat kesalahan berkurang
e. Kemudahan akses dan kenyamanan pelayanan meningkat
sehingga kepuasan publik juga meningkat.
28
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. IDENTIFIKASI ISU
a. Kondisi saat ini
Kondisi yang terjadi di SD Negeri 1 Lamoare saat ini masih
belum sesuai dengan keadaan yang diharapkan. Beberapa isu
yang ditemukan oleh peserta terkait dengan manajemen ASN,
Whole of Government, dan pelayanan publik adalah :
a. Belum optimalnya penggunaan perpustakaan sebagai
sumber belajar siswa di SD Negeri 1 Lamoare
b. Belum optimalnya kegiatan ektrakulikuler di SD Negeri 1
Lamoare
c. Kurangnya kesadaran siswa kelas V dalam memelihara dan
menjaga kebersihan lingkungan SD Negeri 1 Lamoare
c. Identifikasi Isu
Berdasarkan kondisi saat ini yang terjadi di SD Negeri 1 Lamoare ,
maka isu yang dapat di identifikasi disajikan dalam tabel berikut.
29
Tabel 3.1. Identifikasi Isu
Prinsip Kondisi yang
No Identifikasi Isu Kondisi Saat Ini
ASN diharapkan
1 Belum optimal Pelayanan Kondisi Perpustakaan
nya penggunaan Publik perpustakaan memiliki sarana
perpustakaan kurang baik dan prasarana yang
sebagai sumber siswa jarang baik serta
belajar siswa sekali dimanfaatkan
berkunjung
Untuk kegiatan
untuk membaca
membaca siswa
di perpustakaan
lanjutan
2 Belum Pelayanan Kegiatan Kegiatan
optimalnya Publik ekstrakulikuler ekstrakulikuler
kegiatan yang berj alan dapat dilakukan
ektrakulikuler di kurang efektif secara rutin, agar
SD Negeri 1 karena terciptanya siswa
Lamoare beberapa hal, yang trampil dalam
dan kegiatan di luar
keterampilan pembelajaran
siswa yang
kurang terasa.
3 Kurangnya Pelayanan Kesadaran Meningkatnya
kesadaran siswa Publik siswa terhadap kepedulian siswa
Kelas V dalam kebersihan terhadap
memelihara dan lingkungan kebersihan
menjaga masih rendah. lingkungan sekolah.
kebersihan
lingkungan SD
Negeri 1
Lamoare
30
B. Pemilihan Isu Prioritas atau core isu
Berdasarkan isu-isu permasalahan diatas, perlu diadakannya
analisis isu untuk menentukan prioritas permasalahan yang akan
diselesaikan. Berikut ini analisis isu permasalahan dengan
menggunakan teknik penapisan isu secara APKL.
Kriteria penetapan :
Aktual
1 : pernah benar-benar terjadi
2 : benar-benar sering terjadi
3 : benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan
4 : benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaraan
5 : benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
Problematik
1 : masalah sederhana
31
2 :masalah kurang kompleks
3 :masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan
solusi
4 :masalah kompleks
5 :masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera
solusinya
Khalayak
1 : tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2 : sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3 : cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4 : menyangkut hajat hidup orang banyak
5 : sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
Kelayakan
1 : masuk akal
2 : realistis
3 : cukup masuk akal dan realistis
4 : masuk akal dan realistis
5 : masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan Masalahnya
32
D. Analisis Dampak Isu
33
Tabel 3.3. Rencana Kegiatan Aktualisasi
Unit Kerja : SD Negeri 1 Lamoare
Identifikasi Isu : 1.Belum optimalnya penggunaan perpustakaan
sebagai sumber belajar siswa di SD Negeri 1
Lamoare kabupaten Kolaka Timur
2. Belum optimalnya kegiatan ektrakulikuler di SD
Negeri 1 Lamoare kabupaten Kolaka Timur
3. Masih rendahnya kesadaran siswa kelas V
dalam memelihara dan menjaga kebersihan
lingkungan SD Negeri 1 Lamoare kabupaten
Kolaka Timur
Isu yang Diangkat : Masih rendahnya kesadaran siswa kelas V dalam
memelihara dan menjaga kebersihan lingkungan SD
Negeri 1 Lamoare kabupaten Kolaka Timur
Gagasan Pemecahan : Peningkatan kesadaran siswa kelas V dalam
Isu memelihara dan menjaga kebersihan lingkungan
SD Negeri 1 Lamoare kabupaten Kolaka Timur
34
F. Kegiatan dan Tahapan Untuk Memecahkan Isu
35
5.1. Melakukan konsultasi dengan Kepala Sekolah tentang
pembuatan ecobrick
5.2. Memerintahkan siswa untuk membawa botol bekas untuk
bahan ecobrick
5.3. Mengelompokkan siswa
5.4. Membimbing siswa membuat ecobrick
6. Menyusun Laporan Aktualisasi
6.1. Mengumpulkan data hasil aktualisasi
6.2. Membuat laporan hasil kegiatan aktualisasi
6.3. Melakukan konsultasi dengan Kepala Sekolah (Mentor)
36
konsultasi saya akan menyiapkan
bahan konsultasi dengan jujur
2. Melaksanakan Tersampaikan Akuntabilitas :
pertemuan dengan rencana Dalam Memaparkan kegiatan
kepala sekolah kegeiatan yang akan dilakukan, saya akan
untuk memaparkan yang akan Memaparkan kegiatan yang
kegiatan yang akan dilakukan
akan dilakukan transparan
dilakukan
Nasionalisme :
Dalam Memaparkan kegiatan
yang akan dilakukan, saya akan
Memaparkan menggunakan
bahasa indonesia yang baik dan
benar
Etika Pulik :
Dalam Memaparkan kegiatan
yang akan dilakukan, saya akan
Memaparkan kegiatan dengan
Menggunakan bahasa yang
sopan
Komitmen Mutu :
Dalam Memaparkan kegiatan
yang akan dilakukan, saya akan
Memaparkan kegiatan yang akan
dilakukan untuk perbaikan yang
bekelanjutan
Anti Korupsi :
Dalam Memaparkan kegiatan
yang akan dilakukan, saya akan
Memaparkan kegiatan yang akan
dilakukan dengan jujur
3. Mencatat masukan Tersusunnya Akuntabilitas :
dan saran kepala hasil diskusi Dalam Melakukan Mencatat
sekolah. yang memuat masukan dan saran kepala
saran/masukan sekolah, saya akan Mencatat
dan masukan dan saran kepala
persetujuan sekolah secara transparan
dari kepala Nasionalisme :
sekolah. Dalam Melakukan Mencatat
masukan dan saran kepala
sekolah, saya akan amanah
dalam mencatat masukan dan
saran Kepala sekolah
Etika Pulik :
Dalam Melakukan Mencatat
37
masukan dan saran kepala
sekolah, saya akan
Menghormati apapun masukan
Kepala sekolah
Komitmen Mutu :
Dalam Melakukan Mencatat
masukan dan saran kepala
sekolah, saya akan Mencatat
masukan dan saran kepala
sekolah demi pebaikan yang
berkelanjutan
Anti Korupsi :
Dalam Melakukan Mencatat
masukan dan saran kepala
sekolah, saya akan Bertanggung
jawab dalam melaksanakan
masukan dan saran yang telah
diberikan
Kontribusi Terhadap Visi, Misi Organisai : Visi sekolah
Yaitu mewujudkan insan berkepribadian luhur, cerdas, sehat, terampil,
berbudaya, mandiri, dan kompetitif serta mencintai lingkungan berlandaskan
IMTAK dan IPTEK.
Misi kesepuluh Menjalin kerja sama yang harmonis antar warga sekolah,
dan lembaga yang terkait.
Penguatan Nilai Organisasi : Terlibat aktif
Dampak Bila Kegiatan tersebut tidak terlaksana : Apabila dalam
Melakukan konsultasi dengan kepala sekolah tentang Kegiatan aktualisasi
tidak menanamkan nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Manajemen ASN, maka tujuan pelaksanaan kegiatan
ini tidak akan tersampaikan dengan baik sehingga tidak akan mendapatkan
izin dan dukungan dari pimpinan di SD Negeri 1 Lamoare
38
Dalam Melakukan Membuat
surat undangan untuk
pertemuan, saya akan Menulis
surat menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar (
cinta tanah air)
Etika Pulik :
Dalam Melakukan Membuat
surat undangan untuk
pertemuan, saya akan menulis
Surat undangan dengan cermat
Komitmen Mutu :
Dalam Melakukan Membuat
surat undangan untuk
pertemuan, saya akan
mengefisiensikan pengunaan
kertas dalam Membuat surat
undangan
Anti Korupsi :
Dalam Melakukan Membuat
surat undangan untuk
pertemuan, saya akan
membuat surat undangan untuk
pertemuan dengan jujur
2. Pemaparan hasil Tersampaikannya Akuntabilitas :
rancangan hasil rancangan Dalam Pemaparan hasil
kegiatan kegiatan rancangan kegiatan, saya akan
Memaparkan hasil rancangan
kegiatan secara transparan
Nasionalisme :
Dalam Pemaparan hasil
rancangan kegiatan, saya
akan memaparkan hasil
rancangan kegiatan
menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar
( cinta tanah air)
Etika Pulik :
Dalam Pemaparan hasil
rancangan kegiatan, saya
akan memaparkan hasil
rancangan kegiatan dengan
sopan
39
Komitmen Mutu :
Dalam Pemaparan hasil
rancangan kegiatan, saya akan
memaparkan hasil rancangan
kegiatan saat jam istirahat
(efisiensi)
Anti Korupsi :
Dalam Pemaparan hasil
rancangan kegiatan, saya akan
memaparkan hasil rancangan
kegiatan saat jam istirahat (
disiplin)
3. Menulis Tersusunnya Akuntabilitas :
masukan, saran hasil diskusi yang Dalam menulis masukan, saran
atau perbaikan memuat atau perbaikan, saya akan
saran/masukan Mencatat masukan dan saran
secara transparan
Nasionalisme :
Dalam menulis masukan,
saran atau perbaikan, saya
akan menghormati keputusan
dari masukan dan saran
Etika Pulik :
Dalam menulis masukan, saran
atau perbaikan, saya akan
menulis masukan dengan
cermat
Komitmen Mutu :
Dalam menulis masukan, saran
atau perbaikan, saya akan
mencatat masukan dan saran
yang diberikan demi pebaikan
yang berkelanjutan
Anti Korupsi :
Dalam menulis masukan, saran
atau perbaikan, saya akan
bertanggung jawab dalam
melaksanakan masukan dan
saran yang telah diberikan
Kontribusi Terhadap Visi, Misi Organisai : Visi sekolah
Yaitu mewujudkan insan berkepribadian luhur, cerdas, sehat, terampil,
berbudaya, mandiri, dan kompetitif serta mencintai lingkungan
berlandaskan IMTAK dan IPTEK
Misi kesepuluh Menjalin kerja sama yang harmonis antar warga sekolah,
dan lembaga yang terkait.
40
Penguatan Nilai Organisasi : Terlibat aktif
Dampak Bila Kegiatan tersebut tidak terlaksana : Apabila dalam
melakukan sosialisasi kepada guru disekolah terkait program yang telah
dirancang tidak menanamkan nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan , Anti korupsi maka tujuan pelaksanaan
kegiatan ini tidak akan tersampaikan dengan baik sehingga tidak akan
mendapatkan izin dan dukungan dari pimpinan di SD Negeri 1 Lamoare
41
saya akan menjunjung prinsip
efektif dan efisiensi agar letak
tempat sampah tersebut mudah
dijangkaun oleh seluruh warga
sekolah
Anti Korupsi :
Dalam melakukan koordinasi
dengan kepala sekolah tentang
pembuatan tempat sampah
organik – anorganik dan
menentukan letaknya bersama,
saya akan bertanggung jawab
dengan hasil yang di tetapkan
2. Menyiapkan Tersedianya Akuntabilitas :
bahan tempat bahan yang Dalam menyiapkan bahan tempat
sampah dari diperlukan sampah dari kaleng cat bekas,
kaleng cat bekas saya akan bertanggung jawab
dalam menyiapkan bahan yang
diperlukan.
Nasionalisme :
Dalam menyiapkan bahan tempat
sampah dari kaleng cat bekas,
saya akan ikut melestarikan
lingkungan (cinta tanah air)
dengan menggunakan bahan
bekas yang tidak terpakai
Etika Pulik :
Dalam menyiapkan bahan tempat
sampah dari kaleng cat bekas,
saya akan melakukannya
dengan tulus tanpa paksaan
Komitmen Mutu :
Dalam menyiapkan bahan tempat
sampah dari kaleng cat bekas,
saya akan Menggunakan bahan
bekas yang tidak terpakai
(efesien efisien)
Anti Korupsi :
Dalam menyiapkan bahan tempat
sampah dari kaleng cat bekas,
saya akan menyiapkan bahan
tempat sampah dari kaleng cat
bekas secara mandiri
3. Menjelaskan Siswa Akuntabilitas :
kepada siswa mengetahui Dalam menjelaskan kepada
tentang jenis jenis sampah siswa tentang jenis sampah
42
sampah organik – organik – organik – anorganik, saya akan
anorganik anorganik menjelaskan kepada siswa
tentang jenis sampah organik –
anorganik dengan penuh
tanggung jawab
Nasionalisme :
Dalam menjelaskan kepada
siswa tentang jenis sampah
organik – anorganik, saya akan :
menjelaskan kepada siswa
menggunakan bahasa indonesia
yang baik dan benar (cinta tanah
air)
Etika Pulik :
Dalam menjelaskan kepada
siswa tentang jenis sampah
organik – anorganik, saya akan
menjelaskan kepada siswa
menggunakan bahasa yang
sopan
Komitmen Mutu :
Dalam menjelaskan kepada
siswa tentang jenis sampah
organik – anorganik, saya akan
menjelaskan secara padat
singkat dan jelas sesusi prinsip
efisiensi dan efektif
Anti Korupsi :
Dalam menjelaskan kepada
siswa tentang jenis sampah
organik – anorganik, saya akan
menjelaskan kepada siswa
tentang jenis sampah organik –
anorganik dengan Tanggung
Jawab
4. Bersama – Adanya Akuntabilitas :
sama siswa tempat Dalam pembuatan tempat
membuat sampah sampah organik dan anorganik,
organik dan saya akan bertanggung jawab
tempat sampah
anorganik dalam mengarahkan siswanya
organik – untuk bekerja sama
anorganik Nasionalisme :
Dalam pembuatan tempat
sampah organik dan anorganik,
saya akan (gotong royong)
Bersama – sama siswa membuat
43
tempat sampah organik –
anorganik
Etika Pulik :
Dalam pembuatan tempat
sampah organik dan anorganik,
saya akan berkomunikasi kepada
siswa menggunakan bahasa yang
sopan
Komitmen Mutu :
Dalam pembuatan tempat
sampah organik dan anorganik,
saya akan menerapkan prinsip
inovatif dalam membuat karya
bersama siswa
Anti Korupsi :
Dalam pembuatan tempat
sampah organik dan anorganik,
saya akan mengajarkan siswa
sifat produktif (kerja keras)
44
Dalam Membuat Yel-yel tentang
“TSP”, saya akan membuat Yel-
yel tentang “TSP” menggunakan
bahasa Indonesia Yang baik
Dan benar
Etika Pulik :
Dalam Membuat Yel-yel tentang
“TSP”, saya akan membuat Yel-
yel tentang “TSP” menggunakan
bahasa yang sopan
Komitmen Mutu :
Dalam Membuat Yel-yel tentang
“TSP”, saya akan Membuat
sesuatu yang baru untuk
menumbuhkan semangat siswa
inovatif
Anti Korupsi :
Dalam membuat Yel-yel tentang
“TSP”, saya akan dengan
mandiri
2. Menjelaskan apa Siswa paham Akuntabilitas :
itu gerakan “TSP” apa itu “ TSP” Dalam menjelaskan apa itu
kepada siswa gerakan “TSP” kepada siswa,
saya akan menjelaskan apa itu
gerakan “TSP” kepada siswa
dengan penuh tanggung Jawab
Nasionalisme :
Dalam menjelaskan apa itu
gerakan “TSP” kepada siswa,
saya akan menjelaskan apa itu
gerakan“TSP” kepada siswa.
menggunakan bahasa Indonesia
Yang baik Dan benar
Etika Pulik :
Dalam menjelaskan apa itu
gerakan “TSP” kepada siswa,
saya akan Menjelaskan apa itu
“TSP” kepada
siswa.menggunakan bahasa
yang sopan
Komitmen Mutu :
Dalam menjelaskan apa itu
gerakan “TSP” kepada siswa,
saya akan membuat sesuatu
yang baru untuk menumbuhkan
semangat siswa inovatif
45
Anti Korupsi :
Dalam menjelaskan apa itu
gerakan “TSP” kepada siswa,
saya akan menjelaskan apa itu
gerakan “TSP” kepada siswa
dengan penuh tanggung Jawab
3. Memasang poster Terpasangnya Akuntabilitas :
tentang poster Dalam Memasang poster
kebersihan kebersihan tentang kebersihan lingkungan
lingkungan lingkungan bersama siswa, saya akan
bersama siswa memasang poster tentang
kebersihan lingkungan bersama
siswa dengan penuh tanggung
jawab
Nasionalisme :
Dalam Memasang poster
tentang kebersihan lingkungan
bersama siswa, saya akan
menerapkan prinsip kerja sama
dan gotong royong.
Etika Pulik :
Dalam Memasang poster
tentang kebersihan lingkungan
bersama siswa, saya akan
cermat memasang poster
ditempat yang strategis
Komitmen Mutu :
Dalam Memasang poster
tentang kebersihan lingkungan
bersama siswa, saya akan
memasang poster ditempat yang
mudah dilihat oleh seluruh warga
sekolah ( efektifitas)
Anti Korupsi :
Dalam Memasang poster
tentang kebersihan lingkungan
bersama siswa, saya akan
memasang poster tentang
kebersihan lingkungan bersama
siswa dengan kerja keras dan
tanggung jawab
4. Siswa Siswa Akuntabilitas :
Mempraktekkan menerapkan Dalam Mempraktekkan “TSP”
“TSP” secara “TSP” di secara langsung, siswa akan
langsung kesehariannya menerapkan “TSP” meskipun
tidak di lihat oleh guru ( tanggung
46
jawab
Nasionalisme :
Dalam Mempraktekkan “TSP”
secara langsung, siswa akan
ikut melestarikan lingkungan
(cinta tanah air)
Etika Pulik :
Dalam Mempraktekkan “TSP”
secara langsung, siswa akan
berlaku adil seluruh siswa
Mempraktekkan “TSP” secara
langsung
Komitmen Mutu :
Dalam Mempraktekkan “TSP”
secara langsung, siswa akan
melakukan hal yang baru
(Inovatif)
Anti Korupsi :
Dalam Mempraktekkan “TSP”
secara langsung, siswa akan
menerapkan “TSP” meskipun
tidak di lihat oleh guru ( tanggung
jawab)
5. Guru dan siswa Siswa telah Akuntabilitas :
Menyanyikan menghafal Yel- Dalam Menyanyikan Bersama
Bersama Yel-yel “ yel “ TSP” Yel-yel “ TSP”, saya akan
TSP” menyanyikan Bersama Yel-yel “
TSP” dengan penuh tanggung
jawab
Nasionalisme :
Dalam Menyanyikan Bersama
Yel-yel “ TSP”, saya akan
menyanyikan Bersama Yel-yel “
TSP” siswa telah menghargai
karya orang lain
Etika Pulik :
Dalam Menyanyikan Bersama
Yel-yel “ TSP”, saya akan
berlaku adil seluruh Siswa
Menyanyikan Bersama Yel-yel “
TSP”
Komitmen Mutu :
Dalam Menyanyikan Bersama
Yel-yel “ TSP”, saya akan
menyanyikan Bersama Yel-yel “
TSP” yang merupakan hal baru
47
bagi siswa inovatif
Anti Korupsi :
Dalam Menyanyikan Bersama
Yel-yel “ TSP”, saya akan
Menyanyikan Bersama Yel-yel “
TSP” dengan penuh tanggung
jawab
Kontribusi Terhadap Visi, Misi Organisasi : Visi Sekolah
Yaitu mewujudkan insan berkepribadian luhur, cerdas, sehat, terampil,
berbudaya, mandiri, dan kompetitif serta mencintai lingkungan
berlandaskan IMTAK dan IPTEK
48
Dalam melakukan konsultasi
dengan Kepala Sekolah
tentang pembuatan ecobrick,
saya akan berbicara dengan
Menggunakan bahasa yang
sopan
Komitmen Mutu :
Dalam melakukan konsultasi
dengan Kepala Sekolah
tentang pembuatan ecobrick,
saya akan Menyampaikan
inovasi yang akan dilakukan
Anti Korupsi :
Dalam melakukan konsultasi
dengan Kepala Sekolah
tentang pembuatan ecobrick,
saya akan berinisiatif untuk
mengkonsultasikan pembuatan
ecobrick kepada Kepala
Sekolah secara mandiri
2. Memerintahkan Siswa Akuntabilitas :
siswa untuk membawa Dalam memerintahkan siswa
membawa botol botol bekas untuk membawa botol bekas
bekas untuk bahan untuk bahan untuk bahan ecobrick, saya
ecobrick ecobrick akan menerapkan prinsip
keadilan dimana tugas
tersebeut berlaku untuk
seluruh siswa
Nasionalisme :
Dalam memerintahkan siswa
untuk membawa botol bekas
untuk bahan ecobrick, saya
akan Berbicara menggunakan
bahasa indonesia yang baik
dan benar
Etika Pulik :
Dalam memerintahkan siswa
untuk membawa botol bekas
untuk bahan ecobrick, saya
akan berbicara dengan
Menggunakan bahasa yang
sopan
Komitmen Mutu :
Dalam memerintahkan siswa
untuk membawa botol bekas
untuk bahan ecobrick, saya
49
akan melakukan sesuatu
yang baru inovatif
Anti Korupsi :
Dalam memerintahkan siswa
untuk membawa botol bekas
untuk bahan ecobrick, saya
akan memerintahkan siswa
dengan penuh tanggung jawab
3. Mengelompokkan Terbentuknya Akuntabilitas :
siswa kelompok Dalam mengelompokkan
siswa, saya akan
menerapkan prinsip Keadilan
dalam pembagian kelompok
Nasionalisme :
Dalam mengelompokkan
siswa, saya akan Berbicara
menggunakan bahasa
indonesia yang baik dan benar
Etika Pulik :
Dalam mengelompokkan
siswa, saya akan berbicara
dengan Menggunakan bahasa
yang sopan
Komitmen Mutu :
Dalam mengelompokkan
siswa, saya akan
menerapkan prinsip efektif
karena dengan
mengelompokkan siswa
memudahkan korsinasi
Anti Korupsi :
Dalam mengelompokkan
siswa, saya akan
mengelompokkan siswa
secara adil
4. Membimbing siswa Produk dari Akuntabilitas :
membuat ecobrick kegiatan Dalam membimbing siswa
pembuatan membuat ecobrick, saya akan
ecobrick. bertanggung jawab
Membimbing siswa membuat
ecobrick
Nasionalisme :
Dalam membimbing siswa
membuat ecobrick, saya akan
bersikap adil dan Tidak
diskriminatif dalam
50
membimbing siswa membuat
ecobrick
Etika Pulik :
Dalam membimbing siswa
membuat ecobrick, saya akan
membimbing siswa dengan
menggunakan bahasa yang
sopan
Komitmen Mutu :
Dalam membimbing siswa
membuat ecobrick, saya akan
Anti Korupsi :
Dalam membimbing siswa
membuat ecobrick, saya akan
Membimbing siswa membuat
ecobrick dengan penuh
tanggung jawab dan disiplin
51
aktualisasi.
Nasionalisme :
Dalam mengumpulkan data
hasil aktualisasi, saya
akantelah bersikap adil dan
bekerja sama.
Etika Publik :
Dalam mengumpulkan data
hasil aktualisasi, saya akan
bersikap sopan dan santun.
Komitmen Mutu :
Dalam mengumpulkan data
hasil aktualisasi, saya akan
memanfaatkan waktu dengan
sangat efisien.
Anti Korupsi :
Dalam mengumpulkan data
hasil aktualisasi, saya akan
bersifat jujur dan adil.
2. Membuat laporan Tersedianya Akuntabilitas :
hasil kegiatan laporan Dalam membuat laporan hasil
aktualisasi Aktualisasi kegiatan aktualisasi, saya akan
bersikap konsisten dan bertanggung
jawab.
Nasionalisme :
Dalam membuat laporan hasil
kegiatan aktualisasi, saya akan
bekerja sama dengan banyak
pihak dan bekerja keras.
Etika Publik :
Dalam membuat laporan hasil
kegiatan aktualisasi, saya akan
bersifat bersikap sopan dan
santun.
Komitmen Mutu :
Dalam membuat laporan hasil
kegiatan aktualisasi, saya akan
berinovasi dan kreatif.
Anti Korupsi :
Dalam membuat laporan hasil
kegiatan aktualisasi, saya akan
bersifat jujur dan bekerja keras.
3. Melakukan Tersedianya Akuntabilitas :
konsultasi dengan catatan Dalam melakukan konsultasi
Kepala Sekolah bimbingan dengan Kepala Sekolah
(Mentor) (kartu kontrol) (Mentor), saya akan
52
oleh Mentor menjunjung tinggi prinsip
peserta didik integritas yaitu dengan
memperhatikan semua
bimbingan dari Mentor.
Nasionalisme :
Dalam melakukan konsultasi
dengan Kepala Sekolah
(Mentor), saya akan
menunjukkan prinsip kerja keras
dan diskusi yang tercermin dari
penulis ketika meminta
bimbingan dari Mentor untuk
laporan aktualisasi.
Etika Publik :
Dalam melakukan konsultasi
dengan Kepala Sekolah
(Mentor), saya akan bersikap
ramah, sopan dan hormat serta
menggunakan bahasa yang
sopan dan santun.
Komitmen Mutu :
Dalam melakukan konsultasi
dengan Kepala Sekolah
(Mentor), saya akan berinovasi
untuk memperbaiki laporan
aktualisasi agar hasil laporannya
bisa lebih maksimal.
Anti Korupsi :
Dalam melakukan konsultasi
dengan Kepala Sekolah
(Mentor), saya akan
mencerminkan sikap kerja keras
dan berani sebagai bentuk
tanggung jawab.
Kontribusi Terhadap Visi, Misi Organisai : Visi sekolah
Yaitu mewujudkan insan berkepribadian luhur, cerdas, sehat, terampil,
berbudaya, mandiri, dan kompetitif serta mencintai lingkungan
berlandaskan IMTAK dan IPTEK
Penguatan Nilai Organisasi :
Dampak Bila Kegiatan tersebut tidak terlaksana : Apabila dalam
menyusun Laporan Aktualisasi tidak dilakukan dengan menanamkan nilai-
nilai ANEKA maka tidak terlaksananya persiapan laporan akhir kegiatan
yang disetujui oleh pimpinan atau mentor yang kemudian sulit untuk
dipertanggung jawabkan pada seminar hasil aktualisasi dan habituasi
dengan baik dan benar.
53
H. Perkiraan Hambatan dan Solusi
54
TAHAP 2
Pemaparan hasil Adanya Guru Menjadwal ulang
rancangan yang tidak dapat untuk
kegiatan hadir mensosialisasikan
kegiatan kepada
guru yang tidak hadir
TAHAP 3
Menulis masukan, Saat Memohon dengan
saran atau menyampaikan sopan kepada rekan
perbaikan masukan dan guru untuk
saran rekan guru mengulangi
menyampaikanny masukan dan
a dengan terlalu sarannya kembali
cepat.
KEGIATAN 3
Membuat tempat Sampah Organik dan Anorganik
TAHAP 1
Melakukan Kepala sekolah Menghubungi
konsultasi dengan tidak berada di melalui telepon.
kepala sekolah tempat Mengunjungi rumah
tentang kepala sekolah untuk
pembuatan tempat melakukan
sampah organik – konsultasi
anorganik dan
menentukan
letaknya bersama
TAHAP 2
Menyiapkan Wadah cat bekas Memohon bantuan
Bahan tempat yang dibutuhkan rekan guru disekolah
sampah dari masih kurang untuk membantu
wadah cat bekas
TAHAP 3
Menjelaskan Ada beberapa Mengulang kembali
kepada siswa siswa yang belum penjelasan dengan
tentang jenis paham sabar
sampah organik –
anorganik
TAHAP 4
membuat tempat Siswa saling Mengatur siswa
sampah organik – berebut untuk agar bergantian
anorganik mengecat tempat mengecat tempat
bersama siswa sampah sampah
KEGIATAN 4
Melakukan sosialisasi Kepada Siswa Kelas V Tentang “TSP”
TAHAP 1
55
Membuat Yel-yel Penulis kesulitan Mencari referensi
tentang “TSP” membuat yel-yel yel-yel di internet
TAHAP 2
Menjelaskan apa Ada beberapa Mengulang kembali
itu gerakan “TSP” siswa yang belum penjelasan dengan
kepada siswa paham apa itu sabar
gerakan TSP
TAHAP 3
Memasang poster Kesulitan Menggunakan meja
tentang memasang untuk agar dapat
kebersihan poster menjangkau posisi
lingkungan kebersihan yang dinginkan
bersama siswa lingkungan
TAHAP 4
Siswa Adanya beberapa Memberikan nasihat
Mempraktekkan siswa yang tidak kepada siswa
“TSP” secara menerapkan TSP tersebut tentang
langsung di sekolah. pentingnya menjaga
lingungan dan TSP
merupakan salah
satu kegiatan
menjaga lingkungan
agar tetap bersih.
TAHAP 5
Guru dan siswa Ada Siswa tidak Mengulangi kembali
Menyanyikan hapal yel- yel yel-yel TSP dengan
Bersama Yel-yel “ TSP sabar
TSP
KEGIATAN 5
Membuat ecobrick dari sampah plastik
TAHAP 1
Melakukan Kepala sekolah Menghubungi
konsultasi dengan tidak berada di melalui telepon.
Kepala Sekolah tempat Mengunjungi rumah
tentang kepala sekolah untuk
pembuatan melakukan
ecobrick konsultasi
TAHAP 2
Memerintahkan Ada beberapa Menyiapkan
siswa untuk siswa yang tidak beberapa botol
membawa botol membawa botol bekas sebelum
bekas untuk bekas untuk kegiatan untuk
bahan ecobrick bahan ecobrick mengantisipasi hal
tersebut
56
TAHAP 3
Mengelompokkan Adanya siswa Meminta siswa yang
siswa yang tidak hadir tinggal berdekatan
saat pembagian rumah dengan siswa
kelompok tersebut untuk
memberitahunya.
TAHAP 4
Membimbing Ada siswa yang Mengulangi
siswa membuat kesulitan penjelasan dan
ecobrick memadatkan membimbingnya
potongan plastik secara langsung.
didalam botol
KEGIATAN 6
Menyusun laporan Aktualisasi
TAHAP 1
Mengumpulkan Lupa mengambil Mendokumentasikan
data hasil dokumentasi ulang
aktualisasi
TAHAP 2
Membuat laporan Tidak ada kertas Menyiapkan kertas
hasil kegiatan Tidak ada printer dan printer untuk
aktualisasi mencetak laporan
yang telah dibuat.
TAHAP 3
Melakukan Mentor tidak Mengunjungi
konsultasi dengan berada di tempat kediaman Kepala
Kepala Sekolah sekolah
(Mentor) Arahan dan petunjuk
Mentor diperoleh
melalui koordinasi
via telepon dan
Whatsapp
57
I. Rencana Habituasi bersisi nilai dasar yang akan diterapkan dalam kegiatan rutin sehari-hari
Tabel 3.6 Matriks Aktualisasi dan Habituasi
Tanggung jawab 22
Jelas 0
Sesuai 0
Inovasi 0
Cermat 4
Keadilan 2
Akuntabilitas
Seimbang 0
Kerjasama 7
Teliti 2
Profesional 1
Berintegritas 0
Transparan 6
58
Menggunakan Bahasa 20
Indonesia
Musyawarah 3
Hormat 3
Tidak diskriminatif 3
Kerja keras 6
Berintegritas 0
Sopan 3
Kerjasama 11
Jujur 1
Adil 5
59
Santun 5
Rapih 1
Profesional 0
Cermat 5
Baik 22
Layak 0
Jujur 2
Saling menghargai 1
Ramah 10
Hormat 3
Tulus 1
Nyaman 0
Terbuka 6
Integritas 0
60
Tercapainya tujuan 0
Bermanfaat 0
Efisien 6
Percaya diri 0
Efektif 6
Inovasi 10
Cermat 1
Perbaikan 2
berkelanjutan
Sesuai 1
Teliti 0
Bersih 1
Rapih 0
Nyaman 0
Jujur 1
61
Disiplin 4
Jujur 3
Transparan 0
Tidak memaksakan 1
kehendak
Kerja keras 7
Mandiri 6
Tanggungjawab 22
Berani 1
Adil 3
62
J. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Tabel 3.7 Jadwal Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Juni Juli
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Mencatat masukan
dan saran kepala
sekolah.
63
program yang Pemaparan hasil
telah rancangan kegiatan.
dirancang.
.
Menulis masukan,
saran atau
perbaikan
Menyiapkan Bahan
tempat sampah dari
kaleng cat bekas
Menjelaskan kepada
siswa tentang jenis
sampah organik –
anorganik
64
Bersama – sama
siswa membuat
tempat sampah
organik – anorganik
Memasang poster
slogan kebersihan
lingkungan
Siswa
Mempraktekkan
“TSP” secara
langsung
65
5 Membuat Melakukan
ecobrick dari konsultasi dengan
sampah Kepala Sekolah
anorganik tentang pembuatan
ecobrick
Memerintahkan
siswa untuk
membawa botol
bekas untuk bahan
ecobrick
Mengelompokan
siswa
Membimbing siswa
membuat ecobrick
66
Membuat laporan
hasil kegiatan
aktualisasi
Melakukan
konsultasi dengan
Kepala Sekolah
(Mentor)
67
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI
68
organik – anorganik dan menentukan letaknya bersama, 2) menyiapkan
Bahan tempat sampah dari kaleng cat bekas, 3) menjelaskan kepada
siswa tentang jenis sampah organik – anorganik, dan 4) bersama – sama
siswa membuat tempat sampah organik – anorganik. Kegiatan ini telah
dilaksanakan pada tanggal 10 – 19 Juni 2021. Hasil dari kegiatan ini
adalah terpilihnya letak tempat sampah organik dan anorganik, Siswa
mengetahui jenis sampah organik – anorganik, dan adanya tempat
sampah organik dan anorganik. Kegiatan ini melibatkan kepala sekolah,
penulis dan peserta didik.Kegiatan ke-empat adalah melakukan sosialisasi
Kepada Siswa Kelas V Tentang “TSP” yaitu 1) membuat Yel-yel tentang
“TSP”, 2) menjelaskan apa itu gerakan “TSP” kepada siswa, 3) memasang
poster slogan kebersihan lingkungan bersama siswa 4) siswa
mempraktekkan “TSP” secara langsung, dan 5) guru dan siswa
Menyanyikan Bersama Yel-yel “ TSP”. Kegiatan ini dilaksanakan pada
tanggal 21 – 26 Juni 2021. Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya teks
yel- yel “ TSP”, siswa paham apa itu “ TSP”, siswa menerapkan “TSP” di
kesehariannya, dan Siswa telah menghafal Yel-yel “ TSP”. Kegiatan ini
melibatkan penulis dan peserta didik.
Kegiatan selanjutnya adalah Membuat Ecobrick dari sampah
anorganik yang terdiri atas 4 tahapan kegiatan yaitu 1) melakukan
koordinasi dengan Kepala Sekolah tentang pembuatan ecobrick, 2)
memerintahkan siswa untuk membawa botol bekas untuk bahan ecobrick,
3) Mengelompokan siswa, dan 4) Membimbing siswa membuat ecobrick.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 28 Juni – 3 Juli 2021. Hasil dari
kegiatan ini adalah Terlaksana konsultasi dengan kepala sekolah,
tersedianya botol bekas untuk bahan ecobrick, terbentuknya kelompok,
dan tersedianya hasil produk dari kegiatan pembuatan ecobrick. Kegiatan
ini melibatkan kepala sekolah, penulis dan peserta didik.
Setelah melaksanakan ke-5 kegiatan tersebut, kegiatan terakhir
adalah menyusun laporan aktualisasi yang terdiri atas 3 tahapan yaitu 1)
mengumpulkan data hasil aktualisasi, 2) membuat laporan hasil kegiatan
69
aktualisasi, dan 3) melakukan konsultasi dengan Kepala Sekolah
(Mentor). Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 5 – 10 Juli 2021. Hasil
dari kegiatan ini adalah tersedianya data-data hasil aktualisasi,
tersedianya laporan aktualisasi, dan tersedianya catatan bimbingan (kartu
kontrol) oleh Mentor. Kegiatan ini melibatkan Mentor dan Penulis.
B. Keterkaitan Nilai Dasar ASN dengan Kegiatan dan Tahapan Kegiatan
yang dilaksanakan
Tabel 4.1 Keterkaitan Nilai Dasar ASN dengan Kegiatan dan Tahapan
Kegiatan
Kegiatan 1 : Melakukan konsultasi dengan kepala sekolah tentang Kegiatan
aktualisasi
Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan dengan Nilai Dasar
1. Menyiapkan bahan Tersedianya Akuntabilitas :
konsultasi bahan Dalam menyiapkan bahan
konsultasi konsultasi, saya telah
melaksanakannya dengan penuh
tanggung jawab
Nasionalisme :
Dalam menyiapkan bahan
konsultasi, saya telah menyiapkan
bahan konsultasi dengan
menggunakan bahasa indonesia
yang benar
Etika Pulik :
Dalam menyiapkan bahan
konsultasi, saya telah menyiapkan
bahan konsultasi dengan cermat
Komitmen Mutu :
menyiapkan bahan konsultasi,
saya telah menyiapkan bahan
konsultasi secara efisien
Anti Korupsi :
Dalam menyiapkan bahan
konsultasi saya telah menyiapkan
bahan konsultasi dengan jujur
DOKUMENTASI
70
Gambar 4.1.1 Menyiapkan bahan konsultasi
71
yang akan dilakukan, saya telah
Memaparkan kegiatan dengan
Menggunakan bahasa yang sopan
Komitmen Mutu :
Dalam Memaparkan kegiatan
yang akan dilakukan, saya telah
Memaparkan kegiatan yang akan
dilakukan untuk perbaikan yang
bekelanjutan
Anti Korupsi :
Dalam Memaparkan kegiatan
yang akan dilakukan, saya telah
Memaparkan kegiatan yang akan
dilakukan dengan jujur
DOKUMENTASI
72
kegiatan aktualisasi yang memuat untuk melaksanan kegiatan
saran/masukan aktualisasi, saya telah
dan melakukannya dengan penuh
persetujuan tanggung jawab
dari kepala Nasionalisme :
sekolah. Dalam memohon persetujuan
untuk melaksanan kegiatan
aktualisasi, saya telah
melakukannya dengan hormat
Etika Pulik :
Dalam memohon persetujuan
untuk melaksanan kegiatan
aktualisasi, saya telah
melakukannya dengan sopan
Komitmen Mutu :
Dalam memohon persetujuan
untuk melaksanan kegiatan
aktualisasi, saya telah Mencatat
masukan dan saran kepala
sekolah demi pebaikan yang
berkelanjutan
Anti Korupsi :
Dalam memohon persetujuan
untuk melaksanan kegiatan
aktualisasi, saya telah
melakukannya dengan jujur
DOKUMENTASI
73
Gambar 4.1.6 Surat rekomendasi kegiatan
Kontribusi Terhadap Visi, Misi Organisai : Visi sekolah
Yaitu mewujudkan insan berkepribadian luhur, cerdas, sehat, terampil, berbudaya,
mandiri, dan kompetitif serta mencintai lingkungan berlandaskan IMTAK dan
IPTEK.
Misi kesepuluh Menjalin kerja sama yang harmonis antar warga sekolah, dan
lembaga yang terkait.
Penguatan Nilai Organisasi : Terlibat aktif
Dampak Bila Kegiatan tersebut tidak terlaksana : Apabila dalam Melakukan
konsultasi dengan kepala sekolah tentang Kegiatan aktualisasi tidak menanamkan
nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Manajemen
ASN, maka tujuan pelaksanaan kegiatan ini tidak akan tersampaikan dengan baik
sehingga tidak akan mendapatkan izin dan dukungan dari pimpinan di SD Negeri 1
Lamoare
74
surat undangan untuk
pertemuan, saya telah Menulis
surat menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar (
cinta tanah air)
Etika Pulik :
Dalam Melakukan Membuat surat
undangan untuk pertemuan, saya
telah menulis Surat undangan
dengan cermat
Komitmen Mutu :
Dalam Melakukan Membuat surat
undangan untuk pertemuan, saya
telah mengefisiensikan
pengunaan kertas dalam
Membuat surat undangan
Anti Korupsi :
Dalam Melakukan Membuat surat
undangan untuk pertemuan, saya
telah membuat surat undangan
untuk pertemuan dengan jujur
DOKUMENTASI
75
Gambar 4.2.3 Surat undangan sosialisasi
76
DOKUMENTASI
77
yang diberikan demi pebaikan
yang berkelanjutan
Anti Korupsi :
Dalam menulis masukan, saran
atau perbaikan, saya telah
bertanggung jawab dalam
melaksanakan masukan dan
saran yang telah diberikan.
DOKUMENTASI
78
Misi kesepuluh Menjalin kerja sama yang harmonis antar warga sekolah, dan
lembaga yang terkait.
Penguatan Nilai Organisasi : Terlibat aktif
Dampak Bila Kegiatan tersebut tidak terlaksana : Apabila dalam
melakukan sosialisasi kepada guru disekolah terkait program yang telah
dirancang tidak menanamkan nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan , Anti korupsi maka tujuan pelaksanaan kegiatan ini tidak akan
tersampaikan dengan baik sehingga tidak akan mendapatkan izin dan dukungan
dari pimpinan di SD Negeri 1 Lamoare
79
letaknya bersama, saya telah
menjunjung prinsip efektif dan
efisiensi agar letak tempat
sampah tersebut mudah
dijangkaun oleh seluruh warga
sekolah
Anti Korupsi :
Dalam melakukan koordinasi
dengan kepala sekolah tentang
pembuatan tempat sampah organik
– anorganik dan menentukan
letaknya bersama, saya telah
bertanggung jawab dengan hasil
yang di tetapkan
DOKUMENTASI
80
2. Menyiapkan bahan Tersedianya Akuntabilitas :
tempat sampah dari bahan yang Dalam menyiapkan bahan tempat
kaleng cat bekas diperlukan sampah dari kaleng cat bekas, saya
telah bertanggung jawab dalam
menyiapkan bahan yang diperlukan.
Nasionalisme :
Dalam menyiapkan bahan tempat
sampah dari kaleng cat bekas, saya
telah ikut melestarikan lingkungan
(cinta tanah air) dengan
menggunakan bahan bekas yang
tidak terpakai
Etika Pulik :
Dalam menyiapkan bahan tempat
sampah dari kaleng cat bekas, saya
telah melakukannya dengan tulus
tanpa paksaan
Komitmen Mutu :
Dalam menyiapkan bahan tempat
sampah dari kaleng cat bekas, saya
telah Menggunakan bahan bekas
yang tidak terpakai (efesien efisien)
Anti Korupsi :
Dalam menyiapkan bahan tempat
sampah dari kaleng cat bekas, saya
telah menyiapkan bahan tempat
sampah dari kaleng cat bekas
secara mandiri
DOKUMENTASI
Gambar 4.3.3 Menyiapkan bahan tempat sampah dari kaleng cat bekas
81
anorganik kepada siswa tentang jenis sampah
organik – anorganik dengan penuh
tanggung jawab
Nasionalisme :
Dalam menjelaskan kepada siswa
tentang jenis sampah organik –
anorganik, saya telah menjelaskan
kepada siswa mengguntelah bahasa
indonesia yang baik dan benar (cinta
tanah air)
Etika Pulik :
Dalam menjelaskan kepada siswa
tentang jenis sampah organik –
anorganik, saya telah menjelaskan
kepada siswa menggunakan bahasa
yang sopan
Komitmen Mutu :
Dalam menjelaskan kepada siswa
tentang jenis sampah organik –
anorganik, saya telah menjelaskan
secara padat singkat dan jelas
sesusi prinsip efisiensi dan efektif
Anti Korupsi :
Dalam menjelaskan kepada siswa
tentang jenis sampah organik –
anorganik, saya telah menjelaskan
kepada siswa tentang jenis sampah
organik – anorganik dengan
Tanggung Jawab
DOKUMENTASI
82
Gambar 4.3.5 Siswa telah mampu membedakan jenis sampah
4. Bersama – sama Adanya Akuntabilitas :
siswa membuat tempat Dalam pembuatan tempat sampah
tempat sampah sampah organik dan anorganik, saya telah
organik dan bertanggung jawab dalam
organik – anorganik
anorganik mengarahkan siswanya untuk
bekerja sama
Nasionalisme :
Dalam pembuatan tempat sampah
organik dan anorganik, saya telah
(gotong royong)
Bersama – sama siswa membuat
tempat sampah organik – anorganik
Etika Pulik :
Dalam pembuatan tempat sampah
organik dan anorganik, saya telah
berkomunikasi kepada siswa
menggunakan bahasa yang sopan
Komitmen Mutu :
Dalam pembuatan tempat sampah
organik dan anorganik, saya telah
menerapkan prinsip inovatif dalam
membuat karya bersama siswa
Anti Korupsi :
Dalam pembuatan tempat sampah
organik dan anorganik, saya telah
mengajarkan siswa sifat produktif
(kerja keras)
83
DOKUMENTASI
84
Kegiatan 4 : Melakukan sosialisasi Kepada Siswa Kelas V Tentang “TSP”
Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan dengan Nilai Dasar
1. Membuat Yel-yel tentang Tersedianya Akuntabilitas :
“TSP” teks yel- yel “ Dalam Membuat Yel-yel tentang
TSP” “TSP”, saya telah membuat Yel-
yel tentang “TSP” dengan penuh
tanggung Jawab
Nasionalisme :
Dalam Membuat Yel-yel tentang
“TSP”, saya telah membuat Yel-
yel tentang “TSP” menggunakan
bahasa Indonesia Yang baik Dan
benar
Etika Pulik :
Dalam Membuat Yel-yel tentang
“TSP”, saya telah membuat Yel-
yel tentang “TSP” menggunakan
bahasa yang sopan
Komitmen Mutu :
Dalam Membuat Yel-yel tentang
“TSP”, saya telah Membuat
sesuatu yang baru untuk
menumbuhkan semangat siswa
inovatif
Anti Korupsi :
Dalam membuat Yel-yel tentang
“TSP”, saya telah membuat Yel-
yel tentang “TSP” dengan mandiri
DOKUMENTASI
85
Gambar 4.4.2 mencetak yel-yel tentang “ TSP”
86
telah Menjelaskan apa itu “TSP”
kepada siswa.menggunakan
bahasa yang sopan
Komitmen Mutu :
Dalam menjelaskan apa itu
gerakan “TSP” kepada siswa, saya
telah membuat sesuatu yang baru
untuk menumbuhkan semangat
siswa inovatif
Anti Korupsi :
Dalam menjelaskan apa itu
gerakan “TSP” kepada siswa, saya
akan telah menjelaskan apa itu
gerakan “TSP” kepada siswa
dengan penuh tanggung Jawab
DOKUMENTASI
Gambar 4.4.5 Menjelaskan apa itu gerakan “TSP” kepada seluruh siswa saat apel
pagi
3. Memasang poster Terpasangnya Akuntabilitas :
tentang kebersihan poster Dalam Memasang poster tentang
lingkungan bersama kebersihan kebersihan lingkungan bersama
siswa lingkungan siswa, saya telah memasang
poster tentang kebersihan
lingkungan bersama siswa dengan
penuh tanggung jawab
Nasionalisme :
Dalam Memasang poster tentang
87
kebersihan lingkungan bersama
siswa, saya telah menerapkan
prinsip kerja sama dan gotong
royong.
Etika Pulik :
Dalam Memasang poster tentang
kebersihan lingkungan bersama
siswa, saya telah cermat
memasang poster ditempat yang
strategis
Komitmen Mutu :
Dalam Memasang poster tentang
kebersihan lingkungan bersama
siswa, saya telah Memasang
poster ditempat yang mudah dilihat
oleh seluruh warga sekolah (
efektifitas)
Anti Korupsi :
Dalam Memasang poster tentang
kebersihan lingkungan bersama
siswa, saya telah Memasang
poster tentang kebersihan
lingkungan bersama siswa dengan
kerja keras dan tanggung jawab
DOKUMENTASI
88
4. Siswa Mempraktekkan Siswa Akuntabilitas :
“TSP” secara langsung menerapkan Dalam Mempraktekkan “TSP”
“TSP” di secara langsung, siswa telah
kesehariannya menerapkan “TSP” meskipun tidak
di lihat oleh guru ( tanggung jawab
Nasionalisme :
Dalam Mempraktekkan “TSP”
secara langsung, siswa telah ikut
melestarikan lingkungan (cinta
tanah air)
Etika Pulik :
Dalam Mempraktekkan “TSP”
secara langsung, siswa telah
berlaku adil seluruh siswa
Mempraktekkan “TSP” secara
langsung
Komitmen Mutu :
Dalam Mempraktekkan “TSP”
secara langsung, siswa telah
melakukan hal yang baru
(Inovatif)
Anti Korupsi :
Dalam Mempraktekkan “TSP”
secara langsung, siswa telah
menerapkan “TSP” meskipun tidak
di lihat oleh guru ( tanggung jawab)
DOKUMENTASI
89
5. Guru dan siswa Siswa telah Akuntabilitas :
Menyanyikan Bersama menghafal Dalam Menyanyikan Bersama Yel-
Yel-yel “ TSP” Yel-yel “ TSP” yel “ TSP”, saya telah
menyanyikan Bersama Yel-yel “
TSP” dengan penuh tanggung
jawab
Nasionalisme :
Dalam Menyanyikan Bersama Yel-
yel “ TSP”, saya telah
menyanyikan Bersama Yel-yel “
TSP” siswa telah menghargai karya
orang lain
Etika Pulik :
Dalam Menyanyikan Bersama Yel-
yel “ TSP”, saya telah berlaku adil
seluruh Siswa Menyanyikan
Bersama Yel-yel “ TSP”
Komitmen Mutu :
Dalam Menyanyikan Bersama Yel-
yel “ TSP”, saya telah
menyanyikan Bersama Yel-yel “
TSP” yang merupakan hal baru
bagi siswa inovatif
Anti Korupsi :
Dalam Menyanyikan Bersama Yel-
yel “ TSP”, saya telah
Menyanyikan Bersama Yel-yel “
TSP” dengan penuh tanggung
jawab
DOKUMENTASI
90
Gambar 4.4.9 Menyanyikan yel- yel “TSP”
Video yel-yel “TSP”dapat diakses di link berikut ini :
https://youtu.be/iGKh2ktIJH8
Kontribusi Terhadap Visi, Misi Organisasi : Visi Sekolah
Yaitu mewujudkan insan berkepribadian luhur, cerdas, sehat, terampil, berbudaya,
mandiri, dan kompetitif serta mencintai lingkungan berlandaskan IMTAK dan
IPTEK
Misi keenam menanamkan perilaku hidup sehat dan cinta lingkungan dalam
kehiduan sehari-hari..
Penguatan Nilai Organisasi : Terlibat aktif, inovatif dan kreatif
Dampak Bila Kegiatan tersebut tidak terlaksana : Apabila dalam
melakukan sosialisasi Kepada Siswa Kelas V Tentang “TSP” tidak menerapkan
nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan , Anti korupsi
maka kegiatan tersebut tidak akan terlaksana dengan baik. Siswa akan mudah
lupa dengan gerakan ‘TSP’ sehingga pemberian nasehat setiap apel pagi tentang
kebersihan lingkungan serta pemasangan poster tentang kebersihan lingkungan di
depan kelas diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran siswa terhadap
pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
91
Etika Pulik :
Dalam melakukan konsultasi
dengan Kepala Sekolah tentang
pembuatan ecobrick, saya telah
berbicara dengan Menggunakan
bahasa yang sopan
Komitmen Mutu :
Dalam melakukan konsultasi
dengan Kepala Sekolah tentang
pembuatan ecobrick, saya telah
Menyampaikan inovasi yang akan
dilakukan
Anti Korupsi :
Dalam melakukan konsultasi
dengan Kepala Sekolah tentang
pembuatan ecobrick, saya telah
berinisiatif untuk
mengkonsultasikan pembuatan
ecobrick kepada Kepala Sekolah
secara mandiri
DOKUMENTASI
92
indonesia yang baik dan benar
Etika Pulik :
Dalam memerintahkan siswa
untuk membawa botol bekas
untuk bahan ecobrick, saya telah
berbicara dengan Menggunakan
bahasa yang sopan
Komitmen Mutu :
Dalam memerintahkan siswa
membawa botol bekas untuk
bahan ecobrick, saya telah
melakukan sesuatu yang baru
inovatif
Anti Korupsi :
Dalam memerintahkan siswa
untuk membawa botol bekas
untuk bahan ecobrick, saya telah
memerintahkan siswa dengan
penuh tanggung jawab
DOKUMENTASI
93
3. Mengelompokkan siswa Terbentuknya Akuntabilitas :
kelompok Dalam mengelompokkan siswa,
saya telah menerapkan prinsip
Keadilan dalam pembagian
kelompok
Nasionalisme :
Dalam mengelompokkan siswa,
saya telah Berbicara
menggunakan bahasa indonesia
yang baik dan benar
Etika Pulik :
Dalam mengelompokkan siswa,
saya telah berbicara dengan
Menggunakan bahasa yang sopan
Komitmen Mutu :
Dalam mengelompokkan siswa,
saya telah menerapkan prinsip
efektif karena dengan
mengelompokkan siswa
memudahkan korsinasi
Anti Korupsi :
Dalam mengelompokkan siswa,
saya telah mengelompokkan
siswa secara adil
DOKUMENTASI
94
Gambar 4.5.5 Daftar nama kelompok ecobrick
95
DOKUMENTASI
96
mandiri, dan kompetitif serta mencintai lingkungan berlandaskan IMTAK dan
IPTEK
Misi kelima membina kemandirian peserta didik dengan kegiatan pembiasaan dan
kewirausahaan.
Misi ketujuh Mengembangkan pembelajaran berbasis lingkungan
Penguatan Nilai Organisasi : Terlibat aktif , kreatif dan inovatif
Dampak Bila Kegiatan tersebut tidak terlaksana : Apabila kegiatan
membuat ecobrick dari sampah plastik tidak menerapkan nilai Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan , Anti korupsi maka kegiatan
tersebut tidak akan terlaksana dengan baik, kegiatan membuat ecobrick
merupakan salah satu cara pemanfaatan sampah plastik menjadi barang memiliki
nilai. Dimana sampah plastik membutuhkan waktu ratusan tahun untuk dapat
terurai maka dengan memanfaatkan sampah plastik menjadi ecobrick kita telah
ikut menjaga lingkungan meskipun masih dalam lingkup lingkungan sekolah.
97
DOKUMENTASI
98
3. Melakukan konsultasi Tersedianya Akuntabilitas :
dengan Kepala Sekolah catatan Dalam melakukan konsultasi
(Mentor) bimbingan dengan Kepala Sekolah (Mentor),
(kartu kontrol) saya telah menjunjung tinggi
oleh Mentor prinsip integritas yaitu dengan
memperhatikan semua bimbingan
dari Mentor.
Nasionalisme :
Dalam melakukan konsultasi
dengan Kepala Sekolah (Mentor),
saya telah menunjukkan prinsip
kerja keras dan diskusi yang
tercermin dari penulis ketika
meminta bimbingan dari Mentor
untuk laporan aktualisasi.
Etika Publik :
Dalam melakukan konsultasi
dengan Kepala Sekolah (Mentor),
saya telah bersikap ramah, sopan
dan hormat serta menggunakan
bahasa yang sopan dan santun.
Komitmen Mutu :
Dalam melakukan konsultasi
dengan Kepala Sekolah (Mentor),
saya telah berinovasi untuk
memperbaiki laporan aktualisasi
agar hasil laporannya bisa lebih
maksimal.
Anti Korupsi :
Dalam melakukan konsultasi
dengan Kepala Sekolah (Mentor),
saya telah mencerminkan sikap
kerja keras dan berani sebagai
bentuk tanggung jawab.
DOKUMENTASI
99
Gambar. 4.6.3 Melakukan konsultasi dengan Kepala Sekolah
100
D. Analisisis Dan Gambaran Capaian Aktualisasi
Sebelum diadakan kegiatan Aktualisasi kondisi lingkungan SDN
1 Lamoare Terlihat banyak sampah yang berserakan. Hal ini
diakibatkan masih rendahnya Kesadaran peserta didik dalam
menjaga kebersihan di sekolah. Setelah diadakan Kegiatan
Aktualisasi melalui gerakan “ TSP” tahan, simpan, pungut terjadi
perubahan, dimana kondisi lingkungan saat ini SDN 1 Lamoare
sudah terlihat bersih karena adanya wujud dari Peningkatan
kesadaran peserta didik dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Gambaran kondisi lingkungan SD Negeri 1 Lamoare sebelum
dan sesudah kegiatan Aktualisasi di lakukakan.
101
Gambar 4.7.1 sebelum kegiatan aktualisasi ( kiri) dan sesudah kegiatan
aktualisasi ( kanan)
102
Adapun hal yang membuat penulis sangat terkesan yaitu
adanya perhatian dan antusias para peserta didik selama proses
aktualisasi mulai dari kegiatan membuat tempat sampah oorganik
anorganik sampai kegiatan membuat ecobrick.
103
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
104
C. Rencana Tindak Lanjut
105
DAFTAR PUSTAKA
106
LAMPIRAN KEGIATAN 1
SURAT REKOMENDASI MENTOR
CATATAN MENTOR
107
Surat rekomendasi mentor
108
Catatan mentor
109
LAMPIRAN KEGIATAN 2
SURAT UNDANGAN RAPAT
DAFTAR HADIR
NOTULEN RAPAT
110
Surat undangan sosialisasi
111
Daftar hadir sosialisasi
112
LAMPIRAN KEGIATAN 3
CATATAN SARAN TATA LETAK TEMPAT
SAMPAH ORAGANIK DAN ANORGANIK
113
Catatan saran tata letak tempat sampah oraganik dan
anorganik
114
LAMPIRAN KEGIATAN 4
YEL-YEL TSP
115
YEL-YEL TSP
116
LAMPIRAN KEGIATAN 5
KELOMPOK ECOBRICK
117
Kelompok Ecobrick
118
LAMPIRAN KEGIATAN 6
KARTU BIMBINGAN MENTOR
STRATEGI PEMBIMBINGAN COACH
119
Kartu bimbingan mentor
120
121
122
123
124
125
126