OLEH :
Ranti Saputri, S.Pd
NIP. 19950127 202012 2 018
NDH. 02
RANCANGAN AKTUALISASI
NIP :199501272020122018
Disahkan pada
Pekanbaru,8 November 2021
Disahkan di :
Pekanbaru, 13 Desember 2021
Penguji Coach Mentor
Mengetahui :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI RIAU
Drs.ASRIZAL, M.Pd
Pembina Utama Madya
NIP.19650325 198702 1 001
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehinggal penulis dapat
menyelesaikan Laporan Rancangan Aktualisasi pada Latihan Dasar
CPNS golongan III yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Riau tahun 2021
Rancangan Aktualisasi ini disusun sebagai sarana aktualisasi
(penerapan) nilai - nilai dasar PNS (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
publik, Komitmen mutu dan Anti korupsi) dan peran kedudukan ASN
dalam NKRI (Manajemen ASN, Pelayanan Publik, Whole of Government).
Penulisan Rancangan Aktualisasi ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak, sehingga penulis perlu menyampaikan terima kasih kepada :
1) Keluarga penulis yang telah memberikan dukungan yang luar biasa
kepada penulis.
2) Bapak Said Hasan Sarpawih, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMAN 3
Bantan serta sebagai mentor yang telah membimbing penulis dalam
pembuatan rancangan aktualisasi.
3) Bapak H. Ayub Khan, S.H., M.Si selaku Coach yang telah
membimbing penulis dalam pembuatan laporan rancangan aktualisasi
4) Bapak Drs. H.Mohd. Noer. MBS., SH., M.Si., MH sebagai penguji
yang telah memberikan masukan kepada penulis untuk
penyempurnaan rancangan aktualisasi.
5) Rekan-rekan Latihan Dasar CPNS golongan III gelombang 3 tahun
2021
Rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini masih memiliki
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan serta saran
demi perbaikan selanjutnya,
Pekanbaru, 8 November
2021
ii
BAB III ............................................................................................................................................ 41
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI DASAR ASN............................................................................. 41
A. Capaian Kegiatan Aktualisasi........................................................................................ 41
BAB IV............................................................................................................................................ 72
ANALISA DAMPAK ...................................................................................................................... 72
A. Sebelum dan Sesudah Aktualisasi ............................................................................... 72
BAB V............................................................................................................................................. 77
PENUTUP...................................................................................................................................... 77
A. Kesimpulan....................................................................................................................... 77
B. Saran................................................................................................................................. 78
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 80
LAMPIRAN ...................................................................................................................................... 1
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
evident 3. 1 penulis menyiapkan kelas X IIS 1 untuk memulai proses belajar mengajar.. 57
evident 3. 2 penulis sedang mengabsen siswa ....................................................................... 57
evident 3. 3 penulis menyampaikan materi yang akan dipelajari.......................................... 58
evident 3. 4 penulis menyampaikan prosedur kegiatan pembelajaran ................................ 58
evident 3. 5 membagi siswa menjadi 3 kelompok ................................................................... 59
evident 3. 6 penulis menginstruksikan siswa untuk berdiskusi tentang materi yang sudah
dibagikan........................................................................................................................................ 60
evident 3. 7 siswa mengerjakan tugas kelompok membuat media pembelajaran ............. 60
evident 3. 8 siswa melakukan pembagian tugas anggota kelompok.................................... 61
evident 3. 9 penjaga stand menjelaskan materi kepada pengunjung .................................. 61
evident 3. 10 pengunjung mendengarkan penjelasan materi dari pihak penjaga stand.... 62
evident 3. 11 pengunjung dan penjagastand saling bertukarinformasi ................................ 62
evident 3. 12 penulis mengawasi jalannya diskusi.................................................................. 63
evident 3. 13 penulis memberikan penguatan diakhir pembelajaran ................................... 64
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberadaan Aparatur Sipil Negara (ASN) sangat diperlukan dalam
rangka mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tercantum
dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. Undang-
undang Nomor 5 tahun 2014 mengartikan ASN sebagai profesi bagi pegawai
negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja
pada instansi pemerintah. Tatkala menjalankan tugasnya setiap ASN harus
memiliki nilai integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu
menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
Untuk dapat membentuk sosok PNS yang profesional, perlu
dilaksanakan pembinaan melalui jalur pelatihan untuk Calon Pegawai Negeri
Sipil (CPNS). Di dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) dinyatakan bahwa CPNS wajib menjalani
masa pecobaan yang dilaksanakan melalui diklat terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi,
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab serta memperkuat hal tersebut maka Lembaga
Administrasi Negara mengeluarkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi
Negara No. 1 tahun 2021. Peraturan tersebut mengatur tentang Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan.
Lebih lanjut, pelaksanaan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) Golongan III bertujuan untuk membentuk PNS yang profesional dan
berkarakter sebagaimana dimaksud yaitu PNS yang berkarakter dibentuk oleh
sikap dan perilaku disiplin PNS, nilai-nilai dasar PNS, dan pengetahuan
tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, serta menguasai bidang
1
tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara
profesional sebagai pelayan masyarakat. Kompetensi yang dibangun dalam
pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III adalah
kompetensi PNS sebagai pelayan masyarakat yang profesional yang
diindikasikan dengan kemampuan.
1. Menunjukkan sikap perilaku dan disiplin PNS
2. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas
jabatannya
3. Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI, dan
4. Menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan
Latsar terintegrasi dalam pelaksanaannya dibagi kedalam 4 agenda,
yaitu pertama, agenda sikap perilaku bela negara, kedua agenda nilai-nilai
dasar PNS (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi), serta ketiga agenda kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
dan keempat agenda aktualisasi/ habituasi di tempat kerja masing-masing.
Adanya penerapan kurikulum baru sesuai Keputusan Kepala Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 93/K.1/PDP.07/2021 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil,
maka setiap peserta wajib untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi
dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya pada satuan kerja masing-
masing. Adapun nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Sedangkan
peran kedudukan ASN dalam NKRI yaitu manajemen ASN, Whole of
Government (WoG), dan pelayanan publik.
Salah satu jabatan yang dapat dimasukkan sebagai bagian dari ASN
adalah guru yang sudah berstatus PNS atau PPPK. Secara kuantitas, guru
merupakan yang paling banyak diantara ASN yang lain. Menurut UU Nomor
14 Tahun 2005 pasal 1, guru diartikan sebagai pendidik professional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, melatih, menilai, dan
mengevalusi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Penulis merupakan salah seorang calon ASN dengan jabatan guru
sosiologi ahli pertama di SMAN 3 Bantan. Penulis menyadari masih terdapat
2
kegiatan yang belum optimal di satuan kerja tempat penulis mengabdi. Dalam
kegiatan pembelajaran di sekolah, sosiologi merupakan salah satu pelajaran
yang dianggap membosankan. Hal ini tidak lepas karena minimnya kreatifitas
guru dalam kegiatan pembelajaran. Cara mengajar yang masih konvensional
dan hanya satu arah tanpa timbal balik dari siswa, menyebabkan
pembelajaran sosiologi menjadi tidak kreatif dan menyenangkan.
Oleh karena itu, melalui Pelatihan Dasar CPNS ini penulis selaku CPNS
golongan III Angkatan VII di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau ingin bisa
berkontribusi untuk dapat menerapkan nilai-nilai ANEKA pada lingkungan
instansi tempat bertugas yaitu di SMAN 3 Bantan.
Dalam proses pembelajaran, penulis menemukan isu seperti kurangnya
penerapan model pembelajaran berbasis student centre learning pada
pembelajaran sosiologi di SMA Negeri 3 Bantan. Pembelajaran yang masih
dilakukan dengan metode konvensional seperti ceramah dan penugasan, Hal
ini menyebabkan siswa merasa pembelajaran sosiologi tidak menarik,
membosankan. Minat siswa untuk belajar sangat diperlukan dalam
peningkatan proses belajar mengajar. Salah satunya dengan cara
menggunakan model pembelajaran yang bervariasi.
Kurangnya motivasi siswa tidak hanya berdampak pada proses belajar
mengajar di dalam kelas, melainkan berdampak juga kepada hasil belajar
peserta didik. Hal tersebut terbukti ketika penulis memberikan tugas, masih
banyaknya peserta didik yang belum melengkapi tugas tersebut walaupun
telah disebutkan bahwa tugas tersebut wajib mereka kerjakan. Itu menjadi
bukti bahwa siswa memiliki minat belajar yang rendah terhadap mata
pelajaran sosiologi.
Oleh karena itu, penulis memiliki gagasan untuk menerapkan model
pembelajran berbasis student centre learning, ini sejalan dengan tuntunan
krikululum 2013 bahwa pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru namun
sebaliknya, guru hanya berperan sebagai pembimbing,dan fasilitator.
Berdasarkan hal tersebut maka dalam kegiatan aktualisasi penulis lebih
menekankan pada “Penerapan Model Pembelajaran Window Shopping
pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X IIS1 di SMAN 3 Bantan”
3
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dari perancangan aktualisasi ini adalah agar
terlaksananya penerapan model pembelajaran window shopping pada mata
pelajaran sosiologi kelas X IIS 1 di SMAN 3 Bantan, sebagai bentuk kreatifitas
guru dalam mengajar untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata
pelajaran sosiologi.
Adapun yang menjadi tujuan dalam perancangan
aktualisasi ini adalah:
1. Tujuan jangka pendek
Mampu menerapkan nilai - nilai dasar ASN dalam melaksanakan setiap
pekerjaan/kegiatan yang dilakukan dan berkontribusi terhadap
pelaksanaan visi dan misi SMAN 3 Bantan
2. Tujuan jangka menengah
- Mampu melaksanakan tugas dan peran secara profesional sebagai
pelayan publik
- Meningkatnya minat belajar siswa dikarenakan guru menerapkan
kegiatan pembelajaran yang bervariasi dengan model
pembelajaran window shopping
3. Tujuan jangka panjang
- Menghabituasikan kegiatan secara berkelanjutan.
- Meningkatkan mutu sekolah SMA Negeri 3 Bantan
1. Profil Organisasi
Nama Sekolah : SMAN 3 Bantan
Nomor Statistik Sekolah (NSS) : 30.1.09.02.07.003
Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) : 10498734
4
Alamat : Jl. Perkebunan IV Teluk
Lancar
Desa/Kelurahan : Teluk Lancar
Kecamatan : Bantan
Kabupaten : Bengkalis
Provinsi : Riau
Kode Pos : 28752
Alamat e-mail :sman3bantan@yahoo.com
Status Sekolah : Negeri
Tahun Berdiri : 2009
Akreditasi :B
Jumah Rombel : 6 Rombel
Kegiatan Belajar : Pagi
Bangungan Sekolah : Beton
Posisi Geografis : Pedesaan
Organisasi Penyelenggaraan : Pemerintah Provinsi Riau
5
6
2. Visi dan Misi Organisasi
a. Visi SMAN 3 Bantan
”Menjadikan SMA Negeri 3 Bantan sebagai sekolah yang
berprestasi, peduli lingkungan, berbudaya luhur berlandaskan
IMTAQ dan IPTEK.”
b. Misi SMAN 3 Bantan
Untuk mencapai VISI tersebut, SMAN 3 Bantan mengembangkan misi
sebagai berikut :
1. Mengoptimalkan proses pembelajaran dalam membina potensi
siswa untuk meraih prestasi dalam bidang akademik (USBN, OSN,
SNMPTN, UTBK, UM dan Pendidikan kedinasan sesuai minat
siswa) peserta didik.
2. Mengoptimalkan pembinaan potensi dan prestasi non akademik
untuk meraih prestasi (O2SN, FL2SN dan KIR).
3. Mengoptimalkan pengembangan sumber daya manusia melalui
peningkatan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
4. Mengoptimalkan interaksi sosial dengan membudayakan Senyum,
Salam, Sapa, Sopan dan Santun (5S) dalam kehidupan.
5. Mewujudkan sistem pengelolaan sekolah yang berciri manajemen
berbasis sekolah dalam upaya optimalisasi layanan masyarakat.
6. Mengembangkan sekolah menjadi ”Community School” dalam
pengembangan sikap nasionalisme, patriotisme, kepedulian sosial
dan pencitraan sekolah.
7. Mengoptimalkan sarana prasarana yang dapat mendukung
terwujudnya sekolah yang berwawasan wiyata mandala.
8. Mengembangkan sekolah menjadi tempat pembelajaran dan
pengembangan sikap dan kepedulian terhadap penyelamatan
serta pelestarian lingkungan hidup.
9. Melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya daerah
dengan pagelaran seni, budaya dan karya siswa di sekolah.
10. Menumbuhkembangkan Gerakan Literasi Sekolah dengan
pembiasaan 15 menit pada awal tatap muka secara serentak
7
melakukan membaca dan menanggapi informasi dari sumber atau
buku.
11. Mengoptimalkan sarana dan prasarana yang dapat mendukung
sekolah mengikuti perkembangan zaman di bidang teknologi.
12. Menumbuhkan warga satuan pendidikan yang sadar dan
mengikuti perkembangan teknologi.
3. Struktur Organisasi
1.
KOMITE SEKOLAH KEPALA SEKOLAH
KHAIRUDIN SAID HASAN SARPAWIH, M.Pd
NIP. 19690412 199802 1 001
TENAGA ADMISISTRASI/
UNIT PERPUSTAKAAN
TU
RUDI SUSIANTO, S.E
AZUARDI WALI KELAS NIP. 19810724 201001 1 012
GURU
SISWA
MASYARAKAT
8
4. Sumber Daya
Jumlah rombongan belajar (RB) SMA Negeri 3 Bantan Tahun
Pelajaran 2021-2022 yaitu 6 RB dan jumlah peserta didik : 155 orang,
dengan rincian sebagai berikut :
Guru PNS Guru Honor
Jumlah Tenaga TOTAL
L P Jumlah L P Jumlah
Pendidik
3 6 9 5 10 15 24
PNS Honor
Jumlah Tenaga TOTAL
L P Jumlah L P Jumlah
Kependidikan
- - - 3 3 6 6
JUMLAH
Kelas ROMBEL JUMLAH
LAKI-LAKI PEREMPUAN
BELAJAR
X MIA 1 18 8 26
X IIS 1 17 15 32
XI MIA 1 10 10 20
XI IIS 1 13 7 20
XII MIA 1 16 8 24
XII IIS 1 23 10 33
Tabel 2. Jumlah Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMAN 3 Bantan
UKURAN /
NO URAIAN KET
JUMLAH
1. Luas Tanah 27.000 m2 Milik
9
2. Luas bangunan 549 m2 Milik
3. Ruang Kepala Sekolah 180 m2 Milik
4 Ruang Tata Usaha 9 m2 Milik
2
5. Ruang Majelis Guru 72 m Milik
10
BAB II
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Akuntabilitas dimaknai sebagai sebuah hubungan dan proses yang
direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sejak awal,
penempatan sumber daya yang tepat, dan evaluasi kinerja. Tujuan utama
akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja PNS dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
Ada sembilan indikator nilai yang harus diterapkan PNS untuk
menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel yakni:
a. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana
pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan
lingkungannya.
b. Transparansi
Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan
oleh individu maupun kelompok/instansi.
c. Integritas
Integritas adalah dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
d. Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.
Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajiban.
12
e. Keadilan
Keadilan kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu
hal, baik menyangkut benda atau orang.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka
diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan,
serta harapan dan kapasitas.
h. Kejelasan
Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki
gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil
yang diharapkan.
i. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan
sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang
diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan
dan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela
berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa
Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri;
mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara
sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling
mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN,
bahkan tidak sekadar wawasan saja tetapi kemampuan
mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya
13
merupakan hal yang lebih penting. Diharapkan dengan nasionalisme yang
kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki orientasi berfikir yang
mementingkan kepentingan publik. Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar
nasionalisme yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Sila pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa)
1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan
ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama
antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang
berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b. Sila kedua (Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab)
1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat
dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan
kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku,
keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial,
warna kulit dan sebagainya.
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8) Berani membela kebenaran dan keadilan.
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh
umat manusia.
10)Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama
dengan bangsa lain.
15
12)Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing.
13)Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa kepada orang lain.
e. Sila kelima (Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia)
1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan.
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4) Menghormati hak orang lain.
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri
sendiri.
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang
bersifat pemerasan terhadap orang lain.
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau
merugikan kepentingan umum.
9) Suka bekerja keras.
10)Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi
kemajuan dan kesejahteraan bersama.
11)Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan
kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi atas standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik.
Adapun nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalm
Undang-Undang ASN yakni sebagai berikut:
1) Memegang teguh niai-nilai dalam ideology Negara Pancasila
2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945
3) Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak.
4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
16
6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
9) Memberikan layanan kepada publiksecara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdayaguna, berhasil guna, dan santun.
10)Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11)Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama.
12)Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
13)Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14)Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara
lain: mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan memberikan
layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara. Mata diklat
komitmen mutu memfasiltasi pembentukan nilai dasar inovatif dan
komitmen mutu pada PNS, melalui pembelajaran tentang efektivitas,
efisiensi, inovasi dan kualitas penyelenggaraan pemerintahan,
konsekuensi dari perubahan, beserta analisis dampaknya. Nilai-nilai dasar
komitmen mutu adalah efektif, efisien, inovasi dan mutu penyelenggaraan
pemerintahan.
1) Efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
2) Efisiensi merupakan tingkat ketepatan realiasi penggunaan
sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan.
3) Inovasi adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan
memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai
aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan
publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan
atau menggugurkan tugas rutin.
17
4) Mutu Penyelenggaraan Pemerintahan merupakan suatu kondisi
dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses dan
lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen.
5. Anti Korupsi
Antikorupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-
norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara
atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak.
Mata Diklat anti korupsi memfasilitasi pembentukan nilai-nilai dasar
anti korupsi pada peserta Diklat melalui pembelajaran penyadaran anti
korupsi, menjauhi perilaku korupsi, membangun sistem integritas, proses
internalisasi nilai-nilai dasar anti korupsi beserta analisis dampaknya. Nilai-
nilai dasar Anti Korupsi:
a. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi
penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil
seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut
untuk bisa berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik
terhadap diri sendiri maupun orang lain. Kejujuran juga akan terbawa
dalam bekerja sehingga dapat membentengi diri terhadap godaan untuk
berbuat curang.
18
b. Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat
kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan
memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat
banyak orang yang tidak mampu, menderita, dan membutuhkan uluran
tangan. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk
memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah
berupaya untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk
membantu sesama.
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas
yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya
pikirnya guna bekerja secara efektif. Jejaring sosial yang dimiliki pribadi
yang mandiri dimanfaatkan untuk menunjang pekerjaannya tetapi tidak
untuk mengalihkan tugasnya. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin
hubungan dengan pihakpihak yang tidak bertanggungjawab demi
mencapai keuntungan sesaat.
d. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan
konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat
seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam
menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan kebenaran
menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai
pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam
kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.
e. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari
bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan
perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak
tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan dipertanggungjawabkan
sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, negara, dan
19
bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan
tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
f. Kerja Keras
Perbedaan nyata akan jelas terlihat antara seseorang yang mempunyai
etos kerja dengan yang tidak memilikinya. Individu beretos kerja akan
selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya
kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya. Ia mencurahkan daya pikir
dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan berkarya dengan
sebaikbaiknya. Ia tidak akan mau memperoleh sesuatu tanpa
mengeluarkan keringat.
g. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari
kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan
semestinya tanpa berlebih-lebihan. Ia tidak tergoda untuk hidup dalam
gelimang kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi modal
kehidupannya adalah ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa mengejar
harta tidak akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu keserakahan
akan selalu memacu untuk mencari harta sebanyak-banyaknya.
h. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk
menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan
mentolerir adanya penyimpangan dan berani menyatakan
penyangkalan secara tegas. Ia juga berani berdiri sendirian dalam
kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman sejawatnya
melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya
20
C. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN hakikatnya merupakan pengelolaan ASN
untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi dan nepotisme. Penekanan manajemen ASN lebih
kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar
selalu tersedia sumber daya aparatur sipil negara yang unggul
sesuai dengan kebutuhan zaman.
Keberadaan ASN dalam perkembangannya selama ini
dirasa belum cukup mampu untuk menciptakan birokrasi yang
profesional. Dalam rangka untuk profesionalisme birokrasi
maka konsep yang terkandung dalam payung hukum ASN
harus jelas. Merujuk pada UU No. 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri
atas: 1) Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan 2) Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh
pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
Sementara PPPK adalah warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai
dengan kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu
tertentu dalam rangka menjalankan tugas pemerintahan.
Pengelolaan pegawai ASN penting dilakukan untuk
memberikan motivasi serta meningkatkan produktivitas dalam
menjalankan tugasnya sehingga mampu berkontribusi pada
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Guna
mendapatkan profil pegawai yang produktif, efektif dan efisien
diperlukan suatu sistem pengelolaan SDM yang mampu
memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan bagi
21
individu yang bekerja di dalamnya. Suatu sistem yang efisien,
efektif, adil, transparan serta bebas dari kepentingan
politik/individu/kelompok tertentu.
Sistem merit yang menekankan pada objektivitas dalam
pengelolaan ASN menjadi suatu pilihan logis bagi berbagai
organisasi dalam mengelola SDM. Menggunakan sistem merit
berarti menjadikan kualifikasi, kemampuan, pengetahuan, dan
keterampilan pegawai sebagai acuan. Sistem merit merupakan
fondasi untuk memiliki pegawai yang berkompeten dan
menciptakan kebahagiaan di tengah-tengah organisasi sebab
mereka memiliki kepercayaan diterapkannya keadilan dalam
organisasi.
2. Pelayanan Publik
Pelayanan publik pada prinsipnya merupakan pemberian
layanan atau melayani keperluan orang atau masyarakat
dan/atau organisasi lain yang mempunyai kepentingan pada
organisasi itu, sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang
ditentukan dan ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada
penerima pelayanan. Per definisi tersebut dapat ditarik 3 unsur
penting dari pelayanan publik yaitu: Pertama, organisasi
penyelenggara pelayanan publik. Kedua, penerima layanan yaitu
orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan. Ketiga,
kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima
layanan.
Pelayanan publik yang baik dalam rangka mewujudkan
pelayanan prima mempunyai prinsip-prinsip antara lain: 1)
Partisipatif; 2) Transparan; 3) Responsif; 4) Tidak diskriminatif; 5)
Mudah dan murah; 6) Efektif dan efisien; 7) Aksesibel; 8) Akuntabel;
dan 9)Berkeadilan.
D. Isu Aktualisasi
Isu adalah masalah yang dikedepankan untuk ditanggapi. Ada tiga
keterampilan penting yang dibutuhkan untuk menetapkan isu, yaitu
kemampuan enviromental scanning (peduli terhadap masalah organisasi dan
mampu memetakan hubungan kausalitas), prblem solving (mampu
mengembangkan dan memilih alternatif dan mampu memetakan faktor
terkait perannya masing-masing), alalysis (mampu mengaitkan dengan
substansu mata diklat, mampu mengidentifikasi dampak, manfaat dari pilihan
kebijakan/ program/ kegiatan/ tahapan kegiatan).
Penetapan isu perlu didukung oleh mata pelatihan yang telah dipelajari
(Whole of Goverment, Pelayanan Publik, dan Manajemen ASN) dan
pemahaman yang baik mengenai substansi tuntutan pekerjaan dan
lingkungan tempat kerja. Sehingga dapat menggambarkan dengan jelas
kesesuaian atau sebaliknya adanya ketidaksesuaian antara situasi nyata di
tempat kerja dengan tuntutan situasi yang seharusnya. Sehingga menjadi isu
yang harus segera diangkat.
Rancangan aktualisasi dimulai dengan mengidentifikasi isu yang
muncul pada instansi tempat bertugas penulis, yaitu SMA Negeri 3 Bantan.
Isu muncul dari berbagai sumber, yaitu: 1) Hasil observasi dan pengalaman
penulis selama masa percobaan CPNS, 2) Tugas pokok dan fungsi penulis
sebagai guru, dan 3) Sasaran kinerja pegawai. Beberapa isu yang muncul
dari sumber-sumber diatas kemudian di inventarisir dengan
mengkategorikannya kedalam tiga prinsip ASN yaitu; 1) Manajemen ASN, 2)
Pelayanan Publik, dan 3) Whole of Government (WoG). Langkah selanjutnya
adalah penulis mengkonsultasikan isu yang telah teridentifikasi kepada
mentor untuk kemudian dapat di analisis secara mendalam sehingga
terpilihlah sebuah core issue.
Berdasarkan alur tersebut, maka didapatkanlah 5 buah isu yang telah
diidentifikasi dan terkategorisasi dengan prinsip ASN, sebagai berikut:
1. Rendahnya kesadaran siswa dalam mematuhi peraturan sekolah di
SMAN 3 Bantan
24
2. Rendahnya kesadaran siswa untuk membuat pekerjaan rumah (PR) di
SMAN 3 Bantan
3. Kurangnya minat siswa untuk membaca di SMAN 3 Bantan
4. Kurang optimalnya pemanfaatan perpustakaan oleh siswa di SMAN 3
Bantan
5. Kurangnya penerapan model pembelajaran berbasis student centre
learning pada mata pelajaran sosiologi di SMAN 3 Bantan
6. Tidak linearnya guru Dalam mengajar di SMAN 3 Bantan
Kriteria APKL
No Isu Keterangan
A P K L
25
rumah (PR) di SMAN 3 Bantan
4. Kurang optimalnya
Memenuhi
pemanfaatan perpustakaan syarat
oleh siswa di SMAN 3 Bantan
26
U S G
Keterangan:
U : Urgency 5 : Sangat kuat pengaruhnya
S : Seriousness 4 : Kuat pengaruhnya
G : Growth 3 : Sedang pengaruhnya
2 : Kurang pengaruhnya
1 : Sangat kurang pengaruhnya
What When
Who
29
SMAN 3 Bantan
5. Kurangnya penerapan model pembelajaran berbasis student centre
learning pada mata pelajaran sosiologi di SMAN 3 Bantan
6. Tidak linearnya guru Dalam mengajar di SMAN 3
Bantan
Isu yang Diangkat : Kurangnya penerapan model pembelajaran berbasis student centre
learning pada mata pelajaran sosiologi di SMAN 3 Bantan
30
G. Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ASN
31
2 Mempersiapkan 1. Mempelajari Tersedianya 1. Akuntabilitas Adanya kegiatan Dengan adanya
alat dan bahan sumber alat dan bahan Pada saat berdiskusi dengan mempersiapkan kegiatan
literature yang untuk media teman sejawat mengenai media mempersiapkan
media relevan tentang pembelajaran
pemahaman terhadap
pembelajaran media
model terkait kegiatan pembelajaran
pembelajaran yang sumber literature yang
pembelajaran aktualisasi akan yang cocok
cocok dengan window diperoleh, saya menerapkan mendukung dengan model
model shopping nilai-nilai transparansi, dan terwujudnya misi window shopping
kejelasan SMAN 3 Bantan akan membantu
2. Memilih
pembelajaran untuk terwujudnya
sumber 2. Nasionalisme mengoptimalkan sumber daya
window shopping literature yang Saat berdiskusi dengan proses manusia
sesuai. teman sejawat, saya mau pembelajaran khususnya guru
3. Mendiskusikan menerima kritik dan saran dalam membina yang inovatif dan
media dari teman sejawat.(sila ke- potensi siswa untuk professional.
meraih prestasi
pembelajaran 4) dalam bidang
3. Etika Publik akademik.
yang diperoleh - Saat memilih literature
dari sumber yang cocok, saya
literature menerapkan prinsip
keahlian.
dengan teman - Saya mempersiapkan alat
sejawat. dan bahan yang
4. Menyediakan dibutuhkan sebagai media
pembelajaran dengan
alat dan bahan
32
yang cermat dan teliti.
dibutuhkan 4. Komitmen Mutu
Saya menyediakan alat dan
sebagai media bahan media pembelajaran
pembelajaran. dengan mmegang prinsip
efektif dan efisien
5. Anti Korupsi
Dalam mencari sumber
literature tentang model
pembelajaran window
shopping, saya menerapkan
nilai-nilai tanggung jawab
dan jujur dengan cara
membuat daftar pustaka dari
sumber literature.
6. Manajemen ASN
Dalam kegiatan mempelajari
sumber-sumber literature
mencerminkan nilai
kompetensi dan kinerja, hal
ini menunjukkan aktualisasi
nilai ASN
7. Pelayanan Publik:
Dalam kegiatan mempelajari
sumber-sumber literature
33
saya memastikan model
pembelajaran yang saya
terapkan adalah mudah dan
murah untuk dilaksanakan
serta efektif dan efisien.
8. Whole of Government
(WOG)
Saya Berkoordinasi dengan
teman sejawat dengan cara
Mendiskusikan sumber
literature yang diperoleh.
37
(WOG)
7. Pelayanan Publik
Saya Mengevaluasi kegiatan
pembelajaran dengan
transparan melalui angket
8. Whole of Government
(WOG)
Pengisian angket oleh peserta
didik merupakan wujud dari
kerja sama guru dan siswa
untuk melakukan evaluasi
pembelajaran
39
H. Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Bulan
No Kegiatan November Desember
I II III IV I II III IV
1 Membuat RPP sesuai dengan model
pembelajaran Window Shopping
40
BAB III
Keterkaitan substansi Nilai yang diterapkan pada kegiatan ini yaitu nilai ANEKA,
mata pelatihan Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan WOG
41
3. Foto penulis membuat langkah-langkah
pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran
window shopping
4. Foto mentor memeriksa RPP yang disusun oleh
penulis
5. Foto mentor menanda tangani RPP yang telah
disusun oleh penulis
6. Foto RPP yang sudah disetujui oleh mentor
42
Output Kegiatan : tersusunnya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang menerapkan model pembelajaran window shopping.
2. Tahap kedua
setelah mempelajari silabus penulis telah menemukan materi apa yang
43
akan penulis ajarkan dikelas. Langkah selanjutnya penulis membuat tujuan
pembelajaran yang sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. penulis
menunjukkan nilai kompetensi dan kinerja (Manajemen ASN) pada tahap
membuat tujuan pembelajaran ini dalam rangka menyusun RPP.
3. Tahap ketiga
Langkah selanjutnya pada tanggal 11 November 2021 dilanjutkan
membuat langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan penerapan model
pembelajaran window shopping. Penulis membuat langkah-langkah
pembelajaran sesuai dengan kemampuan yang dimiliki (EtikaPublik)
sehingga langkah-langkah pembelajaran tersebut dapat dilaksanakan.
Langkah-langkah pembelajaran yang disusun oleh penulis dengan
berorientasi mutu (Komitmen mutu), efektif dan efisien (pelayanan
public) untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan
sebelumnya. Untuk menghasilkan RPP yang efektif dan efisien penulis
menyusun langkah-langkah pembelajaran dengan Kerja Keras (anti
korupsi).
44
eviden 1. 3 penulis membuat langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran
window shopping
4. Tahap keempat
Selanjutnya pada tanggal 12 November 2021 penulis menemui mentor
diruangannya, kemudian meminta izin dan waktnya untuk menandatangani RPP
yang dibuat dalam agenda aktualisasi dengan menggunakan bahasa yang sopan
dan santun sila ke-2 (Nasionalisme), sebagai bentuk persetujuan kepala sekolah
terhadap RPP yang telah disusun penulis. Dalam meminta pengesahan mentor
terhadap RPP yang sudah disusun oleh penulis merupakan bentuk penerapan nilai
koordinasi (WOG).
45
eviden 1. 4 mentor memeriksa RPP yang disusun oleh penulis
eviden 1. 5 mentor menanda tangani RPP yang telah disusun oleh penulis
46
Kontribusi Terhadap Visi Dan Misi Organisasi
47
Kegiatan 2 Mempersiapkan media pembelajaran yang cocok dengan model
pembelajaran window shopping
Keterkaitan substansi Nilai yang diterapkan pada kegiatan ini yaitu nilai ANEKA,
mata pelatihan Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan WOG
48
kelas, kemudian pada hari jumat tanggal 19 November 2021 penulis melanjutkan
kegiatan tahap ketiga yaitu mendiskusikan mengenai media pembelajaran yang
diperoleh dari sumber literature dengan teman sejawat. Setelah itu pada hari
sabtu tanggal 20 November penulis menyediakan alat dan bahan yang
dibutuhkan sebagai media pembelajaran.
49
eviden 2. 1 penulis mempelajari beberapa sumber literature yang relevan
2. Tahap kedua
Setelah mencari beberapa literature tentang media pembelajaran yang
cocok digunakan ntuk mengajar dengan model pembelajaran window
shopping, pada hari yang sama penulis melanjutkan kegiatan tahap kedua
yaitu memiih sumber literature yang sesuai. Saat memilih sumber literature
penulis menerapkan prinsip keahlian (etika public).
50
eviden 2. 2 penulis memilih sumber literature yang relevan
3. Tahap ketiga
kemudian pada hari Jumat tanggal 19 November penulis melanjutkan kegiatan tahap
ketiga yaitu mendiskusikan media pembelajaran yang diperoleh dari sumber literature
dengan teman sejawat. Saat berdiskusi dengan teman sejawat penulis menerima kritik dan
saran dari teman sejawat (sila ke-4), penulis menerapkan nilai transparansi, dan kejelasan
(Akuntabilitas). Berdiskusi dengan teman sejawat telah menunjukkan nilai koordinasi
(WOG).
51
eviden 2. 3 penulis berdiskusi dengan teman sejawat tentang media pembelajaran
4. Tahap keempat
eviden 2. 4 penulis mempersiapkan alat dan bahan untuk membuat media pembelajaran
52
eviden 2. 5 alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat media pembelajaran
53
Kegiatan 3 Pelaksanaan kegiatan dengan menerapkan model
pembelajaran window shopping
Kegiatan Inti
6. Meminta masing-masing kelompok mendiskusikan
materi tersebut
7. Melakukan pembagian tugas tiap anggota kelompok
(penjaga stand dan pengunjung)
8. Siswa penjaga stand diharapkan mampu menjelaskan
materi kepada pengunjung (kelompok lain)
9. Pihak pengunjung mendengarkan materi yang
dijelaskan kelompok lain
10. Setelah selesai setiap anggota kelompok kembali ke
kelompok masing-masing dan saling bertukar
informasi
11. Guru mengawasi jalannya diskusi
Kegiatan penutup
12 Guru memberikan penguatan terhadap materi ajar
(umpan balik)
Keterkaitan substansi Nilai yang diterapkan pada kegiatan ini yaitu nilai ANEKA,
mata pelatihan Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan WOG
54
2. Penulis sedang mengabsen siswa
3. Penulis menyampaikan materi yang akan dipelajari
4. Penulis menyampaikan prosedur kegiatan
pembelajaran
5. Membagi siswa menjadi 3 kelompok
6. Penulis menginstruksikan siswa untuk berdiskusi
tentang materi yang sudah dibagikan
7. Siswa mengerjakan tugas kelompok membuat media
pembelajaran
8. Siswa melakukan pembagian tugas anggota kelompok
9. Penjaga stand menjelaskan materi kepada pengunjung
10. Pengunjung mendengarkan penjelasan materi dari
pihak penjaga stand
11. Pengunjung dan penjagastand saling bertukarinformasi
12. Penulis mengawasi jalannya diskusi
13. Penulis memberikan penguatan diakhir pembelajaran
55
Deskripsi Tahapan Kegiatan
56
evident 3. 1 penulis menyiapkan kelas X IIS 1 untuk memulai proses belajar mengajar
2. Tahap kedua
Sebelum memulai pembelajaran penulis mengecek kehadiran siswa
untuk mengetahui siapa yang tidak hadir mengikuti pembelajaran. penulis
cermat dan teliti (etika publik) dalam mengecek kehadiran siswa.
3. Tahap ketiga
Pelajaran dimulai dari penyampaian materi pelajaran tentang interaksi
sosial. Penulis menyampaikan materi pelajaran sesuai tupoksi sebagai guru
mata pelajaran sosiologi, hal ini mencerminkan bentuk tanggung jawab
57
(akuntabilitas) dan professional (manajemen ASN).
4. Tahap keempat
Tahap selanjutnya penulis menjelaskan prosedur kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan yaitu sesuai dengan model pembelajaran window
shopping. Yaitu pembelajaran dilakukan oleh siswa seperti berbelanja materi.
Penulis menjelaskan prosedur pembelajaran secara efektif (komitmen
mutu).
58
5. Tahap kelima
Kemudian penulis membagi siswa menjadi 3 kelompok dan memberi
materi masing-masing kelompok: 1) faktor pendorong interaksi sosial. 2)
bentuk-bentuk interaksi sosial. 3) status dan peran dalam interaksi sosial.
Dalam membagi kelompok, penulis membaginya dengan adil dan tidak
diskriminatif (anti korupsi).
6. Tahap keenam
Selanjutnya masuk ke kegiatan inti pembelajaran. penulis
menginstruksikan masing-masing kelompok untuk mendiskusikan materi yang
telah diberikan. Kemudian membuat peta konsep dengan cara menempelkan
pada kertas karton yang digunakan sebagai media pembelajaran. Penulis
bertanggung jawab (Akuntabilitas) terhadap berlangsungnya proses
diskusi pada pembelajaran. proses diskusi dalam kelas mencerminkan
bentuk musyawarah yaitu sila ke-4 (nasionalisme) dan juga kerjasama
(WOG).
59
evident 3. 6 penulis menginstruksikan siswa untuk berdiskusi tentang materi yang sudah dibagikan
7. Tahap ketujuh
Selanjutnya penulis menginstruksikan masing-masing kelompok
melakukan pembagian tugas tiap anggota kelompok ada yang bertugas
sebagi penjaga stand dan ada yang bertugas sebagai pengunjung ke
kelompok lain, pembagian tugas anggota kelompok dilakukan secara adil
dan mandiri (anti korupsi).
60
evident 3. 8 siswa melakukan pembagian tugas anggota kelompok
8. Tahap kedelapan
Pada tahap ini siswa yang bertugas sebagai penjaga stand diharapkan
mampu menjelaskan materi kepada pengunjung (kelompok lain). Hal ini
mencerminkan nilai Tanggung jawab petugas pelayanan (pelayanan
Publik).
9. Tahap kesembilan
Selanjutnya pihak pengunjung mendengarkan materi yang dijelaskan
kelompok lain. penulis meminta siswa untuk disiplin (Etika Publik)
mendengarkan materi kelompok lain.
61
evident 3. 10 pengunjung mendengarkan penjelasan materi dari pihak penjaga stand
62
evident 3. 12 penulis mengawasi jalannya diskusi
63
evident 3. 13 penulis memberikan penguatan diakhir pembelajaran
64
Kegiatan 4 Evaluasi minat belajar siswa
Tahapan Kegiatan
1. Membuat angket minat belajar siswa setelah
penerapan model pembelajaran window shopping
3. mengumpulkan angket
Keterkaitan substansi Nilai yang diterapkan pada kegiatan ini yaitu nilai ANEKA,
mata pelatihan Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan WOG
Dokumentasi/Eviden
1. Penulis membuat angket minat belajar siswa
2. Penulis membagikan angket minat belajar siswa
3. Siswa mengisi angket minat belajar siswa
4. Penulis mengumpulkan angket yang sudah diisi oleh
siswa
5. Angket yang sudah diisi oleh siswa
6. Penulis mengolah angket untuk menarik kesimpulan
7. Menyimpulkan hasil pengolahan angket
65
Deskripsi Tahapan Kegiatan
66
eviden 4. 1 penulis membuat angket minat belajar siswa
6. Tahap kedua
Selanjutnya pada tanggal 30 November 2021 penulis masuk ke kelas X
IIS1 kemudian membagikan angket kepada siswa dengan adil sila ke-5
(Nasionalisme). Kemudian penulis menginstruksikan siswa untuk megisi
angket dengan ramah dan sopan (Etika publik). Penulis meminta siswa
untuk jujur (anti korupsi) dalam mengisi angket. Kegiatan evaluasi dengan
mengisi angket oleh siswa sebagai bentuk upaya penulis dalam melakukan
evalusi pembelajaran secara transparan (Pelayanan publik). Dengan
adanya pengisian angket oleh siswa hal ini merupakan bentuk kerja sama
(WOG) guru dan siswa dalam melakukan evaluasi.
67
eviden 4. 2 penulis membagikan angket minat belajar siswa
7. Tahap ketiga
Kemudian penulis mengumpulkan angket yang sudah selesai diisi oleh siswa.
Penulis bertanggung jawab (akuntabilitas) untuk mengumpulkan angket.
68
eviden 4. 4 penulis mengumpulkan angket yang sudah diisi oleh siswa
8. Tahap keempat
Selanjutnya penulis menyimpulkan angket yang telah dikumpulkan.
Penulis bertanggung jawab terhadap hasil evaluasi sebagai bentuk sikap
professional (Manajemen ASN) sebagai seorang guru.
69
eviden 4. 6 penulis mengolah angket untuk menarik kesimpulan
70
Penguatan Nilai Organisasi
71
BAB IV
ANALISA DAMPAK
72
Setelah penyusunan RPP ini dilaksankan dengan menerapkan Nilai-nilai
ANEKA dalam setiap tahapan kegiatan sehingga penulis lebih berorientasi
mutu dalam penyusunan RPP.
2) Bagi Organisasi (Sekolah)
Dampak dari kegiatan penyusunan RPP ini dengan menerapkan nilai-nilai
dasar ASN sehingga menghasilkan guru yang professional. Hal ini
memberikan kontribusi terhadap misi organisasi yaitu “Mengoptimalkan
proses pembelajaran dalam membina potensi siswa untuk meraih prestasi
dalam bidang akademik (UN, OSN, SNMPTN, UTBK, UM dan Pendidikan
kedinasan sesuai minat siswa) penulis didik”
3) Bagi Peserta Didik
Bagi peserta didik, yaitu mendapatkan sistem pembelajaran yang baik.
Karna memiliki acuan proses dan prosedur belajar yang jelas. .
2. Kegiatan 2
Mempersiapkan alat dan bahan media pembelajaran yang cocok dengan
model pembelajaran window shopping
a. Analisa Dampak
Jika dalam kegiatan Mempersiapkan media pembelajaran yang cocok dengan
model pembelajaran window shopping tidak menerapkan nilai-nilai dasar PNS,
maka tidak ditemukan media pembelajaran yang tidak relevan dengan model
pembelajaran window shopping. Sehingga penggunaan media pembelajaran
tidak efektif dan efisien.
Dengan adanya penerapan nilai-nilai dasar PNS dalam mempersiapkan media
pembelajaran sehingga ditemukan media pembelajaran yang sesuai dengan
model pembelajaran window shopping. Sehingga penggunaan media sangat
membantu dalam proses pembelajaran.
b. Dampak
1) Bagi Peserta
Sebelum kegiatan mempersiapkan media pembelajaran ini
dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai ANEKA, Peran dan
Kedudukan ASN sehingga didapatkan media pembelajaran yang tidak
relevan dengan model pembelajaran yang digunakan.
73
Setelah kegiatan ini dilaksanakan dengan menerapkan Nilai-nilai
ANEKA dalam setiap tahapan kegiatan dalam rangka menemukan
media pembelajaran yang relevan sehingga adanya media
pembelajaran yang efektif untuk digunakan dalam proses
pembelajaran. hal ini mendukung penulis untuk menjadi guru yang
professional dalam mengajar.
2) Bagi Organisasi (Sekolah)
Dengan adanya penggunaan media pebelajaran yang relevan serta
efektif dalam penggunaanya sehingga berdampak pada organisasi
sekolah yaitu membantu terwujudnya misi sekolah yaitu
“Mengoptimalkan proses pembelajaran dalam membina potensi siswa
untuk meraih prestasi dalam bidang akademik (UN, OSN, SNMPTN,
UTBK, UM dan Pendidikan kedinasan sesuai minat siswa) penulis
didik”
3) Bagi Peserta Didik
Siswa akan lebih mudah memahami pelajaran dengan ikut aktif dalam
penggunaan media pembelajaran.
3. Kegiatan 3
Pelaksanaan kegiatan dengan menerapkan model pembelajaran window
shopping.
a. Analisa Dampak
Jika kegiatan pembelajaran tidak dilaksanakan sesuai dengan (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran) menerapkan nilai-nilai ANEKA serta peran
dan kedudukan ASN, maka tujuan pembelajaran tidak tercapai secara
optimal.
Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran) menerapkan nilai-nilai ANEKA serta peran
dan kedudukan ASN, maka proses kegiatan belajar lebih terstruktur sesuai
tahapan secara sistemais sehingga pembelajaran berjalan kondusif dan
mencapai hasil belajar optimal.
b. Dampak
1) Bagi Peserta
Sebelum Pelaksanaan kegiatan dengan menerapkan model
pembelajaran window shopping dilaksanakan dengan penerapan nilai-
74
nilai ANEKA, Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI, penulis tidak
mencapai tujuan pembelajaran secara efektif karena siswa yang kurang
berpartisipasi dalam belajar.
75
1) Bagi Peserta
Sebelum kegiatan ini dilaksanakan dengan penerapan nilai-nilai
ANEKA, Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI dalam melakukan
evaluasi sehingga hasil evaluasitidak jelas dan akurat.
76
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Laporan aktualisasi merupakan deskripsi dari bentuk aktualisasi nilai-
nilai dasar ASN yaitu Aktualisasi, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu
dan Anti Korupsi (ANEKA). Serta aktualisasi dari Whole of Govement (WoG),
Pelayanan Publik, Manajemen ASN yang telah dilaksanakan mulai tanggal
10 November sampai dengan 9 Desember 2021 di SMAN 3 Bantan.
Dalam setiap kegiatan yang dilakukan terdapat nilai-nilai ANEKA
sebagai dasar profesi PNS dan mengetahui kedudukan dan peran ASN yang
seharusnya dimiliki oleh seluruh PNS secara umum. Dengan adanya
aktualisasi ini, penulis telah mengimplementasikan nilai-nilai ASN sebagai
seorang guru, terjalin hubungan dan komunikasi yang baik saya antara saya
dengan pimpinan, teman sejawat, dan yang lebih utama adalah siswa.
Kegiatan aktualisasi ini berjalan dengan baik, sehingga setelah
berakhirnya kegiatan aktualisasi ini dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
77
1. Terlaksananya kegiatan pembelajaran dengan penerapan model window
shopping pada mata pelajaran sosiologi di kelas X IIS1 di SMAN 3 Bantan
sebagai bentuk model pembelajaran berbasis student centre learning.
B. Saran
Laporan aktualisasi ini penulis sadari masih jauh dari kata sempurna.
Bagaimanapun laporan dan kegiatan ini dibuat dengan penuh akuntabilitas
dengan balutan efisiensi dan efektifitas kerja. Dengan begitu, baik laporan
maupun kegiatan yang dilaksanakan tetap terjaga mutu dan kualitasnya.
Untuk kedepannya, bagi rekan-rekan Calon Pegawai Negeri Sipil diharapkan
dapat tetap memegang teguh prinsip-prinsip Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) di setiap bentuk
kegiatan dan laporan kegiatan yang dilaksanakan. Dan mohon arahannya
untuk seterusnya kepada Bapak Kepala SMAN 3 Bantan, Said Hasan
Sarpawih, M.Pd
78
Dalam hal kegiatan pengajaran, kegiatan yang dilaksanakan, dan
dilaporkan pada laporan ini adalah terkait penerapan model pembelajaran
window shopping pada mata pelajaran Sosiologi. Diharapkan dapat
dikembangkan dan terus muncul ide-ide baru yang kreatif dan inovatif demi
kemajuan kualitas pendidikan bangsa Indonesia sebagai bentuk komitmen
setiap Aparatur Sipil Negara dengan profesi guru.
79
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Akuntabilitas. Modul Pelatihan Dasar Calon
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Anti Korupsi. Modul Pelatihan Dasar Calon
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Etika Publik. Modul Pelatihan Dasar Calon
Peraturan LAN no. 1 tahun 2021 Tentang Tentang Pelatihan Dasar Calon
80
81
BIODATA PENULIS
DATA PRIBADI
Nama : Ranti saputri, S.Pd
NIP :199501272020122018
Agama : Islam
RIWAYAT PENDIDIKAN
82
LAMPIRAN 1. Silabus
1
2
3
4
Lampiran 2. RPP
5
Lampiran 3. Lembar Komitmen
6
Lampiran 4. Lembar Persetujuan Mentor
7
Lampiran 5. Formulir bimbingan mentor
8
Lampiran 6. Formulir bimbingan Coach
9
Lampiran 7. Bukti pengendalian mentor
10
11
12
13
14
15
16
17
Lampiran 8. Surat Perintah Tugas melaksanakan latsar
18
Lampiran 9. Konsultasi Laporan Aktualisasi Via Zoom
19
20
LAPORAN AKTUALISASI
2
Hello!
NAMA : ranti saputri, S.Pd
Nip : 19950127 202012 2 018
JABATAN : ahli pertama-guru sosiologi
UNIT KERJA : sman 3 bantan
INSTANSI : dinas pendidikan provinsi riau
3
CAPAIAN KEGIATAN
1 2 3 4
menyiapkan alat
dan bahan media
pembelajaran Kegiatan belajar Evaluasi minat
dengan model belajar
Membuat RPP pembelajaran menggunakan
window shopping angket
4
1
1.
MENYUSUN RPP
4
3
Terwujudnya misi sekolah no.
TAHAPAN KEGIATAN 1
1 “mengoptimalkan ”proses
pembelajaran dalam membina
potensi siswa untuk meraih
prestasi dalam bidang
akademik
p
akuntabilitas (kejelasan,konsisten)
r
Nasionalisme (sopan dan
o santun.sila ke-2)
f MEMPELAJARI SILABUS SOSIOLOGI
Etika Publik (sesuai kemampuan)
e MEMBUAT TUJUAN PEMBELAJARAN
s Komitmen mutu (orientasi mutui)
MEMBAGIKAN LANGKAH-
s LANGKAH PEMBELAJARAN Anti Korupsi (bekerja keras)
i MEMINTA PERSETUJUAN Manajemen ASN (kompetensi dan
o MENTOR kinerja)
Pelayanan publik (efektif dan
n efisien)
a WOG (koordinasi)
l 6
1
2.
MEMPERSIAPKAN
BAHAN MEDIA
PEMBELAJARAN
3
Terwujudnya misi sekolah no.
TAHAPAN KEGIATAN 2
1 “mengoptimalkan ”proses
pembelajaran dalam membina
potensi siswa untuk meraih
prestasi dalam bidang
akademik
akuntabilitas
(transparansi,kejelasan)
I Nasionalisme (diskusi sila ke-4)
MEMPELAJARI SUMBER LITERATUR YANG
N RELEVAN Etika Publik (keahlian ,cermat,teliti)
MEMILIH SUMBER LITERATUR YANG
O RELEVAN Komitmen mutu (efektif,efisien)
A MENEDIAKAN BAHAN
MEDIA PEMBELAJARAN
Manajemen ASN
(kompetensi,kinerja)
S Pelayanan publik (mudah dan
murah,efektif dan efisien)
I WOG (koordinasi)
8
1
3.
PELAKSANAAN KEGIATAN
DENGAN PENERAPAN MODEL
WINDOW SHOPPING
3
2
TAHAPAN KEGIATAN 3
Terwujudnya misi sekolah no. 1
“mengoptimalkan ”proses
pembelajaran dalam membina
potensi siswa untuk meraih
prestasi dalam bidang akademik
akuntabilitas (Tanggung
Jawab,seimbang,kejelasan)
4.
EVALUASI MINAT
BELAJAR SISWA
4
3
TAHAPAN KEGIATAN 4
Terwujudnya misi sekolah no. 1
“mengoptimalkan ”proses
pembelajaran dalam membina
potensi siswa untuk meraih
prestasi dalam bidang akademik
ANALISA DAMPAK
✘ Bagi peserta, Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran) menerapkan nilai-nilai ANEKA serta peran dan
kedudukan ASN, peserta lebih bersemangat untuk berinovasi menerapkan
berbagai model pembelajaran yang menarik bagi siswa.
13
PENUTUP
KESIMPULAN
✘ Terlaksananya kegiatan pembelajaran dengan penerapan model window
shopping pada mata pelajaran sosiologi di kelas X IIS1 di SMAN 3 Bantan
✘ Pelaksanaan aktualisasi terdiri dari 4 (empat) kegiatan yang setiap
pelaksanaannya menerapkan nilai-nilai dasar ASN
✘ Berdasarkan kegiatan aktualisasi yang dilakukan mampu membentuk
penulis sebagai guru yang professional dalam mengajar atau sebagai
pelayan publik.
✘ Adanya variasi pembelajaran pada mata pelajaran sosiologi menarik dan
menyenangkan bagi siswa sehingga mampu meningkatkan minat belajar
siswa
✘ Berdasarkan evaluasi penerapan model pembelajaran window shopping
berhasil dalam meningkatkan minat belajar siswa sehingga layak untuk
diterapkan secara berkelanjutan
✘ Dengan meningkatnya motivasi belajar siswa berdampak terhadap naiknya
tingkat partisipasi belajar dan hasil belajar siswa sehingga secara tidak
langsung membantu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
mutu sekolah.
14
SEKIAN TERIMAKASIH!
15