Drs. Muhammad Kahfi, M.Si dr. Alwi Mujahit Hasibuan, M.Kes Bambang Edi Gunardi,S.E
NIP. 196506121991031007 NIP. 196511191999031001 NIP. 198112262011011013
Mengetahui,
An. KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIAPROVINSI
SUMATERA UTARA
KEPALA BIDANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI MANAJERIAL
II
Lembar Pengesahan :
RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS
Drs. Muhammad Kahfi, M.Si dr. Alwi Mujahit Hasibuan, M.Kes Bambang Edi Gunardi,S.E
NIP. 196506121991031007 NIP. 196511191999031001 NIP. 198112262011011013
Mengetahui,
An. KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIAPROVINSI
SUMATERA UTARA
KEPALA BIDANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI MANAJERIAL
III
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhana Wata’ala atas berkah dan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar (Core Values) ASN Pada
Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan XXXVI yang berjudul “Digitalisasi
Dokumen Sertifikat Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II, Administrator dan Pengawas
di Bkpsdm Kabupaten Batu Bara”. Dalam hal ini penulis menyadari bahwa dalam penulisan
Rancangan Aktualisasi ini tidak terlepas dari bimbingan, dukungan, motivasi, doa serta bantuan dari
semua pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi ini. Untuk itu dalam
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Alwi Mujahit Hasibuan, M.Kes selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Provinsi Sumatera Utara.
2. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Batubara, yang
telah memfasilitasi penulis untuk dapat turut serta mengikuti Pelatihan Dasar CPNS Golongan
III Angkatan XXXVI Tahun 2022.
3. Lembaga Adminitrasi Negara (LAN) yang telah memfasilitasi proses Latihan Dasar (Latsar)
CPNS.
4. Bapak Drs. Muhammad Kahfi, M.Si. selaku coach yang telah memberi waktu, dukungan dan
bimbingan dengan penuh kesabaran sehingga rancangan aktualisasi ini dapat terselesaikan
dengan baik dan tepat waktu.
5. Bapak Mhd. Daud, S.Pd, SH, MM. Selaku Kepala Badan BKPSDM Kabupaten Batu Bara,
yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengikuti Latihan Dasar (Latsar) CPNS.
6. Bapak Bambang Edi Gunardi, S.E. selaku mentor yang sudah membimbing, mengarahkan
dan memfasilitasi penulis dalam menyelesaikan rancangan aktualisasi.
7. Bapak Dr. Alwi Mujahit Hasibuan, M.Kes. sebagai penguji yang telah memberikan masukan
yang bermanfaat dalam penyempurnaan rancangan aktualisasi ini.
8. Bapak Muksin selaku LO angkatan XXXVI kelompok 3, dan seluruh Widyaiswara yang telah
berbagi pengetahuan dan pengalaman serta bimbingan kepada penulis sehingga mempermudah
penulis dalam memahami nilai-nilai dasar yang terkandung dalam BerAKHLAK (Berorientasi
pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) pada setiap kegiatan
rancangan aktualisasi.
9. Keluarga penulis, Suami tercinta Mustapa Kebot Sitorus, SPd, Orangtua tercinta, dan teman-
teman “Group WA Calon Sekda” (Adoel, Arif, Joni, Irda, Upah, Noni, Thari, Kak Nora
dan Kak Inun) hingga semua yang memiliki hubungan kekerabatan dengan penulis yang telah
mendoakan kelancaran penulis dalam mengikuti pelatihan.
IV
10. Rekan-rekan seperjuangan, peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III khususnya angkatan
XXXVI Kelompok 3 yang telah bersama-sama berjuang menjalani pelatihan.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam Rancangan Aktualisasi ini. Untuk itu
penulis sangat mengharapkan masukan dari berbagai pihak agar Rancangan Aktualisasi ini semakin
sempurna. Penulis juga berharap penyusunan Rancangan Aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi
penulis sendiri dan juga bagi para pembaca. Dengan disusunnya Rancangan Aktualisasi ini
diharapkan dapat menjadi bahan belajar untuk pengembangan ilmu, serta menjadi inspirasi untuk
menciptakan karya yang lebih baik. Semoga Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Pengasih
memberkati dan melimpahkan rahmat serta karunianya kepada kita semua. Aamiin
V
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................................................................................. II
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................................................................. III
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................................... IV
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................................... VI
DAFTAR TABEL............................................................................................................................................................. VII
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………………………………………. VIII
BAB I ............................................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN............................................................................................................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG........................................................................................................................................... 1
B. VISI, MISI ORGANISASI DAN TUPOKSI........................................................................................................ 5
C. RUANG LINGKUP AKTUALISASI................................................................................................................... 7
D. TUJUAN DAN MANFAAT................................................................................................................................. 8
BAB II............................................................................................................................................................................... 9
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS ISU............................................................................................................................. 9
A. IDENTIFIKASI ISU.............................................................................................................................................. 9
B. ANALISIS DAN PENETEPAN ISU TERPILIH................................................................................................. 10
C. DAMPAK DARI ISU TERPILIH......................................................................................................................... 13
D. ROLE MODEL....................................................................................................................................................... 14
BAB III............................................................................................................................................................................. 16
STRATEGI PENYELESAIAN ISU TERPILIH.............................................................................................................. 16
A. PENETAPAN GAGASAN DAN KEGIATAN KREATIF................................................................................... 16
B. RELEVANSI RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI DIKAITKAN DENGAN AGENDA 2
(NILAI-NILAI DASAR ASN).............................................................................................................................. 17
C. RELEVANSI RENCANA AKTUALISASI DIKAITKAN DENGAN AGENDA 3
(KEDUDUKANDAN PERAN PNS DALAM NKRI).......................................................................................... 25
D. RANCANGAN AKTUALISASI...........................................................................................................................31
E. RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI.......................................................................................... 42
PENUTUP......................................................................................................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................................................... 44
VI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2 Identifikasi Isu Pada Unit Kerja Berdasarkan Metode APKL........................................... 10
VII
DAFTAR GAMBAR
VIII
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
menjelaskan pada pasal 1 bahwa Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah
profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah. Aparatur Sipil Negara (ASN) berkedudukan
sebagai unsur aparatur negara dalam melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan
instansi pemerintah serta bebas dari pengaruh dan intervensi partai politik. Dalam menjalankan
tugasnya, ASN harus dapat melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan, memberikan
pelayanan publik yang profesional dan berkualitas serta mempererat persatuan dan kesatuan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. ASN juga berperan sebagai perencana, pelaksana dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintah serta pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, serta bersih dari praktik korupsi,
kolusi dan nepotisme.
Menurut Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen Pegawai Negeri
Sipil, disebutkan bahwa calon PNS yang telah dinyatakan lulus seleksi pengadaan PNS harus
menjalani masa percobaan selama 1 tahun. Masa percobaan yang dimaksud adalah masa
prajabatan yang dilakukan melalui proses pendidikan dan pelatihan. Pelatihan Dasar CPNS
adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi
untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme serta
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang. Kompetensi diukur berdasarkan kemampuan
menunjukkan sikap perilaku bela negara, mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam
pelaksanaan tugas jabatannya, mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang
dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas.
Dalam rangka membentuk ASN profesional yang berkarakter, yaitu PNS (ASN) yang
memiliki perilaku bela negara, nilai – nilai dasar ASN, pengetahuan tentang kedudukan dan
peran PNS dalam NKRI, dan menguasai bidang tugasnya, maka perlu dilaksanakan pembinaan
melalui jalur Pelatihan Dasar Calon PNS. Hal ini sesuai dengan peraturan LAN No 1 Tahun
1
2021 tentang Latsar CPNS, yang mana pada pasal 7 menyatakan bahwa pelaksanaan latsar
dapat dilakukan secara klasikal dan blended learning. Karena di masa pandemi, maka metode
klasikal ditiadakan dan diubah menjadi metode blended learning. Dalam metode yang baru ini
para peserta latsar lebih ditekankan pada pembelajaran mandiri, pembelajaran kolaboratif dan
penguatan kompetensi teknis bidang tugas serta aktualisasi.
Dalam Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 20 tahun 2021 tentang Impelementasi Core Values dan Employer Branding ASN ,
disebutkan bahwa dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi
transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (world class government)
serta untuk melaksanakan nilai dasar, kode etik serta kode perilaku ASN, diperlukan
keseragaman nilai – nilai dasar ASN. Sehingga pada tanggal 27 Juli 2021 Presiden Republik
Indonesia telah meluncurkan core values (nilai – nilai dasar) ASN BerAKHLAK dan employer
branding ASN “Bangga Melayani Bangsa”. Adapun core values ASN BerAKHLAK ini
merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif.
2
Gambar 1.1
Dokumen Sertifikat Pelatihan Manajerial
Dari gambar diatas, terlihat bahwa dokumen sertifikat masih dalam bentuk hardcopy dan
berada di dalam map gungyu. Dokumen sertifikat pada Bidang Pengembangan Sumber daya
Aparatur dan Organisasi Profesi merupakan dokumen yang penting karena memuat data
Pegawai yang telah mengikuti Pelatihan Kepemimpinan sebagai bahan acuan atasan untuk
menetapkan Posisi Jabatan kepada Pegawai. Penataan penyimpanan dokumen yang tidak tertata
rapi sehingga sulit mencari/menemukan berkas ketika diperlukan, data dapat tercecer karena
lupa tidak diarsip pada tempatnya, Maka dari itu diperlukan optimalisasi dalam proses
pengarsipan data agar mempermudah kita dalam melihat dan meninjau kembali dokumen
pekerjaan dan yang telah kita kerjakan sebelumnya. Dampak yang terjadi apabila tidak
dioptimalkan adalah terjadinya penumpukan dokumen, kesulitan dalam menemukan dokumen
tersebut, beresiko hilangnya dokumen serta tidak efisien waktu.
2. Kurangnya publikasi tentang jumlah data Pegawai yang telah mengikuti Pelatihan
Manajerial di BKPSDM Kabupaten Batubara.
Gambar 1.2
data Pegawai yang telah mengikuti Pelatihan Manajerial
3
Dari gambar diatas, terlihat bahwa data Pelatihan Manajerial masih tersimpan di
dalam Microsoft exel, belum ada digitalisasi untuk publikasi data pegawai yang telah
mengikuti pelatihan kepemimpinan Tk. II, administrator, dan pengawas.
12%
88%
Dari gambar diatas, terlihat bahwa jumlah pegawai yang belum mengikuti pelatihan
kepemimpinan Tk. II, Administrator dan Pengawas masih sangat tinggi.
Berdasarkan hasil analisis isu diatas, isu terpilih adalah “Kurang Optimalnya penataan
arsip dokumen sertifikat pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II, Administrator dan
Pengawas di subbidang Pengembangan Sumber Daya Aparatur di BKPSDM Kabupaten
Batubara”. Sehubungan dengan hal ini, maka penulis mencoba untuk membuat rancangan
aktualisasi yang berisi tentang gagasan pemecahan isu, yaitu : “Digitalisasi Dokumen Sertifikat
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II, Administrator dan Pengawas di Bkpsdm
Kabupaten Batu Bara”.
Adapun tugas penulis sebagai CPNS di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Kabupaten Batu Bara berdasarkan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) adalah :
1. Membantu merencanakan kegiatan Subbidang Pengembangan Kompetensi berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan sumber data yang tersedia sebagai
pedoman pelaksanaan kegiatan;
2. Membantu menyiapkan petunjuk teknis dan naskah dinas yang berkaitan dengan
penyusunan bahan kajian dan pelaksanaan administrasi pengembangan kompetensi
pegawai guna kelancaran pelaksanaan tugas;
3. Membantu menyiapkan data dan analisis kajian pengembangan kompetensi pegawai
sebagai acuan untuk penyusunan kebijakan atasan;
4. Membantu menyusun konsep petunjuk teknis melalui pengkajian sebagai bahan
pembinaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi dalam penyusunan bahan kajian
dan pelaksanaan administrasi pengembangan kompetensi pegawai;
5. Membantu menyiapkan bahan pembinaan di bidang penyusunan bahan kajian dan
pelaksanaan administrasi pengembangan kompetensi pegawai guna meningkatkan
kinerja pelayanan administrasi kepegawaian;
6. Membantu melaksanakan inventarisasi dan pendataan permasalahan terhadap kegiatan
Subbidang Pengembangan Kompetensi sebagai bahan evaluasi;
6
7. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan guna
kelancaran pelaksanaan tugas; dan
8. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Gambar 1.3
Struktur Organisasi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kabupaten Batu Bara
7
D. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III mempunyai tujuan yaitu
untuk membentuk PNS profesional yang berkarakter yaitu PNS yang karakternya dibentuk
oleh sikap perilaku bela negara, nilai-nilai dasar PNS, dan pengetahuan tentang kedudukan
dan peran PNS dalam NKRI, serta menguasai bidang tugasnya sehingga mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara professional sebagai pelayan masyarakat.
2. Manfaat
a. Bagi Penulis
- Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk mengimplementasikan nilai-nilai
dasar BerAKHLAK
- Meningkatkan kreatifitas dalam melaksanakan tugas
b. Bagi Instansi
- Terciptanya lingkungan kerja yang menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK
- Tercapainya Visi Misi Instansi
8
BAB II
A. Identifikasi Isu
Penetapan isu dalam hal ini merupakan isu-isu yang berkaitan dengan tugas-tugas peserta
selama menjadi CPNS di Bidang Pengembangan Sumber Daya Aparatur dan Organisasi Profesi
di BKPSDM Kabupaten Batu Bara. Selama peserta bertugas, peserta telah mendapatkan
gambaran tentang beberapa isu yang perlu diselesaikan. Diantaranya adalah :
1. Kurang Optimalnya penataan arsip dokumen sertifikat pelatihan kepemimpinan Nasional
Tk II, Administrator dan Pengawas di subbidang Pengembangan Sumber Daya Aparatur
BKPSDM Kabupaten Batubara.
2. Kurangnya publikasi tentang jumlah data Pegawai yang telah mengikuti Pelatihan
Manajerial di BKPSDM Kabupaten Batubara.
3. Masih minimnya Pegawai yang telah mengikuti Pelatihan Manajerial di BKPSDM
Kabupaten Batubara.
Tabel 2.1
Identifikasi Isu
KONDISI YANG
NO IDENTIFIKASI ISU KONDISI SAAT INI
DIHARAPKAN
1. Kurang Optimalnya penataan Pengarsipan dokumen masih Pengarsipan dokumen
arsip dokumen sertifikat hard copy dan rentan terjadi sudah mengguakan
pelatihan kepemimpinan kerusakan dokumen maupun system digital.
Nasional Tk II, Administrator dokumen hilang .
dan Pengawas di subbidang
Pengembangan Sumber Daya
Aparatur BKPSDM Kabupaten
Batubara.
2. Kurangnya publikasi tentang Data pegawai yang sudah Penyimpanan data di
jumlah data Pegawai yang mengikuti Pelatihan google drive dan bisa
telah mengikuti Pelatihan Kepemimpinan (managerial) diakses oleh siapapun.
Manajerial di BKPSDM masih tersimpan di
Kabupaten Batubara. microsoft exel di computer
kantor.
3. Masih minimnya Pegawai yang Kemauan pegawai untuk Pegawai termotivasi
telah mengikuti Pelatihan mengikuti pelatihan masih dan bersemangat untuk
Manajerial di BKPSDM kurang. mengikuti Pelatihan
Kabupaten Batubara. Manajerial.
9
B. Analisis dan Penetepan Isu Terpilih dan Penyebabnya
Untuk menentukan kualitas dan prioritas serta penyebab isu, maka penulis akan
menganalisis isu dengan menggunakan metode APKL, metode USG, dan Diagram Fishbone.
1. Analisis Isu dengan Metode APKL
Metode APKL merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menguji
kelayakan suatu isu dengan memperhatikan empat faktor sebagai pemenuhan syarat, yaitu
Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan. Adapun penjelasan dari ke empat
faktor tersebut adalah sebagai berikut :
a. Aktual, artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat.
b. Problematik, artinya Isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga
perlu dicarikan segera solusinya secara komperehensif.
c. Kekhalayakan, artinya Isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak.
d. Layak (Kelayakan), artinya Isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Tabel 2.2
Isu di BKPSDM Kabupaten Batubara berdasarkan Metode APKL
KRITERIA ISU
NO ISU KETERANGAN
A P K L
1. Kurang Optimalnya penataan arsip
dokumen sertifikat pelatihan
kepemimpinan Nasional Tk II,
√ √ √ √ Memenuhi Syarat
Administrator dan Pengawas di subbidang
Pengembangan Sumber Daya Aparatur
BKPSDM Kabupaten Batubara.
2. Kurangnya publikasi tentang jumlah data
Pegawai yang telah mengikuti Pelatihan
√ √ √ √ Memenuhi Syarat
Manajerial di BKPSDM Kabupaten
Batubara.
3. Masih minimnya Pegawai yang telah
mengikuti Pelatihan Manajerial di √ √ √ √ Memenuhi Syarat
BKPSDM Kabupaten Batubara.
Berdasarkan Analisis APKL yang telah dilaksanakan pada tabel 2.2, terlihat bahwa
ketiga isu tersebut memenuhi syarat karena memenuhi ke empat faktor dari metode APKL.
Oleh karena itu, isu tersebut akan ditepis kembali untuk kemudian ditentukan isu prioritas
yang akan diangkat menjadi isu utama dengan menggunakan metode USG.
10
2. Analisis Isu dengan Metode USG
1. Urgency yaitu seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu.
Semakin mendesak suatu masalah untuk diselesaikan maka semakin tinggi urgensi
masalah tersebut.
2. Seriousness yaitu seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat /
dampak, jika isu tersebut tidak segera diselesaikan semakin besar dampak isu tersebut
maka tingkat keseriusan akan semakin tinggi.
3. Growth yaitu seberapa besar isu tersebut berkembang dikaitkan dengan kemungkinan
isu akan semakin memburuk jika dibiarkan. Suatu masalah yang dapat menimbulkan
masalah lain adalah lebih serius dibandingkan dengan masalah yang berdiri sendiri.
Nilai dari ketiga variabel tersebut akan dijumlahkan, isu yang mempunyai jumlah nilai
terbesar merupakan prioritas utama yang harus diselesaiakan.
Tabel 2.3
Isu di BKPSDM Kabupaten Batubara berdasarkan Metode USG
NO ISU U S G Total Prioritas
1. Kurang Optimalnya penataan arsip dokumen sertifikat
pelatihan kepemimpinan Nasional Tk II, Administrator
5 4 5 14 I
dan Pengawas di subbidang Pengembangan Sumber Daya
Aparatur BKPSDM Kabupaten Batubara.
2. Kurangnya publikasi tentang jumlah data Pegawai yang
telah mengikuti Pelatihan Manajerial di BKPSDM 4 3 5 12 II
Kabupaten Batubara.
3. Masih minimnya Pegawai yang telah mengikuti Pelatihan
3 3 4 10 III
Manajerial di BKPSDM Kabupaten Batubara.
Keterangan:
U : Urgency S : Seriousness G : Growth
Interval penentuan prioritas:
1= sangat tidak mendesak/gawat dan dampak;
2= tidak mendesak/gawat dan dampak;
3= cukup mendesak/gawat dan dampak;
4= mendesak/gawat dan dampak;
5= sangat mendesak/gawat dan dampak.
11
Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode USG, Isu yang paling prioritas
dengan jumlah skor 14 adalah isu yang pertama yakni mengenai “Kurang Optimalnya
penataan arsip dokumen sertifikat pelatihan kepemimpinan Nasional Tk II, Administrator
dan Pengawas di subbidang Pengembangan Sumber Daya Aparatur BKPSDM Kabupaten
Batubara.”
12
Gambar 3.1
Diagram Fishbone
Sebab
Akibat
METODE LINGKUNGAN
D. Role Model
Dalam teori kepemimpinan, secara sederhana arti dari kata role model adalah teladan.
Menurut Wikipedia, role model adalah “person who serve as an example, whose behavior is
emulated by others” atau seseorang yang memberikan teladan dan berperilaku yang bisa diikuti
oleh orang lain. Untuk memastikan bahwa organisasi yang dipimpinnya berjalan dengan
dinamis, seorang pemimpin harus mempunyai nilai-nilai tertentu yang dapat menjadi teladan.
Nilai-nilai tersebut hendaknya dapat bersifat implementatif, dapat diterapkan dengan mudah
dan dapat dipahami dengan jelas oleh bawahan. Contoh nilai-nilai tertentu atau teladan yang
dapat dijadikan role model, misalnya seorang pemimpin itu harus mempunyai integritas,
attitude, amanah, ikhlas dalam menjalankan tugasnya. Tujuan utamanya adalah bagaimana
dapat menjalankan yang terbaik untuk organisasi dan kemaslahatan bagi bawahan yang
dipimpinnya.
Ciri utama seorang pemimpin sebagai role model yang baik adalah pemimpin yang
memiliki karakter kuat, seseorang yang memiliki disiplin yang tinggi, komitmen, kejujuran,
integritas, kredibilitas, kepedulian dan memiliki ciri sebagai pelayan. Dalam cakapan yang
lebih luas lagi, seorang pemimpin itu pantas disebut sebagai pemimpin role model adalah
ketika mampu memikirkan, memanfaatkan, dan mewujudkan dalam bentuk perilaku apa saja
yang dimilikinya untuk diberikan kepada orang lain atau bawahannya.
Gambar 3.2
Role Model
14
Seseorang yang dapat dijadikan role model di Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kabupaten Batu Bara adalah Bapak Dede Irfan, SH selaku Kepala
Bidang Pengambangan Sumber daya Aparatur dan Organisasi Profesi BKPSDM Kabupaten
Batubara. Penetapan beliau sebagai role model karena Beliau sosok pemimpin yang
menjunjung tinggi nilai-nilai dasar ASN, pekerja keras,, tegas dan sigap dalam menyelesaikan
masalah yang ditemukan dalam unit kerja, berusaha memberikan pelayanan prima terhadap
masyarakat, memberikan nasehat dan bimbingan-bimbingan kepada rekan-rekan kerja dan
bawahan, dan bekerja sama yang baik dengan tim untuk perkembangan serta kemajuan unit
kerja khususnya Bidang Pengembangan Sumber Daya Aparatur dan Orgaanisasi Profesi.
15
BAB III
Tabel 3.1
Kegiatan Kreatif Pemecahan Isu
Isu Faktor Penyebab Kegiatan Kreatif Pemecahan Isu
Kurang Optimalnya 1. Metode 1. Melakukan Meningkatkan
penataan arsip dokumen Pengarsipan masih pengumpulan pengarsipan
sertifikat pelatihan manual. dokumen Dokumen Sertifikat
sertifikat
kepemimpinan Nasional Pelatihan
2. Belum pelatihan
Tk II, Administrator dan diterapkannya kepemimpinan Kepemimpinan
Pengawas di subbidang digitalisasi arsip. Nasional Tk II, Nasional Tk II,
Pengembangan Sumber Administrator Administrator dan
daya Aparatur BKPSDM 3. Tidak ada dan Pengawas. Pengawas di
Kabupaten Batubara anggaran. Bkpsdm Kabupaten
2. Mengkonversi Batu Bara secara
4. Kurangnya inovasi Dokumen
digitalisasi.
digitalisasi arsip. sertifikat
pelatihan
5. Perangkat tidak kepemimpinan
mendukung untuk Nasional Tk II,
dilakukan Administrator
digitalisasi arsip. dan Pengawas
dalam bentuk
fisik (kertas) ke
media elektronik.
3. Melakukan
penyimpanan
dokumen
sertifikat
pelatihan
kepemimpinan
16
Nasional Tk II,
Administrator
dan Pengawas ke
google drive.
4. Melakukan
Pengarsipan
dokumen fisik
secara rapi.
5. Melakukan
monitoring dan
evaluasi kegiatan
yang telah
dilakukan.
B. Relevansi Rencana Kegiatan dengan Aktualisasi Agenda 2 (Nilai-nilai Dasar ASN atau
Core Value ASN BerAKHLAK)
Dalam rangka mewujudkan birokrasi yang profesional menuju pemerintahan berkelas
dunia (Word Class Government), percepatan transformasi SDM Aparatur terus dilakukan.
Salah satunya yaitu dengan diluncurkannya Core Value ASN “BerAKHLAK” dan Employer
Branding ASN “Bangga Melayani Bangsa” oleh Presiden. Core value ini merupakan nilai –
nilai dasar yang harus dimiliki oleh seorang ASN. Core Value ASN ini disebut dengan
BerAKHLAK yang merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif.
Pada rancangan aktualisasi ini akan dilakukan penerapan nilai – nilai dasar tersebut.
Relevansi diantara keduanya akan ditunjukkan dari tabel yang akan dilampirkan dibawah.
Namun berikut ini akan dipaparkan terlebih dahulu rincian arti dari masing – masing nilai dasar
tersebut.
1. Berorientasi Pelayanan
Berorientasi pelayanan merupakan nilai dasar pertama dari BerAKHLAK yang dapat
diartikan sebagai memberikan pelayanan publik secara prima demi kepuasan masyarakat
atau para pelanggan. Definisi dari pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU
Pelayanan Publik adalah rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik.
17
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan salah satu dari penyelenggara pelayanan
publik. Hal ini sebagaimana yang tertuang dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN
yang menyatakan bahwa salah satu fungsi ASN adalah sebagai pelayan publik. Dalam
penyelenggaraan pelayanan publik, ada asas – asas yang perlu diperhatikan. Asas tersebut
adalah asas kepentingan umum, kepastian hukum, kesamaan hak, keseimbangan hak dan
kewajiban, keprofesionalan, partisipasif, persamaan perlakuan, keterbukaan, fasilitas,
ketepatan waktu, dan kecepatan/kemudahan atau keterjangkauan.
Selain itu, ada 3 unsur penting dalam pelayanan publik yang merupakan peran dari
ASN, yaitu:
1) penyelenggara pelayanan publik yaitu ASN/Birokrasi,
2) penerima layanan yaitu masyarakat, stakeholders, atau sektor privat, dan
3) kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan.
18
d. Tidak diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan
antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas
warga negara, seperti status sosial, pandangan politik, agama, profesi, jenis kelamin atau
orientasi seksual, difabel, dan perbedaan lainnya.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik harus diterapkan prinsip mudah, artinya
berbagai persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk akal dan mudah untuk dipenuhi
dan terjangkau.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayanan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang
hendak dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang
sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau oleh
warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik (dekat, terjangkau dengan kendaraan
publik, mudah dilihat, gampang ditemukan, dan lain-lain) dan dapat dijangkau dalam arti
non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh
masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi
kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika
berhadapan dengan kelompok yang kuat.
2. Akuntabel
Akuntabel atau akuntabilitas adalah nilai dasar kedua dari BerAKHLAK yang harus
dimiliki oleh seorang ASN. Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan
responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki
arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab yang
berangkat dari moral individu, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung
jawab kepada seseorang/organisasi yang memberikan amanat. Adapun panduan perilaku
akuntabilitas atau akuntabel adalah:
19
1) Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin
dan berintegritas tinggi.
2) Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien.
3) Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi.
3. Kompeten
Kompeten merupakan nilai dasar yang berkaitan dengan perlunya kompetensi yang
baik di dalam diri seorang ASN. Kompetensi merupakan perpaduan aspek pengetahuan
(knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude) yang terindikasi dalam kemampuan
dan perilaku seseorang sesuai tuntutan pekerjaan. Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor
38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi ASN, kompetensi meliputi:
1) Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat
diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan;
2) Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang
dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit
organisasi; dan
3) Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang
dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi
dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan
kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi oleh setiap
pemegang Jabatan untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan
Jabatan.
Seorang ASN harus memiliki kompetensi tersebut sehingga dapat disebut memiliki
nilai dasar kompeten. Adapun panduan perilaku dari nilai kompeten yaitu:
4. Harmonis
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, harmonis berasal dari kata harmoni. Dalam
bidang filsafat, harmoni adalah kerja sama antar berbagai faktor dengan sedemikian rupa
hingga dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur. Salah satu kunci sukses kinerja suatu
organisasi berawal dari suasana tempat kerja. Dalam menjalankan tugasnya, ASN harus
20
mampu menciptakan suasana yang harmoni. Energi positif yang ada di tempat kerja bisa
memberikan dampak positif bagi karyawan yang akhirnya memberikan efek domino bagi
produktivitas, hubungan internal, dan kinerja secara keseluruhan. Adapun panduan
perilaku/kode etik dari nilai harmonis sebagai pedoman bagi para ASN dalam pelaksanaan
tugas sehari-hari, yaitu:
1) Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
2) Suka menolong orang lain.
3) Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5. Loyal
Istilah loyal diadaptasi dari bahasa Prancis “loial” yang artinya mutu dari sikap setia.
Bagi seorang ASN, loyal dimaknai sebagai kesetiaan terhadap cita-cita organisasi dan
NKRI. Seorang ASN yang loyal adalah seorang ASN yang mampu berdedikasi dan
mengutamakan kepentingan bangsa dan negaranya. ASN yang loyal adalah ASN yang
memiliki komitmen, dedikasi, kontribusi, nasionalisme dan pengabdian kepada organisasi
dan NKRI. Adapun panduan perilaku/kode etik dari nilai loyal sebagai pedoman bagi para
ASN dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, yaitu:
1) Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
2) Setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah.
3) Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta menjaga
rahasia jabatan dan negara.
6. Adaptif
Untuk memastikan bahwa negara tetap dapat menjalankan fungsinya, dan pelayanan
publik tetap dapat berjalan ditengah – tengah perubahan, maka perilaku adaptif sangatlah
diperlukan. Adaptif dapat diartikan sebagai kemampuan menyesuaikan diri terhadap
perubahan yang ada dan terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta
menghadapi perubahan tersebut. Pada level organisasi, karakter adaptif diperlukan untuk
memastikan keberlangsungan organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Sebagai seorang ASN yang memiliki tugas dan fungsi sebagai pelayan publik, maka
wajib bagi seorang ASN untuk memiliki perilaku adaptif. Adapun panduan perilaku/kode
etik dari nilai adaptif sebagai pedoman bagi para ASN dalam pelaksanaan tugas sehari-hari,
yaitu:
1) Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.
21
2) Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas.
3) Bertindak proaktif.
7. Kolaboratif
Kolaboratif adalah kemampuan membangun kerjasama yang sinergis. Seorang ASN
harus memiliki nilai dasar kolaboratif agar dapat melakukan hubungan kerja sama yang baik
dengan berbagai pihak dalam melaksanakan pelayanan publik. Adapun panduan perilakunya
yaitu:
1) Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.
2) Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.
3) Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan Bersama.
Tabel 3.2
Relevansi Rencana Kegiatan dengan Aktualisasi Agenda 2 (Nilai – Nilai Dasar atau Core
Value ASN BerAKHLAK)
Rancangan
No Tahapan Kegiatan Nilai Dasar ASN (BerAKHLAK)
Kegiatan
1. Melakukan 1. Meminta arahan kepada Loyal, kolaboratif, dan Harmonis
pengumpulan atasan untuk melakukan Indikator: menjaga nama baik
dokumen penyortiran dokumen pimpinan, terbuka dalam bekerja
sertifikat sertifikat dengan sopan sama, dan membangun lingkungan
pelatihan santun. kerja yang kondusif.
kepemimpinan 2. Mengumpulkan dokumen Akuntabel, Kompeten, dan Adaptif
Nasional Tk II, sertifikat secara Indikator: melaksanakan tugas dengan
Administrator dan bertanggung jawab bertanggung jawab, melaksanakan
Pengawas. tugas dengan kualitas terbaik dan
bertindak proaktif.
3. Menyortir/memilah Akuntabel, Kompeten dan kolaboratif
dokumen yang perlu dan Indikator: melaksanakan tugas dengan
yang tidak bersama rekan bertanggung jawab, melaksanakan
kerja secara bergotong tugas dengan kualitas terbaik dan
royong terbuka dalam bekerja sama.
22
2. Mengkonversi 1. Meminta arahan kepada Loyal, kolaboratif, dan Harmonis
Dokumen atasan untuk melakukan Indikator: menjaga nama baik
sertifikat konversi dokumen pimpinan, terbuka dalam bekerja
pelatihan sertifikat dalam bentuk sama, dan membangun lingkungan
kerja yang kondusif.
kepemimpinan fisik ke media elektronik
Nasional Tk II, dengan sopan santun.
Administrator dan 2. Menyiapkan aplikasi Adaptif, Akuntabel, dan Kompeten
Pengawas dalam scanner di smartphone Indikator: cepat menyesuaikan diri
bentuk fisik agar waktu lebih efisien. menghadapi perubahan, melaksanakan
(kertas) ke media tugas dengan bertanggung jawab, dan
elektronik melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik
3. Melakukan scanning Adaptif, Akuntabel, dan kolaboratif
terhadap dokumen arsip Indikator : cepat menyesuaikan diri
menjadi format pdf menghadapi perubahan, melaksanakan
tugas dengan bertanggung jawab, dan
bersama rekan kerja
terbuka dalam bekerja sama.
secara bergotong royong.
4. Memindahkan hasil scan Akuntabel, Kompeten, dan Adaptif
laporan ke dalam Indikator: melaksanakan tugas dengan
komputer secara disiplin bertanggung jawab, melaksanakan
tugas dengan kualitas terbaik dan
bertindak proaktif.
5. Memasukkan dokumen Akuntabel, Kompeten, dan Adaptif
yang di-scan ke dalam Indikator: melaksanakan tugas dengan
folder secara bertanggung bertanggung jawab, melaksanakan
jawab tugas dengan kualitas terbaik dan
bertindak proaktif.
3. Melakukan 1. Meminta arahan kepada Loyal, kolaboratif, dan Harmonis
penyimpanan atasan untuk melakukan Indikator: menjaga nama baik
dokumen penyimpanan dokumen pimpinan, terbuka dalam bekerja sama,
sertifikat sertifikat ke google drive dan membangun lingkungan kerja
yang kondusif.
pelatihan dengan sopan santun.
kepemimpinan
Nasional Tk II,
Administrator dan 2. Mendownload aplikasi
Adaptif, Akuntabel, dan Kompeten
Pengawas ke google drive di
Indikator: cepat menyesuaikan diri
google drive smartphone dan driver menghadapi perubahan, melaksanakan
pada komputer secara tugas dengan bertanggung jawab, dan
melaksanakan tugas dengan kualitas
mandiri.
terbaik.
3. Bermusyawarah bersama kolaboratif, Harmonis, dan
rekan kerja dalam Akuntabel
menetukan nomor telepon Indikator: terbuka dalam bekerja sama,
membangun lingkungan kerja yang
yang digunakan untuk
kondusif, dan melaksanakan tugas
verifikasi email akun dengan bertanggung jawab.
23
google subbidang
Pengembangan
kompetensi.
24
cermat, disiplin dan berintegritas
tinggi, dan melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik
4. Bermusyawarah dengan kolaboratif, Harmonis, dan
atasan atas hasil kegiatan Akuntabel
yang dilakukan. Indikator: terbuka dalam bekerja sama,
membangun lingkungan kerja yang
kondusif, dan melaksanakan tugas
dengan bertanggung jawab.
5. Memperbaiki jika ada Akuntabel, Kompeten, dan Adaptif
kesalahan laporan secara Indikator: melaksanakan tugas dengan
efektif dan efisien. bertanggung jawab, melaksanakan
tugas dengan kualitas terbaik dan
bertindak proaktif.
C. Relevansi Rencana Aktualisasi Dikaitkan dengan Agenda 3 (Kedudukan dan Peran PNS
dalam NKRI menuju SMART Governance)
1. Manajemen ASN
Dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 disebutkan bahwa Manajemen ASN adalah
pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi,
dan nepotisme. Berikut ini adalah kedudukan, fungsi dan peran, kewajiban, serta kode etik
seorang ASN.
a. Kedudukan ASN
Berdasarkan Undang undang Nomor 5 Tahun 2014, disebutkan bahwa pegawai
ASN terdiri atas: Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK). Pegawai ASN berkedudukan sebagai unsur aparatur negara
yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah atau
pejabat negara serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan
partai politik.
25
publik dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut
dan harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan
publik.
2) Pelayan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan publik
yang profesional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan atau
pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan
publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
3) Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan
kesatuan NKRI. ASN harus senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada
Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah. ASN juga harus senantiasa
menjunjung tinggi martabat ASN serta harus bisa menempatkan kepentingan
umum diatas kepentingan pribadi atau golongan.
26
Sedangkan kewajiban adalah suatu yang harus dilakukan oleh seorang ASN
dalam menjalankan tugasnya. Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam UU
ASN adalah:
1) setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah;
2) menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
3) melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang;
4) menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
5) melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran,
dan tanggung jawab;
6) menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan
tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;
7) menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
8) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
27
10) tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain;
11) memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN;
dan
12) melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin
Pegawai ASN.
2. Smart ASN
Smart ASN adalah ASN yang memahami kedudukan, peran, dan kewajibannya serta
memiliki kemampuan literasi digital yang baik. Literasi digital berperan penting untuk
meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya manusia di Indonesia agar
keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai, melainkan juga mampu bermedia
digital dengan penuh tanggung jawab. Seorang ASN harus memiliki kemampuan literasi
digital yang baik agar dapat menjalankan fungsi dan perannya dalam melaksanakan
pelayanan publik yang optimal. Adapun empat pilar kemampuan literasi digital yang harus
dimiliki oleh setiap ASN agar dapat disebut sebagai SMART ASN adalah sebagai berikut :
a. Kecakapan Bermedia Digital
Kecapakan bermedia digital ditandai dengan kemampuan menggunakan media digital
(secara kognitif) dan memanfaatkannya untuk tujuan yang positif (secara afektif).
Dalam cakap bermedia digital perlu adanya penguatan pada:
1) Pengetahuan dasar menggunakan perangkat keras digital (HP, PC);
2) Pengetahuan dasar tentang mesin telusur (search engine) dalam mencari informasi
dan data, memasukkan kata kunci dan memilah berita benar;
3) Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi chat dan media sosial untuk
berkomunikasi dan berinteraksi, mengunduh dan mengganti Settings ;
4) Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi dompet digital dan e-commerce untuk
memantau keuangan dan bertransaksi secara digital.
b. Etika Bermedia Digital
Dalam Etika di Dunia Digital perlu adanya penguatan pada:
1) Pengetahuan dasar akan peraturan, regulasi yang berlaku, tata krama, dan etika
berinternet (netiquette)
2) Pengetahuan dasar membedakan informasi apa saja yang mengandung hoax dan
tidak sejalan, seperti: pornografi, perundungan, dll.
28
3) Pengetahuan dasar berinteraksi, partisipasi dan kolaborasi di ruang digital yang
sesuai dalam kaidah etika digital dan peraturan yang berlaku
4) Pengetahuan dasar bertransaksi secara elektronik dan berdagang di ruang digital
yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Tabel 3.3
Relevansi Rencana Kegiatan dengan Aktualisasi Agenda 3 (Kedudukan dan peran PNS
menuju Smart ASN)
Kedudukan dan Peran ASN Relevansi dengan Rencana Kegiatan
No Kegiatan
dalam NKRI Aktualisasi
1. Melakukan 1. Manajemen ASN 1. Kegiatan mengumpulkan
pengumpulan sertifikat pelatihan kepemimpinan
dokumen Nasional Tk II, Administrator dan
Pengawas saya lakukan sebagai
sertifikat
penerapan management ASN
pelatihan
29
kepemimpinan dengan professional dalam
Nasional Tk II, menjalankan tugas dan tetap
Administrator dan memperhatikan etika profesi.
Pengawas.
2. SMART ASN 2. kecakapan ASN dalam
menggunakan media digital
(digital skills). Dan juga
membangun wawasan
kebangsaan (Digital Culture)
30
5. Melakukan 1. Manajemen ASN 1. Kegiatan monitoring dan evaluasi
monitoring dan ini saya lakukan sebagai penerapan
evaluasi kegiatan Management ASN secara objektif,
jujur tanpa ada paksaan siapapun
yang telah
dan professional dalam
dilakukan menjalankan tugas.
D. Rancangan Aktualisasi
Adapun rancangan aktualisasi yang akan diimplementasikan sesuai dengan isu yang
diangkat adalah sebagai berikut :
31
Tabel 3.4
Rancangan Aktualisasi
Kontribusi
Keterkaitan dengan terhadap Tujuan Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil
Nilai dasar ASN dan sasaran Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan 1. Meminta arahan 1. Persetujuan, 1. Loyal, kolaboratif, dan Berkontribusi Dalam pelaksanaan
pengumpulan dokumen kepada atasan untuk serta Harmonis terhadap misi : kegiatan ini, maka
sertifikat pelatihan melakukan mendapatkan Indikator: menjaga nama “Meningkatkan nilai yang
baik pimpinan, terbuka
kepemimpinan penyortiran masukan dan pelayanan aparatur terkandung dalam
dalam bekerja sama, dan
Nasional Tk II, dokumen sertifikat saraan membangun lingkungan Pemerintah atas nilai-nilai
Administrator dan dengan sopan kerja yang kondusif pelayanan publik organisasi, yaitu
Pengawas. santun. dan investasi” integritas,
dengan tujuan profesionalisme,
2. Mengumpulkan 2. Tersedianya 2. Akuntabel, Kompeten, “Mewujudkan dan pelayanan.
dan Adaptif
dokumen sertifikat Dokumen profesionalisme
Indikator: melaksanakan
secara bertanggung sertifikat tugas dengan aparatur sipil
jawab. bertanggung jawab, negara dalam
melaksanakan tugas pelayanan”.
3. Menyortir/memilah 3. Terlaksananya dengan kualitas terbaik
dokumen yang perlu pemilahan dan bertindak proaktif
dan yang tidak dokumen
3. Akuntabel, Kompeten
bersama rekan kerja dan kolaboratif
secara bergotong Indikator: melaksanakan
royong. tugas dengan
bertanggung jawab,
4. Membuang 4. Terciptanya melaksanakan tugas
dokumen yang tidak kebersihan dengan kualitas terbaik
32
diperlukan secara arsip dan terbuka dalam
efisien. bekerja sama
4. Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel dan
kompeten
Indikator : ramah,
cekatan solutif dan dapat
diandalkan,
melaksanakan tugas
dengan jujur,
bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi, dan
melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik
Manajemen ASN
Kegiatan mengumpulkan
sertifikat pelatihan
kepemimpinan Nasional Tk
II, Administrator dan
Pengawas saya lakukan
sebagai penerapan
management ASN dengan
professional dalam
menjalankan tugas dan tetap
memperhatikan etika
profesi.
Smart ASN
kecakapan ASN dalam
menggunakan media digital
33
(digital skills). Dan juga
membangun wawasan
kebangsaan (Digital
Culture)
34
dokumen yang di- didalam dalam bekerja sama.
scan ke dalam folder
folder secara 4. Akuntabel, Kompeten,
bertanggung jawab dan Adaptif
Indikator:
melaksanakan tugas
dengan bertanggung
jawab, melaksanakan
tugas dengan kualitas
terbaik dan bertindak
proaktif
5. Akuntabel, Kompeten,
dan Adaptif
Indikator:
melaksanakan tugas
dengan bertanggung
jawab, melaksanakan
tugas dengan kualitas
terbaik dan bertindak
proaktif.
Manajemen ASN
Kegiatan mengkonversi
dokumen sertifikat
pelatihan kepemimpinan
Nasional Tk II,
Administrator dan
Pengawas saya lakukan
sebagai penerapan
management ASN dengan
professional dalam
menjalankan tugas dan tetap
memperhatikan etika
35
profesi.
Smart ASN
kecakapan ASN dalam
menggunakan media digital
(digital skills). Dan juga
membangun wawasan
kebangsaan (Digital
Culture)
36
subbidang dalam bekerja sama,
Pengembangan membangun
kompetensi. lingkungan kerja yang
4. Mengupload 4. Tersedianya kondusif, dan
dokumen hasil scan dokumen melaksanakan tugas
pada aplikasi sertifikat dengan bertanggung
google drive secara pada aplikasi jawab.
bertanggung jawab google drive
4. Akuntabel, Kompeten,
dan Adaptif
Indikator:
melaksanakan tugas
dengan bertanggung
jawab, melaksanakan
tugas dengan kualitas
terbaik dan bertindak
proaktif.
Manajemen ASN
Kegiatan ini saya lakukan
sebagai penerapan
management ASN dengan
professional dalam
menjalankan tugas.
Smart ASN
kecakapan ASN dalam
menggunakan media digital
(digital skills). Dan juga
membangun wawasan
kebangsaan (Digital
Culture)
.
37
4. Melakukan 1. Meminta arahan 1. Persetujuan, 1. Loyal, kolaboratif, Berkontribusi Dalam pelaksanaan
Pengarsipan dokumen kepada atasan untuk serta dan Harmonis terhadap misi : kegiatan ini, maka
fisik secara rapi melakukan mendapatkan Indikator: menjaga “Meningkatkan nilai yang
pengarsipan masukan dan nama baik pimpinan,
pelayanan aparatur terkandung dalam
dokumen fisik saraan terbuka dalam bekerja
secara rapi dengan sama, dan membangun Pemerintah atas nilai-nilai
sopan santun lingkungan kerja yang pelayanan publik organisasi, yaitu
kondusif dan investasi” integritas,
2. Mengelompokkan 2. Tersedianya dengan tujuan profesionalisme,
dokumen sertifikat dokumen 2. Akuntabel, Kompeten, “Mewujudkan dan pelayanan.
sesuai kategori sertifikat dan Adaptif
profesionalisme
jenisnya secara sesuai Indikator:
melaksanakan tugas aparatur sipil
disiplin jenisnya
dengan bertanggung negara dalam
3. Menyusun arsip 3. Terlaksananya jawab, melaksanakan pelayanan”.
dokumen dengan penyusunan tugas dengan kualitas
penuh tanggung dokumen terbaik dan bertindak
jawab proaktif
4. kolaboratif,
Harmonis, dan
Akuntabel
Indikator: terbuka
dalam bekerja sama,
38
membangun lingkungan
kerja yang kondusif,
dan melaksanakan tugas
dengan bertanggung
jawab.
Manajemen ASN
Kegiatan pengarsipan
dokumen ini saya lakukan
sebagai penerapan
management ASN dengan
professional dalam
menjalankan tugas.
Smart ASN
kecakapan ASN dalam
menggunakan media digital
(digital skills). Dan juga
membangun wawasan
kebangsaan (Digital
Culture)
5. Melakukan monitoring 1. Meminta arahan 1. Persetujuan, 1. Loyal, kolaboratif, Berkontribusi Dalam pelaksanaan
dan evaluasi kegiatan kepada atasan serta dan Harmonis terhadap misi : kegiatan ini, maka
yang telah dilakukan mengenai mendapatkan Indikator: menjaga “Meningkatkan nilai yang
monitoring evaluasi masukan dan nama baik pimpinan,
pelayanan aparatur terkandung dalam
kegiatan yang saraan terbuka dalam bekerja
dilakukan dengan sama, dan membangun Pemerintah atas nilai-nilai
sopan santun. lingkungan kerja yang pelayanan publik organisasi, yaitu
2. Terlaksananya kondusif. dan investasi” integritas,
2. Melaporkan kepada pelaporan hasil dengan tujuan profesionalisme,
atasan hasil kegiatan yang “Mewujudkan dan pelayanan.
kegiatan telah dilakukan profesionalisme
39
pengelolaan arsip 3. Terlaksananya 2. kolaboratif, aparatur sipil
berbasis digital pengkoreksian Harmonis, dan negara dalam
dengan tanggung laporan Akuntabel pelayanan”.
jawab. kegiatan Indikator: terbuka
dalam bekerja sama,
3. Melakukan membangun lingkungan
pengkoreksian 4. Terciptanya kerja yang kondusif,
laporan hasil hasil dan melaksanakan tugas
kegiatan secara musyawarah dengan bertanggung
jujur. jawab.
4. kolaboratif,
Harmonis, dan
Akuntabel
Indikator: terbuka
dalam bekerja sama,
membangun lingkungan
kerja yang kondusif,
dan melaksanakan tugas
dengan bertanggung
40
jawab.
5. Akuntabel, Kompeten,
dan Adaptif
Indikator:
melaksanakan tugas
dengan bertanggung
jawab, melaksanakan
tugas dengan kualitas
terbaik dan bertindak
proaktif.
Manajemen ASN
Kegiatan monitoring dan
evaluasi ini saya lakukan
sebagai penerapan
Management ASN secara
objektif, jujur tanpa ada
paksaan siapapun dan
professional dalam
menjalankan tugas
Smart ASN
kecakapan ASN dalam
menggunakan media digital
(digital skills). Dan juga
membangun wawasan
kebangsaan (Digital
Culture)
41
E. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Rencana kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber daya Manusia, pada 31 Agustus 2022 sampai dengan 04 Oktober
2022 selama 30 hari kerja. Adapun jadwal kegiatan aktualisasi dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 3.5
Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi
September
No. Kegiatan Minggu Ke
I II III IV V
1. Melakukan pengumpulan dokumen sertifikat
pelatihan kepemimpinan Nasional Tk II,
Administrator dan Pengawas
2. Mengkonversi Dokumen sertifikat pelatihan
kepemimpinan Nasional Tk II,
Administrator dan Pengawas dalam bentuk
fisik (kertas) ke media elektronik
3. Melakukan penyimpanan dokumen sertifikat
pelatihan kepemimpinan Nasional Tk II,
Administrator dan Pengawas ke google
drive
4. Melakukan Pengarsipan dokumen fisik
secara rapi
5. Melakukan monitoring dan evaluasi
kegiatan yang telah dilakukan
42
PENUTUP
Isu prioritas/core issue yang di ambil dalam rancangan ini adalah “Kurang Optimalnya
penataan arsip dokumen sertifikat pelatihan kepemimpinan di subbidang Pengembangan
Kompetensi di BKPSDM Kabupaten Batubara”. Untuk mengatasi permasalahan tersebut
dilakukan rencana kegiatan yang mengandung relevansi dikaitkan dengan nilai-nilai dasar ASN
yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif
(BerAKHLAK) serta relevansi dikaitkan dengan Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI yaitu
Manajemen ASN, dan Smart ASN.
43
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia, Republik. (2014). Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara.
Republik Indonesia. (2017). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017
tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. “Adaptif” Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. “Akuntabel” Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2019. “Analisis Isu Kontemporer” Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. “Harmonis” Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. “Kolaboratif” Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. “Kompeten” Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. “Loyal” Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. “Manajemen Aparatur Sipil Negara”
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. “SMART ASN” Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
44
Negara, L. A. (2021). Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1
tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Pegawai Negeri Sipil.
Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia No 20 Tahun 2021 tentang Implementasi Core Values dan Employer Branding
Aparatur Sipil Negara.
45