Anda di halaman 1dari 109

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR ASN (BERAKHLAK)

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III

ANGKATAN CXLVI TAHUN 2022

PENINGKATAN PEMAHAMAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT MENULAR


TUBERCULLOSIS (TBC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAPUNTO
KABUPATEN MUNA

OLEH :

NAMA : LA ODE MUHAMMAD ZAINUL, S.Kep.,Ns

NIP : 19890724 202012 1 011

NDH : 34

JABATAN : PERAWAT AHLI PERTAMA

INSTANSI : PUSKESMAS WAPUNTO

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI SULAWESI TENGGARA

2022
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR KEDUDUKAN DAN

PERAN PNS UNTUK MENDUKUNG

SMART GOVERNANCE

“PENINGKATAN PEMAHAMAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT MENULAR


TUBERCULLOSIS (TBC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAPUNTO
KABUPATEN MUNA”

OLEH :

LA ODE MUHAMMAD ZAINUL, S.Kep.,Ns

NDH : 034

PERAWAT – AHLI PERTAMA

Telah disetujui untuk diseminarkan tanggal: 26 Agustus 2022

di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara

COACH, MENTOR,

ABDUL KAHAR MUZAKIR S,SE., M.Si. HJ. RAHMAWATI, SKM


NIP. NIP. 19680510 199512 1 006 NIP. 19650313 199102 2 001

ii
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI


NILAI-NILAI DASAR KEDUDUKAN DAN
PERAN PNS UNTUK MENDUKUNG
SMART GOVERNANCE

“PENINGKATAN PEMAHAMAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT MENULAR


TUBERCULLOSIS (TBC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAPUNTO
KABUPATEN MUNA”

Oleh :

LA ODE MUHAMMAD ZAINUL, S.Kep.,Ns

NDH : 034

PERAWAT – AHLI PERTAMA

Telah diperbaiki sesuai saran Penguji, Coach dan Mentor


pada Seminar Aktualisasi yang dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus 2022
dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diaktulisasikan pada Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
Angkatan CXLVI Tahun 2022
Kendari, 26 Agustus 2022
PENGUJI, COACH, MENTOR,

JOHANES ROBERT ST. MT ABDUL KAHAR MUZAKIR S,SE., M.Si. HJ. RAHMAWATI, SKM
NIP. 19670107 199803 1 006 NIP. 19680510 199512 1 006 NIP. 19650313 199102 2 001
Mengetahui :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA,

Dra.Hj. YUNI NURMALAWATI, M.Si.


Pembina Utama Muda, Gol. IV/c
NIP. 19700626 198909 2 001
iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan rancangan aktualisasi
dengan judul rancangan “Peningkatan Pemahaman Masyarakat Tentang Penyakit
Menular Tuberculosis (TBC) Melalui Pendidikan Kesehatan Di Wilayah Kerja
Puskesmas Wapunto Kab. Muna”.

Penyusunan rancangan aktualisasi ini untuk memenuhi salah satu satu tugas
aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Angkatan CXLVI Gol. III Tahun 2022 yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Muna bekerja sama dengan Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara. Aktualisasi dan
Habituasi secara substansi dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas Aparatur Sipil
Negara dengan sikap perilaku ASN dan nilai dasar ASN yang terdiri dari: Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif
(BerAKHLAK).

Penulis menyadari bahwa penyusunan rancangan Aktualisasi ini dapat


terselesaikan tentunya tidak terlepas dari bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak,
oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih dan
penghargaan yang sebesar- besarnya antara lain kepada :

1. Bapak LM. Rusman Emba selaku Bupati Muna yang telah memberikan kepercayaan
untuk mengikuti Pelatihan Dasar Prajabatan CPNS Angkatan CXLVI Tahun 2022;
2. Ibu Dra. Yuni Nurmalawati, M.Si, selaku Kepala BPSDM Sulawesi Tenggara untuk
mengikuti Pelatihan Dasar Prajabatan CPNS Angkatan CXLVI Tahun 2022;
3. Bapak H. La Ode Ena SH., M.Pd. selaku Kepala BKPSDM Kabupaten Muna yang
telah memberikan kepercayaan untuk mengikuti Pelatihan Dasar Prajabatan CPNS
Golongan III Angkatan CXLVI tahun 2022;
4. Bapak Abdul Kahar Muzakir S, SE., M.Si selaku coach yang telah meluangkan
waktu, tenaga dan pikiran serta motivasi dalam setiap proses coaching;
iv
5. Ibu Hj. Rahmawati, SKM selaku Mentor yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan
motivasi serta dukungan dalam mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar CPNS;
6. Seluruh Fasilitator Widiyaswara Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan
CXLVI Tahun 2022 yang telah memberikan materi dan ilmu serta pengetahuan
selama Pelatihan Dasar CPNS ini;
7. Panitia pelaksana yang terlibat dalam Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan
CXLVI Tahun 2022 Lingkup BPSDM Provinsi Sulawesi Tenggara;
8. Keluarga tercinta yang senantiasa selalu memberikan doa, dukungan, dan motivasi
dalam menyelesaikan segala rangkaian kegiatan selama Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III Angkatan CXLVI Tahun 2022;
9. Rekan-rekan seangkatan yang saling membantu dan bekerjasama serta senantiasa
memberikan motivasi selama dalam melaksanakan Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III Angkatan CXLVI Tahun 2022;
10. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu
dalam penyusunan laporan kegiatan ini.
Penulis menyadari banyaknya kekurangan dalam rancangan aktualisasi ini,
sehingga segala bentuk saran dan kritik sangat penulis harapkan demi terealisasinya
program aktualisasi yang akan diimplementasikan di wilayah kerja PUSKESMAS
WAPUNTO. Penulis berharap rancangan aktualisasi ini memberikan manfaat bagi
masyarakat tidak hanya bagi penulis.

Kendari, Juli 2022

LA ODE MUHAMMAD ZAINUL, S.Kep.,Ns


NIP. 19890724 202012 1 011

v
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. iii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv

DAFTAR ISI ....................................................................................................... vi

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1


1.2 Tujuan ................................................................................................ 3
1.3 Manfaat .............................................................................................. 4
1.4 Ruang Lingkup................................................................................... 5
1.5 Waktu dan Tempat............................................................................. 5
BAB II.GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEPSI NILAI-NILAI
DASAR,KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU DAN PROFIL
PESERTA .............................................................................................. 6

2.1 Gambaran Umum Organisasi ............................................................ 6

2.2 Profil Peserta ..................................................................................... 11

2.3 Konsepsi Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN ............................ 11

BAB III.RANCANGAN AKTUALISASI............................................................... 30

3.1 Identifikasi,Penetapan dan Analisis Isu .............................................. 30

3.2 Gagasan Kreatif sebagai Pemecahan Isu ......................................... 34

3.3 Deskripsi/Penjelasan Rencana Kegiatan ........................................... 36

vi
3.4 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi

Core Value ASN (BerAKHLAK) ........................................................ 50

3.5 Estimasi Biaya Jadwal Pelaksanaan Kegiatan .................................. 51

3.6 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan........................................................... 52

BAB IV CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI......................................... 54

4.1 Realisasi Kegiatan ............................................................................. 54

4.2 Capaian Aktualisasi ........................................................................... 56

4.3 Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi NND ASN (BerAkhlak) ........ 72

4.4 Capaian Penyelesaian Core Isu......................................................... 73

4.5 Manfaat Terselesaikannya Core Isu .................................................. 74

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 75

A. Kesimpulan .......................................................................................... 75

B. Saran ................................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 76

LAMPIRAN ........................................................................................................ 81

vii
DAFTAR TABEL

3.1 Identifikasi Isu ............................................................................................... 30

3.2 Penetapan Isu .............................................................................................. 33

3.3 Deskripsi Kegiatan........................................................................................ 36

3.4 Matrik Rekapitulasi Rencana Kegiatan Habituasi ......................................... 50

3.5 Estimasi Biaya .............................................................................................. 51

3.6 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi ............................................ 52

4.1 Realisasi Kegiatan ........................................................................................ 53

4.2 Capaian Aktualisasi ...................................................................................... 55

4.3 Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi NND ASN ...................................... 71

4.4 Capaian Penyelesaian Core Isu ................................................................... 72

4.5 Rencana Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi...................................................... 73

viii
DAFTAR GAMBAR

2.1 UPTD Puskesmas Wapunto ......................................................................... 6


2.2 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto .................................................... 7
2.3 Struktur Organisasi ....................................................................................... 10
3.1 Analisis Isu ................................................................................................... 34

4.1 Persiapan Bahan Konsultasi ........................................................................ 55


4.2 Bahan Konsultasi ......................................................................................... 55
4.3 Meminta Arahan ........................................................................................... 56
4.4 Catatan Notulensi ......................................................................................... 56

4.5 Meminta Persetujuan.................................................................................... 57


4.6 Surat Persetujuan ......................................................................................... 57

4.7 Bahan Pembuatan Leaflet dan Banner......................................................... 59


4.8 Form Leaflet dan Banner .............................................................................. 59
4.9 Mencetak Leaflet dan Banner ....................................................................... 60
4.10 Leaflet dan Banner ..................................................................................... 60
5.0 Pemasangan Banner .................................................................................... 62
5.1 Pembuatan Materi Sosialisasi dan Kegiatan Sosialisasi .............................. 63

5.2 Pembuatan Kuesioner .................................................................................. 64


5.3 Pembagian Kuesioner .................................................................................. 65
5.4 Pengumpulan Kuesioner .............................................................................. 66
5.5 Penyusunan Laporan Aktualisasi ................................................................. 68
5.6 Pernyataan Telah Melaksanakan Aktualisasi ............................................... 69

ix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.


Dalam UU ASN No. 5 Tahun 2014 di jelaskan bahwa Aparatul Sipil
Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instasi pemerintahan.
Undang-undang ini sendiri mengedepankan penguatan nilai-nilai dan
pembangunan karakter dalam mencetak PNS. Oleh karena itu, PNS tidak hanya
memahami nilai-nilai dasar tersebut terdapat 7 (tujuh) nilai yang menjadi materi
pokok diantaranya nilai Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif yang kemudian disingkat
“BerAKHLAK”. Berdasarkan hal diatas peserta pelatihan dasar CPNS telah
melalui tahap awal yaitu menginternalisasi nilai-nilai dasar profesi ASN dan
kemudian menyusun rancangan kegiatan yang akan diimplementasikan di unit
kerja dengan menerapkan kelima nilai dasar tersebut.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Pusat Kesehatan Masyarakat yang
selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- tingginya di
wilayah kerjanya.
Tuberkulosis (TBC) merupakan salah satu penyakit menular yang
prevalensinya sangat tingi di beberapa negara di dunia. Penyakit ini masih menjadi
permaslahan utama dalam bidang kesehatan karena merupakan peyakit menular
yang paling sering menyebabkan kematian setelah penyakit HIV (Human
Immunodeficiency Virus). Menurut WHO (world health Organization) dalam global
Tuberkulosis Repost menyatakan bahwa tingkat penyakit TB di dunia pada tahun
2016, yaitu 10,4 juta orang terindikasi TB, dan angka kasus ini meningkat dari
1
tahun sebelumnya (WHO, 2017). Berdasarkan data terbaru dari WHO, Indonesia
merupakan negara dengan penderita TBC sebanyak kedua 360.565 jiwa (WHO
2018)
Penyakit tuberkulosis merupakan penyakit menular langsung yang
disebabkan oleh kuman TBC (Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman
TBC menyerang paru, tetapi dapat mengenai organ tubuh lainnya. Pada waktu batuk
atau bersin, penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet (percikan
dahak). Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan di udara pada suhu
kamar selama beberapa jam. Orang dapat terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup
ke dalam saluran pernafasan. Kuman TBC cepat mati dengan sinar matahari
langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam di tempat yang gelap dan
lembap (Depkes RI, 2010).
Mycobacterium tuberculosis merupakan jenis bakteri yang hidup di dalam sel
(Mitchell, dkk., 2008). Bakteri tersebut menyerang paru dan sebagian kecil
menyerang organ tubuh lain. Sifat khusus dari bakteri ini yaitu tahan terhadap asam
pada pewarnaan. Sifat tersebut dapat digunakan untuk identifikasi dahak secara
mikroskopis, sehingga disebut sebagai Basil Tahan Asam (BTA). Mycobacterium
tuberculosis akan cepat mati apabila terkena matahari secara langsung, tetapi bisa
bertahan hidup di tempat lembab dan gelap (Depkes RI,2005).
Indonesia berada di urutan ke–3 negara dengan kasus TBC tertinggi di dunia
setelah India dan Cina. Data tahun 2019 menunjukkan, ada sekitar 845.000 penderita
TBC di Indonesia.Penyakit ini dapat berakibat fatal bagi penderitanya jika tidak segera
ditangani. Meski begitu, TBC adalah penyakit yang dapat disembuhkan dan bisa
dicegah.
Penyakit tuberkulosis dapat disembuhkan dengan pengobatan yang tepat dan
sesuai dengan panduan pengobatan tuberkulosis. Menurut Pedoman Nasional
Penanggulangan Tuberkulosis, pengobatan TBC bertujuan untuk menyembuhkan
pasien, meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas pasien, mencegah
kematian, kekambuhan penyakit, menghentikan laju penularan TBC, dan juga
mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap Obat Antituberkulosis (OAT)

2
(Kemenkes RI, 2014). Proses penyembuhan penyakit haruslah berdasarkan
pengobatan yang benar supaya penyakit tersebut dapat disembuhkan.

Penyakit TBC terjadi karena adanya Mycobakterium tuberculosis yang


tersebar ke udara melalui percikan batuk (droplet) yang keluar dari seseorang
penderita penyait tuberkulosis (WHO, 2017). Penyakit tuberkulosi (TBC) ini
merupakan penyakit yang sering menyerang orang dewasa dibandingkan dengan
anak-anak. Jumlah kasus baru TBC yang paling banyak berdasarkan data dan
informasi profil kesehatan Indonesia yaitu terjadi pada orang dewasa dengan
rentang usia 25-34 tahun (19,69%), 35-44 tahun (19,12%), dan 45-54 tahun
(19,82%) (Kemenkes RI, 2017).
Etika Batuk adalah tata cara batuk yang baik dan benar, yaitu dengan
menutup hidung dan mulut dengan tissue atau lengan baju.
Tujuan etika batuk adalah untuk mencegah penularan penyakit yang terjadi
melalui percikan (droplet) air yang keluar saat batuk atau bersin.
Etika batuk yang benar adalah sebagai berikut :
1. Tutup mulut dan hidung ketika anda batuk atau bersin dengan menggunakan
lengan dalam baju anda
2. Tutup mulut dan hidung dengan tissue jika anda mempunyai tissue atau sapu
tangan
3. Setelah menggunakan tissue buang sampah tissue anda ke tempat sampah
infeksius yang berwarna kuning
4. Cucilah tangan dengan menggunakan air mengalir dan sabun
5. Gunakan masker jika anda sedang batuk.
Selama menjalankan tugas dan observasi di wilayah kerja Puskesmas
Wapunto terdapat permasalahan kunjungan penyakit tertinggi di Puskesmas
Wapunto yaitu penyakit TBC. Sebenarnya, pihak puskesmas telah melakukan
upaya pemberdayaan dan pelayanan promosi kesehatan dengan baik untuk
meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai penyakit TBC, namun belum
menunjukkan hasil yang optimal. Untuk itu perlu adanya “Peningkatan
Pemahaman Masyarakat Tentang Penyakit Menular Tuberculosis (Tbc) Melalui
Pendidikan Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto”.
3
1.2. Tujuan

Adapun tujuan dari kegiatan aktualisasi dan habituasi ini, yaitu :

1.2.1 Tujuan Umum

Teraktualisasinya nilai dasar ASN yang terkandung dalam Berorientasi


Pelayanan, Akuntabel, Kompoten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif
(BerAKHLAK) di lingkungan Kerja.

1.2.2 Tujuan khusus


1.2.2.1. Untuk memberikan kontribusi terhadap kegiatan pelayanan
kesehatan promotif dan preventif di wilayah kerja puskesmas.
1.2.2.2. Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai penyakit
TBC melalui pendidikan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Wapunto.
1.3. Manfaat

Manfaat secara umum dari aktualisasi ini adalah dapat meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan terkait promotif dan preventif di wilayah kerja puskesmas
dengan menerapkan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu
Berorientasi pelayana, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai Penyuluh Kesehatan
Masyarakat.

1.3.1 Manfaat untuk penulis


Menambah wawasan atau pengetahuan sebagai seorang aparatur sipil
negara (ASN) dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
secara profesional.
1.3.2 Manfaat untuk organisasi
• Tercapai visi dan misi Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna
• Peningkatan kualitas mutu pelayan di Puskesmas Wapunto Kabupaten
Muna.

4
1.3.3 Manfaat untuk masyarakat
Aparatur sipil negara sebagai pelayan masyarakat akan mampu melayani
secara profesional dan bertanggung jawab sehingga menciptakan
kepuasan bagi masyarakat. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan
kualitas dan disiplin dalam bekerja sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan

1.4 Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi

Penulisan aktualisasi ini di batasi pada “Upaya Peningkatan Pemahaman


Masyarakat Tentang Penyakit Menular Tubercullosis (TBC) di Wilayah Kerja
Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna.

1.5 Waktu dan Tempat

Waktu pelaksanaan aktualisasi ini berlangsung selama kurang lebih 30


hari terhitung dari tanggal 17 Juli sampai 23 Agustus 2022 di Puskesmas
Wapunto Kabupaten Muna (Jadwal Kegiatan Terlampir).

5
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR DAN
KEDUDUKAN PERAN ASN

Gambar 2.1 UPTD Puskesmas Wapunto

2.1 Gambaran Umum Organisasi


2.1.1 Kedudukan Organisasi
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kemauan dan
kemampuan setiap penduduk untuk hidup sehat sehingga mampu mencapai
derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan
umum sesuai tujuan pembangunan Nasional.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut diatas


antara lain melalui pencanangan paradigma sehat dengan memberikan
prioritas pada upaya peningkatan kesehatan masyarakat dan keluarga melalui
upaya preventif dan promotif untuk mewujudkan indonesia sehat 2020.Upaya
perbaikan Kesehatan Masyarakat ditingkatkan antara lain melalui Program
Stanting, Pemberantasan Penyakit Menular, kesehatan lingkungan serta
pelayanan kesehatan ibu dan anak.

Puskesmas merupakan unit pelayanan kesehatan strata pertama yang


bertugas menyelenggarakan upaya kesehatan di satu wilayah tertentu. Upaya
kesehatan yang diselenggarakan termasuk upaya promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif. Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
6
bermutu demi terlaksananya pembangunan berwawasan kesehatan,
Puskemas harus dapat meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan dengan
efektif dan efisien. Hal itu tentunya tidak lepas dari berbagai kendala yang
muncul dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat baik
dari segi internal maupun eksternal Puskesmas. Pelayanan kesehatan yang
bermutu adalah pelayanan kesehatan yang mengutamakan kepuasan
pelanggan. Untuk itu Puskesmas harus dapat meningkatkan standar mutu
pelayanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan. Dengan adanya
Akreditasi UPTD Puskesmas Wapunto diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan kualitas pelayanan kesehatan
terstandar yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.

Manual mutu Puskesmas merupakan pedoman bagi UPTD Puskesmas


Wapunto yang menjelaskan secara garis besar Sistem Manajemen Mutu di
Puskesmas. Manual mutu adalah suatu dokumen yang digunakan untuk :

1. Mengkomunikasikan kebijakan dan sasaran mutu kepada seluruh personil


Puskesmas
2. Menggambarkan keterkaitan dengan prosedur sistem mutu yang
terdokumentasi.
3. Memberikan gambaran bahwa Puskesmas memiliki kebijakan dalam
mengelola organisasi untuk mencapai target mutu yang telah ditentukan.

Gambar 2.2 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto

7
UPTD Puskesmas Wapunto terletak di Desa Wapunto Kecamatan Duruka.
Secara astronomis, Kecamatan Duruka terletak di bagian Selatan Pulau
Muna. Secara geografis, Duruka terletak di bagian selatan garis khatulistiwa,
memanjang dari utara ke selatan di antara 4.830 – 4.870 Lintang Selatan dan
membentang dari Barat ke Timur diantara 122.710 – 122.770 Bujur Timur.
Batas wilayah administrasi Kecamatan Duruka sebagai berikut :
 Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Katobu
 Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Buton
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kec amatan Lohia
 Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kontunaga.

A. Kependudukan
Kepadatan penduduk di Kecamatan Duruka tahun 2018 mencapai
1.091 jiwa/ km2 dengan rata-rata jumlah penduduk per rumah tangga adalah
4 orang. Kepadatan Penduduk di kecamatan Duruka cukup beragam.
Kepadatan penduduk tertinggi adalah desa Lagasa dengan kepadatan
sebesar 2.648 jiwa/ km2 dan terendah di desa Banggai sebesar 600
jiwa/km2.
Berikut jumlah penduduk di Desa/Kelurahan Kecamatan Duruka
adalah sebagai berikut :

a. Banggai, luas 2,65 km2, penduduk 1.590 jiwa, kepadatan 600 jiwa/km2.
b. Lasunapa, luas 1,99 km2, penduduk 1.375 jiwa, kepadatan 691
jiwa/km2.
c. Ghonsume, luas 2,18 km2, penduduk 1.566 jiwa, kepadatan 718
jiwa/km2.
d. Wapunto, luas 1,56 km2, penduduk 2.179 jiwa, kepadatan 1.397
jiwa/km2.
e. Ghonebhalano, luas 1 km2, penduduk 722 jiwa, kepadatan 722
jiwa/km2.

8
f. Lagasa, luas 1,14 km2, penduduk 3.019 jiwa, kepadatan 2.648
jiwa/km2.
g. Palangga, luas 1 km2, penduduk 2.112 jiwa, kepadatan 2112 jiwa/km2.

2.1.2 Visi, Misi dan Nilai Organisasi


a. Visi
Terwujudnya Kesadaran Masyarakat Kecamatan Duruka
akan Hidup Sehat.
b. Misi
Dalam Rangka mewujudkan visi Puskesmas Wapunto tersebut,
maka ditetapkan
1) Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang merta dan
berkualitas.
2) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan
3) Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan
masyarakat
4) Memelihara dan meningkatkan kesehatan peroangan,
masyarakat dan lingkungan.
c. Motto
Dalam melakukan tugas dan fungsinya, UPTD Puskesmas
Wapunto mempunyai Motto CERIA (Cepat, Efektif, Ramah,
Ikhlas, Akuntabel)
a. Nilai Organisasi

W : WASPADA : Setiap petugas selalu waspada terhadap hal- hal yan


: potensial menimbulkan penyakit
A : AKTIF : Giat bekerja dan berusaha
P PRIMA : Petugas dapat melakukan pelayanan sebaik mungkin
yang menimbulkan rasa puas
U : UNGGUL : Petugas yang berkelakuan baik, pandai, cakap dan
kuat dalam memberi pelayanan
N : NYAMAN : Menciptakan suasana aman dan nyaman bagi pasien

9
T : TANGGAP : Kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan
O OPTIMIS : Perilaku yang tidak ragu selalu percaya diri bahwa
sesuatu yang di inginkan pasti akan tercapai.

b. Budaya Kerja Organisasi

Terdapat budaya kerja 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan


Santun) yang diterapkan oleh seluruh staf UPTD Puskesmas Wapunto
dalam melayani masyarakat agar kepercayaan mereka terhadap
UPTDPuskesmasAere tidak pudar, dengan slogan “KAMI SIAP
MELAYANI ANDA”
Jumlah Pegawai yang terdapat di UPTD Puskesmas Aere adalah
54 orang. Di antaranya terdiri dari 3 Dokter Umum, 1 Dokter GIgi, S1
Farmasi 2 orang, SKM 5 orang, Bidan D3 6 Orang, DIV Bidan 1 Orang,
orang, Profesi Ners 18 Orang, DIII Keperawatan 10 Orang

Struktur Organisasi

10
2.2. Profil Peserta
Nama : La Ode Muhammad Zainul, S.Kep.,Ns
Nip : 19890724 202012 1 011
Pendidikan : SI Profesi Ners
Jabatan : Ahli Pertama – Perawat
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Wapunto

2.3 Konsepsi Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN

2.3.1. Berorientasi Pelayanan


Definisi dari pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU
Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Asas penyelenggaraan pelayanan publik seperti yang tercantum dalam Pasal
4 UU Pelayanan Publik, yaitu: kepentingan umum; kepastian hukum;
kesamaan hak; keseimbangan hak dan kewajiban; keprofesionalan;
partisipatif; persamaan perlakuan/tidak diskriminatif; keterbukaan;
akuntabilitas; fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan; ketepatan
waktu; dan kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.

Pelayanan publik yang baik juga didasarkan pada prinsip- prinsip yang
digunakan untuk merespons berbagai kebutuhan dalam penyelenggaraan
pelayanan publik di lingkungan birokrasi. Berbagai literatur administrasi publik
menyebut bahwa prinsip pelayanan publik yang baik adalah: Partisipatif,
Transparan, Responsif, Tidak diskriminatif, Mudah dan Murah, Efektif dan
Efisien, Aksesibel, Akuntabel, Berkeadilan.

Sebagaimana kita ketahui dalam Pasal 10 UU ASN, pegawai ASN


berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta sebagai
perekat dan pemersatu bangsa. Untuk menjalankan fungsi tersebut, pegawai
ASN bertugas untuk:

11
a. Melaksanakan kebijakan public yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional danberkualitas;
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara KesatuanRepublik
Indonesia.
Dalam mengimplementasikan budaya berorientasi pelayanan, ASN
perlu memahami mengenai beberapa hal fundamental mengenai pelayanan
publik, antara lain:

a. Pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai amanat


konstitusi. Dengan demikian menjadi kewajiban pemerintah untuk
menyelenggarakannya baik dilakukan sendiri (oleh birokrasi pemerintah)
maupun bekerja sama dengan sektor swasta;
b. Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak yang dibayar oleh warga
negara. Artinya, para birokrat penyelenggara pelayanan publik harus
paham bahwa semua fasilitas yang mereka nikmati (gedung, peralatan,
gaji bagi ASN, protokoler, dsb.) dibayar dengan pajak yang dibayarkan
oleh warga negara.
c. Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk mencapai hal-hal
yang strategis bagi kemajuan bangsa di masa yang akan datang. Karena
sifatnya yang demikian, sebagai seorang ASN Saudara harus paham
bahwa kegagalan dalam berkontribusi untuk menyelenggarakan
pelayanan publik yang berkualitas akan berakibat pada kegagalan kita
sebagai bangsadalam mewujudkan cita-cita bersama
d. Pelayanan publik memiliki fungsi tidak hanya memenuhi kebutuhan-
kebutuhan dasar warga negara sebagai manusia, akan tetapi juga
berfungsi untuk memberikan perlindungan bagi warga negara (proteksi).
Secara lebih operasional, Berorientasi Pelayanan dapat dijabarkan
dengan beberapa kriteria, yakni:

a. ASN harus memiliki kode etik (code of ethics) untuk menjabarkan


pedoman perilaku sesuai dengan tujuan yang terkandung dari masing-
masing nilai. Kode etik juga terkadangdibuat untuk mengatur hal-hal apa
12
saja yang secara etis bolehdan tidak boleh dilakukan, misalnya yang
terkait dengan konflik kepentingan. Dalam menyelenggarakan pelayanan
publik jika terjadi konflik kepentingan maka aparatur ASN harus
mengutamakan kepentingan publik dari pada kepentingan dirinya sendiri.
b. Untuk mendetailkan kode etik tersebut, dapat dibentuk sebuah kode
perilaku (code of conducts) yang berisi contoh perilaku spesifik yang wajib
dan tidak boleh dilakukan oleh pegawai ASN sebagai interpretasi dari
kode etik tersebut. Contoh perilaku spesifik dapat juga berupa bagaimana
penerapan SOP dalam memberikan pelayanan kepadamasyarakat.
c. Pegawai ASN harus menerapkan budaya pelayanan, dan menjadikan
prinsip melayani sebagai suatu kebanggaan. Munculnya rasa
kebanggaan dalam memberikan pelayananakan menjadi modal dalam
melaksanakan pekerjaan. Hal ini juga sejalan dengan employee value
proposition atau employer branding ASN yakni “Bangga Melayani
Bangsa”
Sebagaimana kita ketahui, ASN sebagai suatu profesi berlandaskan
pada prinsip sebagai berikut: nilai dasar; kode etik dan kode perilaku;
komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik;
kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas; kualifikasi
akademik; jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas; dan
profesionalitas jabatan.

Definisi nilai dasar sendiri adalah kondisi ideal atau kewajiban moral
tertentu yang diharapkan dari ASN untuk mewujudkan pelaksanaan tugas
instansi atau unit kerjanya. Sedangkan kode etik adalah pedoman mengenai
kewajiban moral ASN yang ditunjukkan dalam sikap atau perilakuterhadap
apa yang dianggap/dinilai baik atau tidak baik, pantas atau tidak pantas baik
dalam melaksanakan tugas maupun dalam pergaulan hidup sehari-hari.
Adapun kode perilaku adalah pedoman mengenai sikap, tingkah laku,
perbuatan, tulisan, dan ucapan ASN dalam melaksanakan tugasnya dan
pergaulan hidup sehari-hari yang merujuk pada kode etik.

13
Mengenai panduan perilaku/kode etik dari nilai Berorientasi
Pelayanan sebagai pedoman bagi para ASN dalam pelaksanaan tugas
sehari-hari, yaitu:

a. Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat


Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku
Berorientasi Pelayanan yang pertama ini diantaranya:

1) Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;


2) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
3) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian; dan
4) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama.
b. Ramah, Cekatan, Solutif, dan Dapat Diandalkan
Adapun beberapa Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan
panduan perilaku Berorientasi Pelayananyang kedua ini diantaranya:

1) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;


2) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah; dan
3) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
c. Melakukan Perbaikan Tiada Henti
Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku
Berorientasi Pelayanan yang ketiga ini diantaranya:

1) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanyakepada publik; dan


2) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
Pelayanan publik erat kaitannya dengan pegawai ASN, sangatlah
penting untuk memastikan bahwa ASN mengedepankan nilai berorientasi
pelayanan yang harus dilandasi perubahan pola pikir ASN, didukung dengan
semangat penyederhanaan birokrasi yang bermakna penyederhanaan
sistem, penyederhanaan proses bisnis dan juga transformasi menuju
pelayanan berbasis digital.

14
Pelayanan publik yang prima sudah tidak bisa ditawar lagi ketika
lembaga pemerintah ingin meningkatkan kepercayaan publik, karena dapat
menimbulkan kepuasan bagi pihak-pihak yang dilayani.

Kalimat Afirmasi : “Kami berkomitmen memberikan pelayanan prima


demi kepuasan masyarakat ”

2.3.2. Akuntabel
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk betanggung jawab kepada
seseorang/organisasi yang memberikan amanat. Dalam konteks ASN,
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala
tindakan dan tanduknya sebagai pelayanan public kepada atasan, lembaga
Pembina, dan lebih luasnya kepada publik (Matsiliza dan Zonke, 2017).

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau


institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan
kepadanya. Jadi secara sederhana definisi Akuntabel adalah bertanggung
jawab atas kepercayaan yang diberikan

Kode etik /Panduan Perilaku Amanah, seorang menurut SE Menteri


Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun
2021 adalah menjamin terwujudnya perilaku yang sesuai dengan Core Values
ASN BerAKHLAK. Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah :

a.Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,


disiplin dan berintegritas tinggi
b.Kemampuan menggunakan kekayaan dan barangmilik negara secara
bertanggung jawab, efektif, danefisien
c. Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan
berintegritas tinggi .

Adapun kalimat Afirmasi dari Akuntabel adalah “Kami Bertanggung


jawab atas kepercayaan yang diberikan”

15
2.3.3. Kompeten

Kompeten : Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas


Kalimat AFIRMASI : “Kami terus belajar dan mengembangkan
kapabilitas”

Terkait dengan perwujudan kompetensi ASN dapat diperhatikan


dalam Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 dalam poin 4,
antara lain, disebutkan bahwa panduan perilaku (kode etik) kompeten yaitu :
(a) Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah, (b) Membantu orang lain belajar dan (c) Melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik. Perilaku kompeten ini sebagaimana dalam poin 5
Surat Edaran Menteri PANRB menjadi bagian dasar penguatan budaya kerja
di instansi pemerintah untuk mendukung pancapaian kinerja Individu dan
tujuan organisasi/instansi.

Adapun Kode Etik nilai Kompeten :

1. Meningkatkan kompetensi diri :


a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah adalah keniscayaan.
b. Pendekatan pengembangan mandiri ini disebut dengan Heutagogi atau
disebut juga sebagai teori “net-centric”, merupakan pengembangan
berbasis pada sumber pembelajaran utama dari internet.
c. Perilaku lain ASN pembelajar yaitu melakukan konektivitas dalam
basis
online network.
d. Sumber pembelajaran lain bagi ASN dapat memanfaatkan sumber
keahlian para pakar/konsultan, yang mungkin dimiliki unit kerja atau
instansi ASN bekerja atau tempat lain.
e. Pengetahuan juga dihasilkan oleh jejaring informal (Network), yang
mengatur diri sendiri dalam interaksi dengan pegawai dalam organisasi
dan atau luar organisasi.
2. Membantu orang lain belajar
16
a. Sosialisasi dan percakapan di ruang istirahat atau di kafetaria kantor
termasuk morning tea/ coffee sering kali menjadi ajang transfer
pengetahuan.
b. Perilaku berbagi pengetahuan bagi ASN pembelajar yaitu aktif dalam
“pasar pengetahuan” atau forum terbuka (Knowledge Fairs and Open
Forums).
c. Mengambil dan menembangkan pengetahuan yang terkandung
dalam dokumen kerja seperti laporan, presentasi, artikel, dan
sebagainya dan memasukkannya ke dalam repository di mana ia
dapat dengan mudah disimpan dan diambil (Knowledge
Respositories).
d. Aktif untuk akses dan transfer pengetahuan (Knowledge Acces and
Transfer), dalam bentuk pengembangan jejaring ahli (expert
network), pendokumentasian pengalamannya/pengetahuannya, dan
mencatat pengetahuan bersumber dari refleksi pengalamatn (lessons
learned).
3. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
a. Pengetahuan menjadi karya : sejalan dengan kecenderungan setiap
organisasi, baik instansi pemerintah maupun swasta, bersifat
dinamis, hidup dan berkembang melalui berbagai perubahan
lingkungan dan karya manusia.
b. Pentingnya berkarya terbaik dalam pekerjaan selayaknya tidak
dilepaskan dengan apa yang menjadi terpenting dalam hidup
seseorang.

2.3.4. Harmonis
Arti kata harmoni secara umum adalah keselarasan, kesesuaian,
kecocokan dan keseimbangan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) Kemendikbud, harmoni berarti pernyataan rasa, aksi, gagasan, dan
minat; keselarasan; keserasian.

17
Dalam bidang filsafat, harmoni atau harmonis adalah kerja sama antara
berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat
menghasilkan suatu kesatuan yang luhur.

Unsur-unsur yang dapat di tarik dari perumusan pengertian harmonisasi,


antara lain:

a. Adanya hal-hal ketegangan yang berlebihan


b. Menyelaraskan kedua rencana dengan menggunakan bagian masing-
masing agar membentuk suatu system
c. Suatu proses atau suatu upaya untuk merealisasi keselarasan,
kesesuaian, kecocokan, dan keseimbangan
d. Kerjasama antara berbagai faktor yang sedemikian rupa, hingga faktor-
faktor tersebut menghasilkan kesatuan yang luhur.

Berakar dari Semboyan Negara Indonesia yakni Bhinneka Tunggal Ika,


yang berarti “Berbeda-beda Namun Tetap Satu Jua”, seorang pelayan publik
harus dapat menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.

Penting bagi setiap ASN untuk dapat menciptakan dan membangun


lingkungan kerja yang kondusif. Karena dengan kenyamanan lingkungan
kerja, ASN diyakini dapat lebih produktif.

2.3.5. Loyal
Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu
“Loial” yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal berarti setia,
atau suatu kesetiaan.Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul
dari kesadaran sendiri pada masa lalu. Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil,
kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita
organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).

Loyalitas merupakan suatu hal yang bersifat emosional. Untuk bisa


mendapatkan sikap loyal seseorang, terdapat banyak faktor yang akan

18
memengaruhinya. Terdapat beberapa ciri/karakteristik yang dapat digunakan
oleh organisasi untuk mengukur loyalitas pegawainya, antara lain :

a. Taat pada Peraturan


Seorang pegawai yang loyal akan selalu taat pada peraturan.
Sesuai dengan pengertian loyalitas, ketaatan ini timbul dari kesadaran
anggota jika peraturan yang dibuat oleh organisasi semata-mata disusun
untuk memperlancar jalannya pelaksanaan kerja organisasi.

b. Bekerja dengan Integritas


Sesungguhnya seorang pegawai yang loyal dapat dilihat dari
seberapa besar dia menunjukan integritas mereka saat bekerja. Integritas
yang sesungguhnya adalah “ melakukan hal yang benar, dengan
mengetahui bahwa orang lain tidak mengetahui apakah anda
melakukannya atau tidak”.

1. Tanggung Jawab pada Organisasi


Ketika seorang pegawai memiliki sikap sesuai dengan pengertian
loyalitas, maka secara otomatis ia akan merasa memiliki tanggung
jawab yang besar terhadap organisasinya. Pegawai akan berhati-hati
dalam mengerjakan tugas-tugasnya, namun sekaligus berani untuk
mengembangkan berbagai inovasi demi kepentingan organisasi.

2. Kemauan untuk Bekerja Sama


Bekerja sama dengan orang lain dalam suatu kelompok
memungkinkan seorang anggota mampu mewujudkan impian
perusahaan untuk dapat mencapai tujuan yang tidak mungkin dicapai
oleh seseorang anggota secara individual.

3. Rasa Memiliki yang Tinggi


Adanya rasa memiliki anggota terhadap organisasi akan
membuat anggota memiliki sikap untuk ikut menjaga dan bertanggung
jawab terhadap organisasi sehingga pada akhirnya akan menimbulkan

19
sikap sesuai dengan pengertian loyalitas demi tercapainya tujuan
organisasi.

4. Hubungan Antar Pribadi


Pegawai yang memiliki loyalitas yang tinggi akan mempunyai
hubungan antar pribadi yang baik terhadap pegawai lain dan juga
terhadap pemimpinnya. Hubungan pribadi ini meliputi hubungan sosial
dalam pergaulan sehari-hari, baik yang menyangkut hubungan kerja
maupun kehidupan pribadi.

5. Kesukaan Terhadap Pekerjaan


Sebagai seorang manusia, seorang pegawai pasti akan
mengalami masa-masa jenuh terhadap pekerjaan yang dilakukannya
setiap hari. Seorang pegawai yang memiliki sikap loyalitas akan mampu
menghadapi permasalahan ini dengan bijaksana.

6. Keberanian Mengutarakan Ketidaksetujuan


Pegawai yang loyal akan membagikan opini mereka, bahkan saat
mereka tau bahwa pimpinan tidak mengapresiasi opini mereka. Namun,
mereka ingin organisasi menjadi lebih baik kedepannya. Bahkan,
terkadang mereka berani melawan akan sebuah keputusan yang
memang dirasa kurang baik.

7. Menjadi Teladan bagi Pegawai Lain


Salah satu ciri loyalitas berikutnya adalah pegawai yang bisa
memberikan contoh bagi pegawai lain. Mereka yang bisa menjadi
teladan akan berpegang teguh pada nilai organisasi, berorientasi pada
target, kemampuan interpersonal yang kuat, cepat adaptasi, selalu
berinisiatif, dan memiliki kemampuan memecahkan masalah dengan
baik.

Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values
ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan
mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara, dengan kata kunci

20
komitmen, dedikasi, konstribusi, nasionalisme, dan pengabdian, serta
dengan adanya panduan perilaku:

a. Memegang teguh Ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara


Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta Pemerintahan
yang sah
b. Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan Instansi dan Negara; serta
c. Menjaga rahasia jabatan dan Negara.

2.3.6. Adaptif
Adaptif dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bermakna
menyesuaikan (diri) dengan keadaan. Adaptif berarti terus berinovasi dan
antusias dalam menggerakkan ataupun menghadapi perubahan. Adaptif
merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan oleh individu maupun
organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Terdapat alasan
mengapa nilai-nilai adaptif perlu diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas-
tugas jabatan di sektor publik, seperti di antaranya perubahan lingkungan
strategis, kompetisi yang terjadi antar instansi pemerintahan, perubahan iklim,
perkembangan teknologi dan lain sebagainya. Adaptif memiliki kata kunci
Inovasi, antusias terhadap perubahan, dan proaktif.

Adaptasi merupakan kemampuan alamiah dari makhluk hidup.


Organisasi dan individu di dalamnya memiliki kebutuhan beradaptasi
selayaknya makhluk hidup, untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya.
Kemampuan beradaptasi juga memerlukan adanya inovasi dan kreativitas
yang ditumbuhkembangkan dalam diri individu maupun organisasi. Di
dalamnya dibedakan mengenai bagaimana individu dalam organisasi dapat
berpikir kritis versus berpikir kreatif. Pada level organisasi, karakter adaptif
diperlukan untuk memastikan keberlangsungan organisasi dalam menjalankan
tugas dan fungsinya. Penerapan budaya adaptif dalam organisasi memerlukan
beberapa hal, seperti di antaranya tujuan organisasi, tingkat kepercayaan,
perilaku tanggung jawab, unsur kepemimpinan dan lainnya. Budaya adaptif
sebagai budaya ASN merupakan kampanye untuk membangun karakter
21
adaptif pada diri ASN sebagai individu yang menggerakkan organisasi untuk
mencapai tujuannya. Diharapkan setiap ASN nantinya menanamkan nilai
adaptif sehingga setiap ASN akan cepat menyesuaikan diri terhadap
perubahan, terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas, serta selalu
bertindak proaktif pada setiap perubahan.

2.3.7. Kolaboratif
Kolaboratif adalah merupakan proses partisipasi beberapa orang,
kelompok, dan organisasi yang bekerja sama untuk mencapai hasil yang
diinginkan. Kolaborasi menyelesaikan visi bersama, mencapai hasil positif bagi
khalayak yang dilayani, dan membangun sistem yang saling terkait untuk
mengatasi masalah dan peluang. Kolaborasi juga melibatkan berbagi sumber
daya dan tanggung jawab untuk secara bersama merencanakan, melaksanakan
dan mengevaluasi program-program untuk mencapai tujuan bersama. Jika
dikaitan dengan ASN, kolaboratif sangat diperlukan dalam sebuah organisasi.
Seorang ASN harus bersedia untuk berbagi visi, misi, kekuatan, sumber daya
dan tujuan. Seorang ASN yang profesional dalam menyelesaikan tugas-tugasnya
harus mampu berkolaborasi dengan berbagai elemen yang ada ditempatnya
bekerja sehingga akan tercipta suatu kerjasama yang sinergis yang dapat
memaksimalkan hasil dari tugas yang dilaksanakannya. Menurut perez lopes et
al,2004. Organisasi yang memiliki collaborative culture indikatornya sebagai
berikut :

1. Organisasi menganggap perubahan sebagai sesuatu yang alami dan perlu


terjadi
2. Organisasi menganggap Individu (Staf) sebagai aset berharga dan
membutuhkan upaya yang diperlukan untuk terus menghormati pekerjaan
mereka
3. Organisasi memberikan erhatian yang adil bagi staf yang mau mencoba dan
mengambil risiko yang wajar dalam menyelesaikan tugas mereka (bahkan
ketika terjadi kesalahan)
4. Pendapat yang Berbeda didorong dan didukung dalam organisasi setiap

22
kontribusi dan pendapat sangat dihargai
5. Masalah dalam organisasi dibahas transparan untuk menghindari konflik
6. kolaborasi dan kerja tim antar divisi adalah didorong secara keseluruhan
setiap divisi memili kesadan terahadap kualitas layanan yang diberikan
Esteve et al, 2013. Mengungkapkan beberapa aktivitas kolaborasi antar
oganisasi yaitu:

1. Kerjasama Informal
2. Perjanjian Bantuan Bersama
3. Memberikan pelatihan
4. Menerima Pelatihan
5. Perencanaan Bersama
6. Menyediakan Peralatan
7. Menerima Peralatan
8. Memberikan bantuan Teknis
9. Menerima Bantuan Teknis
10.Memberikan Pengelolaan HibahMenerima Pengelolahan hibah
Oleh karena itu, seorang ASN harus mampu menerapkan kalimat
afirmasi “Kami membangun kerjasama yang sinergi” dalam melaksanakan
setiap tugas-tugasnya. Kata kunci dari kolaboratif yang perlu dipegang oleh
seorang ASN adalah:

a. Kesediaan bekerja sama.


b. Sinergi untuk hasil yang lebih baik.
Dalam melakukan Kolaboratif seorang ASN harus memperhatikan
beberapa nilai-nilai (kode etik) yaitu :

a. Memberi kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi


b. Terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah
c. Menggerakan pemamfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bekerja
sama

23
2.3.8. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASNl ebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara
yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.

Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:

a. Kepastianhukum;
b. Profesionalitas;
c. Proporsionalitas
d. Keterpaduan
e. Delegasi
f. Netralitas
g. Akuntabilitas
h. Efektif dan efisien
i. Keterbukaan
j. Non diskriminatif
k. Persatuan
l. Kesetaraan
m. Keadilan
n. Kesejahteraan

2.3.9. Smart ASN


2.3.9.1 Definisi

Smart ASN adalah profil Aparatur Sipil Negara yang cerdas,


berdaya saing dan menguasai Teknologi dan Informasi dalam
menghadapi revolusi industry 4.0 (Pusat Pengkajian dan Penelitian
Kepegawaian Nomor: 032-Juni 2019) yang disiapkan untuk mewujudkan
birokrasi Indonesia berkelas dunia (World Class Government). Profil
ASN tersebut meliputi Profil Smart ASN meliputi integritas, nasionalisme,
24
profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan Bahasa asing,
berjiwa hospitality, berjiwa entrepreneurship, dan memiliki jaringan luas.

2.3.9.2 Profil SMART ASN

a. Integritas
Integritas adalah konsistensi berperilaku yang selaras dengan nilai,
norma dan/ atau etika organisasi, dan jujur dalam hubungan dengan
atasan, rekan kerja, bawahan langsung, dan pemangku
kepentingan, serta mampu mendorong terciptanya budaya etika
tinggi, bertanggung jawab atas tindakan atau keputusan beserta
risiko yang menyertainya. (Permenpan RB Nomor 60 tahun 2020)
b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham kebangsaan yang tumbuh karena
adanya persamaann nasib dan sejarah serta kepentingan untuk
hidup bersama sebagai suatu bangsa yang merdeka, bersatu,
berdaulat, demokratis dan maju dalam satu kesatuan bangsa dan
negara serta cita-cita bersama guna mencapai, memelihara dan
mengabdi identitas, persatuan, kemakmuran dan kekuatan atau
kekuasaan negara bangsa yang bersangkutan dalam
implementasinya, seorang ASN harus bekerja dengan semangat
cinta tanah air Indonesia.
c. Profesionalisme
Pengertian profesionalisme, adalah merupakan komitmen para
anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuannya secara
terus menerus (NuritaPutranti,Blog). Oleh karena Pegawai Negeri
Sipil merupakan salah satu profesi maka konsekuensinya harus
selalu meningkatkan kemampuannya secara terus menerus agar
dalam melaksanakan tugas atau pekerjakaan dapat dilaksanakan
secara profesional. Berpedoman pada pengertian dimuka,
menunjukkan bahwa Pegawai Negeri Sipil yang merupakan bagian
dari profesi agar dapat melaksanakan pekerjaan secara

25
professional harus diperhatikan dan memperhatikan mengenai
profesionalisme. (Mustaqiem: JurnalKebijakan dan Manajemen PNS
VOL. 4, No.2, November 2010)
d. Berwawasan global
ASN yang berwawasan global, disini diartikan sebagai organ
birokrasi yang mampu melihat melampaui (beyond) dinding-dinding
kaku tempat ia bekerja melalui pandangan yang bulat, menyeluruh
serta mampu menemukan dan menggunakan perkembangan atau
inovasi lain yang ada baik dalam skala nasional maupun
internasional.
e. Menguasai IT dan Bahasa asing
ASN dituntut tidak Gaptek (Gagap Teknologi) dan informasi yakni
dapat mengoperasikan dan memanfaatkan aplikasi-aplikasi produk
IT termasuk dapat dengan bijak memanfaatkan internet yang
digunakan dalamn meningkatkan efektifitas dan efisiensi untuk
meningkatlkan kinerja dalam rangka meningkatkan kualitas tugas
dan fungsinya dalam pelayanan dan pengabdian kepada
masyarakat. Selain itu, seorang ASN selain menguasai Bahasa
Indonesia dengan baik dan benar juga memiliki kemampuan
menguasai Bahasa asing seperti Bahasa Inggris, bahasa Mandarin
dan lain sebagainya.
f. Hospitality
Merupakan cara pemberian pelayanan atau penerimaan tamu,
pengunjung, atau bahkan orang asing yang datang sehingga
mereka akan memiliki kesan baik dan terpuaskan dengan
pelayanan yang diberikan.

g. Entrepreneurship

ASN dituntut memiliki kemampuan entrepreneurship yakni berjiwa


kewirausahaan yang ditandai dengan dimilikinya keberanian,
26
kreatifitas, inovatif, pantang menyerah dan cerdas dalam
menangkap dan menciptakan peluang serta bertanggung jawab.
Enterpreneurship juga dapat diartikan berpikir tentang masa depan
orang banyak, kehidupan orang banyak, kesejahteraan masyarakat
dan bagaimana cara membantu mereka yang membutuhkan. Dan
dengan dimilikinya kemampuan Enterpreneurship ini maka seorang
ASN akan mampu meningkatkan kinerja dalam setiap waktunya.

h. Networking

Networking adalah membangun menjalin hubungan dengan orang


lain atau organisasi yang berpengaruh positif pada kesuksesan
professional maupun personal.

Literasi digital merupakan hal penting utama dalam mewujudkan


ASN yang berdaya saing dalam perkembangan teknologi dan
informasi. Ada 4 pilar literasi digital, yaitu :

a. Etika bermedia digital

Etika bermedia digital adalah kemampuan individu dalam menyadari,


mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan,
dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam
kehidupan sehari- hari meliputi:

1. Pengetahuan dasar akan peraturan, regulasi yang berlaku, tata karma,


dan etika berinternet (netiquette)
2. Pengetahuan dasar membedakan informasi apa saja yang
mengandung hoax dan tidak sejalan, seperti: pornografi, perundungan,
dll.
3. Pengetahuan dasar berinteraksi, partisipasi dan kolaborasi di ruang
digital yang sesuai dalam kaidah etika digital dan peraturan yang
berlaku
4. Pengetahuan dasar bertransaksi secara elektronik dan berdagang di
ruang digital yang sesuai dengan perturan yang berlaku.
27
Adapun ruang lingkup etika dalam dunia digital menyangkut
pertimbangan perilaku yang dipenuhi kesadaran, tanggung jawa,
integritas(kejujuran) dan nilai kebijakan. Baik itu dalam hal tata kelola,
berinteraksi, perpartisipasi, berkolaborasi dan bertransaksi elektronik.

a. Budaya bermedia digital

Kemampuan individu dalam membaca, menguraikan,


membiasakan, memeriksa dan membangun wawasan kebangsaan, nilai
Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. Adapun
dasar-dasarnya adalah sebagai berikut:

1. Pengetahuan dasar akan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai


landasan kehidupan berbudaya, berbangsa, dan berbahasa Indonesia
2. Pengetahuan dasar membedakan informasi mana saja yang tidak
sejalan dengan nilai Pancasila di mesin telusur, seperti perpecahan,
radikalisme, dll.
3. Pengetahuan dasar menggunakan Bahasa Indoensia baik dan benar
dalam berkomunikasi, menjunjung nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal
Ika
4. Pengetahuan dasar yang mendorong perilaku konsumsi sehat,
menabung, mencintai produk dalam negeri dan kegaitan produktif
lainnya.

b. Aman bermedia digital

Kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan, menerapkan,


menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran keamanan digital
dalam kehidupan sehari-hari. Adapun dasar-dasarnya adalah sebagai
berikut:

1. Pengetahuan dasar fitur proteksi perangkat keras (kata sandi,


fingerprint) pengetahuan dasar memproteksi identitas digital (kata sandi)
2. Pengetahuan dasar dalam mencari informasi dan data valid dari sumber
yang terverifikasi dan terpercaya, memahami spam, phishing.

28
3. Pengetahuan dasar dalam memahami fitur
4. keamanan platform digital dan menyadari adanya rekam jejak digital
dalam memuat konten sosmed.
5. Pengetahuan dasar perlindungan diri atas penipuan (scam) dalam
transaksi digital serta protokol keamanan seperti PIN dan kode
otentikasi.
b. Cakap bermedia digital

Kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan


menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta system operasi
digital dalma kehidupan sehari-hari. Adapun dasar-dasarnya adalah
sebagai berikut:

1. Pengetahuan dasar menggunakan perangkat keras digital


(Handphone/HP, Personal Computer/PC)
2. Pengetahuan dasar tentang mesin telusur (search engine) dalam
mencari informasi dan data, memasukkan kata kunci dan memilah berita
benar
3. Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi chat dan media sosial
untuk berkomunikasi dan berinteraksi, mengunduh dan mengganti setting
4. Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi dompet digital dan e-
commerce untuk memantau keuangan dan bertransaksi secara digital.

29
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi, Penetapan dan Analisis Isu


1. Identifikasi Isu dan Penetapan Isu
Alat bantu penetapan kriteria isu yang berkualitas banyak jenisnya,
misalnya menggunakan teknik tapisan dengan menetapkan rentang penilaian
(1- 5) pada kriteria; Aktual (A), Problematik (P), Kekhalayakan (K) dan
Kelayakan (L). Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang
hangat dibicarakan dalam masyarakat. Kekhalayakan artinya isu tersebut
menyangkut hajat hidup orang banyak. Problematik artinya isu tersebut
memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera
solusinya secara komprehensif, dan Kelayakan artinya isu tersebut masuk
akal, realistis, relevan dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalah.
Sebelum menetapkan judul aktualisasi yang perlu dilakukan terlebih
dahulu adalah melakukan identifikasi dan penetapan isu. Isu-isu tersebut di
temukan penulis dari pengamatan langsung berdasarkan kondisi saat ini
serta kondisi yang diharapkan. Adapun isu tersebut telah didapatkan maka
harus diidentifikasi berdasarkan kaitannya dengan agenda III. Beberapa isu
yang ditemukan dalam melaksanakan tugas Perawat Ahli Pertama di wilayah
kerja Puskesmas Wapunto yang dikaitkan dengan agenda pelatihan dasar
CPNS yaitu manajemen ASN dan SMART ASN antara lain:

Tabel 3.1
Identifikasi Isu Berdasarkan Fungsi

Tugas dan Deskriptif Keterkaitan dengan


No Isu Teridentifikasi
Fungsi Agenda III

1 2 3 4

1. Perawat bertugas Kurangnya Manajemen ASN :


memberikan pemahaman Perawat akan bertanggung

30
pendidikan masyarakat tentang jawab dalam memberikan
kesehatan penyakit Pendidikan Kesehatan
kepada Tuberculosis (TBC)
masyarakat Smart ASN:
Perawat akan memberikan
pengetahuan dengan
tanggung jawab dan
professional dengan
membuat inovasi agar
informasi lebih mudah
diterima
2. Memberikan Rendahnya Manajemen ASN :
pendidikan pengetahuan Melakukan pelayanan
kesehatan masyarakat kesehatan dengan sebaik-
kepada mengenai baikya sebagai peran ASN
masyarakat pentingnya pelayan publik dengan tujuan
penerapan PHBS kepuasan pelanggan

Smart ASN:
Melakukan sosialisasi /
penyuluhan dengan
mengunakan leaflet atau
banner

31
3 Perawat bertugas Rendahnya Manajemen ASN :
mengajarkan cara pengetahuan Sebagai ASN dalam lingkup
etika batuk masyarakat tentang pelayan publik harus
kepada etika batuk memperhatikan faktor resiko
masyarakat yang dapat menyebabkan
masalah baru bagi
masyarakat

Smart ASN:
Memberikan pemahaman
dengan memanfaatkan
berbagai sumber digital yang
mudah diakses seperti
mencari tau defenisi, etiologi,
manifestasi klinis dan
pengobatan yang dapat
digunakan untuk pendidikan
kesehatan mandiri dirumah

Adapun teknik analisis yang penulis lakukan sebagai pisau pemangkas


yang digunakan untuk menetapkan satu core isu yaitu dengan
menggunakan metode analisa APKL. Dimana metode analisis ini digunakan
untuk menentukan tingkat Aktualitas, Problematik, Kekhalayakan dan
Layaknya dan selanjutnya menentukan skala nilai 1-5.

32
2. Menetapkan Isu Prioritas
Tabel 3.2
Identifikasi Isu melalui Matriks APKL
APKL
No Identifikasi Isu Total Rangking
A P K L

1 Kurangnya pemahaman
masyarakat tentang penyakit 5 5 4 4 18 1
Tuberculosis (TBC)

Rendahnya pengetahuan
masyarakat mengenai 4 4 4 4 16 2
2
pentingnya penerapan PHBS

3 Rendahnya pengetahuan
4 4 3 3 14 3
masyarakat tentang etika batuk

Keterangan :

APKL :
1. A = Aktual yaitu isu tersebut benar-benar terjadi
2. P = Problematik yaitu isu tersebut memiliki dimensi masalah yang
kompleks
3. K = Kekhalayakan yaitu isu tersebut menyangkut hajat hidup banyak orang
4. L = Layak yaitu isi tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat
dimunculkan.

Skala nilai :
1 = Tidak aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak
2 = Kurang aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak
3 = cukup aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak
4 = aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak
5 = sangat aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak

33
3. Analisis Isu

Kurangnya pemahaman masyarakat tentang


penyakit Tuberculosis (TBC) ISU

PENYEBAB
Ketidak pedulian Kurangnya informasi Kurangnya pemahaman
masyarakat tentang kesehatan tentang masyarakat tentang etika
penyakit TBC penyakit TBC batuk

SOLUSI
Pembuatan
Sosialisai leaflet dan
banner

B. Gagasan Kreatif Sebagai Pemecah Isu


Dari hasil analisis penetapan isu dengan metode APKL, maka isu terpilih adalah
isu terkait : Peningkatan Pemahaman Masyarakat Tentang Penyakit Menular
Tubercullosis (TBC) Di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna.
Untuk mewujudkan gaasan di atas, maka dibutuhkan beberapa rangkaian
kegiatan dalam pelaksanaan aktualisasi nilai- nilai dasar di tempat kerja.
Rancangan kegiatan aktualisasi adalah sebagai berikut :
1. Melakukan konsultasi dengan pimpinan/ mentor serta pihak terkait Pengelola
Program (P2) Tuberculosis (TBC) dan Pengelola Program Promosi Kesehatan
tentang rancangan aktualisasi untuk memperoleh dukungan.
a. Menyiapkan bahan konsultasi
b. Meminta arahan dan bimbingan dari mentor/ Pengelola Program (P2)
tentang rencana kegiatan

34
c. Melalakukan konsultasi dan meminta persetujuan dengan pengelola
program .
2. Pembuatan leaflet tentang penyakit Tuberculosis (TBC) dan pembuatan Banner
tentang Etika Batuk
a. Menyiapkan bahan untuk pembuatan leaflet dan banner
b. Membuat leaflet dan banner
c. Membagikan leaflet dan memasang banner tentang penyakit TBC di
masyarakat wilayah kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna
3. Melakukan persiapan sosialisasi tentang penyakit Tuberculosis (TBC) dan
mengajarkan etika batuk kepada masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas
Wapunto
a. Menyiapkan materi sosialisasi yang akan di edukasikan
b. Membuat kuesioner penilaian tingkat pemahaman masyarakat mengenai
penyakit Tuberculosis (TBC) dan etika batuk
c. Membagikan kuesioner tentang penyakit Tuberculosis (TBC) dan etika
bantuk
4. Melakukan Evaluasi dan Pelaporan
a. Membuat laporan
b. Melaporkan hasil aktualisasi kepada pimpinan atau mentor.
.

35
C. Deskripsi/ Penjelasan Rencana Kegiatan
Tabel 3.3
Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi
di wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna
Output/ Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan kegiatan kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
1. Melakukan Manajemen ASN : Kegiatan ini Kegiatan ini
konsultasi Manajemen lancar mendukung Visi mendukung nilai
dengan tanpa ada kendala Puskesmas organisasi yaitu
pimpinan/ Smart ASN : Wapunto yaitu memberikan
mentor serta Dalam meminta Terwujudnya pelayanan
pihak terkait dukungan dan Kesadaran kesehatan sesuai
Pengelola persetujuan Masyarakat pedoman dan
Program (P2) Pimpinan/Mentor Kecamatan Duruka standar pelayanan
Tuberculosis diperlukan Akan Hidup Sehat. yang ditetapkan
(TBC) dan kemampuan dapat diukur dan
Pengelola berkomunikasi dipertanggung
Program yang baik, dapat jawabkan
Promosi juga dengan

36
Kesehatan memanfaatkan
tentang teknologi
rancangan sehingga berjalan
aktualisasi untuk efektif dan efisien
memperoleh 1) Menyiapkan Tersedianya Berorientasi
dukungan bahan kosultasi lembar pelayanan :
konsultasi Saya akan santun
dalam melakukan
Dokumentasi: konsultasi kepada
Foto mentor

Kolaboratif:
Saat menyiapkan
bahan konsultasi
saya akan
memperhatikan
keselarasan bahan
konsultasi
2) Meminta arahan Adanya informasi Harmonis :
dan bimbingan -informasi dari Dalam menerima

37
dari mentor/ Mentor/ arahan saya harus
Pengelola Pengelolah menghargai
Program (P2) Program (P2) keputusan dari
tentang rencana terkait rencana pimpinan/ mentor
kegiatan kegiatan.
Kolaboratif :
Dokumentasi:
Saya memberikan
Foto
kesempatan
terhadap pimpinan
dalam memberikan
arahan dan
bimbingan
3) Melakukan Adanya surat Berorientasi
konsultasi dan persetujuan pelayanan :
meminta dari Pengelola Pada saat
persetujuan Program (P2) meminta surat
dengan persetujuan,
Pemegang Dokumen : penulis akan
Progran (P2) Surat sabar
untuk persetujuan menunggu

38
melaksanakan Pelaksanaan persetujuan
aktualisasi aktualisasi pimpinan
Foto

ANALISIS DAMPAK
 Perkiraan hambatan : Pimpinan/mentor tidak berada di tempat pada saat rencana konsultasi aktualisasi
 Dampak bila tidak terlaksana : Rancangan aktualisasi tidak berjalan secara efektif dan efisien
 Alternatif solusi : Kontrak waktu untuk rencana konsultasi kembali dengan pimpinan

Kontribusi terhadap Visi Penguatan Nilai


No. Kegiatan Tahapan kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Subtansi Misi Organisasi Organisasi
Mata Pelatihan
2 Pembuatan Manajemen ASN : Dengan melakukan Dengan
leaflet dan Pengunaan leaflet dan pembuatan dan pembagian melakukan
banner banner sebagai bentuk leaflet dan banner tentang pembuatan dan
tentang pelaksanaan pelayanan penyakit TBC yang pembagian leaflet
penyakit dan pemecahan masalah dibagikan kepada dan banner
Tuberculosis dengan cara modern masyarakat di wilayah kerja tentang penyakit
(TBC) dan Smart ASN : Merupakan puskesmas Wapunto telah TBC yang
Etika Batuk bentuk pemanfaatan berkontribusi dalam dibagikan kepada

39
teknologi secara bijak dan terwujudnya visi puskesmas pengunjung
inovatif. Wapunto yaitu Puskesmas
Terwujudnya Kesadaran menunjukkan
Masyarakat Kecamatan sikap dan rasa
Duruka Akan Hidup Sehat “Empati” dalam
pelayanan
a. Menyiapkan Tersedianya Berorientasi pelayanan : promosi
bahan untuk bahan leaflet Saya akan menyiapkan kesehatan
pembuatan leaflet dan banner bahan leaflet dan banner
dan banner dengan desain yang
tentang penyakit menarik sesuai
TBC dan Etika kebutuhan masyarakat
Batuk
b. Membuat leaflet Adanya Form Akuntabel
dan banner leaflet dan Saya akan bertanggung
tentang penyakit banner jawab dalam pembuatan
TBC dan etika leaflet
batuk
Kompeten
Saya akan membuat

40
Leaflet secara menarik
dan mudah dipahami

c. Memasang Adanya Kompeten


banner tentang Dokumentasi Saya akan membagikan
penyakit TBC di kegiatan leaflet dan memasang
masyarakat banner dengan kalimat
wilayah kerja sederhana yang singkat,
Puskesmas padat dan jelas
Wapunto
Loyal
Saya akan membagikan
leaflet dan memasang
banner bertujuan untuk
mengutamakan
kepentingan publik akan
Kesehatan

Kolaboratif

41
Saya dalam membagikan
leaflet dan memasang
banner bekerjasama
dengan teman
ANALISIS DAMPAK ISU :
 Perkiraan hambatan : Pimpinan/ Mentor tidak menyetujui isi dari leaflet dan banner
 Dampak bila tidak terlaksana : Tidak optimalnya capaian dari tujuan dari kegiatan aktualisasi
 Alternatif solusi : Menyiapkan leaflet yang menarik perhatian masyarakat dan mudah dipahami

Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Subtansi Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai


No Kegiatan Kegiatan Mata Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
3 Melakukan Manajemen ASN : Dengan melakukan Dengan
persiapan penyiapan materi yang Pendidikan Kesehatan melakukan penkes
sosialisasi akan di edukasikan dapat tentang penyakit TBC pada kesehatan tentang
tentang di pertanggun jawabkan pengunjung Puskesmas penyakit TBC
penyakit Smart ASN : Materi telah berkontribusi dalam pada masyarakat
Tuberculosis sosialisasi sebagai acuan terwujudnya visi puskesmas di wilayah kerja
(TBC) dan dalam menentukan Wapunto yaitu puskesmas
mengajarkan meningkat atau tidaknya “Terwujudnya Kesadaran Wapunto

42
etika batuk pemahaman masyarakat Masyarakat Kecamatan menunjukkan
kepada Duruka Akan Hidup sikap dan rasa
masyarakat di Sehat” dan misi “Empati” serta
wilayah kerja organisasi yaitu sikap
Puskesmas “Meningkatkan Mutu “Semangat”dalam
Wapunto Pelayanan Kesehatan pelayanan
yang Merata dan kesehatan
Berkualitas kesehatan

a. Menyiapkan
Tersedianya Berorientasi pelayanan
materi
materi Saya akan cekatan
sosialisasi yang
sosialisasi dalam pembuatan materi
akan di
sosialisasi
edukasikan
Kolaboratif
Saya akan bekerja sama
dengan Pengelola
Program dalam
pembuatan isi dari materi
sosialisasi
b. Membuat Adanya Akuntabel

43
kuesioner Kuesioer Dalam menyiapkan
penilaian tingkat Penilaian kuesioner dari berbagai
pemahaman sumber saya akan
masyarakat Dokumentasi melakukannya dengan
mengenai Foto penuh tanggung jawab
penyakit
Tuberculosis Kolaboratif
(TBC) dan Etika Dalam menyiapkan
Batuk kuesioner saya akan
melibatkan pemegang
program promkes demi
tercapainya hasil yang
baik.
c. Membagikan Adanya foto Berorientasi pelayanan
lembar kuesioner bukti Saya akan membagikan
pembagian kuesioner dengan sopan
lembar dan ramah
kuesioner
Adaptif
Dalam membagikan

44
kuesioner saya akan
membuat batasan waktu
supaya lebih efisien
dalam mengisi kuisioner

Kolaboratif
Dalam membagikan
kuesioner saya akan
memimnta salah seorang
untuk membantu
membagikan kuisioner
untuk mengefisienkan
waktu

ANALISIS DAMPAK ISU :


 Perkiraan hambatan : Peserta sosialisasi kurang berkonsentrasi terhadap pemaparan materi
 Dampak bila tidak terlaksana : Tidak optimalnya capaian dari tujuan dari kegiatan aktualisasi
 Alternatif solusi : Menyiapkan media penyampaian materi sosialisasi yang menarik perhatian peserta sosialisasi

45
Keterkaitan Subtansi Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Output/hasil Mata Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
kegiatan
4 Melakukan Manajemen ASN : Dengan melakukan Aktualisasi ini dapat
Evaluasi dan Evaluasi dilakukan evalusi kegiatan telah mendukung dari nilai
Pelaporan dengan dengan penuh berkontribusi dalam yang dimiliki oleh
keterbukaan tanpa ada terwujudnya visi Puskesmas yaitu
yang ditutup-tutupi puskesmas Wapunto yaitu Akuntabel, memberikan
Smart ASN : Evaluasi “Terwujudnya pelayanan kesehatan
tersebut sebagai acuan Kesadaran Masyarakat sesuai pedoman dan
dalam menentukan Kecamatan Duruka Akan standar pelayanan
meningkat atau tidaknya Hidup Sehat” dan misi yang ditetapkan dapat
pelaksanaan tindakan organisasi yaitu diukur dan
mandiri masyarakat “Meningkatkan Mutu dipertanggungjawabkan
dalam memahami Pelayanan Kesehatan
penyakit Tuberculosis yang Merata dan
(TBC). Berkualitas

a. Menumpulkan Adanya foto Akuntabilitas :


hasil kuesioner dokumentasi Dalam mengumpulkan

46
hasil kuesioner saya
akan bertanggung jaab
dan bersikap jujur
dengan hasil dari
kuesioner.

b. Membuat Tersedianya Akuntabilitas:


laporan hasil laporan hasil Dalam membuat
evaluasi evaluasi laporan saya akan
bertanggung jawab dan
Dokumentsi berintegritas serta jujur
Foto dengan hasil dari
Dokumen kegiatan aktualisasi

Loyal:
Dalam membuat
laporan saya akan
memakai bahasa
indonesia yang baik dan
benar

47
c. Melaporkan Pimpinan telah Akuntabilitas:
hasil mengetahui hasil Saya akan konsisten
aktualisasi dari kegiatan dalam melakukan
penilaian aktualisasi pelaporan dengan
kepada Pimpinan/Mentor
pimpinan/ Dokumentasi
mentor Foto Harmonis:
Dokumen Dalam melaporkan hasil
aktualisasi saya akan
menerima perbedaan
berupa asukan dan
saran dari
Pimpinan/Mentor

ANALISIS DAMPAK ISU


 Perkiraan hambatan : Tidak tersampaikannya hasil evaluasi kegiatan

48
 Dampak bila tidak terlaksana : kegiatan yang dilaksanakan tidak dapat dipertanggung jawabkan
 Alternatif solusi : Menyampaikan hasil evaluasi kepada mentor/pimpinan melalui whatsapp/e-mail

49
D. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)
Tabel 3.4
Matrix Rekapitulasi Rencana Kegiatan Habituasi Core Value
ASN ( BerAKHLAK)

Jumlah Aktualisasi
No Mata Pelatihan Kegiatan Per Mp
Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Manajemen ASN 1 1 1 1 4

2 Smat ASN 1 1 1 1 4
Beroientasi
3 1 1 1 1 1 5
Pelayanan
4 Akuntabel 1 1 1 1 1 5
5 Kompeten 1 1 2
6 Harmonis 1 1 2
7 Loyal 1 1 2
8 Adaptif 1 1
9 Kolaboratif 1 1 1 1 1 1 6
Jumlah Nilai per
2 2 1 1 2 3 2 2 3 1 2 2
Kegiatan
50
E. Estimasi Biaya Kegiatan
Tabel 3.5
Estimasi Biaya Kegiatan
No. Nama Barang Satuan Harga (Rp) Total (Rp)
1. Kertas A4 1 Rim 50.000,00 50.000,00
2. Tinta Print 2 Botol 60.000,00 120.000,00
Jumlah 173.000,00

2 Btl 75.000,00
Tinta print
2.

51
F. Jadwal Pelaksanaa n Kegiatan
Tabel 3.6
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No Kegiatan Bulan Juli 2022 Bulan Agustus 2022

Bulan
1 1 2 2Agustus
2 2 2022
2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
1. Melakukan 1. Mempersiapkan bahan konsultasi
konsutsi dengan
pimpinan/ mentor
serta pihak terkait
pengelola
program (P2)
Tuberculosis
(TBC) dan P2
Promosi 2. Meminta arahan dan bimbingan dari
Kesehatan pimpinan/ mentor
tetnang
rancangan
aktualisasi
3. Melakukan konsultasi dan meminta
persetujuan pimpinan/ mentor

2. Pembuatan leaflet 1. Menyiapkan bahan untuk membuat leaflet


tentang peyakit dan banner
TBC dan
pembuatan 2. Membuat leaflet dan banner
banner etika
batuk.
3. Memasang banner di wilayah kerja

52
Puskesmas Wapunto

3. Melakukan 1. Menyiapkan materi sosialisasi dan


persiapan sosialisasi menggunakan leaflet
sosialisasi tentang
penyakit TBC dan
mengajarkan etika 2. Membuat kuesioner penilaian
batuk kepada
masyarakat di
Wilayah Kerja
Puskesmas 3. Membagikan lembar kuesioner
Wapunto

4. Melakukan evaluasi 1. Menumpukalkan hasil kuesioner


dan pelaporan
2. Membuat laporan hasil evaluasi

3. Melaporkan hasil aktuasasi

53
BAB IV
CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

4.1 Realisasi Kegiatan

Tabel 4.1 Realisasi Kegiatan

No Kegiatan Tahapan kegiatan Realisasi Keterangan

1. Konsultasi kepada a. Menyiapkan bahan 21 Juli 2022 Terlaksana


pimpinan/ mentor konsultsi sesuai
rancangan

b. Meminta arahan dan 23 Juli 2022 Terlaksana


bimbingan dari sesua
pimpinan atau rancangan
mentor

c. Melakukan 25 Juli 2022 Terlaksana


konsultasi dan sesuai
meminta persetujuan rancangan
dari pimpinan/
mentor

2. Pembuatan leaflet a. Menyiapkan bahan 27 – 28 Juli 2022 Terlaksana


etika batuk dan untuk pembuatan sesuai
banner tentang leaflet etika batuk rancangan
penyakit menular dan banner TBC
tuberculosis (TBC)

b. Membuat leaflet dan 29 Juli – 1 Agustus Terlaksana


banner 2022 sesuai
rancangan

c. Memasang banner di 2 – 4 Agustus Terlaksana


wilayah kerja 2022 sesuai
Puskesmas rancangan
Wapunto

3. Melakukan a. Menyiapkan materi 5 – 9 Agustus Terlaksana


persiapan sosialisasi sosialisasi serta 2022 sesuai
tentang penyakit sosialisasi rancangan
TBC dan
54
mengajarkan etika menggunakan leaflet
batuk kepada
masyarakat wilayah
kerja Puskesmas
Wapunto

b. Membuat kuesioner 10 Agustus 2022 Terlaksana


penilaian tingkat sesuai
pemahaman rancangan
masyarakat

c. Membagikan lembar 11 – 13 Agustus Terlaksana


kuesioner 2022 sesuai
rancangan

4. Melakukan evaluasi a. Mengumpulkan hasil 11 – 13 Agustus Terlaksana


dan pelaporan kuesioner 2022 sesuai
rancangan

b. Membuat laporan 15 – 16 Agustus Terlaksana


hasil evaluasi sesuai
rancangan

c. Melaporkan hasil 18 – 20 Agustus Terlaksana


aktualisasi penilaian 2022 sesuai
kepada pimpinan/ rancangan
mentor

55
4.2 Capaian Aktualisasi

4.2.1 Kegiatan 1 : Konsultasi kepada Pimpinan/ mentor

Tahapan Kegiatan 1 : Mempersiapkan bahan konsultasi


Tanggal Pelaksanaan 21 Juli 2022
Output Adanya bahan konsultasi yang disiapkan
Deskripsi :
Sebelum melakukan konsultasi dengan pimpinan, saya dan teman latsar yang lain
sebelumnya membuat janji temu dengan pimpinan. Setelah ada jadwal konsultasi,
saya menyiapkan bahan yang akan dikonsultasikan dan mempelajari bahan tersebut
sehingga mampu menjelaskan dengan baik tentang rencana pelaksanaan kegiatan
aktualisasi kepada pimpinan.

Dokumentasi (Proses dan Output)

Gambar 4.1 Menyiapkan Bahan Konsultasi Gambar 4.2 Bahan Konsultasi

a. Akuntabel
Dalam mempersiapkan bahan
konsultasi saya lakukan dengan
penuh tanggung jawab.
b. Kompeten
Keterkaitan dengan nilai- nilai dasar Dalam mempersiapkan bahan
konsultasi saya selalu
melaksanakan dengan jujur dan
kualitas terbaik
c. Loyal
Saya patuh terhadap keputusan
pimpinan/mentor
56
Tahapan Kegiatan 2 : Meminta arahan dan bimbingan dari pimpinan/ mentor
Tanggal Pelaksanaan 23 Juli 2022
Output Diperolehnya arahan dari pimpinan
Deskripsi :
Setelah mempersiapkan bahan pada tanggal 21 Juli 2022, saya meminta arahan dari
pimpinan mengenai rencana pelaksanaan kegiatan aktualiasi.

Dokumentasi (Proses dan Output)

Gambar 4.3 Meminta arahan dari Gambar 4.4 Catatan Notulensi dengan
pimpinan/ mentor pimpinan/ mentor

a. Berorientasi Pelayanan
Saya akan bersikap ramah kepada
pimpinan saat menerima arahan.
b. Harmonis
Dalam menerima arahan saya harus
Keterkaitan dengan nilai- nilai dasar
menghargai keputusan dari
pimpinan/ mentor
c. Kolaboratif
Saya memberikan kesempatan
terhadap pimpinan dalam
memberikan arahan dan bimbingan.

57
Tahap Kegiatan 3 : Melakukan konsulasi dan meminta persetujuan pimpinan
Tanggal Pelaksanaan 25 Juli 2022
Output Mendapat persetujuan dari pimpinan/ mentor
Deskripsi :
Konsultasi dengan pimpinan dilaksanakan di ruang pimpinan di Puskesmas Wapunto
sesuai dengan jadwal yang telah disetujui pimpinan. Pimpinan memberikan dukungan
penuh terhadap pelaksanaan aktualisasi.

Dokumentasi (Proses dan Output)

Gambar 4.5 Meminta Persetujuan Gambar 4.6 Surat Persetujuan pimpinan


Pimpinan/mentor /mentor

Keterkaitan dengan nilai- nilai dasar a. Berorienasi Pelayanan


Saya meminta persetujuan
dengan sikap hormat dan ramah
b. Harmonis
Saya meminta persetujuan
pimpinan dengan sikap menghargai
pimpinan
c. Loyal
Saya patuh terhadap keputusan
pimpinan
d. Kolaboratif
Saya meminta persetujuan pimpinan
dengan bekerjasama terhadap
kegiatan yang akan dilaksanakan.

58
Penjelasan keterkaitan kegiatan Manajemen ASN : Penulis menerapkan
nilai akuntabel yaitu mengedepankan etika
dengan Mata Pelajaran Agenda III
dan kode etik ASN yan bertanggung
(manajemen ASN dan Smart ASN) jawab dan berintegritas tinggi dalam
melaksanakan profesinya agar dapat
meningkatkan mutu pelayanannya.

Smart ASN : penulis memanfaatkan dunia


digital sebagai sarana pencarian referensi
pembuatan rancangan aktualisasi
Analisis dampak kegiatan jika tidak Jika kegiatan konsultasi tidak terlaksana
terlaksana dengan baik dan tidak menerapkan nilai
nilai BerAkhlak serta manajemen dan
Smart ASN maka berdampak pada
pelaksanaan rencana kegiatan tidak
tercapai.

Hambatan Berkonsultasi dengan Mentor tidak


menemukan hambatan karna sebelum
berkonsultasi penulis menghungi terlebih
dahulu dan membuat jadwal, sehingga
komunikasi berjalan dengan lancar.
Berkonsultasi dengan atasan/ mentor
Alternatif solusi terlebih dahulu diadakan janji dengan
Mentor sehingga kegiatan dapat teratasi.

Kontribusi terhadap visi dan misi Persetujuan dari pimpinan mewujudkan


misi Puskesmas yaitu meningkatkan mutu
organisasi pelayanan kesehatan yang merata dan
berkualitas serta meningkatkan masyarakat
perorangan, masyarakat dan lingkungan.

Penguatan nilai- nilai organisasi Dalam melakukan konsultasi dengan


Mentor Saya menerapkan nilai kejujuran,
disiplin, tanggungjawab dan profesional.

59
4.2.2 Kegiatan 2 : Pembuatan leaflet etika batuk dan banner tentang
penyakit menular tuberculosis (TBC)

Tahap Kegiatan 1 : Menyiapkan bahan untuk pembuatan leaflet etika batuk dan
banner TBC
Tanggal Pelaksanaan 27-28 Juli 2022
Output Diperolehnya bahan leaflet dan banner
Deskripsi :
Dalam pelaksanaan keseluruhan proses kegiatan ini, dibutuhkan media promosi
kesehatan berupa leaflet tentang etika batuk dan banner tentang TBC

Dokumentasi (Proses dan Output

Gambar 4.7 Bahan pembuatan leaflet/ banner Gambar 4.8 Form lealet dan banner

a. Akuntabel
Dalam menyiaapkan bahan, saya
telah melakukannya dengan cermat
dan bertanggung jawab
b. Adaptif
Keterkaitan dengan nilai- nilai dasar Dalam menyiapkan bahan, saya
terus berinovasi dan proaktif dalam
menyiapkan bahan pembuatan
leaflet dan banner
c. Kompeten
Saya menyiapkan bahan dengan
kualitas terbaik

60
Tahap Kegiatan 2 : Membuat leaflet dan banner

Tanggal Pelaksanaan 29 Juli – 01 Agustus 2022


Output Adanya leaflet dan banner
Deskripsi :
Setelah berkonsultasi dengan pimpinan mengenai desain media promosi kesehatan
maka terpilihnya beberapa desain yang telah di setujui, setelah itu saya membuat
leaflet dan banner.

Dokumentasi (Proses dan Output)

Gambar 4.9 Mencetak leaflet/ banner Gambar 4.10 adanya leaflet/ banner

a. Berorientasi Pelayanan
Saya telah mencetak leaflet dan
banner dengan kualitas terbaik
b. Akuntabel
Saya telah mencetak leaflet dan
banner dengan efektif efisien
menyesuaikan jadwal kegiatan
Keterkaitan dengan nilai- nilai dasar
c. Harmonis
Saya telah membuat keselarasan
hasil cetakan dengan menyesuaikan
kebutuhan masyarakat.
d. Kolaboratif
Saya bekerjasama dengan teman
untuk membuat dan mencetak
banner

61
Penjelasan Manajemen ASN : Dalam Penyusunan Media penyuluhan
berupa leaflet, dan banner, saya telah membuat yang berkualitas
keterkaitan
sesuai dengan kaidah penulisan yang baik dan benar.
kegiatan dengan
Mata Pelajaran Smart ASN : Saya menggunakan Internet dengan bijaksana
Agenda III dan cermat dalam mencari referensi media penyuluhan.
(manajemen ASN
dan Smart ASN)

Analisis dampak Jika Media penyuluhan tidak sesuai dengan dengan panduan
dan tidak menerapkan nilai BerAkhlak dalam pelaksanaan fungsi
kegiatan jika tidak
ASN maka menjadi kesulitan dalam menyampaikan materi edukasi
terlaksana

Hamabatan Koneksi jaringan seluler/ internet sering mengalami gangguan


sehingga dapat menghambat proses kegiatan membuat Media
penyuluhan (mencari referensi tentang penyakit menular TBC)

Alternatif solusi Mencari referensi melalui internet dengan berkonsultasi


dengan Mentor agar proses edukasi dapat berjalan lancar.

Kontribusi Dalam menyediakan media penyuluhan, saya telah mewujudkan


terhadap visi dan misi Puskesmas yaitu meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan
misi organisasi menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.

Penguatan nilai- Dalam membuat media penyuluhan saya telah menerapkan nilai
nilai organisasi kejujuran, disiplin, tanggung jawab, dan profesional.

62
Tahap Kegiatan 3 : Memasang banner di wilayah kerja Puskesmas Wapunto

Tanggal Pelaksanaan 2 – 4 Agustus 2022


Output Adanya dokumentasi kegiatan
Deskripsi :
Setelah pembuatan banner selesai, saya meminta bantuan kader tiap desa atau
posyandu untuk memasang banner di wilayah kerja Puskesmas.

Dokumentasi (Proses dan Output)

Gambar 5.0 Pemasangan banner di wilayah kerja Puskesmas Wapunto

a. Berorientasi Pelayanan
Saya memasang banner dengan
cekatan
b. Akuntabel
Saya bertanggung jawab pada saat
memasang banner
c. Harmonis
Keterkaitan dengan nilai- nilai dasar Saya memansang banner dengan
membangun lingkungan kerja yg
kondusif
d. Kolaboratif
Dalam pemasangan banner saya
bekerjasama dengan kader dan
rekan sejawat untuk menghasilkan
nilai tambah

63
Kegiatan 3 : Melakukan persiapan sosialisasi tentang penyakit menular
tuberculosis (TBC) dan mengajarkan etika batuk kepada masyarakat
wilayah kerja Puskesmas Wapunto
Tahap Kegiatan 1 : Menyiapkan materi sosialisasi serta sosialisasi menggunakan leaflet

Tanggal Pelaksanaan 5 – 9 Agustus 2022


Output Tersedianya bahan sosialisasi
Deskripsi :
Sebelum melakukan sosialisasi terlebih dahulu saya membagikan leaflet sehingga
proses sosialisasi menjadi lancar dan dapat dipahami oleh masyarakat.

Dokumentasi (Proses dan Output)

Gambar 5.1 Persiapan pembuatan materi sosialiasi dan sosialisasi di wilayah kerja
puskesmas wapunto

a. Berorientasi Pelayanan
Dalam membuat materi sosialisasi
saya harus memahami dan
memenuhi kebutuhan masyarakat
mengenai materi sosialisasi
b. Akuntabel
Saya harus bersikap jujur dan
Keterkaitan dengan nilai- nilai dasar
bertanggung jawab dalam
melaksanakan sosialisasi
c. Kompeten
Pada saat sosialisasi saya mampu
meningkatkan kompetensi diri
serta dapat membantu orang lain
belajar dan melakukan sosialisasi
dengan kualitas terbaik.
64
Tahap Kegiatan 2 : Membuat kuesioner penilaian tingkat pemahaman masyarakat

Tanggal Pelaksanaan 10 Agustus 2022


Output Tersedianya kuesioner penilaian
Deskripsi :
Setelah dilaksanakannya sosialisasi tanggal 9 Agustus 2022, saya membuat kuesioner
tingkat pemahaman masyarakat mengenai batuk efektif dan TBC untuk dibagikan
kepada masyarakat.

Dokumentasi (Proses dan Output)

Gambar 5.2 Pembuatan kuesioner

a. Akuntabel
Dalam membuat kuesioner
saya bertanggung jawab
dengan isi dari kuesioner
b. Kompeten
Dengan membuat kuesioner
saya dapat membantu orang
lain belajar dengan kualitas
Keterkaitan dengan nilai- nilai dasar
terbaik
c. Harmonis
Dengan membuat kuesioner
saya dapat membangun
lingkungan kerja yang kondusif
d. Adaptif
Saya terus berinovasi dalam
membuat isi dari kuesioner

65
Tahap Kegiatan 3 : Membagikan lembar kuesioner

Tanggal Pelaksanaan 11 – 13 Agustus 2022


Output Adanya foto bukti pembagian kuesioner
Deskripsi :
Setelah saya melaksanakan sosialisasi pada tanggal 9 Agustus 2022 saya
membagikan kuesioner kepada masyarakat untuk mengetahui tingkat pemahaman
masyarakat setelah proses sosialisai sebelumnya.

Dokumentasi (Proses dan Output)

Gambar 5.3 pembagian kuesioner

a. Berorientasi Pelayanan
Saat membagikan kuesioner saya
harus cekatan dan bersikap ramah
kepada masyarakat.
b. Akuntabel
Saya bersikap jujur dan
bertanggung jawab dalam
pembagian kuesioner.
c. Harmonis
Dalam membagikan kuesioner saya
Keterkaitan dengan nilai- nilai dasar
tidak membeda-bedakan latar
belakang masyarakat
d. Loyal
Saya bersikap loyal kepada
masyarakat dalam membagikan
kuesioner.
e. Adaptif
Saya bertindak proaktif dalam
membagikan kuesioner

66
4.2.3 Kegiatan 4 : Melakukan evaluasi dan pelaporan

Tahap Kegiatan 1 : Mengumpulkan hasil kuesioner

Tanggal Pelaksanaan 11 – 13 Agustus 2022


Output Adanya dokumentasi hasil kuesioner
Deskripsi :
Dalam mengumpulkan hasil kuesioner, saya bersikap tanggung jawab dan menghargai
pendapat masyarakat terkait isi dari kuesioner.

Dokumentasi (Proses dan Output

Gambar 5.4 Pengumpulan kuesioner dan hasil dari kuesioner

a. Berorientasi Pelayanan
Dalam mengumpulkan hasil
kuesioner saya bersikap ramah dan
cekatan
b. Akuntabel
Saya bertanggung jawab dalam
Keterkaitan dengan nilai- nilai dasar mengumpulkan hasil kuesioner
c. Loyal
Saya akan loyal dengan hasil dari
kuesioner
d. Adaptif
Saya akan bersikap aktif dalam
mengumpulkan hasil kuesioner

67
Penjelasan Keterkaitan Manajemen ASN : dalam mengumpulkan dan
Kegiatan Dengan Mata memperoleh hasil dari kuesioner, saya
Pelajaran Agenda III
melaksanakannya sesuai dengan jadwal kegiatan
(Manajemen ASN dan
Smart ASN) dengan penuh kejujuran, dan bertangung jawab.

Smart ASN : Saya telah menerapkan pengetahuan


dasar berinteraksi, dan partisipasi dalam proses
pengumpulan kuesioner dan memaksimalkan peran
dan fungsi perawat dalam memberikan pelayanan.

Analis dampak kegiatan jika Apabila kegiatan tidak terlaksana dan tidak
tidak terlaksana menerapkan nilai BerAkhlak maka berdampak pada
pencapaian tujuan pengisian kuesioner

Hambatan Kegiatan pengisian kuesioner dan pengumpulan


kuesioner berjalan dengan baik dan tidak menemukan
hambatan yang berarti dan terlaksana sesuai dengan
yang telah direncanakan.

Alternatif solusi Telah dilaksankan sesuai jadwal

Kontribusi terhadap visi dan Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang


misi Organisasi merata dan berkualitas serta Menggerakkan
pembangunan berwawasan kesehatan

Penguatan nilia- nilai Kegiatan ini dapat memberikan dampak positif


Organisasi terhadap penguatan nilai organisasi yaitu memnerikan
layanan kesehatan yang jujur dan dapat dipercaya
serta melaksanakan tugas secara profesional dan
tangung jawab.

68
Tahap Kegiatan 2 : Membuat laporan hasil evaluasi

Tanggal Pelaksanaan 15 - 16 Agustus 2022


Output Tersedianya laporan hasil evaluasi
Deskripsi :
Setelah melakukan evaluasi pengetahuan dan pemahama, maka saya menyusunnya
dalam bentuk laporan yang nantinya saya akan paparkan hasil aktualisasi saya

Dokumentasi (Proses dan Output)

Gambar 5.5 Penyusunan laporan dan laporan hasil aktualisasi

a. Berorientasi Pelayanan
Saya memperbaiki laporan evaluasi
jika ada kesalahan
b. Akuntabel
Saya membuat laporan evaluasi
dengan jujur dan bertangung jawab
Keterkaitan dengan nilai- nilai dasar c. Kompeten
Saya membuat laporan evaluasi
dengan kualitas terbaik
d. Harmonis
Saya membuat laporan evaluasi
dengan jujur dan adil.

69
Tahap Kegiatan 3 : Melaporkan hasil aktualisasi penilaian kepada pimpinan/ mentor

Tanggal Pelaksanaan 18 - 20 Agustus 2022


Output Pimpinan telah mengetahui hasil dari kegiatan aktualisasi
Deskripsi :
Setelah seluruh kegiatan dilaksanakan, saya melaporkan kepada pimpinan tentang
hasil dari kegiatan saya yang akan saya tuangkan kedalam laporan aktualisasi dan
pimpinan mengharapkan kegiatan ini tidak berhenti sampai disini saja namun dapat
dilanjutkan secara terintegrasi dan kontinyu.

Dokumentasi (Proses dan Output)

Gambar 5.6 Pernyataan telah melaksanakan aktualisasi

a. Akuntabel
Saya melaporkan hasil aktualisasi
dengan jujur, disiplin dan bertanggung
jawab
b. Harmonis
Dalam melaporkan hasil aktualisasi
Keterkaitan dengan nilai- nilai dasar
saya menghargai keputusan dari
pimpinan/ mentor
c. Loyal
Pada saat melaporkan hasil aktualisasi
saya bersikap loyal kepada pimpinan/
mentor.

70
Penjelasan Keterkaitan Manajemen ASN : Saya menjaga kerahasiaan
Kegiatan Dengan Mata dengan integritas tinggi terhadap data- data yang
Pelajaran Agenda III
dimuat dalam laporan aktualisasi saat
(Manajemen ASN dan
Smart ASN) menyampaikan laporan tersebut kepada
pimpinan.

Smart ASN : Saya telah bekerja dengan


semangat, jujur dan memiliki kemampuan untuk
menyusun laporan aktualisasi sehingga terwujud
laporan yang akurat dan bisa dipertanggung
jawabkan kebenarannya.

Analisis dampak kegiatan Jika kegiatan dalam penyusuan laporan tidak


jika tidak terlaksana terlaksana dan tidak menerapkan nilai nilai
Dasar BerAkhlak maka tujuan pelaksanaan
aktualisasi tidak tercapai.

Hambatan Pembuatan laporan hasil aktualisasi tidak


menemukan hambatan karna bahan bahan yang
digunakan telah tersedia sehingga laporan dapat
disusun dengan tepat waktu

Alternatif solusi Laporan disusun dengan tepat waktu sesuai


rencana.

Kontribusi terhadap visi dan Penyusunan laporan hasil Aktualisasi akan


misi Organisasi memberikan kontribusi terhadap visi dan misi
Organisasi yaitu terwujudnya kesadaran
masyarakat akan hidup sehat dan peningkakan
mutu pelayanan kesehatan yang merata dan
berkualitas

Penguatan nilai- nilai Laporan disusun dalam rangka memberikan


Organisasi pengutatan Organisasi sebagai bentuk
pertanggungjawaban dan memiliki integritas serta
jujur menyediakan data- data sesuai fakta yang
ada.

71
4.3 Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi NND ASN ( BerAkhlak)

Tabel 4.3
Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi NDD ASN (BerAkhlak)

Kegiatan

Jumlah Aktualisasi
No Mata Pelatihan Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 per MP

Rancana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi
1. Berorientasi Pelayanan 2 2 1 1 1 1 1 1 8 8

2. Akuntabel 1 1 1 1 3 3 3 3 9 9
3. Kompeten 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5
4. Harmonis 2 2 1 1 1 1 1 1 8 8
5. Loyal 2 2 1 1 1 1 1 1 5 5
6. Adaptif 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4
7. Kolaboratif 2 2 1 1 1 1 1 1 4 4
Jumlah Aktualisasi 11
11 11 7 7 9 9 9 9 43 43
per Kegiatan

72
4.4 Capaian Penyelesaian Core Isu

Tabel 4.4
Capaian Penyelesaian Core Isu
Kondisi Core Isu

Sebelum Aktualisasi Sesudah Aktualisasi

Masih kurangnya masyarakat yang Pemilihan isu mengenai peningkaan


mengetahui tentang penyebaran dan pemahaman masyarakat di wilayah kerja
penanganan penyakit menular Puskesmas Wapunto mendapat
Tuberculosis (TBC). Ini ditandai dengan sambutan positif dari Kepala Puskemas
meningkatnya kasus TBC di wilayah kerja Wapunto dan teman- teman sejawat
Puskesmas Wapunto, dimana pada tahun khususnya pemegang program TBC.
2000 kasus TBC di wilayah kerja
Puskesmas terdapat 30 orang yang positif Selain itu masyarakat diwilayah kerja
TBC dan meningkat pada tahun 2021 Puskesmas sangat mendukung penuh
sebanyak 45 orang. adanya kegiatan tersebut.

Upaya penanggulangan TBC di wilayah Dalam proses upaya peningkatan


kerja Puskesmas menemui hambatan pemahaman masyarakat mengenai
diantaranya munculnya COVID-19 sehinga penyakit menular Tuberculosis (TBC)
fokus program kesehatan dialihkan untuk salah satunya adalah sosialisasi
penanggulangan pandemi tersebut. menggunakan leaflet dan banner serta
Kondisi ini menyebabkan mereka yang pengisian kuesioner pengetahuan
rentan tertular TBC beresiko menjadi masyarakat tentang TBC.
sumber penularan bagi orang disekitarnya. Dengan inovasi yang diterapkan penulis
Untuk itu, upaya penemuan kasus sedini dapat mengetahui sejauh mana
mungkin, pengobatan secara tuntas keefektifan pemahaman masyarakat
sampai sembuh atau TOSS merupakan tentang penyakit menular Tuberculosis
salah satu upaya terpenting dalam (TBC), penggunaan masker pada
memutuskan penularan Tuberculosis seseorang yang menderita penyait TBC
(TBC). dan cara pencegahan penyakit tersebut.

Perlu diketahui, gejala- gejala awal yang Penelitian ini juga didukung oleh aparat
muncul pada seseorang dengan TBC yaitu desa dan kader- kader posyandu di
berupa batuk terus menerus selama 2 wilayah kerja Puskesmas yang
sampai 3 minggu atau lebih, kemudian mengatakan kegiatan ini harus ada
sesak napas, nyei pada dada, badan setiap tahunnya.
lemas, nafsu makan menurun, berat badan
menurun, serta keringat dimalam hari
tanpa ada aktifitas.

73
4.5 Manfaat Terselesaikannya Core Isu

1) Manfaat bagi Individu Peserta


Untuk menjadikan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang professional dengan
menginternalisasi nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif da
Kolaboratif), peran dan kedudukan ASN (Manajemen ASN dan SMART
ASN) dalam NKRI agar dapat melaksanakan tugas dan fungsi sesuai
dengan tupoksinya.
2) Manfaat bagi Instansi
Untuk meningkatan kesadaran masyarakat akan hidup sehat dan
meningkatan mutu pelayanan kesehatan yang merata dan berkualitas
terkait pemahaman masyarakat mengenai penyakit menular Tuberculosis
(TBC) yang dapat menunjang visi dan misi organisasi. Selain itu sebagai
tambahan referensi bagi perawat dan teman sejawat lainnya untuk
memberikan pelayanan yang inovatif dengan media edukasi dan
memanfaatkan smart digital yang dapat dipahami oleh masyarakat
sekitar.
3) Manfaat bagi Stakeholdes
Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait penyebaran
penyakit menular Tuberculosis (TBC) serta cara pencegahan
danpengobatannya.

4.6 Rencana Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi

Tabel 4.5
Rencana Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi
Durasi
Para Pihak Sumber
No Kegiatan Output dan Ket
Terlibat Biaya
Waktu
1. Pelaksanaan Tetap 15- 30 Masyarakat - Terlaksana
sosialisasi melaksanakan menit dan kader
tentang sosialisasi Posyandu
penyakit kepada wilayah
menular masyarakat kerja
Tuberculosis walaupun Puskesmas
(TBC) dan menghadapi Wapunto
etika batuk hambatan
yang tidak
terduga

74
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan seluruh kegiatan aktualisasi dengan judul
“Peningkatan Pemahaman Masyarakat tentang Penyakit Menular Tuberculosis
(TBC) di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna”, dengan
menerapkan nilai- nilai dasar ASN BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) serta peran dan kedudukan
ASN (Manajemen ASN dan SMART ASN), maka penulis dapat menarik
kesimpulan bahwa hasil pengisian kuesioner menunjukan perbedaan tingkat
pengetahuan masyarakat mengenai penyaki menular TBC, cara pencegahan dan
resiko penularannya ditandai dengan data pengisian kuesioner yang menunjukan
tingkat pengetahuan yang baik sebanyak 16 responden (44,4%), kategori cukup
sebanyak 12 responden (33,3%), dan 8 responden (22,2%) masuk kategori
tingkat pengetahuan kurang.
Hal tersebut menunjukan bahwa pelaksanaan kegiatan sosialisasi
mengenai penyakit TBC sangat berpengaruh dengan tingkat pemahaman
masyarakat mengenai penyakit menular Tuberculosis (TBC), bahaya dan resiko
penularannya serta keefektifan pemahaman masyarakat tentang penyakit
menular Tuberculosis (TBC), penggunaan masker pada seseorang yang
menderita penyait TBC dan cara pencegahan penyakit tersebut.

B. Saran
Adapun saran terkait kegiatan aktualisasi nilai- nilai dasar, peran serta
kedudukan ASN dalam upaya Peningkatan Pemahaman Masyarakat mengenai
Penyakit Menular Tuberculosis (TBC) di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto
Kabupaten Muna yang telah dilaksanakan seluruh rangkaian tahapan kegatannya
maka diharapkan kegiatan ini terus berlanjut dan mendapat dukungan dari
masyarakat dan pihak terkait program pengendalian Tuberculosis.

C. Rencana Tindak Lanjut Aktualisasi


1. Penulis akan melanjutkan kegiatan Penyuluhan dan sosialisasi tentang cara
pencegahan penyakit menular dan pengobatannya sehingga pemahaman
masyarakat dapat terus berkembang dari waktu ke waktu dan tidak ada lagi
yang tertular atau terkena penyakit tersebut.
2. Media sosialisasi berupa leaflet dan banner akan terus dibuat dan dilanjutkan.

75
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Adsminitrasi Negara. 2021. Modul Adaktif: Lembaga Adsminitrasi


Negara Republik Indonesia.

Lembaga Adsminitrasi Negara. 2021. Modul Akuntabel: Lembaga Adsminitrasi


Negara RepublikIndonesia.

Lembaga Adsminitrasi Negara. 2021 Modul Berorientasi Pelayanan: Lembaga


Adsminitrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Adsminitrasi Negara. 2021. Harmonis: Lembaga Adsminitrasi


Negara Republik Indonesia.

Lembaga Adsminitrasi Negara. 2021. Kolaboratif: Lembaga Adsminitrasi


Negara Republik Indonesia.

Lembaga Adsminitrasi Negara. 2021. Loyal : Lembaga Adsminitrasi Negara,


Jakarta.

Lembaga Adsminitrasi Negara. 2021. Modul Manajemen ASN: Lembaga


Adsminitrasi Negara, Jakarta.

Lembaga Adsminitrasi Negara. 2021. Modul SMART ASN: Lembaga


Adsminitrasi Negara, Jakarta.

Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar


Kompetensi ASN

Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen Pegawai


Negeri

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.

https://www.alodokter.com/tuberculosis/gejala/

https://hellosehat.com/pernapasan/pilek/etika-batuk/

76
LEMBAR KOMITMEN TINDAK LANJUT
AKTUALISASI DAN HABITUASI

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : La Ode Muhammad Zainul, S.Kep., Ns
NIP : 19890724 202012 1 011
Jabatan : Ahli Pertama - Perawat
Instansi : Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna
Adalah Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CXLVI Tahun 2022
berkomitmen untuk menindaklanjuti aktualisasi dan habituasi nilai- nilai dasar
Berorientasi Pelaynan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kolaboratif ( BerAkhlak) sesuai dengan kedudukan dan peran sebagai PNS dalam
NKRI.

Tabel Rencana Aksi


Peningkatan Pemahaman Masyarakat tentang Penyakit Menular Tuberculosis
(TBC) di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna

Rencana Aksi / Keterkaitan dengan Nilai Dasar Rencana


No Kegiatan yang akan BerAKHLAK dan Mata Pelatihan Waktu
Dilanjutkan Agenda III Pelaksanaan
1. Melaksanakan Nilai Dasar BerAKHLAK : Setiap kali
konsultasi kepada 1. Berorientasi Pelayanan : Ramah melakukan
pimpinan/ mentor dan dapat diandalkan konsultasi
dengan
2. Akuntabel : Tanggung jawab
pimpinan/
3. Kompeten : Kinerja Terbaik
mentor
4. Harmonis : Selaras
5. Loyal : berdedikasi
6. Adaptif : Inovasi
7. Kolaboratif : Kerjasama yang
Sinergi
Manajemen ASN :
Kegiatan konsultasi dengan
pimpinan dilakukan agar mendapat
masukan/saran dalam pelaksanaan
kegiatan sehingga dapat terencana
dengan baik dan terlaksana dengan

77
lancar

Smart ASN :
Pencarian bahan konsultasi yng
memanfatkan dunia digital
diharapkan peserta dapat memahami
kedudukan, peran, hak dan
kewajiban, kode etik dan perilaku
ASN.

2. Pembuatan leaflet Nilai Dasar BerAKHLAK Setiap kali


etika batuk dan 1. Berorientasi Pelayanan : Kualitas mendesain
banner tentang atau
2. Akuntabel : Jujur dan Bertangung
penyakit menular membuat
jawab
tuberculosis (TBC) leaflet dan
3. Kompeten : Kemampuan dan
banner
Kualitas Terbaik
4. Harmonis : Menghargai
5. Loyal : Berdedikasi
6. Adaptif : Inovasi
7. Kolaboratif : Kerjasama yang
Sinergi
Manajemen ASN :
Persiapan media informasi
(sosialisasi) pada kegiatan ini dibuat
dengan kaidah yang benar
secara bertanggung jawab dan
profesional.

Smart ASN :
Saya menggunakan internet dengan
cermat dan bijaksana dalam mencari
referensi media sosialisasi.

3. Melakukan Nilai Dasar BerAKHLAK Setiap kali


persiapan sosialisasi 1. Berorientasi Pelayanan : Kualitas melakukan
tentang penyakit konsultasi
2. Akuntabel : Jujur dan Tanggung
TBC dan dengan
jawab
mengajarkan etika pimpinan/
3. Kompeten : Kinerja Terbaik
78
batuk kepada 4. Harmonis : Menghargai dan mentor
masyarakat wilayah lingkungan kerja yang kondusif
kerja Puskesmas
5. Loyal : Berdedikasi dan
Wapunto
Nasionalisme
6. Adaptif : Inovasi
7. Kolaboratif : Kerjasama yang
Sinergis
Manajemen ASN :
Dalam melakukan persiapan dan
pelaksanaan sosialisasi, saya telah
melaksakan kewajiban sesuai dengan
jadwal kegiatan dengan penuh
kejujuran, kesadaran, dan tanggung
jawab professional.
Smart ASN :
Saya telah menerapkan pengetahuan
dasar berinteraksi, partisipasi dan
kolaborasi dalam proses pelaksanaan
sosialisasi dan memaksimalkan peran
dan fungsi organisasi.
4. Melakukan Evaluasi Nilai Dasar BerAKHLAK Saat
dan Pelaporan 1. Berorientasi Pelayanan : Kualitas melakukan
evaluasi
2. Akuntabel : Bertanggungjawab,
analisis data
jujur dan cermat
3. Kompeten : Kinerja terbaik
4. Harmonis : Menghargai
5. Loyal : Menjaga kerahasiaan
6. Adaptif : Proaktif
7. Kolaboratif : Memberikan
kesempatan
Manajemen ASN :
Saya menjaga kerahasiaan dengan
integritas tinggi terhadap data- data
yang dimuat dalam laporan ini saat
menyampaikan laporan kepada
pimpinan
Smart ASN :
Saya telah bekerja dengan
79
semangat, jujur dan memiliki
kemampuan untuk menyusun
laporan aktualisasi sehingga
terwujud laporan yang akurat

Dan bisa dipertanggungjawabkan


Kebenarannya.

Demikian untuk menjadikan periksa.


Raha, 18 Agustus 2022
Mengetahui, Pembuat Komitmen
Mentor Peserta

Hj. Rahmawati, SKM La Ode Muhammad Zainul, S.Kep., Ns


NIP. 19650313 199102 2 001 NIP. 19890724 202012 1 011

80
81
Lampiran 1. Bukti Pengendalian Aktualisasi oleh Mentor

Nama Peserta La Ode Muhammad Zainul S.Kep., Ns

NIP 19890724 202012 1 011

Unit Kerja Puskesmas Wapunto

Jabatan Ahli Pertama – Perawat

Rumusan Isu Peningkatan Pemahaman Masyarakat tentang Penyakit Menular


Tuberculosis (TBC) di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto
Kabupaten Muna

Kegiatan 1 : Melaksanakan konsultasi dengan pimpinan selaku mentor

Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf Mentor


Tahapan Kegiatan : Lakukan sesuai
1. Menyiapkan bahan dan catatan untuk tahapan yang ada
konsultasi
2. Membuat janji dengan pimpinan
3. Melaksanakan konsultasi dengan
pimpinan
4. Meminta persetujuan dan dukungan
dari pimpinan
Output/ Hasil Lakukan sesuai target
1. Adanya bahan konsultasi output
2. Tersedianya jadwal konsultasi dengan
pimpinan/ mentor
3. Adanya catatan arahan dan lembar
persetujuan habituasi
Keterkaitan Substansial Mata Pelatihan Keterkaitan mata
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, pelatihan yang
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, memuat nilai-nilai
Kolaboratif BerAKHLAK telah
sesuai dengan
tahapan kegiatan
setelah dilakukan
Konsultasi

Kontribusi terhadap visi, misi dan Lakukan sesuai visi


Tusiorganisasi misi organisasi
Mewujudkan salah satu misi puskesmas,
yaitu meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan yang merata dan berkualitas
Penguatan Nilai Organisasi Lakukan sesuai nilai
Kegiatan konsultasi terkait dengan nilai organisasi
organisasi yaitu optimis dalam

82
melaksanakan tugas secara profesional
dan bertanggung jawab

Kegiatan 2 : Pembuatan leaflet etika batuk dan banner tentang penyakit menular
tuberculosis (TBC)

Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf Mentor


Tahapan Kegiatan Lakukan sesuai
1. Menyiapkan bahan untuk pembuatan tahapan kegiatan
leaflet etika batuk dan banner TBC
2. Membuat leaflet dan banner
3. Memasang banner di wilayah kerja
Puskesmas Wapunto
Output/ Hasil Lakukan sesuai target
1. Adanya referensi media sosialisasi output
2. Adanya leaflet dan banner
3. Adanya foto dokumentasi pemasangan
banner
Keterkaitan Substansial Mata Pelatihan Memuat nilai- nilai
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, BerAKHLAK dan
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dilakuakan sesuai
Kolaboratif tahapan kegiatan hasil
konsultasi
Kontribusi terhadap visi, misi dan Lakukan sesuai visi
Tusiorganisasi misi organisasi
Mewujudkan salah satu misi Puskesmas,
yaitu mendorong kemandirian hidup sehat
bagi keluarga dan masyarakat

Penguatan Nilai Organisasi Telah diwujudkan


Kegiatan ini sesuai dengan nilai prima berdasarkan kegiatan
organisasi, yaitu melakukan pelayanan yang dilakukan
sebaik mungkin yang menimbulkan rasa
puas.

83
Kegiatan 3 : Melakukan persiapan sosialisasi tentang penyakit TBC dan
mengajarkan etika batuk kepada masyarakat wilayah kerja Puskesmas
Wapunto
Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf Mentor
Tahapan Kegiatan Lakukan sesuai
1. Menyiapkan materi sosialisasi serta tahapan kegiatan yang
sosialisasi menggunakan leaflet ada
2. Membuat kuesioner penilaian tingkat
pemahaman masyarakat
3. Membagikan lembar Kuesioner
Output/ Hasil Lakukan sesuai target
1. Tersedianya bahan sosialisasi berupa output
leaflet
2. Dokumentasi pembagian leaflet
3. Masyarakat membaca leaflet dan
mendengarkan penjelasan mengenai isi
dari leaflet
Keterkaitan Substansial Mata Pelatihan Lakukan sesuai
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, substansi terkait
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
Kolaboratif

Kontribusi terhadap visi, misi dan Lakukan sesuai visi


Tusiorganisasi misi organisasi
Mewujudkan salah satu misi puskesmas,
yaitu meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan yang berkualitas
Penguatan Nilai Organisasi Lakukan sesuai nilai
Kegiatan ini sesuai dengan nilai unggul organisasi
yaitu berkelakuan baik, cakap, dan kuat
dalam memberikan pelayanan.

84
Kegiatan 4 : Melakukan evaluasi dan pelaporan

Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf Mentor


Tahapan Kegiatan Lakukan sesuia
1. Mengumpulkan kuesioner tahapan kegiatan
2. Membuat laporan hasil evaluasi yang ada
3. Melaporkan hasil aktualisasi penilaian
kepada pimpinan/ mentor
Output/ Hasil Lakukan sesuai target
1. Adanya hasil kuesioner output dan
2. Adanya laporan aktualisasi didokumentasikan
Keterkaitan Substansial Mata Pelatihan Lakukan sesuai
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, substansi terkait
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
Kolaboratif

Kontribusi terhadap visi, misi dan Lakukan sesuai visi


Tusiorganisasi misi organisasi
Mewujudkan salah satu misi puskesmas,
yaitu mendorong kemandirian hidup sehat
dan meningkatkan mutu pelayanan yang
merata dan berkualitas.
Penguatan Nilai Organisasi Lakukan sesuai nilai
Kegiatan ini sesuai dengan nilai organisasi organisasi
aktif, yaitu selalu giat bekerja dan
berusaha demi tercapainya tujuan
bersama

85
Lampiran 2. Bukti Pengendalian Aktualisasi Oleh Coach

Nama Peserta La Ode Muhammad Zainul S.Kep., Ns

NIP 19890724 202012 1 011

Unit Kerja Puskesmas Wapunto

Jabatan Ahli Pertama – Perawat

Rumusan Isu Peningkatan Pemahaman Masyarakat tentang Penyakit Menular


Tuberculosis (TBC) di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto
Kabupaten Muna

Kegiatan 1 : Melaksanakan konsultasi dengan coach lewat media Whatsapp dan


zoom

Catatan Waktu dan Media


Penyelesaian Kegiatan
Coaching Coaching
Tahapan Kegiatan : Lakukan
1. Menyiapkan bahan dan catatan untuk sesuai
konsultasi tahapan
2. Membuat janji dengan pimpinan kegiatan yang
3. Melaksanakan konsultasi dengan ada
pimpinan
4. Meminta persetujuan dan dukungan
dari pimpinan
Output/ Hasil Lakukan
1. Adanya bahan konsultasi sesuai target
2. Tersedianya jadwal konsultasi dengan output
pimpinan/ mentor
3. Adanya catatan arahan dan lembar
persetujuan habituasi
Keterkaitan Substansial Mata Pelatihan Lakukan
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, sesuai
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, substansi
Kolaboratif terkait

Kontribusi terhadap visi, misi dan Lakukan


Tusiorganisasi sesuai visi
Mewujudkan salah satu misi puskesmas, misi
yaitu meningkatkan mutu pelayanan organisasi
kesehatan yang merata dan berkualitas
Penguatan Nilai Organisasi Lakukan
Kegiatan konsultasi terkait dengan nilai sesuai nilai
86
organisasi yaitu optimis dalam organisasi
melaksanakan tugas secara profesional
dan bertanggung jawab
Kegiatan 2 : Pembuatan leaflet etika batuk dan banner tentang penyakit menular
tuberculosis (TBC)

Catatan Waktu dan Media


Penyelesaian Kegiatan
Coaching Coaching
Tahapan Kegiatan Lakukan
1. Menyiapkan bahan untuk pembuatan sesuai
leaflet etika batuk dan banner TBC tahapan
2. Membuat leaflet dan banner kegiatan
3. Memasang banner di wilayah kerja
Puskesmas Wapunto
Output/ Hasil Lakukan
1. Adanya referensi media sosialisasi sesuai target
2. Adanya leaflet dan banner output
3. Adanya foto dokumentasi pemasangan
banner
Keterkaitan Substansial Mata Pelatihan Memuat nilai-
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, nilai
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, BerAKHLAK
Kolaboratif dan
dilakuakan
sesuai
tahapan
kegiatan hasil
konsultasi
Kontribusi terhadap visi, misi dan Lakukan
Tusiorganisasi sesuai visi
Mewujudkan salah satu misi Puskesmas, misi
yaitu mendorong kemandirian hidup sehat organisasi
bagi keluarga dan masyarakat

Penguatan Nilai Organisasi Telah


Kegiatan ini sesuai dengan nilai prima diwujudkan
organisasi, yaitu melakukan pelayanan berdasarkan
sebaik mungkin yang menimbulkan rasa kegiatan yang
puas. dilakukan

87
Kegiatan 3 : Melakukan persiapan sosialisasi tentang penyakit TBC dan
mengajarkan etika batuk kepada masyarakat wilayah kerja Puskesmas
Wapunto
Catatan Waktu dan Media
Penyelesaian Kegiatan
Coaching Coaching
Tahapan Kegiatan Lakukan
1. Menyiapkan materi sosialisasi serta sesuai
sosialisasi menggunakan leaflet tahapan
2. Membuat kuesioner penilaian tingkat kegiatan
pemahaman masyarakat yang ada
3. Membagikan lembar Kuesioner
Output/ Hasil Lakukan
1. Tersedianya bahan sosialisasi berupa sesuai target
leaflet output
2. Dokumentasi pembagian leaflet
3. Masyarakat membaca leaflet dan
mendengarkan penjelasan mengenai isi
dari leaflet
Keterkaitan Substansial Mata Pelatihan Lakukan
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, sesuai
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, substansi
Kolaboratif terkait

Kontribusi terhadap visi, misi dan Lakukan


Tusiorganisasi sesuai visi
Mewujudkan salah satu misi puskesmas, misi
yaitu meningkatkan mutu pelayanan organisasi
kesehatan yang berkualitas
Penguatan Nilai Organisasi Lakukan
Kegiatan ini sesuai dengan nilai unggul sesuai nilai
yaitu berkelakuan baik, cakap, dan kuat organisasi
dalam memberikan pelayanan.

88
Kegiatan 4 : Melakukan evaluasi dan pelaporan

Catatan Waktu dan Media


Penyelesaian Kegiatan
Coachig Coaching
Tahapan Kegiatan Lakukan
1. Mengumpulkan kuesioner sesuai
2. Membuat laporan hasil evaluasi tahapan
3. Melaporkan hasil aktualisasi penilaian kegiatan yang
kepada pimpinan/ mentor ada
Output/ Hasil Lakukan
1. Adanya hasil kuesioner sesuai target
2. Adanya laporan aktualisasi output dan
didokumentas
ikan
Keterkaitan Substansial Mata Pelatihan Lakukan
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, sesuai
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, substansi
Kolaboratif terkait

Kontribusi terhadap visi, misi dan Lakukan


Tusiorganisasi sesuai visi
Mewujudkan salah satu misi puskesmas, misi
yaitu mendorong kemandirian hidup sehat organisasi
dan meningkatkan mutu pelayanan yang
merata dan berkualitas.
Penguatan Nilai Organisasi Lakukan
Kegiatan ini sesuai dengan nilai sesuai nilai
organisasi aktif, yaitu selalu giat bekerja organisasi
dan berusaha demi tercapainya tujuan
bersama

89
Lampiran 3 : Bukti- Bukti Pendukung Kegiatan
1. Melakukan konsultasi kepada pimpinan selaku mentor

2. Pembuatan leaflet etika batuk dan banner TBC

90
3. Melakukan persiapan sosialisasi serta sosialisasi di wilayah kerja Puskesmas

91
Pembagian lembar kuesioner

92
4. Melakukan Evaluasi dan Pelaporan

Mengumpulkan hasil kuesioner

Laporan aktualisasi dan surat keterangan telah melaksanakan aktualisasi

93
94
95
96
97
98
99
100

Anda mungkin juga menyukai