Di Susun Oleh :
Nama : ANDHIRA MARS, A.Md. Farm
NDH : 21
NIP : 19991003 202202 2 001
Jabatan : ASISTEN APOTEKER
Instansi : UPTD PUSKESMAS LAMPEAPI
LEMBAR PERSETUJUAN
COACH, MENTOR,
Kendari,………………..2022
Mengetahui:
KEPALA BADAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA,
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah swt yang telah memberikan RahmatNya
sehingga bisa menyelesaikan Laporan Rancangan Aktualisasi dan Habituasi terhadap Nilai-
nilai dasar ASN dengan judul “Optimalisasi Penyimpanan Obat dengan Penandaan Look
a Like Sound a Like, High Alert, dan Traffic Light Di UPTD Puskesmas Lampeapi
Kabupaten Konawe Kepulauan”. Tujuan dari pembuatan rancangan ini adalah sebagai
bagian dari tugas dalam pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Pemerintah Kabupaten Konawe
Utara Golongan II Angkatan XXXI Tahun 2022. Aktualisasi dan habituasi secara substansi
dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas Aparatur Sipil Negara dengan sikap perilaku ASN
dan nilai dasar ASN yang terdiri dari: Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BerAKHLAK). Penulis menyadari bahwa rancangan
ini dapat terwujud karena bantuan dan dorongan dari banyak pihak. Penulis dengan rendah
hati mengucapkan terimakasih kepada.
Tujuan dari pembuatan rancangan ini adalah sebagai bagian dari tugas dalam
pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Pemerintah Kabupaten Konawe Utara Golongan II
Angkatan XXXI Tahun 2022. Aktualisasi dan habituasi secara substansi dimaksudkan untuk
meningkatkan kualitas Aparatur Sipil Negara dengan sikap perilaku ASN dan nilai dasar ASN
yang terdiri dari: Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
Kolaboratif (BerAKHLAK).
Penulis menyadari bahwa rancangan ini dapat terwujud karena bantuan dan
dorongan dari banyak pihak. Penulis dengan rendah hati mengucapkan terimakasih kepada:
Penulis sadar bahwa laporan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karenanya penulis berharap masukan yang membangun dari berbagai pihak sehingga
membuat laporan ini menjadi lebih baik dan dapat menjadi dasar dalam penerapan nilai-
nilai dasar ASN serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi semua pihak yang
membutuhkan.
1.2 TUJUAN
a. Tujuan Umum
Tujuan umum dari Aktualisasi ini yaitu agar penulis mampu
mengaktualisasikan nilai -nilai dasar BerAkhlak (Berorientasi pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) dan mengetahui
kedudukan dan peram ASN dalam NKRI (managemen ASN, Whole of
Goveerment, pelayanan publik) dalam melaksanakan tugas dan fungsi di unit
kerja.
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari aktualisasi ini untuk mengoptimalisasikan
penyimpanan obat dengan penandaan Look a Like Sound a Like (LASA), High
Alert, dan Traffic Light di UPTD Puskesmas Lampeapi.
1.3 MANFAAT
a. Manfaat Bagi Penulis
Dapat meningkatkan kemampuan penulis dalam mengaplikasikan nilai-
nilai dasar BerAkhlak (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, Kolaboratif) dalam memberikan pelayanan kefarmasian serta
mengembangkan kemampuan dan pengetahuan penulis dalam pengelolaan
penyimpnan obat kepada pasien di UPTD Puskesmas Lampeapi.
b. Manfaat Bagi Organisasi
Meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan Kesehatan khususnya
pelayanan kefarmasian serta sebagai bahan penunjang akreditasi di UPTD
Puskesmas Lampeapi.
c. Manfaat bagi Stake Holder
Masyarakat dapat menerima pelayanan kefarmasian yang lebih efisien
dan bermutu sehingga meningkatkan kualitas kesehatan Masyarakat dan
membantu meningkatkan penggunaan obat yang rasional.
2.1.3.2 Fungsi
1) Penyelenggaraan UKM Tingkat Pertama di wilayah kerjanya seperti :
1. Melaksanakan perencanaan bedasarkan analisa masalah kesehatan
masyarakat dan analisa kebruhan pelayanan yang diperlukan.
2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan.
3. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan.
4. Menggerakan masyarakat unntuk mengidentidikasi dan
menyelesaikan masalah kesehtan pada setiap tingkat perkembangan
masyarakat yang beerjasama dengan sektor lain terkait.
5. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan
upaya kesehatan berbasis masyarakat.
6. Melaksana peningkatan kompetensi sumber daya manusia puskesmas.
7. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan.
8. Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap ases, mutu
dan cakupan pelayanan kesehatan.
9. Memberikan rekomendasi terkati masalah kesehatan masyarakat,
termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon
penanggulangan penyakit
2) Penyelenggaraan UKP Tingkat Pertama di wilayah kerjanya seperti :
1. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu.
2. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif.
3. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
4. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan
keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung.
5. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinasi
dan kerjasama inter dan antar profesi.
6. Melaksanakan rekam medis.
7. Melaksanana pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap mutu dan
akses Pelayanan Kesehatan.
8. Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan.
9. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama di wialayah kerjanya.
10. Melaksanakan penapisan rujuka sesuai dengan indikasi medis dan
Sistem Rujukan.
3) Sebagai wahana pendidikan Tenaga Kesehatan
2.1.4 Program dan Kegiatan Utama Unit Kerja
1. Promosi Kesehatan
2. Kesehatan Lingkungan
3. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
4. Kesehatan keluarga dan reproduksi
5. Perbaikan gizi masyarakat
6. Penyembuhan penyakit dan pelayanan kesehatan
2.1.5 Data-data Sumber Daya yang dimiliki Unit Kerja dan data-data terkait isu yang
diangkat
2.1.5.1 Ketenagaan Puskesmas
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu unsur
terpenting dalam organisasi. Jalan tidaknya suatu organisasi sangat
tergantung dari keberadaan SDM. Jenis dan Jumlah tenaga kesehatan di
UPTD Puskesmas Lampeapi pada tahun 2022 sebanyak 53 orang.Adapun
Jenis dan Jumlah tenaga kesehatan di UPTD Puskesmas Lampeapi pada
tahun 2022 dapat dilihat pada tabel berikut.
1) Partisipatif
Pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
2) Transparan
Pemerintah harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui
segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan,
seperti persyaratan, prosedur biaya dan sejenisnya
3) Responsif
Pemerintah harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui
segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan,
seperti persyaratan, prosedur biaya dan sejenisnya
4) Tidak diskriminatif
Pemerintah tidak boleh membedakan antara satu wargaa dengan warga
negarayang lain atas dasar perbedaan identitas warga negara, seperti status
social, pandangan politik, agama, profesi, enis kelamin atau orientasi seksual,
difabel dan sejenisnya.
5) Mudah dan Murah
Mudah dalam arti berbagai persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk akal
dan mudah untuk dipenuhi. Murah dalam arti biaya yang dibutuhkan oleh
masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut terjangkau oleh seluruh
warga negara.
6) Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayanan public harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan
yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan
dengan prosedur sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
7) Aksesibel
Harus dapat dijangkau oleh warga Negara yang membutuhkan dalam arti
fisik (dekat, terjangkau dengan kendaraan public, mudah dilihat,
gampang ditemukan, dan lain-lain) dan dapat dijangkau dalam arti non fisik
yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh
masyarakat untuk mendpaatkan layanan tersebut.
8) Akuntabel
Penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan dengan menggunakan fasilitas
dan sumber daya manusia yang dibiayai oleh warga Negara melalui pajak
yang mereka mbayar. Oleh karena itu, semua bentuk
penyelenggaraanpelayanan publik harus dapat dipertanggungjawabkan secara
terbuka kepada masyarakat
9) Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan olehpemerintah memiliki
berbagai tujuan. Salah satu tujuan yang penting adalah melindungi warga
Negara dari praktik buruk yang dilakukan oleh warga Negara yang lain.
Amanah seorang ASN menurut SE Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah
menjamin terwujudnya perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN
BerAKHLAK. Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:
b) Akuntabel
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan
kepadanya. Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan
responsibilitas atau tanggung jawab. Responsibilitas adalah kewajibab untuk
bertanggung jawab yang berangkat dari moral individu, sedangkan
akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada
seseorang/organisasi yang memberikan amanat. Dalam konteks ASN
akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala tindak
dan tanduknya sebagai pelayan publik kepada atasan, lembaga pembina,
dan lebih luasnya kepada public (Matsiliza dan zonke, 2017).
Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
b. Kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok dan pribadi;
c. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;
d. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik;
e. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.
1) Kedudukan ASN
Dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Berdasarkan jenisnya, pegawai
ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja (P3K). Pegawai ASN berkedudukan sebagai
aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan
instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua
golongan dan partai politik.
2) Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN
berfungsi dan bertugas sebagai berikut :
1. Pelaksanaan Kebijakan Publik
Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan
masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus
mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.
2. Pelayan Publik
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang,
jasa dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh
penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
3. Perekat dan Pemersatu Bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan
dan kesatuan NKRI. ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya
kepada Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah.ASN senantiasa
menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan
kepentingan negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan
golongan.
3) Hak dan kewajiban ASN
Hak adalah salah satu kewenangan atau kekuasaan yang
diberikan oleh hukum, baik pribadi maupun umum. Dapat diartikan
bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau layak diterima. Agar
melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik, dan dapat
meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel,
maka setiap ASN diberikan hak. Hak ASN dan PPPK yang diatur di
Undang-undang No 5 tahun 2014 tentang ASN sebagai berikut:
1. Gaji, tunjangan dan fasilitas ;
2. Cuti ;
3. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua ;
4. Perlindungan ;
5. Pengembangan kompetensi
Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, berdasarkan pasal 70 UU
No. 5 tahun 2014 tentang ASN disebutkan bahwa setiap pegawai ASN
memiliki hak serta kesempatan untuk mengembangkan kompetensinya.
Berdasarkan pasal 92 pemerintah juga wajib memberikan perlindungan
berupa:
1. Jaminan kesehatan ;
2. Jaminan kecelakaan kerja ;
3. Jaminan kematian ;
4. Bantuan hukum.
Kewajiban ASN adalah suatu beban atau tanggunan yang bersifat
kontraktual. Dengan kata lain kewajiban adalah suatu yang sepatutnya
diberikan. Pegawai ASN berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN
wajib:
1. Partisipatif
Pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya;
2. Transparan
Pemerintah harus menyediakan akses bagi warga
negara untuk mengetahui segala hal terkait pelayanan publik yang
diselenggarakan. Masyarakat juga harus diberin akses untuk
mempertanyakan dan menyampaikan pengaduan apabila merasa tidak
puas terhadap pelayanan publik pemerintah;
3. Responsif
Pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan
kebutuhan warganegara. Birokrasi wajib mendengarkan aspirasi
dan keinginan masyarakat yang menduduki posisi sebagai agen
Pelayanan Publik;
4. Tidak diskriminatif
Tidak ada perbedaan pemberian layanan kepada masyarakat
atas dasar perbedaan identitas warga Negara;
5. Mudah dan Murah
Mudah artinya berbagai persyaratan yang dibutuhkan tersebut
masuk akal dan mudah untuk dipenuhi. Murah artinya biaya yang
diperlukan dapat di jangkau oleh seluruh warga Negara;
6. Efektif dan Efisien
Efektif adalah mampu mewujudkan tujuan yang hendak
dicapai (untuk melaksanakan mandat konstitusi dan mencapai
tujuan strategis Negara dalam jangkapanjang). Efisien adalah cara
mewujudkan tujuan dilakukan dengan prosedur sederhana, tenaga
kerja yang sedikit, dan biaya yang murah;
7. Aksesibel
Pelayanan publik yang harus dapat dijangkau oleh warga
negara yang membutuhkan dalam arti fisik (dekat, terjangkau dengan
kendaraan publik, mudah ditemukan, dan lain- lain) dan dapat
dijangkau dalam arti non- fisik yang terkait dengan biaya dan
persyaratan yang harus dipenuhi;
8. Akuntabel
Pelayanan publik yang harus dapat dijangkau oleh warga
negara yang membutuhkan dalam arti fisik (dekat, terjangkau dengan
kendaraan publik, mudah ditemukan, dan lain- lain) dan dapat
dijangkau dalam arti non- fisik yang terkait dengan biaya dan
persyaratan yang harus dipenuhi;
9. Dapat dipertanggung jawabkan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggung
jawabkan secara terbuka kepada masyarakat melalui media publik
baik secara cetak maupun elektronik.
10.Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan
sebagai alat pelindung kelompok rentan dan mampu menghadirkan
rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan
kelompok kuat
b) Smart ASN
1) Integritas
Integritas Pegawai ASN yang dimaksud adalah “konsistensi Pegawai
ASN dalam berperilaku yang selaras dengan nilai, norma dan/atau etika
organisasi, dan jujur dalam hubungan dengan atasan, rekan kerja, bawahan
langsung, dan pemangku kepentingan, serta mampu mendorong terciptanya
budaya etika tinggi dan bertanggung jawab
2) Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan.
Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu
terhadap bangsanya. Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat
nasionalisme adalah dengan menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai
Pancasila. Pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya oleh
setiap penyelenggara negara, baik di pusat maupun di daerah. Seorang PNS
dituntut untuk memiliki perilaku mencintai tanah air Indonesia
(nasionalisme) dan mengedepankan kepentinga nnasional. Nasionalisme
merupakan salah satu perwujudan dari fungsi PNS sebagai perekat dan
pemersatu bangsa. Dalam menjalankan tugas, seorang ASN senantiasa harus
mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Kepentingan kelompok, individu, golongan harus disingkirkan demi
kepentingan yang lebih besar,yaitu kepentingan bangsa dan Negara di atas
segalanya.
3) Profesionalisme
Pegawai Negeri Sipil adalah terpenuhinya kecocokan antara
kemampuan aparatur dengan kebutuhan tugas merupakan syarat
terbentuknya aparatur yang profesional. Artinya, keahlian dan kemampuan
aparat merefleksikan arah dan tujuan yang dicapai oleh sebuah organisasi.
4) Berwawasan global
Merupakan suatu proses pendidikan yang dirancang untuk
mempersiapkan anak didik dengan kemampuan dasar intelektual dan
tanggung jawab guna memasuki kehidupan yang bersifat kompetitif dan
dengan derajat saling menggantungkan antar bangsa yang sangat tinggi.
5) Menguasai IT dan bahasa asing
ASN dituntut tidak Gaptek (Gagap Tekhnologi) dan informasi yakni
dapat mengoprasikan dan memanfaatkan aplikasi – aplikasi produk IT
(informasi Tekhnology) termasuk dapat dengan bijak memanfaatkan internet
yang digunakan dalam meningkatkan kualitas tugas dan fungsinya dalam
pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat. Seorang ASN selain
menguasai Bahasa Indonesia dengan baik dan benar juga memiliki
kemampuan menguasai bahasa Asing seperti bahasa Inggris, Mandarin dan
lain sebagainya.
6) Berjiwa hospitality ( Keramahan )
Hospitality/keramahan adalah memiliki sifat baik hati dan menarik
budi bahasanya ,manis tutur kata dan sikapnya dalam setiap menjalankan
aktivitas pelaksanaan tugas dan pekerjaan khususnya dalam menampilkan
pelayanan prima kepada masyarakat
7) ASN memiliki kemampuan Networking
Networking adalah membangun menjalin hubungan dengan orang lain
atau organisasi yang berpengaruh positif pada kesuksesan professional
maupun personal.
8) ASN memiliki jiwa Enterpeneurship
ASN dituntut memiliki kemampuan Enterpeneurship, yakni berjiwa
kewirausahaan yang ditandai dengan dimilikinya keberanian, inovatif,
pantang menyerah, dan cerdas dalam menangkap dan menciptakan
peluang serta bertanggung jawab. Enterpeneurship juga dapat diartikan
berpikir tentang masa depan orang banyak. Kehidupan orang banyak
,kesejahteraan masyarakat dan bagaimana cara membantu mereka yang
membutuhkan. Dan dengan dimilikinya kemampuan Enterpeneurship ini
maka seorang ASN akan mampu meningkatkan kinerja dalam setiap
waktunya
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
Isu yang
Belum optimalnya penyimpanan obat di Apotek dan Gudang Farmasi
diangkat
Gagasan Melakukaan penataan dan pelabelan obat LASA, obat High Alert dan
Kreatif Traffic Light di Apotek dan Gudang Farmasi
Keterangan :
Adapun kriteria penetapan indicator APKL, yaitu :
Aktual :
Angka 1 : Pernah benar- benar terjadi
Angka 2 : Benar-benar sering terjadi
Angka 3 : Benar-benar terjadi dan bukan menjadi perbincangan
Angka 4 : Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan perbincangan.
Angka 5 : Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan.
Problematik :
Angka 1 : Masalah sederhana
Angka 2 : Masalah kurang kompleks
Angka 3 : Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
Angka 4 : Masalah Kompleks
Angka 5 : Masalah sangat Kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
Kekhalayakan :
Angka 1 : Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
Angka 2 : Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
Angka 3 : Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
Angka 4 : Menyangkut hajat hidup orang banyak
Angka 5 : Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
Kelayakan :
Angka 1 : Masuk Akal
Angka 2 : Realistis
Angka 3 : Cukup masuk akal dan realistis
Angka 4 : Masuk akal dan realistis
Angka 5 : Masuk akal dan realistis relevan untuk dimuncullkan inisiatif pemecahan
masalahnya
Penguatan
No Kegiatan Tahapan Output/ Kriteria Substansi Mata Kontribusi terhadap visi-
Nilai
kegiatan Hasil Pelatihan Agenda II misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Berkonsultasi kepada a. Menyiapkan Tersedianya 1. Berorientasi pelayanan : Dengan Pelaksanaan
Pimpinan terkait bahan bahan Penulis akan menyiapkan dilaksanakannya kegiatan ini
rancangan aktualisasi konsultasi konsultasi bahan konsultasi dengan koordinasi dan menguatkan nilai
yang akan profesional. persetujuan dari organisasi yaitu
dilaksanakan. 2. Akuntabilitas: pimpianan atau mentor Integritas,
Saya akan membuat bahan dapat mewujudkan visi Akuntabel, dan
konsultasi dengan Cermat “Menjadi Puskesmas Professional.
dan penuh tanggung jawab. dengan Pelayanan
3. Kompeten : Bermutu dan Mandiri
Saya akan menyiapkan bahan Menuju Wawonii
konsultasi dengan kualitas Tengah yang Sehat” dan
terbaik berkaitan dengan misi
ke 2 yaitu
“meningkatkan kualitas
Sumber Daya Manusia”
b. Mengatur Tersedianya 1. Berorientasi Pelayanan: Dengan dilaksanakannya Pelaksanaan
jadwal jadwal Dalam meminta jadwal koordinasi dan persetujuan kegiatan ini
konsultasi konsultasi pertemuan pimpinan/ dari pimpianan atau mentor menguatkan nilai
dengan ke mentor. mentor penulis akan dapat mewujudkan visi organisasi yaitu
pimpinan/ Dokumentasi : mengedepankan “Menjadi Puskesmas Santun,
mentor foto, Gambar responsivitas serta dengan Pelayanan Bermutu Integritas,
chat ke 2.Akuntabilitas: Penulis dan Mandiri Menuju Kerjasama,
mentor akan disiplin tepat waktu Wawonii Tengah yang Akuntabel,
dalam perjanjian Sehat” dan berkaitan dengan Profesional.
pertemuan dengan misi ke 2 yaitu
pimpinan/mentor. “Meningkatkan kualitas
3.Kompeten : Penulis akan Sumber Daya Manusia”
meminta jadwal konsultasi
kepada pimpinan/mentor
untuk menunjang
keberhasilan proses
konsultasi
4.Harmonis : Dalam
meminta jadwal
pertemuan dengan
pimpinan/mentor penulis
akan menyelaraskan
waktu saya dengan waktu
pimpinan.
5.Loyal : Penulis akan
memegang komitmen
untuk mengikuti jadwal
yang telah di setujui
pimpinan.
6.Kolaboratif : penulis
akan membangun kerja
sama yang sinergi dengan
pimpinan/ mentor terkait
penentuan jadwal
konsultasi.
c. Melakukan Tersampaikan 1. Adaptif : Penulis bersikap Dengan dilaksanakannya Pelaksanaan
Konsultasi informasi proaktif mengatur jadwal koordinasi dan persetujuan kegiatan ini
dengan kepada pertemuan agar kegiatan dari pimpianan atau mentor menguatkan nilai
pimpinan/ pimpinan konsultasi tidak dapat mewujudkan visi organisasi yaitu
mentor terkait rencana mengganggu jadwal “Menjadi Puskesmas Santun
Aktualisasi kegiatan pimpinan/mentor. dengan Pelayanan Bermutu Integritas
Dokumentasi : 2. Loyal : Pada saat dan Mandiri Menuju Kerjasama dan
foto Dokumen pembuatan surat Wawonii Tengah yang Profesional
: Lembar persetujuan, Penulis akan Sehat” dan berkaitan dengan
konsul menggunakan bahasa misi ke 2 yaitu
Indonesia yang baik dan “Meningkatkan kualitas
benar Sumber Daya Manusia”
3. Kolaboratif : Penulis
akan mengupayakan
selama proses konsultasi
penulis dan pimpinan akan
bisa selalu bersinergis
d. Meminta Adanya 1. Berorientasi Pelayanan : Dengan dilaksanakannya Pelaksanaan
persetujuan surat Penulis akan memberi koordinasi dan persetujuan kegiatan ini
pelaksanaan persetujuan salam kepada pemimpin dari pimpianan atau mentor menguatkan nilai
aktualisasi dari kepala dengan ramah. dapat mewujudkan visi organisasi yaitu
puskesmas 2. Akuntabel : Penulis “Menjadi Puskesmas Santun,
dan menyampaikan rincian dengan Pelayanan Bermutu Integritas,
mentor. kegiatan secara terbuka, dan Mandiri Menuju Kerjasama,
terperinci, dan transparan Wawonii Tengah yang Akuntabel,
3. Harmonis : Penulis akan Sehat” dan berkaitan dengan Profesional.
konsultasi dengan misi ke 2 yaitu
Pimpinan menunggu “Meningkatkan kualitas
kondisi pelayanan Sumber Daya Manusia”
kondusif
4. Adaptif : Ide atau gagasan
yang penulis sampaikan
merupakan inovasi yang
sesuai dengan kondisi
lingkungan kerja.
: Melakukan konsultasi dengan mengutamakan etika profesi seperti jujur,
bertanggung jawab dan berintegritas tinggi serta menunjukkann
Managemen ASN
sikap
keterbukaan sesuai dengan arahan pimpinan.
Keterkaitan substansi : Dalam meminta dukungan dan persetujuan pimpinan/mentor
mata pelatihan Agenda diperlukan
III kemampuan berkomunikasi yang baik, dapat juga dengan
Smart ASN memanfaatkan
teknologi sehingga berjalan efektif dan efisien untuk pencapaian
hasil yang
maksimal sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan.
Perkiraan Hambatan : Kurangnya waktu pimpinan untuk melakukan konsultasi
3. Kompeten :
Menyusun daftar jenis
obat berdasarkan ilmu
dan berbagai referensi
data untuk hasil yang
terbaik.
4. Loyal : Dalam
melakukan
penyusunan daftar
jenis obat penulis
mendedikasikan
waktu serta pikiran
agar tercapainya data
yang sesuai.
: Melakukan penyusunan daftar jenis obat dengan mengutamakan etika
Managemen ASN
profesi, disiplin, jujur, serta professional.
: Melakukan penyusunan daftar jenis obat dengan cermat, teliti
Keterkaitan substansi mata dan
pelatihan Agenda III berintegritas serta memanfaatkan teknologi yang ada untuk
Smart ASN
menunjang proses kegiatan agar menggunakan waktu yang
lebih
efisien.
: Terjadi kekeliruan dalam pembuatan daftar obat dan
penyusunan
Perkiraan Hambatan obat serta sulitnya melakukan pendataan dengan kondisi
Gudang
yang sempit.
Analisis Dampak Dampak bila kegiatan tidak : Terhambatnya kegiatan pelabelan obat High Alert, LASA, dan
terlaksana Traffic Light
: Melakukan pengecekan ulang pada daftar obat dan
penyimpanan
Alternatif solusi
obat.
Tabel 3.3 Deskripsi/Penjelasan Kegiatan 3
Penguat
an
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/Hasil
Kriteria Substansi Mata Kontribusi terhadap visi-misi Nilai
Pelatihan Agenda II Organisasi Organis
asi
1 2 3 4 5 6 7
Membuat label a. Melakukan Telah 1. Berorientasi Pelayanan : Dengan dilaksanakannya Pelaksanaan
3.
LASA , High diskusi dengan ditentukan Penulis melakukan diskusi koordinasi dan persetujuan kegiatan ini
Alert, dan Traffic Apoteker desain label secara responsif. dari pimpianan atau mentor menguatkan
light untuk yang akan 2. Akuntabilitas : Penulis dapat mewujudkan visi nilai
menetukan digunakan melakukan diskusi desian “Menjadi Puskesmas organisasi
design label. label dengan Kejelasan, dengan Pelayanan Bermutu yaitu
kejujuran, dan dan Mandiri Menuju Sikap
tanggung jawab. Wawonii Tengah yang Integritas,
3. Kompeten : Dalam Sehat” dan berkaitan dengan Kerjasama
berdiskusi penulis misi ke 2 yaitu Akuntabel,
menyampaikan ide “meningkatkan kualitas dan
terbaik untuk Sumber Daya Manusia” dan Professional
pembuatan desain label. “Memberi pelayanan prima .
4. Loyal : Dalam berdiskusi dengan sepenuh hati”.
penulis menggunakan
Bahasa Indonesia yang
baik.
5. Adaptif : Dalam
melakuakn diskusi
penulis proaktif
menyampaikan inovasi
dalam pembuatan desain
label.
6. Harmonis : dalam
melakukan diskusi
penulis menghargai
perbedaan pendapat
yang disampaikan rekan
kerja.
7. Kolabotaratif : penulis
melakukan diskusi untuk
menciptakan Kerjasama
yang baik antar rekan
kerja
b. Membuat Tersedianya 1. Akuntabilitas : penulis Dengan dilaksanakannya Pelaksanaan
desain label desain label membuat desain label koordinasi dan persetujuan dari kegiatan ini
obat. LASA, High obat dengan pimpianan atau mentor dapat menguatkan
Alert, dan proffesional. mewujudkan visi “Menjadi nilai
Traffic Light 2. Kompeten : Membuat Puskesmas dengan Pelayanan organisasi
desain label dengan Bermutu dan Mandiri Menuju yaitu
kualitas terbaik. Wawonii Tengah yang Sehat” Santun,
3. Loyal : Dalam dan berkaitan dengan misi ke 2 Integritas,
membuatan desain label yaitu “meningkatkan kualitas Kerjasama,
obat penulis Sumber Daya Manusia” dan Akuntabel,
berkontribusi langsung “Memberi pelayanan prima Profesional.
serta mendedikasikan dengan sepenuh hati”.
waktu, tenaga, dan
pikiran.
4. Adaptif : Melakukan
inovasi pembuatan label
agar tercapai tujuan
aktualisasi.
c. Mencetak label Tercetaknya 1. Akuntabilitas : Penulis Dengan dilaksanakannya Pelaksanaan
label obat melakukan pencetakan koordinasi dan persetujuan dari kegiatan ini
label dengan jujur dan pimpianan atau mentor dapat menguatkan
penuh rasa tanggung mewujudkan visi “Menjadi nilai
jawab. Puskesmas dengan Pelayanan organisasi
2. Loyal : Dalam Bermutu dan Mandiri Menuju yaitu
melakukan kegiatan Wawonii Tengah yang Sehat” Integritas,
pencetakan penulis dan berkaitan dengan misi ke 2 Akuntabel,
mendedikasikan waktu yaitu “meningkatkan kualitas Profesional.
serta tenaga. Sumber Daya Manusia” dan
3. Adaptif : Bertindak “Memberi pelayanan prima
proaktif mencari jasa dengan sepenuh hati”.
percetakan yang berada
jauh dari lingkungan
puskesmas.
Keterkaitan substansi Managemen ASN : Membuat label dengan jujur, penuh dengan rasa bertanggung jawab dan
proffesional.
mata pelatihan Agenda : Membuat label dengan teliti serta memanfaatkan teknologi yang
III Smart ASN ada
sebagai sarana penunjang agar lebih efektof dan efisien.
: Tidak adanya percetakan di Kabupaten Konawe Kepulauan untuk
Perkiraan Hambatan pebuatan
Analisis Dampak label obat.
Dampak bila kegiatan tidak
: Terhambatnya kegiatan pelabelan obat.
terlaksana
: Melakukan pencetakan label obat di ibukota provinsi yakni kota
Alternatif solusi Kendari.
Penguatan
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Kriteria Substansi Mata Kontribusi terhadap visi-
Nilai
kegiatan Pelatihan Agenda II misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Penataan ulang a. Melakukan Terjadinya 1. Berorientasi Dengan dilaksanakannya Pelaksanaan
4.
penyimpanan obat diskusi Kerjasama Pelayanan : Penulis koordinasi dan persetujuan kegiatan ini
di Apotek dan dengan antara rekan melakukan diskusi dari pimpianan atau mentor menguatkan
Gudang farmasi Apoteker kerja secara responsif. dapat mewujudkan visi nilai organisasi
untuk 2. Akuntabilitas : “Menjadi Puskesmas yaitu
menetukan Penulis melakukan dengan Pelayanan Bermutu Sikap
design label. diskusi desian label dan Mandiri Menuju Integritas,
dengan Kejelasan, Wawonii Tengah yang Kerjasama
kejujuran, dan Sehat” dan berkaitan Akuntabel, dan
tanggung jawab. dengan misi ke 2 yaitu Professional.
3. Kompeten : penulis “meningkatkan kualitas
melakukan diskusi Sumber Daya Manusia”
dengan cermat untuk dan “Memberi pelayanan
mencapai prima dengan sepenuh
keberhasilan hati”.
kegiatan.
4. Loyal : Dalam
melakukan diskusi
penulis
mendedikasikan
waktu dan pikiran
untuk mencapai
maksud dan tujuan.
5. Harmonis : Penulis
berdiskusi dengan
sikap sopan sebagai
bentuk saling
menghargai antar
rekan kerja.
6. Adaptif : Penulis
berinovasi untuk
meningkatkan kulitas
penyimpanan obat.
7. Kolabotaratif :
penulis melakukan
diskusi untuk
menciptakan
Kerjasama yang bai
kantar rekan kerja.
b. Menyusun Terlaksananya 1. Berorientasi Dengan dilaksanakannya Pelaksanaan
obat sesuai penyususnan pelayanan : Melakukan koordinasi dan persetujuan kegiatan ini
dengan daftar obat sesuai penyusunan berdasarkan dari pimpianan atau mentor menguatkan
jenis obat. dengan daftar jenis obat dengan tujuan dapat mewujudkan visi nilai organisasi
jenis obat. meningkatkan kualitas “Menjadi Puskesmas dengan yaitu
mutu pelayanan Pelayanan Bermutu dan Santun,
2. Akuntabilitas : Dalam Mandiri Menuju Wawonii Integritas,
melakukan penyusunan Tengah yang Sehat” dan Kerjasama,
penulis melaksanakan berkaitan dengan misi ke 2 Akuntabel,
dengan sikap disiplin yaitu “meningkatkan kualitas Profesional.
dan penuh tanggung Sumber Daya Manusia” dan
jawab. “Memberi pelayanan prima
3. Kompeten : Melakukan dengan sepenuh hati”.
penyusunan jenis obat
dengan cermat dan tepat
sesuai dengan ilmu dan
prinsip keahlian.
4. Loyal : Penulis
berkontribusi langsung
serta mendedikasikan
waktu, tenanga dan
pikiran
5. Kolaboratif : penulis
melakukan Kerjasama
dengan rekan dalam
proses penataan obat.
6. Memasang Terpasangnya 1.Berorientasi Dengan dilaksanakannya Pelaksanaan
label LASA, Label pelayanan : Melakukan koordinasi dan persetujuan kegiatan ini
High Alert, pelabelan obat sebagai dari pimpianan atau mentor menguatkan
dan Traffic solusi untuk dapat mewujudkan visi nilai organisasi
Light untuk meningkatkan kualitas “Menjadi Puskesmas dengan yaitu
obat mutu pelayanan. Pelayanan Bermutu dan Santun,
mendekati 2.Akuntabilitas : Dalam Mandiri Menuju Wawonii Integritas,
kadaluarsa 1 melakukan pemasangan Tengah yang Sehat” dan Kerjasama,
tahun kebawa label penulis melakakun berkaitan dengan misi ke 2 Akuntabel,
dengan cermat dan yaitu “meningkatkan kualitas Profesional.
penuh rasa tanggung Sumber Daya Manusia” dan
jawab. “Memberi pelayanan prima
3.Kompeten : Penulis dengan sepenuh hati”.
melakukan pelabelan
berdasarkan data, serta
sesuai dengan SOP
yang berlaku sebagai
referensi untuk
melaksanakan tugas
dengan kualitas kinerja
terbaik.
4.Loyal : Dalam
melakukan pelabelan
obat penulis
mendedikasikan
waktu, tenanga dan
pikiran
5.Kolaboratif : penulis
melakukan kerja sama
dengan rekan kerja
dalam proses
pemasangan label
: Melakukan penataan obat dengan jujur dan bertanggung jawab. serta
Managemen ASN
Keterkaitan substansi professional
mata pelatihan Agenda Melakukan koordinasi kegiatan dengan rekan kerja menggunakan
III Smart ASN media
Telepon.
Analisis Dampak Perkiraan Hambatan Kegiatan penyusunan obat tidak dapat dilakukan dijam kerja
karena
banyaknya pasien.
Tidak adanya pencegahan terjadinya kesalahan dalam pengambilan
Dampak bila kegiatan tidak obat di apotek dan digudang farmasi
terlaksana Terjadinya penumpukan obat Expayer Date di Gudang farmasi
Tidak dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat
Melakuk
an
Konsulta
si dengan
pimpinan
/ mentor
Meminta
persetuju
an
pelaksan
aan
aktualisa
si
2. Membuat Melakuk
daftar an
obat koordinas
Yang i dengan
Mendeka apoteker
ti terkait
Tanggal dengan
Kadaluw kegiatan
arsa, Menyusu
Obat n daftar
LASA, obat yang
dan Obat tersedia
High di
Alert Puskesm
yang ada as
di Menentu
Apotek kan jenis
dan obat
Gudang termasuk
dalam
High
Alert dan
LASA
serta
obat
yang
mendeka
ti
kadaluw
arsa
yang ada
di
Puskesm
as.
3. Membuat Melakukan
diskusi
label
dengan
LASA , Apoteker
untuk
High
menetukan
Alert, design
label.
dan
Membuat
Traffic desain
light label obat.
Mencetak
label
4. Penataan Melakuka
ulang n diskusi
penyimp dengan
anan obat Apoteker
di untuk
Apotek menetukan
dan design
Gudang label.
farmasi Menyusu
n obat
sesuai
dengan
daftar
jenis
obat.
Memasa
ng label
LASA,
High
Alert,
dan
Traffic
Light
untuk
obat
mendeka
ti
kadaluar
sa 1
tahun
kebawa
5. Mela Mengola
h data
Evaluasi
dan
hasil mengana
lisis
kegiataan
Melakuk
dan an
pelaporan konsultas
i hasil
kegiatan
pada
pimpinan
/ mentor
Membuat
laporan
hasil
kegiatan
BAB IV
PENUTUP
77
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Berorientasi Pelayanan: Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta. Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Akuntabel: Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta. Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. K o m p o t e n : Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta. Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Harmonis: Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta. Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Loyal: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan III. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Adaptif: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan III. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kolaboratif: Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta. Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Manajemen ASN: Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Undang – Undang RI No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
Peraturan Lembaga Administrasi Negara RI No. 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil
Permenkes No. 43 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
Permenkes No. 74 Tahun 2016 Standar Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas
Permenkes No. 72 Tahun 2016 Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit
Permenpan RB No. 8 Tahun 2008 Jabatan Fungsional Asisten Apoteker dan Angka
Kreditmya.
78
79