Anda di halaman 1dari 50

AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR DALAM PELATIHAN DASAR


CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

JUDUL AKTUALISASI
“PENERAPAN 6 LANGKAH CUCI TANGAN”

OLEH
…AGUNG PRATAMA
UMASUGI,A,Md.Kep NIP.
199610032022031010

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III DAN II


PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SULA
BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI MALUKU UTARA
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III DAN II PEMERINTAH
KABUPATEN KEPULAUAN SULA KERJA SAMA DENGAN BADAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI MALUKU UTARA
TAHUN 2022

NAMA : AGUNG PRATAMA UMASUGI, A.Md. Kep


NIP : 199610032022031010
INSTANSI : PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN
KEPULAUAN SULA
UNIT KERJA : PUSKESMAS WAIBOGA
JABATAN : PERAWAT TERAMPIL
NDH : 01

JUDUL AKTUALISASI
“Penerapan 6 Langkah Cuci Tangan”

Disetujui untuk disampaikan pada Evaluasi Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar


CPNS Golongan III dan II Kabupaten Kepulauan Sula Kerja Sama Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Maluku Utara Tahun 2021.

Sanana, 5 Juli 2022

Menyetujui,
Coach Mentor

M. IQBAL SUDIN,S.IP, M.Si Nursanti Fataruba, A.md.Gz


NIP.1975112 6200003 1 005 NIP.198406152008042003

ii
LEMBAR PERSETUJUAN HASIL PERBAIKAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III DAN II PEMERINTAH
KABUPATEN KEPULAUAN SULA KERJA SAMA DENGAN BADAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI MALUKU UTARA
TAHUN 2022

NAMA : AGUNG PRATAMA UMASUGI, A.Md. Kep


NIP : 199610032022031010
INSTANSI : PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN
KEPULAUAN SULA
UNIT KERJA : PUSKESMAS WAIBOGA
JABATAN : PERAWAT TERAMPIL
NDH : 01

JUDUL AKTUALISASI
“Penerapan 6 Langkah Cuci Tangan”

Telah diseminarkan dan disempurnakan berdasarkan masukan dari Penguji,


Coach dan Mentor pada tanggal 6 Juli 2022
.
Sanana, 5 Juli 2022

Coach Mentor

M. IQBAL SUDIN,S.IP, M.Si Nursanti Fataruba, A.md.Gz


NIP.1975112 6200003 1 005 NIP.198406152008042003

Penguji

IKA AGUSTINA SANGADJI, SH


NIP. 19850801 200501 2 004

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan

penyusunan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN tepat waktu pada Pelatihan

Dasar (LATSAR) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kabupaten Kepulauan Sula

Golongan III dan II Angkatan 1 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi

Maluku Utara 2022.

Penulis juga menyadari bahwa selama berlangsungnya penyusunan sampai

pada tahap penyelesaian Rancangan Aktualilsasi ini tidak lepas dari dukungan serta

bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penyusun ingin menyampaikan rasa terima

kasih kepada :

1. Ibu Bupati selaku Bupati Kabupaten Kepulauan Sula beserta seluruh pimpinan

dan staf SKPD atas kegiatan yang terlaksana.

2. Ibu Nursanti Fataruba, A.Md.Gz selaku mentor yang telah membagikan ilmunya

3. Segenap Widyaswara selaku tenaga pengajar yang telah memberikan banyak

arahan dan masukan dalam penyusunan rancangana aktualisasi ini.

4. Seluruh panitia Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Kepulauan Sula Golongan III

dan II Angkatan I dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi

Maluku Utara tahun 2022.

iv
5. Keluarga Besar Puskesmas Waiboga Kecamatan Sulabesi Tengah atas

kerjasamanya.

6. Orang tua dan keluarga serta sahabat tercinta yang senantiasa memberikan

dukungan moril dan materil dalam menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan

dan kewajiban pada masa Latsar.

7. Rekan-rekan seperjuangan peserta Latsar Golongan III dan II Angkatan I Tahun

2022 tanpa terkecuali yang selama ini telah banyak berbagi bersama selama

proses Latsar.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan yang

mendasarpadarancanganaktualisasiini, oleh karena itu kami

berharapkepadasemuapihakuntukmemberikan saran dan masukan serta kritik yang

membangun untuk penyempurnaan rancangan aktualisasi ini dapat memberikan

manfaat bagi semua pihak dan dapat memberikan contoh tentang implementasi

nilai- nilai ASN BerAHKLAK dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kerja dan

masyarakat.

Sanana, 5 Juli 2022


Penulis

Agung Pratama Umasugi, Amd.Kep


NIP. 19961003 202203 1 010

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iv
DAFTAR ISI......................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Tujuan........................................................................................................5
C. Manfaat.....................................................................................................5
D. Waktu Dan Tempat Pelaksaan..................................................................6

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN NILAI-NILAI DASAR ASN

A. Gambaran Umum Organisasi....................................................................7


B. Nilai – Nilai Dasar ASN...............................................................................14
C. Kedudukan & Peran ASN...........................................................................25

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI

A. Analisi Isu...................................................................................................28
B. Rancangan Aktualisasi...............................................................................29

LAMPIRAN

vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Menurut UU No. 5 Tahun 2014, Aparatur Sipil Negara (ASN) terdiri dari

Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja

(PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah. ASN berfungsi sebagai Pelaksana

Kebijakan Publik, Pelayan Publik serta Perekat dan Pemersatu Bangsa.Pegawai

ASN melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina

kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas agar

terciptanya persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ada

banyak ASN yang bekerja disetiap Instansi Pemerintahan, ada yang

melaksanakan tugasnya dengan jabatan fungsional ada juga yang melaksanakan

tugasnya sebagai jabatan struktural, salah satunya yaitu dibawah naungan

Dinas Kesehatan Provinsi/Kab/Kota yang pada hal ini contohnya yaitu Perawat.

Perawat sebagai salah satu Aparatur Sipil Negara seharusnya juga dapat

membentuk karakter dari dalam dirinya sendiri untuk menjadi ASN yang

berkompeten, profesional, berintegritas, dan berkomitmen baik atas tugas dan

fungsi yang diembannya Sesuai Dengan Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan. untuk memberikan kepastian

hukum dan perlindungan hukum serta untuk meningkatkan, mengarahkan, dan

1
menata berbagai perangkat hukum yang mengatur penyelenggaraan

Keperawatan dan Praktik Keperawatan yang bertanggung jawab, akuntabel,

bermutu, dan aman sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi.

Pada masa sekarang masyarakat semakin kritis terhadap segala aspek,

termasuk terhadap mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas. Sejalan dengan

peningkatan pengetahuan dan tekhnologi, kebutuhan dan tuntutan masyarakat

terhadap mutu pelayanan kesehatan semakin meningkat, baik pelayanan yang

bersifat preventif, promotif, maupun kuratif. Hal ini menunjukkan bahwa

pandangan masyarakat terhadap kesehatan telah semakin meningkat. Maka

dari itu perlu pelayanan kesehatan yang tepat, cepat, dan akurat dengan

berdasarkan nilai-nilai BerAKHLAK yaitu: Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,

Kompeten, Harmonis,Loyal, Adaptif, Kolaboratif .

Puskesmas merupakan kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang

merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina

peran serta masyarakat di samping memberikan pelayanan secara menyeluruh

dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan

pokok. Dengan kata lain puskesmas mempunyai wewenang dan tanggungjawab

atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya.

2
Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari

kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik dan

keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam

menentukan wilayah kerja Puskesmas. Untuk perluaskan jangkauan pelayanan

kesehatan maka puskesmas perlu di tunjang dengan unit pelayanan kesehatan

yang lebih sederhana yang disebut puskesmas pembantu dan puskesmas

keliling. Pelayanan kesehatan yang di berikan puskesmas adalah pelayanan

kesehatan meyeluruh yang meliputi pelayanan : kuratif (pengobatan), Preventif

(Upaya pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan) dan rehabilitatif

(pemulihan kesehatan) pelayanan tersebut di tujukan pada semua penduduk,

tidak membedakan jenis kelamin dan golongan umur. Keselamatan dan

kenyamanan pasien menjadi isu di Puskesmas khususnya di Puskesmas Waiboga

Kecamatan Sulabesi Tengah.

Salah satu indikator keselamatan pasien adalah pencegahan dan

pengendalian terhadap Resiko infeksi yang dilakukan dengan perilaku cuci

tangan. Fakta di Puskesmas menunjukkan rendahnya penerapan 6 langkah cuci

tangan yang dilakukan oleh pasien dan keluarga pasien.

Cuci tangan merupakan perilaku cuci tangan dengan menggunakan

sabun dan air bersih yang mengalir maupun menggunakan media alkohol atau

cara antiseptik. Kegiatan mencuci tangan merupakan salah satu kegiatan

untuk

3
mencegah dan mengendalikan penyebaran infeksi. Infeksi nosokomial atau

infeksi yang diperoleh dari Layanan Medis atau puskesmas adalah infeksi yang

tidak diderita pasien saat masuk ke Pelayanan kesehatan melainkan setelah ± 12

jam berada di tempat tersebut. Infeksi ini terjadi bila toksin atau agen

penginfeksi menyebabkan infeksi lokal atau sistemik.

Usaha primer dalam kesehatan merupakan usaha promotiv dan

preventif, dan salah satu cara untuk mencegah penularan infeksi nosokomial

dapat dilakukan dengan mencuci tangan bagi pasien dan keluarga. Resiko

penularan atau transmisi infeksi diantara pasien, staf, profesional kesehatan

maupun pengunjung dapat terjadi dan dari berbagai instalasi yang ada di Rumah

Sakit. Fakta yang terjadi dilapangan salah satunya di unit gawat darurat (UGD)

Puskesmas Waiboga, terlihat bahwa yang berkontribusi terhadap pengendalian

Resiko infeksi dengan kepatuhan penerapan 6 langkah cuci tangan hanya

dilakukan oleh tenaga kesehatan sedangkan penyebab atau transmisi infeksi

bisa datang dari mana saja termasuk Pasien & keluarga pasien. kurangnya

kesadaran pasien dalam penerapan 6 langkah cuci tangan dapat menyebabkan

infeksi silang dari pasien yang satu ke pasien yang lain dan pasien dapat

terpapar penyakit infeksi yang di bawa oleh keluarganya dari luar, sehingga

infeksi nosocomial tidak dapat di hindari.

4
Berdasarkan Uraian Persoalan Diatas maka saya mengambil judul Rancangan

aktualissi kali ini adalah Penerapan 6 langkah cuci tangan.

B. Tujuan

a. Tujuan Umum

Teraktualisasinya nilai-nilai konsep dasar (BerAKHLAK) dan kedudukan serta

peran ASN dalam pelaksanaan tugas pokok penulis sebagai Perawat Terampil

di Puskesmas Waiboga Kecamatan Sulabesi Tengah Kabupaten Kepulauan

Sula.

b. Tujuan Khusus

Mengoptimalkan Upaya Pencegahan Penyebaran Infeksi Nosokomial melalui

penerapan 6 langkah cuci tangan Oleh pasien di Puskesmas Waiboga

Kecamatan Sulabesi Tengah Kabupaten Kepulauan Sula.

C. Manfaat

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari aktualisasi ini adalah:

a. Bagi Penulis
Mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN kepada diri sendiri maupun

dalam unit kerja sesuai tugas dan fungsi sebagi Perawat Terampil sehingga

mampu melaksanakan perannya secara profesional sebagai pelayan

masyarakat.

5
b. Bagi Organisasi

Dengan adanya rancangan aktualisasi ini, unit kerja yang bersangkutan akan

terbantu dengan perbaikan yang akan dilakukan oleh ASN. Selain itu juga

mendapatkan kontribusi dari peserta pelatihan dasar untuk mencapai tujuan,

visi dan misi Puskesmas.

c. Bagi Masyarakat

Meningkatnya mutu pelayanan dan memutus rantai infeksi nosokomial pada

pasien atau masyarakat sehingga meningkatkan derajat kesehatan.

D. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan


1. Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan rancangan aktualisasi ini direncanakan pada bulan Juli 2022

2. Lokasi Pelaksanaan

Pelaksaan Rancangan Aktualisasi Ini berlokasi di UPTD Puskesmas

Waiboga

6
BAB II
GAMBARAN UMUM
ORGANISASI DAN NILAI-
NILAI DASAR ASN

A. Gambaran Umum Organisasi

1. Latar Belakang Puskesmas Waiboga Kecamatan Sulabesi Tengah

Puskesmas merupakan kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang

merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina

peran serta masyarakat di samping memberikan pelayanan secara menyeluruh

dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan

pokok. Dengan kata lain puskesmas mempunyai wewenang dan

tanggungjawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah

kerjanya.

Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari

kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik dan

keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam

menentukan wilayah kerja Puskesmas. Untuk perluaskan jangkauan pelayanan

kesehatan maka puskesmas perlu di tunjang dengan unit pelayanan kesehatan

yang lebih sederhana yang disebut puskesmas pembantu dan puskesmas

keliling.

Pelayanan kesehatan yang di berikan puskesmas adalah pelayanan

kesehatan meyeluruh yang meliputi pelayanan : kuratif (pengobatan),

7
Preventif (Upaya pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan) dan

rehabilitatif

8
(pemulihan kesehatan) pelayanan tersebut di tujukan pada semua penduduk,

tidak membedakan jenis kelamin dan golongan umur.

2. Karakteristik Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Waiboga


a. Letak Administratif :

Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Wailau,dan Sebelah Selatan

Berbatasan dengan Desa Waigoi. Puskesmas Waiboga Memiliki Wilayah

Kerja yang mencakup Desa Desa : Umaga, Waiboga, Soamole, Waiman,

Fatiba, Bega, Manaf.

b. Letak Geoografis :

Puskesmas Waiboga terletak di Kecamatan Sulabesi Tengah Kabupaten

Kepulauan Sula. Puskesmas Waiboga memiliki luas wilayah kerja kurang

lebih (+) 950 Ha. Batas wilayah Puskesmas Waiboga yaitu :

- Sebelah Barat berbatasan dengan pegunungan.

- Sebelah Timur berbatasan dengan laut.

- Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Wailau.

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Waigoi

9
c. Letak Demografis :
Tabel. 1
Topografi Desa Diwilayah Kerja Puskesmas
No Desa Letak Panjang Ketinggian dari Topografi
geografis pantai (km) permukaan laut (m)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


1 WAIBOGA PESISIR 4,97 0-6 Dataran
2 SOAMOLE PESISIR 2,91 0-6 Dataran
3 WAIMAN PESISIR 3,15 0-6 Dataran
4 FAT IBA PESISIR 5,04 0-6 Dataran
5 BEGA PESISIR 3,59 0-6 Dataran
6 MANAF PESISIR 2,53 0-6 Dataran
Sulabesi Tengah PESISIR 22,19 0-6 Dataran
(Sumber : BPS Kabupaten Kepulauan Sula/ Hasil Penghitungan dari Peta Digital dan Pendataan Potensi)

Tabel. 2
Jarak Tempuh Dari Puskesmas Ke Desa
No PUSKESMAS KE DESA JARAK (Km)
1 Puskesmas Ke Waiboga 0 Km
2 Puskesmas Ke Soamole 2,5 Km
3 Puskesmas Ke Waiman 5,5 Km
4 Puskesmas Ke Fat Iba 14,5 Km
5 Puskesmas Ke Bega 20,5 Km
6 Puskesmas Ke Manaf 23 Km

1
Tabel 3
Ketenagaan di Puskesmas Waiboga Tahun 2022
No TENAGA STATUS KEPEGAWAIAN
PNS KONTRAK HONDA SUKARELA
1 Dokter Umum 1 1 - -
2 Sarjana Kes.Masyarakat 4 2 - 4
3 Apoteker -- -- - -
4 S1 Farmasi 1 - - 1
5 Bidan DIII 8 - - 18
6 Bidan DIV - - - -
7 Perawat DIII 8 - - 2
8 SPK - - - -
9 Perawat S1 - - - 1
10 Ners 2 - - 2
11 Bidan DI - - - -
12 Kesling DIII - 1 - -
13 Kesling DI - - - -
14 Gizi DI - - - -
15 Gizi DIII 2 - - 1
16 Gizi S1 - - - -
17 Analis DIII - 1 - 1
18 S1 Ekonomi - - - -
19 SMA/SMK - - - 1
JUMLAH 26 5 0 31

1
3. Visi Misi & Tata Nilai Organisasi
Visi :
“Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Sulabesi Tengah Yang Sadar Dan
Peduli Dalam Meningkatkan Pembangunan Kesehatan Yang Optimal”
Misi :

1. Mendorong Kemandirian Masyarakat Untuk Hidup Sehat

2. Meningkatkan Kapasitas Dan Kemampuan Sumber Daya Manusia (Sdm)

3. Menyelengarakan Pelayanan Kesehatan Dasar Yang Bermutu, Merata,


Dan Terjangkau Oleh Masyarakat.
Tata Nilai :

Tata nilai UPTD Puskesmas Waiboga yaitu : “KAWAHI”

K : KERJA SAMA (Kerjasama untuk mencapai tujuan puskesmas,


visi dan misi puskesmas)

A : ADIL (Pelayanan yang diberikan tanpa membeda-bedakan)

W : WAKTU (Ketetapan dalam bekerja merupakan komitmen


kami)

A : AKUNTABEL (Memberikan pelayanan sesuai standar)

H : HANDAL (Pelayanan yangdiberikan oleh tenaga professional


secara maksimal)

I : INOVASI (strategi untuk mempercepat capaian program)

1
4. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Waiboga


Kepala Puskesmas
Nurlaila Umakaapa, A.Md.Keb
Kasunag Tata Usaha
Nursanti Fataruba, A.Md.Gz

Sistem Informasi Keuangan Damayanti Gailea, SKM


Muh. Idil, A.Md.Kep

Perawatan Kesmas UKP Kefarmasian


UKP Pengembangan
Nuryanti Wahab, AMK
dr. Amalia Z Soamole
Kesling Gizi
Kesehatan Jiwa Rawat Jalan
Safrudin Sapsuha, SKM Nursanti Fataruba, A.Md.Gz Nuyanti Wahab, AMK Sarnawiah U, A.Md.Kep

Kesehatan Lansia
Gawat Darurat
Hasdiana Umamit, A.Md.Kep
Muhamad Suratin, S.Kep., Ns

Kesehatan Olahraga Kefarmasian


Faryani, S.Kep Maryati Tidore, S.Farm

Alat Kesehatan Laboratorium


Nuryanti Wahab, AMK Zulkifli Umasugi, S.Kep., Ns
12
Kesehatan Tradisional Kesehatan Gigi dan
Sadia Saniapon,
Mulut Fahri Umamit,
Kesehatan Persalinan
Kerja Salma

Kesehatan Kerja Persalinan

13
B. Nilai-Nilai Dasar ASN

Nilai-nilai Dasar Profesi ASN atau yang biasa disebut dengan Core

Value ASN terdiri atas 7 (nilai dasar) yang disingkat dengan BerAKHLAK

yang merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,

Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif. Sebelum

mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN, ada satu tahap yang harus

dilalui aitu tahap internalisasi. Internalisasi merupakan proses

pemahaman atas nilai yang terkandung dari masing-masing poin

BerAKHLAK. Adapun poin-poinnya sebagai berikut :

1. Berorientasi Pelayanan

Pelayanan publik yang baik juga didasarkan pada prinsip-prinsip yang

digunakan untuk merespon berbagai kebutuhan dalam

penyelnggaraan pelayanan public di lingkungan birokrasi.

Berbagai literatur administrasi public menyebut bahwa prinsip

pelayanan publik yang baik adalah

a. Partisipatif : Pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam

merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.

b. Transparan : Pemerintah harus menyediakan akses bagi warga

negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan

pelayanan publik yang diselenggarakan , seperti persyaratan,

prosedur biaya dan sejenisnya.

1
c. Responsif : Pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan

kebutuhan warga negaranya. Tidak hanya terkait dengan bentu

dan jenis pelayanan public yang mereka butuhkan, akan tetapi juga

trekait dengan mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan,

proedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.

d. Tidak diskriminatif : Pemerintah tidak boleh membedakan antara

satu warga dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan

identitas warga negara, seperti status social, pandangan politik,

agama, profesi, enis kelamin atau orientasi seksual, difabel dan

sejenisnya.

e. Mudah dan Murah : Mudah dalam arti berbagai persyaratan yang

dibutuhkan tersebut masuk akal dan mudah untuk dipenuhi.

Murah dalam arti biaya yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk

mendapatkan layanan tersebut terjangkau oleh seluruh warga

negara.

f. Efektif dan Efisien : Penyelenggaraan pelayanan public harus

mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan

cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dnegan prosedur

yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.

g. Aksesibel : harus dapat dijangkau oleh warga Negara yang

membutuhkan dalam arti fisik (dekat, terjangkau dengan

1
kendaraan public, mudah dilihat, gampang ditemukan, dan lain-

lain) dan dapat dijangkau dalam arti non fisik yang terkait dnegan

biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk

mendpaatkan layanan tersebut.

h. Akuntabel : Penyelenggaraan pelayanan public dilakukan dengan

menggunakan fasilitas dan sumber daya manusia yang dibiayai

oleh warga Negara melalui pajak yang mereka bayar. Oleh karena

itu, semua bentuk penyelnggaraan pelayanan publik harus dapat

dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.

i. Berkeadilan : Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan

oleh pemerintah memiliki berbagai tujuan. Salah satu tujuan yang

penting adalah melindungi warga Negara dari praktik buruk yang

dilakukan oleh warga Negara yang lain. Dari penjelasan di atas,

kita dapat mengetahui bahwa terdapat tiga unsur penting dalam

pelayanan public khususnya dalam konteks ASN, yaitu 1)

Penyelenggara pelayanan public yaitu ASN/Birokrasi, 2) Penerima

layanan yaitu masyarakat, 3) kepuasan yang diberikan dan/atau

diterima oleh

2. Akuntabel

a. Definisi Akuntabel

Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk

mempertanggung jawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai

1
pelayanan public kepada atasan, lembaga Pembina, dan lebih

luasnya ke akuntabilitas sering disamakan, kata akuntabilitas

sering disamakan dengan responsibiltas atau tanggung jawab.

Namun pada dasarnya, kedua konsep itu memiliki arti yang

berbeda. Responsibiltas adalah kewajiban untuk bertanggung

jawab kepada seseorang/organisasi yang memberikan amanat.

Akuntabiliitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok

atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amnaah ynag

dipercayakan kepadanya. Amanah seorang ASN menurut SE

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 20 Tahun 2021 adakah menjamin terwujudnya perilaku

yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK. Dalam Konteks

Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah :

1) Kemampuan melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung

jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi

2) Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik Negara

secara bertanggung jawab, efektif dan efisien

3) Kemampuan menggunakan kewenangan jabatannya dengan

berintegritas tinggi.

3. Kompeten

Kompetensi menurut Kamus Kompetensi Loma (1998) dan standar

kompetensi dari International Labor Organization (ILO), memiliki tiga

1
aspek penting berkaitan dengan perilaku kompetensi meliputi

pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang diperlukan dalam

pelaksanaan pekerjaan.

Kompetensi merupakan perpaduan aspek pengetahuan (knowledge),

keterampilan (skill), dan sikap (attitude) yang terindikasikan dalam

kemampuan dan perilaku seseorang sesuai tuntutan pekerjaan.

Pengertian yang sama juga digunakan dalam konteks ASN,

kompetensi adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan dan perilaku

yang diperlukan dalam melaksanakan tugas jabatan (Pasal 1

PermenpanRB Nomor 38 Tahun 2017), dan kompetensi menjadi

faktor penting untuk mewujudkan pegawai profesional dan

kompetitif. Dalam hal ini ASN sebagai profesi memiliki kewajiban

mengelola dan mengembangkan kompetensi dirinya, termasuk

mewujudkannya dalam kinerja.

a. Pendekatan Pengembangan Kompetensi

Terdapat dua pendekatan pengembangan yang dapat

dimanfaatkan pegawai untuk meningkatkan kompetensinya, yaitu

klasikal dan non klasikal. Optimalisasi hak akses pengembangan

kompetensi dapat dilakukan dengan pendekatan pelatihan non

klasikal, diantaranya e-learning, job enrichment dan job

enlargement termasuk coaching dan mentoring. Coaching dan

Mentoring selain efesien karena dapat dilakukan secara masif,

dengan melibatkan antara lain atasan peserta pelatihan sebagai

1
mentor sekaligus sebagai coach. Selain itu coaching dan mentoring

juga penting terkait beberapa hal, yaitu:

 Meningkatan kinerja individu dan kinerja organisasi;

 Membangun komitmen dan motivasi yang lebih tinggi;

 Menumbuhkan kesadaran dan refleksi diri dalam

pengembangan potensi diri;

 Menumbuhkan kemampuan kepemimpinan yang lebih baik;

 Membuat proses manajemen perubahan yang lebih baik;

 Memperbaiki komunikasi dan hubungan antara atasan-

bawahan;

 Mengimplementasikan keterampilan yang lebih baik; dan

 Menumbuhkan budaya kerja yang lebih terbuka dan produktif.

b. Panduan Perilaku Kompeten

 Meningkatkan Kompetensi Diri Meningkatkan kompetensi diri

untuk menjawab tantangan yang selalu berubah adalah

keniscayaan. Melaksanakan belajar sepanjang hayat merupakan

sikap yang bijak. Setiap orang termasuk ASN selayaknya memiliki

watak sebagai pembelajar sepanjang hayat, yang dapat bertahan

dan berkembang dalam oreintasi Ekonomi Pengetahuan

(Knowledge Economy). Pembelajar yang relevan saat ini adalah

mereka yang memiliki kemampuan untuk secara efektif dan

1
kreatif menerapkan keterampilan dan kompetensi ke situasi

baru, di dunia yang selalu berubah dan kompleks.

 Membantu Orang Lain Belajar Sosialisasi dan Percakapan melalui

kegiatan morning tea/coffee termasuk bersiolisai di ruang

istirahat atau di kafetaria kantor sering kali menjadi ajang

transfer pengetahuan. ASN pembelajar dapat meluangkan dan

memanfaatkan waktunya untuk bersosialisasi dan bercakap pada

saat morning tea/coffee ataupun istirahat kerja. Cara ini

selayaknya tidak dianggap membuang-membuang waktu.

Kendatipun pembicaraan seringkali mengalir tanpa topik

terfokus, namun di dalamnya banyak terselip berbagi

pengalaman kegiatan kerja, yang dihadapi masing-masing pihak.

Para pihak saling bertanya tentang pekerjaan, mereka

memantulkan ide satu sama lain, sekaligus mendapatkan saran

tentang bagaimana memecahkan masalah. Hal ini sejalan dengan

apa yang ditekankan Alan Webber (dalam Thomas H & Laurence,

1998), dalam ekonomi baru (knowledge economy era),

percakapan adalah bentuk pekerjaan yang paling penting.

Percakapan adalah cara pekerja menemukan apa yang mereka

ketahui, membagikannya dengan rekan kerja mereka, dan dalam

prosesnya menciptakan pengetahuan baru bagi organisasi.

2
4. Harmonis

a. Pengertian Harmonis

Harmoni (dalam bahasa Yunani: harmonia) berarti terikat secara

serasi/sesuai). Dalam bidang filsafat, harmoni adalah kerja sama

antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-

faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur.

Sebagai contoh, seharusnya terdapat harmoni antara jiwa jasad

seseorang manusia, kalau tidak, maka belum tentu orang itu dapat

disebut sebagai satu pribadi. Dapat dicontohkan, pada bidang

musik, sejak abad pertengahan pengertian harmoni tidak

mengikuti pengretian yang pernah ada sebelumnya, harmoni tidak

lagi menekankan pada urutan bunyi dan nada yang serasi, tetapi

keserasian nada secara bersamaan

Singkatnya Harmoni adalah ketertiban alam dan prinsip/hukum alam

semesta.

b. Pentingnya Suasana Harmonis

Ada tiga hal yang dapat menjadi acuan untuk membangun budaya

tempat kerja nyaman dan berenergi positif. Ketiga hal tersebut

adalah:

1) Membuat tempat kerja yang berenergi

2) Memberikan keleluasaan untuk belajar dan memberikan

kontribusi

2
3) Berbagi kebahagiaan bersama seluruh anggota organisasi

c. Peranan ASN dalam Mewujudkan Suasana dan Budaya Harmonis

Dalam mewujudkan suasana harmoni maka ASN harus memiliki

pengetahuan tentang historisitas ke-Indonesia-an sejak awal

Indonesia berdiri, sejarah proses perjuangan dalam mewujudkan

persatuan bangsa termasuk pula berbagai macam gerakan

gerakan separatism dan berbagai potensi yang menimbulkan

perpecahaan dan menjadi ancaman bagi persatuan bangsa.

Secara umum, menurut Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Pasal

11 tentang ASN, tugas pegawai ASN adalah sebagai berikut.

1) Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat

Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan

2) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas

3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan

Republik Indonesia

d. Panduan Perilaku Harmonis

Setiap ASN perlu berperilaku sesuai dengan nilai-nilai BerAKHLAK.

Adapun panduan perilaku Harmonis adalah sebagai berikut :

 Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya

 Suka menolong orang lain

 Membangun Lingkungan kerja yang kondusif

2
5. Loyal

Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai

kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih

kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Loyal,

merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN

yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan

mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, dengan panduan

perilaku:

a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesi Tahun 1945, NKRI serta pemerintah

yang sah;

b. Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, instansi dan Negara;

c. Memegang rahasia jabatan dan negara.

6. Adaftif

Adaptasi merupakan kemampuan alamiah dari makhluk hidup.

Organisasi dan individu di dalamnya memiliki kebutuhan beradaptasi

selayaknya makhluk hidup, untuk mempertahankan keberlangsungan

hidupnya. Kemampuan beradaptasi juga memerlukan adanya inovasi

dan kreativitas yang ditumbuhkembangkan dalam diri individu

maupun organisasi. Di dalamnya dibedakan mengenai bagaimana

individu dalam organisasi dapat berpikir kritis versus berpikir kreatif.

Budaya adaptif dalam pemerintahan merupakan budaya organisasi di

mana ASN memiliki kemampuan menerima perubahan, termasuk

2
penyelarasan organisasi yang berkelanjutan dengan lingkungannya,

yaitu:

a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;

b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas;

c. Bertindak proaktif.

7. Kolaboratif

Kolaboratif harus memberikan kesempatan kepada berbagai pihak

untuk berkontribusi, terbuka dalam bekerja sama dalam

menghasilkan nilai tambah, serta menggerakan pemanfaatan

berbagai sumber daya untuk tujuan bersama. Ansel dan Gash

(2007:544) membangun enam kriteria penting untuk kolaborasi yaitu:

a. forum yang diprakarsai oleh lembaga publik atau lembaga;

b. Peserta dalam forum termasuk aktor nonstate;

c. Peserta terlibat langsung dalam pengambilan keputusan dan

bukan hanya '‘dikonsultasikan’ oleh agensi publik;

d. Forum secara resmi diatur dan bertemu secara kolektif;

e. Forum ini bertujuan untuk membuat keputusan dengan konsensus

(bahkan jika konsensus tidak tercapai dalam praktik);

f. Fokus kolaborasi adalah kebijakan publik atau manajemen.

2
C. Kedudukan dan Peran ASN

1. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan

Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar BerAKHLAK

(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,

Adaptif, Kolaboratif).

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan

pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi,

bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan

nepotisme.

Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi

pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya

aparatur sipil negara yang unggul dan selaras dengan perkembangan

jaman.

Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil

(PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Kedudukan ASN sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan

yang ditetapkan oleh atasan langsung instansi pemerintah serta

harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai

politik. Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka ASN

berfungsi, bertugas dan berperan untuk:

2
a. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina

Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan

publik dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan

tugasnya tersebut.

b. Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas.

Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan

kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi

setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau

pelayanan administrative yang diselenggarakan oleh

penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan

pelanggan.

c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik

Indonesia. ASN senantiasa dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

UUD 1945, Negara dan Pemerintah. ASN senantiasa menjunjung

tinggi martabat ASN dan mengutamakan kepentingan Negara dari

pada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan.

2. Smart ASN

Ruang digital adalah lingkungan yang kaya akan informasi.

Keterjangakauan (affordances) yang di rasakan dari ruang ekspresi ini

mendorong produksi, berbagi, diskusi, dan evaluasi opini public

melalui cara tekstual (Barton dan Lee, 2013). Affordances berarti alat

2
yang memungkinak kita untuk melakukan hal-hal baru, berpikir

dengan cara baru, mengekspresikan jenis makna baru, membangun

jenis hubungan baru dan menjadi tipe orang baru. Affordances dalam

literasi digital adalah akses, perangkat, dan platform digital.

Sementara pasangannya yaitu kendala (constraint), mencegah kita

dari melakukan hal-hal lain, berpikir dengan cara lain, memiliki jenis

lain dari hubungan. Constraint dalam literasi digital bisa meliputi

kurangnya infrastruktur, akses, dan minimnya penguatan literasi

digital (Jones dan Hafner, 2012).

2
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Analisa Isu
Secara sederhana isu dapat diartikan sebagai sebuah persoalan, atau
isu dapat juga dikatakan sebagai sebuah masalah, sesuatu yang sedang
menjadi perhatian atau pokok persoalan. Isu dapat berupa masalah,
perubahan, peristiwa, situasi, kebijakan, atau nilai yang tengah berlangsung
dalam kehidupan masyarakat. Maka ditetapkan sebagai Isu Rancangan
Aktualisasi serta yang akan dicarikan solusi pemecahan masalahnya yaitu
penerapan 6 langkah cuci tangan.

Tabel 1. Analisa Isu

KONDISI SAAT KONDISI YANG MASALAH AKIBAT SOLUSI


INI DIHARAPKAN

1. Pasien Di 1. Pasien Lebih 1. Kurangnya Terjadinya Edukasi


Puskesmas Mengoptimalkan Motivasi Penyebaran Tahapan 6
Kurang Patuh Penerapan 6 Terhadap Penyakit Langkah
Menerapkan Langkah Pasien Infeksi Mencuci
6 Langkah Mencuci Tangan Dalam Nosokomial Tangan
Mencuci Menerapkan Sulit Dengan
Tangan 6 Langkah Dikendalikan Baik &
Cuci Tangan Benar

2. Pasien Yang 2. Setiap Pasien 2. Kurangnya


Berobat Di Yang Berobat Di Pengetahuan
Puskesmas Puskesmas Pasien
Tidak Waiboga Dapat Tentang 6
Menggunakan Menggunakan Langkah Cuci
Fasilitas Cuci Fasilitas Cuci Tangan
Tangan Yang Tangan Yang
Disediakan Disediakan

2
B. Rancangan Aktualisasi

Nama : Agung Pratama Umasugi, Amd.Kep


Unit Kerja : Puskesmas Waiboga
IdentifikasiIsu / Isu yang diangkat : Belum optimalnya Pencegahan Penyebaran Infeksi Nosokomial Melalui Penerapan 6
Langkah
Mencuci Tangan Pada Pasien Di Puskesmas Waiboga
Gagasan Pemecahan Isu : Penerapan 6 langkah cuci tangan.

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Terhadap Penguatan


Subtansi Mata Visi Misi Organisasi Nilai
Diklat Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan 1.1 Membuat Jadwak  Jadwal Saya menyusun Persiapan terkait Kegiatan Ini
Persiapan Kegiatan Kegiatan ( Isi jadwal pelaksaan aktualisasi Memperkuat
Terkait Rancangan pelaksanaan sejalan dengan Visi nilai
Pelaksanaan Aktualisasi dan tahapan UPTD Puskesmas organisasi
Aktualisasi  Dokumen berjalan sesuai Waiboga Yaitu Puskesmas
Terkait tasi rencana dan Terwujudnya Waiboga,
Dengan bisa melakukan Masyarakat Yaitu
Manajemen manajemen Kecamatan Sulabesi Akuntabel
ASN dengan baik.ini Tengah Yang Sadar
bagian dari Dan Peduli Dalam
perwujudan Meningkatkan
sikap kinerja Pembangunan
terbaik dan Kesehatan Yang

2
inovasi.sikap ini Optimal Dan Saya
merupakan nilai telah menjalankan
dari akuntabel misi Mendorong
kompeten dan Kemandirian
 Tersedianya adaptif Masyarakat Untuk Kegiatan ini
1.2 Mengikuti Apel Pagi Daftar Hadir Hidup Sehat memperkuat
 Dokumentasi Saya Mengikuti nilai
Daftar Apel Pagi Tepat Puskesmas
Kehadiran & Waktu adalah Waiboga,
Apel Pagi bagian dari Yaitu :
Integritas & Waktu
Kinerja Terbaik,
Ini Merupakan
nilai Dari
Akuntabel &
Kompeten Kegiatan Ini
 Tersedianya Memperkuat
1.3Melaporkan diri ke Lembar nilai
Kepala Persetujuan organisasi
Puskesmas untuk  Dokumentasi Saya Melakukan Puskesmas
mendapat dukungan Lembar Konsultasi Waiboga
Persetujuan Kepada Yaitu :
Pimpinan Kerja Sama
adalah bagian
dari Sinergi
untuk hasil
yang lebih baik,

3
ini merupakan Kegiatan Ini
2 2.1 Mencari Referensi  Tersedianya nilai dari Memperkuat
Membuat Referensi Kolaboratif nilai
Leaflet  Dokumentasi organisasi
Terkait Leaflet Dengan persiapan Puskesmas
Dengan pembuatan leaflet Waiboga
Smart ASN  Tersedianya Mencari tentang pentingnya 6 Yaitu :
2.2 Mendesain atau Leaflet Referensi dalam langkah cuci tangan Inovasi
Membuat Leaflet  Dokumentasi pembuatan maka menjawab visi Kegiatan Ini
Leaflet leaflet yakni Terwujudnya memperkuat
merupakan Masyarakat nilai
bagian dari Kecamatan Sulabesi organisasi
membantu Tengah Yang Sadar Puskesmas
orang lain Dan Peduli Dalam Waiboga
belajar, Ini Meningkatkan Yaitu
Merupakan Pembangunan Handal
Nilai Dari Kesehatan Yang
Kompeten Optimal Dan Saya
Mendesain atau telah menjalankan
membuat misi Terwujudnya
leaflet yang Masyarakat
mudah Kecamatan Sulabesi
dipahami Tengah Yang Sadar
sebagai Dan Peduli Dalam
komitmen Meningkatkan
memberikan Pembangunan
2.3 Konsultasi Mentor pelayanan

3
prima demi Kesehatan Yang Kegiatan Ini
 adanya Hasil kepuasan Optimal Memperkuat
konsultasi masyarakat, Ini nilai
 Dokumentasi Merupakan Puskesmas
Hasil Nilai Dari Waiboga
Konsultasi Berorientasi Yaitu:
Pelayanan Kerja Sama
Dengan melakukan
sosialisasi maka saya
telah berkontribusi
3 3.1 Menyiapkan pada Visi
Materi Terwujudnya Kegiatan Ini
Melakukan sosialisasi  Tersedianya Mencatat Hasil Masyarakat Memperkuat
Sosialisasi Materi Konsultasi Kecamatan Sulabesi nilai
Terkait Sosialisasi mentor adalah Tengah Yang Sadar Puskesmas
Dengan  Dokumentasi bagian dari Dan Peduli Dalam Waiboga
Manajemen Sosialisasi Sinergi Untuk Meningkatkan Yaitu:
ASN Hasil yang lebih Pembangunan Inovasi
baik,ini Kesehatan Yang
Merupakan nilai Optimal dan telah
dari menjalankan Misi
Berorientasi Menyelengarakan
Pelayanan Pelayanan Kesehatan
,Kolaboratif & Dasar Yang Bermutu,
Loyal Merata, Dan
Terjanakau Oleh
Masyarakat

3
3.2 Membagikan
Leaflet Saya Menyusun
& Menyiapkan Kegiatan Ini
 Tersedianya materi Memperkuat
Referensi sosialisasi yang nilai
 Dokumentasi mudah Puskesmas
dimengerti oleh Waiboga
pasien. Ini Yaitu:
adalah bentuk Kerja Sama
3.3 Memperagakan dari
6 Langkah perwujudan
Mencuci sikap Kualitas,
Tangan  Kegiatan Kepuasan &
Dilaksanakan Peduli, Sikap Ini Kegiatan Ini
 Dokumentasi Merupakan Memperkuat
Nilai Dari nilai
Berorientasi Puskesmas
Pelayanan & Waiboga
Harmonis Yaitu:
Handal

Membuat
Media
Informasi ( Dengan Melakukan
4 4.1 Membuat Quisioner Leaflet, Brosur , Kegiatan Evaluasi Kegiatan Ini
) termasuk Nilai maka sejalan dengan Memperkuat
Berorientasi Visi Terwujudnya nilai

3
Melakukan pelayanan, Masyarakat Puskesmas
Evaluasi  Tersedianya Kompeten, Kecamatan Sulabesi Waiboga
Terkait Quisioner Adaptif Tengah Yang Sadar Yaitu:
Dengan  Dokumentasi Dan Peduli Dalam Inovasi
Manajemen Meningkatkan
ASN Pembangunan
Memperagakan Kesehatan Yang
6 langkah Optimal Dan Telah
mencuci tangan Menjalankan Misi
4.2 Membagikan Quisioner adalah bagian Meningkatkan Kegiatan Ini
dari Kapasitas Dan Memperkuat
perwujudan Kemampuan Sumber nilai
sikap Daya Manusia (Sdm) Puskesmas
 Tersedianya membantu Puseksmas Waiboga
Quisioner orang lain Yaitu:
 Dokumentasi belajar & Kerja Sama
Melaksanakan
tugas dengan
kualitas terbaik
termasuk nilai
Kompeten

4.3 Melakukan uji tingkat Saya Membuat Kegiatan Ini


pemahaman Quisioner Memperkuat
Sebagai bahan nilai

3
evaluasi Puskesmas
pencapaian Waiboga
 Tersedia target untuk Yaitu:
lembar melakukan Inovasi
Ceklis Perbaikan
 Dokumentasi Tiada Henti
Video merupakan nilai
dari
Berorientasi
Pelayanan

Kegiatan Ini
Membagikan Memperkuat
4.4 Melakukan Penilaian quisioner untuk nilai
mendapatkan Puskesmas
informasi yang Waiboga
relevan Yaitu:
merupakan Inovasi
 Tersedia perwujudan
daftar ceklist dari kesediaan
kegiatan bekerjasama &
 Dokumentasi Antusias
Terhadap
perubahan Dan
Nilai Adaptif &
Kolaboratif

3
Dengan
Melakukan
Penilaian
4.5 Membuat Laporan terhadap
Kegiatan sosialisasi yang
diberikan dapat
menjadi
motivasi untuk
melakukan
 Dokumentasi perbaikan tiada
henti dan
melaksanakan
tugas dengan
kualitas
terbaik, Ini
merupakan nilai
dari
Berorientasi
Pelayanan dan
Kompeten

Dengan
Melakukan
Penilaian
terhadap
sosialisasi yang

3
diberikan dapat
menjadi
motivasi untuk
melakukan
perbaikan tiada
henti dan
melaksanakan
tugas dengan
kualitas
terbaik, Ini
merupakan nilai
dari
Berorientasi
Pelayanan dan
Kompeten

Dengan
Membuat
Laporan
Kegiatan
terhadap
sosialisasi yang
diberikan dapat
menjadi
motivasi untuk

3
melakukan
perbaikan tiada
henti dan
melaksanakan
tugas dengan
kualitas
terbaik, Ini
merupakan nilai
dari
Berorientasi
Pelayanan dan
Kompeten

3
TABEL 1.
MARIKS KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

KETERKAITAN KEGIATAN
KEGIATAN KEGIATAN
DENGAN KEGIATAN I IV
II III
KEDUDUKAN Melakukan Persiapan Melakukan TOTAL
Membuat Melakukan
DAN PERAN Terkait Pelaksanaan Evaluasi
Leaflet Sosialisasi
ASN Aktualisasi

MANAJEMEN
3
ASN
SMART ASN 1
TABEL 2.
MATRIKS VISI MISI DAN TATA NILAI ORGANISASI

KETERKAITAN TERHADAP VISI KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN


TOTAL
MISI DAN TATA NILAI ORGANISASI I II III IV
VISI “Terwujudnya Masyarakat 4
Kecamatan Sulabesi Tengah
Yang Sadar Dan Peduli Dalam
Meningkatkan Pembangunan
Kesehatan Yang Optimal”
MISI 1. Mendorong Kemandirian 1
Masyarakat Untuk Hidup Sehat
2. Meningkatkan Kapasitas Dan 1
Kemampuan Sumber Daya
Manusia (Sdm) Puseksmas
3. Menyelengarakan Pelayanan 1
Kesehatan Dasar Yang Bermutu,
Merata, Dan Terjanakau Oleh
Masyarakat
TATA Kerja sama 4
NILAI Adil
Waktu 1
Akuntabel 1
Handal 2
Inovasi 3

4
TABEL 3
MATRIKS HABITUASI
KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN
TOTAL
NILAI DASAR 1 2 3 4
INDIKATOR NILAI
I II III I II III I II III I II III IV V
Responsifitas
BERORIENTASI
Kualitas 6
PELAYANAN
Kepuasan 4
Jujur
Tanggung Jawab 2
AKUNTABEL Cermat 2
Disiplin 1
Berintegritas Tinggi 1
Mengembangkankompetensi
5
Diri
Membantu Orang Lain
KOMPETEN 4
Belajar
Melaksanakan tugas dengan
6
kualitas terbaik
Menghargai 2
HARMONIS
Suka Menolong

4
Membangun Lingkungan
2
Kerja Yang Kondusif

Taat Aturan 1
Kompeten
Dedikasi 2
LOYAL Kontribusi
Nasionalisme
Pengabdian
Inovasi 5
Antusias Terhadap
Perubahan 1
ADAPTIF
Pro-Aktif
Koordinasi 4
KOLABORATIF
Kerjasama 4
Terbuka 3

4
Nama : Agung Pratama Umasugi, A.md.Kep

Instansi : Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sula

Unit Kerja : Puskesmas Waiboga Kecamatan Sulabesi Tengah

Coach : M. Iqbal Sudin, SIP, M.SI

Mentor : Nursanti Fataruba A,Md. Gz

NDH 01

No Hari/Tanggal Kegiatan Output Paraf


Coach
1. Selasa, 28 Menyiapkan Rancangan
Juni 2022 Aktualisasi dan
menyampaikanidentifikasi isu,
menetapkan isu yang diangkat
serta penetapan gagasan
pemecahan isu yang tepat
bersama Coach

2. Rabu, 29 Juni
2022
Konsultasi Mengenai Perbaikan
Rancangan Aktualisasi

3. Jumat, 1 Juli
2022
Konsultasi Mengenai BAB I &
BAB II Rancangan Aktualisasi

4. Senin, 4 Juli
2022 Konsultasi Mengenai BAB III Dan
Power Point Rancangan
Aktualisasi

Anda mungkin juga menyukai