Anda di halaman 1dari 50

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL


CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN
HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

MENINGKATKAN KESADARAN WBP MENGENAI KEBERSIHAN


KAMAR HUNIAN DENGAN PROGRAM “SEHAT ADA DITEMPAT
YANG BERSIH” LAPAS KELAS II B NUNUKAN

OLEH
NAMA: ADI SURATNO
NIP: 199710092020121002

Peserta Latihan dasar CPNS Gol II


Angkatan LX

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA


BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
JAWA TENGAH BEKERJASAMA DENGAN
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
KEAGAMAAN DENPASAR
TAHUN 2021
LEMBAR PERSENTUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

MENINGKATKAN KESADARAN WBP MENGENAI KEBERSIHAN KAMAR HUNIAN


DENGAN PROGRAM “SEHAT ADA DITEMPAT YANG BERSIH” LAPAS KELAS II B
NUNUKAN

Nama : Adi Suratno


NIP : 199710092020121002

Telah Disetujui
Pada Hari Selasa Tanggal 11 September 2021

Mentor Coach / Pembimbing

Youga Supriyadi, S.H Haris Budi Santosa, S.Pd, M.Pd


NIP. 19860506 200801 1 001 NIP. 19690718 199301 1 002

Mengetahui

Kepala Balai Pendidkan dan Pelatihan Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Tengah
KEMENKUMHAM dan Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Denpasar

Kaswo, S.Sos. M.A.P Dr.H.Muchammad Toha,S.Ag.,M.Si


NIP. 19740426 199903 1 001 NIP. 19691028 200212 1 002

vi
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

MENINGKATKAN KESADARAN WBP MENGENAI KEBERSIHAN KAMAR HUNIAN


DENGAN PROGRAM “SEHAT ADA DITEMPAT YANG BERSIH” LAPAS KELAS II B
NUNUKAN

Nama : Adi Suratno


NIP : 199710092020121 002

Telah diuji di depan Penguji


Pada hari kamis tanggal 30 September 2021

Penguji

.......................................
NIP............................

Mengetahui

Kepala Balai Pendidkan dan Pelatihan Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Tengah
KEMENKUMHAM dan Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Denpasar

Kaswo, S.Sos. M.A.P Dr.H.Muchammad Toha,S.Ag.,M.Si


NIP. 19740426 199903 1 001 NIP. 19691028 200212 1 002

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
rancanganaktualisasi pada pelatihan dasar CPNS Golongan II angkatan LX (60)
ini. dengan baik dan tepat pada waktunya tanpa adanya hambatan yang
menghalangi, rancangan aktualisasi ini dibuat dengan tujuan dan
harapan untuk dapat menemukan solusi dan menyelesaikan permasalahan
yang terjadi di satuan kerja asal penulis yaitu Lembaga Pemasyarakatan Kelas llB
Nunukan.
Dalam penulisan rancangan aktualisasi ini penulis mendapatkan
banyak dukungan bimbingan, arahan, serta pengalaman dari berbagai pihak.
Maka dari itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Taufiq Hidayat, A.Md.I.P., S.A.P.,M.A. selaku Kepala Lembaga
Pemasyarakatan Kelas llB Nunukan yang telah memberikan arahan dan
dukungan terhadap penulis dalam penyusunan rancangan aktualisasi.
2. Bapak Youga Supriyadi, S.H selaku KA KPLP serta Mentor pada penulisan
rancangan aktualisasi.
3. Bapak Wachidun, S.Pd., M.Pd selaku mentor yang telah membantu, membimbing
dan memberi masukan kepada penulis sehingga pelaksanaan aklualusasi ini
dapat terlaksana.
4. Balai pendidikan dan pelatihan Hukum dan Hak Asasi Manusia Kalimantan Timur
yang telah menjadi penyelenggara atas pelatihan dasar CPNS pada Kementrian
Hukum dan Hak Asasi Manusia tahun 2021.
5. Seluruh widyaiswara, fasilisator, dan tenaga pengajar yang telah memberikan
pengetahuan serta berbagai pengalaman dan pemahaman perihal nilai-nilai dasar
PNS serta kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yang menjadi pedoman dalam
melaksanakan aktualisasi.
6. Orang tua, saudara dan keluarga saya yang selalu memberikan doa, semangat,
motivasi, dukungan material dan moral kepada penulis dalam membuat
rancangan aktualisasi.
7. Seluruh rekan kerja Lembaga pemasyarakatan Kelas IIB Nunukan pada yang
telah memberikan masukan, kritik dan saran kepada penulis dalam
pemuatanrancangan aktualisasi.
8. Rekan-rekan latsar CPNS Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia tahun 2021
atas kerjasama dan dukungan yang diberikan.

viii
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu dan
memberikan saran sehingga penyusunan rancangan aktualisasi ini dapat
terselesaikan.

Nunukan, 30 September 2021


Penulis,

Adi Suratno
NIP. 19971009 202012 1 002

ix
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................................ ii


LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................................. iv
DAFTAR ISI .............................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1


A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B. Tujuan Dan Manfaat ............................................................................................. 2
C. Ruang Lingkup ..................................................................................................... 3

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI ........................................................................ 4


A. Deskripsi Organisasi ............................................................................................. 4
1. Profil Organisasi .......................................................................................... 4
2. Visi, Misi, Nilai-Nilai Organisasi ................................................................... 6
3. Tugas Pokok dan Fungsi ............................................................................. 6
4. Struktur Organisasi ...................................................................................... 6
5. Uraian Tugas Jabatan ................................................................................. 7
6. Tata Nilai Organisasi ................................................................................... 8
B. Deskripsi Isu ......................................................................................................... 8
C. Analisis Isu ........................................................................................................... 10
D. Argumentasi terhadap Core Issue Terpilihnya ...................................................... 12
E. Nilai-Nilai Dasar Profesi CPNS ............................................................................. 14
F. Matrix Rancangan Aktualisasi ............................................................................... 18
G. Jadwal Kegiatan ................................................................................................... 34
H. Kendala Dan Antisipasi ........................................................................................ 35

BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 36


DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 37

x
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Daftar nama Blok di Lapas Kelas IIB Nunukan .......................................... 5
Tabel 2.2 Analisis AKPK ........................................................................................... 11
Tabel 2.3 Analisis USG ............................................................................................. 12
Tabel 2.4 Kegiatan dan Aktualisasi Nilai Dasar ................................................ 19
Tabel 2.5 Jadwal Kegiatan Aktualisasi ....................................................................... 34
Tabel 2.6 Kendala dan Antisipasi ............................................................................... 35

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kantor UPT Lapas Kelas IIB Nunukan ................................................... 4


Gambar 2.2 Struktur Organisasi Lapas Kelas llB Nunukan ....................................... 7
Gambar 2.3 Diagram Fishbone . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 3

xii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan
Pegawai Pemerintah Dengan Peianjian Keria yang bekerja pada instansi pemerintah.
Pegawai ASN melaksanakan kebiiakan publik yang di buat oleh pejabat pembina
kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, mereka yang
berada di garda terdepan untuk memberikan pelayanan publik yang terbaik bagi
masyarakat. Sebagai penyelenggara pemerintahan ASN dituntut untuk mampu menjadi
solusi dari pemasalahan masyarakat karena posisi mereka sebagai pelayan masyarakat.
Realitanya tidak semua ASN di lndonesia memiliki kompetensi, pemahaman, dan
kemampuan untuk melakukan apa yang tugasnya. Hal ini menyebabkan banyak sekali
pelayanan publik di lndonesia jauh dari kata memuaskan.
ASN sebagai aparatur negara memiliki kekuatan dan kemampuan profesional kelas
dunia, berintegritas tinggi non parsial dalam melaksanakan tugas, berbudaya kerja tinggi
non parsial dan kesejahteraan tinggi, serta dipercaya publik dengan dukungan SDM.
Peraturan baru tentang teniang ASN tertuang dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) sudah secara implisit menghendaki bahwa ASN
disebut sebagai birokrat bukan sekadar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk
kepada sebuah profesi pelayanan publik.
Menurut Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar
CPNS). Pelatihan Dasar ini bertujuan untuk membentuk kompetensi PNS yang
profesional sesuai bidang tugas dengan menunjukkan sikap perilaku bela negara,
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar dan peran PNS terhadap Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut biasa dikenal dengan ANEKA yang ada
pada substansi Mata Pelatihan Agenda II, yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu dan anti korupsi. serta substansi Mata Pelatihan Agenda III yaitu
Manajemen ASN, Whole of Government (WoG), dan Pelayanan Publik. Pelatihan Dasar
CPNS bertujuan untuk membentuk PNS yang profesional dan memiliki karakter sehingga
mampu melaksanakan tugas dan perannya secara prima sebagai pelayan publik. Dengan
adanya pelatihan dan pembentukan PNS profesional, maka penyelenggara negara dapat
berjalan dengan baik.
CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses Diklat
terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan. Penyelenggaraan pelatihan ini memadukan pembelaiaran
klasikal dan non klasikal ditempat Pelatihan dan ditempat keria sehingga memungkinkan

1
peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan, serta
membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan manfaatnya. Sehingga
terpatri dalam dirinya sebagai karakter PNS yang profesional. Salah satu kurikulum yang
wajib dijalani oleh peserta adalah Agenda Habituasi.
Agenda habituasi ini merupakan suatu fasilitas agar peserta dapat melakukan
proses aktualisasi melalui pembiasaan diri terhadap kompetensi yang telah diperoleh
selama pelatihan. Dalam agenda habituasi peserta akan dibekali dengan konsepsi dan
tahap aktualisasi, penyusunan dan penyajian 6 rancangan aktualisasi, pelaksanaan
aktualisasi di tempat kerja dan penyajian hasil aktualisasi di tempat kerja dengan
menyajikan berbagai bukti belajar yang relevan.
Lembaga Pemasyarakatan saat ini mengalami peningkatan jumlah penghuni
bahkan hampir di seluruh lndonesia Lembaga Pemasyarakatan telah mengalami over
kapasitas, dimana luas Lembaga Pemasyarakalan tidak sesuai dengan jumlah penghuni
yang ada saat ini. Lembaga Pemasyarakalan Kelas IIB Nunukan saat ini mengalami over
kapasitas dari kapasitas hanya 300 orang sekarang mencapai 1238 penghuni. Dengan
keadaan seperti ini bisa saia menimbulkan masalah baik terhadap keamanan, ketertiban,
dan kebersihan serta kesahatan Warga Binaan Pemasyarakatan Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIB Nunukan.

Keadaan over kapasitas ini bisa mengurangi tingkat kebersihan kamar hunian dan
lingkungan yang dapat menyebabkan WBP terkena berbagai macam penyakit.
Kebersihan kamar hunian dan lingkungan di Lapas Kelas IIB Nunukan selama ini sudah
cukup baik namum belum ada jadwal khusus bagi WBP yang ada pada kamar untuk
membersihkan kamar tersebut. Pentingnya kebersihan di dalam kamar ini juga
merupakan salah satu faktor agar WBP dapat merasa nyaman di dalam kamar dan
mengindari gesekan gesekan yang terjadi dalam kamar yang mengundang kerusuhan.
Kebersihan kamar juga dapat menghindarkan WBP dari penyakit sehingga wbp iuga bisa
merasakan pola hidup sehat. Dengan adanya penjadwalan kebersihan yang dilakukan
WBP ini, maka kebersihan akan bisa dilaksanan dengan baik dan teratur. Karena itulah
pentingnya peningkatan kebersihan blok hunian dan lingkungannya di Lapas Kelas IIB
Nunukan.

Kebersihan kamar hunian merupakan salah satu dari upaya pencegahan


kerusuhan yang tedadi pada dalam kamar. Dengan kebersihan juga menghindarkan WBP
dari penyakit-penyakit. Agar Kebersihan kamar Lapas Kelas IIB Nunukan dapat terjaga
kebersihannya, perlu penjadwalan khusus yang di terapkan pada blok agar kegiatan

2
kebersihan di setiap kamar dapat berjalan dengan lancar dan bergilir setiap kamar
hunian.

Dalam upaya menjaga kebersihan kamar hunian tidak hanya dilakukan didalam
kamar saja, kebersihan juga pedu dilakukan di sekitar blok agar blok telihat bersih dan
terasa lebih nyaman. Kebersihan ini sangat bermanfaat sehingga warga binaan tidak
menjadi resah dan mereka bisa menjadi lebih tertib di dalam kamar. Dengan kata lain
mereka di dalam Lembaga Pemasyarakatan ini tidak merasa diasingkan dari masyarakat
luar sehingga mereka memiliki motivasi untuk melakukan perubahan menjadi lebih baik
lagi.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis memilih gagasan pemecahan


masalah, yaitu: " MENINGKATKAN KESADARAN WBP MENGENAI KEBERSIHAN
KAMAR HUNIAN DENGAN PROGRAM “SEHAT ADA DITEMPAT YANG BERSIH”
LAPAS KELAS II B NUNUKAN “

B. Tujuan Dan Manfaat


1. Tujuan
Tuiuan penulisan aktualisasi ini adalah untuk memberikan peningkatan pelayanan
yang tertib, aman, nyaman dan profesional terkait pelaksanaan kegiatan yang telah
direncanakan sesuai dengan nilai-nilai dasar profesi ASN ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) serta Peran dan
Kedudukan ASN dalam NKRI yaitu Manajemen ASN, dan Pelayanan Publik. Selain itu,
pelaksanaan ini bertujuan untuk meningkatkan kebersihan di blok tersebut dan
mengajarkan warga binaan untuk menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
sehingga bisa meminimalisir tingkat sakit warga binaan Pemasyarakatan.

2. Manfaat
1. Diri Sendiri
Menambah pengalaman dan pengetahuan penulis dalam proses aktualisasi
sehingga dapat mudah dalam menyesuaikan diri dengan keadaan sebenarnya di satuan
kerja. Meniadi ASN yang terampil serta mempunyai sikap berintegritas, profesional dan
disiplin dalam menjalankan tugas.
2. Bagi warga Binaan Pemasyarakatan (WBP)
Dengan adanya kegiatan kebersihan ini dapat menciptakan Iingkungan yang bersih
bagi WBP dan menciptakan kenyamanan bagi penghuni. Menjadi pedoman bagi WBP
untuk menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat.

3
3. Bagi Lembaga Pemasyaratan
Bagi Stakeholder agar dapat memahami pentingnya penerapan nilai-nilai ASN dan
aktualisasinya unluk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsinya sebagai ASN dalam
meningkatkan kualitas manaiemen dan pelayanan pada Lembaga Pemasyarakatan Klas
llB Nunukan. Menciptakan lingkungan kerja yang harmonis bagi seluruh elemen yang ada
di Lembaga Pemasyarakatan Kelas llB Nunukan.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup kegiatan aktualisasi ini adalah di Lembaga Pemasyarakatan Kelas


llB Nunukan. Fokus kegiatan aktualisasi adalah upaya peningkatan kepedulian warga
binaan pemasyarakatan terhadap kebersihan kamar hunian Lembaga Pemasyarakatan
Kelas llB Nunukan. di blok hunian sebagai upaya menjaga kebersihan untuk
menumbuhkan kepedulian dan kesadaran kepada WBP Lembaga Pemasyarakatan Kelas
llB Nunukan.

BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi

Gambar 2.1 Kantor UPT Lapas Kelas IIB Nunukan

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) adalah tempat untuk melakukan pembinaan


terhadap narapidana dan anak didik pemasyarakatan di lndonesia. Sebelum dikenal
istilah lapas di lndonesia, tempat tersebut disebut dengan istilah penjara.

4
Lembaga Pemasyarakatan merupakan Unit Pelaksana Teknis di bawah Direktorat
Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (dahulu
Departemen Kehakiman). Penghuni Lembaga Pemasyarakatan bisa narapidana (napi)
atau Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) bisa juga yang statusnya masih tahanan,
maksudnya orang tersebut masih berada dalam proses Peradilan dan belum ditentukan
bersalah atau belum di putuskan oleh hakim. Pegawai negeri sipil yang menangani
pembinaan narapidana dan tahanan di lembaga pemasyarakatan disebut Petugas
Pemasyatakatan, alau dahulu lebih dikenal dengan istilah sipir penjara.
Beberapa lapas yang seharusnya menjadi tempat membina narapidana digunakan
untuk menahan tersangka atau terdakwa. Perubahan fungsi ini didasarkan pada Surat
Keputusan Menteri Kehakiman No. M.04.UM.o1.06 Tahun 1983 tentang Penetapan
Lembaga Pemasyarakatan Tertentu sebagai Rumah Tahanan Negara. Pada Lampiran
Surat Keputusan Menteri Kehakiman tersebut terdapat daftar LAPAS yang juga dapat
menjadi RUTAN. Dikarenakan di daerah Nunukan belum ada RUTAN maka ada
beberapa tahanan yang dititipkan di LAPAS. Peran LAPAS disini adalah hanya untuk
merawat tahanan saja bukan untuk membina.
Lembaga Pemasyarakalan Kelas llB Nunukan di jalan lintas lapas Tanjung Harapan
Kabupaten Nunukan didirikan tahun 2008. Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Nunukan
di lndonesia dan satu satunya di Nunukan. Terletak dijalan Jalan Lintas Lapas Tanjung.
Harapan, Nunukan Sel., Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara 77482.
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Nunukan berdiri pada tahun 2008 dengan luas
lahan 10000 m2 dan terdiri dari 4 blok dengan kapasitas isi lapas 300 orang dan saat ini
diisi penghuni 1248 orang terdiri dari 1018 Narapidana dan 242 Tahanan (Data 19
September 2021).
Tabel 2.1 Daftar nama blok di Lapas Kelas IIb Nunukan
Nomor Nama Blok
Kamar Apel Belimbing Cery Delima
1 1 26 29 5
2 17 25 26 7
3 6 25 27 6
4 17 30 28 11
5 12 24 28 12
6 58 43 27 11
7 37 52 57 12
8 12 40 49 11
9 8 - 58 4

5
10 10 33 55 6
11 7 27 14 8
12 5 29 14 1
13 - 26 15 2
14 - 30 12 -
15 - - 16 -
16 - - 13 -
17 - - 14 -
18 - - 8 -
Isolasi - 37 - -
Sel 1 - - 4 -
Sel 2 - - 2 -
Sel 3 - - 3 -
Sel 4 - - 4 -
Sel 5 - - 3 -
Jumlah 190 449 506 96
Total 1.241

2. Visi dan Misi Organisasi


Visi dan Misi lapas Kelas ll B Nunukan adalah sebagai berikut:
Visi : Memulihkan kesatuan hubungan hidup, kehidupan dan penghidupan warga binaan
pemasyarakatan sebagai individu, anggota masyarakat dan makhluk Tuhan YME
Membangun Manusia Mandiri
Misi :
a. Memberikan layanan, perawatan dan pembinaan sehingga tercipta rasa aman,
nyaman, dan bertekad tanpa pungutan liar.
b. Melakukakn pembinaan dalam rangka mengembalikan Warga Binaan
Pemasyarakatan menjadi warga negara yang aktif dan produktif ditengah-tengah
masyarakat.
c. Membangun karakter dan budaya bersih, sopan santun, dan jujur pada diri Warga
Binaan Pemasyarakatan.
d. Mengelola Lapas dan memberikan informasi yang transparan
3. Tugas Pokok dan Fungsi
Pada saat pelaksanaan aktualisasi ini penulis bertugas sebagai penjaga tahanan
yang mempunyai tugas untuk menjaga kemananan dan ketertiban diLapas Kelas llB
Nunukan. Berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman Nomor: M.01- PR.07.03 Tahun

6
1985 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemasyarakalan Pasal 58 yang
menyatakan bahwa Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan mempunyai tugas
menjaga keamanan dan ketertiban Lembaga Pemasyarakatan serta Pasal 59 tentang
Petugas Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan yang mempunyai tugas,
a. melakukan penjagaan dan pengawasan terhadap narapidana/anak didik;
b. melakukan pemeliharaan keamanan dan ketertiban;
c. melakukan pengawalan penerimaan, penempatan dan pengeluaran narapidana /
tanak didik;
d. melakukan pemeriksaan lerhadap pelanggaran keamanan;
e. membuat laporan harian dan berita acara pelaksanaan pengamanan.
4. Struktur Organisasi
Dalam pelaksanaan kegiatan Lapas Klas llB nunukan dipimpin oleh seorang Kepala
dengan dibantu 3 orang Kepala Seksi, 7 orang Kepala Subseksi 1 orang Kepala
Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan. Berikut struktur organisasi Lembaga

Struktur Organisasi Lapas Kelas IIB Nunukan


KALAPAS
Taufiq Hidayat, Amd,IP,S.AP,MA
NIP. 19720327 199203 1 003

KASUBAG TU
Arnado Abrinata F,S.Kom,
NIP. 19820723 200801 1 001

KEPALA KPLP KASI BINADIK & GIATJA KASI ADMIN & TATA TERTIB KAUR UMUM
Youga Supriyadi, SH Hendra Maha Saputra,Amd.IP Elvianto,SH Mahmud,
NIP. 19860506 200812 1 001 NIP. 19880209 200912 2 003 NIP. 19690426 199404 1 001 NIP. 19851207 200801 1 001

REGU PENGAMANAN A KASUBSI REG & BIMKES KASUBSI KEAMANAN KAUR KEPEG & KEUANGAN
REGU PENGAMANAN B Prastyo Aji, Amd Machfudh Suti Ramadhan Ningsih, Amd.P
REGU PENGAMANAN C NIP. 19891023 200503 1 003 NIP. 19700521 199203 1 002 NIP. 19880419 200912 2 003
REGU PENGAMANAN D
KASUBSI PERAWATAN KASUBSI PELTATIB
Edi Purwanto Hery Purwono, SH
NIP. 19840209 200801 1 001 NIP. 19830804 2009810 1 001

KASUBSI KEGIATAN KERJA


Abdul Majid, SE
NIP. 19670725 199103 1 003

7
Gambar 2.2 Struktur organisasi Lembaga Pemasyarakatan Kelas llB Nunukan

Saat ini petugas di Lembaga Pemasyarakatan Kelas llB Nunukan terdiri dari 70
(tujuh puluh) orang dengan rincian 10 orang berkedudukan sebagai CPNS Kementerian
Hukum dan HAM Rl Tahun 2019 dan 60 orang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil di
Kementerian Hukum dan HAM Rl. Di Lapas Kelas llB Nunukan ada 13 golongan lll, dan
57 orang golongan ll.
5. Uraian Tugas Jabatan
Di lingkup Lapas Kelas II B Nunukan CPNS mengemban jabatan sebagai Penjaga
Tahanan yang bertugas dan bertanggung jawab untuk mengawasi dan menjaga
keamanan serta ketertiban Warga Binaan Pemasyarakatan. Tugas pokok Penjaga
Tahanan yaitu :

a. Menempati pos penjagaan dan mengawasi lingkungan pos yang menjadi


tanggung jawabnya sebagaimana yang telah ditentukan komandan jaga
b. Selalu melakukan komunikasi kepada komandan jaga/atasan maupun bidang lain
melalui alat keamanan berupa HT, lonceng isyarat pada jam tertentu
c. Mengawasi penempatan kamar dan pelepasan penghuni yang bebas maupun
mengikuti persidangan atau izin lainnya sesuai ketentuan berlaku
d. Menjaga tetap terpisahnya bermacam-macam kelompok/golongan penghuni
e. Membuat buku laporan kegiatan dan kejadian diblok penghuni yang diawasinya
f. Mengambil langkah-langkah pertama dalam hal ada kericuhan dan segera
melaporkan kepada atasan
g. Memeriksa, meneliti, dan menggeledaah keluar/masuk penghuni dan barang
bawaan dari/ke lingkungannya
h. Mengawasi tertib pembukaan ruangan yaitu cara membuka pintu, cara
mengeluarkan dan penguncian kembali ruangan penghuni
i. Mengadakan apel (jumlah, kerja, sekolah dan sebagainya) penghuni pada jam-jam
yang telah ditentukan pimpinan
j. Mengadakan razia ruangan-ruangan penghuni sesuai perintah pimpinan.
6. Tata Nilai Organisasi
Kementerian Hukum dan HAM menjunjung tinggi tata nilai kami "P-A-S-T-I"
a. Profesional
Aparatur Kementerian Hukum dan HAM adalah aparat yang bekerja keras untuk
mencapai tujuan organisasi melalui penguasaan bidang tugasnya, menjunjung tinggi
etika dan integirtas profesi

8
b. Akuntabel
Setiap kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pemerintah dapat di pertanggung
jawabkan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan atau peraturan yang berlaku
c. Sinergi
Komitmen untuk membangun dan memastikan hubungan kerjasama yang produktif
serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan untuk
menemukan dan melaksanakan solusi terbaik, bermanfaat dan berkualitas.
d. Transparan
Kementerian Hukum dan HAM menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang
untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi
tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang
dicapai
e. Inovatif
Kementerian Hukum dan HAM mendukung kreatifitas dan mengembangkan inisiatif
untuk selalu melakukan pembaharuan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya.

9
B. Deskripsi Isu
Perlakuan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan berdasarkan sistem
kepenjaraan tidak sesuai dengan sistem pemasyarakatan berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 yang merupakan bagian akhir dari sistem pemidanaan
bahwa sistem pemasyarakatan sebagaimana dimaksud merupakan rangkaian penegakan
hukum yang bertujuan agar Warga Binaan Pemasyarakatan menyadari kesalahannya,
memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali
oleh lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan, dan dapat hidup
secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab”.
Dalam menetapkan isu penulis menggunakan landasan teoritik dari agenda
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI (Manajemen ASN, Whole of Government, dan
Pelayanan Publik) dengan ditambah pemahaman tentang substansi tuntutan pekerjaan
dan lingkungan tempat kerja. Selain itu untuk menjaga relevansi dengan kondisi nyata di
tempat kerja, dilakukan juga proses konsultasi dengan atasan di lingkungan kerja
sehingga isu yang disampaikan valid dan reliabel.
Berkaitan dengan rancangan aktualisasi ini, sumber isu yang diangkat berasal dari
tugas pokok dan fungsi (tupoksi), Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), kegiatan inisiatif oleh
penulis melalui persetujuan coach dan mentor, serta penugasan dari atasan.
Kesemuanya akan disinkronkan sesuai dengan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara
(ASN) yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi) dan sesuai dengan peran dan kedudukan ASN dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia serta dikatkan dengan manajemen ASN, Whole Of Goverment dan
Pelayanan Publik. Penulis menemukan beberapa isu sebagai berikut :

1. Kurangnya kesadaran warga binaan mengenai kebersihan kamar hunian.


Isu ini aktual karena kebersihan kamar hunian adalah faktor penting dalam menjaga
kesehatan warga binaan pemasyarakatan. Dari kekhalayakan isu ini berkaitan langsung
dengan kebersihan dan kesehatan warga binaan sendiri terlebih disaat masa pandemi
covid 19. Permasalahan dari isu ini yaitu kurang optimalnya jadwal kegiatan pembersihan
kamar hunian secara rutin dan bergilir. Sehingga isu ini layak di angkat guna menjaga
kebersihan dan kesehatan warga binaan serta mengurangi resiko terkena penyakit
menular. Isu ini berkaitan dengan substansi mata pelatihan Pelayanan Publik.

2. Kurangnya Fasilitas Jemuran Pakaian Di Dalam Blok Hunian


Isu ini cukup aktual karena fasilitas jemuran pakaian merupakan tempat untuk warga
binaan menjemur pakaiannya yang telah dicuci. Dari segi kekhalayakan isu ini berkaitan
dengan keberisihan dan kesehatan bagi warga binaan pemasyarakatan. Permasalahan

10
dari isu ini yaitu kurangnya fasilitas jemuran pakaian didalam blok hunian yang
mengakibatkan banyak warga binaan pemasyarakatan menjemur pakaiannya ditanah.
Sehingga isu ini cukup layak untuk diangkat agar mendapat perhatian guna menjaga
kebersihan dan kesehatan warga binaan dari penyakit kulit. Isu ini berkaitan dengan
substansi mata pelatihan Manajemen ASN dan Pelayanan Publik.

3. Kurang Optimalnya Pengawasan Pada Pos Menara Atas


Isu ini aktual karena pengawasan merupakan hal terpenting dalam pelaksanaan tugas
pengamanan. Dari segi kekhalayakan isu ini berkaitan dengan keamanan dan ketertiban
pada Lapas Kelas IIB Nunukan. Permasalahan dari isu ini yaitu kurangnya sarana dan
prasarana yang terdapat pada pos menara atas. Sehingga isu ini layak untuk diangkat
agar mendapat perhatian terhadap pos menara atas. Isu ini berkaitan dengan substansi
mata pelatihan Manajemen ASN dan Whole of Goverment (WoG).

4. Kurang Optimalnya Layanan Taman Baca Bagi WBP


Isu ini cukup aktual karena dimasa pandemi covid-19 pada saat ini setiap orang
dituntut untuk memiliki badan yang sehat dan prima. Dari segi kekhalayakan isu ini
berkaitan dengan kesehatan bagi warga binaan pemasyarakatan. Permasalahan dari isu
ini yaitu selama pandemi tidak diperbolehkannya instruktur senam dari luar untuk masuk
kedalam lapas karena pembesuk maupun pengunjung dilarang untuk masuk bertemu
dengan wbp. Sehingga isu ini layak untuk diangkat agar mendapat perhatian guna
menjaga kesehatan bagi wbp dimasa pandemi covid-19. Isu ini berkaitan dengan
substansi mata pelatihan Pelayanan Publik dan Whole of Goverment (WoG).

5. Kurangnya informasi mengenai jadwal besukan yg sementara di tiadakan,


terkait penyebaran covid 19.
Isu ini cukup aktual dikarenakan dapat terjadi miss komunikasi antara petugas dengan
pengunjung. Dari segi kekhalayakan isu ini berkaitan dengan emosional pengunjung dan
wbp karena mental wbp yang lama tidak bertemu dan berkomunikasi dengan
keluarganya. Permasalahan dari isu ini yaitu ketidak tahuan keluarga wbp terkait
penyebaran virus covid19. Sehingga isu ini layak untuk di angkat agar mendapatkan
perhatian dari pihak terkait. Isu ini berkaitan dengan substansi mata pelatihan Manajemen
ASN dan Pelayanan Publik.

11
C. ANALISIS ISU
Berdasarkan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu dilakukan proses analisis
isu untuk menentukan isu mana yang merupakan prioritas yang dapat dicarikan solusi
oleh penulis. Proses analisis isu tersebut menggunakan alat bantu penetapan kriteria
kualitas isu. Kriteria yang digunakan adalah metode AKPK (Aktual, Kekhalayakan,
Problematik dan Kelayakan) untuk memilih 3 dari 5 isu yang ada, kemudian dilanjutkan
dengan metode USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) untuk menentukan 1 dari 3
isu teratas hasil metode AKPK, analisa dilakukan dengan menetapkan rentang penilaian
(1-5) pada tiap poin.
Metode pertama yang dipakai adalah metode AKPK. Aktual artinya isu tersebut benar-
benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat. Kekhalayakan artinya
Isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak. Problematik artinya Isu tersebut
memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya
secara komperehensif, dan Kelayakan artinya Isu tersebut masuk akal, realistis, relevan,
dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Analisis penilaian kualitas isu dengan metode AKPK tersebut dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel 2.2 Analisis AKPK
KONDISI AKPK
ISU
NO A K P K JUMLAH PERINGKAT
Kurangnya kesadaran warga binaan
1 mengenai kebersihan kamar hunian. 4 4 4 4 16 1

Kurangnya Fasilitas Jemuran Pakaian Di


2 Dalam Blok Hunian. 4 4 3 4 15 2

Kurang Optimalnya Pengawasan Pada


3 Pos Menara Atas. 4 3 3 4 14 3

Kurang Optimalnya Layanan Taman


4 Baca Bagi WBP. 3 3 3 3 12 5

Kurangnya informasi mengenai jadwal


besukan yg sementara di tiadakan,
5 3 4 3 3 13 4
terkait
penyebaran covid 19.

12
Tabel Error! No text of specified style in document..1 Indikator Skor Analisis AKPK
SKALA KETERANGAN
5 Sangat Aktual, Kekhalayakan, Problematika, Kelayakan
4 Aktual, Kekhalayakan, Problematika, Kelayakan
3 Cukup Aktual, Kekhalayakan, Problematika, Kelayakan
2 Kurang Aktual, Kekhalayakan, Problematika, Kelayakan
1 Tidak Aktual, Kekhalayakan, Problematika, Kelayakan

Dari hasil analisis AKPK didapatkan peringkat tiga besar, yang kemudian isu-isu
tersebut dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan analisis USG untuk memilih isu yang
akan dicarikan solusinya. Analisis USG merupakan alat analisis yang dilakukan untuk
menentukan prioritas isu melalui tingkat kegawatan, keseriusan, dan tingkat pertumbuhan
suatu isu atau masalah. Urgency artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas,
dianalisis dan ditindaklanjuti. Seriousness artinya seberapa serius suatu isu harus
dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan. Growth artinya seberapa besar
kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.
Secara lengkap analisis penilaian kualitas isu dengan metode USG dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.3 Analisis USG
KONDISI USG
NO ISU
U S G JUMLAH
Kurangnya kesadaran warga
1 binaan mengenai kebersihan 4 4 5 13
kamar hunian.
Kurangnya Fasilitas Jemuran
2 4 4 4 12
Pakaian Di Dalam Blok Hunian.
Kurang Optimalnya Pengawasan
3 3 4 4 11
Pada Pos Menara Atas.

Tabel Error! No text of specified style in document..2 Indikator Skor Analisis USG
SKALA KETERANGAN
5 Sangat Urgen, Serious, Growth
4 Urgen, Serious, Growth
3 Cukup Urgen, Serious, Growth
2 Kurang Urgen, Serious, Growth
1 Tidak Urgen, Serious, Growth

D. Argumentasi terhadap Core IssueTerpilih


Berdasarkan pendekatan analisis AKPK dan analisis USG dapat diperoleh isu
prioritas yang harus ditangani terlebih dahulu mengarah pada, “Kurangnya kesadaran
warga binaan mengenai kebersihan kamar hunian di lingkungan lapas Kelas ll B
Nunukan”.
Untuk menganalisis penyebab dari Kurangnya kesadaran warga binaan mengenai
kebersihan kamar hunian di lingkungan lapas Kelas ll B Nunukan, digunakan analisis

13
menggunakan diagram fishbone sebagai berikut :

14
FISH BONE

PENYEBAB AKIBAT

SURROUNDING SYSTEM

KURANGNYA
KESADARAN WBP JADWAL YANG
Kurangnya
TERHADAP KURANG OPTIMAL
KEBERSIHAN kesadaran
KAMAR warga binaan
mengenai
kebersihan
kamar
KURANGNYA
hunian.
SOSIALISASI KURANGNYA SDM KURANGNYA
PETUGAS JAGA YANG MEMADAI PENGAWASAN

SKILL SUPPLIER SAFETY

Gambar 2.3 Fish Bone

15
Dari hasil perumusan menggunakan metode analisis diatas maka Isu yang diangkat
adalah :

Kurangnya kesadaran warga binaan mengenai kebersihan kamar hunian.

Gagasan Pemecahan Isu :

MENINGKATKAN KESADARAN WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN


MENGENAI MENJAGA KEBERSIHAN KAMAR HUNIAN LAPAS KELAS IIB
NUNUKAN.
Adapun rencana kegiatan yang akan dilakukan sebagai berikut :
1. Merencanakan program kebersihan di kamar hunian lapas
2. Membuat jadwal piket kebersihan kamar hunian.
3. Menyiapkan sarana prasarana penunjang lainnya.
4. Melakukan Sosialisasi terkait jadwal kebersihan kepada WBP.
5. Membuat poster mengenai pentingnya menjaga kebersihan kamar hunian.
6. Menerapkan jadwal kebersihan yang telah dibuat.
7. Melakukan monitoring dan melaporkan hasil kegiatan kebersihan pada kamar
hunian.

E. Nilai-nilai Dasar Profesi PNS


Sesuai dengan Undang Undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN) Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan mengacu
pada ANEKA sebagai prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Adapun
detail dari nilai-nilai yang terkandung dalam ANEKA adalah sebagai berikut :
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Nilai-nilai yang terkandung
dalam akuntabilitas yang harus dimiliki Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk
diterapkan di unit kerja yaitu, kepemimpinan, transparasi, integritas, tanggung
jawab, keadilan, kepercayaan, keseimbangan, kejelasan dan konsistensi.
Amanah seorang ASN adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik berikut :
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok
dan dan pribadi.
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan ASN dalam politik praktis.

16
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik.
d. Menujukan sikap dan prilaku konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.
Kemudian aspek-aspek akuntabilitas mencakup beberapa hal berikut
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan, menjaga kerjasama dalam tim dan
komunikasi.
b. Akuntabilitas beroientasi pada hasil.
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan.
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi.
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja.
Nilai-Nilai akuntabilitas yaitu :
a. Kepemimpinan
b. Transparansi
c. Integritas
d. Tanggungjawab
e. Keadilan
f. Kepercayaan
g. Keseimbangan
h. Kejelasan
i. Konsisten
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap
bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Prinsip
nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila. Nasionalisme
Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan rakyat Indonesia terhadap
bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Sebagai
pelaksana kebijakan pelayanan publik tentu setiap pegawai ASN harus memiliki
nilai-nilai kepublikan, berorientasi pada kepentingan publik dan senantiasa
menempatkan kepentingan publik, bangsa dan negara diatas kepentingan
lainnya, mengedepankan kepentingan nasional ketimbang kepentingan sectoral
atau golongan.Fungsi nasionalisme bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah :

17
a. ASN yang berorientasi pada kepentingan publik dengan nilai yang
terkandungnya; ketepatan waktu, pelayanan yang akurat, ramah dan santun
dalam memberikan pelayanan, tanggung jawab, kelengkapan, kemudahan
mendapatkan pelayanan, variasi model pelayanan, kenyamanan, bersikap adil
dan tidak deskriminatif.
b. ASN yang berintegritas tinggi, dengan melaksanakan tugasnya dengan jujur,
bertanggung jawab dan berintegritas tinggi, melaksanakan tugasnya dengan
cermat dan disiplin, melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan,
melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika peerintahan, menjaga kerahasiaan yang menyangkut
kebijakan negara, menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien, menjaga agar tidak terjadi konflik
kepentingan dalam menjalankan tugas, memberikan informasi secara benar dan
tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi, tidak
menyalahgunakan informasi, dan melaksanakan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
c. ASN sebagai pemersatu bangsa yang bersikap netral dan adil, mengawoni
kepemtingan kelompok-kelompok minoritas, menjadi teladan dilingkungan
masyarakat.
Nilai-Nilai Nasionalisme yaitu:
a. Ketuhanan
b. Kemanusiaan
c. Persatuan
d. Kerakyatan
e. Keadilan Sosial

3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang baik/buruk, benar/salah prilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai dasar etika publik antara lain adalah
sebagai berikut
a. Memegang teguh nilai-nilai ideologi pancasila.
b. Setia dan mempertahankan UUD NKRI 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.

18
f. Memelihara dan menjunjung tinggi prinsip standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.
i. Memberikan pelayanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama.
l. Meningkatkan efektifitas system pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat system karir.
m. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja kesetaraan dalam
pekerjaan
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu bertujuan untuk memberikan kepuasan masyarakat dalam
pelayanan publik. Penilaian mutu berdasarkan pada subyektifitas seseorang. Untuk
mengukur penilaian tersebut perlu adanya standar pelayanan sehingga sebuah
mutu pelayanan dapat terkontrol dengan baik. Berikut adalah nilai-nilai yang perlu
diperhatikan dalam komitmen mutu antara lain :
a. Bekerja dengan berorientasi pada mutu.
b. Inovatif.
c. Selalu melakukan perbaikan mutu.
d. Membangun komitmen pegawai untuk jangka panjang.
e. Membangun kerjasama antar pegawai yang dilandasi kepercayaan dan kejujuran
f. Memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan, baik internal maupun
eksternal.
g. Menampilkan kinerja tanpa cacat (zerodefect) dan tanpa pemborosan
(zerowaste), sejak memulai setiap pekerjaan.
j. Menjalankan fungsi pengawasan secara efektif dan efisien dalam bekerja.
5. Anti Korupsi
Anti korupsi Korupsi adalah tindakan melanggar hukum dengan tujuan untuk
memperkaya diri sendiri maupun golongan. Nilai-nilai yang terkandung dalam aspek
anti korupsi antara lain :
a. Kejujuran
b. Kepedulian
c. Kemandirian
d. Kedisiplinan
e. Keadilan
f. Tanggung jawab

19
g. Kerja keras
h. Sederhana
i. Berani

20
F. MATRIX RANCANGAN AKTUALISASI

Unit Kerja : Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Nunukan

Identifikasi Isu : 1. Kurangnya kesadaran warga binaan mengenai kebersihan kamar hunian.
2. Kurangnya Fasilitas Jemuran Pakaian Di Dalam Blok Hunian.
3. Kurang Optimalnya Pengawasan Pada Pos Menara Atas.
4. Kurang Optimalnya Layanan Taman Baca Bagi WBP
5. Kurangnya informasi mengenai jadwal besukan yg sementara di tiadakan,
terkait penyebaran covid 19

Isu yang diangkat Gagasan : Kurangnya kesadaran warga binaan mengenai kebersihan kamar hunian Lembaga
Pemecahan Isu Pemasyarakatan Kelas II B Nunukan.
:
MENINGKATKAN KESADARAN WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN MENGENAI
MENJAGA KEBERSIHAN KAMAR HUNIAN LAPAS KELAS IIB NUNUKAN.

21
Tabel 2.4 Kegiatan dan Aktualisasi Nilai Dasar
Kontribusi
Keterkaitan Penguatan
Terhadap Visi
Tahapan Substansi Mata Nilai
No Kegiatan Output/Hasil dan Misi
Kegiatan Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan 1. Konsultasi 1. Mendapatkan Akuntabilitas 1. Mewujudkan Konsultasi
perencanaan tentang persetujuan Adanya kejelasan aparatur tentang
rancangan terkait rancangan rancangan kegiatan Kementerian rancangan
terhadap rancangan
aktualisasi aktualisasi. aktualisasi yang Hukum dan aktualisasi
aktualisasi kepada coach Transparan HakAsasi kepadaatasan
dan mentor 2. Rancangan Manusia yang merupakan
Nasionalisme
aktualisasi dapat profesionaldan perwujudan nilai-
dilaksanakan Pada saat melakukan berintegritas nilai dasar
2. Menyampaikan
dengan izin konsultasi dengan organisasi yaitu
draft rancangan
coach,dan mentor atasan, coach, dan 2. Mewujudkan Profesional,
aktualisasi
mentor menggunakan visi dan misi Akuntabilitas,
kepada coach
3. Mendapatkan bahasa Indonesia yang Lapas Kelas IIB Sinergitas dan
dan mentor
arahan dan baik dan benar Nunukan yaitu Transparan
3. Berkoordinasi masukan terkait mewujudkan
dengan kepala kegiatan yang Etika Publik lembaga yang
regu akan Pada saat melakukan Profesional dan
pengamanan dilaksanakan konsultasi dengan Akuntabel
terkait kegiatan atasan, coach, dan
yang akan mentor dilakukan
dilaksanakan dengan sopan dan
santun saat
berkomunikasi

22
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Mata Pelatihan dan Misi Organisasi
Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
mentor dilakukan
dengan sopan dan
santun saat
berkomunikasi

Komitmen Mutu
Menjelaskan kepada
atasan atau mentor
bahwa kegiatan yang
dilaksanakan merupakan
bentuk kreatifitas dan
inovatif

Anti Korupsi
Mendiskusikan langkah-
langkah yang diambil
secara jujur

23
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi dan Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
2. Membuat jadwal 1. Berkoordinasi 1. Mendapatkan Akuntabilitas 1) Mewujudkan Membuat jadwal
kebersihan kamar dengan staf KPLP arahan dan Bertanggung jawab aparatur piket kebersihan
hunian mengenai jadwal masukan terkait terhadap pelaksanaan Kementerian berkaitan dengan
kebersihan kamar jadwal kegiatan kegiatan Hukum dan Hak nilai
hunian yang akan Asasi Manusia profesionalitas,
Nasionalisme
dilaksanakan yang profesional tanggung jawab
Berkonsultasi dan
2. Membuat jadwal dan berintegritas pegawai, dan
berkordinasi merupakan
kebersihan sesuai 2. Mendapatkan 2) Dengan adanya mempererat
Musyawarah sebagai
dengan arahan jadwal kegiatan perencanan sinergitas
bentuk
staff KPLP kebersihan dalam setiap antara pegawai
implementasi sila ke-4
kamar hunian kegiatan akan dengan WBP
3. Mencetak jadwal
tercapainya visi serta
kegiatan yang telah 3. Mendapatkan Etika Publik
dan misi pelaksanaan
dibuat hasil cetakan dari Menggunakan bahasa
organisasi dalam tugas yang
jadwal kegiatan dan tutur kata yang
rangka inovatif. Hal
yang telah dibuat sopan dan santun ketika
Mewujudkan ini sesuai dengan
berkonsultasi dan
lembaga nilai organisasi
berkordinasi
pemasyarakatan PASTI.
Komitmen Mutu
yang bersih,
Selalu melakukan
Sehat, kondusif,

24
perbaikan mutu, agar tertib, dan
dapat memberikan transparan
pelayanan yang dengan
berorientasi mutu dukungan
kepada WBP petugas yang
berintegritas dan
Anti Korupsi berkompeten
Bekerja keras dan dalam
disiplin terhadap pembinaan
pelaksanaan kegiatan WBP

25
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
N Tahapan Substansi Mata Terhadap Visi dan Nilai
Kegiatan Output/Hasil
o Kegiatan Pelatihan Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
3. Menyiapkan sarana 1. Mendata 1. Mendapatkan data Akuntabilitas 1) Mewujudkan Melengkapi
prasarana penunjang perlengkapan perlengkapan alat Tanggung jawab Lapas yang saranadan
lainnya. alat kebersihan kebersihan yang (responsibilitas) dan professional, prasarana yang
yang akan akan digunakan. kejelasan dalam akuntabel dan ada di
digunakan di 2. Mendapatkan saran meniapkan sarana inovatif serta Perpustakaan
blok hunian. dan amasukan penunjang lainnya terwujudnya merupakan
2. Berkoordinasi terkait perlengkapan pelayanan prima perwujudan nilai-
dengan kepala alat kebersihan Nasionalisme serta nilai dasar
regu yang di perbolehkan Rela berkorban dan terlaksananya organisasi yaitu
pengamanan masuk kedalam persatuan dalam pembinaan Profesional,
terkait area kamar hunian. menyiapkan sarana wawasan ilmu Akuntabilitas,
perlengkapan 3. Tersedianya prasarana penunjang pengetahuan Sinergitas dan
Transparan
kebersihan yang perlengkapan alat kepada WBP
Etika Publik
akan digunakan kebersihan yang dalam rangka
Penataan sarana dan
3. Menyediakan akan digunakan. penegakan
prasarana yang lebih
perlengkapan hukum dan
baik, enak dipandang
alat kebersihan perlindungan
mata,
yang akan Hak Aasi
digunakan Manusia

26
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Mata Pelatihan dan Misi Organisasi
Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
Komitmen Mutu
Dengan adanya sarana
dan prasarana yang
lebih lengkap maka akan
lebih baik dan bersih

Anti Korupsi
Jujur dalam
menambahkan sarana
dan prasarana sesuai
dengan dengan ada
yang di daftar

27
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Tahapan Substansi Mata Terhadap Visi dan Nilai
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4. Melakukan Sosialisasi 1. Memasang 1. Terpasanyanya Akuntabilitas 1. Kegiatan Melakukan
terkait pentingnya jadwal jadwal Bertanggung jawab sosialisasi Sosialisasi
menjaga kebersihan kebersihan yang kebersihan dan dan internalisasi kepadaseluruh
kamar hunian telah di cetak didalam blok berintegritas tinggi budaya WBP terkait
sebelumnya. hunian. dalam kebersihan jadwal kebersihan
2. Mengkoordinir 2. Warga Binaan penyampaian dan berkaitan dengan kamar hunian
Warga Binaan Pemasyarakatan penerimaan materi salah satu misi merupakan
Pemasyarakatan membentuk sosialisasi merupakan organsasi yaitu perwujudan nilai-
3. Berkerjasama barisan. wujud nilai Melaksanakan nilai dasar
dengan pihak 3. Wbp akuntabilitas. tugas organisasi yaitu
klinik terkait mendapatkan Fungsi Profesional,
pentingnya informasi terkait Nasionalisme pemasyarakatan tanggung jawab,
menjaga pentingnya Meningkatkan rasa dalam rangka Akuntabilitas,
kebersihan guna menjaga kepedulian terhadap pemenuhan efektifitas disiplin
menjaga kebersihan guna kebersihan lingkungan kebutuhan dan pelayanan
kesehatan menjaga dapur dan Lapas, makanan publik
kesehatan. nilai rela bekorban yang bersih dan
demi sehat kepada
memajukan WBP.
kesejahteraan WBP

28
terkait penyediaan 2. Terwujudnya
makanan yang bersih kamar hunian
dan sehat. lapas
yang sehat secara
langsung

29
Keterkaitan Kontribusi Terhadap
Penguatan Nilai
Substansi Mata Visi dan Misi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Organisasi
Pelatihan Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
Etika Publik mengarahkan
Dalam sosialisasi tercapainya visi
menggunakan kata- Lapas Kelas IIB
kata yang sopan Nunukan.
kepada WBP dan
menjalankan tugas
secara profesional dan
tidak berpihak,
memelihara dan
menjunjung tinggi etika
public dalam mengajak
warga binaan menjaga
kebersihan

30
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Mata Pelatihan dan Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Komitmen Mutu
kerja sama profesionl,
tepat waktu melakukan
yang terbaik, cermat,
tidak mempersulit dan
siap menerima
pembaharuan dalam
mengajak warga binaan
menjaga kebersihan

Anti Korupsi Tanggung


jawab
dalam rangka melakukan
sosialisasikepada WBP

31
Kontribusi
Keterkaitan Penguatan
Terhadap Visi
Tahapan Output/Has Substansi Mata Nilai
No Kegiatan dan Misi
Kegiatan il Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
5. Membuat poster 1. Medisain poster 1. Mendapatkan Akuntabilitas 1) Membuat Nilai – nilai
mengenai pentingnya pentingnya disain poster tanggung jawab konsisten komitmen organisasi yang di
menjaga kebersihan menjaga pentingnya dalam mengajak warga bersama WBP perkuat adalah
kamar hunian. kebersihan menjaga binaan untuk berkmitmen menjadikan nilai professional.
kamar hunian. kebersihan menjaga kebersihan pelaksanaan Tanggung jawab,
2. Mencetak kamar hunian. kegiatan nilai akuntabel,
Nasionalisme
poster yang 2. Mendapatkan kebersihan efektifitas displin
Dalam membuat komitmen
telah didisain hasil cetakan dapat da pelayanan
dengan WBP harus disiplin
3. Memasang dari poster terlaksana public.
dan selalu berulang - ulang
poster yang yang di disain. dengan rutin
telah dicetak 3. Terpasangnya Etika Publik tertib dan
sebelumnya poster di menjalankan tugas secara displin
setiap blok profesional dan tidak
hunian. berpihak, memelihara dan
menjunjung tinggi

32
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Mata Pelatihan dan Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
etika public dalam
mengajak warga binaan
menjaga kebersihan

komitmen Mutu
kerja sama profesionl, tepat
waktu melakukan yang
terbaik dan siap menerima
pembaharuan dalam
mengajak warga binaan
menjaga kebersihan

Anti Korupsi
Tanggung jawab
dalam rangka melakukan
Komitmnen kepada WBP

33
Kontribusi
Keterkaitan Penguatan
Terhadap Visi
Tahapan Substansi Mata Nilai
No Kegiatan Output/Hasil dan Misi
Kegiatan Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
6. Menerapkan jadwal 1. Mengarahkan 1. Wbp Akuntabilitas 1) Menerapkan Nilai – nilai
kebersihan yang wbp untuk mendapatkan Adanya kejelasan dalam jadwal organisasi yang di
telah dibuat melasanakan arahan dalam pelaksanaan jadwal kebersihan perkuat adalah
kegiatan melaksanakan kebersihan di kamar dapat nilai professional.
kebersihan. kegiatan hunian akuntabel dan mewujudkan Tanggung jawab,
2. Mengawasi kebersihan. transparan tujuan untuk nilai akuntabel,
berjalannya 2. Kegiatan peningkatan efektifitas displin
Nasionalisme
kegiatan kebersihan Menjaga displin, kerja kebersihan da pelayanan
kebersihan. berjalan sesuai keras tidak diskriminatif kamar hunian publik.
3. Mendokumenta dengan arahan cinta tanah air dn rela
sikan hasil petugas. berkorban dalam
kegiatan 3. Mendapatkan merapkan jadwal
kebersihan hasil kebersihan
dokumentasi
kegiatan dalam Etika Publik

bentuk foto. menjalankan tugas


secara profesional dan
tidak berpihak,
memelihara dan

34
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Mata Pelatihan dan Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
menjunjung tinggi
Intregritas
dalammenjalankan
kewajiban.

Komitmen Mutu
kerja sama, melakukan
yang terbaik, cermat dan
menerepkan jadwal
kebersihan

Anti Korupsi Tanggung


jawab
dalam rangka
menerapkan jadwal
kebersihan di kamar
hunian

35
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
N Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi dan Nilai
o Pelatihan Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
7 Melakukan 1) Melakukan 1. Program kegiatan Akuntabilitas 1.Mewujudkan Evaluasi kegiatan
. monitoring dan monitoring kebersihan kamar Konsisten dalam lapas yang merupakan
melaporkan hasil hunian telah pemenuhan hak WBP professional, perwujudan nilai-
mengenai
kegiatan kebersihan terlaksana dengan di dalam lapas akuntabel dan nilai dasar
kamar hunian. pelaksanaan jadwal yang telah inovatif serta organisasi yaitu
kegiatan. ditentukan Nasionalisme terwujudnya Profesional,
2. Hasil dokumentasi Memiliki rasa pelayanan prima Akuntabilitas,
2) Mendokumentasika
dalam bentul foto. kemanusian dalam serta Sinergitas dan
n hasil kegiatan 3. Laporan hasil terlaksananya Transparan
pemberian hak-hak
kebersihan kamar kegiatan. terhadap WBP pembinaan
wawasanilmu
hunian.
pengetahuan
3) Menbuatan laporan Etika Publik
kepada WBP
kegiatan Ramah dan sopan dalam rangka
dalam menyampaikan penegakan hukum
kebersihan kamar
hasil evaluasi kepada dan perlindungan
hunian. atasan Hak Asasi
Manusia

36
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
N Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi dan Nilai
o Pelatihan Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
Komitmen Mutu
Menyiapkan bahan
hasil evaluasi secara
akurat dengan
menunjukan kualitas
mutu

Anti Korupsi Jujur


dalam penyampaian
hasil
evaluasi tersebut

37
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Tabel 2.5 Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Bulan
N Kegiatan September Oktober November
o IV I II II I I II
I V

1. Merencanakan program kebersihan di kamar hunian lapas.

2. Membuat jadwal piket kebersihan kamar Hunian.

3. Menyiapkan sarana prasarana penunjang lainnya.

4. Melakukan Sosialisasi terkait jadwal kebersihan kepada WBP.

Membuat poster mengenai pentingnya menjaga kebersihan kamar


5. hunian.

6. Menerapkan jadwal kebersihan yang telah dibuat.

Melakukan monitoring dan melaporkan hasil kegiatan kebersihan pada


7.
kamar hunian

38
H. KENDALA DAN ANTISIPASI
Dalam menerapkan rancangan aktualisasi, tidak menutup kemungkinan ada
beberapa kendala yang dihadapi dan antisipasi apabila kendala tersebut benar
terjadi.

Tabel 2.6 Kendala dan Antisipasi

Antisipasi
N
Kegiatan Kemungkinan Kendala
o menghadapi kendala

1 2 3 4
1. Mengajukan proposal ke
Dana dalam melakukan setiap
1. Sarana Dan Prasarana bendahara atau atasan
kegiatan
2. Menyiapkan dana sendiri
Dikarenakan waktu yang
Membual jadwal kegiatan
singkat
serta
untuk melaksanakan
mengupayakan untuk
2. Pelaksanaan kegiatan habituasi,
menyelesaikan kegialan
terkadang tujuan rancangan
sesuai
melampaui waktu yang
tahapan dan waktu kegiatan.
ditentukan

39
BAB III
PENUTUP

Gagasan aktualisasi dalam rancangan ini adalah “MENINGKATKAN KESADARAN WBP


MENGENAI KEBERSIHAN KAMAR HUNIAN DENGAN PROGRAM “SEHAT ADA
DITEMPAT YANG BERSIH” LAPAS KELAS II B NUNUKAN
”. Gagasan ini diangkat dari isu Kurangnya kesadaran warga binaan mengenai
kebersihan kamar hunian di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Nunukan.

Dalam memecahkan isu tersebut dirancangkan terdapat 7 (tujuh) kegiatan yaitu: 1)


Merencanakan program kebersihan di kamar hunian lapas.
2) Membuat jadwal piket kebersihan kamar hunian.
3) Menyiapkan sarana prasarana penunjang lainnya.
4) Melakukan Sosialisasi terkait jadwal kebersihan kepada WBP.
5) Membuat komitmen bersama wbp untuk menjaga kebersihan dan Membuat
Banner berisi ajakan jaga kebersihan.
6) Menerapkan jadwal kebersihan yang telah dibuat.
7) Melakukan Evaluasi Kebersihan pada kamar hunian.
Adanya rancangan ini di harapkan dapat menjadi habituasi untuk menerapkan nilai-
nilai ANEKA dalam melaksanakan tugas, fungsi dan peran sebagai ASN di Lembaga
pemasyaraktan Kelas IIB Nunukan.

40
41
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi


Pegawai Negeri Sipil. Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan
Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta;
Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas. Modul Penyelenggaraan
Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan III. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme. Modul Penyelenggaraan
Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan III. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik. Modul Penyelenggaraan
Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan III. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu. Modul Penyelenggaraan
Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan III. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi. Modul Penyelenggaraan
Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan III. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Pelayanan Publik. Modul Penyelenggaraan
Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan III. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Manajemen ASN. Modul Penyelenggaraan
Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan III. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Whole of Government.


ModulPenyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai
Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta; Lembaga Administrasi
Negara, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur SipilNegara 2014.

42

Anda mungkin juga menyukai