Anda di halaman 1dari 140

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR
PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA

OPTIMALISASI JADWAL SIDANG DAN LAPORAN HASIL SIDANG PADA SEKSI


TINDAK PIDANA UMUM DI KEJAKSAAN NGERI MINAHASA SELATAN

Disusun Oleh :

NAMA PESERTA : MUHAMMAD ZULKARNAIN


YAHYA, S.H
NIP : 19950705 202012 1 016
NOMOR URUT PESERTA : 38
GOLONGAN/ANGKATAN : GOLONGAN III/V
JABATAN : ANALIS PENUNTUTAN (CALON
AHLI PERTAMA-JAKSA)

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEJAKSAAN RI


BEKERJASAMA DENGAN
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
MANADO
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesehatan sehingga saya mampu menyelesaikan tahap internalisasi pada Diklatsar
Golongan III Tahun 2021 dan menyelesaikan Rancangan Aktualisasi Nilai – Nilai
Dasar Profesi ASN (Aparatur Sipil Negara). Adanya rancangan aktualisasi ini
diharapkan dapat memiliki rencana, target, tujuan dan capaian yang hendak dicapai
dalam proses aktualisasi (off campus) di Satuan Kerja peserta termasuk penerapan
nilai – nilai dasar profesi ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Rancangan Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar Profesi
ASN ini dapat terselesaikan berkait arahan, dukungan dari berbagai pihak, maka
perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Setia Untung Arimuladi, S.H., M.Hum., selaku Kepala Badan
Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI;
2. Bapak Abdoel Kadiroen, S.H., M.H., selaku Sekretaris Badan Pendidikan
dan Pelatihan Kejaksaan RI sekaligus penguji rancangan aktualisasi nilai
dasar profesi ASN;
3. Bapak Ranu Mihardja selaku Kepala Pusat Diklat Manajemen dan
Kepemimpinan Badiklat Kejaksaan RI;
4. Bapak Ranu Subroto, S.H., M.H., selaku Kepala Bidang Penyelenggara
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Badan Diklat
Kejaksaan RI sekaligus selaku coach penulis yang telah memberikan arahan
dan bimbingan dalam penyusunan Aktualisasi Nilai Dasar Profesi ASN;
5. Bapak I Wayan Eka Miartha, S.H., M.H selaku Kepala Kejaksaan Negeri
Minahasa Selatan;
6. Bapak Wiwin Tui S.H., selaku Mentor Penulis;
7. Bapak M. Farkhan Askar, S.H.,M.H, selaku Coach Penulis
8. Ibu Sri Respatini, S.H., M.Hum, selaku Penguji Penulis
9. Seluruh teman-teman Diklat Latsar Gelombang III Golongan III Kelas V

2
Dengan adanya rancangan Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar Profesi ASN ini,
menjadi dasar penilaian dan pertanggung jawaban penulis sebagai calon Aparatur
Sipil Negara (ASN).

Jakarta, Juli 2021

MUHAMMAD ZULAKRNAIN YAHYA, S.H.

3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BERITA ACARA SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI...................................v
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................7
A. Latar Belakang 7
1. Tugas Pokok PNS.............................................................................9
2. Visi dan Misi Organisasi....................................................................12
3. Tugas Pokok dan Fungsi Peserta…………………………….............13
B. Nilai-Nilai Dasar PNS……………………………………….......................14
C. Nilai-Nilai Organisasi………………………………………........................19
D. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI……………….…...…..............19
E. Tujuan Penulisan……………………………………….............................26
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI ..................................................................29
A. PENETAPAN ISU...................................................................................29
1. Identifikasi Isu 29
2. Tabel Analisis Isu dengan USG ……………………..........................29
3. Kondisi Saat Ini dan Kondisi Yang Diharapkan Dari Isu yang
diangkat ………………………………………...……….......................30
4. Gagasan Pemecahan Isu …………………………….........................31
B. Judul, mentor, coach, peserta latsar dan
Stakeholder ………………………….......................................................32
C. Matrik Rancangan Aktualisasi................................................................33
D. Rencana Kegiatan..................................................................................34
E. Rencana Kendala antisipasi yang dihadapi...........................................45
BAB III PELAKSANAAN AKTUALISASI ..............................................................48
A. Capaian aktualisasi.................................................................................50
B. Matrik laporan aktualisasi.......................................................................71
C. Jadwal implementasi aktualisasi............................................................82
D. Catatan Bimbingan.................................................................................92
BAB IV PELAKSANAAN PELATIHAN PENGUATAN BIDANG TUGAS................105
A. Nama pelatihan (TAK).............................................................................105
B. Narasumber/Pengajar/Fasilitator.............................................................105
C. Hasil yang dicapai....................................................................................117
BAB V PENUTUP...................................................................................................133
A. Kesimpulan dan saran-saran tindak lanjut.............................................133
B. Lesson Learn..........................................................................................135
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................136
LAMPIRAN-LAMPIRAN

4
BERITA ACARA SEMINAR
LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III

Nama : MUHAMMAD ZULKARNAIN YAHYA,


S.H
NIP : 19950615 202012 1 010
Unit Kerja/Tempat Magang : Seksi Pidana Umum Kejaksaan
Negeri Minahasa Selatan.

Telah diuji di depan Tim Penguji


Pada Hari Senin tanggal 14 Juni 2021
Mentor, Coach,

Wiwin B Tui, S.H. M. Farkhan Askari, S.H., M.H


Jaksa Muda NIP. 19830225 200603 1 001 Jaksa Madya NIP. 19730817 200105 1 002

Penguji

Sri Respatini, S.H., M.Hum


Jaksa Utama Muda NIP. 19621122 198303 2 002

5
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III

Nama : MUHAMMAD ZULKARNAIN YAHYA,


S.H
NIP : 19950615 202012 1 010
Unit Kerja/Tempat Magang : Seksi Pidana Umum Kejaksaan
Negeri Minahasa Selatan.

Telah disahkan
Pada Hari Senin tanggal 14 Juni 2021
Penguji, Coach,

Wiwin B Tui, S.H. M. Farkhan Askari, S.H., M.H


Jaksa Muda NIP. 19830225 200603 1 001 Jaksa Madya NIP. 19730817 200105 1 002

Mengetahui,
Kabid Penyelenggara pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Manajemen dan Kepemimpinan
Badan Diklat Kejaksaan RI

Dr. Setyo Utomo, SH.,M.Hum.,M.Kn.


Jaksa Utama Pratama NIP. 19731129 199903 1 002

6
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Cita-cita bangsa Indonesia tercantum dalam Pembukaan Undang-undang


Dasar 1945 salah satunya yaitu membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia
yang melindungi segenap Bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut melaksanakan ketertiban dunia. dalam
mewujudkan cita-cita tersebut perlu adanya fondasi yang kuat dalam menjalankan
sistem pemerintahan yang baik, bersih dan berkualitas. Hal tersebut didukung pula
oleh sumber daya manusia yang berintegritas salah satunya dengan sistem
pembelajaran yang baik. Untuk itu, Aparatur Sipil Negara (Selanjutnya disebut ASN)
harus bersikap profesional, berintegritas, dan bersih dari kepentingan perorangan,
kelompok, serta menjunjung tinggi nilai dasar Pancasila.

Menurut UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (selanjutnya


disebut UU ASN) disebutkan bahwa ASN adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi
pemerintah. Selanjutnya yang dimaksud dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah
warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai
ASN secara tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) untuk menduduki
jabatan pemerintahan. Menurut Pasal 10 UU ASN , ASN mempunyai tugas
melaksanakan kebijakan publik; memberikan pelayanan publik; dan mempererat
persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Calon Pegawai Negeri Sipil (selanjutnya disebut CPNS) harus menyelesaikan


Latihan Dasar sesuai dengan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia Nomor 25 Tahun 2017 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Cpns, Pelatihan Dasar Calon PNS
Golongan III diselenggarakan untuk membentuk PNS profesional yang berkarakter
yaitu PNS yang karakternya dibentuk oleh sikap perilaku bela negara, nilai- nilai
dasar PNS, dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, serta
menguasai bidang tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya
secara profesional sebagai pelayan masyarakat. Sasaran penyelenggaraan

7
Pelatihan Dasar Calon PNS bagi CPNS Golongan III adalah terwujudnya PNS
profesional yang berkarakter sebagai pelayan masyarakat

Dalam pembelajaran nilai-nilai dasar PNS, peserta dibekali dengan nilai-nilai


dasar yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan PNS secara profesional
sebagai pelayan masyarakat. Nilai-Nilai Dasar PNSNilai-nilai dasar profesi PNS
tersebut disingkat sebagai ANEKA yaitu :
1. Akuntabilitas; yang merupakan kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai.

2. Nasionalisme; merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap


bangsa dan negara dan sekaligus menghormati bangsa lain.

3. Etika Publik; merupakan refleksi tentang standart/ norma yang menentukan


baik/ buruk, benar/ salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik.

4. Komitmen Mutu; yang merupakan kesadaran untuk memberikan pelayanan


publik yang berkualitas.

5. Anti Korupsi; merupakan sikap dan perilaku untuk tidak mendukung adanya
upaya untuk merugikan keuangan dan perekonomian negara.

Agenda pembelajaran yang kedua adalah kedudukan dan peran PNS,


pembelajaran ini membekali peserta dengan pengetahuan tentang kedudukan dan
peran PNS untuk menjalankan fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, dan perekat dan permersatu bangsa sehingga mampu mengelola
tantangan dan masalah keragaman sosial-kultural dengan menggunaan perspektif
Whole of Government dalam mendukung pelaksanaan tugas jabatannya.
Kemampuan tersebut diperoleh melalui pembelajaran mata Pelatihan Manajemen
ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Government. Setelah peserta mempelajari
mata Pelatihan tersebut, peserta melakukan studi lapangan dengan tujuan untuk
memperkuat pemahaman terhadap pembelajaran Pengetahuan tentang Kedudukan
dan Peran PNS dalam NKRI.

8
Sistem pembelajaran pada latihan dasar ini menuntut setiap peserta diklat
prajabatan untuk mengaktulaisasikan nilai-nilai dasar profesi. Melalui proses
pembelajaran aktualisasi ini, seluruh atau beberapa nilai dasar akan melandasi
pelaksanaan setiap kegiatan latihan dasar,setiap peserta harus menemukan dan
mengungkapkan makna dibalik penerapan nilai-nilai dasar tersebut pada
pelaksanaan setiap kegiatan yang telah dirancang oleh peserta Diklat Prajabtan di
tempat tugas.

Berdasarkan pertimbangan akan hal tersebut maka dilakukan inovasi dalam


penyelenggaraan Diklat Prajabatan yang memungkinkan peserta untuk
mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara
mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas,
sehingga peserta merasakan manfaatnya secara langsung. Dengan demikian
nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut terpatri kuat dalam dirinya. Melalui
pembaharuan Diklat Prajabatan ini diharapkan dapat menghasilkan PNS yang
profesional, yang dewasa ini sangat dibutuhkan untuk mengelola segala
prakondisi dan sumber daya pembangunan. Peserta diklat prajabatan CPNS
Tahun 2018 ditugaskan untuk merancang aktualisasi nilai-nilai dasar
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, dan Anti korupsi
yang disingkat menjadi ANEKA, yang akan dilaksanakan di tempat kerja
sebagai bentuk penerapan ilmu yang sudah didapatkan selama mengikuti
Pendidikan dan Latihan Dasar CPNS dalam kurun waktu 33 hari belajar/ on
class.
1. Tugas Pokok PNS
Pegawai Aparatur Sipil Negaramemiliki tugas pokok yaitu:
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
Berdasarkan pasal 10 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara, salah satu fungsi ASN adalah sebagai
pelaksana kebijakan publik. Secara teoritis, kebijakan publik dipahami
sebagai apapun yang dipilih oleh pemerintahuntuk dilakukan atau
tidak dilakukan. Bertolak dari pengertian di atas, ASN sebagai bagian
dari pemerintah atau sebagai aparat sipil negara memiliki kewajiban
9
melaksanakan kebijakan publik. Dengan kata lain, ASN adalah aparat
pelaksana (eksekutor) yang melaksanakan segala peraturan
perundang-undangan yang menjadi landasan kebijakan publik di
berbagai bidang dan sektor pemerintahan. Sifat-sifat kebijakan publik
tersebut harus dimengerti oleh ASN sebagai pelaksana kebijakan
publik untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Oleh
karena itu, sebagai pelaksana, ASN harus mempertimbangkan aspek
penting dalam upaya pencapaian tujuan dimaksud. ASN juga dituntut
sebagai pelaksana kebijakan publik untuk memberikan pelayanan
yang berorientasi pada kepuasan publik.
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas;
Untuk menjaga agar pelayanan publik dan pelaksanaan fungsi
pemerintahan dan pembangunan dapat berjalan secara kontinyu dan
relatif stabil, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara yang profesional
dan cukup independen dari struktur politik pemerintahan negara. Di
samping itu, mendorongprofesionalisme dan sifat melayani dari ASN
yang berintegritas tinggi juga bertujuan untuk mengatasi sifat
kecenderungan birokrasi yang dapat mengalami kemunduran dalam
pelayanan publik, yang disebut sebagai patologi birokrasi. Patologi ini
membuat birokrasi juga dapat memiliki kecenderungan
mengutamakan kepentingan sendiri, mempertahankan status quo dan
resisten terhadap perubahan serta melakukan pemusatan kekuasaan.
Akibatnya muncul kesan bahwa birokrasi cenderung lebih banyak
berkutat pada aspek-aspek prosedural ketimbang mengutamakan
substansinya, sehingga lambat dan dapat menghambat kemajuan.
Untuk menghindari kecenderungan patologis tersebut maka perlu
diatur agar ASN dapat bekerja secara lebih profesional serta
memegang prinsip sebagai pelaksana kebijakan publik dan
memberikan pelayanan publik yang prima sebagai pemersatu
bangsa. Berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik, pelayanan publik dipahami sebagai kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai dengan peraturan perundangundangan bagi setiap warga
negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
10
administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan
publik.Suatu pelayanan harus diberikan secara maksimal oleh aparat
pemerintah hingga tercapai kepuasaan pelanggan atau dalam hal ini
adalah masyarakat umum yang disebut sebagai pelayanan prima.
Sederhananya, pelayanan prima (exellent service) dapat didefinisikan
sebagai pelayanan yang sesuai dengan standar pelayanan dan
memuaskan pelangggan. Pelayanan yang baik adalah pelayanan
yang dapat memberi kepuasan yang optimal dan terus menerus bagi
pelanggan.
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Dalam UU No 5 tahun 2014 pasal 66 ayat 1-2 terkait sumpah dan janji
ketika diangkat menjadi PNS, disana dinyatakan bahwa PNS akan
senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945,
negara dan pemerintah. PNS juga senantiasa menjunjung tinggi
martabat PNS serta senantiasa mengutamakan kepenting an Negara
dari pada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan”. Artinya
dalam menjalankan tugas dan fungsinya, seorang PNS juga wajib
untuk menjunjung tinggi persatuan agar keutuhan bangsa dapat
terjaga. PNS dituntut untuk memiliki perilaku mencintai tanah air
Indonesia, dan mengedepankan kepentingan nasional ditengah
tengah persaingan dan pergaulan global. Pentingnya peran PNS
sebagai salah satu pemersatu bangsa, secara implisit disebutkan
dalam UU No 5 tahun 2014 terkait asas, prinsip, nilai dasar dan kode
etik dan kode perilaku, dimana dalam pasal 2 ayat 1 disebutkan
bahwa asas-asas dalam penyelenggaraan dan kebijakan manajemen
ASN ada 13, salah satu diantaranya asas persatuan dan kesatuan.
Hal ini berarti, seorang PNS atau ASN dalam menjalankan tugas-
tugasnya senantiasa mengutamakan dan mementingkan persatuan
dan kesatuan bangsa. Kepentingan kelompok, individu, golongan
harus disingkirkan demi kepentingan yang lebih besar yaitu
kepentingan bangsa dan Negara diatas segalanya.PNS dalam
menjalankan tugas dan fungsinya harus berpegang pada prinsip adil
dan netral. Netral dalam artiantidak memihak kepada salah satu
11
kelompok atau golongan yang ada. Sedangkan adil, berarti PNS
dalam melaksanakan tugasnya tidak boleh berlaku diskriminatif dan
harus obyektif, jujur, transparan. Dengan bersikap netral dan adil
dalam melaksanakan tugasanya, PNS akan mampu menciptakan
kondisi yang aman, damai, dan tentram dilingkung an kerjanya dan di
masyarakatnya.

2. Visi Dan Misi Organisasi


Berdasarkan Undang-Undang No. 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan R.I.,
Kejaksaan sebagai salah satu lembaga penegak hukum dituntut untuk
lebih berperan dalam menegakkan supremasi hukum, perlindungan
kepentingan umum, penegakan hak asasi manusia, serta pemberantasan
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
Salah satu unsur penguat dalam pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar
Aparatur Sipil Negara adalah berkontribusi dalam mewujudkan Visi dan
Misi Kejaksaan Republik Indonesia adapun Visi dan Misi sebagai berikut:

Visi Kejaksaan
Adapun visi Kejaksaan Republik Indonesia adalah: “Kejaksaan sebagai
lembaga penegak hukum yang bersih, efektif, efisien, transparan,
akuntabel, untuk dapat memberikan pelayanan prima dalam mewujudkan
supremasi hukum secara profesional, proporsional dan bermartabat yang
berlandaskan keadilan, kebenaran, serta nilai – nilai kepautan.”
Misi kejaksaan
Dalam mewujudkan visi tersebut, maka Kejaksaan Republik Indonesia
memiliki Misi :
1. Mengoptimalkan pelaksanaan fungsi Kejaksaan dalam pelaksanaa
tugas dan wewenang, baik dalam segi kualitas maupun kuantitas
penanganan perkara seluruh tindak pidana, penanganan perkara
Perdata dan Tata Usaha Negara, serta pengoptimalan kegiatan
Intelijen Kejaksaan, secara profesional, proposional dan bermartabat
melalui penerapan Standard Operating Procedure (SOP) yang tepat,
cermat, terarah, efektif, dan efisien.

12
2. Mengoptimalkan peranan bidang Pembinaan dan Pengawasan dalam
rangka mendukung pelaksanaan tugas bidang-bidang lainnya,
terutama terkait dengan upaya penegakan hukum.
3. Mengoptimalkan tugas pelayanan publik di bidang hukum dengan
penuh tanggung jawab, taat azas, efektif dan efisien, serta
penghargaan terhadap hak-hak publik;
4. Melaksanakan pembenahan dan penataan kembali struktur
organisasi Kejaksaan, pembenahan sistem informasi manajemen
terutama pengimplementasian program quickwins agar dapat segera
diakses oleh masyarakat, penyusunan cetak biru (blue print)
pembangunan sumber daya manusia Kejaksaan jangka menengah
dan jangka panjangtahun 2025, menerbitkan dan menata kembali
manajemen administrasi keuangan, peningkatan sarana dan
prasarana, serta peningkatan kesejahteraan pegawai melalui
tunjangan kinerja atau remunerasi, agar kinerja Kejaksaan dapat
berjalan lebih efektif, efisien, transparan, akuntabel dan optimal.
5. Membentuk aparat Kejaksaan yang handal, tangguh, profesional,
bermoral dan beretika guna menunjang kelancaran pelaksanaan
tugas pokok, fungsi dan wewenang, terutama dalam upaya
penegakan hukum yang berkeadilan serta tugas-tugas lainnya yang
terkait.

3. Tugas Pokok dan Fungsi Peserta


Sebagaimana diatur dalam Pasal 630 PERJA Nomor :
PER-009/A/JA/01/2011 tentang Organisasi dan tata kerja kejaksaan
republik indonesia, unit seksi tindak pidana khusus memiliki tugas sebagai
berikut : “Melaksanakan pengendalian kegiatan penyelidikan, penyidikan,
pra penuntutan, pemeriksaan tambahan, penuntutan, upaya hukum,
pelaksanaan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap, serta pengawasan terhadap
pelaksanaan pidana bersyarat, dan keputusan lepas bersyarat dalam
perkara tindak pidana khusus serta tindakan hukum lainnya”.
Sedangkan yang menjadi fungsi dari Seksi tindak pidana khusus,
sebagai berikut :
13
1. Penyiapan perumusan kebijaksanaan teknis di bidang tindak pidana
khusus berupa pemberian bimbingan, pembinaan dan pengamanan
teknis
2. Penyiapan rencana, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan
penyelidikan, penyidikan, prapenuntutan, pemeriksaan tambahan,
penuntutan dan pengadministrasiannya
3. Pelaksanaan penetapan hakim dan putusan pengadilan, pengawasan
terhadap pelaksanaan keputusan lepas bersyarat dan tindakan
hukum lain dalam perkara tindak pidana khusus serta
pengadministrasiannya
4. Pembinaan kerjasama dan koordinasi dengan instansi terkait dan
memberi bimbingan serta petunjuk teknis kepada penyidik dalam
penanganan perkara tindak pidana korupsi dan tindak pidana khusus
yang lain serta pengadministrasiannya
5. Penyiapan bahan sarana konsepsi tentang pendapat dan atau
pertimbangan hukum Jaksa Agung mengenai perkara tindak pidana
khusus dan masalah hukum lain dalam kebijaksanaan hukum;
6. Peningkatan kemampuan, keterampilan dan integritas kepribadian
aparat tindak pidana khusus.

4. Nilai-Nilai Dasar PNS


Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara dalam
Pasal 3 huruf a telah menyebutkan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN)
sebagai profesi harus berlandaskan pada prinsip nilai dasar. Di dalam
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 25 Tahun 2017, nilai dasar
diartikan sebagai nilai-nilai dasar yang meliputi: akuntabilitas, nasionalisme,
etika publik, komitmen mutu, dan anti-korupsi yang wajib dimiliki oleh setiap
ASN atau PNS.
Nilai-nilai dasar yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan ASN
atau PNS secara profesional sebagai pelayan masyarakat yang meliputi
kemampuan: berakuntabilitas, mengedepankan kepentingan nasional,
menjunjung tinggi standar etika publik, berinovasi untuk peningkatan mutu
pelaksanaan tugas jabatannya, dan tidak korupsi dan mendorong percepatan
pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya. Setelah mempelajari mata
14
Pelatihan tersebut, peserta melakukan studi lapangan dengan tujuan untuk
memperkuat pemahaman terhadap pembelajaran internalisasi Nilai-Nilai Dasar
ASN.
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kata yang seringkali kita dengar, tetapi tidak mudah
untuk dipahami. Ketika seseorang mendengar kata akuntabilitas, yang
terlintas adalah sesuatu yang sangat penting, tetapi tidak mengetahui
bagaimana cara mencapainya. Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering
disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada
dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas
adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah
kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah
seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik
tersebut antara lain adalah:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok, dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.
2. Nasionalisme
Dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta
yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa
lain. Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan
manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada
nilai-nilai Pancasila. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-
nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa:
menempatkan persatuan–kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan
15
golongan;menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan
negara;bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta
tidak merasa rendah diri;mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan
kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa;menumbuhkan sikap
saling mencintai sesama manusia;mengembangkan sikap tenggang rasa.

3. Etika Publik
Weihrich dan Koontz (2005:46) mendefinisikan etika sebagai “the dicipline
dealing with what is good and bad and withmoral duty and obligation” . Oleh
karena itu konsep etika sering digunakan sinonim dengan moral. Dengan
demikian etika lebih difahami sebagai refleksi atasbaik/buruk, benar/salah
yang harus dilakukan ataubagaimana melakukan yang baik atau benar,
sedangkanmoral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yangbaik atau
apa yang seharusnya dilakukan.
Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi
tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku,
tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai dasar etika publik
sebagaimana tercantum dalam undang-undang ASN, yakni:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
16
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Goetsch and Davis (2006: 5) berpendapat bahwa belum ada definisi mutu
yang dapat diterima secara universal, namun mereka telah merumuskan
pengertian mutu sebagai berikut. “Quality is a dynamic state associated with
products, services, people, processes, and environments that meets or
exceeds expectation.” Menurut definisi yang dirumuskan Goetsch dan Davis,
mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa,
manusia, proses, dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan
konsumen atau pengguna.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa mutu
mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada
pelanggan(customer) sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, dan
bahkan melampaui harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang
menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu juga dapat dijadikan
sebagai alat pembeda atau pembanding dengan produk/jasa sejenis lainnya,
yang dihasilkan oleh lembaga lain sebagai pesaing (competitors).
Standar penjaminan mutu pada setiap organisasi tentulah tidak sama
mengingat visi dan arah yang akan dituju berbeda tetapi ada beberapa nilai
yang harus ada pada komitmen mutu seperti :
a. Efektif (tepat sasaran) yaitu tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
b. Efisien (tepat guna) yaitu tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber
daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga tidak terjadi
pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan
prosedur, dan mekanisme yang keluar alur.
c. Inovatif yaitu perubahan yang diciptakan untuk mencapai keadaan yang
lebih baik di masa yang akan datang.
d. Berorientasi mutu yaitu setiap kegiatan atau program yang dilakukan
diarahkan untuk pencapaian standar mutu.

17
Mengingat pentingnya aspek mutu, kini hampir dalam setiap struktur
organisasi, baik di perusahaan maupun institusi pemerintahan, dimunculkan
satu unit kerja yang bertanggung jawab atas penjaminan mutu. Unit
penjaminan mutu berkewajiban mengawal implementasi perencanaan mutu
dengan menetapkan program pengawasan mutu, sekaligus upaya untuk
selalu meningkatkan capaian mutu secara berkelanjutan. Di era global,
orientasi dalam struktur organisasi pemerintahan bukan semata-mata pada
penempatan pegawai dalam hierarki birokrasi yang kaku untuk menjalankan
rutinitas, melainkan telah bergeser pada upaya memberdayakan dan
membangkitkan moral kerja melalui pembentukan jejaring (human
networking) yang dinamis, sehingga kinerja lembaga dapat memberi
kepuasan kepada stakeholders. Hal ini dapat dilakukan melalui pemberian
wewenang dan tanggung jawab yang jelas kepada setiap pegawai, sesuai
dengan uraian jabatan (job description) yang sudah ditetapkan institusi.
5. Anti Korupsi
Korupsi adalah tindakan melawan hukum dengan melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat
merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Anti korupsi dapat
diidentifikasi ke dalam 9 (sembilan) nilai yang terdiri dari Nilai-nilai anti korupsi
antara lain:
a. Kejujuran
Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat di definisikan sebagai sebuah
tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan tidak curang.
b. Kepedulian
Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan menghiraukan. Rasa
kepedulian dapat dilakukan terhadap lingkungan sekitar.
c. Kemandirian
Mandiri berarti dapat berdiri di atas kaki sendiri, artinya tidak banyak
bergantung kepada orang lain dalam berbagai hal.
d. Kedisiplinan
Disiplin adalah ketaatan/kepatuhan kepada peraturan.
e. Tanggung Jawab
Tanggung Jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu.
f. Kerja keras
18
Kerja keras didasari dengan adanya kemauan. Di dalam kemauan
terkandung ketekadan, ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian
keberanian.
g. Kesederhanaan
Gaya hidup yang sederhana yaitu dibiasakan untuk tidak hidup boros.
h. Keberanian
Dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan membela
kebenaran.
i. Keadilan
Adil adalah sama berat, tidak berat sebelah dan tidak memihak.
Menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.

B. Nilai-Nilai Organisasi
Doktrin Tri Krama Adhyaksa
Berdasarkan Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor : Kep-
030/J.A/3/1988, Kejaksaan Republik Indonesia memiliki Doktrin yang dikenal
dengan istilah “Tri Krama Adhyaksa”, yang memiliki nilai-nilai :
1. Satya, yaitu kesetian yang bersumber pada rasa jujur, baik terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, terhadap diri pribadi dan keluarga maupun terhadap
sesama manusia.
2. Adhi, yaitu kesempurnaan dalam bertugas yang berunsur utama pemilikan
rasa tanggung jawab, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, keluarga
maupun sesame manusia.
3. Wicaksana, yaitu bijaksana dalam tutur kata dan tingkah laku khususnya
dalam penerapan kekuasaan dan kewenangannya.
C. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai abdi negara sekaligus pelayan
masyarakat wajib memiliki pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS
dalam kerangka Negara Republik Indonesia (NKRI) untuk menjalankan tugas
dan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat
dan pemersatu bangsa sehingga mampu mengelola tantangan masalah
keragaman sosial-kultural dengan menggunakan perspektif Whole of
Government dalam mendukung tugas jabatannya. Kemampuan tersebut
diperoleh melalui pembelajaran mata pelatihan yang meliputi Manajemen ASN,
19
Pelayanan Publik, dan Whole of Government. Dengan begitu diharapkan dapat
menciptakan ASN yang memiliki pemahaman menyeluruh tentang kedudukan
dan peran PNS dalam NKRI.
1. Manajemen ASN
Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki peran yang amat penting dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Berbagai tantangan yang
dihadapi oleh aparatur sipil negara dalam mencapai tujuan tersebut semakin
banyak dan berat, baik berasal dari luar maupun dalam negeri yang
menuntut aparatur sipil negara untuk meningkatkan profesionalitasnya.
Perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi menjadikan
aksesibilitas semakin mudah. Dalam kenyataannya birokrasi pemerintahan
masih menjadi hambatan dalam pembangunan, yang ditandai dengan masih
rendahnya kinerja pelayanan dan masih tingginya angka korupsi di Indonesia.
Selain menghadapi permasalahan internasional, birokrasi pemerintah
juga masih dihadapkan kepada permasalahan dalam negeri seperti
pelayanan kepada masyarakat yang kurang baik, politisasi birokrasi terutama
terjadi semenjak era desentralisasi dan otonomi daerah, karenabirokrasi
belum profesional untuk dapat menjalankan tugas dan fungsinya. Untuk
mewujudkan birokrasi yang profesional dalam menghadapi tantangan-
tantangan tersebut, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014tentang
Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipilnegara
menjadi semakin profesional, agar mampu menyelenggarakan pelayanan
publik yang berkualitas bagi masyarakat.
UU ASN mencoba meletakkan beberapa perubahan mendasar dalam
manajemen SDM, yang mengedepankan kompetisi dan kompetensi
ASNdalam promosi dan pengisian jabatan. UU ASN juga menempatkan
pegawaiASN sebagai sebuah profesi yang harus memiliki standar
pelayananprofesi, nilai dasar, kode etik dan kode perilaku profesi, pendidikan
danpengembangan profesi, serta memiliki organisasi profesi yang dapat
menjaganilai-nilai dasar profesi.
Kedudukan, Peran, Hak dan Kewajiban, dan Kode Etik ASN
a. Kedudukan ASN
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi
pegawai, sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya Aparatur
20
Sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Dalam
UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, diatur :
1) Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:
a. Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan,
b. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.
Dengan kehadiran PPPK tersebut dalam manajemen
ASN,menegaskan bahwa tidak semua pegawai yang bekerja untuk
pemerintah harus berstatus PNS, namun dapat berstatus sebagai
pegawai kontrak dengan jangka waktu tertentu. Hal ini bertujuan untuk
menciptakanbudaya kerja baru menumbuhkan suasana kompetensi di
kalanganbirokrasi yang berbasis pada kinerja.
2) Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua
golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota
dan/atau pengurus partai politik.
3) Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri, namun
demikian pegawai ASN merupakan satu kesatuan. Kesatuan bagi
ASN ini sangat penting, mengingat dengan adanya desentralisasi dan
otonomi daerah, sering terjadi adanya isu putra daerah yang hampir
terjadi dimana-mana, sehingga kondisi tersebut merupakan ancaman
bagi kesatuan bangsa.
b. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN
berfungsi sebagai berikut:
1) Pelaksana kebijakan publik;
2) Pelayan publik; dan,
3) Perekat dan pemersatu bangsa.
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan;
2) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, dan

21
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Selanjutnya peran dari Pegawai ASN: sebagai perencana,
pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum
pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan
kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi
politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Untuk itu, ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan
masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut. ASN
berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan
kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. ASN senantiasa dan taat
sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah.
c. Hak dan Kewajiban ASN
Hak PNS yang diatur dalam UU ASN sebagai berikut pns berhak
memperoleh:
1) Gaji,tunjangan, dan fasilitas;
2) Cuti;
3) Jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
4) Perlindungan; dan,
5) Pengembangan kompetensi.
Berdasarkan pasal 92 UU ASN, pemerintah juga wajib memberikan
perlindungan berupa:
1) Jaminan kesehatan;
2) Jaminan kecelakaan kerja;
3) Jaminan kematian; dan,
4) Bantuan hukum.
Kewajiban pegawai asn yang disebutkan dalam uu asn adalah:
1) Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan pemerintah yang sah;
2) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
3) Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang;
4) Menaati ketentuan peraturan perundang- undangan;
22
5) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab;
6) Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,
ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di
luar kedinasan;
7) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan; dan,
8) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

d. Kode Etik dan Kode Perilaku ASN


Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan agar ASN:
a) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan
berintegritas tinggi;
b) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d) Melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
e) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;
f) Menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan negara;
g) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggungjawab, efektif, dan efisien;
h) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;
i) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
j) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
k) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN; dan,

23
l) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang- undangan mengenai
disiplin pegawai ASN.
2. Pelayanan Publik
a. Pengertian Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam
bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi
tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di
Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha
Milik Daerah, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat
maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Sementara itu kemudian menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara No.63/KEP/M.PAN/7/2003, pelayanan publik adalah
segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara
pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima
pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Dan selanjutnya menurut Ridwan dan Sudrajat (2009:19)
pelayanan publik merupakan pelayanan yang diberikan oleh pemerintah
sebagai penyelenggara negara terhadap masyarakat nya guna memenuhi
kebutuhan dari masyarakat itu sendiri dan memiliki tujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dengan demikian, berdasarkan uraian yang dibahas di atas dapat
disimpulkan bahwa pelayanan publik adalah proses pemenuhan
keinginan dan kebutuhan masyarakat oleh penyelenggaraan negara
dalam hal ini negara didirikan oleh publik (masyarakat) tentu saja dengan
tujuan agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada
hakekatnya negara dalam hal ini pemerintah (birokrat) haruslah dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat. Kebutuhan ini harus dipahami
bukanlah kebutuhan secaran individual akan tetapi berbagai kebutuhan
yang sesungguhnya diharapkan oleh masyarakat.
b. Standar Pelayanan Publik
Menurut Ridwan dan Sudrajat (2009:103), setiap penyelenggaraan
pelayanan publik harus memiliki standar pelayanan dan dipublikasikan
sebagai jaminan adanya kepastian bagi penerima pelayanan. Standar
24
pelayanan adalah ukuran yang diberlakukan dalam peyelenggaraan
pelayanan yang wajib ditaati oleh pemberi dan atau penerima pelayanan.
adapun standar pelayanan yakni meliputi sebagai berikut:
1. Prosedur pelayanan
Prosedur pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima
pelayanan termasuk pegaduan.
2. Waktu penyelesaian
Waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat pengajuan
permohonan sampai dengan penyelesaian pelayanan termasuk
pengaduan.

3. Biaya pelayanan
Biaya atau tarif pelayanan termasuk rincian yang ditetapkan dalam
proses pemberian pelayanan.
4. Produk pelayanan
Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan.
5. Sarana dan prasarana
Penyedian sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh
penyelenggaraan pelayanan publik.
6. Kompetensi petugas pemberi pelayanan
Kompetensi petugas pemberi pelayanan harus ditetapkan dengan
tepat berdasarkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap, dan
perilaku yang dibutuhkan.
3. Whole of Government
Whole of Government (WoG) didefinisikan sebagai “Suatu model
pendekatan integratif fungsional satu atap” yang digunakan untuk mengatasi
wicked problems yang sulit dipecahkan dan diatasi karena berbagai
karakteristik atau keadaan yang melekat antara lain: tidak jelas sebabnya,
multi dimensi, menyangkut perubahan perilaku.
Koordinasi saja ternyata tidak cukup untuk mengatasi wicked problems,
sehingga diperlukan upaya lebih besar lagi yaitu kolaborasi. Perbedaan
antara koordinasi dengan kolaborasi adalah: koordinasi merupakan
kerjasasama intra dan inter instansi di dalam suatu jejaring kerja tetapi
25
masing-masing instansi masih memiliki agenda, kepentingan dan tujuan
organisasinya masing-masing, sementara kolaborasi adalah kerjasama intra
dan inter instansi di dalam jejaring kerja berdasarkan satu agenda,
kepentingan dan tujuan bersama. Agenda dan tujuan bersama, kolaborasi,
jejaring kerja dan integrasi adalah faktor determinan bagi terselenggaranya
WoG.
Model pendekatan WoG memiliki sejumlah tantangan yang meliputi
kekurangan dan hambatan (barrier) sehingga menyebabkan WoG tidak dapat
dilanjutkan atau terhenti ditengah jalan dan pada akhirnya kembali ke cara
lama. Kekurangan-kekurangan WoG adalah memerlukan waktu lama, relatif
mahal (costly), tidak selalu cocok dengan wicked problems yang akan
ditangani, dan hasilnya sulit diukur. Kekurangan-kekurangan ini pada
akhirnya dapat menjadi dorongan untuk kembali ke cara lama. Hambatan
WoG terutama disebabkan oleh tujuan, prioritas dan akuntabilitas yang tidak
jelas, benturan agenda dan kepentingan sehingga tidak dapat tercipta
kolaborasi, ego sektoral antar instansi dan insentif yang rendah.
Hal ini masih ditambah dengan persoalan-persoalan lain seperti: struktur
hierarki kewenangan, tugas pokok dan fungsi serta struktur anggaran yang
sifatnya kaku (rigid) sehingga tidak mudah diintegrasikan. Koordinasi saja
ternyata tidak cukup untuk mengatasi wicked problems, sehinggadiperlukan
upaya lebih besar lagi yaitu kolaborasi. Perbedaan antara koordinasi
dengankolaborasi adalah: koordinasi merupakan kerjasasama intra dan inter
instansi di dalam suatujejaring kerja tetapi masing-masing instansi masih
memiliki agenda, kepentingan dan tujuanorganisasinya masing-masing,
sementara kolaborasi adalah kerjasama intra dan inter instansidi dalam
jejaring kerja berdasarkan satu agenda, kepentingan dan tujuan bersama.
Agenda dantujuan bersama, kolaborasi, jejaring kerja dan integrasi adalah
faktor determinan bagi terselenggaranya WoG. Inti dari WoG menurut Haligan
(2011) adalah “koordinasi–kolaborasi secara integratif serta manajemen
berbagai tugas dan fungsi-fungsi di dalam organisasi tanpa adanya kontrol
hierarkis di antara sesama partisipan yang ditujukan untuk memperoleh suatu
hasil (outcome) yang tidak dapat dicapai apabila bekerja sendiri”.

D. Tujuan dan Manfaat Penulisan


26
Adapun tujuan dari penyusunan Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar
Profesi PNS ini di antaranya adalah:
a) Untuk mengaktualisasikan Nilai-Nilai Dasar PNS yang terdiri dari
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi sebagai nilai dasar yang wajib tertanam di dalam jiwa setiap ASN
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya selama habituasi di satuan
kerja masing-masing;
b) Untuk mengaktualisasikan sekaligus mewujudkan kedudukan dan peran
PNS dalam NKRI yang meliputi Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan
Whole of Government yang semuanya wajib dimiliki oleh ASN dalam
menjalankan tugas dan fungsinya di satuan kerja masing-masing sebagai
Aparatur Sipil Negara sebagaimana telah diamanatkan dalam Pasal 10
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.
c) Untuk menganalisis isu yang diangkat di dalam rancangan aktualisasi
yang berkaitan dengan tugas dan fungsi sub bagian umum dan keuangan
di lingkungan Pengadilan Negeri Putussibau agar berjalan sesuai dengan
nilai-nilai dasar profesi PNS serta keududukan dan peran PNS dalam
NKRI sebagaimana yang telah diinternalisasikan sebelum habituasi
sehingga nantinya dapat diaktualisasikan selama masa habituasi di satuan
kerjanya.

D. Tujuan dan Manfaat Penulisan


Adapun manfaat dari penyusunan Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai
Dasar Profesi PNS ini di antaranya adalah:
a) Peserta Latsar
Memberikan wawasan mengenai rencana aktualisasi nilai-nilai dasar
ANEKA serta kedudukan dan peran PNS dalam NKRI di unit kerja. Selain
itu, dengan dibuatnya rancangan aktualisasi ini diharapkan Peserta
Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS dapat mengetahui dampak-dampak dari
kurang optimalnya peran dan fungsi perpustakaan serta menemukan
solusi-solusi untuk mengoptimalkannya khususnya dalam pengelolaan
perpustakaan di sub bagian umum dan keuangan;
b) Coach

27
Sebagai bahan arahan dan bimbingan serta proses pengawasan pada
pembuatan laporan rancangan aktualisasi serta laporan aktualisasi Nilai-
Nilai Dasar ASN serta kedudukan dan peran PNS dalam NKRI di unit
kerja;
c) Mentor
Memberikan sumbangsih ilmu pengetahuan dan saran yang konstruktif
untuk peningkatan peran dan fungsi perpustakaan di lingkungan
Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan di Amurang;
d) Unit Kerja
Memberikan kontribusi untuk menunjang kinerja terutama dalam
pengelolaan dan fungsi Ruang Khusus Anak dalam proses pelaksanaan
penerimaan tanggung jawab atas anak dan barang bukti dalam perkara
anak dan diversi pada tingkat penuntutan pada bahgian tindak pidana
umum di lingkungan Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan di Amurang.
e) Organisasi/Kejaksaan RI
Memberikan sumbangsih ilmu pehngetahuan dan kepustakaan bagi
Badan Diklat Kejaksaan Republik Inhdonesia mengenai optimalisasi
Ruang Khusus Anak dalam proses pelaksanaan penerimaan tanggung
jawab atas anak dan barang bukti dalam dalam perkara anak dan diversi
pada tingkat penuntutan pada Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan di
Amurang .

28
BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

A. PENETAPAN ISU
A. 1 IDENTIFIKASI ISU
 Belum tertatanya berkas perkara pidana umum yang sudah inkrah pada
Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan di Amurang;
 Belum tersedianya nomor antrian, kotak saran dan pengaduan terhadap
pelayanan kejaksaan dalam hal pengambilan tilang (PP);
 Belum adanya pelabelan barang bukti di Bidang Pidana Umum pada
Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan di Amurang;
 Kurang optimalnya papan kontrol terhadap informasi tahapan perkara
pidana umum di Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan di Amurang
 Kurang optimalnya pengarsipan jadwal persidangan dan laporan hasil
sidang pada seksi tindak pidana umum di Kejaksaan Negeri Minahasa
Selatan di Amurang;

29
 Kurangnya koordinasi antara Jaksa dan Penyidikan Kepolisian pada
saat tahap II;

A.2 MENENTUKAN ISU YANG DIANGKAT

Tabel Hasil Penetapan kualitas isu dengan USG

Skor USG Total


No Isu Ranking
U S G Skor

1 Kurang optimalnya pengarsipan jadwal


persidangan dan laporan hasil sidang
pada Seksi Tindak Pidana Umum di 5 5 5 15 1

Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan

2 Kurang optimalnya papan kontrol


terhadap informasi tahapan perkara
pidana umum di Kejaksaan Negeri 3 3 4 10 3

Minahasa Selatan di Amurang

3 Belum adanya pelabelan barang bukti di


Bidang Pidana Umum pada Kejaksaan 3 5 4 12 2
Negeri Minahasa Selatan di Amurang

Keterangan :
Bobot Urgency Seriousness Growth
5 Sangat Mendesak Sangat Gawat Sangat Cepat

4 Mendesak Gawat Cepat

3 Cukup Mendesak Cukup Gawat Cukup Cepat

2 Kurang Mendesak Kurang Gawat Kurang Cepat

1 Sangat Kurang Mendesak Sangat Kurang Gawat Sangat Kurang Cepat

Tabel 3. Bobot Penetapan Kualitas Isu dengan USG

30
Melalui proses analisis USG, maka terpilihlah isu Kurangnya optimalisasi mengenai
pengarsipan laporan hasil sidang pada seksi tindak pidana umum di Kejaksaan Negeri
Minahasa Selatan di Amurang

Dari Core issue tersebut lalu dapat dijadikan judul menjadi: Optimalisasi
Pengarsipan Jadwal Sidang dan Laporan Hasil Sidang Pada Seksi Tindak
Pidana Umum Di Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan di Amurang .

A. 3 KONDISI SAAT INI DAN KONDISI YANG DIHARAPKAN DARI ISU YANG
DIANGKAT

Kondisi saat ini :


 Belum adanya pelabelan barang bukti di Bidang Pidana Umum pada
Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan di Amurang;
 Kurang optimalnya papan kontrol terhadap informasi tahapan perkara
pidana umum di Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan di Amurang;
 Kurang optimalnya pengarsipan jadwal sidang dan laporan hasil sidang
pada Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan di Amurang;

Kondisi yang diharapkan :

 Adanya pelabelan barang bukti di Bidang Pidana Umum pada


Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan di Amurang;
 Optimalisasi papan kontrol terhadap informasi tahapan perkara pidana
umum di Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan di Amurang;
 Optimalisasi pengarsipan jadwal sidang dan laporan hasil sidang pada
Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan di Amurang;

A.4. GAGASAN PEMECAHAN ISU


Melalui proses penetapan isu diatas dapat diambil gagasan
pemecahan isu yang dapat dilakukan pada satuan kerja penulis pada
Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan di Amurang terkait kurang
optimalnya pengarsipan jadwal sidang dan laporan hasil sidang tindak
pidana umum yang selama ini jarang dilakukan oleh masing-masing JPU

31
dan tidak ada pengarsipan pada Seksi Tindak Pidana Umum Kejaksaan
Negeri Minahasa Selatan di Amurang dapat di ketahui gagasan yang
didapat adalah Optimalisasi Pengarsipan Jadwal Sidang dan Laporan
Hasil Sidang pada Seksi Tindak Pidana Umum Kejaksaan Negeri
Minahasa Selatan di Amurang.

B. JUDUL, MENTOR, COACH, PESERTA LATSAR DAN STAKEHOLDER

Judul : Optimalisasi Pengarsipan Jadwal Sidang dan Laporan


Hasil Sidang pada Seksi Tindak Pidana Umum
Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan di Amurang.
Mentor : Wiwin Tui, S.H
Coach : M. Farkhan Askari, S.H., M.H.
Peserta Latsar : Muhammad Zulkarnain Yahya, S.H.
Stakeholder Internal : Kepala Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan di Amurang
I Wayan Eka Miartha, S.H., M.H
Kepala Seksi Tindak Pidana Umum
Wiwin Tui, S.H

32
33
MATRIX RANCANGAN AKTUALISASI

Unit Kerja Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan di Amurang

Identifikasi Isu - Belum adanya pelabelan barang bukti di Bidang Pidana Umum pada Kejaksaan Negeri Minahasa
Selatan;
- Kurang optimalnya papan kontrol terhadap informasi tahapan perkara pidana umum di Kejaksaan
Negeri Minahasa Selatan ;
- Kurang optimalnya pengarsipan jadwal sidang dan laporan hasil sidang pada Kejaksaan Negeri
Minahasa Selatan;

Isu yang Diangkat Kurang optimalnya pengarsipan jadwal sidang dan laporan hasil sidang pada Kejaksaan Negeri Minahasa
Selatan
Gagasan Pemecahan Isu Optimalisasi pengarsipan jadwal sidang dan laporan hasil sidang pada Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan di Amurang

PENGUATAN NILAI PARAF


NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT KETERKAITAN KONTRIBUSI ORGANISASI MENTOR
KEGIATAN SUBSTANSI VISI/MISI
1 2 3 4 5 6 7
1. Mengusulkan 1. Meminta ijin 1.Mendapat Akuntabilitas VISI : SATYA :
kepada Kasi kepada Kasi ijin dari Kasi Bertanggung jawab atas Kesetian yang bersumber
Pidana Umum usul untuk pengarsipan Mengoptimalkan pada rasa jujur baik
34
Kejaksaan Negeri Pidana Umum Pidana laporan hasil sidang peranan bidang terhadap tuhan yang
Minahasa Selatan untuk Umum secara manual dan Seksi Tindak Maha Esa, diri pribadi dan
di Amurang pengarsipan elektronik. Pidana Umum keluarga, dan sesama
terkait dalam rangka manusia.
laporan hasil
pengarsipan Nasionalisme menjadikan (Kesetian yang bersumber
laporan hasil sidang. Menyampaikan laporan Kejaksaan sebagai pada rasa jujur terhadap
sidang rancangan dengan lembaga penegak permasalahan yang ada)
Bahasa Indonesia hukum yang
2. Mengajukan 2.Konsep sebagai Bahasa terorganisir dengan ADHI :
konsep disetujui pemersatu bangsa yang baik dan selalu Kesempurnaan dalam
pengarsipan dan santun, dan benar menjalankan bertugas yang berunsur
merupakan wujud segala sesuatu utama pada pemilikan
laporan hasil didukung
penerapan nilai berdasarkan rasa tanggung jawab baik
sidang secara oleh Kasi nasionalisme. ketentuan terhadap tuhan yang Esa,
manual dan Pidum. perundang – keluarga dan sesama
elektronik. Etika Publik undangan, surat manusia.
Menghargai komunikasi, perintah dan (Kesempurnaan dalam
konsultasi, dan standar melaksanakan tugas dan
3. Mengajukan kerjasama dalam operasional fungsi CPNS Kejaksaan
untuk membuat mengajukan konsep prosedur yang RI)
tempat arsip pengarsipan laporan berlakudengan
laporan hasil 3.Mendapat hasil siding yang bersih, efektif, WICAKSANA :
sidang. persetujuan merupakan nilai dasar efisien, transparan, Bijaksana dalam tutur kata
dari Kasi etika publik. akuntabel. dan tingkah laku ketika
Pidum peserta meminta
Komitmen mutu MISI : persetujuan atau
Memberikan suatu mengusulkan rancangan
inovasi pada seksi Mengoptimalkan kepada pimpinan.
pidana umum dalam pelaksanaan fungsi (Bijaksana dalam tutur
rangka untuk mengikuti Kejaksaan dalam kata dan tingkah laku
perkembangan sistem pelaksanaan tugas untuk mengusulkan isu di
informasi. dan wewenang, satuan kerja)
baik dalam segi
Anti korupsi kualitas maupun
Rangkaian kegiatan kuantitas
dikerjakan dengan jujur penanganan
35
dan bertanggungjawab perkara seluruh
serta sesuai dengan tindak pidana,
hasil sidang sebenarnya. penanganan
perkara Perdata
Manajemen ASN dan Tata Usaha
Pengawasan dari atasan Negara, serta
langsung dalam pengoptimalan
melaksanakan konsep kegiatan Intelijen
rancangan aktualisasi. Kejaksaan, secara
profesional,
Pelayanan Publik proposional dan
Memberikan kemudahan bermartabat
akses administrasi melalui penerapan
perkara untuk pelayanan Standard
yang efektif dan efisien. Operating
Procedure (SOP)
Whole Of Goverment yang tepat, cermat,
Koordinasi yang baik terarah, efektif, dan
dengan pimpinan untuk efisien.
petunjuk dan arahan
dalam Laporan
Rancangan Realisasi,

2. Mencatat jadwal 1. Menanyakan 1. Menerim Akuntabilitas VISI : SATYA :


kepada Jaksa Mengerjakan aktualisasi
persidangan a jadwal Kesetian yang bersumber
Penuntut Umum dengan penuh rasa Mengoptimalkan
mengenai sidang tanggung jawab. peranan bidang pada rasa jujur untuk tiba
jadwal sidang Seksi Tindak
di pengadilan dengan
Pidana Umum
2. Mencatat jadwal Nasionalisme dalam rangka tepat waktu
persidangan Menghargai pendapat menjadikan
2. Tercatat
dari pimpinan maupun Kejaksaan sebagai
nya Jaksa Penuntut Umum lembaga penegak ADHI :
terkait aktualisasi. hukum yang
jadwal Kesempurnaan dalam
terorganisir dengan
36
persidan Etika Publik baik dan selalu bertugas saat
3. Mengarsipkan Bersikap sopan dan menjalankan
gan mendampingi JPU dalam
jadwal sidang ramah dalam segala sesuatu
menyapaikan dan berdasarkan persidangan dan
mengkordinasikan jadwal ketentuan
bertanggung jawab atas
persidangan kepada perundang –
3. Jadwal Jaksa Penuntut Umum. undangan, surat tugas yang diemban.
perintah dan
sidang
Komitmen Mutu standar
terarsipk Mengutamakan efisiensi operasional WICAKSANA :
dan efektifitas agar prosedur yang
an Bijaksana dalam tutur kata
mendapatkan hasil kerja berlakudengan
yang berkualitas. bersih, efektif, dan tingkah laku dalam
efisien, transparan,
mendampingi JPU dalam
Anti Korupsi akuntabel.
Bekerja dengan jujur, persidangan.
ikhlas dan tanpa MISI :
mengharapkan imbalan
dan serta tidak Mengoptimalkan
menunda-nunda pelaksanaan fungsi
pekerjaan. Kejaksaan dalam
pelaksanaan tugas
Manajemen ASN dan wewenang,
Menjaga profesionalitas baik dalam segi
dalam pelaksanaan kualitas maupun
kegiatan pengarsipan kuantitas
laporan hasil sidang dan penanganan
Pengembangan diri bagi perkara seluruh
ASN terutama Analis tindak pidana,
penuntutan. penanganan
Pelayanan Publik perkara Perdata
Memberikan pelayanan dan Tata Usaha
yang baik dan efektif Negara, serta
pada pekerjaan di seksi pengoptimalan
tindak pidana umum kegiatan Intelijen
dalam mengerjakan Kejaksaan, secara
37
aktualisasi profesional,
proposional dan
Whole Of Goverment bermartabat
Menjalin komunikasi dan melalui penerapan
kerjasama yang baik Standard
dengan atasan dan staff Operating
pidum dan Procedure (SOP)
mengkordinasikan yang tepat, cermat,
dengan instansi terarah, efektif, dan
pengadilan dalam efisien.
mendapatkan informasi
dan data.

3. Mendampingi 1. Mempersiapkan 1. Berkas Akuntabilitas VISI : SATYA :


berkas sidang Mempersiapkan berkas
Jaksa Penuntut untuk Kesetian yang bersumber
persidangan dan Mengoptimalkan
Umum dalam sidang mencatat jalannya peranan bidang pada rasa jujur untuk tiba
persidangan serta Seksi Tindak
Persidangan telah di pengadilan dengan
seluruh rankaian Pidana Umum
2. Pergi ke siap kegiatan dengan penuh dalam rangka tepat waktu
Pengadilan Negeri tangung jawab dan dapat menjadikan
dipertanggungjawabkan. Kejaksaan sebagai
2. Tiba di lembaga penegak ADHI :
Nasionalisme hukum yang
Pengadil Kesempurnaan dalam
Memasukkan konsep terorganisir dengan
3. Mencatat an yang memiliki nilai baik dan selalu bertugas saat
jalannya nasionalisme.\ menjalankan
Negeri mendampingi JPU dalam
persidangan segala sesuatu
berdasarkan persidangan dan
ketentuan
3. Catatan bertanggung jawab atas
4. Merapihkan Etika Publik perundang –
berkas sidang sidang Mempersiapkan dan undangan, surat tugas yang diemban.
merapikan berkas sidang perintah dan
serta menyakan kepada standar
5. Menanyakan 4. Berkas JPU terkait laporan hasil operasional WICAKSANA :
kepada JPU untuk sidang dengan sopan prosedur yang
38
pengetikan hasil sidang dan santun. berlakudengan Bijaksana dalam tutur kata
laporan sidang bersih, efektif,
rapi dan tingkah laku dalam
Komitmen Mutu efisien, transparan,
Kegiatan dilakukan akuntabel. mendampingi JPU dalam
secara efektif dan efisien
persidangan.
serta memberikan
5. Menerim informasi yang MISI :
bermanfaat dan menarik
a
sesuai fakta Mengoptimalkan
perintah persidangan. pelaksanaan fungsi
Kejaksaan dalam
untuk
Anti Korupsi pelaksanaan tugas
mengeti Membangun budaya dan wewenang,
kerja yang berintegritas. baik dalam segi
k
Ditunjukkan dengan kualitas maupun
laporan tindakan mempersiapkan kuantitas
segala sesuatu sebelum penanganan
sidang
memulai kegiatan perkara seluruh
aktualisasi dengan tindak pidana,
sebenar-benarnya dan penanganan
tidak menyembunyikan perkara Perdata
hal-hal yang dan Tata Usaha
menguntungkan diri Negara, serta
sendiri. pengoptimalan
kegiatan Intelijen
Managemen ASN Kejaksaan, secara
Sebagai Aparatur Sipil profesional,
Negara yang proposional dan
bertanggung jawab atas bermartabat
tindakan pencatatan melalui penerapan
laporan hasil sidang Standard
yang menunjukan bentuk Operating
transparansi demi Procedure (SOP)
menuju profesionalitas. yang tepat, cermat,
\ terarah, efektif, dan
Pelayanan Publik efisien.
39
Memberikan pelayanan
yang baik dan efektif
pada pekerjaan di seksi
tindak pidana umum
dalam mengerjakan
aktualisasi.

Whole Of Goverment
Menjalin komunikasi dan
kerjasama yang baik
dengan atasan dan staf
pidum dan para JPU.
4. Mengetik Laporan 1. Membuka - Akuntabilitas VISI : SATYA :
file komputer Bertanggung jawab
Hasil Sidang Terbukanya Kesetiaan yang
dalam membuat Mengoptimalkan
2. Mengetik file pengetikan jadwal peranan bidang bersumber pada rasa jujur
laporan hasil persidangan dan laporan Seksi Tindak
komputer terhadap Seksi Tindak
sidang hasil sidang. Pidana Umum
berdasarkan - Laporan dalam rangka Pidana Umum.
catatan sidang Nasionalisme menjadikan
hasil sidang  
(menggunakan Menggunakan Bahasa Kejaksaan sebagai
Ms. Word) (softcopy) Indonesia baku yang lembaga penegak ADHI :
baik dan benar dalam hukum yang
Kesempurnaan dalam
pengetikan jadwal terorganisir dengan
3. Mencetak persidangan dan laporan baik dan selalu bertugas terhadap proses
hasil laporan hasil sidang menjalankan
kegiatan
sidang yang telah segala sesuatu
dibuat - Laporan berdasarkan
ketentuan
hasil sidang WICAKSANA :
4. Menyampai Etika Publik perundang –
kan hasil (hardcopy) Pengetikan jadwal undangan, surat Bijaksana dalam tutur kata
pembuatan persidangan dan laporan perintah dan
dan tingkah laku
laporan sidang hasil sidang dilakukan standar
ke JPU dengan cermat,dan teliti. operasional menyampaikan hasil
40
- Laporan prosedur yang pembuatan laporan sidang
Komitmen Mutu berlakudengan
hasil sidang ke JPU
Menginput jadwal bersih, efektif,
tersampaika persidangan dan laproan efisien, transparan,
hasil sidang dengan jelas akuntabel.
n ke JPU
Anti Korupsi MISI :
Bertanggung jawab
terhadap proses Mengoptimalkan
pembuatan pengetikan pelaksanaan fungsi
jadwal persidangan dan Kejaksaan dalam
laporan hasil sidang pelaksanaan tugas
sesuai dengan fakta dan wewenang,
persidangan. baik dalam segi
kualitas maupun
Manejemen ASN kuantitas
Dalam pembuatan penanganan
jadwal persidangan dan perkara seluruh
laproan hasil sidang tindak pidana,
menjunjung sikap penanganan
profesionalitas sebagai perkara Perdata
seorang ASN. dan Tata Usaha
Negara, serta
Pelayanan Publik pengoptimalan
Memberikan pelayanan kegiatan Intelijen
yang baik dan efektif Kejaksaan, secara
pada pekerjaan di seksi profesional,
tindak pidana umum proposional dan
dalam mengerjakan bermartabat
aktualisasi. melalui penerapan
Standard
Operating
Whole Of Goverment Procedure (SOP)
Menjalin komunikasi dan yang tepat, cermat,
kerjasama yang baik terarah, efektif, dan
dengan atasan dan staff efisien.
41
pidum serta para JPU.

5. Membuat Ordner 1. Membeli ordner - Terbelinya Akuntabilitas VISI : SATYA :


Bertanggung jawab
Laporan Hasil ordner Kesetiaan pada rasa jujur
dalam penyimpanan Mengoptimalkan
Sidang ordner sesuai dengan peranan bidang untuk membeli ordner
2. Mengetik judul perkaranya. Seksi Tindak
- print-out dengan uang pribadi
ordner Pidana Umum
judul ordner Nasionalisme dalam rangka
Menggunakan Bahasa menjadikan
ADHI :
Indonesia yang baik Kejaksaan sebagai
3. Menyimpan - Ordner dalam proses lembaga penegak Kesempurnaan dalam
Ordner pengerjaan dengan staff hukum yang
tersimpan bertugas yaitu membuat
seksi pidana pidum terorganisir dengan
lainnya. baik dan selalu Odner laporan hasil
menjalankan
sidang dengan baik dan
Etika Publik segala sesuatu
Bekerja sama dengan berdasarkan rapih juga teliti dan
tutur kata yang baik ketentuan
cermat.
dengan staff pidum perundang –
dalam rangkaian undangan, surat
kegiatan aktualisasi. perintah dan
WICAKSANA :
standar
Komitmen Mutu operasional Bijaksana dalam membuat
Memperhatikan nilai prosedur yang
ordner dan memasukkan
kerapihan dalam berlakudengan
pembuatan aktualisasi bersih, efektif, data laporan hasil sidang
dan penimpanan terkait efisien, transparan,
di aplikasi SIYAPA
arsip jadwal persidangan akuntabel.
dan laporan hasil sidang. Kejaksaan Negeri
MISI :
Minahasa Selatan
Mengoptimalkan
Anti Korupsi pelaksanaan fungsi
Bertanggung jawab Kejaksaan dalam
terhadap rangkaian pelaksanaan tugas
42
kegiatan dan tidak dan wewenang,
menunda-nunda baik dalam segi
pekerjaan. kualitas maupun
kuantitas
Manjemen ASN penanganan
Dalam penyimpanan perkara seluruh
riwayat jadwal tindak pidana,
persidangan dan laporan penanganan
hasil sidang diarsipkan perkara Perdata
sesuai klasifikasinya dan Tata Usaha
serta menjunjung sikap Negara, serta
profesionalitas sebagai pengoptimalan
seorang ASN. kegiatan Intelijen
Kejaksaan, secara
Pelayanan Publik profesional,
Memberikan pelayanan proposional dan
yang baik dan efektif bermartabat
pada pekerjaan di seksi melalui penerapan
tindak pidana umum Standard
dalam mengerjakan Operating
aktualisasi. Procedure (SOP)
yang tepat, cermat,
Whole Of Goverment terarah, efektif, dan
Menjalin komunikasi dan efisien.
kerjasama yang baik
dengan atasan dan staff
pidum.
6. Mengarsipkan 1. Menerima - Laporan Akuntabilitas VISI : SATYA :
laporan hasil Bertanggung jawab
Laporan Hasil hasil sidang Kesetiaan yang
sidang dari JPU dalam penyimpanan Mengoptimalkan
Sidang (hardcopy) ordner sesuai dengan peranan bidang bersumber pada rasa jujur
perkaranya. Seksi Tindak
dalam mengarsipkan
Pidana Umum
2. Meregister hasil - Register Nasionalisme dalam rangka laporan hasil sidang
laporan sidang Menggunakan Bahasa menjadikan
hasil
Indonesia yang baik Kejaksaan sebagai
43
laporan dalam proses lembaga penegak ADHI :
3. Memindai hasil pengerjaan dengan staff hukum yang
sidang Kesempurnaan dalam
laporan sidang seksi pidana pidum terorganisir dengan
(scanning) lainnya. baik dan selalu bertugas yaitu
menjalankan
- Hasil mengarsipkan laporan
Etika Publik segala sesuatu
4. Mengarsipkan laporan Bekerja sama dengan berdasarkan hasil sidang secara
hasil laporan tutur kata yang baik ketentuan
sidang (soft manual dan digital.
sidang secara dengan staff pidum perundang –
digital file) dalam rangkaian undangan, surat
kegiatan aktualisasi. perintah dan
standar
5. Mengarsipkan - Folder Komitmen Mutu operasional WICAKSANA :
hasil laporan Memperhatikan nilai prosedur yang
arsip hasil Bijaksana dalam tutur kata
sidang ke dalam kerapihan dalam berlakudengan
ordner laporan pembuatan aktualisasi bersih, efektif, dan tingkah laku ketika
dan penimpanan terkait efisien, transparan,
sidang menerima laporan hasil
arsip jadwal persidangan akuntabel.
(digital) dan laporan hasil sidang. MISI : sidang dari JPU

Anti Korupsi Mengoptimalkan


- Arsip Bertanggung jawab pelaksanaan fungsi
terhadap rangkaian Kejaksaan dalam
laporan
kegiatan dan tidak pelaksanaan tugas
hasil sidang menunda-nunda dan wewenang,
pekerjaan. baik dalam segi
di ordner
kualitas maupun
Manjemen ASN kuantitas
Dalam penyimpanan penanganan
riwayat jadwal perkara seluruh
persidangan dan laporan tindak pidana,
hasil sidang diarsipkan penanganan
sesuai klasifikasinya perkara Perdata
serta menjunjung sikap dan Tata Usaha
profesionalitas sebagai Negara, serta
seorang ASN. pengoptimalan
44
kegiatan Intelijen
Pelayanan Publik Kejaksaan, secara
Memberikan pelayanan profesional,
yang baik dan efektif proposional dan
pada pekerjaan di seksi bermartabat
tindak pidana umum melalui penerapan
dalam mengerjakan Standard
aktualisasi. Operating
Procedure (SOP)
Whole Of Goverment yang tepat, cermat,
Menjalin komunikasi dan terarah, efektif, dan
kerjasama yang baik efisien.
dengan atasan dan staff
pidum.

45
D. RENCANA ANTISIPASI KENDALA YANG AKAN DIHADAPI

 Merencanakan anggaran dana untuk pengeluaran realisasi rencana.


 Membuat jadwal pelaksanaan aktualisasi demi tepat waktunya pelaksanaan kerja.
 Keseriusan dalam pelaksanaan realisasi kerja demi tingginya kualitas mutu dan pelayanan realisasi kerja.

NO KEGIATAN KENADALA KEGIATAN ANTISIPASI KEGIATAN

1 Mengusulkan kepada kasi pidana umum Usulan tidak mendapatkan Kordinasi kepada kepala seksi pidana
Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan di Amurang persetujuan umum terkait judul aktualisasi untuk
terkait rancangan aktualisasi alternatif lain yang dapat dilakukan

2 Melaporkan kepada Kepala Kejaksaan Negeri Usulan tidak mendapatkan Kordinasi kepada kepala seksi pidana
Minahasa Selatan persetujuan umum terkait judul aktualisasi untuk
alternatif lain yang dapat dilakukan

3 Mencatat jadwal persidangan Tidak menerima jadwal Kordinasi kepada JPU yang
sidang secara lengkap bersangkutan untuk mendapat
informasi dan data secara lengkap

4 Mendampingi para Jaksa Penuntut Umum dalam Terdapat 2 (dua) pengadilan Kordinasi terlebih dahulu kepada JPU
Persidangan yang berbeda karena yang bersangkutan terkait jadwal
berwenang terhadap 2 (dua) sidang dan membuat tim jika
kabupaten diperlukan

5 Mengetik jadwal sidang selanutnya dan laporan Laptop mengalami trouble Memakai komputer kantor
hasil sidang sehingga tidak dapat
menginput laporan hasil
sidang

6 Membuat ordner jadwal sidang dan laporan hasil Tidak ada kendala Karena di depan kantor ada fotocopy

46
sidang lengkap

7 Mengarsipkan jadwal sidang dan laporan hasil Aplikasi SIYAPA Kejaksaan Penginputan juga dapat juga dilakukan
sidang Negeri Minahasa Selatan melalui google drive sebagai arsip
mengalami trouble sehingga sementara.
tidak dapat di input melalui
aplikasi

47
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI

Pada pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang telah dirancang dan


diseminarkan sebelumnya pada Seminar Rancangan Aktualisasi yang
diselenggarakan pada Hari Senin, 14 Juni 2021 tahapan kegiatan mengalami
beberapa penyesuian dan penambahan kegiatan sesuai kondisi di satuan kerja,
instruksi dan petunjuk dari mentor serta dengan sepengetahuan coach.

Adapun hasil kegiatan yang telah dilaksanakan peserta sebagai berikut:

1. Mengusulkan dan mempresntasikan kepada Kepala Seksi Tindak Pidana


Umum Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan terkait pengarsipan jadwal
sidang dan laporan hasil sidang

Kegiatan aktualisasi diawali dengan melakukan koordinasi dengan atasan


langsung yakni Kepala Seksi Tindak Pidana Umum agar peserta mendapatkan
petunjuk untuk melaksanakan aktualisasi. Pada kegiatan ini peserta menerapkan
nilai-nilai yang terkandung dalam ANEKA diantaranya menyampaikan laporan
rancangan dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik terhadap atasan,
melakukan koordinasi sebagai bentuk manajemen ASN yang professional serta
melaporkan hal apa saja yang telah didapatkan pada Pendidikan dan Pelatihan
Dasar 2021 sebagai dasar mengerjakan aktualisasi.

2. Melapor kepada Kepala Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan

Setalah mendapat persetujuan dari Kepala Seksi Tindak Pidana Umum


selanjutnya peserta diklat melaporkan rancangan aktualisasi tersebut kepada Kepala
Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan terkait judul aktualisasi untuk dilaksanakan di
satuan kerja peserta diklat. Pada kegiatan ini peserta menerapkan nilai-nilai yang
terkandung dalam ANEKA diantaranya menyampaikan laporan rancangan dengan
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik terhadap atasan, melakukan koordinasi
sebagai bentuk manajemen ASN yang professional serta melaporkan hal apa saja

48
yang telah didapatkan pada Pendidikan dan Pelatihan Dasar 2021 sebagai dasar
mengerjakan aktualisasi.

3. Mengkordinasikan jadwal persidangan kepada para Jaksa Penuntut


Umum

Setelah mempresentasikan rancangan aktualisasi yang akan dihabituasi


kepada Pimpinan, kemudian peserta menyampaikan rancangan aktualisasi peserta
kepada Staf Seksi Tindak Pidana Umum pada Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan
di Amurang. Peserta selanjutnya menghadap para Jaksa untuk mengkoordinasikan
sesuai arahan dari Kepala Seksi Tindak Pidana Umum untuk mengkonsultasikan
rancangan aktualisasi yang telah dipaparkan sebelumya dan meminta izin untuk
mencatat jadwal persidangan secara digitalisasi maupun manual dan mengikuti
persidangan selama kegiatan habituasi berlangsung.

4. Mendampingi Jaksa Penuntut Umum dalam Persidangan

Peserta kemudian mendampingi para Jaksa Penuntut Umum untuk mengikuti


persidangan sesuai dengan jadwal persidangan yang telah dikoordinasikan
sebelumnya berdasarkan arahan Kepala Seksi Tindak Pidana Umum. Selama
rangkaian persidangan berlangsung, peserta juga diharuskan mencatat rangkaian
persidangan dengan tertib dan santun.

5. Mengetik jadwal sidang dan laporan hasil sidang

Peserta selanjutnya mengetik laporan hasil sidang berdasarkan catatan


sidang dan mencetak laporan hasil sidang yang dibuat serta melaporkan dan
menyampaikan hasil sidang tersebut kepada Jaksa Penuntut Umum yang
bersangkutan yang nantinya akan diarsipkan baik secara digital maupun manual.

49
6. Membuat ordner jadwal sidang dan laporan hasil sidang

Setelah menyampaikan laporan hasil sidang kepada Jaksa Penuntut Umum


yang bersangkutan, peserta selanjutnya membuat ordner hasil sidang sebagai arsip
pada Seksi Tindak Pidana Umum. Pada kegiatan ini peserta menerapkan nilai-nilai
yang terkandung dalam ANEKA diantaranya membuat ordner secara rapi dan kreatif
serta inovatif, mencetak judul ordner secara cermat dan jelas serta melaporkan hal
apa saja yang telah didapatkan pada Pendidikan dan Pelatihan Dasar 2021 sebagai
dasar mengerjakan aktualisasi.

7. Mengarsipkan jadwal sidang dan laporan hasil sidang

Setelah membuat ordner jadwal sidang dan laporan hasil sidang, peserta
selanjutnya mengarsipkan jadwal sidang dan laporan hasil sidang pada lemari
penyimpanan pada Seksi Tindak Pidana Umum. Pada kegiatan ini peserta
menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam ANEKA yakni merapikan dan
menyusun ordner dan melaporkan hal apa saja yang telah didapatkan pada
Pendidikan dan Pelatihan Dasar 2021 sebagai dasar mengerjakan aktualisasi.

A. CAPAIAN AKTUALISASI

Mengusulkan dan mempresntasikan kepada Kepala

Kegiatan 1 : Seksi Tindak Pidana Umum Kejaksaan Negeri Minahasa


Selatan di Amurang terkait pengarsipan laporan hasil
sidang.
Tgl Pelaksanaan 11 Juni 2021
Lampiran  Print out Foto sedang menghadap Kepala Seksi
Tindak Pidana Umum

50
URAIAN KEGIATAN:

a. Meminta ijin kepada Kepala Seksi Tindak Pidana Umum untuk


mengajukan rancangan aktualisasi.
b. Mengajukan konsep pengarsipan jadwal persidangan dan laporan hasil
sidang secara manual dan digitalisasi.
c. Meminta petunjuk dan arahan Kepala Seksi Tindak Pidana Umum
terkait rancangan aktualisasi.

Indikator Nilai Dasar ANEKA

a. Akuntabilitas
Bertanggung jawab atas usul untuk pengarsipan laporan hasil sidang
secara manual dan elektronik.
b. Nasionalisme
Menyampaikan laporan rancangan dengan Bahasa Indonesia sebagai
Bahasa pemersatu bangsa yang santun, dan benar merupakan wujud
penerapan nilai nasionalisme.
c. Etika Publik
Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama dalam mengajukan
konsep pengarsipan laporan hasil siding yang merupakan nilai dasar
etika publik.
d. Komitmen Mutu
Memberikan suatu inovasi pada seksi pidana umum dalam rangka untuk
mengikuti perkembangan sistem informasi.
e. Anti Korupsi
Rangkaian kegiatan dikerjakan dengan jujur dan bertanggungjawab
serta sesuai dengan hasil sidang sebenarnya.

Peran dan Kedudukan ASN :


51
a. Manajemen Asn
Pengawasan dari atasan langsung dalam melaksanakan konsep
rancangan aktualisasi.
b. Pelayanan Publik
Memberikan kemudahan akses administrasi perkara untuk pelayanan
yang efektif dan efisien.
c. Whole Of Goverment
Koordinasi yang baik dengan pimpinan untuk petunjuk dan arahan
dalam Laporan Rancangan Realisasi,

Keterangan Foto
 Print out Foto
sedang
menghadap
Kepala Seksi
Pidana Umum,
peserta
mendengar
arahan serta
petunjuk dari
Kepala Seksi
Tindak Pidana
Umum serta
mencatat hasil
petunjuk.

Kegiatan 2 :
Melaporkan kepada Kepala Kejaksaan Negeri Minahasa

52
Selatan terkait rancangan aktualisasi.
Tgl Pelaksanaan 16 Juni 2021
Lampiran  Print out Foto sedang menghadap Kepala
Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan
URAIAN KEGIATAN:

a. Meminta ijin kepada Kepala Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan untuk


terkait judul rancangan aktualisasi.
b. Mengajukan konsep pengarsipan jadwal persidangan dan laporan hasil
sidang secara manual dan digitalisasi.
c. Meminta petunjuk dan arahan Kepala Kejaksaan Negeri Minahasa
Selatan terkait rancangan aktualisasi.

Indikator Nilai Dasar ANEKA

a. Akuntabilitas
Bertanggung jawab atas usul untuk pengarsipan laporan hasil sidang
secara manual dan elektronik.
b. Nasionalisme
Menyampaikan laporan rancangan dengan Bahasa Indonesia sebagai
Bahasa pemersatu bangsa yang santun, dan benar merupakan wujud
penerapan nilai nasionalisme.
c. Etika Publik
Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama dalam mengajukan
konsep pengarsipan laporan hasil siding yang merupakan nilai dasar
etika publik.
d. Komitmen Mutu
Memberikan suatu inovasi pada seksi pidana umum dalam rangka untuk
mengikuti perkembangan sistem informasi.

e. Anti Korupsi
Rangkaian kegiatan dikerjakan dengan jujur dan bertanggungjawab

53
serta sesuai dengan hasil sidang sebenarnya.

Peran dan Kedudukan ASN :

a. Manajemen Asn
Pengawasan dari atasan langsung dalam melaksanakan konsep
rancangan aktualisasi.
b. Pelayanan Publik
Memberikan kemudahan akses administrasi perkara untuk pelayanan
yang efektif dan efisien.
c. Whole Of Goverment
Koordinasi yang baik dengan pimpinan untuk petunjuk dan arahan
dalam Laporan Rancangan Realisasi,

Keterangan Foto
 Print out Foto
sedang
menghadap
Kepala Seksi
Pidana Umum,
peserta
mendengar
arahan serta
petunjuk dari
Kepala Seksi
Tindak Pidana
Umum serta
mencatat hasil
petunjuk.

54
Mengkordinasikan jadwal persidangan kepada para
Kegiatan 3 :
Jaksa Penuntut Umum

Tgl Pelaksanaan 16 Juni 2021 s/d Selesai

Lampiran  Print Out Foto menyampaikan Kepada para JPU


tentang Rancangan Aktualisasi
 Print out Foto menyampaikan dan
mengkoordinasikan jadwal persidangan kepada
JPU
URAIAN KEGIATAN:

a. Menyampaikan konsep aktualisasi kepada para jaksa penuntut umum


b. Berkordinasi kepada para Jaksa Penuntut Umum terkait rancangan
aktualisasi
c. Mendapatkan informasi terkait jadwal persidangan
d. Mencatat jadwal persidangan
e. Meminta arahan dan petunjuk kepada para Jaksa Penuntut Umum

Indikator Nilai Dasar ANEKA

a. Akuntabilitas
Mengerjakan aktualisasi dengan penuh rasa tanggung jawab.
b. Nasionalisme
Menghargai pendapat dari pimpinan maupun Jaksa Penuntut Umum
terkait aktualisasi.
c. Etika Publik
Bersikap sopan dan ramah dalam menyapaikan dan mengkordinasikan
jadwal persidangan kepada Jaksa Penuntut Umum.
d. Komitmen Mutu
Mengutamakan efisiensi dan efektifitas agar mendapatkan hasil kerja
yang berkualitas.

e. Anti Korupsi
Bekerja dengan jujur, ikhlas dan tanpa mengharapkan imbalan dan serta

55
tidak menunda-nunda pekerjaan.

Peran dan Kedudukan ASN :

a. Manajemen Asn
Menjaga profesionalitas dalam pelaksanaan kegiatan pengarsipan
laporan hasil sidang dan Pengembangan diri bagi ASN terutama Analis
penuntutan.
b. Pelayanan Publik
Memberikan pelayanan yang baik dan efektif pada pekerjaan di seksi
tindak pidana umum dalam mengerjakan aktualisasi
c. Whole Of Goverment
Menjalin komunikasi dan kerjasama yang baik dengan atasan dan staff
pidum dan mengkordinasikan dengan instansi pengadilan dalam
mendapatkan informasi dan data.

Keterangan Foto
 Print Out Foto
Menyampaikan
dan
mengkordinasi
kan jadwal
persidangan
dan aktualisasi
Kepada JPU.

56
 Print Out Foto
Menyampaikan
dan
mengkordinasi
kan jadwal
persidangan
dan aktualisasi
Kepada JPU.

 Print Out Foto


Menyampaikan
dan
mengkordinasi
kan jadwal
persidangan
dan aktualisasi
Kepada JPU.

57
 Print Out Foto
Menyampaikan
dan
mengkordinasi
kan jadwal
persidangan
dan aktualisasi
Kepada JPU.

Kegiatan 4: Mendampingi Jaksa Penuntut Umum dalam Persidangan

Tgl Pelaksanaan 16 Juni 2021 s/d Selesai

Lampiran  Print out foto di Pelimpahan Perkara di Pelayan


Terpadu Satu Pintu Pengadilan Tondano;
 Print out foto mengikuti agenda persidangan di
pengadilan;
 Print out foto merapikan berkas persidangan;
 Print out menanyakan kepada JPU untuk
pengetikan laporan hasil sidang

URAIAN KEGIATAN:

a. Mempersiapkan berkas sidang


b. Pergi ke Pengadilan Negeri
c. Mencatat jalannya persidangan
d. Merapikan berkas sidang
e. Menanyakan kepada JPU untuk pengetikan hasil laporan sidang

58
Indikator Nilai Dasar ANEKA

a. Akuntabilitas
Mempersiapkan berkas persidangan dan mencatat jalannya
persidangan serta seluruh rankaian kegiatan dengan penuh tangung
jawab dan dapat dipertanggungjawabkan.
b. Nasionalisme
Memasukkan konsep yang memiliki nilai nasionalisme.
c. Etika Publik
Mempersiapkan dan merapikan berkas sidang serta menyakan kepada
JPU terkait laporan hasil sidang dengan sopan dan santun.
d. Komitmen Mutu
Kegiatan dilakukan secara efektif dan efisien serta memberikan
informasi yang bermanfaat dan menarik sesuai fakta persidangan.
e. Anti Korupsi
Membangun budaya kerja yang berintegritas. Ditunjukkan dengan
tindakan mempersiapkan segala sesuatu sebelum memulai kegiatan
aktualisasi dengan sebenar-benarnya dan tidak menyembunyikan hal-
hal yang menguntungkan diri sendiri.

Peran dan Kedudukan ASN:

a. Managemen ASN
Sebagai Aparatur Sipil Negara yang bertanggung jawab atas tindakan
pencatatan laporan hasil sidang yang menunjukan bentuk transparansi
demi menuju profesionalitas.
b. Pelayanan Publik
Memberikan pelayanan yang baik dan efektif pada pekerjaan di seksi
tindak pidana umum dalam mengerjakan aktualisasi.
c. Whole Of Goverment
Menjalin komunikasi dan kerjasama yang baik dengan atasan dan staf
pidum dan para JPU.

59
Keterangan Foto
 Print out foto
mengkordinasi
kan jadwal
persidangan;

 Print Out foto


pelimpahan
perkara di
Pengadilan

 Print Out Foto


mengikuti
persidangan

60
 Print Out Foto
mengikuti
agenda
persidangan di
pengadilan

Kegiatan 5: Mengetik jadwal persidangan dan laporan hasil sidang

Tgl Pelaksanaan 16 Juni 2021 s/d Selesai


Lampiran  Print out foto pengetikan laporan hasil sidang dan
jadwal persidangan.
 Print out foto menyampaikan dan
mengkordinasikan jadwal persidangan dan
laporan hasil sidang kepada JPU.

61
URAIAN KEGIATAN:

a. Membuka file komputer


b. Mengetik laporan hasil sidang berdasarkan catatan sidang
c. Mencetak laporan hasil sidang yang telah dibuat
d. Menyampaikan hasil pembuatan pembuatan laporan sidang ke JPU

Indikator Nilai Dasar ANEKA

a. Akuntabilitas
Bertanggung jawab dalam membuat pengetikan jadwal persidangan dan
laporan hasil sidang.
b. Nasionalisme
Menggunakan Bahasa Indonesia baku yang baik dan benar dalam
pengetikan jadwal persidangan dan laporan hasil sidang
c. Etika Publik
Pengetikan jadwal persidangan dan laporan hasil sidang dilakukan
dengan cermat,dan teliti.
d. Komitmen Mutu
Menginput jadwal persidangan dan laproan hasil sidang dengan jelas
e. Anti Korupsi
Bertanggung jawab terhadap proses pembuatan pengetikan jadwal
persidangan dan laporn hasil sidang sesuai dengan fakta persidangan.

Peran dan Kedudukan ASN :

a. Manjemen Asn
Dalam pembuatan jadwal persidangan dan laproan hasil sidang
menjunjung sikap profesionalitas sebagai seorang ASN.
b. Pelayanan Publik
Memberikan pelayanan yang baik dan efektif pada pekerjaan di seksi
tindak pidana umum dalam mengerjakan aktualisasi.
62
c. Whole Of Goverment
Menjalin komunikasi dan kerjasama yang baik dengan atasan dan staff
pidum serta para JPU.

Keterangan Foto
 Print out foto
pengetikan
laporan hasil
sidang dan
jadwal
persidangan;

 Print out foto


menyampaikan
dan
mengkordinasi
kan jadwal
persidangan
dan laporan
hasil sidang
kepada JPU;

63
 Print out foto
menyampaikan
dan
mengkordinasi
kan jadwal
persidangan
dan laporan
hasil sidang
kepada JPU;

 Print out foto


menyampaikan
dan
mengkordinasi
kan jadwal
persidangan
dan laporan
hasil sidang
kepada JPU;

64
Kegiatan 6: Membuat ordner jadwal sidang dan laporan hasil sidang

65
Tgl Pelaksanaan 14 Juli 2021 s/d Selesai
Lampiran  Print out foto ordner
 Print out foto pengetikan ordner
 Print out foto penyimpanan ordner

URAIAN KEGIATAN

a. Membeli ordner
b. Mengetik judul ordner jadwal sidang dan laporan hasil sidang
c. Menyimpan ordner jadwal sidang dan laporan hasil sidang dalam lemari
pengarsipan pada seksi tindak pidana umum

Indikator Nilai Dasar ANEKA

a. Akuntabilitas
Bertanggung jawab dalam penyimpanan ordner sesuai dengan
perkaranya.
b. nasionalisme
Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dalam proses pengerjaan
dengan staff seksi pidana pidum lainnya.
c. Etika Publik
Bekerja sama dengan tutur kata yang baik dengan staff pidum dalam
rangkaian kegiatan aktualisasi.
d. Komitmen Mutu
Memperhatikan nilai kerapihan dalam pembuatan aktualisasi dan
penimpanan terkait arsip jadwal persidangan dan laporan hasil sidang.
e. Anti Korupsi
Bertanggung jawab terhadap rangkaian kegiatan dan tidak menunda-
nunda pekerjaan.

Peran dan Kedudukan ASN :

66
a. Manjemen ASN
Dalam penyimpanan riwayat jadwal persidangan dan laporan hasil
sidang diarsipkan sesuai klasifikasinya serta menjunjung sikap
profesionalitas sebagai seorang ASN.
b. Pelayanan Publik
Memberikan pelayanan yang baik dan efektif pada pekerjaan di seksi
tindak pidana umum dalam mengerjakan aktualisasi.
c. Whole Of Goverment
Menjalin komunikasi dan kerjasama yang baik dengan atasan dan staff
pidum.

Keterangan Foto
 Print out foto
pembelian
ordner;

67
 Print out foto
pengetikan
ordner;

 Print out foto


penyimpanan
ordner;

68
Mengarsipkan ordner jadwal sidang dan laporan hasil
Kegiatan 7:
sidang
Tgl Pelaksanaan 16 Juni 2021 s/d Selesai
Lampiran  Print out foto print judul ordner
 Print out foto menyimpan ordner dalam lemari
pengarsipan pada seksi tindak pidana umum

Bertanggung jawab dalam penyimpanan ordner sesuai dengan


perkaranya.
b. Nasionalisme
Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dalam proses pengerjaan
dengan staff seksi pidana pidum lainnya.
c. Etika Publik
Bekerja sama dengan tutur kata yang baik dengan staff pidum dalam
rangkaian kegiatan aktualisasi.
d. Komitmen Mutu
Memperhatikan nilai kerapihan dalam pembuatan aktualisasi dan
penimpanan terkait arsip jadwal persidangan dan laporan hasil sidang.
e. Anti Korupsi
Bertanggung jawab terhadap rangkaian kegiatan dan tidak menunda-
nunda pekerjaan.

Peran dan Kedudukan ASN :

a. Manjemen ASN
Dalam penyimpanan riwayat jadwal persidangan dan laporan hasil
sidang diarsipkan sesuai klasifikasinya serta menjunjung sikap
profesionalitas sebagai seorang ASN.
b. Pelayanan Publik
Memberikan pelayanan yang baik dan efektif pada pekerjaan di seksi

69
tindak pidana umum dalam mengerjakan aktualisasi.
c. Whole Of Goverment
Menjalin komunikasi dan kerjasama yang baik dengan atasan dan staff
pidum.

Keterangan Foto
 Print out foto
pembelian
ordner;

 Print out foto


pengetikan judul
ordner;

70
 Print out foto
penyimpanan
ordner;

71
B. MATRIX LAPORAN AKTUALISASI

Unit Kerja Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan di Amurang

Identifikasi Isu - Belum adanya pelabelan barang bukti di Bidang Pidana Umum pada Kejaksaan Negeri Minahasa
Selatan;
- Kurang optimalnya papan kontrol terhadap informasi tahapan perkara pidana umum di Kejaksaan
Negeri Minahasa Selatan ;
- Kurang optimalnya pengarsipan jadwal sidang dan laporan hasil sidang pada Kejaksaan Negeri
Minahasa Selatan;

Isu yang Diangkat Kurang optimalnya pengarsipan jadwal sidang dan laporan hasil sidang pada Kejaksaan Negeri Minahasa
Selatan
Gagasan Pemecahan Isu Optimalisasi pengarsipan jadwal sidang dan laporan hasil sidang pada Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan di Amurang

PENGUATAN NILAI PARAF


NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT KETERKAITAN KONTRIBUSI ORGANISASI MENTOR
KEGIATAN SUBSTANSI VISI/MISI
1 2 3 4 5 6 7
1. Mengusulkan 1. Meminta ijin 1.Mendapat Akuntabilitas VISI : SATYA :
kepada Kasi kepada Kasi ijin dari Kasi Bertanggung jawab atas Kesetian yang bersumber
Pidana Umum Pidana Umum Pidana usul untuk pengarsipan Mengoptimalkan pada rasa jujur baik
Kejaksaan Negeri laporan hasil sidang peranan bidang terhadap tuhan yang
untuk Umum
Minahasa Selatan secara manual dan Seksi Tindak Maha Esa, diri pribadi dan
72
di Amurang pengarsipan elektronik. Pidana Umum keluarga, dan sesama
terkait laporan hasil dalam rangka manusia.
pengarsipan sidang. Nasionalisme menjadikan (Kesetian yang bersumber
laporan hasil Menyampaikan laporan Kejaksaan sebagai pada rasa jujur terhadap
2. Mengajukan
sidang rancangan dengan lembaga penegak permasalahan yang ada)
konsep Bahasa Indonesia hukum yang
pengarsipan 2.Konsep sebagai Bahasa terorganisir dengan ADHI :
laporan hasil disetujui pemersatu bangsa yang baik dan selalu Kesempurnaan dalam
sidang secara dan santun, dan benar menjalankan bertugas yang berunsur
manual dan didukung merupakan wujud segala sesuatu utama pada pemilikan
elektronik. oleh Kasi penerapan nilai berdasarkan rasa tanggung jawab baik
nasionalisme. ketentuan terhadap tuhan yang Esa,
3. Mengajukan Pidum.
perundang – keluarga dan sesama
untuk membuat Etika Publik undangan, surat manusia.
tempat arsip Menghargai komunikasi, perintah dan (Kesempurnaan dalam
laporan hasil konsultasi, dan standar melaksanakan tugas dan
sidang. kerjasama dalam operasional fungsi CPNS Kejaksaan
mengajukan konsep prosedur yang RI)
pengarsipan laporan berlakudengan
3.Mendapat hasil siding yang bersih, efektif, WICAKSANA :
persetujuan merupakan nilai dasar efisien, transparan, Bijaksana dalam tutur kata
dari Kasi etika publik. akuntabel. dan tingkah laku ketika
Pidum peserta meminta
Komitmen mutu MISI : persetujuan atau
Memberikan suatu mengusulkan rancangan
inovasi pada seksi Mengoptimalkan kepada pimpinan.
pidana umum dalam pelaksanaan fungsi (Bijaksana dalam tutur
rangka untuk mengikuti Kejaksaan dalam kata dan tingkah laku
perkembangan sistem pelaksanaan tugas untuk mengusulkan isu di
informasi. dan wewenang, satuan kerja)
baik dalam segi
Anti korupsi kualitas maupun
Rangkaian kegiatan kuantitas
dikerjakan dengan jujur penanganan
dan bertanggungjawab perkara seluruh
serta sesuai dengan tindak pidana,
73
hasil sidang sebenarnya. penanganan
perkara Perdata
Manajemen ASN dan Tata Usaha
Pengawasan dari atasan Negara, serta
langsung dalam pengoptimalan
melaksanakan konsep kegiatan Intelijen
rancangan aktualisasi. Kejaksaan, secara
profesional,
Pelayanan Publik proposional dan
Memberikan kemudahan bermartabat
akses administrasi melalui penerapan
perkara untuk pelayanan Standard
yang efektif dan efisien. Operating
Procedure (SOP)
Whole Of Goverment yang tepat, cermat,
Koordinasi yang baik terarah, efektif, dan
dengan pimpinan untuk efisien.
petunjuk dan arahan
dalam Laporan
Rancangan Realisasi,

2. Melaporkan 1. Meminta ijin 1.Mendapat Akuntabilitas VISI : SATYA :


kepada Kepala kepada Kepala ijin dari Kasi Bertanggung jawab atas Kesetian yang bersumber
Kejaksaan Negeri Kejaksaan Pidana usul untuk pengarsipan Mengoptimalkan pada rasa jujur baik
Minahasa Selatan laporan hasil sidang peranan bidang terhadap tuhan yang
Negeri Umum
terkait rancangan secara manual dan Seksi Tindak Maha Esa, diri pribadi dan
aktualisasi Minahasa elektronik. Pidana Umum keluarga, dan sesama
Selatan untuk dalam rangka manusia.
pengarsipan Nasionalisme menjadikan (Kesetian yang bersumber
jadwal sidang Menyampaikan laporan Kejaksaan sebagai pada rasa jujur terhadap
dan laporan rancangan dengan lembaga penegak permasalahan yang ada)
hasil sidang. 2.Konsep Bahasa Indonesia hukum yang
sebagai Bahasa terorganisir dengan ADHI :
2. Mengajukan disetujui
pemersatu bangsa yang baik dan selalu Kesempurnaan dalam
konsep dan santun, dan benar menjalankan bertugas yang berunsur
74
pengarsipan didukung merupakan wujud segala sesuatu utama pada pemilikan
jadwal sidang oleh Kasi penerapan nilai berdasarkan rasa tanggung jawab baik
dan laporan Pidum. nasionalisme. ketentuan terhadap tuhan yang Esa,
perundang – keluarga dan sesama
hasil sidang
Etika Publik undangan, surat manusia.
secara manual Menghargai komunikasi, perintah dan (Kesempurnaan dalam
dan elektronik. konsultasi, dan standar melaksanakan tugas dan
3. Mengajukan kerjasama dalam operasional fungsi CPNS Kejaksaan
untuk membuat mengajukan konsep prosedur yang RI)
pengarsipan 3.Mendapat pengarsipan laporan berlakudengan
jadwal sidang persetujuan hasil siding yang bersih, efektif, WICAKSANA :
merupakan nilai dasar efisien, transparan, Bijaksana dalam tutur kata
dan laporan dari Kasi
etika publik. akuntabel. dan tingkah laku ketika
hasil sidang. Pidum peserta meminta
Komitmen mutu MISI : persetujuan atau
Memberikan suatu mengusulkan rancangan
inovasi pada seksi Mengoptimalkan kepada pimpinan.
pidana umum dalam pelaksanaan fungsi (Bijaksana dalam tutur
rangka untuk mengikuti Kejaksaan dalam kata dan tingkah laku
perkembangan sistem pelaksanaan tugas untuk mengusulkan isu di
informasi. dan wewenang, satuan kerja)
baik dalam segi
Anti korupsi kualitas maupun
Rangkaian kegiatan kuantitas
dikerjakan dengan jujur penanganan
dan bertanggungjawab perkara seluruh
serta sesuai dengan tindak pidana,
hasil sidang sebenarnya. penanganan
perkara Perdata
Manajemen ASN dan Tata Usaha
Pengawasan dari atasan Negara, serta
langsung dalam pengoptimalan
melaksanakan konsep kegiatan Intelijen
rancangan aktualisasi. Kejaksaan, secara
profesional,
proposional dan
75
Pelayanan Publik bermartabat
Memberikan kemudahan melalui penerapan
akses administrasi Standard
perkara untuk pelayanan Operating
yang efektif dan efisien. Procedure (SOP)
yang tepat, cermat,
Whole Of Goverment terarah, efektif, dan
efisien.
Koordinasi yang baik
dengan pimpinan untuk
petunjuk dan arahan
dalam Laporan
Rancangan Realisasi,
3. Mencatat jadwal 1. Menanyakan 1. Meneri Akuntabilitas VISI : SATYA :
kepada Jaksa Mengerjakan aktualisasi
persidangan ma Kesetian yang bersumber
Penuntut dengan penuh rasa Mengoptimalkan
Umum jadwal tanggung jawab. peranan bidang pada rasa jujur untuk tiba
mengenai Seksi Tindak
sidang di pengadilan dengan
jadwal sidang Pidana Umum
2. Mencatat 2. Tercatat Nasionalisme dalam rangka tepat waktu
jadwal Menghargai pendapat menjadikan
nya
persidangan dari pimpinan maupun Kejaksaan sebagai
3. Mengarsipkan jadwal Jaksa Penuntut Umum lembaga penegak ADHI :
jadwal sidang terkait aktualisasi. hukum yang
persida Kesempurnaan dalam
terorganisir dengan
ngan Etika Publik baik dan selalu bertugas saat
Bersikap sopan dan menjalankan
3. Jadwal mendampingi JPU dalam
ramah dalam segala sesuatu
sidang menyapaikan dan berdasarkan persidangan dan
mengkordinasikan jadwal ketentuan
terarsip bertanggung jawab atas
persidangan kepada perundang –
kan Jaksa Penuntut Umum. undangan, surat tugas yang diemban.
perintah dan
Komitmen Mutu standar
Mengutamakan efisiensi operasional WICAKSANA :
dan efektifitas agar prosedur yang
Bijaksana dalam tutur kata
76
mendapatkan hasil kerja berlakudengan dan tingkah laku dalam
yang berkualitas. bersih, efektif,
mendampingi JPU dalam
efisien, transparan,
Anti Korupsi akuntabel. persidangan.
Bekerja dengan jujur,
ikhlas dan tanpa MISI :
mengharapkan imbalan
dan serta tidak Mengoptimalkan
menunda-nunda pelaksanaan fungsi
pekerjaan. Kejaksaan dalam
pelaksanaan tugas
Manajemen ASN dan wewenang,
Menjaga profesionalitas baik dalam segi
dalam pelaksanaan kualitas maupun
kegiatan pengarsipan kuantitas
laporan hasil sidang dan penanganan
Pengembangan diri bagi perkara seluruh
ASN terutama Analis tindak pidana,
penuntutan. penanganan
perkara Perdata
Pelayanan Publik dan Tata Usaha
Memberikan pelayanan Negara, serta
yang baik dan efektif pengoptimalan
pada pekerjaan di seksi kegiatan Intelijen
tindak pidana umum Kejaksaan, secara
dalam mengerjakan profesional,
aktualisasi proposional dan
bermartabat
Whole Of Goverment melalui penerapan
Menjalin komunikasi dan Standard
kerjasama yang baik Operating
dengan atasan dan staff Procedure (SOP)
pidum dan yang tepat, cermat,
mengkordinasikan terarah, efektif, dan
dengan instansi efisien.
pengadilan dalam
77
mendapatkan informasi
dan data.

4. Mendampingi 1. Mempersiapkan 1. Berkas Akuntabilitas VISI : SATYA :


berkas sidang Mempersiapkan berkas
Jaksa Penuntut untuk Kesetian yang bersumber
persidangan dan Mengoptimalkan
Umum dalam sidang mencatat jalannya peranan bidang pada rasa jujur untuk tiba
persidangan serta Seksi Tindak
Persidangan telah di pengadilan dengan
seluruh rankaian Pidana Umum
2. Pergi ke siap kegiatan dengan penuh dalam rangka tepat waktu
Pengadilan Negeri tangung jawab dan dapat menjadikan
2. Tiba di
dipertanggungjawabkan. Kejaksaan sebagai
Pengadi lembaga penegak ADHI :
Nasionalisme hukum yang
lan Kesempurnaan dalam
Memasukkan konsep terorganisir dengan
3. Mencatat Negeri yang memiliki nilai baik dan selalu bertugas saat
jalannya nasionalisme.\ menjalankan
3. Catatan mendampingi JPU dalam
persidangan segala sesuatu
sidang berdasarkan persidangan dan
ketentuan
4. Berkas bertanggung jawab atas
4. Merapihkan Etika Publik perundang –
berkas sidang sidang Mempersiapkan dan undangan, surat tugas yang diemban.
merapikan berkas sidang perintah dan
rapi
serta menyakan kepada standar
5. Menanyakan 5. Meneri JPU terkait laporan hasil operasional WICAKSANA :
kepada JPU untuk sidang dengan sopan prosedur yang
ma Bijaksana dalam tutur kata
pengetikan hasil dan santun. berlakudengan
laporan sidang perintah bersih, efektif, dan tingkah laku dalam
Komitmen Mutu efisien, transparan,
untuk mendampingi JPU dalam
Kegiatan dilakukan akuntabel.
mengeti secara efektif dan efisien persidangan.
serta memberikan
k
informasi yang MISI :
laporan bermanfaat dan menarik
sesuai fakta Mengoptimalkan
sidang
persidangan. pelaksanaan fungsi
78
Kejaksaan dalam
Anti Korupsi pelaksanaan tugas
Membangun budaya dan wewenang,
kerja yang berintegritas. baik dalam segi
Ditunjukkan dengan kualitas maupun
tindakan mempersiapkan kuantitas
segala sesuatu sebelum penanganan
memulai kegiatan perkara seluruh
aktualisasi dengan tindak pidana,
sebenar-benarnya dan penanganan
tidak menyembunyikan perkara Perdata
hal-hal yang dan Tata Usaha
menguntungkan diri Negara, serta
sendiri. pengoptimalan
kegiatan Intelijen
Managemen ASN Kejaksaan, secara
Sebagai Aparatur Sipil profesional,
Negara yang proposional dan
bertanggung jawab atas bermartabat
tindakan pencatatan melalui penerapan
laporan hasil sidang Standard
yang menunjukan bentuk Operating
transparansi demi Procedure (SOP)
menuju profesionalitas. yang tepat, cermat,
\ terarah, efektif, dan
Pelayanan Publik efisien.
Memberikan pelayanan
yang baik dan efektif
pada pekerjaan di seksi
tindak pidana umum
dalam mengerjakan
aktualisasi.

Whole Of Goverment
Menjalin komunikasi dan

79
kerjasama yang baik
dengan atasan dan staf
pidum dan para JPU.
5. Mengetik Laporan 5. Membuka - Akuntabilitas VISI : SATYA :
file komputer Bertanggung jawab
Hasil Sidang Terbukanya Kesetiaan yang
dalam membuat Mengoptimalkan
6. Mengetik file pengetikan jadwal peranan bidang bersumber pada rasa jujur
laporan hasil persidangan dan laporan Seksi Tindak
komputer terhadap Seksi Tindak
sidang hasil sidang. Pidana Umum
berdasarkan - Laporan dalam rangka Pidana Umum.
catatan sidang Nasionalisme menjadikan
hasil sidang  
(menggunakan Menggunakan Bahasa Kejaksaan sebagai
Ms. Word) (softcopy) Indonesia baku yang lembaga penegak ADHI :
baik dan benar dalam hukum yang
Kesempurnaan dalam
pengetikan jadwal terorganisir dengan
7. Mencetak persidangan dan laporan baik dan selalu bertugas terhadap proses
hasil laporan hasil sidang menjalankan
kegiatan
sidang yang telah segala sesuatu
dibuat - Laporan berdasarkan
ketentuan
hasil sidang WICAKSANA :
8. Menyampai Etika Publik perundang –
kan hasil (hardcopy) Pengetikan jadwal undangan, surat Bijaksana dalam tutur kata
pembuatan persidangan dan laporan perintah dan
dan tingkah laku
laporan sidang hasil sidang dilakukan standar
ke JPU - Laporan dengan cermat,dan teliti. operasional menyampaikan hasil
prosedur yang
hasil sidang pembuatan laporan sidang
Komitmen Mutu berlakudengan
tersampaika Menginput jadwal bersih, efektif, ke JPU
persidangan dan laproan efisien, transparan,
n ke JPU
hasil sidang dengan jelas akuntabel.

Anti Korupsi MISI :


Bertanggung jawab
terhadap proses Mengoptimalkan

80
pembuatan pengetikan pelaksanaan fungsi
jadwal persidangan dan Kejaksaan dalam
laporan hasil sidang pelaksanaan tugas
sesuai dengan fakta dan wewenang,
persidangan. baik dalam segi
kualitas maupun
Manejemen ASN kuantitas
Dalam pembuatan penanganan
jadwal persidangan dan perkara seluruh
laproan hasil sidang tindak pidana,
menjunjung sikap penanganan
profesionalitas sebagai perkara Perdata
seorang ASN. dan Tata Usaha
Negara, serta
Pelayanan Publik pengoptimalan
Memberikan pelayanan kegiatan Intelijen
yang baik dan efektif Kejaksaan, secara
pada pekerjaan di seksi profesional,
tindak pidana umum proposional dan
dalam mengerjakan bermartabat
aktualisasi. melalui penerapan
Standard
Operating
Whole Of Goverment Procedure (SOP)
Menjalin komunikasi dan yang tepat, cermat,
kerjasama yang baik terarah, efektif, dan
dengan atasan dan staff efisien.
pidum serta para JPU.

6. Membuat Ordner 1. Membeli ordner - Terbelinya Akuntabilitas VISI : SATYA :


Bertanggung jawab
Laporan Hasil ordner Kesetiaan pada rasa jujur
dalam penyimpanan Mengoptimalkan
Sidang ordner sesuai dengan peranan bidang untuk membeli ordner
2. Mengetik judul perkaranya. Seksi Tindak
- print-out dengan uang pribadi
ordner Pidana Umum
Nasionalisme dalam rangka
81
judul ordner Menggunakan Bahasa menjadikan ADHI :
Indonesia yang baik Kejaksaan sebagai
Kesempurnaan dalam
3. Menyimpan dalam proses lembaga penegak
Ordner - Ordner pengerjaan dengan staff hukum yang bertugas yaitu membuat
seksi pidana pidum terorganisir dengan
tersimpan Odner laporan hasil
lainnya. baik dan selalu
menjalankan sidang dengan baik dan
Etika Publik segala sesuatu
rapih juga teliti dan
Bekerja sama dengan berdasarkan
tutur kata yang baik ketentuan cermat.
dengan staff pidum perundang –
dalam rangkaian undangan, surat
kegiatan aktualisasi. perintah dan WICAKSANA :
standar
Bijaksana dalam membuat
Komitmen Mutu operasional
Memperhatikan nilai prosedur yang ordner dan memasukkan
kerapihan dalam berlakudengan
data laporan hasil sidang
pembuatan aktualisasi bersih, efektif,
dan penimpanan terkait efisien, transparan, di aplikasi SIYAPA
arsip jadwal persidangan akuntabel.
Kejaksaan Negeri
dan laporan hasil sidang.
MISI : Minahasa Selatan

Mengoptimalkan
Anti Korupsi pelaksanaan fungsi
Bertanggung jawab Kejaksaan dalam
terhadap rangkaian pelaksanaan tugas
kegiatan dan tidak dan wewenang,
menunda-nunda baik dalam segi
pekerjaan. kualitas maupun
kuantitas
Manjemen ASN penanganan
Dalam penyimpanan perkara seluruh
riwayat jadwal tindak pidana,
persidangan dan laporan penanganan
hasil sidang diarsipkan perkara Perdata
82
sesuai klasifikasinya dan Tata Usaha
serta menjunjung sikap Negara, serta
profesionalitas sebagai pengoptimalan
seorang ASN. kegiatan Intelijen
Kejaksaan, secara
Pelayanan Publik profesional,
Memberikan pelayanan proposional dan
yang baik dan efektif bermartabat
pada pekerjaan di seksi melalui penerapan
tindak pidana umum Standard
dalam mengerjakan Operating
aktualisasi. Procedure (SOP)
yang tepat, cermat,
Whole Of Goverment terarah, efektif, dan
Menjalin komunikasi dan efisien.
kerjasama yang baik
dengan atasan dan staff
pidum.

83
7. Mengarsipkan 1. Menerima - Laporan Akuntabilitas VISI : SATYA :
laporan hasil Bertanggung jawab
Laporan Hasil hasil sidang Kesetiaan yang
sidang dari JPU dalam penyimpanan Mengoptimalkan
Sidang (hardcopy) ordner sesuai dengan peranan bidang bersumber pada rasa jujur
perkaranya. Seksi Tindak
dalam mengarsipkan
Pidana Umum
2. Meregister hasil - Register Nasionalisme dalam rangka laporan hasil sidang
laporan sidang Menggunakan Bahasa menjadikan
hasil
Indonesia yang baik Kejaksaan sebagai
laporan dalam proses lembaga penegak ADHI :
3. Memindai hasil pengerjaan dengan staff hukum yang
sidang Kesempurnaan dalam
laporan sidang seksi pidana pidum terorganisir dengan
(scanning) lainnya. baik dan selalu bertugas yaitu
menjalankan
- Hasil mengarsipkan laporan
Etika Publik segala sesuatu
4. Mengarsipkan laporan Bekerja sama dengan berdasarkan hasil sidang secara
hasil laporan tutur kata yang baik ketentuan
sidang (soft manual dan digital.
sidang secara dengan staff pidum perundang –
digital file) dalam rangkaian undangan, surat
kegiatan aktualisasi. perintah dan
standar
5. Mengarsipkan - Folder Komitmen Mutu operasional WICAKSANA :
hasil laporan Memperhatikan nilai prosedur yang
arsip hasil Bijaksana dalam tutur kata
sidang ke dalam kerapihan dalam berlakudengan
ordner laporan pembuatan aktualisasi bersih, efektif, dan tingkah laku ketika
dan penimpanan terkait efisien, transparan,
sidang menerima laporan hasil
arsip jadwal persidangan akuntabel.
(digital) dan laporan hasil sidang. MISI : sidang dari JPU

Anti Korupsi Mengoptimalkan


- Arsip Bertanggung jawab pelaksanaan fungsi
terhadap rangkaian Kejaksaan dalam
laporan
kegiatan dan tidak pelaksanaan tugas
hasil sidang menunda-nunda dan wewenang,
pekerjaan. baik dalam segi
di ordner
kualitas maupun
84
Manjemen ASN kuantitas
Dalam penyimpanan penanganan
riwayat jadwal perkara seluruh
persidangan dan laporan tindak pidana,
hasil sidang diarsipkan penanganan
sesuai klasifikasinya perkara Perdata
serta menjunjung sikap dan Tata Usaha
profesionalitas sebagai Negara, serta
seorang ASN. pengoptimalan
kegiatan Intelijen
Pelayanan Publik Kejaksaan, secara
Memberikan pelayanan profesional,
yang baik dan efektif proposional dan
pada pekerjaan di seksi bermartabat
tindak pidana umum melalui penerapan
dalam mengerjakan Standard
aktualisasi. Operating
Procedure (SOP)
Whole Of Goverment yang tepat, cermat,
Menjalin komunikasi dan terarah, efektif, dan
kerjasama yang baik efisien.
dengan atasan dan staff
pidum.

85
A. JADWAL IMPLEMENTASI AKTUALISASI

Nama : MUHAMMAD ZULKARNAIN YAHYA


Instansi : Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan
TGL
NO KEGIATAN NILAI DASAR OUTPUT
PELAKSANAAN
1. Mengusulkan Akuntabilitas Jum’at, 11 Juni 1. Mendapatkan izin dari
dan Bertanggung jawab 2021 kasi pidum terkait
mempresntasi atas usul untuk rancangan aktualisasi
kan kepada pengarsipan laporan 2. Mencatat mengenai
Kepala Seksi hasil sidang secara arahan dan masukan
Tindak Pidana manual dan Kasi pidum
Umum elektronik. 3. Adanya koordinasi
Kejaksaan Nasionalisme dengan kasi pidum
Negeri Menyampaikan
Minahasa laporan rancangan
Selatan di dengan Bahasa
Amurang Indonesia sebagai
terkait Bahasa pemersatu
pengarsipan bangsa yang santun,
laporan hasil dan benar merupakan
sidang; wujud penerapan nilai
nasionalisme.
Etika Publik
Menghargai
komunikasi,
konsultasi, dan
kerjasama dalam
mengajukan konsep
pengarsipan laporan
hasil siding yang
merupakan nilai dasar
etika publik.

Komitmen mutu
Memberikan suatu
inovasi pada seksi
pidana umum dalam
rangka untuk
mengikuti
perkembangan sistem
informasi.
Anti korupsi
Rangkaian kegiatan
dikerjakan dengan
jujur dan
bertanggungjawab
serta sesuai dengan
hasil sidang
sebenarnya.

86
Manajemen ASN
Pengawasan dari
atasan langsung
dalam melaksanakan
konsep rancangan
aktualisasi.
Pelayanan Publik
Memberikan
kemudahan akses
administrasi perkara
untuk pelayanan yang
efektif dan efisien.
Whole Of Goverment
Koordinasi yang baik
dengan pimpinan
untuk petunjuk dan
arahan dalam
Laporan Rancangan
Realisasi,

2. Melaporkan Akuntabilitas Rabu, 16 Juni 2021 1. Mendapatkan izin dari


kepada Kepala Bertanggung jawab s/d Selesai Kepala Kejaksaan
Kejaksaan atas usul untuk Negeri Minahasa
Negeri pengarsipan laporan Selatan terkait
Minahasa hasil sidang secara rancangan akttualisasi
Selatan terkait manual dan 2. Mencatat mengenai
rancangan elektronik. arahan dan masukan
aktualisasi Nasionalisme Kepala Kejaksaan
Menyampaikan Negeri Minahasa
laporan rancangan Selatan
dengan Bahasa 3. Adanya koordinasi
Indonesia sebagai dengan Kepala
Bahasa pemersatu Kejaksaan Negeri
bangsa yang santun, Minahasa Selatan
dan benar merupakan
wujud penerapan nilai
nasionalisme.
Etika Publik
Menghargai
komunikasi,
konsultasi, dan
kerjasama dalam
mengajukan konsep
pengarsipan laporan
hasil siding yang
merupakan nilai dasar
etika publik.
Komitmen mutu
Memberikan suatu
inovasi pada seksi
pidana umum dalam
rangka untuk
mengikuti
perkembangan sistem
informasi.

87
Anti korupsi
Rangkaian kegiatan
dikerjakan dengan
jujur dan
bertanggungjawab
serta sesuai dengan
hasil sidang
sebenarnya.
Manajemen ASN
Pengawasan dari
atasan langsung
dalam melaksanakan
konsep rancangan
aktualisasi.
Pelayanan Publik
Memberikan
kemudahan akses
administrasi perkara
untuk pelayanan yang
efektif dan efisien.
Whole Of Goverment
Koordinasi yang baik
dengan pimpinan
untuk petunjuk dan
arahan dalam
Laporan Rancangan
Realisasi,

3. Mencatat Akuntabilitas Rabu, 16 Juni 2021 1. Menyampaikan kepada


jadwal Mengerjakan s/d Selesai para JPU terkait
persidangan aktualisasi dengan rancangan aktualisasi
penuh rasa tanggung 2. Tercatatnya jadwal
jawab. persidangan
Nasionalisme 3. Mengkordinasikan dan
Menghargai pendapat meminta izin kepada
dari pimpinan maupun JPU untuk mengikuti
Jaksa Penuntut persidangan
Umum terkait
aktualisasi.
Etika Publik
Bersikap sopan dan
ramah dalam
menyapaikan dan
mengkordinasikan
jadwal persidangan
kepada Jaksa
Penuntut Umum.
Komitmen Mutu
Mengutamakan
efisiensi dan
efektifitas agar
mendapatkan hasil
kerja yang
berkualitas.
Anti Korupsi

88
Bekerja dengan jujur,
ikhlas dan tanpa
mengharapkan
imbalan dan serta
tidak menunda-nunda
pekerjaan.
Manajemen ASN
Menjaga
profesionalitas dalam
pelaksanaan kegiatan
pengarsipan laporan
hasil sidang dan
Pengembangan diri
bagi ASN terutama
Analis penuntutan.
Pelayanan Publik
Memberikan
pelayanan yang baik
dan efektif pada
pekerjaan di seksi
tindak pidana umum
dalam mengerjakan
aktualisasi
Whole Of Goverment
Menjalin komunikasi
dan kerjasama yang
baik dengan atasan
dan staff pidum dan
mengkordinasikan
dengan instansi
pengadilan dalam
mendapatkan
informasi dan data.

4. Mendampingi Akuntabilitas Rabu, 16 Juni 2021 1. Mencatat rangkaian


Jaksa Mempersiapkan s/d Selesai kegiatan persidangan
Penuntut berkas persidangan 2. Membantu merapikan
Umum dalam dan mencatat berkas yang akan
Persidangan jalannya persidangan disidangkan
serta seluruh rankaian 3. Mengetik agenda sidang
kegiatan dengan dan laporan hasil sidang
penuh tangung jawab yang selanjutnya
dan dapat disampaikan kepada
dipertanggungjawabk JPU yang bersangkutan
an.
Nasionalisme
Memasukkan konsep
yang memiliki nilai
nasionalisme.
Etika Publik
Mempersiapkan dan
merapikan berkas
sidang serta
menyakan kepada
JPU terkait laporan

89
hasil sidang dengan
sopan dan santun.

Komitmen Mutu
Kegiatan dilakukan
secara efektif dan
efisien serta
memberikan informasi
yang bermanfaat dan
menarik sesuai fakta
persidangan.
Anti Korupsi
Membangun budaya
kerja yang
berintegritas.
Ditunjukkan dengan
tindakan
mempersiapkan
segala sesuatu
sebelum memulai
kegiatan aktualisasi
dengan sebenar-
benarnya dan tidak
menyembunyikan hal-
hal yang
menguntungkan diri
sendiri.
Managemen ASN
Sebagai Aparatur Sipil
Negara yang
bertanggung jawab
atas tindakan
pencatatan laporan
hasil sidang yang
menunjukan bentuk
transparansi demi
menuju
profesionalitas.
Pelayanan Publik
Memberikan
pelayanan yang baik
dan efektif pada
pekerjaan di seksi
tindak pidana umum
dalam mengerjakan
aktualisasi.
Whole Of Goverment
Menjalin komunikasi
dan kerjasama yang
baik dengan atasan
dan staf pidum dan
para JPU.
5. Mengetik Akuntabilitas Rabu, 16 Juni 2021 1. Terbukanya file
jadwal sidang Bertanggung jawab s/d Selesai komputer ;
dan laporan dalam membuat 2. Jadwal sidang dan

90
hasil sidang pengetikan jadwal laporan hasl sidang
persidangan dan telah terinput di dalam
laporan hasil sidang. komputer
Nasionalisme 3. Jadwal sidang dan
Menggunakan laporan hasil sidang
Bahasa Indonesia telah dicetak;
baku yang baik dan 4. Jadwal sidang dan
benar dalam laporan hasil sidang
pengetikan jadwal telah tersampaikan ke
persidangan dan JPU.
laporan hasil sidang
Etika Publik
Pengetikan jadwal
persidangan dan
laporan hasil sidang
dilakukan dengan
cermat,dan teliti.
Komitmen Mutu
Menginput jadwal
persidangan dan
laproan hasil sidang
dengan jelas
Anti Korupsi
Bertanggung jawab
terhadap proses
pembuatan
pengetikan jadwal
persidangan dan
laporn hasil sidang
sesuai dengan fakta
persidangan.
Manjemen ASN
Dalam pembuatan
jadwal persidangan
dan laproan hasil
sidang menjunjung
sikap profesionalitas
sebagai seorang
ASN.
Pelayanan Publik
Memberikan
pelayanan yang baik
dan efektif pada
pekerjaan di seksi
tindak pidana umum
dalam mengerjakan
aktualisasi.
Whole Of Goverment
Menjalin komunikasi
dan kerjasama yang
baik dengan atasan
dan staff pidum serta
para JPU.

6. Membuat Akuntabilitas Rabu, 14 Juli 2021 1. Membeli ordner di

91
ordner laporan Bertanggung jawab s/d Selesai fotocopy terdekat
hasil sidang dalam penyimpanan 2. Menyiapkan laporan
ordner sesuai dengan hasil sidang dan
perkaranya. agenda sidang untuk
Nasionalisme diarsipkan
Menggunakan 3. Menyimpan dan
Bahasa Indonesia merapikan ordner
yang baik dalam jadwal sidang dan
proses pengerjaan laporan hasil sidang
dengan staff seksi
pidana pidum lainnya.
Etika Publik
Bekerja sama dengan
tutur kata yang baik
dengan staff pidum
dalam rangkaian
kegiatan aktualisasi.
Komitmen Mutu
Memperhatikan nilai
kerapihan dalam
pembuatan aktualisasi
dan penimpanan
terkait arsip jadwal
persidangan dan
laporan hasil sidang.
Anti Korupsi
Bertanggung jawab
terhadap rangkaian
kegiatan dan tidak
menunda-nunda
pekerjaan.
Manjemen ASN
Dalam penyimpanan
riwayat jadwal
persidangan dan
laporan hasil sidang
diarsipkan sesuai
klasifikasinya serta
menjunjung sikap
profesionalitas
sebagai seorang
ASN.
Pelayanan Publik
Memberikan
pelayanan yang baik
dan efektif pada
pekerjaan di seksi
tindak pidana umum
dalam mengerjakan
aktualisasi.
Whole Of Goverment
Menjalin komunikasi
dan kerjasama yang
baik dengan atasan
dan staff pidum.

92
7. Mengarsipkan Akuntabilitas Rabu, 14 Juli 2021 1. Mengarsipkan laporan
jadwal sidang Bertanggung jawab s/d Selesai hasil sidang dan jadwal
dan laporan dalam penyimpanan sidang di tempat di
hasil sidang ordner sesuai dengan penyimpanan.
perkaranya. 2. Menginput jadwal
Nasionalisme sidang dan laporan
Menggunakan hasil sidang ke aplikasi
Bahasa Indonesia SIYAPA Kejari Minsel
yang baik dalam 3. Menyimpan ordner
proses pengerjaan jadwal sidang dan
dengan staff seksi laporan hasil sidang
pidana pidum lainnya. dalam lemari
Etika Publik pengarsipan pada
Bekerja sama dengan seksi tindak pidana
tutur kata yang baik umum
dengan staff pidum
dalam rangkaian
kegiatan aktualisasi.
Komitmen Mutu
Memperhatikan nilai
kerapihan dalam
pembuatan aktualisasi
dan penimpanan
terkait arsip jadwal
persidangan dan
laporan hasil sidang.
Anti Korupsi
Bertanggung jawab
terhadap rangkaian
kegiatan dan tidak
menunda-nunda
pekerjaan.
Manjemen ASN
Dalam penyimpanan
riwayat jadwal
persidangan dan
laporan hasil sidang
diarsipkan sesuai
klasifikasinya serta
menjunjung sikap
profesionalitas
sebagai seorang
ASN.
Pelayanan Publik
Memberikan
pelayanan yang baik
dan efektif pada
pekerjaan di seksi
tindak pidana umum
dalam mengerjakan
aktualisasi.

93
Whole Of Goverment
Menjalin komunikasi
dan kerjasama yang
baik dengan atasan
dan staff pidum.
Tempat Aktualisasi : Bidang Tindak Pidana Umum Kejaksaan Negeri Minahasa
Selatan

94
B. CATATAN BIMBINGAN

Nama : MUHAMMAD ZULKARNAIN YAHYA

NIP : 19950615 202012 1 010

Unit Kerja : KEJAKSAAN NEGERI MINAHASA SELATAN

Jabatan : STAF TINDAK PIDANA UMUM

Isu : Optimalisasi Pengarsipan Jadwal Sidang dan


Laporan Hasil Sidang Pada Seksi Tindak Pidana
Umum Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan

KEGIATAN 1
Mempresentasikan rancangan aktualisasi yang akan dihabituasikan kepada
Kepala Seksi Tindak Pidana Umum

Penyelesaian Catatan Mentor Paraf Mentor Media


Kegiatan Komunikasi
dengan Coach

 Tahapan Tahapan kegiatan TELEPON


pada kegiatan 1
Kegiatan
telah di laksanakan
dengan baik sesuai
Rancangan
Aktualisasi yang
telah dibuat oleh
Peserta Diklat
Latsar CPNS
Kejaksaan RI 2021
 Output Output terhadap TELEPON
Kegiatan kegiatan ini
terhadap mendukung
Pemecahan pemecahan isu
Isu yang akan
dilaksanakan di
Kejaksaan Negeri

95
Minahasa Selatan

 Keterkaitan Kegiatan 1 yang TELEPON


Substansi dilaksanakan
Mata Pelatihan sesuai dengan
keterkaitan
substansi mata
pelatihan Diklat
Latsar Kejaksaan
RI 2021
 Kontribusi Visi : TELEPON
Terhadap Visi- Rancangan
Misi aktualisasi yang
Organisasi akan dilaksanakan
agar terlaksana
dengan baik
dengan
menerapkan nilai-
nilai ANEKA
merupakan salah
satu bentuk
kontribusi untuk
menjadi ASN yang
efektif, efisien dan
akuntabel.

Misi :
Mengoptimalkan
aparatur bidang
tindak pidana
umum di Kejaksaan
secara
professional.

96
Membentuk aparat
Kejaksaan yang
bermoral dan
beretika.

 Penguatan Satya : TELEPON


Nilai Dalam melakukan
Organisasi kegiatan aktualisasi
harus dilandasi
dengan kejujuran
dimana selalu
mengingat dan
mempertanggungja
-wabkan isi
rancangan kepada
Tuhan Yang Maha
Esa, terhadap diri
pribadi dan
keluarga maupun
kepada sesama
manusia.

Adhi :
Kesempurnaan
dalam membuat
rancangan
dilaksanakan
dengan prinsip rasa
tanggung jawab
terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, 
keluarga dan
sesama manusia.

Wicaksana :

97
Aparat Kejaksaan
harus selalu
bijaksana dalam
tutur kata dan
tingkah laku.

Nama : MUHAMMAD ZULKARNAIN YAHYA

NIP : 19950615 202012 1 010

Unit Kerja : KEJAKSAAN NEGERI MINAHASA SELATAN

Jabatan : STAF TINDAK PIDANA UMUM

98
Isu : Optimalisasi Pengarsipan Jadwal Sidang dan
Laporan Hasil Sidang Pada Seksi Tindak Pidana
Umum Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan

KEGIATAN 2
Melaporkan rancangan aktualisasi kepada Kepala Kejaksaan Negeri Minahasa
Selatan

Penyelesaian Catatan Mentor Paraf Mentor Media


Kegiatan Komunikasi
dengan Coach

 Tahapan Tahapan kegiatan TELEPON


pada kegiatan 2
Kegiatan
telah di laksanakan
dengan baik sesuai
Rancangan
Aktualisasi yang
telah dibuat oleh
Peserta Diklat
Latsar CPNS
Kejaksaan RI 2021
 Output Output terhadap TELEPON
Kegiatan kegiatan ini
terhadap mendukung
Pemecahan pemecahan isu
Isu yang akan
dilaksanakan di
Kejaksaan Negeri
Minahasa Selatan

 Keterkaitan Kegiatan 2 yang TELEPON


Substansi dilaksanakan
Mata Pelatihan sesuai dengan
keterkaitan
substansi mata

99
pelatihan Diklat
Latsar Kejaksaan
RI 2021
 Kontribusi Visi : TELEPON
Terhadap Visi- Rancangan
Misi aktualisasi yang
Organisasi akan dilaksanakan
agar terlaksana
dengan baik
dengan
menerapkan nilai-
nilai ANEKA
merupakan salah
satu bentuk
kontribusi untuk
menjadi ASN yang
efektif, efisien dan
akuntabel.

Misi :
Mengoptimalkan
aparatur bidang
tindak pidana
umum di Kejaksaan
secara
professional.
Membentuk aparat
Kejaksaan yang
bermoral dan
beretika.

 Penguatan Satya : TELEPON


Nilai Dalam melakukan
Organisasi kegiatan aktualisasi
harus dilandasi

100
dengan kejujuran
dimana selalu
mengingat dan
mempertanggungja
-wabkan isi
rancangan kepada
Tuhan Yang Maha
Esa, terhadap diri
pribadi dan
keluarga maupun
kepada sesama
manusia.

Adhi :
Kesempurnaan
dalam membuat
rancangan
dilaksanakan
dengan prinsip rasa
tanggung jawab
terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, 
keluarga dan
sesama manusia.

Wicaksana :
Aparat Kejaksaan
harus selalu
bijaksana dalam
tutur kata dan
tingkah laku.

101
Nama : MUHAMMAD ZULKARNAIN YAHYA

NIP : 19950615 202012 1 010

Unit Kerja : KEJAKSAAN NEGERI MINAHASA SELATAN

Jabatan : STAF TINDAK PIDANA UMUM

Isu : Optimalisasi Pengarsipan Jadwal Sidang


dan Laporan Hasil Sidang Pada Seksi
Tindak Pidana Umum Kejaksaan Negeri
Minahasa Selatan

KEGIATAN 3
Mengkordinasikan jadwal persidangan kepada para Jaksa Penuntut Umum

Penyelesaian Catatan Mentor Paraf Mentor Media


Kegiatan Komunikasi
dengan Coach

 Tahapan Peserta diklat telah TELEPON


Kegiatan berkordinasi
kepada para Jaksa
Penuntut Umum
dan staf Pidum
terkait jadwal
sidang untuk
aktualisasi

102
 Output Output yang TELEPON
Kegiatan dihasilkan pada
terhadap pelaksanaan
Pemecahan kegiatan 3 berguna
Isu sebagai langkah
untuk mewujudkan
aktualisasi peserta

 Keterkaitan Kegiatan 3 yang TELEPON


Substansi dilaksanakan
Mata Pelatihan sesuai dengan
keterkaitan
substansi mata
pelatihan Diklat
Latsar Kejaksaan
RI 2021
 Kontribusi Visi : TELEPON
Terhadap Visi- Rancangan
Misi aktualisasi yang
Organisasi akan dilaksanakan
agar terlaksana
dengan baik
dengan
menerapkan nilai-
nilai ANEKA
merupakan salah
satu bentuk
kontribusi untuk
menjadi ASN yang
efektif, efisien dan
akuntabel

Misi :
Mengoptimalkan

103
aparatur bidang
tindak pidana
Kejaksaan secara
professional.
Membentuk aparat
Kejaksaan yang
bermoral dan
beretika.
 Penguatan Satya : TELEPON
Nilai Dalam melakukan
Organisasi kegiatan aktualisasi
harus dilandasi
dengan kejujuran
dimana selalu
mengingat dan
mempertanggungja-
wabkan isi
rancangan kepada
Tuhan Yang Maha
Esa, terhadap diri
pribadi dan
keluarga maupun
kepada sesama
manusia.

Adhi :
Kesempurnaan
dalam membuat
rancangan
dilaksanakan
dengan prinsip rasa
tanggung jawab
terhadap Tuhan

104
Yang Maha Esa, 
keluarga dan
sesama manusia.

Wicaksana :
Aparat Kejaksaan
harus selalu
bijaksana dalam
tutur kata dan
tingkah laku.

105
Nama : MUHAMMAD ZULKARNAIN YAHYA

NIP : 19950615 202012 1 010

Unit Kerja : KEJAKSAAN NEGERI MINAHASA SELATAN

Jabatan : STAF TINDAK PIDANA UMUM

Isu : Optimalisasi Pengarsipan Jadwal Sidang dan


Laporan Hasil Sidang Pada Seksi Tindak Pidana
Umum Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan

KEGIATAN 4
Mendampingi Jaksa Penuntut Umum dalam Persidangan

Penyelesaian Catatan Mentor Paraf Mentor Media


Kegiatan Komunikasi
dengan Coach

 Tahapan Peserta diklat ikut TELEPON


Kegiatan andil dalam
mendampingi Jaksa
Penuntut Umum
dalam persidangan di
pengadilan

 Output Output kegiatan TELEPON


Kegiatan berguna sebagai
terhadap Langkah mewujudkan
aktualisasi peserta
Pemecahan
Isu

 Keterkaitan Kegiatan 4 yang TELEPON


Substansi dilaksanakan sesuai
Mata dengan keterkaitan
substansi mata
Pelatihan
pelatihan Diklat
Latsar Kejaksaan RI
2021

106
 Kontribusi Visi : TELEPON
Terhadap Visi- Rancangan
Misi
aktualisasi yang akan
Organisasi
dilaksanakan agar
terlaksana dengan
baik dengan
menerapkan nilai-nilai
ANEKA merupakan
salah satu bentuk
kontribusi untuk
menjadi ASN yang
efektif, efisien dan
akuntabel

Misi :
Mengoptimalkan
aparatur bidang
tindak pidana
Kejaksaan secara
professional.
Membentuk aparat
Kejaksaan yang
bermoral dan
beretika.
 Penguatan Satya : TELEPON
Nilai Dalam melakukan
Organisasi
kegiatan aktualisasi
harus dilandasi
dengan kejujuran
dimana selalu
mengingat dan
mempertanggungja-
wabkan isi rancangan
kepada Tuhan Yang
107
Maha Esa, terhadap
diri pribadi dan
keluarga maupun
kepada sesama
manusia.

Adhi :
Kesempurnaan dalam
membuat rancangan
dilaksanakan dengan
prinsip rasa tanggung
jawab terhadap
Tuhan Yang Maha
Esa,  keluarga dan
sesama manusia.

Wicaksana :
Aparat Kejaksaan
harus selalu
bijaksana dalam tutur
kata dan tingkah
laku.

108
Nama : MUHAMMAD ZULKARNAIN YAHYA

NIP : 19950615 202012 1 010

Unit Kerja : KEJAKSAAN NEGERI MINAHASA SELATAN

Jabatan : STAF TINDAK PIDANA UMUM

Isu : Optimalisasi Pengarsipan Jadwal Sidang dan


Laporan Hasil Sidang Pada Seksi Tindak Pidana
Umum Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan

KEGIATAN 5
Mengetik jadwal sidang dan laporan hasil sidang

Penyelesaian Catatan Mentor Paraf Mentor Media


Kegiatan Komunikasi
dengan Coach

 Tahapan Mohon teliti dalam TELEPON


Kegiatan pembuatan laporan
hasil sidang dan
jadwal persidangan.

 Output Output yang TELEPON


Kegiatan dihasilkan pada
terhadap pelaksanaan
kegiatan 5 berguna
Pemecahan
sebagai langkah
Isu untuk mewujudkan
aktualisasi peserta

 Keterkaitan Kegiatan 5 yang TELEPON


Substansi dilaksanakan
Mata Pelatihan sesuai dengan
keterkaitan
substansi mata
pelatihan Diklat
Latsar Kejaksaan
RI 2021
 Kontribusi Visi : TELEPON
Terhadap Visi- Rancangan
Misi
aktualisasi yang
Organisasi

109
akan dilaksanakan
agar terlaksana
dengan baik
dengan
menerapkan nilai-
nilai ANEKA
merupakan salah
satu bentuk
kontribusi untuk
menjadi ASN yang
efektif, efisien dan
akuntabel

Misi :
Mengoptimalkan
aparatur bidang
tindak pidana
Kejaksaan secara
professional.
Membentuk aparat
Kejaksaan yang
bermoral dan
beretika.
 Penguatan Satya : TELEPON
Nilai Dalam melakukan
Organisasi
kegiatan aktualisasi
harus dilandasi
dengan kejujuran
dimana selalu
mengingat dan
mempertanggungja
-wabkan isi
rancangan kepada
Tuhan Yang Maha
110
Esa, terhadap diri
pribadi dan
keluarga maupun
kepada sesama
manusia.

Adhi :
Kesempurnaan
dalam membuat
rancangan
dilaksanakan
dengan prinsip rasa
tanggung jawab
terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, 
keluarga dan
sesama manusia.

Wicaksana :
Aparat Kejaksaan
harus selalu
bijaksana dalam
tutur kata dan
tingkah laku.

111
Nama : MUHAMMAD ZULKARNAIN YAHYA

NIP : 19950615 202012 1 010

Unit Kerja : KEJAKSAAN NEGERI MINAHASA SELATAN

Jabatan : STAF TINDAK PIDANA UMUM

Isu : Optimalisasi Pengarsipan Laporan Hasil Sidang


Pada Seksi Tindak Pidana Umum Melalui
Aplikasi SIYAPA Kejaksaan Negeri Minahasa
Selatan di Amurang

KEGIATAN 6
Membuat ordner jadwal sidang dan laporan hasil sidang

Penyelesaian Catatan Mentor Paraf Mentor Media


Kegiatan Komunikasi
dengan Coach

 Tahapan Rangkaian kegiatan TELEPON


Kegiatan aktualisasi telah
selesai
dilaksanakan

 Output Output yang TELEPON


Kegiatan dihasilkan pada
terhadap pelaksanaan
kegiatan 6 berguna
Pemecahan
sebagai langkah
Isu untuk mewujudkan
aktualisasi peserta

 Keterkaitan Kegiatan 6 yang TELEPON


Substansi dilaksanakan
Mata Pelatihan sesuai dengan
keterkaitan
substansi mata
pelatihan Diklat
Latsar Kejaksaan
RI 2021

112
 Kontribusi Visi : TELEPON
Terhadap Visi- Rancangan
Misi
aktualisasi yang
Organisasi
akan dilaksanakan
agar terlaksana
dengan baik
dengan
menerapkan nilai-
nilai ANEKA
merupakan salah
satu bentuk
kontribusi untuk
menjadi ASN yang
efektif, efisien dan
akuntabel

Misi :
Mengoptimalkan
aparatur bidang
tindak pidana
Kejaksaan secara
professional.
Membentuk aparat
Kejaksaan yang
bermoral dan
beretika.
 Penguatan Satya : TELEPON
Nilai Dalam melakukan
Organisasi
kegiatan aktualisasi
harus dilandasi
dengan kejujuran
dimana selalu
mengingat dan
mempertanggungja
113
-wabkan isi
rancangan kepada
Tuhan Yang Maha
Esa, terhadap diri
pribadi dan
keluarga maupun
kepada sesama
manusia.

Adhi :
Kesempurnaan
dalam membuat
rancangan
dilaksanakan
dengan prinsip rasa
tanggung jawab
terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, 
keluarga dan
sesama manusia.

Wicaksana :
Aparat Kejaksaan
harus selalu
bijaksana dalam
tutur kata dan
tingkah laku.

114
Nama : MUHAMMAD ZULKARNAIN YAHYA

NIP : 19950615 202012 1 010

Unit Kerja : KEJAKSAAN NEGERI MINAHASA SELATAN

Jabatan : STAF TINDAK PIDANA UMUM

Isu : Optimalisasi Pengarsipan Laporan Hasil Sidang


Pada Seksi Tindak Pidana Umum Melalui
Aplikasi SIYAPA Kejaksaan Negeri Minahasa
Selatan di Amurang

KEGIATAN 7
Mengarsipkan jadwal persidangan dan laporan hasil sidang

Penyelesaian Catatan Mentor Paraf Mentor Media


Kegiatan Komunikasi
dengan Coach

 Tahapan Rangkaian kegiatan TELEPON


Kegiatan aktualisasi telah
selesai
dilaksanakan

 Output Output yang TELEPON


Kegiatan dihasilkan pada
terhadap pelaksanaan
kegiatan 7 berguna
Pemecahan
sebagai langkah
Isu untuk mewujudkan
aktualisasi peserta

 Keterkaitan Kegiatan 7 yang TELEPON


Substansi dilaksanakan
Mata Pelatihan sesuai dengan
keterkaitan
substansi mata
pelatihan Diklat
Latsar Kejaksaan
RI 2021
 Kontribusi Visi : TELEPON
Terhadap Visi- Rancangan
Misi

115
Organisasi aktualisasi yang
akan dilaksanakan
agar terlaksana
dengan baik
dengan
menerapkan nilai-
nilai ANEKA
merupakan salah
satu bentuk
kontribusi untuk
menjadi ASN yang
efektif, efisien dan
akuntabel

Misi :
Mengoptimalkan
aparatur bidang
tindak pidana
Kejaksaan secara
professional.
Membentuk aparat
Kejaksaan yang
bermoral dan
beretika.
 Penguatan Satya : TELEPON
Nilai Dalam melakukan
Organisasi
kegiatan aktualisasi
harus dilandasi
dengan kejujuran
dimana selalu
mengingat dan
mempertanggungja
-wabkan isi
rancangan kepada
116
Tuhan Yang Maha
Esa, terhadap diri
pribadi dan
keluarga maupun
kepada sesama
manusia.

Adhi :
Kesempurnaan
dalam membuat
rancangan
dilaksanakan
dengan prinsip rasa
tanggung jawab
terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, 
keluarga dan
sesama manusia.

Wicaksana :
Aparat Kejaksaan
harus selalu
bijaksana dalam
tutur kata dan
tingkah laku.

117
BAB IV
PELAKSANAAN PELATIHAN BIDANG TUGAS

A. NAMA PELATIHAN
Pelatihan yang diikuti adalah Pendidikan dan Pelatihan Teknis
Administrasi Kejaksaan (TAK) Gelombang III Tahun 2021 yang diselenggarakan
oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan Republik Indonesia
berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan
Republik Indonesia Nomor: KEP-10/I/ltf/02/2021 tanggal 10 Februari 2021
meliputi 83 jam pelajaran, yang dilaksanakan dari tanggal 30 Maret 2021 sampai
dengan 08 April 2021.

B. NARASUMBER/PENGAJAR/FASILITATOR
Pada saat Pendidikan dan Pelatihan Teknis Administrasi Kejaksaan (TAK)
Gelombang III Tahun 2021, Narasumber/Pengajar/Fasilitator yang menyajikan
berbagai macam materi teknis administrasi adalah para Widyaiswara Badan
Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan Republik Indonesia dan beberapa Pimpinan
pada Kejaksaan Republik Indonesia.
Pendidikan dan Pelatihan Teknis Administrasi Kejaksaan (TAK) Gelombang
III Tahun 2021 memiliki bobot materi sebagaimana berikut, Daftar Materi yang di
sampaikan kepada peserta :

No. Materi Pembelajaran Jumlah Narasumber/Pengajar/Fasilitator


Jam

I. KAJIAN SIKAP DAN


PERILAKU

1. Pengarahan Disiplin 2 Sekretaris Badan Diklat Kejaksaan


R.I Dr.Jaya Kesuma, S.H.,
M.Hum.

2. Pengarahan Program 2 Kabid Program Diklat Teknis


Fungsional

3. PBB 18 Tim Marinir TNI AL

4. Peraturan Urusan Dalam 4 Handoko Setiawan, S.H., M.H.


Kejaksaan (PUDK)

118
5.Orientasi, Pembinaan 4 Kepala Badan Diklat Kejaksaan
Korps Adhyaksa dan R.I
Penanaman Jiwa Korsa Tony Tribagus Spontana, S.H.,
M.Hum.

6.Integritas 3 Ranu Mihardja, S.H., M.Hum.,


C.Fra

7.Revolusi Mental 3 Ranu Mihardja, S.H., M.Hum.,


C.Fra

II. KAJIAN ADMINISTRASI

1. Tugas Pokok dan Fungsi 4 Hariyono, S.H., M.H.


serta Administrasi
Pembinaan

2. Tugas Pokok dan Fungsi 6 Amran Latoni, S.H., M.H.


serta Administrasi Intelejen

3. Tugas Pokok dan Fungsi 6 Anita Dewayani, S.H., M.H.


Administrasi Pidana Umum

4. Tugas Pokok dan Fungsi 6 Nur Chusniah, S.H., M.H.


Administrasi Pidana Khusus

5. Tugas Pokok dan Fungsi 6 Cahyaning Nuratih Widowati, S.H.,


Administrasi Perdata dan M.H.
TUN

6. Tugas Pokok dan Fungsi 6 Hariyono, S.H., M.H.


Administrasi Pengawasan

7. Tata Persuratan Dinas 3 Hariyono, S.H., M.H.

8. Pengenalan Diskrimti 3 Didik Farkhan Alisyahdi, S.H.,


M.H.

III. PEMBINAAN KARIR DAN 3 Danang Suryo Wibowo, S.H.,


KEPEGAWAIAN LL.M.

IV. KETENTUAN TENTANG 3 Sekertaris Jaksa Agung Muda


PENYELENGGARAAN Pengawasan Tommy Kristanto,
PENGAWASAN S.H., M.Hum.

V. ORGANISASI DAN TATA 3 Kepala Reformasi Birokrasi pada


LAKSANA KEJAKSAAN JAMBIN.
R.I. SERTA REFORMASI
BIROKRASI

VI. EVALUASI 2 Pengajar dan Penyelenggara


PEMBELAJARAN

119
VII. KAJIAN AKTUAL 9 Kepala Pusat Diklat Teknis
Fungsional, Kabid Penyelenggara
DTF, Widyaiswara/ Pengajar dan
Penyelenggara.

VIII. KAJIAN WAWASAN

CERAMAH PIMPINAN Kabid Penyelenggara DTF

JUMLAH 83

C. HASIL YANG DICAPAI


I. KAJIAN SIKAP DAN PERILAKU
1. Pengarahan Disiplin
Kejaksaan merupakan institusi pemerintah yang memiliki sistem semi
militer, dimana dalam menjalankan Pelatihan Teknis Administrasi Kejaksaan
(TAK) peserta wajib mentaati peraturan-peraturan yang telah di jelaskan dan
diberikan. Materi Pengarahan Disiplin menjelaskan mengenai disiplin peserta
dikat yang meliputi peraturan-peraturan yang harus dipatuhi oleh peserta
Diklat TAK selama menjalani pendidikan. Selama Peserta menjalani Pelatihan
Teknis Administrasi Kejaksaan (TAK) peserta yang melanggar peraturan yang
berlaku akan mendapatkan hukuman yang di berikan oleh Tim MATGAKLIN
(Pengamat dan Penegak Disiplin).
2. Pengarahan Program
Materi yang di berikan saat pemaparan pengarahan program
Pelatihan Teknis Administrasi Kejaksaan (TAK) terkait dengan Program dan
Kurikulum yang akan di terima peserta selama menjalani Pelatihan Teknis
Administrasi Kejaksaan (TAK) yang dilaksanakan di Hotel Peninsula di
Manado Sulawesi Utara.
3. PBB
Kejaksaan merupakan institusi pemerintah yang memiliki sistem semi
militer, dan Materi Peraturan Baris Berbaris (PBB) merupakan suatu bagian
yang tidak terpisahkan. Materi Pembelajaran Peraturan Baris Berbaris (PBB)
mengajarkan serta melatih peserta baik dari segi fisik, mental maupun
disiplin. Dengan adanya pembelajaran PBB diharapkan peserta Diklat dapat

120
meningkatkan kualitas fisik, mental maupun disiplin bekerja yang lebih tinggi
sehingga diharapkan dapat menjadikan PNS/ASN yang memiliki dedikasi
tinggi serta memiliki karakter dengan kualitas disiplin yang kuat terhadap
instansi Kejaksaan RI.
4. Peraturan Urusan Dalam Kejaksaan
Urusan Dalam Lingkungan Kejaksaan RI diatur dalam Peraturan Jaksa
Agung RI Nomor: PER-016/A/JA/07/2013 tentang Urusan Dalam Lingkungan
Kejaksaan RI tertanggal 18 Juli 2013. Tujuan di berlakukannya PERJA ini
adalah dalam rangka menegakkan dan memelihara disiplin, tata tertib dan
keamanan di lingkungan Kejaksaan, serta membina dan memelihara setiap
pegawai.
Pemberlakuan Peraturan Urusan dalam Kejaksaan ini ditujukan
kepada pegawai, bukan pegawai dan setiap orang yang berada di lingkungan
kejaksaan. Lingkungan kejaksaan yang dimaksud meliputi:
 Lingkungan perkantoran Kejaksaan;
 Rumah jabatan;
 Perumahan dinas pegawai;
 Rumah Sakit Kejaksaan;
 Adhyaksa Loka Center;
 Taman Pusara Adhyaksa;
 Tempat2 lain yg berkaitan dg tugas kedinasan.
Ruang lingkup Peraturan Urusan dalam Kejaksaan meliputi hak dan
kewajiban, Ketertiban, Keamanan, Keprotokolan, Pengamanan Pimpinan,
Kesejahteraan dan kesehatan, Pemeliharaan Panji Adhyaksa, Pengelolaan
angkutan dan Penanganan Pelanggaran.
Adapula terkait dengan kewajiban dan tanggung jawab yang di atur
dalam PERJA tersebut yakni:
 Setiap pegawai wajib menegakkan dan menjaga kehormatan Kejaksaan,
menjauhkan diri dari setiap perbuatan tercela baik tingkah laku dan tutur
kata yang dapat menodai korps dan pribadi.
 Setiap orang yg berada di lingkungan Kejaksaan bertanggung jawab
memelihara disiplin, tata piker, tata kata, dan tata laku, serta menjaga
kebersihan, ketertiban dan keamanan.

121
 Setiap pegawai wajib berpedoman pada TRI KRAMA ADHYAKSA (Satya,
Adhi, Wicaksana).
 Setiap atasan wajib memberi bimbingan, petunjuk, arahan, dan nasihat
kepada bawahannya yang berkaitan dengan kedinasan dengan
memperhatikan saran bawahan.
 Dalam penyelenggaraan kedinasan wajib memperhatikan hierarki eselon,
kepangkatan, masa kerja, dan usia.
 Hierarki kepangkatan dalam eselon yang sama ditentukan sbb:
- Jika pangkatnya sama, maka yg senior ditentukan oleh masa
kerjanya.
- Jika pangkat dan masa kerjanya sama, maka yg senior ditentukan
oleh usianya.
- Jika pangkat, masa kerja, dan usianya sama, maka yg senior
ditentukan menurut Daftar Urutan Kepangkatan (DUK).
 Setiap pegawai wajib menyimpan rahasia jabatan dan pekerjaannya yang
menurut sifat atau menurut perintah harus dirahasiakan.
 Setiap pegawai yang mendapat tugas kedinasan di luar daerah hukumnya
wajib diberikan Surat Perintah dengan disertai petunjuk dan pedoman oleh
atasannya.
Ketertiban dalam PERJA tersebut mengatur tentang:
- Jam kerja (secara khusus diatur dalam PERJA Nomor:
Per-010/A/JA/10/2017 Tentang Perubahan Kedua atas Perja Nomor Per-
033/A/JA/07/2011 tentang Pemberian Tunjangan Kinerja Pegawai di
Lingkungan Kejaksaan RI);
- Apel Kerja;
- Mengisi daftar hadir dan daftar pulang melalui mesin elektronik/manual;
- Pegawai yg keluar kantor pada jam kerja hrs memperoleh izin tertulis dari
atasannya;
- Pegawai yg berhalangan dan/atau melakukan tugas keluar kantor : Dinas
Luar, Sakit, Izin, Cuti, Tidak Ada Keterangan.
- Setiap pegawai yang akan bepergian ke luar negeri untuk keperluan
pribadi wajib melaporkannya kepada Jaksa Agung, mendapatkan

122
clearance dr Jaksa Agung Muda Intelejen, dan memperoleh Surat Izin
Perjalanan Keluar Negeri dr Jaksa Agung Muda Pembinaan.
- Keluar negeri untuk keperluan dinas/tugas belajar → hrs mendapat
persetujuan tertulis dr Jaksa Agung.
- Meninggalkan daerah hukumnya pada hari kerja wajib mendapatkan izin
dari atasannya.
- Melaksanakan tugas → wajib mengenakan pakaian dinas, terdiri dari :
Pakaian Dinas Harian (PDH), Pakaian Dinas Lapangan (PDL), Pakaian
Dinas Upacara (PDU) yang terdiri dari : (PDU Besar → Hari Bakti
Adhyaksa, 17 agustus, upacara persemayaman; PDU Kecil → upacara
ziarah TMP, serah terima jabatan dan upacara lainnya.
- Pakaian batik → setiap hari jumat atau acara2 tertentu.
- Pakaian Sipil Harian (PSH) : eselon II ke atas atau pangkat IV/c ke atas
(kejagung); eseon III ke atas atau pangkat IV/b ke atas (Kejati & Kejari) da
pada hari senin wajib menggunakan PDH.
- Penggunaan tanda pengenal.
- Penerimaan tamu, pengecualian tamu VIP/VVIP.
Ketentuan mengenai Pakaian Dinas secara klebih lanjut diatur dalam
PERJA No: PER-002/A/JA/04/2018 Tentang Pakaian Dinas Kejaksaan RI
(Mencabut KEPJA No:KEP-429/A/JA/08/2002 Tentang Pakaian Dinas
Kejaksaan RI sebagaimana telah diubah dengan KEPJA Nomor :
KEP-078/A/JA/08/2007).

Menyangkut faktor Keamanan juga di atur didalam PERJA yakni


terkait:
 Dibentuk Satuan Tugas Jaga → personil, dokumen, sarpras, disipilin
pegawai.
 Koordinator: Kepala Bagian Kamdal, Kepala Bagian Tata Usaha, Asisten
pembinaan, Kepala Sub again Pembinaan, Kepala Cabang Kejaksaan
Negeri.
 Penjagaan: kantor Kejaksaan, rumah jabatan Jaksa Agung, Wakil Jaksa
Agung, Jaksa Agung Muda, Kepala bagian, Kajati.
 Setiap Pegawai dibebani tugas piket, kecuali eselon III ke atas, pangkat
IV/a ke atas, Kepala Sub Bagian Protokol dan pengamanan pimpinan

123
(ADC), pimpinan satker, ajudan, petugas sandi, petugas kesehatan, telah
berusia 50 (lima puluh) tahn ke atas, karena kesehatannya.
Selain dari pada itu terdapat tugas Keprotokolan yakni sebagai
penyelenggaraan upacara, penerimaan tamu VIP/VVIP, penyelenggaraan
rapat Jaksa Agung, mempersiapkan perjalanan dinas Jaksa Agung dan Wakil
Jaksa Agung, pengiriman undangan/kartu ucapan Jaksa Agung untuk pejabat
VIP/VVIP, menyusun daftar hari nasional dari semua perwakilan negara
asing, melakukan koordinasi dengan pihak terkait. Secara lebih lanjut diatur
dalam Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor :
PER-014/A/JA/08/2015 tentang Pedoman Keprotokolan di Lingkungan
Kejaksaan Republik Indonesia
Selanjutnya adalah pengamanan pimpinan yang secara khusus diatur
dalam Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor :
PER-007/A/JA/08/2017 Tentang Pedoman Pengamanan Pimpinan di
Lingkungan Kejaksaan Republik Indonesia. Yang bermaksud untuk
memberikan pedoman dalam melaksanakan pengamanan terhadap pimpinan
di lingkungan Kejaksaan RI dan memiliki tujuan yakni menjaminnya
keselamatan dan keamanan pimpinan Kejaksaan dalam melaksanakan tugas
kedinasan dan non kedinasan. Ruang lingkup pengamanannya adalah
pengamanan fisik, kantor, kediaman, di tempat lainnya dan komunikasi.
Kesejahteraan dan kesehatan juga di atur dalap PERJA tersebut yakni
meliputi Penyediaan tempat/ruang untuk ibadah bagi pegawai; kesempatan
untuk menjalankan ibadah pada waktu jam kerja; pelaksanaan pembinaan
mental dan rohani secara berkala; penyediaan balai pengobatan dan tenaga
kesehatan; penyelenggaraan pertandingan olah raga antar bidang;
penyelenggaraan kegiatan kesenian; penyediaan kantin dan koperasi;
penyediaan rumah jabatan struktural dan rumah dinas.
Ada pula peraturan mengenai pemeliharaan dan penggunaan Panji
Adhyaksa yang disimpan di Kejaksaan Agung yakni di ruang Kerja Jaksa
Agung dan diletakkan pada lemari kaca dalam keadaan terpasang dengan
tongkat dan standarnya serta harus terselubung dan pengelolaan angkutan
baik pemeliharaan, pemanfaatan dan pengadministrasian yang dilaksanakan
oleh Kepala Sub Bagian Angkutan, Kepala Sub Bagian Umum &
Kepegawaian, Kepala Sub Bagian Pembinaan dan Kaur Pembinaan.
124
Penanganan Pelanggaran yakni Provos mengadministrasikan
pelanggaran dan melaporkannya kepada Kepala Bagian Kamdal. Kepala
Bagian Kamdal menyampaikan laporan kepada atasan langsung pegawai.
Atasan langsung pegawai wajib melakukan pengawasan melekat dengan
menindaklanjuti laporan.
5. Orientasi, Pembinaan Korps Adhyaksa dan Penanaman Jiwa Korsa
Sebagai insan adhyaksa harus memiliki inovasi perubahan, berkarya
dan bekerja nyata dengan jiwa korsa. Korsa yang berarti Senasib
sepenanggungan, seperjuangan, keinginan untuk bersatu, berada dalam
kesatuan yang solid, loyalitas, dan masih banyak pengertian lain. Dimana
sesuai dengan slogan Kejaksaan yakni “Een En Ondeelbaar” yang berarti
satu dan tak terpisahkan. Materi ini juga mengajarkan peserta Diklat TAK
dalam menanamkan jiwa Korps Adhyaksa atau cinta instansi Kejaksaan
dengan pedoman TRI KRAMA ADHYAKSA yakni Satya, Adhi dan Wicaksana
dengan memaknai dengan baik.
6. Integritas
Integritas adalah suatu konsep yang menunjuk konsistensi antara
tindakan dengan nilai dan prinsip. Artinya selaras antara tindakan serta
pikiran sehingga diharapkan dengan adanya materi pembelajaran integritas
diharapkan peserta diklat dapat membentuk karakter yang berjiwa integritas
yang tinggi dalam melakukan pekerjaan dengan rasa penuh tanggung jawab.
Seseorang yang dianggap berintegritas memiliki sifat yang Jujur dan
dapat dipercaya, memiliki komitmen, bertanggung jawab, menepati ucapan,
setia, menghargai waktu dan memiliki prinsip dan nilai-nilai hidup. Dan
seseorang yang berintegritas memiliki manfaat secara intelektual yakni dapat
lebih mengoptimalkan kemampuannya, secara emosional memiliki motivasi,
sadar diri, solidaritas tinggi, empati, simpati dan semakin bijak dalam
memaknai kehidupan. Diharapkan setiap peserta TAK mampu memiliki jiwa
kepemimpinan yang berintegritas.
7. Revolusi Mental
Revolusi mental adalah perubahan yang relative cepat dalam cara
berpikir untuk merespon, bertindak dan bekerja. Revolusi mental bagi ASN
kiranya dapat memberikan perubahan terhadap proses dan kultur birokrasi

125
yang semula tidak efektif, kurang melayani menjadi birokrasi yang bersih dan
melayani dengan sepenuh hati.

I. KAJIAN ADMINISTRASI
1. Tugas Pokok dan Fungsi serta Administrasi Pembinaan
Pembinaan merupakan salah satu bidang pembantu dibawah Jaksa
Agung Muda Pembinaan yang bertanggung jawab kepada Jaksa Agung
dalam melaksanakan tugas dan wewenang Kejaksaan di bidang pembinaan.
Yang diatur dalam Undang-Undang RI No 16 Tahun 2014 tentang Kejaksaan
RI, PERPRES No 38 Tahun 2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kejaksaan RI sebagaimana telah diubah dengan PERPRES No 29 Tahun
2016 dan PERJA No PER-006/A/JA/07/2017 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kejaksaan RI.
Jaksa Agung Muda Bidang Pembinaan menyelenggarakan fungsi:
a. Perencanaan dan perumusan kebijakan di bidang pembinaan,
koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang
pembinaan.
b. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang
pembinaan
c. Pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi atau lembaga baik di
dalam negri maupun di luar negri
d. Pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan di bidang pembinaan
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Jaksa Agung.
2. Tugas Pokok dan Fungsi serta Administrasi Intelijen
Intelijen merupakan salah satu bidang pembantu dibawah Jaksa
Agung Muda Intelijen yang bertanggung jawab kepada Jaksa Agung. Diatur
didalam Pasal 30 Ayat (3) Undang-Undang No 16 Tahun 2004 Tugas dan
wewenang Intelejen Kejaksaan yakni turut menyelenggarakan Peningkatan
kesadaran hukum masyarakat, pengamanan kebijakan penegakan hukum,
pengawasan peredaran barang cetakan, pengawasan aliran kepercayaan
yang dapat membahayakan masyarakat dan negara, pencegahan
penyalahgunaan dan/atau penistaan agama, pengembangan hukum dan

126
statistik kriminal. Salah satu hal yang terpenting dalam pelaksanaan tugas
dan fungsi intelejen adalah menghasilkannya produk intelijen yang
dilaksanakan secara baku dalam Administrasi Intelijen sebagaimana diatur
dalam Peraturan Jaksa Agung Nomor 024/A/JA/08/2014.
3. Tugas Pokok dan Fungsi serta Administrasi Pidana Umum
Bidang tindak pidana umum adalah unsur pembantu pimpinan dalam
melaksanakan tugas dan wewenang kejaksaan dalam bidang tindak pidana
umum dan bertanggung jawab kepada Jaksa Agung. Dan dipimpin oleh Jaksa
Agung Muda Tindak Pidana Umum. Hal ini diatur dalam Undang-Undang No
16 Tahun 2004 Tentang Kejaksaan RI, Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun
2010 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kejaksaan Republik Indonesia
Sebagaiamana Telah Diubah Dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun
2016 Dan Peraturan Jaksa Agung Nomor: Per-006/A/Ja/07/2017 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Kejaksaan RI.
Bidang tindak pidana umum memiliki tugas dan wewenang meliputi :
a) Pra Penuntutan
b) Pemeriksaan tambahan
c) Penuntutan
d) Upaya hukum
e) Pelaksanaan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap
f) Eksaminasi
g) Pengawasan terhadap pelaksanaan pidana bersyarat, pidana
pengawasan , pengawasan terhadap pelaksanaan keputusan lepas
bersyarat dan tindakan hukum lainnya.
Berdasarkan ketentuan Pasal 268 Peraturan Jaksa Agung RI Nomor:
PER-006/A/JA/07/2017, Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum
menyelenggarakan fungsi dalam melaksanakan tugas dan wewenang di
bidang tindak pidana umum, yakni:
a) Perumusan kebijakan di bidang tindak pidana umum ;
b) Pelaksanaan penegakan hukum di bidang tindak pidana umum ;
c) Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang tindak
pidana umum ;

127
d) Pelaksaanaan hubungan kerja dengan instansi atau lembaga baik di
dalam negeri maupun di luar negeri
e) Pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan
di bidang tindak pidana umum
f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Jaksa Agung.
4. Tugas Pokok dan Fungsi serta Administrasi Pidana Khusus
Tugas dan wewenang Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus
adalah melaksanakan tugas dan wewenang Kejaksanaan di bidang tindak
pidana khusus yakni penyelidikan, penyidikan, prapenuntutan, pemeriksaan
tambahan, penuntutan, upaya hukum, pelaksanaan penetapan hakim dan
putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap,
eksaminasi serta pengawasan terhadap pelaksanaan pidana bersyarat dan
keputusan lepas bersyarat dalam perkara tindak pidana khusus serta
tindakan hukum lainnya.
Fungsi Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus adalah :
a) Perumusan kebijakan di bidang tindak pidana khusus;
b) Pelaksanaan penegakan hukum di bidang tindak pidana khusus;
c) Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang tindak
pidana khusus;
d) Pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi / lembaga di dalam
negeri maupun luar negeri;
e) Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan di bidang tindak pidana khusus;
f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Jaksa Agung
Ketentuan Administrasi Perkara Tindak Pidana Khusus diatur dalam :
a) Keputusan Jaksa Agung RI Nomor : 518/A/JA/11/2001 tanggal 1
November 2001 mengenai Perubahan Keputusan Jaksa Agung RI
Nomor : KEP-132/JA/11/1994 tanggal 7 November 1994 tentang
Administrasi Perkara Tindak Pidana
b) Peraturan Jaksa Agung RI Nomor : 039/A/JA/10/2010 tentang Tata
Kelola Teknis dan Administrasi Penanganan Perkara Tindak Pidana
Khusus
c) Petunjuk teknis lainnya.
Ruang Lingkup Adminstrasi Perkara Tindak Pidana Khusus :
128
a) Segi Perkara Tindak Pidana Khusus yakni :
- Perkara Tindak Pidana Korupsi, tindak pidana perpajakan dan
perkara tindak pidana ekonomi (kepabeanan dan cukai)
- Perkara pelanggaran HAM berat
- Perkara Tindak Pidana Pencucian Uang
a) Segi Tahap Penanganan Perkara Tindak Pidana Khusus :
- Perkara TPK dan TPPU dengan tindak pidana asal TPK mulai
dari tahap prapenyelidikan sampai dengan tahap eksekusi
- Perkara pelanggaran HAM berat mulai dari tahap prapenyidikan
sampai dengan tahap eksekusi
- Perkara Tindak Pidana Korupsi, tindak pidana perpajakan dan
perkara tindak pidana ekonomi (kepabeanan dan cukai) mulai
dari tahap prapenuntutan sampai dengan tahap eksekusi.
b) Segi Daerah Hukum :
- Kejaksaan Agung
- Kejaksaan Tinggi
- Kejaksaan Negeri
- Cabang Kejaksaan Negeri
5. Tugas Pokok dan Fungsi serta Administrasi Perdata dan TUN
UU Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan RI di bidang perdata dan
tata usaha negara, kejaksaan, dengan kuasa khusus dapat bertindak baik di
dalam maupun di luar pengadilan untuk dan atas nama negara atau
pemerintah (Pasal 30 ayat 2). Dan diatur pula dalam Perja No.
025/A/JA/11/2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penegakan Hukum,
Bantuan Hukum, Pertimbangan Hukum, Tindakan Hukum Lain dan
Pelayanan Hukum di Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara, yaitu
menjamin tegaknya hukum/ kepastian hukum, menyelamatkan/ memulihkan/
kekayaan/ keuangan negara, menegakkan kewibawaan pemerintah dan
negara, melindungi hak-hak keperdataan masyarakat.
6. Tugas Pokok dan Fungsi serta Administrasi Pengawasan
Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan merupakan unsur pembantu
pimpinan dalam melaksanakan tugas dan wewenang Kejaksaan di bidang
pengawasan, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
pelaksanaan pengawasan atas kinerja dan keuangan intern Kejaksaan, serta
129
pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Jaksa Agung
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Kewenangan lain
Pengawasan diatur dalam Pasal 31, 32, 33 dan 34 Undang-Undang No 16
Tahun 2004 Tentang Kejaksaan RI.
Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan menyelenggarakan fungsi
sebagai berikut :
a) Perumusan kebijakan di bidang pengawasan intern kejaksaan
b) Pelaksanaan dan pengendalian pengawasan intern kejaksaan
terhadap kinerja dan keuangan melalu audit, review, evaluasi,
pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya.
c) Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan
Jaksa Agung sesuai dengan ketentuan penugasan Jaksa Agung
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
d) Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang
pengawasan
e) Pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi/lembaga baik di
dalam negeri maupun di luar negeri.
f) Penyusunan laporan hasil pengawasan
g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Jaksa Agung RI

7. Tata Dinas Persuratan


Tata Naskah Dinas adalah pengelolaan informasi tertulis (naskah) yang
mencangkup pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan,
pengabsahan, distribusi dan penyimpanan serta media yang digunakan dalam
komunikasi kedinasan.Tata naskah dinas meliputi, tata persuratan, distribusi,
formulir dan media.
Naskah Dinas adalah semua informasi tertulis sebagai alat komunikasi
kedinasan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang di lingkungan
instansi pemerintah dalam rangka penyelenggaraan tugas umum pemerintahan
dan pembangunan.
Kejaksaan RI memiliki ketentuan yang berkaitan dengan tata naskah dinas :
a. Keputusan Jaksa Agung RI Nomor: KEP-026/JA/3/1978 Tgl 31 Maret 1978
tentang ketentuan-ketentuan pokok administrasi surat menyurat umum
dalam lingkungan kejaksaan RI.
130
b. Keputusan Jaksa Agung RI Nomor: KEP-112/JA/11/1981 tgl 30 November
1981 tentang pedoman penyusunan dan bentuk tata naskah dinas
kejaksaan RI.
c. Keputusan Jaksa Agung RI Nomor : KEP-161/JA/11/1982 tgl 5 November
1982 tentang penyempurnaan lampiran I dan II Kepja No:
KEP-112/JA/11/1981 tgl 30 November 1981 tentang pedoman penyusunan
dan bentuk tata naskah dinas Kejaksaan RI.
8. Pengenalan Daskrimti
Berdasarkan pengaturan dari Peraturan Jaksa Agung nomor:
006/A/Ja/07/2017 tentang Organisasi dan Tata Laksana Kejaksaan Republik
Indonesia, secara teknis Daskrimti bertanggung jawab kepada Jaksa Agung
dan secara administratif bertanggung jawab kepada Jaksa Agung Muda
Pembinaan (JAMBIN). Beberapa inovasi sudah dikembangkan oleh
Daskrimti, salah satunya adalah CMS atau Case Management System yang
sudah tersebar di 31 Kejaksaan Tinggi dan 108 Kejaksaan Negeri di seluruh
Indonesia.

II. PEMBINAAN KARIR DAN KEPEGAWAIAN


Jenjang karier pegawai Kejaksaan RI melalui:
a. Jabatan Struktural, yang pembinaan kariernya diberlakukan ketentuan
yang berlaku untuk jabatan struktural.
b. Jabatan Fungsional, yang pembinaan kariernya diberlakukan ketentuan
yang berlaku untuk jabatan fungsional.
c. Jabatan rangkap, yang pembinaan kariernya diberlakukan ketentuan
yang berlaku untuk jabatan rangkap.

III. KETENTUAN TENTANG PENYELENGGARAAN PENGAWASAN


Penyelenggaraan pengawasan di lingkungan Kejaksaan dilaksanakan
berdasarkan Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia. Nomor :
PER-022/A/JA/03/2011 tanggal 18 Maret 2011 tentang Penyelenggaraan
Pengawasan Kejaksaan Republik Indonesia sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia. Nomor :
PER-015/A/JA/07/2013 tanggal 2 Juli 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor : PER-022/A/JA/03/2011
131
tanggal 18 Maret 2011 tentang Penyelenggaraan Pengawasan Kejaksaan
Republik Indonesia.
Bentuk Pengawasan terbagi menjadi 2(dua) yaitu :
a. Pengawasan melekat
Pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan/atasan langsung, baik di
tingkat Pusat maupun di tingkat Daerah.
b. Pengawasan fungsional
Pengawasan Fungsional merupakan pengawasan terhadap
pelaksanaan tugas semua unsur Kejaksaan serta sikap, perilaku, dan
tutur kata pegawai Kejaksaan yang dilaksanakan oleh Pejabat
Pengawasan Fungsional.

Untuk menunjang kinerja pengawasan, maka diberlakukan Sistem


Pengendalian Intern Pemerintah yang berpedoman pada Peraturan Presiden
Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP). Penerapan SPIP tersebut bertujuan untuk memberikan keyakinan
yang memadai bagi efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan
penyelenggaraan pemerintahan negara, keandalan Laporan Keuangan,
pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan.

IV. KODE PERILAKU APARATUR KEJAKSAAN DALAM REFORMASI


BIROKRASI DAN PENEGAKAN HUKUM
Pembangunan aparatur negara dilakukan melalui reformasi birokrasi
untuk meningkatkan profesionalisme aparatur negara dan untuk mewujudkan
tata pemerintah yan baik, baik di pusat maupun di daerah agar mampu
mendukung keberhasilan pembangunan di bidang lainnya. Kebijakan
pembangunan di bidan hukum dan aparatur diarahkan pada perbaikan tata
kelola pemerintahan yang baik melalui pemantapan pelaksanaan Reformasi
Birokrasi. Perubahan dari birokrasi yang kurang baik menjadi birokrasi baik
yakni dengan cara Pemerintah yang bersih, akuntabel, dan berkinerja tinggi;
Pemerintah yang efektif dan efisien; dan Pelayanan publik yang baik dan
berkualitas.

132
Kode perilaku jaksa diatur dalam PERJA No: PER-014/A/JA/11/2012
dan didalam Petunjuk Pelaksanaan Jaksa Agung Muda Pengawasan No:
JUKLAK-01/H/HJW/11/2012. Kode Perilaku Jaksa adalah serangkaian norma
penjabaran dari Kode Etik Jaksa, sebagai pedomana keutamaan mengatur
perilaku Jaksa baik dalam menjalankan tugas profesinya, menjaga
kehormatan dan martabat profesinya, maupun dalam melakukan hubungan
kemasyarakatan.

V. EVALUASI PEMBELAJARAN
Pada tahap materi pembelajaran ini adalah peserta melaksanakan
ujian terhadap semua materi yang telah dipelajari selama Diklat TAK,
sehingga diharapkan peserta setidaknya dapat memahami dan mengerti
materi pembelajaran selama pendidikan TAK ini sehingga dapat menjadi
bekal saat ditempatkan di satuan kerja masing-masing.

VI. KAJIAN AKTUAL (Praktik Kerja Lapangan)


Kajian Aktual (PKL) dilaksanakan selama 9 JP pada kejaksaan negeri
yang ada di sekitar Jakarta. Pada dasarkan Kajian Aktual ini ingin
mempersiapkan dan memperkenalkan para peserta DIKLAT dalam
menghadapi lingkungan kerja di satuan kerja masing-masing. Pada saat PKL
peserta DIKLAT juga diperkenalkan mengenai tupoksi dan penerapannya
pada masing-masing bagian baik itu Pembinaan, Seksi Pidana Umum, Seksi
Pidana Khusus, Intelijen dan DATUN.

VII. KAJIAN WAWASAN (Ceramah)


Diharapkan dengan adanya materi pembelajaran revolusi mental
peserta Diklat TAK menjadi PNS / ASN yang memiliki pola pikir maupun
perilaku yang menggantikan pola pikir lama yang mengarah ke kinerja yang
lambat dan kurang melayani masyarakat dengan sepenuh hati serta pamrih,
sehingga ke depannya dapat menjadi PNS / ASN yang berintegritas dan

133
134
bekerja secara maksimal dalam melayani masyarakat.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan
Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara juga dituangkan dalam Peratutan LAN
Nomor 24 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III terdapat nilai-nilai dasar aparatur
sipil negara yang hendaknya tertanam di dalam setiap pribadi aparatur sipil
negara. Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara yang dimaksud di atas, antara
lain adalah:

a. Akuntabilitas;
b. Nasionalisme;
c. Etika Publik;
d. Komitmen Mutu, dan;

135
e. Anti Korupsi.
Selain Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS di atas, hal lain yang juga penting
adalah pemahaman terhadap kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yang
wajib diketahui setiap ASN, oleh karena itu dalam rangka mewujudkan
manajemen ASN yang baik dan benar maka PNS hendaknya memahami
kedudukan, peran, hak dan kewajiban, serta kode etik dan perilaku ASN agar
mampu menjadi ASN yang profesional. Pelayanan publik merupakan salah
satu kedudukan dan peran PNS dalam menjalankan tugas dan fungsinya oleh
karena itu sudah sepatutnya setiap ASN memiliki mindset bahwa ASN adalah
melayani bukan dilayani, wewenang menjadi peranan, dan jabatan publik
adalah amanah. Koordinasi dan sinergi merupakan kunci dalam mewujudkan
whole of governement untuk menembus sekat ego sektoral yang sering kali
menghinggapi ASN maupun instansinya, sehingga dapat menciptakan tata
pemerintahan yang padu, harmonis, dan sinergis serta sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Nilai - nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yang meliputi
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
dapat diterapkan di satuan kerja dalam mewujudkan peran sebagai Pelayan
Publik, Manajemen ASN dan WoG dalam pelaksaan aktualisasi di satuan
kerja selama diluar kampus (off campus).
Isu yang diangkat di dalam aktualisasi ini adalah belum optimalnya
pengarsipan jadwal persidangan dan laporan hasil sidang pada seksi tindak
pidana umum di Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan. Hal ini dipilih karena
berbagai argumentasi di atas, yang pada prinsipnya indikator isu tersebut
telah diuji menggunakan metode analisis USG. Lebih lanjut bahwa isu
tersebut menjadi sentral karena belum optimalnya pengarsipan jadwal
persidangan dan laporan hasil sidang pada seksi tindak pidana umum di
Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan menimbulkan kurang tertatanya
pengarsipan jadwal sidang dan laporan hasil sidang di Kejaksaan Negeri
Minahasa Selatan. Fokus dari isu ini adalah memberikan inovasi pembuatan
ordner jadwal persidangan dan laporan hasil sidang dan pemanfaatan aplikasi
yang berbasis digitalisasi pada seksi tindak pidana umum di Kejaksaan
Negeri Minahasa Selatan.

136
Tujuan penulis berinovasi adalah agar terciptanya manajemen ASN
pada Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan yang professional, yang memiliki
kemampuan serta berkualitas dan mengutamakan pencapaian hasil.

2. Saran

Adapun saran yang ingin disampaikan oleh penulis adalah sebagai


berikut:

1. Agar adanya sarana dan prasarana yang memadai sehingga dapat


mendukung kinerja pegawai.
2. Agar peserta Diklatsar 2021 menjadikan kegiatan aktualisasi ini
sebagai pembelajaran untuk bekal bertugas menjadi ASN yang
memiliki integritas, profesionalitas, netral dan bebas dari praktik
korupsi kolusi dan nepotisme serta mampu menyelenggarakan
pelayanan publik bagi masyarakat dan mempu menjalankan peran
sebagai unsur perekat dan pemersatu bangsa berdasarkan Pancasila
dan UUD Negara Rapublik Indonesia Tahun 1945 guna mendukung
terwujudnya Visi dan Misi Kejaksaan RI sebagai lembaga penegak
hukum di Indonesia

B. Lesson Learn

Lesson Learn yang dapat diambil dari pelaksanaan aktualisasi ini


adalah bahwa kegiatan-kegiatan ini telah direncanakan baiknya segera
dilaksanakan dan tidak menunda tugas karena kita tidak mengetahui
hambatan-hambatan yang mungkin saja mengganggu selama proses
pengerjaan. Selain harus lebih rajin dan teliti, kita juga harus secara matang
mempersiapkan rencana-rencana untuk menghadapi hambatan-hambatan
misalnya laptop terkena virus atau kesibukan penulis di satuan kerja,
sehingga ketika hambatan terjadi, penulis dapat mengetahui langkah-langkah
apa saja yang akan diambil sehingga pekerjaan berjalan secara efektif dan
efisien.

137
Selain itu selama proses pengerjaan aktualisasi ini penulis banyak
melakukan koordinasi dengan staff lainnya pada Kejaksaan Negeri Minahasa
Selatan dengan tujuan memperoleh hasil yang maksimal. Penulis juga
merasakan timbulnya rasa kekeluargaan antar staff Kejaksaan Negeri
Minahasa Selatan.

138
DAFTAR PUSTAKA

 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara


 Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 24 Tahun 2017 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III
 Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor : PER-006/A/JA/07/2017
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan Republik Indonesia
 Modul Diklat Prajabatan Golongan III: Akuntabilitas, (2017) Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara
 Modul Diklat Prajabatan Golongan III: Nasionalisme, (2017) Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara
 Modul Diklat Prajabatan Golongan III: Etika Publik, (2017) Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara
 Modul Diklat Prajabatan Golongan III: Komitmen Mutu, (2017) Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara
 Modul Diklat Prajabatan Golongan III: Anti Korupsi, (2017) Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara & Komisi Pemberantasan Korupsi
 Modul Diklat Prajabatan Golongan III: Manajemen ASN, (2017) Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara
 Modul Diklat Prajabatan Golongan III: Standar dan Mutu Pelayanan, (2017)
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
 Modul Diklat Prajabatan Golongan III: Whole of Government, (2017) Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara

139
LAMPIRAN

140

Anda mungkin juga menyukai