Anda di halaman 1dari 99

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR
PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA

Optimalisasi Pengarsipan Laporan Informasi Khusus Secara


Digital Pada Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe

Disusun Oleh:

NAMA PESERTA : CREDHO DILLARO, S.H.


NIP : 19961208 202012 1 010
NOMOR URUT PESERTA : 12
GOLONGAN/ANGKATAN : GOLONGAN III / V
JABATAN : ANALIS PENUNTUTAN (CALON
JAKSA)

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEJAKSAAN RI


BEKERJASAMA DENGAN
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa, atas
segala berkat serta anugerah yang diberikan kepada penulis sehingga Laporan
Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara yang
berjudul “Optimalisasi Pengarsipan Laporan Informasi Khusus Secara
Digital Pada Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe” ini dapat
diselesaikan dengan baik. Laporan Pelaksanaan Aktualisasi ini merupakan syarat
untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil pada Kejaksaan Republik Indonesia.

Selesainya Laporan Pelaksanaan Aktualisasi ini mendapat dukungan dan


bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya,
kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa atas berkat serta rahmat bagi penulis;
2. Orang Tua penulis Ayah Yulius Sunaruh,S.H. dan khususnya Mama Sri
Sudaryanti,S.Si yang telah memberikan doa, dukungan, semangat, perhatian
selama penulis mengikuti latsar CPNS;
3. Bapak Tony Tribagus Spontana, S.H., M.Hum. selaku Kepala Badan Diklat
Kejaksaan RI;
4. Bapak Andi Muh Iqbal Arief, S.H., M.Hum. selaku Kepala pusdiklat
Mapim Kejaksaan RI.
5. Bapak Mohammad Chozin, S.H., M.H Selaku Penguji meluangkan waktu
dalam menguji rancangan aktualisasi ini;
6. Fina Rinzani, S.H. Selaku Coach (pembimbing) yang telah meluangkan
waktu membimbing selama menyusun laporan ini
7. Penyelenggara dan widyaiswara yang mendampingi angkatan V
8. Bapak Yunardi, SH., M.Hum. Selaku Kepala Kejaksaan Negeri Kepulauan
Sangihe;
9. Rony Kurniawan, S.H. selaku mentor penulis dalam menyusun rancangan
aktualisasi ini;
10. Untuk adek Recta Chatyty dari penulis yang telah memberikan dukungan
Moral kepada penulis;
11. Untuk seluruh teman teman Latsar Angkatan V Gelombang III Golongan III
ii
yang berjuang bersama penulis untuk menyelesaikan seluruh tugas dalam
mengikuti Latsar 2021.
Dengan keterbatasan pengalaman, pengetahuan maupun pustaka yang
ditinjau, penulis menyadari bahwa laporan pelaksanaan aktualisasi ini masih
banyak kekurangan dan perlu pengembangan lebih lanjut agar benar-benar
bermanfaat. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran agar laporan
pelaksanaan aktualisasi ini lebih sempurna serta sebagai masukan bagi penulis.
Akhir kata penulis berharap laporan pelaksanaan aktualisasi ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua terutama untuk kemajuan Korps Adhyaksa
kedepannya.

SULAWESI UTARA,

CREDHO DILLARO,S.H.

iii
DAFTAR ISI

COVER..........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................v

BERITA ACARA SEMINAR........................................................................vi


LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................1
1. Tugas Pokok PNS...........................................................................3
2. Visi dan Misi Kejaksaan..................................................................5
3. Tugas Pokok dan Fungsi................................................................7
B. Nilai Dasar Dasar PNS....................................................................12
1. Akuntabilitas..................................................................................12
2. Nasionalisme.................................................................................13
3. Etika Publik....................................................................................14
4. Komitmen Mutu.............................................................................15
5. Anti Korupsi...................................................................................15
C. Nilai Dasar Organisasi.....................................................................17
D. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI........................................17
1. Manajemen ASN.............................................................................17
2. Pelayanan Publik.............................................................................22
3. Whole of Government (WoG)..........................................................24
E. Tujuan Penulisan Laporan Hasil Aktualisasi.........................................26
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI.........................................................27
A. Penetapan Isu..................................................................................27
1. Identifikasi Isu................................................................................29
2. Menentukan Isu yang diangkat.....................................................31
3. Kondisi Saat Ini dan Kondisi yang Diharapkan Dari Isu yang
Diangkat........................................................................................32
4. Gagasan Pemecahan Isu..............................................................32
B. Judul Mentor, Coach, Peserta Latsar Dan Steakholder..................32

iv
C. Rencana Kegiatan..............................................................................33
D. Kualitas Kegiatan (Tahapan Kegiatan)...............................................33
E. Relevansi Kegiatan Dan Aktualisasi...................................................34
F. Matrik Rancangan Aktualisasi............................................................37
G. RENCANA ANTISIPASI KENDALA YANG AKAN DIHADAPI...........43

BAB III PELAKSANAAN AKTUALISASI


A. Pelaksanaan Kegiatan (Capaian Kegiatan)..........................................44
B. Matriks Capaian Aktualisasi..................................................................45
C. Matriks Laporan Aktualisasi..................................................................56
D. Jadwal Implementasi Aktualisasi..........................................................63
E. Catatan Bimbingan................................................................................64

BAB IV PELAKSANAAN PELATIHAN BIDANG TUGAS


A. Nama pelatihan ....................................................................................67
B. Nara sumber/pengajar/fasilitator...........................................................67
C. Hasil yang dicapai (materi yang diperoleh)...........................................69

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan dan Saran...........................................................................88
1. Kesimpulan.......................................................................................88
2. Saran.................................................................................................89
B. Lesson Learn..........................................................................................89

DAFTAR PUSTAKA

v
BERITA ACARA
SEMINAR LAPORAN
AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III

Nama : CREDHO DILLARO, SH


NIP : 19961208 202012 1 010
Unit Kerja : Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri
Kepulauan Sangihe, Kab. Kepl. Sangihe

Telah diuji di depan Tim Penguji Pada


Hari Senin tanggal 13 Juni 2021
.

Mentor Coach,

RONY KURNIAWAN, S.H. FINA RINZANI,S.H


Jaksa Pratama NIP. 19810307 200812 1 001 Jaksa Madya NIP. 19760420 200003 2 003

Penguji

MOHAMMAD CHOZIN, SH., M.Hum


Jaksa Madya NIP. 19670107 199403 1 001

vi
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III

Nama : CREDHO DILLARO, SH


NIP : 19961208 202012 1 010
Unit Kerja : Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri
Kepulauan Sangihe, Kab. Kepl. Sangihe

Telah disahkan
Pada Hari tanggal Juni 2021
.

Penguji, Coach,

MOHAMAD FINA RINZANI,S.H


CHOZIN,S.H.M.H Jaksa Madya NIP. 19760420 200003 2 003
NIP. 19621122 198303 2 002

Mengetahui,
Kabid Penyelenggara pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan
Kepemimpinan
Badan Diklat Kejaksaan RI

Dr. SETYO UTOMO, S.H., M.Hum., M.Kn.


NIP. 19731129 199903 1 003
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Negara Indonesia merupakan Negara di Asia Tenggara yang memiliki


Beragam suku, agama, budaya, dan bahasa. Keberagaman tersebut bukan
menjadi penghalang untuk mewujudkan visi besar yang terkandung dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Indonesia dilintasi oleh garis khatulistiwa ada di antara daratan benua Asia dan
Australia serta Samudra Pasifik dan Samudra Hindia Indonesia negara
kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau Dimana saat ini
posisi negara Indonesia negara-negara berkembang dan tidak dapat dipungkiri
bahwa teknologi digital saat ini ikut memudahkan penyelenggaraan
pemerintahan dimana pengembangan penyelenggaraan yang kepemerintahan
yang berbasis elektronik, sebagai seorang ASN diharuskan mampu untuk
menggunakan media social dalam mewujudkan cita – cita bangsa hal itu
sejalan dengan adanya Perja no.1 tahun 2021 dengan melakukan publikasi
berita yang positif melalui media sosial.
Pemerintahan Negara Indonesia mempunyai suatu sistem birokrasi
dengan sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu PNS (Pegawai Negeri
Sipil) Profesional yang saat ini di kenal dengan istilah ASN (Aparatur Sipil
Negara). Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
2014 Tentang Aparatur Sipil Negara dijelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara
yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Sedangkan Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya
disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan
diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas lainnya dan
digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Untsuk dapat membentuk PNS yang Profesional Khususnya di

1
Kejaksaan Republik Indonesia diperlukan sebuah penyelenggaraan pelatihan
yang inovatif dan terintegrasi Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya,
kejaksaan harus didukung oleh Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Oleh
karena hal itu, pemerintah melalui Lembaga Administrasi Negara
mengeluarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 25 Tahun 2017
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Gol III yang
diharapkan dapat meningkatkan pembentukan karakter PNS yang profesional,
yaitu PNS yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga
mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien. Sejalan
dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan merujuk Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4);
CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses
Diklat terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang
Proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi tersebut sebagaimana
ditentukan dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 25 Tahun
2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan III sebagai pelatihan strategis dalam rangka
pembentukan karakter PNS dan membentuk kemampuan bersikap dan
bertindak profesional yang didasari oleh nilai- nilai dasar PNS yaitu
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi atau
yang biasa disebut dengan “ANEKA” dan Whole of Government ( WOG)
,Pelayanan Publik dan Manajemen Aparatur Sipil Negara untuk penerapannya
dalam Kejaksaan sebagai lembaga penegak hukum yang bersih, efekrif,
transparan, akuntabel, untuk dapat memberikan pelayanan primadalam
mewujudkan supermasi hukum secara professional, proporsional dan
bermartabat yang berlandaskan keadilan, kebenaran, serta nilai-nilai kepatutan.

1. TUGAS POKOK PNS


Apratur Sipil Negara mempunyai peran yang sangat penting dalam
rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum beradapan
modern, demokratis adil, makmur, dan bermoral tinggi dalam
2
menyelenggarakan Pelayanan kepada masyarakat seusai dengan
tugasnya.

Oleh karena itu Pegawai ASN bertugas:


a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
Berdasarkan pasal 10 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara, salah satu fungsi ASN adalah sebagai
pelaksana kebijakan publik. Bertolak dari pengertian di atas, ASN
sebagai bagian dari pemerintah atau sebagai aparat sipil negara
memiliki kewajiban melaksanakan kebijakan publik. Dengan kata lain,
ASN adalah aparat pelaksana (eksekutor) yang melaksanakan segala
peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan kebijakan
publik di berbagai bidang dan sektor pemerintahan.

b. memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; Untuk


menjaga agar pelayanan publik dan pelaksanaan fungsi pemerintahan
dan pembangunan dapat berjalan secara kontinyu dan relatif stabil,
perlu dibangun Aparatur Sipil Negara yang profesional dan cukup
independen dari struktur politik pemerintahan negara. Di samping itu,
mendorong profesionalisme dan sifat melayani dari ASN yang
berintegritas tinggi juga bertujuan untuk mengatasi sifat
kecenderungan birokrasi yang dapat mengalami kemunduran dalam
pelayanan publik, yang disebut sebagai patologi birokrasi. Patologi ini
membuat birokrasi juga dapat memiliki kecenderungan mengutamakan
kepentingan sendiri, mempertahankan status quo dan resisten terhadap
perubahan serta melakukan pemusatan kekuasaan. Akibatnya muncul
kesan bahwa birokrasi cenderung lebih banyak berkutat pada aspek-
aspek prosedural ketimbang mengutamakan substansinya, sehingga
lambat dan dapat menghambat kemajuan. Untuk menghindari
kecenderungan patologis tersebut maka perlu diatur agar A SN dapat
bekerja secara lebih profesional serta memegang prinsip sebagai
pelaksana kebijakan publik dan memberikan pelayanan publik yang
prima sebagai pemersatu bangsa. Berdasarkan Undang-Undang No. 25

3
Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, pelayanan publik dipahami
sebagai kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundangundangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara
pelayanan publik.

c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik


Indonesia.
Dalam UU No 5 tahun 2014 pasal 66 ayat 1-2 terkait sumpah dan janji
ketika diangkat menjadi PNS, disana dinyatakan bahwa PNS akan
senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945,
negara dan pemerintah. PNS juga senantiasa menjunjung tinggi
martabat PNS serta senantiasa mengutamakan kepenting an Negara
dari pada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan”. Artinya
dalam menjalankan tugas dan fungsinya, seorang PNS juga wajib
untuk menjunjung tinggi persatuan agar keutuhan bangsa dapat
terjaga. PNS dituntut untuk memiliki perilaku mencintai tanah air
Indonesia, dan mengedepankan kepentingan nasional ditengah tengah
persaingan dan pergaulan global. Pentingnya peran PNS sebagai salah
satu pemersatu bangsa, secara implisit disebutkan dalam UU No 5
tahun 2014 terkait asas, prinsip, nilai dasar dan kode etik dan kode
perilaku, dimana dalam pasal 2 ayat 1 disebutkan bahwa asas-asas
dalam penyelenggaraan dan

kebijakan manajemen ASN ada 13, salah satu diantaranya asas


persatuan dan kesatuan. Hal ini berarti, seorang PNS atau ASN dalam
menjalankan tugas-tugasnya senantiasa mengutamakan dan
mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa. Kepentingan
kelompok, individu, golongan harus disingkirkan demi kepentingan
yang lebih besar yaitu kepentingan bangsa dan Negara diatas
segalanya.
Pendidikan dan Pelatihan dasar adalah syarat bagi Calon Pegawai

4
Negeri Sipil (CPNS) untuk diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil
(PNS). Pendidikan dan Pelatihan dasar untuk memberikan
pengetahuan untuk pembentukan nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu
nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi (ANEKA) agar mampu melaksanakan fungsi dan
perannya sebagai pelayan masyarakat.Pendidikan dan pelatihan dasar
adalah Pendidikan dan Pelatihan yang wajib ditempuh oleh Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Kejaksaan sebagai
persyaratan untuk dapat diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil.1

2. VISI MISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA


Berdasarkan Undang-Undang No. 16 Tahun 2004 tentang
Kejaksaan R.I., Kejaksaan sebagai salah satu lembaga penegak hukum
dituntut untuk lebih berperan dalam menegakkan supremasi hukum,
perlindungan kepentingan umum, penegakan hak asasi manusia, serta
pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
Dalam menjalankan tugas pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar
Aparatur Sipil Negara adalah berkontribusi dalam mewujudkan Visi dan
Misi Kejaksaan Republik Indonesia adapun Visi dan Misi sebagai berikut:

Visi Kejaksaan R.I :


Kejaksaan sebagai lembaga penegak hukum yang bersih, efektif, efisien,
transparan, akuntabel, untuk dapat memberikan pelayanan prima dalam
mewujudkan supremasi hukum secara profesional,

proporsional dan bermartabat yang berlandaskan keadilan, kebenaran,


serta nilai – nilai kepatutan.
Misi Kejaksaan R.I :
a. Mengoptimalkan pelaksanaan fungsi Kejaksaan dalam pelaksanaa tugas
dan wewenang, baik dalam segi kualitas maupun kuantitas penanganan
perkara seluruh tindak pidana, penanganan perkara Perdata dan Tata
Usaha Negara, serta pengoptimalan kegiatan Intelijen Kejaksaan, secara
1
Kejaksaan Republik Indonesia, 2009. Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor: PER-037/A/JA/12/2009
5
profesional, proposional dan bermartabat melalui penerapan Standard
Operating Procedure (SOP) yang tepat, cermat, terarah, efektif, dan
efisien.
b. Mengoptimalkan peranan bidang Pembinaan dan Pengawasan dalam
rangka mendukung pelaksanaan tugas bidang-bidang lainnya, terutama
terkait dengan upaya penegakan hukum.
c. Mengoptimalkan tugas pelayanan publik di bidang hukum dengan
penuh tanggung jawab, taat azas, efektif dan efisien, serta penghargaan
terhadap hak-hak publik;

d. Melaksanakan pembenahan dan penataan kembali struktur organisasi


Kejaksaan, pembenahan sistem informasi manajemen terutama
pengimplementasian program quickwins agar dapat segera diakses oleh
masyarakat, penyusunan cetak biru (blue print) pembangunan sumber
daya manusia Kejaksaan jangka menengah dan jangka panjangtahun
2025, menerbitkan dan menata kembali manajemen administrasi
keuangan, peningkatan sarana dan prasarana, serta peningkatan
kesejahteraan pegawai melalui tunjangan kinerja atau remunerasi, agar
kinerja Kejaksaan dapat berjalan lebih efektif, efisien, transparan,
akuntabel dan optimal.

e. Membentuk aparat Kejaksaan yang handal, tangguh, profesional,


bermoral dan beretika guna menunjang kelancaran pelaksanaan tugas
pokok, fungsi dan wewenang, terutama dalam upaya penegakan hukum
yang berkeadilan serta tugas- tugas lainnya yang terkait.

Selanjutnya diperkuat dan diselaraskan oleh Visi dan Misi di bagian


dimana Peserta Latsar ditugaskan dalam hal ini Seksi Intelijen Kejaksaan
Republik Indonesia yang mempunyai Visi dan Misi sebagai berikut: Visi:
Kejaksaan sebagai lembaga penegak hukum yang bersih, efektif, efesien,
transparan, akuntabel, untuk dapat memberikan pelayanan prima dalam
mewujudkan supremasi hukum secara profesional, proposional dan
bermartabat yang berlandaskan keadilan, kebenaran, serta nilai-nilai kepatutan.

6
Misi:
a. Mengoptimalkan pelaksanaan fungsi kejaksaan dalam pelaksanaan tugas
dan wewenang, baik dalam segi kualitas maupun kuantitas kegiatan
Intelijen Kejaksaan, secara profesional, proporsional dan bermartabat
melalui penerapan Standard Operating Procedure (SOP) yang tepat, cermat,
terarah, efektif, dan efisien.
b. Mengoptimalkan tugas pelayanan publik di bidang hukum dengan penuh
tanggung jawab, taat azas, efektif dan efesien serta penghargaan terhadap
hak-hak publik.

3. TUGAS POKOK FUNGSI DAN FUNGSI PESERTA


Saat ini peserta Latsar ditugaskan di Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri
Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan. Sangihe, yang memiliki beberapa
tugas dasar yang harus dikerjakan, adapun tugas pokok dan fungsi Seksi
Intelijen Kejaksaan adalah sebagai berikut:2

1) Seksi Intelijen adalah unsur pembantu pimpinan mempunyai tugas


dan wewenang:
a. Melakukan kegiatan intelijen penyelidikan, pengamanan dan
penggalangan untuk melakukan pencegahan tindak pidana guna
mendukung penegakan hukum baik preventif maupun represif di
bidang ideologi, politik, ekonomi, keuangan, sosial budaya,
pertahanan dan keamanan, melaksanakan cegah tangkal terhadap
orang-orang tertentu dan/atau turut menyelenggarakan ketertiban
dan ketentraman umum dan
penanggulangan tindak pidana serta perdata dan tata usaha negara
di daerah hukumnya;
b. Memberikan dukungan intelijen Kejaksaan bagi keberhasilan
tugas dan kewenangan Kejaksaan, melakukan kerjasama dan
koordinasi serta pemantapan kesadaran hukum masyarakat di
daerah hukumnya.

2 2
Kejaksaan Republik Indonesia, 2011. Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor : PER-009/A/JA/01/2011 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan RI, Pasal 622-623.
7
2) Seksi Intelijen dipimpin oleh seorang Kepala Seksi Intelijen yang
bertanggung jawab kepada Kepala Kejaksaan Negeri.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 622
ayat (1), ayat (2) Seksi Intelijen menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis kegiatan dan operasi intelijen
Kejaksaan berupa pemberian bimbingan dan pembinaan dalam
bidang tugasnya;
b. melakukan koordinasi, perencanaan dan penyusunan kebijakan
pada seksi intelijen dengan didasarkan sinkronisasi pelaksanaan
kebijakan dengan seksi terkait;
c. perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian teknis kegiatan dan
operasi intelijen Kejaksaan berupa penyelidikan, pengamanan dan
penggalangan untuk mendukung kebijakan penegakan hukum
baik preventif maupun represif mengenai upaya penyelamatan
pemulihan keuangan negara yang meliputi sektor keuangan dan
kekayaan negara, pengadaan barang/jasa pemerintah, pelayanan
publik dan sektor lainnya, pemberian dukungan terhadap bidang
Perdata dan Tata Usaha Negara guna penyelamatan dan
pemulihan kekayaan negara, penegakan wibawa pemerintah dan
negara serta pemberian pelayanan hukum kepada masyarakat
yang meliputi penegakkan hukum, bantuan hukum, pertimbangan
hukum dan tindakan
hukum lain kepada negara atau pemerintah, meliputi
lembaga/badan negara, lembaga/instansi pemerintah pusat dan
daerah, Badan Usaha Milik Negara/Daerah;

d. perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian teknis kegiatan dan


operasi intelijen Kejaksaan berupa penyelidikan, pengamanan dan
penggalangan untuk mendukung kebijakan penegakan hukum
baik preventif maupun represif mengenai pemberian dukungan
terhadap proses pelaksanaan penanganan perkara, pengawasan
pelaksanaan putusan pidana bersyarat, pidana pengawasan,
pengawasan pelaksanaan keputusan lepas bersyarat dan tindakan
hukum lain dalam tindak pidana umum dan tindak pidana khusus;
8
e. pelaksanaan supervisi serta pemberian dukungan terhadap
lembaga negara, lembaga pemerintah dan non pemerintah serta
lembaga lainnya dalam rangka pelaksanaan sistem pengawasan
dan pengendalian internal/eksternal dalam upaya pencegahan dan
penanggulangan tindak pidana;
f. mendukung pelaksanaan program pencegahan dan
penanggulangan tindak pidana, maupun dalam rangka reformasi
sistem peradilan, melalui kerjasama dan koordinasi dengan
instansi penegak hukum baik di dalam maupun luar negeri,
sosialisasi pencegahan dan penanggulangan tindak pidana kepada
pejabat negara, penyelenggara negara, organisasi non pemerintah
serta elemen masyarakat lainnya;

g. perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian teknis kegiatan dan


operasi intelijen Kejaksaan berupa penyelidikan, pengamanan dan
penggalangan untuk mendukung kebijakan penegakan hukum
baik preventif maupun represif mengenai pemberian dukungan
berkaitan dengan tindak pidana umum yang diatur di dalam dan di
luar KUHP, pemberian dukungan kinerja pelaksanaan tugas
bidang pembinaan dan bidang pengawasan;

h. perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian teknis kegiatan dan


operasi intelijen Kejaksaan berupa penyelidikan, pengamanan dan
penggalangan untuk mendukung kebijakan penegakan hukum baik
preventif maupun represif mengenai cegah tangkal, pengawasan
media massa, barang cetakan, orang asing, pengawasan aliran
kepercayaan masyarakat dan keagamaan meliputi aliran-aliran
keagamaan, kepercayaan-kepercayaan budaya, mistik-mistik
Keagamaan, mistik-mistik budaya, perdukunan, pengobatan
pertabiban secara kebatinan, peramalan paranormal, akupuntur,
shin-she, metafisika dan lain-lain yang dapat membahayakan
masyarakat dan negara, pencegahan dan penyalahgunaan dan/atau
penodaan agama, ideologi, politik, sosial, budaya dan pertahanan
dan keamanan, persatuan dan kesatuan bangsa, pelanggaran hak
9
asasi manusia, pencarian dan penangkapan buron Kejaksaan;
i. perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian teknis kegiatan dan
operasi intelijen Kejaksaan berupa penyelidikan, pengamanan dan
penggalangan untuk mendukung kebijakan penegakan hukum baik
preventif maupun represif dalam rangka menyelenggarakan
persandian meliputi penyelenggaraan telekomunikasi,
pengamanan data dan informasi, kontra penginderaan,
pemantauan, penginderaan, pengolahan dan analisa data,
pengelolaan operasional Bank Data Intelijen, pembinaan sumber
daya teknologi intelijen, pelaksanaan administrasi intelijen serta
penyediaan produksi intelijen;
j. perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian teknis kegiatan
penerangan dan penyuluhan hukum, peningkatan kesadaran
hukum masyarakat, hubungan media massa, hubungan kerjasama
antar lembaga negara, lembaga pemerintah dan non pemerintah,
pengelolaan Pos Pelayanan Hukum dan Penerimaan Pengaduan
Masyarakat, pengelolaan informasi dan dokumentasi untuk
mewujudkan pelayanan yang cepat, tepat dan sederhana sesuai
petunjuk teknis standar layanan informasi publik secara nasional
dalam rangka mendukung keberhasilan tugas, wewenang dan
fungsi serta pelaksanaan kegiatan Kejaksaan;

k. pengamanan teknis di lingkungan unit kerja Seksi Intelijen dan


pemberian dukungan pengamanan teknis dan non teknis terhadap
pelaksanaan tugas pada unit kerja lainnya di lingkungan
Kejaksaan Negeri, meliputi sumber daya manusia, material/aset,
data dan Informasi/dokumen melalui kegiatan/operasi intelijen dengan
memperhatikan prinsip koordinasi;
l. pembinaan dan pelaksanaan kerjasama dengan kementerian,
lembaga pemerintahan non kementerian, lembaga negara, instansi
dan organisasi lain terutama pengkoordinasian dengan aparat
intelijen lainnya di tingkat Kabupaten/kota;
m. pemberian saran pertimbangan kepada Kepala Kejaksaan Negeri
dan pelaksanaan tugas-tugas lain sesuai dengan petunjuk Kepala
10
Kejaksaan Negeri.

Saat ini Peserta Latsar ditugaskan di Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri


Kepulauan Sangihe, dengan memiliki beberapa tugas dasar yang harus
dikerjakan, sebagai bentuk pengaktulisasian dan penerapan dari nilai-nilai
ANEKA dalam melaksanakan tugas maka nilai-nilai dasar tersebut harus
memberikan kontribusi terhadap visi dan misi organisasi dan penguatan nilai
organisasi Tugas-tugas dasar yang akan dikerjakan pada saat kegiatan off
campus bersumber dari gagasan isu yang telah ditetapkan. Dalam Latsar peserta
diberi tugas untuk dapat membuat Matrik Rancangan Aktualisasi Nilai Dasar
Aparatur Sipil Negara yang merupakan rencana kerja peserta yang akan
diimplentasikan nilai-nilai dasar ANEKA yang berkontribusi terhadap visi dan
misi organisasi kerja juga penguatan nilai organisasi.

B. Nilai-Nilai Dasar PNS


Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
dalam Pasal 3 huruf a telah menyebutkan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN)
sebagai profesi harus berlandaskan pada prinsip nilai dasar. Di dalam Peraturan
Lembaga Administrasi Negara Nomor 25 Tahun 2017, nilai dasar diartikan
sebagai nilai-nilai dasar yang meliputi: akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti- korupsi yang wajib dimiliki oleh setiap ASN atau
PNS.

Pendidikan dan Pelatihan dasar untuk memberikan pengetahuan untuk


pembentukan nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu nilai Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) agar
mampu melaksanakan fungsi dan perannya sebagai pelayan
masyarakat.pendidikan dan pelatihan dasar adalah Pendidikan dan Pelatihan
yang wajib ditempuh oleh Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan
Kejaksaan
Berkaitan dengan pembelajaran ANEKA tersebut diatas dimaksudkan
dengan Tujuan sebagai berikut:
1. Akuntabilitas.
Di dalam Nilai ini dimaksudkan agar seorang Aparatur Sipil Negara

11
(ASN) dapat memiliki rasa tanggungjawab dan berintegritas tinggi
terhadap tugas yang diberikan oleh Pimpinan ataupun tugas yang sudah
menjadi tugas Pokok sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN).

Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan


responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep
tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban
untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai.3
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.
Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah:4
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok, dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis;

c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam


penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.

2. Nasionalisme.
Nasionalisme merupakan nilai kecintaan kita terhadap tanah air dan
bangsa Indonesia, dengan rasa cinta pada bangsa yang menjadi titik berat
nasionalisme diharapkan ASN memiliki Pola Pikir dalam bekerja untuk
kebaikan Negara dalam hal melayani masyarakat dan membangun Negara
ini menjadi lebih baik lagi. Apartur Sipil Negara diajarkan agar dalam
bekerja menjunjung tinggi rasa Nasionalisme terhadap bangsa dengan cara
tidak membedakan antara SARA (suku, adat, ras dan agama). Prinsip
nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang
3 3
Modul 1 Akuntabilitas PNS, hal. 7
4
Ibid, hal. 8
12
diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan–
kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau kepentingan golongan;menunjukkan sikap rela
berkorban demi kepentingan bangsa dan negara;bangga sebagai bangsa
Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah
diri;mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara
sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai
sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.5

3. Etika Publik.
Dalam Pemahaman pada nilai etika Publik dimaksdkan agar sebagai
seorang aparatur Sipil Negara dapat membedakan Prilaku yang harus
dilakukan dalam hal melayani publik, dann juga perilaku dalam
lingkungan kantor dan masyarakat. Dalam hal dilingkungan kantor harus
mentaati tata tertib yang ada di kantor, dalam melayani harus
menggunakan tutur kata yang sopan dan memberikan pelayanan yang
terbaik buat masyarakat.

Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam undang-


undang ASN, yakni:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.

5
Ibid,hal. 7
13
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.

l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.

m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.

n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis


sebagai perangkat sistem karir

4. Komitmen Mutu.
Menciptakan Aparatur negara yang efektif, efesien, dan Inovasi,
maksdnya bekerja sesuai dengan aturan yang ada tanpa mengulur- ngulur
waktu, bahkan sebagai Aparatur Sipil Negara dituntut untuk Inovatif guna
menunjang terbentuknya efektivitas dan efesiensi dalam bekerja.
Standar penjaminan mutu pada setiap organisasi tentulah tidak sama
mengingat visi dan arah yang akan dituju berbeda tetapi ada beberapa nilai
yang harus ada pada komitmen mutu seperti :

a. Efektif (tepat sasaran) yaitu tingkat ketercapaian target yang telah


direncanakan baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
b. Efisien (tepat guna) yaitu tingkat ketepatan realisasi penggunaan
sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga tidak
terjadi pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi,
penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang keluar alur.
c. Inovatif yaitu perubahan yang diciptakan untuk mencapai keadaan
yang lebih baik di masa yang akan datang.
Berorientasi mutu yaitu setiap kegiatan atau program yang dilakukan
diarahkan untuk pencapaian standar mutu.

5. Anti-Korupsi.
Anti-Korupsi adalah suatu masalah yang sangat sulit untuk dihilangkan,
dengan pembelajaran ini seorang Aparatur Sipil Negara diajarkan agar
menanamkan Prilaku anti-korupsi, dengan menitik beratkan pada akibat-
akibat yang ditimbulkan dari Sifat Korupsi. Dimana bahwa Korupsi dapat
mengahncurkan Pekerjaan, mencoreng nama baik instansi tempat bekerja
14
dan menyangkut masyarakat yang dirugikan.
Anti korupsi dapat diidentifikasi ke dalam 9 (sembilan) nilai yang
terdiri dari Nilai-nilai anti korupsi antara lain:
a. Kejujuran
Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat di definisikan sebagai
sebuah tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan tidak
curang.
b. Kepedulian
Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan menghiraukan. Rasa
kepedulian dapat dilakukan terhadap lingkungan sekitar.
c. Kemandirian
Mandiri berarti dapat berdiri di atas kaki sendiri, artinya tidak banyak
bergantung kepada orang lain dalam berbagai hal.

d. Kedisiplinan
Disiplin adalah ketaatan/kepatuhan kepada peraturan.
e. Tanggung Jawab
Tanggung Jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu.
f. Kerja keras
Kerja keras didasari dengan adanya kemauan. Di dalam kemauan
terkandung ketekadan, ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian
keberanian.
g. Kesederhanaan
Gaya hidup yang sederhana yaitu dibiasakan untuk tidak hidup boros.
h. Keberanian
Dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan membela
kebenaran.
i. Keadilan
Adil adalah sama berat, tidak berat sebelah dan tidak memihak.
Menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.
Sesuai dengan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN)
Nomor Nomor 01 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III, Peserta Latsar golongan III
diharapkan mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS di unit
15
kerja masing-masing (off campus) yang berkontribusi pada visi misi
organisasi tempat kerja dalam hal ini Kejaksaan RI.

C. Nilai-Nilai Organisasi
Tri Krama Adyaksa
a. Satya
Kesetiaan yang bersumber pada rasa jujur, baik terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, terhadap diri pribadi dan keluarga maupun kepada sesama
manusia.

b. Adhi
Kesempurnaan dalam bertugas dan berunsur utama pemilikan rasa
tanggung jawab, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, terhadap Keluarga
dan terhadap sesama manusia.

c. Wicaksana
Bijaksana dalam bertutur kata dan tingkah laku khususnya dalam pengetrapan kekuasaan dan
kewanangan.

D. KEDUDUKAN DAN PERAN ASN


1. Manajemen ASN
Manejemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai
ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN yang unggul
selaras dengan perkembangan zaman.

a. Kedudukan ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawi
ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik KKN.manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan
16
agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil negara yang unggul dan
selaras dengan perkembangan zaman.

Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini
dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional.
Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang
dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas. Berikut beberapa konsep
yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN, berdasarkan
jenisnya :

1) Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil


(PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PNS
merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor
induk pegawai secara nasional. Sedangkan PPPK adalah warga negara
Indonesia yang memnuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh pejabat
pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan
kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam
rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
2) Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua
golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota
dan/atau pengurus partai politik. Selain itu untuk menjauhkan
birokrasi dari pengaruh partai politik, hai ini dimaksudkan untuk
menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat
memusatkan segala perhatian, pikiran dan tenaga pada tugas yang
dibebankan kepadanya. Oleh karena itu dalam pembinaan karir
pegawai ASN, khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat berwenang
yaitu pejabat karir tertinggi.

3) Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri. Namun


demikian pegawai ASN merupakan kesatuan. Kesatuan bagi pegawai
17
ASN sangat penting, mengingat dengan adanya desentralisasi dan
otonomi daerah, sering terjadinya isu putra daerah yang hampir terjadi
dimana-mana sehingga perkembangan birokrasi menjadi stagnan di
daerah-daerah.
Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa

b. Peran ASN Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka


pegawai ASN berfungsi dan bertugas sebagai berikut:
1) Pelaksana kebijakan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan ke
bijakanyang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN harus
mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus mengutamakan
pelayanan yang berorientasi pada kepentingan public.
2) Pelayan publik
ASN sebagai bertugas dan berperan untuk memberikan
pelayanan publik yang profesional dan berkualitas. Pelayanan publik
merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang
diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan
kepuasan pelanggan.
3) Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persa tuan
dan kesatuan NKRI. ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada
Pancasila, UUD1945, negara dan pemerintah. ASN senantiasa
menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan
kepentingan negara dari pada kepentingan diri sendiri, seseorang dan
golongan. Dalam UU ASN disebutkan bahwa dalam penyelengaraan
dan kebijakan manajemen ASN, salah satu diantaranya asas persatuan
dan kesatuan.

c. Hak dan Kewajiban ASN


18
Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh
hukum, suatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi
maupun umum. Dapat diartikan bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau
layak diterima. Agar melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan
baik , dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN
dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Hak ASN dan PPPK yang
diatur dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN sebagai berikut;
PNS berhak memperoleh:
a. gaji, tunjangan, dan fasilitas;
b. cuti;
c. jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
d. perlindungan; dan
e. pengembangan kompetensi.
PPPK berhak memperoleh:
a. gaji dan tunjangan;
b. cuti;
c. perlindungan; dan
d. pengembangan kompetensi.
Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, berdasarkan pasal 70
UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN disebutkan bahwa setiap pegawai
ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi.
Berdasarkan Pasal 92 pemerintah juga wajib memberikan perlindungan
berupa:
a. Jaminan kesehatan;
b. Jaminan kecelakaan kerja;
c. Jaminan kematian;
d. Bantuan hukum.
Sedangkan kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan yang bersifat
kontraktual. Dengan kata lain kewajiban adalah suatu yang sepatutnya
diberikan.Pegawai ASN berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN
wajib:
a. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik

19
Indonesia, dan pemerintah yang sah;
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah
yang berwenang;
d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,
kejujuran, kesadaran,dan tanggung jawab;
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,
ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di
luar kedinasan;
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan
rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; danh. bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia

d. Kode Etik dan Kode Perilaku ASN


Dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN disebutkan bahwa ASN
sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik
dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan
kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku
agar pegawai ASN:

a) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan


berintegritas tinggi;
b) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d) Melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;

e) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat


yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;
f) Menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan negara;
g) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
20
bertanggungjawab, efektif, dan efisien;
h) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya;
i) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan;
j) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
k) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN; dan,
l) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang- undangan
mengenai disiplin pegawai ASN.

2. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam
bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya
menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di
Pusat, di Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau
Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka upaya pemenuhan
kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Sementara itu kemudian menurut Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara No.63/KEP/M.PAN/7/2003,
pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang
dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya
pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Dan selanjutnya menurut
Ridwan dan Sudrajat (2009:19) pelayanan publik merupakan
pelayanan yang diberikan oleh pemerintah sebagai penyelenggara
negara terhadap masyarakat nya guna memenuhi kebutuhan dari
masyarakat itu sendiri dan memiliki tujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.

21
Dengan demikian, berdasarkan uraian yang dibahas di atas dapat
disimpulkan bahwa pelayanan publik adalah proses pemenuhan
keinginan dan kebutuhan masyarakat oleh penyelenggaraan negara
dalam hal ini negara didirikan oleh publik (masyarakat) tentu saja
dengan tujuan agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pada hakekatnya negara dalam hal ini pemerintah (birokrat) haruslah
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Kebutuhan ini harus
dipahami bukanlah kebutuhan secaran individual akan tetapi berbagai
kebutuhan yang sesungguhnya diharapkan oleh masyarakat.

a. Standar Pelayanan Publik


Menurut Ridwan dan Sudrajat (2009:103), setiap
penyelenggaraan pelayanan publik harus memiliki standar pelayanan
dan dipublikasikan sebagai jaminan adanya kepastian bagi penerima
pelayanan. Standar pelayanan adalah ukuran yang diberlakukan dalam
peyelenggaraan pelayanan yang wajib ditaati oleh pemberi dan atau
penerima pelayanan. adapun standar pelayanan yakni meliputi sebagai
berikut:
1. Prosedur pelayanan
Prosedur pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima
pelayanan termasuk pegaduan.
2. Waktu penyelesaian
Waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat pengajuan
permohonan sampai dengan penyelesaian pelayanan termasuk
pengaduan.
3. Biaya pelayanan
Biaya atau tarif pelayanan termasuk rincian yang ditetapkan dalam
proses pemberian pelayanan.
4. Produk pelayanan
Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan.
5. Sarana dan prasarana
Penyedian sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh

22
penyelenggaraan pelayanan publik.
6. Kompetensi petugas pemberi pelayanan
Kompetensi petugas pemberi pelayanan harus ditetapkan dengan
tepat berdasarkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap, dan
perilaku yang dibutuhkan.

3. Whole of Governmant
Whole of Government (WoG) Berdasarkan interpretasi analitis dan
manifestasi empiris di lapangan, maka WoG didefinisikan sebagai “suatu
model pendekatan integratif fungsional satu atap” yang digunakan untuk
mengatasi wicked problems yang sulit dipecahkan dan di atasi karena
berbagai karakteristik atau keadaan yang melekat antara lain: tidak jelas
sebabnya, multi dimensi, menyangkut perubahan perilaku.
Penerapan Whole of Government
Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan,
baik dari sisi penataan institusi formal maupun informal. Cara-cara ini
pernah dipraktekkan oleh beberapa negara, termasuk Indonesia dalam
level-level tertentu.
Penguatan koordinasi antar lembaga. Penguatan koordinasi dapat
dilakukan jika jumlah lembaga-lembaga yang dikoordinasikan masih
terjangkau dan manageable. Dalam prakteknya, span of control atau
rentang kendali yang rasional akan sangat terbatas.
a. Salah satu alternatifnya adalah mengurangi jumlah lembaga yang ada
sampai mendekati jumlah yang ideal untuk sebuah koordinasi. Dengan
jumlah lembaga yang rasional, maka koordinasi dapat dilakukan lebih
mudah.
b. Membentuk lembaga koordinasi khusus, pembentukan lembaga terpisah
dan permanen yang bertugas dalam mengkoordinasikan sektor atau
kementrian adalah salah satu cara melakukan WoG. Lembaga
koordinasi ini biasanya diberikan status lembaga setingkat lebih tinggi,
atau setidaknya setara dengan kelembagaan yang dikoordinasikan.
c. Membangun gugus tugas, gugus tugas merupakan bentuk pelembagaan
koordinasi yang dilakukan di luar struktur formal, yang setidaknya tidak

23
permanen. Pembentukan gugus tugas biasanya menjadi salah satu cara
agar sumber daya yang terlibat dalam koordinasi tersebut dicabut
sementara dari lingkungan formalnya untuk berkonsentrasi dalam
proses koordnasi tadi.
d. Koalisi sosial, koalisi sosial merupakan bentuk informal dari penyatuan
koordinasi antar sektor atau lembaga, tanpa perlu membentuk
pelembagaan khusus dalam koordinasi

Praktek Whole of Government (WoG)


a. Pelayanan yang bersifat administratif, yaitu pelayanan publik yang
menghasilkan berbagai produk dokumen resmi yang dibutuhkan warga
masyarakat. Dokumen yang dihasilkan bisa meliputi KTP, status
kewarganegaraan, status usaha, surat kepemilikan, atau penguasaan atas
barang, termasuk dokumen-dokumen resmi seperti SIUP, izin trayek, izin
usaha, akta, sertifikat tanah dan lain-lain.
b. Pelayanan jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa
yang dibutuhkan warga masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan,
ketenagakerjaan, perhubungan dan lain-lain.

c. Pelayanan barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan jenis barang yang


dibutuhkan warga masyarakat, seperti jalan, jembatan, perumahan, jaringan
telepon, listrik, air bersih, dan lain-lain
d. Pelayanan regulatif, yaitu pelayanan melalui penegakan hukuman dan
peraturan perundang-undangan, maupun kebijakan publik yang mengatur
sendi-sendi kehidupan masyarakat

E. TUJUAN PENULISAN LAPORAN HASIL AKTUALISASI.


Tujuan penulisan Laporan Hasil Aktualisasi ini adalah:
1. Sebagai syarat untuk kelulusan menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil.
2. Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas rancangan kegiatan aktualisasi
Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)
3. Menjadi Gambaran sejauh mana kita mengerti tujuan dari diadakanya
diklat Prajabatan berkaitan dengan Internalisasi dalam kampus selama 18
(delapan belas) hari, pemahaman terhadap Nilai- nilai dasar ASN yaitu
24
ANEKA serta hasil penerapan ( Aktualisasi) kita di Lingkungan kerja
apakah sudah sesuai dengan pemahaman kita.

25
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. PENETAPAN ISU

Penetapan Isu perlu didukung dan pemahaman yang baik mengenai


substansi tuntutan pekerjaan dan lingkungan tempat kerja. Dalam hal ini, isu
diartikan sebagai topik permasalahan yang terdapat pada Kejaksaan Negeri
Kepulauan Sangihe Topik isu yang dipilih, menyangkut peran dan kedudukan
ASN dalam NKRI melalui hal-hal berikut ini, yaitu:
- Whole of Government (WoG)
- Manajemen ASN (MA)
- Pelayanan Publik (PP)

1. IDENTIFIKASI ISU

Dalam hal ini, isu diartikan sebagai topik permasalahan yang tedapat
pada Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe mengenai Topik isu yang
dianalisis ini dilakukan untuk mendapatkan kualitas isu tertinggi. Alat analisis
kriteria isu dengan menggunakan alat analisis AKPK (Aktual, Kekhalayakan,
Problematika, Kelayakan) dan dipilih menyangkut peran dan kedudukan ASN
dalam NKRI yang meliputi, Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole
of Goverment (WOG) sebagai berikut :
a. Isu terkait Whole of Goverment
Whole of Goverment (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan Pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya
WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan
yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-
urusan yang relevan.

26
dapat diketahui bahwa karakteristik pendekatan WoG dapat dirumuskan
dalam prinsip-prinsip kolaborasi, kebersamaan, kesatuan, tujuan bersama,
dan mencakup keseluruhan aktor dari seluruh sektor dalam pemerintahan.
Isu yang terkait dengan Whole of Goverment (WOG) di Kejaksaan
Negeri Kepulauan Sangihe antara lain :
a. Perlunya Peningkatan Pengawasan bagi orang asing di wilayah
Kabupaten Kepulauan Sangihe
Keterkaitan isu tersebut perlunya peningkatan koordinasi antara
Intelijen Kejaksaan dengan pihak Imigrasi, Kodim, Polres, BIN,
Kesbangpol, Dinas tranmigrasi, dan Catatan Sipil dalam hal pendataan
orang asing dengan Whole Of Goverment (WOG) adalah masih
lemahnya koordinasi dalam pendataan orang asing yang masuk ke
Wilayah Kabupaten Kepl Sangihe, dampaknya tidak ada data valid
mengenai jumlah warga negara asing yang ada di Kabupaten
Kepulauan Sangihe

b. Isu terkait Manajemen ASN


Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan
profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas: Melaksanakan kebijakan yang
dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan, Memberikan pelayanan publik yang
professional dan berkualitas, dan Mempererat persatuan dan kesatuan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Isu yang terkait dengan
manajemen ASN di Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe antara lain :

a. Optimalisasi pengarsipan laporan informasi khusus secara digital Pada


Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe (MA).
b. Optimalisasi Kliping pes tidak dibuat secara rutin (MA).
27
c. Isu terkait Pelayanan Publik
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
menyatakan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk
atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik. Tiga unsur penting dalam pelayanan
publik, yaitu pertama,organisasi penyelenggara pelayanan publik,
kedua,penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat
atauorganisasi yang berkepentingan, dan ketiga, kepuasan yang
diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan). Isu yang
terkait dengan pelayanan publik di Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe
antara lain :
a. Kurang optimalnya penggunaan Medsos pada Kejaksaan Negeri
Kepulauan Sangihe.
Keterkaitan isu kurang optimalnya penggunaan Medsos karna tidak
adanya SDM kusus yang membidangi IT.

28
MENENTUKAN ISU YANG DIANGKAT
Tabel Analisis Isu dengan USG

Skor USG Total


No Isu Ranking
U S G Skor

1 Kurangnya Pengawasan bagi orang asing di wilayah


3 2 3 8 4
Kabupaten Kepulauan Sangihe (WoG)

2 Kurang optimalnya penggunaan Media sosial pada


3 4 3 10 2
Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe. (PP)

3 Kurang Optimalnya Pengarsipan Laporan Informasi Khusus


5 5 4 14 1
secara Digital pada Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe
(MA)
4 tidak dibuat secara rutin Kliping Pers (MA)
3 3 3 9 3

Keterangan Bobot

4 Sangat Kuat pengaruhnya

3 Sedang pengaruhnya

2 Kurang pengaruhnya

1 Sangat Kurang pengaruhnya

29
KETERANGAN

seberapa mendesak isu itu harus


Urgency dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti

seberapa serius isu itu harus dibahas


Seriousness dikaitkan dengan akibat yang
ditimbulkan

seberapa besar kemungkinan


memburuknya isu tersebut jika tidak
Growth
ditangani sebagaimana mestinya

KONDISI SAAT INI DAN KONDISI YANG DIHARAPKAN DARI ISU YANG
DIANGKAT

Kondisi saat ini :


 Optimalisasi pengarsipan laporan informasi khusus secara
digital Pada Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe (MA).
 Tidak adanya SDM kusus yang memegang kendali pada
pengarsipan.
 Laporan hanya tersimpan pada outner saja

Kondisi yang diharapkan :


 Untuk memudahkan pencairan/penemuan soft file Laporan
Informasi Khusus bilamana sewaktu waktu diperlukan.
 Merapikan tata kelola arsip dengan baik.

A.4. GAGASAN PEMECAHAN ISU


30
Solusi dari permasalahan dan isu yang sebutkan diatas adalah dengan
cara “ Optimalisasi Pengarsipan Laporan Informasi Khusus Secara
Digital Pada Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe”

B. JUDUL MENTOR, COACH, PESERTA LATSAR DAN


STEAKHOLDER

Judul
Optimalisasi Pengarsipan Laporan Informasi Khusus Secara Digital Pada
Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe ”

A. Mentor
Nama : RONY KURNIAWAN, S.H.
NIP :19810307 200812 1 001
Pangkat : Jaksa Pratama (IIIc)
Satker : Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe

B. Coach
Nama : Fina Rinzani,S.H

NIP 19760420 200003 2 003


Pangkat : Jaksa Madya (IVc)
Satker : Badan Diklat Kejaksaan Republik Indonesia

C. Peserta Latsar
Nama : CREDHO DILLARO, S.H
NIP 19961208 202012 1 010
Pangkat : Yuana Wira TU (IIIa)
Satker : Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe

D. Stakeholder
Stakeholder dari program aktualisasi ini adalah masyarakat dan para
pegawai Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe

C. RENCANA KEGIATAN

31
1. Mengumpulkan dokumen Laporan Informasi Khusus pada bidang
Intelijen di Kejaksaan Negeri Kepulauan
2. Menscan dokumen surat masuk dan keluar pada bidang Intelijen di
Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe;
3. Menggunakan Google Drive dari email Intelijen untuk menyimpan
arsip Laporan Informasi Khusus sehingga dapat digunakan mobile;
4. Melaporkan hasil kegiatan kepada Kasi Intelijen.

D. KUALITAS KEGIATAN (TAHAPAN KEGIATAN)

1. Mengumpulkan dokumen Laporan Informasi Khusus pada


bidang Intelijen di Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe.
Tahapan-tahapan adalah sebagai berikut:
a. Menghadap kepada kasi untuk mencari Laporan Informasi Khusus
b. Mencari dokumen laporan Informasi Khusus

c. Mengkordinasikan kepada kasi.

2. Menscan dokumen Laporan Informasi Khusus pada bidang


Intelijen di Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe
Tahapan-tahapan adalah sebagai berikut:

a. Mendata Dokumen laporan Informasi Khusus


b. Menscan dokumen Laporan Informasi Khusus.
c. Mengkordinasikan pendataan Laporan Informasi Khusus

3. Menggunakan Google Drive dari email Intelijen untuk


menyimpan arsip Laporan Informasi Khusus sehingga dapat
digunakan mobile;

Tahapan-tahapan adalah sebagai berikut:


a. Menyiapkan Laptop untuk Google Drive
b. Membuat database tersendiri untuk penyimpan arsip tersebut
c. Menyimpan Kedalam satu folder khusus untuk dokumen Laporan
Informasi Khusus

4. Melaporkan hasil Pengarsipan kepada kepala seksi intelijen.

32
Tahapan-tahapan adalah sebagai berikut:
a. Menyiapkan dan membawa hasil Pengarsipan.
b. Menghadap ke ruangan Kasi Intelijen.
c. Melaporkan hasil kegiatan Pengarsipan

E. RELEVANSI KEGIATAN DAN AKTUALISASI

1. Mengumpulkan dokumen Laporan Informasi Khusus pada


bidang Intelijen di Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe.
 Akuntabilitas : Bertanggungjawab atas pekerjaan;
 Nasionalisme : Mengawali kegiatan dengan berdoa dan menjalin
kerjasama yang baik dengan rekan kerja antar bidang;
 Etika Publik : Bersikap sopan dan ramah terhadap atasan dan
sesama rekan kerja;
 Komitmen Mutu: Teliti, efektif dan efisien dalam mencari
informasi yang bermanfaat dan bermutu;
 Anti Korupsi : Tidak menunda-nunda pekerjaan yang diberikan.
 WOG : Mengatur waktu untuk bertemu dan berkoordinasi dengan
rekan di bidang intelijen
 Managemen ASN :Mengatur waktu pengerjaan pembuatan
konsep

2. Menscan dokumen Laporan Informasi Khusus pada bidang


Intelijen di Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe.
 Akuntabilitas : Bertanggungjawab dan menjaga rahasia atas
dokumen Laporan Informasi Khusus
 Nasionalisme : Tidak bersikap diskriminatif saat mengumpulkan
data Dokumen Laporan Infromasi Khusus
 Etika Publik : Saat meminta data selalu bersikap sopan dan tidak
menyalahi aturan.

 Komitmen Mutu : Teliti, cermat dan efektif saat menscan data


agar efektif dan efisien sehingga dapat meminimalisir kesalahan.
 Anti Korupsi : Menolak gratifikasi dalam bentuk apapun dan
33
Perencanaan dibuat dengan jujur dan sederhana serta tidak
menunda pekerjaan
 Management ASN : Dapat mengatur jadwal waktu dengan
cermat
 WOG : Koordinasi dengan Kasi

3. Menggunakan Google Drive dari email Intelijen untuk


menyimpan arsip Laporan Informasi Khusus sehingga dapat
digunakan mobile;
 Akuntabilitas : Bertanggung jawab atas tugas yang sedang
dikerjakan
 Nasionalisme : Menanamkan nilai nasionalisme dalam
menjalankan tugas khususnya dalam Penyimpanan arsip dimana
peran pns sebagai pererat dan pemersatu bangsa
 Etika Publik : Etika publik merupakan cermin kinerja yang
maksimal dalam mengerjakan tugas.
 Komitmen Mutu : Melaksanakan dengan Efektif dan Efisien
 Anti Korupsi : tidak menunda pekerjaan.
 WOG : Koordinasi d dalam mendapatkan informasi dan data.
 Management ASN : Pengembangan diri terhadap membuat
konsep-konsep yang lebih efektif dan efesien.

4. Melaporkan hasil kegiatan yang di update ke media sosial kepada


kepala seksi intelijen.

 Akuntabilitas : Bertanggung jawab pengarsipan data dan


dokumen yang dilaporkan kepada atasan;
 Nasionalisme : Mengawali dengan doa dan selalu menjalin
kerjasama dengan rekan kerja serta Menggunakan Bahasa
Indonesia sesuai EYD dalam pengetikan
 Etika Publik : Bersikap sopan, ramah, dan jujur saat menghadap
atasan;
 Komitmen Mutu : Cermat, teliti , efektif dan efisien
 Anti Korupsi : Tidak menunda-nunda pekerjaan.
34
 WOG : Koordinasi d dalam mendapatkan informasi dan data.

 Management ASN : Pengembangan diri terhadap membuat.

35
F. MATRIK RANCANGAN AKTUALISASI

NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN NILAI


SUBSTANSI VISI/MISI ORGANISASI
KEGIATAN

1 2 3 4 5 6 7

1. Mengumpulkan 1. Menghadap 1. Bertemu kepala 1. Akuntabilitas : Visi: SATYA:


dokumen laporan kepada kepala seksi diruangan Bertanggung Kejaksaan sebagai Kesetiaan yang
informasi khusus seksi. masing-masing. jawab atas lembaga penegak bersumber pada rasa
pada bidang 2. Mencari dokumen 2. maksud dan tujuan pekerjaan; hukum yang bersih, jujur dalam
intelijen di laporan informasi dan rancangan 2. Nasionalisme : efektif, efisien, menjalankan tugas.
Kejaksaan Negeri khusus . aktualisasi tentang Mengawali transparan, akuntabel, ADHI:
Kepulauan 3. Mengkoordinasika pengarsipan kegiatan dengan untuk dapat Kesempurnaan
Sangihe n kepada Kepala dokumen. berdoa dan memberikan pelayanan dalam bertugas
Kasi 3. Mendapat menjalin prima dalam pada saat
persetujuan dari kerjasama yang mewujudkan menjalankan
kepala seksi baik dengan rekan supremasi hukum perintah yang
kerja antar bidang; secara profesional, diberikan kepada
3. Etika Publik : proporsional dan atasan.
Bersikap sopan bermartabat yang WICAKSANA:
dan ramah berlandaskan keadilan, Bijaksana dalam
terhadap atasan kebenaran, serta nilai- bertutur kata dan
dan sesama nilai kepatutan. tingkah laku pada
rekan kerja; Misi: saat menjalankan
tugas.

36
analisa dampak: 4. Komitmen Mengoptimalisasi
Jika kegiatan ini Mutu: peranan bidang
dilaksanakan Teliti, efektif dan Intelijen dalam
maka Laporan efisien dalam rangka menjadikan
Informasi Khusus mencari informasi Kejaksaan sebagai
akan tersusun yang bermanfaat lembaga penegak
rapi,lengkap dan dan bermutu; hukum yang bersih,
mempermudah 5. Anti Korupsi : efektif, efisien,
dalam proses Tidak menunda- tranparan dan
selanjutnya,namu nunda pekerjaan akuntabel.
n jika tidak yang diberikan.
terlaksana surat 6. WOG: Mengatur
masuk dan keluar waktu untuk
tidak tertata bertemu dan
dengan baik rapi. berkoordinasi
dengan tim
intelijen
7. Managemen
ASN :Mengatur
waktu
pengerjaan
pembuatan
konsep
aktuliasasi

2. Menscan 1. Mendata Dokumen 1. Mendata dokumen 1. Akuntabilitas Visi: SATYA:


dokumen laporan Laporan Informasi 2. Menyiapkan alat scan Bertanggung jawab Kejaksaan sebagai Kesetiaan yang
informasi khusus Khusus 3. Menscan dokumen atas dokumen lembaga penegak bersumber pada rasa jujur
pada bidang 2. Menscan dokumen secara perlahan Laporan Informasi hukum yang bersih, dalam melaporkan hasil
intelijen laporan informasi 4. Berkoordinasi dengan Khusus efektif, efisien, aktulisasi kepada atasan.
Kejaksaan Negeri khusus kasi apabila ada 2. Nasionalisme transparan, akuntabel,
Kepulauan petunjuk tambahan tidak bersikap untuk ADHI:
Sangihe mengenai scan dsikriminatif saat dapat memberikan
dokumen mengumpulkan
data dokumen

37
Analisa dampak: Laporan Informasi pelayanan prima dalam Kesempurnaan dalam
Jika kegiatan ini Khusus mewujudkan bertugas pada saat
dilaksanakan maka 3. Etika Publik Saat supremasi hukum menjalankan tugas
penyimpanan surat meminta data selalu secara profesional, pengolalaan data foto
masuk dan keluar bersikap sopan dan proporsional dan atau video.
akan terdigitalisasi tidak menyalahkan bermartabat yang
dengan database aturan berlandaskan keadilan, WICAKSANA:
secara rapi dan 4. Komitmen Mutu kebenaran, serta nilai- Bijaksana dalam bertutur
tertata,jika tidak Menjalankan tugas nilai kepatutan. kata dan tingkah laku
terlaksana maka dengan penuh Misi: pada saat menjalankan
tidak ada ketelitian khususnya Mengoptimalisasi tugas.
penyimpanan dalam scan data agar peranan bidang
terdigitalisasi dapat meminimalisir Intelijen dalam
dengan database kesalahan rangka menjadikan
yang tertata rapi. 5. Anti Korupsi Kejaksaan sebagai
Tidak menunda- lembaga penegak
nunda pekerjaan hukum yang bersih,
dan tepat waktu. efektif, efisien,
6. WOG tranparan dan
Koordinasi dengan akuntabel.
kasi

38
3. Menggunakan 1. Menyiapkan 1. Masuk kedalam 1. Akuntabilitas Visi: SATYA:
Google drive dari Laptop untuk Google drive Bertanggung Jawab Kejaksaan sebagai Mengerjakan tugas
email intelijen membuat Google 2. Membuat dokumen atas tugas yang lembaga penegak dengan teliti dan tepat
Drive tersendiri sedang dikerjakan. hukum yang bersih, waktu dilakukan sebagai
untuk
2. Membuat 3. Setelah discan 2. Nasionalisme efektif, efisien, bentuk kesetiaan
menyimpan arsip dokumen masukan ke dalam Menanamkan nilai transparan, akuntabel, terhadap institusi
Laporan tersendiri untuk google drive nasionalisme dalam untuk dapat Kejaksaan
Informasi penyimpanan 4. Menyimpan ke menjalankan tugas memberikan pelayanan
Khusus sehingga arsip tersebut dalam folder khusus khususnya dalam prima dalam ADHI:
dapat digunakan 3. Menyimpan dokumen laporan penyimpanan arsip mewujudkan Kesempurnaan dalam
mobile kedalam satu folder Informasi Khusus dimana peran PNS supremasi hukum bertugas pada saat
khusus dokumen sebagai pererat dan secara profesional, menjalankan tugas
Laporan Informasi Analisa dampak: pemersatu bangsa proporsional dan pengelolaan
Khusus Jika kegiatan ini 3. Etika Publik bermartabat yang pengumpulan data foto
terlaksana akan ada Memberikan kinerja berlandaskan keadilan, atau video .
nya penyimpanan yang maksimal kebenaran, serta nilai-
online sehingga dalam mengerjakan nilai kepatutan. WICAKSANA:
sewaktu waktu tugas. Misi: Menjalankan tugas
dapat diakses 4. Komitmen Mutu Mengoptimalisasi dengan dilandasi sikap
Melaksanakan dengan peranan bidang professional sehingga
efektif dan efisien Intelijen dalam mampu mendapatkan
5. Anti Korupsi rangka menjadikan hasil yang optimal dan
Tidak menunda- Kejaksaan sebagai sempurna.
nunda pekerjaan lembaga penegak
dan tepat waktu. hukum yang bersih,
6. Manajemen ASN efektif, efisien,
Pengembangan diri tranparan dan
terhadap pengarsipan akuntabel.
yang lebih efektif dan
efisien

39
7. WOG :
Koordinasi dalam
mendapatkan
informasi dan data

4 Melaporkan 1. Menyiapkan dan 1. Menyiapkan dan 1. Akuntabilitas Visi: SATYA:


kegiatan yang membawa hasil membawa hasil : Bertanggung Kejaksaan sebagai Mengerjakan register
telah selesai kegiatan kegiatan yang di jawab atas lembaga penegak dengan rasa kejujuran
diaktualisasikan pendataam konsep. konsep yang hukum yang bersih, dengan tidak meminta
kepada Kepala 2. Menghadap ke 2. Bertemu dengan dilaporkan efektif, efisien, upah dalam bentuk
Seksi Intelijen. ruangan Kasi Kasi Intelijen kepada atasan; transparan, akuntabel, apapun.
Intelijen. diruangan. untuk dapat
3. Melaporkan hasil 3. Mendapat 2. Nasionalisme : memberikan pelayanan ADHI:
pengarsipan persetujuan tentang Mengawali prima dalam Kesempurnaan dalam
kepada kepala hasil kegiatan untuk dengan doa dan mewujudkan bertugas pada saat
seksi intelijen pengarsipan kepada selalu menjalin supremasi hukum menjalankan tugas
kepala seksi intelijen kerjasama dengan secara profesional, pengelolaan
rekan kerja serta proporsional dan pengumpulan data foto
Menggunakan bermartabat yang atau video .
Bahasa Indonesia berlandaskan keadilan,
sesuai EYD dalam kebenaran, serta nilai- WICAKSANA:
pengetikan. nilai kepatutan. Menjalankan tugas
Misi: dengan dilandasi sikap
Mengoptimalisasi professional sehingga
peranan bidang mampu mendapatkan

40
Analisa dampak: 3. Etika Publik : Intelijen dalam hasil yang optimal dan
Jika terlaksana kegiatan Bersikap sopan, rangka menjadikan sempurna.
ini ada nya koordinasi ramah, dan jujur Kejaksaan sebagai
dengan atasan guna saat menghadap lembaga penegak
pengembangan kedepan atasan; hukum yang bersih,
efektif, efisien,
4. Komitmen Mutu tranparan dan
: Cermat, teliti , akuntabel.
efektif dan efisien

5. Anti Korupsi :
Tidak menunda-
nunda pekerjaan

41
G. RENCANA ANTISIPASI KENDALA YANG AKAN DIHADAPI

Pada setiap Pengaktualisasian kegiatan perencanaan


aktualisasi kemungkinan terjadinya hal yang tak terduga akan
selalu ada, kendala yang mungkin terjadi dan antisipasi yangn
akan dilakukan adalah sebagai berikut.

No Kendala yang mungkin terjadi Antisipasi yang akan


dilakukan
1 Ditolaknya ide dan gagasan terkait Berusaha menjelaskan perihal
rancangan aktualisasi saya oleh rancangan aktualisasi saya
pimpinan dengan baik kepada pimpinan
yaitu kasi intelijen pada
Kejaksaan Negei Kepulauan
Sangihe
2 Jarak yang jauh antara peserta didik Berkonsultasi dengan
dan coach sehingga membuat menggunakan alat komunikasi
konsultasi menjadi sedikit terhambat elektronik baik lewat email,
whatssapp dan media sosial
lainnya untuk mendapat
petunjuk terhadap kegiatan
aktualisasi yang dilaksanakan
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI

F. PELAKSANAAN KEGIATAN (CAPAIAN KEGIATAN)

Proses Implementasi rancangan kegiatan yaitu target yang


berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kegiatan
aktualisasi. Keberhasilan suatu kegiatan dapat dilihat dari adanya indikasi –
indikasi perubahan ke arah yang lebih baik serta didukung oleh kerja tim
yang berkomitmen untuk saling mendukung, terdiri dari unsur stakeholder
internal maupun eksternal melalui pencapaian secara bertahap. Dalam
pelaksanaan kegiatan Optimalisasi Pengarsipan Laporan Informasi Khusus
Pada Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe tentu didukung oleh para
pimpinan dan juga pegawai di lingkungan Kejaksaan Negeri Kepulauan
Sangihe. Sehingga dalam Pelaksanaan kegiatan pengarsipan Laporan
Informasi Khusus Pada Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe pada saat ini
sebenarnya telah berjalan dengan cukup baik, namun belum maksimal
karena masih jarang dilakukan. Oleh karena itu, agar dapat dikenal oleh
publik, harus banyak berbagi di social media terkait kegiatan–kegiatan pada
Penggunaan Sosial Media pada bidang intelijen kejaksaan negeri tanjung
jabung timur sehingga segala berita serta hasil yang diperoleh oleh instansi
Kejaksaan dapat dikenal baik oleh masyarakat.
Diharapkan dengan pengarsipan Lapooran Informasi Khusus pada
kejaksaan negeri Kepulauan Sangihe, dapat memberikan keamanan dan
kerapian dalam pengarsipan agar jika diperlukan suatu saat dapat mudah
diakses secara mobile tanpa harus membuka arsip konvensional. Dalam hal
ini juga memberikan kemudahaan bagi seluruh staff intelijen untuk
memaksimalkan pengarsipan.

B. Matriks Capaian Aktualisasi

43
CAPAIAN KEGIATAN ( FORMULIR 2 )

Kegiatan 1 :
Mengumpulkan dokumen laporan informasi khusus
pada Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe

Tgl Pelaksanaan 2 Juli 2021

Lampiran Tiga Foto Kegiatan


URAIAN KEGIATAN:
Langkah pertama
1. Menghadap kepada Kasi Intelijen untuk mencari laporan informasi khusus

2. Mencari dokumen laporan informasi khusus


3. Mengkoordinasikan kepada Kasi (jika ada)

Indikator Nilai Dasar ANEKA


1. Akuntabilitas
Bertanggung jawab atas perintah yang diberikan.

2. Nasionalisme

Mengawali kegiatan dengan berdoa dan menjalin kerjasama yang baik


dengan rekan kerja antar bidang;
3. Etika Publik
Bersikap sopan dan ramah terhadap atasan dan sesama rekan kerja;
4. Komitmen Mutu

Teliti, efektif dan efisien dalam mencari informasi yang bermanfaat dan
bermutu;
5. Anti Korupsi
Tidak menunda-nunda pekerjaan yang diberikan.

Peran dan Kedudukan ASN :


WOG:

44
Mengatur waktu untuk bertemu dan berkoordinasi dengan rekan di bidang
intelijen

Management ASN :
Mengatur waktu pengerjaan pembuatan konsep

Analisa Dampak : Solusi :


1. Apabila kegiatan ini dilaksanakan Melaporkan kepada Kasi intelijen dalam
berdasarkan nilai-nilai dasar: hal pengarsipan Laporan Informasi
Jika kegiatan ini dilaksanakan
Khusus secara digital agar lebih
maka Laporan Informasi Khusus
akan tersusun rapi,lengkap dan mempermudah mencari dan
mempermudah dalam proses menyimpannya.
selanjutnya,namun jika tidak
terlaksana surat masuk dan
keluar tidak tertata dengan baik
rapi..

2. Bila kegiatan ini tidak dilaksanakan


berdasarkan nilai-nilai dasar:
Maka dalam proses pengarsipan tidak
rapi dan acak-acakan, dan tidak
mempermudah pencarian dalam hal
ini staff intelijen akan susah
mencarinya, tidak sesuai
peneraapan nilai-nilai dasar ASN.

45
Lampiran Foto 1.

(berkoordinasi dengan Kasi)

Lampiran Foto 2.

(Keterangan: Kegiatan Mencari dokumen Laporan Informasi Khusus)

46
Kegiatan 2 : Menscan dokumen Laporan Informasi Khusus pada bidang
intelijen Kejaksaan Negeri kepulauan Sangihe

Tanggal 05 Juli 2021 – 06 Juli 2021


Pelaksanaan
Lampiran Dua Foto kegiatan
URAIAN KEGIATAN :

1. Mendata Dokumen Laporan Informasi Khusus


2. Menscan laporan Informasi Khusus
3. Mengkoordinasikan Pendataan Laporan Informasi Khusus.

Indikator Nilai Dasar ANEKA

1.Akuntabilitas

Bertanggungjawab dan menjaga rahasia atas dokumen Laporan Informasi Khusus

2. Nasionalisme

Tidak bersikap diskriminatif saat mengumpulkan data Dokumen Laporan Infromasi


Khusus

3. Etika Publik

Saat meminta data selalu bersikap sopan dan tidak menyalahi aturan.

4. Komitmen Mutu

Teliti, cermat dan efektif saat menscan data agar efektif dan efisien sehingga dapat
meminimalisir kesalahan.

47
5.Anti Korupsi

Menolak gratifikasi dalam bentuk apapun dan Perencanaan dibuat dengan jujur dan
sederhana serta tidak menunda pekerjaan.

Peran dan Kedudukan ASN :


WOG
Koordinasi dengan Kasi

Management ASN :
Dapat mengatur jadwal waktu dengan cermat

Analisa Dampak : Solusi


1. Apabila kegiatan ini dilaksanakan
:
berdasarkan nilai-nilai dasar: Jika Bertanggung jawab dalam melakukan
kegiatan ini dilaksanakan maka Pengarsipan Laporan Informasi Khusus
penyimpanan surat masuk dan
secara digital.
keluar akan terdigitalisasi dengan
database secara rapi dan
tertata,jika tidak terlaksana maka
tidak ada penyimpanan
terdigitalisasi dengan database
yang tertata rapi.

2. Bila kegiatan ini tidak dilaksanakan


berdasarkan nilai-nilai dasar:
Apabila nilai-nilai dasar tidak
diterapkan, maka akan mengakibatkan
kesalahan dalam melakukan
pengarsipan

48
Lampiran Foto 1

(Keterangan: Menscan Laporan Informasi Khusus)

Lampiran Foto 2

(Keterangan: Mendata Laporan Informasi Khusus


untuk di scan)

49
Kegiatan 3 : Menggunakan Google Drive dari email intelijen untuk
menyimpan arsip Laporan Informasi Khusus sehingga
dapat digunakan mobile

Tgl Pelaksanaan 07 Juli 2021 – 08 Juli 2021


Lampiran Dua Foto kegiatan
URAIAN KEGIATAN:
1. Menyiapkan Laptop untuk Google drive.
2. Membuat data base tersendiri untuk penyimpanan arsip tersebut.
3. Menyimpan kedalam satu folder khusus untuk dokumen Laporan informasi
Khusus

Indikator Nilai Dasar ANEKA


1. Akuntabilitas
Bertanggung jawab atas tuigas yang sedang dikerjakan
2. Nasionalisme
Mengerjakan tugas dengan penuh semangat.
3. Etika Publik
Memaksimalkan kinerja dalam mengerjakan tugas.
4. Komitmen Mutu
Melaksanakan dengan efektif dan efisien
5. Anti Korupsi
Tidak menunda-nunda pekerjaan
6. Manajemen ASN
Pengembangan diri terhadap membuat konsep konsep yang lebih efektif dan
efisien

50
Peran dan Kedudukan ASN :
WOG :
Koordinasidengan atasan untuk kelancaran tugas dan setiap kegiatan dikejaksaan negeri
Kepulauan Sangihe.

Management ASN :
Memegang teguh tanggung jawab yang diberikan sebagai ASN dalam
melaksanakan kegiatan dikejaksaan negeri Kepulauan Sangihe.

Analisa Dampak : Solusi:


1. Apabila kegiatan ini Menyelesaikan tugas sampai selesai dengan rasa
dilaksanakan tanggung jawab sehingga mencapai tujuan yang
berdasarkan nilai-nilai
dasar: Jika kegiatan ini
diinginkan dalam proses pelaksaan aktulisasi.
dilaksanakan maka
penyimpanan surat
masuk dan keluar
akan terdigitalisasi
dengan database
secara rapi dan
tertata,jika tidak
terlaksana maka tidak
ada penyimpanan
terdigitalisasi dengan
database yang tertata
rapi.

2. Bila kegiatan ini tidak


dilaksanakan
berdasarkan nilai-
nilai dasar:
Apabila nilai-nilai
dasar tidak
diterapkan, maka
akan mengakibatkan
kesalahan dalam
melakukan
pengarsipan

51
Lampiran Foto 1

Lampiran Foto 2

52
Kegiatan 4 : Melaporkan hasil pengarsipan kepada Seksi Intelijen

Tgl Pelaksanaan 09 Juli 2021


Lampiran Satu Foto kegiatan

URAIAN KEGIATAN:
1. Menyiapkan dan membawa hasil Pengarsipan
2. Menghadap ke ruang kasi intelijen
3. Melaporkan hasil kegiatan pengarsipan

Indikator Nilai Dasar ANEKA

1. Akuntabilitas
Bertanggung jawab pengarsipan data dan dokumen yang dilaporkan kepada atasan

2. Nasionalisme
Bekerja dengan penuh semangat dan kerja keras.
3. Etika Publik
Bersikap Sopan dan ramah
4. Komitmen Mutu
Cermat, teliti, efektif dan efisien
5. Anti Korupsi
Tidak menunda – nunda pekerjaan
6. WOG :
Melaporkan progress tugas yang telah dibuat sebagai bentuk koordinasi dengan
atasan.

53
Peran dan Kedudukan ASN :
WOG :
Melaporkan progress tugas yang telah dibuat sebagai bentuk koordinasi dengan atasan.

Management ASN :
Memegang teguh integritas dan nilai dasar pegawai ASN dalam pelaksanaan tugas
menyiapkan media untuk penyimpanan data scan arsip surat.

Analisa Dampak : Solusi:


1. Apabila kegiatan ini dilaksanakan Melakukan update berita secara teratur
berdasarkan nilai-nilai dasar: demi menjaga komitmen mutu sebagai
Maka kecepatan dan Jika kegiatan
ASN
ini dilaksanakan maka
penyimpanan surat masuk dan
keluar akan terdigitalisasi dengan
database secara rapi dan
tertata,jika tidak terlaksana maka
tidak ada penyimpanan
terdigitalisasi dengan database
yang tertata rapi..

2. Bila kegiatan ini tidak dilaksanakan


berdasarkan nilai-nilai dasar:
Apabila nilai-nilai dasar tidak
diterapkan, maka akan mengakibatkan
kesalahan dalam melakukan
pengarsipan

Lampiran foto 1

54
C. Matriks Laporan Aktualisasi

PENGUATAN PARAF
TAHAPAN KONTRIBUSI VISI
NO KEGIATAN OUTPUT NILAI DASAR NILAI MENTOR
KEGIATAN MISI ORGANISASI
ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7
1. Mengumpulka 1. Jadwal  Akuntabilitas: Visi & Misi SATYA
1. Menghadap
n dokumen aktualisasi Bahwa dalamMendukung pelaksanaan Kesetiaan pada rasa
kepada Kasi
laporan telah melaporkan tugas Kejaksaan jujur dengan
Intelijen untuk
informasi diserahkan konsep terdapat sebagai lembaga menjelaskan dan
mencari
khusus pada dan nilai bertanggung penegak hukum yang melaporkan
laporan
Kejaksaan diterima jawab akan bersih, efektif, efisien kepada pimpinan
informasi
Negeri oleh Mentor tupoksi yang dan transparan serta tentang kegiatan
khusus
Kepulauan 2. Konsultasi diberikan dengan akuntabel untuk dapat yang akan
Sangihe 2. Mencari telah integritas memberikan pelayanan dilakukan
dokumen dilaksanaka mendukung prima yang ADHI
laporan n dengan kemajuan satuan berlandaskan keadilan,
Rasa tanggung jawab
informasi mendapat kerja kebenaran dan nilai- untuk
khusus petunjuk  Nasionalisme: nilai kepatutan menyampaikan
3. Mengkoordinasi dan arahan Atas dasar rasa tentang kegiatan
kan kepada 3. Petunjuk cinta tanah air, yang akan
Kasi (jika ada) telah kemajuan dan dilaksanakan
dicatat dan perkembangan
dicetak. untuk kebaikan WICAKSANA
. Negara sangat Bijaksana dalam
diperlukan penyampaian
 Etika Publik: kepada pimpinan
Usulan agar untuk dapat
tercipta kerja menjelaskan
berdasar etika kegiatan secara
publik dengan baik
nilai pencapaian
hasil dan
mendorong
kinerja pegawai
 Komitmen Mutu:
Demi keefektifan,
efisien, mutu dan
inovasi usul
untuk kemajuan
satuan kerja
diperlukan
 Anti Korupsi:
Memiliki nilai
keberanian dan
bertanggung
jawab atas
pekerjaan yang
diamanahkan
 Pelayanan
Publik: Demi
tercapainya
pelayanan publik
yang maksimal
dibutuhkan usul
yang
membangun
 Manajemen
ASN: Usulan
untuk memanaje
dan
mempermudah
pekerjaan
kedepannya

 WOG: Hubungan
yang baik antara
Kajari dan Kasi
serta Staf
56
sehingga
diberikan
kesempatan
untuk
memberikan
usulan untuk
kemajuan
bersama
Analisis Dampak : Dampak yang ditimbulkan apabila nilai-nilai ANEKA tidak terpenuhi dalam melapor kepada Mentor ialah mentor tidak
mengetahui bagaimana aktualisasi yang akan dilaksanakan untuk direalisasikan.
2. Menscan 1. Mendata 1. Mendata  Akuntabilitas: Visi & Misi SATYA
dokumen Dokumen laporan Dikerjakan Mengoptimalkan Jujur dalam
Laporan Laporan informasi dengan penuh pelaksanaan fungsi pengumpulan data-
Informasi Informasi hukum tanggung jawab kejaksaan dalam data berkas
Khusus pada Khusus 2. Menyiapka dan jujur dalam pelaksanaan tugas dan perkara pidana
bidang 2. Menscan n mesin melakukan wewenang, baik dalam Umum
intelijen laporan scan Pengumpulan segi kualitas maupun ADHI
Kejaksaan Informasi 3. Berkas satu data kuantitas kegiatan Sempurna
Negeri Khusus persatu  Nasionalisme: Intelijen kejaksaan, mendapatkan data
kepulauan 3. Mengkoordinasik masukan melakukan secara profesional, berkas perkara
Sangihe an Pendataan kedalam kordinasi dan proporsional dan pidana Umum
Laporan mesin kerjasama bermartabat melalui WICAKSANA
Informasi Khusus scanner dengan jaksa penerapan Standard Bertutur kata yang
4. Mengkoordi fungsional bidang Operating Procedure baik ketika
nasikan pidana umum (SOP) yang tepat, bertemu dengan
kepada dengan Bahasa cermat, terarah, efektif, jaksa fungsional di
kasi Indonesia yang dan efisien. bidang pidana
mengenai baik dan benar. Umum.
dokumen  Etika Publik:
laporan berperilaku dan
informasi bertutur kata
khusus. dengan sopan
saat
melaksanakan
dan berkordinasi
57
dengan jaksa
fungsional.
 Komitmen Mutu:
bekerja dengan
cermat dalam
melaksanakan
tugas dan efektif,
efesien agar
dalam
berkordinasi
dengan jaksa
fungsional tidak
mengangu
kinerjanya.
 Anti Korupsi,
tidak menunda
pekerjaan untuk
melakukan
pengumpulan
data.
 Manajemen
ASN: Dapat
bekerja secara
profesional
dengan pegawai
sehingga terjalin
komunikasi yang
baik dalam
pelaksanaannya
Analisis Dampak: Apabila kegiatan ini dilaksanakan dengan manajemen tugas yang baik maka pengarsipan Laporan Informasi Khusus pada
bidang intelijen akan tersusun rapi dan dapat digunakan dengan mudah tanpa harus membuka arsip

58
3. Menggunakan 1. Menghidup  Akuntabilitas: Visi & Misi SATYA
1. Menyiapkan
Google Drive kan laptop menyusun data- Mengoptimalkan Menyusun data-
Laptop untuk
dari email 2. Membuat data berkas pelaksanaan tugas data berkas
Google drive.
intelijen untuk database di perkara pidana pokok dan fungsi perkara pidana
menyimpan 2. Membuat data google umum yang akan kejaksaan dalam Umum yang akan
arsip Laporan base tersendiri drive discan dengan menjalankan discan dengan
Informasi untuk 3. Agar terstuktur, cermat kewajibannya, baik rasa ikhlas dan
Khusus penyimpanan pengarsipa dan responsif. dalam segi kualitas jujur
sehingga arsip tersebut. n terlihat  Nasionalisme, maupun kuantitas ADHI
dapat rapi melaksakan disetiap kegiatan yang Bekerja dengan
3. Menyimpan
digunakan tugas dengan dijalankan secara penuh tanggung
kedalam satu
mobile ikhlas sebagai profesional, jawab
folder khusus proporsional dan WICAKSANA
abdi negara.
untuk dokumen bermartabat sesuai Dalam menyusun
Laporan  Etika Publik:
informasi Usulan agar penerapan Standard berkas perkara
Khusus tercipta kerja Operating Procedure pidana Umum
berdasar etika (SOP) yang ada. selalu berperilaku
publik dengan yang baik
nilai pencapaian
hasil dan
mendorong
kinerja pegawai.
 Komitmen Mutu:
menyelesaikan
pekerjaan
dengan efektif
dan efesien.
 Anti Korupsi:
tidak menunda
pekerjaan untuk
melakukan
penyusunan
berkas perkara
tipidum yang
telah Inkracht.
59
yang akan di
scan.
 Manajemen
ASN, Dapat
bekerja secara
profesional
dengan tetap
mempertanggung
-jawabkan hasil
penyusunan
berkas yang
akan di scan,
dilaksanakan
dengan sikap
dan pola perilaku
yang profesional
dari pegawai
sehingga
pelaksanaannya
berjalan lancar.
Analisis Dampak: Jika kegiatan ini dilaksanakan dengan professional, cermat dan teliti akan membuat raqpi pengarsipan di bidang Intelijen
4. Melaporkan 1. Mereview  Akuntabilitas: Visi & Misi SATYA
1. Menyiapkan dan
hasil hasil bahwa dalam Mengoptimalkan Setia terhadap
membawa hasil
pengarsipan pengarsipa menscan berkas pelaksanaan tugas pimpinan dan tidak
Pengarsipan
kepada Seksi n. terdapat nilai pokok fungsi kejaksaan membocorkan data
Intelijen 2. Menghadap ke 2. Melaporkan bertanggung baik dalam segi yang penting.
ruang kasi kepada jawab sesuai kualitas maupun ADHI
intelijen Kasi Hasil dengan prosedur kuantitas pada setiap Melakukan scan
3. Melaporkan hasil scann pemakaiannya. tugas dan kewajiban data secara
kegiatan 3. Berkoordin  Nasionalisme: sesuai Standard sempurna dan
pengarsipan asi setiap sikap bela Operating Procedure bertanggung
hari dengan negara dalam (SOP) yang ada dan jawab.
kasi untuk menscan dalam WICAKSANA
pengarsipa dokumen negara mengembangkan Bekerja sesuai dengan
n.  Etika Publik: inovasi dan terobosan kewenangan yang
60
Menjalankan sesuai dengan nilai- diberikan .
tugas secara nilai yang ada didalam
professional doktrin Kejaksaan
sesuai dengan
prinsip etika
publik
 Komitmen Mutu:
Untuk
keefektifan dan
tepat guna data
diolah dan
disajikan secara
digital sebagai
salah satu bentuk
inovasi
 Anti Korupsi:
tidak
menyalahgunaka
n data-data
berkas pidana
Umum untuk
kepentingan
pribadi.
 Pelayanan
Publik: Demi
tercapainya
pelayanan publik
yang maksimal
dibutuhkan
pengumpulan
data secara
transparan
 Manajemen
ASN: Sebagai
wujud ke
61
profesionalan
profesi dengan
mengumpulkan
data dengan baik
dan benar
Analisis Dampak: Jika kegiatan ini dilaksanakan dengan professional, cermat dan teliti akan Apabila kegiatan ini dilaksanakan dengan
manajemen tugas yang baik maka pengarsipan Laporan Informasi Khusus pada bidang intelijen akan tersusun rapi dan dapat digunakan
dengan mudah tanpa harus membuka arsip

62
D. Jadwal Implementasi Aktualisasi

NAMA : CREDHO DILLARO, S.H.


INSTANSI : KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA
TEMPAT AKTUALISASI : KEJAKSAAN NEGERI KEPULAUAN SANGIHE
TGL
NO KEGIATAN NILAI DASAR PELAKSANAN OUTPUT
1 Mengumpulkan Akuntabilitas, Program Aktualisasi
dokumen laporan Etika Publik, disetujui dengan

informasi khusus pada Komitmen Mutu, sebelumnya


WOG, dan menjalin koordinasi
Kejaksaan Negeri 02 Juli 2021
Manajemen yang baik sehingga
Kepulauan Sangihe
ASN apabila ada
kekurangan dapat
diberikan masukan.
2 Menscan Dokumen Akuntabilitas, Mendata serta
Laporan Informasi Khusus Etika Publik, Menscan dokumen
pada Bidang Intelijen Komitmen Mutu, Laporan Informasi
05-06 Juli 2021
Kejaksaan Negeri WOG, dan Khusus.
Kepulauan Sangihe Manajemen
ASN
3 Menggunakan google Akuntabilitas, Membuat Google
drive dari email intelijen Komitmen Mutu, Drive untuk
untuk menyimpan arsip dan Manajemen database
07 – 08
Laporan Informasi Khusus ASN pengarsipan
Juli 2021
sehinga dapat digunakan
Mobile.

4 Melaporkan hasil Akuntabilitas, Melaporkan hasil


pengarsipan kepada Komitmen Mutu, scan

Seksi Intelijen dan 09 Juli 2021


Manajemen
ASN

E. Catatan Bimbingan
Nama : CREDHO DILLARO, S.H.
NIP : 19961208 202012 1 010
Unit Kerja : Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe
Jabatan: Staf Bidang Intelijen
Isu : Optimalisasi Pengarsipan Laporan Infromasi Khusus Secara
Digital Pada Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe

Kegiatan 1 : Mengumpulkan dokumen laporan informasi


khusus pada Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe
(Media
komunikasi/
Catatan Paraf Telpon/ SMS/
Penyelesaian Kegiatan
Mentor Mentor Email/ Dll)
Dengan
Coach
 Tahapan Kegiatan; Untuk kegiatan
 Output kegiatan terhadap 1
pemecahan isu; peserta sudah
 Keterkaitan substansi mata melaksanakan
pelatihan; setiap tahapan WhatsApp
 Kontribusi terhadap Visi- kegiatan
Misi Organisasi; dengan selalu
 Penguatan Nilai Organisasi; dikontrol oleh
mentor

Kegiatan 2 : Menscan Dokumen Laporan Informasi Khusus


pada Bidang Intelijen Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe

(Media
komunikasi/
Catatan Paraf Telpon/ SMS/
Penyelesaian Kegiatan
Mentor Mentor Email/ Dll)
Dengan
Coach
 Tahapan Kegiatan; - Mencari data
 Output kegiatan terhadap laporan
pemecahan isu; informasi
 Keterkaitan substansi mata khusus dengan WhatsApp
pelatihan; baik

64
 Kontribusi terhadap Visi-Misi - kegiatan 2
Organisasi; peserta sudah
 Penguatan Nilai Organisasi; melaksanakan
setiap tahapan
kegiatan
dengan selalu
dikontrol oleh
Mentor

Kegiatan 3 : Menggunakan google drive dari email intelijen


untuk menyimpan arsip Laporan Informasi Khusus sehinga
dapat digunakan Mobile.

(Media
komunikasi/
Catatan Paraf Telpon/ SMS/
Penyelesaian Kegiatan
Mentor Mentor Email/ Dll)
Dengan
Coach
 Tahapan Kegiatan; Untuk kegiatan
 Output kegiatan terhadap 3 peserta
pemecahan isu; sudah
 Keterkaitan substansi mata melaksanakan
pelatihan; setiap tahapan WhatsApp
 Kontribusi terhadap Visi-Misi kegiatan dengan
Organisasi; selalu dikontrol
 Penguatan Nilai Organisasi; oleh
mentor

65
Kegiatan 4 : Melaporkan kegiatan yang telah selesai
diaktualisasikan kepada Kepala Seksi Intelijen dan Mentor

(Media
komunikasi/
Catatan Paraf Telpon/ SMS/
Penyelesaian Kegiatan
Mentor Mentor Email/ Dll)
Dengan
Coach
 Tahapan Kegiatan; Untuk kegiatan
 Output kegiatan terhadap 4
pemecahan isu; peserta sudah
 Keterkaitan substansi mata melaksanakan
pelatihan; setiap tahapan WhatsApp
 Kontribusi terhadap Visi- kegiatan
Misi Organisasi; dengan selalu
 Penguatan Nilai Organisasi; dikontrol oleh
mentor

66
BAB IV
PELAKSANAAN PELATIHAN BIDANG TUGAS

D. NAMA PELATIHAN
Nama pelatihan yang di ikuti adalah Pendidikan dan Pelatihan Teknis
Administrasi Kejaksaan (TAK) yang diselenggarakan oleh Badan Pendidikan
dan Pelatihan Kejaksaan Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Kepala
Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI Nomor : KEP-
10/1/ltf/02/2021,meliputi 83 jam pelajaran, dilaksanakan dari tanggal 30 Maret
2021 sampai tanggal 8 April 2021.

E. NARA SUMBER/PENGAJAR/FASILITATOR
No Mata Jumlah Jam Narasumber/Pengajar/Fasilitator
Pelajaran
I KAJIAN
SIKAP
DAN
PERILAKU
1. Orientasi 3 Kepala Badan Diklat Kejaksaan Republik
Pembinaan
Indonesia
Korps Adhyaksa
dan Penanaman
Jiwa Korsa
2. Pengarahan 2 Koordinator Matgaklin
Disiplin
3. Pengarahan 2 Kepala Pusat Diklat Teknis
Program
Fungsional
4. Integritas 3 Abdoel Kadiroen, S.H., M.H.
5. Revolusi Mental 3 M. Chozin, S.H., M.H.
6. Peraturan 3 Abdoel Kadiroen, S.H., M.H.
Urusan
Dalam
Kejaksaan
(PUDK)

67
7. Peraturan Baris 9 TNI
Berbaris (PBB)
II. KAJIAN
ADMINISTRAS
I
1. Tugas dan 7 Neneng Rahmadini, S.H., M.H.
Fungsi Serta
Administrasi
Pembinaan dan
Tata
Persuratan Dinas
2. Tugas dan Fungsi 6 Jurist Precisely
Serta
Administrasi
Intelijen
3. Tugas dan 6 Sila H Pulungan
Fungsi Serta
Administrasi
Perkara
Pidana Umum
4. Tugas dan Fungsi 6 Halila Rama Purnama
Serta
Administrasi
Tindak Pidana
Khusus
5. Tugas dan 6 Cahyaning Nuratih Widowati
Fungsi Serta
Administrasi
Perdata
dan Tata Usaha
Negara
6. Tugas dan 6 Robert Tacoy
Fungsi Serta
Administrasi
Pengawasan

68
III. KAJIAN
WAWASAN
1. Ketentuan 3 Sekretaris Jaksa Agung Muda
Tentang Pengawasan
Penyeleng
garaan
Pengawas
an
2. Organisasi 3 Kepala Biro Perencanaan
dan Tata
Laksana
Kejaksaan
Republik
Indonesia
Serta
Reformasi
Birokrasi
3. Pembinaan Karier 3 Kepala Biro Kepegawaian
dan Kepegawaian
4. Data Statistik 3 Kepala Pusat Daskrimti
Kriminal dan
Teknologi
Informasi
V JUMLAH 83 Pengajar dan Penyelenggara

F. HASIL YANG DICAPAI (MATERI YANG DIPEROLEH)


I. KAJIAN SIKAP DAN PERILAKU

1. Pengarahan Disiplin
Materi Pengarahan Disiplin menjabarkan tentang tata tertib
dan aturan bagi peserta agar selalu disiplin khususnya selama
menjalani masa pendidikan. Disiplin peserta dikat diantaranya:
peraturan-peraturan yang harus dipatuhi oleh peserta Diklat TAK dan
hukuman yang akan dijatuhkan kepada peserta apabila melanggar
ketentuan yang berlaku selama menjalani pendidikan baik dari segi
pakaian, jam keluar malam maupun aktivitas pembelajaran dan
keseharian selama menjalani Pendidikan.

2. Pengarahan Program
Pengarahan program merupakan perkenalan kepada CPNS
69
Golongan III Kejaksaan RI tentang Pendidikan dan Pelatihan Teknis
Administrasi Kejaksaan (TAK) Tahun 2021. Materi yang diperoleh
adalah berupa Pengarahan Program (Kurikulum dan Tujuan
diselenggrarakannya Diklat Teknis Administrasi Kejaksaan yang
akan dilaksanakan oleh peserta di Kampus A Badan Diklat
Kejaksaan Republik Indonesia.

3. PBB
Materi Pembelajaran Peraturan Baris Berbaris (PBB) melatih
peserta dalam hal kedisiplinan, kesabaran, kebersamaan, dan jiwa
korsa. Materi PBB mendidik peserta agar tampil dalam kondisi prima,
baik dari segi fisik, mental maupun emosional. Pembelajaran PBB
yang diberikan kepada peserta Diklat diharapkan dapat
meningkatkan kualitas CPNS agar menjadi PNS/ASN yang memiliki
integritas dan dedikasi tinggi terhadap pekerjaan yang diamanahkan.

4. Peraturan Urusan Dalam Kejaksaan (PUDK)


Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor : PER-
016/A/JA/07/2013 tanggal 06 Agustus 2013 mengatur tentang
Peraturan Urusan Dalam Kejaksaan (PDUK), hal ini memudahkan
peserta untuk memelihara disiplin, tata tertib, dan keamanan di
lingkungan kejaksaan. Materi PDUK diantaranya:

NO MATERI PENJELASAN

1. M Pemberlakuak PDUK 1) Pegawai


2) Bukan pegawai
3) Setiap orang yang berada di
lingkungan kejaksaan.

2. L Lingkungan Kejaksaan 1) Lingkungan perkantoran


kejaksaan
2) Rumah jabatan
3) Perumahan dinas pegawai

70
4) Rumah sakit kejaksaan
5) Adhyaksa Loka Center
6) Taman Pusara Adhyaksa
7) Tempat-tempat lain yang
berkaitan dengan tugas
kedinasan.

3. Ruang Lingkup 1) Hak dan kewajiban


2) Ketertiban
3) Keamanan
4) Keprotokolan
5) Pengamanan Pimpinan
6) Kesejahteraan dan Kesehatan
7) Pemeliharaan Panji Adhyaksa
8) Pengelolaan angkutan, dan
9) Penanganan Pelanggaran

4. Kewajiban dan Tanggung a) Setiap pegawai wajib


Jawab menegakkan dan menjaga
kehormatan Kejaksaan,
menjauhkan diri dari setiap
perbuatan tercela baik tingkah
laku dan tutur kata yg dapat
menodai korps dan pribadi.
b) Setiap orang yang berada di
lingkungan Kejaksaan
bertanggung jawab memelihara
disiplin, tata pikir, tata kata, dan
tata laku, serta menjaga
kebersihan, ketertiban dan
keamanan.
c) Setiap pegawai wajib
berpedoman pada TRI KRAMA
ADHYAKSA (satya, adhi,

71
wicaksana).

d) Setiap atasan wajib memberi


bimbingan, petunjuk, arahan
dan nasihat kepada
bawahannya yang berkaitan:
a. Dengan kedinasan dengan
memperhatikan saran
bawahan.
b. Dengan pribadi apabila
diminta.

5. KETERTIBAN dan
KETERTIBAN
KEAMANAN
 Jam kerja senin-kamis : 07.30 –
16.00; jumat: 07.30 – 16.30.
 Apel kerja
 Mengisi daftar hadir dan daftar
pulang melalui mesin
elektronik/manual
 Pegawai yang keluar kantor
pada jam kerja harus
memperoleh ijin tertulis dari
atasan.
 Pegawai yang berhalangan
dan/melakukan tugas keluar
kantor :DL,S,I,C,TAK.
 Setiap pegawai yang akan
bepergian keluar negeri untuk
keprluan pribadi wajib
melaporkannya kepada Jaksa
Agung, medapatkan clearance
dari JAMINTEL, memperoleh
Surat Ijin Perjalanan dari
72
JAMBIN.
 Keluar negeri untuk keperluan
dinas /tugas belajar - harus
mendapatkan persetujuan
tertulis dari Jaksa Agung.
 Meninggalkan daerah
hukumnya pada hari kerja wajib
mendapatkan ijin dari
atasannya.
 Melaksanakan tugas - wajib
mengenakan pakaian dinas,
terdiri dari PDH, PDL,
PDU(PDUBHBA, 17 Agustus,
upacara persemayaman:
PDUK upacara ziarah TMP,
serah terima jabatan dan
upacara lainnya).
 Pakaian batik  setiap hari
jumat atau acara-acara tertentu.
 Pakaian Sipil Harian (PSH) :
eselon II keatas atau pangkat
IV/c keatas (kejagung); eselon
III atau pangkat IV/b keatas
(kejati & kejari) senin wajib
PDH.
 Penggunaan tanda pengenal.

Penerimaan tamu, pengecualian


tamu VIP/VVIP

KEAMANAN

 Dibentuk Satuan Tugas Jaga 


personil, dokumen, sarpras,
73
disiplin pegawai.
 Koordinator : Kabag Kamdal,
Kabag TU, Asbin, Kasubagbin,
Kacabjari.
 Penjagaan : Kantor kejaksaan,
rumah jabatan JA, WAJA,
Jaksa Agung Muda, Kaban,
Kajati.

Setiap pegawai dibebani tugas


piket, kecuali eselon III keatas,
pangkat IV/a keatas, Kasubag
Protokol dan pengamanan
pimpinan (ADC), pimpinan satker,
ajudan, petugas sandi, petugas
kesehatan, telah berusia 50 tahun
keatas, karena kesehatannya.

6. Keprotokolan TUGAS

 Penyelenggaraan upacara,
penerimaan tamu VIP/VVIP,
penyelengaraan rapat JA,
mempersiapkan perjalanan dinas
JA dan WAJA, pengiriman
undangan/kartu ucapan JA untuk
pejabat VIP/VVIP, menyusun daftar
hari nasional dari semua perwakilan
negara asing, melakukan
koordinasi dengan pihak terkait.

AJUDAN

 JA (III/c), WAJA (III/b), eselon I


(III/b), Kajati (III/a)

74
 Dilaksanakan oleh WALSUS (regu
7. Pengamanan Pimpinan
pilihan dari KAMDAL)
Kejaksaan
 Tugas, kewajiban dan tanggung
jawab WALSUS.
 Jaksa Agung dan keluarganya;
Wakil Jaksa Agung dan
keluarganya.
 Penunjukkan dan SP WALSUS
dilaksanakan/ dikeluarkan oleh
kabag Kamdal dan dapat diganti
atas usul Kasubag Protokol dan
pengamanan pimpinan.

 Penyediaan tempat/ruangan untuk


8. Kesejahteraan Dan
ibadah bagi pegawai.
Kesehatan
 Kesempatan untuk menjalankan
ibadah pada waktu jam kerja Karo
Umum, Kabag TU, Asbin,
Kasubagbin, Kaur Pembinaan.
 Pelaksanaan pembinaan mental
dan rohani secara berkala 
minimal sebulan sekali.
 Penyediaan balai pengobatan dan
tenaga kesehatan.
 Penyelenggaran pertandingan
olahraga antar bidang.
 Penyelenggaraan kegiatan
kesenian.
 Penyediaan kantin.
 Penyediaan Koperasi.
 Penyediaan rumah jabatan
struktural dan rumah dinas (dapat)
 disesuaikan dengan anggaran
yang ada.

75
 Rumah jabatan struktural bagi
pejabat yang menduduki jabatan
struktural  wajib keluar tanpa
syarat paling lama 3 bulan setelah
tidak menduduki jabatan struktural.
 Rumah dinas  wajib keluar tanpa
syarat paling lama 3 bulan setelah
dicabut hak nya untuk menghuni.

 Panji Adhyaksa disimpan di


9. Pemeliharaan Dan
Kejagung  diruang kerja JA atau
Penggunaan Panji
ruang lain yang disediakan,
Adhyaksa
diletakkan dalam lemari kaca dalam
keadaan terpasang pada togkat dan
standarnya serta harus terselubung.
 Kebersihan  2 wira kamdal
 Pemeliharaan diberi bahan anti
serangga, melakukan pemeriksaan
bersama.

 Pengunaan semua kendaraan dinas


10. Pengelolaan Angkutan
dan kendaraan lainnya diatur oleh
kabag Rumga, Asbin, Kasubagbin,
kaur Pembinaan.
 Pemeliharaan, pemanfaatan, dan
pengadministrasian kendaraan
dilaksanakan oleh : kasubag
angkutan, Kasubag
Umum&Kepegawaian, Kasubag
Umum, Kasubagbin, Kaur
Pembinaan.

 Provos mengadministrasikan
11. Penanganan pelanggaran
pelanggaran dan melaporkannya
kepada kabag Kamdal.
 Kabag Kamdal menyampaikan
laporan kepada atasan langsung
pegawai.

76
 Atasan langsung pegawai wajib
melakukan pengawasan melekat
dengan menindaklanjuti laporan

5. Orientasi Pembinaan Korps Adhyaksa dan Penanaman Jiwa


Korsa
Materi orientasi pembinaan dan penanaman jiwa korsa
terhadap Korps Adhiyaksa ini mengajarkan peserta Diklat TAK agar
mencintai instansi Kejaksaan dengan berpedoman pada TRI KRAMA
ADHYAKSA yaitu SATYA, ADHI dan WICAKSANA.

6. Integritas
Materi Integritas di Diklat TAK bertujuan untuk menumbuhkan
integritas dalam diri CPNS. Integritas adalah suatu konsep yang
menunjuk konsistensi antara tindakan dengan nilai dan prinsip.
Integrita juga merupakan keselarasan antara tindakan, pikiran, dan
ucapan sehingga diharapkan peserta diklat dapat membentuk karakter
yang berintegritas tinggi dan bertanggung jawab dalam bertugas.

7. Revolusi Mental
Revolusi Mental adalah adalah perubahan yang relatif cepat
dalam cara berpikir untuk merespon, bertindak, dan bekerja. Prinsip
Revolusi Mental :
1) Bukan proyek tapi gerakan sosial untuk menjadi lebih baik.
2) Ada tekad politik untuk menjamin kesugguhan pemerintah.
3) Harus bersifat lintas-sektoral.
4) Bersifat partisipatif (kolaborasi pemerintah, masyarakat sipil,
sektor privat dan akademisi)
5) Diawali dengan pemicu (value attack).
6) Desain program harus ramah pengguna, popular, menjadi bagian
dari gaya hidup, dan sistemik-holistik (berencana-semesta).
7) Nilai-nilai yang dikembangkan bertujuan mengatur kehidupan
sosial (moralitas publik).
77
8) Dapat diukur dampaknya.
Diharapkan dengan adanya materi pembelajaran revolusi
mental peserta Diklat TAK menjadi PNS/ ASN yang memiliki pola pikir
maupun perilaku yang menggantikan pola orde lama yang mengarah
ke kinerja yang lambat dan kurang melayani masyarakat dengan
sepenuh hati serta pamrih. Perubahan pola piker bahwa PNS atau
ASN adalah “Pelayan Masyarakat” yang harus melayani dengan baik,
bukan minta dilayani.

II. KAJIAN ADMINISTRASI


1. Tugas Pokok dan Fungsi serta Administrasi Pembinaan
Pembinaan merupakan bagian dari bidang yang ada di
Kejaksaan dibawah Jaksa Agung Muda Bidang Pembinaan, yang
mana unsur pembantu pimpinan dalam melaksanakan tugas dan
wewenang di Kejaksaan di bidang pembinaan, bertanggung jawab
kepada Jaksa Agung. Yang mempunyai wewenang dan tugas
melaksanakan tugas Kejaksaan di bidang pembinaan. Lingkup bidang
pembinaan meliputi pembinaan atas perencanaan, pelaksanaan
pembangunan sarana dan prasaranan, organisas dan ketatalaksanaan,
kepegawaian, keuangan, pengelolaan kekayaan milik negara, pertimbangan
hukum, penyusunan peraturan perundang-undangan, kerjasama luar negeri,
pelayanan dan dukungan teknis lainnya.
Jaksa Agung Muda Bidang Pembinaan menyelenggarakan fungsi:
a. Perencanaan dan perumusan kebijakan di bidang pembinaan, koordinasi
dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan.
b. Pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi atau lembaga baik di dalam
negri maupun di luar negri.
c. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan.
d. Pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di
bidang pembinaan.
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Jaksa Agung

2. Tugas Pokok dan Fungsi serta Administrasi Intelejen


Secara umum intelejen telah banyak diketahui, namun kesan tentang
intelijen sangat beragam, tergantung kepada pengalaman, pengetahuan dan

78
pendidikan yang melatarbelakangi masing-masing. Salah satu hal yang
terpenting dalam pelaksanaan tugas dan fungsi intelejen adalah
menghasilkannya produk intelijen yang dilaksanakan secara baku dalam
Administrasi Intelijen sebagaimana diatur dalam Peraturan Jaksa Agung
Nomor 024/A/JA/08/2014. Berdasarkan hasil evaluasi bidang intelijen yang
dilaksanakan oleh Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen tahun 2016 bahwa
pengelolaan Administrasi Intelijen Kejaksaan RI “belum diselenggarakan
secara optimal” teurtama terhadap penyelengaraan intelijen kejaksaan di
daerah”. Intelijen mempunyai beberapa kemampuan, antara lain:
1) Pengumpulan dan Pengolahan Data.
2) Analisis.
3) Antisipasi Pemikiran secara dini.
4) Deteksi dini, kemampuan menemukan atau mencari indikasi yang
akan terjadi.
5) Melacak, kemampuan untuk melakukan penjejakan, melacak,
menelusuri melalui kegiatan penyelidikan baik secara terbuka maupun
tertutup.
6) Proteksi, kemampuan melakukan proteksi melalui kegiatan
pengamanan.
7) Jejaring, intelijen mempunyai kemampuan untuk menanamkan sel
melalui kegiatan penggalangan atau prakondisi.
8) Perkiraan, estimasi atau ramalan yang akan datang.
9) Kemampuan lain sesuai dengan tingkat intelijensa manusia
3. Tugas Pokok dan Fungsi Administrasi Pidana Umum
Bidang tindak pidana umum adalah unsur pembantu pimpinan
dalam melaksanakan tugas dan wewenang kejaksaan dalam bidang
tindak pidana umum dan bertanggung jawab kepada Jaksa Agung. Dan
dipimpin oleh Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum. Hal ini diatur
dalam Undang-Undang No 16 Tahun 2004 Tentang Kejaksaan RI,
Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2010 Tentang Organisasi Dan Tata
Kerja Kejaksaan Republik Indonesia Sebagaiamana Telah Diubah
Dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2016 Dan Peraturan Jaksa
Agung Nomor: Per-006/A/Ja/07/2017 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja
Kejaksaan RI.
Bidang tindak pidana umum memiliki tugas dan wewenang meliputi :
1) Pra Penuntutan
79
2) Pemeriksaan tambahan
3) Penuntutan
4) Upaya hukum
5) Pelaksanaan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap
6) Eksaminasi
7) Pengawasan terhadap pelaksanaan pidana bersyarat, pidana
pengawasan , pengawasan terhadap pelaksanaan keputusan
lepas bersyarat dan tindakan hukum lainnya.
Berdasarkan ketentuan Pasal 268 Peraturan Jaksa Agung RI
Nomor: PER-006/A/JA/07/2017, Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana
Umum menyelenggarakan fungsi dalam melaksanakan tugas dan
wewenang di bidang tindak pidana umum, yakni:
1) Perumusan kebijakan di bidang tindak pidana umum ;
2) Pelaksanaan penegakan hukum di bidang tindak pidana umum ;
3) Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang
tindak pidana umum ;
4) Pelaksaanaan hubungan kerja dengan instansi atau lembaga baik
di dalam negeri maupun di luar negeri
5) Pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan di bidang tindak pidana umum
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Jaksa Agung.

4. Tugas Pokok dan Fungsi serta Administrasi Perkara Pidana Khusus


Tugas dan wewenang Jaksa Agung Muda Tindak Pidana
Khusus adalah melaksanakan tugas dan wewenang Kejaksanaan di
bidang tindak pidana khusus yakni penyelidikan, penyidikan,
prapenuntutan, pemeriksaan tambahan, penuntutan, upaya hokum,
pelaksanaan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap, eksaminasi serta pengawasan
terhadap pelaksanaan pidana bersyarat dan keputusan lepas bersyarat
dalam perkara tindak pidana khusus serta tindakan hukum lainnya.
Fungsi Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus adalah :
1) Perumusan kebijakan di bidang tindak pidana khusus;
80
2) Pelaksanaan penegakan hukum di bidang tindak pidana
khusus;
3) Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang
tindak pidana khusus;
4) Pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi / lembaga di
dalam negeri maupun luar negeri;
5) Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan di bidang tindak pidana khusus;
6) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Jaksa Agung
Ketentuan Administrasi Perkara Tindak Pidana Khusus diatur
dalam :
1) Keputusan Jaksa Agung RI Nomor : 518/A/JA/11/ 2001 tanggal 1
November 2001 mengenai Perubahan Keputusan Jaksa Agung
RI Nomor : KEP-132/JA/11/1994 tanggal 7 November 1994
tentang Administrasi Perkara Tindak Pidana
2) Peraturan Jaksa Agung RI Nomor : 039/A/JA/10/2010 tentang
Tata Kelola Teknis dan Administrasi Penanganan Perkara Tindak
Pidana Khusus
3) Petunjuk teknis lainnya.
Administrasi Perkara Tindak Pidana adalah bagian dari
administrasi umum kejaksaanyang meliputi segala administrasi yang
mengelolaperkara tindak pidana umum dan perkara tindak pidana
khusus mengenai perkara tahanan, barang sitaan, barang bukti,
barang rampasan, barang temuan dan hasil dinas baik secara teknis
yuridis maupun yang hanya merupakan pencatatan proses
penanganan berbentuk surat-surat, register, dan laporan sesuai
dengan bentuk dank ode yang ditentukan.
Ruang Lingkup Adminstrasi Perkara Tindak Pidana Khusus :
1) Segi Perkara Tindak Pidana Khusus yakni :
1) Perkara Tindak Pidana Korupsi, tindak pidana
perpajakan dan perkara tindak pidana ekonomi
(kepabeanan dan cukai)
2) Perkara pelanggaran HAM berat
3) Perkara Tindak Pidana Pencucian Uang
81
2) Segi Tahap Penanganan Perkara Tindak Pidana Khusus :
1) Perkara TPK dan TPPU dengan tindak pidana asal
TPK mulai dari tahap prapenyelidikan sampai dengan
tahap eksekusi
2) Perkara pelanggaran HAM berat mulai dari tahap
prapenyidikan sampai dengan tahap eksekusi
3) Perkara Tindak Pidana Korupsi, tindak pidana
perpajakan dan perkara tindak pidana ekonomi
(kepabeanan dan cukai) mulai dari tahap
prapenuntutan sampai dengan tahap eksekusi
3) Segi Daerah Hukum :
a) Kejaksaan Agung
b) Kejaksaan Tinggi
c) Kejaksaan Negeri
d) Cabang Kejaksaan Negeri
5. Tugas Pokok dan Fungsi serta Administrasi Perkara Perdata dan
Tata Usaha Negara
UU Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan RI di bidang perdata
dan tata usaha negara, kejaksaan, dengan kuasa khusus dapat bertindak
baik di dalam maupun di luar pengadilan untuk dan atas nama negara atau
pemerintah. (Pasal 30 ayat 2). Perja No. 025/A/JA/11/2015 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Penegakan Hukum, Bantuan Hukum, Pertimbangan
Hukum, Tindakan Hukum Lain dan Pelayanan Hukum di Bidang Perdata
dan Tata Usaha Negara. Pengganti dari Insja No. 01, 02, 03 tahun 1994
tentang Tata Laksana Penegakan Hukum, Bantuan Hukum, Pelayanan
Hukum, Pertimbangan Hukum dan Tindakan Hukum Lain. Ruang Lingkup
Kewenangan, Tugas dan Fungsi Perdata dan Tata Usaha Negara
diantaranya; penegakan hukum, bantuan hukum, pertimbangan hukum,
pelayanan hukum, tindakan hukum lain.
6. Tugas Pokok dan Fungsi Administrasi Pengawasan
Kejaksaan Republik Indonesia merupakan lembaga pemerintahan
yang melaksanakan kekuasaan negara di bidang penuntutan serta
kewenangan lain berdasawkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pelaksanaan kekuasaan negara tersebut diselenggarakan oleh Kejaksaan
Agung, Kejaksaan Tinggi, dan Kejaksaan Negeri berlandaskan pada asas

82
een en ondelbaar (satu dan tak terpisahkan) dalam hal ini dibawah Jaksa
Agung Bidang Pengawasan berkedudukan sebagai unsur pembantu
pimpinan yang melaksanakan tugas di bidang pengawasan, unsur
pembantu pimpinan dalam melaksanakan tugas dan wewenang kejaksaan
di bidang pengawasan, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian pelaksanaan pengawasan atas kinerja dan keuangan intern
kejaksaan, serta pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas
penugasan Jaksa Agung sesuai dengan ketentuan peraturan perndang-
undangan. Dalam melaksanakan tugas dan wewenang tersebut, Jaksa
Agung Muda Bidang Pengawasan menyelenggarakan fungsi sebagai
berikut :
1) Perumusan kebijakan di bidang pengawasan intern kejaksaan
2) Pelaksanaan dan pengendalian pengawasan intern kejaksaan
terhadap kinerja dan keuangan melalu audit, review, evaluasi,
pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya.
3) Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan
Jaksa Agung sesuai dengan ketentuan penugasan Jaksa Agung
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
4) Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang
pengawasan
5) Pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi/lembaga baik di
dalam negeri maupun di luar negeri.
6) Penyusunan laporan hasul pengawasan
7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Jaksa Agung RI

7. Tata Surat Dinas


Tata Naskah Dinas adalah pengelolaan informasi tertulis (naskah)
yang mencangkup pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan,
pengabsahan, distribusi dan penyimpanan serta media yang digunakan
dalam komunikasi kedinasan. Tata naskah dinas meliputi, tata persuratan,
distribusi, formulir dan media. Naskah Dinas adalah semua informasi
tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang dikeluarkan oleh pejabat
yang berwenang di lingkungan instansi pemerintah dalam rangka
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan.
Kejaksaan RI memiliki ketentuan yang berkaitan dengan tata naskah dinas;

83
1) Keputusan Jaksa Agung RI Nomor: KEP-026/JA/3/1978 Tgl 31
Maret 1978 tentang ketentuan-ketentuan pokok administrasi surat
menyurat umum dalam lingkungan kejaksaan RI.
2) Keputusan Jaksa Agung RI Nomor: KEP-112/JA/11/1981 tgl 30
November 1981 tentang pedoman penyusunan dan bentuk tata
naskah dinas kejaksaan RI
3) Keputusan Jaksa Agung RI Nomor : KEP-161/JA/11/1982 tgl 5
November 1982 tentang penyempurnaan lampiran I dan II Kepja
No: KEP-112/JA/11/1981 tgl 30 November 1981 tentang pedoman
penyusunan dan bentuk tata naskah dinas Kejaksaan RI

8. Pengenalan Daskrimti
Berdasarkan pengaturan dari Peraturan Jaksa Agung nomor:
006/A/Ja/07/2017 tentang Organisasi dan Tata Laksana Kejaksaan
Republik Indonesia, secara teknis Daskrimti bertanggung jawab kepada
Jaksa Agung dan secara administratif bertanggung jawab kepada
Jaksa Agung Muda Pembinaan (JAMBIN). Beberapa inovasi sudah
dikembangkan oleh Daskrimti, salah satunya adalah CMS atau Case
Management System yang sudah tersebar di 31 Kejaksaan Tinggi dan
108 Kejaksaan Negeri di seluruh Indonesia.

III. PEMBINAAN KARIR DAN KEPEGAWAIAN


Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai Pilar Pembangunan Indonesia
yang mempunyai tujuan utama sebagai independensi dan netralitas,
kompetensi, kinerja/produktivitas kerja, integritas, kesejahteraan. Prinsip
Dasar UU ASN memberlakukan sistem merit melalui, seleksi dan promosi
secara adil dan kompetitif, menerapkan prinsip fairness, penggajian, reward
and punishment berbasis kinerja, standar integritas dan perilaku untuk
kepentingan publik, manajemen SDM secara efektif dan efisien, melindungi
pegawai dari intervensi politik dan dari tindakan semena-mena. ASN sebagai
profesi berlandaskan pada prinsip, nilai dasar, kode etik dan kode perilaku,
komitmen, integritas moral, dan tanggungjawab pada pelayanan publik,
kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas, kualifikasi
akademik, jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan
profesionalitas jabatan. Fungsi Pegawai ASN sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayanan publik dan perekat dan pemersatu bangsa. Sedangkan
84
peran pegawai ASN sebagai perencana, pelaksana dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional
melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas
dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, nepotisme.
Jenjang karier pegawai Kejaksaan RI melalui:
a. Jabatan Struktural, yang pembinaan kariernya diberlakukan ketentuan yang
berlaku untuk jabatan struktural.
b. Jabatan Fungsional, yang pembinaan kariernya diberlakukan ketentuan
yang berlaku untuk jabatan fungsional.
c. Jabatan rangkap, yang pembinaan kariernya diberlakukan ketentuan yang
berlaku untuk jabatan rangkap.

IV. KETENTUAN TENTANG PENYELENGARAAN PENGAWASAN


Penyelenggaraan pengawasan di lingkungan Kejaksaan dilaksanakan
berdasarkan Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia. Nomor : PER-
022/A/JA/03/2011 tanggal 18 Maret 2011 tentang Penyelenggaraan
Pengawasan Kejaksaan Republik Indonesia sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor : PER-
015/A/JA/07/2013 tanggal 2 Juli 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor : PER-022/A/JA/03/2011 tanggal 18
Maret 2011 tentang Penyelenggaraan Pengawasan Kejaksaan Republik
Indonesia. Bentuk Pengawasan terbagi menjadi 2(dua) yaitu :
1) Pengawasan melekat
Pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan/atasan langsung, baik di tingkat
Pusat maupun di tingkat Daerah.
2) Pengawasan fungsional
Pengawasan Fungsional merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas
semua unsur Kejaksaan serta sikap, perilaku, dan tutur kata pegawai
Kejaksaan yang dilaksanakan oleh Pejabat Pengawasan Fungsional

V. KODE PERILAKU APARATUR KEJAKSAAN DALAM REFORMASI


BIROKRASI DAN PENEGAKAN HUKUM
Pembangunan aparatur negara dilakukan melalui reformasi
birokrasi untuk meningkatkan profesionalisme aparatur negara dan
untuk mewujudkan tata pemerintah yan baik, baik di pusat maupun di
daerah agar mampu mendukung keberhasila pembangunan di bidang
85
lainnya. Kebijakan pembangunan di bidang hukum dan aparatur
diarahkan pada perbaikan tata kelola pemerintahan yang baik melalui
pemantapan pelaksanaan Reformasi Birokrasi.

Adapun 9 Program Percepatan Reformasi Birokrasi diantaranya;


1) Penataan struktur birokrasi
2) Penetaan jumlah, distribusi dan kualitas PNS
3) Sistem Seleksi dan Promosi secara terbuka
4) Profesionalisasi PNS
5) Pengembangan Sistem Elektronik Pemerintah
(e-Government)
6) Penyederhanaan perizinan usaha
7) Pelaporan harta kekayaan pegawai negeri
8) Peningkatan kesejahteraan pegawai negeri
9) Efisiensi penggunaan fasilitas, sarana dan prasarana kerja pegawai
negeri.

VI. EVALUASI PEMBELAJARAN


Evaluasi pembelajaran ini diadakan di akhir masa diklat agar peserta
mampu merangkum hal-hal apa saja yang sudah mereka dapatkan.
Pada tahap ini peserta Diklat TAK melaksanakan ujian terhadap semua
materi yang telah dipelajari selama Diklat TAK 2021 sehingga
diharapkan peserta dapat memahami dan mengerti materi pembelajaran
selama pendidikan TAK ini sehingga dapat menjadi bekal saat
ditempatkan di satuan kerja masing-masing. Hasil dari ujian ini akan
dijadikan dasar untuk mengikuti pendidikan dasar Kejaksaan Republik
Indonesia.

VII. CERAMAH PIMPINAN


Penguatan bidang tugas dan pelaksanaan pelatihan ditutup dengan
materi berupa “Ceramah Pimpinan”. Tujuan dari Ceramah Pimpinan
yang diberikan kepada peserta Pendidikan dan Pelatiah Teknis
Administrasi Kejaksaan Golongan III Tahun 2021 ini adalah untuk
86
mematangkan ilmu dan wawasan yang telah didapatkan sehingga bisa
diimplementasikan. CPNS diharapkan mampu beradaptasi dan
berkontribusi di satuan kerja pada khususnya dan Institusi Kejaksaan RI
pada umumnya.

Berikut hasil nilai yang dicapai dari diklat Teknis Administrasi Kejaksaan
(TAK) Gelombang III Kelas V 2021 :

87
88
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan dan Saran


1. Kesimpulan
a) Kegiatan pelaksanaan aktualisasi yang dilaksanakan oleh Peserta Diklat di
satuan kerja dengan Judul “Optimalisasi Pengarsipan Laporan
Infromasi Khusus Secara Digital Pada Kejaksaan Negeri
Kepulauan Sangihe” dapat mempermudah dan merapikan pengarsipan
pada bidang Intelijen agar lebih mobile dan dapat dimaksimalkan dengan
baik, sehingga mengurangi resiko berkas berantakan dan tetap
mengedeoankan keamanan dan kerahasiaan.
b) Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yang meliputi
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi dapat diterapkan di satuan kerja dalam mewujudkan peran sebagai
Pelayan Publik, Manajemen ASN dan WoG dalam pelaksaan aktualisasi di
satuan kerja selama diluar kampus (off campus).
c) Dalam pelaksanaan aktualisasi kegiatan di satuan kerja penyusun tidak
menemukan hambatan berarti dalam tiap tahapan - tahapan kegiatan
sehingga pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan lancar. Terwujudnya
Pengoptimalisasian Pengarsipan Laporan Informasi Khusus secara digital
pada Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe. sehingga menjadi efektif dan
efisien serta rapi dalam pengarsipan.

Penyusun bekerja berdasarkan nilai-nilai dasar profesi ASN di Kejaksaan


Negeri Kepulauan Sangihe, nilai tersebut meliputi: Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Penyusun ditugaskan di Bidang
Pidana Umum dibawah pimpinan Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan negeri
Kepulauan Sangihe dengan tugas-tugas sebagai berikut :

1 Mengumpulkan dokumen Laporan Informasi Khusus pada


bidang Intelijen di Kejaksaan Negeri Kepulauan

89
2. Menscan dokumen surat masuk dan keluar pada bidang Intelijen di
Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe;
3. Menggunakan Google Drive dari email Intelijen untuk menyimpan arsip
Laporan Informasi Khusus sehingga dapat digunakan mobile;
4. Melaporkan hasil kegiatan kepada Kasi Intelijen.

Kegiatan aktualisasi dilakukan mulai tanggal 16 Juni 2021 sampai dengan 09


Juli 2021 di Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe dan selanjutnya akan
dilaporkan pada seminar aktualisasi yang akan diadakan pada 19 Juli 2021.

2. Saran
Berdasarkan pembahasan mengenai Laporan Hasil Aktualisasi nilai- nilai
dasar profesi PNS di atas, maka saran yang dapat diberikan antara lain:
1. Agar nilai - nilai dasar profesi PNS (ANEKA) dilaksanakan secara konsisten
dalam pelaksanaan tugas sehari - hari sebagai Aparatur Sipil Negara;
2. Agar aktualisasi ini dapat berjalan dengan baik, maka perlu dilakukan
pendampingan dan pembimbingan secara intensif, efektif dan efisien baik
dengan coach dan mentor di satuan kerja.

B. Lesson Learn
Bahwa pelaksaan kegiatan Diklatsar Tahun 2021 ini memberikan pengaruh
yang positif dalam pengembangan diri Peserta Diklat untuk dapat berkontribusi pada
Lembaga Kejaksaan RI sebagai ASN yang berkompeten dalam mewujudkan Visi dan
Misi Kejaksaan RI sesuai dengan nilai organisasi yaitu Satya Adhi Wicaksana.

90
DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu: Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen ASN: Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik: Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan
III, Pelaksana Kegiatan, Perekat dan Pemersatu Bangsa dan Pelayanan Public
ISBN:978-6027594-21-0. Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole of Government: Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

B. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Undang – Undang tentang Aparatur Sipil Negara, UU Nomor 5 Tahun 2014, LN No.
6, TLN No. 5494

Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor PER-006/A/JA/07/2017 Organisasi dan


Tata Kerja Kejaksaan Republik Indonesia.
97

Anda mungkin juga menyukai