NILAI-NILAI DASAR
PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA
Disusun Oleh:
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa, atas
segala berkat serta anugerah yang diberikan kepada penulis sehingga Laporan
Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara yang
berjudul “Optimalisasi Pengarsipan Laporan Informasi Khusus Secara
Digital Pada Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe” ini dapat
diselesaikan dengan baik. Laporan Pelaksanaan Aktualisasi ini merupakan syarat
untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil pada Kejaksaan Republik Indonesia.
SULAWESI UTARA,
CREDHO DILLARO,S.H.
iii
DAFTAR ISI
COVER..........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................v
iv
C. Rencana Kegiatan..............................................................................33
D. Kualitas Kegiatan (Tahapan Kegiatan)...............................................33
E. Relevansi Kegiatan Dan Aktualisasi...................................................34
F. Matrik Rancangan Aktualisasi............................................................37
G. RENCANA ANTISIPASI KENDALA YANG AKAN DIHADAPI...........43
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan dan Saran...........................................................................88
1. Kesimpulan.......................................................................................88
2. Saran.................................................................................................89
B. Lesson Learn..........................................................................................89
DAFTAR PUSTAKA
v
BERITA ACARA
SEMINAR LAPORAN
AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III
Mentor Coach,
Penguji
vi
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III
Telah disahkan
Pada Hari tanggal Juni 2021
.
Penguji, Coach,
Mengetahui,
Kabid Penyelenggara pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan
Kepemimpinan
Badan Diklat Kejaksaan RI
A. LATAR BELAKANG
1
Kejaksaan Republik Indonesia diperlukan sebuah penyelenggaraan pelatihan
yang inovatif dan terintegrasi Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya,
kejaksaan harus didukung oleh Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Oleh
karena hal itu, pemerintah melalui Lembaga Administrasi Negara
mengeluarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 25 Tahun 2017
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Gol III yang
diharapkan dapat meningkatkan pembentukan karakter PNS yang profesional,
yaitu PNS yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga
mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien. Sejalan
dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan merujuk Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4);
CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses
Diklat terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang
Proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi tersebut sebagaimana
ditentukan dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 25 Tahun
2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan III sebagai pelatihan strategis dalam rangka
pembentukan karakter PNS dan membentuk kemampuan bersikap dan
bertindak profesional yang didasari oleh nilai- nilai dasar PNS yaitu
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi atau
yang biasa disebut dengan “ANEKA” dan Whole of Government ( WOG)
,Pelayanan Publik dan Manajemen Aparatur Sipil Negara untuk penerapannya
dalam Kejaksaan sebagai lembaga penegak hukum yang bersih, efekrif,
transparan, akuntabel, untuk dapat memberikan pelayanan primadalam
mewujudkan supermasi hukum secara professional, proporsional dan
bermartabat yang berlandaskan keadilan, kebenaran, serta nilai-nilai kepatutan.
3
Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, pelayanan publik dipahami
sebagai kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundangundangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara
pelayanan publik.
4
Negeri Sipil (CPNS) untuk diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil
(PNS). Pendidikan dan Pelatihan dasar untuk memberikan
pengetahuan untuk pembentukan nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu
nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi (ANEKA) agar mampu melaksanakan fungsi dan
perannya sebagai pelayan masyarakat.Pendidikan dan pelatihan dasar
adalah Pendidikan dan Pelatihan yang wajib ditempuh oleh Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Kejaksaan sebagai
persyaratan untuk dapat diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil.1
6
Misi:
a. Mengoptimalkan pelaksanaan fungsi kejaksaan dalam pelaksanaan tugas
dan wewenang, baik dalam segi kualitas maupun kuantitas kegiatan
Intelijen Kejaksaan, secara profesional, proporsional dan bermartabat
melalui penerapan Standard Operating Procedure (SOP) yang tepat, cermat,
terarah, efektif, dan efisien.
b. Mengoptimalkan tugas pelayanan publik di bidang hukum dengan penuh
tanggung jawab, taat azas, efektif dan efesien serta penghargaan terhadap
hak-hak publik.
2 2
Kejaksaan Republik Indonesia, 2011. Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor : PER-009/A/JA/01/2011 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan RI, Pasal 622-623.
7
2) Seksi Intelijen dipimpin oleh seorang Kepala Seksi Intelijen yang
bertanggung jawab kepada Kepala Kejaksaan Negeri.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 622
ayat (1), ayat (2) Seksi Intelijen menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis kegiatan dan operasi intelijen
Kejaksaan berupa pemberian bimbingan dan pembinaan dalam
bidang tugasnya;
b. melakukan koordinasi, perencanaan dan penyusunan kebijakan
pada seksi intelijen dengan didasarkan sinkronisasi pelaksanaan
kebijakan dengan seksi terkait;
c. perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian teknis kegiatan dan
operasi intelijen Kejaksaan berupa penyelidikan, pengamanan dan
penggalangan untuk mendukung kebijakan penegakan hukum
baik preventif maupun represif mengenai upaya penyelamatan
pemulihan keuangan negara yang meliputi sektor keuangan dan
kekayaan negara, pengadaan barang/jasa pemerintah, pelayanan
publik dan sektor lainnya, pemberian dukungan terhadap bidang
Perdata dan Tata Usaha Negara guna penyelamatan dan
pemulihan kekayaan negara, penegakan wibawa pemerintah dan
negara serta pemberian pelayanan hukum kepada masyarakat
yang meliputi penegakkan hukum, bantuan hukum, pertimbangan
hukum dan tindakan
hukum lain kepada negara atau pemerintah, meliputi
lembaga/badan negara, lembaga/instansi pemerintah pusat dan
daerah, Badan Usaha Milik Negara/Daerah;
11
(ASN) dapat memiliki rasa tanggungjawab dan berintegritas tinggi
terhadap tugas yang diberikan oleh Pimpinan ataupun tugas yang sudah
menjadi tugas Pokok sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN).
2. Nasionalisme.
Nasionalisme merupakan nilai kecintaan kita terhadap tanah air dan
bangsa Indonesia, dengan rasa cinta pada bangsa yang menjadi titik berat
nasionalisme diharapkan ASN memiliki Pola Pikir dalam bekerja untuk
kebaikan Negara dalam hal melayani masyarakat dan membangun Negara
ini menjadi lebih baik lagi. Apartur Sipil Negara diajarkan agar dalam
bekerja menjunjung tinggi rasa Nasionalisme terhadap bangsa dengan cara
tidak membedakan antara SARA (suku, adat, ras dan agama). Prinsip
nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang
3 3
Modul 1 Akuntabilitas PNS, hal. 7
4
Ibid, hal. 8
12
diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan–
kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau kepentingan golongan;menunjukkan sikap rela
berkorban demi kepentingan bangsa dan negara;bangga sebagai bangsa
Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah
diri;mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara
sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai
sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.5
3. Etika Publik.
Dalam Pemahaman pada nilai etika Publik dimaksdkan agar sebagai
seorang aparatur Sipil Negara dapat membedakan Prilaku yang harus
dilakukan dalam hal melayani publik, dann juga perilaku dalam
lingkungan kantor dan masyarakat. Dalam hal dilingkungan kantor harus
mentaati tata tertib yang ada di kantor, dalam melayani harus
menggunakan tutur kata yang sopan dan memberikan pelayanan yang
terbaik buat masyarakat.
5
Ibid,hal. 7
13
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
4. Komitmen Mutu.
Menciptakan Aparatur negara yang efektif, efesien, dan Inovasi,
maksdnya bekerja sesuai dengan aturan yang ada tanpa mengulur- ngulur
waktu, bahkan sebagai Aparatur Sipil Negara dituntut untuk Inovatif guna
menunjang terbentuknya efektivitas dan efesiensi dalam bekerja.
Standar penjaminan mutu pada setiap organisasi tentulah tidak sama
mengingat visi dan arah yang akan dituju berbeda tetapi ada beberapa nilai
yang harus ada pada komitmen mutu seperti :
5. Anti-Korupsi.
Anti-Korupsi adalah suatu masalah yang sangat sulit untuk dihilangkan,
dengan pembelajaran ini seorang Aparatur Sipil Negara diajarkan agar
menanamkan Prilaku anti-korupsi, dengan menitik beratkan pada akibat-
akibat yang ditimbulkan dari Sifat Korupsi. Dimana bahwa Korupsi dapat
mengahncurkan Pekerjaan, mencoreng nama baik instansi tempat bekerja
14
dan menyangkut masyarakat yang dirugikan.
Anti korupsi dapat diidentifikasi ke dalam 9 (sembilan) nilai yang
terdiri dari Nilai-nilai anti korupsi antara lain:
a. Kejujuran
Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat di definisikan sebagai
sebuah tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan tidak
curang.
b. Kepedulian
Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan menghiraukan. Rasa
kepedulian dapat dilakukan terhadap lingkungan sekitar.
c. Kemandirian
Mandiri berarti dapat berdiri di atas kaki sendiri, artinya tidak banyak
bergantung kepada orang lain dalam berbagai hal.
d. Kedisiplinan
Disiplin adalah ketaatan/kepatuhan kepada peraturan.
e. Tanggung Jawab
Tanggung Jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu.
f. Kerja keras
Kerja keras didasari dengan adanya kemauan. Di dalam kemauan
terkandung ketekadan, ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian
keberanian.
g. Kesederhanaan
Gaya hidup yang sederhana yaitu dibiasakan untuk tidak hidup boros.
h. Keberanian
Dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan membela
kebenaran.
i. Keadilan
Adil adalah sama berat, tidak berat sebelah dan tidak memihak.
Menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.
Sesuai dengan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN)
Nomor Nomor 01 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III, Peserta Latsar golongan III
diharapkan mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS di unit
15
kerja masing-masing (off campus) yang berkontribusi pada visi misi
organisasi tempat kerja dalam hal ini Kejaksaan RI.
C. Nilai-Nilai Organisasi
Tri Krama Adyaksa
a. Satya
Kesetiaan yang bersumber pada rasa jujur, baik terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, terhadap diri pribadi dan keluarga maupun kepada sesama
manusia.
b. Adhi
Kesempurnaan dalam bertugas dan berunsur utama pemilikan rasa
tanggung jawab, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, terhadap Keluarga
dan terhadap sesama manusia.
c. Wicaksana
Bijaksana dalam bertutur kata dan tingkah laku khususnya dalam pengetrapan kekuasaan dan
kewanangan.
a. Kedudukan ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawi
ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik KKN.manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan
16
agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil negara yang unggul dan
selaras dengan perkembangan zaman.
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini
dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional.
Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang
dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas. Berikut beberapa konsep
yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN, berdasarkan
jenisnya :
19
Indonesia, dan pemerintah yang sah;
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah
yang berwenang;
d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,
kejujuran, kesadaran,dan tanggung jawab;
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,
ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di
luar kedinasan;
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan
rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; danh. bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia
2. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam
bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya
menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di
Pusat, di Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau
Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka upaya pemenuhan
kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Sementara itu kemudian menurut Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara No.63/KEP/M.PAN/7/2003,
pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang
dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya
pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Dan selanjutnya menurut
Ridwan dan Sudrajat (2009:19) pelayanan publik merupakan
pelayanan yang diberikan oleh pemerintah sebagai penyelenggara
negara terhadap masyarakat nya guna memenuhi kebutuhan dari
masyarakat itu sendiri dan memiliki tujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
21
Dengan demikian, berdasarkan uraian yang dibahas di atas dapat
disimpulkan bahwa pelayanan publik adalah proses pemenuhan
keinginan dan kebutuhan masyarakat oleh penyelenggaraan negara
dalam hal ini negara didirikan oleh publik (masyarakat) tentu saja
dengan tujuan agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pada hakekatnya negara dalam hal ini pemerintah (birokrat) haruslah
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Kebutuhan ini harus
dipahami bukanlah kebutuhan secaran individual akan tetapi berbagai
kebutuhan yang sesungguhnya diharapkan oleh masyarakat.
22
penyelenggaraan pelayanan publik.
6. Kompetensi petugas pemberi pelayanan
Kompetensi petugas pemberi pelayanan harus ditetapkan dengan
tepat berdasarkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap, dan
perilaku yang dibutuhkan.
3. Whole of Governmant
Whole of Government (WoG) Berdasarkan interpretasi analitis dan
manifestasi empiris di lapangan, maka WoG didefinisikan sebagai “suatu
model pendekatan integratif fungsional satu atap” yang digunakan untuk
mengatasi wicked problems yang sulit dipecahkan dan di atasi karena
berbagai karakteristik atau keadaan yang melekat antara lain: tidak jelas
sebabnya, multi dimensi, menyangkut perubahan perilaku.
Penerapan Whole of Government
Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan,
baik dari sisi penataan institusi formal maupun informal. Cara-cara ini
pernah dipraktekkan oleh beberapa negara, termasuk Indonesia dalam
level-level tertentu.
Penguatan koordinasi antar lembaga. Penguatan koordinasi dapat
dilakukan jika jumlah lembaga-lembaga yang dikoordinasikan masih
terjangkau dan manageable. Dalam prakteknya, span of control atau
rentang kendali yang rasional akan sangat terbatas.
a. Salah satu alternatifnya adalah mengurangi jumlah lembaga yang ada
sampai mendekati jumlah yang ideal untuk sebuah koordinasi. Dengan
jumlah lembaga yang rasional, maka koordinasi dapat dilakukan lebih
mudah.
b. Membentuk lembaga koordinasi khusus, pembentukan lembaga terpisah
dan permanen yang bertugas dalam mengkoordinasikan sektor atau
kementrian adalah salah satu cara melakukan WoG. Lembaga
koordinasi ini biasanya diberikan status lembaga setingkat lebih tinggi,
atau setidaknya setara dengan kelembagaan yang dikoordinasikan.
c. Membangun gugus tugas, gugus tugas merupakan bentuk pelembagaan
koordinasi yang dilakukan di luar struktur formal, yang setidaknya tidak
23
permanen. Pembentukan gugus tugas biasanya menjadi salah satu cara
agar sumber daya yang terlibat dalam koordinasi tersebut dicabut
sementara dari lingkungan formalnya untuk berkonsentrasi dalam
proses koordnasi tadi.
d. Koalisi sosial, koalisi sosial merupakan bentuk informal dari penyatuan
koordinasi antar sektor atau lembaga, tanpa perlu membentuk
pelembagaan khusus dalam koordinasi
25
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. PENETAPAN ISU
1. IDENTIFIKASI ISU
Dalam hal ini, isu diartikan sebagai topik permasalahan yang tedapat
pada Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe mengenai Topik isu yang
dianalisis ini dilakukan untuk mendapatkan kualitas isu tertinggi. Alat analisis
kriteria isu dengan menggunakan alat analisis AKPK (Aktual, Kekhalayakan,
Problematika, Kelayakan) dan dipilih menyangkut peran dan kedudukan ASN
dalam NKRI yang meliputi, Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole
of Goverment (WOG) sebagai berikut :
a. Isu terkait Whole of Goverment
Whole of Goverment (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan Pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya
WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan
yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-
urusan yang relevan.
26
dapat diketahui bahwa karakteristik pendekatan WoG dapat dirumuskan
dalam prinsip-prinsip kolaborasi, kebersamaan, kesatuan, tujuan bersama,
dan mencakup keseluruhan aktor dari seluruh sektor dalam pemerintahan.
Isu yang terkait dengan Whole of Goverment (WOG) di Kejaksaan
Negeri Kepulauan Sangihe antara lain :
a. Perlunya Peningkatan Pengawasan bagi orang asing di wilayah
Kabupaten Kepulauan Sangihe
Keterkaitan isu tersebut perlunya peningkatan koordinasi antara
Intelijen Kejaksaan dengan pihak Imigrasi, Kodim, Polres, BIN,
Kesbangpol, Dinas tranmigrasi, dan Catatan Sipil dalam hal pendataan
orang asing dengan Whole Of Goverment (WOG) adalah masih
lemahnya koordinasi dalam pendataan orang asing yang masuk ke
Wilayah Kabupaten Kepl Sangihe, dampaknya tidak ada data valid
mengenai jumlah warga negara asing yang ada di Kabupaten
Kepulauan Sangihe
28
MENENTUKAN ISU YANG DIANGKAT
Tabel Analisis Isu dengan USG
Keterangan Bobot
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
29
KETERANGAN
KONDISI SAAT INI DAN KONDISI YANG DIHARAPKAN DARI ISU YANG
DIANGKAT
Judul
Optimalisasi Pengarsipan Laporan Informasi Khusus Secara Digital Pada
Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe ”
A. Mentor
Nama : RONY KURNIAWAN, S.H.
NIP :19810307 200812 1 001
Pangkat : Jaksa Pratama (IIIc)
Satker : Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe
B. Coach
Nama : Fina Rinzani,S.H
C. Peserta Latsar
Nama : CREDHO DILLARO, S.H
NIP 19961208 202012 1 010
Pangkat : Yuana Wira TU (IIIa)
Satker : Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe
D. Stakeholder
Stakeholder dari program aktualisasi ini adalah masyarakat dan para
pegawai Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe
C. RENCANA KEGIATAN
31
1. Mengumpulkan dokumen Laporan Informasi Khusus pada bidang
Intelijen di Kejaksaan Negeri Kepulauan
2. Menscan dokumen surat masuk dan keluar pada bidang Intelijen di
Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe;
3. Menggunakan Google Drive dari email Intelijen untuk menyimpan
arsip Laporan Informasi Khusus sehingga dapat digunakan mobile;
4. Melaporkan hasil kegiatan kepada Kasi Intelijen.
32
Tahapan-tahapan adalah sebagai berikut:
a. Menyiapkan dan membawa hasil Pengarsipan.
b. Menghadap ke ruangan Kasi Intelijen.
c. Melaporkan hasil kegiatan Pengarsipan
35
F. MATRIK RANCANGAN AKTUALISASI
1 2 3 4 5 6 7
36
analisa dampak: 4. Komitmen Mengoptimalisasi
Jika kegiatan ini Mutu: peranan bidang
dilaksanakan Teliti, efektif dan Intelijen dalam
maka Laporan efisien dalam rangka menjadikan
Informasi Khusus mencari informasi Kejaksaan sebagai
akan tersusun yang bermanfaat lembaga penegak
rapi,lengkap dan dan bermutu; hukum yang bersih,
mempermudah 5. Anti Korupsi : efektif, efisien,
dalam proses Tidak menunda- tranparan dan
selanjutnya,namu nunda pekerjaan akuntabel.
n jika tidak yang diberikan.
terlaksana surat 6. WOG: Mengatur
masuk dan keluar waktu untuk
tidak tertata bertemu dan
dengan baik rapi. berkoordinasi
dengan tim
intelijen
7. Managemen
ASN :Mengatur
waktu
pengerjaan
pembuatan
konsep
aktuliasasi
37
Analisa dampak: Laporan Informasi pelayanan prima dalam Kesempurnaan dalam
Jika kegiatan ini Khusus mewujudkan bertugas pada saat
dilaksanakan maka 3. Etika Publik Saat supremasi hukum menjalankan tugas
penyimpanan surat meminta data selalu secara profesional, pengolalaan data foto
masuk dan keluar bersikap sopan dan proporsional dan atau video.
akan terdigitalisasi tidak menyalahkan bermartabat yang
dengan database aturan berlandaskan keadilan, WICAKSANA:
secara rapi dan 4. Komitmen Mutu kebenaran, serta nilai- Bijaksana dalam bertutur
tertata,jika tidak Menjalankan tugas nilai kepatutan. kata dan tingkah laku
terlaksana maka dengan penuh Misi: pada saat menjalankan
tidak ada ketelitian khususnya Mengoptimalisasi tugas.
penyimpanan dalam scan data agar peranan bidang
terdigitalisasi dapat meminimalisir Intelijen dalam
dengan database kesalahan rangka menjadikan
yang tertata rapi. 5. Anti Korupsi Kejaksaan sebagai
Tidak menunda- lembaga penegak
nunda pekerjaan hukum yang bersih,
dan tepat waktu. efektif, efisien,
6. WOG tranparan dan
Koordinasi dengan akuntabel.
kasi
38
3. Menggunakan 1. Menyiapkan 1. Masuk kedalam 1. Akuntabilitas Visi: SATYA:
Google drive dari Laptop untuk Google drive Bertanggung Jawab Kejaksaan sebagai Mengerjakan tugas
email intelijen membuat Google 2. Membuat dokumen atas tugas yang lembaga penegak dengan teliti dan tepat
Drive tersendiri sedang dikerjakan. hukum yang bersih, waktu dilakukan sebagai
untuk
2. Membuat 3. Setelah discan 2. Nasionalisme efektif, efisien, bentuk kesetiaan
menyimpan arsip dokumen masukan ke dalam Menanamkan nilai transparan, akuntabel, terhadap institusi
Laporan tersendiri untuk google drive nasionalisme dalam untuk dapat Kejaksaan
Informasi penyimpanan 4. Menyimpan ke menjalankan tugas memberikan pelayanan
Khusus sehingga arsip tersebut dalam folder khusus khususnya dalam prima dalam ADHI:
dapat digunakan 3. Menyimpan dokumen laporan penyimpanan arsip mewujudkan Kesempurnaan dalam
mobile kedalam satu folder Informasi Khusus dimana peran PNS supremasi hukum bertugas pada saat
khusus dokumen sebagai pererat dan secara profesional, menjalankan tugas
Laporan Informasi Analisa dampak: pemersatu bangsa proporsional dan pengelolaan
Khusus Jika kegiatan ini 3. Etika Publik bermartabat yang pengumpulan data foto
terlaksana akan ada Memberikan kinerja berlandaskan keadilan, atau video .
nya penyimpanan yang maksimal kebenaran, serta nilai-
online sehingga dalam mengerjakan nilai kepatutan. WICAKSANA:
sewaktu waktu tugas. Misi: Menjalankan tugas
dapat diakses 4. Komitmen Mutu Mengoptimalisasi dengan dilandasi sikap
Melaksanakan dengan peranan bidang professional sehingga
efektif dan efisien Intelijen dalam mampu mendapatkan
5. Anti Korupsi rangka menjadikan hasil yang optimal dan
Tidak menunda- Kejaksaan sebagai sempurna.
nunda pekerjaan lembaga penegak
dan tepat waktu. hukum yang bersih,
6. Manajemen ASN efektif, efisien,
Pengembangan diri tranparan dan
terhadap pengarsipan akuntabel.
yang lebih efektif dan
efisien
39
7. WOG :
Koordinasi dalam
mendapatkan
informasi dan data
40
Analisa dampak: 3. Etika Publik : Intelijen dalam hasil yang optimal dan
Jika terlaksana kegiatan Bersikap sopan, rangka menjadikan sempurna.
ini ada nya koordinasi ramah, dan jujur Kejaksaan sebagai
dengan atasan guna saat menghadap lembaga penegak
pengembangan kedepan atasan; hukum yang bersih,
efektif, efisien,
4. Komitmen Mutu tranparan dan
: Cermat, teliti , akuntabel.
efektif dan efisien
5. Anti Korupsi :
Tidak menunda-
nunda pekerjaan
41
G. RENCANA ANTISIPASI KENDALA YANG AKAN DIHADAPI
43
CAPAIAN KEGIATAN ( FORMULIR 2 )
Kegiatan 1 :
Mengumpulkan dokumen laporan informasi khusus
pada Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe
2. Nasionalisme
Teliti, efektif dan efisien dalam mencari informasi yang bermanfaat dan
bermutu;
5. Anti Korupsi
Tidak menunda-nunda pekerjaan yang diberikan.
44
Mengatur waktu untuk bertemu dan berkoordinasi dengan rekan di bidang
intelijen
Management ASN :
Mengatur waktu pengerjaan pembuatan konsep
45
Lampiran Foto 1.
Lampiran Foto 2.
46
Kegiatan 2 : Menscan dokumen Laporan Informasi Khusus pada bidang
intelijen Kejaksaan Negeri kepulauan Sangihe
1.Akuntabilitas
2. Nasionalisme
3. Etika Publik
Saat meminta data selalu bersikap sopan dan tidak menyalahi aturan.
4. Komitmen Mutu
Teliti, cermat dan efektif saat menscan data agar efektif dan efisien sehingga dapat
meminimalisir kesalahan.
47
5.Anti Korupsi
Menolak gratifikasi dalam bentuk apapun dan Perencanaan dibuat dengan jujur dan
sederhana serta tidak menunda pekerjaan.
Management ASN :
Dapat mengatur jadwal waktu dengan cermat
48
Lampiran Foto 1
Lampiran Foto 2
49
Kegiatan 3 : Menggunakan Google Drive dari email intelijen untuk
menyimpan arsip Laporan Informasi Khusus sehingga
dapat digunakan mobile
50
Peran dan Kedudukan ASN :
WOG :
Koordinasidengan atasan untuk kelancaran tugas dan setiap kegiatan dikejaksaan negeri
Kepulauan Sangihe.
Management ASN :
Memegang teguh tanggung jawab yang diberikan sebagai ASN dalam
melaksanakan kegiatan dikejaksaan negeri Kepulauan Sangihe.
51
Lampiran Foto 1
Lampiran Foto 2
52
Kegiatan 4 : Melaporkan hasil pengarsipan kepada Seksi Intelijen
URAIAN KEGIATAN:
1. Menyiapkan dan membawa hasil Pengarsipan
2. Menghadap ke ruang kasi intelijen
3. Melaporkan hasil kegiatan pengarsipan
1. Akuntabilitas
Bertanggung jawab pengarsipan data dan dokumen yang dilaporkan kepada atasan
2. Nasionalisme
Bekerja dengan penuh semangat dan kerja keras.
3. Etika Publik
Bersikap Sopan dan ramah
4. Komitmen Mutu
Cermat, teliti, efektif dan efisien
5. Anti Korupsi
Tidak menunda – nunda pekerjaan
6. WOG :
Melaporkan progress tugas yang telah dibuat sebagai bentuk koordinasi dengan
atasan.
53
Peran dan Kedudukan ASN :
WOG :
Melaporkan progress tugas yang telah dibuat sebagai bentuk koordinasi dengan atasan.
Management ASN :
Memegang teguh integritas dan nilai dasar pegawai ASN dalam pelaksanaan tugas
menyiapkan media untuk penyimpanan data scan arsip surat.
Lampiran foto 1
54
C. Matriks Laporan Aktualisasi
PENGUATAN PARAF
TAHAPAN KONTRIBUSI VISI
NO KEGIATAN OUTPUT NILAI DASAR NILAI MENTOR
KEGIATAN MISI ORGANISASI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1. Mengumpulka 1. Jadwal Akuntabilitas: Visi & Misi SATYA
1. Menghadap
n dokumen aktualisasi Bahwa dalamMendukung pelaksanaan Kesetiaan pada rasa
kepada Kasi
laporan telah melaporkan tugas Kejaksaan jujur dengan
Intelijen untuk
informasi diserahkan konsep terdapat sebagai lembaga menjelaskan dan
mencari
khusus pada dan nilai bertanggung penegak hukum yang melaporkan
laporan
Kejaksaan diterima jawab akan bersih, efektif, efisien kepada pimpinan
informasi
Negeri oleh Mentor tupoksi yang dan transparan serta tentang kegiatan
khusus
Kepulauan 2. Konsultasi diberikan dengan akuntabel untuk dapat yang akan
Sangihe 2. Mencari telah integritas memberikan pelayanan dilakukan
dokumen dilaksanaka mendukung prima yang ADHI
laporan n dengan kemajuan satuan berlandaskan keadilan,
Rasa tanggung jawab
informasi mendapat kerja kebenaran dan nilai- untuk
khusus petunjuk Nasionalisme: nilai kepatutan menyampaikan
3. Mengkoordinasi dan arahan Atas dasar rasa tentang kegiatan
kan kepada 3. Petunjuk cinta tanah air, yang akan
Kasi (jika ada) telah kemajuan dan dilaksanakan
dicatat dan perkembangan
dicetak. untuk kebaikan WICAKSANA
. Negara sangat Bijaksana dalam
diperlukan penyampaian
Etika Publik: kepada pimpinan
Usulan agar untuk dapat
tercipta kerja menjelaskan
berdasar etika kegiatan secara
publik dengan baik
nilai pencapaian
hasil dan
mendorong
kinerja pegawai
Komitmen Mutu:
Demi keefektifan,
efisien, mutu dan
inovasi usul
untuk kemajuan
satuan kerja
diperlukan
Anti Korupsi:
Memiliki nilai
keberanian dan
bertanggung
jawab atas
pekerjaan yang
diamanahkan
Pelayanan
Publik: Demi
tercapainya
pelayanan publik
yang maksimal
dibutuhkan usul
yang
membangun
Manajemen
ASN: Usulan
untuk memanaje
dan
mempermudah
pekerjaan
kedepannya
WOG: Hubungan
yang baik antara
Kajari dan Kasi
serta Staf
56
sehingga
diberikan
kesempatan
untuk
memberikan
usulan untuk
kemajuan
bersama
Analisis Dampak : Dampak yang ditimbulkan apabila nilai-nilai ANEKA tidak terpenuhi dalam melapor kepada Mentor ialah mentor tidak
mengetahui bagaimana aktualisasi yang akan dilaksanakan untuk direalisasikan.
2. Menscan 1. Mendata 1. Mendata Akuntabilitas: Visi & Misi SATYA
dokumen Dokumen laporan Dikerjakan Mengoptimalkan Jujur dalam
Laporan Laporan informasi dengan penuh pelaksanaan fungsi pengumpulan data-
Informasi Informasi hukum tanggung jawab kejaksaan dalam data berkas
Khusus pada Khusus 2. Menyiapka dan jujur dalam pelaksanaan tugas dan perkara pidana
bidang 2. Menscan n mesin melakukan wewenang, baik dalam Umum
intelijen laporan scan Pengumpulan segi kualitas maupun ADHI
Kejaksaan Informasi 3. Berkas satu data kuantitas kegiatan Sempurna
Negeri Khusus persatu Nasionalisme: Intelijen kejaksaan, mendapatkan data
kepulauan 3. Mengkoordinasik masukan melakukan secara profesional, berkas perkara
Sangihe an Pendataan kedalam kordinasi dan proporsional dan pidana Umum
Laporan mesin kerjasama bermartabat melalui WICAKSANA
Informasi Khusus scanner dengan jaksa penerapan Standard Bertutur kata yang
4. Mengkoordi fungsional bidang Operating Procedure baik ketika
nasikan pidana umum (SOP) yang tepat, bertemu dengan
kepada dengan Bahasa cermat, terarah, efektif, jaksa fungsional di
kasi Indonesia yang dan efisien. bidang pidana
mengenai baik dan benar. Umum.
dokumen Etika Publik:
laporan berperilaku dan
informasi bertutur kata
khusus. dengan sopan
saat
melaksanakan
dan berkordinasi
57
dengan jaksa
fungsional.
Komitmen Mutu:
bekerja dengan
cermat dalam
melaksanakan
tugas dan efektif,
efesien agar
dalam
berkordinasi
dengan jaksa
fungsional tidak
mengangu
kinerjanya.
Anti Korupsi,
tidak menunda
pekerjaan untuk
melakukan
pengumpulan
data.
Manajemen
ASN: Dapat
bekerja secara
profesional
dengan pegawai
sehingga terjalin
komunikasi yang
baik dalam
pelaksanaannya
Analisis Dampak: Apabila kegiatan ini dilaksanakan dengan manajemen tugas yang baik maka pengarsipan Laporan Informasi Khusus pada
bidang intelijen akan tersusun rapi dan dapat digunakan dengan mudah tanpa harus membuka arsip
58
3. Menggunakan 1. Menghidup Akuntabilitas: Visi & Misi SATYA
1. Menyiapkan
Google Drive kan laptop menyusun data- Mengoptimalkan Menyusun data-
Laptop untuk
dari email 2. Membuat data berkas pelaksanaan tugas data berkas
Google drive.
intelijen untuk database di perkara pidana pokok dan fungsi perkara pidana
menyimpan 2. Membuat data google umum yang akan kejaksaan dalam Umum yang akan
arsip Laporan base tersendiri drive discan dengan menjalankan discan dengan
Informasi untuk 3. Agar terstuktur, cermat kewajibannya, baik rasa ikhlas dan
Khusus penyimpanan pengarsipa dan responsif. dalam segi kualitas jujur
sehingga arsip tersebut. n terlihat Nasionalisme, maupun kuantitas ADHI
dapat rapi melaksakan disetiap kegiatan yang Bekerja dengan
3. Menyimpan
digunakan tugas dengan dijalankan secara penuh tanggung
kedalam satu
mobile ikhlas sebagai profesional, jawab
folder khusus proporsional dan WICAKSANA
abdi negara.
untuk dokumen bermartabat sesuai Dalam menyusun
Laporan Etika Publik:
informasi Usulan agar penerapan Standard berkas perkara
Khusus tercipta kerja Operating Procedure pidana Umum
berdasar etika (SOP) yang ada. selalu berperilaku
publik dengan yang baik
nilai pencapaian
hasil dan
mendorong
kinerja pegawai.
Komitmen Mutu:
menyelesaikan
pekerjaan
dengan efektif
dan efesien.
Anti Korupsi:
tidak menunda
pekerjaan untuk
melakukan
penyusunan
berkas perkara
tipidum yang
telah Inkracht.
59
yang akan di
scan.
Manajemen
ASN, Dapat
bekerja secara
profesional
dengan tetap
mempertanggung
-jawabkan hasil
penyusunan
berkas yang
akan di scan,
dilaksanakan
dengan sikap
dan pola perilaku
yang profesional
dari pegawai
sehingga
pelaksanaannya
berjalan lancar.
Analisis Dampak: Jika kegiatan ini dilaksanakan dengan professional, cermat dan teliti akan membuat raqpi pengarsipan di bidang Intelijen
4. Melaporkan 1. Mereview Akuntabilitas: Visi & Misi SATYA
1. Menyiapkan dan
hasil hasil bahwa dalam Mengoptimalkan Setia terhadap
membawa hasil
pengarsipan pengarsipa menscan berkas pelaksanaan tugas pimpinan dan tidak
Pengarsipan
kepada Seksi n. terdapat nilai pokok fungsi kejaksaan membocorkan data
Intelijen 2. Menghadap ke 2. Melaporkan bertanggung baik dalam segi yang penting.
ruang kasi kepada jawab sesuai kualitas maupun ADHI
intelijen Kasi Hasil dengan prosedur kuantitas pada setiap Melakukan scan
3. Melaporkan hasil scann pemakaiannya. tugas dan kewajiban data secara
kegiatan 3. Berkoordin Nasionalisme: sesuai Standard sempurna dan
pengarsipan asi setiap sikap bela Operating Procedure bertanggung
hari dengan negara dalam (SOP) yang ada dan jawab.
kasi untuk menscan dalam WICAKSANA
pengarsipa dokumen negara mengembangkan Bekerja sesuai dengan
n. Etika Publik: inovasi dan terobosan kewenangan yang
60
Menjalankan sesuai dengan nilai- diberikan .
tugas secara nilai yang ada didalam
professional doktrin Kejaksaan
sesuai dengan
prinsip etika
publik
Komitmen Mutu:
Untuk
keefektifan dan
tepat guna data
diolah dan
disajikan secara
digital sebagai
salah satu bentuk
inovasi
Anti Korupsi:
tidak
menyalahgunaka
n data-data
berkas pidana
Umum untuk
kepentingan
pribadi.
Pelayanan
Publik: Demi
tercapainya
pelayanan publik
yang maksimal
dibutuhkan
pengumpulan
data secara
transparan
Manajemen
ASN: Sebagai
wujud ke
61
profesionalan
profesi dengan
mengumpulkan
data dengan baik
dan benar
Analisis Dampak: Jika kegiatan ini dilaksanakan dengan professional, cermat dan teliti akan Apabila kegiatan ini dilaksanakan dengan
manajemen tugas yang baik maka pengarsipan Laporan Informasi Khusus pada bidang intelijen akan tersusun rapi dan dapat digunakan
dengan mudah tanpa harus membuka arsip
62
D. Jadwal Implementasi Aktualisasi
E. Catatan Bimbingan
Nama : CREDHO DILLARO, S.H.
NIP : 19961208 202012 1 010
Unit Kerja : Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe
Jabatan: Staf Bidang Intelijen
Isu : Optimalisasi Pengarsipan Laporan Infromasi Khusus Secara
Digital Pada Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe
(Media
komunikasi/
Catatan Paraf Telpon/ SMS/
Penyelesaian Kegiatan
Mentor Mentor Email/ Dll)
Dengan
Coach
Tahapan Kegiatan; - Mencari data
Output kegiatan terhadap laporan
pemecahan isu; informasi
Keterkaitan substansi mata khusus dengan WhatsApp
pelatihan; baik
64
Kontribusi terhadap Visi-Misi - kegiatan 2
Organisasi; peserta sudah
Penguatan Nilai Organisasi; melaksanakan
setiap tahapan
kegiatan
dengan selalu
dikontrol oleh
Mentor
(Media
komunikasi/
Catatan Paraf Telpon/ SMS/
Penyelesaian Kegiatan
Mentor Mentor Email/ Dll)
Dengan
Coach
Tahapan Kegiatan; Untuk kegiatan
Output kegiatan terhadap 3 peserta
pemecahan isu; sudah
Keterkaitan substansi mata melaksanakan
pelatihan; setiap tahapan WhatsApp
Kontribusi terhadap Visi-Misi kegiatan dengan
Organisasi; selalu dikontrol
Penguatan Nilai Organisasi; oleh
mentor
65
Kegiatan 4 : Melaporkan kegiatan yang telah selesai
diaktualisasikan kepada Kepala Seksi Intelijen dan Mentor
(Media
komunikasi/
Catatan Paraf Telpon/ SMS/
Penyelesaian Kegiatan
Mentor Mentor Email/ Dll)
Dengan
Coach
Tahapan Kegiatan; Untuk kegiatan
Output kegiatan terhadap 4
pemecahan isu; peserta sudah
Keterkaitan substansi mata melaksanakan
pelatihan; setiap tahapan WhatsApp
Kontribusi terhadap Visi- kegiatan
Misi Organisasi; dengan selalu
Penguatan Nilai Organisasi; dikontrol oleh
mentor
66
BAB IV
PELAKSANAAN PELATIHAN BIDANG TUGAS
D. NAMA PELATIHAN
Nama pelatihan yang di ikuti adalah Pendidikan dan Pelatihan Teknis
Administrasi Kejaksaan (TAK) yang diselenggarakan oleh Badan Pendidikan
dan Pelatihan Kejaksaan Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Kepala
Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI Nomor : KEP-
10/1/ltf/02/2021,meliputi 83 jam pelajaran, dilaksanakan dari tanggal 30 Maret
2021 sampai tanggal 8 April 2021.
E. NARA SUMBER/PENGAJAR/FASILITATOR
No Mata Jumlah Jam Narasumber/Pengajar/Fasilitator
Pelajaran
I KAJIAN
SIKAP
DAN
PERILAKU
1. Orientasi 3 Kepala Badan Diklat Kejaksaan Republik
Pembinaan
Indonesia
Korps Adhyaksa
dan Penanaman
Jiwa Korsa
2. Pengarahan 2 Koordinator Matgaklin
Disiplin
3. Pengarahan 2 Kepala Pusat Diklat Teknis
Program
Fungsional
4. Integritas 3 Abdoel Kadiroen, S.H., M.H.
5. Revolusi Mental 3 M. Chozin, S.H., M.H.
6. Peraturan 3 Abdoel Kadiroen, S.H., M.H.
Urusan
Dalam
Kejaksaan
(PUDK)
67
7. Peraturan Baris 9 TNI
Berbaris (PBB)
II. KAJIAN
ADMINISTRAS
I
1. Tugas dan 7 Neneng Rahmadini, S.H., M.H.
Fungsi Serta
Administrasi
Pembinaan dan
Tata
Persuratan Dinas
2. Tugas dan Fungsi 6 Jurist Precisely
Serta
Administrasi
Intelijen
3. Tugas dan 6 Sila H Pulungan
Fungsi Serta
Administrasi
Perkara
Pidana Umum
4. Tugas dan Fungsi 6 Halila Rama Purnama
Serta
Administrasi
Tindak Pidana
Khusus
5. Tugas dan 6 Cahyaning Nuratih Widowati
Fungsi Serta
Administrasi
Perdata
dan Tata Usaha
Negara
6. Tugas dan 6 Robert Tacoy
Fungsi Serta
Administrasi
Pengawasan
68
III. KAJIAN
WAWASAN
1. Ketentuan 3 Sekretaris Jaksa Agung Muda
Tentang Pengawasan
Penyeleng
garaan
Pengawas
an
2. Organisasi 3 Kepala Biro Perencanaan
dan Tata
Laksana
Kejaksaan
Republik
Indonesia
Serta
Reformasi
Birokrasi
3. Pembinaan Karier 3 Kepala Biro Kepegawaian
dan Kepegawaian
4. Data Statistik 3 Kepala Pusat Daskrimti
Kriminal dan
Teknologi
Informasi
V JUMLAH 83 Pengajar dan Penyelenggara
1. Pengarahan Disiplin
Materi Pengarahan Disiplin menjabarkan tentang tata tertib
dan aturan bagi peserta agar selalu disiplin khususnya selama
menjalani masa pendidikan. Disiplin peserta dikat diantaranya:
peraturan-peraturan yang harus dipatuhi oleh peserta Diklat TAK dan
hukuman yang akan dijatuhkan kepada peserta apabila melanggar
ketentuan yang berlaku selama menjalani pendidikan baik dari segi
pakaian, jam keluar malam maupun aktivitas pembelajaran dan
keseharian selama menjalani Pendidikan.
2. Pengarahan Program
Pengarahan program merupakan perkenalan kepada CPNS
69
Golongan III Kejaksaan RI tentang Pendidikan dan Pelatihan Teknis
Administrasi Kejaksaan (TAK) Tahun 2021. Materi yang diperoleh
adalah berupa Pengarahan Program (Kurikulum dan Tujuan
diselenggrarakannya Diklat Teknis Administrasi Kejaksaan yang
akan dilaksanakan oleh peserta di Kampus A Badan Diklat
Kejaksaan Republik Indonesia.
3. PBB
Materi Pembelajaran Peraturan Baris Berbaris (PBB) melatih
peserta dalam hal kedisiplinan, kesabaran, kebersamaan, dan jiwa
korsa. Materi PBB mendidik peserta agar tampil dalam kondisi prima,
baik dari segi fisik, mental maupun emosional. Pembelajaran PBB
yang diberikan kepada peserta Diklat diharapkan dapat
meningkatkan kualitas CPNS agar menjadi PNS/ASN yang memiliki
integritas dan dedikasi tinggi terhadap pekerjaan yang diamanahkan.
NO MATERI PENJELASAN
70
4) Rumah sakit kejaksaan
5) Adhyaksa Loka Center
6) Taman Pusara Adhyaksa
7) Tempat-tempat lain yang
berkaitan dengan tugas
kedinasan.
71
wicaksana).
5. KETERTIBAN dan
KETERTIBAN
KEAMANAN
Jam kerja senin-kamis : 07.30 –
16.00; jumat: 07.30 – 16.30.
Apel kerja
Mengisi daftar hadir dan daftar
pulang melalui mesin
elektronik/manual
Pegawai yang keluar kantor
pada jam kerja harus
memperoleh ijin tertulis dari
atasan.
Pegawai yang berhalangan
dan/melakukan tugas keluar
kantor :DL,S,I,C,TAK.
Setiap pegawai yang akan
bepergian keluar negeri untuk
keprluan pribadi wajib
melaporkannya kepada Jaksa
Agung, medapatkan clearance
dari JAMINTEL, memperoleh
Surat Ijin Perjalanan dari
72
JAMBIN.
Keluar negeri untuk keperluan
dinas /tugas belajar - harus
mendapatkan persetujuan
tertulis dari Jaksa Agung.
Meninggalkan daerah
hukumnya pada hari kerja wajib
mendapatkan ijin dari
atasannya.
Melaksanakan tugas - wajib
mengenakan pakaian dinas,
terdiri dari PDH, PDL,
PDU(PDUBHBA, 17 Agustus,
upacara persemayaman:
PDUK upacara ziarah TMP,
serah terima jabatan dan
upacara lainnya).
Pakaian batik setiap hari
jumat atau acara-acara tertentu.
Pakaian Sipil Harian (PSH) :
eselon II keatas atau pangkat
IV/c keatas (kejagung); eselon
III atau pangkat IV/b keatas
(kejati & kejari) senin wajib
PDH.
Penggunaan tanda pengenal.
KEAMANAN
6. Keprotokolan TUGAS
Penyelenggaraan upacara,
penerimaan tamu VIP/VVIP,
penyelengaraan rapat JA,
mempersiapkan perjalanan dinas
JA dan WAJA, pengiriman
undangan/kartu ucapan JA untuk
pejabat VIP/VVIP, menyusun daftar
hari nasional dari semua perwakilan
negara asing, melakukan
koordinasi dengan pihak terkait.
AJUDAN
74
Dilaksanakan oleh WALSUS (regu
7. Pengamanan Pimpinan
pilihan dari KAMDAL)
Kejaksaan
Tugas, kewajiban dan tanggung
jawab WALSUS.
Jaksa Agung dan keluarganya;
Wakil Jaksa Agung dan
keluarganya.
Penunjukkan dan SP WALSUS
dilaksanakan/ dikeluarkan oleh
kabag Kamdal dan dapat diganti
atas usul Kasubag Protokol dan
pengamanan pimpinan.
75
Rumah jabatan struktural bagi
pejabat yang menduduki jabatan
struktural wajib keluar tanpa
syarat paling lama 3 bulan setelah
tidak menduduki jabatan struktural.
Rumah dinas wajib keluar tanpa
syarat paling lama 3 bulan setelah
dicabut hak nya untuk menghuni.
Provos mengadministrasikan
11. Penanganan pelanggaran
pelanggaran dan melaporkannya
kepada kabag Kamdal.
Kabag Kamdal menyampaikan
laporan kepada atasan langsung
pegawai.
76
Atasan langsung pegawai wajib
melakukan pengawasan melekat
dengan menindaklanjuti laporan
6. Integritas
Materi Integritas di Diklat TAK bertujuan untuk menumbuhkan
integritas dalam diri CPNS. Integritas adalah suatu konsep yang
menunjuk konsistensi antara tindakan dengan nilai dan prinsip.
Integrita juga merupakan keselarasan antara tindakan, pikiran, dan
ucapan sehingga diharapkan peserta diklat dapat membentuk karakter
yang berintegritas tinggi dan bertanggung jawab dalam bertugas.
7. Revolusi Mental
Revolusi Mental adalah adalah perubahan yang relatif cepat
dalam cara berpikir untuk merespon, bertindak, dan bekerja. Prinsip
Revolusi Mental :
1) Bukan proyek tapi gerakan sosial untuk menjadi lebih baik.
2) Ada tekad politik untuk menjamin kesugguhan pemerintah.
3) Harus bersifat lintas-sektoral.
4) Bersifat partisipatif (kolaborasi pemerintah, masyarakat sipil,
sektor privat dan akademisi)
5) Diawali dengan pemicu (value attack).
6) Desain program harus ramah pengguna, popular, menjadi bagian
dari gaya hidup, dan sistemik-holistik (berencana-semesta).
7) Nilai-nilai yang dikembangkan bertujuan mengatur kehidupan
sosial (moralitas publik).
77
8) Dapat diukur dampaknya.
Diharapkan dengan adanya materi pembelajaran revolusi
mental peserta Diklat TAK menjadi PNS/ ASN yang memiliki pola pikir
maupun perilaku yang menggantikan pola orde lama yang mengarah
ke kinerja yang lambat dan kurang melayani masyarakat dengan
sepenuh hati serta pamrih. Perubahan pola piker bahwa PNS atau
ASN adalah “Pelayan Masyarakat” yang harus melayani dengan baik,
bukan minta dilayani.
78
pendidikan yang melatarbelakangi masing-masing. Salah satu hal yang
terpenting dalam pelaksanaan tugas dan fungsi intelejen adalah
menghasilkannya produk intelijen yang dilaksanakan secara baku dalam
Administrasi Intelijen sebagaimana diatur dalam Peraturan Jaksa Agung
Nomor 024/A/JA/08/2014. Berdasarkan hasil evaluasi bidang intelijen yang
dilaksanakan oleh Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen tahun 2016 bahwa
pengelolaan Administrasi Intelijen Kejaksaan RI “belum diselenggarakan
secara optimal” teurtama terhadap penyelengaraan intelijen kejaksaan di
daerah”. Intelijen mempunyai beberapa kemampuan, antara lain:
1) Pengumpulan dan Pengolahan Data.
2) Analisis.
3) Antisipasi Pemikiran secara dini.
4) Deteksi dini, kemampuan menemukan atau mencari indikasi yang
akan terjadi.
5) Melacak, kemampuan untuk melakukan penjejakan, melacak,
menelusuri melalui kegiatan penyelidikan baik secara terbuka maupun
tertutup.
6) Proteksi, kemampuan melakukan proteksi melalui kegiatan
pengamanan.
7) Jejaring, intelijen mempunyai kemampuan untuk menanamkan sel
melalui kegiatan penggalangan atau prakondisi.
8) Perkiraan, estimasi atau ramalan yang akan datang.
9) Kemampuan lain sesuai dengan tingkat intelijensa manusia
3. Tugas Pokok dan Fungsi Administrasi Pidana Umum
Bidang tindak pidana umum adalah unsur pembantu pimpinan
dalam melaksanakan tugas dan wewenang kejaksaan dalam bidang
tindak pidana umum dan bertanggung jawab kepada Jaksa Agung. Dan
dipimpin oleh Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum. Hal ini diatur
dalam Undang-Undang No 16 Tahun 2004 Tentang Kejaksaan RI,
Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2010 Tentang Organisasi Dan Tata
Kerja Kejaksaan Republik Indonesia Sebagaiamana Telah Diubah
Dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2016 Dan Peraturan Jaksa
Agung Nomor: Per-006/A/Ja/07/2017 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja
Kejaksaan RI.
Bidang tindak pidana umum memiliki tugas dan wewenang meliputi :
1) Pra Penuntutan
79
2) Pemeriksaan tambahan
3) Penuntutan
4) Upaya hukum
5) Pelaksanaan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap
6) Eksaminasi
7) Pengawasan terhadap pelaksanaan pidana bersyarat, pidana
pengawasan , pengawasan terhadap pelaksanaan keputusan
lepas bersyarat dan tindakan hukum lainnya.
Berdasarkan ketentuan Pasal 268 Peraturan Jaksa Agung RI
Nomor: PER-006/A/JA/07/2017, Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana
Umum menyelenggarakan fungsi dalam melaksanakan tugas dan
wewenang di bidang tindak pidana umum, yakni:
1) Perumusan kebijakan di bidang tindak pidana umum ;
2) Pelaksanaan penegakan hukum di bidang tindak pidana umum ;
3) Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang
tindak pidana umum ;
4) Pelaksaanaan hubungan kerja dengan instansi atau lembaga baik
di dalam negeri maupun di luar negeri
5) Pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan di bidang tindak pidana umum
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Jaksa Agung.
82
een en ondelbaar (satu dan tak terpisahkan) dalam hal ini dibawah Jaksa
Agung Bidang Pengawasan berkedudukan sebagai unsur pembantu
pimpinan yang melaksanakan tugas di bidang pengawasan, unsur
pembantu pimpinan dalam melaksanakan tugas dan wewenang kejaksaan
di bidang pengawasan, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian pelaksanaan pengawasan atas kinerja dan keuangan intern
kejaksaan, serta pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas
penugasan Jaksa Agung sesuai dengan ketentuan peraturan perndang-
undangan. Dalam melaksanakan tugas dan wewenang tersebut, Jaksa
Agung Muda Bidang Pengawasan menyelenggarakan fungsi sebagai
berikut :
1) Perumusan kebijakan di bidang pengawasan intern kejaksaan
2) Pelaksanaan dan pengendalian pengawasan intern kejaksaan
terhadap kinerja dan keuangan melalu audit, review, evaluasi,
pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya.
3) Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan
Jaksa Agung sesuai dengan ketentuan penugasan Jaksa Agung
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
4) Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang
pengawasan
5) Pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi/lembaga baik di
dalam negeri maupun di luar negeri.
6) Penyusunan laporan hasul pengawasan
7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Jaksa Agung RI
83
1) Keputusan Jaksa Agung RI Nomor: KEP-026/JA/3/1978 Tgl 31
Maret 1978 tentang ketentuan-ketentuan pokok administrasi surat
menyurat umum dalam lingkungan kejaksaan RI.
2) Keputusan Jaksa Agung RI Nomor: KEP-112/JA/11/1981 tgl 30
November 1981 tentang pedoman penyusunan dan bentuk tata
naskah dinas kejaksaan RI
3) Keputusan Jaksa Agung RI Nomor : KEP-161/JA/11/1982 tgl 5
November 1982 tentang penyempurnaan lampiran I dan II Kepja
No: KEP-112/JA/11/1981 tgl 30 November 1981 tentang pedoman
penyusunan dan bentuk tata naskah dinas Kejaksaan RI
8. Pengenalan Daskrimti
Berdasarkan pengaturan dari Peraturan Jaksa Agung nomor:
006/A/Ja/07/2017 tentang Organisasi dan Tata Laksana Kejaksaan
Republik Indonesia, secara teknis Daskrimti bertanggung jawab kepada
Jaksa Agung dan secara administratif bertanggung jawab kepada
Jaksa Agung Muda Pembinaan (JAMBIN). Beberapa inovasi sudah
dikembangkan oleh Daskrimti, salah satunya adalah CMS atau Case
Management System yang sudah tersebar di 31 Kejaksaan Tinggi dan
108 Kejaksaan Negeri di seluruh Indonesia.
Berikut hasil nilai yang dicapai dari diklat Teknis Administrasi Kejaksaan
(TAK) Gelombang III Kelas V 2021 :
87
88
BAB V
PENUTUP
89
2. Menscan dokumen surat masuk dan keluar pada bidang Intelijen di
Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe;
3. Menggunakan Google Drive dari email Intelijen untuk menyimpan arsip
Laporan Informasi Khusus sehingga dapat digunakan mobile;
4. Melaporkan hasil kegiatan kepada Kasi Intelijen.
2. Saran
Berdasarkan pembahasan mengenai Laporan Hasil Aktualisasi nilai- nilai
dasar profesi PNS di atas, maka saran yang dapat diberikan antara lain:
1. Agar nilai - nilai dasar profesi PNS (ANEKA) dilaksanakan secara konsisten
dalam pelaksanaan tugas sehari - hari sebagai Aparatur Sipil Negara;
2. Agar aktualisasi ini dapat berjalan dengan baik, maka perlu dilakukan
pendampingan dan pembimbingan secara intensif, efektif dan efisien baik
dengan coach dan mentor di satuan kerja.
B. Lesson Learn
Bahwa pelaksaan kegiatan Diklatsar Tahun 2021 ini memberikan pengaruh
yang positif dalam pengembangan diri Peserta Diklat untuk dapat berkontribusi pada
Lembaga Kejaksaan RI sebagai ASN yang berkompeten dalam mewujudkan Visi dan
Misi Kejaksaan RI sesuai dengan nilai organisasi yaitu Satya Adhi Wicaksana.
90
DAFTAR PUSTAKA
A. BUKU
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu: Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen ASN: Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik: Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan
III, Pelaksana Kegiatan, Perekat dan Pemersatu Bangsa dan Pelayanan Public
ISBN:978-6027594-21-0. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole of Government: Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
B. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Undang – Undang tentang Aparatur Sipil Negara, UU Nomor 5 Tahun 2014, LN No.
6, TLN No. 5494